ASRĀRU `SH-SHALĀT: SUNTINGAN TEKS, ANALISIS STRUKTUR, DAN RESEPSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ASRĀRU `SH-SHALĀT: SUNTINGAN TEKS, ANALISIS STRUKTUR, DAN RESEPSI"

Transkripsi

1 ASRĀRU `SH-SHALĀT: SUNTINGAN TEKS, ANALISIS STRUKTUR, DAN RESEPSI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Disusun oleh RINA MEGAWATI C FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

2 ii

3 iii

4 PERNYATAAN Nama : Rina Megawati NIM : C Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Asrāru `sh-shalāt: Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Resepsi adalah betul-betul karya sendiri, bukan plagiat, dan tidak dibuatkan oleh orang lain. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam skripsi ini diberi tanda citasi (kutipan) dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang diperoleh dari skripsi tersebut. Surakarta, 14 Januari 2011 Yang membuat pernyataan, Rina Megawati iv

5 PERSEMBAHAN Skripsi ini merupakan wujud akhir dari perjuangan selama perkuliahan yang kupersembahkan untuk: Ayahanda Kelik Suwarto dan Ibunda Bekti Setyowati, yang telah sabar menantikan karya ini selesai. Kakanda Indah Fajarwati yang senantiasa menanyakan kabar skripsi ini. Kawan terkasih Dananjaya Prananditya, yang setia mengiringi dalam setiap perjuangan meraih cita dan cinta. Ibunda Noegroho Djarwanti yang sudah mendukung dan mendoakan setiap waktu. Sahabat tersayang, Yuliyanti, Rohmawati, Norma, dan Farida, yang selalu menyulut api semangat. Almamater Universitas Sebelas Maret Surakarta. Semua yang commit bergelut to user dengan ilmu. v

6 MOTTO (1) Demi waktu matahari sepenggalahan naik, (2) Dan demi malam apabila telah sunyi (gelap), (3) Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu. (4) Dan Sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan). (Terjemah QS Ad-Dhuha: 1 4) Genggamlah impianmu erat-erat sebab seandainya impianmu mati, hidup laksana seekor burung yang sayapnya patah dan tak mampu terbang. (Carrol Spinney, The Wisdom of Big Bird) Tak masalah seberapa lambat kamu berjalan, asalkan kamu tidak berhenti. (Carrol Spinney, The Wisdom of Big Bird) vi

7 KATA PENGANTAR Skripsi ini merupakan hasil perjuangan yang cukup panjang yang senantiasa diiringi dengan semangat. Sebagai sebuah skripsi yang mengambil objek naskah kuna, bukan sesuatu yang mudah dilakukan karena membaca, memahami, dan mengungkapkan isi sebuah naskah kuna diperlukan kesabaran dan ketelitian. Untuk itu, segala puji hanya bagi Allah Swt. yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik, walaupun telah melalui waktu yang cukup lama, karena sebagian hasil penelitian ini mengalami dua kali kehilangan data dalam program komputer. Skripsi ini, selain sebagai syarat memperoleh gelar sarjana, juga berusaha untuk memberikan kontribusi ilmiah, yang tidak akan berjalan dengan baik manakala tidak ada bantuan yang diberikan oleh pihak-pihak terkait. Dalam kesempatan ini, peneliti menyampaikan terima kasih kepada Drs. Sudarno, M.A., selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret. Untuk Drs. Ahmad Taufiq, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret, yang telah memberikan motivasi dan arahan dalam proses penyelesaian skripsi ini. Selanjutnya terima kasih kepada Dwi Susanto, S.S., M.Hum., selaku Pembimbing Akademik selama perkuliahan. Untuk Prof. Dr. Bani Sudardi, M.Hum., selaku pembimbing skripsi yang penuh perhatian dan kesabaran memberikan petunjuk, arahan, dan motivasi bagi peneliti. Untuk Drs. Sholeh Dasuki, M.S., selaku Dosen Penelaah proposal skripsi, yang dengan sabar memberikan arahan-arahan ketika penyusunan skripsi. Untuk Asep Yudha vii

8 Wirajaya, S.S., yang telah memberikan informasi mengenai naskah, sehingga penelitian ini dapat dilakukan. Untuk seluruh dosen Fakultas Sastra dan Seni Rupa, khususnya Jurusan Sastra Indonesia yang telah memberikan ilmu, wawasan, dan pengalaman yang tidak terlupakan selama perkuliahan. Terima kasih untuk Ayahanda Kelik Suwarto dan Ibunda Bekti Setyowati, atas doa yang terus terlimpah dengan keikhlasannya, atas segala cinta dan kasih sayang yang tercurah tanpa batas, atas cucuran keringat yang senantiasa mengalir tanpa pamrih, serta ajaran dan perjalananmu jua baik yang tegar maupun yang samar. Untuk kawan terkasihku Dananjaya Prananditya yang telah membantu peneliti pada waktu pengumpulan data dan mengantarkan ke mana saja ketika melakukan konsultasi di pesantren-pesantren dan dengan cinta dan kesetiaannya selama tujuh tahun telah mendampingi perjuangan meraih cita. Terima kasih untuk Ibunda Noegroho Djarwanti, Kakanda Indah Fajarwati, rekanku Taru, Ferry, Henry, dan Astri Chandra, yang senantiasa mendoakan dan menanyakan kabar skripsi ini, meskipun terpisah oleh jarak. Untuk Sahabat-sahabat tersayang, yaitu Yuliyanti, Rohmawati, Norma, dan Farida, yang sama-sama bergelut dengan filologi. Kalian adalah pemberi semangat yang luar biasa. Terima kasih untuk Bapak Ahmad Dahlan, Ustad Novel, dan Bapak Agus Himawan yang sudah bersedia menjadi narasumber. Selain itu peneliti juga minta maaf kepada Ustad Novel karena telah mengganggu kesibukan beliau yang luar biasa. Sulit untuk bertemu muka dengan beliau. Bukan sekali dua kali peneliti terpaksa gagal bisa bertemu muka meskipun sudah kencan sebelumnya. Namun, viii

9 beliau bersedia menelepon dalam rentang waktu dini hari sampai pagi demi kelancaran penulisan skripsi ini. Terima kasih pula untuk teman-teman Sastra Indonesia Angkatan 2006, baik teman-teman bidang linguistik atau sastra. Terima kasih atas persahabatan dan kebersamaannya selama ini dan jangan pernah lupakan bahwa Aku Sayang Kita. Terakhir, terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penelitian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga semua kebaikan yang telah diberikan tersebut mendapatkan balasan dari Tuhan Yang Maha Pemurah. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat dibutuhkan untuk menanmbah wacana yang lebih baik lagi dan semoga skripsi dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan pemikiran di dunia akademis. Surakarta, Januari 2011 Peneliti Rina Megawati ix

10 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii PENGESAHAN PENGUJI SKRIPSI... iii HALAMAN PERNYATAAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v HALAMAN MOTTO... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xiii DAFTRA SKEMA... xiv DAFTAR SINGKATAN... xv ABSTRAK... xvi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Pembatasan Masalah... 7 C. Perumusan Masalah... 8 D. Tujuan Penelitian... 8 E. Manfaat Penelitian... 8 F. Sistematika Penelitian... 9 BAB II LANDASAN TEORI A. PENYUNTINGAN TEKS Inventarisasi Naskah Deskripsi Naskah commit... to user 12 x

11 3. Transliterasi Kritik Teks B. PENGKAJIAN TEKS Struktur Sastra Kitab Resepsi C. Kerangka Pikir BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penyuntingan Teks Sumber Data Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data Teknik Penyajian Data B. Metode Pengkajian Teks Metode Analisis Struktur Metode Analisis Resepsi C. Teknik Penarikan Simpulan BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah B. Deskripsi Naskah Bagian Umum Bagian Khusus C. Ikhtisar Isi Teks D. Kritik Teks E. Suntingan Teks xi

12 1. Tanda Pedoman Ejaan Pedoman Penyuntingan Suntingan Teks F. Daftar Kata Sukar Kosa kata Arab Kosa kata Arkais Istilah Arab BAB V ANALISIS DATA A. Analisis Struktur Struktur Penyajian Teks Asrāru `sh-shalāt Gaya Penyajian Teks Asrāru `sh-shalāt Pusat Penyajian Teks Asrāru `sh-shalāt Gaya Bahasa Teks Asrāru `sh-shalāt B. Analisis Resepsi Sembahyang Ma rifatu `l-lāh BAB VI PENUTUP A. Simpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xii

13 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 Catchword Tabel 2 Lakuna Tabel 3 Adisi Tabel 4 Dittografi Tabel 5 Substitusi Tabel 6 Transposisi Tabel 7 Bacaan Tidak Terbaca Tabel 8 Pedoman Transliterasi xiii

14 DAFTAR SKEMA Halaman Kerangka Pikir Struktur Penyajian Teks xiv

15 DAFTAR SINGKATAN a.s. cm dll. dst. EYD hlm. l p QS saw. Swt. : alaihi sallam : sentimeter : dan lain-lain : dan seterusnya : Ejaan yang Disempurnakan : halaman : lebar : panjang : Quran Surah : Salla `l-lāhu alaihi wa `s-sallam : Subhanahu wa Ta alā xv

16 ABSTRAK Rina Megawati. C Asrāru `sh-shalāt: Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Resepsi. Skripsi: Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta. Permasalahan dalam penelitian ini, yaitu (1) Bagaimana suntingan teks Asrāru `sh-shalāt? (2) Bagaimana struktur teks Asrāru `sh-shalāt? dan (3) Bagaimana resepsi teks Asrāru `sh-shalāt? Tujuan penelitian ini adalah (1) Menyajikan suntingan teks Asrāru `sh- Shalāt yang baik dan benar. Baik artinya mudah dibaca karena sudah ditransliterasikan dari huruf Arab Melayu ke huruf Latin, sedangkan benar artinya kebenaran isi teks dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah karena sudah dibenarkan dari kesalahan, (2) Mendeskripsikan struktur penyajian teks, gaya penceritaan, pusat pengisahan, dan gaya bahasa yang terdapat dalam teks Asrāru `sh-shalāt, (3) Menguraikan resepsi teks Asrāru `sh-shalāt. Metode dalam penelitian ini terbagi menjadi dua macam yaitu metode penyuntingan teks dan metode pengkajian teks. Metode penyuntingan teks yang digunakan berupa metode standar, sedangkan metode pengkajian teks berupa metode struktur dan metode resepsi. Sumber penelitian berupa teks Melayu yang berjudul Asrāru `sh-shalāt. Teks ini termasuk dalam Naskah kumpulan yang disalin oleh Teuku Lebai Dien. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengunduh (download) naskah online, mencetak hasil unduhan, dan membaca secara keseluruhan teks dan suntingannya. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, yakni (1) Teknik analisis struktur digunakan untuk mengetahui struktur teks, (2) Teknik analisis resepsi digunakan untuk mengetahui bagaimana resepsi pada teks. Teknik Penarikan simpulan dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik induktif, yaitu penarikan simpulan dengan cara berpikir berdasarkan pengetahuan yang bersifat khusus ke pengetahuan yang bersifat umum. Dari hasil analisis diperoleh simpulan (1) Suntingan teks Asrāru `sh- Shalāt mengunakan metode standar. Metode strandar merupakan metode yang digunakan untuk penyuntingan naskah tunggal, penyunting menerbitkan teks dengan mengadakan pembetulan dari kesalahan-kesalahan yang ditemukan dalam teks. Kesalahan-kesalahan ini dicatat pada bagian kritik teks. Dalam kritik teks ditemukan beberapa kesalahan, yakni 36 buah lakuna, 18 buah adisi, 20 buah dittografi, 27 buah subtitusi, 2 buah transposisi, dan 3 buah bacaan yang tidak terbaca, (2) Struktur teks Asrāru `sh-shalāt adalah struktur sastra kitab, yang meliputi struktur penyajian teks, pusat penyajian, gaya penyajian teks, dan gaya bahasa. Dilihat dari struktur teksnya, teks Asrāru `sh-shalāt berstruktur sistematis terdiri dari pendahuluan, isi, penutup. Dilihat dari segi gaya penyajiannya, dalam teks Asrāru `sh-shalāt ditemukan bentuk interlinier dengan penggunaan kalimat bahasa Arab yang diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu. Disamping itu, pusat penyajian teks menggunakan metode orang ketiga atau author omniscient. Dari segi gaya bahasa, teks Asrāru `sh-shalāt meliputi kosa kata, ungkapan, dan sarana retorika, (3) Secara garis besar teks Asrāru `sh-shalāt membahas mengenai sembahyang dan uraian mengenai ma rifatu `l-lāh. xvi

