BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 48 Hipotesis dalam penelitian ini adalah : Ada pengaruh dukungan sosial terhadap depresi pada remaja awal korban bullying. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

2 49 Metode penelitian merupakan unsur penting di dalam penelitian ilmiah, karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menentukan apakah penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan (Hadi, 2000). Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada satu faktor berkaitan (berkorelasi) dengan satu atau lebih faktor lain berdasarkan koefisien korelasi (Sinulingga, 2011). Berikut akan dibahas mengenai identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode pengambilain sampel, alat ukur yang digunakan, prosedur penelitian dan metode analisis data. A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN Variabel diartikan sebagai sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor-faktor yang berperan dalam gejala yang diamati. Variabel merupakan sebuah simbol dimana angka-angka atau nilai ditetapkan dan suatu konsep atau pengertian dapat dikatakan sebagai variabel bila menunjukkan adanya variasi (Kerlinger, 2000). Sesuai dengan judul penelitian yaitu pengaruh dukungan sosial terhadap depresi pada remaja awal korban bullying, maka terdapat 2 (dua) variabel, yaitu dukungan sosial dan depresi. 1. Variabel Bebas Varibel bebas pada penelitian ini adalah dukungan sosial. 2. Variabel Tergantung Variabel tergantung pada penelitian ini adalah depresi.

3 50 B. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN Definisi operasional merupakan batasan suatu fenomena yang dapat diamati dan diukur, bersifat behavioral (Purwanto, 2008). Definisi operasional dari penelitian perlu dijabarkan untuk menghindari perbedaan dalam menginterpretasi masing - masing variabel penelitian (Hadi, 2000). 1. Depresi Depresi adalah suatu keadaan dimana individu mengalami simtom-simtom perasaan sedih, tertekan, kesepian, berkurang nafsu makan, membutuhkan usaha lebih besar dalam melakukan sesuatu, kesulitan tidur, kesulitan untuk memulai mengerjakan sesuatu, merasa tidak bersahabat, dan merasa tidak disukai orang lain. Depresi dapat dilihat dari simtom-simtom yang dideteksi melalui CES-D (The Center for Epidemiological Studies-Depression Scale) yang dikembangkan oleh Radloff (1977) melalui National Institute of Mental Health yang terdiri dari 20 aitem dan disusun berdasarkan 4 faktor, yaitu: a. Depressed effect/ negative affect merupakan perasaan-perasaan, emosi, atau suasana hati yang dirasakan negatif seperti perasaan sedih (blues), tertekan (depressed), kesepian (lonely), dan menangis (cry sad). b. Somatic symptoms merupakan gejala psikologis yang dirasakan berkaitan dengan keadaan tubuh seperti merasa terganggu, berkurang atau bertambahnya nafsu makan, membutuhkan usaha dalam melakukan sesuatu, kesulitan, tidur, dan sulit memulai sesuatu.

4 51 c. Positive affect merupakan perasaan, emosi, suasana hati yang dirasakan positif bagi individu dan memiliki harapan yang merupakan kebalikan dari perasaan negatif. d. Interpersonal relation merupakan perasan negatif yang dirasakan individu berkaitan dengan perilaku orang lain seperti tidak bersahabat dan merasa tidak disukai. 2. Dukungan Sosial Dukungan sosial yang dimaksud adalah segala bentuk bantuan yang dirasakan individu berupa kenyaman, perhatian, penghargaan, yang dirasakan individu dapat memberi efek positif bagi dirinya yang diperolehnya melalui interaksi dari individu atau kelompok lain. Dukungan sosial yang diterima individu dapat dilihat dari bentuk-bentuk dukungan sosial yang dikemukakan oleh Sarafino (2006), yaitu: dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan informatif, dan dukungan persahabatan. Dalam penelitian ini, sumber dukungan sosial dapat berasal dari orang-orang di sekitar subjek seperti keluarga, sekolah, dan teman. Sarafino (2006) membagi dukungan sosial kedalam 5 bentuk, yaitu: a. Dukungan Emosional Dukungan emosional merupakan ekspresi dari afeksi, kepercayaan, perhatian, dan perasaan didengarkan. Dukungan emosional mencakup ungkapan empati, kepedulian dan perhatian terhadap orang yang bersangkutan.

5 52 b. Dukungan Instrumental Dukungan instrumental mencakup bantuan langsung, dapat berupa jasa, waktu, atau uang. Misalnya pinjaman uang bagi individu atau pemberian pekerjaan saat individu mengalami tekanan. c. Dukungan Informatif Dukungan informatif mencakup pemberian nasehat, petunjuk-petunjuk, saran-saran, informasi atau umpan balik. Dukungan ini membantu individu mengatasi masalah dengan cara memperluas wawasan dan pemahaman individu terhadap masalah yang dihadapi. Informasi tersebut diperlukan untuk mengambil keputusan dan memecahkan masalah secara praktis. Dukungan informatif ini juga membantu individu mengambil keputusan karena mencakup mekanisme penyediaan informasi, pemberian nasihat, dan petunjuk. d. Dukungan Persahabatan Dukungan persahabatan mencakup kesediaan waktu orang lain untuk menghabiskan waktu atau bersama dengan individu, dengan demikian akan memberikan rasa keanggotaan dari suatu kelompok yang saling berbagi minat dan melakukan aktivitas sosial bersama. C. POPULASI, SAMPEL, DAN TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL 1. Populasi dan Sampel Populasi adalah seluruh individu atau penduduk yang dimaksudkan untuk diteliti. Populasi dibatasi sebagai jumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama (Hadi, 2000). Dalam penelitian ini yang

6 53 menjadi populasi adalah remaja awal, yaitu siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama yang menjadi korban bullying yang ditemukan di sekolah-sekolah menengah pertama dan sederajat. Sampel adalah bagian dari populasi. Artinya, sampel merupakan sekelompok individu yang dipilih dari populasi yang dimaksudkan sebagai wakil populasi dari suatu penelitian. Sampel harus memiliki sedikitnya satu sifat yang sama agar dapat dilakukan generalisasi (Kaplan & Saccuzo, 2005). Subjek penelitian menurut Azwar (2001) adalah sumber utama data penelitian, yaitu mereka yang memiliki data mengenai variabel yang akan diteliti. Karakteristik subjek penelitian diperlukan untuk menjamin homogenitasnya. Karakteristik subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Merupakan korban bullying. b. Termasuk remaja awal. Remaja awal menurut Monks (2004) berusia tahun. 2. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sampel bloking (cluster random sampling). Teknik pengambilan sampel ini digunakan untuk memilih sampel yang berupa kelompok dari beberapa kelompok dimana setiap kelompok terdiri atas beberapa unit yang lebih kecil (Sugiarto dkk, 2001). Sampel dalam penelitian ini adalah remaja yang bersekolah di wilayah Kecamatan Medan petisah yaitu di SMP Kartika I-1 dan SMP Amir Hamzah.

7 54 3. Jumlah Sampel Penelitian Sugiarto (2003) berpendapat bahwa untuk penelitian yang akan menggunakan analisis data dengan statistik, besar sampel yang paling kecil adalah 30, walaupun ia juga mengakui bahwa banyak peneliti lain menganggap bahwa sampel sebesar 100 merupakan jumlah yang minimum. Menurut Azwar (2004), secara tradisional statistika menganggap jumlah sampel yang lebih dari 60 subjek sudah cukup banyak. Namun, sesungguhnya tidak ada angka yang dapat dikatakan dengan pasti. Dalam penelitian ini, jumlah remaja korban bullying yang menjadi sampel penelitian adalah sebanyak 65 orang. D. METODE PENGUMPULAN DATA Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode self-reports. Menurut Hadi (2000), metode self-report berasumsi bahwa : 1. Subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri. 2. Apa yang dinyatakan subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya. 3. Interpretasi subjek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada subjek adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh peneliti. Pengumpulan data dalam penelitian ilmiah dimaksudkan untuk memperoleh informasi yang relevan, akurat dan memadai. Pentingnya prosedur adalah baik buruknya penelitian tergantung pada teknik-teknik pengumpulan datanya (Hadi, 2000).

