BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
|
|
- Suhendra Tan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 68 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Flowchart Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Berikut ini flowchart diagaram alir metodologi penelitian untuk menganalisa terjadinya breakdown dan cara meminimasinya melalui penerapan metode preventive maintenance :
2 Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah Bagian I 69
3 Diagram 3.2 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah Bagian II 70
4 Diagram 3.3 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah Bagian III 71
5 Diagram 3.4 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah Bagian IV 72
6 73 Observasi Lapangan Observasi merupakan langkah awal untuk mendapatkan suatu masalah yang sedang dihadapi perusahaan. Oleh sebab itu penulis melakukan aktivitas pengamatan secara langsung pada PT. KOPERINDO REKAMANDIRI untuk mengamati keseluruhan aspek yang saling terkait satu sama lain untuk mendapatkan informasi dan pokok permasalahan yang ada serta melakukan wawancara dengan pihak yang bersangkutan. Identifikasi Masalah Kebanyakan lini produksi yang digunakan pada perusahaan ini adalah buatan Vietnam dan selama ini PT. KOPERINDO REKAMANDIRI melakukan perawatan lini produksi dan penggantian komponen lini produksi berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan, namun dalam kenyataannya kerusakan lini produksi dan peralatan produksi tetap saja terjadi, bahkan dalam frekuensi yang cukup tinggi ; dimana perbaikannya memerlukan waktu yang cukup lama sehingga akan terjadi keterlambatan dalam produksi bahkan menyebabkan terhentinya aktivitas produksi. Tentu saja hal ini akan mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit baik dari segi biaya dan waktu. Maka dalam menghadapi permasalahan ini, diperlukan revisi dan evaluasi terhadap sistem perawatan yang selama ini diberlakukan pada PT. KOPERINDO REKAMANDIRI. Dalam hal ini, maka perusahaan perlu melakukan
7 74 preventive maintenance dengan memperhitungkan waktu yang tepat untuk melakukan perawatan. Dengan melakukan preventive maintenance maka perusahaan akan mencegah atau meminimalisasi kemungkinan terjadinya kerusakan lini produksi (breakdown) sewaktu lini produksi sedang beroperasi. Studi Pustaka Studi pustaka sifatnya teoritis dan menunjang sebagai landasan teori dalam pengumpulan data. Studi kepustakaan menjadi penting adanya agar data yang dikumpulkan tidak menyimpang dari pemecahan masalah yang ada di PT. KOPERINDO REKAMANDIRI. Beberapa cara untuk melakukan studi pustaka yaitu : Studi kepustakaan ataupun literatur Merupakan adalah buku pedoman yang berisi tentang landasan teori yang menunjang pemecahan masalah. Dewasa ini banyak sekali dijumpai literatur dengan berbagai macam topik tentang manajemen perawatan mesin, Breakdown Analysis, dan metode minimasi downtime mesin. Studi literature dilakukan untuk dijadikan landasan teori perhitungan waktu perbaikan, perawatan, dan penggantian pencegahan berdasarkan Age Replacement suatu komponen.
8 75 Internet Melakukan browsing di internet akan menambah wawasan kita tentang masalah yang akan kita pecahkan sehingga pengumpulan data tidak menyimpang dari tujuan dasarnya. Internet berperan sebagai kamus maya dalam membantu penulis memahami aplikasi breakdown analysis, dan penerapannya. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui jenis mesin dan komponen yang sering mengalami kerusakan 2. Menentukan selang waktu pergantian komponen mesin yang sering mengalami kerusakan 3. Menentukan selang waktu pergantian pemeriksaan optimal pada komponen dan mesin kritis 4. Menghasilkan biaya yang lebih rendah dari segi analisis ekonomis 5. Pada akhirnya bertujuan untuk meminimasi terjadinya breakdown mendadak yang berdampak pada kinerja produksi.
9 76 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan untuk menunjang pemecahan masalah adalah data yang valid dari perusahaan itu sendiri, dalam hal ini PT. KOPERINDO REKAMANDIRI. Pengumpulan data dilakukan pada Divisi Produksi dan Planned Maintenance memiliki data-data yang bersifat arsip ataupun data lapangan. Menghitung nilai Time to Failure (Selang waktu antar kerusakan/ttf) dan Downtime waktu kerusakan Setelah mendapatkan data yang dibutuhkan maka dilakukan perhitungan untuk data downtime untuk mendapatkan nilai TTF (selang waktu antar kerusakan). Menentukan Lini Kritis, Mesin Kritis da Komponen Kritis Seteleh itu hasil perhitungan direkapitulasi untuk dikelompokan sesuai dengan jenisnya. Setelah didapatkan lini kritis maka dapat diidentifikasi mesin yang memiliki frekuensi kerusakan tertinggi dan langkah terakhir yaitu menentukan komponen kritis yang sering rusak dari mesin yang terpilih
10 77 Menentukan Index of Fit Tahap ini dilakukan untuk memastikan kebenaran dari perhitungan Index of fit pada setiap distribusi yang terpilih untuk diproses lebih lanjut. Pengujian Goodness of Fit dilakukan dengan menggunakan Software Minitab 14.0 Menentukan Index of Fit Dalam tahap ini dilakukan penentuan nilai index of fit R untuk data MTTF (Mean Time To Failure) maupun MTTR (Mean Time To Repair). Mencari nilai R dapat menggunakan cara manual dengan mencari nilai R dengan rumus korelasi, dimana nilai R terbesar pada setiap distribusi kerusakan adalah yang dipilih (distribusi Exponential, Weibull, Lognormal, dan Normal). Selain cara manual dapat juga menggunakan software Minitab 14.0 Menentukan Goodness of Fit Tahap ini dilakukan untuk memastikan kebenaran perhitungan Index of Fit pada setiap distribusi yang terpilih untuk diproses lebih lanjut. Pengujian Goodness of Fit dilakukan dengan menggunakan program Minitab 14.0.
