MODUL VISI, MISI, TUGAS, DAN FUNGSI ORGANISASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL VISI, MISI, TUGAS, DAN FUNGSI ORGANISASI"

Transkripsi

1 MODUL VISI, MISI, TUGAS, DAN FUNGSI ORGANISASI PUSDIKLAT APARATUR BADAN PPSDM KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN 2013

2

3 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... A. Deskripsi Singkat... 1 B. Tujuan Pembelajaran... 2 C. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan... 2 D. Metode... 2 E. Alat Bantu dan Media... 2 F. Langkah-Langkah Pembelajaran... 3 G. Bahan Pembelajaran... 5 Struktur Organisasi Kementerian Kesehatan... 6 Pokok Bahasan 1 Visi dan Misi Kementerian Kesehatan Pokok Bahasan 2 Visi dan Misi Eselon I dan II Kementerian Kesehatan 1. Sekretariat Jenderal a. Biro Perencanaan dan Anggaran b. Biro Kepegawaian c. Biro Keuangan dan Barang Milik Negara d. Biro Hukum dan Organisasi e. Biro Umum f. Pusat Data dan Informasi g. Pusat Kerjasama Luar Negeri h. Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan i. Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan j. Pusat Komunikasi Publik k. Pusat Promosi Kesehatan l. Pusat Inteligensia Kesehatan m. Pusat Kesehatan Haji Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan i 3. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan a. Sekretariat Direktorat Jenderal Modul Visi, Misi, Tugas, dan Fungsi Organisasi i

4 b. Direktorat Surveilans, Imunisasi, Karantina, dan Kesehatan Matra c. Direktorat Pengendalian Penyakit Menular Langsung d. Direktorat Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang e. Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular f. Direktorat Penyehatan Lingkungan Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu Dan Anak Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan a. Sekretariat Direktorat Jenderal b. Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan c. Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian d. Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan e. Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian Inspektorat Jenderal Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan a. Sekretariat Badan b. Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan c. Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik d. Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat e. Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan, dan Pemberdayaan Masyarakat ii Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan

5 8. Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan a. Sekretariat Badan b. Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatan c. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Aparatur d. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan e. Pusat Standardisasi, Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan Sumber Daya Manusia Kesehatan Pokok Bahasan 2 Tugas dan Fungsi Eselon I, II, III, dan IV di Kementerian Kesehatan 1. Sekretariat Jenderal a. Biro Perencanaan dan Anggaran b. Biro Kepegawaian c. Biro Keuangan dan Barang Milik Negara d. Biro Hukum dan Organisasi e. Biro Umum f. Pusat Data dan Informasi g. Pusat Kerjasama Luar Negeri h. Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan i. Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan j. Pusat Komunikasi Publik k. Pusat Promosi Kesehatan l. Pusat Inteligensia Kesehatan m. Pusat Kesehatan Haji Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan a. Sekretariat Direktorat Jenderal b. Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar c. Direktorat Bina Upaya Kesehatan Rujukan d. Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan dan Keteknisian Medik e. Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik 161 Modul Visi, Misi, Tugas, dan Fungsi Organisasi iii

6 dan Sarana Kesehatan... f. Direktorat Bina Kesehatan Jiwa Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 175 a. Sekretariat Direktorat Jenderal b. Direktorat Surveilans, Imunisasi, Karantina, dan Kesehatan Matra c. Direktorat Pengendalian Penyakit Menular Langsung d. Direktorat Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang e. Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular f. Direktorat Penyehatan Lingkungan Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu Dan Anak a. Sekretariat Direktorat Jenderal b. Direktorat Bina Gizi c. Direktorat Bina Kesehatan Ibu d. Direktorat Bina Kesehatan Anak e. Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif, dan Komplementer f. Direktorat Bina Kesehatan Kerja dan Olahraga Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan a. Sekretariat Direktorat Jenderal b. Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan c. Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian d. Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan e. Direktorat Bina Produksi dan Distribusi iv Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan

7 Kefarmasian Inspektorat Jenderal a. Sekretariat Inspektorat Jenderal b. Inspektorat I c. Inspektorat II d. Inspektorat III e. Inspektorat IV f. Inspektorat Investigasi g. Kelompok Jabatan Fungsional Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan a. Sekretariat Badan b. Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan c. Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik d. Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat e. Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan, dan Pemberdayaan Masyarakat Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan a. Sekretariat Badan b. Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatan c. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Aparatur d. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan e. Pusat Standardisasi, Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan Sumber Daya Manusia Kesehatan Modul Visi, Misi, Tugas, dan Fungsi Organisasi v

8

9 MODUL MI. 01 VISI, MISI, TUGAS, DAN FUNGSI ORGANISASI A. Dekripsi Singkat Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsi Kementerian Kesehatan diperlukan pegawai negeri yang berintegritas dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip pelaksanaan tugas pemerintahan yang baik (good governance). Untuk mewujudkan prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan yang baik, diperlukan seorang pegawai negeri sipil yang dalam pelaksanaan tugas kedinasan dan kehidupan sehari-hari wajib bersikap dan berpedoman pada etika dalam bernegara, dalam penyelenggaraan pemerintahan, dalam berorganisasi, dalam bermasyarakat, serta terhadap diri sendiri dan sesama Pegawai Negeri Sipil. Pemahaman terhadap etika dalam berorganisasi, bermasyarakat, terhadap diri sendiri dan sesama Pegawai Negeri Sipil akan mendorong seseorang akan melaksanakan tugas pokok dan fungsi dengan penuh tanggungjawab, profesionalisme, netralitas, dan bermoral tinggi; serta semangat jiwa korps, semangat nasionalisme dan mengutamakan kepentingan Negara di atas kepentingan pribadi atau golongan. Untuk itu, sebagai upaya memperoleh pegawai negeri sipil yang mampu mengenal lingkungan kerja dengan baik dan pada giliranya mampu mengembangkan kompetensinya untuk melakukan tugas dan fungsinya, maka perlu dilakukan upaya pengenalan visi, misi, tugas, dan fungsi organisasi Kementerian Kesehatan untuk menumbuh-kembangkan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada kepentingan masyarakat, bangsa dan dan Negara. Modul Visi, Misi, Tugas, dan Fungsi Organisasi 1

10 B. Tujuan Pembelajaran 1. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami tentang visi, misi, tugas, dan fungsi organisasi. 2. Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1. Menjelaskan tentang visi-visi di eselon I dan II Kementerian Kesehatan. 2. Menjelaskan tentang misi-misi di eselon I dan II Kementerian Kesehatan. 3. Menjelaskan tentang tugas-tugas eselon I, II, III, dan IV Kementerian Kesehatan. 4. Menjelaskan tentang fungsi-fungsi di eselon I, II, III, dan IV Kementerian Kesehatan. C. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan 1. Visi-visi di eselon I dan II Kementerian Kesehatan. 2. Misi-misi di eselon I dan II Kementerian Kesehatan. 3. Tugas-tugas eselon I, II, III, dan IV Kementerian Kesehatan 4. Fungsi-fungsi di eselon I, II, III, dan IV Kementerian Kesehatan. D. Metode - Ceramah Tanya Jawab (CTJ) - Tugas baca E. Alat Bantu dan Media - Slide - Komputer - LCD 2 Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan

