Mukrianto, Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas V Semester I melalui Model Belajar Kooperatif... 79

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Mukrianto, Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas V Semester I melalui Model Belajar Kooperatif... 79"

Transkripsi

1 Mukrianto, Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas V Semester I melalui Model Belajar Kooperatif MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEMESTER I MELALUI MODEL BELAJAR KOOPERATIF UNTUK BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA DI SDN SURUHANLOR TAHUN 2014/2015 Oleh: Mukrianto SDN Suruhanlor, Bandung, Tulungagung Abstrak. Model belajar kooperatif adalah pembelajaran yang berdasarkan pada pandangan bahwa siswa lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit jika mereka saling mendiskusikan masalah tersebut dengan temannya. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Suruhanlor Kecamatan Bandung Kabupaten Tulungagung pada siswa Kelas V Semester I bidang studi Bahasa Indonesia materi Unsur-unsur cerita rakyat Tahun 2014/2015 dengan jumlah siswa sebanyak 18 siswa. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Oktober sampai Nopember Berdasarkan pada pelaksanaan masing-masing siklus penelitian maka dapat diambil kesimpulan bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar siswa kelas V SDN Suruhanlor Kecamatan Bandung Tulungagung Tahun 2014/2015 Semester I setelah pembelajaran diterapkan dengan menggunakan Model belajar kooperatif pada pelajaran Bahasa Indonesia materi Unsur-unsur cerita rakyat. Kata Kunci: model belajar kooperatif, bahasa indonesia Model belajar kooperatif adalah pembelajaran yang berdasarkan pada pandangan bahwa siswa lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit jika mereka saling mendiskusikan masalah tersebut dengan temannya. Siswa rutin bekerja dalam kelompok 4 orang untuk membantu memecahkan masalah yang komplek (Muhammad Nur: 2000). Konsep sederhana dari model belajar kooperatif yaitu siswa lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit jika mereka saling mendiskusikan masalah tersebut dengan temannya. Model belajar kooperatif adalah model pembelajaran yang mampu membantu siswa dalam memahami konsep-konsep yang sulit tetapi juga mampu menumbuhkan kerja sama, berfikir kritis, mau membantu teman dan sebagainya (Meini Sondang S:2004). Unsur-unsur Dasar Kooperatif, (a) Siswa dalam kelompoknya harus beranggapan bahwa mereka sehidup sepenanggungan bersama. (b) Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya, seperti milik mereka sendiri. (c) Siswa haruslah melihat bahwa semua anggota di dalam kelompoknya memiliki tujuan yang sama. (d) Siswa haruslah mendapat tujuan dan tanggung jawab yang sama diantara anggota kelompoknya. (e) Siswa diminta mempertanggungjawabkan secara individu materi atau tugas yang menjadi tanggungjawabnya di dalam kelompok. (f) Siswa mendapat hadiah/ penghargaan bukan untuk diri sendiri tetapi untuk kelompoknya. Ciri-ciri Model belajar kooperatif, (a) Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk memutuskan materi belajamya. (b) Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah. (c) Kelompok dapat dibentuk berdasarkan perbedaan ras, budaya, suku dan jenis kelamin. (d) Kelompok terdiri dari 3-4 orang siswa. (e) Menerima perbedaan individu menurut ras, budaya, kelas sosial, kemampuan atau ketidakmampuan. (f) Penghargaan lebih berorientasi kelom-

2 80 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 2, AGUSTUS 2015 pok daripada individu. Model Penerapan Model belajar kooperatif, (a) Model STAD, (b) Model Investivigasi Kelompok, (c) Model Pendekatan Struktural. Pendekatan ini sangat relevan dengan 4 pilah pendidikan seumur hidup yang dirumuskan dalam konferensi Internasional kemudian diratifikasi UNESCO tahun (a) Learn to Know: Belajar untuk berpengetahuan. (b) Learn How to Learn: Belajar bagaimana anak didik belajar dengan baik dan benar. (c) Learn to do: Belajar untuk berbuat. (d) Learn to be: Berbuat untuk membentuk jadi diri (kepribadian). (e) Learn to live together: Belajar untuk dengan hidup bersama (Marsetio Dono Seputro: 2002). Ada tiga tujuan (nilai penting) yang ingin dicapai dan perlu ditanamkan yaitu siswa akan lebih sukses jika belajar dalam kelompok, (a) Hasil belajar secara akademik, (b) Penerimaan terhadap keragaman, (c) Pengembangan keterampilan sosial (Masitah dkk: 2002). Model belajar kooperatif menanamkan nilai-nilai perbedaan sebagai akibat latar belakang yang berbeda untuk dihadapkan pada realitas untuk bekerja saling tergantung yang positif satu sama lain atas dasar kesamaan tugas bersama, sekaligus menanamkan sikap saling menghargai satu sama lain. Belajar kelompok sekaligus juga mengajarkan kepada siswa keterampilan untuk beroganisasi yang diciptakan melalui kompetensi dalam kelompok. Nilai penting belajar kelompok adalah menanamkan kemampuan kerja sama dalam mengatasi masalah dan kemampuan membantu teman dalam pemecahan masalah. Setiap siswa dalam satu kelompok yang ingin dicapai sangat berhubungan dengan motivasi yang dianggap sama dengan tujuan dan maksudnya yaitu satu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih siswa yang mengadakan kontak untuk satu tujuan mereka mempertimbangkan hubungan yang bermakna. Bahasa Indonesia merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis. Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya. Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yaitu menengarkan, berbicara membaca dan menulis. Keempat keterampilan inilah yang digunakan untuk menanggapi atau menciptakan wacana dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh Karen itu, mata pelajaran Bahasa Indonesia diartikan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan tersebut agar lulusan mampu berkomunikasi dan berwacana dalam bahasa Indonesia pada tingka literasi tertentu. Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD/MI meliputi: (1) Kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yakni mendengarkan, berbicara, membaca, dan meulis secara terpadu untuk mencapai tingkat literasi informational; (2) Kemampuan memahami dan menciptakan berbagai teks fungsional pendek dan monolog serta esei berbentuk prosedur, deskripsi, narasi, laporan, artikel berita, eksposisi analisis, eksposisis, eksplanasi, diskusi, pengu-muman dan pidato. Gradasi bahan ajar tampak dalam penggunaan kosa kata, tata bahasa, dan langkah-langkah retorika. Kompetensi pendukung, yakni kompetensi linguistik (menggunakan tata bahasa dan kosa kata, tata bunyi, tata tulis), kompetensi sosiokultural (menggunakan ungkapan dan tindak bahasa secara berterima dalam berbagai onteks komunikasi), kompetensi strategi (mengatasi masalah yang timbul dalam roses komunikasi dengan berbagai cara agar komunikasi tetap berlangsung), dan kompetensi pembentuk

