BAB IV PENGUMPULAN DATA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PENGUMPULAN DATA"

Transkripsi

1 BAB IV PENGUMPULAN DATA 4.1 GambaranUmumPerusahaan Profil Perusahaan PT. XYZ adalah suatu perusahaan manufactur pembuatan resin paper dan textile. Berdasarkan filosofi manajemen kepuasan pelangan, sumberdaya manusia yang terbaik, dan rasionalisme. PT. XYZ akan membuat setiap usahanya menjadi perusahaan resin yang dapat bersaing didalam dan diluar negeri dan upaya terbaik untuk membangun Ultimate Value of Customers. PT. XYZ Jl. Raya manis curug Tangerang Indonesia Kebijakan Mutu Perusahaan PT.XYZ sebagai perusahaan kimia berkomitmen untuk memenuhi kepuasan pelanggan melalui keunggulan mutu produk dan pelayanan serta selalu melakukan peningkatan kesinambungan. 60

2 4.1.4 Hasil dan Jam Kerja Ketenaga kerjaan Tabel 4.1 Tabel ketenaga kerjaan Jadwal Kerja Shift Hari Waktu (WIB) Non shift senin s/d jum'at Sabtu Shift I senin s/d jum'at Sabtu Shift II senin s/d jum'at Sabtu Shift III senin s/d jum'at Sabtu Jadwal Satpam Shift I Shift II Shift III Proses Gambar 4.2 Gambar Peta Produksi 61

3 4.2 Pengumpulan Data Data yang dibutuhkan pada pengukuran produktivitas OMAX yaitu: A. Data produk yang dihasilkan/produksi aktual B. Data jumlah produk yang baik C. Data jumlah produk yang diperbaiki D. Data jumlah pemakaian listrik E. Data jumlah jam kerja normal F. Data jumlah jam lembur 62

4 G. Data jumlah tenaga kerja H. Data jumlah tenaga kerja absen Data pada nomer satu sampai dengan delapan tersebut dikelompokan menjadi dua kelompok, yang pertama adalah data untuk periode dasar yang mana data periode tahun 2011 sampai dengan juni 2013 dan digunakan untuk membentuk performasi standar awal pada matrik sasaran (OMAX), sedangkan data yang digunakan pengukuran produktivitas adalah dari Januari-juni Table 4.2 Data Hasil Produksi Tahun 2011 Bulan A B C D F G H I (ton) (ton) (ton) (Kwh) (jam) (jam) (orang) (orang) Januari ,8 3, , Pebruari ,9 3, , Meret 1479,8 1476,5 3, April 1363,5 1360,1 3, Mei 1398,4 1395,1 3, , Juni 1291, , Juli 1435, ,75 3, , Agustus 1291, ,5 9818, September ,2 2, Oktober 1426, ,95 5, ,

5 2012 November 1444,8 1441, Desember 1482, , , Januari 1393,8 1390, , Februari ,6 2,4 9708, Maret 1417, , , April 1382,3 1379, Mei 1414,7 1411,2 3, , Juni 1440, , , Juli 1449,6 1447,4 2, , Agustus 1160,9 1158,1 2, , September 1374, ,05 2, , Oktober 1466,4 1463,3 3, , November 1421,4 1418,7 2, , Desember 1368,4 1365,3 3, , Data produksi: Data yang digunakan yaitu data produksi aktual dan produksi plan. Produksi aktual merupakan jumlah produksi yang dihasilkan selama satu bulan, sedangkan produksi plan merupakan rencana dan produk yang harus diproduksi dari tahun 2012 sampai dengan juni Data Tenaga Kerja: Data tenaga kerja yang digunakan yaitu data total operator/tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja didepartement produksi dari periode 2012 sampai dengan juni Data Produk yang diperbaiki: 64

6 Data produk yang diperbaiki digunakan yaitu jumlah produk yang diperbaiki terjadi didepartement produksi setiap bulan ditahun 2012 sampai dengan juni Data produk cacat untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.4. Data Waktu Tenaga Kerja: Data waktu tenaga kerja merupakan total jam yang digunakan operator/tenaga kerja selama satu bulan. Data yang digunakan yaitu data jam tenaga kerja pada tahun 2012 sampai dengan juni Data Waktu Lembur: Data waktu lembur diperoleh yaitu jam lembur actual dan jam lembur plan departement produksi selama tahun 2012 sampai dengan juni Data Pemakaian Listrik: Data pemakaian listrik diperoleh yaitu data kwh listrik pada departement produksi dari periode 2012 sampai dengan juni Pengolahan Data Pada penerapan pengukuran produktivitas OMAX ini, penulis membagi menjadi dua tahapan yaitu tahap pembuatan standar matriks OMAX dan tahap pengoperasian matrix omax Tahap Pembuatan Standart Matriks OMAX 65

7 Pada tahap ini merupakan tahap awal dalam melakukan pengukuran produktivitas dengan metode OMAX. Pada tahap ini penulis akan menentukan standart matrik yang digunakan untuk melakukan pengukuran. Dalam menentukan standart matrik terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan menentukan kriteria / rasio, perhitungan rasio, nilai sasaran pencapaian 3, 10, dan 0 menetukan sasaran jangka pendek, dan menentukan bobot tiap kriteria / rasio yang diukur Menentukan Kriteria dan Perhitungan Dalam menetapkan kriteria ini ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan antara lain: - Manajer diharapkan dapat mengarahkan perhatian dengan langkah yang lebih baik, bila kriteria jumlahnya seidkit. Kriteria yang tidak diperlukan hanya merupakan pemborosan dalam hal ini diperlukan analisis yang cukup baik, apakah kriteria akan dikombinasikan atau dihilangkan. - Menitik beratkan pada pengukuran yang sedang dijalankan. Biasanya kriteria dalam matrik menggunakan rasio yang telah dipantau oleh perusahaan, dalam menganalisis ktriteria yang mungkin diperlukan, ada beberapa kategori yang perlu diperhatikan, yaitu efisiensi, efektifitas dan inferensial Adapun kriteria saat ini yang paling dominan mempengaruhi tingkat produktivitas antara lain. 1. Kriteria efisiensi 66

8 Menunjukan bagaimana pengunaan sumber daya perusahan, seperti tenaga kerja, energi, material serta modal yang sehemat mungkin, adapun yang termasuk pada kriteria ini antara lain: 1 = 2 = 3 = 2. Kriteria efektivitas Menunjukan bagaimana perusahaan mencapai hasil bila dilihat dari sudut akurasi dan kualitasnya, yang termasuk pada kriteria ini antara lain: 4 = 5 = 3. Kriteria inferensial. Menunjukan suatu kriteria yang tidak secara langsung mempengaruhi produktivitas tetapi apabila diikut sertakan dalam matrik dapat membantu perhitungan variable yang mempengaruhi beberapa faktor mayor, yang termasuk pada kriteria ini antara lain: 67

9 6 = 7 = Kriteria diatas merupakan kriteria produktivitas yang pada saat ini merupakan suatu masalah yang pada saat ini harus ditanggulangi karena kriteria tersebut memegang peranan penting dalam upaya memperbaikai dan meningkatkan produktivitas pada PT.XYZ, selain itu manajemen PT. XYZ juga mempunyai komitmen untuk memperbaiki produktivitas terutama pada departemen produksi Penjelasan Kriteria Pada pembahasan ini akan dijelaskan secara lengkap dan terperinci mengenai rasio kriteria produktivitas yang diperoleh, yang berhubungan dengan kriteria produktivitas diatas: 1. Kriteria Total Produk yang dihasilkan/jumlah Tenaga Kerja (ton/orang) rasio yang membentuk kriteria ini adalah: 1 = Keterangan: Total produk yang dihasilkan: julamh produk yang diproduksi oleh perusahaan selama satu bulan termasuk yang cacat/ Reject. Total tenaga kerja: jumlah tenaga kerja yang bekerja di line produksi selama satu bulan. 68

10 2. Kriteria Total Produk yang dihasilkan/jumlah Waktu Tenaga Kerja (ton/jam) rasio yang membentuk kriteria ini adalah: 2 = Keterangan: Jumlah waktu tenaga kerja : jam kerja yang terpakai: jumlah jam kerja yang dilakukan jumlah tenaga kerja per hari kali jumlah hari kerja selama satu bulan. 3. Kriteria Total Produk yang dihasilkan/jumlah Pemakaian Listrik (ton/kwh) 3 = Keterangan: Jumlah Pemakaian Listrik : jumlah pemakaian listrik yang digunakan oleh perusahaan selama satu bulan. 4. Kriteria Total produk yang diperbaiki/total Produk yang dihasilkan (%) yang membentuk kriteria ini: 4 = Keterangan: 69

