Oleh : Dhina Yuskartika NRP Pembimbing : Iwan Vanany ST., MT., Ph.D Co-pembimbing : Dody Hartanto, ST., MT.
|
|
- Sonny Lie
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pengelolaan Risiko Menggunakan Metode FMECA (Failure Modes and Effects Criticality Analysis) dan Simulasi Berbasis Proses Bisnis pada Rantai Pasok Makanan Oleh : Dhina Yuskartika NRP Pembimbing : Iwan Vanany ST., MT., Ph.D Co-pembimbing : Dody Hartanto, ST., MT.
2 PENDAHULUAN
3 Latar Belakang (1) PT. SI Treatment Jangka waktu simpan yang pendek (± 6 bulan) Bread Improver Premix Bread Produk Bahan Makanan Disimpan pada temperatur 8 0 s/d 14 0 C Aliran rantai pasok produk Umur Produk
4 Latar Belakang (2) Ketentuan Premix Bread Bread Improver Good Manufacturing Practice Hazard Analysis Critical Control Point Food Safety Rantai Pasok dan Produksi Industri Makanan Food Security Halal
5 Latar Belakang (3) Food Safety Manage ment Treatment Pengaturan Penjadwalan Identifikasi peluang risiko di rantai pasok Penanganan terhadap peluang risiko Aktivitas rantai pasok berjalan optimal & sesuai rencana manajemen
6 Perumusan Masalah Bagaimana menganalisa, melakukan penaksiran, dan memodelkan risiko-risiko yang ada di rantai pasok berbasis proses bisnis pada industri makanan
7 Tujuan Penelitian Mengindentifikasi risiko-risiko yang ada di rantai pasok industri makanan berdasarkan proses bisnisnya Melakukan penaksiran risiko (risk assessment) yang terjadi di rantai pasok industri makanan menggunakan metode Failure Mode and Effect Criticality Analysis (FMECA) Menganalisa dan mengevaluasi risiko yang ada di rantai pasok industri makanan berbasis proses bisnis
8 Manfaat Penelitian Membantu perusahaan untuk mengidentifikasi risikorisiko yang mungkin terjadi pada rantai pasok industri makanan Memberikan penilaian tingkat risiko yang terjadi pada rantai pasok industri makanan Memberikan gambaran risiko-risiko yang terjadi pada model proses bisnis di industri makanan
9 Ruang Lingkup Batasan Asumsi Risiko yang diidentifikasi adalah risiko rantai pasok dari pemasok sampai dengan distribusi ke distributor Identifikasi SCOR dilakukan pada source, make, deliver, dan return Mitigasi yang dilakukan hanya merupakan rekomendasi, tidak untuk tahapan implementasi. Tidak adanya penambahan mesin dan peralatan dalam proses produksi selama dilakukannya penelitian Kebijakan, wewenang, dan struktur organisasi yang ada di perusahaan tidak mengalami perubahan besar selama dilakukannya penelitian.
10 TINJAUAN PUSTAKA
11 Risiko Rantai Pasok Rantai pasok adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai terakhir (Pujawan, 2010) Risiko adalah probabilitas suatu kejadian yang mengakibatkan kerugian ketika kejadian itu terjadi selama periode tertentu (Bowden et al, 2001) SCRM adalah kolaborasi dengan partner dalam supply chain maupun perusahaan dalam menerapkan metode yang terkaitdengan manajemen risiko untuk menghadapi risiko yang diakibatkan oleh aktivitas supply chain (Paulsson, 2004)
12 FMECA FMECA (Failure Modes and Effects Criticaly Analysis) merupakan prosedur yang dilakukan setelah analisis kegagalan efek modus untuk mengklasifikasikan setiap efek potensi kegagalan menurut tingkat keparahan dan probabilitas kejadian. Mraz dan Hubber (2002) FMECA adalah metode yang digunakan untuk mengukur dan menganalisa keamanan dari suatu produk atau proses. Input dari FMECA adalah rencana, diagram, probabilitas, dan frekuensi data berdasarkan data historis. Output dari FMECA adalah daftar most critical risks serta beberapa target dari mitigasi risiko. Tuncel dan Alpan (2010)
13 Langkah FMECA Buat rinci bagian mesin ke dalam sub-assembly dan komponen Definisikan parameter yang kritis (failure effect) dalam satuan waktu kerja (menit) Lakukan penilaian pada bagian kritis tersebut, berapa kali (frekuensi) terjadi? Evaluasi hasil implementasi FMECA Rancang perbaikan untuk mengurangi resiko dan menambah manfaat Lakukan penilaian terhadap impelemtasi tindakan Lakukan continues improvement menuju kesempurnaan
14 RPN (Risk Priority Number) Severity : nilai dari dampak risiko yang mungkin terjadi Occurrences : nilai seberapa sering kemungkinan kegagalan atau risiko terjadi Detection : nilai seberapa baik jika terjadi kegagalan atau risiko dapat segera terdeteksi dan pengendalian risiko yang dilakukan RPN = Severity (S) x Occurrences (O) x Detection (D)
15 METODELOGI PENELITIAN
16 Metodologi Penelitian Identifikasi Rantai Pasok & Risiko Penilaian Risiko Pemodelan Mitigasi Risiko
17 Tahap Identifikasi Rantai Pasok & Risiko Pengumpulan Data Identifikasi proses rantai pasok Verifikasi proses rantai pasok Identifikasi konteks risiko
18 Tahap Penilaian Risiko Identifikasi kejadian risiko (potential failure) Penilaian severity Penilaian occurance Penilaian detection Penilaian ranking risiko
19 Tahap Pemodelan dan Mitigasi Risiko Pemodelan Kondisi Eksisting Perusahaan Verifikasi & Validasi Model Pemodelan Risiko pada Proses Bisnis Perusahaan
20 PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
21 TAHAPAN PENGOLAHAN Identifikasi Proses Bisnis & Risiko Penilaian Risiko Kategori Rendah Identifikasi Risiko Nilai RPN Kategori Menengah Kategori Tinggi Model simulasi Model simulasi Perbedaan Waktu eksisting risiko
