korespondensi:
|
|
- Lanny Hardja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS PRODUKTIVITAS BAGIAN PENGOLAHAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (STUDI KASUS DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII NGRANGKAH PAWON KABUPATEN KEDIRI) PRODUCTIVITY ANALYSIS OF PROCESSING DIVISION BY USING OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (A CASE STUDY OF PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII NGRANGKAH PAWON KEDIRI REGENCY ) Nur Aditya Saddad 1, Panji Deoranto 2 dan Ika Atsari Dewi 2 1 Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fak. Teknologi Pertanian Univ. Brawijaya 2 Dosen Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fak. Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya korespondensi: adityasaddad@gmail.com, deoranto@ub.ac.id, ikaatsaridewi@ub.ac.id ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah mengukur dan menganalisis tingkat produktivitas ( ) untuk mengetahui komponen-komponen penyebab terjadinya perubahan produktivitas pada Bagian Pengolahan PT Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII) Ngrangkah Pawon dan memberikan usulan perbaikan produktivitas pada perusahaan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni Juli Adapun pengukuran produktivitas yang digunakan adalah model Objective Matrix (OMAX). Usulan perbaikan peningkatan produktivitas di PTPN XII Ngrangkah Pawon adalah untuk menghasilkan produk sebesar ,6 Kg diperlukan ,37 Kg bahan baku (kopi glondong) dengan usaha peningkatan kualitas bahan baku; 495 Orang Hari Kerja (OHK) tenaga kerja dengan mengusahakan penetapan jumlah tenaga kerja secara optimal; 500,92 m Stp bahan bakar kayu dengan mengusahakan kelancaran proses pengeringan; 92,12 jam kerja mesin genset dengan mengusahakan ketepatan penggunaan dan kelancaran pengolahan; serta energi listrik sebanyak 1.489,19 KWH dengan mengusahakan pemakaian energi listrik secara hemat. Sebelum penelitian dilakukan untuk menghasilkan output sebesar ,6 Kg digunakan Kg bahan baku, 538 OHK tenaga kerja, 935 m Stp bahan bakar kayu, 141 jam kerja mesin genset, dan KWH energi listrik. Kata Kunci: Performance, Indeks Produktivitas, Diagram Fishbone, Kopi, Bahan Baku ABSTRACT The purpose of this study was to measure and analyze the level of productivity ( ) as well as to find out which components caused the changes in productivity occurred in the Processing Division of PT Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII) Ngrangkah Pawon. Thus, the proposal of improvement productivity could be offered. This research was conducted in June July Objective Matrix (OMAX) was used as measurement tool. The improvement proposal for the increase of productivity in PTPN XII Ngrangkah Pawon suggested that in order to produce 18,586.6 kg product of coffee, 75, kg of raw material (kopi glondong) by attempting quality improvement; 495 OHK (Orang Harian Kerja) labors, by attempting the determination of the amount of the workforce optimally, 500,92 m Stp wood fuel, by attempting the smoothness of drying process, 92,12 the working hours of diesel engine, by attempting the usage accuracy as well as the processing fluency, and 1, KWH electrical energy were needed, by attempting the electric energy consumption efficiently. Meanwhile, before this research was executed to produce 18,586.6 kilograms output, 81,233 kilograms of raw material, 538 OHK of labors, 935 m Stp of wood fuel, 141 hours working of diesel engine, and 1,983 KWH electrical energy were utilized. Keywords :Performance, Productivity Index, Fishbone Diagram, Raw Material, Coffee 1
2 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemampuan bersaing suatu industri tidak hanya diukur dari keunggulan produk di pasaran secara sesaat, tetapi juga kinerja sistem industri secara keseluruhan dalam jangka panjang. Suatu perusahaan dituntut untuk mempertahankan dan selalu meningkatkan kemampuan daya saing. Untuk memenangkan persaingan tidak ada jalan lain selain produktivitas perusahaan yang tinggi dengan upaya meningkatkan produktivitas pada seluruh tingkat dalam perusahaan. PT Perkebunan Nusantara XII Ngrangkah Pawon sebagai bagian dari PTPN XII yang menjadi salah satu produsen kopi, dituntut untuk selalu memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan perekonomian nasional. Produktivitas diartikan sebagai perbandingan antara nilai yang dihasilkan suatu kegiatan terhadap nilai semua masukan yang digunakan dalam melakukan kegiatan tersebut. Pada tingkat perusahaan, produktivitas digunakan sebagai sarana manajemen untuk menganalisis dan mendorong efisiensi produksi serta mengetahui seberapa optimal perusahaan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki (input) dalam menghasilkan output yang ditargetkan (Sinungan, 2005). Salah satu metode yang dapat digunakan dalam pengukuran produktivitas adalah Objective Matrix (OMAX). OMAX adalah suatu sistem pengukuran produktivitas parsial yang dikembangkan untuk memantau produktivitas dari tiap bagian perusahaan dengan kriteria produktivitas yang sesuai dengan keberadaan bagian tersebut (Irsyadi, 2005) Rumusan Masalah Bagaimanakah tingkat produktivitas pada Bagian pengolahan PT Perkebunan Nusantara XII Ngrangkah Pawon. Langkah-langkah apa saja yang dapat dilakukan untuk memperbaiki komponen yang kurang memberikan kontribusi terhadap peningkatan produktivitas Bagian Pengolahan Tujuan Penelitian Mengukur dan menganalisis tingkat produktivitas untuk mengetahui komponenkomponen penyebab terjadinya perubahan produktivitas pada Bagian Pengolahan PT Perkebunan Nusantara XII Ngrangkah Pawon. Memberikan usulan perbaikan produktivitas kepada Bagian Pengolahan PT Perkebunan Nusantara XII Ngrangkah Pawon Manfaat Penelitian Sebagai pertimbangan bagi perusahaan dalam mengambil kebijakan penggunaan sumber daya yang ada. Perusahaan dapat menilai efisiensi sumber 2 daya sehingga dapat meningkatkan produktivitas melalui efisiensi peningkatan sumber daya tersebut. II. METODE PENELITIAN 2.