17 ASRĀRU `SH-SHALĀT: SUNTINGAN TEKS, ANALISIS STRUKTUR, DAN RESEPSI Rina Megawati 1 Prof. Dr. Bani Sudardi, M.Hum. 2 ABSTRAK Skripsi: Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta. Permasalahan dalam penelitian ini, yaitu (1) Bagaimana suntingan teks Asrāru `sh-shalāt? (2) Bagaimana struktur teks Asrāru `sh- Shalāt? dan (3) Bagaimana resepsi teks Asrāru `sh-shalāt? Tujuan penelitian ini adalah (1) Menyajikan suntingan teks Asrāru `sh-shalāt yang baik dan benar. Baik artinya mudah dibaca karena sudah ditransliterasikan dari huruf Arab Melayu ke huruf Latin, sedangkan benar artinya kebenaran isi teks dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah karena sudah dibenarkan dari kesalahan, (2) Mendeskripsikan struktur penyajian teks, gaya penceritaan, pusat pengisahan, dan gaya bahasa yang terdapat dalam teks Asrāru `sh-shalāt, (3) Menguraikan resepsi teks Asrāru `sh-shalāt. Metode dalam penelitian ini terbagi menjadi dua macam yaitu metode penyuntingan teks dan metode pengkajian teks. Metode penyuntingan teks yang digunakan berupa metode standar, sedangkan metode pengkajian teks berupa metode struktur dan metode resepsi. Sumber penelitian berupa teks Melayu yang berjudul Asrāru `sh-shalāt. Teks ini termasuk dalam Naskah kumpulan yang disalin oleh Teuku Lebai Dien. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengunduh (download) naskah online, mencetak hasil unduhan, dan membaca secara keseluruhan teks dan suntingannya. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, yakni (1) Teknik analisis struktur digunakan untuk mengetahui struktur teks, (2) Teknik analisis resepsi digunakan untuk mengetahui bagaimana resepsi pada teks. Teknik Penarikan simpulan dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik induktif, yaitu penarikan simpulan dengan cara berpikir berdasarkan pengetahuan yang bersifat khusus ke pengetahuan yang bersifat umum. Dari hasil analisis diperoleh simpulan (1) Suntingan teks Asrāru `sh-shalāt mengunakan metode standar. Metode strandar merupakan metode yang digunakan untuk penyuntingan naskah tunggal, penyunting menerbitkan teks dengan mengadakan pembetulan dari kesalahan-kesalahan yang ditemukan dalam teks. Kesalahan-kesalahan ini dicatat pada bagian kritik teks. Dalam kritik teks ditemukan beberapa kesalahan, yakni 36 buah lakuna, 18 buah adisi, 20 buah dittografi, 27 buah subtitusi, 2 buah transposisi, dan 3 buah bacaan yang tidak terbaca, (2) Struktur teks Asrāru `sh-shalāt adalah struktur sastra kitab, yang meliputi struktur penyajian teks, pusat penyajian, gaya penyajian teks, dan gaya bahasa. Dilihat dari struktur teksnya, teks Asrāru `sh-shalāt berstruktur sistematis terdiri dari pendahuluan, isi, penutup. Dilihat dari segi gaya penyajiannya, dalam teks Asrāru `sh-shalāt ditemukan bentuk interlinier dengan penggunaan kalimat bahasa Arab yang diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu. Disamping itu, pusat penyajian teks menggunakan metode orang ketiga atau author omniscient. Dari segi gaya bahasa, teks Asrāru `sh-shalāt meliputi kosa kata, ungkapan, dan sarana retorika, (3) Secara garis besar teks Asrāru `sh-shalāt membahas mengenai sembahyang dan uraian mengenai ma rifatu `l-lāh. 1 Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia dengan NIM C Dosen Pembimbing

18 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan dapat dikatakan sebagai hasil karya manusia yang berupa gagasan, aktivitas, dan kebendaan. Kebudayaan dimiliki oleh masyarakat dan diperoleh melalui proses belajar. Kebudayaan merupakan sesuatu yang tidak bisa diukur dan kehadirannya hanya dapat diketahui dari jejak-jejak yang ditinggalkan oleh manusia yang menciptakannya. Tiap-tiap bangsa, salah satunya Indonesia memiliki kebudayaan. Indonesia yang dihuni oleh berbagai suku bangsa memiliki kebudayaan yang beragam. Untuk memahami kebudayaan sebagai hasil peninggalan masa lalu diperlukan media yang memuat informasi-informasi dari masa lampau. Informasi-informasi tersebut dapat diperoleh melalui peninggalan yang berwujud fisik dan nonfisik. Kebudayaan yang berwujud fisik dapat berupa candi, prasasti, dan naskah kuna. Kebudayaan yang berwujud nonfisik berupa nilai-nilai budaya, seperti tata krama, adat istiadat, dan norma-norma kehidupan. Berdasarkan bentuknya, prasasti dan naskah kuna merupakan peninggalan kebudayaan yang berbentuk tulisan. Selain bentuk tulis tersebut ada juga peninggalan yang berbentuk lisan. Namun, pada hakikatnya tidak ada peninggalan suatu bangsa yang lebih memadai untuk keperluan penelitian sejarah dan kebudayaan daripada kesaksian tertulis yang disusun oleh suatu bangsa dalam masa hidupnya. Tulisan-tulisan inilah yang disebut naskah. 1

19 2 Peninggalan suatu kebudayaan yang berupa naskah, dapat dikatakan sebagai dokumen yang paling menarik bagi para peneliti kebudayaan (Siti Baroroh Baried, et. al. 1994:83). Melalui naskah kuna ini dapat diketahui secara lebih nyata tentang kebudayaan suatu bangsa. Hal ini berarti bahwa isi suatu naskah dapat meliputi nilai-nilai budaya masa lampau dalam aspek kehidupan budaya suatu bangsa yang mencakup bidang-bidang filsafat, kehidupan agama, kepercayaan, dan lain-lain. Naskah sebagai dokumen yang memuat berbagai informasi memiliki berbagai sebutan dan arti. Edwar Djamaris (2002:3) menyebutkan beberapa penyebutan naskah, yakni dalam bahasa Latin disebut codex, dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah manuscript, sedangkan dalam bahasa Belanda disebut handschrift. Pengertian naskah dapat diartikan sebagai berikut. 1. Naskah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:954) diartikan (1) sebagai karangan yang masih ditulis dengan tangan, (2) karangan seseorang yang belum diterbitkan, (3) bahan-bahan berita yang siap untuk diset, (4) rancangan. 2. Siti Baroroh Baried, et.al. (1994:55) dan Panuti Sudjiman (1995:11) mengartikan naskah sebagai benda kongkret yang dapat dilihat atau dipegang, seperti semua bahan tulisan tangan (handschrift). 3. Edwar Djamaris (2002:3) memberi pengertian naskah sebagai semua bahan tulisan tangan pada kertas, lontar, kayu, dan rotan. 4. Bani Sudardi (2003:10-11) menyatakan bahwa naskah sebagai tempat teksteks tertulis, yang di dalamnya terdapat tulisan-tulisan yang merupakan

20 3 simbol-simbol bahasa untuk menyampaikan dan mengapresiasikan hal-hal tertentu. 5. Robson (1978:5) berpendapat bahwa naskah merupakan warisan rohani bangsa Indonesia, di dalamnya mengandung perbendaharaan dan cita-cita nenek moyang. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, naskah dapat dikatakan sebagai semua bentuk tulisan tangan hasil budaya masa lampau yang mengandung pemikiran, pengetahuan, adat istiadat, serta gambaran perasaan dan perilaku masyarakat masa lalu. Meskipun demikian, naskah merupakan salah satu bentuk warisan kebudayaan yang kurang mendapat perhatian, bahkan dari masyarakat Indonesia sendiri. Kurangnya perhatian tersebut dapat diketahui dari kasus pernaskahan yang terjadi di Indonesia, seperti kasus jual-beli naskah. Naskah-naskah yang masih ada di masyarakat banyak diburu oleh kolektor, kemudian diperjualbelikan. Praktik jual-beli tersebut biasanya dilakukan oleh pewaris naskah kuna dengan pihak asing. Orang-orang asing membujuk pemilik naskah agar bersedia menjual naskah kuna yang dimilikinya. Mereka menawarnya hingga jutaan rupiah untuk setiap naskah. Bagi pemilik naskah kuna yang kemungkinan taraf ekonominya tidak begitu baik pada akhirnya pun tergiur. Praktik ini tidak hanya terjadi untuk naskah-naskah yang masih berada di masyarakat, namun naskah yang berada di institusi pun rupanya tidak luput dari praktik tersebut, seperti kasus hilangnya beberapa naskah kuna di museum Radya Pustaka, Solo. Selain permasalahan jual-beli naskah, perhatian pada naskah masih dirasakan kurang dikarenakan sulitnya mengetahui isi naskah yang tulisannya

21 4 masih menggunakan bahasa dan aksara lampau yang sulit dipahami oleh orangorang masa kini, seperti halnya naskah kuna yang terdapat di Indonesia ditulis dengan menggunakan berbagai bahasa dan aksara. Di beberapa daerah, naskah kuna ditulis dengan menggunakan huruf daerah. Jika suatu kawasan tidak memiliki huruf daerah, biasanya digunakan huruf Arab. Pada naskah Melayu, bahasa yang digunakan adalah bahasa Melayu dan hurufnya Arab (Jawi) (Sri Wulan Rujiati Mulyadi, 1994:5). Oleh karena itu, untuk mengetahui isi naskahnaskah tersebut diperlukan kemampuan disiplin ilmu tertentu. Ilmu khusus yang dapat menelaah naskah adalah filologi. Kata filologi, secara etimologi berasal dari kata Yunani philos yang berarti cinta dan kata logos yang berarti kata. Pada kata filologi, kedua kata tersebut membentuk arti cinta kata atau senang bertutur. Arti tersebut berkembang menjadi senang belajar, senang ilmu, dan senang kebudayaan (Siti Baroroh Baried, et. al. 1983:1). Berdasarkan istilah tersebut, filologi dapat diartikan sebagai cinta pada ilmu dengan objek penelitiannya naskah yang bertujuan menemukan bentuk asal dan bentuk mula teks dan mengungkapkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Filologi sebagai suatu studi, dapat membantu penelitian terhadap naskahnaskah di Indonesia. Penelitian terhadap naskah-naskah masih cenderung dilakukan pada naskah-naskah yang tersimpan di PNRI (Perpustakaan Nasional Republik Indonesia) di Jakarta. Hal tersebut dikarenakan perpustakaan tersebut adalah perpustakaan yang paling banyak menyimpan naskah, yaitu mencapai naskah (Nindya Noegraha dalam Sri Wulan Rujiati Mulyadi, 1994:5-6).