22 Identifikasi Proses Bisnis MODEL SCOR (Supply Chain Operations Reference) Source : Proses pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi permintaan Make : Proses untuk mentransformasi bahan baku atau komponen menjadi produk yang diinginkan pelanggan Deliver : Proses untuk memenuhi permintaan terhadap barang maupun jasa Return : Proses pengembalian atau menerima pengembalian produk karena berbagai alasan
23 SOURCE SCOR Level 0 Level 1 Level 2 SOURCE S1- Komunikasi dengan pemasok S2- Pengiriman bahan baku dari pemasok S3- Pengecekan bahan baku dari pemasok S1.1- Komunikasi untuk penentuan jumlah bahan baku yang akan dipesan perusahaan S1.2- Komunikasi untuk penentuan harga bahan baku yang akan dipesan perusahaan S1.3- Komunikasi untuk penentuan jenis bahan baku yang akan dipesan perusahaan S2.1- Penjadwalan tanggal pengiriman bahan baku ke perusahaan S2.2- Pengiriman bahan baku dari pemasok sesuai permintaan perusahaan S3.1- Pengecekan kondisi kemasan bahan baku dari pemasok S3.2- Pengecekan jumlah dan jenis bahan baku yang dikirim dari pemasok S3.3- Pengecekan kualitas bahan baku dari pemasok
24 MAKE SCOR Level 0 Level 1 Level 2 MAKE M1- Kegiatan proses produksi sesuai degan prosedur yang telah ditetapkan M2- Pembagian proses produksi berdasarkan ukuran pak produk M3- Proses vacum & pengemasan produk M4- Inspeksi kualitas produk M1.1- Pembuatan production data sheet sebagai informasi produk yang akan dibuat M1.2- Pengambilan raw material di area penyimpanan/ gudang M1.3- Penimbangan raw material M1.4- Proses formulasi dan blending raw material M2.1- Pembagian proses produksi untuk produk dengan pak > 500 gram M2.2- Pembagian proses produksi untuk produk dengan pak < 500 gram M3.1- Pengesetan sealing time, vacum time, dan proses vacum M3.2- Penimbangan finish product & pelabelan yang telah dalam kemasan M3.3- Pemilahan produk jadi untuk produk akhir yang dikemas untuk dijual M3.4- Penyerahan form finish product kepada bagian PPIC M4.1- Pengambilan sampel raw material untuk proses quality control M4.2- Penandatanganan finish goods sampling M4.3- Pengecekan kualitas finish product yang akan dikirim ke konsumen M5- Penyimpanan ke gudang M5.1- Pengiriman finish product ke gudang sebagai stok produk
25 DELIVER SCOR Level 0 Level 1 Level 2 DELIVER D1- Komunikasi dengan konsumen/ distributor D2- Pengiriman produk sesuai permintaan D3- Pemilihan perusahaan jasa transportasi D4- Penanganan kegiatan pergudangan finished goods D1.1- Komunikasi untuk penentuan jumlah finish product yang akan dikirim ke konsumen D1.2- Komunikasi untuk penentuan jenis finish product yang akan dikirim ke konsumen D2.1- Penjadwalan tanggal pengiriman finish product ke konsumen D2.2- Pengiriman produk sesuai permintaan ke masing-masing konsumen D3.1- Penentuan alat transportasi pengiriman finish product ke konsumen D4.1- Penyerahan form penyerahan finish product kepada bagian PPIC D4.2- Penyimpanan finish product ke gudang sebagai stok produk
26 RETURN SCOR Level 0 Level 1 Level 2 RETURN R1- Pengembalian produk ke pemasok R1.1- Pengembalian raw material yang tidak sesuai kualitas dari perusahaan ke pemasok R2- Pengembalian produk dari customer R2.1- Pengembalian finish product yang tidak sesuai kualitas dari konsumen ke perusahaan
27 Identifikasi Risiko Identifikasi Risiko berdasarkan masing-masing aktivitas dalam SCOR Potensi risiko yang teridentifikasi sebanyak: 15 risiko pada aktivitas source 22 risiko pada aktivitas make 8 risiko pada aktivitas deliver 8 risiko pada aktivitas return
28 Risiko Aktivitas Source
29 Risiko Aktivitas Make
30 Risiko Aktivitas Deliver
31 Risiko Aktivitas Return
32 Penilaian Risiko Penilaian Risiko dengan metode FMECA (Failure Modes and Effects Criticality Analysis) Penilaian Berdasarkan: 1. Severity 2. Occurances 3. Detection RPN = Severity (S) x Occurrences (O) x Detection (D)
33 Kategori Risiko Risiko Kategori Tinggi Risiko Kategori Menengah Risiko Kategori Rendah
34 Kategori Risiko Tinggi
35 Kategori Risiko Menengah
36 Kategori Risiko Rendah (1)
37 Kategori Risiko Rendah (2)
38 Simulasi Kondisi Eksisting Bahan Baku dari Pemasok Proses Produksi dan Inspeksi Gudang Distributor Simulasi yang dilakukan hanya pada produk yang memiliki masa kadaluarsa panjang
39 Data Waktu Simulasi Nama Proses Distribusi Waktu Kedatangan Bahan Baku EXPO(26.3) Pengecekan Bahan Baku NORM(45, 5) Pergudangan NORM(30, 5) Shifting Uniform (30, 35) Weighting Uniform (15, 20) Metal Catcher NORM(25, 5) Ribbon Blender Constant (20) Proses Vacum A Constant (205,2) Proses Air Pack Constant (15) Proses Vacum B Constant (147) Pemilahan Uniform (25, 30) Pengiriman ke Distributor NORM(1.63, 0.752) Pengiriman ke Gudang NORM(1.63, 0.752)
40 Model Simulasi Eksisting
41 Verifikasi Simulasi Model yang dibangun tidak terdapat error di dalamnya
42 Validasi Simulasi (1) Validasi bertujuan untuk menguji dan membandingkan apakah model simulasi yang dibuat sama dengan kondisi real sistem. Merancang hipotesa H 0 : µ 1 - µ 2 = 0 ; H 1 : µ 1 - µ 2 0 Menghitung nilai df Pengamatan Real Sistem Model Simulasi Mean 85,50 89,70 Standar Deviasi 14,424 13,400 Variansi 208, ,567
43 Validasi Simulasi (2) Menghitung nilai hw 4,2 13,086 µ 1 - µ 2 4,2 + 13,086-8,89 µ 1 - µ 2 17,29 Terima Ho
44 Replikasi Simulasi Kondisi Eksisting Menentukan nilai error yang akan ditanggung Nilai error yang diinginkan = 10% = 0,1 Hw = 0,1 x rata-rata model simulasi HW = 0,1 x 89,7 = 8,97 Menghitung banyaknya replikasi (n ) n = 3,379 2 = 11,419 =11 Model Pengamatan Simulasi Mean 89,70 Standar 13,400 Deviasi Variansi 179,567