11 78 Menentukan Distribusi yang digunakan Distribusi yang digunakan diambil berdasarkan nilai korelasi (r) terbesar pada perhitungan Index of Fit. Apabila hasil pengujian Goodness of Fit berbeda dengan Index of Fit, maka penentuan distribusi sesuai dengan hasil pengujian Goodness of Fit. Apabila didapatkan hasil pengujian distribusi eksponesial maka data tersebut tidak dapat diolah lebih lanjut karena bila data eksponensial, waktu kerusakannya konstan dan harus kembali pada tahap pengumpulan data kembali. Menentukan Selang Waktu Penggantian Pencegahan dan Pemeriksaan Tahap selanjutnya adalah menentukan jadwal perawatan secara periodik (harian, mingguan dan bulanan). Lalu menentukan suku cadang mesin yang akan diganti sehingga perlu dilakukan pengecekan ketersediaan suku cadang. Selang waktu penggantian pencegahan dihitung berdasarkan umur penggantian optimal dengan criteria minimasi downtime. Kemudian dari hasil perhitungan beberapa selang waktu penggantian komponen (tp) dengan cara trial and error dipilih tp dengan nilai total downtime terkecil.
12 79 Perhitungan nilai Ketersediaan (Availability) Total Perhitungan nilai ketersediaan mesin diperoleh dari tingkat ketersediaan bila dilakukan selang penggantian pencegahan dan selang pemeriksaan. Perhitungan Reliability (nilai keandalan) Tools Kritis pada saat MTTF Tanpa dan Dengan Tindakan Perawatan Pencegahan Tingkat keandalan (reliability) yang rendah akibat umur pemakaian komponen yang semakin lama dapat diimbangi dengan usaha peningkatan perawatan sehingga cepat-lambatnya periode perawatan berpengaruh terhadap tingkat ketersediaan komponen dalam sistem. Untuk itu dilakukan perhitungan dengan untuk menentukan reliability sebelum dan sesudah tindakan perawatan beserta simulasinya untuk melihat kurva kinerja reliability. Analisa Hasil Pada tahap ini dilakukan analisa terhadap hasil dari setiap tahapan pengolahan data. Dari hasil tersebut dapat dijadikan tolok ukur dalam menentukan tindakan apa yang harus dilakukan untuk mengurangi terjadinya breakdown secara mendadak dan meningkatkan kinerja lantai produksi.
13 80 Kesimpulan dan Saran Pada tahap ini diambil kesimpulan dan saran berdasarkan hasil pengolahan data dan analisa akhir yang sesuai dengan maksud dan tujuan dari penelitian. Selain itu juga diberikan saran-saran yang mungkin dapat diterima dan bermanfaat bagi perusahaan dalam meningkatkan performance lantai produksi dengan memaksimalkan sistem perawatan peralatan pendukung produksi. 3.2 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan studi pustaka dan studi lapangan. Studi pustaka dilakukan untuk mendapatkan data teoritis sedangkan studi lapangan dilakukan untuk mendapatkan data historis berupa data actual. Pengumpulan data untuk analisa juga dilakukan dengan wawancara dengan pihak yang terkait dengan masalah yang ada di perusahaan terutama mengenai permasalahan breakdown yang menjadi fokus utama topik pembahasan penulis.. Pihak pihak yang terkait itu adalah karyawan dari Divisi Planned Maintenance dan Lantai Produksi. 3.3 Kerangka Pemikiran Meskipun PT. KOPERINDO REKAMANDIRI telah menerapkan system perawatan pencegahan yang sedang berjalan, namun dari data historis kerusakan mesin ditemukan bahwa tingkat kerusakan mesinnya cukup sering
14 81 terjadi, terutama pada komponen sekring. Kemungkinan besar hal ini disebabkan oleh perencanaan penjadwalan Preventive Maintenance yang kurang tepat, tanpa dukungan data dan pengetahuan yang mendalam mengenai perilaku mesin, apalagi dengan adanya pertambahan umur mesin yang semakin rentan terhadap kerusakan. Sehingga diperlukan adanya revisi dan evaluasi terhadap system perawatan yang ada dengan cara memprediksikan waktu yang tepat dalam menentukan jadwal perawatan mesin dan penggantian komponen mesin dengan dukungan data dan pengetahuan yang mendalam yang mendalam mengenai perilaku mesin yang diamati. Tidak semua mesin harus dimasukkan dalam program Preventive Maintenance, karena memerlukan perawatan atau pemeriksaan secara ketat dan teratur akan memerlukan tenaga manusia dan biaya yang cukup tinggi. Oleh karena itu hanya mesin-mesin yang memiliki tingkat kerusakan yang tinggi sajalah yang akan masuk dalam program Preventive Maintenance. Dari data histories kerusakan mesin dapat ditentukan mesin dan komponen yang masuk dalam kategori critical unit. Selanjutnya bisa ditentukan distribusi kerusakan yang dimiliki oleh peralatan produksi dan pada akhirnya akan disusun jadwal maintenance baru yang menunjukkan kapan suatu mesin atau komponen harus diperiksa atau diganti.
