Nomor 107/Pid.Sus/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Bandung yang mengadili perkara pidana dalam

Transkripsi

1 PUTUSAN Nomor 107/Pid.Sus/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung yang mengadili perkara pidana dalam tingkat banding, menjatuhkan putusan seperti tersebut di bawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama Lengkap : P.T. KAHATEX. No. Akte Pendirian : Nomor 23 Tanggal 23 September 1980 di hadapan Notaris NETTY TANDRANIA, SH dan Pengesahan oleh Menteri Kehakiman R.I Nomor : Y.A.5/434/22 Tanggal 30 Juli No. Akte Perubahan : Perubahan Anggaran Dasar yang pertama tanggal 9 Maret 1998 dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman RI Nomor C21563.HT TH.98 dan terakhir dengan Akte Notaris Nomor 18 tanggal 25 Maret 2013 yang dibuat oleh Drs. YUDI PRIADI, SH. Berkedudukan : Di Jl. Raya Rancaekek, Km.23, Kecamatan Cikeruh, Kabupaten Sumedang. Yang diwakili oleh : Nama lengkap : HARDJA HARUMAN. Tempat lahir : Bandung. Umur/tanggal lahir : 68 tahun / 24 Desember 1946; Jenis kelamin : Lakilaki. Kebangsaan : Indonesia. Halaman 1 dari 27 halaman Putusan No. 107/Pid.Sus/2015/PT.Bdg.

2 Tempat tinggal : Jl. Sidomukti No. 83,Rt.001/Rw.007, Kelurahan Sukaluyu, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung. Agama : Katolik. Pekerjaan : Direktur Umum PT.KAHATEX. Pendidikan : SMA. PENGADILAN TINGGI tersebut; Setelah membaca berkas perkara maupun suratsurat lain yang berhubungan dengan perkara Terdakwa, sebagaimana terlampir dalam berkas perkara ini; Setelah membaca putusan Pengadilan Negeri Sumedang, tanggal 5 Februari 2015, Nomor 206/Pid.B/2014/PN.Smd., yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa P.T. KAHATEX telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja melakukan kegiatan pelaksanaan konstruksi pada sumber air tanpa memperoleh izin dari Pemerintah sebagaimana dalam dakwaan alternatif kesatu; 2. Menjatuhkan pidana denda kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana denda sebesar Rp , (lima ratus juta rupiah); 3. Menetapkan barang bukti berupa : 1. 1 (satu) bundle foto copy kontruksi pembangunan jembatan PT. Kahatex; 2. 1 (satu) lembar foto copy denah jembatan; 3. 1 (satu) buah foto copy sertifikat Hak Guna Bangunan No. 112; 4. 1 (satu) buah foto copy Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 113; Halaman 2 dari 27 halaman Putusan No. 107/Pid.Sus/2015/PT.Bdg.

3 5. 1 (satu) buah bundle foto copy perjanjian sewa antara pemerintah Desa Mangunarga Kec. Cimanggung Kab. Sumedang dengan PT. Kahatex tentang sewa tanah Kas Desa untuk jembatan sebagai jalan masuk No. 01 tahun 2011, tanggal 29 Juni 2011; 6. 1 (satu) bundle foto copy izin mendirikan bangunan Nomor : 503/KEP.IMB/129/2006 tanggal 19 September 2006; 7. 1 (satu) buah bundle foto copy permohonan ijin jembatan; 8. 1 (satu) bundle foto copy Badan Perwakilan Desa Mangunarga Kec. Cimanggung Kab. Sumedang tentang tukar menukar tanah Kas Desa tanggal 2 Nopember 2003; 9. 1 (satu) bundle foto copy Akta pendirian Perusahaan PT. Kahatex No. 23 tanggal 23 September 1980; (satu) lembar foto copy surat Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia RI Nomor ; AHU34711.AH Tahun 2009 tentang persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar perseroan tanggal 23 Juli 2009; (satu) bundle foto copy Surat Notaris Drs. Yudi Priadi, SH.S.K.No. 9 tanggal 18 Maret 2009 tentang pernyataan Keputusan Rapat PT. Kahatex; (satu) lembar foto copy Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) Besar Nomor : 503.SIUP/047/1013/BPMPP/PB/V/2011 tanggal 31 Mei 2011 yang dikeluarkan oleh Bupati Sumedang; (satu) lembar foto copy Surat Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas PT. Kahatex Nomor : TDP tanggal 31 Mei 2011 yang dikeluarkan oleh Bupati Sumedang; (satu) lembar foto copy Surat pengukuhan Kena Pajak No. KEP /WPJ.19/KP/0203/2003 PT. Kahatex tanggal 5 Maret Halaman 3 dari 27 halaman Putusan No. 107/Pid.Sus/2015/PT.Bdg.

4 2007 yang dikeluarkan oleh kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua (NPWP Nomor ); (satu) lembar foto copy Surat Daftar Izin Undangundang Gangguan (HO) dari PT. Kahatex (satu) bundle foto copy Surat Keputusan Bupati Sumedang Dinas Pekerjaan Umum tentang ijin mendirikan Bangunan Nomo ; 503/KEP.IMB/183/2003 tanggal 21 Desember 2003 yang dikeluarkan Bupati Sumedang; (satu) bundle foto copy Surat Keputusan Bupati Sumedang Dinas Pekerjaan Umum tentang ijin mendirikan Bangunan Nomo ; 503/KEP.IMB/129/2006 tanggal 19 September 2006 yang dikeluarkan Bupati Sumedang; (satu) bundle foto copy Surat Keputusan Bupati Sumedang Dinas Pekerjaan Umum tentang ijin mendirikan Bangunan Nomo ; 503/KEP.IMB/20/2007 tanggal 31 Januari 2007 yang dikeluarkan Bupati Sumedang; (satu) lembar foto copy Site Plant PT. Kahatex; (satu) lembar foto copy Surat Kuasa dari Presdir PT. Kahatex An. WIDJAJA TRISNA kepada staf PT. Kahatex An. Hardja Haruman tanggal 18 Desember 2006; (satu) bundle surat Keputusan Bupati Sumedang Dinas Pekerjaan Umum tentang izin mendirikan Bangunan Nomor ; 503/KEP.IMB/183/2003 tanggal 21 Desember 2003 yang dikeluarkan oleh Bupati Sumedang; (satu) bundle surat Keputusan Bupati Sumedang Dinas Pekerjaan Umum tentang izin mendirikan Bangunan Nomor ; Halaman 4 dari 27 halaman Putusan No. 107/Pid.Sus/2015/PT.Bdg.