45 Report Simulasi Eksisting Replikasi Rata-rata Waktu (Jam) Output Entitas 1 48, , , , , , , , , , , Rata-rata 44,242 90,273 Stdev 1,897 12,854 Variansi 3, ,22
46 Simulasi Risiko Model simulasi risiko pada proses bisnis perusahaan adalah simulasi risiko yang termasuk kategori tinggi Proses M3.3- Pemilahan produk jadi untuk produk akhir yang dikemas untuk dijual M1.4- Proses formulasi dan blending raw material M3.2- Penimbangan finish product & pelabelan yang telah dalam kemasan Kode Risiko Potential Failure Risk Priority Number (RPN) Prosentase Risiko (Waktu) MR19 Produk belum tersortir % MR11 MR18 Terjadinya kontaminasi pada saat pemindahan produk ke alat yang berbeda Kesalahan dalam pemberian coding Total RPN % 100 7%
47 Model Simulasi Risiko Kontaminasi Produk tidak tersortir Kesalahan coding
48 Replikasi Simulasi Risiko Menentukan nilai error yang akan ditanggung Nilai error yang diinginkan = 10% = 0,1 Hw = 0,1 x rata-rata model simulasi HW = 0,1 x 82,3 = 8,23 Menghitung banyaknya replikasi (n ) n = 2,244 2 = 5,037 = 5 Model Replikasi Simulasi Mean 82,30 Standar 8,166 Deviasi Variansi 66,678
49 Report Simulasi Risiko Replikasi Rata-rata Waktu (Jam) Output Entitas 1 57, , , , , Rata-rata 53,192 84,400 Stdev 3,877 2,191 Variansi 15,031 4,80
50 Report Perbandingan Simulasi Eksisting Risiko Replikasi Rata-rata Waktu (Jam) Rata-rata Waktu (Jam) Selisih (Jam) 1 48,776 57,112 8, ,093 51,591 8, ,094 57,412 14, ,094 48,696 6, ,788 51,149 8,361 Mean 43,969 53,192 9,223 Stdev 2,718 3,877 2,953 Variansi 7,388 15,031 8,721 Prosentase Selisih 20,98%
51 Mitigasi Risiko (1) Mitigasi risiko dilakukan sebagai tindakan untuk penangan risiko Empat penanganan mitigasi yang dapat dilakukan perusahaan yaitu menerima risiko, transfer risiko, menghindari risiko, dan menangani risiko Mitigasi risiko yang dilakukan pada risiko yang termasuk kategori tinggi
52 Mitigasi Risiko (2) Kode Risiko MR19 SR8 MR11 Potential Failure Produk belum tersortir Terjadinya bencana alam/ kecelakaan pada saat pengiriman produk Terjadinya kontaminasi pada saat pemindahan produk ke alat yang berbeda Risk Priority Number (RPN) Mitigasi Dilakukannya pengecekan dan pengawasan setiap pelaksanaan pensortiran yang dilakukan oleh operator produksi untuk meminimalisir adanya kesalahan dan memastikan produk yang dikirim ke gudang sesuai dengan spesifikasi Proses produksi yang dilakukan sesuai dengan SOP (Standar Operasi Prosedur) yang baik Dibuatnya perjanjian/ kesepakatan antara pemasok dengan perusahaan yang berisi kondisi/ penanggulangan yang dilakukan apabila terjadi hal-hal diluar rencana (kecelakaan/ bencana alam) agar perusahaan dapat mengatisipasi adanya keterlambatan dan/ kekurangan stok karena pemasok mengalami permasalahan Dilakukannya pelatihan untuk staff produksi baik softskill maupun hardskill dalam penanganan proses produksi untuk menambah kompetensi staff sehingga dapat meminimalisir adanya kesalahan/ human error Dilakukannya pembersihan pada lini produksi setiap pergantian jenis produk yang akan diproduksi
53 Mitigasi Risiko (3) Kode Risiko Potential Failure Risk Priority Number (RPN) Mitigasi MR18 Kesalahan dalam pemberian coding 100 Dilakukannya pelatihan untuk staff produksi baik softskill maupun hardskill dalam penanganan proses produksi untuk menambah kompetensi staff sehingga dapat meminimalisir adanya kesalahan/ human error DR5 Terjadinya bencana alam/ kecelakaan pada saat pengiriman produk 100 Dibuatnya perjanjian/ kesepakatan antara petusahaan jasa transportasi dengan PT. SI yang berisi kondisi/ penanggulangan yang dilakukan apabila terjadi halhal diluar rencana (kecelakaan/ bencana alam) agar tidak merugikan PT. SI karena perusahaan jasa transportasi mengalami permasalahan Pemilihan jasa transportasi yang berkualitas dan terpecaya sehingga dapat meminimalisir tingkat keterlambatan dan kerusakan produk karena kesalahan (human error) dari jasa pengiriman
54 KESIMPULAN DAN SARAN
55 Kesimpulan Identifikasi Risiko berdasarkan hasil identifikasi proses bisnis pada masingmasing aktivitas SCOR. Didapatkan risiko sebanyak 53 risiko teridentifikasi. Pada aktivitas source terdapat 15 risiko, aktivitas make terdapat 22 risiko, aktivitas deliver sebanyak 8 risiko, aktivitas return sebanyak 8 risiko. Evaluasi risiko berdasarkan nilai RPN. Tingkat risiko di setiap proses bisnis dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan nilai RPN yaitu: (1) sebanyak 5 risiko termasuk kategori tinggi dengan nilai RPN 100, (2) sebanyak 6 risiko termasuk kategori menengah dengan nilai RPN diantara 50 sampai dengan 99, (3) sebanyak 42 risiko termasuk kategori rendah dengan nilai RPN < 50 Hasil simulasi menunjukkan risiko yang memiliki nilai RPN tinggi mempengaruhi waktu dalam sistem perusahaan yang cukup signifikan sebesar 9,223 jam lebih lama dibandingkan waktu kondisi eksisting perusahaan.
56 Saran Bagi PT. SI Perusahaan dapat mempertimbangkan pengaruh risiko yang teridentifikasi dalam rantai pasok sebagai bentuk antisipasi. Serta, perusahaan dapat menerapkan manajemen risiko secara berkelanjutan untuk meminimalisir adanya kerugian baik secara operasional maupunfinansial. Bagi Penelitian Selanjutnya Pengelolaan risiko dapat mempertimbangkan faktor risiko tidak hanya sebatas waktu namun faktor lainnya yang mempengaruhi proses bisnis suatu perusahaan atau obyek amatan.