15 82 Hampir seluruh mesin pada perusahaan ini telah mencapai batas umur pemakaian, namun tingkat keandalannya dapat diimbangi dengan usaha peningkatan perawatan. Dengan adanya tindakan Preventive maka diharapkan dapat meningkatkan keandalan suatu system atau komponen. Oleh karena itu dilakukan juga pembandingan nilai keandalan suatu system atau komponen. Oleh karena itu dilakukan juga pembandingan nilai keandalan komponen kritis tanpa maupun dengan dilakukannya tindakan Pencegahan. Dengan tindakan Preventive diharapkan kerusakan atau downtime mesin dapat dicegah atau dikurangi sehingga peralatan dan fasilitas produksi dapat digunakan secara optimal dan akan memiliki umur pakai yang lebih panjang. 3.4 Analisis Sistem Berjalan Analisa terhadap metode perawatan yang sedang diterapkan perusahaan selama periode berjalan dimana perawatan yang ada sudah menerapkan perawatan secara periodik (predictive maintenance) namun pada kenyataannya tingkat kerusakan yang dihasilkan selama periode 1 tahun masih cukup tinggi. Didapatkan bahwa pada kenyataannya, system perawatan yang dilakukan belum cukup efektif dalam penerapannya padahal sudah melakukan maintenance secara rutin. Hal inilah yang menjadi kendala dalam system perawatan di perusahaan dimana konsep perawatan dilakukan masih sering bersifat breakdown maintenance yaitu perawatan yang dilakukan pada saat terjadi breakdown. Hal ini tentunya sangat merugikan dari segi
16 83 produktivitas lantai produksi. Untuk itulah perlunya dilakukan analisa breakdown terhadap kerusakan yang sering terjadi untuk selanjutnya dilakukan langkah tindakan pencegahan untuk meminimasi downtime. Sistem perawatan pencegahan dilakukan dengan menentukan interval penggantian pencegahan berdasarkan umur optimalnya dengan metode age replacement pada komponen kritis, selain itu juga dilakukan penentuan interval pemeriksaan dan analisis estimasi dari segi ekonomis sebelum dan sesudah penerapan preventive maintenance. Pada akhirnya akan dilakukan analisa perbandingan antara sistem perawatan yang saat ini sedang berjalan dengan sistem perawatan pencegahan yang diusulkan..
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Pada metodologi pemecahan masalah mempunyai peranan penting untuk dapat membantu menyelesaikan masalah dengan mudah, sehingga
Lebih terperinciDiagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah (Lanjutan)
60 A Perhitungan Interval Waktu Kerusakan (TTF) dan Downtime (TTR) Perhitungan Index of Fit Data TTF dan TTR Pemilihan Distribusi Data TTF dan TTR Uji Kesesuaian Distribusi Data Kerusakan Tidak Distribusi
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Chart Pemecahan Masalah dan Penjelasannya Metodologi Penelitian adalah langkah-langkah yang dibuat untuk memudahkan Pemecahkan suatu masalah dalam sebuah Penelitian.
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flowchart Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah (Lanjutan) 62 63 3.2 Observasi Lapangan Observasi
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH START Studi Pendahuluan Identifikasi Masalah Studi Pustaka Perumusan Masalah Pengumpulan Data Pengolahan Data A Taguchi Identifikasi faktorfaktor yang berpengaruh Penentuan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi Pemecahan masalah adalah suatu proses berpikir yang mencakup tahapan-tahapan yang dimulai dari menentukan masalah, melakukan pengumpulan data melalui studi
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian 11 12 Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian (Lanjutan) 3.2 Langkah-Langkah Pelaksanaan Penelitian Untuk
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Peneltian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui kondisi pabrik sebenarnya dan melakukan pengamatan langsung untuk mengetahui permasalahan yang
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah 67 3.1 Penelitian Pendahuluan Sebagai langkah awal penelitian, maka dilakukan penelitian pendahuluan untuk mempelajari
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Metodologi pemecahan masalah mempunyai peranan penting untuk membantu menyelesaikan masalah dengan mudah. Oleh karena itu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: produksi pada departemen plastik
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah Perancangan Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: a. Melakukan studi literatur sejumlah buku yang berkaitan dengan preventive maintenance.