8 55 Dalam penelitian ini terdapat tiga alat ukur, yaitu: 1. Skala Bullying Skala bullying yang digunakan dalam penelitian ini dimodifikasi dari skala perilaku bullying yang digunakan oleh Sonia (2009). Skala bullying tersebut disusun dengan mengadaptasi dan memodifikasi The Revised Olweus Bully/Victim Questionnaire yang dikembangkan oleh Olweus. Dalam penelitian sebelumnya (Sonia, 2009), terdapat empat pertanyaan yang menanyakan mengenai keterlibatan murid dalam perilaku bullying, yaitu sebagai korban dan sebagai pelaku. Namun, dalam penelitian ini peneliti hanya mengambil 2 (dua) pertanyaan yang berhubungan dengan keterlibatan murid sebagai korban bullying. Skala perilaku bullying menggunakan skala model Likert. Skala ini terdiri dari pernyataan dengan menggunakan 5 pilihan jawaban, yaitu: 1) Tidak pernah mengalami bullying 2) Hanya terjadi satu sampai dua kali dalam beberapa bulan terakhir 3) Dua sampai tiga kali dalam sebulan 4) Kira-kira sekali seminggu 5) Beberapa kali dalam seminggu Penilaian untuk respon yang diberikan subjek untuk setiap pernyataan berturutturut adalah 1,2,3,4,5. Menurut Solberg dan Olweus (dalam Lee, Cornel, dan Cole, 2001) murid yang melaporkan mengalami bullying 2 sampai 3 kali dalam sebulan atau lebih akan diklasifikasikan sebagai korban bullying.

9 56 2. Skala Depresi Depresi dapat dilihat dari simtom-simtom depresi yang dialami seseorang yang dideteksi melalui CES-D (The Center for Epidemiological Studies- Depression Scale) yang dikembangkan oleh Radloff (1977) melalui National Institute of Mental Health yang terdiri dari 20 aitem dan disusun berdasarkan 4 faktor, yaitu: depressed effect/ negative affect, Somatic symptoms, Positive affect, interpersonal relation. Skala CES-D yang digunakan dalam penelitian ini merupakan skala yang telah diadaptasi dan dimodifikasi oleh peneliti sebelumnya, Sonia (2009), untuk melihat perbedaan depresi ditinjau dari kategori bullying dan jenis kelamin. Dalam penelitian ini, peneliti menambahkan lima buah aitem sehingga jumlah total aitem skala Depresi CES-D yang digunakan dalam penelitian ini adalah 25 aitem. Skala depresi menggunakan skala model Likert yang menggunakan pernyataan dengan 4 pilihan jawaban yaitu TP (tidak pernah), KK (kadang-kadang), AS (agak sering), dan S (sering). Skala disajikan dalam bentuk favourable (pernyataan yang mendukung faktor yang ingin diukur). Respon subjek untuk setiap pernyataan yaitu TP = 0, KK = 1, AS = 2, S = 3. Khusus untuk aitem faktor positive affect cara penilaiannya adalah TP=3, KK=2, AS=1, S=0. Tabel 1. Distribusi Aitem Skala Depresi Sebelum Uji Coba No. Dimensi Nomor Aitem Jumlah Persentase 1. Depressed affect 3,6,9,10,14,17, % 2. Somatic simtom 1,2,5,7,11,13, % 3. Positif affect 4,8,12,16,21, % 4. Interpersonal relation 15, 19,23,24, % Jumlah %

10 57 Proses adaptasi skala dilakukan dengan menerjemahkan aitem-aitem skala CES-D yang berbahasa Inggris kedalam bahasa Indonesia oleh tiga orang, yaitu: seseorang yang memiliki latar belakang pendidikan sastra Inggris, seorang guru bahasa Inggris, dan seorang ahli dalam bidang Psikologi dan memiliki kemampuan bahasa Inggris yang baik (Zahra, 2008). Dari hasil adaptasi tersebut peneliti melakukan modifikasi dengan menambahkan lima aitem. Peneliti meminta seorang professional judgement yaitu dosen pembimbing peneliti untuk melihat kesesuaian penggunaan bahasa dengan faktor yang akan diukur melalui skala. 3. Skala Dukungan Sosial Skala Dukungan Sosial yang disusun oleh peneliti sendiri berdasarkan lima bentuk-bentuk dukungan sosial yang dikemukakan oleh Sarafino (2006), yaitu: dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan informatif, dukungan persahabatan. Berikut dalam Tabel 2 akan dirangkumkan blue print skala dukungan sosial sebelum di uji coba. Tabel 2. Blue Print Skala Dukungan Sosial Sebelum Uji Coba Aspek Nomor Aitem Jumlah Persentase Dukungan emosional Favourable 1,3,5,7,9, 11,13,15, Unfavourable 17,19,21,23, 25,27, % Dukungan 31,33,35,37, 47,49,51,53, 15 25% instrumental 39,41,43,45, 55,57,59 Dukungan 2,4,6,8, 18,20,22,24, 15 25% informatif 10,12,14,16, 26,28,30 Dukungan 32,34,36,38, 48,50,52,54, 15 25% persahabatan 40,42,44,46, 56,58,60 Jumlah %

11 58 Skala Dukungan sosial ini menggunakan model skala Likert yaitu dengan menyediakan 4 (empat) pilihan respon yaitu SS (Sangat Sesuai), S (Sesuai), TS (Tidak Sesuai), STS (Sangat Tidak Sesuai). Aitem dalam skala ini terbagi dalam dua arah, yaitu favorable dan unfavorable, setiap pilihan alternatif respon memiliki skor masing-masing tergantung dari jenis aitem, apakah favorable atau unfavorable. Untuk aitem favorabel, SS diberi skor 4, S diberi skor 3, TS diberi skor 2, dan STS diberi skor 1. Sedangkan skor untuk aitem yang unfavorable diberi skor 4 untuk jawaban STS, skor 3 untuk jawaban TS, skor 2 untuk jawaban S, dan skor 1 untuk jawaban SS (Azwar, 2000). Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek maka semakin tinggi tingkat dukungan sosial yang dimiliki oleh subjek, begitu juga sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh subjek maka semakin rendah dukungan sosial yang dimiliki oleh subjek. E. VALIDITAS, UJI DAYA BEDA, DAN RELIABILITAS ALAT UKUR 1. Validitas Alat Ukur Validitas alat ukur adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya. Suatu tes atau instrumen pengukuran dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan tujuan pengukuran (Azwar, 2004). Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi (content validity). Validitas ini menunjukkan sejauh mana aitem-aitem dalam skala telah komprehensif mencakup semua aspek dalam penelitian dan tingkat relevansinya. Validitas isi dalam penelitian ini diestimasi lewat pengujian

12 59 terhadap isi tes dengan analisis rasional (kesesuaian dengan blue print yang telah disusun oleh peneliti) dan diperkuat lewat professional judgement (Azwar, 2000). Setelah skala depresi dan dukungan sosial diuji coba pada sejumlah sampel, maka peneliti akan melakukan uji daya beda aitem untuk mendapatkan aitem-aitem yang memenuhi persyaratan. Uji daya beda aitem adalah sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur. Prinsip kerja yang dijadikan dasar untuk melakukan seleksi aitem dalam hal ini adalah memilih aitem-aitem yang fungsi ukurnya selaras atau sesuai dengan fungsi ukur tes sebagaimana yang dikehendaki oleh penyusunnya (Azwar, 2000) Untuk menguji daya beda dari aitem-aitem dalam skala depresi dan dukungan sosial, peneliti menggunakan formula koefesien korelasi Pearson Product Moment. Prosedur pengujian ini menghasilkan koefesien korelasi aitem total yang dikenal dengan indeks daya beda aitem (Azwar, 2000). Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan dengan SPSS versi 16.0 for Windows akan diperoleh item-item yang memenuhi persyaratan. Menurut Azwar, (1991) semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal r ix 0.300, daya pembedanya dianggap memuaskan. Semakin tinggi harga kritik, maka aitem tersebut semakin baik. Validitas isi memiliki dua tipe yaitu validitas muka dan validitas isi. a. Validitas Muka Validitas muka adalah tipe validitas yang paling rendah signifikansinya karena hanya didasarkan pada penilaian terhadap format penampilan tes.