22 5 Padahal, ada beberapa daerah di Indonesia juga menyimpan naskah-naskah kuna yang dapat dijadikan penelitian. Salah satu daerah yang menyimpan naskah-naskah yang dapat dijadikan penelitian adalah Aceh. Sebagai pusat penyebaran agama Islam terbesar di Indonesia, banyak naskah bertema keislaman ditemukan di Aceh. Seperti yang diketahui, pada tahun 2004 Aceh mengalami bencana tsunami. Sebagai akibatnya, naskah-naskah di Aceh mengalami kerusakan dan bahkan sebagian besar hilang. Oleh karena itu amat disayangkan jika naskah-naskah yang tersisa tidak diteliti dan hanya disimpan sebagai koleksi semata. Padahal, dari naskah tersebut dapat diperoleh informasi mengenai ajaran agama Islam yang dapat dijadikan referensi pendukung dalam usaha mendalami agama Islam. Salah satu naskah keagamaan yan dapat dijadikan penelitian adalah naskah kumpulan yang terdiri dari lima teks, yang salah satu teksnya berjudul Asrāru `sh- Shalāt. Teks tersebut merupakan satu-satunya teks yang berbahasa Melayu, ditulis dengan huruf Arab Melayu, sedangkan empat teks lainnya, peneliti tidak dapat memastikan bahasa yang dipakai. Naskah tersebut diperoleh melalui katalog online di internet yang diterbitkan oleh dengan status URL: /receive/negerimsbook_islamhs _ dan nomor inventarisasi 07_00334 yang diakses pada tanggal 13 Januari 2010, pukul 17:07 WIB, sedangkan naskah aslinya tersimpan di Museum Negeri Banda Aceh. Teks Asrāru `sh-shalāt tergolong dalam sastra kitab karena di dalamnya berisi tentang ajaran Islam yang membahas perihal sembahyang yang disertai ajaran ma rifatu `l-lāh, yang disajikan dalam bentuk tanya jawab. Teks tersebut

23 6 layak dijadikan bahan penelitian dengan memepertimbangkan alasan-alasan berikut. Pertama, perlu dilakukan usaha penyelamatan terhadap naskah. Hal tersebut mengingat banyaknya naskah ditulis dengan menggunakan daun tal (lontar), kulit kayu, bambu, dan kertas yang mudah lapuk dan hancur seiring pertambahan usia naskah, sehingga dikhawatirkan akan punah. Meskipun katalogisasi terhadap naskah-naskah Aceh sudah dilakukan, namun bentuk penelitian lain dengan mengungkap isinya tetap perlu dilakukan. Kedua, bentuk tulisan dengan menggunakan huruf Arab Melayu (Jawi) tidak mudah dipahami oleh generasi sekarang. Sesuai dengan tugas seorang filolog, maka peneliti tergerak untuk menyajikan suntingan dan tafsir teks. Ketiga, kondisi fisik naskah baik dan lengkap tentunya telah memenuhi syarat untuk dijadikan objek kajian. Naskah dikatakan baik karena tulisan yang ditampilkan dalam katalog online dan ketika dicetak jelas dan mudah dibaca. Naskah, khususnya teks berjudul Asrāru `sh-shalāt dikatakan lengkap karena jumlah halamannya utuh. Keempat, belum ditemukan hasil penelitian menggunakan objek teks Asrāru `sh-shalāt. Hal ini diketahui dari pelacakan yang dilakukan pada beberapa daftar penelitian sebelumnya, yakni dalam Direktori Naskah Nusantara (Edi S. Ekadjati, 2000) dan daftar penelitian berupa skripsi dan disertasi yang dimiliki sejumlah perguruan tinggi, di antaranya Universitas Sebelas Maret di Surakarta, Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta, Universitas Diponegoro di Semarang, dan Universitas Indonesia di Jakarta.

24 7 Kelima, isi teks Asrāru `sh-shalāt mengenai penjelasan sembahyang dan ma rifatu `l-lāh, membimbing umat muslim mencapai ketentraman hati dalam mengenal Allah sangat menarik untuk diteliti dan masih relevan diterapkan saat ini, karena bersumber dari Alquran dan Hadis. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa teks Asrāru `sh- Shalāt sebagai salah satu warisan budaya masa lampau yang yang menyimpan ajaran agama Islam dirasa perlu diselamatkan dari kepunahan. Salah satu upaya untuk mewujudkannya adalah dengan mengadakan penelitian terhadap naskah tersebut. Penelitian dilakukan dengan cara mentransliterasi dan menyajikannya dalam bentuk suntingan agar lebih mudah dipahami dan dapat diambil manfaatnya. B. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah diperlukan agar pembahasan menjadi lebih sistematis, tepat sasaran, dan dapat menjangkau tujuan yang diharapkan. Berdasarkan latar belakang, penelitian ini dibatasi pada tiga hal, yakni masalah penyuntingan, analisis struktur, dan resepsi. Penyuntingan teks Asrāru `sh-shalāt meliputi kegiatan inventarisasi naskah, deskripsi naskah, ikhtisar isi teks, dan kritik teks. Analisis struktur dibatasi pada struktur sastra kitab yang meliputi struktur penyajian teks, gaya penyajian, pusat pengisahan, dan gaya bahasa. Analisis resepsi dibatasi pada tanggapan pembaca terhadap teks Asrāru `sh- Shalāt.

25 8 C. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut. 1. Bagaimana suntingan teks Asrāru `sh-shalāt? 2. Bagaimana struktur teks Asrāru `sh-shalāt? 3. Bagaimana resepsi pembaca terhadap teks Asrāru `sh-shalāt? D. Tujuan Penelitian Suatu penelitian tentunya memiliki tujuan tertentu yang didasarkan pada permasalahan. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Menyajikan suntingan teks Asrāru `sh-shalāt yang baik dan benar. Baik artinya mudah dibaca karena telah ditransliterasi dari huruf Arab Melayu ke huruf Latin dan benar artinya kebenaran isi teks dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah karena sudah dibenarkan dari kesalahan. 2. Mendeskripsikan struktur teks Asrāru `sh-shalāt. 3. Menguraikan resepsi pembaca terhadap teks Asrāru `sh-shalāt. E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, baik secara teoretis maupun secara praktis. 1. Manfaat Teoretis

26 9 Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai sumbangan terhadap perkembangan penelitian filologi yang berobjek pada naskah kuna. Selain itu, hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan bagi penelitian lain, baik di bidang filologi maupun bidang ilmu lain. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat karena telah menyajikan uraian teks Asrāru `sh-shalāt melalui analisis struktur dan resepsi pembaca. 2. Manfaat Praktis Secara praktis, penelitian ini adalah wujud penyelamatan dan pelestarian warisan budaya bangsa yang berbentuk naskah kuna. Penelitian ini juga memperkenalkan keberadaan teks Asrāru `sh-shalāt sebagai salah satu hasil karya sastra lama yang berisi uraian sembahyang dan mengenal Allah. Selain itu, melalui hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keimanan kepada Allah, mengembangkan kepribadian diri, dan membentuk sifat dan perilaku yang lebih baik. F. Sistematika Penulisan Penelitian ini terbagi atas enam bab, yaitu pendahuluan, landasan teori, metode penelitian, suntingan teks, analisis teks dan penutup. Sistematika penulisan disusun secara berurutan. Masing-masing bab diuraikan sebagai berikut. Bab pertama merupakan bab pendahuluan. Bab ini berisi latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penilitian yang terinci dalam manfaat teoretis dan manfaat praktis, dan sistematika penulisan.

27 10 Bab kedua merupakan landasan teori. Bab ini berisi mengenai teori penyuntingan dan pengkajian teks dan kerangka pikir. Teori penyuntingan meliputi inventarisasi naskah, deskripsi naskah, transliterasi dan kritik teks. Teori pengkajian teks meliputi teori struktur sastra kitab dan resepsi. Bab ketiga berisi metode penelitian. Pada bagian metode penelitian, diuraikan mengenai langkah kerja penelitian yang terdiri dari metode penyuntingan teks dan metode pengkajian teks yang terdiri dari metode analisis struktur dan metode analisis resepsi. Pada masing-masing metode diuraikan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, teknik penyajian data. Di bagian akhir dijelaskan mengenai teknik penarikan simpulan. Bab keempat merupakan bentuk suntingan teks. Bab ini berisi mengenai proses penyuntingan teks Asrāru `sh-shalāt yang terdiri dari inventarisasi naskah, deskripsi naskah, ikhtisar isi teks, kririk teks, pengantar penyuntingan, dan hasil suntingan teks. Bab kelima analisis. Bab ini berisi analisis teks Asrāru `sh-shalāt yang terdiri dari analisis struktur teks (meliputi struktur penyajian, gaya penyajian, pusat penyajian, dan gaya bahasa) dan analisis resepsi. Bab keenam penutup yang merupakan akhir pada penelitian skripsi ini. Pada bagian penutup ini berisi simpulan hasil penelitian terhadap teks Asrāru `sh- Shalāt dan saran bagi pembaca.

28 BAB II LANDASAN TEORI A. Penyuntingan Teks Filologi merupakan salah satu disiplin ilmu yang bertujuan untuk mengungkapkan kandungan teks yang tersimpan dalam naskah. Bani Sudardi (2003:7) berpendapat bahwa salah satu bentuk kegiatan praktis filologi ialah membuat suntingan suatu teks dan mengadakan perbaikan-perbaikan bagian teks yang rusak. Penyuntingan teks memerlukan metode yang disesuaikan dengan jenis naskah yang akan disunting. Dengan menggunakan metode yang tepat, maka akan diperoleh suntingan yang baik dan benar. Baik diartikan mudah dibaca karena sudah ditransliterasikan ke dalam huruf yang mudah dibaca, misalnya huruf Arab Melayu ke huruf Latin. Benar diartikan bahwa kebenaran isi teks dapat dipertanggungjawabkan karena telah dilakukan perbaikan dari kesalahan. Penyuntingan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:1358) diartikan suatu proses atau cara, pembuatan atau pekerjaan, menyiapkan naskah siap cetak atau siap terbit dengan memperhatikan segi sistematika penyajian isi dan bahasa (menyangkut ejaan diksi, dan struktur kalimat atau yang bisa dikenal dengan pengeditan). Edwar Djamaris (2002:24-26) berpendapat penyuntingan teks dapat dibedakan dalam dua hal, yakni penyuntingan naskah tunggal jika hanya terdapat satu naskah dan penyuntingan naskah jamak jika lebih dari satu naskah. Langkahlangkah yang harus dilakukan dalam commit penyuntingan to user adalah sebagai berikut. 11

29 12 1. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah dilakukan untuk mengumpulkan naskah yang ada di masyarakat melalui dua cara, yaitu studi katalog dan studi lapangan. Studi katalog dilakukan dengan mendaftar semua naskah yan akan diteliti melalui katalog naskah. Naskah yang terdaftar di katalog biasanya dimiliki oleh museum atau instansi yang menaruh perhatian terhadap naskah. Bani Sudardi (2003:47) mengemukakan bahwa beberapa katalog tersebut seringkali belum lengkap dengan adanya penemuan-penemuan naskah baru. Penemuan naskah baru sering diinformasikan melalui artikel-artikel atau hasil-hasil penelitian. Untuk itu, inventarisasi naskah perlu juga dilengkapi dengan pembacaan sejumlah artikel tentang penemuan dan informasi tentang naskah. Tahap selanjutnya adalah studi lapangan. Studi lapangan dilakukan dengan mendatangi tempat-tempat yang diduga menyimpan naskah, termasuk di masyarakat, misalnya pondok pesantren. Hal tersebut disebabkan karena sebagian naskah di masyarakat tersimpan sebagai koleksi pribadi. 2. Deskripsi Naskah Tahap kedua adalah deskripsi naskah. Tahap ini dilakukan setelah berhasil menentukan naskah yang akan diteliti. Deskripsi naskah dilakukan dengan menguraikan secara rinci keadaan naskah yang akan diteliti. Semua naskah dideskripsikan dengan pola yang sama, yaitu nomor naskah, ukuran naskah, keadaan naskah, tulisan naskah, bahasa, kolofon, dan garis besar isi cerita (Edwar Djamaris, 2002:11). Wilayah deskripsi naskah tersebut dapat

