DISTILASI SEDERHANA (DIS)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DISTILASI SEDERHANA (DIS)"

Transkripsi

1 MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA TILASI SEDERHANA () Disusun oleh: Fardhila Rochman Alexander Armyn Dr. Danu Ariono Dr. Dianika Lestari Dr. Ardiyan Harimawan PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2013

2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i DAFTAR GAMBAR... ii DAFTAR TABEL... iii BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II TUJUAN DAN SASARAN PERCOBAAN... 2 BAB III RANCANGAN PERCOBAAN... 3 III. 1. Percobaan dan Alat Ukur... 3 III.2. Bahan/Zat Kimia... 4 BAB IV PROSEDUR KERJA... 5 IV.1. Prosedur Kerja... 5 IV.2. Diagram Alir Percobaan... 7 DAFTAR PUSTAKA... 8 LAMPIRAN... 9 A. Data Mentah... 9 B. Contoh Pengolahan Data B.1. Penentuan densitas etanol B.2. Penentuan volume etanol yang dibutuhkan untuk membuat larutan umpan B.3. Kalibrasi indeks bias larutan etanol dengan refraktometer B.4. Penentuan laju pemanasan B.5. Hubungan konsentrasi distilat terhadap waktu B.6. Hubungan volume distilat terhadap waktu B.7. Neraca massa distilasi C. Data Spesifikasi dan Literatur i

3 DAFTAR GAMBAR Gambar IV. 1. Diagram Alir Percobaan... 7 Gambar B. 1. Kurva kalibrasi refraktometer Gambar B. 2. Kurva hubungan konsentrasi distilat terhadap waktu distilasi Gambar B. 3. Kurva hubungan volume distilat terhadap waktu distilasi Gambar B. 4. Kurva hubungan volume distilat kumulatif terhadap waktu distilasi Gambar C. 1. Diagram T-x-y campuran etanol air pada 1 atm ii

4 DAFTAR TABEL Tabel A. 1. Kondisi laboratorium... 9 Tabel A. 2. Kalibrasi termometer... 9 Tabel A. 3. Penentuan densitas etanol murni... 9 Tabel A. 4. Kalibrasi refraktometer... 9 Tabel A. 5. Kalibrasi laju pemanasan Tabel A. 6. Distilasi Tabel B. 1. Data mentah percobaan untuk penentuan densitas etanol Tabel B. 2. Data fisik etanol yang digunakan Tabel B. 3. Data hasil kalibrasi refraktometer Tabel B. 4. Data pengukuran laju pemanasan Tabel B. 5. Data pengukuran indeks bias distilat Tabel B. 6. Data pengukuran volume distilat Tabel B. 7. Tabel data untuk perhitungan neraca massa distilasi Tabel C. 1. Densitas air pada berbagai temperatur iii

5 BAB I PENDAHULUAN Pemisahan merupakan salah satu proses paling penting terutama pada bagian hilir proses kimia. Prinsip pemisahan adalah menentukan perbedaan sifat antara komponen-komponen yang ingin dipisahkan sehingga dapat ditentukan proses pemisahan yang tepat untuk digunakan. Sifat komponen dapat berupa sifat fisik maupun kimia. Salah satu sifat fisik komponen adalah titik didih atau temperatur saat komponen tersebut memiliki tekanan uap yang sama dengan tekanan lingkungan. Distilasi sederhana merupakan salah satu metode distilasi yang dapat digunakan untuk memisahkan campuran dalam wujud cair yang satu komponen dengan komponen lainnya memiliki titik didih yang jauh berbeda. Campuran tersebut akan dipanaskan hingga temperaturnya melebihi titik didih komponen yang lebih rendah namun tidak melebihi titik didih komponen yang lebih tinggi. Campuran yang tadinya memiliki fasa cair, sebagian komponen yang lebih mudah menguap akan berada pada fasa gas akibat pemanasan sehingga dua komponen tersebut terpisah. Pada percobaan ini akan dilakukan proses distilasi sederhana untuk memisahkan larutan etanol-air dan tinjauan aspek-aspek yang berpengaruh pada proses pemisahan ini. Tujuan dari distilasi adalah memperoleh produk distilat dengan kemurnian yang lebih tinggi dari umpannya sehingga aspek yang ditinjau adalah aspek yang mempengaruhi konsentrasi dan kuantitas distilat. Beberapa aspek yang berpengaruh adalah konsentrasi umpan dan laju pemanasan umpan yang kemudian ditinjau hasilnya dengan melihat konsentrasi distilat terhadap waktu. 1

6 BAB II TUJUAN DAN SASARAN PERCOBAAN Tujuan dari pelaksanaan modul percobaan ini adalah mempelajari proses untuk memisahkan campuran biner dan memperoleh keterampilan dalam melakukan percobaan distilasi sederhana, Setelah melakukan percobaan, praktikan diharapkan dapat : 1. Membuat neraca massa untuk percobaan distilasi etanol-air. 2. Menentukan hubungan antara konsentrasi distilat terhadap waktu dengan variasi konsentrasi etanol pada umpan atau variasi laju pemanasan umpan. 3. Membandingkan hasil dan melakukan pembahasan terhadap percobaan dengan variasi yang berbeda. 4. Menentukan hubungan antara volume distilat terhadap waktu distilasi. 2

7 BAB III RANCANGAN PERCOBAAN III. 1. Percobaan dan Alat Ukur 1. Satu set perangkat peralatan distilasi sederhana yang terdiri dari : 1 buah labu didih tiga leher 1 buah pemanas listrik dan heating mantle 1 buah kondensor untuk distilasi counter-current 1 buah adaptor untuk menyambung labu tiga leher dengan kondensor 3 sumbat karet yang dilengkapi lubang di tengahnya (2 buah berukuran pas dengan labu tiga leher dan 1 buah berukuran pas dengan adaptor kondesor) 2 buah termometer untuk mengukur distilat dan bottom 1 buah alat sampling 2 selang air 2 pasang statif dan klem 1 buah adaptor untuk mengalirkan distilat yang telah dikondensasi 2. Refraktometer 3. Piknometer 4. Gelas kimia 5. Labu Erlenmeyer 6. Vial 7. Pipet tetes 8. Filler 9. Stopwatch 10. Gelas ukur 11. Neraca digital 12. Label 13. Kapas 14. Sarung tangan 15. Lap 16. Aluminium foil 17. Batu didih 3