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
32 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek penelitiaan fokus pada penentuan interval pemeliharaan mesin Oven Botol di PT.Pharos Indonesia. 3.2 Langkah-langkah Penelitian Langkah Langkah-langkah
Lebih terperinciUniversitas Bina Nusantara
Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 ANALISA PREVENTIVE MAINTENANCE UNTUK MENINGKATKAN RELIABILITY DAN AVAILABILITY PADA MESIN PRESS DI PT INTIRUB
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DIAGRAM ALIR METODOLOGI PENELITIAN Dalam proses penyusunan laporan tugas akhir mengenai penerapan sistem Preventive Maintenance di departemen 440/441 men summer shoes pada
Lebih terperinciANALISA PERAWATAN DAN USULAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN CONSTANT SPEED MIXER DI PT KEBAYORAN WARNA PRIMA
ANALISA PERAWATAN DAN USULAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN CONSTANT SPEED MIXER DI PT KEBAYORAN WARNA PRIMA TUGAS AKHIR Oleh Aryo Suyudi 1000876833 Ericknes 1000877911 Yosua Christhoper Alexander Rumawas
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Peneltian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui kondisi pabrik sebenarnya dan melakukan pengamatan langsung untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Perumusan masalah dan Pengambilan Keputusan Model perumusan masalah dan pengambilan keputusan yanag digunakan dalam skripsi ini dimulai dengan melakukan observasi
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Metodologi pemecahan masalah mempunyai peranan penting untuk membantu menyelesaikan masalah dengan mudah. Oleh karena itu
Lebih terperinciBAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH
94 BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH 3.1 Diagram Alir Di bawah ini merupakan urutan dari pada tahapan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis : Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 95 96 Uji Kesesuaian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI Pengertian perawatan Jenis-Jenis Perawatan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM)...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... ii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iii HALAMAN PENGAKUAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v HALAMAN MOTTO... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI...
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian akan dilakukan dengan langkah-langkah berikut Gambar 3.1: Gambar 3.1 Diagram Alir 11 12 Gambar 3.2 Diagram Alir (Lanjutan) 3.2 Langkah-Langkah Penelitian
Lebih terperinciUSULAN INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN PENCETAK BOTOL (MOULD GEAR) BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWNTIME
USULAN INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN PENCETAK BOTOL (MOULD GEAR) BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWNTIME Much. Djunaidi dan Mila Faila Sufa Laboratorium Sistem Produksi, Jurusan Teknik Industri
Lebih terperinciPERANCANGAN PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. ARTHA PRIMA SUKSES MAKMUR
PERANCANGAN PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. ARTHA PRIMA SUKSES MAKMUR Yugowati Praharsi 1, Iphov Kumala Sriwana 2, Dewi Maya Sari 3 Abstract: PT. Artha Prima Sukses Makmur memiliki lima mesin
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA IMPLEMENTASI METODE PREVENTIVE MAINTENANCE UNTUK MESIN MILLING PADA PT TIRTA INTIMIZU NUSANTARA. Wahyudi Susanto
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Abstrak Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Semester Genap tahun 2008/2009 IMPLEMENTASI METODE PREVENTIVE MAINTENANCE UNTUK MESIN MILLING PADA PT TIRTA INTIMIZU NUSANTARA Wahyudi
Lebih terperinci4.1.7 Data Biaya Data Harga Jual Produk Pengolahan Data Penentuan Komponen Kritis Penjadualan Perawatan
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAKUAN... ii SURAT KETERANGAN DARI PERUSAHAAN... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN MOTTO...
Lebih terperinciANALISIS PREVENTIVE MAINTENANCE DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA MESIN DIE CASTING
ANALISIS PREVENTIVE MAINTENANCE DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA MESIN DIE CASTING Sutandani Suriono, Bernardus Bandriyana, Tri Pudjadi Binus University, Jl. K. H. Syahdan No. 9, Kemanggisan / Palmerah
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Widya Teknik Vol No ISSN
Jurnal Ilmiah Widya Teknik Vol. 13 --- No. 1 --- 2014 ISSN 1412-7350 PERANCANGAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN CORRUGATING dan MESIN FLEXO di PT. SURINDO TEGUH GEMILANG Sandy Dwiseputra Pandi, Hadi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
28 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pemeliharaan (Maintenance) 2.1.1 Pengertian Pemeliharaan (Maintenance) Beberapa definisi pemeliharaan (maintenance) menurut para ahli: Menurut Patrick (2001, p407), maintenance
Lebih terperinciPENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN B.FLUTE PADA PT. ADINA MULTI WAHANA
PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN B.FLUTE PADA PT. ADINA MULTI WAHANA TUGAS AKHIR Oleh EDI STEVEN 1000837113 HARRY CHRISTIAN 1000868030 TEDY SUMANTO 1000856831 FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI JURUSAN
Lebih terperinciPENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN OPTIMUM KOMPONEN KRITIS MESIN HAMMER MILL DENGAN MODEL AGE REPLACEMENT DI PT. SEJATI COCONUT INDUSTRI
PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN OPTIMUM KOMPONEN KRITIS MESIN HAMMER MILL DENGAN MODEL AGE REPLACEMENT DI PT. SEJATI COCONUT INDUSTRI TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data stagnasi mesin yang dicatat oleh perusahaan. Penelitian
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian mengenai preventive maintenance mesin pada PTPTN XIII menggunakan data stagnasi mesin yang dicatat oleh perusahaan. Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun penjelasan yang lebih lengkap dari tiap langkah adalah sebagaiberikut :
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Identifikasi Masalah Tahap identifikasi masalah terdiri dari empat langkah yaitu : latarbelakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta studiliteratur.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemeliharaan (Maintenance) Pemeliharaan (maintenance) dapat didefinisikan sebagai (Ariani, 2008): suatu kombinasi dari berbagai tindakan untuk menjaga, memperbaiki dan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Model Flowchart Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Pada metodologi pemecahan masalah mempunyai peranan penting untuk dapat membantu menyelesaikan masalah dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan manufaktur menjadi semakin ketat. Setiap perusahaan berusaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Industri manufaktur dewasa ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal ini disebabkan adanya perubahan yang dinamis sehingga kompetisi antara perusahaan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. merupakan mesin paling kritis dalam industri pengolahan minyak sawit. Pabrik
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Pengumpulan Data Kerusakan Mesin Dalam penelitian ini, penulis meneliti kerusakan pada mesin kempa yang merupakan mesin paling kritis dalam industri pengolahan minyak sawit.