30 13 diperluas lagi sehingga diperoleh keterangan yang lebih rinci, sehingga dapat diketahui karakteristik naskah. 3. Transliterasi Transliterasi adalah penggantian jenis tulisan, huruf demi huruf dari abjad yang satu ke abjad yan lain. Tahap ini sangat penting untuk memperkenalkan teks-teks lama yang tertulis dengan huruf daerah karena kebanyakan orang sudah tidak mengenal atau tidak akrab lagi dengan tulisan daerah (Siti Baroroh Baried, et.al. 1994:63-64). Teks-teks lama juga ditulis tanpa memperhatikan unsur-unsur tata tulis yang merupakan kelengkapan wajib untuk memahami teks. Hal ini berkaitan dengan gaya penceritaan yang mengalir terus karena pada zaman dulu, teks dibawakan atau dibacakan pada peristiwa-peristiwa tertentu untuk dihayati dan dinikmati bersama. Penulisan kata-kata yang tidak mengindahkan pemisahan serta penempatan tanda baca yang tidak tepat dapat menimbulkan arti yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam transliterasi dibutuhkan pedoman ejaan yang dibakukan sehingga akan membantu pembaca dalam memahami isi teks, dan akan lebih bermanfaat lagi bagi peminat dari daerah lain di Nusantara (Siti Baroroh Baried, et. al. 1985:65). Terkait dengan masalah transliterasi, dapat dikatakan bahwa peneliti filologi memiliki dua tugas pokok. Pertama, menjaga kemurnian bahasa lama dalam naskah, khususnya penulisan kata. Penulisan kata yang menunjukkan ciri ragam bahasa lama dipertahankan bentuk aslinya, tidak disesuaikan penulisannya dengan penulisan kata menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa

31 14 Indonesia yang Disempurnakan (EYD). Hal ini dimaksudkan agar data mengenai bahasa lama dalam naskah itu tidak hilang. Tugas pokok kedua peneliti filologi dalam transliterasi adalah menyajikan teks sesuai dengan pedoman ejaan yang berlaku sekarang (Edwar Djamaris, 2002:19-20). 4. Kritik Teks Langkah setelah transliterasi adalah kritik teks. Kritik teks merupakan kegiatan filologi yang paling utama. Istilah kritik berasal dari bahasa Yunani krities yang berarti seorang hakim, krienein berarti menghakimi, dan criterion berarti dasar penghakiman. Kritik teks dalam filologi berarti memberi evaluasi terhadap teks, meneliti dan menempatkan teks pada tempatnya yang tepat (Siti Baroroh Baried, et.al. 1994:61). Pendapat lain diungkapkan oleh Bani Sudardi (2003:55) bahwa kritik teks adalah penilaian terhadap kandungan teks yang tersimpan dalam nsakah untuk mendapatkan teks yang paling baik dan mendekati aslinya (constituo textus). B. Pengkajian Teks 1. Struktur Sastra Kitab Agama Islam merupakan salah satu agama yang mengalami perkembangan pesat di Indonesia, terlebih lagi di Aceh. Seiring perkembangan tersebut, lahirlah corak kesusastraan yang berhubungan dengan penyebaran agama Islam, yang mengandung ajaran agama Islam dan diciptakan untuk menyebarluaskan agama Islam.

32 15 Roolvink (dalam Liaw Yock Fang, 1991:204) menyatakan bahwa untuk sementara waktu, kaidah yang paling baik untuk mengkaji sastra yang dihasilkan di bawah pengaruh Islam itu adalah membaginya ke dalam beberapa jenis atau kategori, yakni (1) cerita Al-Quran, (2) cerita Nabi Muhammad, (3) cerita sahabat Nabi Muhammad, (4) cerita pahlawan Islam, dan (5) sastra kitab. Sastra kitab merupakan karya sastra melayu klasik yang di dalamnya mengandung unsur-unsur agama Islam. Sastra kitab berkembang pada abad ke-17 di Aceh dan banyak mengangkat tema keagamaan terutama ilmu fikih dan tasawuf. Yang membedakan sastra kitab dengan jenis sastra melayu klasik lainnya, yakni bahwa dalam sastra kitab nama penulisnya tercantum dalam setiap karyanya (Ahmad Taufiq, 2007:21). Sastra kitab mencakup suatu bidang yang luas sekali. Roolvink (dalam Liaw Yock Fang, 1993:41) berpendapat bahwa sastra kitab adalah sastra yang memuat kajian tentang Alquran, tafsir, tajwid, arkan ul-islam, usuludin, fikih, ilmu sufi, ilmu tasawuf, tarekat, zikir, rawatib, doa, jimat, risalah, wasiat dan kitab tib (obat-obatan). Berdasarkan bentuknya, sastra kitab biasanya berupa prosa dan puisi (syair). Pada hakikatnya, sastra kitab bertujuan untuk menanamkan ajaran Islam, penguatan iman, dan meluruskan ajaran yang dianggap menyimpang. Sebagai hasil sastra lama bercorak Islam, sastra kitab memiliki ciriciri khusus dalam hal strukturnya (Siti Chamamah Soeratno, et. al. 1982:152). Struktur yang dimaksud merupakan struktur narasi atau penceritaan dalam sastra kitab. Berikut ini unsur-unsur yang terdapat dalam struktur sastra kitab.

33 16 a. Struktur Penyajian Struktur penyajian teks sama halnya dengan struktur penceritaan dalam sastra fiksi yang berupa plot (alur). Sastra kitab pada umumnya menunjukkan struktur yang tetap yang terbagi menjadi tiga bagian, yakni bagian pendahuluan, isi, dan penutup (Siti Chamamah Soeratno, et. al. 1982: ). Bagian pertama, yaitu pendahuluan. Pada bagian pendahuluan, sastra kitab memiliki struktur yang relatif tetap, dimulai dengan bacaan basmallah, kemudian diikuti doa dan seruan, pengajaran-pengajaran mengenai ketakwaan, serta salawat untuk Nabi Muhammad, para sahabat dan keluarga Nabi Muhammad saw. Setelah itu, biasanya diikuti kata wa ba du sebagai ungkapan untuk menyudahi bacaan pembukaan, kemudian dilanjutkan dengan pembicaraan mengenai hal ihwal kepengarangan, seperti nama pengarang, motivasi penulisan karangan, dan judul karangan. Di dalam pendahuluan, biasanya dipergunakan bahasa arab yang mengikuti terjemahannya secara interlinier. Bagian kedua, membahas mengenai isi karangan yang berupa uraian masalah yang akan dibahas. Pada bagian ini biasanya terbagi atas bab-bab dan pasal-pasal tertentu. Bagian ketiga, berisi doa penutup, salawat kepada Nabi beserta keluarga dan sahabat. Terdapat pula kata tamat, yang menandakan akhir naskah. Secara keseluruhan, struktur penyajian sastra kitab dapat dirinci dengan mudah seperti berikut. I. Pendahuluan

34 17 a. 1. Doa dan seruan 2. Ajaran takwa 3. Salawat kepada Nabi Muhammad b. Kata wa ba du c. Kepengarangan: 1. Nama Pengarang 2. Motivasi penulisan karangan 3. Judul karangan II. Isi Berupa uraian masalah yang dibahas. Biasanya dibagi dalam bab-bab dan pasal-pasal. III. Penutup a. 1. Doa penutup kepada Tuhan dalam bahasa Arab yang diikuti terjemahannya dalam bahasa Melayu. 2. Salawat kepada nabi beserta keluaranya dalam bahasa arab. b. Kata tamat b. Gaya Penyajian Siti Chamamah Soeratno, et. al. (1982:160) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan gaya penyajian adalah cara pengarang yang khusus dalam menyampaikan ceritanya, pikiran, serta pendapatpendapatnya. Gaya penyajian dalam sastra kitab seringkali menggunakan dua bahasa sekaligus, yakni dimulai dengan doa yang menggunakan bahasa Arab diikuti dengan terjemahannya dalam bahasa Melayu.

35 18 Penyajian isi dipaparkan dengan jelas sesuai dengan masalah yang akan dibahas. Dalam setiap penyajiannya, biasanya dikuatkan dengan kutipan ayat Alquran dan Hadis nabi. Selain itu, terdapat pula pendapat dari para ulama, sahabat atau ahli agama. Hal ini digunakan untuk memperkuat pendapat yang disampaikan oleh pengarang. Pada akhir karangan ditutup dengan doa kepada Tuhan dan salawat kepada Nabi beserta keluarganya, dan diberi kata tamat. c. Pusat Penyajian Pusat penyajian adalah posisi seorang pengarang dalam menyampaikan cerita atau ajarannya. Pusat penyajian sastra kitab dibedakan menjadi dua tipe. Tipe pertama adalah pusat penyajian orang pertama (ich-erzahlung). Pada tipe pertama, semua pendapat dituturkan sendiri oleh pengarang yang dicirikan dengan penggunaan kata ganti aku, saya, kami, atau kita. Tipe kedua adalah pusat penyajian orang ketiga (omniscient author). Pada tipe kedua, pengarang dianggap sebagai maha tahu dengan teks yang ditulisnya (Siti Chamamah Soeratno, et. al. 1982:172). Pada umumnya pusat penyajian sastra kitab cenderung kepada pusat penyajian tipe kedua, yakni metode pada orang ketiga. Metode ini dapat dibagi menjadi dua macam. Pertama, metode orang ketiga bersifat romantik-ironik (penceritaan yang menonjolkan pengarang). Kedua, metode orang ketiga objektif (pengarang bersembunyi di balik tokohtokohnya) (Siti Chamamah Soeratno, et. al. 1982:173).

36 19 d. Gaya Bahasa Gaya bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:422) diartikan sebagai (1) pemanfaatan atas kekayaan bahasa oleh seseorang dalam bertutur atau menulis, (2) pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu, (3) keseluruhan ciri-ciri bahasa sekelompok penulis sastra, (4) cara khas dalam menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulis atau lisan. Gorys Keraf (2007:113) mengartikan gaya bahasa sebagai cara menggunakan bahasa. Gaya bahasa sastra kitab dapat dikatakan bersifat khusus. Kekhususan tersebut dapat dilihat dalam kosa kata, istilah, kalimat yang mempergunakan istilah Islam dan istilah Arab. Kosa katanya pun banyak mengambil kosa kata Arab yang pemakaiannya disesuaikan dengan pokok isi uraian teks. Untuk menghubungkan kata dan frase biasanya digunakan kata dan yang berfungsi sebagai tanda baca koma. Selain itu digunakan pula kata bagi dan kata adalah. C. Resepsi Resepsi sastra muncul pada akhir tahun 1960-an. Resepsi sastra adalah bagaimana pembaca memberikan makna terhadap karya sastra yang dibacanya, sehingga dapat memberikan reaksi atau tanggapan terhadapnya (Umar Junus, 1985:1). Pengertian lain resepsi sastra, yaitu suatu ajaran yang menyelidiki teks dengan dasar reaksi atau tanggapan pembaca. Konsep teori resepsi dipelopori oleh Hans Roberth Jauss dan Wolfgang Iser (Segers, 2000:35).