3 Mukrianto, Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas V Semester I melalui Model Belajar Kooperatif wacana (menggunakan piranti pembentuk wacana). Berdasarkan pada rumusan masalah yang telah diuraikan di atas maka tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Peningkatan prestasi belajar siswa kelas V SDN Suruhanlor Kecamatan Bandung Tulungagung Tahun 2014/2015 Semester I melalui Model belajar kooperatif pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Unsur-unsur cerita rakyat. (2) Efektivitas pembelajaran Bahasa Indonesia melalui penerapan Model belajar kooperatif pada siswa kelas V SDN Suruhanlor Tulungagung Tahun 2014/ 2015 Semester I. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SDN Suruhanlor Kecamatan Bandung Kabupaten Tulungagung pada siswa Kelas V Semester I bidang studi Bahasa Indonesia materi Unsur-unsur cerita rakyat Tahun 2014/2015 dengan jumlah siswa sebanyak 18 siswa. Prosedur siklus penelitian yang dilakukan, prosedur penelitian ini terdiri dari 2 siklus, tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Untuk melihat apakah ada peningkatan kemampuan bertanya siswa, dengan melihat hasil observasi dari hasil observasi awal siswa dan guru, maka refleksi awal diperlukan perubahan-perubahan untuk meningkatkan bertanya siswa di dalam kelas. Dengan berpatokan pada refleksi awal tersebut maka dilaksanakan penelitian ini dengan prosedur: Perencanaan (Planning), Pelaksanaan (Action), Observasi (Observation), Refleksi (Reflection) Dalam penelitian ini masalah yang akan dibahas adalah rendahnya prestasi belajar siswa Kelas V SDN Suruhanlor adapun penyebab timbulnya masalah tersebut adalah: (a) Siswa takut untuk bertanya/ mengemukakan pendapat, (b) Takut dimarahi, guru apabila pertanyaan yang diajukan tidak baik, (c) Siswa malu bertanya, (d) Siswa tidak memahami konsep yang diajarkan, (e) Pertanyan guru tidak dimengerti siswa. (f) Merasa kesulitan pada bidang studi Bahasa Indonesia, (g) Merasa takut ditertawakan oleh teman-temannya bila pertanyaan yang diajukan salah/jelek, (h) Siswa beranggapan bahwa terlalu banyak bertanya itu tidak sopan. Untuk menunjang pemecahan masalah dalam penelitian ini diperlukan alat bantu sebagai berikut: (a) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan menggunakan model belajar kooperatif. (b) Membuat lembar observasi untuk mengetahui kondisi belajar mengajar di kelas. Lembar observasi yang digunakan adalah observasi terstruktur dan supervisi. Lembar observasi terstruktur digunakan untuk mengungkapkan aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Sedangkan lembar supervisi digunakan untuk mengungkapkan aktivitas guru. Butir-butir observasi supervisi dan terstruktur terlebih dahulu didiskusikan oleh tim action research. (c) Membuat alat bantu mengajar yang diperlukan dalam rangka optimalisasi kreativitas siswa, yaitu berupa Lembaran Kerja Siswa (LKS). (d) Lembaran Angket, menitik beratkan bagaimana tanggapan siswa terhadap model pembelajaran yang dilakukan guru. (e) Membuat alat evaluasi untuk peningkatan kualitas hasil belajar, tes dilaksanakan tiap akhir siklus. (f) Dokumentasi digunakan sebagai data aktivitas belajar di kelas. Kegiatan pemotretan ini untuk mengetahui situasi dan kondisi guru maupun siswa ketika melaksanakan penelitian. Untuk mengetahui lebih jelas tindakan yang akan dilaksanakan, berikut disampaikan deskripsi, skenario dan prosedur tindakan yang digunakan dalam penelitian ini. a. Deskripsi dan tindakan penelitian ini sebagai berikut. Jumlah siswa Kelas V sebanyak 20 siswa dibagi 4 kelompok dengan kemampuan siswa yang heterogen dilihat dari jenis kelamin maupun kemampuan siswa, masing-masing dengan jumlah anggota 5 siswa. Setiap

4 82 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 2, AGUSTUS 2015 kelompok memiliki hak yang sama yaitu untuk mengajukan pertanyaan maupun menanggapi pertanyaan. Bagi kelompok yang aktif, maka guru memberikan beberapa penghargaan. b. Skenario Kerja Tindakan, skenario dari tindakan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut. (1) Langkah-langkah yang dilakukan guru: Melaksanakan appresepsi/ presepsi, memberikan motivasi, menuliskan tujuan pembelajaran di papan tulis, menjelaskan langkahlangkah pembelajaran, mengelompokkan siswa yang sesuai dengan petunjuk pelaksanaan model belajar kooperatif, melaksanakan diskusi kelompok, melaksanakan diskusi kelas, membantu melancarkan diskusi/membantu siswa dalam kesulitan, melatih meminta siswa membuat pertanyaan, melontarkan pertanyaan satu kelompok ke kelompok yang lain, bersama siswa membuat rangkuman materi yang didiskusikan, melaksanakan penilaian proses, memberikan tugas pada akhir pelajaran. (2) Langkah-langkah yang dilakukan siswa: Berdiskusi dalam kelompoknya, diskusi kelas, membuat pertanyaan, mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, memberikan tanggapan, minta bantuan guru bila mengalami kesulitan, presentasi hasil diskusi, bersama guru mengambil kesimpulan apa yang didiskusikan, mengerjakan penilaian proses. Penelitian ini menggunakan beberapa instrumen yaitu: (1) Silabus, yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pengajaran pengelolahan kelas, serta penilaian hasil belajar. (2) Rencana Pelaksanaan Pelajaran (RPP), yaitu merupakan perangkat pengajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masing-masing RPP berisi kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, tujuan pengajaran khusus, dan kegiatan belajar mengajar. (3) Lembar Kegiatan Siswa, lembar kegiatan ini adalah lembar kegiatan yang dipergunakan siswa dan digunakan peneliti untuk membantu proses pengumpulan data hasil eksperimen. (4) Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar. (a) Lembar observasi pengolahan model belajar kooperatif untuk mengamati kemampuan guru dalam mengelola pengajaran. (b) Lembar observasi aktivitas siswa dan guru, untuk mengamati aktivitas siswa dan guru selama proses pengajaran. (5) Tes formatif, tes ini disusun berdasarkan tujuan pengajaran yang akan dicapai, digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman Bahasa Indonesia. Tes formatif ini diberikan setiap akhir putaran. Bentuk soal yang diberikan adalah uraian. Sebelumnya soal-soal ini telah diujicoba, kemudian penulis mengadakan analisis butir soal tes yang telah diuji validitas dan reliabilitas pada tiap soal. Analisis ini digunakan untuk memilih soal yang baik dan memenuhi syarat digunakan untuk mengambil data. HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus Pertama 1. Refleksi Awal Peneliti (kepala sekolah) bersama kolaborator (guru kelas V) mengidentifikasi permasalahan yang menjadi penyebab rendahnya prestasi belajar siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia. Dari identifikasi ini diketahui bahwa penyebab rendahnya prestasi belajar siswa adalah penerapan metode pembelajaran yang masih menggunakan metode konvensional. 2. Planning (Perencanaan) Persiapan yang perlu dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan ini adalah: (a) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model belajar kooperatif. (b) Menyusun petunjuk kegiatan siswa. (c) Melaksanakan kegiatan penelitian. (d) Penilaian hasil kegiatan penelitian 3. Action (Pelaksanaan) Dalam kegiatan proses pembelajaran ini guru dan siswa melaksanakan kegiatan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