57 DAFTAR PUSTAKA (1) (n.d.). Retrieved April 2012, from elib.unikom.ac.id/download.php?id=18586 Bourlakis, M., & Weightman, P. (2004). Food Supply Chain Management. UK: Blackwell Publishing Ltd. Anityasari, M., & Wessiani, N. (2011). Analisa Kelayakan Usaha Dilengkapi Kajian Manajemen Resiko. Surabaya: Guna Widya. Blome, C., & Schoenherr, T. (2011). Supply Chain Risk Management in Financial Crises A multiple Case-Study Approach. Int. J. Production Economics, Clark, D. (2004). Risk Management Framework. Charles Darwin University. COSO. (2004). Enterprise Risk Management - Integrated Framework. the Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission. Eastham, F. Sharples, L., & Ball, S. (2001). Food Supply Chain Management: Issues for The Hospitality and Retailer Sector. Reed Educational and Professional Publishing Ltd. Gaspersz, V. (2002). Pedoman Implementasi Program Six Sigma Terintegrasi Dengan ISO 9001:2000, MBNQA, dan HACCP. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Huang, H., Sheoran, K., Keskar, H. (2005). Computer-Assisted Supply Chain Configuration Based On Supply Chain Operations Reference (SCOR) Model. Computers & Industrial Engineering Insan, T. (2008). Manajemen Risiko untuk Mengatasi Gangguan pada Supply Chain (Studi Kasus: PT. Susanti Megah). Surabaya: Laporan Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri ITS Surabaya.
58 DAFTAR PUSTAKA (2) Irfan, D., Xiaofei,X., & Chun, D. (2008). A SCOR References Model of the Supply Chain Management Systems in an Enterprise. The International Arab Journal of Information Technology. Meynar, K. (2011). Identifikasi Profil Risiko Unit Pelaksana Area PT. PLN (PERSERO) Distribusi Bali Menggunakan Pendekatan FMECA. Surabaya: Laporan Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri ITS Surabaya. Pujawan, N. (2010). Supply Chain Management. Surabaya: Guna Widya. Tang, C. (2006). Perspectives in Supply Chain Risk Management Tang, O., & Musa, S. (2011). Identifying Risk Issues and Research Advancements in Supply Chain Risk Management. Int. J. Production Economics, Tuncel, G., & Alpan, G. (2010). Risk Assessment and Management for Supply Chain Network: A Case Study. Computer in Industry, Villacourt, M. (1992). Failure Mode and Effects Analysis (FMEA): A Guide for Continuous Improvement for the Semiconductor Equipment Industry. Wang, X., Li, D., O brien, C., & Li, Y. (2010). A Production Planning Model to Reduce Risk and Improve Operations Management. Int. J. Production Economics, Weske, M. (2007). Business Process Management. New York: Springer.. (2011). Modul Training With Arena. Surabaya: Laboratorium Komputasi dan Optimasi Industri Jurusan Teknik Industri ITS
59
Kata Kunci : Keamanan Makanan, Penilaian risiko, FMECA, Proses Bisnis
1 Pengelolaan Risiko Menggunakan Metode FMECA (Failure Modes and Effects Criticality Analysis) dan Simulasi Berbasis Proses Bisnis Pada Rantai Pasok Makanan Dhina Yuskartika, Iwan Vanany, dan Dody Hartanto
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mulai dari kegiatan pemasokan bahan baku sampai dengan melakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Supply chain mempunyai peranan penting dalam aktivitas perusahaan mulai dari kegiatan pemasokan bahan baku sampai dengan melakukan pengiriman hasil produksi kepada konsumen.
Lebih terperinciPEMETAAN AKTIVITAS RANTAI PASOK DALAM MEMBANGUN SISTEM TRACEABILITY PADA INDUSTRI SARI APEL
PEMETAAN AKTIVITAS RANTAI PASOK DALAM MEMBANGUN SISTEM TRACEABILITY PADA INDUSTRI SARI APEL Dwi Iryaning Handayani 1 dan Iwan Vanany 2 1) Program Pasca Sarjana Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Setelah mengevaluasi berbagai data-data kegiatan produksi, penulis mengusulkan dasar evaluasi untuk mengoptimalkan sistem produksi produk
Lebih terperinciANALISIS DAN PERBAIKAN MANAJEMEN RISIKO RANTAI PASOK BATIK KRAKATOA DENGAN PENDEKATAN HOUSE OF RISK
ANALISIS DAN PERBAIKAN MANAJEMEN RISIKO RANTAI PASOK BATIK KRAKATOA DENGAN PENDEKATAN HOUSE OF RISK Maria Ulfah 1), Siti Murni 2), Nindy Chandra Sari 3), Muhamad Ganivan Maryunani Sidek 4), Fitri Anjani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. turut meningkatkan angka permintaan produk peternakan. Daging merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesejahteraan yang meningkat pada masyarakat Indonesia diikuti peningkatan kesadaran akan pemenuhan gizi khususnya protein hewani juga turut meningkatkan angka permintaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atas beberapa perusahaan (meliputi supplier, manufacturer, distributor dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Suatu supply chain dapat didefinisikan sebagai suatu jaringan yang terdiri atas beberapa perusahaan (meliputi supplier, manufacturer, distributor dan
Lebih terperinciPERANCANGAN STRATEGI MITIGASI RESIKO SUPPLY CHAIN DI PT ATLAS COPCO NUSANTARA DENGAN METODA HOUSE OF RISK
PERANCANGAN STRATEGI MITIGASI RESIKO SUPPLY CHAIN DI PT ATLAS COPCO NUSANTARA DENGAN METODA HOUSE OF RISK Retno Utari 1) dan Imam Baihaqi 2) 1) Program Studi Magiter Manajemen Teknologi Manajemen Proyek
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
55 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Diagram Alir Penelitian Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 56 3.2 Langkah-langkah Penelitian Dalam melakukan penelitian, terdapat beberapa kegiatan untuk dapat
Lebih terperinciQuality Control (QC) dan Quality Assurance (QA) Mata Kuliah : Rancangan Produk Industri (2 SKS) Dosen : Kuni Zu aimah B.,S.Farm., M.Farm., Apt.
Quality Control (QC) dan Quality Assurance (QA) Mata Kuliah : Rancangan Produk Industri (2 SKS) Dosen : Kuni Zu aimah B.,S.Farm., M.Farm., Apt. Industri farmasi harus membuat obat sedemikian rupa agar
Lebih terperinciPENGUKURAN DAN PENINGKATAN KINERJA RANTAI PASOKAN DENGAN PENDEKATAN SCOR (SUPPLY CHAIN DI PT. XYZ TUGAS SARJANA DEA DARA DAFIKA SIAGIAN NIM.
PENGUKURAN DAN PENINGKATAN KINERJA RANTAI PASOKAN DENGAN PENDEKATAN SCOR (SUPPLY CHAIN OPERATIONS REFERENCE) DAN LEAN SIX SIGMA DI PT. XYZ TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Setiap produk diharapkan dapat memenuhi kebutuhankebutuhan konsumen. Salah satu hal yang menjadi kebutuhan konsumen yaitu kualitas produk yang digunakan.