13 60 Apabila penampilan tes telah meyakinkan dan memberikan kesan mampu mengungkap apa yang hendak diukur maka dapat dikatakan bahwa validitas muka telah terpenuhi. Tes yang memiliki validitas muka yang tinggi akan memancing motivasi individu yang dites untuk menghadapi tes tersebut dengan sungguh-sungguh (Azwar, 2000). b. Validitas Isi Validitas isi disebut juga validitas sampling. Validitas tipe ini menunjuk pada sejauhmana isi tes merupakan representasi dari ciri-ciri atribut yang hendak diukur. Untuk memperoleh validitas isi yang tinggi, suatu tes harus dirancang sedemikian rupa sehingga benar-benar berisi aitem yang relevan dan perlu menjadi bagian tes secara keseluruhan. Suatu objek ukur yang yang hendak diungkap oleh tes haruslah dibatasi lebih dahulu kawasan perilakunya secara seksama dan konkret. Batas-batas perilaku yang kurang jelas akan menyebabkan terikutnya aitem-aitem yang tidak relevan dan tertinggalnya bagian penting dari tes yang bersangkutan (Azwar,2000). Penilaian validitas isi tergantung pada penilaian subjektif individual. Hal ini dikarenakan estimasi validitas isi tidak melibatkan perhitungan statistik apapun melainkan dengan analisis rasional dan melalui professional judgement (Azwar, 2004). Dalam penelitian ini, peneliti meminta professional judgement yaitu dosen pembimbing peneliti. 2. Uji Daya Beda Sebelum melakukan pengujian reliabilitas, hendaknya terlebih dahulu melakukan prosedur seleksi aitem dengan cara menguji karakteristik masing-

14 61 masing aitem yang menjadi bagian tes yang bersangkutan. Aitem-aitem yang tidak memenuhi syarat kualitas yang baik tidak boleh diikutkan menjadi bagian tes (Azwar, 2000). Prinsip kerja yang dijadikan dasar untuk melakukan seleksi aitem dalam hal ini adalah memilih aitem-aitem yang fungsi ukurnya selaras atau sesuai dengan fungsi ukur skala sebagaimana dikehendaki oleh penyusunnya (Azwar, 2005). Pengujian daya beda aitem menghendaki dilakukannya komputasi korelasi antara distribusi skor aitem dengan suatu kriteria yang relevan, yaitu distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total (r it ) yang dikenal dengan sebutan parameter daya beda aitem. Kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem menggunakan batasan r it 0,30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30, daya pembedanya dianggap memuaskan. Aitem yang memiliki harga r it kurang dari 0,30 dapat diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya beda rendah (Azwar, 2005). Pernyataan-pernyataan pada skala diuji daya beda aitemnya dengan menghitung antara skor aitem dengan skor total skala. Teknik statistika yang digunakan adalah koefisiensi Product Moment oleh Pearson. Formulasi koefisien korelasi Product Moment dari Pearson digunakan bagi tes-tes yang setiap aitemnya diberi skor kontinyu. Semakin tinggi koefisien korelasi positif antara skor aitem dengan skor skala berarti semakin tinggi konsistensi antara aitem tersebut dengan skala secara keseluruhan yang berarti semakin tinggi daya bedanya. Bila koefisien korelasi rendah mendekati angka nol berarti fungsi aitem tersebut tidak cocok dengan fungsi ukur skala dan daya bedanya tidak baik

15 62 (Azwar, 2005). Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS Uji Reliabilitas Menurut Azwar (2004) reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Pengukuran yang tidak reliabel akan menghasilkan skor yang tidak dapat dipercaya karena perbedan skor yang terjadi diantara individu lebih ditentukan oleh faktor erorr (kesalahan) daripada faktor perbedaan yang sesungguhnya. Reliabilitas alat ukur dapat dilihat dari koefisien reliabilitas yang merupakan indikator konsistensi aitem-aitem tes dalam menjalankan fungsi ukurnya bersama-sama (Azwar, 2007). Uji reliabilitas skala penelitian ini menggunakan pendekatan konsistensi internal, dimana tes dikenakan sekali saja pada sekelompok subjek. Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien realibilitas (r xx`) yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai dengan 1. Koefisien reliabilitas yang semakin mendekati angka satu menandakan semakin tinggi reliabilitas. Sebaliknya, koefisien yang semakin mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitas yang dimiliki (Azwar, 2007). Teknik estimasi reliabilitas yang digunakan adalah teknik koefisien alpha Cronbach dengan menggunakan program SPSS Versi for Windows.

16 63 F. HASIL UJI COBA ALAT UKUR Uji coba skala depresi dan skala dukungan sosial dilaksanakan pada tanggal 4 Juni 2011 di SMP Negeri 10 Padang Bulan. Peneliti menyebarkan 211 skala dan diperoleh 208 skala yang dapat dianalisis, sedangkan 3 skala lainnya tidak dianalisis karena subjek tidak termasuk remaja awal. Peneliti melakukan analisis uji coba dengan menggunakan aplikasi komputer SPSS versi 16 untuk melihat daya diskriminasi aitem. Menurut Hadi (2000), semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0.275, daya pembedanya dianggap memuaskan. Semakin tinggi harga kritik, maka aitem tersebut semakin baik. Dalam penelitian ini, koefisien korelasi yang digunakan adalah 0,3. 1. Skala Depresi Hasil uji coba Skala Depresi menghasilkan 17 aitem yang diterima dari 25 aitem yang diuji cobakan. Tujuh belas aitem sahih yang akan digunakan dalam penelitian, memiliki koefisien korelasi yang berkisar antara r xx = sampai dengan r xx = 0,508 (N= 208) dan reliabilitas sebesar Tabel 3. Distribusi Aitem Skala Depresi Setelah Uji Coba No. Dimensi Nomor Aitem Jumlah Persentase 1. Depressed affect 3,6,9,10,14,17, ,18% 2. Somatic simtom 5,11, ,65% 3. Positif affect 8,12, ,65% 4. Interpersonal relation 15, 19,23, ,53% Jumlah % Aitem-aitem yang sahih ini kemudian disusun kembali dengan melakukan penomoran ulang untuk dijadikan alat pengumpulan data penelitian yang sebenarnya. Penomoran kembali ini, dapat dilihat dari tabel berikut :

17 64 Tabel 4. Penomoran Kembali Skala Depresi Setelah Uji Coba No. Dimensi No.Aitem Lama No. Aitem Baru Jumlah Persentase 1. Depressed 3,6,9,10,14,17,18 1,3,4,5,8,11, ,18% affect 2. Somatic 5,11,20 2,6, ,65% simtom 3. Positif affect 12,16 7, ,76% 4. Interpersonal 15, 19,23,24,25 9,13,14, 5 29,41% relation 15,16,17 Jumlah % 2. Skala Dukungan Sosial Hasil uji coba skala Dukungan Sosial menghasilkan 45 aitem yang diterima dari 60 aitem yang diuji cobakan. Empat puluh tujuh aitem sahih yang akan digunakan dalam penelitian, memiliki koefisien korelasi yang berkisar antara r xx = sampai dengan r xx = 0,508 (N= 208) dan reliabilitas sebesar Tabel 5. Distribusi Aitem Skala Dukungan Sosial Setelah Uji Coba Aspek Nomor Aitem Jumlah Persentase Favourable Unfavourable Dukungan 1,3,9,11,17,18 5,7,13,27, ,44% emosional Dukungan 33,35,37,51,53 39,41,45,55,57, ,44% instrumental Dukungan 2,8,10,12,14,16 18,20,22,26, ,44% informatif Dukungan 32,34,36,42,44,52,54 38,46,48,50, ,68% persahabatan Jumlah % Aitem-aitem yang sahih ini kemudian disusun kembali dengan melakukan penomoran ulang untuk dijadikan alat pengumpulan data penelitian yang sebenarnya. Penomoran kembali ini, dapat dilihat dari tabel berikut :

18 65 Tabel 6. Penomoran Kembali Skala Dukungan Sosial Setelah Uji Coba Aspek Nomor Aitem Jumlah Persentase Favourable Unfavourable Dukungan emosional 1,3,7,9,17,18 4,5,11,20, ,44% Dukungan instrumental 24,26,28,38,40, 30,31,34,42,43, ,44% Dukungan 2,6,8,10,12,13 14,15,16,19, ,44% informatif Dukungan 23,25,27,32, 29,35,36,37, ,68% persahabatan 33,39,41 Jumlah % G. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN 1. Tahap Persiapan Penelitian Dalam rangka pelaksanaan penelitian ini ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan oleh peneliti, antara lain : a. Mengumpulkan konsep teori mengenai dukungan sosial, depresi, dan bullying. Pada tahap ini peneliti berusaha mengumpulkan dan mempelajari informasi serta konsep teori yang berkenaan dengan dukungan sosial dan depresi pada korban bullying. b. Perizinan Setelah mendapatkan informasi tentang sekolah yang akan diteliti, peneliti kemudian mengurus perizinan untuk melakukan penelitian. Proses perizinan dimulai dari Fakultas Psikologi mengajukan surat permohonan izin melakukan pengambilan data uji coba di SMP Negeri 10 Padang Bulan. Peneliti kemudian mencari informasi dari Dinas Pendidikan mengenai daftar sekolah-sekolah menengah pertama yang ada di Kecamatan Petisah.