5 Mukrianto, Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas V Semester I melalui Model Belajar Kooperatif A. Kegiatan awal, apersepsi: guru bertanya kepada siswa tentang materi minggu lalu; guru memberi tahu materi yang akan dipelajari; guru mengemukakan tujuan dari pembelajaran hari ini. B. Kegiatan inti, siswa mengamati bacaan cerita rakyat, siswa menentukan judul cerita, siswa menyebutkan tokoh-tokoh cerita, siswa menjelaskan perwatakan dari para tokoh cerita, siswa menyebutkan latar cerita, siswa menyebutkan tema cerita, siswa menjelaskan amanat cerita, guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok, siswa berdiskusi kemudian Memberikan tanggapan mengenai isi cerita rakyat yang didengar, guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa, guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. C. Kegiatan akhir, membuat kesimpulan tentang unsur-unsur cerita rakyat, mengerjakan soal-soal latihan, membaca buku cerita dan melaporkan isi buku secara tertulis. 4. Observasi (Pengamatan) a. Berdasarkan observasi di Kelas V SDN Suruhanlor dapat direkam hal-hal sebagai berikut: (a) Bagi Kelas V SDN Suruhanlor Kecamatan Bandung Kabupaten Tulungagung, siswa-siswa tampak lebih siap untuk mengikuti pelajaran, perhatian siswa terhadap pelajaran meningkat. Indikator observasi adalah kebanyakan siswa aktif dalam menyajikan tugas kelompok, cukup banyak yang mengacungkan tangan tetapi frekuensi siswa untuk bertanya masih kurang, sudah banyak siswa yang mampu mengerjakan tugas tepat waktu, akan tetapi siswa masih sulit berkomunkasi dengan bahasa yang mudah dipahami oleh teman sebaya. Dari aktivitas belajar yang diberikan oleh siswa diperoleh prosentase rata-rata sebesar 58.75% dan termasuk dalam kategori aktivitas cukup baik. (b) Dari segi guru dapat diberikan hasil sebagai berikut. (1) Guru lebih mudah dalam menyampaikan materi karena guru tidak terlalu banyak menerangkan konsep. Dalam hal ini guru hanya memberikan penjelasan hal-hal yang pokok. (2) Materi yang disampaikan sesuai dengan sasaran yang diinginkan. (3) Guru lebih mudah dalam mengarahkan proses belajar mengajar. (4) Akan tetapi guru masih sulit menjadi fasilitator dan motivator secara merata, karena guru dalam penguasaan metode pembelajaran belum optimal, sehingga waktu yang dipergunakan dalam menerapkan metode ini tidak sesuai dengan alokasi waktu yang disediakan. b. Dari aktivitas guru ini memperoleh ratarata aktivitas sebesar 60.00% dan termasuk dalam kriteria cukup baik. c. Secara umum, hasil dari observasi selama kegiatan penelitian berlangsung, menunjukkan bahwa penerapan model belajar kooperatif berdampak positif terhadap peningkatan prestasi belajar siswa Kelas V Semester I SDN Suruhanlor Kecamatan Bandung pada bidang studi Bahasa Indonesia materi Unsur-unsur cerita rakyat. Untuk memperoleh gambaran perkembangan prestasi belajar siswa penelitian tampilkan tabulasi data pada Tabel 1 berikut. Tabel 1 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I Ketuntasan No Nama Siswa Nilai Tidak 1 Fadqur Ramadani F A TT 2 Ahmad Agus Rafi'i 80 T - 3 Koyum Afinda Putra 76 T - 4 Adzin Danu Fajar 80 T - 5 Ahmad Agil Zien A TT 6 Ainurrohmah Bela S TT 7 Fatwa Sabil K TT 8 Isman Barur Muttaqin 76 T - 9 Kirana Puspa Rani 80 T - 10 Muhammad Asmi' Z. 84 T - 11 Muhamad Billy R.S. 76 T - 12 Mochamad Dicky F. 80 T - 13 Nia Setia Fitri 64 - TT

6 84 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 2, AGUSTUS 2015 Ketuntasan No Nama Siswa Nilai Tidak 14 Prahesta Candra W. 84 T - 15 Reihannaya Wahyu N 52 - TT 16 Taufik Hidayat 80 T - 17 Tegar Cakra P TT 18 Willian Gupta P. 84 T - Jumlah Rata-rata d. Dari data Tabel 1 terlihat jelas bahwa kemampuan siswa masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari tabel di atas dimana pada siklus I rata-rata siswa adalah 72,89 sedangkan ketuntasan belajarnya 61.11%. Ketuntasan ini masih belum memenuhi ketuntasan klasikal sebesar 85%. 5. Refleksi a. Dari hasil observasi ditemukan kelemahan-kelemahan sebagai berikut: (a) Guru kurang dalam memotivasi siswa. (b) Teknik bertanya yang disampaikan oleh guru masih kurang baik, sehingga kemampuan siswa untuk menjawab pertanyaan yang sifatnya memprediksi, mengobservasi maupun menjelaskan suatu fenomena masih sangat rendah. (c) Dalam forum diskusi masih sedikit siswa yang terlibat aktif. b. Dengan adanya kendala pembelajaran yang muncul pada siklus I, maka prestasi belajar yang dicapai siswa tidak maksimal, yaitu hanya mencapai ketuntasan belajar sebesar 61.11% masih jauh dari ketuntasan belajar yang diharapkan sebesar 85%. Untuk masih diperlukan tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus selanjutnya. Siklus Kedua 1. Planning (Perencanaan) a. Pada siklus kedua ini perencanaannya secara garis besar sama dengan siklus satu, yang beda adalah pada materi kegiatan yang membahas tentang Sumpah pemuda. Selain itu berdasarkan pada temuan siklus I, maka langkah perencanaannya perlu tambahan yang meliputi: (a) Memperbaiki teknik bertanya pada guru. (b) Mengurangi dominasi guru. (c) Memotivasi siswa agar lebih aktif dalam kegiatan diskusi. 2. Action (Pelaksanaan) Pada siklus II pelaksanaan tindakannya secara garis besar sama dengan siklus I dengan adanya perbaikan mengurangi dominasi guru, memperbaiki teknik bertanya dan memotivasi siswa agar lebih aktif dalam kegiatan diskusi. Adapun langkah-langkah pelaksanaannya adalah sebagai berikut: A. Kegiatan awal, apersepsi: guru bertanya kepada siswa tentang materi minggu lalu, guru memberi tahu materi yang akan dipelajari, guru mengemukakan tujuan dari pembelajaran hari ini B. Kegiatan inti, biswa mengamati bacaan cerita rakyat, siswa menentukan judul cerita, siswa menyebutkan tokoh-tokoh cerita, siswa menjelaskan perwatakan dari para tokoh cerita, siswa menyebutkan latar cerita, siswa menyebutkan tema cerita, siswa menjelaskan amanat cerita, guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok, siswa berdiskusi kemudian Memberikan tanggapan mengenai isi cerita rakyat yang didengar, guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa, guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. C. Kegiatan akhir, membuat kesimpulan tentang unsur-unsur cerita rakyat. Mengerjakan soal-soal latihan, membaca buku cerita dan melaporkan isi buku secara tertulis. 3. Observasi (Pengamatan) Berdasarkan observasi di Kelas V SDN Suruhanlor Kecamatan Bandung dapat direkam hal-hal sebagai berikut: (a) Pada siklus II aktivitas siswa menunjukkan perubahan yang cukup berarti. Siswa sudah tidak canggung lagi saat mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Frekuensi pertanyaan siswa merata, tidak lagi didominasi oleh kelompok tertentu. Komunikasi antar siswa sudah berjalan se-