11 F. Langkah-langkah Pembelajaran Sesi 1: Pembahasan tentang Visi-visi di eselon I dan II Kementerian Kesehatan. 1. Fasilitator menyapa peserta dengan ramah. Apabila belum berkenalan mulai dengan perkenalan. Sampaikan tujuan pembelajaran, sebaiknya dengan menggunakan bahan tayang. 2. Fasilitator menggali pendapat/pemahaman peserta terkait dengan Visi-visi di eselon I dan II Kementerian Kesehatan. Tuliskan kata kunci pendapat mereka pada kertas flipchart atau meta plan. 3. Fasilitator menyampaikan paparan tentang Visi-visi di eselon I dan II Kementerian Kesehatan. 4. Berikan kesempatan kepada peserta untuk mengemukakan pendapatnya dan melakukan tanya jawab 5. Kaitkan pemaparan dengan pendapat/pemahaman yang dikemukakan oleh peserta agar mereka merasa dihargai. Sesi 2: Pembahasan tentang Misi-misi di eselon I dan II Kementerian Kesehatan 1. Fasilitator menggali pendapat/pemahaman peserta terkait dengan Misi-misi di eselon I dan II Kementerian Kesehatan. Tuliskan kata kunci pendapat mereka pada kertas flipchart atau meta plan. 2. Fasilitator menyampaikan paparan tentang, Misi-misi di eselon I dan II Kementerian Kesehatan 3. Berikan kesempatan kepada peserta untuk mengemukakan pendapatnya dan melakukan tanya jawab 4. Kaitkan pemaparan dengan pendapat/pemahaman yang dikemukakan oleh peserta agar mereka merasa dihargai. Modul Visi, Misi, Tugas, dan Fungsi Organisasi 3

12 Sesi 3: Tugas-tugas eselon I, II, III, dan IV Kementerian Kesehatan 1. Fasilitator menggali pendapat/pemahaman peserta terkait dengan Tugas-tugas eselon I, II, III, dan IV Kementerian Kesehatan. Tuliskan kata kunci pendapat mereka pada kertas flipchart atau meta plan. 2. Fasilitator menyampaikan paparan tentang Tugas-tugas eselon I, II, III, dan IV Kementerian Kesehatan 3. Berikan kesempatan kepada peserta untuk mengemukakan pendapatnya dan melakukan tanya jawab 4. Kaitkan pemaparan dengan pendapat/pemahaman yang dikemukakan oleh peserta agar mereka merasa dihargai. Sesi 4: Pembahasan tentang Fungsi-fungsi di eselon I, II, III, dan IV Kementerian Kesehatan 1. Fasilitator menggali pendapat/pemahaman peserta terkait Fungsi-fungsi di eselon I, II, III, dan IV Kementerian Kesehatan. Tuliskan kata kunci pendapat mereka pada kertas flipchart atau meta plan. 2. Fasilitator menyampaikan paparan tentang Fungsi-fungsi di eselon I, II, III, dan IV Kementerian Kesehatan 3. Berikan kesempatan kepada peserta untuk mengemukakan pendapatnya dan melakukan tanya jawab 4. Kaitkan pemaparan dengan pendapat/pemahaman yang dikemukakan oleh peserta agar mereka merasa dihargai. 4 Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan

13 G. Bahan Pembelajaran Berdasarkan Permenkes 1144 tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, Kementerian Kesehatan terdiri atas 8 (delapan) eselon I yaitu: a. Sekretariat Jenderal; b. Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan; c. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan; d. Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak; e. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan; f. Inspektorat Jenderal; g. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan; h. Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan; Masing-masing eselon I membawahi eselon II, III, dan IV yang secara rinci dijelaskan pada pokok bahasan-pokok bahasan dibawah ini. Modul Visi, Misi, Tugas, dan Fungsi Organisasi 5

14 STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN Kementerian Kesehatan memiliki struktur organisasi sebagai berikut: 1. Sekretariat Jenderal Sekretariat Jenderal membawahi 14 setingkat eselon II, yang terdiri dari 5 (lima) Biro, 8 (delapan) Pusat dan 1 (satu) Sekretaris Konsil Kedokteran Indonesia yaitu: a. Biro Perencanaan dan Anggaran; Biro Perencanaan dan Anggaran membawahi 4 eselon III yaitu: 1) Bagian Perencanaan Strategis, Kebijakan, dan Program; Bagian Perencanaan Strategis, Kebijakan, dan Program membawahi 3 eselon IV yaitu: a) Subbagian Perencanaan Strategis dan Kebijakan; b) Subbagian Program Pembangunan Kesehatan; dan c) Subbagian Tata Usaha Biro. 2) Bagian APBN I ; Bagian APBN I membawahi 3 eselon IV yaitu: a) Subbagian Perencanaan; b) Subbagian Anggaran; dan c) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan. 3) Bagian APBN II ; Bagian APBN II membawahi 3 eselon IV yaitu: a) Subbagian Perencanaan; b) Subbagian Anggaran; dan c) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan 4) Bagian APBN III ; Bagian APBN III membawahi 3 eselon IV yaitu: a) Subbagian Perencanaan; b) Subbagian Anggaran; dan 6 Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan

15 c) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan, dan d) Kelompok Jabatan Fungsional b. Biro Kepegawaian; Biro Kepegawaian membawahi 4 eselon III yaitu: 1) Bagian Pengadaan Pegawai; Bagian Pengadaan Pegawai membawahi 3 eselon IV yaitu: a) Subbagian Penyusunan Formasi dan Kebutuhan Pegawai; b) Subbagian Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil; dan c) Subbagian Pengangkatan Pegawai Tidak Tetap dan Penugasan Khusus. 2) Bagian Mutasi Pegawai; Bagian Mutasi Pegawai membawahi 3 eselon IV yaitu: a) Subbagian Kenaikan Pangkat; b) Subbagian Pemindahan dan Pemberhentian; dan c) Subbagian Informasi dan Tata Naskah. 3) Bagian Pengembangan Pegawai; Bagian Pengembangan Pegawai membawahi 3 eselon IV yaitu: a) Subbagian Penilaian dan Pengembangan Karier; b) Subbagian Administrasi Jabatan Fungsional; dan c) Subbagian Administrasi Tenaga Strategis. 4) Bagian Umum dan Kesejahteraan Pegawai; Bagian Umum dan Kesejahteraan Pegawai membawahi 3 eselon IV yaitu: a) Subbagian Peraturan Kepegawaian; b) Subbagian Penghargaan dan Kesejahteraan Pegawai; dan c) Subbagian Tata Usaha Biro. 5) Kelompok Jabatan Fungsional. Modul Visi, Misi, Tugas, dan Fungsi Organisasi 7

16 c. Biro Keuangan dan Barang Milik Negara; Biro Keuangan dan Barang Milik Negara membawahi 4 eselon III yaitu: 1) Bagian Tata Laksana Keuangan dan Perbendaharaan; Bagian Tata Laksana Keuangan dan Perbendaharaan membawahi 3 eselon IV yaitu: a) Subbagian Penatausahaan Penerimaan Negara Bukan Pajak; b) Subbagian Perbendaharaan; dan c) Subbagian Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi. 2) Bagian Penyusunan Laporan Keuangan; Bagian Penyusunan Laporan Keuangan membawahi 3 eselon IV yaitu: a) Subbagian Penyusunan Laporan Keuangan I; b) Subbagian Penyusunan Laporan Keuangan II; dan c) Subbagian Penyusunan Laporan Keuangan III. 3) Bagian Penatausahaan Pengadaan dan Penyimpanan; Bagian Penatausahaan Pengadaan dan Penyimpanan membawahi 3 eselon IV yaitu: a) Subbagian Pengadaan; b) Subbagian Penyimpanan; dan c) Subbagian Tata Usaha Biro. 4) Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara; Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara terdiri atas: a) Subbagian Penatausahaan Barang Milik Negara; b) Subbagian Pemanfaatan Barang Milik Negara; dan c) Subbagian Penghapusan Barang Milik Negara. 5) Kelompok Jabatan Fungsional. 8 Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan

17 d. Biro Hukum dan Organisasi; Biro Hukum dan Organisasi membawahi 4 eselon III dan 1 kelompok jabatan fungsional yaitu: 1) Bagian Peraturan Perundang-Undangan; Bagian Peraturan Perundang-Undangan membawahi 3 eselon IV: a) Subbagian Peraturan Perundang-Undangan I; b) Subbagian Peraturan Perundang-Undangan II; dan c) Subbagian Peraturan Perundang-Undangan III. 2) Bagian Pelayanan Hukum; Bagian Pelayanan Hukum membawahi 3 eselon IV yaitu: a) Subbagian Pertimbangan Hukum; b) Subbagian Bantuan Hukum; dan c) Subbagian Penyusunan Perjanjian 3) Bagian Kelembagaan; Bagian Kelembagaan membawahi 3 eselon IV yaitu: a) Subbagian Penataan Kelembagaan; b) Subbagian Analisis Jabatan; dan c) Subbagian Tata Usaha Biro. 4) Bagian Ketatalaksanaan dan Akuntabilitas Kinerja; Bagian Ketatalaksanaan dan Akuntabilitas Kinerja membawahi 3 eselon IV yaitu: a) Subbagian Tata Laksana; b) Subbagian Akuntabilitas Kinerja dan Pelayanan Publik; dan c) Subbagian Fasilitasi Sistem dan Prosedur Desentralisasi Kesehatan. 5) Kelompok Jabatan Fungsional. Modul Visi, Misi, Tugas, dan Fungsi Organisasi 9

18 e. Biro Umum. Biro Umum terdiri membawahi 4 eselon III dan 1 kelompok jabatan fungsional yaitu: 1) Bagian Tata Usaha Pimpinan dan Protokol; Bagian Tata Usaha Pimpinan dan Protokol membawahi 3 eselon IV yaitu: a) Subbagian Tata Usaha Menteri dan Staf Ahli; b) Subbagian Tata Usaha Sekretaris Jenderal; dan c) Subbagian Protokol. 2) Bagian Tata Usaha Kementerian ; Bagian Tata Usaha Kementerian membawahi 3 eselon IV yaitu: a) Subbagian Tata Usaha Perjalanan Dinas Pejabat; b) Subbagian Kearsipan; dan c) Subbagian Tata Usaha Biro 3) Bagian Rumah Tangga; Bagian Rumah Tangga membawahi 3 eselon IV yaitu: a) Subbagian Urusan Dalam; b) Subbagian Pemeliharaan; dan c) Subbagian Pengamanan. 4) Bagian Keuangan dan Gaji Sekretariat Jenderal; Bagian Keuangan dan Gaji Sekretariat Jenderal membawahi 3 eselon IV yaitu: a) Subbagian Keuangan; b) Subbagian Gaji; dan c) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan. 5) Kelompok Jabatan Fungsional. 10 Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan

19 f. Pusat Data dan Informasi Pusat Data dan Informasi membawahi 4 eselon III dan 1 kelompok jabatan fungsional yaitu: 1) Bagian Tata Usaha; Bagian Tata Usaha membawahi 3 eselon IV yaitu: a) Subbagian Program dan Evaluasi; b) Subbagian Keuangan; dan c) Subbagian Kepegawaian dan Umum. 2) Bidang Statistik Kesehatan; Bidang Statistik Kesehatan membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Subbidang Statistik Derajat dan Upaya Kesehatan; dan b) Subbidang Statistik Lingkungan dan Sumber Daya Kesehatan. 3) Bidang Analisis dan Diseminasi Informasi; Bidang Analisis dan Diseminasi Informasi membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Subbidang Analisis Data Kesehatan; dan b) Subbidang Diseminasi Informasi. 4) Bidang Pengembangan Sistem Informasi dan Bank Data; Bidang Pengembangan Sistem Informasi dan Bank Data membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Subbidang Pengembangan Sistem Informasi; dan b) Subbidang Bank Data. 5) Kelompok Jabatan Fungsional. g. Pusat Kerjasama Luar Negeri Pusat Kerjasama Luar Negeri membawahi 3 eselon III dan 1 kelompok jabatan fungsional yaitu: 1) Bagian Tata Usaha; Modul Visi, Misi, Tugas, dan Fungsi Organisasi 11

20 Bagian Tata Usaha membawahi 3 eselon IV yaitu: a) Subbagian Administrasi Hubungan Luar Negeri; b) Subbagian Perencanaan dan Evaluasi; dan c) Subbagian Keuangan, Kepegawaian, dan Umum 2) Bidang Kerja Sama Kesehatan Bilateral dan Multilateral; Bidang Kerja Sama Kesehatan Bilateral dan Multilateral membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Subbidang Kerja Sama Kesehatan Bilateral; dan b) Subbidang Kerja Sama Kesehatan Multilateral. 3) Bidang Kerja Sama Kesehatan Regional; Bidang Kerja Sama Kesehatan Regional membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Subbidang Kerja Sama Kesehatan Regional I; dan b) Subbidang Kerja Sama Kesehatan Regional II. 4) Kelompok Jabatan Fungsional. h. Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan membawahi 4 eselon III dan 1 kelompok jabatan fungsional yaitu: 1) Bagian Tata Usaha; Bagian Tata Usaha membawahi 3 eselon IV yaitu: a) Subbagian Program dan Evaluasi; b) Subbagian Keuangan; dan c) Subbagian Kepegawaian dan Umum. 2) Bidang Pencegahan, Mitigasi, dan Kesiapsiagaan; Bidang Pencegahan, Mitigasi, dan Kesiapsiagaan membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Subbidang Pencegahan dan Mitigasi; dan b) Subbidang Kesiapsiagaan. 12 Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan

21 3) Bidang Tanggap Darurat dan Pemulihan; Bidang Tanggap Darurat dan Pemulihan membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Subbidang Tanggap Darurat; dan b) Subbidang Pemulihan. 4) Bidang Pemantauan dan Informasi; Bidang Pemantauan dan Informasi membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Subbidang Pemantauan; dan b) Subbidang Informasi. 5) Kelompok Jabatan Fungsional. i. Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan membawahi 4 eselon III dan 1 kelompok jabatan fungsional yaitu: 1) Bagian Tata Usaha; Bagian Tata Usaha membawahi 3 eselon IV yaitu: a) Subbagian Program dan Anggaran; b) Subbagian Sistem Informasi, Monitoring, dan Evaluasi; dan c) Subbagian Kepegawaian dan Umum. 2) Bidang Pembiayaan Kesehatan; Bidang Pembiayaan Kesehatan membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Subbidang Pengembangan Perhitungan Biaya Kesehatan; dan b) Subbidang Analisis Pemanfaatan Biaya Kesehatan. 3) Bidang Jaminan Kesehatan; Bidang Jaminan Kesehatan membawahi 2 eselon IV yaitu: Modul Visi, Misi, Tugas, dan Fungsi Organisasi 13

