Analisis Produktivitas Menggunakan Metode Marvin E. Mundel Di KUD BATU Kota Batu

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisis Produktivitas Menggunakan Metode Marvin E. Mundel Di KUD BATU Kota Batu"

Transkripsi

1 Analisis Produktivitas Menggunakan Metode Marvin E. Mundel Di KUD BATU Kota Batu Productivity Analysis Using Marvin E. Mundel Method at KUD BATU Batu City Heri Syahputra 1), Imam Santoso 2), Ika Atsari Dewi 3) 1) Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian - Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya 2, 3) Staf Pengajar Jurusan Teknologi Industri Pertanian - Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya Jl. Veteran No. 1 Malang ) herisyah76@gmail.com, 2) imam.santoso@ub.ac.id, 3) ikamie@yahoo.com Abstrak Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat produktivitas KUD BATU pada periode kerja , dan memberi usulan untuk meningkatkan produktivitas KUD BATU dimasa mendatang. Penelitian ini menggunakan metode Marvin E. Mundel. Penggunaan metode ini akan memperlihatkan peningkatan atau penurunan produktivitas secara spesifik serta melihat input secara keseluruhan. Input-input yang diukur diantaranya depreasiasi mesin dan fasilitas, biaya material, biaya tenaga kerja, biaya energi dan biaya perawatan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diketahui bahwa input material memberikan kontribusi total biaya input yang terbesar berada dikisaran 58 hingga 62% dari total biaya input. Indeks parsial menunjukkan tren dan hasil yang berbeda-beda cenderung fluktuatif. Pada indeks produktivitas depresiasi penurunan terjadi hingga 6,1% pada Agustus 2012 dan kenaikan terbaik pada Juli 2013 sebesar 27,9%. Indeks produktivitas material terjadi penurunan pada Agustus 2012 sebesar 8,88% dan peningkatan sebesar 21,56% pada periode Juli Indeks tenaga kerja terendah terjadi pada periode Agustus 2012 dengan penurunan hingga 47,25% dan tertinggi pada April terjadi kenaikan sebesar 22,46%. Indeks produktivitas energi terdapat penurunan sebesar 4,47% pada Agustus 2012 dan tertinggi pada Juli 2013 dengan kenaikan 19,86%. Produktivitas total terjadi penurunan sebesar 20,5% dibulan Agustus 2012 dan peningkatan 18,46% dibulan Juni Perusahaan harus menyeragamkan kualitas bahan baku, menstimulus peningkatan motivasi kerja karyawan, dan melakukan penjadwalan perawatan yang lebih intensif. Kata kunci : Marvin E. Mundel, Produktivitas, Susu Abstract The purpose of this study was to determine the level of productivity of KUD "BATU" in the work period , and give suggestions to improve the productivity of KUD "BATU" in the future. This study uses Marvin E. Mundel. The use of this method will show an increase or decrease in specific productivity as well as see the overall input. Measured inputs including machinery and facilities depreciation, material costs, labor costs, energy costs and maintenance cost. Based on the research conducted is known that the input material contributes the largest total input cost is around 58 to 62 % of the total input costs. Partial index shows trends and results of different tends to fluctuate. Depreciation on productivity index up 6.1 % decrease occurred in August 2012 and the best hikes in July 2013 was 27.9 %. Material productivity index in August 2012 decreased by 8.88 % and an increase of % in the period July Lowest labor index occurred in the period of August 2012 with a reduction of up to % and the highest increase occurred April 22,46 %. There is a decrease in energy productivity index by 4.47 % in August 2012 and the highest in July 2013 with a % rise. Total productivity decline of 20.5 % in August 2012 and increased % in June Companies must homogenize the quality of raw materials, stimulate an increase in employee motivation, and perform scheduling more intensive treatment. Keywords : Marvin E. Mundel, Milk, Productivity 1

2 PENDAHULUAN Pertumbuhan perusahaan bergantung pada kinerja, efektivitas dan efisiensi sumber daya yang dilibatkan dalam usaha, yang disebut tingkat produktivitas. Produktivitas diukur dalam beberapa periode tertentu agar perusahaan mengetahui produktivitas yang dicapai dalam periode tersebut sehingga dapat digunakan sebagai evaluasi dan acuan perbaikan yang harus dilakukan. Produktivitas yang dicapai perusahaan dapat dijadikan sebagai indikator ketercapaian target perusahaan dan identifikasi kompetensi perusahaan untuk memperkuat daya saing dengan industri sejenis (Mulyadi, 2007). Produktivitas akan membantu manajemen dan organisasi perusahaan dalam menetukan strategi dalam pengembangan perusahaan. Produktivitas menjadi sebuah kriteria penting yang harus diperhatikan dalam lingkungan usaha yang semakin kompetitif dewasa ini. Pengukuran produktivitas perusahaan dilakukan dengan membandingkan keluaran (output) dengan faktor-faktor produksi yang dilibatkan pembuatan barang atau jasa. Produktivitas diartikan sebagai perbandingan antara hasil keluaran (output) dan masukan (input) (Masno, 2010). KUD BATU merupakan salah satu koperasi atau badan usaha yang menerima hasil susu segar dari peternak susu bergerak di bidang industri pengolahan susu segar menjadi susu siap minum dalam kemasan. Produk susu yang dihasilkan dipasarkan pada gerai-gerai yang dibuka dikawasan daerah wisata batu. KUD BATU mempunyai misi yang terkandung dalam kata BATU Bebarengan Anggayuh Tentreme Urip (BATU) yang bersama-sama meraih ketentraman hidup menuju kehidupan yang tentram dan sejahtera. Berlandaskan misi ini KUD BATU berupaya untuk secara konsisten mengembangkan usaha, menghasil produk berkualitas, memberi layanan terbaik bagi pelanggannya, melakukan inovasi, integritas, kepercayaan dan kejujuran. Namun, belum diketahui bagaimana kondisi serta tingkat pencapaian kinerja perusahaan selama ini. Hal ini dikarenakan KUD BATU belum melakukan pengukuran produktivitas sehingga belum diketahui seberapa besar tingkat produktivitas dari perusahaan, padahal untuk mengetahui kondisi serta pencapaian kinerja perusahaan, perlu dilakukan pengukuran produktivitas. Berdasarkan ketersediaan data 2 input dan output periode kerja tahun pada perusahaan akan dilakukan pengukuran produktivitas. Hasil pengukuran nantinya dapat dipakai sebagai tolak ukur perusahaan dan usulan perbaikan dalam pengembangan dan penentuan strategi sehingga diperoleh hasil yang lebih baik di masa mendatang. Menurut Case (2005) terdapat berbagai macam metode yang dapat digunakan dalam pengukuran produktivitas, seperti OMAX, POSPAC, Multi Factor Productivity Measurement Model, Marvin E. Mundel dan Craig Harris. Namun, pada penelitian ini akan digunakan Metode Marvin E. Mundel sebagai metode pengukuran produktivitas di KUD BATU. Metode ini digunakan untuk mengukur produktivitas perusahaan dengan menitikberatkan biaya produksi secara keseluruhan sebagai input dan volume produksi dengan faktor dikali harga jual sebagai output. Data input yang dilibatkan dalam pengukuran produktivitas dengan metode ini adalah data biaya tenaga kerja, biaya bahan, biaya energi, dan working capital. Pada data output digunakan data volume dikali dengan harga jual produk. Model Marvin E. Mundel memiliki kelebihan dapat melihat peningkatan atau penurunan produktivitas secara spesifik atau melihat input secara masing-masing. Tujuan penelitan dilakukan mengetahui tingkat produktivitas KUD BATU pada periode kerja , dan memberi usulan untuk meningkatkan produktivitas KUD BATU dimasa mendatang. BAHAN DAN METODE Penelitian dilakukan di KUD Batu, Jl. Diponegoro 8 Batu, Kecamatan Batu Kota Batu pada bulan Februari 2014 hingga April 2014, sedangkan pengolahan data dilakukan di Laboratorium Manajemen Agroindustri, Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang. Penelitian dilakukan dengan beberapa tahapan, yakni diawali dengan survei pendahuluan untuk kemudian dilanjutkan dengan identifikasi masalah. Tahap selanjutnya adalah melakukan studi literatur yang relevan dengan penelitian ini. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengamatan dan pengukuran langsung, wawancara, pengambilan