5 503/KEP.IMB/54/2005 tanggal 31 Maret 2005 yang dikeluarkan oleh Bupati Sumedang; (satu) Bundel foto copy Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT. Kahatex No. 18 Tanggal 25 Maret 2013; (satu) lembar foto copy Surat Kuasa dari sdr. Hardja Haruman kepada sdr. Ludy tanggal 19 Oktober 2011; (satu) lembar foto copy Surat Keterangan Nomor : 141/02/DS/2014 tanggal 25 Pebruari 2014 tentang permohonan pemindahan selokan dari sdr. Hardja Haruman kepada sdr. Ratman (satu) bundle foto copy perjajnian sewa antara Pemerintah Desa Mangunarga dengan PT. Kahatex Nomor 01 Tahun 2014 tanggal 2 Januari 2014; (dua) lembar foto copy permohonan ijin jembatan sebagai jalan masuk PT. Kahatex kepada Mentri Pekerjaan Umum cq Direktur Jendral Sumber Daya Air Kementrian Pekerjaan Umum Nomor : 113/KHUM/VI/2013; (satu) lembar foto copy tanda terima berkas permohonan dari PT. Kahatex kepada Setditjen SDA Kementrian Pekerjaan Umum; (satu) lembar foto copy tanda terima berkas permohonan dari PT. Kahatex kepada Kementrian Pekerjaan Umum cq Direktur Jendral Sumber Daya Air tanggal 24 Juni 2013; (satu) lembar foto copy tanda terima berkas permohonan dari PT. Kahatex kepada Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Citarum tanggal 27 Juni 2013; (satu) lembar foto copy tanda terima berkas permohonan dari PT. Kahatex kepada Kabag Hukum SDA Ditjen SDA Kementrian PU tanggal 24 Juni 2013; Halaman 5 dari 27 halaman Putusan No. 107/Pid.Sus/2015/PT.Bdg.

6 32. 1 (satu) lembar foto copy surat dari Kementrian Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Sumber Daya Air Kepada Manager Umum PT. Kahatex Nomor : HK0502DA/1119 tanggal 21 Oktober 2013; (satu) lembar surat Permohonan pertimbangan dari sdr LUDDY kepada Menteri Pekerjaan Umum cq. Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementrian Pekerjaan Umum Nomor : 193/KHUM/X/2013 Tanggal 28 Oktober 2013; (satu) lembar foto copy tanda terima berkas permohonan dari PT. Kahatex kepada Sekretaris Direktorat Jendral Sumber Daya Air tanggal 30 Oktober 2013; (satu) lembar foto copy tanda terima berkas permohonan dari PT. Kahatex kepada Kepala BBWS Citarum Direktorat Sumber Daya Air; (satu) lembar foto copy tanda terima berkas permohonan dari PT. Kahatex kepada Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air Direktorat Jenderal Sumber Daya Air tanggal 30 Oktober 2013; (satu) lembar foto copy tanda terima berkas permohonan dari PT. Kahatex kepada Menteri Pekerjaan Umum cq. Direktur Jenderal Sumber Daya Air tanggal 30 Otober 2013; (satu) lembar foto copy tanda terima berkas permohonan dari PT. Kahatex kepada Direktur Sungai dan Pantai Direktorat Sumber Daya Air tanggal 30 Oktober 2013; (satu) lembar foto copy surat tindak lanjut permohonan pertimbangan dari sdr. Luddy kepada Menteri Pekerjaan Umum cq. Direktur Jendral Sumber Daya Air Kementrian Pekerjaan Umum Nomor : 202/KHUM/X/2013 tanggal 20 November 2013; Tetap terlampir dalam berkas perkara. Halaman 6 dari 27 halaman Putusan No. 107/Pid.Sus/2015/PT.Bdg.

7 4. Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp.5.000,(lima ribu rupiah); Membaca Akta Permohonan Banding Nomor 03/Akta.Pid/2015/ PN.Smd,. dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Sumedang yang isinya pada pokoknya menerangkan, bahwa pada hari Kamis, tanggal 5 Februari 2015 Terdakwa Pengadilan Negeri mengajukan permohonan banding terhadap putusan Sumedang tanggal 5 Februari 2015 Nomor 206/Pid.B/2014/PN.Smd., permohonan banding mana telah diberitahukan kepada Penuntut Umum pada tanggal 10 Februari 2015; Membaca pula 04/Akta.Pid/2015/PN.Smd., Akta dibuat Permohonan oleh Panitera Banding Pengadilan Nomor Negeri Sumedang, yang isinya pada pokoknya menerangkan bahwa pada hari Selasa, tanggal 10 Februari 2015 Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Sumedang menyatakan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Sumedang tanggal 5 Februari 2015 Nomor 206/Pid.B/2014/PN.Smd., pernyataan banding mana telah diberitahukan kepada Terdakwa pada hari Kamis, tanggal 12 Februari 2015; Menimbang, bahwa Terdakwa mengajukan permohonan banding, dengan alasan sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa diadili berdasarkan ketentuan perundangundangan yang telah tidak berlaku, sebab putusan Mahkamah Konsitusi Republik Indonesia tanggal 18 Februari 2015 Nomor 85/PUUXI/2013 telah membatalkan UndangUndang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 32 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4377), dan UndangUndang tersebut dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat. Halaman 7 dari 27 halaman Putusan No. 107/Pid.Sus/2015/PT.Bdg.

8 2. Bahwa Terdakwa keberatan dan menolak pertimbangan hukum Hakim Anggota I dan Hakim Anggota II perihal penentuan jenis aliran air yang diatasnya telah dibangun jembatan oleh Terdakwa untuk akses keluar masuk kendaraan dan karyawan Terdakwa sebagai aliran sungai, yang hanya mendasarkan pada keterangan ahli, sehingga Hakim Anggota I dan Hakim Anggota II sependapat dengan Penuntut Umum menyatakan bahwa aliran air tersebut sebagai aliran Sungai Cikijing, yang merupakan anak Sungai Citarum, sedang menurut keterangan saksisaksi yang dihadirkan dipersidangan, bahwa aliran air tersebut bukan merupakan aliran Sungai Cikijing. 3. Bahwa Terdakwa menyatakan keberatan putusan Judex Factie tingkat pertama yang tidak mempertimbangkan alasan penolakan Terdakwa terhadap Surat Dakwaan dan Tuntutan Penuntut Umum secara tepat dan benar.. Menimbang, bahwa dalam perkara ini Penuntut tidak mengajukan Kontra Memorie Banding terhadap alasan banding Terdakwa tersebut. Menimbang, bahwa Penuntut Umum juga tidak mengajukan alasan banding atau Memori Banding. Menimbang, bahwa sebelum berkas perkara dikirim ke Pengadilan Tinggi untuk pemeriksaan pada tingkat banding, kepada Terdakwa dan Penuntut Umum telah diberikan kesempatan untuk memeriksa dan mempelajari berkas perkara, sebagaimana dinyatakan dalam Surat yang dibuat oleh Panitera Muda Pidana kepada Terdakwa Hardja Haruman, dan kepada Penuntut Umum, masingmasing tertanggal 31 Maret Membaca, bahwa Terdakwa Hardja Haruman diajukan kepersidangan, dengan Dakwaan dari Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Sumedang Halaman 8 dari 27 halaman Putusan No. 107/Pid.Sus/2015/PT.Bdg.