11 Jumlah Produk yang diperbaiki : total produk cacat dan yang diperbaikin selama satu bulan. 5. Kriteria Total Produk yang diperbaiki/total Produk yang Baik (%) yang membentuk kriteria ini: 5 = Keterangan: Jumlah Produk yang baik: total produk yang baik tanpa diperbaiki selama satu bulan. 6. Kriteria Total Jam Kerja Lembur/Total Jam Kerja Normal yang membentuk kriteria ini: 6 = Keterangan: Jumlah Jam lembur Aktual : jumlah jam lembur yang terpakai selama satu bulan. Jumlah Jam Kerja Normal: waktu kegiatan operasioanal pabrik yang kan telah ditentukan dan seharusnya dilaksanakan selama satu bulan. 7. Kriteria Total Tenaga Kerja Absen/ Total Tenaga Kerja yang membentuk kriteria ini: 7 = 70

12 Keterangan: Jumlah Absensi Tenaga Kerja: Jumlah tenaga kerja yang absen selama satu bulan Total Tenaga Kerja: jumlah semua tenaga kerja didepartemen produksi. Setelah menentukan jenis kriteria/ rasio produktivitas yang akan diukur, maka langkah selanjutnya menghitung kriteria/rasio produktivitas tersebut. Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui nilai dari tiap rasio yang telah ditentukan. Nilai rasio tersebut dapat dilihat pada tabel Perhituangn Produktivitass tahun Tahun Bulan

13 Januari 69 4, , , , , ,1 Februari 61,2 4,5 0, , , , ,15 Maret 73,99 4, , , , , ,05 April 68,175 4, , , , , ,1 Mei 69,92 4, , , , , , Juni 67, ,305 0, , , , , Juli 75, , , , , , , Agustus 67, , , , , , , September 71, , ,132 0, , , , Oktober 75, , , , , , , Nopember 76, , , , , , , Desember 82, , , , , , , Januari 77, , , , , , , Februari 77, , , , , , , Maret 78,725 4, , , , , , April 76, , , , , , , Mei 78, , , , , , , Juni 80, , , , , , , Juli 80, , , , , , , Agustus 64, , , , , , , September 76,375 4, , , , , , Oktober 81, , , , , , , November 78, , , ,0019 0, , , Desember 76, , , , , , , Jumlah 1247, , , , , , , rata2 73, , , , , , , Pengolahan data Tabel 4.3 Perhitungan Penentukan Nilai Masing-masing Kriteria / Setelah perhitungan nilai rasio untuk masing-masing kriteria, maka proses selanjutnya adalah menentukan atau menghitung skor. Mula-mula skor yang didapat adalah skor 0, skor 3 dan skor 10. Nilai skor 0 adalah nilai terburuk dati tiap rasio yang diukur mulai periode awal hingga periode akhir pengukuran. Nilai 72

14 skor 3 adalah nilai rata-rata dari enam bulan pertama, nilai yang didapatkan dari periode awal hingga periode ke enam. Setelah didapat nilai rasio untuk skor 0, 3 dan 10, maka perlu dihitung nilai rasio untuk skor 1dan 2 serta 4,5,6, 7, 8, dan 9. Nilai untuk skor tersebut didapat drai perhitungan menggunakan rumus interpolasi dengan menggunakan data yang sudah ada, yaitu nilai 0, 3, dan 10. Penentuan nilai skore 3: Diperoleh dari nilai rata-rata enam bulan periode pertama. Tabel 4.4 Perhitungan Skore 3 No. KRITERIA PRODUKTIVFITAS SATUAN SKORE 3 1. EFISIENSI 1.Total produk yang dihasilkan/ Jumlah tenaga kerja ton/orang 2.Total produk yang dihasilkan/ total jam kerja ton/jam 3. Total produk yang dihasilkan/ total pemakaian listrik ton/kwh 2. EFEKTIVITAS 1. Total produk yang diperbaiki/total produk yang dihasilkan % 2. Total produk yang diperbaiki/ total produk yang baik % 3. INFERENSIAL 1. Total jam kerja lembur/ total jam kerja % 2. Total karyawan Absen/ Total Karyawan % 73, ,4428 0,1314 0, , ,0501 0,

15 Penentuan nilai skore 10 Nilai diperoleh dari nilai tertingi/ tingkat pencapaian tertinggi Tabel 4.5 Perhitungan Skor 10 No. KRITERIA PRODUKTIVFITAS SATUAN SKORE EFISIENSI 1.Total produk yang dihasilkan/ Jumlah tenaga kerja 2.Total produk yang dihasilkan/ total jam kerja ton/orang ton/jam 3. Total produk yang dihasilkan/ total pemakaian listrik ton/kwh 2. EFEKTIVITAS 1. Total produk yang diperbaiki/total produk yang dihasilkan 2. Total produk yang diperbaiki/ total produk yang baik % 3. INFERENSIAL 1. Total jam kerja lembur/ total jam kerja % 2. Total karyawan Absen/ Total Karyawan % Penentuan nilai skore 0 % 82,3472 4,9742 0,1446 0,0024 0,0024 0,0495 0,0838 Nilai skor 0 adalah merupakan nilai terburuk dan kriteria-kriteria yang pernah dicapai selama periode tahun 2011 sampai dengan 2012 pada PT. XYZ. Pada penentuan skor 0 ini sama seperti pada penentuan skor 10, hanya saja pada skor 10 untuk nilai yang tertinggi sedangkan pada skor 0 ini adalah nilai yang terendah. 74

16 Berikut adalah table penetapan sasaran skor 0 untuk PT.XYZ, sebagai berikut: Tabel 4.6 Perhitungan Skore 0 No. KRITERIA PRODUKTIVFITAS SATUAN SKORE 0 1. EFISIENSI 1.Total produk yang dihasilkan/ Jumlah tenaga kerja 2.Total produk yang dihasilkan/ total jam kerja ton/orang ton/jam 3. Total produk yang dihasilkan/ total pemakaian listrik ton/kwh 2. EFEKTIVITAS 1. Total produk yang diperbaiki/total produk yang dihasilkan 2. Total produk yang diperbaiki/ total produk yang baik % 3. INFERENSIAL 1. Total jam kerja lembur/ total jam kerja % 2. Total karyawan Absen/ Total Karyawan % Penentuan sasaran jangka pendek (skor 4 sampai dengan 9 dan 1 sampai dengan % 61,2 4,3792 0,1276 0,0038 0,0034 0,0588 0,1667 2) Nilai skor empat sampai sembilan disebut juga sasaran jangka pendek. Setelah dasar pengukuran dan sasaran ditentukan, maka perlu didefinisikan nilai langkah-langkah antara sebagai sasaran menengah. Nilai ini kemudian diisikan antara skor/level tingkat tiga sampai level tingkat 10 dan level 0 sampai level 3 pada pengoperasian matrik. Hal ini dilakukan karena sasaran jangka panjang tidak bisa diperoleh langsung tetapi harus melalui tahap-tahap pengembangan. Tiap-tiap sasaran jangkapendek adalah merupakan langkah-langkah yang memberi performance untuk menunju sasaran jangka panjang selama periode waktu tertentu. Metode yang paling umum dan sederhana yang digunakan untuk mengisikan nilai sasaran antara adalah metode linear, yaitu bergerak maju dengan 75

17 interval yang sama ditambahkan atau dikurangkan ketika bergerak dari level satu ke level lainnya. Nilai interval dapat dicari dengan cara membagi selisih antara level yang diketahui (level 0, 3 dan 10),berikut adalah contoh perhitungan nilai interval/level pada tiap tingat pada 1. Total produk yang dihasilkan/jumlah tenaga kerja (ton/orang). Diketahui: Skor/Level 0 = 61,2 Skor /level 3 =73,41007 Skor/ level 10 =82,3472 Kenaikan pada level 1 dan 2 dapat dilakukan dengan cara interpolasi, yaitu: berikut: 1: 4, Level 1 = 61,2 +4, = 65,27002 Level 2 = 65, , = 69,34005 Kenaikan pada level 4 sampai dengan 9 dapat dilakukan pula dengan cara interpolasi. 1, Selanjutnya seperti contoh diatas untuk menghitung level pada rasio-rasio lain. Jadi: 76

18 Level 4 = +1,276732= 74,68681 Level 5 = 74, ,276732=75,96354 Level 6 = 72, ,276732= 77,24027 Level 7 = 74, ,276732= 78,517 Level 8 = 76, ,276732= 79,79374 Level 9 = 78, ,276732= 81,07047 Level 10 = 80, , =82,3472 Tabel skor untuk semua rasio Table 4.7 Perhitungan semua rasio 1 rasio2 rasio3 rasio4 rasio5 rasio6 rasio7 level 10 82,3472 4,9742 4,9742 0,0017 0,0015 0,0305 0,05 level 9 81, , , , , , , level 8 79, , , , , , , level 7 78,517 4, , , , , , level 6 77, , , , , , , level 5 75, , , , , , , level 4 74, , , , , , , level 3 73, , , , , , , level 2 69, , , , , , , level1 65, , , , , , , level 0 61,2 4,1023 0,101 0,0038 0,034 0,0588 0,1667 Dalam tabel Matrix OMAX, masing-masing skor dari 0 sampai 10 mempunyai kategori produktivitas yang berbeda-beda dari sangat buruk hingga sangat baik. Semakin tinggi skornya, maka kategorinya sangat baik. 77