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN LEMBAR PENGAKUAN PERSEMBAHAN
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN LEMBAR PENGAKUAN PERSEMBAHAN MOTTO KATA PENGANTAR i ii in iv v vi vii viii DAFTAR ISI x DAFTAR
Lebih terperinciPENERAPAN PREVENTIVE MAINTENANCE UNTUK MENINGKATKAN RELIABILITY PADA BOILER FEED PUMP PLTU TARAHAN UNIT 3 & 4 TUGAS SARJANA
PENERAPAN PREVENTIVE MAINTENANCE UNTUK MENINGKATKAN RELIABILITY PADA BOILER FEED PUMP PLTU TARAHAN UNIT 3 & 4 TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciPERENCANAAN PREVENTIVE MAINTENANCE KOMPONEN CANE CUTTER I DENGAN PENDEKATAN AGE REPLACEMENT (Studi Kasus di PG Kebon Agung Malang)
PERENCANAAN PREVENTIVE MAINTENANCE KOMPONEN CANE CUTTER I DENGAN PENDEKATAN AGE REPLACEMENT (Studi Kasus di PG Kebon Agung Malang) PREVENTIVE MAINTENANCE IMPLEMENTATION OF CANE CUTTER I COMPONENT USING
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian ini, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. RPM Extruder, Speed Cartepillar, Suhu Air, dan Pressure merupakan faktor - faktor
Lebih terperinciPENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN B.FLUTE PADA PT AMW
PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN B.FLUTE PADA PT AMW Bahtiar S. Abbas 1 ; Edi Steven 2 ; Harry Christian 3 ; Tedy Sumanto 4 1,2,3,4 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Bina Nusantara,
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
60 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil dan Pengumpulan Data 4.1.1 Penentuan Lini Produksi Kritis Pada pengolahan data tahap ini dilakukan perbandingan total kerusakan yang terjadi pada ketiga lini produksi
Lebih terperinciKETERANGAN SELESAI PENELITIAN...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i PERNYATAAN KEASLIAN... ii LEMBAR KETERANGAN SELESAI PENELITIAN... iii LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... iv LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN MOTTO...
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri yang pesat saat ini, menimbulkan banyak persaingan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri yang pesat saat ini, menimbulkan banyak persaingan yang menuntut adanya peningkatan performance pengoperasian produksi. Hal ini dilakukan agar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berkembangmya ilmu dan teknologi memberikan banyak kemudahan bagi kehidupan umat manusia. Kendaraan bermotor merupakan sarana transportasi yang sangat menunjang
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Teknik Informatika - Matematika Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2005/2006 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI PENGHITUNGAN WAKTU PENGGANTIAN DAN PEMERIKSAAN
Lebih terperinciJURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2014
ANALISIS PENENTUAN INTERVAL PENGGANTIAN PENCEGAHAN DAN PEMERIKSAAN MESIN CENTRIFUGAL PUMP DENGAN METODE AGE REPLACEMENT DAN MINIMASI DOWNTIME DI PT. PETRONIKA SKRIPSI Oleh : FAKHRIZAL TADHARUSMAN AFIF
Lebih terperinciPENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN PADA MESIN MULTI BLOCKDENGAN MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT
PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN PADA MESIN MULTI BLOCKDENGAN MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT (PT. Malang Indah) Skripsi DiajukanKepadaUniversitasMuhammadiyah Malang UntukMemenuhi Salah
Lebih terperinciSTRATEGI PERAWATAN PADA MESIN LAS MIG DI INDUSTRI KAROSERI KENDARAAN NIAGA DENGAN SIMULASI MONTE CARLO (Studi Kasus: PT. Adi Putro Wirasejati Malang)
STRATEGI PERAWATAN PADA MESIN LAS MIG DI INDUSTRI KAROSERI KENDARAAN NIAGA DENGAN SIMULASI MONTE CARLO (Studi Kasus: PT. Adi Putro Wirasejati Malang) MAINTENANCE STRATEGIES ON MIG WELDING MACHINE IN COMMERCIAL
Lebih terperinciUniversitas Bina Nusantara
Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap Tahun 2007/2008 IMPLEMENTASI TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DI PT. MITSUBISHI KRAMAYUDHA MOTORS AND MANUFACTURING Pebri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat, memacu industri-industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan teknologi yang semakin pesat, memacu industri-industri terus berusaha meningkatkan kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkannya. Dalam
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Maintenance 2.1.1 Arti dan Peranan Maintenance Maintenance adalah adalah semua tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan barang atau peralatan untuk kembali pada kondisi tertentu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan bebas. Persaingan dunia usaha yang semakin ketat menimbulkan tantangan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini, dunia industri di Indonesia terasa semakin meningkat dan bersaing menuju ke arah persaingan global, terutama persaingan dalam hal menghadapi
Lebih terperinciANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. STARMAS INTI ALUMINIUM INDUSTRY (SIAI)
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. STARMAS INTI ALUMINIUM INDUSTRY (SIAI) Ranggadika Nurtrianto Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Abstrak
Lebih terperinciPenjadwalan Predictive Maintenance dan Biaya Perawatan Mesin Pellet di PT Charoen Pokphand Indonesia - Sepanjang