9 tanggal 15 September 2014 Nomor Reg. Perkara PDM III74/SMDG/ 08/2014, yang berbunyi sebagai berikut : KESATU : Bahwa ia Terdakwa PT. Kahatex yang diwakili oleh Hardja Haruman selaku Staff (sekarang Direktur Umum) pada hari dan tanggal yang tidak dapat diingat lagi dengan pasti sejak bulan Januari 2006 sampai dengan bulan Nopember 2011 atau setidaknya dalam kurun waktu tahun 2006 sampai dengan tahun 2011 bertempat di Jl. Rancaekek KM. 23 No. 25 Kabupaten Sumedang atau setidaknya pada suatu tempat dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Sumedang yang berwenang memeriksa dan mengadili perkaranya, telah melakukan beberapa perbuatan yang harus dipandang sebagai perbuatan yang berdiri sendiri, sehingga merupakan beberapa kejahatan, dengan sengaja melakukan kegiatan pelaksanaan konstruksi pada sumber air, tanpa memperoleh ijin dari pemerintah atau pemerintah daerah, dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut : Bahwa PT. Kahatex yang semula bernama PT. Jaya Segara Sepining Miels berdiri sejak tahun 1989 dengan luas areal 8 Ha berkedudukan di Jl. Rancaekek KM. 23 No. 25 Kabupaten Sumedang dan telah berbadan hukum dan bergerak dalam bidang usaha eksport dan import textile, dengan susunan Pengurus Song Liang Hua selaku pemilik perusahaan, Song Pei Guan, Song Wen Shyu, Song Wen Po selaku Komisaris, Widjaya Trisna selaku Presiden Direktur, Song Wen Shyang selaku Direktur Pemasaran, Kevin Song Direktur Keuangan dan Terdakwa Hardja Haruman selaku Staff (sekarang Direktur Umum) PT. Kahatex yang mempunyai tugas dan tanggungjawab mengajukan perijinanperijinan kepada instansi pemerintah; Halaman 9 dari 27 halaman Putusan No. 107/Pid.Sus/2015/PT.Bdg.

10 Bahwa kemudian untuk memperluas bangunan atau gedung kantor, Gudang penyimpanan barang, Gedung produksi dan lahan parkir termasuk pembangunan jembatan sebagai jalan atau pintu keluar masuk ke PT. Kahatex, Dewan Direksi telah membuat Rencana Anggaran PT. Kahatex yang diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun 2003, yang selanjutnya untuk merealisasikan Rencana Anggaran dalam perluasan area bangunan atau gedung tersebut, pada tahun 2003 PT. Kahatex membeli tanah dari PT. Dwipapuri perusahaan yang bergerak dalam bidang pengelola kawasan industri seluas 32 Ha dengan permintaan agar lahan yang dibeli oleh PT. Kahatex tidak dilalui aliran sungai Cikijing, kemudian atas permintaan dari terdakwa Hardja Haruman yang mewakili PT. Kahatex tersebut, selanjutnya PT. Dwipapuri mengalihkan aliran sungai Cikijing dari lahan yang dibeli oleh PT. Kahatex ke selokan (parit) yang lebarnya 1 M panjang 700 M tanah kas desa Mangunarga yang telah dibebaskan oleh PT. Dwipapuri yang letaknya berada disebelah timur PT. Kahatex; Bahwa kemudian setelah aliran sungai Cikijing dibelokan atau dialihkan ke selokan (parit) tanah kas desa Mangunarga oleh PT. Dwipapuri, selanjutnya terdakwa Hardja Haruman pada tahun 2006 memerintahkan saksi Luddy untuk membangun Gedung kantor, Gudang penyimpanan barang, Gedung produksi dan lahan parkir di atas tanah bekas aliran sungai Cikijing (diatas garis sepadan sungai) dengan konstruksi beton yang pelaksanaan pembangunannya dikerjakan oleh Bagian Divisi Bangunan PT. Kahatex dan setelah bangunan kantor, Gedung produksi, Gudang penyimpanan barang dan lahan parkir selesai dibangun pada tahun 2006 dan tahun 2007, selanjutnya tanah yang telah dibebaskan oleh PT. Dwipapuri yang didalamnya terdapat selokan atau saluran air dengan Halaman 10 dari 27 halaman Putusan No. 107/Pid.Sus/2015/PT.Bdg.

11 lebar 1 M dan panjang 700 M dan telah diperlebar menjadi 7 M dan dilining (ditembok) sepanjang 700 M oleh PT. Dwipapuri dengan maksud untuk dapat menampung aliran sungai Cikijing yang akan dialihkan ke selokan tersebut sesuai dengan permintaan PT. Kahatex melalui Terdakwa Hardja Haruman. Selanjutnya untuk lebih menunjang kelancaran kegiatan produktipitas perusahaan, pada sekitar tahun 2006 PT. Kahatex berencana mau membuat jembatan diatas aliran sungai Cikijing (bekas selokan yang telah dilebarkan oleh PT. Dwipapuri) sebagai pintu keluar masuk karyawan dan kendaraan pengangkut logistic dan untuk melaksanakan rencananya tersebut saksi Widjaya Trisna selaku Presiden Direktur PT. Kahatex telah menugaskan Terdakwa Hardja Haruman selaku Staff (sekarang Direktur Umum) PT. Kahatex dengan Surat Kuasa tertanggal 18 Desember 2006 untuk mengurus segala perijinanperijinan perusahaan yang berhubungan dengan instansi pemerintah termasuk didalamnya perijinan membangun jembatan diatas aliran sungai Cikijing sebagai pintu masuk karyawan dan kendaraan pengangkut logistik; Bahwa kemudian atas dasar surat kuasa dari saksi Widjaya Trisna tersebut, Terdakwa Hardja Haruman menugaskan saksi Luddy untuk mengajukan perijinan pembuatan jembatan diatas aliran sungai Cikijing kepada instansi pemerintah untuk dan atas nama PT. Kahatex dan sambil menunggu surat ijin keluar dari instansi yang berwenang, Terdakwa Hardja Haruman membuat jembatan darurat sebagai pintu keluar masuk karyawan dan kendaraan yang terbuat dari kayu dan besi dengan ukuran panjanng 7 M dan lebar 10 M. Selanjutnya setelah permohonan surat ijin membangun jembatan diatas saluran sungai Cikijing yang diajukan oleh saksi Luddy ke instansi yang berwenang diantaranya ke PSDA Provinsi Halaman 11 dari 27 halaman Putusan No. 107/Pid.Sus/2015/PT.Bdg.