8 III.2. Bahan/Zat Kimia 1. Etanol 2. Aqua dm 3. Aseton 4. Vaselin atau silica grease 5. Air sabun 6. Es batu 4

9 BAB IV PROSEDUR KERJA IV.1. Prosedur Kerja a. Pengecekan Alat 1. Alat-alat gelas dikeluarkan dari lemarinya. 2. Peralatan gelas tersebut diperiksa, jika ada yang keadaannya pecah atau retak dikembalikan. Jika ada yang tidak bersih, dibersihkan terlebih dahulu. 3. Bila ada peralatan yang tidak lengkap, segera dilengkapi dengan melapor pada petugas dan asisten. 4. Setelah peralatan tersebut dipastikan dalam keadaan sempurna, praktikum dapat dilanjutkan. b. Kalibrasi Termometer 1. Termometer yang telah dipastikan dalam kondisi baik disiapkan. 2. Es batu dilelehkan dalam gelas kimia dan kemudian diukur temperatur air lelehan es batu dengan kedua termometer. Temperatur yang terbaca kedua termometer dicatat setelah menunjukkan angka yang konstan. 3. Aqua dm dididihkan dalam sebuah gelas kimia dan kemudian temperaturnya diukur dengan kedua termometer. Temperatur yang terbaca kedua termometer dicatat setelah menunjukkan angka yang konstan. c. Kalibrasi Refraktometer 1. Larutan standar etanol-air dengan 8 variasi konsentrasi dibuat, variasi konsentrasi mencakup rentang konsentrasi umpan distilasi nantinya agar tidak perlu ekstrapolasi. 2. Indeks bias masing-masing diukur dengan menggunakan refraktometer. 3. Indeks bias masing-masing larutan standar dicatat. d. Pengukuran Densitas Etanol 1. Massa piknometer kosong ditimbang dan dicatat hasilnya. 2. Piknometer diisi dengan aqua dm dan massanya ditimbang dan dicatat hasilnya. 3. Piknometer dikosongkan kemudian dibersihkan dengan aseton dan dikeringkan. 4. Piknometer diisi dengan etanol dan ditimbang massanya serta dicatat hasil pengukurannya. 5

10 e. Pembuatan Larutan Umpan 1. Larutan umpan dibuat dengan mencampurkan campuran etanol dan aqua dm dengan jumlah yang telah ditentukan. 2. Tutup wadah dengan aluminium foil. f. Penentuan Laju Pemanasan 1. Air dimasukkan ke dalam labu didih tiga leher. 2. Labu diletakkan di atas pemanas dengan heating mantle. 3. Termometer dimasukkan ke salah satu leher. 4. Pemanas dinyalakan. 5. Ketika mendidih, temperature tiap waktu dicatat. 6. Laju pemanasan dihitung. g. Distilasi 1. Larutan umpan dimasukan ke dalam labu distilasi bersama dengan batu didih. 2. Alat percobaan dirangkai dan dipastikan agar semua alat lurus. 3. Air ke kondensor dialirkan. 4. Pemanas dinyalakan dengan skala pemanasan yang telah ditentukan. 5. Rangkaian alat dicek supaya tidak ada kebocoran dengan cara meneteskan air sabun di sambungan-sambungan rangkaian. 6. Tetesan pertama distilat ditunggu. Setelah tetesan pertama menetes, stopwatch dinyalakan. 7. Setiap 3 menit, penampung distilat diganti dengan yang baru hingga diperoleh 8 distilat (24 menit). Volume masing-masing distilat dicatat. 8. Temperatur bottom dan uap distilat terbentuk yang terbaca pada termometer dicatat setiap pergantian penampung distilat. 9. Setelah data-data di atas diperoleh, pemanas dimatikan dan peralatan didiamkan hingga mendingin. 10. Massa labu distilasi bersama residu diukur. Selanjutnya, labu distilasi dikosongkan dan massanya ditimbang. 11. Semua peralatan dibersihkan hingga bersih. Langkah 1 hingga 10 diulangi dengan variasi konsentrasi atau laju pemanas yang telah ditentukan. 6

11 IV.2. Diagram Alir Percobaan Gambar IV.1. Diagram Alir Percobaan 7

12 DAFTAR PUSTAKA 1. McCabe, W.L., Unit Operation of Chemical Engineering, 3 rd Edition, McGraw-Hill Book Co., New York, 1978, Chapter Treybal, R.E., Mass Transfer Operations, McGraw-Hill, 1981 Chapter Perry, R., Green, D.W., Maloney, J.O., Perry s Chemical Engineers Handbook, 6 th Edition, McGraw-Hill, Japan, Veazey, W.R., Hodgman, C.D., Handbook of Chemistry and Physics, 64 th Edition, CRC press,

13 A. Data Mentah LAMPIRAN Tabel A.1. Kondisi laboratorium Waktu Tekanan (mmhg) Temperatur ( o C) ± 0,05. ± 0, ± 0,05. ± 0, ± 0,05. ± 0,5 Tabel A.2. Kalibrasi termometer T literatur Termometer 1 Termometer 2 Titik beku air ( o C) Titik didih air ( o C) Tabel A.3. Penentuan densitas etanol murni Termometer yang digunakan (Termometer 1/Termometer 2) Temperatur aqua dm ( o C) Massa piknometer kosong (g) Massa piknometer berisi aqua dm (g) Massa piknometer berisi etanol (g) Tabel A.4. Kalibrasi refraktometer No. Komposisi etanol Volume etanol Volume aqua dm Indeks bias 1 Indeks bias 2 Indeks bias rata-rata

14 Tabel A.5. Kalibrasi laju pemanasan Skala pemanasan : Waktu (s) Temperatur ( o C) Skala pemanasan : Waktu (s) Temperatur ( o C) Skala pemanasan : Waktu (s) Temperatur ( o C) Tabel A.6. Distilasi Konsentrasi umpan (%-mol etanol) / Skala pemanasan Termometer untuk distilat Termometer untuk bottom Run ke- 1 Konsentrasi umpan (%-mol etanol) / Skala pemanasan Massa umpan (g) Massa bottom (g) Volume etanol (ml) Volume aqua dm (ml) Massa distilat (g) No. Waktu (menit) Volume distilat (ml) Volume kumulatif (ml) Indeks bias Temperatur bottom ( o C) Temperatur distilat ( o C)

15 Run ke- 2 Konsentrasi umpan (%-mol etanol) / Skala pemanasan Massa umpan (g) Massa bottom (g) Volume etanol (ml) Volume aqua dm (ml) Massa distilat (g) No. Waktu (menit) Volume distilat (ml) Volume kumulatif (ml) Indeks bias Temperatur bottom ( o C) Temperatur distilat ( o C) Run ke- 3 Konsentrasi umpan (%-mol etanol) / Skala pemanasan Massa umpan (g) Massa bottom (g) Volume etanol (ml) Volume aqua dm (ml) 11

16 Massa distilat (g) No. Waktu (menit) Volume distilat (ml) Volume kumulatif (ml) Indeks bias Temperatur bottom ( o C) Temperatur distilat ( o C) Data bottom distilasi Indeks bias Indeks bias No. Waktu (variasi ke-1) (variasi ke-2) Massa bottom untuk variasi ke-1 (g) Massa bottom untuk variasi ke-2 (g) Massa bottom untuk variasi ke-3 (g) Indeks bias (variasi ke-3) B. Contoh Pengolahan Data B.1. Penentuan densitas etanol Misalnya data yang didapatkan dari percobaan : 12

17 Tabel B.1. Data mentah percobaan untuk penentuan densitas etanol Temperatur aqua dm ( o C) 26 Massa piknometer kosong (g) 8,907 Massa piknometer berisi aqua dm (g) 13,708 Massa piknometer berisi etanol (g) 12,704 ρ air pada temperatur aqua dm (g/cm 3 ) 0,99678 Persamaan yang digunakan untuk mendapatkan densitas etanol murni adalah Data yang didapatkan dari percobaan dimasukkan ke persamaan. Sehingga didapatkan densitas etanol murni. B.2. Penentuan volume etanol yang dibutuhkan untuk membuat larutan umpan Misalnya data larutan umpan yang ingin dibuat : Tabel B.2. Data fisik etanol yang digunakan Volume total umpan (ml) 100 ρ air pada temperatur ruang 26 o C (g/cm 3 ) 0,99678 ρ etanol pada temperatur ruang 26 o C (g/cm 3 ) 33 Fraksi etanol (%-mol etanol) 10 Konsentrasi etanol yang tersedia (%-v/v) 95 Mr etanol (g/mol) 46 Mr aqua dm (g/mol) 18 Persamaan yang digunakan untuk menghitung volume etanol yang diperlukan untuk membuat larutan umpan adalah 13