7 Mukrianto, Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas V Semester I melalui Model Belajar Kooperatif cara aktif dan komunikatif sehingga interaksi belajar siswa mampu mendorong aktivitas belajar yang aktif dan kondusif. Dari aktivitas belajar yang diberikan oleh siswa diperoleh prosentase rata-rata sebesar 78.75% dan termasuk dalam kategori aktivitas baik. (b) Dari segi guru dapat diberikan hasil sebagai berikut: guru mampu menerapkan metode pembelajaran yang telah dirancang. Dari aktivitas guru ini memperoleh rata-rata aktivitas sebesar 85.00% dan termasuk dalam kriteria baik. Secara umum, hasil dari observasi selama kegiatan penelitian berlangsung, menunjukkan bahwa penerapan model belajar kooperatif berdampak positif terhadap peningkatan prestasi belajar siswa Kelas V Semester I SDN Suruhanlor Kecamatan Bandung pada bidang studi Bahasa Indonesia materi Unsur-unsur cerita rakyat. Untuk memperoleh gambaran perkembangan prestasi belajar siswa penelitian tampilkan tabulasi data seperti pada Tabel 2. Tabel 2 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II Ketuntasan No Nama Siswa Nilai Tidak 1 Fadqur Ramadani Fil A. 84 T - 2 Ahmad Agus Rafi'i 80 T - 3 Koyum Afinda Putra 84 T - 4 Adzin Danu Fajar 80 T - 5 Ahmad Agil Zien A. 84 T - 6 Ainurrohmah Bela S. 100 T - 7 Fatwa Sabil K. 100 T - 8 Isman Barur Muttaqin 100 T - 9 Kirana Puspa Rani 68 - TT 10 Muhammad Asmi' Z. 100 T - 11 Muhamad Billy Restu S. 96 T - 12 Mochamad Dicky Fatwa 64 - TT 13 Nia Setia Fitri 100 T - 14 Prahesta Candra W. 96 T - 15 Reihannaya Wahyu Nur F. 92 T - 16 Taufik Hidayat 100 T - 17 Tegar Cakra P. 92 T - 18 Willian Gupta P. 96 T - Jumlah Rata-rata Kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I sudah diperbaiki dalam siklus II. Dari data di atas dapat diketahui bahwa rata-rata belajar siswa sebesar dengan ketuntasan 88.89%. Ketuntasan ini sudah memenuhi ketuntasan secara klasikal sebesar 85%. 4. Refleksi Dari hasil observasi sudah ditemukan adanya beberapa peningkatan yaitu: (a) Teknik bertanya kepada guru meningkat lebih baik. (b) Motivasi siswa dalam diskusi meningkat. (c) Dominasi guru berkurang. Data yang penulis sajikan tersebut berupa data Hasil Belajar Siswa dan data Pelaksanaan Pembelajaran Guru. Interpretasi terhadap data penulis sajikan difokuskan pada dua hal tersebut yakni Hasil Belajar Siswa dan pelaksanaan pembelajaran Guru. Pada hasil nilai sebelum siklus diperoleh nilai rata-rata: 68,44 dengan ketuntasan belajar 33.33%, siklus I: 72,89 dengan ketuntasan belajar 61.11% dan siklus II: dengan ketuntasan belajar 88.89%. Dengan melihat hasil yang terus naik per siklus maka penelitian ini dapat dikatakan berhasil dengan baik. Untuk dapat lebih jelasnya penulis telah sajikan perbandingan perolehan atau peningkatan nilai pada grafik di bawah: 90,00 80,00 70,00 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00 10,00 0,00 68,44 33,33 72,89 61,11 89,78 88,89 RATA-RATA KETUNTASAN Gambar 1 Peningkatan Hasil Belajar Siswa PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan pada pelaksanaan masing-masing siklus penelitian maka dapat diambil kesimpulan: (1) Terjadi peningkatan prestasi belajar siswa kelas V SDN Suruhanlor Kecamatan Bandung Tulungagung Tahun 2014/2015 Semester I setelah

8 86 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 2, AGUSTUS 2015 pembelajaran diterapkan dengan menggunakan Model belajar kooperatif pada pelajaran Bahasa Indonesia materi Unsurunsur cerita rakyat. Hal ini dapat diketahui dari meningkatnya rata-rata hasil belajar dan ketuntasan belajar setiap siklusnya. Pada sebelum siklus rata-rata hasil belajar siswa sebesar 68,44 dengan ketuntasan belajar 33.33%, siklus I: 72,89 dengan ketuntasan belajar 61.11% dan siklus II: dengan ketuntasan belajar 88.89%. (2) Penerapan Model belajar kooperatif sangat efektif digunakan pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Unsur-unsur cerita rakyat. Respon siswa terhadap pembelajaran ini juga sangat positif. Hal ini dapat diketahui dari hasil angket yang diberikan kepada siswa. Saran Berdasarkan hasil penelitian tindakan yang telah dipaparkan dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut agar dalam menerapkan model belajar kooperatif dapat mencapai hasil yang memuaskan: (1) Hendaknya guru dalam mengajar menggunakan metode atau model belajar yang dapat mempermudah anak didiknya dalam memahami pokok bahasan dan sesuai dengan pelajaran. (2) Memaksimalkan persiapan perangkat pembelajaran, khususnya LKS yang melibatkan kegiatan model belajar kooperatif. (3) Memperdalam pengetahuan yang berkaitan dengan model belajar kooperatif. (4) Meningkatkan kualitas kolaborasi antar anggota sehingga masukan atau input dari para kolaborator bisa lebih meningkatkan kinerja. Dalam proses belajar mengajar guru perlu memberikan dorongan atau motivasi kepada siswa agar lebih giat dan senang terhadap bidang studi yang diajarkannya. DAFTAR RUJUKAN Anonim GBPP SL TP Kurikulum 1994 edisi 99. Jakarta: Dikmenum Bimo Walgito Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Fakultas Psikologi Unviersitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Cece Wijaya Pendidikan Inkuiri Sarana Pengembangan Mutu Sumber Daya Manusia, Remaja Rosdakarya, Bandung. Dosen FIP IKIP Malang Pengantar Dasar- Dasar Kependidikan Nasional. Mohamad Ali Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi, Angkasa, Bandung. Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati Upaya mengoptimalkan Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya Marsetia Dono Saputro, 2002 Pendidikan Menyongsong Globalisasi, Makalah Seminar Nasional 13 Mei 2002 dalam rangka Hari Pendidikan Nasional FIS Nasional. Ngalim Purwanto, MP Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja, Rosdakarya. Pedomo Hadinoto, H, dkk Kesulitan Belajar Dan Gangguan Bicara, Semarang: Penerbit Universitas Diponegoro. Pehardjono Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Di Bidang Pendidikan Dan Angka Kredit Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Depdikbud. Prasodjo, Budi, dkk Teori dan Aplikasi Bahasa Indonesia Untuk kelas 1 SD, Jakarta: Yudhistira. Poerwadarminto, WJS. 1985, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta,: PN Balai Pustaka.