12 Jawa Barat, ke BPPT Provinsi Jawa Barat dan ke BBWS Propinsi Jawa Barat sampai dengan bulan Nopember 2009 belum ada jawaban, akhirnya karena kebutuhan perusahaan sangat mendesak atas jembatan tersebut, Terdakwa Hardja Haruman pada bulan Nopember 2009 memerintahkan saksi Luddy untuk segera membuat jembatan diatas aliran sungai Cikijing dengan konstruksi beton dengan panjang 80 M dan lebar 7 M yang pelaksanaannya dikerjakan oleh Tim bangunan PT. Kahatex yang konstruksinya mengikuti gambar yang dibuat oleh Dinas PU Kabupaten Sumedang (belum ditanda tangani) dan selesai dikerjakan pada bulan Nopember 2011; Bahwa sewaktu pembangunan jembatan diatas aliran sungai Cikijing sedang dikerjakan, Terdakwa Hardja Haruman melalui saksi Luddy kembali mengajukan permohonan perijinan ke BBWS namun tetap tidak ada jawaban sehingga atas saran dari Dinas PU dan Biro Hukum Kabupaten Sumedang yang menyarankan untuk meminta ijin dari Kepala Desa Mangunarga karena aliran sungai Cikijing yang semula selokan berada dilokasi tanah kas desa Mangunarga dan akhirnya pada tanggal 29 Juni 2011 setelah pembangunan jembatan tersebut selesai dikerjakan dibuat Surat Perjanjian Sewa antara Desa Mangunarga dengan PT. Kahatex yang dituangkan dalam Surat Perjanjian Sewa Nomor : 01 tanggal 29 Juni 2011 dan selanjutnya pada sekitar bulan Juni 2013 PT. KAHATEX mengajukan permohonan izin ke Kementrian Pekerjaan Umum RI Cq Bidang Sumber Daya Air dengan suratnya Nomor : 113/KHUM/VI/2013 yang kemudian dijawab oleh Kementrian PU Cq. Sumber Daya Air dengan suratnya Nomor : HK. 0502DA/1119 tanggal 21 Oktober 2013 yang isinya menyatakan karena konstruksinya sudah dibangun sebelum memiliki izin Halaman 12 dari 27 halaman Putusan No. 107/Pid.Sus/2015/PT.Bdg.

13 pelaksanaan konstruksi pada Sumber Air maka PT. KAHATEX harus mengembalikan sebagian ruas sungai Cikijing yang telah dibangun ke kondisi semula; Bahwa aliran sungai Cikijing yang melintas PT. Kahatex yang diatas aliran sungai tersebut telah dibangun jembatan permanen dengan konstruksi beton panjang 80 M dan lebar 7 M oleh PT. Kahatex melalui Terdakwa Hardja Haruman adalah termasuk sungai karena memiliki atau ada sumber airnya dan merupakan tempat terendah dari satu lahan dimana air akan berkumpul serta memiliki kemiringan sehingga dapat mengalirkan air sampai muara atau laut dan berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum RI Nomor : 11 A Tahun 2006 tentang kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai, aliran sungai atau sungai Cikijing merupakan anak sungai dari sunggai Citarum dan sungai Citarum masuk dalam wilayah sungai bersifat strategis nasional sehingga masuk dalam kewenangan Pemerintah Pusat; Bahwa sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Pasal 63 ayat (3) UndangUndang Nomor 7 Tahun 2004 setiap orang atau badan usaha yang melakukan kegiatan konstruksi pada sumber air wajib memperoleh ijin dari Pemerintah atau Pemerintah Daerah, sedangkan Terdakwa Hardja Haruman yang mewakili PT. Kahatex dalam melakukan kegiatan konstruksi pembangunan Gedung kantor, pembangunan Gudang penyimpanan barang, pembangunan Gedung produksi dan lahan parkir di atas bekas aliran sungai Cikijing (diatas garis sepadan sungai) dan pembangunan jembatan dengan konstruksi beton diatas aliran sungai Cikijing tidak meminta ijin terlebih dahulu dari Kementrian Pekerjaan Umum RI, sedang Izin Mendirikan Bangunan untuk pembangunan Gedung Halaman 13 dari 27 halaman Putusan No. 107/Pid.Sus/2015/PT.Bdg.

14 kantor, Gudang penyimpanan barang, Gedung produksi dan lahan Parkir hanya diperoleh dari Pemerintah Kabupaten Sumedang; Bahwa perbuatan PT. Ksahatex yang diwakili oleh Terdakwa Hardja Haruman melakukan kegiatan pelaksanaan konstruksi pada sumber air berupa pembangunan Gedung kantor, pembangunan Gudang penyimpanan barang, pembangunan Gedung produksi, pembangunan lahan parkir diatas tanah bekas aliran sungai Cikijing (diatas garis sepadan sungai) dan melakukan kegiatan konstruksi pembangunan jembatan diatas aliran sungai Cikijing tanpa mendapat ijin dari Kementrian Pekerjaan Umum adalah untuk kepentingan PT. Kahatex bukan untuk kepentingan pribadinya; Perbuatan PT. Kahatex yang diwakili oleh Terdakwa Hardja Haruman selaku Staff (sekarang Direktur Umum) sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 94 ayat (3) hurup d jo Pasal 63 ayat (3) jo Pasal 96 ayat (2) UndangUndang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air jo Pasal 65 ayat (1) KUHP. ATAU KEDUA : Bahwa terdakwa PT. Kahatex yang diwakili oleh Hardja Haruman selaku Staff (sekarang Direktur Umum) pada hari dan tanggal yang tidak dapat diingat lagi dengan pasti sejak bulan Januari 2006 sampai dengan bulan Nopember 2011 atau setidaknya dalam kurun waktu tahun 2006 sampai dengan tahun 2011 bertempat di Jl. Rancaekek KM. 23 No. 25 Kabupaten Sumedang atau setidaknya pada suatu tempat dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Sumedang yang berwenang memeriksa dan Halaman 14 dari 27 halaman Putusan No. 107/Pid.Sus/2015/PT.Bdg.

