Kegiatan Belajar 1: Sifat Koligatif Larutan. Menguasai teori aplikasi materipelajaran yang diampu secara mendalam pada kimia larutan.
|
|
- Ida Oesman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Kegiatan Belajar 1: Sifat Koligatif Larutan Capaian Pembelajaran Menguasai teori aplikasi materipelajaran yang diampu secara mendalam pada kimia larutan. Subcapaian pembelajaran: 1. Menentukan sifat koligatif larutan 2. Membandingkan sifat koligatif beberapa larutan 3. Menganalisis sifat koligatif larutan untuk menentukan derajat ionisasi larutan elektrolit Pokok-Pokok Materi 1. Penurunan Tekanan Uap 2. Kenaikan Titik Didih 3. Penurunan Titik Beku 4. Tekanan Osmosis Uraian Materi MOLALITAS DAN FRAKSI MOL Pembuatan larutan dengan molalitas dan fraksi mol tertentu, dengan zat terlarut berupa padatan atau berupa cairan pekat (dengan data awal % massa dan ρ) Air pelarut universal dan bersifat polar Dalam volume yangsama, larutan lebih pekat mengandung jumlah zat terlarut lebih banyak dibanding larutan lebih encer. Larutan adalah campuran homogen antara dua zat atau lebih Pelarut adalah zat dalam larutan yang jumlahnya lebih banyak (Jika nama pelarut tidak disebutkan maka diasumsikan pelarutnya adalah air) Zat terlarutnon volatile adalah zat yang merupakan komponen larutan berjumlah lebih sedikit dan bersifat sulit menguap Mol menyatakan sejumlah zat yang mengandung atom, molekul, ion tepat sama dengan jumlah atom yang terdapat dalam 12 g karbon-12, yaitu 6,02 x partikel
2 Massa molar suatu zat adalah massa, dalam gram, dari 1 mol suatu zat. Satuannya gram per mol (g/mol) Molaritas (M), menyatakan jumlah mol suatu zat terlarut yang terdapat dalam 1 L larutan Persen Massa zat terlarut (%) adalah massa zat terlarut dibagi dengan massa dari larutan (massa zat terlarut ditambahmassa pelarut ), dikalikan dengan 100%. Massa jenis (ρ) adalah perbandingan antara massa benda dengan volume benda. Satuan SI adalah kg/m 3 yaitu 1000 kg/m 3 (mks) =1 g/cm 3 (cgs) ρ air = 1 g/cm 3 Fraksi = bagian massa ter mol (1) MassaMolar ter mol ter ter M (2) % massa x100% V lar massa massa lar massa (3) volume lar lar.(4) Molalitas (m) dan Fraksi Mol (X), molter m (5) massa kg pel X ter ter..(6) mol mol ter mol pel X pel mol pel..(7) mol mol ter pel X X 1..(8) ter pel Pembuatan larutan dengan molalitas dan fraksi mol tertentu, dengan zat terlarut berupa padatan atau berupa cairan pekat (dengan data awal % massa dan ρ) Apabila penambahan zat terlarut dianggap tidak mempengaruhi volume larutan, maka molalitas(m) larutan sama dengan molaritas (M) nya Pembuatan larutan dengan kadar dan molaritas tertentu, dengan zat terlarut berupa padatan atau berupa cairan pekat (dengan data awal % dan ρ)
3 TEKANAN UAP DAN TITIK DIDIH Secara mikroskipis interaksi antar molekul dalam larutan zat non elektrolit non volatile lebih kompleks dibanding interaksi antar molekul dalam pelarut murni (airair; air-gula) Pelarut murni(air) lebih mudah menguap dibanding larutan zat non elektrolit non volatile Tekanan uap jenuh pelarut murni (P) > tekanan uap jenuh larutan zat non elektrolit non volatile (P o ). Komponen larutan zat non elektrolit sukar menguap (nonvolatil) yang menguap adalah pelarutnya. Air lebih sulit menguap dibanding alkohol Alkohol lebih sulit menguap dibanding bensin Molekul air lebih polar dari alkohol Molekul alkohol lebih polar dari komponen molekul bensin seperti heksana, heptana atau isooktana Uap jenuh adalah uap (gas) yang berada pada permukaan zat cair dalam sistem tertutup, dimana gas dan zat cair berada dalam kesetimbangan dinamis. Tekanan uap jenuh adalah tekanan uap (gas) pada permukaan zat cair yang disebabkan oleh uap jenuh Tekanan uap jenuh pelarut dinyatakan dengan P o Tekanan uap jenuh larutan dinyatakan dengan P Perubahan tekanan uap adalah selisih tekanan uap yang lebih tinggi dengan tekanan uap yang lebih rendah Penurunan tekanan uap (ΔP) adalah turunnya tekanan uap jenuh suatu larutan (P) relatif terhadap tekanan uap pelarut murninya (P o ) karena adanya zat terlarut non volatile Secara mikroskopis : Menguap adalah merenggangnya jarak antar molekul zat cair. Tekanan uap jenuh adalah tekanan pada permukaan cairan yang dihasilkan oleh uap jenuh
4 Molekul polar adalah molekul yang memiliki ikatan kovalen polar Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen, dimana atom-atomnya memiliki muatan positif dan negatif parsial (sebagian) Kepolaran molekul menentukan interaksi antar molekul-molekul dalam zat cair melalui gaya elektrostatik (gaya tarik menarik karena adanya muatan listrik), yang disebut dengan gaya antar-molekul. Tekanan uap (P) larutan zat non elektrolit non volatile selalu relatif < dibanding tekanan uap pelarut murninya (P o ) Menurut Hukum Raoult: P = X pel. P o. (9) Karena: ΔP = P o P dan X ter + X per = 1, diperoleh rumusan : ΔP = X ter. P o (10) Tiga bentuk air (a) Padat: molekul air terkunci dalam posisi kaku dan saling bedekatan. (b) Cair : Molekul airttetap saling berdekatan tetapi dapat bergerak agak bebas. (c) Gas : Molekul air berpisah jauh dan bergerak bebas secara acak Es (padat) Air (cair) Uap (gas) Dalam kehidupan sehari-hari, zat seperti air, terdapat dalam keadaan fase yang berbeda yaitu es (padat), air (cair) dan uap air (gas). Dalam fasa gas, pada suhu tinggi dan tekanan yang relatif rendah, molekul-molekulnya berdiri sendiri (molekul sangat renggang), tidak ada gaya tarik antarmolekul. Akan tetapi, pada suhu yang relatif rendah dan tekanan yang relatif tinggi, terdapat suatu gaya tarik-menarik antarmolekul. Gaya tarik menarik antar molekul itulah yang memungkinkan suatu gas dapat mengembun (molekul merapat) (Brady, 2012). Molekul-molekul dalam zat cair atau dalam zat padat diikat oleh gaya tarik menarik antar molekul. Oleh karena itu, untuk mencairkan suatu zat padat atau untuk menguapkan suatu zat cair (merenggangnya molekul-molekul) diperlukan energi untuk mengatasi gaya tarik-menarik antar molekul. Makin kuat gaya
5 tarik antar molekul suatu zat, makin banyak energi yang diperlukan untuk mengatasi gaya tarik antar molekul, maka semakin sulit zat tersebut menguap dan mendidih sehingga makin rendah tekanan uap dan semakin tinggi titik didihnya. Jenis gaya tarik antarmolekul dan kekuatannya tergambar pada Gambar 1: Gambar 1: Kepolaran molekul, Gaya antamolekul dan Urutan kekuatannya Jenis Gaya Antarmolekuler Jenis Terdapat dalam Gambaran molekuler Kekuatan Dispersi Semua molekul dan atom Dipol-dipol Molekul polar Ikatan hidrogen Molekul yang mengandung atom H terikat pada F,O,N Ion-dipol Campuran senyawa ionik dan molekul polar
6 Gambar 2 : Menguap, tekanan uap dan tekanan uap jenuh Mendidih, titik didih, titik didih normal = molekul H 2 O Gambar 3. Menguap Menguap (Tekanan uap jenuh air pada Uap 27 o C Jenuh = 26,74 mmhg) Tekanan udara luar (atmosfer) < 1 atm Tekanan udara luar (atmosfer) 1 atm (760 mm Hg) Titik didih (a) (b) Titik didih normal Gambar 4. Mendidih ( Titik didih normal air 100 o C )
