LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016"

Transkripsi

1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat, taufik dan hidayah-nya kami dapat menyelesaikan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab kami selama tahun 2016, sebagian dari tugas yang telah dilaksanakan tersebut kami tuangkan secara sederhana dan singkat kedalam Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Tahun 2016 ini. Laporan akuntabilitas kinerja ini merupakan salah satu upaya pemenuhan kewajiban Pelaporan Kinerja dan Keuangan Biro Hukum dan Organisasi serta sebagai bentuk pertanggungjawaban Biro Hukum dan Organisasi atas penetapan kinerja yang telah diperjanjikan sebelumnya. Laporan ini menyajikan tingkat pencapaian sasaran strategis Biro Hukum dan Organisasi sebagaimana tertuang dalam penetapan kinerja Kemendikbud tahun Tingkat pencapaian sasaran strategis tersebut diukur dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK), dengan tercapainya target kinerja yang telah ditetapkan melalui kerja keras serta dukungan dari seluruh pegawai, secara umum Biro Hukum dan Organisasi telah berhasil merealisasikan target kinerja yang ditetapkan. Melalui laporan akuntabilitas kinerja ini diharapkan dapat memberikan gambaran objektif tentang kinerja tahunan Biro Hukum dan Organisasi dan semoga laporan ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan penilaian keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program, bahan evaluasi, penyempurnaan dokumen perencanaan dan sebagai bahan masukan dalam perumusan kebijakan bidang pendidikan dan kebudayaan. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pejabat dan pegawai di Biro Hukum dan Organisasi yang telah bekerja keras menyelesaikan program kerjanya dengan baik, dan telah membantu tersusunnya laporan akuntabilitas kinerja tahun 2016 ini. Kepala Biro Hukum dan Organisasi, TTD. Dian Wahyuni, S.H., M.Ed. NIP Kata Pengantar i

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI... IKHTISAR EKSEKUTIF... Hal. i ii iii BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum... 1 B. Dasar Hukum.. 3 C. Tugas dan Fungsi serta Struktur Organisas... 4 D. Permasalahan Utama... 7 BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis... B. Rencana Kinerja Tahunan BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi.. 11 B. Realisasi Anggaran 14 BAB IV PENUTUP 15` LAMPIRAN - Perjanjian Kinerja Tahun Program Unggulan Daftar Isi ii

4 IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan akuntabilitas kinerja tahun 2016 merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban Biro Hukum dan Organisasi atas pencapaian kinerja yang dilaksanakan selama tahun 2016, dengan berbagai hambatan dan permasalahan yang dihadapi serta langkah antisipasi dalam rangka pemecahan masalah untuk pencapaian kinerja yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Laporan akuntabilitas kinerja Biro Hukum dan Organisasi, menyajikan akuntabilitas capaian kinerja dan keuangan yang terperinci dalam suatu kegiatan yang dilakukan pada masing-masing bagian dan subbagian dalam suatu kinerja yang bersenergi kepada hasil yang akan dicapai. Sehingga tingkat akuntabilitas pada masing-masing bagian/subbagian dapat diukur dari ketercapaian kinerjanya. Pelaksanaan pencapaian hasil kinerja Biro Hukum dan Organisasi berpedoman kepada tugas dan fungsi yang tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Laporan akuntabilitas kinerja Biro Hukum dan Organisasi menyajikan capaian-capaian kinerja dari target-target yang ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja tahun 2016 yang diperjanjikan antara Kepala Biro Hukum dan Organisasi dengan Sekretaris Jenderal. Perjanjian Kinerja berisikan target kinerja yang akan dicapai selama satu tahun, dengan berpedoman pada rencana strategis Biro Hukum dan Organisasi. Adapun tujuan dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hukum dan Organisasi tahun 2016 adalah untuk memberikan gambaran mengenai keberhasilan maupun kegagalan pencapaian kinerja yang telah ditetapkan dalam sasaran kegiatan Biro Hukum dan Organisasi tahun 2016, dan untuk mengetahui kendala yang ditemui dalam pelaksanaan kegiatan serta usaha-usaha yang harus dilakukan dalam pelaksanaan tugas dan perbaikan kinerja dimasa yang akan datang. Tahun 2015 merupakan awal dari pelaksanaan Renstra , dalam Renstra tersebut Biro Hukum dan Organisasi menetapkan sasaran strategis Terselenggaranya pembinaan dan koordinasi penyusunan peraturan perundang-undangan, advokasi dan layanan bantuan hukum, dan tertatanya kelembagaan unit organisasi dan tatalaksana yang efektif di lingkungan Kementerian. Capaian kinerja Biro Hukum dan Organisasi dari bulan Januari sampai dengan Desember 2016 telah mencapai target dan sasaran yang telah ditetapkan dengan realisasi sebagai berikut: A. CAPAIAN KINERJA 1. Indikator Kinerja Jumlah peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan yang dibutuhkan mencapai 401 naskah peraturan perundang-undangan dari 180 naskah peraturan perundang-undangan yang ditargetkan atau mencapai 222,78%. 2. Indikator Kinerja Jumlah masalah hukum (litigasi dan non litigasi) yang ditangani mencapai 50 masalah/kasus hukum dari 60 masalah/kasus hukum yang ditargetkan atau mencapai 83,33%. 3. Indikator kinerja Jumlah unit organisasi yang melakukan penataan organisasi mencapai 164 unit kerja dari 144 unit kerja yang ditargetkan atau mencapai 113,89%. 4. Indikator kinerja Jumlah satuan kerja Kemdikbud menerapkan tata laksana yang efektif mencapai 144 unit kerja dari 144 unit kerja yang ditargetkan atau mencapai 100%. Ikhtisar Eksekutif iii