15 mengadili perkaranya, telah melakukan beberapa perbuatan yang harus dipandang sebagai perbuatan yang berdiri sendiri, sehingga merupakan beberapa kejahatan, yang dengan sengaja melakukan kegiatan pelaksanaan konstruksi prasarana sumber daya air yang tidak didasarkan pada norma, standar, pedoman dan manual, dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut : Bahwa PT. Kahatex yang semula bernama PT. Jaya Segara Sepining Miels berdiri sejak tahun 1989 dengan luas areal 8 Ha berkedudukan di Jl. Rancaekek KM. 23 No. 25 Kabupaten Sumedang dan telah berbadan hukum dan bergerak dalam bidang usaha ekport dan import textile, dengan susunan Pengurus Song Liang Hua selaku pemilik perusahaan, Song Pei Guan, Song Wen Shyu, Song Wen Po selaku Komisaris, Widjaya Trisna selaku Presiden Direktur, Song Wen Shyang selaku Direktur Pemasaran, Kevin Song Direktur Keuangan dan Terdakwa Hardja Haruman selaku Staff (sekarang Direktur Perpajakan dan Umum) yang mempunyai tugas dan tanggungjawab mengajukan perijinanperijinan kepada instansi pemerintah; Bahwa kemudian untuk memperluas bangunan atau gedung (lahan parkir dan Gudang) PT. Kahatex termasuk pembangunan jembatan sebagai jalan atau pintu keluar masuk ke PT. Kahatex, Dewan Direksi telah membuat Rencana Anggaran PT. Kahatex yang diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun 2003, yang selanjutnya untuk merealisasikan Rencana Anggaran dalam perluasan area bangunan atau gedung tersebut, pada tahun 2003 PT. Kahatex membeli tanah dari PT. DwipapuriI perusahaan yang bergerak dalam bidang pengelola kawasan industri seluas 32 Ha dengan permintaan agar lahan yang dibeli oleh PT. Halaman 15 dari 27 halaman Putusan No. 107/Pid.Sus/2015/PT.Bdg.

16 Kahatex tidak dilalui aliran sungai Cikijing, kemudian atas permintaan dari PT. Kahatex melalui Terdakwa Hardja Haruman tersebut, selanjutnya PT. Dwipapuri mengalihkan aliran sungai Cikijing dari lahan yang dibeli oleh PT. Kahatex ke selokan yang lebarnya 1 M panjang 700 M tanah kas desa Mangunarga yang telah dibebaskan oleh PT. Dwipapuri yang letaknya berada disebelah timur PT. Kahatex; Bahwa kemudian setelah aliran sungai Cikijing dibelokan atau dialihkan ke selokan (parit) diatas tanah kas desa Mangunarga oleh PT. Dwipapuri, selanjutnya Terdakwa Hardja Haruman pada tahun 2006 dan tahun 2007 memerintahkan saksi Luddy untuk membangun Gedung kantor, Gudang penyimpanan barang, Gedung produksi dan lahan parkir di atas tanah bekas aliran sungai Cikijing (bantaran sungai Cikijing) dengan konstruksi beton yang pelaksanaan pembangunannya dikerjakan oleh Bagian Divisi Bangunan PT. Kahatex dan setelah pembangunan tersebut selesai, selanjutnya tanah kas desa Mangunarga yang telah dibebaskan oleh PT. Dwipapuri yang didalamnya terdapat selokan atau saluran air dengan lebar 1 M dan panjang 700 M dan telah diperlebar menjadi 7 M dan dilining (ditembok) sepanjang 700 M oleh PT. Dwipapuri dengan maksud untuk dapat menampung aliran sungai Cikijing yang akan dialihkan ke selokan tersebut sesuai dengan permintaan PT. Kahatex melalui Terdakwa Hardja Haruman. Selanjutnya untuk lebih menunjang kelancaran kegiatan produktipitas perusahaan, pada sekitar tahun 2006 PT. Kahatex berencana mau membuat jembatan diatas aliran sungai Cikijing (bekas selokan yang telah dilebarkan oleh PT. Dwipapuri sebagai pintu keluar masuk karyawan dan kendaraan pengangkut logistic dan untuk melaksanakan rencananya tersebut saksi Widjaya Trisna selaku Presiden Halaman 16 dari 27 halaman Putusan No. 107/Pid.Sus/2015/PT.Bdg.

17 Direktur PT. Kahatex telah menugaskan Terdakwa Hardja Haruman dengan Surat Kuasa tertanggal 18 Desember 2006 untuk mengurus segala perijinanperijinan perusahaan yang berhubungan dengan instansi pemerintah termasuk didalamnya perijinan membangun jembatan diatas aliran sungai Cikijing sebagai pintu masuk karyawan dan kendaraan pengangkut logistic; Bahwa kemudian atas dasar surat kuasa dari saksi Widjaya Trisna tersebut, Terdakwa Hardja Haruman menugaskan saksi Luddy untuk mengajukan perijinan pembuatan jembatan diatas aliran sungai Cikijing kepada instansi pemerintah untuk dan atas nama PT. Kahatex dan sambil menunggu surat ijin keluar dari instansi yang berwenang, Terdakwa Hardja Haruman membuat jembatan darurat sebagai pintu masuk keluar karyawan dan kendaraan yang terbuat dari kayu dan besi dengan ukuran panjanng 7 M dan lebar 10 M. Selanjutnya setelah permohonan surat ijin membangun jembatan diatas saluran sungai Cikijing yang diajukan oleh saksi Luddy ke instansi yang berwenang diantaranya ke PSDA Provinsi Jawa Barat, ke BPPT Provinsi Jawa Barat dan ke BBWS Propinsi Jawa Barat sampai dengan bulan Nopember 2009 belum ada jawaban, akhirnya karena kebutuhan perusahaan sangat mendesak atas jembatan tersebut, Terdakwa Hardja Haruman pada bulan Nopember 2009 memerintahkan saksi Luddy untuk segera membuat jembatan diatas aliran sungai Cikijing dengan konstruksi beton dengan panjang 80 M dan lebar 7 M yang pelaksanaannya dikerjakan oleh Tim bangunan PT. Kahatex yang konstruksinya mengikuti gambar yang dibuat oleh Dinas PU Kabupaten Sumedang (belum ditanda tangani) dan selesai dikerjakan pada bulan Nopember 2011; Halaman 17 dari 27 halaman Putusan No. 107/Pid.Sus/2015/PT.Bdg.