Lebih terperinciImpelemetasi Manajemen Risiko di Departemen Tambang PT Semen Padang
Petunjuk Sitasi: Henmaidi, & Zamer, A. (2017). Impelemetasi Manajemen Risiko di Departemen Tambang PT. Semen Padang. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. C137-142). Malang: Jurusan Teknik Industri Universitas
Lebih terperinciANALISIS DATA. Universitas Indonesia. Peningkatan kualitas..., Wilson Kosasih, FT UI, 2009
ANALISIS DATA 4.1 FASE ANALISA Fase ini merupakan fase mencari dan menentukan akar sebab dari suatu masalah. Kemudian, dilakukan brainstroming dengan pihak perusahaan untuk mengidentifikasi akar permasalahan
Lebih terperinciPengukuran Kinerja SCM
Pengukuran Kinerja SCM Pertemuan 13-14 Dalam SCM, manajemen kinerja dan perbaikan secara berkelanjutan merupakan salah satu aspek fundamental. Oleh sebab itu diperlukan suatu sistem pengukuran yang mampu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Penelitian ini secara garis besar mencoba menjelaskan langkah-langkah dalam mengevaluasi tingkat kecelakaan kerja yang bersumber dari bahaya unsafe condition
Lebih terperinciMODEL ALAT BANTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS SPREADSHEET UNTUK ANALISIS RESIKO RANTAI PASOK BAHAN BAKU (Studi kasus PTEI)
MODEL ALAT BANTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS SPREADSHEET UNTUK ANALISIS RESIKO RANTAI PASOK BAHAN BAKU (Studi kasus PTEI) Sutrisna Hariyati, Ahmad Rusdiansyah Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Lebih terperinciSupply Chain Management. Tita Talitha,MT
Supply Chain Management Tita Talitha,MT 1 Materi Introduction to Supply Chain management Strategi SCM dengan strategi Bisnis Logistics Network Configuration Strategi distribusi dan transportasi Inventory
Lebih terperinciANALISIS HAMBATAN DAN REKOMENDASI SOLUSI PADA PROSES OUTBOUND LOGISTIC PT XYZ DENGAN SEVEN TOOLS DAN FMEA
ANALISIS HAMBATAN DAN REKOMENDASI SOLUSI PADA PROSES OUTBOUND LOGISTIC PT DENGAN SEVEN TOOLS DAN FMEA Faisal Waisul Kurni Rusmana 1), Syarif Hidayat. 2), 1),2) Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi,
Lebih terperinciANALISIS RISIKO KUALITAS PRODUK PADA PROSES PRODUKSI SEMEN DI PT SEMEN GRESIK PABRIK TUBAN I
TUGAS AKHIR ANALISIS RISIKO KUALITAS PRODUK PADA PROSES PRODUKSI SEMEN DI PT SEMEN GRESIK PABRIK TUBAN I Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Strata
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Berikut ini adalah metode yang digunakan dalam melakukan penelitian dan pengolahan data: Mula i Observasilapangan / studi awal Studipusta ka Identifikasi dan perumusan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini dijabarkan tentang tinjauan pustaka yang digunakan sebagai acuan dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. II.1 Sejarah FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) Didalam
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN MATERIAL PT ALSTOM POWER ESI SURABAYA
PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN MATERIAL PT ALSTOM POWER ESI SURABAYA Nur Aini Rachmawati, Iwan Vanany Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Kampus
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Analisa Risiko Kerja Pada Proses Start - Up Unit Boiler Turbine Dengan Metoda Enterprise Risk Management (ERM)
TUGAS AKHIR Analisa Risiko Kerja Pada Proses Start - Up Unit Boiler Turbine Dengan Metoda Enterprise Risk Management (ERM) Diajukan guna melengkapi sebagian syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan tahapan yang dilalui, mulai dari identifikasi masalah sampai pada tahap penyelesaian masalah dalam penyelesaian tugas akhir. Metodologi bertujuan
Lebih terperinciANALISIS RISIKO RANTAI PASOK MATERIAL BETON READY MIX (Studi Kasus: Hotel GAIA, Bandung) ABSTRAK
ANALISIS RISIKO RANTAI PASOK MATERIAL BETON READY MIX (Studi Kasus: Hotel GAIA, Bandung) Harry Slamet Setiawan NRP: 1221014 Pembimbing: Deni Setiawan, S.T., M.T. ABSTRAK Pengadaan material adalah salah
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tahap Pendahuluan Tahap pendahuluan terdiri dari empat langkah utama yaitu pengamatan awal, perumusan masalah, menentukan tujuan penelitan dan menentukan batasan masalah.
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan kriteria optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimasi kualitas produksi pipa pada perusahaan ini yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define, Measure, Analyze,
Lebih terperinciANALISA DAN MITIGASI RISIKO RANTAI PASOK PADA PT. CRAYFISH SOFTSHELL INDONESIA
ANALISA DAN MITIGASI RISIKO RANTAI PASOK PADA PT. CRAYFISH SOFTSHELL INDONESIA Syahidan Hidaya 2508 100 054 Dosen Pembimbing Imam Baihaqi, ST, M.Sc. Ph.D NIP 197007211997021001 Contents 1 2 3 4 LATAR BELAKANG
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
26 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN MULAI STUDI PENDAHULUAN STUDI PUSTAKA IDENTIFIKASI MASALAH PENGUMPULAN DATA Data Primer Data Sekunder PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA Diagram Paretto Diagram Fishbone FMEA Merancang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri atau perindustrian merupakan sebuah kegiatan ekonomi yang tidak hanya melakukan pengolahan bahan baku menjadi produk yang memiliki nilai lebih dalam penggunaannya
Lebih terperinciBAB V ANALISA DATA Tahap Analyze. Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala yang
BAB V ANALISA DATA 5.1. Tahap Analyze Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala yang terjadi pada perusahaan yang telah menurunkan keuntungan dan merugikan perusahaan. Alat yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian PT. Abdi Juang Investama bergerak di bidang pembuatan Trolly Shopping Cart berdiri pada tahun 2014. PT Abdi Juang Investama ini sudah mengembangkan bisnisnya
Lebih terperinciANALISIS KINERJA PELAYANAN PERBAIKAN GANGGUAN LISTRIK BERDASARKAN METODE SIX SIGMA DI PT. PLN (PERSERO) UNIT PELAYANAN DAN JARINGAN NGAGEL
ANALISIS KINERJA PELAYANAN PERBAIKAN GANGGUAN LISTRIK BERDASARKAN METODE SIX SIGMA DI PT. PLN (PERSERO) UNIT PELAYANAN DAN JARINGAN NGAGEL Handoyo Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas
Lebih terperinciBab 3 Metodologi Pemecahan Masalah
Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah 3.1. Flowchart Pemecahan Masalah Agar penelitian ini berjalan dengan sistematis, maka sebelumnya penulis membuat perencanaan tentang langkah-langkah pemecahan masalah
Lebih terperinciREDUCING DEFECTS AND COSTS OF POOR QUALITY OF WW GRAY ROYAL ROOF USING DMAIC AND FMEAP (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS PROCESS)
TUGAS AKHIR RI 1592 MENGURANGI JUMLAH CACAT DAN BIAYA KERUGIAN PADA PRODUK GENTENG WW ROYAL ABU-ABU DENGAN PENDEKATAN DMAIC DAN FMEAP (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS PROCESS) NOVEMIA PRANING H NRP 2502