7 INFORMASI : Menguap dipandang sebagai merenggangnya molekul pada permukaan cairan Mendidih dipandang sebagai merenggangnya semua molekul penyusun cairan Uap jenuh adalah uap saat laju penguapan sama dengan laju pengembunan kembali Tekanan uap jenuh adalah tekanan yang dihasilkan oleh uap jenuh Titik didih normal adalah suhu yang diperlukan untuk menghasilkan tekanan uap jenuh suatu zat cair sama dengan tekanan atmosfer 760 mmhg (1 atm) Gambar 3 : Larutan non elektrolit, larutan elektrolit lemah dan larutan elektrolit kuat SIFAT ELEKTROLIT LARUTAN Larutan Gula Larutan Asam Asetat Larutan Garam Dapur (Non Elektrolit) (Elektrolit Lemah) (Elektrolit Kuat)
8 Analisis: 1. Jika larutan pada Gambar3 diatas dibuat dengan melarutkan zat terlarut dalam jumlah mol yang sama, apakah jumlah zat atau spesies yang terdapat dalam masing-masing larutan diatas sama atau berbeda? (Misal, ke dalam masing-masing 100 ml air dilarutkan 0,1 mol masing-masing zat terlarut gula, asam asetat, dan garam dapur) 2. Jika jawaban Anda (b) tidak sama, maka urutkan larutan tersebut mulai dari jumlah spesies yang lebih sedikit dan beri alasan
9 GAMBAR 4: Gaya tarik antarmolekul pelarut (H 2 O) dalam pelarut murni dan dalam larutan. G Gula (zat terlarut non elektrolit) Interaksi molekul pelarut-molekul zat terlarut Hubungan gaya antarmolekuler dengan kecenderungan menguap dan tekanan uap jenuh pelarut murni Air (pelarut) Perubahan tekanan uap dan perubahan titik didih larutan dibanding pelarutnya Analisis: 1. Sebutkan gaya tarik antarmolekul dalam larutan gula dan bandingkan dengan pelarut murni 2. Bandingkan, mana yang lebih banyak (dan tentu akan lebih kuat) gaya tarik antarmolekul dalam larutan dibanding pelarut murni 3. Jelaskan pendapat anda, mana yang lebih mudah menguap, larutan gula atau pelarut murni (air) 4. Jelaskan pendapat anda, mana yang lebih tinggi tekanan uap jenuhnya, larutan gula atau pelarut murni (air) INFORMASI Perubahan tekanan uap adalah selisih tekanan uap yang lebih tinggi dengan tekanan uap yang lebih rendah Perubahan tekanan uap (ΔP) adalah turunnya tekanan uap jenuh larutan (P) relatif terhadap tekanan uap pelarut murninya (P o ) karena adanya zat terlarut non volatile Menurut Hukum Raoult: P = X pel. P o. (1) Karena: ΔP = P o P dan X ter + X per = 1, diperoleh rumusan : ΔP = X ter. P o (2)
10 PENURUNAN TEKANAN UAP DAN KENAIKAN TITIK DIDIH LARUTAN NONELEKTROLIT Pelarut murni(air) lebih mudah mendidih dibanding larutan Titik didih normal pelarut murni (T b pelarut ) < titik normal larutan (T b larutan ). Titik didih normal adalah suhu yang diperlukan untuk mengasilkan tekanan uap jenuh suatu cairan sama dengan tekanan atmosfir ( 760 mmhg = 76 cmhg 1 atm) Perubahan titik didih (ΔT b ) adalah selisih titik didih yang lebih tinggi dengan titik didih yang lebih rendah Kenaikan titik didih (ΔT b ) adalah naiknya titik didih larutan (T b larutan ) dibanding titik didih pelarut murni (T b pelarut) karena terdapatnya sejumlah zat terlarut. Kenaikan titik didih larutan (ΔT b ) adalah selisih antara titik didih larutan (T b larutan ) dengan titik didih pelarut murni (T b larutan ) Menurut Hukum Raoult : kenaikan titik suatu larutan non elektrolit berbanding lurus dengan tetapan molalitas didih air (K b ) dan molalitas larutan (m) Dirumuskan : T b = K b. m Air lebih sulit mendidih dibanding alcohol Molekul air lebih polar dari alcohol Titik didih normal air (pelarut) 100 o C Air yang dimasak dalam panci tertutup lebih cepat mendidih dibanding dalam wadah terbuka Jika dimasak bersamaan dengan nyala api kompor yang sama, air yang mengandung gula merah lebih lambat mendidih dibanding air murni Secara mikroskopis : Mendidih adalah bertambahnya energi kinetik molekul cairan Mendidih selalu diikuti oleh penguapan Suatu zat yang sulit mendidih, mempunyai titik didih tinggi
11 Menguap Uap Jenuh Tekanan udara luar (atmosfer) < 1 atm Tekanan udara luar (atmosfer) 1 atm (760 mm Hg) Titik didih ( a ) ( b ) Titik didih normal Gambar 4. Air mendidih (Titik didih normal air 100 o C ) GAMBAR 5: Mendidih, Titik didih, Titik didih normal INFORMASI = molekul H 2 O Molekul-molekul dalam zat cair atau dalam zat padat diikat oleh gaya tarik menarik antar molekul. Oleh karena itu, untuk mencairkan suatu zat padat atau untuk mendidihkan suatu zat cair (merenggangnya molekul-molekul) diperlukan energi untuk mengatasi gaya tarikmenarik antar molekul. Makin kuat gaya tarik antar molekul suatu zat, makin banyak energi yang diperlukan untuk mengatasi gaya tarik antar molekul, maka semakin sulit zat tersebut mendidih sehingga titik didihnya semakin tinggi. Mendidih dipandang sebagai merenggangnya semua molekul penyusun cairan serta meningkatnya energi kinetik semua partikel Titik didih normal adalah suhu yang diperlukan untuk menghasilkan tekanan uap jenuh suatu zat cair sama dengan tekanan atmosfer 760 mmhg (1 atm) di permukaannya Kenaikan titik didih larutan (ΔT b ) adalah selisih antara titik didih larutan (T b larutan ) dengan titik didih pelarut murni (T b larutan )
12 Menurut Hukum Raoult : kenaikan titik suatu larutan non elektrolit berbanding lurus dengan tetapan molalitas didih air (K b ) dan molalitas larutan (m), yang dirumuskan dengan persamaan (ΔT b ) = K b. m (1) PENURUNAN TITIK BEKU LARUTAN NON ELEKTROLIT Air (pelarut) lebih murni dibanding larutan yang mengandung zat terlarut Secara mikroskopis, membeku merupakan perubahan susunan partikel molekul dari tidak teratur menjadi teratur, sehingga bersifat eksoterm Titik beku pelarut murni (T f pelarut ) > titik beku larutan (T f larutan ). Air lebih mudah membeku daripada larutan gula Titik beku air (pelarut) 0 o C Secara makroskopik, membeku adalah perubahan wujud zat dari cair (tidak teratur) ke padat (lebih teratur). Secara mikroskopik, membeku adalah perubahan susunan molekul dari tidak teratur menjadi teratur. penurunan titik beku (Δ T f ) larutan adalah turunnya titik beku larutan (T b larutan ) dibanding titik beku pelarut murni (T f pelarut )karena terdapatnya sejumlah zat terlarut. Secara mikroskopis : Mendidih adalah bertambahnya energi kinetik molekul cairan Mendidih selalu diikuti oleh penguapan Suatu zat yang sulit mendidih, mempunyai titik didih tinggi Penurunan titik beku larutan (ΔT f ) adalah selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan. Menurut Hukum Raoult : penurunan titik beku suatu larutan non elektrolit berbanding lurus dengan tetapan molalitas beku air (K f ) dan molalitas larutan (m) Dirumuskan : (ΔTf) = Kf. m (1) Dalam kehidupan sehari-hari, air terdapat dalam fase yang berbeda yaitu es (padat), air (cair) dan uap air (gas).