37 20 Berkaitan dengan pengertian resepsi, yakni bagaimana pembaca memaknai karya sastra, dapat merujuk pada teori resepsi Wolfgang Iser. Ia mengatakan bahwa sebuah teks sastra dapat didefinisikan sebagai wilayah indeterminasi (ketidakpastian). Wilayah ketidakpastian itu merupakan tempat-tempat terbuka atau ruang kosong (leerstellen), yang mengharuskan pembaca untuk mengisi ruang kosong tersebut (Segers, 2000:36). Iser juga mengemukakan mengenai wirkung atau effect. Pengertian wirkung atau effect adalah bahwa fokus pada teks tidak lagi pada arti sastra, tetapi apa pengaruhnya. Menurutnya, karya sastra juga dapat mempengaruhi pembaca (Segers, 2000:40). Dengan demikian realisasi teks berupa tanggapan pembaca satu dengan lainnya dapat berbeda-beda. Hal tersebut dikarenakan masing-masing pembaca telah dibekali pengalaman dan pengetahuan yang berbeda-beda. Faktor pembaca dalam resepsi merupakan fokus utama. Pembaca tersebut dibedakan menjadi tiga macam, yakni (a) pembaca ideal (pembaca dalam bentuk konstruksi hipotesis yang dibuat oleh ahli teori dalam proses interpretasi, (b) pembaca implisit (jangkauan menyeluruh dari indikasi tekstual yang meengarahkan cara pembaca riil membaca), (c) pembaca riil (pembaca dalam arti fisik, manusia yang melakukan tindak pembacaan) (Segers, 2000:47-50). Bentuk-bentuk penelitian resepsi berdasarkan sumber datanya, dibedakan menjadi tiga macam, yakni: (Luxemburg, 1989:78-84; Teeuw, 1984: ; Bani Sudardi, 2003:49-51)

38 21 1. Penelitian Eksperimental Penelitian resepsi eksperimental dilakukan dengan menyajikan teks tertentu kepada pembaca tertentu, baik secara individual, maupun secara berkelompok. Kemudian pembaca itu memberikaan tanggapannya. Penelitian eksperimental dapat dilakukan melalui daftar pertanyaan (angket) dengan pendekatan psikologis atau pendekatan sosiologi. Penelitian resepsi eksperimental hanya dilakukan terhadap pembaca masa kini, baik secara sinkronis maupun diakronis. Secara Sinkronik, penelitian resepsi dilakukan terhadap sebuah karya sastra dalam satu masa atau satu periode, sedangkan secara diakronis, penelitian resepsi dilakukan terhadap resepsi pembaca dalam satu kurun waktu. 2. Penelitian Berdasarkan pada Kritik Sastra Penelitian berdasarkan pada kritik sastra hanya dapat dilakukan pada masyarakat yang sudah mengenal tradisi kritik. Kritik sastra dapat dikategorikan sebagai laporan resepsi pembaca profesional yang mewakili norma-norma yang berlaku di masyarakat waktu itu. 3. Penelitian Berdasarkan pada Fisik Teks. Penelitian resepsi pada fisik teks dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa cara, yaitu: a. Intertekstualitas, yakni relasi karya sastra terhadap karya sastra lain. b. Hasil penyalinan suatu karya sastra yang setiap penyalinan mungkin terjadi perubahan akibat berubahnya norma-norma estetik.

39 22 c. Penyaduran suatu karya sastra, baik di dalam suatu bahasa maupun ke dalam bahasa lain. d. Resepsi produktif, yakni mengolah karya sastra menjadi bentuk seni lain, seperti seni lukis, film, komik. e. Penerjemahan suatu karya sastra ke dalam bahasa asing. f. Catatan dan tafsir teks di dalam naskah yang merupakan tanggapan hasil pembacaan. g. Pencantuman sebagian teks atau seluruhnya ke dalam suatu bunga rampai, ensiklopedi, majalah, bahan bacaan sekolah. Berdasarkan uraian tersebut, resepsi yang dipakai dalam penelitian ini mendasarkan pada pembaca riil, yakni berupa reaksi (tanggapan) terhadap teks seperti yang dipahaminya. Bentuk penelitian yang dipilih adalah penelitian pada fisik teks yang berupa catatan (tafsir).

40 23 D. Kerangka Pikir Teks Asrāru `sh- Shalāt Suntingan Teks Pengkajian Teks 1. Inventarisasi Analisis Struktur naskah Teks 2. Deskripsi teks naskah 3. Ikhtisar isi 4. Kritik teks 1. Struktur penyajian 2. Gaya Penyajian 3. Pusat Penyajian 4. Gaya bahasa Analisis Resepsi Tafsir Penyelamatan naskah dengan menyajikan suntingan teks, mendeskripsikan struktur teks dan memaparkan bentuk resepsi dalam Asrāru `sh-shalāt Teks Asrāru `sh-shalāt merupakan peninggalan masa lampau berupa tulisan yang kondisinya tidak mudah diterima masyarakat umum karena ketidakmampuan mereka dalam membaca teks berhuruf Arab Melayu dan berbahasa Melayu. Teks tersebut kemudian dipakai sebagai objek penelitian. Dalam rangka mengungkap teks Asrāru `sh-shalāt dilakukan beberapa tahap yang berkaitan dengan menyediakan suntingan teks dan mengkaji (menganalisis ) teks. Tahap pertama, yakni penyediaan suntingan teks dilakukan melalui beberapa langkah yang meliputi inventarisasi naskah, deskripsi naskah, ikhtisar isi, dan kritik teks. Penyuntingan commit teks to dilakukan user dengan tujuan menghasilkan

41 24 sebuah suntingan teks yang baik dan benar. Baik dalam arti mudah dibaca karena sudah ditransliterasikan. Benar dalam pengertian kebenaran isi teks dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah karena sudah dibersihkan dari kesalahankesalahan. Tahap kedua, pengkajian teks yang dibedakan menjadi dua macam, yakni analisis struktur dan analisis resepsi. Analisis struktur dibatasi pada struktur sastra kitab yang terdiri dari struktur penyajian, gaya penyajian, pusat penyajian, dan gaya bahasa. Analisis resepsi adalah analisis teks dengan menggunakan teori resepsi yang berupa tafsir, sehingga isi teks lebih mudah dipahami pembaca. Keseluruhan tahapan yang dilakukan tersebut, secara tidak langsung merupakan salah satu bentuk penyelamatan warisan budaya yang berupa naskah, mengingat bahan naskah terbuat dari bahan-bahan yang mudah rusak.

42 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penyuntingan Teks 1. Sumber Data Data penelitian yang dipakai berupa kalimat dan paragraf atau pernyataan yang terdapat dalam teks Asrāru `sh-shalāt yang berhuruf Arab- Melayu. Sumber data penelitian ini adalah naskah yang memuat teks Asrāru `sh-shalāt yang termasuk dalam koleksi naskah online Museum Negeri Banda Aceh dengan nomor inventarisasi 07_ Naskah tersebut diperoleh dengan mengunduh (download) pada situs dengan status URL: receive/negerimsbook_islamhs_ Situs tersebut merupakan bentuk kejasama antara Museum Negeri Banda Aceh, Museum Ali Hasjmy (YPAH) dan Pusat Kajian Pendidikan dan Masyarakat (PKPM) Aceh, Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat, Universitas Islam Negeri (PPIM-UIN) yang bekerja sama dengan Manassa dan Centre for Documentation and Area- Transcultural Studies (C-DATS) Tokyo University of Foreign Studies, Jepang, serta bekerja sama dengan Institut Studi Islam-Universitas Leipzig Jerman. 2. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan studi pustaka. Teknik pustaka merupakan teknik yang mempergunakan sumber-sumber commit tertulis to user untuk memperoleh data (Edi 25

43 26 Subroto, 2007:47-48). Teks Asrāru `sh-shalāt diperoleh melalui dua tahap sebagai berikut. a. Tahap Informasi Pada tahap ini peneliti berusaha mendapatkan informasi-informasi mengenai naskah. Sebelum diperoleh data yang nyata, terlebih dulu dicari berbagai keterangan berhubungan dengan data yang diperlukan. Pencarian informasi naskah menggunakan sembilan katalog naskah. Pada akhirnya, data diperoleh dari katalogus online yang diterbitkan oleh Museum Negeri Banda Aceh bekerja sama dengan Yayasan Pendidikan Ali Hasjmy dan beberapa lembaga yang lain. b. Tahap pengunduhan dan print out Tahap ini merupakan tahap pengambilan naskah yang memuat teks Asrāru `sh-shalāt sebagai objek penelitian. Pengambilan naskah dilakukan dengan cara mengunduh (download) naskah yang terdapat dalam situs online Naskah yang terdapat dalam situs tersebut masih berbentuk file digital dengan format jpg. Setelah proses pengunduhan selesai, file itu diolah untuk menghasilkan cetakan (print out). 3. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penyuntingan teks, harus disesuaikan dengan jenis naskah termasuk dalam naskah tunggal atau naskah jamak. Teknik analisis data dalam penelitian ini dipilih metode penyuntingan naskah tunggal, yakni dengan edisi standar atau edisi kritis. Edisi ini menyajikan

44 27 suntingan teks dengan disertai pembetulan kesalahan-kesalahan atau penyimpangan-penyimpangan yang timbul ketika proses penulisan (penyalinan). Kesalahan-kesalahan diberi komentar yang dicatat dalam aparat kritik (Bani Sudardi, 2003:60-61). Dengan edisi standar, akan dihasilkan suatu edisi yang baru dengan mengubah aksara Arab-Melayu menjadi aksara Latin. Dalam metode standar, penyunting sangat terlibat dalam hasil suntingannya. Hal-hal yang rusak, salah, atau mungkin yang kosong, sepanjang masih bisa direkonstruksi haruslah diperbaiki. Setiap perbaikan yang dilakukan harus dipertanggungjawabkan. 4. Teknik Penyajian Data Penyajian data dalam metode penyuntingan adalah dengan mendeskripsikan data dalam bentuk kata-kata atau kalimat dalam aksara Latin. B. Metode Pengkajian Teks Metode pengkajian teks yang dipakai ada dua, yaitu metode analisis struktur dan metode analisis resepsi. 1. Metode Analisis Struktur a. Sumber Data Sumber data penelitian ini adalah hasil suntingan teks Asrāru `sh- Shalāt berhuruf Arab Melayu yang diperoleh melalui penyuntingan dengan edisi standar. Data penelitian yang dipakai berupa kalimat dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan dinilai sebagai identitas kepribadian dan penentu kemajuan suatu bangsa yang tidak bisa di ukur dan kehadirannya hanya dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. sebuah penelitian diperlukan penggunaan metode yang tepat agar hasil penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. sebuah penelitian diperlukan penggunaan metode yang tepat agar hasil penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiono, 2010:3). Dalam sebuah penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan gugusan pulau dan kepulauan yang memiliki beragam warisan budaya dari masa lampau. Kekayaan-kekayaan yang merupakan wujud dari aktivitas-aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya-karya peninggalan masa lampau merupakan peninggalan yang menginformasikan buah pikiran, buah perasaan, dan informasi mengenai berbagai segi kehidupan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Butir-butir mutiara kebudayaan Indonesia pada masa lampau sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Butir-butir mutiara kebudayaan Indonesia pada masa lampau sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Butir-butir mutiara kebudayaan Indonesia pada masa lampau sebagai warisan kebudayaan para leluhur antara lain terdapat di dalam berbagai cerita lisan, benda-benda,

Lebih terperinci

SYAIR NEGERI PATANI : Suntingan Teks dan Analisis Semiotik

SYAIR NEGERI PATANI : Suntingan Teks dan Analisis Semiotik SYAIR NEGERI PATANI : Suntingan Teks dan Analisis Semiotik SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Lebih terperinci

SYAIR IBADAT : Suntingan Teks, Analisis Ajaran Tauhid dan Konsep Ekskatologi

SYAIR IBADAT : Suntingan Teks, Analisis Ajaran Tauhid dan Konsep Ekskatologi SYAIR IBADAT : Suntingan Teks, Analisis Ajaran Tauhid dan Konsep Ekskatologi SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Indonesia Fakultas

Lebih terperinci

RATIBU 'L-HADDAD: Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Resepsi Pembaca

RATIBU 'L-HADDAD: Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Resepsi Pembaca RATIBU 'L-HADDAD: Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Resepsi Pembaca SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan

Lebih terperinci

WASIAT NABI MUHAMMAD SAW : Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Fungsi

WASIAT NABI MUHAMMAD SAW : Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Fungsi WASIAT NABI MUHAMMAD SAW : Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Fungsi SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Prodi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. teks yang ditulis dengan huruf bahasa daerah atau huruf Arab-Melayu. Naskah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. teks yang ditulis dengan huruf bahasa daerah atau huruf Arab-Melayu. Naskah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Kepustakaan yang relevan 1.1.1 Transliterasi Transliterasi merupakan salah satu tahap/langkah dalam penyuntingan teks yang ditulis dengan huruf bahasa daerah atau huruf Arab-Melayu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Koentjaraningrat mengatakan bahwa kata budaya berasal dari bahasa Sanksekerta budhayah yang berasal dari bentuk jamak kata budhi yang berarti budi dan akal. Kebudayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. rangkaian dari kebudayaan-kebudayaan masa lalu. Tidak ada salahnya bila ingin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. rangkaian dari kebudayaan-kebudayaan masa lalu. Tidak ada salahnya bila ingin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebudayaan suatu bangsa pada masa sekarang ini merupakan suatu rangkaian dari kebudayaan-kebudayaan masa lalu. Tidak ada salahnya bila ingin memahami lebih dalam mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepulauan Nusantara yang terletak di kawasan Asia Tenggara sejak kurun waktu yang cukup lama memiliki peradaban dan kebudayaan tinggi yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Kajian Pustaka

