Analisis Produktivitas Proses Produksi Pengalengan Jamur Kancing ( Champignon ) dengan Model Objective Matrix (OMAX) (Studi kasus

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisis Produktivitas Proses Produksi Pengalengan Jamur Kancing ( Champignon ) dengan Model Objective Matrix (OMAX) (Studi kasus"

Transkripsi

1 Analisis Produktivitas Proses Produksi Pengalengan Jamur Kancing (Champignon) dengan Model Objective Matrix (OMAX) (Studi kasus pada PT Eka Timur Raya Pasuruan). Productivity Analysis of Button Mushroom (Champignon) Canning Production Process Using Objective Matrix (OMAX) Model (Case Study At PT Eka Timur Raya Pasuruan). Inayah Wulandari 1)*, Retno Astuti 2), Rizky Luthfian Ramadhan Silalahi 2) 1) Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian, FTP Universitas Brawijaya 2) Dosen Jurusan Teknologi Industri Pertanian, FTP Universitas brawijaya * inaya.wulan@yahoo.co.id ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur dan menganalisis produktivitas yang dicapai oleh perusahaan dengan model Objective Matrix (OMAX), sehingga dapat dijadikan sebagai usulan perbaikan produktivitas perusahaan di masa yang akan datang. Pembobotan dilakukan menggunakan metode perbandingan berpasangan dan software Expert Choice 2000 serta identifikasi penyebab-penyebab penurunan produktivitas menggunakan Fishbone Diagram. Kriteria-kriteria yang digunakan dalam pengukuran produktivitas adalah kriteria bahan baku, kriteria tenaga kerja, kriteria jam kerja, kriteria kemasan dan kriteria bahan pembantu. Produktivitas parsial tertinggi yang dicapai oleh perusahaan terdapat pada bulan Mei 2013 dengan nilai produktivitas sebesar 4,613, sedangkan produktivitas parsial terendah yang dicapai oleh perusahaan terdapat pada bulan Februari 2013 dengan nilai produktivitas sebesar 1,575. Indeks produktivitas paling besar terjadi pada bulan Maret 2013 yaitu sebesar 146,222% dan indeks produktivitas paling rendah terjadi pada saat bulan Desember 2013 yaitu sebesar -46,592%. Untuk menghasilkan output sebanyak ,70 kg diperlukan bahan baku sebanyak ,76 kg jamur segar, pemakaian tenaga kerja sebanyak 53 orang dengan jam kerja selama ,67 jam per bulan, pemakaian kemasan sebanyak kaleng dan pemakaian bahan pembantu sebanyak ,46 liter. Kata kunci: fishbone diagram, OMAX, produktivitas ABSTRACT The purpose of this research were to measure and analyze productivity achieved by companies using the Objective of Matrix models (OMAX), so that it can serve the proposed improvements to the productivity of company in the future. Weighting was done by pairwase comparison method and software Expert Choice Identification of the causes decreased productivity using Fishbone Diagram. Criterias have used in the measurement of productivity were raw materials, labor, hours work, packaging and auxiliary materials. The research results that the Partial high productivity achieved by company in May of 2013 with value of productivity was 4,613, where as the lowest partial productivity achieved by the company in February with a value of productivity is 1,575. The highest index productivity occurred in March 2013 was 146,222% and the lowest productivity index occurred during in December 2013 was -46,592%. Order to produce output as much as kg required raw materials as much as ,76 kg of fresh mushroom, used 53 labor with work hours ,67 hours per month, cans for packaging and use auxiliary material ,46 liters. Keywords: fishbone diagram, OMAX, productivity 4PENDAHULUAN Perkembangan industri saat ini mengalami perubahan yang sangat pesat dan diwarnai dengan persaingan yang semakin tinggi. Suatu perusahaan harus mampu meningkatkan produktivitasnya agar tetap dapat bertahan. Produktivitas merupakan salah satu faktor penting dalam mempengaruhi proses kemajuan dan kemunduran suatu perusahaan. Peningkatan produktivitas merupakan penggerak kemajuan ekonomi dan keuntungan perusahaan. Produktivitas juga penting untuk