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di PT Perkebunan Nusantara XII Ngrangkah Pawon Kabupaten Kediri pada bulan Juni 2012 sampai Juli Pengolahan data dilakukan di Laboratorium Komputasi dan Analisis Sistem, Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang Batasan Masalah Batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Pengukuran produktivitas hanya dilakukan pada musim pengolahan yaitu kisaran bulan April-September tahun 2009, 2010, dan 2011 dengan periode bulanan. 2. Pengukuran produktivitas hanya dilakukan pada bagian pengolahan saja. 3. pengukuran produktivitas yang digunakan adalah pemakaian bahan baku, pemakaian tenaga kerja, pemakaian bahan bakar kayu, jam kerja mesin genset dan pemakaian energi listrik. Hal ini sesuai dengan kondisi perusahaan Prosedur Penelitian Survei Pendahuluan Survei pendahuluan dilakukan dengan pengenalan perusahaan, mengamati aktivitasaktivitas yang ada pada perusahaan terutama yang berhubungan dengan proses produksi serta melakukan diskusi dan bertukar pikiran dengan tenaga ahli pada bagian pengolahan untuk menggali permasalahan dan menentukan obyek penelitian yang nantinya akan diteliti Perumusan Masalah dan Tujuan Penelitian Melakukan perumusan masalah bagaimana tingkat produktivitas dan komponen apa saja yang menyebabkan terjadinya perubahan produktivitas pada perusahaan serta memberikan usulan perbaikan yang dapat dilakukan. Tujuan penelitian mengacu pada latar belakang dan berorientasi pada kepentingan perusahaan. Tujuan yang didefinisikan nantinya dihubungkan dengan permasalahan yang ada agar dapat memberikan solusi terhadap masalah tersebut Peninjauan Lapang dan Studi Pustaka Peninjauan lapang dilakukan untuk mengenal kondisi perusahaan dan menemukan permasalahan yang berkaitan dengan produktivitas. Studi pustaka akan membahas mengenai konsep produktivitas, pengukuran produktivitas dengan menggunakan
3 metode Objective Matrix (OMAX), serta konsep Analytical Hierarchy Process (AHP) Pemilihan Produktivitas produktivitas dipilih sebagai acuan dalam melakukan perhitungan produktivitas dimana kriteria produktivitas ini akan diukur levelnya untuk menentukan tingkat produktivitas perusahaan. produktivitas yang akan diukur adalah: 1. I adalah Produktivitas Pemakaian Bahan Baku 2. II adalah Produktivitas Pemakaian Tenaga Kerja 3. III adalah Produktivitas Pemakaian Bahan Bakar Kayu 4. IV adalah Produktivitas Jam Kerja Mesin Genset 5. V adalah Produktivitas Pemakaian Energi Listrik Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah: Perhitungan Consistency Rasio (CR) Hasil dari kuesioner akan dianalisis menggunakan AHP untuk mendapatkan nilai Consitency Ratio (CR) dengan ketentuan CR < 0,1, apabila telah terpenuhi maka dapat dilanjutkan ke tahapan berikutnya, namun apabila belum terpenuhi maka dilakukan penyebaran kuesioner 1. Wawancara, yaitu pengambilan data dengan cara diskusi dan wawancara dengan semua pihak yang berkaitan dengan permasalahan yang ada. 2. Kuesioner, yaitu dengan menyebarkan kuesioner kepada pihak yang memahami permasalahan yang dibahas. 3. Dokumentasi, yaitu mempelajari atau mengadakan catatan-catatan yang ada dalam perusahaan Pembuatan Kuesioner Penentuan Weight (Pembobotan) Pembuatan kuesioner penentuan weight (pembobotan) dilakukan berdasarkan berdasarkan kriteria produktivitas yang telah ditentukan sebelumnya. Kuesioner penentuan weight (pembobotan) bertujuan untuk menetapkan bobot dalam perhitungan produkivitas. ulang dengan tujuan mendapatkan jawaban kuesioner dari responden yang lebih konsisten Analisis Data Menggunakan Metode OMAX Data yang diperoleh dari pengumpulan data akan dianalisis dengan dengan metode Objective Matrix (OMAX). Tahapan analisis data menggunakan OMAX tersaji pada Gambar 1. Pembuatan Matrix OMAX Penentuan Performance Tiap Penentuan Nilai Rata-rata yang dicapai Selama Ini (Level 3) Penentuan Sasaran Produktivitas (Level 10) Penentuan Skor Terendah (Level 0) Pengisian Level yang Tersisa dari Matriks (Level 1-2 dan 4-9) Penentuan Score, Weight dan Value Penentuan Performance Indicator Gambar 1. Diagram Alir OMAX 3
4 Evaluasi Tingkat Produktivitas Melakukan analisis dan evaluasi terhadap tingkat produktivitas yang diperoleh, sehingga dapat diketahui kondisi produktivitas perusahaan pada saat diukur. Evaluasi ini dilakukan pada setiap kriteria produktivitas dan pada pengukuran produktivitas totalnya Usulan Perbaikan Produktivitas Dalam rencana perbaikan ini dicari kriteria yang paling dominan yaitu kriteria yang terjadi penurunan yang paling banyak, sehingga diketahui mana kriteria yang harus dipertahankan atau ditingkatkan. Usulan perbaikan didasarkan pada diagram fishbone yang telah dibuat. Pengisian diagram fishbone didasarkan pada hasil pengamatan kondisi bagian pengolahan pada perusahaan, wawancara dengan tenaga ahli pada bagian pengolahan dan literature Kesimpulan dan Saran Tahapan terakhir yang akan dilakukan adalah penarikan kesimpulan dan saran. Berdasarkan hasil analisis produktivitas yang dilakukan maka diperoleh suatu kesimpulan dan saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan oleh pihak perusahaan dalam usaha peningkatan produktivitas oleh perusahaan. III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan Kebun Ngrangkah Pawon pertama kali didirikan tahun 1889 oleh perusahaan milik Belanda. Pada tahun 1957 perusahaan milik Belanda ini diambil alih oleh Pemerintah Indonesia. Pada tahun 1996 kebun Ngrangkah Pawon secara resmi berubah menjadi PT Perkebunan Nusantara XII Ngrangkah Pawon berdasarkan Akte Notaris Harum Kamil No. 45 Tahun 1996 tanggal 11 Maret Salah satu komoditi yang terdapat pada PT Perkebunan Nusantara XII Ngrangkah Pawon adalah komoditi kopi. Komoditi kopi menjadi salah satu produk unggulan dari perusahaan. Proses pengolahan kopi memiliki kapasitas mencapai 150 ton. Proses pengolahan pada PT Perkebunan