22 a) Subbidang Jaminan Kesehatan Penerima Upah dan Sukarela; dan b) Subbidang Jaminan Kesehatan Non Penerima Upah. 4) Bidang Kendali Mutu dan Pengembangan Jaringan Pelayanan; Bidang Kendali Mutu dan Pengembangan Jaringan Pelayanan membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Subbidang Kendali Mutu; dan b) Subbidang Pengembangan Jaringan. 5) Kelompok Jabatan Fungsional. j. Pusat Komunikasi Publik Pusat Komunikasi Publik membawahi 4 eselon III dan 1 kelompok jabatan fungsional yaitu: 1) Bagian Tata Usaha; Bagian Tata Usaha membawahi 3 eselon IV yaitu: a) Subbagian Program dan Evaluasi; b) Subbagian Keuangan; dan c) Subbagian Kepegawaian dan Umum. 2) Bidang Media Massa dan Opini Publik; Bidang Media Massa dan Opini Publik membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Subbidang Media Massa; dan b) Subbidang Opini Publik. 3) Bidang Pelayanan Informasi Publik; Bidang Pelayanan Informasi Publik membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Subbidang Publikasi dan Layanan Informasi; dan b) Subbidang Perpustakaan dan Dokumentasi. 14 Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan

23 4) Bidang Hubungan Antar Lembaga; Bidang Hubungan Antar Lembaga membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Subbidang Hubungan Kementerian dan Lembaga; dan b) Subbidang Hubungan Lembaga Non Pemerintah. 5) Kelompok Jabatan Fungsional. k. Pusat Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan membawahi 4 eselon III dan 1 kelompok jabatan fungsional yaitu: 1) Bagian Tata Usaha; Bagian Tata Usaha membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Subbagian Program dan Evaluasi; b) Subbagian Keuangan; dan c) Subbagian Kepegawaian dan Umum. 2) Bidang Advokasi dan Kemitraan; Bidang Advokasi dan Kemitraan membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Subbidang Advokasi; dan b) Subbidang Kemitraan. 3) Bidang Pemberdayaan dan Peran Serta Masyarakat; Bidang Pemberdayaan dan Peran Serta Masyarakat membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Subbidang Pemberdayaan Masyarakat; dan b) Subbidang Peran Serta Masyarakat. 4) Bidang Metode dan Teknologi Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan; Bidang Metode dan Teknologi Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Subbidang Pengembangan Metode; dan b) Subbidang Pengembangan Teknologi. Modul Visi, Misi, Tugas, dan Fungsi Organisasi 15

24 5) Kelompok Jabatan Fungsional. l. Pusat Inteligensia Kesehatan Pusat Intelegenasia Kesehatan membawahi 3 eselon III dan 1 kelompok jabatan fungsional yaitu: 1) Bagian Tata Usaha; Bagian Tata Usaha membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Subbagian Program dan Anggaran; dan b) Subbagian Keuangan dan Umum. 2) Bidang Pemeliharaan dan Peningkatan Kemampuan Inteligensia Kesehatan; Bidang Pemeliharaan dan Peningkatan Kemampuan Inteligensia Kesehatan membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Subbidang Inteligensia Anak;dan b) Subbidang Inteligensia Remaja, Dewasa, dan Lanjut Usia. 3) Bidang Penanggulangan Masalah Inteligensia Kesehatan; Bidang Penanggulangan Masalah Inteligensia Kesehatan membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Subbidang Inteligensia Anak;dan b) Subbidang Inteligensia Remaja, Dewasa, dan Lanjut Usia. 4) Kelompok Jabatan Fungsional. m. Pusat Kesehatan Haji Pusat Kesehatan Haji membawahi 2 eselon III, Subbagian Tata Usaha, dan 1 kelompok jabatan fungsional sebagai berikut: 1) Bidang Pelayanan dan Pendayagunaan Sumber Daya Kesehatan Haji; 16 Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan

25 Bidang Pelayanan dan Pendayagunaan Sumber Daya Kesehatan Haji membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Subbidang Pelayanan Kesehatan Haji; dan b) Subbidang Pendayagunaan dan Pengembangan Sumber Daya Kesehatan Haji. 2) Bidang Peningkatan Kesehatan dan Pengendalian Faktor Risiko Kesehatan Haji; Bidang Peningkatan Kesehatan dan Pengendalian Faktor Risiko Kesehatan Haji membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Subbidang Peningkatan Kesehatan Haji; dan b) Subbidang Pengendalian Faktor Risiko Kesehatan Haji. 3) Subbagian Tata Usaha; 4) Kelompok Jabatan Fungsional. 2. Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan membawahi 6 eselon II yaitu: a. Sekretariat Direktorat Jenderal; Sekretariat DIrektorat Jenderal membawahi 5 eselon III yaitu: 1) Bagian Program dan Informasi; Bagian Program dan Informasi membawahi 3 eselon IV yaitu: a) Subbagian Program; b) Subbagian Data dan Informasi; dan c) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan 2) Bagian Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat; Bagian Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat membawahi 3 eselon IV yaitu: a) Subbagian Hukum; b) Subbagian Organisasi; dan c) Subbagian Hubungan Masyarakat. Modul Visi, Misi, Tugas, dan Fungsi Organisasi 17

26 3) Bagian Keuangan; Bagian keuangan membawahi 3 eselon IV yaitu: a) Subbagian Anggaran; b) Subbagian Perbendaharaan; dan c) Subbagian Verifikasi dan Akuntansi. 4) Bagian Kepegawaian dan Umum; Bagian Kepegawaian dan Umum membawahi 3 eselon IV yaitu: a) Subbagian Kepegawaian; b) Subbagian Tata Usaha dan Gaji; dan c) Subbagian Rumah Tangga. 5) Kelompok Jabatan Fungsional. b. Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar; Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar membawahi 5 eselon III, Subbagian Tata Usaha, dan kelompok jabatan fungsional sebagai berikut: 1) Subdirektorat Bina Pelayanan Kesehatan Dasar; Subdirektorat Bina Pelayanan Kesehatan Dasar membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 2) Subdirektorat Bina Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut; Subdirektorat Bina Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 18 Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan

27 3) Subdirektorat Bina Pelayanan Kedokteran Keluarga; Subdirektorat Bina Pelayanan Kedokteran Keluarga membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 4) Subdirektorat Bina Pelayanan Kesehatan Khusus, Usia Lanjut dan Pelayanan Darah; Subdirektorat Bina Pelayanan Kesehatan Khusus, Usia Lanjut dan Pelayanan Darah membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 5) Subdirektorat Bina Pelayanan Kesehatan di Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan; Subdirektorat Bina Pelayanan Kesehatan di Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 6) Subbagian Tata Usaha; 7) Kelompok Jabatan Fungsional. c. Direktorat Bina Upaya Kesehatan Rujukan; Direktorat Bina Upaya Kesehatan Rujukan membawahi 5 eselon II, Subbagian Tata Usaha, dan kelompok Jabatan Fungsional sebagai berikut: 1) Subdirektorat Bina Pelayanan Kesehatan Rujukan Di Rumah Sakit Umum Publik; Subdirektorat Bina Pelayanan Kesehatan Rujukan Di Rumah Sakit Umum Publik membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. Modul Visi, Misi, Tugas, dan Fungsi Organisasi 19

28 2) Subdirektorat Bina Pelayanan Kesehatan Rujukan Di Rumah Sakit Umum Privat; Subdirektorat Bina Pelayanan Kesehatan Rujukan Di Rumah Sakit Umum Privat membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 3) Subdirektorat Bina Pelayanan Kesehatan Rujukan Di Rumah Sakit Khusus dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lain; Subdirektorat Bina Pelayanan Kesehatan Rujukan Di Rumah Sakit Khusus dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lain membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 4) Subdirektorat Bina Pelayanan Kesehatan Rujukan Di Rumah Sakit Pendidikan; Subdirektorat Bina Pelayanan Kesehatan Rujukan Di Rumah Sakit Pendidikan membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 5) Subdirektorat Bina Akreditasi Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lain; Subdirektorat Bina Akreditasi Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lain membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Evaluasi. 6) Subbagian Tata Usaha; dan 7) Kelompok Jabatan Fungsional. 20 Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan

29 d. Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan dan Keteknisian Medik; Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan dan Keteknisian Medik membawahi 5 eselon III, Subbagian Tata Usaha, dan Kelompok Jabatan Fungsional sebagai berikut: 1) Subdirektorat Bina Pelayanan Keperawatan Dasar; Subdirektorat Bina Pelayanan Keperawatan Dasar membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 2) Subdirektorat Bina Pelayanan Keperawatan Di Rumah Sakit Umum; Subdirektorat Bina Pelayanan Keperawatan Di Rumah Sakit Umum membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 3) Subdirektorat Bina Pelayanan Keperawatan Di Rumah Sakit Khusus; Subdirektorat Bina Pelayanan Keperawatan Di Rumah Sakit Khusus membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 4) Subdirektorat Bina Pelayanan Kebidanan; Subdirektorat Bina Pelayanan Kebidanan membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 5) Subdirektorat Bina Pelayanan Keteknisian Medik dan Keterapian Fisik; Subdirektorat Bina Pelayanan Keteknisian Medik dan Keterapian Fisik membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. Modul Visi, Misi, Tugas, dan Fungsi Organisasi 21

30 6) Subbagian Tata Usaha; dan 7) Kelompok Jabatan Fungsional. e. Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan; Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan membawahi 5 eselon III, SUbbagian Tata Usaha, dan Kelompok Jabatan Fungsional sebagai berikut: 1) Subdirektorat Bina Pelayanan Mikrobiologi dan Imunologi; Subdirektorat Bina Pelayanan Mikrobiologi dan Imunologi membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 2) Subdirektorat Bina Pelayanan Patologi dan Toksikologi; Subdirektorat Bina Pelayanan Patologi dan Toksikologi membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 3) Subdirektorat Bina Pelayanan Radiologi; Subdirektorat Bina Pelayanan Radiologi membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 4) Subdirektorat Bina Sarana dan Prasarana Kesehatan; Subdirektorat Bina Sarana dan Prasarana Kesehatan membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 5) Subdirektorat Bina Peralatan Medis di Fasilitas Pelayanan Kesehatan; 22 Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan

31 Subdirektorat Bina Peralatan Medis di Fasilitas Pelayanan Kesehatan membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 6) Subbagian Tata Usaha; dan 7) Kelompok Jabatan Fungsional. f. Direktorat Bina Kesehatan Jiwa. Direktorat Bina Kesehatan Jiwa membawahi 5 eselon III, Subbagian Tata Usaha, dan Jabatan Fungsional sebagai berikut: 1) Subdirektorat Bina Kesehatan Jiwa Di Non Fasilitas Pelayanan Kesehatan; Subdirektorat Bina Kesehatan Jiwa Di Non Fasilitas Pelayanan Kesehatan membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 2) Subdirektorat Bina Kesehatan Jiwa Di Fasililitas Pelayanan Kesehatan; Subdirektorat Bina Kesehatan Jiwa Di Fasililitas Pelayanan Kesehatan membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 3) Subdirektorat Bina Etikolegal dan Asesmen Kesehatan Jiwa; Subdirektorat Bina Etikolegal dan Asesmen Kesehatan Jiwa membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 4) Subdirektorat Bina Pencegahan dan Penanggulangan Masalah Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA), Rokok, dan alkohol; Modul Visi, Misi, Tugas, dan Fungsi Organisasi 23

32 Subdirektorat Bina Pencegahan dan Penanggulangan Masalah Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA), Rokok, dan alkohol membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 5) Subdirektorat Bina Kesehatan Jiwa Kelompok Berisiko; Subdirektorat Bina Kesehatan Jiwa Kelompok Berisiko membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 6) Subbagian Tata Usaha; dan 7) Kelompok Jabatan Fungsional. 3. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan membawahi 6 eselon II yaitu: a. Sekretariat Direktorat Jenderal; Sekretariat Direktorat Jenderal membawahi 4 eselon III dan 1 kelompok jabatan fungsional sebagai berikut: 1) Bagian Program dan Informasi; Bagian Program dan Informasi membawahi 3 eselon IV yaitu: a) Subbagian Program; b) Subbagian Data dan Informasi; dan c) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan. 2) Bagian Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat; Bagian Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat membawahi 3 eselon IV yaitu: 24 Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan

33 a) Subbagian Hukum; b) Subbagian Organisasi; dan c) Subbagian Hubungan Masyarakat. 3) Bagian Keuangan; Bagian Keuangan membawahi 3 eselon IV yaitu: a) pengelolaan anggaran; b) penyiapan bahan pembinaan perbendaharaan; dan c) pelaksanaan urusan verifikasi dan akuntansi. 4) Bagian Kepegawaian dan Umum; Bagian Kepegawaian dan Umum membawahi 3 eselon IV yaitu: a) Subbagian Kepegawaian; b) Subbagian Tata Usaha dan Gaji; dan c) Subbagian Rumah Tangga. 5) Kelompok Jabatan Fungsional. b. Direktorat Surveilans, Imunisasi, Karantina, dan Kesehatan Matra; Direktorat Surveilans, Imunisasi, Karantina, dan Kesehatan Matra membawahi 4 eselon III, Subbagian Tata Usaha, dan 1 kelompok jabatan fungsional sebagai berikut: 1) Subdirektorat Surveilans dan Respon Kejadian Luar Biasa (KLB); Subdirektorat Surveilans dan Respon Kejadian Luar Biasa (KLB) membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 2) Subdirektorat Imunisasi; Subdirektorat Imunisasi membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. Modul Visi, Misi, Tugas, dan Fungsi Organisasi 25

34 3) Subdirektorat Karantina Kesehatan dan Kesehatan Pelabuhan Subdirektorat Karantina Kesehatan dan Kesehatan Pelabuhan membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 4) Subdirektorat Kesehatan Matra; Subdirektorat Kesehatan Matra membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 5) Subbagian Tata Usaha; 6) Kelompok Jabatan Fungsional. c. Direktorat Pengendalian Penyakit Menular Langsung; Direktorat Pengendalian Penyakit Menular Langsung membawahi 5 eselon III, Subbagian Tata Usaha, dan 1 kelompok jabatan fungsional sebagai berikut: 1) Subdirektorat Pengendalian Tuberkulosis; Subdirektorat Pengendalian Tuberkulosis membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 2) Subdirektorat Pengendalian Acquired Immune Deficiency dan Syndrome (AIDS) dan Penyakit Menular Seksual Subdirektorat Pengendalian Acquired Immune Deficiency dan Penyakit Menular Seksual membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 26 Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan

35 3) Subdirektorat Pengendalian Infeksi Saluran Pernafasan Akut; Subdirektorat Pengendalian Infeksi Saluran Pernafasan Akut membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 4) Subdirektorat Pengendalian Diare dan Infeksi Saluran Pencernaan; Subdirektorat Pengendalian Diare dan Infeksi Saluran Pencernaan membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 5) Subdirektorat Pengendalian Kusta dan Frambusia; Subdirektorat Pengendalian Kusta dan Frambusia membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 6) Subbagian Tata Usaha; 7) Kelompok Jabatan Fungsional. d. Direktorat Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Direktorat Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang membawahi 5 eselon III dan 1 kelompok jabatan fungsional sebagai berikut: 1) Subdirektorat Pengendalian Malaria; Subdirektorat Pengendalian Malaria membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 2) Subdirektorat Pengendalian Arbovirosis; Subdirektorat Pengendalian Arbovirosis membawahi 2 eselon IV yaitu: Modul Visi, Misi, Tugas, dan Fungsi Organisasi 27

