THARĪQATU S-SHĀLICHĪN FĪ BAYĀNI AURĀDI S-SĀLIKĪN: SUNTINGAN TEKS, ANALISIS STRUKTUR DAN ISI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "THARĪQATU S-SHĀLICHĪN FĪ BAYĀNI AURĀDI S-SĀLIKĪN: SUNTINGAN TEKS, ANALISIS STRUKTUR DAN ISI"

Transkripsi

1 THARĪQATU S-SHĀLICHĪN FĪ BAYĀNI AURĀDI S-SĀLIKĪN: SUNTINGAN TEKS, ANALISIS STRUKTUR DAN ISI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Disusun oleh TAQWA NORMA AGHNI C FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

2 THARĪQATU S-SHĀLICHĪN FĪ BAYĀNI AURĀDI S-SĀLIKĪN: SUNTINGAN TEKS, ANALISIS STRUKTUR, DAN ISI. Disusun oleh TAQWA NORMA AGHNI C Telah disetujui oleh pembimbing Pembimbing Drs. Istadiyantha, M.S. NIP: Mengetahui Ketua Jurusan Sastra Indonesia Drs. Ahmad Taufiq, M.Ag. NIP: ii

3 THARĪQATU S-SHĀLICHĪN FĪ BAYĀNI AURĀDI S-SĀLIKĪN: SUNTINGAN TEKS, ANALISIS STRUKTUR, DAN ISI. Disusun oleh TAQWA NORMA AGHNI iii

4 PERNYATAAN Nama : Taqwa Norma Aghni NIM :C Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Tharīqatu s-shālichīn fī Bayāni Aurādi s-sālikīn: Suntingan Teks, Analisis Struktur dan Isi adalah benar-benar karya sendiri, bukan plagiat dan tidak dibuatkan oleh orang lain. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam skripsi ini diberi tanda citasi (kutipan) dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang diperoleh dari skripsi tersebut. Surakarta, Yang membuat pernyataan, Taqwa Norma Aghni iv

5 PERSEMBAHAN Teruntuk : Seluruh keluarga dan guru-guru. Terima kasih yang tulus dari saya. Ich liebe euch v

6 KATA PENGANTAR Membaca, memahami dan mengungkapkan isi sebuah naskah kuno bukanlah pekerjaan yang mudah. Perjalanan yang ditempuh cukup panjang dan berliku. Dibutuhkan kesabaran, ketelitian, dan ikhtiar yang kuat agar amanah untuk menyelesaikannya tetap terjaga. Untuk itu atas selesainya tugas akhir ini penulis menghanturkan puji syukur yang luar biasa kepada Allah SWT. Terimakasih atas limpahan-limpahan rahmat yang selalu mengiringi jalan penulis sehingga semangat untuk menyelesaikan tugas ini tidak pernah luntur. Adalah berbagai pihak yang tulus ikhlas bersedia membantu penulis sehingga karya ini dapat disajikan kepada pembaca. Kepada Drs. Sudarno, MA selaku dekan Fakultas Sastra dan seni Rupa, terimakasih atas izin yang diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini. Kepada Drs. Ahmad Taufiq, M.Ag selaku ketua jurusan Sastra Indonesia yang ikut membantu kelancaran penulisan. Kepada Drs. Istadiyantha, M.S. selaku pembimbing skripsi yang penuh kesabaran menghadapi berbagai keluhan, penulis hanturkan ucapan terimakasih yang mendalam. Setiap tenaga dan waktu yang tersita semoga menjadi amal kebaikan yang diterima oleh Allah SWT. Untuk Drs. Sholeh Dasuki, M.S., selaku penelaah proposal sekaligus pembimbing kedua dalam skripsi ini, terimakasih atas masukan, kritik dan saran yang sangat membantu kelancaran penulisan tugas akhir ini. Kepada Asep Yudha Wirajaya, S.S., atas segala bantuan yang jumlahnya tidak terkira, mulai dari membantu mencari naskah yang akan digunakan sebagai objek penelitian, mengajarkan cara memproses naskah digital agar bisa dicetak dengan baik, hingga memberikan semanagat spiritual kepada penulis, kepada beliau penulis mengucapkan banyak terimakasih. Ucapan terimakasih commit juga to disampaikan user kepada Sidqon Maesure, Lc., vi

7 MA atas kesabaran dan kesediaan waktunya melayani penulis dengan pertanyaanpertanyaan tentang agama. Kepada seluruh staf dosen sastra Indonesia, yang telah memperkenalkan penulis kepada dunia sastra dan budaya, penulis hanturkan ucapan terimakasih atas bimbingan dan perhatian yang telah diberikan penulis selama ini. Kepada kedua orang tua penulis, untuk kesabaran dalam menunggu waktu wisuda, penulis hanturkan berjuta ucapan terimakasih, bakti ini untuk kalian. Untuk mas Titis, mba Meutia dan mba Sari. Tidaklah mudah menjadi seorang panutan, tapi sungguh, kalian adalah panutan terbaik bagi penulis. Kepada sahabat-sahabat seperjuangan penulis di kelas filologi, sastra maupun linguistik. Terimakasih atas kebersamaan yang tercipta selama ini. Untuk teman-teman di wisma 96, Ika, Ria, Ina dan Rini, terimaksih atas keceriaan yang selalu terbagi. vii

8 DAFTAR ISI JUDUL..... i PERSETUJUAN.. ii PENGESAHAN.. iii PERNYATAAN.. iv MOTTO... v PERSEMBAHAN.. vi KATA PENGANTAR vii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL.. xiv DAFTAR BAGAN..... xv DAFTAR SINGKATAN xvi ABSTRAK... xvii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang 1 B. Pembatasan Masalah.. 4 C. Rumusan Maslah D. Tujuan Peneletian E. Manfaat Penelitian... 6 F. Sistematika Penulisan.. 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka.. 8 B. Landasan Teori Penyuntingan Teks Kajian Teks. 9 viii

9 C. Kerangka Pikir.. 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Sumber Data.. 19 B. Metode penelitian Metode penyuntingan Teks Metode Kajian Teks 25 C. Teknik Pengumpulan Data Tahap informasi Tahap pengunduhan dan print out D. Teknik Analisis Data. 27 E. Teknik Penarikan Kesimpulan.. 27 BAB IV SUNTINGAN NASKAH 28 A. Inventarisasi Naskah. 28 B. Deskripsi Naskah Bagian umum Bagian Buku Sejarah Naskah Catatan Lain Isi Naskah. 46 C. Ikhtisar Isi Teks. 48 D. Kritik Teks Lakuna Adisi Substitusi Transposisi ix

10 5. Dittografi Ketikdakkonsistenan,.. 63 E. Suntingan Teks Pengantar Suntingan Teks Pedoman Transliterasi Transliterasi Daftar Kata Sukar BAB V ANALISIS TEKS A. Analisis Struktur Pendahuluan Isi Penutup B. Analisis Isi Perkara tentang fardu dan sunah Perkara tentang ibadah Doa bangun tidur Dzikir pagi hari Adab memasuki kakus Bersuci Salat Doa sebelum tidur BAB VI PENUTUP. 211 A. Simpulan B. Saran x

11 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xi

12 DAFTAR TABEL Tabel 1: Tanda koreksi 37 Tabel 2: keadaan Naskah. 38 Tabel 3: Cathword 43 Tabel 4: Lakuna 47 Tabel 5: Adisi Tabel 7: Substitusi Tabel 8: Transposisi. 56 Tabel 10: Ketidakkonsistenan.. 61 Tabel 11: Pedoman Transliterasi.. 63 xii

13 DAFTAR BAGAN Bagan 1: Kerangka Pikir. 18 Bagan 2: Skema Struktur Penyajian Teks TSBAS. 153 xiii

14 DAFTAR SINGKATAN 1. TSBAS : Tharīqatu s-shālichīn fī Bayāni Aurādi s-sālikīn. 2. h. : halaman 3. br. : baris 4. s.d. : sampai dengan 5. SWT : Subchānahu Wa Ta āla 6. saw. : shala l-lahu alaihi wassalam 7. H.R. : Hadis Riwayat 8. EYD : Ejaan Yang Disempurnakan 9. p : panjang 10. l : lebar 11. cm : sentimeter 12. H : Hijriah 13. M : Masehi 14. No. : Nomor xiv

15 ABSTRAK Taqwa Norma Aghni. C Tharīqatu s-shālichīn fī Bayāni Aurādi s- Sālikīn: Suntingan Teks, Analisis Struktur dan Isi. Skripsi: Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta. Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana suntingan teks TSBAS? (2) Bagaimana struktur narasi sastra kitab dalam teks TSBAS? (3) Bagaimana isi ajaran yang tekandung dalam teks TSBAS? Tujuan penelitian ini adalah (1) Menyediakan suntingan teks TSBAS yang baik dan benar. Baik dalam arti mudah dibaca dan benar dalam arti kebenaran isi teks dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. (2) Menyajikan struktur narasi teks TSBAS. (3)Mengungkapkan isi ajaran yang terkandung dalam teks TSBAS. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah naskah TSBAS yang tercatat sebagai koleksi naskah Museum Negeri Banda Aceh yang berbentuk digital. Naskah ini diunduh melalui situs internet islamhs dengan kode naskah dalam katalog online 07_ Metode penyuntingan yang digunakan adalah metode penyuntingan teks jamak terbatas, sedangkan metode analaisis isi menggunakan metode analisis konten. Teknik pengumpulan data dengan teknik pustaka. Teknik pengolahan data yang dibagi menjadi tiga tahap, antara lain deskripsi, pengkajian dan evaluasi. Suntingan teks terhadap TSBAS menunjukkan kesalahan-kesalahan yang terdapat di dalamnya antara lain, 73 kasus lakuna (pengurangan) yang terdiri dari 44 kasus pengurangan huruf, 22 kasus pengurangan suku kata dan 6 kasus pengurangan kata; 25 kasus adisi (penambahan) yang terdiri dari 20 kasus penambahan huruf, 3 kasus penambahan suku kata dan 2 kasus penambahan kata; 23 kasus dittografi (perangkapan) yang terdiri dari 5 kasus perangkapan suku kata, 17 kasus perangkapan kata dan sisanya adalah perangkapan frase; 43 kasus substitusi (pergantian) yang terdiri dari 17 kasus pergantian huruf, 16 kasus pergantian kata dan 10 kasus pergantian suku kata dan 1 kasus transposisi (perpindahan) yang berupa perpindahan letak suku kata. Teks TSBAS selain mengandung kesalahan juga terdapat 1 buah coretan pada halaman 112. Teks TSBAS adalah teks dengan bahasa Melayu, namun selain bahasa tersebut masih terdapat bahasa Arab yang digunakan pada istilah agama Islam. Struktur narasi teks TSBAS menggunakan struktur narasi sastra kitab yang terdiri atas pendahuluan, isi dan penutup. Pendahuluan diawali dengan mukkadimmah yang terdiri dari bacaan basmalah, hamdalah dan salawat. Dilanjutkan dengan kata amā ba du dan penjelasan perihal judul naskah. Selanjutnya adalah uraian mengenai isi naskah. Pada penutup terdapat kolofon yang memuat waktu penyalinan naskah yang ditutup dengan kata wa l-lāhu a lam. Isi karya sastra kitab yang ditemukan dalam teks TSBAS adalah tentang ibadah, mulai dari dzikir, bersuci, salat hingga doa sehari-hari. Dzikir atau wirid yang diajarkan TSBAS merupakan wirid sehari-hari yang mulai dibaca setelah bangun tidur sampai tidur kembali. Diataranya adalah doa bangun tidur, dzikir pagi hari, doa masuk dan keluar kakus dan doa sebelum tidur. Mengenai perkara bersuci, TSBAS menjelaskan beberapa hal mengenai mandi junub, bersiwak dan wudu. Dijelaskan pula perkara tentang salat, yaitu salat lima waktu dan salat-salat sunah, misalnya salat sunah setelah wudu, asyraq, salat sunah meminta keselamatan, istikharah, duha, zawal, salat sunah dengan tujuan memelihara iman, awabin, witir dan tahajud. xv

16 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kajian mengenai orientalisme khususnya dunia keislaman sudah menjadi fenomena yang menarik perhatian para ahli, khususnya dari barat. Untuk itulah tidak jarang ditemukan hasil penelitian yang mengkaji aspek-aspek keislaman dari berbagai segi, mulai dari bahasa, sastra, sejarah dan lain sebagainya. Di antara sarana-sarana yang ada, salah satu sarana yang dapat digunakan untuk menggali khasanah ketimuran dan keislaman adalah dengan mempelajari teks sastra klasik atau biasa disebut dengan naskah kuno. Naskah kuno merupakan pustaka tertulis peninggalan sejarah yang dapat digunakan sebagai saksi bagi sebuah bangsa yang berbudaya. Di dalamnya mengandung nilai-nilai moral yang mengungkapkan tradisi peradaban manusia. Kandungan-kandungan teks yang terdapat dalam naskah merupakan pencerminan bentuk pola pikir, gagasan, perasaan, kepercayaan, budaya, maupun tradisi sebuah peradaban yang melahirkannya. Mempelajari naskah kuno, sama halnya dengan melakukan usaha penyelamatan jati diri bangsa. Penyelamatan ini dilakukan dengan mengumpulkan serpihan-serpihan warisan kebudayaan tradisional Indonesia yang masih relevan dan mengandung nilai positif. Selain itu, mempelajari naskah kuno sebagai bagian dari sejarah juga memiliki arti yang penting bagi kehidupan. Siti Baroroh Baried (1994:95) menyebutkan adanya tiga manfaat yang dapat ditemukan dalam mempelajari sejarah yaitu, memberikan pendidikan, memberikan ilham atau inspirasi, dan memberikan kesenangan. Naskah kuno yang banyak mengandung 1