Nusantara XII Kebun Ngrangkah Pawon terdiri dari pengolahan basah untuk jenis kopi superior dan pengolahan kering untuk kopi inferior. Tenaga kerja yang dimiliki PT Perkebunan Nusantara XII Ngrangkah Pawon terdiri dari tenaga kerja tetap dan tenaga kerja tidak tetap. Tenaga kerja tetap merupakan tenaga yang mutlak diperlukan menjalankan aktivitas perusahaan yang terdiri dari tenaga staf dan tenaga nonstaf serta karyawan skill. Tenaga kerja tidak tetap adalah tenaga kerja yang sifatnya sementara (musiman), atau biasa Lepas (KHL). Jumlah tenaga kerja dari PT Perkebunan Nusantara XII Kebun Ngrangkah Pawon adalah sebanyak 2103 orang Hasil Pengumpulan Data Data diperoleh dari bagian pengolahan. Proses pengolahan di PT Perkebunan Nusantara XII Ngrangkah Pawon hanya sekitar 4-5 bulan dalam 1 tahun. Hal ini disebabkan ketersediaan bahan baku rata-rata hanya 4-5 bulan, yaitu sekitar bulan April September. Periode pengukuran produktivitas dilakukan pada 3 kali musim pengolahan, yaitu Juni- September 2009, Juni-September 2010 dan April- Agustus Data Pengolahan PT Perkebunan Nusantara XII ditunjukkan pada Tabel 1. Periode OutPut (Kg) Kopi Glondong (Kg) Tabel 1. Data Input dan Bahan Baku Tenaga Kerja (OHK) Bahan Bakar Kayu (m Stp ) Jam Kerja Mesin Genset (jam) Energi Listrik (Kwh) Jun , Jul , Agu , Sep , Jun , Jul , Agu , Sep , Apr , Mei , Jun , Jul , Agu , Jumlah Sumber: PT Perkebunan Nusantara XII Ngrangkah Pawon (2012) 4
5 3.3. Analisis Produktivitas Performance tiap Performance tersebut diperoleh dengan menghitung rasio output (Jumlah produk yang dihasilkan) dengan sumber daya atau kriteria produktivitas yang telah ditentukan (pemakaian bahan baku, tenaga kerja, bahan bakar kayu, jam mesin genset, dan energi listrik) yang digunakan. Nilai performance tiap kriteria dapat dilihat pada Tabel Evaluasi Tingkat Produktivitas Masing-masing kriteria mempunyai pengaruh yang berbeda-beda dalam mencapai produktivitas. Evaluasi hasil yang didapatkan dari pengukuran tiap kriteria adalah untuk mengetahui perubahan tiap kriteria dalam mempengaruhi pencapaian produktivitas perusahaan. Evaluasi didasarkan pada pengukuran yang telah dilakukan yang disajikan pada Tabel Pemakaian Bahan Baku (Kopi glondong) Berdasarkan pengukuran skor yang dicapai oleh perusahaan pada kriteria ini berfluktuasi dengan nilai produktivitas tertinggi terdapat pada bulan September 2009 dengan nilai performance 0,240 dan nilai skor 7. Nilai terburuk terjadi pada bulan Juli 2011 dengan nilai performance 0,220 dan nilai skor 1. Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan balum mampu memanfaatkan pemakaian bahan baku yang dimilikinya secara optimal karena bahan baku belum menunjukkan pencapaian skor 10. Belum optimalnya produktivitas pemakaian bahan baku tersebut bisa disebabkan atas kondisi bahan baku yang kurang bagus dari segi kwalitas, dan proses pengolahan yang tidak lancar. Dari 13 periode yang diukur, 6 diantaranya terdapat dibawah rata-rata pencapaian produktivitas selama ini (skor 3). 2. Pemakaian Tenaga Kerja Berdasarkan pengukuran produktivitas skor yang dicapai oleh perusahaan pada kriteria ini berfluktuasi dengan nilai produktivitas tertinggi terdapat pada bulan April 2011 dengan nilai performance 34,666 dan nilai skor 5 sedangkan untuk nilai produktivitas terendah terdapat pada bulan Juni 2010 dengan nilai performance 30,762 dan nilai skor 1. Hasil tersebut menunjukkan bahwa perusahaan belum mampu mengggunakan sumber tenaga kerja secara optimal hal tersebut dikarenakan belum tercapainya level tertinggi sasaran perusahaan yaitu level 10. Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan belum mampu mempertahankan konsistensinya dengan baik karena terlihat naik turun. Ketidak mampuan perusahaan dalam mengoptimalkan produktivitas perusahaan bisa 5 disebabkan karena kurang ahlinya tenaga kerja dan skill yang dimiliki oleh tenaga kerja dalam menjalankan proses pengolahan dan pengoperasian mesin. Secara umum kriteria ini memerlukan perbaikan karena masih ada periode yang mempunyai nilai performance rendah. 3. Pemakaian Bahan Bakar Kayu Berdasarkan pengukuran produktivitas skor yang dicapai oleh perusahaan untuk kriteria pemakaian bahan bakar kayu dalam pengeringan mengalami fluktuasi. Pencapaian tertinggi terjadi pada periode pengukuran bulan Juli 2009 dengan nilai performance 38,285 dan nilai skor berada pada level 10, sementara pencapaian terendah perusahaan terjadi pada periode pengukuran bulan Juni 2010 dengan nilai performance 16,910 dan nilai skor berada pada level 1. Pencapaian skor yang tidak konsisten tersebut menunjukkan perusahaan belum mampu menggunakan bahan bakar kayu secara optimal. Hal tersebut bisa disebabkan karena beberapa faktor yaitu kondisi bahan baku, waktu yang digunakan serta jenis kayu yang digunakan untuk pengeringan. Semakin bagus jenis kayu yang digunakan akan semakin optimal panas yang dihasilkan dan bagus dalam pengeringan. 4. Jam Kerja Mesin Genset Berdasarkan pengukuran produktivitas skor yang dicapai oleh perusahaan untuk kriteria pemakaian jam kerja mesin genset mengalami fluktuasi. Performance tertinggi terdapat pada bulan Juli 2009 dengan nilai 242,505 dan skor pada level 10, tidak hanya bulan itu saja namun pada bulan Agustus 2009 dan Juni 2011 juga berada pada level tertinggi yaitu level 10. Akan tetapi perusahaan belum mampu konsistensi dalam mempertahankan pencapaian tersebut, hal itu dapat dilihat dengan masih adanya periode yang memiliki skor pada level 0 yaitu pada bulan September 2009, Juni 2009 dan April Dari 13 periode pengukuran yang dilakukan 6 diantarnya berada di atas rata-rata pengukuran produktivitas. Ketidakkonsitensian tersebut bisa saja disebabkan oleh beberapa faktor yaitu adanya perbaikan mesin pengolahan, adanya keterlambatan pasokan bahan baku,adanya pemberhentian mesin. Secara umum kriteria ini memerlukan perbaikan karena masih ada periode yang mempunyai nilai performance rendah.