18 Bahwa sewaktu pembangunan jembatan diatas aliran sungai Cikijing sedang dikerjakan, Terdakwa Hardja Haruman melalui saksi Luddy kembali mengajukan permohonan perijinan ke BBWS namun tetap tidak ada jawaban sehingga atas saran dari Dinas PU dan Bagian Hukum Pemerintah Kabupaten Sumedang yang menyarankan untuk meminta ijin dari Kepala Desa Mangunarga karena aliran sungai Cikijing yang semula selokan (parit) berada dilokasi tanah kas desa Mangunarga dan akhirnya pada tanggal 29 Juni 2011 setelah pembangunan jembatan tersebut selesai dikerjakan, dibuat Surat Perjanjian Sewa antara Desa Mangunarga dengan PT. Kahatex yang dituangkan dalam Perjanjian Sewa Nomor : 01 tanggal 29 Juni 2011 dan selanjutnya pada sekitar bulan Juni 2013 PT. Kahatex mengajukan permohonan ijin ke Kementrian Pekerjaan Umum RI Cq Bidang Sumber Daya Air dengan suratnya Nomor : 113/KHUM/VI/2013 yang kemudian dijawab oleh Kementrian PU Cq. Sumber Daya Air dengan suratnya Nomor : HK. 0502DA/1119 tanggal 21 Oktober 2013 yang isinya menyatakan karena konstruksinya sudah dibangun sebelum memiliki izin pelaksanaan konstruksi pada Sumber Air maka PT. Kahatex harus mengembalikan sebagian ruas sungai Cikijing yang telah dibangun ke kondisi semula; Bahwa aliran sungai Cikijing yang melintas PT. Kahatex yang diatas aliran sungai tersebut telah dibangun jembatan permanen dengan konstruksi beton panjang 80 M dan lebar 7 M oleh Terdakwa Hardja Haruman adalah termasuk sungai karena memiliki atau ada sumber airnya dan merupakan tempat terendah dari satu lahan dimana air akan berkumpul serta memiliki kemiringan sehingga dapat mengalirkan air sampai muara atau laut dan berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum RI Nomor : 11 A Tahun Halaman 18 dari 27 halaman Putusan No. 107/Pid.Sus/2015/PT.Bdg.

19 2006 tentang kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai, aliran sungai atau sungai Cikijing merupakan anak sungai dari sunggai Citarum dan sungai Citarum masuk dalam wilayah sungai bersifat strategis nasional sehingga masuk dalam kewenangan Pemerintah Pusat; Bahwa yang dimaksud dengan pelaksanaan konstruksi prasarana sumber daya air sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 63 ayat (1) UndangUndang Nomor 7 Tahun 2004 adalah upaya melaksanakan pembangunan atau kegiatan konstruksi berdasarkan perencanaan teknis yang telah dibuat, yang dapat berupa bangunan atau konstruksi sarana dan/atau prasarana sumber daya air. Sedangkan Terdakwa Hardja Haruman dalam melakukan kegiatan konstruksi pembangunan Gedung kantor, Gudang penyimpanan barang, Gedung produksi dan lahan parkir diatas tanah bekas aliran sungai Cikijing (diatas garis sepadan sungai) dan pembangunan jembatan diatas aliran sungai Cikijing tidak didasarkan dengan perencanaan teknis yang telah disetujui oleh instansi yang berwenang (Kementrian PU) dan pembangunan Gedung kantor, Gudang penyimpanan barang, Gedung produksi, lahan parkir dan jembatan tidak meminta ijin terlebih dahulu dari Kementrian Pekerjaan Umum RI, sedang Izin Mendirikan Bangunan untuk pembangunan Gedung kantor, Gudang penyimpanan barang, Gedung produksi dan lahan Parkir hanya diperoleh dari Pemerintah Kabupaten Sumedang; Bahwa perbuatan PT. Kahatex yang diwakili oleh Terdakwa Hardja Haruman melakukan kegiatan pelaksanaan konstruksi prasarana sumber daya air berupa pembangunan Gedung kantor, pembangunan Gudang penyimpanan barang, pembangunan Gedung produksi, pembangunan lahan parkir diatas tanah bekas aliran sungai Cikijing (diatas garis sepadan Halaman 19 dari 27 halaman Putusan No. 107/Pid.Sus/2015/PT.Bdg.

20 sungai) dan melakukan kegiatan konstruksi pembangunan jembatan diatas aliran sungai Cikijing tanpa mendapat ijin dari Kementrian Pekerjaan Umum adalah untuk kepentingan PT. Kahatex dan bukan untuk kepentingan pribadinya; Perbuatan PT. Kahatex yang diwakili oleh Terdakwa Hardja Haruman selaku Staf (sekarang Direktur Umum) sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 94 ayat (3) hurup c jo Pasal 63 ayat (2) jo Pasal 96 ayat (2) UndangUndang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air jo Pasal 65 ayat (1) KUHP; Membaca, Surat Tuntutan Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Sumedang, tanggal 12 Januari 2015, Nomor Reg. Perkara : PDMIII74/SMDG/08/2014, Terdakwa dituntut sebagai berikut : 1. Menyatakan terdakwa PT. Kahatex telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah turut serta melakukan tindak pidana dengan sengaja melakukan kegiatan pelaksanaan konstruksi pada sumber air tanpa memperoleh ijin dari pemerintah sebagaimana yang didakwakan dalam dakwaan alternatif kesatu Pasal 94 ayat (3) hurup d jo Pasal 63 ayat (3) jo Pasal 96 ayat (2) UndangUndang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air jo Pasal 65 ayat (1) KUHP.2. Menjatuhkan Pidana terhadap terdakwa PT. Kahatex yang diwakili oleh Hardja Haruman dengan pidana denda sebesar Rp , (lima ratus juta rupiah); 3. Menyatakan barang bukti berupa : 1 (satu) bundel foto copy kontruksi pembangunan jembatan PT. Kahatex; 1(satu) foto copy buah denah jembatan. 1(satu) foto copy buah sertifikat Hak Guna Bangun No 112. Halaman 20 dari 27 halaman Putusan No. 107/Pid.Sus/2015/PT.Bdg.