17 2 fakta sejarah merupakan cermin masyarakat dan sangat penting dipelajari kaitannya dengan sejarah bangsa Indonesia. Dengan mempelajari sejarah bangsa Indonesia pada masa lampau, arah pembentukan kepribadian bangsa Indonesia akan lebih jelas. Indonesia merupakan khasanah raksasa bagi naskah klasik yang kebanyakan tertulis dalam bahasa dan huruf daerah (Sulastin Sutrisno, 1981:11). Isi naskahnaskah tersebut beraneka ragam, mulai dari naskah kesusastraan dalam arti terbatas sampai dengan sumber keagamaan, kemasyarakatan, sejarah, yang sangat penting bagi pengetahuan mengenai kebudayaan tiap-tiap daerah dan yang sebagai keseluruhan dapat memberi gambaran lebih jelas mengenai kebudayaan Indonesia pada umumnya (Haryati, 1973:6 dalam Sulastin Sutrisno, 1981:11). Salah satu wilayah Nusantara yang kaya akan peninggalan naskah-naskah kuno yang berharga adalah Provinsi Aceh Darussalam. Sebagai bekas pusat Kesultanan Pasai dan kerajaan Aceh yang berdiri pada tahun 1267 dan 1514, Aceh menjadi ladang penelitian naskah-naskah kuno. Karena bencana tsunami pada tahun 2004 naskah-naskah tersebut mengalami banyak kerusakan dan bahkan sebagian besar hilang. Naskah-naskah yang dapat diselamatkan merupakan bagian terakhir pustaka tertulis peninggalan sejarah dan budaya Aceh yang untuk dunia pernaskahan dan juga dari sudut emosional mempunyai harga yang tidak bisa dinilai dengan apapun. Meskipun demikian, hingga kini penelitian filologis mengenai naskah-naskah Aceh hampir belum tersentuh oleh tangan para peneliti. Sebagian besar peneliti lebih tertarik untuk mengkaji naskah yang tersimpan di PNRI (Perpustakaan Nasional Republik Indonesia) di Jakarta.

18 3 Sebagai bentuk warisan kebudayaan, perhatian terhadap naskah tentunya tidak cukup hanya dengan merawat atau menyimpannya saja. Diperlukan penggalian yang lebih mendalam terhadap kandungan atau isi teks dari naskah agar dapat dipahami oleh masyarakat luas. Robson (1994:12) menjelaskan bahwa agar sebuah karya sastra klasik terbaca atau dimengerti, pada dasarnya ada dua hal yang harus dilakukan: menyajikan dan menafsirkannya. Dengan cara inilah, salah satu bentuk penghormatan terhadap teks klasik dapat dilakukan. Sebagai bentuk penyelamatan terhadap hasil budaya masyarakat Aceh, penulis menggarap naskah yang berjudul Tharīqatu s-shālichīn fī Bayāni Aurādi s-sālikīn (selanjutnya disingkat TSBAS). Naskah TSBAS yang digunakan dalam penelitian ini tercatat sebagai koleksi Museum Negeri Banda Aceh dengan kode naskah dalam katalogus online ialah 07_ Pemilihan teks TSBAS sebagai objek penelitian didasarkan pada beberapa alasan. Pertama, seperti telah disebutkan sebelumnya, perlu dilakukan usaha penyelamatan terhadap naskah dengan cara menggali berbagai manfaat positif dari kandungan yang terdapat dalam teks. Kedua, bentuk tulisan dengan menggunakan huruf Jawi tidak mudah dipahami oleh generasi sekarang. Sesuai dengan tugas seorang filolog yang telah disebutkan sebelumnya, penulis tergerak untuk menyajikan dan menafsirkan isi kandungan teks TSBAS. Ketiga, berdasarkan studi lapangan yang dilakukan oleh penulis, belum ditemukan hasil penelitian menggunakan teks TSBAS dengan kode 07_ Hal ini diketahui setelah meninjau beberapa penelitian terdahulu, di antaranya yang terdaftar dalam Direktori Edisi Naskah Nusantara yang disusun oleh Edi S. Ekadjati dan daftardaftar penelitian mahasiswa yang dilakukan di berbagai universitas seperti:

19 4 Universitas Sebelas Maret Surakarta, Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, maupun Universitas Diponegoro. Keempat, kondisi naskah TSBAS yang masih baik telah memenuhi syarat untuk dijadikan objek kajian. Selain itu, naskah TSBAS juga merupakan satu kesatuan utuh dengan ciri struktur sastra kitab yaitu, diawali dengan bacaan basmalah dan diakhiri dengan kata tamat. Kelima, teks TSBAS merupakan hasil karya seorang syeh terkenal, Syamsudin as-samatrani. Syamsuddin as-samatrani adalah satu dari empat ulama Nusantara yang terkemuka. Ia berpengaruh serta berperan besar dalam sejarah pembentukan dan pengembangan intelektualitas keislaman di Aceh pada kisaran abad ke-l7 dan beberapa dasawarsa sebelumnya. Keenam, isi kandungan teks mengenai petunjuk-petunjuk untuk mencapai kemenangan dunia dan akhirat bagi kaum muslimin sangat menarik untuk diteliti dan masih relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan di masa kini. Berkaitan dengan penjelasan tersebut, naskah TSBAS, sebagai teks yang menyimpan ajaran agama Islam dirasa perlu untuk diselamatkan dari kepunahan. Cara yang ditempuh adalah dengan melakukan transliterasi dan disajikan dalam bentuk suntingan agar lebih mudah dipahami dan dipetik manfaatnya. B. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah diperlukan agar pembahasan menjadi lebih sistematis, tepat sasaran dan tidak melebar. Penelitian ini dibatasi pada suntingan teks, analisis struktur dan tinjauan isi teks TSBAS. Suntingan teks TSBAS dalam penelitian ini meliputi inventarisasi naskah, deskripsi naskah, ikhtisar isi teks,

20 5 kritik teks, dan suntingan teks. Analisis struktur dibatasi pada struktur narasi teks sastra kitab. Analisis isi dibatasi pada tinjauan isi naskah TSBAS. C. Perumusan Masalah Beradasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah yang telah diuraikan, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana suntingan teks TSBAS? 2. Bagaimana struktur narasi sastra kitab dalam teks TSBAS? 3. Apa isi ajaran yang terkandung dalam teks TSBAS? D. Tujuan Penelitian Suatu penelitian tentunya memiliki tujuan yang jelas. Tujuan tersebut nantinya diharapkan dapat menjadi penunjuk arah sehingga dapat menjangkau berbagai hal yang hendak dicapai dalam sebuah penelitian. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Menyediakan suntingan teks TSBAS yang baik dan benar. Baik dalam arti mudah dibaca karena sudah ditransliterasikan dan ejaannya sudah disesuaikan dan benar dalam arti kebenaran isi teks dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. 2. Menyajikan struktur narasi sastra kitab dalam teks TSBAS. 3. Mengungkapkan isi ajaran yang terkandung dalam teks TSBAS.

21 6 E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoretis maupun praktis. Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai sumbangan terhadap perkembangan penelitian filologi yang berobjek pada naskah kuno, dengan demikian hasil penelitiannya dapat bermanfaat sebagai pembuka jalan dan bahan pertimbangan bagi peneliti lain, baik di bidang filologi maupun peneliti ilmu lain, dalam hal ini ilmu agama Islam. Selain itu, secara teoretis, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat karena telah menyajikan bagian dari ajaran agama Islam yang terkandung dalam teks TSBAS. 2. Manfaat Praktis Manfaat praktis yang dapat dipetik dalam penelitian ini di antaranya adalah dapat melestarikan warisan budaya nasional, berupa naskah kuno yang berguna untuk memperkaya dan menunjang kebudayaan nasional, dan pada akhirnya dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi dan motivasi dalam kaitannya dengan pembangunan bangsa. Selain itu, penelitian ini juga dapat digunakan sebagai sarana untuk memperkenalkan teks TSBAS sebagai salah satu hasil karya sastra klasik masyarakat Aceh yang penting untuk diteliti karena isi ajarannya masih relevan dengan kehidupan masa kini.

22 7 F. Sistematika Penulisan Penelitian ini terdiri dari enam bab, yaiu pendahuluan, landasan teori, metode penelitian, suntingan teks, analisis teks dan penutup. Masing-masing bab diuraikan sebagai berikut. Bab pertama pendahuluan. Bab ini berisi latar belakang masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistemaika penulisan. Bab kedua landasan teori dan kerangka pikir. Sub bab landasan teori berisi mengenai penyuntingan dan pengkajian teks dan kerangka pikir. Teori penyuntingan teks antara lain inventarisasi naskah, deskripsi naskah, perbandingan naskah, transliterasi naskah dan kritik teks. Teori pengkajian teks meliputi teori struktur narasi sastra kitab dan isi naskah, yaitu ibadah. Bab ketiga metode penelitian. Bab ini berisi penjelasan mengenai sumber data, metode penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan teknik penarikan kesimpulan. Bab keempat suntingan teks. Bab ini menguraikan tentang inventarisasi naskah, deskripsi naskah, ikhtisar isi teks, kritik teks, suntingan teks, dan daftar kosa kata. Bab kelima analisis teks. Bab ini mengungkapkan struktur narasi dan isi teks TSBAS. Bab keenam penutup. Bab ini berisi simpulan dan saran.

23 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka Apabila dilihat dari objek penelitian yang digunakan, belum ditemukan penelitian yang mengkaji naskah TSBAS. Penelitian yang memiliki keterkaitan dengan TSBAS adalah penelitian terhadap variasi naskah TSBAS yang dilakukan oleh Drs. Nurdin A.R., M.Hum pada tahun Objek kajiannya adalah naskah Thariqatul sh-shalihin Fi Bayani Awradi s-sadikin (selanjutnya disingkat dengan Thariqatul sh-shalihin) yang disimpan sebagai koleksi naskah di Yayasan Pendidikan dan Museum Ali Hasjmi dengan kode dalam katalog online 44A/ ZD / 3 / YPAH / Penelitian ini sudah diterbitkan dalam bentuk buku dengan judul yang sama. Penelitian yang dilakukan terhadap naskah Thariqatul sh-shalihin hanya dibatasi pada transliterasi teksnya saja. Berdasarkan hasil transliterasi dapat diketahui bahwa isi naskah Thariqatul sh-shalihin berbeda dengan TSBAS. Naskah Thariqatul sh-shalihin berisi tentang norma-norma yang berhubungan dengan proses ubudiyah dan amaliyah kaum muslimin. Selain objek penelitian, kajian mengenai penelitian yang terdahulu juga dapat dilihat dari kesamaan tema yang diangkat. Berikut merupakan pengkajian terhadap penelitian terdahulu yang memiliki tema ibadah. Ibadah yang dimaksud dalam pembahasan ini bukan dalam lingkup yang luas, namun hanya beberapa cakupan saja, misalnya tentang salat, bersuci dan sebagainya. 8

24 9 Penelitian pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Triningsih pada tahun 1999 dengan judul Syair Ma rifatu s-shalat: Suntingan Teks dan Analisis Semiotika. Sumber data penelitian ini adalah naskah Syair Ma rifatu s-shalat, yang ditulis dengan bahasa Melayu. Naskah tersebut tersimpan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dengan kode Ml. 397A. Penelitian ini disusun untuk memperoleh gelar sarjana di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pengkajian terhadap naskah ini sebenarnya difokuskan pada analisis semiotika yang terdiri dari ikon, indeks dan symbol, namun berdasarkan pembacaan heuristik dapat diketahui bahwa naskah Syair Ma rifatu s-shalat berisi tentang ibadah khususnya salat. Bab salat memaparkan rukun-rukun dalam melaksanakan salat, mulai dari takbiratul ikram sampai salam. Penelitian yang kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Luluk Hydayati pada tahun yang sama, yaitu Penelitian ini berjudul Tanbīhu l-mamūm Al- Ghāfil bi-bayāni Ba dlamā lahu Mina l-masā il: Suntingan Teks dan Analisis Fungsi. Tidak berbeda jauh dengan Syair Ma rifatu s-shalat, naskah Tanbīhu l- Mamūm Al-Ghāfil bi-bayāni Ba dlamā lahu Mina l-masā il (selanjutnya disingkat Tanbīh ) juga berisi tentang ibadah, khususnya salat. Penelitian ini berobjek pada naskah Tanbīh yang tersimpan di Perpustakaan Nasional Jakarta. Naskah Tanbīh berisi dua pasal. Pasal yang pertama adalah masalah muwafaq yang dimaafkan berakhir dengan menyempurnakan fatihah dengan tiga rukun yang panjang disebabkan karena uzur atau halangan. Pasal yang kedua berisi tentang makmum yang masbuk dan makmum yang mendapat rakaat dan tidak mendapaat rakaat.