18 Dimasukkan data untuk membuat larutan umpan. Dari perhitungan tersebut didapatkan volume etanol yang diperlukan sehingga didapatkan pula volume aqua dm yang diperlukan untuk membuat larutan umpan yaitu selisih antara volume total umpan yang diinginkan dengan volume etanol yang diperlukan. Persamaan di atas dapat pula digunakan untuk menghitung volume etanol dan aqua dm yang dibutuhkan untuk membuat larutan etanol pada kalibrasi refraktometer. B.3. Kalibrasi indeks bias larutan etanol dengan refraktometer Misal data yang didapat dari percobaan : Tabel B.3. Data hasil kalibrasi refraktometer Masing-masing sampel bervolume 20 ml No. Komposisi Volume Volume Indeks etanol (mol Indeks Indeks etanol aqua dm bias ratarata etanol/ mol aqua bias 1 bias 2 (ml) (ml) dm) ,00 1,3326 1,3325 1, ,03 1,83 18,17 1,3363 1,3362 1, ,06 3,44 16,56 1,3405 1,3416 1, ,09 4,87 15,13 1,3458 1,3448 1, ,12 6,15 13,85 1,3480 1,3491 1, ,15 7,30 12,70 1,3522 1,3512 1, ,18 8,34 11,66 1,3543 1,3544 1, ,21 9,30 10,70 1,3565 1,3559 1,

19 Indeks bias Laboratorium Instruksional Teknik Kimia Data pengukuran indeks bias larutan etanol dengan berbagai konsentrasi menggunakan refraktometer diplot dan dilakukan regresi linier sehingga menjadi kurva kalibrasi. Kurva kalibrasi digunakan untuk menentukan fraksi etanol untuk sampel distilat yang diambil saat percobaan distilasi. Kurva Kalibrasi Refraktometer 1, ,35500 y = 0,0035x + 1,3301 1, , , , , Fraksi etanol (%-mol etanol) Gambar B.1. Kurva kalibrasi refraktometer Dari kurva kalibrasi didapat persamaan atau B.4. Penentuan laju pemanasan Misal data yang didapatkan dari percobaan adalah Tabel B.4. Data pengukuran laju pemanasan Skala pemanasan : 7 Waktu (s) Temperatur ( o C) , ,

20 Dari data pada Tabel B.4 dapat dihitung laju pemanasan dengan persamaan Dengan rata-rata kenaikan temperatur tiap 30 detik yaitu 1,86 o C didapatkan laju pemanasan. Untuk aqua dm sebanyak 300 ml, massanya adalah sebesar 299,1 gram dan dari literatur diperoleh data Cp aqua dm pada 26 o C yaitu sebesar 4,179 kj/kg.k. B.5. Hubungan konsentrasi distilat terhadap waktu Misal data yang didapatkan dari percobaan adalah Tabel B.5. Data pengukuran indeks bias distilat No. Waktu (menit) Indeks bias Fraksi etanol (%-mol etanol) ,3617 9, ,3616 9, ,3609 8, ,3606 8, ,3605 8, ,3594 8, ,3583 8, ,3571 7,71 Fraksi mol etanol pada sampel didapatkan dari persamaan kalibrasi refraktometer sebelumnya sehingga didapatkan kurva hubungan antara konsentrasi distilat terhadap waktu distilasi. 16

21 Fraksi etanol (%-mol) Laboratorium Instruksional Teknik Kimia Konsentrasi Distilat vs Waktu Distilasi 9,2 9 8,8 8,6 8,4 8,2 8 7,8 7, Waktu (menit) Gambar B. 2. Kurva hubungan konsentrasi distilat terhadap waktu distilasi B.6. Hubungan volume distilat terhadap waktu Misal data yang didapatkan dari percobaan adalah Tabel B.6. Data pengukuran volume distilat No. Waktu (menit) Volume distilat (ml) Volume kumulatif (ml) ,5 14, ,7 28, ,6 40, ,3 52, ,1 63, ,0 73, ,5 82, ,0 91,7 Dengan mengalurkan data volume distilat terhadap waktu distilasi didapatkan hubungan volume tiap waktu maupun volume kumulatif terhadap waktu distilasi dan dapat terlihat kecenderungan grafik. 17

22 Axis Title Volume (ml) Laboratorium Instruksional Teknik Kimia Volume Distilat vs Waktu Distilasi Waktu (menit) Gambar B. 3. Kurva hubungan volume distilat terhadap waktu distilasi Volume Distilat Kumulatif vs Waktu Distilasi Axis Title Gambar B. 4. Kurva hubungan volume distilat kumulatif terhadap waktu distilasi B.7. Neraca massa distilasi Sesuai dengan hukum kekekalan massa untuk sistem tanpa reaksi maka Misal data percobaan untuk distilasi dengan larutan umpan 10 %-mol etanol 18

23 Tabel B.7. Tabel data untuk perhitungan neraca massa distilasi Massa umpan (g) 278,4 Massa bottom akhir (g) 180,6 Massa bottom sampel (g) 19,6 Massa distilat (g) 77 gram Hilang massa sebanyak 1,2 gram dapat dijelaskan bila dilakukan perhitungan neraca massa yang lebih detil dengan melibatkan fraksi etanol hasil analisis percobaan sehingga dapat diketahui apakah massa yang hilang air atau etanol dan dapat dianalisis mengapa perhitungan neraca massa menyimpang 0,43%. C. Data Spesifikasi dan Literatur Tabel C.1. Densitas air pada berbagai temperatur (Sumber : Handbook of Chemistry and Physics, CRC press, 64 th Ed.) 19

24 (Sumber : Dortmund Data Bank) Gambar C.1. Diagram T-x-y campuran etanol air pada 1 atm 20

25 LEMBAR KENDALI KESELAMATAN KERJA Laboratorium Instruksional Teknik Kimia Semester I-2013/2014 Nama modul / Kode modul : / Asisten Modul : Fardhila Rochman / Alexander Armyn Dosen Pembimbing : Dr. Danu Ariono / Dr. Dianika Lestari No. Bahan Sifat Bahan Tindakan Penanggulangan - Tidak berwarna - Tidak perlu penanganan - Tidak berbau khusus karena tidak - Tidak beracun berbahaya bagi tubuh. 1. Air - Titik didih : 100 o C - Hindari zat tercecer di dekat - Titik leleh : 0 o C sumber listrik. - Stabil - Menghantarkan listrik 2. Etanol 3. Aseton 4. Vaselin - Cair - Tidak berwarna - Mudah menguap - Mudah terbakar baik dalam bentuk cair maupun gas - Berbau ringan - Titik didih : 78 o C - Titik leleh : -114 o C - Larut dalam air - Cair - Tidak berwarna - Berbau kuat semerbak - Larut dalam air - Pelarut yang baik - Stabil - Tidak korosif - Titik didih : 58,02 o C - Titik leleh : -95,35 o C - Berbentuk gel putih - Tidak reaktif - Titik leleh : 48 o C-52 o C - Flash point : 190 o C - Pastikan wadah zat tertutup bila tidak digunakan. - Simpan di tempat dengan ventilasi yang baik. - Hindarkan dari api. - Hindari kontak dengan mata dan mulut. - Pastikan wadah zat tertutup bila tidak digunakan. - Simpan di tempat dengan ventilasi yang baik. - Hindarkan dari api. - Hindari kontak dengan mata dan mulut. - Hindari kontak dengan mata dan mulut. Kecelakaan yang mungkin terjadi Peralatan pecah dan pecahannya terkena bagian tubuh. Penanggulangan - Letakkan peralatan yang mudah pecah di tempat yang stabil sehingga tidak mudah jatuh. 21