21 1 (satu) foto copy buah sertifikat Hak Guna Bangun No (satu) Bundel Fotocopy perjanjian sewa antara pemerintah Desa Mangunarga Kec. Cimanggung Kab. Sumedang dengan PT. Kahatex tentang sewa tanah kas Desa untuk jembatan sebagai jalan masuk No : 01 tahun 2011, tanggal 29 Juni 2011; 1(satu) Bundel Fotocopy Izin mendirikan bangunan Nomor : 503/KEP.IMB/129/2006, tanggal 19 September (satu) bundel foto copy permohonan Izin Jembatan. 1 (satu) bundel foto Badan Perwakilan Desa Mangunarga Kec. Cimaggung Kab. Sumedang tentang Tukar Menukar Tanah Kas Desa tanggal 2 Nopember 2003; 1 (satu) bundel Foto copy Akta Pendirian Perusahaan PT. Kahatex No. 23 tanggal ; 1 (satu) lembar Foto copy Surat Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : AHU AH Tahun 2009 tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan tanggal 23 Juli 2009; 1 (satu) bundel Foto copy Surat Notaris Drs. Yudi Priadi, S.H. S.K No. 9 tanggal 18 Maret 2009 tentang pernyataan keputusan rapat PT. Kahatex; 1 (satu) lembar foto copy Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Besar Nomor : 503.SIUP/047/1013/BPMPP/PB/V/2011 tanggal 31 Mei 2011 yang dikeluarkan oleh Bupati Sumedang. 1 (satu) lembar foto copy Surat Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas PT. Kahatex Nomor TDP tanggal 31 Mei 2011 yang dikeluarkan oleh Bupati Sumedang. Halaman 21 dari 27 halaman Putusan No. 107/Pid.Sus/2015/PT.Bdg.

22 1 (satu) lembar foto copy Surat Pengukuhan Kena Pajak No: KEP000020/WPJ.19/KP/0203/2007 PT. Kahatex tanggal 05 Maret 2007 yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua (NPWP Nomor ); 1 (satu) lembar foto copy Surat Daftar Izin UndangUndang Gangguan (HO) dari PT Kahatex; 1 (satu) bundel Surat Keputusan Bupati Sumedang Dinas Pekerjaan Umum tentang Izin Mendirikan Bangunan Nomor : 503/KEP.IMB/183/2003 tanggal 21 Desember 2003 yang dikeluarkan Bupati Sumedang. 1 (satu) bundel Surat Keputusan Bupati Sumedang Dinas Pekerjaan Umum tentang Izin 503/KEP.IMB/129/2006 Mendirikan tanggal 19 Bangunan September Nomor 2006 : yang dikeluarkan Bupati Sumedang. 1 (satu) bundel Surat Keputusan Bupati Sumedang Dinas Pekerjaan Umum tentang Izin Mendirikan Bangunan Nomor : 503/KEP.IMB/20/2007 tanggal 31 Januari 2007 yang dikeluarkan Bupati Sumedang. 1 (satu) lembar foto copy Site Plant PT. Kahatex; 1 (satu) lembar foto copy Surat Kuasa dari Presdir PT. Kahatex An. Widjaya Trisna kepada staf PT. Kahatex An. Hardja Haruman tanggal 18 Desember 2006; 1 (satu) bundel Surat Keputusan Bupati Sumedang Dinas Pekerjaan Umum tentang Izin Mendirikan Bangunan Nomor : 503/KEP.IMB/183/2003 tanggal 21 Desember 2003 yang dikeluarkan Bupati Sumedang. Halaman 22 dari 27 halaman Putusan No. 107/Pid.Sus/2015/PT.Bdg.

23 1 (satu) bundel Surat Keputusan Bupati Sumedang Dinas Pekerjaan Umum tentang Izin Mendirikan Bangunan Nomor : 503/KEP.IMB/54/2005 tanggal 31 Maret 2005 yang dikeluarkan Bupati Sumedang. Tetap terlampir dalam berkas perkara.4. Menghukum terdakwa PT. Kahatex untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.5000, (lima ribu rupiah). Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Negeri Sumedang tersebut dijatuhkan pada tanggal 5 Februari 2015, dengan dihadiri oleh Terdakwa dan Penasehat Hukumnya serta dihadiri pula oleh Penuntut Umum. Selanjutnya Terdakwa mengajukan permohonan banding pada tanggal 5 Februari 2015, demikian pula Penuntut Umum mengajukan permohonan banding pada tanggal 10 Februari Dengan demikian permohonan banding dari Terdakwa dan dari Penuntut Umum diajukan masih dalam tenggang waktu dan menurut tata cara yang ditentukan dalam UndangUndang, oleh karena itu secara formal permohonan banding tersebut dapat diterima. Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi mempelajari berkas perkaranya, baik dari berita acara penyidikan, surat dakwaan maupun tuntutan Penuntut Umum, berita acara sidang Pengadilan Negeri, pertimbangan hukum, pendapat dan kesimpulan Pengadilan Negeri dalam putusannya serta alasanalasan yang dikemukakan Penasihat Hukum terdakwa dalam memori bandingnya, Pengadilan Tinggi berpendapat sebagai berikut : Menimbang, Pengadilan Negeri bahwa karena terdakwa didakwa diajukan telah kemuka melakukan persidangan tindak pidana sebagaimana diatur dalam pasal 94 ayat (3) huruf d jo pasal 63 ayat (3) jo pasal 96 ayat (2) Undangundang No. 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Halaman 23 dari 27 halaman Putusan No. 107/Pid.Sus/2015/PT.Bdg.