19 66 Kemudian peneliti memilih dua SMP dan mengurus izin pengambilan data penelitian di SMP Amir Hamzah dan SMP Kartika I-1 Medan. c. Rancangan alat dan instrumen penelitian Pada tahap ini dirancang tiga skala yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu: Skala Bullying, Skala Depresi, dan Skala Dukungan Sosial yang dibuat dalam bentuk booklet ukuran kertas A4. Skala Bullying terdiri dari 2 pertanyaaan. Skala Depresi CES-D terdiri dari 25 pertanyaan dan memiliki 4 alternatif jawaban. Skala Dukungan Sosial terdiri dari 60 pernyataan dan setiap pernyataan memiliki 4 alternatif jawaban. d. Uji Coba Alat Ukur Sebelum menjadi alat ukur yang sebenarnya, skala diuji validitasnya berdasarkan professional judgement kemudian skala tersebut diuji cobakan kepada sampel yang memiliki karakteristik yang sama dengan subjek penelitian. Uji coba dilaksanakan pada tanggal 4 Juni 2011 di SMP Negeri 10 Padang Bulan. 2. Tahap Pelaksanaan Penelitian Setelah skala penelitian lulus dalam uji validitas dan reliabilitas, maka aitem dalam skala tersebut disusun kembali. Selanjutnya, aitem-aitem yang lulus penyaringan dijadikan alat pengumpulan data pada sampel yang sesungguhnya. Pelaksanaan penelitian diadakan dengan menyebarkan skala pada remaja awal. Para remaja awal diberikan Skala Bullying, Skala Depresi, dan Skala Dukungan Sosial. Skala disebarkan kepada siswa siswi SMP Amir Hamzah

20 67 Medan pada tanggal 25 dan 26 Juli 2011 dan kepada siswa siswi SMP Kartika I-1 Medan pada tanggal 9 Agustus Dari 175 skala yang disebar dapat diketahui 73 orang merupakan korban bullying, namun 8 orang diantaranya berusia 11 tahun sehingga datanya tidak dapat dipakai sebagai data subjek penelitian. Maka diperoleh 65 orang subjek penelitian yang merupakan remaja awal korban bullying. 3. Tahap Pengolahan Data Pengolahan data penelitian ini seluruhnya menggunakan bantuan program komputer SPSS Etika Penelitan Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah remaja awal yang menjadi korban bullying. Ketika mengisi skala mengenai bullying, maka subjek akan mengingat kejadian bullying yang tidak menyenangkan yang pernah dialaminya. Untuk menjaga agar subjek kembali merasa nyaman setelah diminta mengisi skala yang mengingatkannya tentang pengalaman yang tidak menyenangkan tersebut, maka peneliti perlu mengembalikan keadaan subjek pada keadaan semula yaitu dengan melakukan debriefing setelah peneliti mendapatkan data dari subjek. Debriefing yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pemberian penjelasan yang bertujuan untuk memberikan edukasi kepada partisipan mengenai penelitian, khususnya mengenai bullying dan agar partisipan memiliki perasaan positif tentang partisipasinya. Dalam penelitian ini, debriefing dilakukan oleh peneliti yang bukan merupakan psikolog sehingga debriefing yang dilaksanakan

21 68 bukanlah debriefing yang sesuai dengan standar APA (American Psychological Association). Pada saat debriefing, peneliti melakukan psikoedukasi, yaitu dengan memberikan penjelasan kepada para siswa. Penjelasan yang dimaksud disini adalah agar siswa mengetahui apa yang dimaksud dengan bullying, bentuk-bentuk bullying dan dapat mencegah terjadinya perilaku tersebut pada dirinya pada masa yang akan datang. Bagi kasus-kasus yang butuh penanganan khusus, peneliti menyarankan siswa untuk melapor kepada pihak sekolah atau tenaga konseling yang ada di sekolah. H. METODE ANALISIS DATA Teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian adalah dengan menggunakan teknik analisis regresi yang bertujuan melihat dan menjelaskan kedekatan hubungan antar variabel, yakni dengan mencari koefisien korelasi r dan koefisien diterminasi r kuadrat. Seluruh data penelitian dianalisis dengan bantuan program SPSS versi 16.0 for windows. Namun sebelum menguji hipotesis dengan menggunakan statistika parametrik, maka dilakukan uji normalitas dan uji linieritas (Hadi, 2000). 1. Uji Normalitas Uji normalitas sebaran dimaksudkan untuk menguji apakah data yang dianalisis sudah terdistribusi sesuai dengan prinsip prinsip distribusi normal agar dapat digeneralisasikan terhadap populasi. Uji normalitas sebaran pada penelitian ini dilakukan untuk membuktikan bahwa data semua variabel yang berupa skor skor yang diperoleh dari hasil penelitian tersebar sesuai dengan kaidah normal.

22 69 Pada penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan program komputer SPSS Kolmogorov-Smirnov adalah suatu uji yang memperhatikan tingkat kesesuaian antara distribusi serangkaian harga sampel (skor yang diobservasi) dengan suatu distribusi teoritis tertentu. Kaidah normal yang digunakan adalah jika p 0,05 maka sebarannya dinyatakan normal dan sebaliknya jika p < 0,05 maka sebarannya dinyatakan tidak normal (Hadi, 2000). 2. Uji Linearitas Uji linieritas hubungan untuk mengetahui linier atau tidaknya hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung serta untuk mengetahui signifikansi penyimpangan dari linieritas hubungan tersebut. Apabila penyimpangan tersebut tidak signifikan maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung dinyatakan linier. Uji linieritas dilakukan dengan menggunakan analisis statistik uji F dengan bantuan program komputer SPSS Kaidah yang digunakan untuk mengetahui linier atau tidaknya hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung adalah jika p < 0,05 maka hubungannya antara variabel bebas dengan variabel tergantung dinyatakan linier, sebaliknya jika p > 0,05 berarti hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung dinyatakan tidak linier (Hadi, 2000). Apabila uji asumsi terpenuhi, maka dilanjutkan dengan uji hipotesis.

23 70 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan analisis data dan pembahasan, yang diawali dengan memberikan gambaran umum subjek penelitian, hasil penelitian dan pembahasan. A. GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN Populasi penelitian ini adalah remaja awal korban bullying yang bersekolah di Kecamatan Medan Petisah. Subjek penelitian adalah siswa siswi SMP Amir Hamzah Medan dan SMP Kartika I-1 Medan yang berjumlah 65 orang yang memenuhi karakteristik populasi penelitian. Dari 65 orang yang terpilih, diperoleh gambaran subjek berdasarkan jenis kelamin, usia, dan frekuensi mengalami bullying. 1. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan jenis kelamin subjek penelitian maka diperoleh gambaran penyebaran subjek penelitian seperti yang tertera pada tabel 7. Tabel 7. Gambaran subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin Jumlah (N) Persentase (%) L 36 55,38 P 29 44,62 Total Berdasarkan data pada tabel 7, diketahui bahwa jumlah subjek berjenis kelamin laki-laki sebanyak 36 orang (55,38%) dan jumlah subjek berjenis kelamin perempuan sebanyak 29 (44,62%).

24 71 2. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Berdasarkan usia subjek penelitian maka diperoleh gambaran penyebaran subjek penelitian seperti yang tertera pada tabel 8. Tabel 8. Gambaran subjek penelitian berdasarkan usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) 12 tahun 22 33,85 13 tahun 16 24,62 14 tahun 24 36,92 15 tahun 3 4,61 Total Berdasarkan data pada tabel 8, diketahui bahwa jumlah subjek berusia 12 tahun sebanyak 22 orang (33,85%), jumlah subjek berusia 13 tahun sebanyak 16 (24,62%), jumlah subjek berusia 14 tahun sebanyak 24 (36,92%), dan jumlah subjek berusia 15 tahun sebanyak 3 (4,61%). 3. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Frekuensi Mengalami Bullying Berdasarkan frekuensi subjek penelitian mengalami bullying maka diperoleh gambaran sebagai berikut yang tertera pada tabel 9. Tabel 9.Gambaran subjek penelitian berdasarkan frekuensi mengalami bullying Frekuensi mengalami Bullying Jumlah (N) Persentase (%) Dua sampai tiga kali dalam sebulan Kira-kira sekali seminggu 21 32,31 Beberapa kali dalam seminggu 31 47,69 Total Frekuensi mengalami bullying yang diperoleh dari skala bullying secara berturut adalah: tidak pernah menjadi korban bullying, hanya terjadi satu sampai dua kali dalam beberapa bulan terakhir, dua sampai tiga kali dalam sebulan, kira-

25 72 kira sekali seminggu, dan beberapa kali dalam seminggu. Remaja dikatakan sebagai korban bullying jika frekuensi mengalami bullying minimal dua sampai tiga kali dalam sebulan. Berdasarkan data pada tabel 9, diketahui bahwa subjek paling banyak mengalami bullying dalam frekuensi yang paling sering, yaitu beberapa kali dalam seminggu dengan presentase 47,69 % atau sebanyak 31 orang. Remaja awal yang mengalami bullying dengan frekuensi kira-kira sekali seminggu sebanyak 21 orang (32,31%) dan remaja awal yang mengalami bullying dengan frekuensi dua sampai tiga kali dalam sebulan sebanyak 13 orang (20%). Hal ini menunjukkan bahwa gambaran perilaku bullying berdasarkan frekuensi mengalami bullying pada subjek penelitian berada pada tingkat tinggi atau pada frekuensi yang paling sering. B. HASIL PENELITIAN Berikut ini akan dipaparkan hasil uji asumsi yang meliputi uji normalitas dan uji linieritas, hasil utama penelitian, dan kategorisasi data penelitian, hasil pengolahan data hubungan antara dukungan sosial dengan depresi, dan deskripsi hasil penelitian. 1. Uji Asumsi a. Uji Normalitas 1) Uji normalitas skala dukungan sosial dilakukan dengan metode statistik tes Kolmogorov-Smirnov. Hasil uji normalitas diperoleh nilai Z = 0,636 dan p = 0,813 maka p > 0,05 artinya distribusi data skala dukungan sosial telah menyebar secara normal.