19 Tabel 4.8 Tabel kategore skor Kategori skor Skor Kategori 10 Sangat baik Baik Sedang Buruk 0 Sangat buruk 4.5 Pengoperasian OMAX Pengumpulan dan pengolahan data mulai dari penentuan kriteria, penentuan skor 3, penentuan skor 10 dan penentuan skor 0 telah dilakukan diatas, dengan demikian telah didapatkan suatu pengukuran tingkat produktivitas model OMAX yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat produktivitas periode januari sampai dengan juni Adapun model pengoperasiannya dapat dilihat pada halam berikut: 78

20 Tabel 4.9 Table Obejektive Matrix PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PT.XYZ Kriteria EFEKTIVITAS EFISIENSI INFERENSIAL Produktivitas nilai aktual Target 82,3472 4,9742 4,9742 0,0017 0,0015 0,0305 0, ,0705 4,8983 4,2824 0,0018 0,0019 0,0333 0,0571 skor aktual 79,7937 4,8224 3,5905 0,0019 0,0021 0,0361 0, ,5170 4,7465 2,8987 0,0020 0,0022 0,0389 0, ,2403 4,6706 2,2069 0,0021 0,0023 0,0417 0, ,9635 4,5947 1,5150 0,0023 0,0025 0,0445 0, ,6868 4,5188 0,8232 0,0024 0,0026 0,0473 0, ,4101 4,4429 0,1314 0,0025 0,0025 0,0501 0, ,3400 4,3293 0,1213 0,0029 0,0130 0,0530 0, ,2700 4,2158 0,1111 0,0034 0,0235 0,0559 0, ,2000 4,1023 0,1010 0,0038 0,0340 0,0588 0,1667 LEVEL Bobot NILAI PERFORMANCE INDICATOR CURRENT PREVIOUS INDEX 79

21 4.5.1 Menetapkan Sasaran Akhir (skor 10) Penentuan bobot masing-masing Periode dasar merupakan performasi yang digunakan sebagai standar mulamula atau standar awal pada peningkatan dalam menggunakan metode OMAX, bobot diletakkan/ditulis pada kolom weight, dan untuk sasaran diletakkan/ditulis pada kolom sasaran (dibawah baris performance). Periode dasar merupakan penjumlahan dari seluruh bobot yang telah diidentifikasi, untuk itu manajemen PT.XYZ menetapkan bobot dan sasaran sebagai berikut: Sasaran akhir atau target yang ingindicapai adalah berdasarkan kebijakan dan kemampuan dari perusahaan PT. XYZ berikut adalah target yang dimaksud: 1 (Hasil Produksi Aktual yang dihasilkan/jumlah tenaga kerja) Sasaran akhir yang diinginkan perusahaan untuk rasio 1 adalah adanya perbaikan pemakainan tenaga kerja sebesar 23% dari rata rata nilai KPI 6 bulan terrasio akhir tahun (Hasil Produksi Aktual yang dihasilkan / Jumlah jam kerja) Sasaran akhir yang diinginkan perusahaan untuk rasio 2 adalah adanya perbaikan waktu kerja sebesar 25% dari rata-rata nilai KPI 6 bulan terakhir rasio tahun (Hasil Produksi Aktual yang dihasilkan/jumlah pemakaian listrik) Sasaran akhir yang diinginkan perusahaan adalah adanya perbaikan energi sebesar 20% dari rata rata nilai KPI 6 bulan terakhir tahun

22 4 ( Total Produk yang diperbaiki/ total produk yang dihasilkan) Sasaran akhir yang diinginkan perusahaan adalah adanya penurun produk cacat menjadi 0.06% dari total produksi rata-rata nilai KPI 6 bulan terakhir (Total produk yang diperbaiki /total produk yang baik) Sasaran akhir yang diinginkan adalah penurunan produk cacat menjadi 0,06% dari produk yang baik yang dihasilkan. 6 (Jumlah Tenaga Kerja Absen/Total Tenaga Kerja) Target yang diinginkan perusahaan adalah 0%, karena semakin sedikit jumlah tenaga kerja yang absen semakin cepat dan efisien dalam melakukan produksi. 7 (total jam lembur/jam kerja normal) Target yang diinginkan perusahaan adalah 0%, karena semakin sedikit jumlah jam kerja lembur semakin cepat dan efisien dalam melakukan produksi. Berikut dapat dilihat nilai target/sasaran akhri dari masing masing rasio produktivitas, pada tabel dibawah ini: Table 4.10 Perhitungan Target dan Bobot Nilai Tahap Awal (Rata-rata dari nilai KPI 6 bulan terakir periode 2012) Target Bobot 1 76, , ,4694 5, ,1261 0, ,0020 0, ,0020 0, ,0337 0, ,0926 0,

23 Jumlah dari keseluruhan nilai tersebut diatas tidak boleh melebihi/kurang dari 100. Nilai hasil perhitungan terhadap masing-masaing skor, bobot dan perioda dasar diatas selanjutnya dimasukkan kedalam matriks sasaran OMAX sesuai kolom dan nilainya seperti yang telah ditetapkan diatas Periode pengukuran yang dilakukan. Data-data yang telah diperoleh sebelumnya untuk pengoperasian matrik OMAX masih kurang yaitu data yang untuk mengisi level performance,data tersebut adalah data terkini dan dari divisi produksi PT.XYZ tahun 2013, adapun data yang penulis kumpulkan sama persis seperti data tahun lalu, hanya data ditahun 2013 ini periodenya januari sampai dengan juni Indikator pencapaian Perhitungan disini masih sama seperti perhitungan tahun lalu, hanya periodenya saja yang berbeda (periode januari sampai juni 2013). Adapun pengukuran dari setiap kriteria produktivitas dapat terlihat sebagai berikut. kriteria produktivitas, 1 (Total produksi yang dihasilkan/jumlah tenaga kerja) Tabel 4.10 Tabel Kriteria produktivitas rasio 1 No. Periode total produk Jumlah tenaga 1 yang dihasilkan (ton) kerja (orang) (ton/orang) 1. Januari 1439, , Februari , Maret 1328, , April 1465, , Mei 1463, , Juni 1332, ,

24 2 ( Total produksi yang dihasilkan/jumlah jam kerja) Tabel 4.11 Tabel Kriteria produktivitas rasio 2 No. Periode total produk Jumlah jam 2 yang dihasilkan (ton) kerja (jam) (ton/hari) 1. Januari 1439, , Februari , Maret 1328, , April 1465, , Mei 1463, , Juni 1332, , (Total produk yang dihasilkan /jumlah listrik yang digunakan) Tabel 4.12 Tabel Kriteria produktivitas rasio 3 No. Periode total produk jumlah pemakaian 3 yang dihasilkan (ton) listrik (kwh) (ton/kwh) 1. Januari 1439, , Februari , Maret 1328, , April 1465, , Mei 1463, , Juni 1332, , (Total produk yang diperbaiki/ Total produk yang dihasilkan) Tabel 4.13 Tabel Kriteria produktivitas rasio 4 total produk total produk 4 No. Periode yang dihasilkan yang diperbaiki (ton) (ton) (%) 1. Januari 2,8 1439,3 0, Februari , Maret 2,5 1328,8 0, April 2,6 1465,4 0, Mei 2,9 1463,2 0, Juni 2,7 1332,6 0,

25 5 ( Total produk yang diperbaiki/total produk yang baik) Tabel 4.14 Tabel Kriteria produktivitas rasio 5 No. Periode total produk total produk 5 yang diperbaiki (ton) yang baik (ton) (%) 1. Januari 2,8 1436,5 0, Februari , Maret 2,5 1326,3 0, April 2, , Mei 2,9 1460,9 0, Juni 2,7 1329,9 0, ( Total tenaga kerja absen/total tenaga kerja) Tabel 4.15 Tabel Kriteria produktivitas rasio 6 No. Periode Total tenaga kerja Total tenaga kerja 6 Absen (orang) (orang) (%) 1. Januari , Februari , Maret , April , Mei , Juni , (Total jam lembur/ Total jam kerja normal) Tabel 4.16 Tabel Kriteria produktivitas rasio 7 No. Periode Total jam kerja Total jam kerja 7 lembur (jam) normal (jam) (%) 1. Januari , Februari , Maret , April , Mei , Juni ,

26 Untuk selanjutnya dari indikator pencapaian ini kemudian dimasukkan kedalam matriks level performance, setelah itu dilanjutkan level skor diisi. Perhitungan ini dilakukan setiap bulan selama periode pengukuran yaitu periode januari sampai dengan juni Berikut adalah tahap penggunaan OMAX selengkapnya. 85