6 Periode Kopi Glondong ( I) Tabel 2. Nilai Performance Tenaga Kerja ( II) Performance Bahan Bakar Kayu ( III) Jam Kerja Mesin Genset ( IV) Energi Listrik ( V) Jun-09 0,239 34,388 22, ,636 10,812 Jul-09 0,232 34,403 38, ,505 12,617 Aug-09 0,232 34,401 32, ,946 11,288 Sep-09 0,240 34,399 19,271 50,698 10,731 Jun-10 0,226 30,762 16,910 72,554 10,007 Jul-10 0,230 31,277 32, ,050 10,552 Aug-10 0,230 31,307 25, ,406 9,744 Sep-10 0,228 30,995 28, ,408 10,084 Apr-11 0,230 34,666 23,058 66,805 11,924 May-11 0,221 33,406 21, ,009 8,887 Jun-11 0,221 33,303 22, ,964 9,929 Jul-11 0,220 33,279 19, ,319 9,122 Aug-11 0,229 34,558 19, ,820 9,373 Rata-rata 0,229 33,165 24, ,625 10,390 Sumber: Hasil Analisis Data Sekunder (2012) Tabel 3. Tabel Objective Matrix Tabel OMAX Periode Agustus 2011 I II III IV V Productivity Criteria 0,229 34,558 19, ,820 9,373 Performance 0,247 37,557 37, ,767 12, ,244 36,929 35, ,461 12, ,242 36,302 33, ,155 11, ,239 35,675 31, ,849 11, ,237 35,047 30, ,543 11, ,234 34,420 28, ,237 10, ,232 33,792 26, ,931 10, ,229 33,165 24, ,625 10, ,223 31,701 20, ,244 9, ,217 30,237 16, ,863 8, ,211 28,773 12,514 85,482 8, Score 0,408 0,230 0,169 0,115 0,078 Weight 0,815 1,149 0,169 0,230 0,078 Value Performance Indicator Current Previous Index 2,442 2,266 7,77% 6
7 Produktivitas Total 5. Pemakaian Energi Listrik Berdasarkan pengukuran produktivitas skor yang dicapai oleh perusahaan untuk kriteria pemakaian energi listrik mengalami fluktuasi. Perusahaan pernah mencapai performance tertinggi yaitu 12,617 dengan skor level 10 pada bulan Juli 2009 tetapi perusahaan tidak mampu mempertahankan konsistensinya dalam pemakaian energi listrik. Dari 13 periode pengukuran hanya 4 diantaranya yang berada diatas rata-rata skor pengukuran produktivitas. Pada bulan Mei 2011 skor yang dicapai 0, hal ini menunjukkan kriteria ini memerlukan perhatian dan perbaikan lagi agar produktivitas yang dicapai dapat lebih baik lagi. Grafik nilai level pemakaian energi listrik dapat dilihat pada Lampiran Evaluasi Tingkat Produktivitas Total Nilai-nilai yang telah dicapai setiap kriteria pada masing-masing periode pengukuran tersebut dijumlahkan untuk mengetahui produktivitas totalnya. Nilai produktivitas total dapat dilihat pada Gambar ,175 4,650 5,355 4,255 3,216 2,923 3,337 2,744 2,442 2,162 2,266 1,780 1,371 Gambar 2. Nilai Produktivitas Total 3.4. Usulan Perbaikan Produktivitas Perbaikan produktivitas diusulkan setelah mengetahui produktivitas yang dicapai oleh perusahaan. Perbaikan dilakukan berdasarkan pada pencapaian produktivitas periode terakhir, yaitu bulan Agustus 2011 karena usulan perbaikan diajukan untuk memperbaiki produktivitas pada periode pengolahan berikutnya. Data yang didapatkan pada bulan Agustus 2011 dan usulan perbaikan yang diberikan dpat dilihat pada Tabel 4. Table 4. Nilai Usulan Perbaikan No Jumlah Usulan Perbaikan 1 Output ,6 Kg ,6 Kg 2 Pemakaian bahan Kg ,37 Kg baku 3 Pemakaian tenaga 538 OHK 495 OHK kerja 4 Pemakaian bahan 935 m Stp 500,92 m Stp bakar kayu 5 Jam kerja mesin 141 jam 92,12 jam genset 6 Pemakaian energi listrik Kwh 1.489,19 Kwh Pencapaian produktivitas yang optimal dipengaruhi oleh kriteria produktivitas yang ada. Hal tersebut dapat dicapai dengan cara mengurangi penyebab yang mengakibatkan pemakaian bahan baku yang tidak efisien, yaitu kualitas bahan baku harus sesuai dengan kriteria perusahaan dan kualitas haruslah baik. Seperti yang dijelaskan Halpern (2009), bahwa penggunaan bahan baku yang berkualitas dapat membantu perusahaan 7 meningkatkan efisiensi dan efektivitas produksi sehingga dapat meningkatkan produktivitasnya. Pelaksanaan job training kepada para pekerja untuk meningkatkan kemampuan pekerja dan pemahaman pekerja terhadap proses produksi. Selain job training, dapat pula dilakukan program non job training seperti seminar motivasi dimana kegiatan ini berfungsi untuk meningkatkan motivasi dan komitmen pekerja terhadap tanggung jawab
8 pekerjaan. Seperti yang dijelaskan Rohman (2003), bahwa peningkatan motivasi kerja merupakan salah satu upaya pendukung peningkatan produktivitas tenaga kerja. Motivasi diberikan di bagian produksi dan diberikan setiap semester. Penerapan sistem punishment yang tegas kepada pekerja yang melakukan pelanggaran untuk menanggulangi terjadinya pelanggaran di lingkungan kerja. Meningkatkan produktivitas pemakaian bahan bakar kayu adalah dengan cara pemilihan jenis kayu bakar yang sesuai untuk kebutuhan bahan bakar pengering. Jenis kayu bakar yang digunakan sangat berpengaruh terhadap kecepatan pengeringan dan ketahanan kayu bakar tersebut. Semakin lama ketahanan kayu bakar yang digunakan maka semakin sedikit kayu bakar yang digunakan. Meningkatkan produktivitas jam kerja mesin genset dengan memotivasi tenaga kerja serta pengawasan yang ketat terhadap para pekerja yang bersangkutan untuk memanfaatkan jam kerja mesin genset secara efisien. Mengurangi gangguan operasional yang terjadi pada mesin pengolahan dengan cara melakukan perawatan dan pemakaian standar setting pada penggunaan mesin pengolahan. Meningkatkan produktivtas dalam pemakaian energi listrik adalah mengefisienkan penggunakan energi dengan menerapkan kerjasama antar tenaga kerja untuk saling mengingatkan bila terjadi pemborosan energi listrik. Pengawas harus dapat memberikan pengertian terhadap para pekerja dalam usaha pemanfaatan energi listrik dengan maksimal. Hal ini sesuai dengan pendapat Sinungan (2003) bahwa salah satu faktor produktivtas yang perlu dipertimbangkan adalah pelaksanaan produksi. Jika pengawasan terhadap produksi (penggunaan energi) terus-menerus dilakukan, maka pelaksanaan produksi akan berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. IV. KESIMPULAN Produktivitas bagian pengolahan pada perusahaan dipengaruhi beberapa kriteria yaitu pemakaian bahan baku, pemakaian tenaga kerja, pemakaian bahan bakar kayu, jam kerja mesin genset, dan pemakaian energi listrik. Berdasarkan kriteria tersebut nilai tertinggi tingkat produktivitas total yang dicapai perusahaan selama periode pengukuran tahun terdapat pada periode pengukuran bulan Juli 2009 sebesar 6,18 dan nilai terendah pada periode pengukuran bulan Juni 2010 sebesar 1,37. Dari 13 bulan periode pengukuran, penurunan produktivitas total terjadi pada bulan Agustus 2009, September 2009, Juni 2010, Agustus 2010, September 2010, Mei 2011 dan Juli 2011 Berdasarkan analisis penyebab terjadinya perubahan pencapaian nilai produktivitas untuk mencapai produktivitas optimal pada masing-masing kriteria berdasarkan pada kinerja perusahaan selama 8 periode pengolahan , maka untuk menghasilkan output sebanyak ,6 Kg diperlukan ,37 Kg bahan baku (kopi glondong) yang sebelumnya menggunakan Kg, dengan menggunakan tenaga kerja sebanyak 495 OHK yang sebelumnya 538 OHK, 500,92 m Stp bahan bakar kayu sebagai pengering yang sebelumnya 935 m Stp, pengoperasian mesin genset selama 92,12 jam yang sebelumnya 141 jam, dan menggunakan energi listrik sebesar 1.489,19 KWH yang sebelumnya KWH pada tiap bulan. DAFTAR PUSTAKA Gaspersz, V Manajemen Produktivitas Total. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Halpern, L. Miklos K dan Adam S Imported Inputs and Productivity. Journal of The Hungarian Scientific Research Foundation. Dilihat 16 September Henni Pengukuran Tingkat Produktivitas Lini Produksi PT Kabelindo Murni dengan Menggunakan Pendekatan Metode Objective Matrix (OMAX). Jurnal Vol. 5 No. 1, Juli 2008: ISSN: Irsyadi, F Pengukuran Produktivitas Mesin Kertas dengan Pendekatan Metode Objective Matrix Serta Perbaikan Produktivitas dengan Menggunakan Metode Analyical Hierarchy Process di PT Kertas Padalarang (Persero). Tugas Akhir Program Sarjana, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer. UNIKOM. Bandung. Karel, C.L dan Masellinus, B.W Analisis Produktivitas dengan Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) pada Bagian Produksi Potong (Cutting) PT X. Jurnal Vol. 11 No. 1, MAret 2010:41-48 ISSN: Rahman, A.A. and Noriszan I Designing Individual Productivity Measures in Service Sector. Journal of Industrial Engineering. Universiti Teknologi Malaysia. Dilihat 16 September 2012