5 5. Indikator kinerja Jumlah jabatan di lingkungan Kemdikbud yang telah dianalisis dan diukur beban kerjanya mencapai 485 Jabatan dari 425 jabatan yang ditargetkan atau mencapai 114,12%. B. AKUNTABILITAS KEUANGAN 1. Indikator kinerja Jumlah peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan yang dibutuhkan, dana tersedia sebesar Rp ,00 terserap sebesar Rp ,00 atau sebesar 99,15%. 2. Indikator kinerja Jumlah masalah hukum (litigasi dan non litigasi) yang ditangani, dana tersedia sebesar Rp ,00 terserap sebesar Rp ,00 atau sebesar 94,69%. 3. Indikator kinerja Jumlah unit organisasi yang melakukan penataan organisasi, dana tersedia sebesar Rp ,00 terserap sebesar Rp ,00 atau sebesar 98,60%. 4. Indikator kinerja Jumlah satuan kerja Kemdikbud menerapkan tata laksana yang efektif, dana tersedia sebesar Rp ,00 terserap sebesar Rp ,00 atau sebesar 95,96%. 5. Indikator kinerja Jumlah jabatan di lingkungan Kemdikbud yang telah dianalisis dan diukur beban kerjanya, dana tersedia sebesar Rp ,00 terserap sebesar Rp ,00 atau sebesar 94,84%. Jumlah anggaran Biro Hukum dan Organisasi tahun 2016 berjumlah Rp ,00 untuk melaksanakan kegiatan yang bersifat substansi sebesar Rp ,00 dan untuk kegiatan pendukung seperti gaji, tunjangan dan layanan perkantoran sebesar Rp ,00. Penyerapan anggara Biro Hukum dan Organisasi tahun 2016 sebesar Rp ,00 atau sebesar 92,57%. Ikhtisar Eksekutif iv

6 BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM Laporan Akuntabilitas Kinerja ini disusun berdasarkan pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada Biro Hukum dan Organisasi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan pemenuhan kewajiban sebagaimana tertuang dalam Peraturan pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja ini mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Biro Hukum dan Organisasi, Sekretariat Jenderal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam upaya mencapai target kinerja yang ditetapkan, telah menetapkan Visi dan Misi yang akan dicapai dalam lima tahun kedepan. Visi Biro Hukum dan Organisasi, yaitu: Pada tahun 2019 menjadi pusat kajian layanan hukum dan organisasi yang dinamis dan akuntabel Untuk mewujudkan visi tersebut ditetapkan misi sebagai berikut: M.1. Mengembangkan mekanisme dan koordinasi penyusunan peraturan perundangundangan bidang pendidikan dan kebudayaan; M.2. Meningkatkan kajian masalah hukum, advokasi, dan pemberian fasilitasi bantuan hukum; M.3. Mengembangkan organisasi Kementerian yang sehat, dinamis, dan tepat ukuran; M.4. Menguatkan kapasitas organisasi pengelola pendidikan dan kebudayaan di daerah melalui pemberian fasilitasi; M.5. Mengembangkan ketatalaksanaan Kementerian yang aplikatif dan efektif; dan M.6. Mengembangkan penataan jabatan fungsional di lingkungan Kementerian. Laporan Akuntabilitas KinerjaTahun

7 Biro Hukum dan Organisasi adalah unit organisasi setingkat eselon II, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Jenderal, dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Biro Hukum dan Organisasi didukung oleh 82 (delapan puluh dua) orang pegawai, yang terdiri dari satu orang Kepala Biro (eselon II), empat orang Kepala Bagian (eselon III), dua belas orang Kepala Subbagian (eselon IV), dan 65 orang staf/ pegawai/pejabat fungsional umum dengan sebaran sebagai berikut: 1. Berdasarkan Jenjang Pendidikan Tabel I.1 NO BAGIAN PENDIDIKAN SMA D3 S1 S2 S3 JUMLAH 1. Peraturan Perundang-Undangan Advokasi dan Bantuan Hukum Kelembagaan Ketatalaksanaan JUMLAH Berdasarkan Golongan Tabel I.2 NO BAGIAN GOLONGAN II III IV JUMLAH 1. Peraturan Perundang-Undangan Advokasi dan Bantuan Hukum Kelembagaan Ketatalaksanaan JUMLAH Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel I.3 NO BAGIAN LAKI-LAKI JENIS KELAMIN PEREMPUAN JUMLAH 1. Peraturan Perundang-Undangan Advokasi dan Bantuan Hukum Kelembagaan Ketatalaksanaan JUMLAH Sasaran strategis (SS) Biro Hukum dan Organisasi ditopang oleh dua indikator kinerja sasaran (IKS), yaitu: bidang hukum dan bidang organisasi. Indikator kinerja sasaran bidang hukum yaitu: Tersusunnya peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan dan meningkatnya kualitas advokasi dan layanan bantuan hukum. Sedangkan indikator kinerja sasaran bidang Organisasi yaitu: Tertatanya kelembagaan unit organisasi dan penerapan tatalaksana di lingkungan Kementerian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: Laporan Akuntabilitas KinerjaTahun

8 Tabel I.4 PROGRAM INDIKATOR KINERJA PROGRAM/ UTAMA SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SASARAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Kementerian Meningkatnya layanan prima di bidang hukum dan organisasi Terselenggaranya pembinaan dan koordinasi penyusunan peraturan perundangundangan, advokasi dan layanan bantuan hukum, dan tertatanya kelembagaan unit organisasi dan tatalaksana yang efektif di lingkungan Kementerian Tersusunnya peraturan perundangundangan bidang pendidikan dan kebudayaan dan meningkatnya kualitas advokasi dan layanan bantuan hukum Tertatanya kelembagaan unit organisasi dan penerapan tatalaksana di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jumlah peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan yang dibutuhkan Jumlah masalah hukum (litigasi dan non litigasi) yang ditangani Jumlah unit organisasi yang melakukan penataan organisasi Jumlah unit organisasi yang melaksanakan tatalaksana yg efektif Jumlah jabatan di lingkungan Kemdikbud yang telah dianalisis dan diukur beban kerjanya B. DASAR HUKUM Penyusunan Laporan akuntabilitas kinerja Biro Hukum dan Organisasi Tahun 2016 ini disusun berdasarkan: 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004, tentang Perbendaharaan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004, tentang Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 4. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Perubahan Organisasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 5. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 81 Tahun 2009 tentang Koordinasi dan Pengendalian Program di lingkungan Kemdiknas; 7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; dan Laporan Akuntabilitas KinerjaTahun