Soesetyo, et al. / Penjadwalan Predictive Maintenance dan Biaya Perawatan Mesin di PT Charoen Pokphand Indonesia - Sepanjang / Jurnal Titra, Vol. 2, No.2, Juni 24, pp. 47-54 Penjadwalan Predictive Maintenance
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era ini, industri menggunakan mesin-mesin untuk melakukan proses produksi. Namun, setiap mesin memiliki umur masing-masing. Mesin-mesin tersebut tidak selamanya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dunia yang semakin berhubungan, juga saling terkait satu sama lain dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi seperti saat ini, terutama dapat dilihat melalui kondisi masyarakat dunia yang semakin berhubungan, juga saling terkait satu sama lain dalam berbagai
Lebih terperinciANALISIS PEMELIHARAAN KENDARAAN TAKTIS DAN KHUSUS DI SATBRIMOBDA DIY DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM)
ANALISIS PEMELIHARAAN KENDARAAN TAKTIS DAN KHUSUS DI SATBRIMOBDA DIY DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemeliharaan (Maintenance) Tujuan pemeliharaan adalah untuk mempertahankan kemampuan sistem dan mengendalikan biaya. Dengan adanya pemeliharaan diharapkan standar
Lebih terperinciANALISA KEANDALAN PADA PERALATAN UNIT PENGGILINGAN AKHIR SEMEN UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN MESIN (STUDI KASUS PT. SEMEN INDONESIA PERSERO TBK.
ANALISA KEANDALAN PADA PERALATAN UNIT PENGGILINGAN AKHIR SEMEN UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN MESIN (STUDI KASUS PT. SEMEN INDONESIA PERSERO TBK.) I Gusti Ngr. Rai Usadha 1), Valeriana Lukitosari 2),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini persaingan dalam dunia perindustrian semakin ketat. Semua perusahaan bidang apapun berusaha memberikan yang terbaik bagi konsumennya. Banyak faktor yang
Lebih terperinciPENERAPAN METODE RELIABILITYENGINEERING DALAM PERENCANAAN PERAWATAN MESIN DI PERUSAHAAN PRODUKSI AIR MINUM
PENERAPAN METODE RELIABILITYENGINEERING DALAM PERENCANAAN PERAWATAN MESIN DI PERUSAHAAN PRODUKSI AIR MINUM Khawarita Siregar, Ukurta Tarigan, dan Syahrul Fauzi Siregar Departemen Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. besar terhadap produktivitas pada bidang manufaktur maupun jasa. Dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Manajemen operasi merupakan salah satu bidang yang berpengaruh sangat besar terhadap produktivitas pada bidang manufaktur maupun jasa. Dalam menjalankan operasionalnya,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Kerusakan dan Pemeliharaan Suatu barang atau produk dikatakan rusak ketika produk tersebut tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik lagi (Stephens, 2004). Hal yang
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS PREVENTIVE MAINTENANCE DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
BAB 4 ANALISIS PREVENTIVE MAINTENANCE DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI 4.1 Analisis Preventive Maintenance 4.1.1 Penentuan KRL dan Komponen Kritis Penentuan mesin kritis dilakukan berdasarkan data kerusakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan dengan perusahaan manufaktur lainnya, maka diperlukan kebijakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Di era globalisasi saat ini perusahaan manufaktur akan menghadapi persaingan dengan perusahaan manufaktur lainnya, maka diperlukan kebijakan untuk bersaing
Lebih terperinciT U G A S A K H I R. Diajukan guna melengkapi sebagai syarat. Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) DISUSUN OLEH : : Puguh Mursito adi
T U G A S A K H I R P e n e n t u a n I n t e r v a l P e r a w a t a n G u n a M e n u r u n k a n D o w n t i m e M e s i n P e n g e r i n g O v e n B o t o l D i PT. P h a r o s I n d o n e s i a Diajukan
Lebih terperinciObjek dalam penelitian ini adalah mesin pendukung sistem boiler yang berbahan bakar batu bara di PT Indo Pusaka Berau.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah mesin pendukung sistem boiler yang berbahan bakar batu bara di PT Indo Pusaka Berau. 3.2 Jenis Penelitian Dalam penelitian
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Maintenance Dalam buku Maintenance Engineering Handbook (Hinggins, Mobley, & Smith, 2002) Mobley mengatakan bahwa perawatan tidak hanya tentang pencegahan, pemberian
Lebih terperinciPENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER CD DI PT. DHARMA ANUGERAH INDAH (DAI)
Mulyono: PENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER D DI PT. DHARMA... 9 PENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER D DI PT. DHARMA ANUGERAH INDAH (DAI) Julius Mulyono ), Dini Endah Setyo Rahaju
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda SISTEM INFORMASI TEKNIK INDUSTRI Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2005/2006 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PREVENTIVE MAINTENANCE UNTUK MENINGKATKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini, proses produksi yang dilakukan pada berbagai industri menggunakan mesin-mesin. Namun, mesin-mesin tersebut tidak selamanya dapat beroperasi. Oleh karena
Lebih terperinciANALISIS KEANDALAN KOMPONEN KRITIS LIFT NPX UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN YANG OPTIMUM
ANALISIS KEANDALAN KOMPONEN KRITIS LIFT NPX-36000 UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN YANG OPTIMUM Sachbudi Abbas Ras 1 ; Andy Setiawan 2 ABSTRACT Maintenance system, surely takes important role