3 data dari laporan bulanan perusahaan serta dokumentasi. Input yang diukur pada pengukuran produktivitas adalah biaya tenaga kerja, biaya bahan baku, biaya pemeliharaan mesin, depresiasi, biaya energi (Simangunsong, 2011). Langkah awal penelitan adalah penentuan nilai deflator dan menentukan harga konstan dari setiap output biaya produksi yaitu harga tenaga kerja, energi, perawatan mesin, harga bahan baku, dan harga depresiasi mesin dengan cara mengalikan nilai deflator masing-masing biaya dengan harga pada saat periode pengukuran. Setelah harga konstan setiap input diperoleh, maka dilakukan perhitungan total input partial yang merupakan penjumlahan dari seluruh input dengan harga konstan yang terdiri dari masukan biaya depresiasi, bahan baku, tenaga kerja, energi dan perawatan mesin. Selanjutnya dilakukan perhitungan agregat output. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Marvin E. Mundel (bisa disebut metode Mundel) lebih sederhana, mudah dipahami, serta mampu memantau produktivitas dari tiap bagian institusi dengan kriteria produktivitas yang sesuai dengan keberadaan bagian tersebut (Suprobo, 2013). Pada metode Marvin E. Mundel untuk pengukuran indeks produktivitas total dilibatkan output agregat periode dasar dan periode yang diukur, serta input-input pada periode dasar dan periode yang diukur, yaitu (Rejeki dkk, 2013): atau... (1) Dimana: IP = indeks produktivitas OMP = output agregat untuk periode yang diukur OBP = output agregat untuk periode dasar IMP = input-input untuk periode yang diukur IBP = input-input untuk periode dasar Pada pengukuran indeks produktivitas input secara parsial digunakan formula seperti tertera berikut (Rejeki dkk, 2013): Dimana:... (2) IP input = indeks produktivitas input OMP = output agregat periode yang diukur OBP = output agregat untuk periode dasar RIPMP = input untuk periode yang diukur RIPBP = input untuk periode dasar Tools yang biasa digunakan dalam perbaikan produktivitas adalah Fishbone Diagram. Fishbone Diagram (Cause Defect Diagram) merupakan suatu pendekatan terstruktur yang dapat dilakukan untuk menganalisis lebih rinci dalam menemukan penyebab-penyebab suatu masalah, dan penyimpangan yang terjadi dalam sebuah sistem. HASIL DAN PEMBAHASAN Harga Konstan dan Total Input Resource Data yang diperlukan dalam pengolahan data dengan menggunakan metode Marvin E. Mundel adalah data biaya produksi seperti biaya tenaga kerja, bahan, energi, dan working capital. Masing-masing data tersebut dihitung harga konstan berdasarkan periode dasar yaitu bulan Januari Faktor input dan output dinyatakan dalam satuan Rupiah dan dihitung hanya pada periode produksi dilakukan yaitu pada Januari 2012 hingga Desember tahun Data indeks harga diperoleh dari data biaya produksi perusahaan dan Badan Pusat Statistik. Indeks harga kemudian digunakan untuk menghitung deflator pada masing-masing bulan penelitian untuk mengonversikan semua harga sesuai dengan periode dasar dengan cara mengkalikan nilai deflator masing-masing periode dengan harga berlaku masing-masing input dan output. Hal ini sesuai dengan Sinungan (2009) dibutuhkan suatu harga konstan yang berfungsi sebagai penyeimbang terhadap kondisi perekonimian yang dapat mempengaruhi harga-harga yang berlaku. Sebelum menghitung harga konstan terlebih dahulu perhitungan nilai deflator. Nilai deflator dihitung sesuai dengan membagi selisih indeks harga periode penelitian dan periode dasar dengan indeks harga periode dasar. Hasil perhitungan deflator inilah yang kemudian digunakan untuk menghitung harga konstan untuk setiap input dan output. Hasil perhitungan nilai konstan untuk input biaya bahan baku, tenaga kerja dan depresiasi dapat dilihat pada Tabel 1. 3

4 Tabel 1. Data biaya input bahan baku, tenaga kerja, dan depresiasi Periode Input Dalam Rupiah (Rp) B.Baku T. Kerja Depresiasi Tahun 2012 Januari , , ,81 Februari , , ,48 Maret , , ,23 April , , ,55 Mei , , ,61 Juni , , ,64 Juli , , ,73 Agustus , , ,14 September , , ,05 Oktober , , ,91 November , , ,52 Desember , , ,77 Januari , , ,64 Februari , , ,20 Maret , , ,43 April , , ,74 Mei , , ,40 Juni , , ,87 Juli , , ,75 Agustus , , ,34 September , , ,50 Oktober , , ,19 November , , ,18 Desember , , ,90 Hasil perhitungan harga konstan menunjukkan pada setiap periode terjadi fluktuasi dikarenakan perubahan harga, perbedaan kualitas dan perbedaan kuantitas penggunaan pada setiap komponen. Perbedaan kualitas mempengaruhi besarnya biaya input material yang harus dikeluarkan KUD setiap bulannya. Biaya material berupa susu dibeli dengan harga beragam sesuai dengan mutu susu itu sendiri. Pada tahun 2013 harga pembelian susu dari petani berada dikisaran Rp per liternya, terjadi peningkatan harga beli jika dibandingkan dengan pembelian pada tahun 2012 yang berada dikisaran Rp per liter. Fluktuasi harga juga terjadi pada komponen input tenaga kerja jika dilihat dari nilai deflator yang diperoleh dan biaya tenaga kerja 2013 lebih mahal disbanding dengan biaya tenaga kerja tahun Jika dilihat dari nilai deflator sebagai faktor pengali harga untuk input depresiasi menunjukkan nilai yang fluktuatif, begitu pula dengan nilai konstan 4 yang dihasilkan dikarenakan oleh perbedaan jam pemakaian mesin. Hasil perhitungan nilai konstan untuk biaya energi dan maintenance dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Harga Konstan biaya energi dan maintenance Periode Input Dalam Rupiah (Rp) B.Baku T. Kerja Tahun 2012 Januari , ,00 Februari , ,67 Maret , ,10 April , ,54 Mei , ,14 Juni , ,09 Juli , ,47 Agustus , ,48 September , ,65 Oktober , ,71 November , ,25 Desember , ,83 Januari , ,72 Februari , ,67 Maret , ,73 April , ,68 Mei , ,95 Juni , ,21 Juli , ,80 Agustus , ,21 September , ,98 Oktober , ,18 November , ,62 Desember , ,50 Hasil perhitungan menunjukkan bahwa pada komponen biaya input energi dan maintenance mengalami tren yang cenderung fluktuatif. Pada komponen biaya energi perbedaan harga dipengaruhi oleh perbedaan kuantitas penggunaan energi sesuai dengan jam pemakaian mesin serta variasi nilai deflator sebagai faktor pengali harga konstan untuk masing-masing periode. Pada komponen biaya maintenance biaya yang dikeluarkan juga fluktuatif karena besarnya biaya yang dikeluarkan sesuai dengan aktivitas perawatan. Pada beberapa periode biaya perawatan meningkat tajam karena dilakukan penggantian

5 komponen pada mesin-mesin produksi seperti heat exchanger dan plate cooler. Hasil perhitungan total input resource dan output tertera pada Tabel 3. Tabel 3. Total input resource dan output Periode Input Dalam Rupiah (Rp) Total input Output Tahun 2012 Januari , ,00 Februari , ,50 Maret , ,24 April , ,26 Mei , ,04 Juni , ,90 Juli , ,63 Agustus , ,17 September , ,08 Oktober , ,20 November , ,16 Desember , ,14 Januari , ,81 Februari , ,75 Maret , ,47 April ,39 Mei , ,28 Juni , ,91 Juli , ,63 Agustus , ,13 September , ,06 Oktober , ,23 November , ,64 Desember , ,00 Hasil perhitungan harga konstan output dan biaya total input resource (total input sumberdaya) menunjukkan fluktuasi dari periode ke periode. Output berfluktuasi yang mengisyaratkan penjualan produk kurang stabil dan adanya variasi nilai deflator. Total input resource tahun 2013 memiliki tren biaya yang relatif lebih besar dibandingkan dengan tahun 2012 karena pengaruh kenaikan harga untuk setiap komponen input. Pada setiap periode terjadi fluktuasi dikarenakan perubahan harga, perbedaan kualitas dan perbedaan kuantitas penggunaan pada setiap komponen. Perhitungan Indeks Produktivitas Parsial Perhitungan produktivitas parsial dilakukan dengan cara membandingkan indeks output dengan indeks tiap input yang dilibatkan pada pengukuran. Menurut Saddad (2013), masing-masing input yang dilibatkan dalam proses produksi mempunyai pengaruh yang berbeda dalam mencapai produktivitas. Evaluasi hasil yang didapatkan dari pengukuran tiap input digunakan untuk mengetahui perubahan tiap input dalam mempengaruhi pencapaian produktivitas perusahaan. Indeks produktivitas parsial yang dihitung dalam penelitian ini meliputi: a. Depresiasi, b. Material, c. Tenaga kerja, d. Energi dan e. Maintenance. Hasil perhitungan akan menunjukan kinerja input per periode selama tahun kerja mulai Januari 2012 hingga Desember Berdasarkan hasil perhitungan dapat dibandingkan kinerja masing-masing input sehingga dapat dijadikan sebagai acuan perbaikan untuk faktor input yang kinerjanya masih rendah. Hasil perhitungan untuk nilai indeks produktivitas parsial bahan baku (material), tenaga kerja dan depresiasi dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Indeks produktivitas parsial bahan baku, tenaga kerja dan depresiasi Periode B.Baku T. Kerja Depresiasi Januari Februari 1,0757 1,0772 1,078 Maret 1,0464 1,0860 1,045 April 1,0873 1,0515 1,092 Mei 1,0628 1,0879 1,044 Juni 1,0525 1,0741 1,031 Juli 1,0712 0,8037 1,115 Agustus 0,9112 0,5275 0,939 September 1,0450 1,0392 1,038 Oktober 1,0455 1,0892 1,046 November 1,0483 1,0436 1,042 Desember 1,0664 1,0448 1,088 5