9 10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi Atas Implementasi SIstem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah. C. TUGAS DAN FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI Tugas dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Biro Hukum dan Organisasi berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pada Bab II, Bagian Keenam, Pasal 66, Biro Hukum dan Organisasi mempunyai tugas: Melaksanakan pembinaan dan koordinasi penyusunan peraturan-undangan, organisasi, dan ketatalaksanaan, serta pemberian advokasi dan bantuan hukum di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Untuk melaksanakan tugas tersebut Biro Hukum dan Organisasi menyelenggarakan fungsi: 1. Pembinaan dan koordinasi penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan; 2. Penelaahan dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan; 3. Penelaahan kasus dan masalah hukum serta pemberian advokasi dan bantuan hukum kepada satuan organisasi dan pegawai di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 4. Pengkajian dan pengembangan kelembagaan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 5. Pelaksanaan evaluasi kelembagaan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 6. Pengkajian, pembinaan, dan pengembangan ketatalaksanaan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 7. Pengkajian, pembinaan, dan evaluasi pelaksanaan pelayanan publik di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 8. Pelaksanaan analisis jabatan dan penyajian informasi jabatan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 9. Fasilitasi penyusunan peraturan perundang-undangan, advokasi dan bantuan hukum, kelembagaan, ketatalaksanaan dan analisis jabatan di daerah; dan 10. Pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan Biro. Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Biro Hukum dan Organisasi terdiri atas: Laporan Akuntabilitas KinerjaTahun

10 1. Bagian Peraturan Perundang-undangan Bagian Peraturan Perundang-Undangan mempunyai tugas melaksanakan penelaahan, pengkajian, penyusunan rancangan, penyusunan bahan pembinaan dan koordinasi penyusunan serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan. Fungsi Bagian Peraturan Perundang-Undangan adalah: a. Penelaahan dan pengkajian peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan; b. Penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan; c. Penyusunan bahan koordinasi, harmonisasi, dan uji publik rancangan peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan; d. Penyusunan bahan pembinaan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan; e. Sosialisasi peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan; f. Fasilitasi penyusunan peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan di daerah; dan g. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan. 2. Bagian Advokasi dan Bantuan Hukum Bagian Advokasi dan Bantuan Hukum mempunyai tugas melaksanakan pengkajian kasus dan masalah hukum, pemberian advokasi dan bantuan hukum kepada satuan organisasi dan pegawai, inventarisasi perkara dan penyusunan yurisprudensi serta penyusunan bahan koordinasi penyusunan nota kesepahaman dan perjanjian. Fungsi Bagian Advokasi dan Bantuan Hukum adalah: a. Pengkajian kasus dan masalah hukum; b. Penyusunan bahan pemberian nasihat dan pertimbangan hukum kepada satuan organisasi dan pegawai di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; c. Pemberian advokasi dan bantuan hukum kepada satuan organisasi dan pegawai di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; d. Inventarisasi perkara dan penyusunan yurisprudensi; dan e. Penyusunan bahan koordinasi penyusunan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 3. Bagian Kelembagaan Bagian Kelembagaan mempunyai tugas melaksanakan pengkajian, penyusunan bahan pembinaan, pengembangan, dan evaluasi kelembagaan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta penyajian data dan informasi dan fasilitasi pengembangan kelembagaan pengelola pendidikan dan kebudayaan. Fungsi Bagian Kelembagaan adalah: a. Penyusunan bahan pembinaan dan pengembangan kelembagaan unit kerja di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; Laporan Akuntabilitas KinerjaTahun

11 b. Penelaahan dan penilaian usul pelembagaan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; c. Penyusunanusunan rancangan tugas, fungsi, dan susunan organisasi unit kerja di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; d. Penyusunan bahan pembahasan usul pelembagaan unit organisasi di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; e. Evaluasi kelembagaan unit kerja di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; f. Penyajian data dan informasi kelembagaan pengelola pendidikan dan kebudayaan di pusat dan daerah; dan g. Fasilitasi pengembangan kelembagaan pengelola pendidikan dan kebudayaan di pusat dan daerah. 4. Bagian Ketatalaksanaan Bagian Ketatalaksanaan mempunyai tugas Melaksanakan pengkajian, pengembangan, penyusunan bahan pembinaan ketatalaksanaan, analisis jabatan, dan penyajian informasi jabatan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta penyusunan kompetensi jabatan teknis pada unit pengelola pendidikan dan kebudayaan di daerah. Fungsi Bagian Ketatalaksanaan adalah: a. Pelaksanaan pengkajian dan pengembangan ketatalaksanaan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; b. Penyusunan bahan dan pelaksanaan pembinaan ketatalaksanaan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; c. Pelaksanaan dan fasilitasi analisis jabatan serta analisis beban kerja; d. Penyusunan bahan penetapan jabatan fungsional di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; e. Penyusunan kompetensi jabatan teknis pada unit pengelola pendidikan dan kebudayaan di daerah; f. Penyusunan peta bisnis proses serta sistem dan prosedur kerja di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; g. Pengkajian, pembinaan, dan pelaksanaan pelayanan publik di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; h. Evaluasi pelaksanaan pembinaan ketatalaksanaan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; i. Pengadministrasian dan pendokumentasian peraturan perundang-undangan; dan j. Pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan Biro. Laporan Akuntabilitas KinerjaTahun

12 Berikut adalah struktur organisasi Biro Hukum dan Organisasi. BIRO HUKUM DAN ORGANISASI BAGIAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN BAGIAN ADVOKASI DAN BANTUAN HUKUM BAGIAN KELEMBAGAAN BAGIAN KETATALAKSANAAN SUBBAGIAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN I SUBBAGIAN ADVOKASI DAN BANTUAN HUKUM I SUBBAGIAN KELEMBAGAAN I SUBBAGIAN ANALISIS JABATAN SUBBAGIAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN II SUBBAGIAN ADVOKASI DAN BANTUAN HUKUM II SUBBAGIAN KELEMBAGAAN II SUBBAGIAN SISTEM DAN PROSEDUR SUBBAGIAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN III SUBBAGIAN ADVOKASI DAN BANTUAN HUKUM III SUBBAGIAN KELEMBAGAAN III SUBBAGIAN TATA USAHA D. PERMASALAHAN UTAMA Dalam rangka pencapaian kinerja Biro Hukum dan Organisasi, terdapat beberapa kendala yang dihadapi, antara lain: a. Terbatasnya sumber daya manusia dalam hal kualitas dan kuantitas. Ketersediaan pegawai dalam beberapa jabatan pelaksana di lingkungan Biro Hukum dan Organisasi masih kurang; dan b. Terbatasnya anggaran dalam pelaksanaan kegiatan. Mengingat anggaran yang terbatas, Biro Hukum dan Organisasi seringkali berkoordinasi dengan unit utama lain dalam pelaksanaan kegiatan. Laporan Akuntabilitas KinerjaTahun