36 a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 3) Subdirektorat Pengendalian Zoonosis; Subdirektorat Pengendalian Zoonosis membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 4) Subdirektorat Pengendalian Filariasis dan Kecacingan; Subdirektorat Pengendalian Filariasis dan Kecacingan membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 5) Subdirektorat Pengendalian Vektor; Subdirektorat Pengendalian Vektor membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 6) Subbagian Tata Usaha; 7) Kelompok Jabatan Fungsional. e. Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular membawahi 5 eselon III dan 1 kelompok jabatan fungsional sebagai berikut: 1) Subdirektorat Pengendalian Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah; Subdirektorat Pengendalian Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 28 Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan

37 2) Subdirektorat Pengendalian Penyakit Diabetes Melitus dan Penyakit Metabolik; Subdirektorat Pengendalian Penyakit Diabetes Melitus dan Penyakit Metabolik membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 3) Subdirektorat Pengendalian Penyakit Kanker; Subdirektorat Pengendalian Penyakit Kanker membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 4) Subdirektorat Pengendalian Penyakit Kronis dan Degeneratif; Subdirektorat Pengendalian Penyakit Kronis dan Degeneratif membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 5) Subdirektorat Pengendalian Gangguan Akibat Kecelakaan dan Tindak Kekerasan; Subdirektorat Pengendalian Gangguan Akibat Kecelakaan dan Tindak Kekerasan membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 6) Subbagian Tata Usaha 7) Kelompok Jabatan Fungsional. f. Direktorat Penyehatan Lingkungan. Direktorat Penyehatan Lingkungan membawahi 5 eselon III dan 1 kelompok jabatan fungsional sebagai berikut: 1) Subdirektorat Penyehatan Air dan Sanitasi Dasar; Modul Visi, Misi, Tugas, dan Fungsi Organisasi 29

38 Subdirektorat Penyehatan Air dan Sanitasi Dasar membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 2) Subdirektorat Penyehatan Permukiman dan Tempat- Tempat Umum; Subdirektorat Penyehatan Permukiman dan Tempat- Tempat Umum membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 3) Subdirektorat Penyehatan Kawasan dan Sanitasi Darurat; Subdirektorat Penyehatan Kawasan dan Sanitasi Darurat membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 4) Subdirektorat Higiene Sanitasi Pangan; Subdirektorat Higiene Sanitasi Pangan membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 5) Subdirektorat Pengamanan Limbah, Udara, dan Radiasi; Subdirektorat Pengamanan Limbah, Udara, dan Radiasi membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 6) Subbagian Tata Usaha; dan 7) Kelompok Jabatan Fungsional. 4. Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu Dan Anak Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu Dan Anak membawahi 6 eselon II yaitu: 30 Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan

39 a. Sekretariat Direktorat Jenderal; Sekretariat Direktorat Jenderal membawahi 4 eselon III dan 1 kelompok jabatan fungsional sebagai berikut: 1) Bagian Program dan Informasi; Bagian Program dan Informasi membawahi 3 eselon IV yaitu: a) Subbagian Program; b) Subbagian Data dan Informasi; dan c) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan. 2) Bagian Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat; Bagian Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat membawahi 3 eselon IV yaitu: a) Subbagian Hukum; b) Subbagian Organisasi; dan c) Subbagian Hubungan Masyarakat. 3) Bagian Keuangan; Bagian Keuangan membawahi 3 eselon IV yaitu: a) Subbagian Anggaran; b) Subbagian Perbendaharaan; dan c) Subbagian Verifikasi dan Akuntansi. 4) Bagian Kepegawaian dan Umum; Bagian Kepegawaian dan Umum membawahi 3 eselon IV yaitu: a) Subbagian Kepegawaian; b) Subbagian Tata Usaha dan Gaji; dan c) Subbagian Rumah Tangga 5) Kelompok Jabatan Fungsional. b. Direktorat Bina Gizi; Direktorat Bina Gizi membawahi 5 eselon III, Subbagian tata Usaha, dan 1 kelompok jabatan fungsional sebagai berikut: 1) Subdirektorat Bina Gizi Makro; Modul Visi, Misi, Tugas, dan Fungsi Organisasi 31

40 Subdirektorat Bina Gizi Makro membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 2) Subdirektorat Bina Gizi Mikro; Subdirektorat Bina Gizi Mikro membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 3) Subdirektorat Bina Gizi Klinik; Subdirektorat Bina Gizi Klinik membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 4) Subdirektorat Bina Konsumsi Makanan; Subdirektorat Bina Konsumsi Makanan membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 5) Subdirektorat Bina Kewaspadaan Gizi; Subdirektorat Bina Kewaspadaan Gizi membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 6) Subbagian Tata Usaha; 7) Kelompok Jabatan Fungsional. c. Direktorat Bina Kesehatan Ibu; Direktorat Bina Kesehatan Ibu membawahi 5 eselon III, Subbagian Tata Usaha, dan 1 kelompok jabatan fungsional sebagai berikut: 1) Subdirektorat Bina Kesehatan Ibu Hamil; 32 Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan

41 Subdirektorat Bina Kesehatan Ibu Hamil membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 2) Subdirektorat Bina Kesehatan Ibu Bersalin dan Nifas; Subdirektorat Bina Kesehatan Ibu Bersalin dan Nifas membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 3) Subdirektorat Bina Kesehatan Maternal Dengan Pencegahan Komplikasi; Subdirektorat Bina Kesehatan Maternal Dengan Pencegahan Komplikasi membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 4) Subdirektorat Bina Keluarga Berencana; Subdirektorat Bina Keluarga Berencana membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 5) Subdirektorat Bina Perlindungan Kesehatan Reproduksi; Subdirektorat Bina Perlindungan Kesehatan Reproduksi membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 6) Subbagian Tata Usaha; dan 7) Kelompok Jabatan Fungsional. d. Direktorat Bina Kesehatan Anak; Direktorat Bina Kesehatan Anak membawahi 5 eselon III, Subbagian Tata Usaha, dan 1 kelompok jabatan fungsional sebagai berikut: Modul Visi, Misi, Tugas, dan Fungsi Organisasi 33

42 1) Subdirektorat Bina Kelangsungan Hidup Bayi; Subdirektorat Bina Kelangsungan Hidup Bayi membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 2) Subdirektorat Bina Kelangsungan Hidup Anak Balita dan Pra Sekolah; Subdirektorat Bina Kelangsungan Hidup Anak Balita dan Pra Sekolah membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 3) Subdirektorat Bina Kewaspadaan Penanganan Balita Berisiko; Subdirektorat Bina Kewaspadaan Penanganan Balita Berisiko membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 4) Subdirektorat Bina Kualitas Hidup Anak Usia Sekolah dan Remaja; Subdirektorat Bina Kualitas Hidup Anak Usia Sekolah dan Remaja membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 5) Subdirektorat Bina Perlindungan Kesehatan Anak; Subdirektorat Bina Perlindungan Kesehatan Anak membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 6) Subbagian Tata Usaha; dan 7) Kelompok Jabatan Fungsional. 34 Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan

43 e. Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif, dan Komplementer; Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif, dan Komplementer membawahi 4 eselon III, Subbagian Tata Usaha, dan 1 kelompok jabatan fungsional sebagai berikut: 1) Subdirektorat Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional Keterampilan; Subdirektorat Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional Keterampilan membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 2) Subdirektorat Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional Ramuan; Subdirektorat Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional Ramuan membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 3) Subdirektorat Bina Pelayanan Kesehatan Alternatif Dan Komplementer; Subdirektorat Bina Pelayanan Kesehatan Alternatif Dan Komplementer membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 4) Subdirektorat Bina Penapisan Dan Kemitraan; Subdirektorat Bina Penapisan Dan Kemitraan membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 5) Subbagian Tata Usaha; 6) Kelompok Jabatan Fungsional. Modul Visi, Misi, Tugas, dan Fungsi Organisasi 35

44 f. Direktorat Bina Kesehatan Kerja dan Olahraga. Direktorat Bina Kesehatan Kerja dan Olahraga membawahi 5 eselon III, Subbagian Tata Usaha, dan 1 kelompok jabatan fungsional sebagai berikut: 1) Subdirektorat Bina Pelayanan Kesehatan Kerja; Subdirektorat Bina Pelayanan Kesehatan Kerja membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 2) Subdirektorat Bina Kapasitas Kerja; Subdirektorat Bina Kapasitas Kerja membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 3) Subdirektorat Bina Lingkungan Kerja; Subdirektorat Bina Lingkungan Kerja membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 4) Subdirektorat Bina Kemitraan Kesehatan Kerja; Subdirektorat Bina Kemitraan Kesehatan Kerja membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 5) Subdirektorat Bina Kesehatan Perkotaan dan Olahraga; Subdirektorat Bina Kesehatan Perkotaan dan Olahraga membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi; dan b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi. 6) Sub Bagian Tata Usaha; 7) Kelompok Jabatan Fungsional. 36 Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan

45 5. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan membawahi 5 eselon II yaitu: a. Sekretariat Direktorat Jenderal; Sekretariat Direktorat Jenderal membawahi 4 eselon III dan 1 kelompok jabatan fungsional sebagai berikut: 1) Bagian Program dan Informasi; Bagian Program dan Informasi membawahi 3 eselon IV yaitu: a) Subbagian Program; b) Subbagian Data dan Informasi; dan c) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan. 2) Bagian Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat; Bagian Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat membawahi 3 eselon IV yaitu: a) Subbagian Hukum; b) Subbagian Organisasi; dan c) Subbagian Hubungan Masyarakat. 3) Bagian Keuangan; Bagian Keuangan membawahi 3 eselon IV yaitu: a) Subbagian Anggaran; b) Subbagian Perbendaharaan; dan c) Subbagian Verifikasi dan Akuntansi. 4) Bagian Kepegawaian dan Umum; Bagian Kepegawaian dan Umum membawahi 3 eselon IV yaitu: a) Subbagian Kepegawaian; b) Subbagian Tata Usaha dan Gaji; dan c) Subbagian Rumah Tangga. 5) Kelompok Jabatan Fungsional. Modul Visi, Misi, Tugas, dan Fungsi Organisasi 37

46 b. Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan; Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan membawahi 4 eselon III, Subbagian Tata Usaha, dan 1 kelompok jabatan fungsional sebagai berikut: 1) Subdirektorat Analisis dan Standardisasi Harga Obat; Subdirektorat Analisis dan Standardisasi Harga Obat membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Analisis Harga Obat; dan b) Seksi Standardisasi Harga Obat. 2) Subdirektorat Penyediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan; Subdirektorat Penyediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Perencanaan Penyediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan; dan b) Seksi Pemantauan Ketersediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan. 3) Subdirektorat Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan; Subdirektorat Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan; dan b) Seksi Bimbingan dan Pengendalian Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan. 4) Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi Program Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan; Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi Program Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Pemantauan Program Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan; dan 38 Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan

47 b) Seksi Evaluasi Program Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan. 5) Subbagian Tata Usaha; dan 6) Kelompok Jabatan Fungsional. c. Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian; Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian membawahi 4 eselon III, Subbagian Tata Usaha, dan 1 kelompok jabatan fungsional sebagai berikut: 1) Subdirektorat Standardisasi; Subdirektorat Standardisasi membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Standardisasi Pelayanan Kefarmasian; dan b) Seksi Standardisasi Penggunaan Obat Rasional. 2) Subdirektorat Farmasi Komunitas; Subdirektorat Farmasi Komunitas membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Pelayanan Farmasi Komunitas; dan b) Seksi Pemantauan dan Evaluasi Farmasi Komunitas. 3) Subdirektorat Farmasi Klinik; Subdirektorat Farmasi Klinik membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Pelayanan Farmasi Klinik; dan b) Seksi Pemantauan dan Evaluasi Farmasi Klinik. 4) Subdirektorat Penggunaan Obat Rasional; Subdirektorat Penggunaan Obat Rasional membawahi 2 eselon IV yaitu: a) Seksi Promosi Penggunaan Obat Rasional; dan b) Seksi Pemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat Rasional. 5) Subbagian Tata Usaha; 6) Kelompok Jabatan Fungsional. Modul Visi, Misi, Tugas, dan Fungsi Organisasi 39

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN 1. Staf Ahli Bid. Teknologi Kesehatan dan Globalisasi; 2. Staf Ahli Bid. Pembiayaan & Pemberdayaan Masyarakat; 3. Staf Ahli Bid. Perlindungan Faktor Resiko Kesehatan; 4. Staf Ahli Bid Peningkatan Kapasitas

Lebih terperinci

MODUL KEDUDUKAN DAN STRUKTUR ORGANISASI

MODUL KEDUDUKAN DAN STRUKTUR ORGANISASI MODUL KEDUDUKAN DAN STRUKTUR ORGANISASI PUSDIKLAT APARATUR BADAN PPSDM KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa, atas segala

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI DEPARTEMEN KESEHATAN

STRUKTUR ORGANISASI DEPARTEMEN KESEHATAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR : 1575/Menkes/SK/XI/2005 TANGGAL : 16 November 2005 MENTERI KESEHATAN STRUKTUR ORGANISASI DEPARTEMEN KESEHATAN MENTERI KESEHATAN INSPEKTORAT JENDERAL SEKRETARIAT

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN 1. Staf Ahli Bidang Ekonomi Kesehatan; 2. Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi; 3. Staf Ahli Bidang Desentralisasi Kesehatan; dan 4. Staf Ahli Bidang Hukum Kesehatan STAF AHLI STRUKTUR

Lebih terperinci

Rancangan KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/453/2016 TENTANG TIM PENGARUSUTAMAAN GENDER BIDANG KESEHATAN

Rancangan KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/453/2016 TENTANG TIM PENGARUSUTAMAAN GENDER BIDANG KESEHATAN Rancangan KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/453/2016 TENTANG TIM PENGARUSUTAMAAN GENDER BIDANG KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 50 TAHUN 2016

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 50 TAHUN 2016 SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR DENGAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA MOR 7 TAHUN 0 TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. No.585, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1144/MENKES/PER/VIII/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA MADIUN

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA MADIUN URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA MADIUN No 1 Kepala Dinas membantu Walikota melaksanakan Urusan Pemerintahan di bidang kesehatan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/497/2016 TENTANG PANITIA PENYELENGGARA PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL KE-52 TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN, SALINAN BUPATI BULUNGAN PROPINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BULUNGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 439/MENKES/PER/VI/2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 439/MENKES/PER/VI/2009 TENTANG PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 439/MENKES/PER/VI/2009 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 1575/MENKES/PER/XI/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN KESEHATAN MENTERI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN TUGAS DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

Lebih terperinci

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Jadwal Retensi Arsip Substantif dan Fasilitatif Non Keuangan dan Non Kepegawaian di Lingkungan Kementerian Kesehatan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/211/2015 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/211/2015 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/211/2015 TENTANG PANITIA PENYELENGGARA PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL KE-51 TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

Kepala Dinas mempunyai tugas :

Kepala Dinas mempunyai tugas : Kepala Dinas mempunyai tugas : a. menyelenggarakan perumusan dan penetapan program kerja Dinas; d. menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan; e. menyelenggarakan urusan pemerintahan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI MUSI RAWAS, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 9 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 9 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG,

PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG, PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI DINAS KESEHATAN JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR MENIMBANG : bahwa sebagai

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : Mengingat : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 22 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI - 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA,

WALIKOTA TASIKMALAYA, WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya yang dilaksanakan dengan sasaran meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap

Lebih terperinci

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA BARAT NOMOR 31 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 15 ayat (1) Peraturan

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 15 ayat (1) Peraturan WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1381 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN.