25 10 Penelitian yang ketiga dilakukan pada tahun 2008 oleh Suci Antari dengan judul Tanbīhu l-ihkwān fī sy-syurūti wa l-arkān: Suntingan Teks dan Pendekatan Resepsi. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah naskah Tanbīhu l-ihkwān fī sy-syurūti wa l-arkān (selanjutnya disingkat TISA) yang tersimpan di sebagai Koleksi Naskah Melayu di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dengan kode ML. 775 dari W. 15. Naskah TISA merupakan naskah bertema ibadah yang cukup lengkap. Diantaranya memuat masalah taharah, salat, puasa dan haji dan Umrah. Taharah meliputi perkara tentang istinja, najis, wudu, mandi, menyapu mūza, tayamum dan perkara yang diharamkan atas orang yang berhadas kecil, junub serta perempuan yang haid dan nifas. Salat (sembahyang) meliputi perkara tentang bang dan kamat,syarat dan rukun sembahyang, perkara tentang belajar dan mengajar bacaan sembahyang, perkara yang membatalkan sembahyang, uzur meninggalkan sembahyang, perkara tentang sunah ab adl, perkara tentang sujud sahwi, sembahyang berjamaah, mengqasar dan menjamak salat. Zakat meliputi syarat wajib zakat dan nisab pada binatang, syarat wajib zakat dan nisab pada emas dan perak, syarat wajib zakat pada ma din, perkara tentang zakat rikaz, dan sebagainya. Puasa meliputi syarat dan rukun puasa, perkara yang membatalkan puasa dan pahala puasa, perkara yang mengharuskan berbuka, perkara tentang wajib qadha, fidyah dan kafarat serta orang yang mati sebelum mengqadha puasa. Haji dan umrah meliputi syarat wajib haji dan umrah, haji dan umrah pada perempuan dan orang yang lemah, rukun haji dan umrah, wajib haji dan umrah, perkara yang

26 11 membatalkan haji dan umrah, jenis haji, perkara tentang tahalull, wajib dam dan puasa, perkara yang diharamkan saat ihram, serta perkara tentang kafarat, dam dan fidyah karena melakukan hal-hal yang diharamkan saat ihram. B. Landasan Teori Sebagai bentuk kegiatan ilmiah, sebuah penelitian memerlukan landasan kerja yang berupa teori. Teori diartikan sebagai suatu pernyataan tentang hakekat suatu kenyataan atau suatu fakta, atau tentang hubungan antara kenyataan atau fakta tersebut dengan kenyataan atau fakta lain, dan kebenaran pernyataan tersebut telah diuji melalui metode dan prosedur tertentu (Heddy Shri Ahimsa- Putra, 2005:2). Dengan demikian, teori merupakan hasil perenungan yang mendalam, bersistem, dan berstruktur terhadap gejala-gejala alam yang berfungsi sebagai pengarah dalam kegiatan penelitian (Siti Chamamah Soeratno, 2001:13). Untuk membantu menentukan tujuan dan arah penelitian, serta memilih konsep-konsep yang tepat, guna pembentukan hipotesis-hipotesis maka digunakan beberapa teori yang terkait, yaitu teori penyuntingan teks dan pengkajian teks. 1. Penyuntingan Teks Filologi merupakan salah satu disiplin ilmu yang bertujuan untuk mengungkapkan kandungan teks yang tersimpan dalam naskah. Untuk memenuhi tujuan tersebut, diperlukan proses atau tahapan-tahapan penelitian. Berikut tahapan-tahapan dalam penelitian filologi. a. Inventarisasi Naskah Tahap pertama dalam penelitian filologi adalah pengumpulan data yang berupa inventarisasi naskah. Pengumpulan data tersebut dilakukan

27 12 dengan studi pustaka dan studi lapangan. Studi pustaka ditempuh dengan cara membaca katalog naskah yang terdapat diberbagai museum dan perpustakaan. Selain membaca katalog, studi pustaka juga dapat dilakukan dengan mengumpulkan daftar buku atau daftar naskah yang disimpan di berbagai instansi yang menaruh perhatian terhadap naskah. Bani Sudardi (2003:47) menjelaskan bahwa beberapa katalog tersebut seringkali belum lengkap dengan adanya penemuan-penemuan naskah baru. Penemuan naskah baru sering di informasikan melalui artikel-artikel atau hasil-hasil penelitian. Untuk itu, inventarisasi naskah perlu juga dilengkapi dengan pembacaan sejumlah artikel tentang penemuan dan informasi tentang naskah Tahap selanjutnya adalah studi lapangan (field research). Studi lapangan dilakukan dengan maksud untuk mencari naskah-naskah yang tersimpan sebagai koleksi pribadi. Koleksi-koleksi pribadi tersebut biasanya tersimpan di berbagai tempat pendidikan seperti, pondok pesantren atau surau dan tempat-tempat acara kesenian (Edwar Djamaris, 2002:11) b. Deskripsi Naskah Setelah ditemukan naskah yang akan digunakan sebagai objek penelitian, langkah selanjutnya adalah mendeskripsikan naskah. Deskripsi naskah adalah pengumpulan data mengenai seluk beluk naskah sehingga didapat gambaran mengenai karakter naskah secara rinci. Metode yang digunakan dalam deskripsi naskah adalah metode dekriptif. Semua naskah dideskripsikan dengan pola yang sama, yaitu nomor naskah, ukuran naskah,

28 13 keadaan naskah, tulisan naskah, bahasa, kolofon, dan garis besar isi cerita (Edwar Djamaris, 2002:11). Wilayah deskripsi naskah tersebut dapat diperluas lagi sehingga didapatkan keterangan yang lebih rinci. Hal ini dilakukan untuk memudahkan tahap penelitian selanjutnya, yaitu perbandingan naskah. c. Perbandingan Naskah Perbandingan naskah dilakukan apabila terdapat dua atau lebih naskah yang sama. Perbandingan naskah dapat dilakukan dengan membandingkan garis besar isi cerita, bacaan naskah, perbandingan nama tokoh atau alur cerita, ataupun panjang dan pendek cerita, sehingga dapat diketahui kondisi masing-masing naskah. Hal ini dilakukan dengan cara membaca dan menilai (resensi) semua naskah yang ada, mana yang dapat dipandang sebagai naskah objek penelitian dan mana yang tidak. Dengan demikian, dapat ditentukan salah satu teks yang paling dapat dipertanggungjawabkan sebagai dasar suntingan naskah. d. Transliterasi Naskah Transliterasi ialah penggantian jenis tulisan, huruf demi huruf dari abjad satu ke abjad yang lain (Siti Baroroh Baried, 1994:63). Edwar Djamaris (2002:19) menjelaskan bahwa terdapat dua tugas pokok peneliti filologi terkait dengan transliterasi. Pertama, menjaga kemurnian bahasa lama dalam naskah, khususnya penulisan kata. Penulisan kata yang menunjukkan ciri ragam bahasa lama dipertahankan bentuk aslinya, tidak disesuaikan penulisannya dengan penulisan kata menurut EYD. Hal ini dimaksudkan agar data mengenai bahasa lama dalam naskah itu tidak

29 14 hilang. Tugas pokok kedua peneliti filologi dalam transliterasi adalah menyajikan teks sesuai dengan pedoman ejaan yang berlaku sekarang. e. Kritik Teks Setelah transliterasi, langkah selanjutnya dalam penelitian filologi adalah melakukan kritik teks. Kritik teks dalam filologi dilakukan dengan cara menentukan teks-teks sesuai dengan urutan umur teks sehingga tersusun perkembangan teks dari masa ke masa (Bani Sudardi, 2003:82). Disinilah tugas pokok studi filologi, bersama kritik teks berusaha untuk memurnikan teks. Hasil yang dapat diperoleh adalah menghasilkan teks yang dekat dengan teks aslinya (constitutio textus). 2. Kajian Teks a. Sastra Kitab Seiring perkembangan agama Islam di Nusantara, lahirlah sebuah corak kesusastraan yang berhubungan dengan penyebaran agama Islam. Karya sastra tersebut mengandung ajaran agama Islam dan diciptakan untuk menyebarluaskan agama Islam. Roolvink (dalam Liaw Yock Fang, 1991:204) menyatakan bahwa untuk sementara waktu, kaidah yang paling baik untuk mengkaji sastra yang dihasilkan dibawah pengaruh Islam itu adalah membaginya ke dalam beberapa jenis atau kategori, antara lain: (1) cerita Al-Quran, (2) cerita Nabi Muhammad, (3) cerita sahabat Nabi Muhammad, (4) cerita pahlawan Islam, dan (5) sastra kitab. Dengan demikian, Roolvink memasukkan sastra kitab ke dalam sastra yang bercorak Islam.

30 15 Sementara itu, kesusatraan yang bercorak Islam disebut oleh Liaw Yock Fang sebagai sastra Islam (Liaw Yock Fang, 1978:131 dalam Siti Chamamah Soeratno, 1982:147). Ia membagi sastra Islam yang lebih tepat dikatakannya sebagai cerita Islam menjadi lima golongan besar, yaitu: (1) cerita Nabi Muhammad, (2) cerita para sahabat Nabi Muhammad, (3) cerita para Nabi, (4) cerita para penyebar dan pahlawan Islam, dan (5) cerita khayalan yang timbul di Nusantara. Liaw Yock Fang juga masih menyebut adanya sastra keagamaan, maksudnya keagamaan Islam yaitu sastra Islam yang di dalamnya dikemukakan uraian tentang ilmu tasawuf, ilmu kalam, dan ilmu fikih (Liaw Yock Fang, 1978:131 dalam Siti Chamamah Soeratno, 1982:148). Berdasarkan uraian tersebut, dapat diketahui bahwa terdapat suatu bentuk kesusastraan yang terlahir pada masa perkembangan agama Islam di Nusantara dan berisi uraian mengenai ajaran agama Islam yang bersumber pada ilmu fikih, tasawuf, dan ilmu kalam. Jenis dan corak sastra tersebut dapat disebut sebagai sastra kitab. Sesuai dengan isi yang dikemukakannya, penciptaan karya sastra kitab bertujuan untuk menanamkan ajaran Islam, untuk menguatkan iman dan meluruskan ajaran yang sesat (Siti Chamamah Soeratno, 1982:150). Siti Chamamah Soeratno (1982:151) menjelaskan bahwa sastra kitab ini, di Indonesia, merupakan corak yang khusus, yang tersebar luas bersama penyebaran agama Islam, tidak hanya di Melayu dan dalam sastra Melayu saja melainkan daerah-daerah Indonesia yang lain juga, misalnya Jawa dengan sastra Jawa, yang oleh Pigeaud digolongkan pada sastra

31 16 keagamaan di jawa diantaranya meliputi teks-teks yang berhubungan dengan renungan mistik, kumpulan doa-doa dan mantera-mantera yang berhubungan dengan Islam, risalah-risalah jawa tentang teologi Islam, dan buku-buku didaktik serta pendidikan jawa yang berhubungan dengan etika (moral) Islam (Pigeaud, 1967:79-80 dalam Siti Chamamah Soeratno, 1982:151). b. Struktur Sastra Kitab Karya sastra merupakan struktur yang terdiri atas beberapa unsur. Unsur-unsur tersebut saling berkaitan satu dengan lainnya dan membentuk satu makna yang bulat dan utuh (Sangidu, 2004:172). Sebagai hasil sastra lama bercorak Islam, sastra kitab memiliki ciri-ciri khusus dalam hal strukturnya (Siti Chamamah Soeratno, 1982:152). Struktur yang dimaksud merupakan struktur narasi atau penceritaan dalam sastra kitab. Struktur narasi sastra kitab merupakan struktur penyajian teks, sama halnya dengan struktur penceritaan dalam sastra fiksi yang berupa plot dan alur (1982:152). Struktur narasi tersebut merupakan satu unsur struktur utuh dan memiliki pola tetap, dimulai dari pendahuluan, pemaparan isi, dan diakhiri dengan penutup. a. Pendahuluan Pendahuluan dalam sastra kitab memiliki struktur yang relatif tetap, dimulai dengan bacaan bismillah, kemudian diikuti oleh do a dan seruan, pengajaran-pengajaran mengenai ketaqwaan, dan sholawat kepada nabi Muhammad serta doa kepada para sahabat dan keluarga Nabi Muhammad s.a.w. Setelah itu, biasanya diikuti kata wa ba du sebagai ungkapan untuk

32 17 menyudahi bacaan pembukaan dan dilanjutkan dengan pembicaraan mengenai hal ihwal kepengarangan, seperti: nama pengarang, motivasi penulisan karangan, dan judul karangan. Di dalam pendahuluan, biasanya dipergunakan bahasa arab yang mengikuti terjemahannya secara interlinier. b. Isi Bagian isi berupa uraian masalah yang dibahas dan biasanya dibagi dalam bab-bab atau pasal-pasal. c. Penutup Bagian penutup biasanya berupa doa penutup yang dipanjatkan kepada Allah SWT yang ditulis dalam bahasa Arab dan diikuti terjemahannya dalam bahasa Melayu. Kemudian dilanjutkan dengan Sholawat kepada Nabi beserta keluarganya dalam bahasa Arab. Sebagai kata penutup, biasanya di akhiri dengan kata tammat atau kata penutup seperti Wa l-lahu a lam.

33 18 C. Kerangka pikir Suntingan Teks TS 1. Inventarisasi Naskah 2. Deskripsi Naskah 3. Ikhtisar isi teks 4. Kritik Teks 5. Pedoman Penyuntingan Teks 6. Suntingan Teks Teks T S B A S Analisis Struktur Struktur Teks TS Menyajikan suntingan teks yang baik dan benar, mendeskripsikan teks TS, dan menjelaskan kandungan atau isi Analisis Isi Ibadah Kerangka pikir yang digunakan dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut. Teks yang digunakan sebagai objek kajian adalah TSBAS. Dalam rangka mengungkap isi teks, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengadakan penyuntingan teks. Penyuntingan teks dilakukan dengan tujuan dapat menghasilkan sebuah suntingan teks yang baik dan benar. Baik dalam arti mudah dibaca karena sudah ditransliterasikan. Benar dalam pengertian kebenaran isi teks dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah karena sudah dibersihkan dari kesalahan-kesalahan kecil. Langkah kedua adalah melakukan analisis struktur terhadap teks TSBAS. Analisis struktur dibatasi pada struktur narasi sastra kitab. Langkah terakhir adalah melakukan analisis isi teks TSBAS.