13 BAB II PERENCANAAN KINERJA Kepala Biro Hukum dan Organisasi sebagai pejabat penanggung jawab program dan kegiatan telah berkomitmen kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mencapai sasaran kegiatan dan target kinerja Biro Hukum dan Organisasi sebagaimana yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun A. RENCANA STRATEGIS Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel, dan berorientasi pada hasil, Kepala Biro Hukum dan Organisasi sebagai pejabat penanggung jawab program dan kegiatan telah berkomitmen kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mencapai sasaran kegiatan dan target kinerja Biro Hukum dan Organisasi sebagaimana yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun Selain Kepala Biro Hukum dan Organisasi yang berkomitmen dengan Sekretaris Jenderal, para pejabat eselon III dan IV juga melakukan penandatanganan perjanjian kinerja dan pakta integritas sebagai wujud untuk mendukung program Sekretariat Jenderal Kemendikbud yaitu dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya. Tujuan yang hendak dicapai Biro Hukum dan Organisasi di tahun 2016 ini sebagaimana tertera dalam tabel dibawah ini: Tabel II.1 TUJUAN STRATEGIS SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SASARAN TUJUAN/ INDIKATOR KINERJA KEGIATAN SASARAN/ OUTPUT Penguatan koordinasi dan penyusunan peraturan perundangundangan serta pelaksanaan advokasi hukum Peningkatan pembinaan dan penataan organisasi dan tatalaksana Terselenggaranya pembinaan dan koordinasi penyusunan peraturan perundangundangan, advokasi dan layanan bantuan hukum, dan tertatanya organisasi, dan tatalaksana yang efektif di lingkungan Kementerian Tersusunnya peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan dan meningkatnya kualitas advokasi dan layanan bantuan hukum Jumlah peraturan perundangundangan bidang pendidikan dan kebudayaan yang dibutuhkan Jumlah masalah hukum (litigasi dan non litigasi) yang ditangani 180 Naskah peraturan perundangundangan 60 Masalah/ Kasus Hukum Tertatanya kelembagaan unit organisasi dan penerapan Jumlah unit organisasi yang melakukan penataan organisasi 144 Unit Kerja Laporan Akuntabilitas KinerjaTahun

14 TUJUAN STRATEGIS SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SASARAN TUJUAN/ INDIKATOR KINERJA KEGIATAN SASARAN/ OUTPUT tatalaksana di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jumlah unit organisasi yang melaksanakan tatalaksana yg efektif 144 Unit Kerja Jumlah jabatan di lingkungan Kemdikbud yang telah dianalisis dan diukur beban kerjanya 425 Jabatan Arah, kebijakan dan strategi Biro Hukum dan Organisasi sebagaimana tertuang dalam Renstra Sekretariat Jenderal diarahkan dan ditetapkan untuk mendukung tujuan peningkatan tata kelola pendidikan dan kebudayaan yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel serta penguatan pelibatan publik. Arah kebijakan dan strategi yang akan ditempuh Biro Hukum dan Organisasi untuk mencapai tata kelola pendidikan dan kebudayaan yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel serta penguatan pelibatan publik, tersebut di atas dilakukan melalui: 1. Peningkatan pembinaan dan koordinasi penyusunan peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan; 2. Peningkatan kualitas penelaahan dan penyusunan peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan; 3. Peningkatan kualitas penelaahan kasus dan masalah hukum serta pemberian advokasi dan bantuan hukum kepada satuan organisasi dan pegawai di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 4. Peningkatan kualitas pengkajian dan pengembangan kelembagaan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 5. Peningkatan kualitas evaluasi kelembagaan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 6. Peningkatan kualitas pengkajian, pembinaan, dan pengembangan ketatalaksanaan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 7. Peningkatan kualitas pengkajian, pembinaan, dan evaluasi pelaksanaan layanan publik di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 8. Peningkatan analisis jabatan dan penyajian informasi jabatan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; dan 9. Peningkatan kualitas fasilitasi penyusunan peraturan perundang-undangan, advokasi dan bantuan hukum, kelembagaan, ketatalaksanaan, dan analisis jabatan di daerah. Laporan Akuntabilitas KinerjaTahun

15 B. RENCANA KINERJA TAHUNAN Untuk mencapai target dalam perjanjian kinerja tahun 2016, Biro Hukum dan Organisasi mengalokasikan anggaran sebesar Rp ,00 (Tiga puluh satu milyar empat ratus lima puluh tujuh juta empat ratus empat puluh satu ribu rupiah). Tabel II.2 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET ANGGARAN Terselenggaranya pembinaan dan koordinasi penyusunan peraturan perundangundangan, advokasi dan layanan bantuan hukum, dan tertatanya kelembagaan unit organisasi dan tatalaksana yang efektif di lingkungan Kementerian. Jumlah peraturan perundangundangan bidang pendidikan dan kebudayaan yang dibutuhkan Jumlah masalah hukum (litigasi dan non litigasi) yang ditangani Jumlah unit organisasi yang melakukan penataan organisasi Jumlah unit organisasi yang melaksanakan tatalaksana yang efektif Jumlah jabatan di lingkungan Kemdikbud yang telah dianalisis dan diukur beban kerjanya 180 Naskah Masalah/ Kasus Hukum Unit Kerja Unit Kerja Jabatan Laporan Akuntabilitas KinerjaTahun