27 PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PERIODE 2012 PT. XYZ Kriteria EFEKTIVITAS EFISIENSI INFERENSIAL Produktivitas nilai aktual 76,3097 4,4694 0,1261 0,0020 0,0020 0,0337 0,0925 LEVEL Target 82,3472 4,9742 4,9742 0,0017 0,0015 0,0305 0, ,0705 4,8983 4,2824 0,0018 0,0019 0,0333 0, ,7937 4,8224 3,5905 0,0019 0,0021 0,0361 0, ,5170 4,7465 2,8987 0,0020 0,0022 0,0389 0, ,2403 4,6706 2,2069 0,0021 0,0023 0,0417 0, ,9635 4,5947 1,5150 0,0023 0,0025 0,0445 0, ,6868 4,5188 0,8232 0,0024 0,0026 0,0473 0, ,4101 4,4429 0,1314 0,0025 0,0025 0,0501 0, ,3400 4,3293 0,1213 0,0029 0,0130 0,0530 0, ,2700 4,2158 0,1111 0,0034 0,0235 0,0559 0, ,2000 4,1023 0,1010 0,0038 0,0340 0,0588 0, skor aktual Bobot NILAI PERFORMANCE INDICATOR 559 Tabel 4.17 Tabel Pengukuran Produktivitas Awal 86

28 PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PERIODE JANUARI 2013 PT. XYZ Kriteria EFISIENSI EFEKTIVITAS INFERENSIAL Produktivitas Nilai Aktual 79,9611 4,5838 4,5547 0,0019 0,0019 0,0556 0,0573 Target 82,3472 4,9742 4,9742 0,0017 0,0015 0,0305 0, ,0705 4,8983 4,2824 0,0018 0,0019 0,0333 0, ,7937 4,8224 3,5905 0,0019 0,0021 0,0361 0, ,5170 4,7465 2,8987 0,0020 0,0022 0,0389 0, ,2403 4,6706 2,2069 0,0021 0,0023 0,0417 0, ,9635 4,5947 1,5150 0,0023 0,0025 0,0445 0, ,6868 4,5188 0,8232 0,0024 0,0026 0,0473 0, ,4101 4,4429 0,1314 0,0025 0,0025 0,0501 0, ,3400 4,3293 0,1213 0,0029 0,0130 0,0530 0, ,2700 4,2158 0,1111 0,0034 0,0235 0,0559 0,1444 LEVEL ,2000 4,1023 0,1010 0,0038 0,0340 0,0588 0, Skor Aktual Bobot NILAI PERFORMANCE INDICATOR ,14 Tabel 4.18 Tabel Pengukuran Produktivitas Bulan Januari

29 PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PERIODE PEBRUARI 2013 PT. XYZ EFEKTIVITAS EFISIENSI INFERENSIAL Produktivitas Nilai Aktual 77,5556 4,6533 4,4146 0,0020 0,0019 0,0556 0,0533 Target 82,3472 4,9742 4,9742 0,0017 0,0015 0,0305 0, ,0705 4,8983 4,2824 0,0018 0,0019 0,0333 0, ,7937 4,8224 3,5905 0,0019 0,0021 0,0361 0, ,5170 4,7465 2,8987 0,0020 0,0022 0,0389 0, ,2403 4,6706 2,2069 0,0021 0,0023 0,0417 0, ,9635 4,5947 1,5150 0,0023 0,0025 0,0445 0, ,6868 4,5188 0,8232 0,0024 0,0026 0,0473 0, ,4101 4,4429 0,1314 0,0025 0,0025 0,0501 0, ,3400 4,3293 0,1213 0,0029 0,0130 0,0530 0, ,2700 4,2158 0,1111 0,0034 0,0235 0,0559 0,1444 LEVEL ,2000 4,1023 0,1010 0,0038 0,0340 0,0588 0, Skor Aktual Bobot NILAI PERFORMANCE INDICATOR , Tabel 4.19 Tabel Pengukuran Produktivitas Pebruari 88

30 PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PERIODE MARET 2013 PT. XYZ Produktivitas EFEKTIVITAS EFISIENSI INFERENSIAL LEVEL Nilai Aktual 73,8222 4,5663 4,5547 0,0019 0,0019 0,0556 0,0550 Target 82,3472 4,9742 4,9742 0,0017 0,0015 0,0305 0, ,0705 4,8983 4,2824 0,0018 0,0019 0,0333 0, ,7937 4,8224 3,5905 0,0019 0,0021 0,0361 0, ,5170 4,7465 2,8987 0,0020 0,0022 0,0389 0, ,2403 4,6706 2,2069 0,0021 0,0023 0,0417 0, ,9635 4,5947 1,5150 0,0023 0,0025 0,0445 0, ,6868 4,5188 0,8232 0,0024 0,0026 0,0473 0, ,4101 4,4429 0,1314 0,0025 0,0025 0,0501 0, ,3400 4,3293 0,1213 0,0029 0,0130 0,0530 0, ,2700 4,2158 0,1111 0,0034 0,0235 0,0559 0, ,2000 4,1023 0,1010 0,0038 0,0340 0,0588 0, Skor Aktual Bobot NILAI PERFORMANCE INDICATOR ,

31 PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PERIODE APRIL 2013 PT. XYZ EFEKTIVITAS EFISIENSI INFERENSIAL Produktivitas Nilai Aktual 81,4111 4,7726 4,6227 0,0018 0,0016 0,0556 0,0610 LEVEL Target 82,3472 4,9742 4,9742 0,0017 0,0015 0,0305 0, ,0705 4,8983 4,2824 0,0018 0,0019 0,0333 0, ,7937 4,8224 3,5905 0,0019 0,0021 0,0361 0, ,5170 4,7465 2,8987 0,0020 0,0022 0,0389 0, ,2403 4,6706 2,2069 0,0021 0,0023 0,0417 0, ,9635 4,5947 1,5150 0,0023 0,0025 0,0445 0, ,6868 4,5188 0,8232 0,0024 0,0026 0,0473 0, ,4101 4,4429 0,1314 0,0025 0,0025 0,0501 0, ,3400 4,3293 0,1213 0,0029 0,0130 0,0530 0, ,2700 4,2158 0,1111 0,0034 0,0235 0,0559 0, ,2000 4,1023 0,1010 0,0038 0,0340 0,0588 0, Skor Aktual Bobot NILAI PERFORMANCE INDICATOR ,29114 Tabel 4.21 Tabel Pengukuran Produktivitas Bulan April

32 PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PERIODE MEI 2013 PT. XYZ EFEKTIVITAS EFISIENSI INFERENSIAL Produktivitas Nilai Aktual 81,2889 4,8396 4,9783 0,0020 0,0016 0,0556 0,0557 Target 82,3472 4,9742 4,9742 0,0017 0,0015 0,0305 0, ,0705 4,8983 4,2824 0,0018 0,0019 0,0333 0, ,7937 4,8224 3,5905 0,0019 0,0021 0,0361 0, ,5170 4,7465 2,8987 0,0020 0,0022 0,0389 0, ,2403 4,6706 2,2069 0,0021 0,0023 0,0417 0, ,9635 4,5947 1,5150 0,0023 0,0025 0,0445 0, ,6868 4,5188 0,8232 0,0024 0,0026 0,0473 0, ,4101 4,4429 0,1314 0,0025 0,0025 0,0501 0, ,3400 4,3293 0,1213 0,0029 0,0130 0,0530 0, ,2700 4,2158 0,1111 0,0034 0,0235 0,0559 0,1444 LEVEL ,2000 4,1023 0,1010 0,0038 0,0340 0,0588 0, Skor Aktual Bobot NILAI PERFORMANCE INDICATOR , Tabel 4.22 Tabel Pengukuran Produktivitas Bulan Mei

33 PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PERIODE JUNI 2013 PT. XYZ EFEKTIVITAS EFISIENSI INFERENSIAL Produktivitas Nilai Aktual 74,0333 4,5794 4,6594 0,0020 0,0020 0,0556 0,0550 Target 82,3472 4,9742 4,9742 0,0017 0,0015 0,0305 0, ,0705 4,8983 4,2824 0,0018 0,0019 0,0333 0, ,7937 4,8224 3,5905 0,0019 0,0021 0,0361 0, ,5170 4,7465 2,8987 0,0020 0,0022 0,0389 0, ,2403 4,6706 2,2069 0,0021 0,0023 0,0417 0, ,9635 4,5947 1,5150 0,0023 0,0025 0,0445 0, ,6868 4,5188 0,8232 0,0024 0,0026 0,0473 0, ,4101 4,4429 0,1314 0,0025 0,0025 0,0501 0, ,3400 4,3293 0,1213 0,0029 0,0130 0,0530 0, ,2700 4,2158 0,1111 0,0034 0,0235 0,0559 0,1444 LEVEL ,2000 4,1023 0,1010 0,0038 0,0340 0,0588 0, Skor Aktual Bobot NILAI PERFORMANCE INDICATOR ,2258 Tabel 4.23 Tabel Pengukuran Produktivitas Bulan Juni