34 BAB III METODE PENELITIAN A. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah naskah yang berjudul Tharīqatu s- Shālichīn fī bayāni aurādi s-sālikīn (TSBAS). Naskah TSBAS tersimpan sebagai koleksi Museum Negeri Banda Aceh dengan kode dalam katalogus online yaitu 07_ Naskah ini berjumlah 118 halaman dan ditulis dalam bahasa Melayu dengan huruf Jawi. Naskah TSBAS didapatkan penulis dengan mengunduh (download) pada situs islamhs.. Melalui situs ini, Manassa bekerja sama dengan Museum Negeri Banda Aceh dan Yayasan Pendidikan dan Museum Ali Hasjmy menerbitkan koleksi naskah yang tersimpan di kedua museum tersebut secara online. B. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara kerja yang bersistem untuk memulai pelaksanaan suatu kerja penelitian guna mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan (Sangidu, 2004:13). Dalam kaitannya dengan penelitian sastra, metode merupakan hal penting untuk memahami objek penelitian, sehingga berhasil menyajikan tujuan penelitian, yaitu mengungkapkan makna teks yang akan diteliti. Penelitian dengan tujuan ini, yaitu berusaha mendeskripsikan, menafsirkan dan menginterpretasikan suatu makna dalam sebuah teks, dapat dilakukan dengan metode kualitatif. Secara umum yang dinyatakan dengan metode kualitatif adalah 19

35 20 metode pengkajian atau metode penelitian suatu masalah yang tidak didesain atau dirancang dengan prosedur-prosedur statistik (Edi Soebroto, 2007:5). 1. Metode Penyuntingan Teks Sebagai bentuk penyelamatan terhadap hasil budaya masyarakat Aceh, digarap naskah yang berjudul Tharīqatu s-shālichīn fī bayāni aurādi s- Sālikīn. Naskah TSBAS yang digunakan dalam penelitian ini tercatat sebagai koleksi Museum Negeri Banda Aceh dengan kode naskah dalam katalogus online 07_ Berdasarkan studi katalog dapat diketahui bahwa naskah TSBAS merupakan naskah jamak. Selain tersimpan sebagai Koleksi Museum Negeri Banda Aceh, naskah TSBAS juga tercatat dalam Catalogue of Malay and Minangkabau Manuscripts yang diterbitkan oleh Perpustakaan Universitas Leiden, Belanda dan katalog online koleksi naskah di Yayasan Pendidikan dan Museum Ali Hasjmi Nangroe Aceh Darussalam. Naskah yang berhasil ditemukan berjumlah empat naskah. Salah satu diantaranya telah diteliti oleh Drs. Nurdin A.R., M.Hum pada tahun 2007/2008. Naskah yang telah diteliti tersebut berjudul Thariqatul shshalihin Fi Bayani Awradi s-sadikin. Naskah ini tercatat sebagai koleksi Yayasan Pendidikan dan Museum Ali Hasjmy dengan kode naskah dalam katalogus online 44A/ZD/3/YPAH/2005. Berdasarkan pelacakan yang dilakukan oleh peneliti, penelitian yang dilakukan oleh Drs. Nurdin A.R., M.Hum hanya difokuskan pada transliterasi teks saja. Berdasarkan translitersi tersebut, dapat diketahui bahwa naskah Thariqatul sh-shalihin Fi Bayani

36 21 Awradi s-sadikin berisi tentang norma-norma yang berhubungan dengan proses ubudiyah dan amaliyah kaum muslimin. Naskah lain yang ditemukan berjudul Tarīq as-sālikīn wa-sabīl al- Musāyirīn. Naskah ini tercatat dalam Catalogua of Malay and Minangkabau Manuscripts dengan kode Cod.Or Di dalam deskripsi singkat yang terdapat dalam katalog, disebutkan bahwa naskah tersebut berjumlah tujuh belas halaman dan ditulis oleh Syamsuddin dari Pasai. Tarīq as-sālikīn wasabīl al-musāyirīn mengandung penjelasan tentang sejumlah istilah, seperti wujud, 'adam, haqq, bathil, wajib, mumkin, mumtani dan sebagainya. Naskah ketiga yang berhasil ditemukan berjudul Tarīqatus Shālichīn. Naskah ini tercatat sebagai koleksi Museum Negeri Banda Aceh, dengan penomoran dalam katalogus online adalah 07_ Deskripsi singkat yang terdapat dalam catalog menjelaskan bahwa jumlah halaman naskah belum dapat diketahui. Berdasarkan pelacakan yang dilakukan oleh peneliti, naskah berkode 07_01119 memiliki status yang tidak lengkap. Naskah keempat yang berhasil ditemukan berjudul Tharīqatu s- Shālichīn fī bayāni aurādi s-sālikīn. Naskah ini berjumlah 118 halaman, masih lengkap dan keadaan naskah baik. Berdasarkan perunutan keterangan tersebut, satu naskah telah diteliti dan tiga lainnya masih menuggu untuk dilakukan pengkajian. Karena keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti, naskah yang tersimpan di perpustakaan Universitas Leiden, Belanda (Cod.Or. 1983) dan naskah yang tersimpan di Museum Negeri Banda Aceh (07_01119) tidak dijadikan sebagai objek penelitian. Penelitian hanya difokuskan pada naskah TSBAS

37 22 dengan kode 07_0368 yang tersimpan di Museum Negeri Banda Aceh. Oleh karena itu, naskah TSBAS dengan kode 07_00368 diperlakukan sebagai naskah tunggal. Metode penyuntingan yang digunakan adalah metode penyuntingan teks jamak terbatas. Sebelum membicarakan metode ini, berikut keterangan mengenai metode-metode penyuntingan naskah jamak. a. Metode penyuntingan naskah tunggal. Siti Baroroh Baried (1994:67) menjelaskan bahwa apabila hanya ada naskah tunggal dalam suatu tradisi sehingga perbandingannya tidak mungkin dilakukan, dapat ditempuh dua jalan. Pertama, edisi diplomatik, yaitu menerbitkan satu naskah setelitinya tanpa mengadakan perubahan. Kedua edisi standar atau edisi kritik, yaitu menerbitkan naskah dengan membetulkan kesalahan-kesalahan kecil dan ketidakajegan, sedang ejaannya disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku. b. Metode penyuntingan naskah jamak. 1) Metode intuitif Metode intuitif ialah penyuntingan yang dilakukan dengan cara mengambil salah satu naskah yang paling baik isinya (Bani Sudardi, 2003:59). Apabila terdapat bacaan yang dipandang tidak betul atau tidak jelas, maka bacaan itu diperbaikai berdasarkan naskah-naskah lain dengan pertimbangan intuisi, selera baik, dan pengetahuan penyunting. Dengan kata lain, perbaikan bacaan dalam naskah bertumpu pada intuisi yang dimiliki oleh penyunting.

38 23 2) Metode objektif Metode objektif merupakan metode yang berusaha menyusun kekerabatan atau kekeluargaan antar naskah berdasarkan adanya kesalahan bersama. Naskah-naskah yang mempunyai kesalahan yang sama pada suatu tempat yang sama maka diperkirakan bahwa naskah tersebut berasal dari induk yang sama (Bani Sudardi, 2003:59). 3) Metode gabungan Metode gabungan dipakai apabila nilai naskah menurut tafsiran filologi hampir sama. Pada umumnya yang dipilih adalah bacaan mayoritas atas dasar perkiraan bahwa jumlah naskah yang banyak itu merupakan saksi bacaan yang betul (Siti Baroroh Baried, 1994:67). 4) Metode landasan Metode landasan diterapkan apabila menurut tafsiran ada satu atau segolongan naskah yang memiliki kualitas lebih unggul. Tingkat keunggulan naskah dapat dilihat dari sudut bahasa, kesastraan, sejarah, dan sebagainya (Siti Baroroh Baried 1994:67). c. Metode penyuntingan teks jamak terbatas 1 Metode penyuntingan teks jamak terbatas merupakan metode penyuntingan naskah yang berpijak pada anggapan bahwa kehadiran variasi teks dalam penelitian naskah jamak tidak seharusnya diwajibkan. Meskipun dalam sebuah tradisi ditemukan adanya naskah yang berbentuk jamak, tetap dimungkinkan dilakukan penyuntingan salah satu naskah 1 Metode ini belum lazim digunakan oleh para peneliti filologi, namun atas saran dari dosen pembimbing, metode ini terpaksa digunakan karena penulis mengalami keterbatasan-keterbatasan dalam pengumpulan data. Oleh karena itu, sebagai bahan pertimbangan penulis menerima kritik dan masukan demi perbaikan dan penyempurnaan commit to penelitian user ini.

39 24 tanpa menghadirkan variasi-variasinya. Penggunaan metode ini didasarkan prinsip bahwa masing-masing teks dalam suatu naskah jamak pada hakikatnya dapat berdiri sendiri dan memiliki kekhasan tersendiri. Sementara itu, pertimbangan lain yang menjadi landasan digunakannya metode penyuntingan teks jamak terbatas dalam penelitian ini adalah bahwa metode penyuntingan untuk naskah jamak yang telah ada saat ini dirasakan kurang efektif dan sangat menyulitkan peneliti. Hal ini dikarenakan harus dihadirkannya naskah-naskah jamak sebagai bahan perbandingan. Padahal, naskah sebagai warisan pustaka tertulis nusantara yang tidak ternilai harganya itu tentunya tidak hanya disimpan di satu tempat saja. Terdapat ratusan museum dan perpustakaan dari seluruh dunia yang menampung naskah-naskah tersebut. Disamping itu, terdapat juga ribuan, bahkan lebih, penduduk yang memiliki naskah-naskah sebagai koleksi pribadi. Sampai saat ini, jumlah naskah koleksi pribadi tersebut sangat sedikit yang telah dikatalogkan, sehingga kemungkinan pelacakan naskah dengan sempurna sangat sulit dilakukan. Untuk itulah, meskipun tidak dapat menghadirkan variasi naskah TSBAS, penulis merasa tergerak untuk menyajikan dan menafsirkan naskah TSBAS yang dikaji secara filologis. Sebagai bentuk pertanggungjawaban suntingan, cara kerja yang dilakukan dalam metode ini tidak jauh berbeda dengan metode standar, yaitu menerbitkan naskah dengan membetulkan kesalahan-kesalahan kecil dan ketidakajegan, sedang ejaannya disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku. Pembetulan kesalahan-kesalahan tersebut dilakukan atas dasar

40 25 pemahaman yang sempurna sebagai hasil perbandingan dengan naskah yang sejenis dan sezaman. Semua perubahan yang diadakan dicatat dalam tempat khusus agar selalu dapat diperiksa dan diperbandingkan dengan bacaan naskah sehingga masih memungkinkan penafsiran lagi oleh pembaca (Siti Baroroh Baried, 1994:68). 2. Metode Kajian Teks a. Metode Struktural Setelah penyuntingan selesai dilakukan, langkah selanjutnya adalah menganalisis struktur teks TSBAS berdasarkan teori struktural. Analisis ini menggunakan metode deskriptif, yaitu melakukan penjabaran terhadap permasalahan, menganalisa, dan menafsirkan data yang ada. Penafsiran tersebut didasarkan pada struktur penyajian sastra kitab yang memiliki pola tetap, yaitu pendahuluan, isi, dan penutup. b. Metode Analisis Isi Suatu teks sastra klasik tentunya tercipta dengan struktur kandungan manfaat yang tinggi dan disertai dengan pesan terselubung yang memuat isi yang berharga bagi pembaca. Agar kandungan manfaat dan pesanpesan serta makna yang terkandung dalam sebuah teks dapat terpahami secara keseluruhan, maka diperlukan sebuah metode analisis yang tepat. Untuk itu digunakanlah metode analisis konten. Analisis konten digunakan apabila si peneliti hendak mengungkap, memahami dan menangkap pesan karya sastra (Suwardi Endraswara, 2003:160). Suwardi Endraswara (2003:164) menjelaskan bahwa analisis meliputi penyajian data dan pembahasan dilakukan secara kualitatif

41 26 konseptual. Analisis data harus selalu dihubungkan dengan konteks dan konstruk analisis. Konteks berkaitan dengan hal-hal yang berhubungan dengan struktur karya sastra, sedangkan konstruk berupa bangunan konsep analisis. Konstruk tersebut menjadi bingkai analisis. C. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengumpulkan data-data penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik pustaka. Teknik pustaka merupakan teknik yang mempergunakan sumber-sumber tertulis untuk memperoleh data (Edi Soebroto, 2007:47). Teks TSBAS diperoleh melalui tahap sebagai berikut. 1. Tahap Informasi Pada tahap ini peneliti berusaha mendapatkan informasi pernaskahan. Informasi ini diperoleh dari catalogue der Maleische Minangkabausche Handscriften in de Leindsche Universiteits Bibliotheek dan katalogus online naskah koleksi Museum Negeri Banda Aceh dan Yayasan dan Pendidikan Museum Ali Hasjmy. 2. Tahap pengunduhan dan print out Tahap ini merupakan tahap pengambilan naskah TSBAS sebagai objek penelitian. Pengambilan naskah dilakukan dengan cara mengunduh (download) naskah Naskah TSBAS yang terdapat dalam situs online

42 27 Naskah TSBAS yang terdapat dalam situs tersebut masih berbentuk file dengan format jpg sehingga harus diolah agar dapat menghasilkan cetakan (print out) untuk mendapatkan salinan teks tersebut. D. Teknik Analisis Data Setelah naskah didapatkan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan deskripsi naskah. Deskripsi naskah adalah pengumpulan data mengenai seluk beluk naskah sehingga didapat gambaran mengenai karakter naskah secara rinci. Tahap ini merupakan tahap deskripsi. Tahap selanjutnya adalah melakukan pengkajian terhadap data-data yang telah diklasifikasikan. Pengkajiannya berdasarkan acuan-acuan ilmiah yang sesuai dengan pokok permasalahan. Tahap ini dapat disebut juga sebagai tahap analisis. Tahap berikutnya adalah evaluasi. Dalam tahap ini, proses penafsiran teks dari awal sampai akhir akan dievaluasi. Dari hasil evaluasi ini akan diperoleh hasil penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan. E. Teknik Penarikan Kesimpulan Dari hasil deskripsi, klasifikasi, analisis data, dan evaluasi selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan secara deduktif. Teknik deduktif dilakukan dengan cara mengambil kesimpulan dari uraian yang bersifat umum ke uraian yang bersifat khusus.