16 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN KEUANGAN Dalam rangka penyusunan laporan kinerja Biro Hukum dan Organisasi tahun 2016 metode yang dilakukan adalah melalui pengumpulan data kinerja yang melibatkan seluruh unit kerja dilingkungan Biro Hukum dan Organisasi. Data kinerja yang dikumpulkan berupa target dan realisasi beserta uraian rinci kinerja, output kegiatan, dan realisasi kinerja dan keuangan, penggunaan sumber daya, data-data penghargaan, serta informasi lain yang terkait dengan kinerja Biro Keuangan selama tahun Pengumpulan data kinerja diarahkan untuk memperoleh data kinerja yang akurat, lengkap, tepat waktu, dan konsisten yang berguna bagi pengambilan keputusan dalam rangka perbaikan kinerja tanpa meninggalkan prinsip keseimbangan manfaat dan biaya serta efisiensi dan efektivitas. Sebagian besar data realisasi kinerja diperoleh dari aplikasi eperformance yang membantu dalam penyusunan laporan kinerja Biro Hukum dan Organisasi. Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan realisasi dengan target kinerja yang diperjanjikan dalam dokumen perjanjian kinerja Biro Hukum dan Organisasi Tahun Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, dilakukan evaluasi capaian setiap indikator kinerja untuk mengidentifikasi faktor yang mendukung keberhasilan dan kendala pencapaian kinerja. Faktor pendukung keberhasilan dan kendala yang menghambat pencapaian target kinerja dicermati dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang. Dalam evaluasi kinerja juga dilakukan pembandingan-pembandingan antara realisasi kinerja dengan target tahun berjalan, realisasi kinerja tahun berjalan dengan realisasi tahun lalu dan pembandingan lain yang diperlukan. Untuk mengetahui tingkat ketercapaian keberhasilan/kegagalan dari setiap target kinerja yang ditetapkan dan sebagai bahan didalam evaluasi kinerja, berikut ini disajikan uraian tingkat pencapaian kinerja dari seluruh sasaran strategis beserta indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja Biro Hukum dan Organisasi tahun A. CAPAIAN KINERJA Capaian kinerja dan keuangan merupakan cara untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan kekurang berhasilnya capaian kinerja yang telah ditetapkan dalam target capaian dari sisi akuntabilitas kinerja maupun dari sisi akuntabilitas keuangan yang mendukung pencapaian sasaran kegiatan. Analisis yang dilakukan melalui pengukuran kinerja dengan indikator output/outcome dari segi efisiensi, efektifitas dari masing-masing capaian kinerja kegiatan. Media yang digunakan dalam pengukuran kinerja dengan mempertimbangkan antara lain : 1) Perjanjian Kinerja; 2) Pengukuran Kinerja Kegiatan; 3) Pencapaian Hasil Program dan Kegiatan. Sebagaimana telah diuraikan pada Bab II sasaran strategis (kegiatan) yang akan dicapai berdasarkan Renstra Biro Hukum dan Organisasi tahun , dalam pencapaian sasaran strategis tersebut direalisasikan oleh masing-masing bagian yang ada di Biro Hukum dan Organisasi sesuai dengan tugas dan fungsinya dan didukung oleh indikator kinerja kegiatan. Laporan Akuntabilitas KinerjaTahun

17 Adapun sasaran kegiatan Biro Hukum dan Organisasi, yaitu: Meningkatnya layanan prima di bidang hukum dan organisasi di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dari sasaran kegiatan tersebut, capaian masing-masing indikator kinerja kegiatan dapat digambarkan sebagai berikut: Indikator Kinerja Kegiatan Capaian 2016 Capaian 2015 Target Realisasi % Target Realisasi % Jumlah peraturan perundangundangan bidang pendidikan dan kebudayaan yang dibutuhkan 180 Naskah 401 Naskah 222,78% 150 Naskah 340 Naskah 226,00% Jumlah masalah hukum (litigasi dan non litigasi) yang diselesaikan 60 Masalah Hukum 50 Masalah Hukum 83,33% 50 Masalah Hukum 50 Masalah Hukum 100,00% Jumlah unit organisasi yang melakukan penataan organisasi 144 Unit Kerja 164 Unit Kerja 113,89% 140 Unit Kerja 144 Unit Kerja 102,00% Jumlah unit organisasi yang menerapkan tatalaksana yang efektif 144 Unit Kerja 144 Unit Kerja 100,00% 140 Unit Kerja 144 Unit Kerja 102,00% Jumlah jabatan di lingkungan Kemdikbud yang telah di analisis dan diukur beban kerjanya 425 Jabatan 485 Jabatan 114,12% 425 Jabatan 465 Jabatan 109,00% Berdasarkan data diatas, penjelasan capaian kinerja masing-masing kegiatan dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Indikator Kinerja Jumlah peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan yang dibutuhkan Dari target 180 naskah peraturan perundang-undangan, dapat terealisasi sebanyak 401 naskah peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan dengan presentase sebesar 222,78%. Realisasi kinerja melebihi target tersebut, disebabkan oleh beberapa hal, antara lain: a) Melakukan koordinasi lebih awal dengan unit kerja terkait mengenai substansi peraturan perundang-undangan yang diusulkan; b) Melakukan pendampingan secara optimal dalam penelaahan dan pembahasan rancangan peraturan perundang-undangan kepada unit pengusul; c) Melakukan harmonisasi terhadap rancangan peraturan yang akan ditetapkan; dan d) Melaksanakan penyusunan peraturan perundang-undangan sesuai prosedur operasional standar yang telah ditetapkan dalam menyelesaikan sebuah rancangan peraturan perundang-undangan. 2. Indikator Kinerja Jumlah masalah hukum (litigasi dan non litigasi) yang ditangani Dari target 60 masalah hukum, dapat terealisasi sebanyak 50 masalah hukum yang ditangani dengan presentase 83,33%. Tidak tercapainya target kinerja ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain: Laporan Akuntabilitas KinerjaTahun

18 a) Belum optimalnya laporan masalah hukum dari unit utama/satker di lingkungan Kemendikbud kepada Biro hukum dan Organisasi sehingga masih ada masalah hukum yang belum ditangani; b) Waktu penyelesaian masalah hukum tidak dapat diprediksi karena berkaitan atau melibatkan pihak/instansi lain, diantaranya kepolisian, kejaksaan dll.; dan c) Keterbatasan sumber daya manusia baik dalam segi kuantitas maupun kualitas tenaga pemberi bantuan hukum di Biro Hukum dan Organisasi. Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan dan hambatan tersebut di atas, antara lain: a) Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan unit utama dalam rangka optimalisasi pelaksanaan inventarisasi masalah hukum; b) Meningkatkan koordinasi dengan pihak/instansi lain secara optimal agar penyelesaian masalah hukum dapat terselesaikan dengan cepat dan baik; c) Mengajukan formasi pegawai untuk tenaga pemberi bantuan hukum yang memiliki kompetensi dibidang hukum; dan d) Mengadakan peningkatan kemampuan tenaga pemberi bantuan hukum di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 3. Indikator kinerja Jumlah unit organisasi yang melakukan penataan organisasi Dari target 144 unit kerja, dapat terealisasi sebanyak 164 unit kerja yang telah ditata organisasinya dengan presentase 113,89%. Realisasi kinerja melebihi target tersebut disebabkan karena adanya Penambahan UPT/Satker Kemendikbud yang ditangani, yaitu: LPMP Kaltara (Kalimantan Utara) dan pengalihan 19 UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) BPKB (Balai Pengembangan Kegiatan Belajar) menjadi UPT Pusat di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 4. Indikator kinerja Jumlah satuan kerja Kemdikbud menerapkan tata laksana yang efektif Dari target 144 unit kerja, dapat terealisasi 144 unit kerja dengan presentase sebesar 100% karena tiap unit kerja telah melakukan penyusunan Prosedur Operasional Stanadr (POS) di lingkungan unit kerjanya. 5. Indikator kinerja Jumlah jabatan di lingkungan Kemdikbud yang telah dianalisis dan diukur beban kerjanya Dari target 425 jabatan, dapat terealisasi 485 Jabatan yang telah disusun dengan presentase sebesar 114,12%. Realisasi melebihi target tersebut, hal ini dimungkinkan karena unit kerja telah mampu melakukan analisis jabatan dan pengukuran beban kerja dengan baik sesuai kebutuhan organisasinya secara cermat, sehingga menghasilkan informasi jabatan yang diperlukan. Laporan Akuntabilitas KinerjaTahun