34 Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan matrikx, maka didapatkan total indikator pencapaian produktivitas (prestasi PT. XYZ) selama satu semester tahun Besarnya nilai indikator ini sesungguhnya dari divisi produksi PT. XYZ, sehingga dengan melihat peningkatan dan kemunduran dalam nilai indikator maka untuk meningkatkan dan mempertahankan produktivitas perusahaan. Besar nilai pencapaian indikator ini dapat digunakan untuk melihat kriteria produktivitas apa saja yang mempunyai hubungan paling besar dalam usaha untuk meningkatkan produktivitas. Sehingga dapat dipilih skala prioritas utama kriteria yang harus mendapatkan perhatian manajemen dalam usaha meningkatkan produktivitas pabrik pada khususnya produktivitas perusahaan pada umumnya. Setelah pengolahan data dilakukan, maka untuk dapat memberikan gambaran dan pandangan serta memudahkan dalam menganalisa hasil yang didapat dari pengolahan data, untuk itu dapat dilakukan dengan membuat trend data yang telah dihasilkan. Dengan adanya trend tersebut sehingga akan terlihat perbandingan indikator pencapaian sebelum dan saat ini/sekarang dari periode yang telah dilakukan pengukuran pencapaiannya. Analisa Indeks Produktivitas Dari hasil pengolahan data yang dilakukan di atas, dapat diketahui indeks produktivitas pada periode pengukuran, adapun rumus untuk menghitung indeks produktivitas, adalah dengan rumus sebagai berikut: Indeks Produktivitas = % 93

35 Indeks produktivitas dari bulan januari sampai juni 2013, adalah sebagai berikut: No. Periode Tahun 2013 Performance Indicatore Sekarang Sebelum Indek 1. Januari % 2. Februari ,19% 3. Maret ,04% 4. April ,75% 5. Mei ,63% 6. Juni ,23% Table 4.24 Tabel Performance Indicator 94

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 40 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Tinjauan Umum Perusahaan 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT XYZ merupakan salah satu cabang perusahaan internasional yang memproduksi produk-produk Fast Moving

Lebih terperinci

3 METODOLOGI. 3.3 Pengumpulan Data

3 METODOLOGI. 3.3 Pengumpulan Data 20 3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Juli - September 2011 di Dok Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Balai Teknologi Penangkapan Ikan (UPT BTPI), Muara Angke, Jakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENILITIAN

BAB III METODOLOGI PENILITIAN BAB III METODOLOGI PENILITIAN 3.1 Metode Penilitian Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian.

Lebih terperinci

PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX ABSTRAK

PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX ABSTRAK PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX Riani Nurdin, Yasrin Zabidi Jurusan Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto (STTA) Jl.

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMBAHASAN

BAB V ANALISA PEMBAHASAN BAB V ANALISA PEMBAHASAN Pengumpulan dan pengolahan data telah dilakukan dan disajikan pada bab sebelumnya yaitu bab EMPAT, selanjutnya hasilnya akan dianalisis dan diinterpretasikan untuk setiap kriteria

Lebih terperinci

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5 HASIL DAN PEMBAHASAN 35 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Kriteria Produktivitas dan Indikator Kinerja Kriteria-kriteria yang akan diukur meliputi kriteria efisiensi, kriteria efektivitas, dan kriteria inferensial. Kriteria efisiensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Masalah Metodologi penelitian adalah salah satu cara dalam penelitian yang menjabarkan tentang seluruh isi penelitian dari teknik pengumpulan data sampai pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. King Manufacture merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri manufaktur mold & dies. Adapun strategi yang digunakan oleh perusahaan untuk meresponi permintaan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. data yang diperoleh pada bab ini akan digunakan untuk mengukur nilai indikator

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. data yang diperoleh pada bab ini akan digunakan untuk mengukur nilai indikator BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Dalam bab ini penulis mengumpulkan dan mengolah data untuk mengukur nilai produktivitas dari aktivitas pemeliharaan gedung di PT. XYZ. Dimana data data yang diperoleh

Lebih terperinci

3 METODOLOGI. Gambar 2 Peta lokasi penelitian

3 METODOLOGI. Gambar 2 Peta lokasi penelitian 22 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan data di lapangan dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai dengan Maret 2012. Lokasi pengambilan data dilaksanakan di galangan kapal Koperasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian secara sistematik, sehingga akan memudahkan dalam pelaksanaan penelitian. 3.1 Tempat

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN Langkah pengumpulan dan pengolahan data telah selesai dilakukan dan telah disajikan dalam bab sebelumnya yaitu bab 4 (empat), maka proses selanjutnya adalah proses analisa

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah

Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah 3.1. Flowchart Pemecahan Masalah Penelitian ini disajikan dalam langkah-langkah seperti yang terdapat pada gambar dibawah ini. Penyajian secara sistematis dibuat agar

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisa Tahapan AHP 5.1.1 Kuesioner Tahap Pertama Dari hasil kalkulasi pada Tabel 4.6, dapat dilihat bahwa rasio 2 yaitu perbandingan antara total produk yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia industri sangat ketat, khususnya dalam industri sepatu, hanya perusahaan yang memiliki sistem distribusi dan produksi yang baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Bridgestone Tire Indonesia, merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang pembuatan produk ban. Agar perusahaan tetap bersaing dengan perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX PADA BAGIAN PRODUKSI PABRIK KELAPA SAWIT GEDONG BIARA PT MOPOLI RAYA TUGAS SARJANA

ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX PADA BAGIAN PRODUKSI PABRIK KELAPA SAWIT GEDONG BIARA PT MOPOLI RAYA TUGAS SARJANA ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX PADA BAGIAN PRODUKSI PABRIK KELAPA SAWIT GEDONG BIARA PT MOPOLI RAYA TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat

Lebih terperinci

Produktivitas dipengaruhi oleh efisiensi, efektivitas dan kualitas. Bersama dengan inovasi dan kualitas kerja, produktivitas menentukan kinerja

Produktivitas dipengaruhi oleh efisiensi, efektivitas dan kualitas. Bersama dengan inovasi dan kualitas kerja, produktivitas menentukan kinerja Produktivitas dipengaruhi oleh efisiensi, efektivitas dan kualitas. Bersama dengan inovasi dan kualitas kerja, produktivitas menentukan kinerja organisasi total, yaitu kemampuan memperoleh keuntungan Tanpa

Lebih terperinci

PENDEKATAN MODEL OBJECTIVE MATRIX-AHP UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA PELAYANAN PADA KANTOR KELURAHAN

PENDEKATAN MODEL OBJECTIVE MATRIX-AHP UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA PELAYANAN PADA KANTOR KELURAHAN PENDEKATAN MODEL OBJECTIVE MATRIX-AHP UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA PELAYANAN PADA KANTOR KELURAHAN Rina Fiati 1) 1) Teknik Informatika UMK Jl Gondang Manis Bae Kudus Email : rfiati003@yahoo.com

Lebih terperinci

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN TAHU DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX)

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN TAHU DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) AGROINTEK Volume 9, No. 2 Agustus 2015 109 PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN TAHU DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) Agus Supriyanto 1, Banun Diyah Probowati 2, Burhan 2 1 Alumni Program Studi Teknologi

Lebih terperinci

PENGUKURAN DAN ANALISA PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PTPN IV UNIT USAHA SAWIT LANGKAT

PENGUKURAN DAN ANALISA PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PTPN IV UNIT USAHA SAWIT LANGKAT PENGUKURAN DAN ANALISA PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PTPN IV UNIT USAHA SAWIT LANGKAT TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5 HASIL DAN PEMBAHASAN 40 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Kriteria Produktivitas dan Indikator Kinerja Pengukuran dengan model OMAX (Objective Matrix) menggabungkan kriteria-kriteria produktivitas galangan ke dalam suatu bentuk yang

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. mengetahui kondisi perusahaan dari waktu ke waktu selama pengukuran

BAB V ANALISA HASIL. mengetahui kondisi perusahaan dari waktu ke waktu selama pengukuran 75 BAB V ANALISA HASIL Pengumpulan dan pengolahan data telah dilakukan dan disajikan pada bab 4 (empat), selanjutnya hasilnya akan dianalisa untuk mengetahui interprestasi untuk setiap kriteria yang dinilai

Lebih terperinci

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus Di CV CARI RASA Kota Bandung)

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus Di CV CARI RASA Kota Bandung) PENGUKURAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus Di CV CARI RASA Kota Bandung) TUGAS AKHIR Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metodologi penelitian bertujuan untuk memberikan kerangka penelitian yang sistematis sehingga dapat memberikan kesesuaian antara tujuan penelitian dengan

Lebih terperinci

USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PT. PERKEBUNAN LEMBAH BHAKTI ACEH SINGKIL

USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PT. PERKEBUNAN LEMBAH BHAKTI ACEH SINGKIL USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PT. PERKEBUNAN LEMBAH BHAKTI ACEH SINGKIL Anwar 1, Syarifuddin 2, Sri Deza Kurnia Devi 3 Mahasiswa Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan 3.1.1 Studi Pendahuluan Hal pertama yang dilakukan pada setiap penelitian adalah melakukan studi pendahuluan. Penelitian

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuesioner penentuan sasaran KUESIONER PENENTUAN SASARAN