43 BAB IV SUNTINGAN NASKAH A. Inventarisasi Naskah Langkah pertama dalam penelitian filologi adalah inventarisasi naskah. Invenstarisasi naskah merupakan pencarian dan pencatatan informasi mengenai naskah yang akan diteliti. Penelitian terhadap TSBAS ini menggunakan invetarisasi naskah dengan studi katalog. Katalog yang digunakan adalah katalogkatalog yang memberikan informasi tentang naskah-naskah Melayu. Katalogkatalog yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Achadiati Ikram, et. al. (Ed) Katalog Naskah Buton Koleksi Abdul Mulku Zahari. Edisi I. Jakarta: Manasa The Toyota Foundation Yayasan Obor Indonesia. 2. Amir Sutaarga, dkk Katalog Koleksi Naskah Melayu Museum Pusat. Jakarta: Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Nasional. 3. Behrend, T.E Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid 4: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. 4. Behrend, T.E. dan Titik Pudjiastuti Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid 3-A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. 5. Behrend, T.E Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid 3-B. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. 28

44 29 6. Edi S. Ekadjati dan Undang A. Darsa Katalog IndukNaskah-naskah Nusantara Jilid 5A Jawa Barat: Koleksi Lima Lembaga. Jakarta: Yayasan obor Indonesia Ecole Francaise D Extreme. 7. Siti Maryam R. Salahuddin dan Mukhlis Katalog Naskah Bima: Koleksi Museum Kebudayaan Samparaja. Bima: Museum Samparaja Bima. 8. Sri Wulan Rujiati Mulyadi, et. al Katalogus Naskah Melayu Bima II. Bima: Yayasan Museum Kebudayaan Samparaja. 9. Wieringa, E.P Catalogue of Malay and Minangkabau Manuscripts In The Library of Leiden University and Other Collections In The Netherlands (Volume One). Leiden: Legatum Warnerianum in Leiden University Library. Katalog online juga digunakan dalam melakukan inventarisasi naskah. Katalog online tersebut adalah katalog online koleksi naskah di Museum Negeri Banda Aceh dan katalog online koleksi naskah di Yayasan Pendidikan dan Museum Ali Hasjmi Nangroe Aceh Darussalam. Katalog tersebut di akses melalui situs Katalog-katalog diatas tidak semuanya memuat informasi tentang TSBAS. Katalog yang memberikan informasi tentang TSBAS adalah sebagai berikut. 1. Wieringa, E.P Catalogue of Malay and Minangkabau Manuscripts In The Library of Leiden University and Other Collections In The Netherlands (Volume One). Leiden: Legatum Warnerianum in Leiden University Library. 2. katalog online koleksi naskah Museum Negeri Banda Aceh yang di akses melalui situs

45 30 3. katalog online koleksi naskah di Yayasan Pendidikan dan Museum Ali Hasjmi Nangroe Aceh Darussalam yang di akses melalui situs Melalui studi katalog diketahui bahwa naskah TSBAS adalah naskah jamak. Dua naskah tersimpan di Museum Negeri Banda Aceh, satu naskah tersimpan di Yayasan Pendidikan dan Museum Ali Hasjmi Nangroe Aceh Darussalam, dan satu naskah tersimpan di perpustakan Universitas Leiden, Belanda. Berikut penjelasan singkat mengenai masing-masing naskah. 1. Naskah cod. Or Judul Koleksi : Tarīq as-sālikīn wa-sabīl al-musāyirīn : Perpustakaan Universitas Leiden. Belanda. Jumlah halaman : 17 halaman. Pengarang Isi : Syamsuddin dari Pasai : naskah berisi tentang sejumlah istilah seperti wujud, adam, haqq, bathil, wajib, mukmin, mumtani, dan sebagainya. 2. Naskah 44A/ ZD / 3 / YPAH / 2005 Judul Bahasa Kelengkapan Tema : Thariqatul sh-shalihin Fi Bayani Awradi s-sadikin : Melayu : Tidak dapat diputuskan : Ibadah Jumlah jilid : 1 Bahan penjilidan : Karton Hijau Alas tulis : Kertas Jumlah Halaman : 76 halaman

46 31 Ukuran Jumlah baris Pemilik Status : 34 x 21 cm : 19 baris : Ali Hasjmi : sudah diteliti oleh Drs. Nurdin A.R., M.Hum. 3. Naskah 07_0119 Judul Naskah Bahasa Tema Bahan Pemilik : Tariqatus Shalihin : Melayu : Kebatinan / Mistik : Kertas eropa : Museum Negeri Banda Aceh 4. Naskah 07_00368 Judul Bahasa : Tharīqatu s-shālichīn fī Bayāni Aurādi s-sālikīn : Melayu Status Kelengkapan : lengkap Tema : Ibadah Jumlah jilid : 1 Bahan tulis : kertas Jumlah halaman : 118 halaman Ukuran : 19 x 14,5 cm Berdasarkan pelacakan yang dilakukan, diketahui bahwa naskah yang tersimpan di Yayasan Pendidikan dan Museum Ali Hasjmi (44A/ ZD / 3 / YPAH / 2005) telah diteliti oleh Drs. Nurdin A.R., M.Hum pada tahun Penelitian yang dilakukan hanya dibatasi pada transliterasi teksnya saja. Berdasarkan

47 32 transliterasi tersebut diketahui bahwa naskah tersebut berisi tentang norma-norma yang berhubungan dengan proses ubudiyah dan amaliyah kaum muslimin. Dengan demikian masih tersisa tiga naskah yang belum tersentuh oleh tangan peneliti. Alangkah baiknya apabila penelitian ini melibatkan keempat naskah tersebut, namum karena berbagai keterbatasan penelitian hanya difokuskan pada naskah Tharīqatu s-shālichīn fī Bayāni Aurādi s-sālikīn (TSBAS) kode 07_ B. Deskripsi Naskah Setelah bahan penelitian di dapat, langkah yang harus dilakukan selanjutnya adalah mendeskripsikan naskah. Di dalam penelitian ini, karena peneliti hanya mengetahui bentuk digital, bukan wujud asli naskah, maka pendeskripsiannya tidak sepenuhnya dapat menggambarkan wujud lahiriah yang sesungguhnya. Ukuran kertas, ukuran teks, maupun bahan naskah di dapat berdasarkan deskripsi yang terdapat dalam katalog online yang diterbitkan dalam situs selain itu, terdapat pula beberapa penambahan dan pengurangan deskripsi yang disesuaikan dengan naskah TSBAS. Deskripsi dalam penelitian ini mencakup bagian umum, bagian buku (mencakup perihal tulisan naskah, keadaan naskah dan sebagaianya), sejarah naskah, dan isi naskah. 1. Bagian Umum a. Judul naskah Judul naskah TSBAS ditemukan di awal naskah pada halaman 3 dengan bunyi sebagai berikut. Adapun kemudian / dari itu maka inilah

48 33 suatu risalah yang sempurna dan kunamai akan dia Tharīqatu s-shālichīn. / Artinya perjalanan orang yang shalihin. Fī bayāni aurādi // s-sālikīn. Pada menyatakan segala aurad orang yang berjalan kepada akhirat (TSBAS:3). Kutipan teks tersebut memberikan informasi secara jelas tentang judul naskah, yaitu Tharīqatu s-shālichīn fī bayāni aurādi s-sālikīn. Judul yang terdapat dalam katalog tidak senada dengan judul yang terdapat di dalam teks. Berdasarkan katalogus online koleksi naskah Museum Negeri Banda Aceh, naskah ini berjudul Tharīqatu s-shālichīn. Judul yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tharīqatu s- Shālichīn fī bayāni aurādi s-sālikīn. Pengambilan judul ini dilakukan dengan alasan bahwa Tharīqatu s-shālichīn fī bayāni aurādi s-sālikīn lebih mewakili keseluruhan isi naskah, yaitu tidak hanya tentang jalan menuju shalih, tetapi juga menjelaskan segala aurad (wirit) orang yang beribadah untuk menuju jalan-nya. Selain itu, judul yang lebih lengkap dirasa lebih dapat memberikan gambaran umum kepada pembaca tentang isi naskah. b. Tempat Penyimpanan Naskah Naskah TSBAS. merupakan salah satu naskah melayu yang tersimpan di Museum Negeri Banda Aceh, Jalan S.A. Mahmudsyah Banda Aceh, Indonesia. c. Nomor Naskah Naskah TSBAS tersimpan sebagai koleksi Museum Negeri Banda Aceh dengan kode dalam katalogus online yaitu 07_00368.

49 34 d. Jumlah teks Naskah TSBAS memiliki teks berjumlah 1 buah. e. Jenis teks Jenis teks TSBAS bergenre atau berjenis keagamaan. Para ahli filologi sering menyebut naskah genre ini dengan sebutan sastra kitab. Sastra kitab merupakan sastra Islam yang di dalamnya dikemukakan uraian tentang ilmu tasawuf, ilmu kalam, dan ilmu fikih (Liaw Yock Fang, 1978:131 dalam Siti Chamamah Soeratno, 1982:148). f. Bahasa Bahasa yang digunakan pada teks TSBAS adalah bahasa Melayu dan bahasa Arab. Bahasa Arab digunakan sebagai pembuka maupun penutup teks serta istilah-istilah dalam agama islam. Kalimat-kalimat panjang yang berbahasa arab biasanya merupakan doa-doa atau dzikir-dzikir yang diikuti terjemahannya dalam bahasa Melayu. g. Pemilik naskah Pemilik naskah TSBAS adalah Museum Negeri Banda Aceh. Namun, di dalam lembar pelindung naskah pada halaman dua terdapat catatan yang kemungkinan adalah nama pemilik naskah sebelum naskah dihibahkan atau dihadiahkan kepada Museum Negeri Banda Aceh. Dalam lembar tersebut tertulis Muhammad Ibnu Abdul Hamid. Berikut kutipan teks yang juga dapat dilihat pada lampiran 1.

50 35 2. Bagian Buku a. Bahan atau Alas Naskah Bahan naskah yang digunakan adalah kertas. Namun jenis kertas yang digunakan tidak diketahui produksi dari negara di Eropa atau negara lain. b. Huruf 1) Jenis Huruf Jenis huruf yang dipakai pada naskah ini adalah huruf Arab Melayu atau huruh Jawi. 2) Ukuran Huruf Ukuran huruf yang dipakai pada naskah TSBAS adalah besar. Hal ini dapat dilihat pada contoh dibawah ini: Sebagai pembading, dapat dilihat contoh naskah yang memiliki ukuran huruf lebih kecil. 3) Bentuk Huruf Bentuk huruf yang dipakai pada naskah TSBAS sedikit miring ke kiri. Hal ini dapat dilihat pada contoh dibawah ini.

51 36 4) Jarak antar Huruf Jarak antar huruf yang terdapat dalam naskah TSBAS longgar sehingga teks dapat terbaca dengan baik. Hal ini dapat dilihat pada contoh di bawah ini: c. Tulisan Naskah 1) Keadaan Tulisan Keadaan tulisan cukup jelas dan mudah dibaca. Usia naskah yang sudah cukup tua mengakibatkan beberapa tinta menjadi kabur dan kurang jelas. Namum masih tetap bisa di baca. Hal ini dapat dilihat pada lampiran 3. 2) Goresan Pena Goresan pena dalam naskah tebal sehingga dapat dibaca dengan mudah. hal ini dapat dilihat pada contoh di bawah ini. Sebagai pembading, dapat dilihat contoh naskah yang memiliki goresan pena lebih tipis.

52 37 3) Warna Tinta Warna tinta yang digunakan dalam penulisan naskah adalah hitam dan merah. Warna hitam digunakan untuk penulisan dalam bahasa Melayu sedangkan warna merah digunakan untuk penulisan kata tumpuan atau kalimat dalam bahasa Arab. Dalam hasil printout, tinta merah yang terdapat dalam naskah terlihat lebih kabur dibandingkan tinta hitam. Hal ini dapat dilihat pada lampiran 4. 4) Tanda Koreksi Teks TSBAS tidak bersih dari kesalahan tulis yang dilakukan oleh penyalin. Terdapat beberapa koreksi yang dilakukan oleh penyalin. Pengkoreksiannya biasanya dituliskan diantara baris yang ingin dikoreksi. Namun ada pula yang dicoret dan diganti pada baris selanjutnya. Tanda koreksi yang dicoret dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1 Tanda koreksi No. Hal./baris Tertulis Dikoreksi menjadi 112/10 5) Pungtuasi (Tanda Baca) Teks TSBAS tidak memiliki tanda baca, tetapi terdapat kata-kata tumpuan yang berfungsi sebagai pembatas antar kalimat dan antar paragraf.