19 B. REALISASI ANGGARAN Realisasi anggaran merupakan penggunaan anggaran dalam upaya pencapaian sasaran kegiatan/indikator kinerja kegiatan yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja Biro Hukum dan Organisasi tahun Biro Hukum dan Organisasi mendapat alokasi pagu anggaran awal sebesar Rp ,00 Namun dalam perjalanannya pagu anggaran mengalami revisi akibat dari kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sehingga pagu anggaran Biro Hukum dan Organisasi menjadi Rp ,00 Adapun realisasi anggaran tahun 2016 dari masing-masing sasaran kegiatan/ indikator kinerja adalah sebagai berikut: 1. Indikator kinerja sasaran Tersusunnya peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan dan meningkatnya kualitas advokasi dan layanan bantuan hukum mempunyai dua indikator kinerja yaitu: a) Jumlah peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan yang dibutuhkan, alokasi anggaran tersedia tahun 2016 untuk kegiatan ini sebesar R ,00 sampai akhir Desember 2016 terserap sebesar Rp ,00 atau sebesar 99,15% b) Jumlah masalah hukum (litigasi dan non litigasi) yang diselesaikan, alokasi anggaran yang tersedia untuk kegiatan ini sebesar Rp ,00 sampai dengan Desember 2016 terserap sebesar Rp ,00 atau sebesar 94,69%. 2. Indikator kinerja sasaran Tertatanya kelembagaan unit organisasi dan penerapan tatalaksana di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai tiga indikator kinerja kegiatan yaitu: a) Jumlah unit organisasi yang melakukan penataan organisasi, alokasi anggaran tersedia untuk kegiatan ini sebesar Rp ,00 sampai akhir Desember 2016 terserap sebesar Rp ,00 atau sebesa 98,60% b) Jumlah unit organisasi yang menerapkan tatalaksana yang efektif, alokasi anggaran tersedia untuk kegiatan ini sebesar Rp ,00 sampai dengan akhir Desember 2016 terserap sebesar Rp ,00 atau sebesar 100%. c) Jumlah jabatan di lingkungan Kemendikbud yang telah dianalisis dan diukur beban kerjanya, alokasi anggaran tersedia untuk kegiatan ini sebesar Rp ,00 sampai dengan akhir Desember 2016 terserap sebesa Rp ,00 atau sebesar 94,84%. Secara keseluruhan anggaran tersedia tahun 2016 untuk Biro Hukum dan Organisasi sebesar Rp ,00 sampai dengan akhir Desember 2016 anggaran yang terserap sebesar Rp ,00 atau sebesar 92,57%. Laporan Akuntabilitas KinerjaTahun

20 BAB IV PENUTUP Laporan kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Biro Hukum dan Organisasi Kemendikbud tahun 2016 merupakan perwujudan pertanggungjawaban Kepala Biro Hukum dan Organisasi atas pelaksanaan Perjanjian Kinerja (PK) tahun 2016, sebagai pengemban amanah yang harus disampaikan kepada masyarakat maupun pemangku kepentingan (stakeholders) di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Laporan kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Biro Hukum dan Organisasi Kemendikbud tahun 2016 memuat informasi capaian kinerja dari 5 indikator kinerja sesuai dengan yang ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja 2016 Capaian kinerja Biro Hukum dan Organisasi tahun 2016 mencapai 130,54% dan capaian daya serap anggaran sebesar 92,57%. Secara terperinci tingkat capaian lima indikator kinerja Biro Hukum dan Organisasi Tahun 2016 adalah sebagai berikut: 1. Indikator kinerja Jumlah peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan yang dibutuhkan, dana tersedia sebesar Rp ,00 terserap sebesar Rp ,00 atau sebesar 99,15% dengan capaian kinerja 401 naskah dari 180 naskah yang ditargetkan atau sebesar 222,78%. 2. Indikator kinerja Jumlah masalah hukum (litigasi dan non litigasi) yang ditangani, dana tersedia sebesar Rp ,00 terserap sebesar Rp ,00 atau sebesar 94,69% dengan capaian kinerja 50 masalah/kasus hukum dari 60 masalah/ kasus hukum yang ditargetkan atau sebesar 83,33% 3. Indikator kinerja Jumlah unit organisasi yang melakukan penataan organisasi, dana tersedia sebesar Rp ,00 terserap sebesar Rp ,00 atau sebesar 98,60% dengan capaian kinerja 164 unit kerja dari 144 unit kerja yang ditargetkan atau 113,89%. 4. Indikator kinerja Jumlah satuan kerja Kemdikbud menerapkan tata laksana yang efektif, dana tersedia sebesar Rp ,00 terserap sebesar Rp ,00 atau sebesar 95,96% dengan capaian kinerja 144 unit kerja dari 144 unit kerja yang ditargetkan atau 100%. 5. Indikator kinerja Jumlah jabatan di lingkungan Kemdikbud yang telah dianalisis dan diukur beban kerjanya, dana tersedia sebesar Rp ,00 terserap sebesar Rp ,00 atau sebesar 94,84% dengan capaian kinerja 485 jabatan dari 425 jabatan yang ditergetkan atau 114,12%. Dengan tersusunya LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) Biro Hukum dan Organisasi Tahun 2016 ini diharapkan dapat dijadikan informasi penting dalam pengambilan keputusan guna peningkatan kinerja, serta dapat digunakan sebagai bahan penyusunan LAKIP Sekretariat Jenderal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Laporan Akuntabilitas KinerjaTahun