26 73 2) Uji normalitas skala depresi dilakukan dengan metode statistik tes Kolmogorov-Smirnov. Hasil uji normalitas diperoleh nilai Z = 0,517 dan p = 0,952 maka p > 0,05 artinya distribusi data skala depresi telah menyebar secara normal. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 10, gambar 1, dan gambar 2 di bawah ini: Tabel 10. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Dukungan_Sosial Depresi N Normal Parameters a Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. Gambar 1. Gambaran Normalitas Skala Dukungan Sosial

27 74 Gambar 2. Gambaran Normalitas Skala Depresi b. Uji Linieritas Berdasarkan hasil uji linearitas antara dukungan sosial dengan depresi yaitu menggunakan uji F diperoleh F = 6,167 dan p < 0.05 (p = 0.020), maka dapat disimpulkan bahwa variabel dukungan sosial memiliki hubungan yang linear dengan variabel depresi. Hubungan linearitas antara dukungan sosial dengan depresi dapat dilihat pada tabel 11. Model Tabel 11. Hasil Uji Linearitas ANOVA (b) Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression a Residual Total a. Predictors: (Constant), Dukungan_Sosial b. Dependent Variable: Depresi

28 75 Hubungan linier di atas dapat pula dilihat pola penyebaran skor skalanya dengan menggunakan teknik interactive graph, yang menghasilkan diagram pencar (scatter plot), seperti terlihat pada gambar 3 berikut: Gambar 3. Grafik Linearitas antara Dukungan Sosial dengan Depresi 2. Hasil Utama Penelitian Berikut ini akan dijelaskan pengolahan data mengenai pengaruh variabel dukungan sosial dengan depresi remaja awal yang diperoleh dengan menghitung koefisien korelasi. Metode yang digunakan untuk mengkorelasikan data adalah uji analisis regresi dengan bantuan program komputer SPSS Apabila suatu korelasi memiliki nilai probabilitas kurang dari 0,05 atau p < 0,05 maka hubungan korelasi tersebut adalah signifikan (Budi, 2006) Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh koefisien korelasi (R) sebesar 0,289 dengan taraf signifikansi (p) sebesar 0,020 sehingga p < Hasil ini

29 76 menunjukkan adanya pengaruh dukungan sosial terhadap depresi pada remaja awal korban bullying pada taraf kepercayaan 95%. Dengan demikian, maka hipotesis nol Ho ditolak sehingga hipotesis penelitian ini yang menyatakan bahwa ada pengaruh dukungan sosial terhadap depresi pada remaja awal korban bullying diterima. Tabel 12. Hasil Model Summary pada Analisis Regresi Dari hasil analisis regresi pada tabel 12, koefisien determinan (R-square) yang diperoleh dari pengaruh dukungan sosial terhadap depresi adalah sebesar 0,083 (R-square / r 2 = 0,083). Hasil ini menunjukkan bahwa pengaruh dukungan sosial terhadap depresi adalah sebesar 8,3%. Artinya, dukungan sosial memberikan sumbangan efektif sebesar 8,3% untuk mengurangi depresi, sedangkan sisanya yang sebesar 91,7% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Persamaan garis regresi dapat dilihat pada tabel 13 berikut. Model Model R R Square Model Summary Tabel 13. Hasil Coefficients pada Analisis Regresi Coefficients (a) Unstandardized Coefficients Adjusted R Square Standardized Coefficients B Std. Error Beta Std. Error of the Estimate a a. Predictors: (Constant), Dukungan_Sosial b. Dependent Variable: Depresi 1 (Constant) Dukungan_Sosial a. Dependent Variable: Depresi Garis persamaan regresi yang dihasilkan, yaitu Depresi = 32,297 0,127* Dukungan Sosial. Dari tabel dapat dilihat bahwa nilai konstanta b = 32,297, nilai t Sig.

30 77 ini dapat diinterpretasikan maknanya bahwa ketika tidak ada dukungan sosial yang diterima individu (X = 0), maka model regresi akan memprediksi bahwa nilai depresi sama dengan nilai konstanta. Dari tabel juga dapat dilihat bahwa nilai b1 = - 0,127. Nilai ini menunjukkan arah garis regresi. Hal ini menggambarkan perubahan hasil berhubungan dengan berubahnya satu satuan perubahan variabel prediktor. Jika variabel prediktor, yang dalam penelitian ini adalah variabel dukungan sosial, meningkat satu satuan, maka kemudian model regresi akan memprediksi bahwa terjadi penurunan depresi sebesar 0,127. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jika dukungan sosial yang diterima individu semakin besar, maka depresi akan semakin menurun. 3. Hasil Tambahan a. Kategorisasi Data Penelitian Berdasarkan deskripsi data penelitian, dapat dilakukan pengelompokkan yang mengacu pada kriteria pengkategorisasian yang didasarkan pada asumsi bahwa skor subjek penelitian terdistribusi secara normal (Azwar, 2000) Kriterianya terbagi atas tiga kategori yaitu rendah, sedang dan tinggi. Pada tabel 14 akan mendeskripsikan data pengkategorisasian kedua variabel penelitian yaitu variabel dukungan sosial dan depresi. Tabel 14. Deskripsi Variabel Dukungan Sosial dan Depresi Variabel Skor Empirik Skor Hipotetik Min Maks Mean SD Min Maks Mean SD Dukungan ,68 13, ,5 22,5 Sosial Depresi ,97 5, ,5 8,5 Berdasarkan tabel 14 diperoleh skor empirik dan skor hipotetik. Skor empirik merupakan skor yang didapat di lapangan. Mean empirik pada variabel

31 78 dukungan sosial sebesar 136,68 dengan standar deviasi empirik sebesar 13,307. Mean empirik variabel depresi didapat sebesar 14,97 dengan standar deviasi empirik sebesar 5,839. Sedangkan skor hipotetik merupakan skor yang diharapkan dapat dicapai oleh sampel penelitian. Hasil mean hipotetik untuk variabel dukungan sosial didapat sebesar 112,5 dengan standar deviasi sebesar 22,5. Mean hipotetik untuk variabel depresi didapat sebesar 25,5 dengan standar deviasi sebesar 8,5. Setelah perhitungan skor empirik dan hipotetik, maka hasil tersebut dimasukkan kedalam rumus kriteria jenjang pengkategorian dalam tabel 15. Variabe l Tabel 15. Kriteria jenjang kategorisasi variabel dukungan sosial dan depresi Empirik Hipotetik Jenjang Rentang Fr % Kategor Rentang Fr % Kategori kategorisasi Nilai Nilai k i k x < ( ) x < ,9 2 ( -1.0 ) ,7 Dukungan Sosial x ( +1.0 x ) ( < 8 12,3 )< x x 1 x < ( - x < ,3 1.0 ) 1 ( -1.0 ) ,3 Depresi x x 8 ( ) ( < x 8 12,3 )<x 1 b. Frk = Frekuensi Rendah x < 90 Sedang 90 x Rendah 28 43,0 8 Tinggi 135< x 37 56,9 2 Rendah x < 43 66, Sedang ,8 x 5 34 Tinggi 34 < x Sedang Tinggi Rendah Sedang 0 0 Tinggi Berdasarkan tabel 15. data empirik diketahui subjek penelitian pada variabel dukungan sosial yang tergolong kedalam kategori tinggi sebanyak 8 orang (12,31%), kategori sedang sebanyak 49 orang (75,38%), kategori rendah