26 Uap zat terkena mata sehingga iritasi. Zat terhirup dalam jumlah banyak. Zat tersulut api dan menyebabkan kebakaran. Korslet akibat masuknya air ke sumber listrik. Perlengkapan keselamatan kerja - Peralatan kaca yang masih panas tidak langsung didinginkan dengan air. - Bila pecahan terkena bagian tubuh segera hubungi asisten untuk memberikan P3K. Bilas mata dengan air bersih yang mengalir, cari pertolongan medis. Segera berpindah ke tempat terbuka, hirup udara segar, cari pertolongan medis. Padamkan api dengan lap basah atau alat pemadam kebakaran, jauhkan api dari barang yang berpotensi untuk terbakar, menjauh dari api. - Jauhkan air dari sumber listrik. - Bersihkan dan keringkan air yang tergenang. - Bila tersengat listrik, praktikan yang tidak tersengat harus mencabut sambungan listrik dengan sarung tangan karet, hubungi asisten dan petugas. Sarung tangan Jas laboratorium Goggle Prosedur Keselamatan Kerja Persiapan bahan - Aseton dan alkohol selalu ditempatkan pada wadah tertutup agar uapnya tidak membahayakan. - Jauhkan aseton dan alkohol dari api. - Jauhkan aseton dari bahan-bahan yang mudah larut. Pasca distilasi - Matikan pemanas sebelum memberhentikan aliran air kondensor. - Berhati-hati pada peralatan yang masih Persiapan alat - Pasang peralatan dengan erat dan rapi, pasang klem di tempat yang rawan. - Oleskan vaselin di tiap sambungan alat. Distilasi - Gunakan batu didih saat distilasi agar pemanasan homogen. - Alirkan air kondensor sebelum 22

27 panas. - Cabut sambungan listrik dan keringkan wilayah kerja. menyalakan pemanas. - Perhatikan umpan distilasi, pemanasakn hingga umpan habis dapat berbahaya bagi labu distilasi. Asisten Modul, Dosen Pembimbing, Fardhila Rochman Alexander Armyn Dr. Danu Ariono Dr. Dianika Lestari Koordinator Laboratorium Instruksional, Dr. Ardiyan Harimawan 23

DISTILASI BERTAHAP BATCH (DBB)

DISTILASI BERTAHAP BATCH (DBB) MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA DISTILASI BERTAHAP BATCH (DBB) Disusun oleh: Dinna Rizqi Awalia Dr. Danu Ariono Dr. Ardiyan Harimawan PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

SIFAT FISIK CAMPURAN MULTIKOMPONEN (MUL)

SIFAT FISIK CAMPURAN MULTIKOMPONEN (MUL) MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA SIFAT FISIK CAMPURAN MULTIKOMPONEN (MUL) Disusun oleh: Farhan Hilmyawan Yustiarza Dr. Sanggono Adisasmito Pri Januar Gusnawan, ST., MT. Dr. Ardiyan

Lebih terperinci

BAB I DISTILASI BATCH

BAB I DISTILASI BATCH BAB I DISTILASI BATCH I. TUJUAN 1. Tujuan Instruksional Umum Dapat melakukan percobaan distilasi batch dengan system refluk. 2. Tujuan Instrusional Khusus Dapat mengkaji pengaruh perbandingan refluk (R)

Lebih terperinci

PENGERINGAN BAHAN PANGAN (KER)

PENGERINGAN BAHAN PANGAN (KER) MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA PENGERINGAN BAHAN PANGAN (KER) Disusun oleh: Siti Nuraisyah Suwanda Dr. Dianika Lestari Dr. Ardiyan Harimawan PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS

Lebih terperinci

KESETIMBANGAN UAP CAIR (KUC)

KESETIMBANGAN UAP CAIR (KUC) MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA KESETIMBANGAN UAP CAIR (KUC) Disusun oleh: Gisela Swastika Mirna Jatiningrum Dr. Antonius Indarto Dr. Ardiyan Harimawan PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

Lebih terperinci

KESETIMBANGAN UAP CAIR (KUC)

KESETIMBANGAN UAP CAIR (KUC) MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA KESETIMBANGAN UAP CAIR Koordinator LabTK Dr. Pramujo Widiatmoko FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016 Kontributor: Dr. Antonius

Lebih terperinci

DINAMIKA PROSES TANGKI [DPT]

DINAMIKA PROSES TANGKI [DPT] MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA DINAMIKA PROSES TANGKI [DPT] Disusun oleh: Moch. Syahrir Isdiawan B. Raissa Alistia Dr. Tri Partono Adhi Dr. Winny Wulandari Dr. Ardiyan Harimawan

Lebih terperinci

KINETIKA REAKSI FASA CAIR (KIN)

KINETIKA REAKSI FASA CAIR (KIN) MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA KINETIKA REAKSI FASA CAIR (KIN) Disusun oleh: Hilman Prasetya Edi Muhammad Afif Naufal Dr. Subagjo Dr. I.G.B.N. Makertihartha Dr. Ardiyan Harimawan

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Kimia Fisik

Laporan Praktikum Kimia Fisik Laporan Praktikum Kimia Fisik DestilasiCampuranBiner Oleh :Anindya Dwi Kusuma Marista (131424004) Annisa Novita Nurisma (131424005) Rahma Ausina (131424022) Kelas : 1A- Teknik Kimia Produksi Bersih Politeknik

Lebih terperinci

ESTERIFIKASI MINYAK LEMAK [EST]

ESTERIFIKASI MINYAK LEMAK [EST] MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA ESTERIFIKASI MINYAK LEMAK [EST] Disusun oleh: Lia Priscilla Dr. Tirto Prakoso Dr. Ardiyan Harimawan PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

EKSTRAKSI BAHAN NABATI (EKS)

EKSTRAKSI BAHAN NABATI (EKS) MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA EKSTRAKSI BAHAN NABATI (EKS) Disusun oleh: Inasha Vaseany Dr. Tatang Hernas Soerawidjaja Dr. Ardiyan Harimawan PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA ALIRAN FLUIDA (ALF)

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA ALIRAN FLUIDA (ALF) MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA ALIRAN FLUIDA (ALF) Disusun oleh: Darren Kurnia Paul Victor Dr. Yogi Wibisono Budhi Dr. Irwan Noezar Dr. Ardiyan Harimawan PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

Lebih terperinci

PERCOBAAN I PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS

PERCOBAAN I PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS PERCOBAAN I PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS I. Tujuan 1. Menentukan berat molekul senyawa CHCl 3 dan zat unknown X berdasarkan pengukuran massa jenis gas secara eksperimen