21 Perjanjian Kinerja tahun 2016 Kepala Biro Hukum dan Organisasi Dengan Sekretariat Jenderal TUGAS Melaksanakan pembinaan dan koordinasi penyusunan peraturan perundang-undangan, organisasi, dan ketatalaksanaan serta pemberian advokasi dan bantuan hukum di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. FUNGSI Dalam melaksanakan tugas sebagai Kepala Biro Hukum dan Organisasi, sesuai dengan bidang tugas, fungsi dan tanggung jawab saya, saya akan: 1. Membina dan mengkoordinasikan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan; 2. Menelaah dan menyusun rancangan peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan; 3. Menelaah kasus dan masalah hukum serta pemberian advokasi dan bantuan hukum kepada satuan organisasi dan pegawai di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 4. Mengkaji, dan mengembangkan kelembagaan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 5. Melaksanakan evaluasi kelembagaan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

22 6. Mengkaji, membina, dan mengembangkan ketatalaksanaan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 7. Mengkaji, membina, dan mengevaluasi pelaksanaan pelayanan publik di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 8. Melaksanakan analisis jabatan dan penyajian informasi jabatan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; dan 9. Memberikan fasilitasi penyusunan peraturan perundang-undangan, advokasi dan bantuan hukum, kelembagaan, ketatalaksanaan dan analisis jabatan di daerah; dan 10. Melaksanakan urusan ketatausahaan Biro. TARGET CAPAIAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA KINERJA TARGET 2016 ANGGARAN Terselenggaranya pembinaan dan koordinasi penyusunan peraturan perundangundangan, advokasi dan layanan bantuan hukum, dan tertatanya organisasi dan tatalaksana yang efektif di lingkungan Kementerian Jumlah peraturan perundangundangan bidang pendidikan dan kebudayaan yang dibutuhkan Jumlah masalah hukum (litigasi dan non litigasi) yang diselesaikan Jumlah unit organisasi yang melakukan penataan organisasi Jumlah unit organisasi yang menerapkan tatalaksana yang efektif Jumlah jabatan di lingkungan Kemdikbud yang telah di analisis dan diukur beban kerjanya 180 Permen/ Kepmen 60 Kasus/ Masalah Hukum 144 Unit Kerja 144 Unit Kerja 425 Jabatan Total Jumlah Anggaran Kegiatan Biro Hukum dan Organisasi tahun 2016 Rp ,00 yang terdiri atas anggaran untuk kegiatan substantif sebesar Rp ,00 dan untuk kegiatan yang bersifat pendukung sebesar Rp ,00

23 RENCANA PENYERAPAN ANGGARAN 2016 BIRO HUKUM DAN ORGANISASI SEKRETARIAT JENDERAL Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nov Des Serapan Bulanan Serapan Kumulatif. Komponen Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Serapan Bulanan Serapan Kumulatif Prosentase Penyerapan ,46 3,61 6,69 13,88 25,09 39,07 53,04 66,34 81,47 92,75 97, EVALUASI Bagi unit kerja yang realisasi kinerjanya mencapai dan melebihi dari target yang sudah ditetapkan dalam perjanjian kinerja, diberikan penghargaan oleh Mendikbud, berdasarkan ketentuan yang berlaku. Sekretaris Jenderal, TTD. Didik Suhardi NIP Jakarta, Januari 2016 Kepala Biro Hukum dan Organisasi, TTD. Dian Wahyuni NIP

24 PROGRAM UNGGULAN Inisiasi Deregulasi Peraturan Perundang-Undangan Bidang Pendidikan dan Kebudayaan 1. Proses Pelaksanaan dan Capaian Program a. Proses Pelaksanaan Program 1) Menelaah norma hukum pada peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan yang akan dibentuk atau telah berlaku; 2) Menginventarisasi dan mengklasifikasikan seluruh peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan yang telah terbentuk atau masih berlaku; 3) Mengoordinasikan hasil telaah dan data peraturan peraturan perundang-undangan kepada seluruh Unit Utama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 4) Menyusun Program Legislasi Nasional Bidang Pendidikan dan Kebudayaan; 5) Menyusun Program Legislasi Kementerian ; 6) Menginisiasi pencabutan dan revisi peraturan perundang-undangan di bidang pendidikan dan kebudayaan yang dianggap tidak relevan; dan 7) Menyusun peraturan perundang-undangan baru. b. Capaian Program 1) Adanya hasil telaah terhadap norma hukum pada peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan yang akan dibentuk atau telah berlaku; 2) Adanya hasil inventarisasi dan mengklasifikasikan seluruh peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan yang telah terbentuk dan masih berlaku; 3) Tersampaikannya hasil telaah dan data peraturan peraturan perundang-undangan kepada seluruh Unit Utama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Unit Terkait lainnya; 4) Adanya Program Legislasi Nasional Bidang Pendidikan; 5) Adanya Program Legislasi Menteri; 6) Terinisiasinya pencabutan dan revisi peraturan perundang-undangan di bidang pendidikan dan kebudayaan; dan 7) Tersusunya peraturan perundang-undangan baru. 2. Dampak Positif dari Program a. Penyusun Peraturan dan Unit Terkait lebih mudah memahami perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan; b. Meningkatnya Koordinasi dengan Unit Utama sebagai pemprakarsa dalam penyusunan Peraturan perundang-undangan.

25 3. Klasifikasi Capaian Program a. Jumlah Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dari Tahun 2005 s.d 2016 (31 Desember) Daftar Permendikbud Tahun 2005 s.d b. Klasifikasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang masih berlaku mengikat dibidang pendidikan dan kebeudayaan sesuai tugas dan fungsi Kementerian. Jumlah Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Selama Tahun 2005 s.d Sebanyak 909 Permendikbud Yang Berlaku Sesuai Fungsi 40% Permendikbud Yang Tidak Berlaku 30% Permendikbud Bidang Pendidikan Tinggi 30%

26 c. Klasifikasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang berlaku sesuai bidang pengaturan. Guru dan Tenaga Kependidikan Lainnya 56 Bantuan Pendidikan 15 Penyelenggaraan dan Pengelolaan 96 Buku 42 Urusan Pemerintahan dan Daerah 4 Bahasa dan Kebudayaan 12 Pengawasan 7 Administrasi di Lingkungan Kementerian 65 Penataan Organisasi Dan Tata Kerja d. Jumlah Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang telah di terbitkan selama Tahun 2010 s.d 2016 (31 Desember). Jumlah Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun Realisasi Anggaran Program Pada tahun 2016 dialokasikan pagu sebesar Rp ,- dan sampai 31 Desember 2016 telah terealisasi sebesar Rp ,- dengan presentase capaian sebesar 99,15 persen.