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I WONOREJO KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 2012/2013

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I WONOREJO KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 2012/2013 148 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 2, Agustus 2015 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I WONOREJO KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 2012/2013 Oleh:

Lebih terperinci

Oleh: Sri Winarsih SDN 2 Ngentrong, Campurdarat, Trenggalek

Oleh: Sri Winarsih SDN 2 Ngentrong, Campurdarat, Trenggalek Sri Winarsih, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika... 131 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI JARING-JARING KUBUS DAN BALOK MELALUI METODE KOOPERATIF STAD DI KELAS IV SEMESTER II SDN 2 NGENTRONG

Lebih terperinci

Oleh: Sri Handayani SDN 1 Parakan, Trenggalek

Oleh: Sri Handayani SDN 1 Parakan, Trenggalek 90 Sri Handayani, Strategi Belajar Kooperatif STAD... STRATEGI BELAJAR KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKN MATERI NILAI-NILAI SUMPAH PEMUDA PADA SISWA KELAS III DI SDN 1 PARAKAN TRENGGALEK

Lebih terperinci

Oleh: Prijo Santoso SMK Negeri 1 Trenggalek

Oleh: Prijo Santoso SMK Negeri 1 Trenggalek JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 279 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MATERI KEBERAGAMAN BUDAYA INDONESIA DENGAN MENERAPKAN PENDEKATAN CTL PADA SISWA KELAS XI TITL 1 DI SMK

Lebih terperinci

Oleh: Ani Ratnawati SDN 1 Sumberingin, Karangan, Trenggalek

Oleh: Ani Ratnawati SDN 1 Sumberingin, Karangan, Trenggalek 24 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 3, DESEMBER 2016 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM DAN KEGIATAN EKONOMI MELALUI METODE KOOPERATIF JIGSAW PADA SISWA

Lebih terperinci

Oleh: Titik Mujiati SDN 1 Widoro, Gandusari, Trenggalek

Oleh: Titik Mujiati SDN 1 Widoro, Gandusari, Trenggalek JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April 2016 193 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI IPA MATERI ALAT INDRA MANUSIA DENGAN MENERAPKAN STRATEGI BELAJAR MULTI METODE PADA SISWA KELAS IV SDN 1 WIDORO

Lebih terperinci

MODEL BELAJAR KOOPERATIF STAD SISWA KELAS VI SDN I BENDUNGAN KECAMATAN GONDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG PADA SEMESTER I TAHUN

MODEL BELAJAR KOOPERATIF STAD SISWA KELAS VI SDN I BENDUNGAN KECAMATAN GONDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG PADA SEMESTER I TAHUN Supini, Meningkatkan Prestasi Belajar PKn melalui Model Belajar Kooperatif STAD... 19 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn MELALUI MODEL BELAJAR KOOPERATIF STAD SISWA KELAS VI SDN I BENDUNGAN KECAMATAN GONDANG

Lebih terperinci

Oleh: Winarsih SDN 3 Malasan, Trenggalek

Oleh: Winarsih SDN 3 Malasan, Trenggalek Winarsih, Meningkatkan Prestasi Belajar PKn Materi Menjaga... 203 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKN MATERI MENJAGA KEUTUHAN NKRI PADA SISWA KELAS V SDN 3 MALASAN KABUPATEN TRENGGALEK MELALUI GROUP INVESTIGATION

Lebih terperinci

Oleh: Siti Wadingah SD Negeri 1 Tulungrejo, Karangrejo, Tulungagung

Oleh: Siti Wadingah SD Negeri 1 Tulungrejo, Karangrejo, Tulungagung JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 016 137 PENINGKATAN PRESTASI ELAJAR PKN MELALUI MODEL ELAJAR KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS VI SDN 1 TULUNGREJO KECAMATAN KARANGREJO TULUNGAGUNG

Lebih terperinci

Oleh: Istikomah MI Miftahul Huda Pakis, Durenan, Trenggalek

Oleh: Istikomah MI Miftahul Huda Pakis, Durenan, Trenggalek JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 155 MELALUI METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKN MATERI PEMILU DI INDONESIA SISWA KELAS VI MI MIFTAHUL

Lebih terperinci

Oleh: Supardi SDN 2 Watulimo, Trenggalek

Oleh: Supardi SDN 2 Watulimo, Trenggalek 130 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 2 WATULIMO TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI IPA MATERI KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS MELALUI METODE EKSPERIMEN

Lebih terperinci

Oleh: Suyatmi MI Nurul Ulum Kendalrejo, Durenan, Trenggalek

Oleh: Suyatmi MI Nurul Ulum Kendalrejo, Durenan, Trenggalek JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 016 191 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS III MI NURUL ULUM KENDALREJO KECAMATAN DURENAN TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI PKN MATERI NILAI-NILAI

Lebih terperinci

Oleh: Sri Hanifah Guru SDN II Wonorejo, Trenggalek

Oleh: Sri Hanifah Guru SDN II Wonorejo, Trenggalek 130 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 2, Agustus 2015 MELALUI MODEL BELAJAR KOOPERATIF MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KELAS VI SD NEGERI II WONOREJO KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN TRENGGALEK

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL BELAJAR TWO STAY TWO STRAY

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL BELAJAR TWO STAY TWO STRAY Sayekti Wuri Estri, Meningkatkan Prestasi Belajar IPS... 111 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL BELAJAR TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DI KELAS IV SD NEGERI 3 NGADISUKO KECAMATAN DURENAN KABUPATEN