Lampiran 1 Kuesioner penentuan sasaran KUESIONER PENENTUAN SASARAN LAMPIRAN 66 Lampiran 1 Kuesioner penentuan sasaran KUESIONER PENENTUAN SASARAN Kuesioner lanjutan untuk keperluan : Penelitian dalam mengukur tingkat produktivitas dari variable-variabel yang berpengaruh

Lebih terperinci

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX 215 PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX R.Bagus Yosan (1), Muhammad Kholil (2), Purwanto (3) 1,2,3 Program Studi Teknik Industri Universitas Mercubuana Jakarta Jl. Meruya

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: pengukuran kinerja, stakeholder, kpi

ABSTRAK. Kata kunci: pengukuran kinerja, stakeholder, kpi ABSTRAK Perusahaan belum pernah menerapkan pengukuran kinerja terhadap pihakpihak yang berhubungan dengan perusahaan.. Melihat hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengukuran kinerja.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemampuan berkompetisi antar perusahaan industri kini semakin tinggi, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk selalu memperbaiki kinerja sistem industri yang

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADA PT HAMSON INDONESIA INCREASING THE PRODUCTIVITY AT PT HAMSON INDONESIA

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADA PT HAMSON INDONESIA INCREASING THE PRODUCTIVITY AT PT HAMSON INDONESIA Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADA PT HAMSON INDONESIA INCREASING THE PRODUCTIVITY AT PT HAMSON INDONESIA Arnolt K. Pakpahan 1, Didien Suhardini 2, Prabowo Ehsy 3 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX)

PENGUKURAN KINERJA PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PENGUKURAN KINERJA PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PENDAHULUAN Sirajuddin, Putiri Bhuana Katili, Koko Cahyana Jaya Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sultan

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS LANTAI PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX)

ANALISIS PRODUKTIVITAS LANTAI PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) ANALISIS PRODUKTIVITAS LANTAI PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus di PT. King Manufacture) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERBASIS MODEL OBJECTIVE MATRIX ( OMAX ) PADA PRODUKSI PLASTIK CV. ISKASARI JAYA WARU - SIDOARJO SKRIPSI

ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERBASIS MODEL OBJECTIVE MATRIX ( OMAX ) PADA PRODUKSI PLASTIK CV. ISKASARI JAYA WARU - SIDOARJO SKRIPSI ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERBASIS MODEL OBJECTIVE MATRIX ( OMAX ) PADA PRODUKSI PLASTIK CV. ISKASARI JAYA WARU - SIDOARJO SKRIPSI Disusun Oleh : AGUSTINA FATMAWATI 0942010051 YAYASAN KESEJAHTERAAN

Lebih terperinci

Analisis Produktivitas dengan Metode Objective Matrix (OMAX) di PT. X

Analisis Produktivitas dengan Metode Objective Matrix (OMAX) di PT. X Analisis Produktivitas dengan Metode Objective Matrix (OMAX) di PT. X Fitri Agustina 1 dan Nina Aris Riana Program Studi Teknik Industri, Universitas Trunojoyo Madura Jl. Raya Telang PO. BOX. 02 Telp:

Lebih terperinci

PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS PRODUKSI DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PG.KREBET BARU MALANG

PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS PRODUKSI DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PG.KREBET BARU MALANG 80 Pengukuran dan Analisis Produktivitas...(R.Faridz, dkk) PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS PRODUKSI DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PG.KREBET BARU MALANG Raden Faridz, Burhan, dan Adelya

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 1. Berdasarkan analisis kinerja fungsional dari proses perbaikan yang terjadi di PT. Smelting dan dengan membandingkan dengan pendekatan BSC, maka dapat disimpulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. situasi yang menggambarkan bangkitnya kembali perekonomian yang telah

BAB I PENDAHULUAN. situasi yang menggambarkan bangkitnya kembali perekonomian yang telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Situasi dan kondisi perekonomian Bangsa Indonesia dewasa ini adalah situasi yang menggambarkan bangkitnya kembali perekonomian yang telah terpuruk, sejak jatuhnya pemerintahan

Lebih terperinci

ANALISA PRODUKTIVITAS DAN RISIKO DI PT.PETROKIMIA GRESIK

ANALISA PRODUKTIVITAS DAN RISIKO DI PT.PETROKIMIA GRESIK ANALISA PRODUKTIVITAS DAN RISIKO DI PT.PETROKIMIA GRESIK Dosen Ir. Patdono Suwignjo, M.Eng.Sc., Ph.D Dosen Ko-pembimbing Syarifa Hanoum, ST, MT Anisatur Rohmah 2505.100.003 Jurusan Teknik Industri Fakultas

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produktivitas

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produktivitas 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produktivitas Secara umum produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan atau sebagian sumberdaya (input) yang

Lebih terperinci

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DAN RISIKO PADA PRODUKSI ROKOK SIGARET KRETEK MESIN (SKM) (Studi Kasus Pada PT. Cakra Guna Cipta Malang)

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DAN RISIKO PADA PRODUKSI ROKOK SIGARET KRETEK MESIN (SKM) (Studi Kasus Pada PT. Cakra Guna Cipta Malang) PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DAN RISIKO PADA PRODUKSI ROKOK SIGARET KRETEK MESIN (SKM) (Studi Kasus Pada PT. Cakra Guna Cipta Malang) THE MEASUREMENT OF PRODUCTIVITY AND RISK IN MACHINE KRETEK CIGARETTE (SKM)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. mempunyai suatu pedoman, dimana penetapan standar ini memberikan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. mempunyai suatu pedoman, dimana penetapan standar ini memberikan BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penetapan Biaya Produksi Standar Biaya standar merupakan biaya yang dianggarkan terlebih dahulu sebelum perusahaan memulai produksi. Biaya Standar yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produktivitas Menurut Gasperz V (2000), produktivitas adalah perbandingan antara keluaran (output) dan masukan (input) pada perusahaan, dapat diartikan sebagai rasio

Lebih terperinci

1 BAB II LANDASAN TEORI

1 BAB II LANDASAN TEORI 1 BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kajian literatur induktif dan deduktif. Kajian induktif adalah kajian yang dilakukan untuk memperoleh informasi dari penelitian - penelitian

Lebih terperinci

Nurul Hazmi Hamidah, Panji Deoranto, Retno Astuti

Nurul Hazmi Hamidah, Panji Deoranto, Retno Astuti ANALISIS PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX): STUDI KASUS PADA BAGIAN PRODUKSI SARI ROTI PT NIPPON INDOSARI CORPINDO, TBK PASURUAN Productivity Analysis Using Objective Matrix (OMAX)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Suryaraya Lestari 1 merupakan salah satu industri berskala besar yang

BAB I PENDAHULUAN. PT. Suryaraya Lestari 1 merupakan salah satu industri berskala besar yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah PT. Suryaraya Lestari 1 merupakan salah satu industri berskala besar yang memproduksi minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil : CPO). Perusahaan ini mengolah

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS PADA BAGIAN PRODUKSI KEJU MOZZARELLA MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX

ANALISIS PRODUKTIVITAS PADA BAGIAN PRODUKSI KEJU MOZZARELLA MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX ANALISIS PRODUKTIVITAS PADA BAGIAN PRODUKSI KEJU MOZZARELLA MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (STUDI KASUS DI UKM RUMAH YOGHURT, JUNREJO, BATU). Productivity Analysis Of Mozzarella Chesse Production

Lebih terperinci

ANALISA PENCAPAIAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PENGGUNAAN MESIN LAS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL OMAX DI PT. DOK DAN PERKAPALAN SURABAYA

ANALISA PENCAPAIAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PENGGUNAAN MESIN LAS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL OMAX DI PT. DOK DAN PERKAPALAN SURABAYA ANALISA PENCAPAIAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PENGGUNAAN MESIN LAS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL OMAX DI PT. DOK DAN PERKAPALAN SURABAYA Alifatul Fitriyah S1Pendidikan Teknik Mesin Produksi, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi di dunia bisnis menuntut persaingan yang ketat. Persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi di dunia bisnis menuntut persaingan yang ketat. Persaingan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi di dunia bisnis menuntut persaingan yang ketat. Persaingan yang terjadi di dunia bisnis telah memasuki perdagangan bebas dimana pesaing asing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pendahuluan LabSosio PUSKA Sosiologi telah menetapkan visinya, yaitu menjadi sebuah pusat kajian yang dapat memberi sumbangan secara berarti untuk pengembangan sosiologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. strategi pengembangan sumber daya manusia. Sumber daya manusia atau yang sering

BAB I PENDAHULUAN. strategi pengembangan sumber daya manusia. Sumber daya manusia atau yang sering 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan, umumnya pengembangan level organisasi, disatukan dalam bagian strategi pengembangan sumber daya manusia. Sumber daya manusia atau yang sering disebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang disesuaikan dengan jumlah order yang dimiliki oleh suatu industri, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. yang disesuaikan dengan jumlah order yang dimiliki oleh suatu industri, sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini hampir semua perusahaan yang bergerak di bidang industri dihadapkan pada tingkat persaingan yang semakin kompetitif. Hal ini mengharuskan perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Produktivitas dapat digunakan oleh perusahaan sebagai pedoman atau