32 79 sebanyak 8 orang (12,31%). Data hipotetik diketahui subjek penelitian pada variabel dukungan sosial yang tergolong kedalam kategori tinggi sebanyak 37 orang (56,92%), kategori sedang sebanyak 28 orang (43,08%), dan tidak ada siswa yang termasuk kategori rendah (0%). Perbandingan mean empirik dengan mean hipotetik variabel dukungan sosial menunjukkan mean empirik lebih besar dibandingkan dengan mean hipotetik ( X > Y), maka dapat dikatakan bahwa dukungan sosial subjek penelitian lebih tinggi daripada rata-rata remaja pada polulasi umumnya. Kategorisasi subjek penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar subjek penelitian termasuk kategori yang mendapatkan dukungan sosial sedang, yaitu sebesar 75,38%. Artinya, dukungan sosial yang diterima remaja tidak tinggi dan juga tidak rendah. Selebihnya, 12,31% mendapatkan dukungan sosial yang tinggi dan 12,31% mendapatkan dukungan sosial yang rendah. Data empirik subjek penelitian pada variabel depresi yang tergolong kedalam kategori tinggi sebanyak 11 orang (16,92%), kategori sedang sebanyak 46 orang (70,77%), kategori rendah sebanyak 8 orang (12,31%). Data hipotetik subjek penelitian pada variabel depresi tidak ada yang yang tergolong kedalam kategori tinggi (0%), kategori sedang sebanyak 22 orang (33,85%), kategori rendah sebanyak 43 orang (66,15%). Perbandingan mean empirik dengan mean hipotetik variabel depresi menunjukkan mean empirik lebih besar dibandingkan dengan mean hipotetik ( X > Y), maka dapat dikatakan bahwa depresi subjek penelitian lebih tinggi daripada rata-rata remaja pada polulasi umumnya. Kategorisasi subjek penelitian

33 80 menunjukkan bahwa sebagian besar subjek penelitian termasuk kategori yang mengalami depresi sedang, yaitu sebesar 63,08%. Artinya, gejala depresi yang dialami remaja tidak tinggi dan juga tidak rendah. Selebihnya, 26,15% mengalami depresi yang tinggi dan 7% mengalami depresi yang rendah. Untuk melihat penyebaran variabel dalam bentuk matriks kategori dapat ditunjukkan pada tabel 16 berikut: Tabel 16. Matriks Hubungan Antar Variabel Dalam Bentuk Kategori Dukungan Sosial Rendah Sedang Tinggi Rendah 2 3,08% 5 7,69% 1 1,54% Depresi Sedang 6 9,23% 36 55,38% 7 10,77% Tinggi 3 4,62% 5 7,69% 0 0% 11 16,93% 46 70,76% 8 12,31% Jumlah 65 (100%) Dari matriks di atas dapat dilihat bahwa hubungan variabel dukungan sosial yang tinggi dengan depresi rendah memiliki persentase 1,54 % (1 orang). Variabel dukungan sosial tinggi dengan depresi sedang memiliki persentase 10,77% (7 orang), dan tidak ada yang memiliki dukungan sosial tinggi dan depresi tinggi. Hubungan variabel dukungan sosial sedang dengan depresi rendah memiliki persentase 7,69 % (5 orang). Hubungan variabel dengan persentase paling besar adalah variabel dukungan sosial sedang dengan depresi sedang yaitu 55,38 % (36 orang). Dan variabel dukungan sosial sedang dengan depresi tinggi memiliki persentase 7,69 % (5 orang). Hubungan variabel dukungan sosial yang rendah dengan depresi rendah memiliki persentase 3,08 % (2 orang). Hubungan variabel dukungan sosial yang

34 81 rendah dengan depresi yang sedang memiliki persentase 9,23 % (6 orang). Hubungan variabel dukungan sosial yang rendah dengan depresi yang tinggi memiliki persentase 4,62 % (3 orang). b. Deskripsi Data Penelitian Berdasarkan Bentuk-Bentuk Dukungan Sosial Pada tabel 17 dideskripsikan data pengkategorisasian variabel dukungan sosial berdasarkan bentuk-bentuk dukungan sosial dan depresi. Tabel 17. Deskripsi Bentuk-Bentuk Dukungan Sosial dan Depresi Variabel Skor Empirik Skor Hipotetik Min Maks Mean SD Min Maks Mean SD Dukungan ,5 5, Emosional Dukungan ,5 5, Instrumental Dukungan ,5 5, Informatif Dukungan Persahabatan Depresi , ,5 8,5 Berdasarkan tabel 17 diketahui skor empirik dan skor hipotetik dari bentuk-bentuk dukungan sosial. Mean empirik bentuk-bentuk dukungan sosial: Dukungan emosional sebesar 33,11 dengan standar deviasi sebesar 3,918. Dukungan instrumental sebesar 33,48 dengan standar deviasi sebesar 3,953. Dukungan informatif sebesar 33,60 dengan standar deviasi sebesar 3,815. Dukungan Persahabatan sebesar 36,49 dengan standar deviasi 4,434. Mean empirik variabel depresi didapat sebesar 14,97 dengan standar deviasi empirik sebesar 5,839. Hasil mean hipotetik untuk bentuk-bentuk dukungan sosial: Dukungan emosional sebesar 27,5 dengan standar deviasi sebesar 5,5. Dukungan instrumental sebesar 27,5 dengan standar deviasi sebesar

35 82 5,5. Dukungan informatif sebesar 27,5 dengan standar deviasi sebesar 5,5. Dukungan persahabatan sebesar 30 dengan standar deviasi 6. Mean hipotetik untuk variabel depresi didapat sebesar 25,5 dengan standar deviasi sebesar 8,5. c. Analisis Regresi Pengaruh Bentuk-Bentuk Dukungan Sosial Terhadap Depresi Berikut ini akan dijelaskan pengolahan data mengenai pengaruh bentukbentuk dukungan sosial terhadap depresi pada remaja awal korban bullying yang diperoleh dengan menghitung koefisien korelasi. Metode yang digunakan untuk mengkorelasikan data adalah uji analisis regresi linier berganda dengan bantuan program komputer SPSS Berdasarkan hasil pengolahan data analisis regresi antara bentuk-bentuk dukungan sosial dengan depresi pada tabel 18 berikut: Tabel 18. Hasil Analisis Regresi Bentuk-Bentuk Dukungan Sosial*Depresi Korelasi Sig Dukungan Emosional*Depresi -0,213 0,044 Dukungan Instrumental*Depresi -0,316 0,005 Dukungan Informatif*Depresi -0,190 0,065 Dukungan Persahabatan*Depresi -0,234 0,031 Dari tabel dapat dilihat bahwa koefisien korelasi (R) antara dukungan emosional dengan depresi adalah sebesar 0,213 dengan signifikansi 0,044. Korelasi antara dukungan instrumental dengan depresi sebesar 0,316 dengan signifikansi 0,005. Koefisien korelasi dukungan informatif dengan depresi sebesar 0,190 dengan signifikansi 0,065. Koefisien korelasi dukungan persahabatan dengan depresi sebesar 0,234 dengan signifikansi 0,031.Dari keempat bentukbentuk dukungan sosial tersebut dapat dilihat bahwa bentuk dukungan yang

36 83 memiliki korelasi yang lebih tinggi dibandingkan bentuk yang lain adalah bentuk dukungan instrumental, yaitu sebesar 0,316. Keempat bentuk dukungan sosial tersebut membentuk korelasi negatif terhadap depresi. Artinya terjadi hubungan tidak searah dimana semakin tinggi bentuk-bentuk dukungan sosial maka akan semakin menurun tingkat depresi. Sebaliknya, jika semakin rendah nilai dari bentuk-bentuk dukungan sosial, maka akan semakin tinggi tingkat depresi. Dari hasil analisis regresi tersebut dapat juga dilihat taraf signifikansi pada korelasi antara variabel dukungan emosional dengan depresi, variabel dukungan instrumental dengan depresi, dan variabel dukungan persahabatan dengan depresi berada pada taraf signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa jika angka signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel tersebut. Sedangkan, korelasi antara variabel dukungan informatif dengan depresi memiliki taraf signifikansi p = 0,065. Hasil tersebut menunjukkan bahwa signifikansi lebih besar dari 0,05 (p > 0,05). Artinya, tidak terdapat pengaruh dukungan informatif terhadap depresi. Tabel 19. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda R Sig. R Square Persamaan Regresi Y = 32,121 0,050*X1-0,401*X2 +0,038*X3-0,092*X4 Ket: Y = Variabel tergantung = Depresi X1= Variabel bebas 1 = Dukungan emosional X2 = Variabel bebas 2 = Dukungan Instrumental X3 = Variabel bebas 3 = Dukungan Informatif X4 = Variabel bebas 4 = Dukungan Persahabatan Dari hasil analisis regresi pada tabel 19, koefisien determinan (R-square) yang diperoleh dari pengaruh bentuk-bentuk dukungan sosial terhadap depresi

37 84 Model adalah sebesar 0,105 (R-square / r 2 = 0,105). Hasil ini menunjukkan bahwa pengaruh bnetuk-bentuk dukungan sosial terhadap depresi adalah sebesar 10,5%. Artinya, bentuk-bentuk dukungan sosial memberikan sumbangan efektif sebesar 10,5% untuk mengurangi depresi, sedangkan sisanya yang sebesar 89,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Persamaan garis multiregresi dapat dilihat pada tabel 20. Tabel 20. Hasil Koefisien Regresi Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) Dukungan_Emosional Dukungan_Instrumental Dukungan_Informatif Dukungan_Persahabatan a. Dependent Variable: Depresi Garis persamaan regresi yang dihasilkan, yaitu Y = 32,121 0,050*(Dukungan emosional) - 0,401*(Dukungan Instrumental) + 0,038*(Dukungan Informatif) - 0,092*(Dukungan Persahabatan). Dari tabel dapat dilihat bahwa nilai konstanta adalah b0 = 32,121. Dari model multiple regresi dapat dilihat beberapa b-values yaitu koefisien setiap variabel prediktor yang mengindikasikan kontribusi setiap variabel prediktor. Nilai b-values menunjukkan hubungan antara depresi dengan setiap prediktor. Jika koefisien bernilai positif berarti terdapat hubungan positif antara prediktor dan hasil, jika koefisien bernilai negatif maka menunjukkan hubungan negatif. Dari persamaan dapat dilihat bahwa nilai koefisien regresi dukungan emosional sebesar - 0,050, koefisien regresi dukungan instrumental T Sig.