Lebih terperinci

Oleh: Tutut Trinarmi Guru SDN 2 Krandegan, Trenggalek

Oleh: Tutut Trinarmi Guru SDN 2 Krandegan, Trenggalek 168 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 2, Agustus 2015 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME KELAS IV SD NEGERI 2 KRANDEGAN KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER I TAHUN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sebelum diberikan pembelajaran dengan metode cooperative learning tipe STAD, langkah awal yang dilakukan adalah menguji instrument yang

Lebih terperinci

Oleh: Warsito SD N 1 Wonoanti, Durenan, Trenggalek

Oleh: Warsito SD N 1 Wonoanti, Durenan, Trenggalek 128 Warsito, Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA... PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI KESEIMBANGAN EKOSISTEM MELALUI MULTI METODE PADA SISWA KELAS VI SDN 1 WONOANTI KECAMATAN DURENAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP 2 SUSUKAN kelas VII F semester 2 tahun pelajaran 2013/2014, dengan jumlah siswa sebanyak 28 siswa, terdiri dari siswa

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MELAKUKAN EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SDN I MALASAN DURENAN TRENGGALEK TAHUN 2013/2014

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MELAKUKAN EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SDN I MALASAN DURENAN TRENGGALEK TAHUN 2013/2014 Endang Pratiwi, Meningkatkan Prestasi Belajar IPA dengan Melakukan Eksperimen... 1 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MELAKUKAN EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SDN I MALASAN DURENAN TRENGGALEK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Oleh: Kasimun SDN 1 Kedungsigit, Karangan, Trenggalek

Oleh: Kasimun SDN 1 Kedungsigit, Karangan, Trenggalek 112 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 PENERAPAN METODE ROTATING TRIO EXCHANGE PADA BIDANG STUDI IPA MATERI KESEIMBANGAN EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI SEMESTER I

Lebih terperinci

Oleh: Siti Fatimah SD Negeri 3 Sukorejo, Gandosari, Trenggalek

Oleh: Siti Fatimah SD Negeri 3 Sukorejo, Gandosari, Trenggalek Siti Fatimah, Meningkatkan Prestasi Belajar Penjaskes Melalui Multi Metode... 117 MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN CTL PADA SISWA KELAS V SDN 3 SUKOREJO KECAMATAN GANDUSARI

Lebih terperinci

Oleh: Muhammad Suhud SDN 2 Karanganom, Durenan, Trenggalek

Oleh: Muhammad Suhud SDN 2 Karanganom, Durenan, Trenggalek 40 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR KISAH NABI BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA SISWA KELAS IV SDN

Lebih terperinci

PENERAPAN CTL UNTUK BIDANG STUDI IPS MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEMESTER I SD NEGERI 2 NGARES KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014/2015

PENERAPAN CTL UNTUK BIDANG STUDI IPS MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEMESTER I SD NEGERI 2 NGARES KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014/2015 Sudarto, Penerapan CTL Untuk Bidang Studi IPS Meningkatkan Prestasi Belajar... 71 PENERAPAN CTL UNTUK BIDANG STUDI IPS MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEMESTER I SD NEGERI 2 NGARES KABUPATEN

Lebih terperinci

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Deskripsi Kondisi awal Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning Tipe STAD diketahui ketuntasan hasil belajar IPA semester I kelas

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MENERAPKAN MODEL BELAJAR INQUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN I JATI TRENGGALEK SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MENERAPKAN MODEL BELAJAR INQUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN I JATI TRENGGALEK SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Sri Utami, Peningkatan Prestasi Belajar IPA Menerapkan Model... 105 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MENERAPKAN MODEL BELAJAR INQUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN I JATI TRENGGALEK SEMESTER I TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek 114 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BAGIAN BAGIAN TUMBUHAN MELALUI METODE KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 3 MALASAN KECAMATAN

Lebih terperinci

Oleh: Sulastri SD Negeri 02 Sembon Karangrejo Tulungagung

Oleh: Sulastri SD Negeri 02 Sembon Karangrejo Tulungagung 100 Sulastri, Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPS... PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI DISKUSI DAN EKSPOSITORI PADA SISWA KELAS V SDN 02 SEMBON KARANGREJO TULUNGAGUNG SEMESTER

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason & 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research).

Lebih terperinci

PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I TAHUN 2014/2015 SD NEGERI 4 NGADIRENGGO KECAMATAN POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK

PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I TAHUN 2014/2015 SD NEGERI 4 NGADIRENGGO KECAMATAN POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK Suharno, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Bidang Studi PKn... 143 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA BIDANG STUDI PKN MATERI SISTEM PEMERITAHAN KABUPATEN KOTA DAN PROVINSI DENGAN MENERAPKAN STRATEGI

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PADA BIDANG STUDI IPS MATERI BENUA AFRIKA DENGAN PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PADA BIDANG STUDI IPS MATERI BENUA AFRIKA DENGAN PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION Indayani, Peningkatan Prestasi Belajar pada Bidang Studi IPS... 67 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PADA BIDANG STUDI IPS MATERI BENUA AFRIKA DENGAN PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VI SDN

Lebih terperinci

Oleh: Dewi Fatimah SDN Kayen Kabupaten Trenggalek

Oleh: Dewi Fatimah SDN Kayen Kabupaten Trenggalek Dewi Fatimah, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Materi Pecahan 329 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI METODE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VI SEMESTER II TAHUN 2014/2015

Lebih terperinci

Oleh: Warsito SD Negeri II Sukodono Karangrejo Tulungagung

Oleh: Warsito SD Negeri II Sukodono Karangrejo Tulungagung JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 016 33 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI ELAJAR IDANG STUDI AHASA INDONESIA MENERAPKAN MODEL ELAJAR KELOMPOK PADA SISWA KELAS V SDN II SUKODONO KARANGREJO

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN. Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SD Kayuapu, semester I, yang berjumlah 27 siswa. Berdasarkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. selama ini pada semester ganjil tahun pelajaran menunjukan bahwa

I. PENDAHULUAN. selama ini pada semester ganjil tahun pelajaran menunjukan bahwa I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan pengalaman mengajar di kelas VIII C SMP Negeri 1 Pardasuka selama ini pada semester ganjil tahun pelajaran 2010-2011 menunjukan bahwa aktivitas belajar siswa

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR SHARE (TPS) PADA POKOK BAHASAN PELUANG SISWA KELAS

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. empat komponen, yaitu perencanaan (plan), tindakan (action), observasi, terkait. Siklus PTK dapat digambarkan sebagai berikut;

III. METODE PENELITIAN. empat komponen, yaitu perencanaan (plan), tindakan (action), observasi, terkait. Siklus PTK dapat digambarkan sebagai berikut; III. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Dan Prosedur Penelitian. Dalam penelitian ini akan digunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart yang terdiri