13 Molekul-molekul dalam zat cair (air) atau dalam zat padat (es) diikat oleh gaya tarik menarik antar molekul. Oleh karena itu, untuk mencairkan suatu zat padat (es) atau merenggangnya molekul-molekul, diperlukan energi untuk mengatasi gaya tarikmenarik antar molekul (bersifat endoterm). Secara makroskopik, membeku adalah perubahan wujud zat dari cair ke padat. Secara mikroskopik, membeku adalah perubahan susunan molekul dari tidak teratur menjadi teratur. Titik beku adalah suhu pada saat fasa padat dan fasa cair berada dalam kesetimbangan (dinamis) Penurunan titik beku larutan (ΔT f ) adalah selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan. Menurut Hukum Raoult : penurunan titik beku suatu larutan non elektrolit berbanding lurus dengan tetapan molalitas beku air (K f ) dan molalitas larutan (m) Dirumuskan : (ΔTf) = Kf. m (1) GAMBAR 6: Membeku dan Penurunan titik beku larutan (ΔT f ) =molekul H 2 O ntuk air at: molekul air i dalam posisi kaku ing bedekatan. (b) olekul airttetap erdekatan tetapi ergerak agak (c) Gas : Molekul isah jauh dan k bebas secara Es (padat) Air (cair) Uap (gas) Gambar 1. Air (cair) jika MEMBEKU atau berubah menjadi Es (padat), maka yang berubah adalah KERAPATAN MOLEKULNYA. Semakin TIDAK MURNI suatu cairan (karena terdapat zat terlarut), maka semakin SULIT cairan tersebut membeku, sehingga TITIK BEKUnya SEMAKIN RENDAH
14 GAMBAR7 : Perubahan titik beku larutan dibanding pelarutnya akibat jumlah partikel zat terlarut Gambar 2. AMATI TANDA PANAH!!! (a) Kesetimbangan dalam pelarut murni: es (air membeku) dengan air (cair), sama banyak air yang membeku dengan es yang mencair (b) Kesetimbangan es dengan air yang mengandung zat terlarut (lebih banyak air (es) yang mencair dibanding molekul air (cair) yang membeku (menuju es) KESIMPULAN : Karena adanya zat terlarut, larutan menjadi lebih sulit membeku. Sehingga titik beku larutan lebih rendah dibanding titik beku pelarut murni Keterangan : = pelarut ( H 2 O ) = zat terlarut (misal gula) TEKANAN OSMOSIS Wortel jika direndam dalam air akan membesar ( mengembung ) dan disimpan lama di udara terbuka akan mengkerut Seseorang yang mengalami gangguan ginjal, salah satu indikasinya adalah terjadinya pembekakan ( udem ) pada jaringan tertentu, seperti daerah sekitar mata Jaringan usus adalah contoh dari selaput semiparmiable Secara mikroskopis selaput semiparmiable adalah selaput yang mempunyai pori-pori dengan ukuran khusus yang hanya dilewati partikel kecil seperti molekul air Osmosis adalah proses merembes pelarut dari larutan encer ke larutan pekat melalui selaput semiparmiable Perbedaan volume dua larutan pada saat kesetimbangan menghasilkan tekanan yang disebut Tekanan osmosis(π) ATAU Tekanan osmosis(π) adalah tekanan yang diberikan untuk mencegah peristiwa osmosis.
15 Tekanan osmosis (π) berbanding lurus dengantetapan Rydberg (R), suhu (T) dan molaritas (M) larutan Rumus : Π = MRT (1) dimana R = 0,082 L atm mol -1 K -1 ) T = ( o C + 273)K GAMBAR8: Osmosis dan Tekanan Osmosisi (π) Teakanan Osmosis Teakanan yang di perlukan untuk mencegah penambahan volume Pelarut murni Larutan Perpindahan pelarut Selaput semiparmiable Molekul zat terlarut Molekul pelarut = molekul air = molekul zat terlarut INFORMASI. Selaput semiparmiable adalah selaput yang mempunyai pori-pori dengan ukuran khusus yang hanya dilewati partikel kecil seperti molekul air Osmosis adalah proses merembes pelarut dari larutan encer ke larutan pekat melalui selaput semiparmiable Tekanan osmosis(π) adalah tekanan yang diberikan untuk mencegah peristiwa osmosis. Rumus : Π = MRT (1) dimana R = 0,082 L atm mol -1 K -1 ); T = ( o C + 273)K
16 Analisis 1. Jika dua larutan yang berbeda konsentrasi dibatasi dengan selaput semiparmiable, perubahan apa yang terjadi pada : a. permukaan larutan yang lebih pekat? b. permukaan larutan lebih encer? 2. Jelaskan proses apa yang menyebabkan terjadinya perubahan permukaan kedua larutan? 3. Sebutkan nama proses yang terkait dengan pertanyaan 2 4. Sampai kapan proses yang terkait dengan pertanyaan 3 akan terjadi 5. Dengan mengamati Gambar B atau C, sebutkan ciri/tanda bahwa kedua larutan telah mempunyai konsentrasi yang sama 6. Menurut pendapat Anda, tindakan apa yang dapat dilakukan pada permukaan larutan yang lebih pekat supaya proses terkait pertanyaan 3 tidak terjadi. 7. Berbeda atau samakah tinggi kenaikan larutan, jika larutan yang lebih pekat adalah a. larutan gula 0,5 M dibandingkan dengan larutan urea 0,5 M. Jika jawaban anda berbeda, maka sebutkan permukaan larutan mana yang lebih tinggi. b. larutan gula 0,5 M dibandingkan dengan larutan gula 1,0 M. Jika jawaban Anda berbeda, maka sebutkan permukaan larutan mana yang lebih tinggi. c. larutan gula 0,5 M dibandingkan dengan larutan urea 1,0 M. Jika jawaban Anda berbeda, maka sebutkan permukaan larutan mana yang lebih tinggi. 8. Jelaskan hubungan (berbanding lurus atau berbanding terbalik) antara Tekanan Osmosisi (π) dengan tetapan Rydberg (R), suhu (T) dan molaritas (M) larutan 9. Menurut pendapat Anda, mana yang lebih besar tekanan osmosisi (π) larutan gula 0,5 M atau larutan gula 1,0 M, beri penjelasan 10. Menurut pendapat Anda, mana yang lebih besar tekanan osmosisi (π) larutan gula 0,5 M atau larutan urea 1,0 M 11. Jika saudara diberikan larutan gikol 0,1 M dan larutan urea 0,1 M, menurut Anda sama atau berbeda tekanan osmotiknya? Jelaskan
17 12. Jika larutan gula 0,1 m dan larutan gula 0,5 m dibatasi dengan selaput semiparmiable maka: a. perkirakanlah permukaan larutan mana yang turun, jelaskan b. kearah larutan manakah pelarut (air) bergerak, jelaskan 13. Jika saudara diberikan larutan gula 0,1 M dan larutan gula 0,2 M isotonik atau tidak kedua larutan tersebut? Jelaskan 14. Hitunglah tekanan osmotik dari 500 ml larutan yang mengandung 17,1 gram gula (Mr gula = 342) pada suhu 270C (R = 0,082atm/mol K) 15. Hitunglah berapa gram gula (Mr = 342) yang diperlukan untuk membuat 200 ml larutan gula agar isotonik dengan larutan glikol 0,1 M pada suhu yang sama. 16. Jika sebuah tomat anda rendam dalam larutan pekat garam dapur, menurut perkiraan Anda tomat tersebut akan menyusut ataumembengkak, beri penjelasan Informasi mengenai tekanan osmosis dapat diklik di sini.