38 85 sebesar - 0,401, koefisien regresi dukungan informatif sebesar 0,038, koefisien korelasi regresi dukungan persahabatan sebesar -0,092. Dari keempat variabel prediktor yang menunjukkan hubungan yang negatif adalah dukungan emosional, dukungan instrumental, dan dukungan persahabatan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai dari masing-masing variabel prediktor tersebut, maka nilai depersi akan semakin menurun. Sedangkan, variabel prediktor yang menunjukkan hubungan yang positif adalah dukungan informatif. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai dukungan informatif, maka nilai depresi juga akan meningkat. C. PEMBAHASAN Hasil penelitian pada sampel remaja awal korban bullying yang bersekolah di Sekolah Menengah Pertama Kecamatan Medan Petisah diperoleh nilai R = 0,289 dengan p= (p<0,05) menunjukkan bahwa ada pengaruh dukungan sosial terhadap depresi pada remaja awal korban bullying. Dukungan sosial merupakan segala bentuk bantuan yang diberikan pada individu berupa kenyaman, perhatian, penghargaan, yang dirasakan individu dapat memberi efek positif bagi dirinya yang diperoleh melalui interaksi dengan individu atau kelompok lain. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa dukungan sosial memberi pengaruh terhadap penurunan tingkat depresi pada individu yang mengalami kejadian yang tidak menyenangkan dan yang dapat menyebabkan reaksi stres dari individu seperti bullying. Demikian sebaliknya menurunnya dukungan sosial memberi pengaruh pada peningkatan depresi. Hasil tersebut sesuai dengan teori interpersonal depresi yang menjelaskan bahwa berkurangnya dukungan sosial

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian populasi. Arikunto (2010) menjelaskan bahwa penelitian populasi hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subjeknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi pada penelitian ini adalah di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. 2. Populasi Penelitian Populasi

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN Pengumpulan data penelitian ini di lakukan pada tanggal 18 Mei 2014 sampai tanggal 21 Mei 2014. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Surabaya. Universitas ini beralamatkan di jl. Ketintang Surabaya.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Surabaya. Universitas ini beralamatkan di jl. Ketintang Surabaya. 57 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Subjek Universitas Negeri Surabaya merupakan sebuah kampus yang berdiri pada tahun 1964. Universitas ini berfokus pada bidang pendidikan. Universitas ini berfokus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Mei 2016 terhadap siswa pada mata pelajaran Akidah akhlak di MTsN Kunir

BAB IV HASIL PENELITIAN. Mei 2016 terhadap siswa pada mata pelajaran Akidah akhlak di MTsN Kunir 133 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) Deskripsi Data; b) Uji Persyratan Analisis; c) Pengujian Hipotesis Penelitian. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan pada tanggal 01

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan metode korelasional, yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu dukungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan membandingkan teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen di rumah makan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah. Responden yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam penelitian ini, yang meliputi: desain penelitian, variabel penelitian, definisi konseptual dan operasional

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik. 101 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya religius dan pembentukan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi sampel penelitian Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A Pembina Jakarta yang berjumlah 20 orang remaja tuna netra. Berikut data kontrol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional, yaitu penelitian yang digunakan untuk melihat hubungan antara variabel yang diprediksi memiliki hubungan. A. IDENTIFIKASI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. b. Regulasi emosi. B. Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. b. Regulasi emosi. B. Definisi Operasional BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel tergantung : Harga diri 2. Varibel bebas : a. Dukungan sosial b. Regulasi emosi B. Definisi Operasional 1. Harga Diri Harga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisis (Hadi, 2000). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. analisis (Hadi, 2000). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian sangat penting karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data dan pengambilan keputusan hasil penelitian. Pembahasan dalam metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana penelitian ini ditujukan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen. 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden 1. Tempat dan Waktu Penelitian Pada bab ini, penulis melakukan analisis secara keseluruhan mengenai pengaruh citra merek dan kepercayaan merek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Subjek yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah karyawan atau pegawai divisi fashion pada PT. Mitra Adiperkasa, tbk sebanyak 52 karyawan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini. BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 41 Hasil Uji Statistik 411 Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan dibahas mengenai hasil pengolahan data statistik deskriptif dari variabel-variabel yang diteliti Langkah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar yang berjumlah 92 responden, untuk mengetahui seberapa besar pengaruh keterampilan dasar mengajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional. Variabel Variabel adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi, karena penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas kehidupan bekerja dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Kristen Satya Wacana yang terletak di Jalan Diponegoro, Salatiga. Populasi penelitian adalah semua

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. DESKRIPSI DATA Data hasil penelitian terdiri dari dua variabel bebas yaitu variabel gaya belajar siswa (X1) dan variabel minat belajar siswa (X2) serta satu variabel terikat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Untuk dapat meneliti konsep empirik, konsep tersebut harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Menurut Arikunto (2006), variabel adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan di uraikan tentang tipe penelitian, identifikasi variabel penelitian, defenisi operasional variabel penelitian, populasi dan teknik pengambilan sampel, metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai kompetensi guru, motivasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Tempat Penelitian Pondok Pesantren Sunan Pandanaran beralamat di jalan Demuk Gg. Roda Ngunut. Pondok ini dikhususkan bagi para siswi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian ini berjudul Pengaruh Penggunaan Media Cetak dan Media Audio Visual Terhadap Prestasi Belajar Al-Qur an Hadits di MTs Negeri Aryojeding. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang telah peneliti lakukan menunjukkan bahwa di sekolah tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang telah peneliti lakukan menunjukkan bahwa di sekolah tersebut BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu sekolah di Kota Indramayu yaitu SMA PGRI 2 Sindang yang beralamat di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil penelitian berupa data jawaban 70 orang responden terhadap tiga instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. DESKRIPSI SUBJEK Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan skor brand image dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dari 62 kuesioner yang telah diambil dan diolah, maka terdapat data-data

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dari 62 kuesioner yang telah diambil dan diolah, maka terdapat data-data BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Data Responden Dari 62 kuesioner yang telah diambil dan diolah, maka terdapat data-data responden dari pengunjung event Glorious Lifestyle Of Women. Data-data ini dirangkum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 110 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) deskripsi data; b) uji prasyarat; dan c) pengujian hipotesis penelitian. A. Deskripsi Data Penelitian ini berjudul Pengaruh Profesionalisme

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Data Responden Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang desebarkan kepada pengguna website Kreavi.com melalui email admin. Dari kuesioner diperoleh data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan Penelitian dan Pelaksanaan Penelitian. peneliti adalah sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan Penelitian dan Pelaksanaan Penelitian. peneliti adalah sebagai berikut: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan Penelitian dan Pelaksanaan Penelitian a). Persiapan Penelitian Sebelum mengadakan penelitian, langkah awal yang harus dilakukan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif korelasional. Deskriptif digunakan untuk melukiskan secara sistematis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian dengan judul Pengaruh lingkungan keluarga dan motivasi belajar intrinsik terhadap prestasi belajar siswa Mata Pelajaran Korespondensi kelas X Administrasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif yang menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai 61 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Responden Penelitian Penelitian ini mengangkat permasalahan tentang pengaruh pelayanan, produk, promosi dan lokasi terhadap kepuasan nasabah.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris apakah masing-masing unsur motivasi yang meliputi: motivasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai kompetensi profesional

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan data yang telah disebar kepada pelanggan Alfamart dengan total 100 kuesioner yang diberikan langsung kepada para pelanggan Alfamart.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya. Siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya kelas XI

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau BAB IV PENGUJIAN 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.3. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Uji validitas digunakan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, responden yang diambil dalam

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, responden yang diambil dalam BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, responden yang diambil dalam penelitian ini adalah di Dept. Food And Beverage Service Café

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Metode penelitian korelasional digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai kinerja guru, motivasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL Dalam bab ini akan disajikan gambaran umum penelitian, hasil uji validitas dan reliabilitas, statistik deskriptif tiap variabel, uji asumsi klasik, pengujian hipotesis