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Metodologi penelitian perlu ditentukan agar di dalam mencari solusi untuk memecahkan masalah lebih terarah dan mempermudah proses
Lebih terperinciANALISA PROSES BISNIS
ANALISA PROSES BISNIS Pertemuan 2: Manajemen Proses Bisnis Credit to. Mahendrawati ER, Ph.D. Outline Materi 1 1. Konsep Proses Bisnis 2. Peningkatan Kinerja 3. Dokumentasi Proses Pikirkan sebuah produk/jasa
Lebih terperinciPENENTUAN PRIORITAS MODE KEGAGALAN PENYEBAB KECACATAN PRODUK DENGAN ANOVA (STUDI KASUS: CV. PUTRA NUGRAHA TRIYAGAN)
PENENTUAN PRIORITAS MODE KEGAGALAN PENYEBAB KECACATAN PRODUK DENGAN ANOVA (STUDI KASUS: CV. PUTRA NUGRAHA TRIYAGAN) Ida Nursanti 1*, Dimas Wisnu AJi 2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciPerancangan Strategi Mitigasi Resiko Supply Chain di PT Atlas Copco Nusantara dengan Metoda House of Risk
. Perancangan Strategi Mitigasi Resiko Supply Chain di PT Atlas Copco Nusantara dengan Metoda House of Risk Retno Utari - NRM 9111202 805 Dosen Pembimbing : Imam Baihaqi, PhD PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
Lebih terperinci5) BAB V (Kesimpulan dan Saran) Bab ini membahas tentang Kesimpulan dan saran.
1.4 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan situasi yang ada, perlunya dilakukan penelitian mengenai manajemen risiko supply chain pada PetroChina International Companies in Indonesia dengan menggunakan metode
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Metodologi penelitian perlu ditentukan terlebih dahulu, agar di dalam mencari solusi untuk memecahkan masalah lebih terarah dan
Lebih terperinciUSULAN TINDAKAN DALAM UPAYA MENGURANGI POTENSIAL COUSES KEGAGALAN PROSES PRODUKSI PADA CV TRIJAYA MULIA
USULAN TINDAKAN DALAM UPAYA MENGURANGI POTENSIAL COUSES KEGAGALAN PROSES PRODUKSI PADA CV TRIJAYA MULIA Albertus Daru D. 1), Suhendro Purnomo 2) 1,2) Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Industri, Universitas
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN INTEPRETASI
56 BAB V ANALISA DAN INTEPRETASI Pada Bab ini dibahas tahap Analyze (A), Improve (I), dan Control (C) dalam pengendalian kualitas terus menerus DMAIC sebagai langkah lanjutan dari kedua tahap sebelumnya.
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAKUAN... ii SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN
Lebih terperinciPengukuran Kapabilitas Proses produksi kacang garing Cont d.
Pengukuran Kapabilitas Proses produksi kacang garing Cont d. Langkah Tindakan Persamaan Hasil 1 Proses apa yang ingin diketahui? Produk kacang garing 2 Berapa jumlah Standart inventory (safety stock )?
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk, teknologi, pemasaran, namun juga input yang cukup penting yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berkembangnya generasi menuntut inovasi tidak hanya terhadap produk, teknologi, pemasaran, namun juga input yang cukup penting yaitu sistem keamanan pangan dan sumber
Lebih terperinciDAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Batasan Masalah Sistematika Penulisan...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x DAFTAR SIMBOL... xi DAFTAR SINGKATAN... xii BAB I PENDAHULUAN 1.1
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Perumusan Masalah. Mengidentifikasi Entitas atau Anggota Rantai Pasok
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini berisi mengenai metodologi penelitian. Metodologi penelitian merupakan tahapan-tahapan yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan dalam penelitian. Berikut
Lebih terperinciSHELLY ATMA DEVINTA
SHELLY ATMA DEVINTA 3110100036 DOSEN PEMBIMBING: Cahyono Bintang Nurcahyo ST, MT Ir. I Putu Artama Wiguna, MT, Ph.D Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI DI PT.X
1 RANCANG BANGUN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI DI PT.X Harwiyani, Anissa dan Vanany, Iwan Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Kampus ITS Sukolilo,
Lebih terperinciAnalisa Rantai Pasok Material Pada Kawasan Industri Maritim Terhadap Produktivitas Industri Perkapalan
Analisa Rantai Pasok Material Pada Kawasan Industri Maritim Terhadap Produktivitas Industri Perkapalan Materials Supply Chain Analysis In The Maritime Industrial Estate On The Productivity Of Shipbuilding
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Gramedia Cikarang yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define,
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimasi sistem produksi Percetakan Gramedia Cikarang yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define, Measure,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian ini menggambarkan langkah-langkah atau kerangka pikir yang akan dijalankan pada penelitian ini. Tujuan dari pembuatan metodologi penelitian ini adalah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Ogbo (2014, p.5), jenis-jenis inventori terbagi menjadi 3, yaitu Raw Material, Work In Process dan Finished Goods.
1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan (Inventory) 2.1.1 Pengertian Inventory Menurut Margaretha (2006, p.145-146) Inventory adalah sejumlah barang atau bahan yang disediakan oleh perusahaan, baik berupa
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisa Tahap Define Adapun persentase produk cacat terbesar periode September 2012 s/d Desember 2012 terdapat pada produk Polyester tipe T.402 yaitu dengan persentase
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO 2015 ISSN PENJADWALAN PERAWATAN MESIN DIVISI PIPA (STUDY KASUS DI PT. X)
PENJADWALAN PERAWATAN MESIN DIVISI PIPA (STUDY KASUS DI PT. X) Robert Triatmaja 1*, LM.Hadi Santosa 2, Ig.Joko Mulyono 3 1,2,3 Program Studi Teknik Industri,Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandala
Lebih terperinciPEMODELAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT MENGGUNAKAN SCORE MODEL UNTUK OBAT DAN ALAT KESEHATAN DI RUMAH SAKIT Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
PEMODELAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT MENGGUNAKAN SCORE MODEL UNTUK OBAT DAN ALAT KESEHATAN DI RUMAH SAKIT Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG Dadan Teja Nugraha Program Studi Magister Sistem Informasi, Fakultas Pascasarjana
Lebih terperinciPENERAPAN HACCP PADA INDUSTRI CRACKER MAKALAH KOMPREHENSIF OLEH: STEPHANIE HANS
PENERAPAN HACCP PADA INDUSTRI CRACKER MAKALAH KOMPREHENSIF OLEH: STEPHANIE HANS 6103009034 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA SURABAYA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terus menciptakan berbagai inovasi-inovasi baru untuk tetap dapat unggul dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dunia bisnis sekarang ini terus bersaing untuk menciptakan berbagai kebutuhan pelanggan (customer) yang semakin tinggi, dan semakin cerdas dalam memilih kebutuhannya.