9
ANALISIS PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI DI PABRIK GULA TOELANGAN PT PERKEBUNAN NUSANTARA X SIDOARJO DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX)
ANALISIS PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI DI PABRIK GULA TOELANGAN PT PERKEBUNAN NUSANTARA X SIDOARJO DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) Productivity Analysis of Toelangan Sugar Factory PTPN X Sidoarjo at
Lebih terperinciNurul Hazmi Hamidah, Panji Deoranto, Retno Astuti
ANALISIS PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX): STUDI KASUS PADA BAGIAN PRODUKSI SARI ROTI PT NIPPON INDOSARI CORPINDO, TBK PASURUAN Productivity Analysis Using Objective Matrix (OMAX)
Lebih terperinciANALISIS PRODUKTIVITAS PADA BAGIAN PRODUKSI KEJU MOZZARELLA MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX
ANALISIS PRODUKTIVITAS PADA BAGIAN PRODUKSI KEJU MOZZARELLA MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (STUDI KASUS DI UKM RUMAH YOGHURT, JUNREJO, BATU). Productivity Analysis Of Mozzarella Chesse Production
Lebih terperinciANALISIS PRODUKTIVITAS BAGIAN PENGOLAHAN SUSU PASTEURISASI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (STUDI KASUS DI KOPERASI SAE PUJON)
ANALISIS PRODUKTIVITAS BAGIAN PENGOLAHAN SUSU PASTEURISASI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (STUDI KASUS DI KOPERASI SAE PUJON) PRODUCTIVITY ANALYSIS PROCESSING OF PASTEURIZED MILK USING OBJECTIVE
Lebih terperinciAnalisis Pengukuran Produktivitas Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) Di PT YPMI
Analisis Pengukuran Produktivitas Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) Di PT YPMI Kisworo 1, Putiri Bhuana Katili 2, Sirajuddin 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Lebih terperinci*Penulis Korespondensi:
ANALISIS PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus Pada Bagian Produksi Sari Roti PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk Pasuruan) Productivity Analysis Using Objective Matrix (OMAX)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENILITIAN
BAB III METODOLOGI PENILITIAN 3.1 Metode Penilitian Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian.
Lebih terperinciPENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS PRODUKSI DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PG.KREBET BARU MALANG
80 Pengukuran dan Analisis Produktivitas...(R.Faridz, dkk) PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS PRODUKSI DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PG.KREBET BARU MALANG Raden Faridz, Burhan, dan Adelya
Lebih terperinciPENINGKATAN PRODUKTIVITAS UMKM MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX
Jurnal Ilmiah Teknik Industri (2016), Vol. 4 No. 1, 1 8 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS UMKM MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ma Chung Malang e-mail: 411210021@student.machung.ac.id;yuswono.hadi@machung.ac.id
Lebih terperinciAnalisis Produktivitas Proses Produksi Pengalengan Jamur Kancing ( Champignon ) dengan Model Objective Matrix (OMAX) (Studi kasus
Analisis Produktivitas Proses Produksi Pengalengan Jamur Kancing (Champignon) dengan Model Objective Matrix (OMAX) (Studi kasus pada PT Eka Timur Raya Pasuruan). Productivity Analysis of Button Mushroom
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Burnham, D. C. Productivity : An Overview, Handbook of Industrial Engeneering. New York : Jhon Willey & Son.
DAFTAR PUSTAKA Burnham, D. C. Productivity : An Overview, Handbook of Industrial Engeneering. New York : Jhon Willey & Son. Gaspersz, Vincent. 2000. Manajemen Produktivitas Total. Jakarta : Gramedia Pustaka
Lebih terperinciANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PRODUKSI KERIPIK KENTANG DI UKM Gizi Food KOTA BATU
ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PRODUKSI KERIPIK KENTANG DI UKM Gizi Food KOTA BATU Productivity Analysis Using Objective Matrix (OMAX) Method In Production
Lebih terperinciPENGUKURAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN TAHU DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX)
AGROINTEK Volume 9, No. 2 Agustus 2015 109 PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN TAHU DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) Agus Supriyanto 1, Banun Diyah Probowati 2, Burhan 2 1 Alumni Program Studi Teknologi
Lebih terperinciProduktivitas dipengaruhi oleh efisiensi, efektivitas dan kualitas. Bersama dengan inovasi dan kualitas kerja, produktivitas menentukan kinerja
Produktivitas dipengaruhi oleh efisiensi, efektivitas dan kualitas. Bersama dengan inovasi dan kualitas kerja, produktivitas menentukan kinerja organisasi total, yaitu kemampuan memperoleh keuntungan Tanpa
Lebih terperinciAnalisis Produktivitas di UKM Harum Manis Batu dengan Metode Objective Matrix (OMAX)
Analisis Produktivitas di UKM Harum Manis Batu dengan Metode Objective Matrix (OMAX) Productivity Analisys in SMEs of Harum Manis Batu with Objective Matrix (OMAX) Method Mamas Daniyar 1)*, Mas ud Effendi
Lebih terperinciANALISIS PRODUKTIVITAS PRODUKSI DI PERUSAHAAN KECAP MANALAGI DENPASAR SKRIPSI. Oleh: ALFIANA AFIFI NIM:
ANALISIS PRODUKTIVITAS PRODUKSI DI PERUSAHAAN KECAP MANALAGI DENPASAR SKRIPSI Skripsi ini diajukan sebagai syarat untuk mencapai gelar Sarjana Teknologi Pertanian pada Fakultas Teknologi Pertanian Universitas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian secara sistematik, sehingga akan memudahkan dalam pelaksanaan penelitian. 3.1 Tempat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Metode Penelitian Metodologi penelitian merupakan gambaran proses atau tahapan-tahapan penelitian yang harus ditetapkan terlebih dahulu sehingga menjadi suatu kerangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Produktivitas dapat digunakan oleh perusahaan sebagai pedoman atau
II-20 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Produktivitas dapat digunakan oleh perusahaan sebagai pedoman atau acuan untuk mengetahui tingkat kinerja perekonomian secara menyeluruh. Pengukuran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia industri, terutama untuk masalah produksi. Perusahaan dapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan antar perusahaan merupakan hal yang biasa dalam dunia industri, terutama untuk masalah produksi. Perusahaan dapat memenangkan persaingan dengan perusahaan
Lebih terperinciStrategi Peningkatan Produktivitas di Lantai Produksi Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX)