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SDN 09 KAMPUNGDALEM TULUNGAGUNG TAHUN 2011/2012 SEMESTER II

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SDN 09 KAMPUNGDALEM TULUNGAGUNG TAHUN 2011/2012 SEMESTER II 124 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 2, Agustus 2015 PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SDN 09 KAMPUNGDALEM TULUNGAGUNG TAHUN 2011/2012 SEMESTER II Oleh: Sri

Lebih terperinci

Akhlakul Karimah dan Irni Cahyani STKIP PGRI Banjarmasin

Akhlakul Karimah dan Irni Cahyani STKIP PGRI Banjarmasin Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya ISSN 2527-4104 Vol.2 No.2, 1 Oktober 2017 193 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA PADA KONSEP MEMECAHKAN PERMASALAHAN DAMPAK TEKNOLOGI LEWAT DISKUSI MELALUI

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Bagi Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 2 Galang

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Bagi Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 2 Galang JURNAL PELITA PENDIDIKAN VOL. 3 NO. 4 ISSN : 2338 3003 Dhani, R DESEMBER 2015 Halaman: 247-255 Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Bagi Siswa Kelas VIII-B

Lebih terperinci

Syafwan SMPN 2 Poso Pesisir Kab. Poso ABSTRAK

Syafwan SMPN 2 Poso Pesisir Kab. Poso ABSTRAK Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Tutor Sebaya Untuk Siswa Kelas VII-A SMP Negeri 2 Poso Pesisir Syafwan SMPN 2 Poso Pesisir Kab. Poso ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR 1 Afta Rahmat Zayn, 2 Sunyoto, dan 3 Tri Murti Universitas Negeri Malang E-mail: rahmatzayn@ymail.com

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Strategi Think Talk Write

Upaya Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Strategi Think Talk Write Upaya Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Strategi Think Talk Write (TTW) Siswa Kelas VIIIB SMP Negeri 1 Bulukerto Wonogiri Tahun Pelajaran 2013/2014 Ferika Handsayani Email: Ferika.handayani@yahoo.com

Lebih terperinci

Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas IV SD N 23 Sabang

Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas IV SD N 23 Sabang Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains (JEPS) Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains, 1(1), 2017,69-76 Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas IV SD N

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung, selama 3 bulan mulai bulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus (Kondisi Awal) Sebelum pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, guru melakukan proses belajar mengajar dengan model konvensional

Lebih terperinci

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MASRI MANSYUR Guru SMP Negeri YASFII Dumai masrimansyur449@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pra Siklus Pelaksanaan pra siklus pada minggu ke-2 dan ke-3 bulan Oktober 2012 mata pelajaran IPA tentang tumbuhan hijau dengan hasil belajar yang sangat mengecewakan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Lebih terperinci

Sri Andayani 5. Kata kunci: model pembelajaran TAI (Team-Assisted-Individualization), hasil belajar. Guru SDN Gadingrejo 01 Umbulsari Jember

Sri Andayani 5. Kata kunci: model pembelajaran TAI (Team-Assisted-Individualization), hasil belajar. Guru SDN Gadingrejo 01 Umbulsari Jember MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION ) PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SDN GADINGREJO 01 KECAMATAN UMBULSARI KABUPATEN JEMBER Sri

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pengamat maupun dari peneliti sendiri berdasarkan fokus penelitian

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pengamat maupun dari peneliti sendiri berdasarkan fokus penelitian 78 BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Pada bagian ini akan membahas hal-hal yang telah diperoleh baik dari pengamat maupun dari peneliti sendiri berdasarkan fokus penelitian 1. Fokus belajar pada Penerapan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Kondisi Awal 1.1.1. Kondisi Aktifitas Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran khususnya pembelajaran IPA di SDN Kalangsono 02 Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang

Lebih terperinci

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres Pandaluk Pada Materi Penjumlahan Bilangan Bulat Lia Agustin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa

Lebih terperinci

mengembangkan berbagai macam tingkat dan jenis sekolah.

mengembangkan berbagai macam tingkat dan jenis sekolah. MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU BAHASA INGGRIS DALAM MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS DI SMP N 2 TEBING TINGGI SINUR HUTAGAOL Guru SMP Negeri 2 Tebing Tinggi Email: sinurhutagaol@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014. Dengan jumlah siswa 36 anak, yang terdiri dari 17 siswa laki-laki

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014. Dengan jumlah siswa 36 anak, yang terdiri dari 17 siswa laki-laki BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SDN 3 Panjang Utara kelas IV pada pelajaran Matematika, tahun pelajaran 2013/2014.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Orientasi dan Identifikasi Masalah Penelitian yang dilakukan penulis meliputi tiga kegiatan, yaitu : 1) kegiatan orientasi dan identifikasi masalah, 2) tindakan

Lebih terperinci

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar) PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar) Siti Halimatus Sakdiyah, Didik Iswahyudi Universitas Kanjuruhan Malang halimatus@unikama.ac.id,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Sekolah ini berdiri pada tanggal 1 Februari 1965 dengan nomor akte No. 359/I-003/KS-65/1977. Dengan Luas tanah 128 m². 1. Letak

Lebih terperinci

Oleh: Umar SD Negeri 2 Ngadisuko Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek

Oleh: Umar SD Negeri 2 Ngadisuko Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek 178 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 3, DESEMBER 2016 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM MELALUI METODE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 NGADISUKO

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Deskripsi Hasil Penelitian Pra Siklus Penelitian pra siklus ini dilakukan tanpa menggunakan metode Jigsaw, tindakan dilakukan

Lebih terperinci

POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA YANG BEBAS AKTIF KELAS VI SDN 2 BENDOAGUNG KECAMATAN KAMPAK KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN PELAJARAN

POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA YANG BEBAS AKTIF KELAS VI SDN 2 BENDOAGUNG KECAMATAN KAMPAK KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN PELAJARAN Sri Wahyuni, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa... 109 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL STAD PADA MATA PELAJARAN PKn MATERI POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA YANG BEBAS AKTIF KELAS

Lebih terperinci

Penerapan Teori Konstruktivisme

Penerapan Teori Konstruktivisme Penerapan Teori Konstruktivisme untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Materi Nilai Kebersamaan dalam Merumuskan Pancasila Pada Siswa Kelas IV SDN 4 Sumberagung Eko Supriyadi 1 1 SDN 4 Sumberagung, Tulungagung

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI PECAHAN DI KELAS IV SDN MAROMBUN UJUNG JAWI

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI PECAHAN DI KELAS IV SDN MAROMBUN UJUNG JAWI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI PECAHAN DI KELAS IV SDN 105400 MAROMBUN UJUNG JAWI Usrek Sarwini Guru SDN 105400 Marombun Ujung Jawi Surel : Rizkiandriani21@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran kooperatif Tipe NHT Tipe ini dikembangkan oleh Kagen dalam Ibrahim (2000: 28) dengan melibatkan para siswa dalam menelaah bahan yang tercakup dalam