Lebih terperinci

Kumpulan Laporan Praktikum Kimia Fisika PERCOBAAN VI

Kumpulan Laporan Praktikum Kimia Fisika PERCOBAAN VI PERCOBAAN VI Judul Percobaan : DESTILASI Tujuan : Memisahkan dua komponen cairan yang memiliki titik didih berbeda. Hari / tanggal : Senin / 24 November 2008. Tempat : Laboratorium Kimia PMIPA FKIP Unlam

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS OLEH: RATIH NOVIYANTI (1113031028) DEWA AYU PRAPTI WIDI PRAMERTI (1113031042) GUSTI AYU PUTU WULAN AMELIA PUTRI

Lebih terperinci

Kesetimbangan Fasa Cair-Cair dan Cair Uap

Kesetimbangan Fasa Cair-Cair dan Cair Uap Kesetimbangan Fasa Cair-Cair dan Cair Uap Kiftiyah Yuni Fatmawardi*, Teguh Andy A.M, Vera Nurchabibah, Nadhira Izzatur Silmi, Yuliatin, Pretty Septiana, Ilham Al Bustomi Kelompok 5, Kelas AB, Jurusan Kimia,

Lebih terperinci

PEMISAHAN DAN PEMURNIAN ZAT CAIR. Distilasi dan Titik Didih

PEMISAHAN DAN PEMURNIAN ZAT CAIR. Distilasi dan Titik Didih PEMISAHAN DAN PEMURNIAN ZAT CAIR Distilasi dan Titik Didih I. Tujuan 1.1 Mengetahui prinsip destilasi dan pengertian campuran azeotrop 1.2 Dapat mengkalibrasi thermometer dan dapat merangkai peralatan

Lebih terperinci

TANGKI BERPENGADUK (TGK)

TANGKI BERPENGADUK (TGK) MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA TANGKI BERPENGADUK (TGK) Koordinator LabTK Dr. Dianika Lestari / Dr. Pramujo Widiatmoko PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS OLEH: RATIH NOVIYANTI (1113031028) DEWA AYU PRAPTI WIDI PRAMERTI (1113031042) GUSTI AYU PUTU WULAN AMELIA PUTRI

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK. Pemisahan dan Pemurnian Zat Cair. Distilasi dan Titik Didih. Nama : Agustine Christela Melviana NIM :

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK. Pemisahan dan Pemurnian Zat Cair. Distilasi dan Titik Didih. Nama : Agustine Christela Melviana NIM : LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK Pemisahan dan Pemurnian Zat Cair Distilasi dan Titik Didih Nama : Agustine Christela Melviana NIM : 11210031 Tanggal Percobaan : 19 September 2013 Tanggal Pengumpulan Laporan

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA ALIRAN FLUIDA (ALF) Koordinator LabTK Dr. Pramujo Widiatmoko

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA ALIRAN FLUIDA (ALF) Koordinator LabTK Dr. Pramujo Widiatmoko MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA ALIRAN FLUIDA Koordinator LabTK Dr. Pramujo Widiatmoko FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016 Kontributor: Dr. Yogi Wibisono

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA FILTRASI (FIL)

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA FILTRASI (FIL) MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA FILTRASI (FIL) Disusun oleh: Joseph Bimandita Sunjoto Dr. Irwan Noezar Dr. Dendy Adityawarman Dr. Adriyan Harimawan PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS

Lebih terperinci

Penelitian ini akan dilakukan dengan dua tahap, yaitu : Tahap I: Tahap perlakuan awal (pretreatment step)

Penelitian ini akan dilakukan dengan dua tahap, yaitu : Tahap I: Tahap perlakuan awal (pretreatment step) BAB V METODOLOGI 5.1. Pengujian Kinerja Alat yang digunakan Penelitian ini akan dilakukan dengan dua tahap, yaitu : Tahap I: Tahap perlakuan awal (pretreatment step) 1. Menimbang Variabel 1 s.d 5 masing-masing

Lebih terperinci

PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK. Percobaan 1 PEMISAHAN DAN PEMURNIAN ZAT CAIR. Distilasi dan Titik Didih

PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK. Percobaan 1 PEMISAHAN DAN PEMURNIAN ZAT CAIR. Distilasi dan Titik Didih PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK Percobaan 1 PEMISAHAN DAN PEMURNIAN ZAT CAIR Distilasi dan Titik Didih Disusun oleh : NAMA : FAJRI ZAKIYYATU SA ADAH NPM : 10060312091 SHIFT / KELOMPOK : C / 2 TANGGAL PRAKTIKUM

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Bahan dan Peralatan 3.1.1 Bahan yang digunakan Pada proses distilasi fraksionasi kali ini bahan utama yang digunakan adalah Minyak Nilam yang berasal dari hasil penyulingan

Lebih terperinci

LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON BANTEN

LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON BANTEN MODUL 1.01 ABSORPSI Oleh : Fatah Sulaiman, ST., MT. LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON BANTEN 2008 2 Modul 1.01 ABSORPSI I. Tujuan Praktikum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Tujuan Percobaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Tujuan Percobaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Senyawa volatil adalah senyawa yang mudah menguap, terutama jika terjadi kenaikan suhu (Aziz, dkk, 2009). Gas mempunyai sifat bahwa molekul-molekulnya sangat berjauhan

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II Kolom Berpacking (HETP) BAB I PENDAHULUAN

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II Kolom Berpacking (HETP) BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Destilasi adalah proses pemisahan secara fisik yang berdasarkan atas perbedaan titik didih dan sedikitnya dibutuhkan dua komponen proses pemisahan tidak dapat dilakukan

Lebih terperinci

PENUKAR PANAS GAS-GAS (HXG)

PENUKAR PANAS GAS-GAS (HXG) MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA PENUKAR PANAS GAS-GAS (HXG) Disusun oleh: Ibrahim A Suryawijaya Corelya Erindah A Dr. Dendy Adityawarman Pri Januar Gusnawan, S.T., M.T. Dr. Ardiyan

Lebih terperinci

PENUKAR PANAS GAS-GAS (HXG)

PENUKAR PANAS GAS-GAS (HXG) MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA PENUKAR PANAS GAS-GAS Koordinator LabTK Dr. Pramujo Widiatmoko FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016 Kontributor: Dr. Dendy

Lebih terperinci

PEMBUATAN PRODUK (PRD)

PEMBUATAN PRODUK (PRD) MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA PEMBUATAN PRODUK (PRD) Disusun oleh: Rosa Citra Aprilia Dr. IDG Arsa Putrawan Ir. G. Handi Argasetya, MT. Dr. Ardiyan Harimawan PROGRAM STUDI TEKNIK

Lebih terperinci

BABffl METODOLOGIPENELITIAN

BABffl METODOLOGIPENELITIAN BABffl METODOLOGIPENELITIAN 3.1. Baban dan Alat 3.1.1. Bahan-bahan yang digunakan Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah CPO {Crude Palm Oil), Iso Propil Alkohol (IPA), indikator phenolpthalein,

Lebih terperinci

MODUL I Pembuatan Larutan

MODUL I Pembuatan Larutan MODUL I Pembuatan Larutan I. Tujuan percobaan - Membuat larutan dengan metode pelarutan padatan. - Melakukan pengenceran larutan dengan konsentrasi tinggi untuk mendapatkan larutan yang diperlukan dengan