Lebih terperinciBAB V ANALISIS Analisis SCOR (Supply Chain Operation Reference)
BAB V ANALISIS Bab ini berisi tentang analisis yang dilakukan pada pengolahan data yang telah diolah. Pada bab ini berisi mengenai analisis SCOR (Supply Chain Operation Reference) dan analisis desain traceability.
Lebih terperinciDESIGN FRAMEWORK QUALITY RISK MANAGEMENT FOR SUPPLY CHAIN AT PT COCA-COLA AMATIL INDONESIA, SURABAYA PLANT
DESIGN FRAMEWORK QUALITY RISK MANAGEMENT FOR SUPPLY CHAIN AT PT COCA-COLA AMATIL INDONESIA, SURABAYA PLANT Anantamurti. Hapsari 1), I Nyoman Pujawan 2) dan Putu Dana Karningsih 2) Fakultas Teknik Industri,Institut
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN SISTEM TERINTEGRASI
BAB IV PERANCANGAN SISTEM TERINTEGRASI 4.1 Tahap Perancangan Sistem Terintegrasi Setelah dilakukan brainstorming dan studi pustaka, maka langkah selanjutnya adalah membuat sistem terintegrasi dari metode
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO ISSN: ANALISIS PERFORMANSI RANTAI PASOK DENGAN MODEL SUPPLY CHAIN OPERATIONS REFERENCE DI PD.
ANALISIS PERFORMANSI RANTAI PASOK DENGAN MODEL SUPPLY CHAIN OPERATIONS REFERENCE DI PD. RIKI FAMILY I.Made Aryantha Anthara Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas
Lebih terperinciTUGAS TERSTRUKTUR MANAJEMEN RANTAI PASOK SCOR pada Produk Mie Kering Ubi Jalar
TUGAS TERSTRUKTUR MANAJEMEN RANTAI PASOK SCOR pada Produk Mie Kering Ubi Jalar Disusun oleh : Eka Nuraini S. 115100700111004 Febry Setyawan 115100700111020 Moh. Ali Rozikin Fauzi 115100701111012 Erin Prastyo
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terkait Dari topik yang akan penulis ambil untuk penelitian ini, penulis mencari beberapa penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan untuk dijadikan referensi. Diharapkan
Lebih terperinciPROYEK AKHIR SISTEM MANAJEMEN MUTU PERUSAHAAN SARI ROTI. PT NIPPON INDOSARI CORPINDO,Tbk.
PROYEK AKHIR SISTEM MANAJEMEN MUTU PERUSAHAAN SARI ROTI PT NIPPON INDOSARI CORPINDO,Tbk. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN Struktur organisasi di PT Nippon Indosari Corpindo Tbk dipimpin oleh seorang presiden
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT SEI Bogor pada Bulan September 2016 sampai dengan Bulan Desember 2016. PT SEI Bogor merupakan perusahaan yang bergerak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, dunia automotive di Indonesia menunjukkan perkembangan yang signifikan. Menurut harian Bisnis Indonesia pada 29 Maret 2012, peningkatan penjualan kendaraan
Lebih terperinciQuality Management System
Quality Management System Mutu (Quality)? The degree to which a set of inherent properties of a product, system or process fulfils requirements. (ICH Q9) Industri farmasi harus membuat obat sedemikian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah proses produksi di PT. XY, sedangkan objek penelitian ini adalah perbaikan dan meminimalisir masalah pada proses produksi
Lebih terperinciPERBAIKAN KUALITAS PADA PROSES PENGISIAN PRODUK HANDBODY LOTION SACHET 4 ML DI PT. X DENGAN METODE FUZZY FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS Delvis Agusman 1, Ahmad 1, Rusli Tan 2 1) Staf Pengajar Program
Lebih terperinciANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI INVENTORY DI ASTI OFFSET
ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI INVENTORY DI ASTI OFFSET Ronaldus Soegiarto dan Mahendrawathi Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email: ronaldus04@yahoo.com
Lebih terperinciENTERPRISE RESOURCE PLANNING
ENTERPRISE RESOURCE PLANNING 06 ERP: SCM SUPPLY CHAIN MANAGEMENT SCM adalah satu rangkaian bisnis demand dan supply yang melibatkan perusahaan dengan mitra kerjanya. Kelancaran proses dalam supply chain
Lebih terperinciRISIKO RANTAI PASOK GULA RAFINASI DALAM PERSPEKTIF SISTEM TRACEABILITY
RISIKO RANTAI PASOK GULA RAFINASI DALAM PERSPEKTIF SISTEM TRACEABILITY Maria Ulfah Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Email : maria67_ulfah@yahoo.com Abstrak. Dalam
Lebih terperinciPembahasan Materi #1
1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Pembahasan 2 Istilah Definisi SCM Ruang Lingkup SCM Model Umum SCM Dasar Pemikiran SCM Tingkat Kepentingan SCM Teknik Penerapan SCM Efektifitas SCM Keuntungan SCM 6623
Lebih terperinciJURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 3 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STRATEGI PENANGANAN RISIKO PADA RANTAI PASOK PUPUK ORGANIK MENGGUNAKAN METODE FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (FAHP) (Studi Kasus di PT Tiara Kurnia, Malang) RISK MANAGEMENT STRATEGY IN THE SUPPLY CHAIN
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Definisi Supply Chain dan Supply Chain Management
II. TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Definisi Supply Chain dan Supply Chain Management Menurut Punjawan (2005) definisi dari supply chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. karena apabila diterapkan secara rinci antara produsen dan konsumen akan terjadi
8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Kualitas merupakan ukuran yang tidak dapat didefinisikan secara umum, karena apabila diterapkan secara rinci antara produsen dan konsumen akan terjadi perspektif yang
Lebih terperinciBAB 9 KESIMPULAN. Pada bab ini, penulis akan membahas mengenai kesimpulan berdasarkan perhitungan dan analisis yang dilakukan pada bab sebelumnya.