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Kajian Pustaka BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Pustaka Kajian pustaka sangat penting dalam sebuah penelitian karena untuk mengetahui kajian tersebut sudah di lakukan penelitian atau belum. Pentingnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesusastraan Melayu klasik telah ada sebelum mesin cetak digunakan di

BAB I PENDAHULUAN. Kesusastraan Melayu klasik telah ada sebelum mesin cetak digunakan di 11 BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Kesusastraan Melayu klasik telah ada sebelum mesin cetak digunakan di Nusantara. Pada masa itu, proses reproduksi naskah dilakukan dengan cara disalin. Naskah-naskah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Naskah kuno merupakan salah satu warisan nenek moyang yang masih tersimpan dengan baik di beberapa perpustakaan daerah, seperti Perpustakaan Pura Pakualaman dan Museum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Naskah kuno merupakan warisan budaya masa lampau yang penting dan patut

BAB I PENDAHULUAN. Naskah kuno merupakan warisan budaya masa lampau yang penting dan patut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Naskah kuno merupakan warisan budaya masa lampau yang penting dan patut dilestarikan. Kita juga perlu mempelajarinya karena di dalamnya terkandung nilainilai luhur

Lebih terperinci

NASKAH KH ANWAR RANJI WETAN MAJALENGKA. (Kajian Filologis) Proposal Skripsi

NASKAH KH ANWAR RANJI WETAN MAJALENGKA. (Kajian Filologis) Proposal Skripsi 1 NASKAH KH ANWAR RANJI WETAN MAJALENGKA (Kajian Filologis) Proposal Skripsi Oleh : Reza Sukma Nugraha 206500034 Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI SERAT CARETA SAMA UN: SUNTINGAN TEKS DISERTAI ANALISIS RESEPSI. Oleh MUHAMMAD HASAN NIM

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI SERAT CARETA SAMA UN: SUNTINGAN TEKS DISERTAI ANALISIS RESEPSI. Oleh MUHAMMAD HASAN NIM SKRIPSI SERAT CARETA SAMA UN: SUNTINGAN TEKS DISERTAI ANALISIS RESEPSI Oleh MUHAMMAD HASAN NIM 121111077 PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016 SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangunan besar, benda-benda budaya, dan karya-karya sastra. Karya sastra tulis

BAB I PENDAHULUAN. bangunan besar, benda-benda budaya, dan karya-karya sastra. Karya sastra tulis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia memiliki banyak warisan kebudayaan yang berupa bangunan besar, benda-benda budaya, dan karya-karya sastra. Karya sastra tulis berupa naskah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Perkembangan Islam di Indonesia khususnya pulau Jawa sangat

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Perkembangan Islam di Indonesia khususnya pulau Jawa sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara dengan penduduk pemeluk agama Islam terbesar di dunia. Perkembangan Islam di Indonesia khususnya pulau Jawa sangat pesat, hal ini tak luput

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Pengertian Filologi. kebudayaan suatu bangsa melalui teks-teks tertulis di dalam naskah-naskah klasik

BAB II KAJIAN TEORI. A. Pengertian Filologi. kebudayaan suatu bangsa melalui teks-teks tertulis di dalam naskah-naskah klasik digilib.uns.ac.id BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Filologi Filologi adalah suatu disiplin ilmu pengetahuan yang bertujuan memahami kebudayaan suatu bangsa melalui teks-teks tertulis di dalam naskah-naskah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Tinjauan Studi Terdahulu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Tinjauan Studi Terdahulu BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Studi Terdahulu Pembahasan mengenai taharah dan salat merupakan hal yang harus dipelajari oleh seorang muslim. Topik tersebut sangat penting dan relevan

Lebih terperinci

BAHASA JAWA DI KABUPATEN PURBALINGGA (KAJIAN GEOGRAFI DIALEK)

BAHASA JAWA DI KABUPATEN PURBALINGGA (KAJIAN GEOGRAFI DIALEK) BAHASA JAWA DI KABUPATEN PURBALINGGA (KAJIAN GEOGRAFI DIALEK) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Sastra Daerah Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas

Lebih terperinci

KITAB HIFZHU `L-ĪMĀN: Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Analisis Isi Berdasarkan Ajaran Teologi Islam

KITAB HIFZHU `L-ĪMĀN: Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Analisis Isi Berdasarkan Ajaran Teologi Islam KITAB HIFZHU `L-ĪMĀN: Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Analisis Isi Berdasarkan Ajaran Teologi Islam SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Jurusan Sastra

Lebih terperinci

SERAT MUMULEN (SUNTINGAN TEKS DAN KAJIAN SEMIOTIK)

SERAT MUMULEN (SUNTINGAN TEKS DAN KAJIAN SEMIOTIK) SERAT MUMULEN (SUNTINGAN TEKS DAN KAJIAN SEMIOTIK) SKRIPSI Diajukan untuk Menempuh Ujian Sarjana Program Strata 1 dalam Ilmu Sastra Indonesia Oleh: Ika Cahyaningrum A2A 008 057 FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

2016 TEKS NASKAH SAWER PANGANTEN: KRITIK, EDISI, DAN TINJAUAN FUNGSI

2016 TEKS NASKAH SAWER PANGANTEN: KRITIK, EDISI, DAN TINJAUAN FUNGSI 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Naskah merupakan hasil medium tulis yang digunakan pada sastra klasik. Isi naskah tersebut dapat meliputi semua aspek kehidupan budaya bangsa yang bersangkutan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR. A. Kajian Pustaka

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR. A. Kajian Pustaka BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Pustaka Penelitian terdahulu pernah meneliti tentang Fitoterapi yang sedang dibahas melalui skripsi ini. Penelitian yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB 2 RESENSI DAN RESEPSI SASTRA

BAB 2 RESENSI DAN RESEPSI SASTRA 8 BAB 2 RESENSI DAN RESEPSI SASTRA Resensi atas karya sastra berkaitan erat dengan resepsi sastra. Resensi-resensi karya sastra di surat kabar dapat dijadikan sasaran penelitian resepsi sastra. Dalam bab

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. (Ratna, 2004:34). Metode berfungsi untuk menyederhanakan masalah, sehingga

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. (Ratna, 2004:34). Metode berfungsi untuk menyederhanakan masalah, sehingga BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN Metode dapat diartikan sebagai cara, strategi untuk memahami realitas, langkah-langkah sistematis untuk memecahkan rangkaian sebab akibat berikutnya (Ratna, 2004:34).

Lebih terperinci

PANDANGAN TIGA TOKOH UTAMA WANITA TENTANG EMANSIPASI DALAM NOVEL TIGA ORANG PEREMPUAN KARYA MARIA A. SARDJONO

PANDANGAN TIGA TOKOH UTAMA WANITA TENTANG EMANSIPASI DALAM NOVEL TIGA ORANG PEREMPUAN KARYA MARIA A. SARDJONO PANDANGAN TIGA TOKOH UTAMA WANITA TENTANG EMANSIPASI DALAM NOVEL TIGA ORANG PEREMPUAN KARYA MARIA A. SARDJONO SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sasrjana Sastra

Lebih terperinci

2015 KRITIK TEKS DAN TINJAUAN KANDUNGAN ISI NASKAH WAWACAN PANDITA SAWANG

2015 KRITIK TEKS DAN TINJAUAN KANDUNGAN ISI NASKAH WAWACAN PANDITA SAWANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi pernasakahan di Indonesia bisa dikatakan sangat kurang peminat, dalam hal ini penelitian yang dilakukan terhadap naskah. Sedikitnya penelitian terhadap

Lebih terperinci

LIRIK LAGU RELIGI GRUP BAND UNGU DALAM ALBUM AKU DAN TUHANKU: Sebuah Pendekatan Stilistika

LIRIK LAGU RELIGI GRUP BAND UNGU DALAM ALBUM AKU DAN TUHANKU: Sebuah Pendekatan Stilistika LIRIK LAGU RELIGI GRUP BAND UNGU DALAM ALBUM AKU DAN TUHANKU: Sebuah Pendekatan Stilistika SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

ASAL KETURUNAN RAJA-RAJA MELAYU : Suntingan Teks dan Analisis Hipogram

ASAL KETURUNAN RAJA-RAJA MELAYU : Suntingan Teks dan Analisis Hipogram ASAL KETURUNAN RAJA-RAJA MELAYU : Suntingan Teks dan Analisis Hipogram SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mampu menentramkan kehidupan manusia terlebih dalam hal kerohanian.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mampu menentramkan kehidupan manusia terlebih dalam hal kerohanian. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama dan kebudayaan mempunyai dua persamaan yaitu (1) keduanya adalah sistem nilai dan sistem simbol dan (2) keduanya mudah merasa terancam setiap kali ada

Lebih terperinci

PROBLEMATIKA SOSIAL DALAM CERPEN KURMA KIAI KARNAWI KARYA AGUS NOOR (Pendekatan Sosiologi Sastra)

PROBLEMATIKA SOSIAL DALAM CERPEN KURMA KIAI KARNAWI KARYA AGUS NOOR (Pendekatan Sosiologi Sastra) PROBLEMATIKA SOSIAL DALAM CERPEN KURMA KIAI KARNAWI KARYA AGUS NOOR (Pendekatan Sosiologi Sastra) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tulis terdiri dari dua bentuk, yaitu karya sastra tulis yang berbentuk

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tulis terdiri dari dua bentuk, yaitu karya sastra tulis yang berbentuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Karya sastra Indonesia terdiri dari karya sastra lisan dan karya sastra tulis. Karya sastra tulis terdiri dari dua bentuk, yaitu karya sastra tulis yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Akan tetapi, hingga saat ini masih sedikit peneliti yang memberikan 1 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Akan tetapi, hingga saat ini masih sedikit peneliti yang memberikan 1 Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Karya sastra menurut ragamnya dibedakan atas prosa, puisi, dan drama. Banyak pokok permasalahan yang dapat dijumpai dalam ketiga jenis karya sastra tersebut, misalnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra diciptakan pengarang berdasarkan realita (kenyataan) yang ada di dalam masyarakat. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sastra memang mencerminkan kenyataan,

Lebih terperinci

KAJIAN FILOLOGI SÊRAT SÊKAR WIJÅYÅKUSUMÅ SKRIPSI

KAJIAN FILOLOGI SÊRAT SÊKAR WIJÅYÅKUSUMÅ SKRIPSI KAJIAN FILOLOGI SÊRAT SÊKAR WIJÅYÅKUSUMÅ SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan oleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dulu sampai saat ini. Warisan budaya berupa naskah tersebut bermacam-macam

BAB 1 PENDAHULUAN. dulu sampai saat ini. Warisan budaya berupa naskah tersebut bermacam-macam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Naskah kuno adalah benda budaya yang merekam informasi dan pengetahuan masyarakat lampau yang diturunkan secara turun temurun semenjak dulu sampai saat ini. Warisan

Lebih terperinci

PROBLEM-PROBLEM SOSIAL DALAM NOVEL TUHAN, IZINKAN AKU MENJADI PELACUR KARYA MUHIDIN M DAHLAN : Tinjauan Sosiologi Sastra

PROBLEM-PROBLEM SOSIAL DALAM NOVEL TUHAN, IZINKAN AKU MENJADI PELACUR KARYA MUHIDIN M DAHLAN : Tinjauan Sosiologi Sastra PROBLEM-PROBLEM SOSIAL DALAM NOVEL TUHAN, IZINKAN AKU MENJADI PELACUR KARYA MUHIDIN M DAHLAN : Tinjauan Sosiologi Sastra SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan guna Mencapai Gelar Sarjana Sastra