Lebih terperinci

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SO X ) Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SO X ) Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri Standar Nasional Indonesia Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SO X ) Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri ICS 13.040.40 Badan Standardisasi Nasional

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4 1. Cara aman membawa alat gelas adalah dengan... SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4 Satu tangan Dua tangan Dua jari Lima jari Kunci Jawaban : B Alat-alat

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS. Oleh:

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS. Oleh: LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS Oleh: NI PUTU WIDIASTI NI PUTU MERRY YUNITHASARI I DEWA GEDE ABI DARMA (1113031049)/D (1113031059)/D (1113031064)/D

Lebih terperinci

BAB V METODOLOGI. Dalam pelaksanaan percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

BAB V METODOLOGI. Dalam pelaksanaan percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu: BAB V METODOLOGI 5. Tahap Pelaksanaan Dalam pelaksanaan percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:. Tahap Perlakuan Awal (Pretreatment) Tahap perlakuan awal ini daging kelapa dikeringkan dengan

Lebih terperinci

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan. Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan. Cara menggunakannya adalah dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkandengan lap. Kemudian dimasukkan larutan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Diagram alir merupakan penggambaran secara singkat dari suatu proses. Diagram alir dibuat untuk memudahkan dalam memahami suatu proses. Untuk memperjelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metodologi Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu percobaan pendahuluan dan percobaan utama. Percobaan pendahuluan berupa penyiapan umpan, karakterisasi umpan,

Lebih terperinci

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan. Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk Cara nya Pembersihan sangat mengencerkan suatu larutan. adalah dibersihkan, dikalibrasi, lalu disarankan busa / dikeringkandengan lap.

Lebih terperinci

TEKNIK FERMENTASI (FER)

TEKNIK FERMENTASI (FER) MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA TEKNIK FERMENTASI (FER) Disusun oleh: Jasmiandy Dr. M. T. A. P. Kresnowati Dr. Ardiyan Harimawan PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Lebih terperinci

BAB V METODELOGI. 5.1 Pengujian Kinerja Alat. Produk yang dihasilkan dari alat pres hidrolik, dilakukan analisa kualitas hasil meliputi:

BAB V METODELOGI. 5.1 Pengujian Kinerja Alat. Produk yang dihasilkan dari alat pres hidrolik, dilakukan analisa kualitas hasil meliputi: BAB V METODELOGI 5.1 Pengujian Kinerja Alat Produk yang dihasilkan dari alat pres hidrolik, dilakukan analisa kualitas hasil meliputi: 1. Analisa Fisik: A. Volume B. Warna C. Kadar Air D. Rendemen E. Densitas

Lebih terperinci

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian 14 BAB V METODOLOGI 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian No. Nama Alat Jumlah 1. Oven 1 2. Hydraulic Press 1 3. Kain saring 4 4. Wadah kacang kenari ketika di oven 1 5.

Lebih terperinci

Before UTS. Kode Mata Kuliah :

Before UTS. Kode Mata Kuliah : Before UTS Kode Mata Kuliah : 2045330 Bobot : 3 SKS Pertemuan Materi Submateri 1 2 3 4 Konsep dasar perpindahan massa difusional Difusi molekuler dalam keadaan tetap Difusi melalui non stagnan film 1.

Lebih terperinci

MAKALAH KIMIA PEMISAHAN

MAKALAH KIMIA PEMISAHAN MAKALAH KIMIA PEMISAHAN Destilasi Bertingkat DISUSUN OLEH : Nama :1. Shinta Lestari ( A1F014011) 2. Liis Panggabean ( A1F014018) 3. Dapot Parulian M ( A1F014021) 4. Wemiy Putri Yuli ( A1F014022) 5. Epo

Lebih terperinci

BAB V METODOLOGI. Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian

BAB V METODOLOGI. Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian BAB V METODOLOGI Penelitian ini akan dilakukan 2 tahap, yaitu : Tahap I : Tahap perlakuan awal (pretreatment step) Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian

Lebih terperinci

Cara uji berat jenis aspal keras

Cara uji berat jenis aspal keras Standar Nasional Indonesia Cara uji berat jenis aspal keras ICS 93.080.20; 75.140 Badan Standardisasi Nasional Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau menggandakan sebagian atau seluruh

Lebih terperinci

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu: BAB V METODOLOGI Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu: Tahap : Tahap Perlakuan Awal ( Pretreatment ) Pada tahap ini, kacang tanah dibersihkan dihancurkan dan dipanggang pada oven berdasarkan

Lebih terperinci

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 6: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metode indofenol menggunakan spektrofotometer

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 6: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metode indofenol menggunakan spektrofotometer Standar Nasional Indonesia Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 6: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metode indofenol menggunakan spektrofotometer ICS 13.040.40 Badan Standardisasi Nasional

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK VOLUM MOLAL PARSIAL. Nama : Ardian Lubis NIM : Kelompok : 6 Asisten : Yuda Anggi

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK VOLUM MOLAL PARSIAL. Nama : Ardian Lubis NIM : Kelompok : 6 Asisten : Yuda Anggi LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK VOLUM MOLAL PARSIAL Nama : Ardian Lubis NIM : 121810301028 Kelompok : 6 Asisten : Yuda Anggi LABORATORIUM KIMIA FISIK JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 2 EQUILIBRIUM STILL

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 2 EQUILIBRIUM STILL PRKTIKUM OPERSI TEKNIK KIMI II MODUL 2 EQUILIRIUM STILL LORTORIUM RISET DN OPERSI TEKNIK KIMI PROGRM STUDI TEKNIK KIM FKULTS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN VETERN JW TIMUR SURY EQUILIRIUM STILL TUJUN Percobaan

Lebih terperinci

Koordinator:Dr. Ardiyan Harimawan

Koordinator:Dr. Ardiyan Harimawan Kuliah Awal Semester Lab Instruksional Teknik Kimia Keselamatan Kerja, Kesehatan & Perlindungan Lingkungan (K3L) Lab Koordinator:Dr. Ardiyan Harimawan Sadari! Area Labtek X (termasuk Lab Pilot & Bengkel2

Lebih terperinci

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Minyak goreng bekas

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Minyak goreng bekas BABHI METODA PENELITIAN 3.1. Bahan dan Alat 3.1.1. Bahan-bahan yang digunakan Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Minyak goreng bekas yang diperoleh dari salah satu rumah makan di Pekanbaru,

Lebih terperinci

PERCOBAAN II PENENTUAN BERAT MOLEKUL SENYAWA VOLATIL : SILVIA ROSDELINA NIM : H

PERCOBAAN II PENENTUAN BERAT MOLEKUL SENYAWA VOLATIL : SILVIA ROSDELINA NIM : H LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA PERCOBAAN II PENENTUAN BERAT MOLEKUL SENYAWA VOLATIL NAMA : SILVIA ROSDELINA NIM : H3 11 11 281 KELOMPOK : VII (TUJUH) HARI / TANGGAL : SENIN / 18 MARET 2013 ASISTEN : RAYMOND

Lebih terperinci

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu :

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu : 9 BAB V METODOLOGI Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu : Tahap I : Tahap perlakuan awal (pretreatment step) Pada tahap ini, dilakukan pembersihan kelapa sawit, kemudian dipanaskan

Lebih terperinci

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 2 tahap, yaitu :

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 2 tahap, yaitu : BAB V METODOLOGI Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 2 tahap, yaitu : Tahap I : Tahap perlakuan awal (pretreatment step) Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji nyamplung dari cangkangnya

Lebih terperinci

SINTESIS KLOROFORM. I. TUJUAN 1. Membuat kloroform dengan bahan dasar aseton dan kaporit. 2. Menghitung rendemen kloroform yang terbentuk.