BAB I PENDAHULUAN. Produktivitas dapat digunakan oleh perusahaan sebagai pedoman atau II-20 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Produktivitas dapat digunakan oleh perusahaan sebagai pedoman atau acuan untuk mengetahui tingkat kinerja perekonomian secara menyeluruh. Pengukuran

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIFITAS MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus: PT. Moradon Berlian Sakti)

ANALISIS PRODUKTIFITAS MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus: PT. Moradon Berlian Sakti) ANALISIS PRODUKTIFITAS MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus: PT. Moradon Berlian Sakti) Prima Fithri 1, Indra Firdaus 2 1 Dosen Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Produktivitas merupakan salah satu kriteria penting yang sering

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Produktivitas merupakan salah satu kriteria penting yang sering BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produktivitas merupakan salah satu kriteria penting yang sering digunakan dalam pengukuran kinerja suatu perusahaan. Produktivitas menunjukkan seberapa baik perusahaan

Lebih terperinci

Pengukuran Produktivitas Proses Produksi Stand Assy Main dengan Metode OMAX di PT. IP Karawang

Pengukuran Produktivitas Proses Produksi Stand Assy Main dengan Metode OMAX di PT. IP Karawang Petunjuk Sitasi: Herwanto, D., & Ardiatma, D. W. (2017). engukuran tivitas Proses si Stand Assy Main dengan Metode OMAX di PT. IP Karawang. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. F21-27). Malang: Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alur Penelitian Berikut ini adalah diagram alur yang digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan penelitian. Mulai Menentukan Objek Penelitian Identifikasi Masalah

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PADA PT. PLN CABANG MEDAN DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM

PENGUKURAN KINERJA PADA PT. PLN CABANG MEDAN DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM PENGUKURAN KINERJA PADA PT. PLN CABANG MEDAN DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM Disusun oleh : TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik DELFANDI PUTERA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. produksi dilakukan proses pengolahan input menjadi output. Semakin sedikit

BAB II LANDASAN TEORI. produksi dilakukan proses pengolahan input menjadi output. Semakin sedikit BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Produksi 2.1.1 Fungsi Produksi Efisiensi berhubungan erat dengan proses produksi karena dalam produksi dilakukan proses pengolahan input menjadi output. Semakin sedikit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia industri, terutama untuk masalah produksi. Perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. dunia industri, terutama untuk masalah produksi. Perusahaan dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan antar perusahaan merupakan hal yang biasa dalam dunia industri, terutama untuk masalah produksi. Perusahaan dapat memenangkan persaingan dengan perusahaan

Lebih terperinci

Analisis Pengukuran Kinerja Departemen Pengadaan dengan Metode Objective Matrix (OMAX)

Analisis Pengukuran Kinerja Departemen Pengadaan dengan Metode Objective Matrix (OMAX) Petunjuk Sitasi: Azlia, W., Arifianto, E. Y., & Noegroho, I. (2017). Analisis Pengukuran Kinerja Departemen Pengadaan dengan Metode Objective Matrix (OMAX). Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. F258-264).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaan adalah memperoleh keuntungan. Perusahaan harus memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaan adalah memperoleh keuntungan. Perusahaan harus memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan mempunyai tujuan yang hendak akan dicapai dan tujuan utama dari perusahaan adalah memperoleh keuntungan. Perusahaan harus memiliki manajemen

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN DAN EVALUASI PRODUKTIVITAS DENGAN METODE OMAX DI BAGIAN PRODUKSI PABRIK GULA GEMPOLKEREP MOJOKERTO. Oleh: Sudiyarto dan Waskito

ANALISIS PENGUKURAN DAN EVALUASI PRODUKTIVITAS DENGAN METODE OMAX DI BAGIAN PRODUKSI PABRIK GULA GEMPOLKEREP MOJOKERTO. Oleh: Sudiyarto dan Waskito ANALISIS PENGUKURAN DAN EVALUASI PRODUKTIVITAS DENGAN METODE OMAX DI BAGIAN PRODUKSI PABRIK GULA GEMPOLKEREP MOJOKERTO Oleh: Sudiyarto dan Waskito ABSTRACT Conventional productivity measurement manner

Lebih terperinci

Joko Susetyo Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Joko Susetyo Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX DAN GREEN PRODUCTIVITY DI RUMAH PEMOTONGAN AYAM Joko Susetyo Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Institut Sains & Teknologi AKPRIND

Lebih terperinci

PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS DI PT. TIGA MANUNGGAL SYNTHETIC INDUSTRIES DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX)

PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS DI PT. TIGA MANUNGGAL SYNTHETIC INDUSTRIES DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS DI PT. TIGA MANUNGGAL SYNTHETIC INDUSTRIES DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) Fani Tania, Mujiya Ulkhaq *) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

JUDUL : GKM PERKASA MENURUNKAN KONSUMSI PEMAKAIAN LISTRIK PADA PJU KAWASAN INDUSTRI KRAKATAU I CILEGON PROFIL GKM PERKASA PT KIEC

JUDUL : GKM PERKASA MENURUNKAN KONSUMSI PEMAKAIAN LISTRIK PADA PJU KAWASAN INDUSTRI KRAKATAU I CILEGON PROFIL GKM PERKASA PT KIEC JUDUL : GKM PERKASA MENURUNKAN KONSUMSI PEMAKAIAN LISTRIK PADA PJU KAWASAN INDUSTRI KRAKATAU I CILEGON PROFIL GKM PERKASA PT KIEC Dibentuk : 22 Juli 2013 Divisi : Pengawasan Pemb. & Perawatan Judul GKM

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI 3.1. Metodologi Penelitian

BAB 3 METODOLOGI 3.1. Metodologi Penelitian BAB 3 METODOLOGI 3.1. Metodologi Penelitian Terdapat beberapa tahap yang dilakukan dalam penelitian ini.tahapantahapan tersebut dapat terlihat dalam gambar 3.1. Gambar 3.1. Langkah-Langkah Penelitian 20

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Blocher/Chen/Lin (2007:306) mengemukakan bahwa produktivitas adalah rasio output

BAB I PENDAHULUAN. Blocher/Chen/Lin (2007:306) mengemukakan bahwa produktivitas adalah rasio output BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan mempunyai tujuan. Tujuan perusahaan adalah mencari laba semaksimal mungkin. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan melakukan operasinya. Proses

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Awal Berdirinya PT. SINAR REJEKI MESINDO

BAB 2 GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Awal Berdirinya PT. SINAR REJEKI MESINDO BAB 2 GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Sejarah Awal Berdirinya PT. SINAR REJEKI MESINDO PT. SINAR REJEKI MESINDO pada awalnya adalah Bengkel Las Listrik dengan nama SINAR REJEKI yang didirikan pada tanggal 30

Lebih terperinci

Analisis Peningkatan Produktivitas Di Lantai Produksi dengan Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) *

Analisis Peningkatan Produktivitas Di Lantai Produksi dengan Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) * Reka Integra ISSN 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.1 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2013 Analisis Peningkatan tivitas Di Lantai si dengan Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. erat dengan motivasi karyawan dalam bekerja. Perusahaan sudah tentu

BAB I PENDAHULUAN. erat dengan motivasi karyawan dalam bekerja. Perusahaan sudah tentu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam lembaga kerja apapun, kompensasi memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan motivasi karyawan dalam bekerja. Perusahaan sudah tentu mengharapkan para karyawannya

Lebih terperinci

Didien Suhardini, Arnolt Kristian Pakpahan dan Arum Tri Astuti;

Didien Suhardini, Arnolt Kristian Pakpahan dan Arum Tri Astuti; PENGUKURAN PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI PRODUK PANEL BOX PT. DWIMUKTI GRAHA ELEKTRINDO DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DAN PERBAIKAN PRODUKTIVITAS Didien Suhardini, Arnolt Kristian Pakpahan

Lebih terperinci

USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LANTAI PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus di PT Agronesia Divisi Industri Karet) *

USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LANTAI PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus di PT Agronesia Divisi Industri Karet) * Reka Integra ISSN:2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2015 USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LANTAI PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun wisatawan mancanegara. Dengan peran ini, Yogyakarta menjadi

BAB I PENDAHULUAN. maupun wisatawan mancanegara. Dengan peran ini, Yogyakarta menjadi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yogyakarta merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia. Propinsi ini kerap dikunjungi oleh wisatawan, baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PT. SINAR GALUH PRATAMA CHANDRA GUNAWAN D

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PT. SINAR GALUH PRATAMA CHANDRA GUNAWAN D PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PT. SINAR GALUH PRATAMA TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS PRODUKSI DI PERUSAHAAN KECAP MANALAGI DENPASAR SKRIPSI. Oleh: ALFIANA AFIFI NIM:

ANALISIS PRODUKTIVITAS PRODUKSI DI PERUSAHAAN KECAP MANALAGI DENPASAR SKRIPSI. Oleh: ALFIANA AFIFI NIM: ANALISIS PRODUKTIVITAS PRODUKSI DI PERUSAHAAN KECAP MANALAGI DENPASAR SKRIPSI Skripsi ini diajukan sebagai syarat untuk mencapai gelar Sarjana Teknologi Pertanian pada Fakultas Teknologi Pertanian Universitas

Lebih terperinci

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PRODUKSI TEH GELAS MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (Studi Kasus : PT CS2 POLA SEHAT)

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PRODUKSI TEH GELAS MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (Studi Kasus : PT CS2 POLA SEHAT) PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PRODUKSI TEH GELAS MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (Studi Kasus : PT CS2 POLA SEHAT) K.A. heru Irianto1, Amiluddin Zahri, Hasmawaty Universitas Bina Darma Palembang Jalan Jenderal

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI DI PABRIK GULA TOELANGAN PT PERKEBUNAN NUSANTARA X SIDOARJO DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX)

ANALISIS PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI DI PABRIK GULA TOELANGAN PT PERKEBUNAN NUSANTARA X SIDOARJO DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) ANALISIS PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI DI PABRIK GULA TOELANGAN PT PERKEBUNAN NUSANTARA X SIDOARJO DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) Productivity Analysis of Toelangan Sugar Factory PTPN X Sidoarjo at

Lebih terperinci

EVALUASI EFISIENSI, EFEKTIVITAS, DAN PRODUKTIVITAS PEMBUATAN POLIS PADA PT AJ CENTRAL ASIA RAYA DENGAN METODE LINE BALANCING SKRIPSI

EVALUASI EFISIENSI, EFEKTIVITAS, DAN PRODUKTIVITAS PEMBUATAN POLIS PADA PT AJ CENTRAL ASIA RAYA DENGAN METODE LINE BALANCING SKRIPSI EVALUASI EFISIENSI, EFEKTIVITAS, DAN PRODUKTIVITAS PEMBUATAN POLIS PADA PT AJ CENTRAL ASIA RAYA DENGAN METODE LINE BALANCING SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era perdagangan bebas, setiap perusahaan dituntut untuk dapat selalu meningkatkan daya saingnya agar bisa tangguh menghadapi persaingan. Dalam kaitan

Lebih terperinci

*Penulis Korespondensi:

*Penulis Korespondensi: ANALISIS PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus Pada Bagian Produksi Sari Roti PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk Pasuruan) Productivity Analysis Using Objective Matrix (OMAX)

Lebih terperinci

LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Flow Chart Proses Produksi

LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Flow Chart Proses Produksi 134 LAMIRAN LAMIRAN 1 Flow Chart roses roduksi 135 Lampiran 2 Sejarah erusahaan Sumber : T. Bakrie Building Industries 136 Lampiran 3 Struktur Organisasi erusahaan Sumber : T. Bakrie Building Industries

Lebih terperinci

Jadwal Shalat Bulan Januari, 2015 M Denpasar, Bali, Indonesia

Jadwal Shalat Bulan Januari, 2015 M Denpasar, Bali, Indonesia Jadwal Shalat Bulan Januari, 2015 M 01 04:29 04:39 06:01 06:27 12:24 15:51 18:44 19:59 (9:16) 02 04:30 04:40 06:01 06:27 12:24 15:51 18:45 19:59 (9:18) 03 04:30 04:40 06:02 06:28 12:25 15:51 18:45 20:00

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Utara, baik yang dikelola oleh BUMN seperti PTPN 2, PTPN 3, dan PTPN 4

BAB I PENDAHULUAN. Utara, baik yang dikelola oleh BUMN seperti PTPN 2, PTPN 3, dan PTPN 4 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan industri pengolahan kelapa sawit saat ini meningkat dengan sangat cepat. Terutama industri pabrik kelapa sawit yang ada di wilayah Sumatera

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS, HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS, HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISIS, HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 GAMBARAN UMUM PROYEK Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja diperlukan adanya sarana dan prasarana yang memadai. Untuk ini telah telah diupayakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Produktivitas Dewasa ini kesadaran akan perlunya peningkatan produktivitas semakin meningkat, karena adanya suatu keyakinan bahwa perbaikan produktivitas akan memberikan kontribusi

Lebih terperinci

Keywords : Parsial Productivity, Objective Matrix (OMAX), Productivity Index

Keywords : Parsial Productivity, Objective Matrix (OMAX), Productivity Index ANALISIS PRODUKTIVITAS STASIUN PROSES PEMURNIAN NIRA MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus Pada PG Kebon Agung Malang) Analysis of Production Productivity Using Objective Matrix (OMAX)

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISIS PRODUKTIVITAS MESIN CETAK DI PT XY MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX

TUGAS AKHIR ANALISIS PRODUKTIVITAS MESIN CETAK DI PT XY MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX TUGAS AKHIR ANALISIS PRODUKTIVITAS MESIN CETAK DI PT XY MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX Diajukan guna melengkapi sebagai syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun oleh : Nama : Khoerul

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak

BAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan teknologi yang ada. Adanya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis studi kasus pada PT. XYZ, penelitian ini telah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis studi kasus pada PT. XYZ, penelitian ini telah BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah melakukan analisis studi kasus pada PT. XYZ, penelitian ini telah memberikan beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Visi, misi, dan strategi yang ditetapkan

Lebih terperinci

Analisa Produktivitas Pada Divisi Produksi PT. XYZ Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX)

Analisa Produktivitas Pada Divisi Produksi PT. XYZ Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) Analisa Produktivitas Pada Produksi PT. XYZ Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) Sugeng Rahmatullah 1, Putiri Bhuana Katili 2, Nuraida Wahyuni 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Profl Singkat PT. Delta Dunia Sandang Tekstil. Jalan Raya Semarang-Demak KM 14 Desa Tambakroto Kecamatan Sayung

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Profl Singkat PT. Delta Dunia Sandang Tekstil. Jalan Raya Semarang-Demak KM 14 Desa Tambakroto Kecamatan Sayung BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Profl Singkat PT. Delta Dunia Sandang Tekstil PT. Delta Dunia Sandang Tekstil (DDST) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Tekstil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produksi akan tetapi lebih sebagai aset perusahaan yang harus dikelola dan. bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. produksi akan tetapi lebih sebagai aset perusahaan yang harus dikelola dan. bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Jakarta. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia memegang peranan yang sangat penting dalam sebuah organisasi. Sumber daya manusia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen

Lebih terperinci

Aluwi Jurnal MIX, Volume IV, No. 2, Juni 2014 ANALISIS PRODUKTIVITAS PARSIAL DEPARTEMEN PRODUKSI DENGAN METODE OMAX DI PT GANDUM MAS KENCANA

Aluwi Jurnal MIX, Volume IV, No. 2, Juni 2014 ANALISIS PRODUKTIVITAS PARSIAL DEPARTEMEN PRODUKSI DENGAN METODE OMAX DI PT GANDUM MAS KENCANA ANALISIS PRODUKTIVITAS PARSIAL DEPARTEMEN PRODUKSI DENGAN METODE OMAX DI PT GANDUM MAS KENCANA Aluwi Instutite Pertanian Bogor (IPB) Email: aluwiy@gmail.com Abstract: This thesis discusses the analysis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penciptaan atau pembuatan barang, jasa, atau kombinasinya, melalui transformasi

BAB I PENDAHULUAN. penciptaan atau pembuatan barang, jasa, atau kombinasinya, melalui transformasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen operasi merupakan suatu kegiatan yang berhubungan dengan penciptaan atau pembuatan barang, jasa, atau kombinasinya, melalui transformasi sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelaku dari keseluruhan tingkat perencanaan sampai dengan evaluasi yang

BAB I PENDAHULUAN. pelaku dari keseluruhan tingkat perencanaan sampai dengan evaluasi yang 13 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dunia kerja sekarang dituntut menciptakan kinerja karyawan yang tinggi untuk pengembangan perusahaan. Perusahaan harus mampu membangun dan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Padang dengan pendekatan balanced scorecard. Berdasarkan hasil

BAB V PENUTUP. Padang dengan pendekatan balanced scorecard. Berdasarkan hasil BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kinerja PDAM Kota Padang dengan pendekatan balanced scorecard. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja perusahaan dengan pendekatan

Lebih terperinci

ZHAFIRA HADYAN

ZHAFIRA HADYAN ZHAFIRA HADYAN 3108 100 017 Proyek Pembangunan Tempat pengolahan Besi PT. Master Steel Manufactory dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober 2011 sampai dengan 31 Juli 2012. Setiap proyek perlu dilakukan tindakan

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA PT. XYZ. Disusun Oleh : ANGELA CLARA BERNADIA S

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA PT. XYZ. Disusun Oleh : ANGELA CLARA BERNADIA S PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA PT. XYZ Disusun Oleh : ANGELA CLARA BERNADIA S. 5303012016 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

Lebih terperinci