BAB 9 KESIMPULAN Pada bab ini, penulis akan membahas mengenai kesimpulan berdasarkan perhitungan dan analisis yang dilakukan pada bab sebelumnya. 9.1. Kesimpulan Setelah melakukan penelitian di PT. Anugrah
Lebih terperinciImplementasi Permainan sebagai Sarana Peningkatan Pemahaman Mahasiswa dalam Pembelajaran Matakuliah di Jurusan Teknik Industri
Implementasi Permainan sebagai Sarana Peningkatan Pemahaman Mahasiswa dalam Pembelajaran Matakuliah di Jurusan Teknik Industri YULI DWI ASTANTI 1 DAN TRISMI RISTYOWATI 2 1,2 Universitas Pembangunan Nasional
Lebih terperinciPenurunan Waste Intra pada Transportation Process Menggunakan Value Stream Mapping: A Case Study
Penurunan Waste Intra pada Transportation Process Menggunakan Value Stream Mapping: A Case Study Maria Natalia 1, Nyoman Sutapa 2 Abstract: The thesis discusses the value added and non-value added of the
Lebih terperinciAnalisis Gangguan Jaringan Kabel dengan Kombinasi Metode Fault Tree Analysis dan Failure Mode and Effect Analysis (Studi kasus PT.
Performa (2005) Vol. 4, No.1: 10-15 Analisis Gangguan Jaringan Kabel dengan Kombinasi Metode Fault Tree Analysis dan Failure Mode and Effect Analysis (Studi kasus PT. ABC) Donar Setyajid Carel, Yuniaristanto,
Lebih terperinciPENINGKATAN KUALITAS PRODUK PADA MESIN PRODUKSI NONWOVEN SPUNBOND DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS DAN FMEA
PENINGKATAN KUALITAS PRODUK PADA MESIN PRODUKSI NONWOVEN SPUNBOND DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS DAN FMEA Mochammad Damaindra, Atikha Sidhi Cahyana Program studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimasi sistem produksi percetakan koran Lampung Post pada PT. Masa Kini Mandiri yaitu dengan menggunakan metode
Lebih terperinciANALISIS JALUR KRITIS PROYEK JEMBATAN RANGKA B-60 M DI PT. XYZ BERBASIS ANALISIS RISIKO TUGAS AKHIR
ANALISIS JALUR KRITIS PROYEK JEMBATAN RANGKA B-60 M DI PT. XYZ BERBASIS ANALISIS RISIKO TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik M Fajar Siddiq 1122003023 PROGRAM
Lebih terperinciKONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.
KONSEP SI LANJUT WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 3 KSI LANJUT Supply Chain Management (SCM) Pemahaman dan Fungsi Dasar SCM. Karakter Sistem. Arsitektur Pengembangan dan Tantangan SCM. Peran Internet
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
37 BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan dalam pembuatan skripsi ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer bertujuan untuk membuktikan adanya
Lebih terperinciIDENTIFIKASI RISIKO RANTAI PASOK BERBASIS SISTEM TRACEABILITY PADA MINUMAN SARI APEL
IDENTIFIKASI RISIKO RANTAI PASOK BERBASIS SISTEM TRACEABILITY PADA MINUMAN SARI APEL Dwi Iryaning Handayani Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Panca Marga Probolinggo Jalan Yos Sudarso
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meskipun perekonomian dan perindustrian nasional kini dihadapkan kepada dampak krisis ekonomi global, namun bisnis ritel di Indonesia tidak terkendala bahkan masih
Lebih terperinciKUANTIFIKASI DAN MITIGASI RISIKO PADA SISTEM RANTAI PASOK DI PT. ANEKA GAS INDUSTRI
KUANTIFIKASI DAN MITIGASI RISIKO PADA SISTEM RANTAI PASOK DI PT. ANEKA GAS INDUSTRI Alfred Y. Tondatuon 1), Agung Sutrisno 2), Jefferson Mende 3) Jurusan Teknik Mesin Universitas Sam Ratulangi ABSTRACT
Lebih terperinciKATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI
ABSTRAK PT Kandakawana Sakti bergerak pada bidang pengecatan yang berspesialisasi pada pengecatan body motor Honda. Penelitian ini diawali dengan masalah tingginya produk cacat yang dihasilkan dan kegagalan
Lebih terperinciKONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.
KONSEP SI LANJUT WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 3 KSI LANJUT Supply Chain Management (SCM) Pemahaman dan Fungsi Dasar SCM. Karakter Sistem SCM. Arsitektur Pengembangan dan Tantangan SCM. Peran
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN MODEL MANAJEMEN PEMANFAATAN ENERGI DI INDONESIA
Surat Perjanjian: III/LPPM/2015-02/4-P LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN MODEL MANAJEMEN PEMANFAATAN ENERGI DI INDONESIA Disusun Oleh: Dr. Carles Sitompul Alfian, ST., MT. Kinley Aritonang Ph.D (Pembina) Lembaga
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan a. Berdasarkan hasil analisis risiko kegagalan proses perakitan bagian (sub assembly) pada produk Intensive Care Unit (ICU) bed 77001 dengan metode failure mode
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah FMEA (Falilure Mode and Effect Analysis) FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) pada awalnya dibuat oleh Aerospace Industry pada tahun 1960-an. FMEA mulai digunakan oleh
Lebih terperinciAnalisis Six Sigma untuk Mengurangi Jumlah Cacat di Stasiun Kerja Sablon (Studi Kasus: CV. Miracle)
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.1 Vol. 1 Jurnal Online Institut teknologi Nasional Juni 2013 Analisis Six Sigma untuk Mengurangi Jumlah Cacat di Stasiun Kerja Sablon (Studi
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Strata Satu. Oleh: Nama : LEONARD NANDA
TUGAS AKHIR ANALISIS RISIKO KUALITAS PRODUK DALAM PROSES PRODUKSI MINIATUR BIS DENGAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS PADA USAHA KECIL MENENGAH NIKI KAYOE Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : enterprise architecture, arsitektur sistem informasi, 8-Productions, TOGAF, TOGAF ADM
ABSTRAK Perencanaan arsitektur sistem informasi organisasi adalah sebuah proses yang kompleks, karena itu proses perencanaan harus dikelola berdasarkan suatu petunjuk yang jelas dengan tujuan menyelaraskan
Lebih terperinciAlternatif kebijakan membuat SOP baru di bagian gravity dan sortir untuk standar refraksi serta set up mesin gravity secara berkala.
Alternatif kebijakan membuat SOP baru di bagian gravity dan sortir untuk standar refraksi serta set up mesin gravity secara berkala. Adapun alternatif tersebut memiliki kelebihan antara lain : Mempercepat
Lebih terperinci