SINTESIS KLOROFORM. I. TUJUAN 1. Membuat kloroform dengan bahan dasar aseton dan kaporit. 2. Menghitung rendemen kloroform yang terbentuk. SINTESIS KLOROFORM I. TUJUAN 1. Membuat kloroform dengan bahan dasar aseton dan kaporit. 2. Menghitung rendemen kloroform yang terbentuk. II. TEORI Kloroform merupakan senyawa turunan dari alkana yaitu

Lebih terperinci

LAMPIRANA DIAGRAM ALIR METODE PENELITIAN

LAMPIRANA DIAGRAM ALIR METODE PENELITIAN LAMPIRANA DIAGRAM ALIR METODE PENELITIAN Tilupl Gambar A.1 Diagram Alir Metode Penelitian A-1 LAMPIRAN B PROSEDUR PEMBUATAN COCODIESEL MELALUI REAKSI METANOLISIS B.l Susunan Peralatan Reaksi metanolisis

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli September 2013 bertempat di

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli September 2013 bertempat di III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli September 2013 bertempat di Laboratorium Pengolahan Limbah Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian dan Laboratorium

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) F-234

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) F-234 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-234 Perbandingan Metode Steam Distillation dan Steam-Hydro Distillation dengan Microwave Terhadap Jumlah Rendemen serta Mutu

Lebih terperinci

A. Tujuan Percobaan Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu menghasilkan minyak sereh dengan cara destilasi

A. Tujuan Percobaan Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu menghasilkan minyak sereh dengan cara destilasi A. Tujuan Percobaan Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu menghasilkan minyak sereh dengan cara destilasi B. Alat dan Bahan Adapun alat-alat yang dibutuhkan dalam percobaan ini yaitu : 1. Labu Destilasi

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) F-39

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) F-39 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-39 Perbandingan Antara Metode - dan Steam- dengan pemanfaatan Microwave terhadap Jumlah Rendemenserta Mutu Minyak Daun Cengkeh

Lebih terperinci

HUKUM RAOULT. campuran

HUKUM RAOULT. campuran HUKUM RAOULT I. TUJUAN - Memperhatikan pengaruh komposisi terhadap titik didih campuran - Memperlihatkan pengaruh gaya antarmolekul terhadap tekanan uap campuran II. TEORI Suatu larutan dianggap bersifat

Lebih terperinci

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu: BAB V METODOLOGI Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu: Tahap : Tahap Perlakuan Awal ( Pretreatment ) Pada tahap ini, biji pepaya dibersihkan dan dioven pada suhu dan waktu sesuai variabel.

Lebih terperinci

Disusun oleh: Jamaludin Al Anshori, S.Si

Disusun oleh: Jamaludin Al Anshori, S.Si Disusun oleh: Jamaludin Al Anshori, S.Si DAFTAR HALAMAN Manual Prosedur Pengukuran Berat Jenis... 1 Manual Prosedur Pengukuran Indeks Bias... 2 Manual Prosedur Pengukuran kelarutan dalam Etanol... 3 Manual

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA BATERAI (BAT) Koordinator LabTK Dr. Pramujo Widiatmoko

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA BATERAI (BAT) Koordinator LabTK Dr. Pramujo Widiatmoko MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA BATERAI Koordinator LabTK Dr. Pramujo Widiatmoko FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016 Kontributor: Dr. Isdiriayani Nurdin,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 LOKASI PENELITIAN Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Analisa dan Laboratorium Proses Industri Kimia, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Sumatera

Lebih terperinci

Basic laboratory skills terampil menggunakan alat dasar

Basic laboratory skills terampil menggunakan alat dasar Basic laboratory skills terampil menggunakan alat dasar Memanaskan menyaring meneteskan larutan ke dalam tabung reaksi Memastikan kesempurnaan endapan mengocok larutan melarutkan Memilih wadah untuk menimbang

Lebih terperinci

Gambar 3.1. Plastik LDPE ukuran 5x5 cm

Gambar 3.1. Plastik LDPE ukuran 5x5 cm BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian pirolisis dilakukan pada bulan Juli 2017. 3.1.2 Tempat Penelitian Pengujian pirolisis, viskositas, densitas,

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN PENELITIAN

BAB III RANCANGAN PENELITIAN BAB III RANCANGAN PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode stabilisasi dedak padi terhadap kualitas minyak dedak padi sebagai minyak pangan. Dengan demikian dapat

Lebih terperinci

KOROSI ELEKTROKIMIAWI (KOR)

KOROSI ELEKTROKIMIAWI (KOR) MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA OSI ELEKTROKIMIAWI () Disusun oleh: Robby Sukma Dharmawan Jeffrey Pradipta W Dr. Isdiriayani Nurdin Dr. Hary Devianto Dr. Ardiyan Harimawan PROGRAM

Lebih terperinci

DATA KESETIMBANGAN UAP-AIR DAN ETHANOL-AIR DARI HASIL FERMENTASI RUMPUT GAJAH

DATA KESETIMBANGAN UAP-AIR DAN ETHANOL-AIR DARI HASIL FERMENTASI RUMPUT GAJAH Jurnal Teknik Kimia : Vol. 6, No. 2, April 2012 65 DATA KESETIMBANGAN UAP-AIR DAN ETHANOL-AIR DARI HASIL FERMENTASI RUMPUT GAJAH Ni Ketut Sari Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industry UPN Veteran

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA REFRIGERASI (REF) Koordinator LabTK Dr. Pramujo Widiatmoko

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA REFRIGERASI (REF) Koordinator LabTK Dr. Pramujo Widiatmoko MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA REFRIGERASI Koordinator LabTK Dr. Pramujo Widiatmoko FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016 Kontributor: Ir. Johnner Sitompul,

Lebih terperinci

KETERAMPILAN LABORATORIUM DAFTAR ALAT LABORATORIUM

KETERAMPILAN LABORATORIUM DAFTAR ALAT LABORATORIUM KETERAMPILAN LABORATORIUM DAFTAR ALAT LABORATORIUM Oleh : Dewi Agustin ACC 113 028 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PALANGKARAYA

Lebih terperinci

DEAMINASI TEMPE (TMP)

DEAMINASI TEMPE (TMP) MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA DEAMINASI TEMPE (TMP) Disusun oleh: Hertiara Ratu Anindya Dr. Ukan Sukandar Dr. Ardiyan Harimawan PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. 4.1 Sampel. Sampel yang digunakan adalah tanaman nilam yang berasal dari Dusun

BAB IV METODE PENELITIAN. 4.1 Sampel. Sampel yang digunakan adalah tanaman nilam yang berasal dari Dusun BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Sampel Sampel yang digunakan adalah tanaman nilam yang berasal dari Dusun Kembangan, Kecamatan Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. Bagian tanaman yang digunakan adalah daun dan batang

Lebih terperinci

AlCl₃ (Aluminium Klorida) Ishmar Balda Fauzan ( ) Widya Fiqra ( ) Yulia Endah Permata ( )