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol.01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2014 Strategi Peningkatan Produktivitas di Lantai Produksi Menggunakan Metode Objective
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun jasa, sehingga persaingan antar industri-industri sejenis semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini kemajuan sektor ekonomi meningkat dengan pesat, industri berkembang di segala bidang, baik industri barang maupun jasa, sehingga
Lebih terperinciPENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS DI PT. TIGA MANUNGGAL SYNTHETIC INDUSTRIES DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX)
PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS DI PT. TIGA MANUNGGAL SYNTHETIC INDUSTRIES DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) Fani Tania, Mujiya Ulkhaq *) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Masalah Metodologi penelitian adalah salah satu cara dalam penelitian yang menjabarkan tentang seluruh isi penelitian dari teknik pengumpulan data sampai pada
Lebih terperinciUSULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LANTAI PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus di PT Agronesia Divisi Industri Karet) *
Reka Integra ISSN:2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2015 USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LANTAI PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE
Lebih terperinciAnalisis Peningkatan Produktivitas Di Lantai Produksi dengan Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) *
Reka Integra ISSN 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.1 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2013 Analisis Peningkatan tivitas Di Lantai si dengan Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Bridgestone Tire Indonesia, merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang pembuatan produk ban. Agar perusahaan tetap bersaing dengan perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk hasil pertanian. Dalam proses ini dipengaruhi oleh beberapa faktor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan agroindustri memiliki tujuan memberi nilai tambah pada produk hasil pertanian. Dalam proses ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang semua bekerja secara
Lebih terperinciAnalisis Produktivitas Bagian Produksi Sari Apel Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) (Studi Kasus di KSU BROSEM Batu)
Analisis Produktivitas Bagian Produksi Sari Apel Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) (Studi Kasus di KSU BROSEM Batu) Productivity Analysis On The Production Department of Apple Cider Using Objective
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia industri sangat ketat, khususnya dalam industri sepatu, hanya perusahaan yang memiliki sistem distribusi dan produksi yang baik
Lebih terperinciKeywords : Parsial Productivity, Objective Matrix (OMAX), Productivity Index
ANALISIS PRODUKTIVITAS STASIUN PROSES PEMURNIAN NIRA MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus Pada PG Kebon Agung Malang) Analysis of Production Productivity Using Objective Matrix (OMAX)
Lebih terperinci5 HASIL DAN PEMBAHASAN
35 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Kriteria Produktivitas dan Indikator Kinerja Kriteria-kriteria yang akan diukur meliputi kriteria efisiensi, kriteria efektivitas, dan kriteria inferensial. Kriteria efisiensi
Lebih terperinciUSULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PT. PERKEBUNAN LEMBAH BHAKTI ACEH SINGKIL
USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PT. PERKEBUNAN LEMBAH BHAKTI ACEH SINGKIL Anwar 1, Syarifuddin 2, Sri Deza Kurnia Devi 3 Mahasiswa Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metodologi penelitian bertujuan untuk memberikan kerangka penelitian yang sistematis sehingga dapat memberikan kesesuaian antara tujuan penelitian dengan
Lebih terperinciPENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX ABSTRAK
PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX Riani Nurdin, Yasrin Zabidi Jurusan Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto (STTA) Jl.
Lebih terperinciAnalisis Produktivitas dengan Metode Objective Matrix (OMAX) di PT. X
Analisis Produktivitas dengan Metode Objective Matrix (OMAX) di PT. X Fitri Agustina 1 dan Nina Aris Riana Program Studi Teknik Industri, Universitas Trunojoyo Madura Jl. Raya Telang PO. BOX. 02 Telp:
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN Langkah pengumpulan dan pengolahan data telah selesai dilakukan dan telah disajikan dalam bab sebelumnya yaitu bab 4 (empat), maka proses selanjutnya adalah proses analisa
Lebih terperinciANALISIS PENGUKURAN DAN EVALUASI PRODUKTIVITAS DENGAN METODE OMAX DI BAGIAN PRODUKSI PABRIK GULA GEMPOLKEREP MOJOKERTO. Oleh: Sudiyarto dan Waskito
ANALISIS PENGUKURAN DAN EVALUASI PRODUKTIVITAS DENGAN METODE OMAX DI BAGIAN PRODUKSI PABRIK GULA GEMPOLKEREP MOJOKERTO Oleh: Sudiyarto dan Waskito ABSTRACT Conventional productivity measurement manner
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: pengukuran kinerja, stakeholder, kpi
ABSTRAK Perusahaan belum pernah menerapkan pengukuran kinerja terhadap pihakpihak yang berhubungan dengan perusahaan.. Melihat hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengukuran kinerja.
Lebih terperinciANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL DI PTPN IV PKS PABATU, TEBING TINGGI
ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL DI PTPN IV PKS PABATU, TEBING TINGGI Bakhtiar, Diana, Fariz Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh bakti66@yahoo.com
Lebih terperinciBab 3 Metodologi Pemecahan Masalah
Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah 3.1. Flowchart Pemecahan Masalah Penelitian ini disajikan dalam langkah-langkah seperti yang terdapat pada gambar dibawah ini. Penyajian secara sistematis dibuat agar
Lebih terperinciANALISIS PRODUKTIVITAS PRODUKSI DI PERUSAHAAN KECAP MANALAGI DENPASAR. ABSTRACT
ANALISIS PRODUKTIVITAS PRODUKSI DI PERUSAHAAN KECAP MANALAGI DENPASAR Alfiana Afifi 1, I.A Mahatma Tuningrat 2, I Ketut Satriawan 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi
Lebih terperinci3 METODOLOGI. 3.3 Pengumpulan Data
20 3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Juli - September 2011 di Dok Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Balai Teknologi Penangkapan Ikan (UPT BTPI), Muara Angke, Jakarta.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. King Manufacture merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri manufaktur mold & dies. Adapun strategi yang digunakan oleh perusahaan untuk meresponi permintaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini kemajuan sektor ekonomi meningkat dengan pesat, industri berkembang disegala bidang baik industri barang maupun jasa, sehingga persaingan
Lebih terperinciPENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADA PT HAMSON INDONESIA INCREASING THE PRODUCTIVITY AT PT HAMSON INDONESIA
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADA PT HAMSON INDONESIA INCREASING THE PRODUCTIVITY AT PT HAMSON INDONESIA Arnolt K. Pakpahan 1, Didien Suhardini 2, Prabowo Ehsy 3 Jurusan Teknik
Lebih terperinciKata kunci: Produktivitas,APC,AHP.
PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DAN MENGIDENTIFIKASI FAKTOR FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PRODUKTIVITAS DI WORKSHOP 3 DIVISI PERALATAN INDUSTRI PROSES PT.BARATA INDONESIA Nama Mahasiswa : DAVID HERNANDO NRP :
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan 3.1.1 Studi Pendahuluan Hal pertama yang dilakukan pada setiap penelitian adalah melakukan studi pendahuluan. Penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. negara dan juga penyerap banyak tenaga kerja. Indonesia yang sempat menempati posisi ke-5
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teh merupakan salah satu dari komoditas perkebunan sebagai penyumbang devisa negara dan juga penyerap banyak tenaga kerja. Indonesia yang sempat menempati posisi
Lebih terperinci1 BAB II LANDASAN TEORI
1 BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kajian literatur induktif dan deduktif. Kajian induktif adalah kajian yang dilakukan untuk memperoleh informasi dari penelitian - penelitian
Lebih terperinciKinerja Pengeringan Chip Ubi Kayu
Technical Paper Kinerja Pengeringan Chip Ubi Kayu Performance of Cassava Chip Drying Sandi Asmara 1 dan Warji 2 Abstract Lampung Province is the largest producer of cassava in Indonesia. Cassava has a
Lebih terperinciPENGUKURAN PRODUKTIVITAS DAN RISIKO PADA PRODUKSI ROKOK SIGARET KRETEK MESIN (SKM) (Studi Kasus Pada PT. Cakra Guna Cipta Malang)
PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DAN RISIKO PADA PRODUKSI ROKOK SIGARET KRETEK MESIN (SKM) (Studi Kasus Pada PT. Cakra Guna Cipta Malang) THE MEASUREMENT OF PRODUCTIVITY AND RISK IN MACHINE KRETEK CIGARETTE (SKM)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Produktivitas merupakan salah satu kriteria penting yang sering
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produktivitas merupakan salah satu kriteria penting yang sering digunakan dalam pengukuran kinerja suatu perusahaan. Produktivitas menunjukkan seberapa baik perusahaan
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DATA 4.1 GambaranUmumPerusahaan 4.1.1 Profil Perusahaan PT. XYZ adalah suatu perusahaan manufactur pembuatan resin paper dan textile. Berdasarkan filosofi manajemen kepuasan pelangan,
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMBAHASAN
BAB V ANALISA PEMBAHASAN Pengumpulan dan pengolahan data telah dilakukan dan disajikan pada bab sebelumnya yaitu bab EMPAT, selanjutnya hasilnya akan dianalisis dan diinterpretasikan untuk setiap kriteria
Lebih terperinciAnalisis Produktivitas Menggunakan Metode Marvin E. Mundel Di KUD BATU Kota Batu
Analisis Produktivitas Menggunakan Metode Marvin E. Mundel Di KUD BATU Kota Batu Productivity Analysis Using Marvin E. Mundel Method at KUD BATU Batu City Heri Syahputra 1), Imam Santoso 2), Ika Atsari
Lebih terperinciANALISIS PRODUKTIVITAS MELALUI PENDEKATAN THE AMERICAN PRODUCTIVTY CENTER MODEL (Studi Kasus PT. Sang Hyang Seri (Persero) Kantor Regional III Malang)
ANALISIS PRODUKTIVITAS MELALUI PENDEKATAN THE AMERICAN PRODUCTIVTY CENTER MODEL (Studi Kasus PT. Sang Hyang Seri (Persero) Kantor Regional III Malang) ANALYSIS OF PRODUCTIVITYBY USINGTHE AMERICAN PRODUCTIVITY
Lebih terperinciPENDEKATAN MODEL OBJECTIVE MATRIX-AHP UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA PELAYANAN PADA KANTOR KELURAHAN
PENDEKATAN MODEL OBJECTIVE MATRIX-AHP UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA PELAYANAN PADA KANTOR KELURAHAN Rina Fiati 1) 1) Teknik Informatika UMK Jl Gondang Manis Bae Kudus Email : rfiati003@yahoo.com
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisa Tahapan AHP 5.1.1 Kuesioner Tahap Pertama Dari hasil kalkulasi pada Tabel 4.6, dapat dilihat bahwa rasio 2 yaitu perbandingan antara total produk yang dihasilkan
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN SUPPLY CHAIN MELALUI PENDEKATAN SCOR MODEL DI PT. LASER JAYA SAKTI,Tbk GEMPOL, PASURUAN SKRIPSI
PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN SUPPLY CHAIN MELALUI PENDEKATAN SCOR MODEL DI PT. LASER JAYA SAKTI,Tbk GEMPOL, PASURUAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar
Lebih terperinciANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX PADA BAGIAN PRODUKSI PABRIK KELAPA SAWIT GEDONG BIARA PT MOPOLI RAYA TUGAS SARJANA
ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX PADA BAGIAN PRODUKSI PABRIK KELAPA SAWIT GEDONG BIARA PT MOPOLI RAYA TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat
Lebih terperinciPENGUKURAN DAN PERBAIKAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OREGON PRODUCTIVITY MATRIX (OPM) DI CV. SUMBER UNTUNG PLASTIK, SIDOARJO
PENGUKURAN DAN PERBAIKAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OREGON PRODUCTIVITY MATRIX (OPM) DI CV. SUMBER UNTUNG PLASTIK, SIDOARJO Danny Febrian Liem Teknik Industri st_danny04@yahoo.com Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketat. Ditambah lagi banyaknya perusahaan-perusahaan baru yang bermunculan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dimasa sekarang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat, sehingga persaingan antar perusahaan pun semakin ketat. Ditambah lagi
Lebih terperinciAnalisa Produktivitas Pada Divisi Produksi PT. XYZ Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX)
Analisa Produktivitas Pada Produksi PT. XYZ Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) Sugeng Rahmatullah 1, Putiri Bhuana Katili 2, Nuraida Wahyuni 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX)
PENGUKURAN KINERJA PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PENDAHULUAN Sirajuddin, Putiri Bhuana Katili, Koko Cahyana Jaya Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sultan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik. Ade Kusnady
EVALUASI PEMILIHAN PROYEK OPTIMALISASI SUMBER DAYA AIR PADA PROSES PENGUJIAN ULTRASONIC OFF LINE DI PLANT KT-24 PT. XYZ MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (Studi Kasus di Plant KT-24
Lebih terperinciEvaluasi Kinerja Supplier Bahan Baku Menggunakan Metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process (Studi Kasus di PT. Inti Luhur Fuja Abadi)
Evaluasi Kinerja Supplier Bahan Baku Menggunakan Metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process (Studi Kasus di PT. Inti Luhur Fuja Abadi) Raw Material Supplier Performance Evaluation Using Fuzzy Analytic Hierarchy
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. situasi yang menggambarkan bangkitnya kembali perekonomian yang telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Situasi dan kondisi perekonomian Bangsa Indonesia dewasa ini adalah situasi yang menggambarkan bangkitnya kembali perekonomian yang telah terpuruk, sejak jatuhnya pemerintahan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Produktivitas, Metode Marvin E. Mundell, Diagram Sebab Akibat, Output
Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 14 Nomor 2-2015 ISSN 123.456.7890 PENGUKURAN DAN PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS PADA BAGIAN PRODUKSI WOODEN CARPET DI CV NATURAL PALEMBANG Iunike
Lebih terperinciPENGUKURAN DAN ANALISA PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PTPN IV UNIT USAHA SAWIT LANGKAT
PENGUKURAN DAN ANALISA PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PTPN IV UNIT USAHA SAWIT LANGKAT TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar
Lebih terperinciANALISIS PRODUKTIVITAS SEKTOR KEBUN PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII (Persero) WONOSARI LAWANG MALANG MENGGUNAKAN CRAIG-HARRIS PRODUCTIVITY MODEL
ANALISIS PRODUKTIVITAS SEKTOR KEBUN PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII (Persero) WONOSARI LAWANG MALANG MENGGUNAKAN CRAIG-HARRIS PRODUCTIVITY MODEL Productivity Analysis Of The Plantation Sector PT (Persero)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketersediaan sumber daya alam atau bahan baku dari produk pangan sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri khususnya pangan makin gencar di negeri ini. Melemahnya perekonomian secara global tidak serta merta menghambat perkembangan industri pangan di