18 GAMBAR8 : Peristiwa Osmosis dalam kehidupan sehari-hari (A) Sel darah normal (B) Sel darah layu (menyusut) (C) Sel darah bengkak ( udem ) Sel darah merah dalam tiga tahap osmosis. (A) Bentuk normal sel darah merah, jumlah total air yang berpindah ke dalam dan keluar sel sama. (B) sel ini telah menyusut karena air lebih banyak bergerak keluar sel akibat proses osmosis. (C) sel ini membengkak karena air lebih banyak memasuki sel akibat proses osmosis. INFORMASI Analisis 1. Pada gambar B pada bagian luar atau dalam sel larutan yang mempunyai konsentrasi lebih besar 2. Pada gambar C pada bagian luar atau dalam sel larutan yang mempunyai konsentrasi lebih besar 3. Pada gambar A kenapa jumlah total air yang berpindah ke dalam dan keluar sel sama 4. Tentukan Gambar A atau B atau C yang memperlihatkan keadaan kedua larutan (pada bagian luar dan dalam sel) yang bersifat : ISOTONIK atau HIPERTONIK atau HIPOTONIK
19 MEMBANDINGKAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN NON ELEKTROLIT DAN ELEKTROLIT Pada konsentrasi yang sama, sifat koligatif larutan elektrolit lebih besar dibandingkan sifat koligatif larutan non elektrolit. Berdasarkan eksperimen, pada konsentrasi yang sama: o kenaikan titik didih NaCl (elektrolit kuat) dua kali lipat dari kenaikan titik didih gula (C 12 H 22 O 11 ) (non elektrolit) o kenaikan titik didih CaCl 2 (elektrolit kuat) tiga kali lipat dari kenaikan titik didih gula (C 12 H 22 O 11 )(non elektrolit) Sifat koligatif larutan dtentukan oleh jumlah partikel (ion, molekul) dalam larutan Secara mikroskopis, zat terlarut dalam larutan elektrolit jumlahnya lebih besar dibanding zat mula-mula yang dilarutkan, karena dalam larutan terurai menjadi ion-ion Secara mikroskopis, zat terlarut dalam larutan non elektrolit jumlah tidak berubah sebelum dan setelah dilarutkan, karena dalam larutan tidak terurai menjadi ion-ion. Perbandingan antara kenaikan titik didih larutan elektrolit dengan larutan non elektrolit oleh Van t Hoft disebut i ( berasal dari ionitation) Perbandingan antara kenaikan titik didih larutan elektrolit dengan larutan non elektrolit, dirumuskan dengan: i T T elektrolit nonelektrolit i elektrolit nonelektrolit Hubungan i dengan derajat ionisasi (α) dan jumlah ion penyusun elektrolit (n) dirumukan sbb: i = [1 + (n-1) α] Penurunan tekana uap (ΔP), kenaikan titik didih (ΔT b ), penurunan titik beku (ΔT f ) dan tekanan osmosis (π ) dirumuskan sbb o Dirumuskan : o ΔP = X ter. P o. i o ΔT b = K b. m.i o ΔTf = Kf. m. i
20 o Π Atau = MRT. i o ΔP = X ter. P o [1 + (n-1) α] o ΔT b = K b. m [1 + (n-1) α] o ΔTf = Kf. m [1 + (n-1) α] o Π = MRT [1 + (n-1) α] GAMBAR9: Larutan non elektrolit, larutan elektrolit lemah dan larutan elektrolit kuat SIFAT ELEKTROLIT LARUTAN (A) (B) (C) Larutan Gula Larutan Asam Asetat Larutan Garam Dapur (Non Elektrolit) (Elektrolit Lemah) (Elektrolit Kuat) Informasi mengenai sifat koligatif larutan juga dapat diklik di sini.
21 Rangkuman 1. Sifat Koligatif adalah sifat larutan yang hanya bergantung pada jumlah partikel zat terlarut. 2. Sifat koligatif larutan terbagi empat yaitu penurunan tekanan uap larutan, kenaikan titik didih larutan, penurunan titik beku larutan, dan tekanan osmosis. 3. Penurunan tekanan uap (ΔP) adalah turunnya tekanan uap jenuh suatu larutan (P) relatif terhadap tekanan uap pelarut murninya (P o ) karena adanya zat terlarut non volatile 4. Kenaikan titik didih larutan (ΔT b ) adalah selisih antara titik didih larutan (T b larutan ) dengan titik didih pelarut murni (T b larutan ) 5. Penurunan titik beku (Δ T f ) larutan adalah turunnya titik beku larutan (T b larutan ) dibanding titik beku pelarut murni (T f pelarut )karena terdapatnya sejumlah zat terlarut. 6. Tekanan osmosis (π) adalah tekanan yang diberikan untuk mencegah peristiwa osmosis 7. Pada konsentrasi yang sama, sifat koligatif larutan elektrolit lebih besar dibandingkan sifat koligatif larutan non elektrolit
Sifat Koligatif Larutan
Sifat Koligatif Larutan A. PENDAHULUAN Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung kepada jenis zat, tetapi hanya bergantung pada konsentrasi larutan. Sifat koligatif terdiri dari
Lebih terperinciSIFAT KOLIGATIF LARUTAN
BAB 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Gambar 1.1 Proses kenaikan titik didih Sumber: Jendela Iptek Materi Pada pelajaran bab pertama ini, akan dipelajari tentang penurunan tekanan uap larutan ( P), kenaikan titik
Lebih terperinciSIFAT KOLIGATIF LARUTAN
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Sifat koligatif larutan yaitu sifat larutan yang hanya dipengaruhi oleh jumlah partikel zat terlarut. Syarat sifat koligatis: 1. Larutan harus encer (larutan dianggap ideal) tidak
Lebih terperinciPilihan Ganda Soal dan Jawaban Sifat Koligatif Larutan 20 butir. 5 uraian Soal dan Jawaban Sifat Koligatif Larutan.
1 Pilihan Ganda Soal dan Jawaban Sifat Koligatif Larutan 20 butir. 5 uraian Soal dan Jawaban Sifat Koligatif Larutan. Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D atau E di depan jawaban yang benar!
Lebih terperinciSIFAT KOLIGATIF LARUTAN
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN STANDAR KOMPETENSI 1. Mendeskripsikan sifat-sifat Larutan, metode pengukuran dan terapannya. KOMPETENSI DASAR 1.1 Mendeskripsikan sifat-sifat Larutan, metode pengukuran dan terapannya.