AlCl₃ (Aluminium Klorida) Ishmar Balda Fauzan ( ) Widya Fiqra ( ) Yulia Endah Permata ( ) AlCl₃ (Aluminium Klorida) Ishmar Balda Fauzan (121411048) Widya Fiqra (121411061) Yulia Endah Permata (121411062) Pengertian Reaksi Terhadap Zat Lain AlCl₃ Kegunaan dan Manfaat MSDS Proses Pembuatan KARAKTERISTIK

Lebih terperinci

ELEKTROLISIS AIR (ELS)

ELEKTROLISIS AIR (ELS) MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA ELEKTROLISIS AIR (ELS) Koordinator LabTK Dr. Dianika Lestari / Dr. Pramujo Widiatmoko PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT

Lebih terperinci

3 METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan bahan 3.1.1 Alat Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan alat yang berasal dari Laboratorium Tugas Akhir dan Laboratorium Kimia Analitik di Program

Lebih terperinci

Bab III Metodologi Penelitian

Bab III Metodologi Penelitian Bab III Metodologi Penelitian III.1 Alat Penelitian Alat yang digunakan untuk membuat asap cair disebut juga alat pirolisator yang terdiri dari pembakar bunsen, 2 buah kaleng berukuran besar dan yang lebih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 : BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 : a) Proses Fermentasi di Laboratorium Biokimia Jurusan Biologi Fakultas Sains dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini: Gambar 3.1 Diagram alir penelitian 22 23 3.2 Metode Penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS KIMIA ORGANIK

LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS KIMIA ORGANIK LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS KIMIA ORGANIK PEMBUATAN t - BUTIL KLORIDA NAMA PRAKTIKAN : KARINA PERMATA SARI NPM : 1106066460 PARTNER PRAKTIKAN : FANTY EKA PRATIWI ASISTEN LAB : KAK JOHANNES BION TANGGAL

Lebih terperinci

2. Fase komponen dan derajat kebebasan. Pak imam

2. Fase komponen dan derajat kebebasan. Pak imam 2. Fase komponen dan derajat kebebasan Pak imam Fase dan komponen Fase adalah keadaan materi yang seragam di seluruh bagiannya, dalam komposisi kimia maupun fisiknya. (Gibbs) Banyaknya fase diberi lambang

Lebih terperinci

BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Terdiri dari

BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Terdiri dari Setelah mempelajari dan memahami konsep atom, ion, dan molekul, kini saatnya mempelajari ketiganya dalam bahan kimia sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah dapat melihat atom, ion,

Lebih terperinci

BAB V EKSTRAKSI CAIR-CAIR

BAB V EKSTRAKSI CAIR-CAIR BAB V EKSTRAKSI CAIR-CAIR I. TUJUAN 1. Mengenal dan memahami prinsip operasi ekstraksi cair cair. 2. Mengetahui nilai koefisien distribusi dan yield proses ekstraksi. 3. Menghitung neraca massa proses

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA KELARUTAN TIMBAL BALIK SISTEM BINER FENOL AIR

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA KELARUTAN TIMBAL BALIK SISTEM BINER FENOL AIR LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA KELARUTAN TIMBAL BALIK SISTEM BINER FENOL AIR I. TUJUAN 1. Memperoleh kurva komposisi sistem fenol-air terhadap suhu pada tekanan tetap 2. Menentukan suhu kritis kelarutan

Lebih terperinci

Sistem tiga komponen

Sistem tiga komponen LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA FISIK II KESETIMBANGAN FASA Selasa, 15 April 2014 DISUSUN OLEH: Fikri Sholiha 1112016200028 KELOMPOK 4 1. Fika Rakhmalinda 1112016200005 2. Naryanto 1112016200018 PROGRAM

Lebih terperinci

PENERAAN ALAT UKUR LAJU ALIR FLUIDA

PENERAAN ALAT UKUR LAJU ALIR FLUIDA PENERAAN ALAT UKUR LAJU ALIR FLUIDA I. TUJUAN PERCOBAAN Tujuan percobaan ini adalah membuat kurva baku hubungan antara tinggi pelampung dalam rotameter cairan dengan laju alir air dan kurva baku hubungan

Lebih terperinci

KOROSI ELEKTROKIMIAWI (KOR)

KOROSI ELEKTROKIMIAWI (KOR) MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA KOROSI ELEKTROKIMIAWI Koordinator LabTK Dr. Pramujo Widiatmoko FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016 Kontributor: Dr. Isdiriayani

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN

BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN Setiap melakukan penelitian dan pengujian harus melalui beberapa tahapan-tahapan yang ditujukan agar hasil penelitian dan pengujian tersebut sesuai dengan standar yang ada. Caranya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Penetapan kadar minyak atsiri kayu manis dan pemeriksaan mutu minyak

BAB III METODOLOGI. Penetapan kadar minyak atsiri kayu manis dan pemeriksaan mutu minyak BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat Pengujian Penetapan kadar minyak atsiri kayu manis dan pemeriksaan mutu minyak kayu manis dilakukan di Laboratorium Minyak Atsiri dan Bahan Penyegar Balai Pengujian Sertifikasi

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Kimia Fisika. PENENTUAN PERUBAHAN ENTALPI ( Hc) DENGAN MENGGUNAKAN KALORIMETER BOM

Laporan Praktikum Kimia Fisika. PENENTUAN PERUBAHAN ENTALPI ( Hc) DENGAN MENGGUNAKAN KALORIMETER BOM Laporan Praktikum Kimia Fisika PENENTUAN PERUBAHAN ENTALPI (Hc) DENGAN MENGGUNAKAN KALORIMETER BOM 18 Maret 2014 Dosen Pembimbing : Fitri Khoerunnisa Ph.D. Disusun oleh : Dinar Khairunisa (1307218) FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian tentang konversi biomassa kulit durian menjadi HMF dalam larutan ZnCl 2 berlangsung selama 7 bulan, Januari-Agustus 2014, yang berlokasi

Lebih terperinci

2. Eveline Fauziah. 3. Fadil Hardian. 4. Fajar Nugraha

2. Eveline Fauziah. 3. Fadil Hardian. 4. Fajar Nugraha Modul Praktikum Nama Pembimbing Nama Mahasiswa : Kimia Fisik : Bapak Drs.Budi Santoso, Apt.MT : 1. Azka Muhammad Syahida 2. Eveline Fauziah 3. Fadil Hardian 4. Fajar Nugraha Tanggal Praktek : 21 Semptember

Lebih terperinci

KONVERSI ENZIMATIK (ENZ)

KONVERSI ENZIMATIK (ENZ) MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA KONVERSI ENZIMATIK (ENZ) Disusunoleh: Arti Murnandari Dr. Retno Gumilang Dewi Dr. Ardiyan Harimawan PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan dari bulan Nopember 2012 sampai Januari 2013. Lokasi penelitian di Laboratorium Riset dan Laboratorium Kimia Analitik

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH

LAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH LAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH I. Tujuan Praktikan dapat memahami dan menstandarisasi larutan baku sekunder NaOH dengan larutan baku primer H 2 C 2 O 4 2H 2 O II. Dasar Teori Reaksi asam basa

Lebih terperinci

BAB III PERALATAN DAN METODE

BAB III PERALATAN DAN METODE BAB III PERALATAN DAN METODE 3.1. Metodologi Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengambil minyak dari buah Ki Honje dengan cara distilasi kukus dan/atau ekstraksi padat-cair menggunakan alat Soxhlet.

Lebih terperinci