6 Tabel 4. Indeks produktivitas parsial bahan baku, tenaga kerja dan depresiasi (lanjutan) Periode B.Baku T. Kerja Depresiasi Januari 1,0595 1,0852 1,158 Februari 1,1007 1,1088 1,233 Maret 1,0587 1,1413 1,215 April 1,1467 1,2246 1,254 Mei 1,1794 1,1280 1,251 Juni 1,1879 1,1594 1,234 Juli 1,2156 0,9521 1,279 Agustus 1,1772 0,7193 1,205 September 1,1339 1,1147 1,195 Oktober 1,1438 1,1600 1,239 November 1,1258 1,1225 1,203 Desember 1,1379 1,0955 1,219 Sumber: Data diolah,2014 Berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan diketahui bahwa indeks parsial menunjukkan tren dan hasil yang berbeda-beda. Pada indeks produktivitas depresiasi penurunan terjadi hingga 6,1% pada Agustus 2012 dan kenaikan terbaik pada Juli 2013 sebesar 27,9%. Indeks produktivitas material terjadi penurunan pada Agustus 2012 sebesar 8,88% dan peningkatan sebesar 21,56% pada periode Juli Indeks tenaga kerja terendah terjadi pada periode Agustus 2012 dengan penurunan hingga 47,25% dan tertinggi pada April terjadi kenaikan sebesar 22,46%. Penuruan indeks tenaga kerja terjadi pada Agustus 2012 karena tenaga kerja banyak menganggur. Penurunan indeks produktivitas untuk ketiga input terjadi di Agustus 2012 disebabkan oleh penurunan aktivitas produksi karena rendahnya permintaan produk pada periode-periode tersebut dan pemakaian faktor input tidak efisien. Hal ini sesuai dengan penelitian Simangunsong (2011) yang menyatakan bahwa besarnya nilai indeks produktivitas sangat dipengaruhi oleh tingkat penjualan produk dan efisiensi penggunaan faktor input. Hasil perhitungan nilai indeks produktivitas parsial energi dan maintenance tertera pada Tabel 5. Tabel 5. Indeks produktivitas parsial energi dan maintenance Periode Energi Maintenance Tahun 2012 Januari Februari 1,0893 0,8592 Maret 1,0627 0,9195 April 1,0999 0,9379 Mei 1,0611 1,0861 Juni 1,0472 0,9833 Juli 1,1341 0,2007 Agustus 0,9553 0,4821 September 1,0468 0,9515 Oktober 1,0608 0,2641 November 1,0584 0,9552 Desember 1,1051 0,9048 Januari13 1,0853 0,9099 Februari 1,1494 0,9297 Maret 1,1351 0,9547 April 1,1744 1,0244 Mei 1,1727 0,9439 Juni 1,1547 0,9699 Juli 1,1986 0,1941 Agustus 1,1052 0,6058 September 1,1184 0,9254 Oktober 1,1555 0,8263 November 1,1240 0,9453 Desember 1,1395 0,8201 Dari Tabel 5 yang disajikan diketahui bahwan indeks produktivitas energi terdapat penurunan sebesar 4,47% pada Agustus 2012, hal ini sesuai dengan penelitian Eko (2009) yang menyatakan pemakaian energi yang tidak efektif meningkatkan biaya produksi yang harus ditanggung oleh perusahaan serta dapat menurunkan pencapaian nilai produktivitas penggunaan energi dan tertinggi pada Juli 2013 dengan kenaikan 19,86%. Dari hasil perhitungan yang tertera pada Tabel 5 terlihat bahwa indeks produktivitas terendah terjadi pada periode Juli 2013 dengan penurunan indeks produktivitas sekitar 80,59 %. Hasil perhitungan untuk kelima faktor input yang diukur disajikan pada Gambar 1. 6

7 Gambar 1. Gabungan Indeks Produktivitas Parsial Dari grafik gabungan indeks produktivitas parsial diatas dapat dilihat bahwa indeks produktivitas untuk seluruh input mengalami fluktuasi. Pada grafik terlihat bahwa indeks produktivitas yang sering mengalami kenaikan selama periode pengukuran adalah indeks produktivitas depresiasi. Hal ini menunjukkan bahwa Input depresiasi memiliki kinerja yang paling baik dibandingkan dengan input-input yang lain. Berdasarkan penyajian grafik gabungan indeks produktivitas parsial terlihat bahwa indeks produktivitas yang mengalami penurunan relatif tajam adalah produktivitas tenaga kerja dan produktivitas maintenance. Hal ini menunjukkan bahwa input tenaga kerja mengalami pemborosan, perlu diberi perhatian yang khusus oleh pihak perusahaan. Input maintenance memiliki nilai produktivitas terendah dibanding dengan produktivitas inputinput yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa perlu dilakukan perbaikan penjadwalan dan kebijakan perawatan yang harus diambil oleh perusahaan. Perhitungan Indeks Produktivitas Total Perhitungan indeks produktivitas total dilakukan untuk mengetahui nilai produktivitas yang dicapai oleh perusahaan secara keseluruhan pada periode pengukuran tertentu. Indeks produktivitas total diperoleh dari perbandingan antara output dengan seluruh input (penjumlahan komponen-komponen produksi dalam satu periode meliputi depresiasi, marerial, tenaga kerja, energi, dan maintenance). Berdasarkan nilai indeks akan 7 diketahui kinerja total input yang dilibatkan dalam produksi apabila dibandingkan dengan pengembalian (revenue) yang diperoleh. Hasil perhitungan indeks produktivitas total selama periode kerja Januari 2012 hingga desember 2013 tertera pada Tabel 6. Tabel 6. Indeks produktivitas total Periode Januari 1 1,0735 Februari 1,0748 1,1154 Maret 1,0523 1,0894 April 1,0807 1,1704 Mei 1,0647 1,1751 Juni 1,0529 1,1846 Juli 0,9941 1,1314 Agustus 0,7950 1,0700 September 1,0425 1,1344 Oktober 1,0352 1,1540 November 1,0462 1,1316 Desember 1,0647 1,1357 Berdasarkan data indeks produktivitas total yang tertera pada Tabel 6 terlihat bahwa indeks produktivitas terendah terjadi pada periode Agustus 2012 dengan penurunan indeks produktivitas sekitar 20,5 % dari periode dasar (79,50-100). Hal ini dikarenakan pada periode Agustus 2012 terjadi penurunan kapasitas produksi dan perusahaan tidak mampu

8 menggunakan input-input produksi secara efisien. Indeks produktivitas total tertinggi dicapai pada bulan Juni 2013 terjadi peningkatan sebesar 18,46 % jika dibandingkan dengan periode dasar (118,46-100). Fluktuasi indeks produktivitas yang terjadi dari periode ke periode mengindikasikan bahwa perusahaan belum mampu mempertahankan kinerja dan pencapaiannya. Selain itu, fluktuasi indeks produktivitas juga dipengaruhi oleh perubahan tingkat harga, kuantitas input yang digunakan dan volume produk yang mampu dipasarkan oleh perusahaan melalui outlet-outlet maupun distributor. Menurut Nurdin (2004), evaluasi produktivitas total digunakan untuk mengukur perubahan efisiensi dari kegiatan operasi. Untuk mengukur perubahan produktivitas total dalam suatu periode waktu, semua faktor yang berkaitan dengan kuantitas output dan input yang dipakai selama periode tadi diperhitungkan. Tren perubahan tingkat produktivitas total dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Indeks Produktivitas Total Perencanaan Perbaikan Produktivitas Perusahaan Dengan Fishbone Diagram Identifikasi permasalahan produktivitas merupakan tahapan yang dilakukan setelah pengukuran produktivitas baik secara parsial ataupun total. Identifikasi permasalahan berguna untuk mengetahui penyebab-penyebab yang mempengaruhi kenaikan dan penurunan nilai produktivitas. Identifikasi penyebabpenyebab permasalahan tersebut dilakukan dengan membuat diagram sebab akibat atau diagram tulang ikan. Menurut Sugian (2006), manfaat penggunaan diagram sebab akibat adalah membantu menentukan akar penyebab, mendorong partisipasi kelompok, mengidentifikasikan variasi kemungkinan penyebab dan meningkatkan proses pengetahuan. Berdasarkan penelitian dengan melibatkan komponen-komponen input produksi, pengamatan langsung dan wawancara yang dilakukan dengan karyawan dan manajemen KUD BATU dapat dideteksi beberapa kendala yang menghambat kinerja dan produktivitas perusahaan. Kendala-kendala tersebut dideteksi menggunakan fishbone diagram seperti yang tertera pada Gambar 3. 8