53 38 6) Rubrikasi Rubrikasi adalah kata yang ditulis dengan tinta merah atau kadang-kadang dengan warna ungu yang berbeda dengan tinta untuk teks. Rubrikasi yang terdapat dalam Teks TSBAS tertulis dengan tinta warna merah. Tinta merah digunakan untuk penulisan kata tumpuan atau kalimat dalam bahasa Arab. hal ini juga dapat dilihat pada lampiran 4. d. Keadaan Naskah Keadaan naskah secara umum baik dan masih utuh, artinya jumlah halaman masih lengkap meskipun ada beberapa halaman yang ditambal dengan isolatip karena sobek di tengah. Keadaan lembar naskah dapat dilihat pada table berikut: Tabel 2 Keadaan Naskah No. Halaman Keadaan Naskah Utuh dan baik Sobek pada bagian tengah. Teks masih bisa terbaca dengan baik Utuh dan baik Bagian tengah kotor. Teks masih bisa terbaca dengan baik Utuh dan baik.

54 39 e. Jumlah Halaman Naskah TSBAS seluruhnya terdiri dari 118 halaman. Sampul dan lembar pelindung naskah tidak termasuk dalam 118 halaman tersebut. Halaman 1 kosong, halaman 2 berisi tentang kemungkinan identitas pemilik naskah, dan halaman 3 sampai 118 berisi tentang isi naskah. f. Jumlah baris Jumlah baris pada setiap halaman naskah TSBAS adalah 12 baris, kecuali pada halaman 118 berjumlah 14 baris. g. Ukuran halaman 1) Ukuran Kertas Berdasarkan deskripsi yang terdapat dalam katalogus online, disebutkan bahwa ukuran kertas naskah TSBAS p x l = 19 x 14.5 cm. 2) Ukuran Ruang Teks Ukuran teks dalam naskah TSBAS yang tertera dalam deskripsi pada katalogus online p x l = 11.5 x 8.5 cm. h. Jumlah kolom Naskah TSBAS memiliki 1 kolom. i. Jumlah lembar pelindung Naskah TSBAS memiliki jumlah halaman pelindung 2 lembar. Masing-masing terletak setelah sampul depan dan sebelum sampul belakang. beberapa lembar pelindung terdapat catatan yang kemungkinan ditulis oleh pemilik naskah. Keterangan mengenai catatan ini terdapat dalam catatan lain.

55 40 j. Penomoran halaman Halaman naskah diberi nomor halaman dengan menggunakan angka latin. Letak penomoran berada pada kiri atas halaman. Penomoran ini ini sepertinya merupakan penomoran yang ditambahkan oleh pihak Museum Negeri Banda Aceh. Cathword juga digunakan dalam naskah ini. Keterangan mengenai cathword akan dijelaskan pada catatan lain. k. Jumlah Penulis Dilihat dari tipe tulisannya, jumlah penulis naskah TSBAS berjumlah dua orang. Hal ini dapat dilihat dari halaman yang berbeda dengan tipe tulisan pada halaman 118. Tulisan pada halaman 118 terlihat lebih kecil dan rapi dibanding halaman Hal ini dapat dilihat pada contoh dibawah ini. Contoh tulisan pada halaman lampiran 5. Contoh tulisan pada halaman 118. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada

56 41 3. Sejarah a. Kolofon Penyalinan naskah TSBAS berakhir pada 14 hari bulan jumadil akhir pada waktu dhuha tahun 1220 H atau 1805 M. Keterangan tampak pada kutipan berikut. dan inilah silsilah hamba fakir illa l-lah taala daripada / menyuka kitab ini pada hijrah Nabi shala l-lahu alaihi wassalam seribu dua ratus / dua puluh tahun pada empat belas hari waktu / ashar tamat b.n.d. pada bulan jumadil akhir waktu dhuha wa l-lahu alam (TSBAS:117) Berdasarkan catatan dalam kolofon, diketahui umur naskah TSBAS adalah 205 tahun. Penghitungan ini dimulai dari tahun penyelesaian penyalinan naskah, yakni tahun 1220 H atau 1805 M hingga naskah ini menjadi objek penelitian, yakni tahun Bukti umur naskah ini dapat dilihat dari penghitungan umur melalui kolofon di bawah ini: Tahun Hijriyah 1220 H = (32/33 x 1220) = = 1805 M (Rumus konversi tahun Hijriyah ke tahun Masehi oleh A.J. Wensinck dan J.H. Kramers hlm. 735 ; Ensiklopedi Indonesia, N Z, Hlm ) 4. Catatan Lain 1. Catchword Naskah TSBAS menggunakan catchword (alihan) pada pojok kiri bawah halaman ganjil, namun tidak semua halaman ganjil memiliki alihan. Alihan ini dimulai dari halaman 3. Terdapat satu halaman yang alihannya tidak

57 42 sesuai dengan kata awal pada halaman berikutnya. Alihan yang terdapat pada naskah dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3 Catchword (alihan) No. halaman cathword Kata pada halaman selanjutnya

58

59

60 Catatan lain Catatan lain selain cateword juga terdapat pada naskah TSBAS. Catatan ini berada pada lembar pelindung commit bagian to user depan. Berikut kutipannya.

61 46 (terletak pada lembar pelindung halaman 1) (terletak pada lembar pelindung commit to halaman user 2)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya-karya peninggalan masa lampau merupakan peninggalan yang menginformasikan buah pikiran, buah perasaan, dan informasi mengenai berbagai segi kehidupan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepulauan Nusantara yang terletak di kawasan Asia Tenggara sejak kurun waktu yang cukup lama memiliki peradaban dan kebudayaan tinggi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Butir-butir mutiara kebudayaan Indonesia pada masa lampau sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Butir-butir mutiara kebudayaan Indonesia pada masa lampau sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Butir-butir mutiara kebudayaan Indonesia pada masa lampau sebagai warisan kebudayaan para leluhur antara lain terdapat di dalam berbagai cerita lisan, benda-benda,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. sebuah penelitian diperlukan penggunaan metode yang tepat agar hasil penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. sebuah penelitian diperlukan penggunaan metode yang tepat agar hasil penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiono, 2010:3). Dalam sebuah penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. rangkaian dari kebudayaan-kebudayaan masa lalu. Tidak ada salahnya bila ingin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. rangkaian dari kebudayaan-kebudayaan masa lalu. Tidak ada salahnya bila ingin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebudayaan suatu bangsa pada masa sekarang ini merupakan suatu rangkaian dari kebudayaan-kebudayaan masa lalu. Tidak ada salahnya bila ingin memahami lebih dalam mengenai

Lebih terperinci

WASIAT NABI MUHAMMAD SAW : Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Fungsi

WASIAT NABI MUHAMMAD SAW : Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Fungsi WASIAT NABI MUHAMMAD SAW : Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Fungsi SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Prodi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya

Lebih terperinci

SYAIR IBADAT : Suntingan Teks, Analisis Ajaran Tauhid dan Konsep Ekskatologi

SYAIR IBADAT : Suntingan Teks, Analisis Ajaran Tauhid dan Konsep Ekskatologi SYAIR IBADAT : Suntingan Teks, Analisis Ajaran Tauhid dan Konsep Ekskatologi SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Indonesia Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Koentjaraningrat mengatakan bahwa kata budaya berasal dari bahasa Sanksekerta budhayah yang berasal dari bentuk jamak kata budhi yang berarti budi dan akal. Kebudayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan gugusan pulau dan kepulauan yang memiliki beragam warisan budaya dari masa lampau. Kekayaan-kekayaan yang merupakan wujud dari aktivitas-aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan dinilai sebagai identitas kepribadian dan penentu kemajuan suatu bangsa yang tidak bisa di ukur dan kehadirannya hanya dapat diketahui

Lebih terperinci

RATIBU 'L-HADDAD: Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Resepsi Pembaca

RATIBU 'L-HADDAD: Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Resepsi Pembaca RATIBU 'L-HADDAD: Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Resepsi Pembaca SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan

Lebih terperinci

SYAIR NEGERI PATANI : Suntingan Teks dan Analisis Semiotik

SYAIR NEGERI PATANI : Suntingan Teks dan Analisis Semiotik SYAIR NEGERI PATANI : Suntingan Teks dan Analisis Semiotik SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Naskah kuno merupakan warisan budaya masa lampau yang penting dan patut

BAB I PENDAHULUAN. Naskah kuno merupakan warisan budaya masa lampau yang penting dan patut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Naskah kuno merupakan warisan budaya masa lampau yang penting dan patut dilestarikan. Kita juga perlu mempelajarinya karena di dalamnya terkandung nilainilai luhur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Naskah kuno merupakan salah satu warisan nenek moyang yang masih tersimpan dengan baik di beberapa perpustakaan daerah, seperti Perpustakaan Pura Pakualaman dan Museum

Lebih terperinci

ASRĀRU `SH-SHALĀT: SUNTINGAN TEKS, ANALISIS STRUKTUR, DAN RESEPSI

ASRĀRU `SH-SHALĀT: SUNTINGAN TEKS, ANALISIS STRUKTUR, DAN RESEPSI ASRĀRU `SH-SHALĀT: SUNTINGAN TEKS, ANALISIS STRUKTUR, DAN RESEPSI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. teks yang ditulis dengan huruf bahasa daerah atau huruf Arab-Melayu. Naskah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. teks yang ditulis dengan huruf bahasa daerah atau huruf Arab-Melayu. Naskah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Kepustakaan yang relevan 1.1.1 Transliterasi Transliterasi merupakan salah satu tahap/langkah dalam penyuntingan teks yang ditulis dengan huruf bahasa daerah atau huruf Arab-Melayu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesusastraan Melayu klasik telah ada sebelum mesin cetak digunakan di

BAB I PENDAHULUAN. Kesusastraan Melayu klasik telah ada sebelum mesin cetak digunakan di 11 BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Kesusastraan Melayu klasik telah ada sebelum mesin cetak digunakan di Nusantara. Pada masa itu, proses reproduksi naskah dilakukan dengan cara disalin. Naskah-naskah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Tinjauan Studi Terdahulu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Tinjauan Studi Terdahulu BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Studi Terdahulu Pembahasan mengenai taharah dan salat merupakan hal yang harus dipelajari oleh seorang muslim. Topik tersebut sangat penting dan relevan

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. (Ratna, 2004:34). Metode berfungsi untuk menyederhanakan masalah, sehingga

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. (Ratna, 2004:34). Metode berfungsi untuk menyederhanakan masalah, sehingga BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN Metode dapat diartikan sebagai cara, strategi untuk memahami realitas, langkah-langkah sistematis untuk memecahkan rangkaian sebab akibat berikutnya (Ratna, 2004:34).

Lebih terperinci

Daftar Pustaka (1992). Sastra Perang: Sebuah Pembicaraan mengenai Hikayat Perang Sabil. Jakarta: Balai Pustaka.

Daftar Pustaka (1992). Sastra Perang: Sebuah Pembicaraan mengenai Hikayat Perang Sabil. Jakarta: Balai Pustaka. Daftar Pustaka Naskah Syair Bintara Mahmud Setia Raja Blang Pidier Jajahan, NB 108. Perpustakaan Nasioanal Republik Indonesia. Buku Abdullah, Taufik. (1990). Sejarah Lokal di Indonesia. Yogyakarta: Gajah

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI SERAT CARETA SAMA UN: SUNTINGAN TEKS DISERTAI ANALISIS RESEPSI. Oleh MUHAMMAD HASAN NIM

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI SERAT CARETA SAMA UN: SUNTINGAN TEKS DISERTAI ANALISIS RESEPSI. Oleh MUHAMMAD HASAN NIM SKRIPSI SERAT CARETA SAMA UN: SUNTINGAN TEKS DISERTAI ANALISIS RESEPSI Oleh MUHAMMAD HASAN NIM 121111077 PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016 SKRIPSI

Lebih terperinci

PANDANGAN TIGA TOKOH UTAMA WANITA TENTANG EMANSIPASI DALAM NOVEL TIGA ORANG PEREMPUAN KARYA MARIA A. SARDJONO

PANDANGAN TIGA TOKOH UTAMA WANITA TENTANG EMANSIPASI DALAM NOVEL TIGA ORANG PEREMPUAN KARYA MARIA A. SARDJONO PANDANGAN TIGA TOKOH UTAMA WANITA TENTANG EMANSIPASI DALAM NOVEL TIGA ORANG PEREMPUAN KARYA MARIA A. SARDJONO SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sasrjana Sastra

Lebih terperinci

ASAL KETURUNAN RAJA-RAJA MELAYU : Suntingan Teks dan Analisis Hipogram

ASAL KETURUNAN RAJA-RAJA MELAYU : Suntingan Teks dan Analisis Hipogram ASAL KETURUNAN RAJA-RAJA MELAYU : Suntingan Teks dan Analisis Hipogram SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Kajian Pustaka

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Kajian Pustaka BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Pustaka Kajian pustaka sangat penting dalam sebuah penelitian karena untuk mengetahui kajian tersebut sudah di lakukan penelitian atau belum. Pentingnya

Lebih terperinci

NASKAH KH ANWAR RANJI WETAN MAJALENGKA. (Kajian Filologis) Proposal Skripsi

NASKAH KH ANWAR RANJI WETAN MAJALENGKA. (Kajian Filologis) Proposal Skripsi 1 NASKAH KH ANWAR RANJI WETAN MAJALENGKA (Kajian Filologis) Proposal Skripsi Oleh : Reza Sukma Nugraha 206500034 Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tulis terdiri dari dua bentuk, yaitu karya sastra tulis yang berbentuk

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tulis terdiri dari dua bentuk, yaitu karya sastra tulis yang berbentuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Karya sastra Indonesia terdiri dari karya sastra lisan dan karya sastra tulis. Karya sastra tulis terdiri dari dua bentuk, yaitu karya sastra tulis yang

Lebih terperinci

KITAB HIFZHU `L-ĪMĀN: Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Analisis Isi Berdasarkan Ajaran Teologi Islam

KITAB HIFZHU `L-ĪMĀN: Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Analisis Isi Berdasarkan Ajaran Teologi Islam KITAB HIFZHU `L-ĪMĀN: Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Analisis Isi Berdasarkan Ajaran Teologi Islam SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Jurusan Sastra