Lebih terperinci

2014 SAJARAH CIJULANG

2014 SAJARAH CIJULANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Naskah kuno merupakan salah satu warisan budaya Indonesia dalam bidang keberaksaraan yang telah dilindungi oleh UU RI No. 11 tahun 2010. Ungkapan warisan

Lebih terperinci

KRITIK SOSIAL DALAM NOVEL PERTEMUAN DUA HATI KARYA NH. DINI: Tinjauan Sosiologi Sastra Alan Swingewood

KRITIK SOSIAL DALAM NOVEL PERTEMUAN DUA HATI KARYA NH. DINI: Tinjauan Sosiologi Sastra Alan Swingewood KRITIK SOSIAL DALAM NOVEL PERTEMUAN DUA HATI KARYA NH. DINI: Tinjauan Sosiologi Sastra Alan Swingewood SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Program

Lebih terperinci

IMPLIKATUR PERCAKAPAN SEBAGAI UNSUR PENGUNGKAPAN HUMOR DALAM KOMEDI OKB DI TRANS 7 (Sebuah Tinjauan Pragmatik)

IMPLIKATUR PERCAKAPAN SEBAGAI UNSUR PENGUNGKAPAN HUMOR DALAM KOMEDI OKB DI TRANS 7 (Sebuah Tinjauan Pragmatik) IMPLIKATUR PERCAKAPAN SEBAGAI UNSUR PENGUNGKAPAN HUMOR DALAM KOMEDI OKB DI TRANS 7 (Sebuah Tinjauan Pragmatik) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Pustaka 1. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang digunakan dalam penelitian terhadap naskah Alkitābu ˋs-Safīnah ini terdiri atas tiga ruang lingkup.

Lebih terperinci

INTERFERENSI LEKSIKAL BAHASA ARAB KE DALAM BAHASA INDONESIA PADA MAJALAH MIMBAR SKRIPSI. Oleh Ahmad Syaifuddin Zuhri NIM

INTERFERENSI LEKSIKAL BAHASA ARAB KE DALAM BAHASA INDONESIA PADA MAJALAH MIMBAR SKRIPSI. Oleh Ahmad Syaifuddin Zuhri NIM INTERFERENSI LEKSIKAL BAHASA ARAB KE DALAM BAHASA INDONESIA PADA MAJALAH MIMBAR SKRIPSI Oleh Ahmad Syaifuddin Zuhri NIM 060210402143 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Pustaka Teks Risalah Ilmu Hakikat dan Zikir merupakan naskah yang di dalamnya mengandung banyak ajaran tasawuf, yaitu akidah, ibadah, akhlaki. Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak hanya berupa arca atau prasasti, tetapi juga dapat berasal dari naskahnaskah

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak hanya berupa arca atau prasasti, tetapi juga dapat berasal dari naskahnaskah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai ilmu pengetahuan yang ada pada jaman sekarang dapat dikatakan merupakan buah pikir dari warisan leluhur. Warisan leluhur dapat berupa artefak yang tidak hanya

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah.

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah. GAYA KATA (DIKSI) PADA KUMPULAN PUISI GOLF UNTUK RAKYAT KARYA DARMANTO JATMAN DAN PEMAKNAANNYA: KAJIAN STILISTIKA DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA DI SMA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

Tanbīhātun li l-ghāfilīn suntingan teks, analisis struktur, dan resepsi

Tanbīhātun li l-ghāfilīn suntingan teks, analisis struktur, dan resepsi Tanbīhātun li l-ghāfilīn suntingan teks, analisis struktur, dan resepsi SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra

Lebih terperinci

PERUBAHAN MAKNA KATA DALAM WACANA BERITA POLITIK DI SURAT KABAR JAWA POS EDISI FEBRUARI-MARET 2011 SKRIPSI. Oleh. Decca Ayu Wulan A NIM

PERUBAHAN MAKNA KATA DALAM WACANA BERITA POLITIK DI SURAT KABAR JAWA POS EDISI FEBRUARI-MARET 2011 SKRIPSI. Oleh. Decca Ayu Wulan A NIM PERUBAHAN MAKNA KATA DALAM WACANA BERITA POLITIK DI SURAT KABAR JAWA POS EDISI FEBRUARI-MARET 2011 SKRIPSI Oleh Decca Ayu Wulan A NIM 070210402108 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rahmat Allah SWT karena leluhur kita telah mewariskan khazanah kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. rahmat Allah SWT karena leluhur kita telah mewariskan khazanah kebudayaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, yang wajib kita mensyukuri rahmat Allah SWT karena leluhur kita telah mewariskan khazanah kebudayaan yang tidak ternilai

Lebih terperinci

ASPEK SOSIAL DALAM NOVEL KUBAH KARYA AHMAD TOHARI: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA SKRIPSI

ASPEK SOSIAL DALAM NOVEL KUBAH KARYA AHMAD TOHARI: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA SKRIPSI ASPEK SOSIAL DALAM NOVEL KUBAH KARYA AHMAD TOHARI: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA SKRIPSI Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

PROBLEMATIKA SOSIAL DALAM NOVEL SEKALI DALAM 100 TAHUN KARYA MARGA T.

PROBLEMATIKA SOSIAL DALAM NOVEL SEKALI DALAM 100 TAHUN KARYA MARGA T. PROBLEMATIKA SOSIAL DALAM NOVEL SEKALI DALAM 100 TAHUN KARYA MARGA T. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan masa lampau, karena naskah-naskah tersebut merupakan satu dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan masa lampau, karena naskah-naskah tersebut merupakan satu dari berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Khasanah budaya bangsa Indonesia yang berupa naskah klasik, merupakan peninggalan nenek moyang yang masih dapat dijumpai hingga sekarang. Naskah-naskah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nusantara memiliki beberapa jenis kesusastraan yang diciptakan, berkembang dan dilestarikan oleh masyarakat pendukungnya. Salah satu kesusastraan yang berkembang

Lebih terperinci

Kawruh warnining udheng-udhengan (suatu tinjauan filologis) Budi Kristiono C UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAB I PENDAHULUAN

Kawruh warnining udheng-udhengan (suatu tinjauan filologis) Budi Kristiono C UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAB I PENDAHULUAN Kawruh warnining udheng-udhengan (suatu tinjauan filologis) Budi Kristiono C0199012 UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang memiliki

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh FADHILAH SARTIKA NIM

SKRIPSI. Oleh FADHILAH SARTIKA NIM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN POKOK BAHASAN HARGA DIRI MENGGUNAKAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR SISWA KELAS III SDN 7 KEDUNGGEBANG KECAMATAN TEGALDLIMO KABUPATEN BANYUWANGI

Lebih terperinci

KAJIAN SEMIOTIK SYAIR SINDHEN BEDHAYA KETAWANG PADA NASKAH SERAT SINDHEN BEDHAYA

KAJIAN SEMIOTIK SYAIR SINDHEN BEDHAYA KETAWANG PADA NASKAH SERAT SINDHEN BEDHAYA KAJIAN SEMIOTIK SYAIR SINDHEN BEDHAYA KETAWANG PADA NASKAH SERAT SINDHEN BEDHAYA Skripsi Diajukan untuk Menempuh Ujian Sarjana Humaniora Program Strata 1 dalam Ilmu Sastra Indonesia Oleh: Fitrianna Arfiyanti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rakyat, sejarah, budi pekerti, piwulang, dll. (Nindya 2010:1). Manfaat dalam

BAB I PENDAHULUAN. rakyat, sejarah, budi pekerti, piwulang, dll. (Nindya 2010:1). Manfaat dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Naskah kuna mempunyai peran penting dalam peradaban umat manusia, karena naskah kuna berisi berbagai macam tulisan tentang: adat istiadat, cerita rakyat, sejarah, budi

Lebih terperinci

WACANA ARGUMENTASI DALAM RUBRIK OPINI PADA SURAT KABAR HARIAN JAWA POS DAN PEMANFAATANNYA DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA KRITIS DI SMA SKRIPSI

WACANA ARGUMENTASI DALAM RUBRIK OPINI PADA SURAT KABAR HARIAN JAWA POS DAN PEMANFAATANNYA DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA KRITIS DI SMA SKRIPSI WACANA ARGUMENTASI DALAM RUBRIK OPINI PADA SURAT KABAR HARIAN JAWA POS DAN PEMANFAATANNYA DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA KRITIS DI SMA SKRIPSI Oleh Winarti NIM 070210402096 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA

Lebih terperinci

PEMBERIAN NAMA DIRI ORANG JAWA DI DESA BENDUNGAN SKRIPSI. Oleh Aisa Nur Rohmah NIM

PEMBERIAN NAMA DIRI ORANG JAWA DI DESA BENDUNGAN SKRIPSI. Oleh Aisa Nur Rohmah NIM PEMBERIAN NAMA DIRI ORANG JAWA DI DESA BENDUNGAN SKRIPSI Oleh Aisa Nur Rohmah NIM.060210402079 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PROBLEM SOSIAL KUMPULAN SAJAK, BALADA AKU DAN RANTAI KARYA CIU CAHYONO Sebuah Pendekatan Sosiologi Sastra

PROBLEM SOSIAL KUMPULAN SAJAK, BALADA AKU DAN RANTAI KARYA CIU CAHYONO Sebuah Pendekatan Sosiologi Sastra PROBLEM SOSIAL KUMPULAN SAJAK, BALADA AKU DAN RANTAI KARYA CIU CAHYONO Sebuah Pendekatan Sosiologi Sastra SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna melengkapi Gelar Sarjana Sastra Prodi

Lebih terperinci

NILAI-NILAI EDUKATIF DALAM NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA SKRIPSI

NILAI-NILAI EDUKATIF DALAM NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA SKRIPSI NILAI-NILAI EDUKATIF DALAM NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia

Lebih terperinci

TINJAUAN BUKU. * Peneliti Islamic Manuscripts Unit (ILMU) PPIM UIN Syarif Hidayatullah

TINJAUAN BUKU. * Peneliti Islamic Manuscripts Unit (ILMU) PPIM UIN Syarif Hidayatullah TINJAUAN BUKU Fathurahman, Oman (Penyusun Utama), Aoyama, Toru (Penyunting Utama) (2010). Katalog Naskah Dayah Tanoh Abee, Aceh Besar. Komunitas Bambu, TUFS Tokyo, PPIM UIN Jakarta, Manassa, PKPM Aceh,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir-hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan

Lebih terperinci

ANALISIS NASIONALISME NOVEL BURUNG-BURUNG MANYAR KARYA YB. MANGUNWIJAYA SKRIPSI

ANALISIS NASIONALISME NOVEL BURUNG-BURUNG MANYAR KARYA YB. MANGUNWIJAYA SKRIPSI ANALISIS NASIONALISME NOVEL BURUNG-BURUNG MANYAR KARYA YB. MANGUNWIJAYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Sumber Data Sumber data penelitian ini adalah naskah Masaaila Aqiidatu `l-islam ( MAI ) hasil pemikiran Abu Laits As-Samarqandi. Data atau objek penelitian ini adalah teks

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SUGESTIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI SISWA KELAS V SDN ARJASA 02 JEMBER TAHUN PELAJARAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SUGESTIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI SISWA KELAS V SDN ARJASA 02 JEMBER TAHUN PELAJARAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SUGESTIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI SISWA KELAS V SDN ARJASA 02 JEMBER TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh Ahmad Utman Subandi NIM 090210204229

Lebih terperinci

MENGAPA KITA MEMPELAJARI FILOLOGI???