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis/Disain Penelitian Dari sifat masalah penelitian dari uraian latar belakang masalah dapat dikategorikan kedalam penelitian kasus dan penelitian lapangan. Menurut Usman
Lebih terperinciPENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN VOLPACK MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT
PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN VOLPACK MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT ( Studi Kasus di CV. COOL CLEAN) Skripsi Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk
Lebih terperinciOPTIMASI JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN PADA MESIN TENUN UNIT SATU DI PT KSM, YOGYAKARTA
OPTIMASI JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN PADA MESIN TENUN UNIT SATU DI PT KSM, YOGYAKARTA Fransiskus Tatas Dwi Atmaji Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University franstatas@telkomuniversity.ac.id
Lebih terperinciKata Kunci :Breakdown, Delay, Downtime, Total Productive Maintenance (TPM), Overall Equipment Effectivenss (OEE)
USULAN PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) DENGAN PENGUKURAN OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) UNTUK PERENCANAAN PERAWATAN PABRIK BAR MILL PADA PT. KRAKATAU WAJATAMA Annisa Mersita Majid,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia industri di Indonesia yang sangat cepat menyebabkan banyak industri yang tumbuh dan bersaing dalam mendapatkan konsumennya. Melihat gejala tersebut
Lebih terperinciANALISIS PERENCANAAN PENJADWALAN MAINTENANCE PADA MESIN CNC LINE EXHAUST MANIFOLD MENGGUNAKAN MODEL AGE REPLACEMENT DI PT.BMC
ANALISIS PERENCANAAN PENJADWALAN MAINTENANCE PADA MESIN CNC LINE EXHAUST MANIFOLD MENGGUNAKAN MODEL AGE REPLACEMENT DI PT.BMC Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Tugas Akhir Pada Program Strata
Lebih terperinciINTERVAL PENGGANTIAN PENCEGAHAN SUKU CADANG BAGIAN DIESEL PADA LOKOMOTIF KERETA API PARAHYANGAN * (STUDI KASUS DI PT. KERETA API INDONESIA)
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol.4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2016 INTERVAL PENGGANTIAN PENCEGAHAN SUKU CADANG BAGIAN DIESEL PADA LOKOMOTIF KERETA
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO ISSN: USULAN PENENTUAN KEBUTUHAN SPARE PARTS MESIN COMPRESSOR BERDASARKAN RELIABILITY PT.
USULAN PENENTUAN KEBUTUHAN SPARE PARTS MESIN COMPRESSOR BERDASARKAN RELIABILITY PT.KDL Ratna Ekawati, ST., MT. 1, Evi Febianti, ST., M.Eng 2, Nuhman 3 Jurusan Teknik Industri,Fakultas Teknik Untirta Jl.Jend.Sudirman
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN MASALAH
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Dalam menentukan model rumusan masalah perlu serangkaian hipotesis yang membantu alir pemikiran untuk mengambil keputusan
Lebih terperinciJurnal Telematika, vol. 10 no. 2, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung ISSN:
Jurnal Telematika, vol. 10 no. 2, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung ISSN: 1858-2516 Penentuan Jadwal Pemeliharaan Pencegahan dan Perhitungan Kebutuhan Komponen Kritis pada Mesin Tuber 645M dan
Lebih terperinciUSULAN PENJADWALAN PRODUKSI YANG TERINTEGRASI DENGAN PENJADWALAN MAINTENANCE (STUDI KASUS PT. XYZ)
USULAN PENJADWALAN PRODUKSI YANG TERINTEGRASI DENGAN PENJADWALAN MAINTENANCE (STUDI KASUS PT. XYZ) Trifenaus Prabu Hidayat; Felix Eddy Sutoto Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Katolik
Lebih terperinciAnalisa Preventive Maintenance System Dengan Modularity Design Pada PT. Surya Pamenang
JATI UNIK, 07, Vol., No., Hal. 4-9 ISSN : 597-657 (Print) ISSN : 597-7946 (Online) Analisa Preventive Maintenance System Dengan Modularity Design Pada PT. Surya Pamenang Hariyanto *, Sri Rahayuningsih,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kapal sebagai sebuah wahana teknis terdiri dari beberapa sistem permesinan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kapal sebagai sebuah wahana teknis terdiri dari beberapa sistem permesinan yang bekerja sesuai fungsinya masing-masing. Pada setiap sistem dibangun oleh berbagai komponen
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO 2015 ISSN
JADWAL PENGGANTIAN PENCEGAHAN GABUNGAN SUB KOMPONEN WATER COOLING PANEL DENGAN KRITERIA MINIMISASI EKSPEKTASI TOTAL BIAYA PERAWATAN DI PT. INTER WORLD STEEL MILLS INDONESIA Fifi Herni Mustofa 1*, Kusmaningrum
Lebih terperinciSumbu X (horizontal) memiliki range (rentang) dari minus takhingga. ( ) hingga positif takhingga (+ ). Kurva normal memiliki puncak pada X
Sumbu X (horizontal) memiliki range (rentang) dari minus takhingga ( ) hingga positif takhingga (+ ). Kurva normal memiliki puncak pada X = 0. Perlu diketahui bahwa luas kurva normal adalah satu (sebagaimana
Lebih terperinciPENENTUAN INTERVAL PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL AGE REPLACEMENT DI PT. X
PENENTUAN INTERVAL PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL AGE REPLACEMENT DI PT. X Rizki Wahyuniardi, Arumsari H., Rizki Triana Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pasundan Bandung Jl. Dr. Setiabudi
Lebih terperinciBAB 3 Metode Penelitian Persiapan Penelitian Berikut ini tahapan-tahapan yang dilakukan dalam persiapan penelitian ini: 1. Studi Lapangan.