Lebih terperinci

Hikayat Qamaruzzaman: Suntingan Teks dan Analisis Sastra Fantastik. Oleh: Farhana Aulia C

Hikayat Qamaruzzaman: Suntingan Teks dan Analisis Sastra Fantastik. Oleh: Farhana Aulia C Hikayat Qamaruzzaman: Suntingan Teks dan Analisis Sastra Fantastik Oleh: Farhana Aulia C0208022 Abstrak Penelitian naskah lama dalam dunia sastra selalu menarik untuk dikaji, terlebih dalam rangka upaya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR. A. Kajian Pustaka

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR. A. Kajian Pustaka BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Pustaka Penelitian terdahulu pernah meneliti tentang Fitoterapi yang sedang dibahas melalui skripsi ini. Penelitian yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipandang sebagai cipta sastra karena teks yang terdapat dalam teks mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. dipandang sebagai cipta sastra karena teks yang terdapat dalam teks mengungkapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Naskah-naskah Nusantara sangat beraneka ragam, yang isinya mengemukakan tentang kehidupan manusia misalnya, masalah politik, sosial, ekonomi, agama, kebudayaan, bahasa,

Lebih terperinci

LIRIK LAGU RELIGI GRUP BAND UNGU DALAM ALBUM AKU DAN TUHANKU: Sebuah Pendekatan Stilistika

LIRIK LAGU RELIGI GRUP BAND UNGU DALAM ALBUM AKU DAN TUHANKU: Sebuah Pendekatan Stilistika LIRIK LAGU RELIGI GRUP BAND UNGU DALAM ALBUM AKU DAN TUHANKU: Sebuah Pendekatan Stilistika SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

PROBLEMATIKA SOSIAL DALAM CERPEN KURMA KIAI KARNAWI KARYA AGUS NOOR (Pendekatan Sosiologi Sastra)

PROBLEMATIKA SOSIAL DALAM CERPEN KURMA KIAI KARNAWI KARYA AGUS NOOR (Pendekatan Sosiologi Sastra) PROBLEMATIKA SOSIAL DALAM CERPEN KURMA KIAI KARNAWI KARYA AGUS NOOR (Pendekatan Sosiologi Sastra) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra

Lebih terperinci

ANALISIS SEMIOTIK TEKSKIDUNG RUMEKSA ING WENGI

ANALISIS SEMIOTIK TEKSKIDUNG RUMEKSA ING WENGI ANALISIS SEMIOTIK TEKSKIDUNG RUMEKSA ING WENGI A. PENDAHULUAN Indonesia mempunyai khasanah sastra klasik yang beraneka ragam, yang terdiri dari sastra-sastra daerah. Sastra klasik adalah sastra dalam bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangunan besar, benda-benda budaya, dan karya-karya sastra. Karya sastra tulis

BAB I PENDAHULUAN. bangunan besar, benda-benda budaya, dan karya-karya sastra. Karya sastra tulis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia memiliki banyak warisan kebudayaan yang berupa bangunan besar, benda-benda budaya, dan karya-karya sastra. Karya sastra tulis berupa naskah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah naskah Wawacan Pandita Sawang yang beraksara Arab (Pegon) dan berbahasa Sunda, teks di dalamnya berbentuk puisi/wawacan. Naskah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mampu menentramkan kehidupan manusia terlebih dalam hal kerohanian.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mampu menentramkan kehidupan manusia terlebih dalam hal kerohanian. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama dan kebudayaan mempunyai dua persamaan yaitu (1) keduanya adalah sistem nilai dan sistem simbol dan (2) keduanya mudah merasa terancam setiap kali ada

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Pengertian Filologi. kebudayaan suatu bangsa melalui teks-teks tertulis di dalam naskah-naskah klasik

BAB II KAJIAN TEORI. A. Pengertian Filologi. kebudayaan suatu bangsa melalui teks-teks tertulis di dalam naskah-naskah klasik digilib.uns.ac.id BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Filologi Filologi adalah suatu disiplin ilmu pengetahuan yang bertujuan memahami kebudayaan suatu bangsa melalui teks-teks tertulis di dalam naskah-naskah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nusantara memiliki beberapa jenis kesusastraan yang diciptakan, berkembang dan dilestarikan oleh masyarakat pendukungnya. Salah satu kesusastraan yang berkembang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Sumber Data Sumber data penelitian ini adalah naskah Masaaila Aqiidatu `l-islam ( MAI ) hasil pemikiran Abu Laits As-Samarqandi. Data atau objek penelitian ini adalah teks

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Perkembangan Islam di Indonesia khususnya pulau Jawa sangat

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Perkembangan Islam di Indonesia khususnya pulau Jawa sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara dengan penduduk pemeluk agama Islam terbesar di dunia. Perkembangan Islam di Indonesia khususnya pulau Jawa sangat pesat, hal ini tak luput

Lebih terperinci

TINJAUAN BUKU. * Peneliti Islamic Manuscripts Unit (ILMU) PPIM UIN Syarif Hidayatullah

TINJAUAN BUKU. * Peneliti Islamic Manuscripts Unit (ILMU) PPIM UIN Syarif Hidayatullah TINJAUAN BUKU Fathurahman, Oman (Penyusun Utama), Aoyama, Toru (Penyunting Utama) (2010). Katalog Naskah Dayah Tanoh Abee, Aceh Besar. Komunitas Bambu, TUFS Tokyo, PPIM UIN Jakarta, Manassa, PKPM Aceh,

Lebih terperinci

Hikayat Qamaruzzaman: Suntingan Teks dan Analisis Sastra Fantastik

Hikayat Qamaruzzaman: Suntingan Teks dan Analisis Sastra Fantastik 1 A. JUDUL PENELITIAN Hikayat Qamaruzzaman: Suntingan Teks dan Analisis Sastra Fantastik B. LATAR BELAKANG MASALAH Aktivitas-aktivitas kehidupan manusia termanifestasi dalam sebuah kebudayaan. Di antara

Lebih terperinci

KAJIAN FILOLOGI SÊRAT SÊKAR WIJÅYÅKUSUMÅ SKRIPSI

KAJIAN FILOLOGI SÊRAT SÊKAR WIJÅYÅKUSUMÅ SKRIPSI KAJIAN FILOLOGI SÊRAT SÊKAR WIJÅYÅKUSUMÅ SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan oleh

Lebih terperinci

PROBLEM-PROBLEM SOSIAL DALAM NOVEL TUHAN, IZINKAN AKU MENJADI PELACUR KARYA MUHIDIN M DAHLAN : Tinjauan Sosiologi Sastra

PROBLEM-PROBLEM SOSIAL DALAM NOVEL TUHAN, IZINKAN AKU MENJADI PELACUR KARYA MUHIDIN M DAHLAN : Tinjauan Sosiologi Sastra PROBLEM-PROBLEM SOSIAL DALAM NOVEL TUHAN, IZINKAN AKU MENJADI PELACUR KARYA MUHIDIN M DAHLAN : Tinjauan Sosiologi Sastra SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan guna Mencapai Gelar Sarjana Sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra diciptakan pengarang berdasarkan realita (kenyataan) yang ada di dalam masyarakat. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sastra memang mencerminkan kenyataan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Akan tetapi, hingga saat ini masih sedikit peneliti yang memberikan 1 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Akan tetapi, hingga saat ini masih sedikit peneliti yang memberikan 1 Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Karya sastra menurut ragamnya dibedakan atas prosa, puisi, dan drama. Banyak pokok permasalahan yang dapat dijumpai dalam ketiga jenis karya sastra tersebut, misalnya

Lebih terperinci

Kawruh warnining udheng-udhengan (suatu tinjauan filologis) Budi Kristiono C UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAB I PENDAHULUAN

Kawruh warnining udheng-udhengan (suatu tinjauan filologis) Budi Kristiono C UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAB I PENDAHULUAN Kawruh warnining udheng-udhengan (suatu tinjauan filologis) Budi Kristiono C0199012 UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang memiliki

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Pustaka Teks Risalah Ilmu Hakikat dan Zikir merupakan naskah yang di dalamnya mengandung banyak ajaran tasawuf, yaitu akidah, ibadah, akhlaki. Penelitian

Lebih terperinci

2014 SAJARAH CIJULANG

2014 SAJARAH CIJULANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Naskah kuno merupakan salah satu warisan budaya Indonesia dalam bidang keberaksaraan yang telah dilindungi oleh UU RI No. 11 tahun 2010. Ungkapan warisan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dulu sampai saat ini. Warisan budaya berupa naskah tersebut bermacam-macam

BAB 1 PENDAHULUAN. dulu sampai saat ini. Warisan budaya berupa naskah tersebut bermacam-macam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Naskah kuno adalah benda budaya yang merekam informasi dan pengetahuan masyarakat lampau yang diturunkan secara turun temurun semenjak dulu sampai saat ini. Warisan

Lebih terperinci

SERAT MUMULEN (SUNTINGAN TEKS DAN KAJIAN SEMIOTIK)

SERAT MUMULEN (SUNTINGAN TEKS DAN KAJIAN SEMIOTIK) SERAT MUMULEN (SUNTINGAN TEKS DAN KAJIAN SEMIOTIK) SKRIPSI Diajukan untuk Menempuh Ujian Sarjana Program Strata 1 dalam Ilmu Sastra Indonesia Oleh: Ika Cahyaningrum A2A 008 057 FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rahmat Allah SWT karena leluhur kita telah mewariskan khazanah kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. rahmat Allah SWT karena leluhur kita telah mewariskan khazanah kebudayaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, yang wajib kita mensyukuri rahmat Allah SWT karena leluhur kita telah mewariskan khazanah kebudayaan yang tidak ternilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dibaca dalam peningglan-peninggalan yang berupa tulisan.

BAB I PENDAHULUAN. dapat dibaca dalam peningglan-peninggalan yang berupa tulisan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Naskah merupakan sebuah bentuk karya tulis yang berupa bahan kertas atau buku tercipta dalam kurun waktu tertentu dapat terjadi penggerak tentang keadaan dan situasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai sesuatu maksud, baik dalam ilmu pengetahuan maupun bidang lainnya (Poerwadarminta, 1976:649). Bisa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Pustaka 1. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang digunakan dalam penelitian terhadap naskah Alkitābu ˋs-Safīnah ini terdiri atas tiga ruang lingkup.

Lebih terperinci

Tanbīhātun li l-ghāfilīn suntingan teks, analisis struktur, dan resepsi

Tanbīhātun li l-ghāfilīn suntingan teks, analisis struktur, dan resepsi Tanbīhātun li l-ghāfilīn suntingan teks, analisis struktur, dan resepsi SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra

Lebih terperinci

KRITIK SOSIAL DALAM NOVEL PERTEMUAN DUA HATI KARYA NH. DINI: Tinjauan Sosiologi Sastra Alan Swingewood

KRITIK SOSIAL DALAM NOVEL PERTEMUAN DUA HATI KARYA NH. DINI: Tinjauan Sosiologi Sastra Alan Swingewood KRITIK SOSIAL DALAM NOVEL PERTEMUAN DUA HATI KARYA NH. DINI: Tinjauan Sosiologi Sastra Alan Swingewood SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Program

Lebih terperinci

PROBLEMATIKA SOSIAL DALAM NOVEL SEKALI DALAM 100 TAHUN KARYA MARGA T.

PROBLEMATIKA SOSIAL DALAM NOVEL SEKALI DALAM 100 TAHUN KARYA MARGA T. PROBLEMATIKA SOSIAL DALAM NOVEL SEKALI DALAM 100 TAHUN KARYA MARGA T. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

2016 TEKS NASKAH SAWER PANGANTEN: KRITIK, EDISI, DAN TINJAUAN FUNGSI

2016 TEKS NASKAH SAWER PANGANTEN: KRITIK, EDISI, DAN TINJAUAN FUNGSI 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Naskah merupakan hasil medium tulis yang digunakan pada sastra klasik. Isi naskah tersebut dapat meliputi semua aspek kehidupan budaya bangsa yang bersangkutan

Lebih terperinci

TINJAUAN FILOLOGI DAN AJARAN MORAL DALAM SÊRAT DRIYABRATA

TINJAUAN FILOLOGI DAN AJARAN MORAL DALAM SÊRAT DRIYABRATA TINJAUAN FILOLOGI DAN AJARAN MORAL DALAM SÊRAT DRIYABRATA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah. PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARATIF MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING DENGAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS XI-3 SMA NEGERI 1 LASEM KECAMATAN LASEM KABUPATEN REMBANG SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Zainal Arifin Nugraha, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Zainal Arifin Nugraha, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Naskah kuno merupakan hasil kebudayaan suatu bangsa yang tak ternilai harganya. Di dalamnya terdapat nilai-nilai luhur yang ingin disampaikan oleh nenek moyang

Lebih terperinci

31. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMP/MTs

31. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMP/MTs 31. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMP/MTs KELAS: VII Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan

Lebih terperinci

IMPLIKATUR PERCAKAPAN SEBAGAI UNSUR PENGUNGKAPAN HUMOR DALAM KOMEDI OKB DI TRANS 7 (Sebuah Tinjauan Pragmatik)

IMPLIKATUR PERCAKAPAN SEBAGAI UNSUR PENGUNGKAPAN HUMOR DALAM KOMEDI OKB DI TRANS 7 (Sebuah Tinjauan Pragmatik) IMPLIKATUR PERCAKAPAN SEBAGAI UNSUR PENGUNGKAPAN HUMOR DALAM KOMEDI OKB DI TRANS 7 (Sebuah Tinjauan Pragmatik) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SMK ISLAM 1 DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK SKRIPSI

STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SMK ISLAM 1 DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK SKRIPSI STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SMK ISLAM 1 DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Tulungagung Untuk