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN. GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/M-DAG/PER/7/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PURBALINGGA

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS

Lebih terperinci

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 86 / HUK / 2010 TENTANG

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 86 / HUK / 2010 TENTANG MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 86 / HUK / 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang :

Lebih terperinci

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI KUANTAN SINGINGI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 079 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 079 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 079 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN

Lebih terperinci

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 159 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 huruf a, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerinta

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 159 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 huruf a, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerinta BAB IX DINAS KESEHATAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 158 Susunan Organisasi Dinas Kesehatan, terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 54 TAHUN 2016 Menimbang TENTANG TUGAS POKOK DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERBANDINGAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN DEPARTEMEN KESEHATAN NOMOR 1575/MENKES/PER/IX/2005

PERBANDINGAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN DEPARTEMEN KESEHATAN NOMOR 1575/MENKES/PER/IX/2005 PERBANDINGAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN DEPARTEMEN KESEHATAN NOMOR 1575/MENKES/PER/IX/2005 DENGAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2009 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR A. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 31 Tahun 2000 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTER! KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN MENTER! KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN MENTERI KESEHATAN PERATURAN MENTER! KESEHATAN NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTER! KESEHATAN, Menimbang Mengingat bahwa

Lebih terperinci

WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KOTA SAMARINDA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 15 TAHUN 2003 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN TIPE A KABUPATEN

Lebih terperinci

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, -1- KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/312/2016 TENTANG TIM KESEHATAN PADA ARUS MUDIK LEBARAN DAN NATAL TAHUN 2016, SERTA TAHUN BARU TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Kesehatan Kabupaten Subang telah dibentuk dengan Peraturan

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN WAY KANAN DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOKDAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKAMARA

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOKDAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKAMARA BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOKDAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR 1 SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN N0M0R : 02001/SK/KBPOM TENTANG

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN N0M0R : 02001/SK/KBPOM TENTANG KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN N0M0R : 02001/SK/KBPOM TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN, Menimbang : bahwa sebagai

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 7 Tahun : 2011 Seri : D PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 62 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB II PROFIL DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN. Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam

BAB II PROFIL DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN. Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam BAB II PROFIL DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN A. Sejarah Singkat Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam bidang kesehatan yang dipimpin oleh seorang kepala dinas yang

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan

Lebih terperinci

-1- BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

-1- BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG -1- BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 17 /PER/M.KOMINFO/10/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA BALIKPAPAN

PERATURAN WALIKOTA BALIKPAPAN PERATURAN WALIKOTA BALIKPAPAN NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KOTA BALIKPAPAN WALIKOTA BALIKPAPAN Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 60 ayat (6),

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN. Sekretaris Daerah. Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN. Sekretaris Daerah. Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN A. Sejarah Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam bidang kesehatan yang dipimpin oleh seorang kepala dinas yang berada di

Lebih terperinci

- 4 - BAB III SEKRETARIAT JENDERAL. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

- 4 - BAB III SEKRETARIAT JENDERAL. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi - 4 - BAB III SEKRETARIAT JENDERAL Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Pasal 5 (1) Sekretariat Jenderal berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. (2) Sekretariat Jenderal dipimpin oleh

Lebih terperinci

BUPATI PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT BUPATI PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI PESISIR SELATAN NOMOR 30 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, TATA KERJA, DAN URAIAN TUGAS JABATAN

Lebih terperinci

2 omor 83 Tahun 2013 Tentang Tunjangan Kinerja Bagi Pegawai Di Lingkungan Kementerian Kesehatan; Mengingat : 1. Undang-Undang omor 5 Tahun 2014 tentan

2 omor 83 Tahun 2013 Tentang Tunjangan Kinerja Bagi Pegawai Di Lingkungan Kementerian Kesehatan; Mengingat : 1. Undang-Undang omor 5 Tahun 2014 tentan BERITA EGARA REPUBLIK IDOESIA o. 1153, 2014 KEMEKES. Tunjangan Kinerja. Perubahan. PERATURA METERI KESEHATA REPUBLIK IDOESIA OMOR 54 TAHU 2014 TETAG PERUBAHA KEDUA ATAS PERATURA METERI KESEHATA OMOR 83

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1877, 2014 KEMENKES. Jabatan Fungsional. Pembinaan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

REKAP NOTIFIKASI SURAT PENGESAHAN REVISI ANGGARAN. kdsatker nmsatker spra_tanggal spra_dslama spra_dsbaru spra_pagu

REKAP NOTIFIKASI SURAT PENGESAHAN REVISI ANGGARAN. kdsatker nmsatker spra_tanggal spra_dslama spra_dsbaru spra_pagu SEKRETARIAT JENDERAL 258531 PUSAT KESEHATAN HAJI 23 Jul 14 5008062300604488 4029417116337434 194.677.270.000 439505 SEKRETARIAT KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA 23 Jul 14 5700553293898410 8500774372020736 28.536.603.000

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN SALINAN NOMOR 26/2016 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

Lebih terperinci

DAFTAR PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2014

DAFTAR PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2014 UNIT ORGANISASI : Sekretariat Jenderal DAFTAR PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 24 ( ) ( 2 ) 24 25 26 27 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian 233 Perumusan Peraturan Perundang-

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO UTARA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS Menimbang : a. Mengingat : 1. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG -1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMANGKU JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS-DINAS DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR ATAS

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BELITUNG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BELITUNG BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN INOVASI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/399/2017 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/399/2017 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/399/2017 TENTANG PANITIA PENYELENGGARA PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL KE-53 TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

Menteri Perindustrian Republik Indonesia Menteri Perindustrian Republik Indonesia PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 107/M-IND/PER/11/2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 56 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 56 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 56 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN A. Sejarah Singkat Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam bidang kesehatan yang dipimpin oleh seorang kepala dinas yang

Lebih terperinci

BISMILLAHIRRAHMANNIRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA ACEH,

BISMILLAHIRRAHMANNIRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA ACEH, PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR: 15 TAHUN 2001 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH BISMILLAHIRRAHMANNIRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BULUKUMBA DENGAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/303/2017 TENTANG TIM KESEHATAN PADA ARUS MUDIK LEBARAN DAN NATAL TAHUN 2017 SERTA TAHUN BARU 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG 1 SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KAPUAS

Lebih terperinci

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011 MATRIK 2.3 TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN KEMENTERIAN/ LEMBAGA : KEMENTERIAN KESEHATAN 1 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Kesehatan Meningkatnya koordinasi

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/76/2015 TENTANG TIM KOORDINASI PASCA KRISIS KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/76/2015 TENTANG TIM KOORDINASI PASCA KRISIS KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/76/2015 TENTANG TIM KOORDINASI PASCA KRISIS KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KLATEN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 86 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang

Lebih terperinci