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

LAKIP LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016

LAKIP LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016 LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016 LAKIP Jl. Ketintang Wiyata No. 15 Surabaya Telp. : (031) 8290243, 8273734, & Fax : (031) 8273734 Email : lpmpjatim@yahoo.co.id DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...ii IKHTISAR EKSEKUTIF...iii

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI - 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014 KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Akuntabilitasi Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Tahun 2014 mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2016 i KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillahirrabbil alamin serta dengan memanjatkan puji dan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Ke

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Ke No. 426, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDIKBUD. Akuntabilitas Kinerja. Sistem. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2015 Dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan

Lebih terperinci

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp. 024-8311729 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat : BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI B agian Hukum dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala BSN Nomor 965/BSN-I/HK.35/05/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Standardisasi Nasional. Bagian

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.316, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Data Kinerja. Pengumpulan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGUMPULAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.317, 2013 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Indikator Kinerja. Pengukuran. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN

Lebih terperinci

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 1 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum.wr.wb Alhamdulillah, kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.737, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Pengawasan. Pelaksanaan. Tata Cara Tetap. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 91 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA TETAP

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/M-DAG/PER/7/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam No.1809, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. SAKIP. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014 LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Jakarta, Januari 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. No.585, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1144/MENKES/PER/VIII/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 17 /PER/M.KOMINFO/10/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L No.1236, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

PELAPORAN KINERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA PALEMBANG TAHUN 2017

PELAPORAN KINERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA PALEMBANG TAHUN 2017 PELAPORAN KINERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA PALEMBANG TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2018 Kata Pengantar Puji dan syukur kita sanjungkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat,

Lebih terperinci

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemeri

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemeri BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1008, 2016 KEMENRISTEK-DIKTI. Laporan Kinerja. PTN. Penyusunan. Pedoman. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1213, 2013 KEMENTERIAN SOSIAL. Kinerja. Rencana Tahunan. Rencana Aksi. LAKIP. Penyusunan. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS

Lebih terperinci

2017, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4401); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (

2017, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4401); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional ( No.939, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEJAKSAAN. Indikator Kinerja Utama. Tahun 2015-2019 PERATURAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-005/A/JA/06/2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepo

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepo No.1452, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENRISTEK-DIKTI. SAKIP. Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 014 Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 Kata Pengantar Dengan

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN DAN PELAPORAN KINERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN DAN PELAPORAN KINERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN NOMOR 8, 2015 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN DAN PELAPORAN KINERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : a. bahwa pedoman

Lebih terperinci

MENTERIPERHUBUNGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PEDOMAN PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA 01 L1NGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

MENTERIPERHUBUNGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PEDOMAN PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA 01 L1NGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PEDOMAN PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA 01 L1NGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN a. bahwa dalam rangka pelaksanaan penyusunan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN, PENETAPAN KINERJA, RENCANA AKSI, DAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA PEJABAT ADMINISTRATOR, PEJABAT PENGAWAS DAN PEJABAT PELAKSANA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA SERTA SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, DAN FUNGSI ESELON I KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) ASISTEN DEPUTI BIDANG MATERI PERSIDANGAN 2014 KATA PENGANTAR Dalam rangka melaksanakan amanah Inpres Nomor 7 Tahun 1999, Asisten Deputi Bidang Materi

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT DAERAH PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU,

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-18.KP.05.02 TAHUN 2011 TENTANG SASARAN KERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

2016, No Peraturan Presiden Nomor 103 Tahun 2015 tentang Badan Pengelola Transportasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Lembaran

2016, No Peraturan Presiden Nomor 103 Tahun 2015 tentang Badan Pengelola Transportasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Lembaran BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 63, 2016 KEMENHUB. Badan Penelola Transportasi JABODETABEK. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 3 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Inspektorat Kabupaten Berau Inspektur, Drs. H. Suriansyah, MM Pembina Utama Muda NIP

KATA PENGANTAR. Inspektorat Kabupaten Berau Inspektur, Drs. H. Suriansyah, MM Pembina Utama Muda NIP KATA PENGANTAR Berpedoman pada peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI II.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Biro Organisasi Tugas dan Fungsi pada Biro Organisasi berdasarkan pada Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 58 Tahun

Lebih terperinci

kegiatan Direktorat Gizi Masyarakat. Berbagai hambatan dan kendala yang diidentifikasi, telah

kegiatan Direktorat Gizi Masyarakat. Berbagai hambatan dan kendala yang diidentifikasi, telah Pengantar D alam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019, meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak merupakan salah satu sasaran pokok pembangunan nasional. Untuk

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel. RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 20152010 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 20152010 TENTANG SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 20152010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA KANTOR ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW)

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW) 1 RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW) Renja Bagian Pertanahan Tahun 2015 (Review) Page 1 2 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT Rencana Kerja Bagian Pertanahan Sekretariat

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI KAPUAS HULU NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2010 TENTANG BADAN INTELIJEN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2010 TENTANG BADAN INTELIJEN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN NOMOR 34 TAHUN 2010 TENTANG BADAN INTELIJEN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menghadapi tuntutan dan tantangan perkembangan lingkungan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 56 Undang-Undang

Lebih terperinci

MENTERIPERHUBUNGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PEDOMAN PENGUMPULAN DATA KINERJA 01 L1NGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

MENTERIPERHUBUNGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PEDOMAN PENGUMPULAN DATA KINERJA 01 L1NGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PEDOMAN PENGUMPULAN DATA KINERJA 01 L1NGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN a. bahwa dalam rangka pelaksanaan evaluasi

Lebih terperinci

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 15/PRT/M/2015 TANGGAL 21 APRIL 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN

Lebih terperinci

1 KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2017 a.n Kepala Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan, Kepala Bidang Sinkronisasi Kebijakan

1 KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2017 a.n Kepala Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan, Kepala Bidang Sinkronisasi Kebijakan ( REVISI I ) KATA PENGANTAR Rencana Strategis Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan (PASKA) 205 209 merupakan turunan dari Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka meningkatkan efektivitas

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

2011, No Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Le

2011, No Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Le BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.621, 2011 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Sasaran Kerja. Penilaian. Evaluasi. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-18.KP.05.02

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT KANTOR STAF PRESIDEN

PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT KANTOR STAF PRESIDEN SALINAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT KANTOR STAF PRESIDEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SEKRETARIS

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM.07/HK.001/MPEK/2012

PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM.07/HK.001/MPEK/2012 PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM.07/HK.001/MPEK/2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF KEMENTERIAN PARIWISATA DAN

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2010 TENTANG BADAN INTELIJEN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2010 TENTANG BADAN INTELIJEN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2010 TENTANG BADAN INTELIJEN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka menghadapi tuntutan

Lebih terperinci