9 Bahan Baku Mesin Ketidak seragaman Kualitas bahan baku Kerusakan mesin Penggunaan Mesin Kurang Effisien Penggunaan T. Kerja kurang Efisien Kurangnya motivasi kerja Manusia Peramalan permintaan kurang akurat Metode Penurunan Produktivitas Gambar 3. Diagram Tulang Ikan Penyebab Penurunan Produktivitas KUD BATU Faktor utama yang menyebabkan penurunan produktivitas adalah input material yang meliputi bahan baku memberi kontribusi sekitar 58% terhadap total input yang dikeluarkan dalam satu periode. Penyebab penurunan yang terjadi yaitu kualitas bahan baku susu yang tidak seragam. Hal ini mempengaruhi besar biaya bahan baku susu yang dikeluarkan mengalami fluktuasi. Selain itu, kualitas bahan baku susu yang berbeda juga berimbas pada perbedaan berat jenis susu dapat mempengaruhi proses pengisian susu pasteurisasi. Berat jenis susu mempengaruhi kecepatan aliran fluida pada saluran outlet filter, semakin besar berat jenis susu semakin cepat aliran fluida sehingga menyebabkan cup susu terisi dengan cepat. Hal ini akan mempengaruhi lama waktu produksi meskipun tidak signifikan. Berdasarkan analisa yang dilakukan seharusnya KUD BATU lebih serius dalam menetapkan keseragaman mutu bahan baku susu yang akan diolah sehingga harga bahan baku tersandar, mutu produk lebih baik, waktu kerja efektif dan produktivitas optimal dapat tercapai. Faktor manusia berpengaruh dalam penurunan produktivitas yang dicapai oleh perusahaan. Tenaga kerja yang bekerja di unit pengolahan susu rata-rata telah bekerja lebih dari 8 tahun. Pekerjaan yang dilakukan merupakan pekerjaan yang kurang menantang untuk berprestasi bagi tenaga kerja sehingga perlu adanya motivasi dari pihak manajer secara berkala agar tenaga kerja bisa termotivasi. Motivasi dapat dilakukan setiap pagi sebelum bekerja dimulai atau dilakukan secara rutin tiga bulan sekali. Menurut Nasir (2008), masa kerja seseorang tenaga kerja dapat diukur dari lamanya dia bekerja, keharmonisan hubungan antara pemilik perusahaan dengan tenaga kerja yang tercermin dari kesediaan seseorang bekerja di suatu perusahaan. Semakin lama masa kerja seseorang maka akan dapat menjadi tolok ukur hubungan antara pemilik perusahaan dengan tenaga kerja dapat berlangsung baik. Menurut Sinungan (2003) dalam Pipin (2007) untuk dapat meningkatkan produktivitas, tenaga kerja dalam menghasilkan produk yang optimal didorong dengan adanya motivasi dari lingkungan secara terus menerus. Tujuan motivasi adalah meningkatkan produktivitas kerja karyawan, meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi karyawan, meningkatkan suasana dan hubungan kerja yang baik serta mempertinggi rasa tanggung karyawan terhadap tugasnya. KUD BATU perlu melakukan reward and punishment agar lebih memotivasi karyawan berupa bonus untuk karyawan terbaik dan biaya penalti untuk karyawan dengan kinerja terburuk. Selain itu, pada masa-masa pengurangan aktivitas produksi terjadi pemborosan tenaga kerja, misalnya pada masa-masa puasa Ramadhan seharusnya KUD BATU mengalihkan karyawan ke unit usaha lain. Faktor kondisi mesin juga memiliki kontribusi terhadap penurunan produktivitas. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak KUD BATU bahwa terdapat komponen mesin yang perlu mengalami perbaikan. Pada interval 2 tahun masa kerja yang diteliti terjadi beberapa kali kerusakan serius yang mengharuskan perusahaan mengeluarkan biaya yang relatif besar. Kerusakan mesin ini disebabkan pemeliharaan mesin yang kurang 9

10 terjadwal dengan baik sehingga memungkinkan terjadinya kerusakan mesin yang mampu menghambat proses produksi. Pada beberapa mesin seperti plate cooler usia mesin yang relatif tua seringkali menjadi pemicu kerusakan terutama pada bagian kelistrikan. Kerusakan mesin lain yang paling sering terjadi adalah kerusakan pada heat exchanger yang mengharuskan terjadinya penggantian komonen gasket, komponen kelistrikan dan pembersihan dari endapan. Berdasarkan pada permasalahan-permasalahan yang terjadi pada mesin maka perusahaan harus lebih menjadwalkan lagi perawatan terutama pada heat exchanger dan plate cooler yang intensitas penggunaannya tinggi dan funsinya sangat penting sehigga tidak menghambat proses produksi. Penggunaan mesin pada perusahaan juga kurang efisien dimasa pengurangan aktivitas produksi, perusahaan melakukan pengurangan kapasitas produksi dan tetap menggunakan mesin serupa sehingga terjadi pemborosan biaya energi listrik. Pada masa pengurangan aktivitas produksi seharusnya perusahaan dapat melakukan sekali produksi sesuai kapasitas mesin untuk pemenuhan permintaan beberapa hari. Peramalan permintaan yang kurang akurat juga mempengaruhi pencapaian produktivitas perusahaan. Peramalan yang kurang akurat berimbas pada kesalahan dalam penetapan kebijakan kapasitas produksi yang berpengaruh pada efisiensi penggunakan inputinput produksi. Hal ini sesuai dengan pendapat Prasetya (2009) yang menyatakan bahwa peramalan permintaan dari pasar yang dimasuki oleh perusahaan merupakan pekerjaan yang perlu dilakukan oleh manajemen perusahaan untuk memprediksi berapa besar peluang pasar yang tersedia di masa depan. Peramalan permintaan dapat dijadikan sebagai acuan perencanaan produksi, penyusunan anggaran biaya produksi dan melakukan scenario laba/rugi yang mungkin dialami oleh perusahaan di masa yang akan datang dalam kendala satu set kondisi tertentu. KESIMPULAN 1. Diketahui bahwa input material memberikan kontribusi total biaya input yang terbesar berada dikisaran 58 hingga 62% dari total biaya input. Indeks parsial menunjukkan tren dan hasil yang berbeda-beda. Pada 10 indeks produktivitas depresiasi penurunan terjadi hingga 6,1% pada Agustus 2012 dan kenaikan terbaik pada Juli 2013 sebesar 27,9%. Indeks produktivitas material terjadi penurunan pada Agustus 2012 sebesar 8,88% dan peningkatan sebesar 21,56% pada periode Juli Indeks tenaga kerja terendah terjadi pada periode Agustus 2012 dengan penurunan hingga 47,25% dan tertinggi pada April terjadi kenaikan sebesar 22,46%. Indeks produktivitas energi terdapat penurunan sebesar 4,47% pada Agustus 2012 dan tertinggi pada Juli 2013 dengan kenaikan 19,86%. Produktivitas total terjadi penurunan sebesar 20,5% dibulan Agustus 2012 dan peningkatan 18,46% dibulan Juni Rencana usulan perbaikan produktivitas di KUD BATU difokuskan pada beberapa permasalahan utama dari hasil analisis penelitian, dan wawancara dengan pihak manajemen yang terdeteksi melalui tools fishbone diagram meliputi bahan baku, mesin, dan manusia. Pada masalah bahan baku susu perusahaan harus menyeragamkan mutu bahan baku sehingga harga beli bahan baku seragam dan kualitas akhir produk baik serta penjualan produk sesuai dengan target manajemen. Pada masalah karyawan perusahaaan dapat melakukan kegiatan apel pagi, pelatihan berkala, serta menerapkan reward and punishment untuk memotivasi para pekerja. Perusahaan juga harus mengalihkan karyawan ke unit usaha lain apabila terjadi pengurangan aktivitas produksi. Permasalah pada mesin seharusnya perusahaan menjadwalkan perawatan mesin dengan lebih teratur untuk mencegah terjadinya kerusakan serius yang dapat menghambat keberlangsungan produksi. Disarankan bagi peneliti selanjutnya agar mengambil periode penelitian lebih panjang, dapat mengukur kembali periode yang diukur pada penelitian ini dan periode setelahnya untuk melihat tren produktivitas perusahaan apakah terjadi peningkatan produktivitas yang signifikan. Peneliti selanjutnya agar melakukan pengukuran produktivitas dengan melibatkan lebih banyak lagi unit usaha yang ada di KUD BATU. Beberapa metode lain dapat digunakan dalam pengukuran produktivitas seperti OMAX, MFPMM, dan POSPAC dapat dijadikan sebagai perbandingan. Saran Bagi perusahaan agar membuat perencanaan,