Lebih terperinciI Sifat Koligatif Larutan
Bab I Sifat Koligatif Larutan Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini Anda dapat menjelaskan dan membandingkan sifat koligatif larutan nonelektrolit dengan sifat koligatif larutan elektrolit. Pernahkah
Lebih terperinciSulistyani M.Si
Sulistyani M.Si Email:sulistyani@uny.ac.id + Larutan terdiri dari pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Jumlah zat terlarut dalam suatu larutan dinyatakan dengan konsentrasi larutan. Secara kuantitatif,
Lebih terperinciKEGIATAN PEMBELAJARAN 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Uraian Materi Laut mati yang memiliki kadar garam tinggi, menyebabkan seseorang tidak akan tenggelam. Hal ini dikarenakan terjadinya penurunan tekanan uap
Lebih terperinciSifat-sifat Fisis Larutan
Chapter 7a Sifat-sifat Fisis Larutan Larutan adalah campuran homogen dari dua atau lebih zat Zat yang jumlahnya lebih sedikit disebut zat terlarut Zat yang jumlahnya lebih banyak disebut zat pelarut. 13.1
Lebih terperinciSIFAT KOLIGATIF LARUTAN
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN PENURUNAN TEKANAN UAP Penurunan Tekanan Uap adalah selisih antara tekanan uap jenuh pelarut murni dengan tekanan uap jenuh larutan. P = P - P P = Penurunan Tekanan Uap P = Tekanan
Lebih terperinciBAB 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN. STANDART KOMPETENSI Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran serta terapannya.
BAB 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN STANDART KOMPETENSI Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran serta terapannya. KOMPETENSI DASAR Mendeskripsikan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih,
Lebih terperinciL A R U T A N d a n s i f a t k o l i gat if l a r u t a n. Putri Anjarsari, S.S.i., M.Pd
L A R U T A N d a n s i f a t k o l i gat if l a r u t a n Putri Anjarsari, S.S.i., M.Pd putri_anjarsari@uny.ac.id LARUTAN Zat homogen yang merupakan campuran dari dua komponen atau lebih, yang dapat berupa
Lebih terperinciSIFAT KOLIGATIF LARUTAN
1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN A. KONSENTRASI LARUTAN B. PENGERTIAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN C. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN NONELEKTROLIT D. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN ELEKTROLIT Di dalam kehidupan sehari-hari, banyak
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I PENENTUAN TITIK BEKU Nama Mahasiswa NIM : Ita Permadani : M0311040 Hari/Tanggal Praktikum : Kamis, 10 November 2011 Kelompok : 13 Asisten Pembimbing : Dewi Nur Rita LABORATORIUM
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP LARUTAN 1. KOMPOSISI LARUTAN 2. SIFAT-SIFAT ZAT TERLARUT 3. KESETIMBANGAN LARUTAN 4. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
BAB 5 KONSEP LARUTAN 1. KOMPOSISI LARUTAN 2. SIFAT-SIFAT ZAT TERLARUT 3. KESETIMBANGAN LARUTAN 4. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN ZAT TERLARUT + PELARUT LARUTAN Komponen minor Komponen utama Sistem homogen PELARUTAN
Lebih terperinciSifat Koligatif Larutan
BABI Sifat Koligatif Larutan Sumber: Tempo, 20 Agustus 2006 Kamu tentu pernah menjenguk orang sakit di rumah sakit. Pernahkah kamu melihat orang sakit yang diberi cairan infus. Apakah sebenarnya cairan
Lebih terperinciSIFAT KOLIGATIF LARUTAN
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN DEFINISI Sifat koligatif larutan : sifat larutan yang tidak tergantung pada jenis zat terlarut tetapi hanya tergantung pada banyakknya partikel zat terlarut dalam larutan. Sifat
Lebih terperinciSIFAT KOLIGATIF LARUTAN
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN 1. Yang bukan merupakan sifat koligatif larutan adalah. A. Penurunan tekanan uap B. Penurunan titik beku C. Penurunan titik didih D. Kenaikan titik didih E. Tekanan osmosis Sifat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Belajar dan Hasil Belajar 2.1.1 Belajar Belajar merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Sukmadinata (2003) menyebutkan
Lebih terperinciKIMIA TERAPAN LARUTAN
KIMIA TERAPAN LARUTAN Pokok Bahasan A. Konsentrasi Larutan B. Masalah Konsentrasi C. Sifat Elektrolit Larutan D. Sifat Koligatif Larutan E. Larutan Ideal Pengantar Larutan adalah campuran homogen atau
Lebih terperinciPerhatikan gambar diagram P-T berikut:
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN 1. Yang bukan merupakan sifat koligatif larutan adalah. A. Penurunan tekanan uap B. Penurunan titik beku C. Penurunan titik didih D. Kenaikan titik didih E. Tekanan osmosis 2. Adanya
Lebih terperinciSoal dan Pembahasan. Soal dan Pembahasan Fraksi Mol. 1.Tentukan kemolalan larutan dari 0,01 mol NaOH dalam 200 gram air!
Soal dan Pembahasan Fraksi Mol Soal dan Pembahasan 1.Tentukan kemolalan larutan dari 0,01 mol NaOH dalam 200 gram air! Menentukan kemolalan Dimana m = kemolalan larutan p = massa pelarut n = jumlah mol
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR 1
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR 1 Penentuan Titik Beku Oleh: Nama NIM : Eka Anzihory : M0211024 Hari/tgl praktek : Kamis / 10 November 2011 Kelompok : 6 LABORATORIUM KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciSifat Dasar Larutan Kelarutan Pengaruh Jenis Zat pada Kelarutan
2. LARUTAN 1. Sifat Dasar Larutan Larutan adalah campuran yang bersifat homogen antara molekul, atom ataupun ion dari dua zat atau lebih. Disebut campuran karena susunannya atau komposisinya dapat berubah.
Lebih terperinciSifat koligatif larutan. Pak imam
Sifat koligatif larutan Pak imam Sifat-sifat koligatif larutan Adalah sifat larutan yang hanya ditentukan oleh jumlah partikel dalam larutan dan tidak tergantung jenis partikelnya. Materi terbatas untuk
Lebih terperinci20 % w/w = 100% 26.67% x =
massa zat terlarut (g) %w/w = x100% massa larutan (g) Contoh : hitung %berat NaCl yang dibuat dengan melarutkan 20 g NaCl dalam 55 g air Jawab : 20 % w/w = 100% 26.67% 20 + 55 x = Contoh : 50 ml alkohol
Lebih terperinciRINGKASAN MATERI PETA KONSEP KIMIA
RINGKASAN MATERI PETA KONSEP KIMIA Peta Konsep berikut : Dari Peta konsep yang terlukiskan diatas maka akan dibuat ringkasan materi sebagai LARUTAN adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling
Lebih terperinciLarutan dan Konsentrasi
Larutan dan Konsentrasi Tujuan Pembelajaran Mahasiswa memahami konsep larutan Mahasiswa memahami konsep perhitungan konsentrasi Pentingnya perhitungan konsentrasi Pentingnya memahami sifat larutan dan
Lebih terperinciBAB 4 TEMUAN DAN PEMBAHASAN. merumuskan indikator dan konsep pada submateri pokok kenaikan titik didih
BAB 4 TEMUAN DAN PEMBAHASAN Secara garis besar, penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap yaitu merumuskan indikator dan konsep pada submateri pokok kenaikan titik didih larutan setelah menganalisis standar
Lebih terperinciKelompok 2 JUWITA ARRAHMA W NOVIAN ARRADEX C SURI ANDAYANA 2 KI A TAHUN AKADEMIK 2016 POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Kelompok 2 JUWITA ARRAHMA W NOVIAN ARRADEX C SURI ANDAYANA 2 KI A TAHUN AKADEMIK 2016 POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-nya kami dapat menyelesaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. KENAIKAN TITIK DIDIH DAN PENURUNAN TITIK BEKU
BAB I PENDAHULUAN A. KENAIKAN TITIK DIDIH DAN PENURUNAN TITIK BEKU 1. Kenaikan Titik Didih Titik didih suatu zat cair adalah: suhu pada suatu tekanan uap jenuh zat cair tersebut sama dengan tekanan luar.