Lebih terperinci

Peningkatan Keaktifan Belajar Subtema Kerjasama Ekonomi Internasional melalui Pendekatan Ekspositori pada Siswa Kelas IX

Peningkatan Keaktifan Belajar Subtema Kerjasama Ekonomi Internasional melalui Pendekatan Ekspositori pada Siswa Kelas IX Peningkatan Keaktifan Belajar Subtema Kerjasama Ekonomi Internasional melalui Pendekatan Ekspositori pada Siswa Kelas IX Ta awan (1) 1 SMP Negeri 1 Blitar, Email: 1 d_shin13@yahoo.com ABSTRAK Siswa di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan data-data yang telah didapat dari penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui bagaimana penerapan metode eksperimen dengan kartu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai proses pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai proses pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Deskripsi Awal Untuk memperoleh data awal sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu dilakukan orientasi dan observasi terhadap guru kelas mengenai proses

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian ini adalah SDN 2 Ponelo tepatnya berlokasi di Jl Otiola kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian ini adalah SDN 2 Ponelo tepatnya berlokasi di Jl Otiola kecamatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Temuan Umum Lokasi penelitian ini adalah SDN 2 Ponelo tepatnya berlokasi di Jl Otiola kecamatan Ponelo Kepulauan Kabupaten Gorontalo Utara. Sekolah ini berdiri

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE SD Negeri Kedungpatangewu, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan (action research) merupakan upaya pemecahan masalah atau suatu perbaikan

Lebih terperinci

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN SD Negeri 02 Wuluh

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perkalian Bilangan Cacah di Kelas II SDN Inpres 1 Birobuli Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah ABSTRAK

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNP Kediri

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNP Kediri PENERAPAN MODEL STAD DENGAN PERMAINAN KUIS MAKE A MATCH PADA MATERI SISTEM GERAK TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII J SMPN 2 NGUNUT SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

Oleh: Sumirah SDN I Karanganyar, Gandusari, Trenggalek

Oleh: Sumirah SDN I Karanganyar, Gandusari, Trenggalek 122 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN I KARANGANYAR KECAMATAN GANDUSARI TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MIN Anjir Muara KM20. Subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 20 orang.

Lebih terperinci

Keterangan: rxy : Koefisien Korelasi item soal N : Banyaknya peserta tes X : Jumlah skor item Y : Jumlah skor total

Keterangan: rxy : Koefisien Korelasi item soal N : Banyaknya peserta tes X : Jumlah skor item Y : Jumlah skor total BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data Berdasarkan data yang diperoleh dari sekolah keadaan siswa kelas III MI Tholabiyah Gaji pada semester satu diperoleh data yaitu dari 28 siswa dikategorikan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SDN 04 PUNJUL TULUNGAGUNG SEMESTER I TAHUN 2011/2012

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SDN 04 PUNJUL TULUNGAGUNG SEMESTER I TAHUN 2011/2012 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 109 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SDN 04 PUNJUL TULUNGAGUNG SEMESTER I TAHUN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten

Lebih terperinci

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek Sri Isminah, Membantu Siswa Mengingat Kembali Pelajaran... 161 MEMBANTU SISWA MENGINGAT KEMBALI PELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN LEWAT METODE DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS I TAHUN 2014/2015

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Prasiklus Kondisi prasiklus merupakan titik awal munculnya penelitian tindakan kelas ini. Kegiatan pra tindakan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengawali

Lebih terperinci

Oleh: Sri Suparbiati Guru SDN 2 Gandusari, Trenggalek

Oleh: Sri Suparbiati Guru SDN 2 Gandusari, Trenggalek 142 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 2, Agustus 2015 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE BERBASIS AKTIVITAS KELAS II SEMESTER II SD NEGERI 2 GANDUSARI, KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN TRENGGALEK

Lebih terperinci

Oleh: Sri Andriani SDN 2 Bendorejo, Pogalan, Trenggalek

Oleh: Sri Andriani SDN 2 Bendorejo, Pogalan, Trenggalek Sri Andriani, Model Belajar Kooperatif Meningkatkan Prestasi Belajar PKn... 9 MODEL BELAJAR KOOPERATIF MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKN MATERI KEBEBASAN BERORGANISASI DI KELAS V SEMESTER II SDN 2 BENDOREJO

Lebih terperinci

Penerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir

Penerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir Penerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir Paryitno 1 1 SMPN 1 Kalidawir, Tulungagung Email: 1 prayitno@gmail.com

Lebih terperinci

Oleh: Gunawan SD N 1 Wonoanti, Trenggalek

Oleh: Gunawan SD N 1 Wonoanti, Trenggalek JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 016 51 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN 1 WONOANTI TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI IPS TENTANG KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA INDONESIA

Lebih terperinci

KOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH

KOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH KOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH Siti Halimatus Sakdiyah dan Kurnia Tri Yuli Prodi PGSD-FIP Universitas Kanjuruhan Malang E-mail: halimatus@unikama.ac.id

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, April 2016 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW SD Negeri 01 Kebonsari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah SDN Banyubiru 05 berada di Desa Banyubiru Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. SD ini terletak cukup dekat dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Lokasi yang digunakan peneliti adalah SD Karangduren 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Adapun kelas yang digunakan peneliti

Lebih terperinci

Oleh: Andjar Rukmini UPTD SMKN 3 Boyolangu, Tulungagung

Oleh: Andjar Rukmini UPTD SMKN 3 Boyolangu, Tulungagung Andjar Rukmini, Peningkatan Prestasi Belajar Bidang Studi Kewirausahaan... 1 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI KEWIRAUSAHAAN MENERAPKAN MODEL BELAJAR KOOPERATIF PADA SISWA KELAS XII TKR 3 UPTD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 22 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode Student Teams Achievmet Division (STAD). Guru mengawali pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini akan menguraikan antara lain: (1) kondisi awal, (2) siklus I, (3) siklus II, dan (4) pembahasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Tentang SMP N 2 Dukuhwaru 1. Sejarah singkat SMP N 2 Dukuhwaru SMP N 2 Dukuhwaru tidak terlepas dari dukungan masyarakat yang dirintis oleh para tokoh masyarakat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Pra Siklus dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 2 Februari 2012. Pada tahap ini yang diobservasi adalah siswa kelas IV dengan materi Pecahan

Lebih terperinci

FATRISIE PEMBENGO NIM

FATRISIE PEMBENGO NIM e-ta yang berjudul Meningkatkan Keterampilan Menyelesaikan Soal Cerita Bentuk Pecahan Sebagai Perbandingan dan Skala Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Siswa Kelas V SDN 17 Telaga Biru

Lebih terperinci

Tugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga

Tugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS KOMPETENSI DASAR MENGENAL JENIS-JENIS USAHA DAN KEGIATAN EKONOMI DI INDONESIA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS V SD NEGERI 1 PADAMARA 1

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suhardjono dan Suharsimi menyatakan bahwa PTK adalah penelitian tindakan (action research)

Lebih terperinci