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah pasien diabetes melitus tipe 2 yang melakukan rawat jalan di RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo, Kabupaten Pamekasan. Selanjutnya akan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. mengenai gambaran sampel berdasarkan usia, intensitas membeli dan jenis. a. Pengelompokan Subyek Berdasarkan Usia

BAB IV PEMBAHASAN. mengenai gambaran sampel berdasarkan usia, intensitas membeli dan jenis. a. Pengelompokan Subyek Berdasarkan Usia BAB IV PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subyek Sampel dalam penelitian ini adalah 72 di PT. Arunee Inti Selaras Tour and Travel di kota Batam. Selanjutnya akan dijelaskan mengenai gambaran sampel

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden Penelitian. Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden Penelitian. Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Responden Penelitian Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini seluruhnya berjumlah 100 orang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan tiga variable dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan tiga variable dalam penelitian. 49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian ini adalah penelitian populasi, sehingga tidak digunakan sampel untuk mengambil data penelitian. Semua populasi dijadikan subyek penelitian. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh MSDM, motivasi terhadap kinerja Karyawan dengan melakukan penyebaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional. Metode korelasional adalah metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional. Metode korelasional adalah metode penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan usaha yang harus ditempuh dalam penelitian untuk menemukan, mengembangkan dan menguji suatu kebenaran pengetahuan. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk meneliti adanya pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Citra Merek Terhadap Kepuasan Pelanggan PT PLN (Persero) pada Perumahan Pondok Bahar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik tadarus Al- Qur an, shalat

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik tadarus Al- Qur an, shalat BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik tadarus Al- Qur an, shalat berjama

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada konsumen Warteg yang berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Salatiga. Letak sekolah ini mudah diakses dan sangat strategis yang berada di tengah kota

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Karakteristik Responden Analisis karakteristik dalam penelitian ini digunakan untuk melihat gambaran secara umum karakteristik data responden yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini berlokasi di SMPN 1 Kauman dengan populasinya semua kelas VIII yaitu kelas VIII A, B, C, D, E, F, G, H, I dan J tahun pelajaran 2016/2017. Teknik

Lebih terperinci

BAB V ANALISA. Pada penelitian yang dilakukan di restoran Nasi Uduk Kebon Kacang Hj.

BAB V ANALISA. Pada penelitian yang dilakukan di restoran Nasi Uduk Kebon Kacang Hj. BAB V ANALISA Pada penelitian yang dilakukan di restoran Nasi Uduk Kebon Kacang Hj. Ellya, penulis mengajukan seperangkat kuesioner kepada responden yang berjumlah 100 orang, kuesioner ini terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif. Penelitian ini menggunakan analisis komparatif atau analisis perbedaan yang artinya bentuk analisis variabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

Contoh Analisis Data Korelasi Kecerdasan Emosi terhadap Stress Kerja 1. Sebaran Data Kecerdasan Emosi Hasil Skoring Kuesioner

Contoh Analisis Data Korelasi Kecerdasan Emosi terhadap Stress Kerja 1. Sebaran Data Kecerdasan Emosi Hasil Skoring Kuesioner Contoh Analisis Data Korelasi Kecerdasan Emosi terhadap Stress Kerja 1. Sebaran Data Kecerdasan Emosi Hasil Skoring Kuesioner 1. Sebaran Data Stress Kerja Hasil Skoring Kuesioner 2. Jumlah Skor Setiap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 143 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) deskripsi data; b) uji prasyarat analisis; dan c) pengujian hipotesis penelitian. A. Deskripsi Data Penyajian statistik deskripsi hasil penelitian

Lebih terperinci

MERICA FOOD CENTER PLAZA MILLENIUM MEDAN. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan. Pembelian : a.2 kali b.lebih dari 2 kali

MERICA FOOD CENTER PLAZA MILLENIUM MEDAN. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan. Pembelian : a.2 kali b.lebih dari 2 kali Lampiran 1 No. Responden:. KUESIONER: PENGARUH FAKTOR HARGA, LOKASI, DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MERICA FOOD CENTER PLAZA MILLENIUM MEDAN. 1. Identitas Responden Nama : Umur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif a. Analisis Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

ANGKET PENELITIAN. Judul : PENGARUH BEBAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PELAYANAN PADA PT POS INDONESIA (PERSERO) MEDAN

ANGKET PENELITIAN. Judul : PENGARUH BEBAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PELAYANAN PADA PT POS INDONESIA (PERSERO) MEDAN ANGKET PENELITIAN Judul : PENGARUH BEBAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PELAYANAN PADA PT POS INDONESIA (PERSERO) MEDAN No :.. Dimohon kepada Bapak/Ibu untuk mengisi angket

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian sebab metode penelitian menyangkut cara yang benar dalam

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian sebab metode penelitian menyangkut cara yang benar dalam BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan salah satu elemen penting dalam suatu penelitian sebab metode penelitian menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisis data, dan pengambilan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 58 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif a. Analisis Deskriptif Statistik Deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Grogol Petamburan Jakarta Barat merupakan salah satu kecamatan di wilayah Jakarta Barat, wilayah ini tidak hanya digunakan sebagai kawasan tempat tinggal namun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tempat hiburan yang dinamakan QYU-QYU Karaoke ini terbentuk berkat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tempat hiburan yang dinamakan QYU-QYU Karaoke ini terbentuk berkat 58 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penetian 4.1.1 Sejarah Perusahaan Perusahaan yang bergerak dibidang jasa hiburan ini bukanlah satusatunya peusahaan peneyedia jasa hiburan

Lebih terperinci

KUESIONER PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPERCAYAAN, IMAGE TERHADAP KEPUASAN NASABAH YANG MEMINJAM DANA

KUESIONER PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPERCAYAAN, IMAGE TERHADAP KEPUASAN NASABAH YANG MEMINJAM DANA Lampiran 1 KUESIONER PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPERCAYAAN, IMAGE TERHADAP KEPUASAN NASABAH YANG MEMINJAM DANA PADA PT BPR MILALA MEDAN 1. Identitas Responden Nama : Umur : Tahun : Jenis Kelamin : Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. diperoleh di lapangan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X 1 yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. diperoleh di lapangan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X 1 yang BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Deskripsi data yang akan disajikan dari hasil penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran secara umum mengenai penyebaran data yang diperoleh di lapangan.

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar Kia-Kila

Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar Kia-Kila Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar Kia-Kila Oleh : Isti Komaria Ulfa 14213562 Dosen Pembimbing : Edy Nursanta, S.E, M.M PENDAHULUAN P E

Lebih terperinci

DUKUNGAN SOSIAL. Item-Total Statistics

DUKUNGAN SOSIAL. Item-Total Statistics 55 DUKUNGAN SOSIAL Reliability Item-Total Statistics Soal_1 Soal_2 Soal_3 Soal_4 Soal_5 Soal_6 Soal_7 Soal_8 Soal_9 Soal_10 Soal_11 Soal_12 Soal_13 Soal_14 Soal_15 Soal_16 Soal_17 Soal_18 Soal_19 Soal_20

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 DESKRIPSI TEMPAT PENELITIAN Pusat Pengembangan Anak (PPA) adalah suatu bentuk kemitraan antara Yayasan Compassion Indonesia (YCI) yang berkantor Negara di Bandung untuk Indonesia,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Theresiana Salatiga yang terletak di jalan Kemiri Raya II Salatiga dengan akreditasi A. SMA Theresiana merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Responden Penelitian Sebelum melakukan pembahasan lebih lanjut mengenai hasil penelitian ini, terlebih dahulu akan dibahas mengenai gambaran umum

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. angkatan XI dan XII.Gambaran umum responden dalam penelitian ini adalah sebagai

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. angkatan XI dan XII.Gambaran umum responden dalam penelitian ini adalah sebagai BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Karakteristik Responden Data penelitian yang diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada responden Mahasiswa dan lulusan program kelas karyawan jurusan manajemen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Dari 12 KPP Pratama yang ada di wilayah Jakarta Selatan, hanya 4 KPP yang bersedia untuk mengisi kuesioner. Data kuesioner yang berhasil

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BIRO HUKUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BIRO HUKUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA Lampiran 1. Kuesioner Penelitian PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BIRO HUKUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA Responden yang terhormat, Bersama ini saya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis melakukan analisis secara keseluruhan mengenai pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada Dinas Pertamanan Pemakaman

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Partisipan Penelitian Riset partisipan dalam penelitian ini adalah penderita Tuberkulosis yang sedang menjalankan pengobatan di Instalasi Rawat Jalan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis pada bab ini dilakukan dari hasil kuisioner yang telah dikumpulkan. Responden dalam penelitian ini adalah pelanggan yang memiliki hubungan kerja dalam pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah 23 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah atau prosedur kerja sehingga

Lebih terperinci