11 pengawasan dan evaluasi terhadap proses produksi sehingga penggunaan input lebih efisien dan penggunaan biaya lebih ekonomis. Daftar Pustaka Case, K Advances in Manufacturing technology VIII: Proceedings of the Tent National. Taylor & Francis e-library. London. Hal Eko, M. H Analisis Pengukuran Produktivitas Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Marvin E. Mundel di PTPN IV PKS Pabatu, Tebing Tinggi. Jurnal Teknik Industri 2(1): Simangunsong, W. A. S., Ukurta T., dan Tuti S.S Analisis Produktivitas dengan Menggunakan Metode Marvin E.Mundel pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Medan. Jurnal Teknik Industri 1(2): Sinungan, M Produktivitas. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Sugian Kamus Manajemen Mutu. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Hal 175. Suprobo, P. F, Hariastuti, Mardiana C, Prihatin R, dan Suparjo Pengukuran Produktivitas kinerja UKM Sandang-Kulit berdasarkan Aspek Produksi dan Pemasaran. Jurnal Eco- Teknologi Uwika 1(1): Masno Faktor-faktor Yang Memperngaruhi Produktivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Badan Keluarga Berencana Kota Makassar. Jurnal economic Resource vol 11 (31). Mulyadi Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Salemba Empat. Jakarta. Hal 380. Nasir, N Analisa Pengaruh Tingkat Upah, Masa Kerja, Usia terhadap Produktivitas Tenaga Kerja (Studi Kasus pada Tenaga Kerja Perusahaan Rokok Djagung Padi Malang). Skripsi. Universitas Brawijaya. Malang Nurdin, R Pengukuran dan Analisis Produktivitas Lini Produktivitas PT.XYZ dengan menggunakan Metode Objective Matrix. Makalah. Sekolah Tinggi Teknologi Adisucipto (STTA). Yogyakarta Pipin, D Motivasi Pemimpin dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Pegawai di Kantor Satuan Kerja Monumen Pers Nasional Surakarta Tahun Skripsi. Universitas Sebelas Maret. Surakarta Prasetya, H Manajemen Operasi. Media pressindo. Yogyakarta. Hal 24 Rejeki, S. K., Sukaria S., dan Ukurta T Evaluasi dan Analisis Produktivitas dengan Menggunakan Metode Marvin E. Mundel di PT. XYZ. Jurnal Teknik Industri 2(1): Saddad, N.A Analisis Produktivitas Bagian Pengolahan menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) (Studi Kasus di PT. Perkebunan Nusantara XII Ngrangkah Pawon Kediri Regency). Skripsi. Universitas Brawijaya. Malang 11

JURNAL ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN MODEL MARVIN E. MUNDEL (STUDI KASUS PADA UD. BALLISTA TAHU CHIPS DI KEDIRI)

JURNAL ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN MODEL MARVIN E. MUNDEL (STUDI KASUS PADA UD. BALLISTA TAHU CHIPS DI KEDIRI) JURNAL ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN MODEL MARVIN E. MUNDEL (STUDI KASUS PADA UD. BALLISTA TAHU CHIPS DI KEDIRI) PRODUCTIVITY MEASUREMENT MODEL ANALYSIS USING MARVIN E. MUNDEL (CASE STUDY

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL DI PTPN IV PKS PABATU, TEBING TINGGI

ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL DI PTPN IV PKS PABATU, TEBING TINGGI ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL DI PTPN IV PKS PABATU, TEBING TINGGI Bakhtiar, Diana, Fariz Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh bakti66@yahoo.com

Lebih terperinci

perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. Produktivitas dapat menjadi suatu indikator

perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. Produktivitas dapat menjadi suatu indikator Persaingan bisnis yang sangat kompetitif saat ini menuntut setiap perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. Produktivitas dapat menjadi suatu indikator

Lebih terperinci

Analisis Produktivitas Bagian Pengolahan Susu Pasteurisasi Menggunakan Metode Marvin E. Mundel (Studi Kasus Di Kud Dau Sekar Gading Malang)

Analisis Produktivitas Bagian Pengolahan Susu Pasteurisasi Menggunakan Metode Marvin E. Mundel (Studi Kasus Di Kud Dau Sekar Gading Malang) Analisis Produktivitas Bagian Pengolahan Susu Pasteurisasi Menggunakan Metode Marvin E. Mundel (Studi Kasus Di Kud Dau Sekar Gading Malang) Pasteurized Milk Processing Using Method of Marvin E. Mundel

Lebih terperinci

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII PMS NGABANG (PERSERO) MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL. Daniel Roy Sibarani

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII PMS NGABANG (PERSERO) MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL. Daniel Roy Sibarani PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII PMS NGABANG (PERSERO) MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL Daniel Roy Sibarani Mahasiswa Program Studi Teknik Industri Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

Analisis Produktivitas Dengan Metode Marvin E. Mundel (Studi Kasus di Pabrik Gula Kebon Agung Malang, Jawa Timur)

Analisis Produktivitas Dengan Metode Marvin E. Mundel (Studi Kasus di Pabrik Gula Kebon Agung Malang, Jawa Timur) Analisis Produktivitas Dengan Metode Marvin E. Mundel (Studi Kasus di Pabrik Gula Kebon Agung Malang, Jawa Timur) Productivity Analysis Using Marvin E. Mundel Method (Case Study to the Kebon Agung Sugar

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH Pada pembahasan ini akan diuraikan hubungan antara faktor-faktor input dengan hasil pengukuran produktivitas yang telah dilakukan. Pembahasan ini dimaksudkan untuk memudahkan

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E.MUNDEL PADA PT. COCA-COLA BOTTLING INDONESIA MEDAN SAHAT ADI WARDANA SIMANGUNSONG

ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E.MUNDEL PADA PT. COCA-COLA BOTTLING INDONESIA MEDAN SAHAT ADI WARDANA SIMANGUNSONG ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E.MUNDEL PADA PT. COCA-COLA BOTTLING INDONESIA MEDAN DRAFT TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Produktivitas, Metode Marvin E. Mundell, Diagram Sebab Akibat, Output

ABSTRAK. Kata kunci : Produktivitas, Metode Marvin E. Mundell, Diagram Sebab Akibat, Output Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 14 Nomor 2-2015 ISSN 123.456.7890 PENGUKURAN DAN PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS PADA BAGIAN PRODUKSI WOODEN CARPET DI CV NATURAL PALEMBANG Iunike

Lebih terperinci

EVALUASI DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL DI PT. XYZ

EVALUASI DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL DI PT. XYZ EVALUASI DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL DI PT. XYZ Katarina Sri Rejeki 1, Sukaria Sinulingga 2, Ukurta Tarigan 3 Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MUNDEL DAN APC

ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MUNDEL DAN APC ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MUNDEL DAN APC Oleh : Winarni. winarni@akprind.ac.id Teknik Industri Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta ABSTRAK Setiap kegiatan produksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini kemajuan sektor ekonomi meningkat dengan pesat, industri berkembang disegala bidang baik industri barang maupun jasa, sehingga persaingan

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS UD ASIKIE MONDE KABUPATEN NGANJUK MENGGUNAKAN MODEL MARVIN E. MUNDEL

ANALISIS PRODUKTIVITAS UD ASIKIE MONDE KABUPATEN NGANJUK MENGGUNAKAN MODEL MARVIN E. MUNDEL ANALISIS PRODUKTIVITAS UD ASIKIE MONDE KABUPATEN NGANJUK MENGGUNAKAN MODEL MARVIN E. MUNDEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Pada Program Studi

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE POSPAC DI PT. SUPRA MATRA ABADI

ANALISIS PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE POSPAC DI PT. SUPRA MATRA ABADI ANALISIS PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE POSPAC DI PT. SUPRA MATRA ABADI Syarifuddin, Syukriah, dan Rini Maynita Jen Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL (STUDI KASUS DI UD. SABAR JAYA MALANG) JURNAL

ANALISIS PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL (STUDI KASUS DI UD. SABAR JAYA MALANG) JURNAL ANALISIS PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL (STUDI KASUS DI UD. SABAR JAYA MALANG) JURNAL Oleh: Aprilia Dian Purwanti NIM : 105100701111030 JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS

Lebih terperinci

korespondensi:

korespondensi: ANALISIS PRODUKTIVITAS BAGIAN PENGOLAHAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (STUDI KASUS DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII NGRANGKAH PAWON KABUPATEN KEDIRI) PRODUCTIVITY ANALYSIS OF PROCESSING DIVISION

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN METODE MARVIN E. MUNDEL PADA PT. KARYA MURNI PERKASA

ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN METODE MARVIN E. MUNDEL PADA PT. KARYA MURNI PERKASA ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN METODE MARVIN E. MUNDEL PADA PT. KARYA MURNI PERKASA TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh DANIEL SINAGA 0

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS BAGIAN PENGOLAHAN SUSU PASTEURISASI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (STUDI KASUS DI KOPERASI SAE PUJON)

ANALISIS PRODUKTIVITAS BAGIAN PENGOLAHAN SUSU PASTEURISASI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (STUDI KASUS DI KOPERASI SAE PUJON) ANALISIS PRODUKTIVITAS BAGIAN PENGOLAHAN SUSU PASTEURISASI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (STUDI KASUS DI KOPERASI SAE PUJON) PRODUCTIVITY ANALYSIS PROCESSING OF PASTEURIZED MILK USING OBJECTIVE

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS UMKM MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS UMKM MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX Jurnal Ilmiah Teknik Industri (2016), Vol. 4 No. 1, 1 8 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS UMKM MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ma Chung Malang e-mail: 411210021@student.machung.ac.id;yuswono.hadi@machung.ac.id

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Agar penelitian yang dilakukan lebih terarah dan sistematis, maka perlu dibuat tahapan-tahapan dari penelitian itu sendiri. Adapun tahapan dalam penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS PADA BAGIAN PRODUKSI KEJU MOZZARELLA MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX

ANALISIS PRODUKTIVITAS PADA BAGIAN PRODUKSI KEJU MOZZARELLA MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX ANALISIS PRODUKTIVITAS PADA BAGIAN PRODUKSI KEJU MOZZARELLA MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (STUDI KASUS DI UKM RUMAH YOGHURT, JUNREJO, BATU). Productivity Analysis Of Mozzarella Chesse Production

Lebih terperinci

Analisis Produktivitas Proses Produksi Pengalengan Jamur Kancing ( Champignon ) dengan Model Objective Matrix (OMAX) (Studi kasus

Analisis Produktivitas Proses Produksi Pengalengan Jamur Kancing ( Champignon ) dengan Model Objective Matrix (OMAX) (Studi kasus Analisis Produktivitas Proses Produksi Pengalengan Jamur Kancing (Champignon) dengan Model Objective Matrix (OMAX) (Studi kasus pada PT Eka Timur Raya Pasuruan). Productivity Analysis of Button Mushroom

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemampuan berkompetisi antar perusahaan industri kini semakin tinggi, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk selalu memperbaiki kinerja sistem industri yang

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS PEMBUATAN KAIN GREY DENGAN PENDEKATAN METODE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER DAN COBB-DOUGLAS ABSTRACT

ANALISIS PRODUKTIVITAS PEMBUATAN KAIN GREY DENGAN PENDEKATAN METODE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER DAN COBB-DOUGLAS ABSTRACT ANALISIS PRODUKTIVITAS PEMBUATAN KAIN GREY DENGAN PENDEKATAN METODE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER DAN COBB-DOUGLAS Abdul Jalal 1, Helvi Kusumawati 2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk hasil pertanian. Dalam proses ini dipengaruhi oleh beberapa faktor

BAB I PENDAHULUAN. produk hasil pertanian. Dalam proses ini dipengaruhi oleh beberapa faktor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan agroindustri memiliki tujuan memberi nilai tambah pada produk hasil pertanian. Dalam proses ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang semua bekerja secara

Lebih terperinci

USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PT. PERKEBUNAN LEMBAH BHAKTI ACEH SINGKIL

USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PT. PERKEBUNAN LEMBAH BHAKTI ACEH SINGKIL USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PT. PERKEBUNAN LEMBAH BHAKTI ACEH SINGKIL Anwar 1, Syarifuddin 2, Sri Deza Kurnia Devi 3 Mahasiswa Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian produktivitas Produktivitas adalah perbandingan antara keluaran (Output) dan masukan (Input) pada perusahaan, dapat diartikan sebagai rasio antara jumlah output yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Diagram Metodologi Pemecahan Masalah Metodologi penelitian merupakan tahapan tahapan penelitian yang harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum melakukan analisis

Lebih terperinci

METODE PERHITUNGAN ANGKA INDEKS PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN MODEL MARVIN E MUNDEL

METODE PERHITUNGAN ANGKA INDEKS PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN MODEL MARVIN E MUNDEL METODE PERHITUNGAN ANGKA INDEKS PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN MODEL MARVIN E MUNDEL Haryadi Sarjono 1 ABSTRACT There are several measures and methods to basically perform the productivity of calculation. Marvin

Lebih terperinci

AUDIT ENERGI DAN ANALISIS POTENSI PENGHEMATAN KONSUMSI ENERGI PADA PROSES PRODUKSI BATIK CAP DI UKM SAUD EFFENDY LAWEYAN, SURAKARTA

AUDIT ENERGI DAN ANALISIS POTENSI PENGHEMATAN KONSUMSI ENERGI PADA PROSES PRODUKSI BATIK CAP DI UKM SAUD EFFENDY LAWEYAN, SURAKARTA AUDIT ENERGI DAN ANALISIS POTENSI PENGHEMATAN KONSUMSI ENERGI PADA PROSES PRODUKSI BATIK CAP DI UKM SAUD EFFENDY LAWEYAN, SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata

Lebih terperinci

Analisis Produktivitas Bagian Produksi Sari Apel Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) (Studi Kasus di KSU BROSEM Batu)

Analisis Produktivitas Bagian Produksi Sari Apel Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) (Studi Kasus di KSU BROSEM Batu) Analisis Produktivitas Bagian Produksi Sari Apel Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) (Studi Kasus di KSU BROSEM Batu) Productivity Analysis On The Production Department of Apple Cider Using Objective

Lebih terperinci

USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LANTAI PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus di PT Agronesia Divisi Industri Karet) *

USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LANTAI PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus di PT Agronesia Divisi Industri Karet) * Reka Integra ISSN:2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2015 USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LANTAI PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE

Lebih terperinci

Model Pengukuran Produktivitas

Model Pengukuran Produktivitas Model Pengukuran Produktivitas Objective Matrix (OMAX) American Productivity Center (APC) Model Craig Haris Marvin E Mundel (1976) Model ini mengukur produktivitas total dengan cara membandingkan antara

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PRODUKSI KERIPIK KENTANG DI UKM Gizi Food KOTA BATU

ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PRODUKSI KERIPIK KENTANG DI UKM Gizi Food KOTA BATU ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PRODUKSI KERIPIK KENTANG DI UKM Gizi Food KOTA BATU Productivity Analysis Using Objective Matrix (OMAX) Method In Production

Lebih terperinci

Produktivitas Bioetanol Menggunakan Metode American Productivity Center (APC): Studi Kasus di PT. Panca Jaya Raharja I.

Produktivitas Bioetanol Menggunakan Metode American Productivity Center (APC): Studi Kasus di PT. Panca Jaya Raharja I. 1 Produktivitas Bioetanol Menggunakan Metode American Productivity Center (APC): Studi Kasus di PT. Panca Jaya Raharja Productivity Measurement of Bioethanol Using American Productivity Center (APC) Methods:

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS MELALUI PENDEKATAN THE AMERICAN PRODUCTIVTY CENTER MODEL (Studi Kasus PT. Sang Hyang Seri (Persero) Kantor Regional III Malang)

ANALISIS PRODUKTIVITAS MELALUI PENDEKATAN THE AMERICAN PRODUCTIVTY CENTER MODEL (Studi Kasus PT. Sang Hyang Seri (Persero) Kantor Regional III Malang) ANALISIS PRODUKTIVITAS MELALUI PENDEKATAN THE AMERICAN PRODUCTIVTY CENTER MODEL (Studi Kasus PT. Sang Hyang Seri (Persero) Kantor Regional III Malang) ANALYSIS OF PRODUCTIVITYBY USINGTHE AMERICAN PRODUCTIVITY

Lebih terperinci

AUDIT ENERGI DAN ANALISIS POTENSI PENGHEMATAN KONSUMSI ENERGI PADA PROSES PRODUKSI BATIK CAP DI UKM SAUD EFFENDY LAWEYAN, SURAKARTA

AUDIT ENERGI DAN ANALISIS POTENSI PENGHEMATAN KONSUMSI ENERGI PADA PROSES PRODUKSI BATIK CAP DI UKM SAUD EFFENDY LAWEYAN, SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR AUDIT ENERGI DAN ANALISIS POTENSI PENGHEMATAN KONSUMSI ENERGI PADA PROSES PRODUKSI BATIK CAP DI UKM SAUD EFFENDY LAWEYAN, SURAKARTA Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

Strategi Peningkatan Produktivitas di Lantai Produksi Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX)

Strategi Peningkatan Produktivitas di Lantai Produksi Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol.01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2014 Strategi Peningkatan Produktivitas di Lantai Produksi Menggunakan Metode Objective

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Metode Pengumpulan Data Pengukuran Produktivitas Dengan Metode Marvin E Mundel Berikut ini akan disajikan data yang diperlukan dalam pengolahan data dengan menggunakan

Lebih terperinci

Analisis Produktivitas dengan Menggunakan Metode Parsial POSPAC dan Total David J. Sumanth di PT.Yudhistira Ghalia Surabaya

Analisis Produktivitas dengan Menggunakan Metode Parsial POSPAC dan Total David J. Sumanth di PT.Yudhistira Ghalia Surabaya Analisis Produktivitas dengan Menggunakan Metode Parsial POSPAC dan Total David J. Sumanth di PT.Yudhistira Ghalia Surabaya Sutiyono FTI-UPN Veteran Jawa Timur Abstraksi Pengukuran produktivitas itu penting

Lebih terperinci

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN TAHU DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX)

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN TAHU DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) AGROINTEK Volume 9, No. 2 Agustus 2015 109 PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN TAHU DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) Agus Supriyanto 1, Banun Diyah Probowati 2, Burhan 2 1 Alumni Program Studi Teknologi

Lebih terperinci

PENGUKURAN DAN ANALISA PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PTPN IV UNIT USAHA SAWIT LANGKAT

PENGUKURAN DAN ANALISA PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PTPN IV UNIT USAHA SAWIT LANGKAT PENGUKURAN DAN ANALISA PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PTPN IV UNIT USAHA SAWIT LANGKAT TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat. Keberasilan suatu perusahaan dalam menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat. Keberasilan suatu perusahaan dalam menjalankan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Produktivitas sangat peka terhadap daya saing, tingkat inflasi dan standart kehidupan masyarakat. Keberasilan suatu perusahaan dalam menjalankan usahanya dapat