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alur Penelitian Berikut ini adalah diagram alur yang digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan penelitian. Mulai Menentukan Objek Penelitian Identifikasi Masalah
Lebih terperinciMonitoring dan Evaluasi Kinerja Pegawai Dalam Pengambilan Keputusan Pemilihan Pegawai Berprestasi
244 ISSN: 2354-5771 Monitoring dan Evaluasi Kinerja Dalam Pengambilan Keputusan Pemilihan Berprestasi Lili Tanti Sistem Informasi, STMIK Potensi Utama, Medan E-mail: lili@potensi-utama.ac.id Abstrak Proses
Lebih terperinciANALISIS PRODUKTIVITAS LANTAI PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX)
ANALISIS PRODUKTIVITAS LANTAI PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus di PT. King Manufacture) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produktivitas Menurut Gasperz V (2000), produktivitas adalah perbandingan antara keluaran (output) dan masukan (input) pada perusahaan, dapat diartikan sebagai rasio
Lebih terperinciPENINGKATAN PRODUKTIVITAS DILANTAI PRODUKSI BERDASARKAN PENGUKURAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus di CV. Panyileukan)
Reka Integra ISSN: 2338-508 Jurusan Teknik Industri Itenas No.0 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 205 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DILANTAI PRODUKSI BERDASARKAN PENGUKURAN METODE OBJECTIVE
Lebih terperinciANALISIS PRODUKTIVITAS PADA BAGIAN PRODUKSI GONDORUKEM DAN TERPENTIN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX
ANALISIS PRODUKTIVITAS PADA BAGIAN PRODUKSI GONDORUKEM DAN TERPENTIN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus di PGT Sukun Ponorogo Kesatuan Bisnis Mandiri Industri Non Kayu (KBM-INK) Perum
Lebih terperinciPENGUKURAN PRODUKTIVITAS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII PMS NGABANG (PERSERO) MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL. Daniel Roy Sibarani
PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII PMS NGABANG (PERSERO) MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL Daniel Roy Sibarani Mahasiswa Program Studi Teknik Industri Jurusan Teknik Elektro, Fakultas
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Bahan baku merupakan sumber daya utama dalam kegiatan produksi selain sumber daya manusia sebagai tenaga kerja dan mesin sebagai sumber daya teknologi, dengan alasan diatas maka perlu dilakukan
Lebih terperinciPENGUKURAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus Di CV CARI RASA Kota Bandung)
PENGUKURAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus Di CV CARI RASA Kota Bandung) TUGAS AKHIR Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk
Lebih terperinciPengukuran Produktivitas Proses Produksi Stand Assy Main dengan Metode OMAX di PT. IP Karawang
Petunjuk Sitasi: Herwanto, D., & Ardiatma, D. W. (2017). engukuran tivitas Proses si Stand Assy Main dengan Metode OMAX di PT. IP Karawang. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. F21-27). Malang: Jurusan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Produktivitas 2.1.1 Pengertian Produktivitas Produktivitas sebagai konsep output dengan input, pertama kali dicetuskan oleh David Ricardo dan Adam Smith tahun 1810. Inti konsep
Lebih terperinciJurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014
Reka Integra ISSN: Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014 USULAN STRATEGI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN HASIL ANALISIS PENGUKURAN OBJECTIVE
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Vendor Dalam arti harfiahnya, vendor adalah penjual. Namun vendor memiliki artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam industri yang menghubungkan
Lebih terperinciMODEL RANCANGAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN METODE INTEGRATED PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEM
Teknika : Engineering and Sains Journal Volume 1, Nomor 1, Juni 2017, 33-40 ISSN 2579-5422 online ISSN 2580-4146 print MODEL RANCANGAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN METODE INTEGRATED PERFORMANCE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemampuan berkompetisi antar perusahaan industri kini semakin tinggi, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk selalu memperbaiki kinerja sistem industri yang
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH Pada pembahasan ini akan diuraikan hubungan antara faktor-faktor input dengan hasil pengukuran produktivitas yang telah dilakukan. Pembahasan ini dimaksudkan untuk memudahkan
Lebih terperinciANALISIS PRODUKTIFITAS MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus: PT. Moradon Berlian Sakti)
ANALISIS PRODUKTIFITAS MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus: PT. Moradon Berlian Sakti) Prima Fithri 1, Indra Firdaus 2 1 Dosen Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian. Metode ini digunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAAN
35 BAB III METODOLOGI PENELITIAAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian bertujuan untuk memberikan kerangka penelitian yang sistematis sehingga dapat memberikan kesesuaian antara tujuan penelitian
Lebih terperinciEVALUASI PROYEK DAN PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA PROYEK DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM PADA PROYEK RUMAH SAKIT PT SEMEN PADANG TUGAS AKHIR
EVALUASI PROYEK DAN PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA PROYEK DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM PADA PROYEK RUMAH SAKIT PT SEMEN PADANG TUGAS AKHIR Oleh : STEFAHAYU ILLOZA LAROZZA NO BP 07173047 JURUSAN
Lebih terperinci5 HASIL DAN PEMBAHASAN
40 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Kriteria Produktivitas dan Indikator Kinerja Pengukuran dengan model OMAX (Objective Matrix) menggabungkan kriteria-kriteria produktivitas galangan ke dalam suatu bentuk yang
Lebih terperinciPENGUKURAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX
215 PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX R.Bagus Yosan (1), Muhammad Kholil (2), Purwanto (3) 1,2,3 Program Studi Teknik Industri Universitas Mercubuana Jakarta Jl. Meruya
Lebih terperinciANALISIS PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE POSPAC DI PT. SUPRA MATRA ABADI
ANALISIS PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE POSPAC DI PT. SUPRA MATRA ABADI Syarifuddin, Syukriah, dan Rini Maynita Jen Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh
Lebih terperinciProduktivitas Bioetanol Menggunakan Metode American Productivity Center (APC): Studi Kasus di PT. Panca Jaya Raharja I.
1 Produktivitas Bioetanol Menggunakan Metode American Productivity Center (APC): Studi Kasus di PT. Panca Jaya Raharja Productivity Measurement of Bioethanol Using American Productivity Center (APC) Methods:
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT. Sumber Mulia Lestari merupakan salah satu perusahaan garmen di Indonesia yang memproduksi sweater baik untuk dewasa maupun untuk anakanak.perusahaan ini memiliki beberapa supplier yang memiliki
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO 2015 ISSN: PENGUKURAN KINERJA PRODUKTIVITAS PADAINDUSTRI FABRIKASI DENGAN METODA OBJECTIVE MATRIX
PENGUKURAN KINERJA PRODUKTIVITAS PADAINDUSTRI FABRIKASI DENGAN METODA OBJECTIVE MATRIX Putiri Bhuana Katili 1*, Nuraida Wahyuni 2, Sugeng Rahmatullah 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk atau jasa. Melalui produktivitas, perusahaan dapat pula mengetahui. melakukan peningkatan produktivitas.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Produktivitas telah menjadi hal yang sangat penting bagi perusahaanperusahaan dikarenakan sebagai suatu sarana untuk mempromosikan sebuah produk atau jasa.
Lebih terperinciANALISIS PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL (STUDI KASUS DI UD. SABAR JAYA MALANG) JURNAL
ANALISIS PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL (STUDI KASUS DI UD. SABAR JAYA MALANG) JURNAL Oleh: Aprilia Dian Purwanti NIM : 105100701111030 JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS
Lebih terperinci