MENGAPA KITA MEMPELAJARI FILOLOGI??? MENGAPA KITA MEMPELAJARI FILOLOGI??? Peninggalan suatu kebudayaan yang berupa puing bangunan besar, semarak tapi belum cukup. Gambaran pikiran dan perasaan tersebut dapat dipahami lewat dokumen tertulis

Lebih terperinci

NOVEL ZIARAH YANG TERPANJANG KARYA K.USMAN Sebuah Pendekatan Sosiologi Sastra

NOVEL ZIARAH YANG TERPANJANG KARYA K.USMAN Sebuah Pendekatan Sosiologi Sastra NOVEL ZIARAH YANG TERPANJANG KARYA K.USMAN Sebuah Pendekatan Sosiologi Sastra SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Program Studi Sastra Indonesia Fakultas

Lebih terperinci

TEKNIK PENGEMBANGAN PARAGRAF EKSPOSISI PADA ARTIKEL KESEHATAN DI INTISARI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN MENULIS KELAS X SMA SKRIPSI

TEKNIK PENGEMBANGAN PARAGRAF EKSPOSISI PADA ARTIKEL KESEHATAN DI INTISARI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN MENULIS KELAS X SMA SKRIPSI TEKNIK PENGEMBANGAN PARAGRAF EKSPOSISI PADA ARTIKEL KESEHATAN DI INTISARI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN MENULIS KELAS X SMA SKRIPSI Oleh Weny Esti Wigati 090210402007 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

REKONSTRUKSI COK SAWITRI DALAM NOVEL TANTRI PEREMPUAN YANG BERCERITA TERHADAP NASKAH KIDUNG TANTRI KEDIRI TERJEMAHAN REVO ARKA GIRI SOEKATNO:

REKONSTRUKSI COK SAWITRI DALAM NOVEL TANTRI PEREMPUAN YANG BERCERITA TERHADAP NASKAH KIDUNG TANTRI KEDIRI TERJEMAHAN REVO ARKA GIRI SOEKATNO: REKONSTRUKSI COK SAWITRI DALAM NOVEL TANTRI PEREMPUAN YANG BERCERITA TERHADAP NASKAH KIDUNG TANTRI KEDIRI TERJEMAHAN REVO ARKA GIRI SOEKATNO: Kajian Intertekstualitas SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikir manusia demi menunjang keberlangsungan hidupnya. Dalam Kamus Besar

BAB I PENDAHULUAN. pikir manusia demi menunjang keberlangsungan hidupnya. Dalam Kamus Besar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan manusia. Hal itu disebabkan karena budaya merupakan hasil olah rasa dan olah pikir manusia demi menunjang

Lebih terperinci

PENYIMPANGAN KALIMAT BERBAHASA INDONESIA DALAM ARTIKEL MAHASISWA PROGRAM STUDI BAHASA INGGRIS UNIVERSITAS JEMBER SKRIPSI

PENYIMPANGAN KALIMAT BERBAHASA INDONESIA DALAM ARTIKEL MAHASISWA PROGRAM STUDI BAHASA INGGRIS UNIVERSITAS JEMBER SKRIPSI PENYIMPANGAN KALIMAT BERBAHASA INDONESIA DALAM ARTIKEL MAHASISWA PROGRAM STUDI BAHASA INGGRIS FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER SKRIPSI Oleh Akmalia Nur Puspita NIM 100210402098

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR PERLOKUSI PERNYATAAN - PERNYATAAN JOKOWI SELAKU KEPALA PEMERINTAH DKI JAKARTA DALAM SURAT KABAR DETIK.COM : Tinjauan Pragmatik

TINDAK TUTUR PERLOKUSI PERNYATAAN - PERNYATAAN JOKOWI SELAKU KEPALA PEMERINTAH DKI JAKARTA DALAM SURAT KABAR DETIK.COM : Tinjauan Pragmatik TINDAK TUTUR PERLOKUSI PERNYATAAN - PERNYATAAN JOKOWI SELAKU KEPALA PEMERINTAH DKI JAKARTA DALAM SURAT KABAR DETIK.COM : Tinjauan Pragmatik SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki banyak warisan hasil budaya dalam bentuk naskah atau manuskrip (Marsono, 2010), yang bahkan sampai saat ini belum dapat dihitung jumlahnya. Manuskrip

Lebih terperinci

JARGON DALAM FORUM KASKUS DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI ALTERNATIF MATERI PEMBELAJARAN PENULISAN SLOGAN

JARGON DALAM FORUM KASKUS DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI ALTERNATIF MATERI PEMBELAJARAN PENULISAN SLOGAN JARGON DALAM FORUM KASKUS DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI ALTERNATIF MATERI PEMBELAJARAN PENULISAN SLOGAN SKRIPSI Oleh: Winda Astutik NIM 090210402060 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Tinjauan Studi Terdahulu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Tinjauan Studi Terdahulu BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Studi Terdahulu Masalah tertentu biasanya telah diteliti atau dibahas dengan dimensi tertentu. Peneliti wajib menyebutkan penelitian yang sejenis tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai sesuatu maksud, baik dalam ilmu pengetahuan maupun bidang lainnya (Poerwadarminta, 1976:649). Bisa

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : FERIKA SARI NIM

SKRIPSI. Oleh : FERIKA SARI NIM PENERAPAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA SISWA KELAS III SD NEGERI 3 TAPANREJO BANYUWANGI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh : FERIKA SARI NIM 100210204028

Lebih terperinci

KETIDAKTEPATAN PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 JEMBER SKRIPSI

KETIDAKTEPATAN PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 JEMBER SKRIPSI KETIDAKTEPATAN PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 JEMBER SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR PENENTU PEMILIHAN BENTUK ORTOGRAFIS DALAM BAHASA SMS (SHORT MESSAGE SERVICE)

FAKTOR-FAKTOR PENENTU PEMILIHAN BENTUK ORTOGRAFIS DALAM BAHASA SMS (SHORT MESSAGE SERVICE) FAKTOR-FAKTOR PENENTU PEMILIHAN BENTUK ORTOGRAFIS DALAM BAHASA SMS (SHORT MESSAGE SERVICE) SKRIPSI Oleh Indah Sri Wulandari NIM 030110201028 JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS JEMBER

Lebih terperinci

REGISTER PERDAGANGAN DI BETENG TRADE CENTER SOLO : SEBUAH KAJIAN SOSIOLINGUISTIK

REGISTER PERDAGANGAN DI BETENG TRADE CENTER SOLO : SEBUAH KAJIAN SOSIOLINGUISTIK REGISTER PERDAGANGAN DI BETENG TRADE CENTER SOLO : SEBUAH KAJIAN SOSIOLINGUISTIK SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana Pendidikan S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia

Lebih terperinci

TINJAUAN FILOLOGI DAN AJARAN MORAL DALAM SÊRAT DRIYABRATA

TINJAUAN FILOLOGI DAN AJARAN MORAL DALAM SÊRAT DRIYABRATA TINJAUAN FILOLOGI DAN AJARAN MORAL DALAM SÊRAT DRIYABRATA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat pada kertas, lontar, kulit kayu atau rotan (Djamaris, 1977:20). Naskah

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat pada kertas, lontar, kulit kayu atau rotan (Djamaris, 1977:20). Naskah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Naskah merupakan obyek material filologi yang menyimpan berbagai ungkapan pikiran dan perasaan hasil budaya bangsa pada masa lalu (Baried, 1985:54). Naskah yang dimaksud

Lebih terperinci

KAJIAN PRAGMATIK PADA WACANA POJOK HARIAN BALI POST : Sebuah Tinjauan Pragmatik

KAJIAN PRAGMATIK PADA WACANA POJOK HARIAN BALI POST : Sebuah Tinjauan Pragmatik KAJIAN PRAGMATIK PADA WACANA POJOK HARIAN BALI POST : Sebuah Tinjauan Pragmatik SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa benda (tangible culture) atau budaya-budaya non-benda (intangible

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa benda (tangible culture) atau budaya-budaya non-benda (intangible BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki banyak kekayaan kebudayaan yang tak ternilai harganya. Kebudayaan yang dimaksud dapat berupa benda (tangible

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK KALIMAT TANYA PADA NOVEL DALAM MIHRAB CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY

ANALISIS BENTUK KALIMAT TANYA PADA NOVEL DALAM MIHRAB CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY ANALISIS BENTUK KALIMAT TANYA PADA NOVEL DALAM MIHRAB CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia

Lebih terperinci

METODE EDISI: STEMMA

METODE EDISI: STEMMA METODE EDISI: STEMMA Oleh: Tedi Permadi Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni - Universitas Pendidikan Indonesia Objek

Lebih terperinci

KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF PADA KISAH NABI MUHAMMAD SAW DALAM BUKU KISAH-KISAH TELADAN 25 NABI DAN RASUL KARYA MB.

KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF PADA KISAH NABI MUHAMMAD SAW DALAM BUKU KISAH-KISAH TELADAN 25 NABI DAN RASUL KARYA MB. KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF PADA KISAH NABI MUHAMMAD SAW DALAM BUKU KISAH-KISAH TELADAN 25 NABI DAN RASUL KARYA MB. ALAMSYAH SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PEMAKAIAN BAHASA JAWA DALAM NASKAH DRAMA LENG DAN TUK KARYA BAMBANG WIDOYO SP

KARAKTERISTIK PEMAKAIAN BAHASA JAWA DALAM NASKAH DRAMA LENG DAN TUK KARYA BAMBANG WIDOYO SP KARAKTERISTIK PEMAKAIAN BAHASA JAWA DALAM NASKAH DRAMA LENG DAN TUK KARYA BAMBANG WIDOYO SP SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Daerah

Lebih terperinci

ASPEK-ASPEK TEMATIS DALAM BUKU KAMBING JANTAN KARYA RADITYA DIKA: Tinjauan Struktural Robert Stanton

ASPEK-ASPEK TEMATIS DALAM BUKU KAMBING JANTAN KARYA RADITYA DIKA: Tinjauan Struktural Robert Stanton ASPEK-ASPEK TEMATIS DALAM BUKU KAMBING JANTAN KARYA RADITYA DIKA: Tinjauan Struktural Robert Stanton SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra

Lebih terperinci

KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN NARASI MAHASISWA BIPA KELAS KARYA SISWA DI UNIVERSITAS JEMBER

KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN NARASI MAHASISWA BIPA KELAS KARYA SISWA DI UNIVERSITAS JEMBER KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN NARASI MAHASISWA BIPA KELAS KARYA SISWA DI UNIVERSITAS JEMBER SKRIPSI Oleh Diah Ayu Nursafitri NIM 080210402034 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Lebih terperinci

JARGON PADA SPANDUK POLITIK PARA CALON BUPATI KABUPATEN JEMBER SKRIPSI. Oleh : Aenor Rofek NIM

JARGON PADA SPANDUK POLITIK PARA CALON BUPATI KABUPATEN JEMBER SKRIPSI. Oleh : Aenor Rofek NIM JARGON PADA SPANDUK POLITIK PARA CALON BUPATI KABUPATEN JEMBER SKRIPSI Oleh : Aenor Rofek NIM 060210402183 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipandang sebagai cipta sastra karena teks yang terdapat dalam teks mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. dipandang sebagai cipta sastra karena teks yang terdapat dalam teks mengungkapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Naskah-naskah Nusantara sangat beraneka ragam, yang isinya mengemukakan tentang kehidupan manusia misalnya, masalah politik, sosial, ekonomi, agama, kebudayaan, bahasa,

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan ARTIKEL ILMIAH Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh: Pebrina Pakpahan A1B110064 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh Veny Rosita Febriratna NIM

SKRIPSI. Oleh Veny Rosita Febriratna NIM PENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IIA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TEMA SIKAP DEMOKRATIS MELALUI PENERAPAN METODE SIMULASI DENGAN MEDIA GAMBAR DI SDN SUMBERSARI 01 JEMBER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dibaca dalam peningglan-peninggalan yang berupa tulisan.

BAB I PENDAHULUAN. dapat dibaca dalam peningglan-peninggalan yang berupa tulisan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Naskah merupakan sebuah bentuk karya tulis yang berupa bahan kertas atau buku tercipta dalam kurun waktu tertentu dapat terjadi penggerak tentang keadaan dan situasi

Lebih terperinci