Lebih terperinci

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5 HASIL DAN PEMBAHASAN 35 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Kriteria Produktivitas dan Indikator Kinerja Kriteria-kriteria yang akan diukur meliputi kriteria efisiensi, kriteria efektivitas, dan kriteria inferensial. Kriteria efisiensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan yang semakin kompetitif, setiap. perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan efisiensi dan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan yang semakin kompetitif, setiap. perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan efisiensi dan kemampuan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi persaingan yang semakin kompetitif, setiap perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan efisiensi dan kemampuan pengelolaan sumber daya yang

Lebih terperinci

*Penulis Korespondensi:

*Penulis Korespondensi: ANALISIS PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus Pada Bagian Produksi Sari Roti PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk Pasuruan) Productivity Analysis Using Objective Matrix (OMAX)

Lebih terperinci

MODEL PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN PENDEKATAN RASIO OUTPUT PER INPUT

MODEL PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN PENDEKATAN RASIO OUTPUT PER INPUT MODEL PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN PENDEKATAN RASIO OUTPUT PER INPUT Haryadi Sarjono 1 ABSTRACT Objective of this research is to find model which measure productivity. That measuring uses a ratio

Lebih terperinci

JURNAL MANEKSI VOL 6, NO. 2, DESEMBER 2017

JURNAL MANEKSI VOL 6, NO. 2, DESEMBER 2017 PENGUKURAN PRODUKTIVITAS KINERJA USAHA MIKRO GULA MERAH SAPARUA Chrestiana Aponno 1), Septina. L. Siahaya 2) 1,2) Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Ambon 1) christyaponno@gmail.com, 2 ) louisasummer@gmail.com

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN Langkah pengumpulan dan pengolahan data telah selesai dilakukan dan telah disajikan dalam bab sebelumnya yaitu bab 4 (empat), maka proses selanjutnya adalah proses analisa

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI Proses produksi PT Amanah Prima Indonesia dimulai dari adanya permintaan dari konsumen melalui Departemen Pemasaran yang dicatat sebagai pesanan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia industri, terutama untuk masalah produksi. Perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. dunia industri, terutama untuk masalah produksi. Perusahaan dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan antar perusahaan merupakan hal yang biasa dalam dunia industri, terutama untuk masalah produksi. Perusahaan dapat memenangkan persaingan dengan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kegiatan perekonomian berkembang begitu pesatnya, sehingga tercipta lingkungan yang kompetitif dalam segala bidang usaha, persaingan di bidang industri semakin

Lebih terperinci

Pengukuran Efisiensi Menggunakan Allocation Model Dalam Metode Data Envelopment Analysis (DEA) Pada Divisi Doorlock PT. XYZ

Pengukuran Efisiensi Menggunakan Allocation Model Dalam Metode Data Envelopment Analysis (DEA) Pada Divisi Doorlock PT. XYZ . Pengukuran Efisiensi Menggunakan Allocation Model Dalam Metode Data Envelopment Analysis (DEA) Pada Divisi Doorlock PT. XYZ Aditiya Eko Saputro 1, Faula Arina 2, Ratna Ekawati 3 Jurusan Teknik Industri,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk menghasilkan suatu barang. Pentingnya masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk menghasilkan suatu barang. Pentingnya masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produktivitas merupakan salah satu faktor penting yang digunakan dalam pengukuran kinerja suatu perusahaan. Produktivitas memberikan gambaran pada perusahaan dalam

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS LANTAI PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX)

ANALISIS PRODUKTIVITAS LANTAI PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) ANALISIS PRODUKTIVITAS LANTAI PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus di PT. King Manufacture) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS DENGAN PENDEKATAN ANGKA INDEKS MODEL MARVIN E. MUNDEL

TUGAS AKHIR ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS DENGAN PENDEKATAN ANGKA INDEKS MODEL MARVIN E. MUNDEL TUGAS AKHIR ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS DENGAN PENDEKATAN ANGKA INDEKS MODEL MARVIN E. MUNDEL (Studi Kasus CV. Permata 7 Wonogiri) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk memperoleh Gelar Sarjana Jurusan

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI DI PABRIK GULA TOELANGAN PT PERKEBUNAN NUSANTARA X SIDOARJO DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX)

ANALISIS PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI DI PABRIK GULA TOELANGAN PT PERKEBUNAN NUSANTARA X SIDOARJO DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) ANALISIS PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI DI PABRIK GULA TOELANGAN PT PERKEBUNAN NUSANTARA X SIDOARJO DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) Productivity Analysis of Toelangan Sugar Factory PTPN X Sidoarjo at

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bergerak dalam dunia industri khususnya sebagai supplier bahan baku

BAB 1 PENDAHULUAN. bergerak dalam dunia industri khususnya sebagai supplier bahan baku BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Cisangkan yang terletak di Bandung merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam dunia industri khususnya sebagai supplier bahan baku bangunan.

Lebih terperinci

Nurul Hazmi Hamidah, Panji Deoranto, Retno Astuti

Nurul Hazmi Hamidah, Panji Deoranto, Retno Astuti ANALISIS PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX): STUDI KASUS PADA BAGIAN PRODUKSI SARI ROTI PT NIPPON INDOSARI CORPINDO, TBK PASURUAN Productivity Analysis Using Objective Matrix (OMAX)

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah

Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah 3.1. Flowchart Pemecahan Masalah Penelitian ini disajikan dalam langkah-langkah seperti yang terdapat pada gambar dibawah ini. Penyajian secara sistematis dibuat agar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. negara dan juga penyerap banyak tenaga kerja. Indonesia yang sempat menempati posisi ke-5

BAB 1 PENDAHULUAN. negara dan juga penyerap banyak tenaga kerja. Indonesia yang sempat menempati posisi ke-5 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teh merupakan salah satu dari komoditas perkebunan sebagai penyumbang devisa negara dan juga penyerap banyak tenaga kerja. Indonesia yang sempat menempati posisi

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADA PT HAMSON INDONESIA INCREASING THE PRODUCTIVITY AT PT HAMSON INDONESIA

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADA PT HAMSON INDONESIA INCREASING THE PRODUCTIVITY AT PT HAMSON INDONESIA Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADA PT HAMSON INDONESIA INCREASING THE PRODUCTIVITY AT PT HAMSON INDONESIA Arnolt K. Pakpahan 1, Didien Suhardini 2, Prabowo Ehsy 3 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX ABSTRAK

PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX ABSTRAK PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX Riani Nurdin, Yasrin Zabidi Jurusan Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto (STTA) Jl.

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR DI LABORATORIUM PLASTIK INJEKSI POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR DI LABORATORIUM PLASTIK INJEKSI POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR DI LABORATORIUM PLASTIK INJEKSI POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA Mada Jimmy Fonda Arifianto 1 ; Edi Santoso 2 ABSTRACT Article presents manufacture information system

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Produktivitas merupakan salah satu kriteria penting yang sering

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Produktivitas merupakan salah satu kriteria penting yang sering BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produktivitas merupakan salah satu kriteria penting yang sering digunakan dalam pengukuran kinerja suatu perusahaan. Produktivitas menunjukkan seberapa baik perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Produktivitas 2.1.1 Pengertian Produktivitas Produktivitas sebagai konsep output dengan input, pertama kali dicetuskan oleh David Ricardo dan Adam Smith tahun 1810. Inti konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia industri sangat ketat, khususnya dalam industri sepatu, hanya perusahaan yang memiliki sistem distribusi dan produksi yang baik

Lebih terperinci

Analisis Peningkatan Produktivitas Di Lantai Produksi dengan Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) *

Analisis Peningkatan Produktivitas Di Lantai Produksi dengan Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) * Reka Integra ISSN 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.1 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2013 Analisis Peningkatan tivitas Di Lantai si dengan Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun wisatawan mancanegara. Dengan peran ini, Yogyakarta menjadi

BAB I PENDAHULUAN. maupun wisatawan mancanegara. Dengan peran ini, Yogyakarta menjadi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yogyakarta merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia. Propinsi ini kerap dikunjungi oleh wisatawan, baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada industri manufaktur mesin/peralatan yang telah tersedia dan siap

BAB I PENDAHULUAN. Pada industri manufaktur mesin/peralatan yang telah tersedia dan siap BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada industri manufaktur mesin/peralatan yang telah tersedia dan siap pakai dibutuhkan pada setiap saat ketika proses produksi akan dimulai. Fungsi mesin/peralatan

Lebih terperinci

ERYANA PURNAWAN Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

ERYANA PURNAWAN Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ANALISIS BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada CV. Deden Batik Tasikmalaya) ERYANA PURNAWAN Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sekarang ini sedang menghadapi persaingan di pasar bebas. Di

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sekarang ini sedang menghadapi persaingan di pasar bebas. Di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia sekarang ini sedang menghadapi persaingan di pasar bebas. Di dalam pasar bebas ini sudah tidak ada lagi batas-batas atau juga ketentuanketentuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Bridgestone Tire Indonesia, merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang pembuatan produk ban. Agar perusahaan tetap bersaing dengan perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam hal ini, perusahaan sering dihadapkan pada masalah masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam hal ini, perusahaan sering dihadapkan pada masalah masalah yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu perusahaan selalu berusaha untuk mendapatkan laba yang maksimal. Dalam hal ini, perusahaan sering dihadapkan pada masalah masalah yang kompleks dalam mengambil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu pemicu keberhasilan perusahaan dikarenakan oleh sumber

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu pemicu keberhasilan perusahaan dikarenakan oleh sumber 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan memegang peranan yang penting. Salah satu pemicu keberhasilan perusahaan dikarenakan oleh sumber daya manusia,

Lebih terperinci

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KEDELAI PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KELURAHAN NUNU KECAMATAN TATANGA KOTA PALU

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KEDELAI PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KELURAHAN NUNU KECAMATAN TATANGA KOTA PALU J. Agroland 20 (2) : 131-137, Agustus 2013 ISSN : 0854-641X ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KEDELAI PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KELURAHAN NUNU KECAMATAN TATANGA KOTA PALU Analysis of Soybeans Raw Material

Lebih terperinci

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN MODEL MUNDEL DAN APC UNTUK MENCIPTAKAN KEUNGGULAN BIAYA PRODUKSI (Studi Kasus : PT.