Lebih terperinciPERTEMUAN VI DAN VII SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
PERTEMUAN VI DAN VII LARUTAN IDEAL SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Larutan Ideal adalah larutan yang memnuhi kriteria sebagai berikut: 1.Homogenitas larutan Homogenitas larutan berlaku dari larutan yang sangat
Lebih terperinciMAKALAH KIMIA ORGANIK FISIK GEJALA SOLVASI
MAKALAH KIMIA ORGANIK FISIK GEJALA SOLVASI Disusun Oleh: 1. Izzuddin Surya Nata (0621 14 028) 2. Elly Febriyanti (0621 16 707) 3. Fildzah Ahdiya (0621 16 701) 4. Faus Asyarafi Endyan (0621 16 703) 5. Karina
Lebih terperinciTITIK DIDIH LARUTAN. Disusun Oleh. Kelompok B-4. Zulmijar
Laporan khusus Laboratorium Kimia Fisika TITIK DIDIH LARUTAN Disusun Oleh Kelompok B-4 Zulmijar 1404103010044 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM, BANDA ACEH 2015 pes
Lebih terperinciKelarutan & Gejala Distribusi
PRINSIP UMUM Kelarutan & Gejala Distribusi Oleh : Lusia Oktora RKS, S.F.,M.Sc., Apt Larutan jenuh : suatu larutan dimana zat terlarut berada dalam kesetimbangan dengan fase padat (zat terlarut). Kelarutan
Lebih terperinciUH : SIFAT KOLIGATIF LARUTAN KODE SOAL : A
UH : SIFAT KOLIGATIF LARUTAN KODE SOAL : A Catatan : Boleh menggunakan kalkulator, tetapi bukan kalkulator hp atau sejenisnya. 1.. Larutan 1 molal NaOH (Ar Na = 23 g/mol, Ar O = 16 g/mol, dan Ar H = 1
Lebih terperinciKimia. Mari Belajar. untuk SMA-MA Kelas XII IPA
Kimia Mari Belajar untuk SMA-MA Kelas XII IPA Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang Mari Belajar Kimia untuk SMA-MA Kelas XII IPA Penyusun Crys Faj:ar Partana Antuni Wiyarsi
Lebih terperinciI. Judul : Membandingkan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit.
I. Judul : Membandingkan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit. II. Tujuan : Membandingkan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit pada konsentrasi larutan yang
Lebih terperinciMAKALAH KIMIA FISIKA LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT
MAKALAH KIMIA FISIKA LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT KELAS 3M - KELOMPOK 6 DISUSUN OLEH : FITRI FELINA HADIJAH JANEKE DWIRARA PUTRI KIKI KINANTI. D LUTFIKA MUNAZIAH DOSEN PEMBIMBING : FAHJAR PRISISKA,
Lebih terperinciDAFTAR LAMPIRAN...xi
DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN...xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3 Batasan
Lebih terperinciRima Puspa Aryani : A1C311010
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA SMA (AKKC 351) PERCOBAAN VIII SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Dosen: Dra. Hj. St. H. Nurdiniah, M.Si Drs. Rusmansyah, M.Pd Asisten Praktikum: Siti Meisyarah Trisda Mila Disusun Oleh: Kelompok
Lebih terperinciKata Pengantar. Surakarta, Juli Penyusun. Sains KIMIA SMA/MA Kelas X 3
Kata Pengantar Puji syukur kita panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan buku Kimia untuk SMA dan MA ini. Seiring dengan perkembangan
Lebih terperincibemffums.blogspot.com
bemffums.blogspot.com MATERI KIMIA DASAR SEMESTER 1 Tahun Akademik 2015/2016 No. 1 MAteri Pengantar Sifat dan Dasar Konsep Kimia Modern 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Stoikiometri I Stoikiometri II Ikatan kimia
Lebih terperinciSOAL REMEDIAL SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
SOAL REMEIAL SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Nama : No induk : Kelas : Mata pelajaran: A. Pilihlah salah satu jawaban yang menurut kamu paling tepat! 1. Sifat koligatif adalah sifat lurutan yang tidak bergantung
Lebih terperinciTINGKAT PERGURUAN TINGGI 2017 (ONMIPA-PT) SUB KIMIA FISIK. 16 Mei Waktu : 120menit
OLIMPIADE NASIONAL MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM TINGKAT PERGURUAN TINGGI 2017 (ONMIPA-PT) BIDANG KIMIA SUB KIMIA FISIK 16 Mei 2017 Waktu : 120menit Petunjuk Pengerjaan H 1. Tes ini terdiri atas
Lebih terperinciLarutan. Modul 1 PENDAHULUAN
Modul 1 Larutan Dra. Marheni M. Sc. PENDAHULUAN B anyak reaksi kimia yang penting berlangsung dalam lingkungan air. Karena itu kita perlu mengetahui dan mempelajari sifat larutan dalam air. Larutan adalah
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
1 No. Dokumen : F/751/WKS1/P/5 No. Revisi : 1 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2016 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Godean Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XII MIPA/Ganjil
Lebih terperinciOSMOSIS LATAR BELAKANG
OSMOSIS LATAR BELAKANG Sifat koligatif adalah sifat yang hanya bergantung pada jumlah partikel zat terlarut dan tidak tergantung pada jenis partikelnya. Koligatif artinya bergantung pada kumpulan atau
Lebih terperinciWUJUD ZAT. 1. Fasa, Komponen dan Derajat Bebas
WUJUD ZAT 1. Fasa, Komponen dan Derajat Bebas 1.1 Jumlah Fasa (P) Fasa adalah bagian dari sistem yang bersifat homogen, dan dipisahkan dari bagian sistem yang lain dengan batas yang jelas. Jumlah Fasa
Lebih terperinciHak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional dilindungi Undang-undang
ak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional dilindungi Undang-undang Praktis Belajar Kimia untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam Penulis : Iman Rahayu Penyunting
Lebih terperinciHASIL ANALISIS KEBENARAN KONSEP PADA OBJEK PENELITIAN. Penjelasan Konsep
LAMPIRAN 7 HASIL ANALISIS KEBENARAN KONSEP PADA OBJEK PENELITIAN Keterangan kriteria kebenaran konsep Benar (B) Salah (S) Indikator Pembelajaran : Jika penjelasan konsep subjek penelitian sesuai dengan
Lebih terperinciMODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10
SMA IPA Kelas 10 Perbedaan Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Larutan adalah campuran homogen dari dua zat atau lebih, larutan tersusun dari pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Berdasarkan keelektrolitannya,
Lebih terperinciLARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT
BAB 6 LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat larutan non elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi Kompetensi Dasar Mengidentifikasi sifat larutan
Lebih terperinciStandar Kompetensi Kompetensi Dasar Nilai Indikator. Sifat Koligatif Larutan
Model Pengintegrasian Nilai Pendidikan Karakter Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Nilai Indikator 1. Menjelaskan sifat-sifat koligatif larutan nonelektrolit dan elektrolit. 1.1 Menjelaskan penurunan
Lebih terperinciFraksi mol adalah perbandingan antara jumiah mol suatu komponen dengan jumlah mol seluruh komponen yang terdapat dalam larutan.