Lebih terperinci

Durratu l-baidā tanbihan li n-nisā : suntingan teks, analisis struktur, dan tinjauan ajaran tauhid

Durratu l-baidā tanbihan li n-nisā : suntingan teks, analisis struktur, dan tinjauan ajaran tauhid Durratu l-baidā tanbihan li n-nisā : suntingan teks, analisis struktur, dan tinjauan ajaran tauhid SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : FERIKA SARI NIM

SKRIPSI. Oleh : FERIKA SARI NIM PENERAPAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA SISWA KELAS III SD NEGERI 3 TAPANREJO BANYUWANGI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh : FERIKA SARI NIM 100210204028

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat Jawa telah mengenal budaya bersusastra melalui tulisan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat Jawa telah mengenal budaya bersusastra melalui tulisan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Masyarakat Jawa telah mengenal budaya bersusastra melalui tulisan yang tertuang dalam bentuk naskah sejak abad IX 1. Berkaitan dengan tulisan dalam bentuk naskah, Saputra

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Tinjauan Studi Terdahulu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Tinjauan Studi Terdahulu BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Studi Terdahulu Masalah tertentu biasanya telah diteliti atau dibahas dengan dimensi tertentu. Peneliti wajib menyebutkan penelitian yang sejenis tersebut

Lebih terperinci

KAJIAN PRAGMATIK PADA WACANA POJOK HARIAN BALI POST : Sebuah Tinjauan Pragmatik

KAJIAN PRAGMATIK PADA WACANA POJOK HARIAN BALI POST : Sebuah Tinjauan Pragmatik KAJIAN PRAGMATIK PADA WACANA POJOK HARIAN BALI POST : Sebuah Tinjauan Pragmatik SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra

Lebih terperinci

KIFĀYATU `L- IBĀDAH: Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Kajian Fikih Mazhab Syafii

KIFĀYATU `L- IBĀDAH: Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Kajian Fikih Mazhab Syafii KIFĀYATU `L- IBĀDAH: Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Kajian Fikih Mazhab Syafii SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Program Studi Sastra Indonesia

Lebih terperinci

LEGENDA JAKA TINGKIR VERSI PATILASAN GEDONG PUSOKO KARATON PAJANG DAN FUNGSINYA BAGI MASYARAKAT: TINJAUAN RESEPSI SASTRA

LEGENDA JAKA TINGKIR VERSI PATILASAN GEDONG PUSOKO KARATON PAJANG DAN FUNGSINYA BAGI MASYARAKAT: TINJAUAN RESEPSI SASTRA LEGENDA JAKA TINGKIR VERSI PATILASAN GEDONG PUSOKO KARATON PAJANG DAN FUNGSINYA BAGI MASYARAKAT: TINJAUAN RESEPSI SASTRA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

2015 KRITIK TEKS DAN TINJAUAN KANDUNGAN ISI NASKAH WAWACAN PANDITA SAWANG

2015 KRITIK TEKS DAN TINJAUAN KANDUNGAN ISI NASKAH WAWACAN PANDITA SAWANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi pernasakahan di Indonesia bisa dikatakan sangat kurang peminat, dalam hal ini penelitian yang dilakukan terhadap naskah. Sedikitnya penelitian terhadap

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. Sifat dua..., Atiatul Mu'min, FIB UI, 2008

BAB 5 PENUTUP. Sifat dua..., Atiatul Mu'min, FIB UI, 2008 161 BAB 5 PENUTUP 162 5.1 Kesimpulan Asy ariyah merupakan salah satu aliran teologi di dalam agama Islam. Salah satu ajaran mereka, yaitu Allah swt memiliki sifat. Menurut mereka, dengan sifat-nya itu,

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. A. Simpulan

BAB VI PENUTUP. A. Simpulan BAB VI PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan penelitian terhadap teks ADK yang telah dipaparkan dalam bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik simpulan beberapa hal sebagai berikut. 1. Naskah ADK adalah naskah

Lebih terperinci

Alfian Rokhmansyah, M.Hum.

Alfian Rokhmansyah, M.Hum. Alfian Rokhmansyah, M.Hum. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman Samarinda Teori Filologi iii TEORI FILOLOGI oleh Alfian Rokhmansyah, M.Hum. Hak cipta dilindungi undang-undang 2017 Penyunting Azizatur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang luas yang mencakup bidang kebahasaan, kesastraan, dan kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. yang luas yang mencakup bidang kebahasaan, kesastraan, dan kebudayaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Filologi merupakan suatu pengetahuan tentang sastra-sastra dalam arti yang luas yang mencakup bidang kebahasaan, kesastraan, dan kebudayaan (Baroroh-Baried,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa benda (tangible culture) atau budaya-budaya non-benda (intangible

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa benda (tangible culture) atau budaya-budaya non-benda (intangible BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki banyak kekayaan kebudayaan yang tak ternilai harganya. Kebudayaan yang dimaksud dapat berupa benda (tangible

Lebih terperinci

JIKA HENDAK MEMULAI PEKERJAAN DALAM KUTIKA EN FAL S : Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Isi

JIKA HENDAK MEMULAI PEKERJAAN DALAM KUTIKA EN FAL S : Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Isi JIKA HENDAK MEMULAI PEKERJAAN DALAM KUTIKA EN FAL S : Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Isi SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Jurusan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

KARAKTERISASI TOKOH DALAM NOVEL GENI JORA KARYA ABIDAH EL KHALIEQY SKRIPSI

KARAKTERISASI TOKOH DALAM NOVEL GENI JORA KARYA ABIDAH EL KHALIEQY SKRIPSI KARAKTERISASI TOKOH DALAM NOVEL GENI JORA KARYA ABIDAH EL KHALIEQY SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Oleh: LULUH LUTFI

Lebih terperinci

Teks, Tekstologi, dan Kritik Teks

Teks, Tekstologi, dan Kritik Teks Teks, Tekstologi, dan Kritik Teks Oleh: Tedi Permadi Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni - Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAHASA JAWA DI KABUPATEN PURBALINGGA (KAJIAN GEOGRAFI DIALEK)

BAHASA JAWA DI KABUPATEN PURBALINGGA (KAJIAN GEOGRAFI DIALEK) BAHASA JAWA DI KABUPATEN PURBALINGGA (KAJIAN GEOGRAFI DIALEK) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Sastra Daerah Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS REFORMA AGRARIA PERKOTAAN SEBAGAI INSTRUMEN PENGENTASAN KEMISKINAN MASYARAKAT DI KOTA SURAKARTA

EFEKTIFITAS REFORMA AGRARIA PERKOTAAN SEBAGAI INSTRUMEN PENGENTASAN KEMISKINAN MASYARAKAT DI KOTA SURAKARTA EFEKTIFITAS REFORMA AGRARIA PERKOTAAN SEBAGAI INSTRUMEN PENGENTASAN KEMISKINAN MASYARAKAT DI KOTA SURAKARTA Penulisan Hukum (Skripsi) Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Tinjauan Studi Terdahulu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Tinjauan Studi Terdahulu BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Studi Terdahulu Kaifiyat Sembahyang Hajat merupakan judul teks dalam penelitian ini, yang berarti tata cara melakukan ibadah seperti yang disebutkan

Lebih terperinci

PENDIRIAN MINIMARKET DI KECAMATAN NGUNUT KABUPATEN TULUNGAGUNG DITINJAU DARI PERDA NO. 6 TAHUN 2010 DAN ETIKA BISNIS ISLAM SKRIPSI.

PENDIRIAN MINIMARKET DI KECAMATAN NGUNUT KABUPATEN TULUNGAGUNG DITINJAU DARI PERDA NO. 6 TAHUN 2010 DAN ETIKA BISNIS ISLAM SKRIPSI. PENDIRIAN MINIMARKET DI KECAMATAN NGUNUT KABUPATEN TULUNGAGUNG DITINJAU DARI PERDA NO. 6 TAHUN 2010 DAN ETIKA BISNIS ISLAM SKRIPSI Oleh A N D R I A N I NIM. 3221103003 JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI CANDI JAGO PENINGGALAN KERAJAAN SINGHASARI PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X MENGGUNAKAN MODEL THIAGARAJAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI CANDI JAGO PENINGGALAN KERAJAAN SINGHASARI PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X MENGGUNAKAN MODEL THIAGARAJAN SKRIPSI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI CANDI JAGO PENINGGALAN KERAJAAN SINGHASARI PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X MENGGUNAKAN MODEL THIAGARAJAN SKRIPSI Oleh EKA RIZKI MAULIDHA BALQIS NIM 100210302099 JURUSAN

Lebih terperinci

MANHAJU L-ATAMMI FĪ TABWĪBI L-CHIKAM: SUNTINGAN TEKS, ANALISIS STRUKTUR, DAN TINJAUAN TASAWUF

MANHAJU L-ATAMMI FĪ TABWĪBI L-CHIKAM: SUNTINGAN TEKS, ANALISIS STRUKTUR, DAN TINJAUAN TASAWUF MANHAJU L-ATAMMI FĪ TABWĪBI L-CHIKAM: SUNTINGAN TEKS, ANALISIS STRUKTUR, DAN TINJAUAN TASAWUF SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rakyat, sejarah, budi pekerti, piwulang, dll. (Nindya 2010:1). Manfaat dalam

BAB I PENDAHULUAN. rakyat, sejarah, budi pekerti, piwulang, dll. (Nindya 2010:1). Manfaat dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Naskah kuna mempunyai peran penting dalam peradaban umat manusia, karena naskah kuna berisi berbagai macam tulisan tentang: adat istiadat, cerita rakyat, sejarah, budi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA MELALUI MEDIA WAYANG PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI I TAMBAK KECAMATAN MOJOSONGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL ASWAJA/KE-NU-AN DI MTS AS SYAFI IYAH POGALAN, TRENGGALEK TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL ASWAJA/KE-NU-AN DI MTS AS SYAFI IYAH POGALAN, TRENGGALEK TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL ASWAJA/KE-NU-AN DI MTS AS SYAFI IYAH POGALAN, TRENGGALEK TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam

Lebih terperinci

KUMPULAN CERPEN LEONTIN DEWANGGA KARYA MARTIN ALEIDA (TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN NILAI PENDIDIKAN)

KUMPULAN CERPEN LEONTIN DEWANGGA KARYA MARTIN ALEIDA (TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN NILAI PENDIDIKAN) KUMPULAN CERPEN LEONTIN DEWANGGA KARYA MARTIN ALEIDA (TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN NILAI PENDIDIKAN) SKRIPSI Oleh : CAHYANI MUKTI PAMUJI K1210016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS

Lebih terperinci

FASAL OBAT : Suntingan Teks dan Tinjauan Fitoterapi

FASAL OBAT : Suntingan Teks dan Tinjauan Fitoterapi FASAL OBAT : Suntingan Teks dan Tinjauan Fitoterapi SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas

Lebih terperinci

PATHISARI. Wosing těmbung: Sěrat Pangracutan, suntingan lan jarwanipun teks, kalěpasan.

PATHISARI. Wosing těmbung: Sěrat Pangracutan, suntingan lan jarwanipun teks, kalěpasan. PATHISARI Skripsi punika asil saking panaliten filologi tumrap Sěrat Pangracutan ingkang kasimpěn ing Perpustakaan Pura Pakualaman Ngayogyakarta mawi kode koleksi 0125/PP/73. Skripsi punika awujud suntingan

Lebih terperinci

PENGARUH METODE DISCOVERY LEARNING TERHADAP KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA

PENGARUH METODE DISCOVERY LEARNING TERHADAP KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA PENGARUH METODE DISCOVERY LEARNING TERHADAP KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA (Studi Kuasi Eksperimen pada Kelas IV SD Negeri 1 Kaliori) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA CD INTERAKTIF TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKN KELAS VIII DI SMP NEGERI 3 TEMANGGUNG SKRIPSI

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA CD INTERAKTIF TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKN KELAS VIII DI SMP NEGERI 3 TEMANGGUNG SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA CD INTERAKTIF TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKN KELAS VIII DI SMP NEGERI 3 TEMANGGUNG SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

SKRIPSI. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar. PEMANFAATAN MEDIA ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V A SDI 07 PANJANG WETAN, PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2013/ 2014 SKRIPSI Disusun

Lebih terperinci

KOHESI DAN KOHERENSI WACANA PADA CATATAN MOTIVASI MARIO TEGUH DI PROFIL FACEBOOK

KOHESI DAN KOHERENSI WACANA PADA CATATAN MOTIVASI MARIO TEGUH DI PROFIL FACEBOOK KOHESI DAN KOHERENSI WACANA PADA CATATAN MOTIVASI MARIO TEGUH DI PROFIL FACEBOOK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Indonesia Fakultas

Lebih terperinci

KISI KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017

KISI KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017 KISI KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017 KURIKULUM 2013 NO. KOMPETENSI DASAR KEMAMPUAN YANG DIUJI

Lebih terperinci

PERAN PEMBIMBING DALAM OPTIMALISASI BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA CALON JAMAAH HAJI DI KBIH ASSHODIQIYAH SEMARANG

PERAN PEMBIMBING DALAM OPTIMALISASI BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA CALON JAMAAH HAJI DI KBIH ASSHODIQIYAH SEMARANG PERAN PEMBIMBING DALAM OPTIMALISASI BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA CALON JAMAAH HAJI DI KBIH ASSHODIQIYAH SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Sosial Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan masa lampau, karena naskah-naskah tersebut merupakan satu dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan masa lampau, karena naskah-naskah tersebut merupakan satu dari berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Khasanah budaya bangsa Indonesia yang berupa naskah klasik, merupakan peninggalan nenek moyang yang masih dapat dijumpai hingga sekarang. Naskah-naskah

Lebih terperinci