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN MODEL MUNDEL DAN APC UNTUK MENCIPTAKAN KEUNGGULAN BIAYA PRODUKSI (Studi Kasus : PT. PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN MODEL MUNDEL DAN APC UNTUK MENCIPTAKAN KEUNGGULAN BIAYA PRODUKSI (Studi Kasus : PT. ITS Jakarta) Robertus Tang Herman*), Faisal Safa*), Rhiren R. Mukti*) Binus University,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dunia bisnis menuju era pasar bebas, membuat perusahaan lebih berhati-hati dalam menetapkan kebijakan-kebijakan terutama dalam memasarkan produknya.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA & DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA & DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA & DASAR TEORI Bab 2 ini menjelaskan mengenai tinjauan pustaka yang membandingkan penelitian terdahulu yang sejenis dengan penelitian yang sekarang dilakukan, dan membahas tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak dalam menjalankan roda suatu perusahaan, manusia merupakan unsur. karyawan pada suatu perusahaan menjadi sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. pihak dalam menjalankan roda suatu perusahaan, manusia merupakan unsur. karyawan pada suatu perusahaan menjadi sangat penting. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang ada dalam suatu perusahaan disamping sumber daya yang lain, misalnya modal, material, mesin dan teknologi.

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DILANTAI PRODUKSI BERDASARKAN PENGUKURAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus di CV. Panyileukan)

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DILANTAI PRODUKSI BERDASARKAN PENGUKURAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus di CV. Panyileukan) Reka Integra ISSN: 2338-508 Jurusan Teknik Industri Itenas No.0 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 205 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DILANTAI PRODUKSI BERDASARKAN PENGUKURAN METODE OBJECTIVE

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah produktivitas parsial di PT.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah produktivitas parsial di PT. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah produktivitas parsial di PT. PUMARIN (Pusaka Marmer Indahraya), yaitu sebuah perusahan yang bergerak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENILITIAN

BAB III METODOLOGI PENILITIAN BAB III METODOLOGI PENILITIAN 3.1 Metode Penilitian Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian.

Lebih terperinci

Keywords : Parsial Productivity, Objective Matrix (OMAX), Productivity Index

Keywords : Parsial Productivity, Objective Matrix (OMAX), Productivity Index ANALISIS PRODUKTIVITAS STASIUN PROSES PEMURNIAN NIRA MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus Pada PG Kebon Agung Malang) Analysis of Production Productivity Using Objective Matrix (OMAX)

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DATA 4.1 GambaranUmumPerusahaan 4.1.1 Profil Perusahaan PT. XYZ adalah suatu perusahaan manufactur pembuatan resin paper dan textile. Berdasarkan filosofi manajemen kepuasan pelangan,

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Bab I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Bab I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sekarang ini persaingan di dunia industri menjadi semakin ketat, dikarenakan munculnya perusahaan-perusahaan baru di dunia industri yang sejenis. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat oleh karena itu menuntut setiap perusahaan untuk selalu

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat oleh karena itu menuntut setiap perusahaan untuk selalu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis di dunia Industri dari tahun ketahun berkembang sangat pesat oleh karena itu menuntut setiap perusahaan untuk selalu memiliki kemampuan

Lebih terperinci

Analisis Pengukuran Produktivitas Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) Di PT YPMI

Analisis Pengukuran Produktivitas Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) Di PT YPMI Analisis Pengukuran Produktivitas Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) Di PT YPMI Kisworo 1, Putiri Bhuana Katili 2, Sirajuddin 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX)

PENGUKURAN KINERJA PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PENGUKURAN KINERJA PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PENDAHULUAN Sirajuddin, Putiri Bhuana Katili, Koko Cahyana Jaya Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sultan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Ditambah lagi banyaknya perusahaan-perusahaan baru yang bermunculan,

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Ditambah lagi banyaknya perusahaan-perusahaan baru yang bermunculan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dimasa sekarang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat, sehingga persaingan antar perusahaan pun semakin ketat. Ditambah lagi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akutansi Biaya Salah satu informasi yang diperlukan manajemen dalam mengelola perusahaan adalah informasi biaya. Informasi biaya yang tepat

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX PADA BAGIAN PRODUKSI PABRIK KELAPA SAWIT GEDONG BIARA PT MOPOLI RAYA TUGAS SARJANA

ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX PADA BAGIAN PRODUKSI PABRIK KELAPA SAWIT GEDONG BIARA PT MOPOLI RAYA TUGAS SARJANA ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX PADA BAGIAN PRODUKSI PABRIK KELAPA SAWIT GEDONG BIARA PT MOPOLI RAYA TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat

Lebih terperinci

Produktivitas dipengaruhi oleh efisiensi, efektivitas dan kualitas. Bersama dengan inovasi dan kualitas kerja, produktivitas menentukan kinerja

Produktivitas dipengaruhi oleh efisiensi, efektivitas dan kualitas. Bersama dengan inovasi dan kualitas kerja, produktivitas menentukan kinerja Produktivitas dipengaruhi oleh efisiensi, efektivitas dan kualitas. Bersama dengan inovasi dan kualitas kerja, produktivitas menentukan kinerja organisasi total, yaitu kemampuan memperoleh keuntungan Tanpa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hotel terhadap pelanggannya misalnya fasilitas kolam renang, restoran, fitness center,

BAB I PENDAHULUAN. hotel terhadap pelanggannya misalnya fasilitas kolam renang, restoran, fitness center, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin banyaknya perusahaan jasa terutama yang bergerak di bidang pariwisata dan perhotelan menyebabkan semakin ketatnya persaingan antar hotel. Keberhasilan

Lebih terperinci

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5 HASIL DAN PEMBAHASAN 40 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Kriteria Produktivitas dan Indikator Kinerja Pengukuran dengan model OMAX (Objective Matrix) menggabungkan kriteria-kriteria produktivitas galangan ke dalam suatu bentuk yang

Lebih terperinci

DAMPAK MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS DI PT. SEMEN BATURAJA (PERSERO), TBK SITE PANJANG. Riana Septiani 2) Aryo Wahyudi

DAMPAK MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS DI PT. SEMEN BATURAJA (PERSERO), TBK SITE PANJANG. Riana Septiani 2) Aryo Wahyudi DAMPAK MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS DI PT. SEMEN BATURAJA (PERSERO), TBK SITE PANJANG 1) Riana Septiani 2) Aryo Wahyudi 1) Dosen Jurusan Teknik Industri Universitas Tulang Bawang 2) Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Definisi Kinerja dan Pengukuran Kinerja. Menurut Mahsun (2006:25) kinerja (performance) adalah gambaran

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Definisi Kinerja dan Pengukuran Kinerja. Menurut Mahsun (2006:25) kinerja (performance) adalah gambaran BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2. 1 Tinjauan Teoretis 2.1. 1 Definisi Kinerja dan Pengukuran Kinerja Menurut Mahsun (2006:25) kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang sama, yaitu persaingan dalam industrinya sehingga perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang sama, yaitu persaingan dalam industrinya sehingga perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Pada era globalisasi ini, setiap perusahaan menghadapi situasi serta permasalahan yang sama, yaitu persaingan dalam industrinya sehingga perusahaan harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. minyak dalam Wilmar Group. PT Multimas memiliki beberapa proses produksi

BAB I PENDAHULUAN. minyak dalam Wilmar Group. PT Multimas memiliki beberapa proses produksi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Multimas Nabati Asahan merupakan salah satu perusahaan penghasil minyak dalam Wilmar Group. PT Multimas memiliki beberapa proses produksi dengan memanfaatkan bahan

Lebih terperinci

2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA

2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Daya Anugrah Mandiri atau yang lebih dikenal dengan Daya Motor, adalah perusahaan retail sepeda motor Honda berskala nasional dengan jaringan yang menyebar

Lebih terperinci