Konsentrasi Larutan Ditulis oleh Redaksi chem-is-try.org pada 02-05-2009 Konsentrasi merupakan cara untuk menyatakan hubungan kuantitatif antara zat terlarut dan pelarut. Menyatakan konsentrasi larutan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara harfiah berarti
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran 1. Pengertian Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Secara lebih
Lebih terperinciSOAL DAN KUNCI JAWABAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT
SOAL DAN KUNCI JAWABAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT SOAL DAN KUNCI JAWABAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT 1. Pernyataan yang benar tentang elektrolit adalah. A. Elektrolit adalah zat yang
Lebih terperinciSoal ini terdiri dari 10 soal Essay (153 poin)
Bidang Studi Kode Berkas : Kimia : KI-L01 (soal) Soal ini terdiri dari 10 soal Essay (153 poin) Tetapan Avogadro N A = 6,022 10 23 partikel.mol 1 Tetapan Gas Universal R = 8,3145 J.mol -1.K -1 = 0,08206
Lebih terperinciTUGAS KIMIA DASAR LARUTAN
TUGAS KIMIA DASAR LARUTAN OLEH ANDRE YULANDA MISWAR : 111 0913 049 DEONA ERION : 111 0913 047 EKO FIRMANTO : 111 0913 048 DOSEN INDRAWATI JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS PADANG
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reaksi-reaksi kimia berlangsung antara dua campuran zat, bukannya antara dua zat murni. Salah satu bentuk yang umum dari campuran ialah larutan. Larutan memainkan peran
Lebih terperinciSTOIKIOMETRI LARUTAN. Andian Ari Anggraeni, M.Sc
STOIKIOMETRI LARUTAN Andian Ari Anggraeni, M.Sc A.1. MASSA ATOM RELATIF (A r ) DAN MASSA MOLEKUL RELATIF (M r ) Dari percobaan diketahui bahwa perbandingan massa hidrogen dan oksigen dalam air adalah 1
Lebih terperinciLampiran 8. Dasar Pengembangan Kisi-Kisi Soal Kimia SwC Kelas XI
Lampiran 8 Dasar Pengembangan Kisi-Kisi Kimia SwC Kelas XI 50 DASAR PENGEMBANGAN KISI-KISI SOAL KIMIA SwC KELAS XI SK-KD dalam Standar Isi, Ujian Nasional Kimia (), SNMPTN (4), UM UGM (4), UMB UNDIP (),
Lebih terperinciKISI-KISI UN KIMIA SMA/MA
KISI-KISI UN KIMIA SMA/MA 2015-2016 Siswa mampu memahami, menguasai pengetahuan/ mengaplikasikan pengetahuan/ menggunakan nalar dalam hal: Struktur Atom Sistem Periodik Unsur Ikatan Kimia (Jenis Ikatan)
Lebih terperincikimia Kelas X LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT K-13 A. Pengertian Larutan dan Daya Hantar Listrik
K-13 Kelas X kimia LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami perbedaan antara larutan elektrolit dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai a plan, method, or
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi Pembelajaran Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular educational goal (David, 1976
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR
No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 9 BAB X AIR Air merupakan komponen penting dalam bahan makanan karena air dapat mempengaruhi penampakan, tekstur, serta cita rasa makanan kita.
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. LEMBAR INSTRUMEN WAWANCARA UNTUK GURU KIMIA, DAN GURU KEPERAWATAN TENTANG RELEVANSI MATERI KIMIA TERHADAP MATERI KEPERAWATAN
LAMPIRAN 1. LEMBAR INSTRUMEN WAWANCARA UNTUK GURU KIMIA, DAN GURU KEPERAWATAN TENTANG RELEVANSI MATERI KIMIA TERHADAP MATERI KEPERAWATAN Pertanyaan 1. Bagaimana pendapat Anda tentang relevansi (kesesuaian)
Lebih terperinciSAP DAN SILABI KIMIA DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN
SAP DAN SILABI KIMIA DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan bagi dosen dan
Lebih terperinciBAB 4. WUJUD ZAT 1. WUJUD GAS 2. HUKUM GAS 3. HUKUM GAS IDEAL 4. GAS NYATA 5. CAIRAN DAN PADATAN 6. GAYA ANTARMOLEKUL 7. TRANSISI FASA 8.
BAB 4. WUJUD ZAT 1. WUJUD GAS 2. HUKUM GAS 3. HUKUM GAS IDEAL 4. GAS NYATA 5. CAIRAN DAN PADATAN 6. GAYA ANTARMOLEKUL 7. TRANSISI FASA 8. DIAGRAM FASA WUJUD ZAT: GAS CAIRAN PADATAN PERMEN (sukrosa) C 12
Lebih terperinciGaya Antarmolekul dan Cairan dan Padatan
Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi dimodifikasi oleh Dr. Indriana Kartini Bab V Gaya Antarmolekul dan Cairan dan Padatan Fasa merupakan bagian homogen suatu sistem
Lebih terperinciBab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Sumber: Dokumentasi Penerbit Air laut merupakan elektrolit karena di dalamnya terdapat ion-ion seperti Na, K, Ca 2, Cl, 2, dan CO 3 2. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah
Lebih terperinciPERCOBAAN I PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS
PERCOBAAN I PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS I. Tujuan 1. Menentukan berat molekul senyawa CHCl 3 dan zat unknown X berdasarkan pengukuran massa jenis gas secara eksperimen
Lebih terperinciTeori Kinetik Gas. C = o C K K = K 273 o C. Keterangan : P2 = tekanan gas akhir (N/m 2 atau Pa) V1 = volume gas awal (m3)
eori Kinetik Gas Pengertian Gas Ideal Istilah gas ideal digunakan menyederhanakan permasalahan tentang gas. Karena partikel-partikel gas dapat bergerak sangat bebas dan dapat mengisi seluruh ruangan yang
Lebih terperinciTEGUH PANGAJUANTO TRI RAHMIDI KIMIA 3 UNTUK SMA/MA KELAS XII
TEGU PANGAJUANT TRI RAMIDI KIMIA 3 UNTUK SMA/MA KELAS XII ak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-Undang Kimia 3 Untuk SMA/MA Kelas XII Teguh Pangajuanto Tri Rahmidi Editor materi
Lebih terperinciHUKUM DASAR KIMIA. 2CUO. 28GRAM NITROGEN 52 GRAM MAGNESIUM NITRIDA 3 MG + N 2 MG 3 N 2
HUKUM DASAR KIMIA. 2CUO. 28GRAM NITROGEN 52 GRAM MAGNESIUM NITRIDA 3 MG + N 2 MG 3 N 2 HUKUM DASAR KIMIA 1) Hukum Kekekalan Massa ( Hukum Lavoisier ). Yaitu : Dalam sistem tertutup, massa zat sebelum
Lebih terperinciA. Pengertian larutan B. Jenis-jenis larutan C. Sifat larutan
A. Pengertian larutan Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat yang terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat bervariasi. Larutan dapat berupa
Lebih terperinciKESETIMBANGAN FASA. Komponen sistem
KESETIMBANGAN FASA Kata fase berasal dari bahasa Yunani yang berarti pemunculan. Fasa adalah bagian sistem dengan komposisi kimia dan sifat sifat fisik seragam, yang terpisah dari bagian sistem lain oleh
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MULTIMEDIA CROCODILLE CHEMISTRY MENGGUNAKAN CAMTASIA STUDIO 7 PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN KELAS XII SMAN 2 JAMBI
ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MULTIMEDIA CROCODILLE CHEMISTRY MENGGUNAKAN CAMTASIA STUDIO 7 PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN KELAS XII SMAN 2 JAMBI OLEH : UMI OKTAVIANI RRA1C109003 FAKULTAS KEGURUAN DAN
Lebih terperinciStruktur atom, dan Tabel periodik unsur,
KISI-KISI PENULISAN USBN Jenis Sekolah : SMA/MA Mata Pelajaran : KIMIA Kurikulum : 2006 Alokasi Waktu : 120 menit Jumlah : Pilihan Ganda : 35 Essay : 5 1 2 3 1.1. Memahami struktur atom berdasarkan teori
Lebih terperincia. Ion c. Molekul senyawa e. Campuran b. Molekul unsur d. Unsur a. Air c. Kuningan e. Perunggu b. Gula d. Besi
A. PILIHAN GANDA 1. Molekul oksigen atau O2 merupakan lambang dari partikel a. Ion c. Molekul senyawa e. Campuran b. Molekul unsur d. Unsur 2. Di antara zat berikut yang merupakan unsur ialah... a. Air
Lebih terperinciHUKUM RAOULT. campuran
HUKUM RAOULT I. TUJUAN - Memperhatikan pengaruh komposisi terhadap titik didih campuran - Memperlihatkan pengaruh gaya antarmolekul terhadap tekanan uap campuran II. TEORI Suatu larutan dianggap bersifat
Lebih terperinciKISI-KISI PENULISAN SOAL USBN
KISI-KISI PENULISAN USBN Jenis Sekolah : SMA/MA Mata Pelajaran : KIMIA Kurikulum : 2013 Alokasi Waktu : 120 menit Jumlah : Pilihan Ganda : 35 Essay : 5 1 2 3 4 3.4 Menganalisis hubungan konfigurasi elektron
Lebih terperinciLATIHAN ULANGAN SEMESTER
LATIHAN ULANGAN SEMESTER A. 1. b. panjang m besaran pokok ada 7, yaitu No. Besaran Pokok Satuan SI 1. Panjang meter 2. Massa kilogram. Waktu detik 4. Suhu Kelvin. Kuat arus listrik ampere 6. Intensitas
Lebih terperinciBAB II ZAT DAN WUJUDNYA
BAB II ZAT DAN WUJUDNYA Zat adalah : Sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Wujud zat ada 3 macam : padat, cair, dan gas 1. MASSA JENIS ZAT ( ) Yaitu perbandingan antara massa dan volume zat
Lebih terperinciTeori Kinetik Gas Teori Kinetik Gas Sifat makroskopis Sifat mikroskopis Pengertian Gas Ideal Persamaan Umum Gas Ideal
eori Kinetik Gas eori Kinetik Gas adalah konsep yang mempelajari sifat-sifat gas berdasarkan kelakuan partikel/molekul penyusun gas yang bergerak acak. Setiap benda, baik cairan, padatan, maupun gas tersusun
Lebih terperinciKIMIA. Sesi. Sifat Koligatif (Bagian II) A. PENURUNAN TEKANAN UAP ( P)
KIMIA KELAS XII IA - KURIKULUM GABUNGAN 02 Sesi NGAN Sifat Koligatif (Bagia II) Iteraksi atara pelarut da zat megakibatka perubaha fisik pada kompoekompoe peyusu laruta. Salah satu sifat yag diakibatka
Lebih terperinciBibliografi : hlm. 297 Indeks ISBN (No. Jil Lengkap) ISBN
PUSAT PERBUKUAN Departemen Pendidikan Nasional ak ipta Pada Departemen Pendidikan Nasional dilindungi oleh Undang-Undang Mudah dan Aktif Belajar Kimia untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
Lebih terperinci4. Sebanyak 3 gram glukosa dimasukkan ke dalam 36 gram air akan diperoleh fraksi mol urea sebesar.
LATIHAN ULUM 1. Sebutkan kegunaan dari sifat koligarif larutan. 2. Sebanyak 27 gram urea ditimbang dan dimasukkan ke dalam 500 gram. Berapakah molalitas larutan yang terjadi?. 3. Apa definisi dari 4. Sebanyak
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. cara. Secara umum strategi ialah suatu garis besar haluan dalam bertindak
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA A. Strategi Pembelajaran 1) Pengertian Strategi Pembelajaran Secara bahasa, strategi bisa diartikan sebagai siasat, kiat, trik atau cara. Secara umum strategi ialah suatu garis besar
Lebih terperinciKimia Fisika Bab 6. Kesetimbangan Fasa OLEH: RIDHAWATI, ST, MT
Kimia Fisika Bab 6. Kesetimbangan Fasa OLEH: RIDHAWATI, ST, MT Pendahuluan Fasa adalah bagian sistem dengan komposisi kimia dan sifat sifat fisik seragam, yang terpisah dari bagian sistem lain oleh suatu
Lebih terperinciAri Harnanto Ruminten. Kimia 3. Untuk SMA/MA Kelas XII
Ari Harnanto Ruminten Kimia 3 Untuk SMA/MA Kelas XII Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi oleh Undang-undang Kimia 3 Untuk SMA/MA Kelas XII Disusun oleh: Ari Harnanto Ruminten Editor
Lebih terperinciSTOIKIOMETRI Konsep mol
STOIKIOMETRI Konsep mol Dalam hukum-hukum dasar materi ditegaskan bahwa senyawa terbentuk dari unsur bukan dengan perbandingan sembarang tetapi dalam jumlah yang spesifik, demikian juga reaksi kimia antara
Lebih terperincikimia KTSP & K-13 KESETIMBANGAN KIMIA 1 K e l a s A. Reaksi Kimia Reversible dan Irreversible Tujuan Pembelajaran
KTSP & K-13 kimia K e l a s XI KESETIMBANGAN KIMIA 1 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami definisi reaksi kimia reversible dan irreversible..
Lebih terperinciPETA KONSEP LAJU REAKSI. Percobaan. Waktu perubahan. Hasil reaksi. Pereaksi. Katalis. Suhu pereaksi. Konsentrasi. Luas. permukaan.
PETA KONSEP LAJU REAKSI Berkaitan dengan ditentukan melalui Waktu perubahan Dipengaruhi oleh Percobaan dari Pereaksi Hasil reaksi Konsentrasi Luas Katalis Suhu pereaksi permukaan menentukan membentuk mengadakan
Lebih terperinciSOLUSI PR ONLINE MATA UJIAN: KIMIA (KODE: A06)
SLUSI PR NLINE MATA UJIAN: KIMIA (KDE: A06) 1. Jawaban: D 60 P : [Ar] 27 4s2 3d 7 60 3 27 P : [Ar] 3d 6 2. Jawaban: B 63 29 Cu : [Ar] 4s1 3d 10 Periode 4 Golongan I B 3. Jawaban: C Senyawa Ionik Titik
Lebih terperinciLampiran 9. Kisi-Kisi Soal Kimia SwC Kelas XI
Lampiran 9 Kisi-Kisi Kimia SwC Kelas XI 159 Bidang Studi : Kimia Kelas/Semester : XI/1 : 50 KISI-KISI SOAL LATIHAN KIMIA SwC KELAS XI Standar 1. Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik
Lebih terperinciMODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan
MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan - Siswa mampu membuktikan penurunan titik beku larutan akibat penambahan zat terlarut. - Siswa mampu membedakan titik beku larutan elektrolit
Lebih terperinciKESETIMBANGAN FASA. Sistem Satu Komponen. Aturan Fasa Gibbs
KESETIMBANGAN FASA Fasa adalah bagian sistem dengan komposisi kimia dan sifat sifat fisik seragam, yang terpisah dari bagian sistem lain oleh suatu bidang batas. Pemahaman perilaku fasa mulai berkembang
Lebih terperinciFisika Umum (MA101) Zat Padat dan Fluida Kerapatan dan Tekanan Gaya Apung Prinsip Archimedes Gerak Fluida
Fisika Umum (MA101) Topik hari ini: Zat Padat dan Fluida Kerapatan dan Tekanan Gaya Apung Prinsip Archimedes Gerak Fluida Zat Padat dan Fluida Pertanyaan Apa itu fluida? 1. Cairan 2. Gas 3. Sesuatu yang
Lebih terperinciGambar Rangkaian Alat pengujian larutan
LARUTAN ELEKTROLIT DAN BUKAN ELEKTROLIT Selain dari ikatannya, terdapat cara lain untuk mengelompokan senyawa yakni didasarkan pada daya hantar listrik. Jika suatu senyawa dilarutkan dalam air dapat menghantarkan
Lebih terperinci