24 Air jo pasal 65 ayat (1) KUHP dalam dakwaan alternatif pertama, atau pasal 94 ayat (3) huuf c jo pasal 63 ayat (2) jo pasal 96 ayat (2) Undangundang No. 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air jo pasal 65 ayat (1) KUHP dalam dakwaan alternatif kedua ; Menimbang, bahwa selanjutnya oleh Pengadilan Negeri Sumedang dengan putusannya tanggal 5 Pebruari 2015, Nomor 206/Pid.B/2014/ PN.Smd, terdakwa telah dipersalahkan dan dinyatakan terbukti melakukan tindak pidana seperti tersebut dalam dakwaan alternatif pertama/kesatu ; Menimbang, bahwa yang menjadi pertanyaan adalah, tepatkah Pengadilan Negeri mempersalahkan dan menghukum terdakwa berdasarkan peraturan perundangundangan yang secara yuridis sudah dinyatakan tidak berlaku dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat ; Menimbang, bahwa Mahkamah Konstitusi dengan putusannya tanggal 18 Pebruari 2015 Nomor 85/PUUXI/2013 telah memutuskan bahwa Undangundang No. 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air bertentangan dengan UndangUndang Dasar Negara RI tahun 1945 dan karenanya tidak memiliki kekuatan hukum mengikat; Menimbang, bahwa oleh karena Undangundang No.7 tahun 2004 tersebut sudah dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat, apalagi sudah dinyatakan bertentangan dengan UUD 1945, maka sebagai konsekwensi logis maupun yuridis, Undangundang No. 7 tahun 2004 yang sudah tidak mempunyai kekuatan hukum tersebut tidak dapat lagi dipakai sebagai dasar untuk mempersalahkan dan menghukum seseorang maupun terdakwa. Dengan perkataan lain kepada terdakwa tidak dapat dipersalahkan dan dijatuhi pidana berdasar Undangundang yang sudah tidak berlaku dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat ; Halaman 24 dari 27 halaman Putusan No. 107/Pid.Sus/2015/PT.Bdg.

25 Menimbang, bahwa memang putusan Pengadilan Negeri dijatuhkan sebelum atau beberapa hari sebelum dijatuhkan putusan Mahkamah Konstitusi tersebut di atas, namun oleh karena saat diajukan banding dan perkara diterima Pengadilan Tinggi guna pemeriksaan tingkat banding ternyata telah terjadi perubahan hukum/undangundang yang mendasar, lagi pula dengan diajukannya permohonan pemeriksaan perkara dalam tingkat banding maka putusan Pengadilan Negeri tersebut menjadi mentah kembali dan sesuai dengan fungsi, peran dan kedudukan Pengadilan Tinggi selaku Judex facti, maka adalah menjadi tugas dan wewenang Pengadilan Tinggi untuk memeriksa kembali perkara secara keseluruhan, baik dari menilai surat dakwaan, faktafakta yang terungkap dipersidangan maupun buktibukti yang diajukan kepersidangan ; Menimbang, bahwa oleh karena setelah tindak pidana terjadi atau dilakukan (bahkan perkaranya telah diproses di persidangan, akan tetapi belum memperoleh putusan yang berkekuatan hukum tetap) telah terjadi suatu perubahan hukum atau undangundang, maka sesuai dengan azas hukum pidana berlakulah ketentuan pasal 1 ayat (2) KUHP yang menentukan, bahwa bilamana ada perubahan dalam perundangundangan sesudah perbuatan dilakukan, maka terhadap terdakwa diterapkan ketentuan yang paling menguntungkan terdakwa ; Menimbang, bahwa dengan adanya putusan Mahkamah Konstitusi tersebut di atas yang menyatakan bahwa undangundang No.7 tahun 2004 tidak berlaku dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat serta menyatakan berlaku kembali Undangundang Pengairan No. 11 tahun 1974, maka harus dipandang telah terjadi perubahan undangundang sesudah perbuatan dilakukan, maka sesuai ketentuan pasal 1 ayat (2) KUHP, semestinya kepada Terdakwa tidak dapat lagi didakwakan, dipersalahkan Halaman 25 dari 27 halaman Putusan No. 107/Pid.Sus/2015/PT.Bdg.

26 dan dijatuhi pidana berdasarkan Undangundang No. 7 tahun 2004, akan tetapi seharusnya diterapkan perundangundangan yang menguntungkan terdakwa, yaitu Undangundang No. 11 tahun 1974 tentang Pengairan, terlebih lagi Undangundang No. 7 tahun 2004 tersebut kini sudah tidak berlaku dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat ; Menimbang, berdasarkan alasan dan pertimbangan tersebut di atas maka putusan Pengadilan Negeri Sumedang tanggal 5 Pebruari 2015 Nomor 206/Pid.B/2014/PN.Smd, yang dimohonkan banding tersebut harus dibatalkan dan Pengadilan Tinggi akan mengadili sendiri perkara tersebut dengan amar seperti tersebut dibawah ini; Menimbang, bahwa karena terdakwa telah didakwa melakukan tindak pidana seperti diatur dalam Undangundang No. 7 tahun 2004, sedangkan undangundang tersebut sudah tidak berlaku lagi dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat, maka dakwaan Penuntut Umum harus dinyatakan tidak dapat diterima ; Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan Penuntut Umum tidak dapat diterima, maka biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan dibebankan kepada Negara ; Mengingat akan pasalpasal 67, 87, 233 s/d 243 KUHAP jo pasal 1 ayat (2) KUHP jo Undangundang No. 7 tahun 2004 jo Undangundang No. 11 tahun 1974 jo putusan Mahkamah Konstitusi RI tanggal 18 Pebruari 2015 Nomor 85/PUUXI/2013, Undangundang No. 48 tahun 2009, maupun ketentuanketentuan hukum lain yang bersangkutan; M E N G A D I L I: Menerima permohonan banding dari pembanding : 1. TERDAKWA PT. KAHATEX, dan 2. PENUNTUT UMUM pada KEJAKSAAN NEGERI SUMEDANG; Halaman 26 dari 27 halaman Putusan No. 107/Pid.Sus/2015/PT.Bdg.

27 Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Sumedang tanggal 5 Pebruari 2015 Nomor 206/Pid.B/2014/PN.Smd yang dimohonkan banding tersebut ; MENGADILI SENDIRI : Menyatakan dakwaan Penuntut Umum tidak dapat diterima ; Membebankan biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan kepada Negara ; Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Bandung pada hari RABU tanggal 3 JUNI 2015 dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Kami : Moerino, S.H. Wakil Ketua/Hakim Tinggi yang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Tinggi selaku Ketua Majelis, H. Lexy Mamonto, S.H.,MH. dan John Piter, S.H.,MH. masingmasing sebagai Hakim Anggota, dihadiri oleh H. Ade Usman, S.H.,MH, Panitera Pengganti, tanpa dihadiri oleh Penuntut Umum maupun Terdakwa dan Penasihat Hukumnya. Hakim Anggota, Ttd Hakim Ketua, Ttd H. Lexy Mamonto, S.H.,MH. Moerino, S.H. Ttd John Piter, S.H.,MH. Panitera Pengganti, Ttd H. Ade Usman, S.H.,MH. Halaman 27 dari 27 halaman Putusan No. 107/Pid.Sus/2015/PT.Bdg.