BAB 3 Metode Penelitian 1. 3.1 Persiapan Penelitian Berikut ini tahapan-tahapan yang dilakukan dalam persiapan penelitian ini: 1. Studi Lapangan. Kegiatan melakukan pengamatan secara langsung di lapangan
Lebih terperinciPENENTUAN JADWAL PERAWATAN MESIN POMPA MELALUI ANALISIS KEANDALAN PADA PDAM GUNUNG LIPAN, SAMARINDA SEBERANG, KALIMANTAN TIMUR
PENENTUAN JADWAL PERAWATAN MESIN POMPA MELALUI ANALISIS KEANDALAN PADA PDAM GUNUNG LIPAN, SAMARINDA SEBERANG, KALIMANTAN TIMUR Fathiruddin Ilwan, Fatkhul Hani Rumawan, Lina Dianati Fathimahhayati Program
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Data Perbaikan Mesin Salah satu data yang diperlukan untuk penelitian ini adalah data penggantian komponen mesin. Data kerusakan ini diambil
Lebih terperinciPerancangan Penjadwalan Perawatan Mesin dengan Metode Map Value Stream Mapping (MVSM) di PT XXX
Petunjuk Sitasi: Sembiring, N., & Nst, A. H. (2017). Perancangan Penjadwalan Perawatan Mesin dengan Metode Map Value Stream Mapping (MVSM) di PT XXX. Prosiding SNTI dan SATELIt 2017 (pp. C229-235). Malang:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berperan sebagai pengolah bahan mentah kelapa sawit untuk menghasilkan minyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Rambutan PT.Perkebunan Nusantara 3 (PTPN 3) berperan sebagai pengolah bahan mentah kelapa sawit untuk menghasilkan minyak sawit (CPO) dan
Lebih terperinci3 BAB III LANDASAN TEORI
3 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pemeliharaan (Maintenance) 3.1.1 Pengertian Pemeliharaan Pemeliharaan (maintenance) adalah suatu kombinasi dari setiap tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam,
Lebih terperinciDAFTAR ISTILAH. : Probabilitas suatu sistem beroperasi sesuai fungsinya dalam suatu waktu tertentu dalam kondisi operasi yang telah ditetapkan
DAFTAR ISTILAH Availability Consequence Assesment Corrective Maintenance Downtime Failure function Failure Rate Maintainability Maintenance : Probabilitas suatu sistem beroperasi sesuai fungsinya dalam
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE
PERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) II PADA MESIN BLOWING OM (Studi Kasus: PT Industri Sandang Nusantara Unit Patal Lawang) PRODUCTION
Lebih terperinciANALISA PREVENTIVE MAINTENANCE UNTUK MENINGKATAKAN REABILITAS MESIN DI PT.SUCACO
ANALISA PREVENTIVE MAINTENANCE UNTUK MENINGKATAKAN REABILITAS MESIN DI PT.SUCACO TUGAS AKHIR Oleh PR HARDI 0800739820 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA 2008 i ANALISA
Lebih terperinciTUGAS SARJANA. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Oleh AGUS FERNANDO KS
PENERAPAN METODE RELIABILITY ENGINEERING DAN MAINTENANCE VALUE STREAM MAPPING (MVSM) DALAM PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN BIAYA PERAWATAN MESIN DI PABRIK GULA KWALA MADU PTPN II TUGAS SARJANA Diajukan Untuk
Lebih terperinciSISTEM PERAWATAN MESIN BERBASIS PREVENTIVE MAINTENANCE DENGAN METODE MODULARITY DESIGN PADA PT. SUMATERA PIONEER BUILDING MATERIAL TUGAS SARJANA
SISTEM PERAWATAN MESIN BERBASIS PREVENTIVE MAINTENANCE DENGAN METODE MODULARITY DESIGN PADA PT. SUMATERA PIONEER BUILDING MATERIAL TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh
Lebih terperinci