2 meningkatkan upah dan penerimaan perseorangan. Produktivitas didefinisikan sebagai hubungan antara input dan output suatu sistem produksi. Hubungan ini sering lebih dinyatakan sebagai rasio output dibagi input. Jika lebih banyak output yang dihasilkan dengan input yang sama, maka disebut terjadi peningkatan produktivitas. Begitu juga kalau input yang lebih rendah dapat menghasilkan output yang tetap, maka produktivitas dikatakan meningkat (Nasution, 2006). PT. Eka Timur Raya terletak di Jl Nongkojajar KM 1.4, Purwodadi, Pasuruan. PT. Eka Timur Raya merupakan perusahaan agroindustri yang memproduksi jamur kancing (champignon) dalam kaleng. Perusahaan ini memproduksi jamur kaleng dengan kapasitas lebih dari sembilan ton jamur kancing segar tiap harinya. Pada proses produksinya, perusahaan mengalami kenaikan dan penurunan yang disebabkan oleh ketersediaan bahan baku yang ada dan juga permintaan dari konsumen. Perusahaan melakukan perencanaan terhadap pemakaian bahan bakunya untuk mengefektifkan proses produksinya. Perencanaan juga dilakukan dalam pemakaian jam kerja, pemakaian bahan pembantu, dan pemakaian jumlah tenaga kerja. Faktor-faktor tersebut yang perlu diperhatikan karena memiliki kontribusi yang cukup besar dalam proses produksi. Pengukuran produktivitas dapat dilakukan dalam perencanaan pemakaian sumber daya-sumber daya tersebut. Hasil dari pengukuran produktivitas tersebut dapat digunakan untuk mengetahui dan mengevaluasi tingkat produktivitas yang telah dicapai oleh perusahaan. Hasil tersebut juga dapat digunakan untuk mengetahui prospek industri pengalengan jamur di masa yang akan datang. PT. Eka Timur Raya belum pernah melakukan pengukuran produktivitas, sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat produktivitas yang telah dicapai oleh perusahaan. Pengukuran produktivitas dapat dilakukan dengan menggunakan model Objective Matrix (OMAX). OMAX adalah suatu sistem pengukuran produktivitas parsial yang dikembangkan untuk memantau produktivitas di tiap bagian perusahaan dengan kriteria produktivitas yang sesuai dengan keberadaan bagian tersebut (Kusmindari, 2009). Guna dari OMAX adalah sebagai sarana pengukuran produktivitas, sebagai alat memecahkan masalah produktivitas dan untuk alat pemantau pertumbuhan produktivitas. Tiga aspek yang penting dalam OMAX disebut A-I-M, yaitu: Awareness (kesadaran), Improvement (peningkatan), Maintenance (pemeliharaan). Model OMAX memiliki kelebihan dibandingkan metode lain untuk pengukuran produktivitas, yaitu memasukkan pertimbangan pihak manajemen dalam penentuan bobot, sehingga lebih objektif dan fleksibel. Kelebihan lainnya adalah lebih mudah dalam perhitungan dan dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan kenaikan dan penurunan produktivitas dan juga dapat digunakan tanpa mengubah unit yang akan diukur ke dalam satuan moneter (Leonard, 2010). Model OMAX memiliki kelemahan yaitu subyektivitas terkadang dilakukan dalam penentuan objective score tiap level indikator kinerja dan untuk mendapatkan indeks kinerja yang diharapkan maka dibutuhkan suatu pengukuran yang kontinu dan terstandar (Shanti, 2007). BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai April 2013 di PT Eka Timur Raya Purwodadi Pasuruan. Pengolahan dan analisis data dilakukan di Laboratorium Komputasi dan Analisis Sistem, Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya. Batasan Masalah dan Asumsi Pembatasan masalah dan pemberian asumsi dilakukan agar pembahasan dalam penelitian ini dapat sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan. Batasan masalah dan asumsi yang dipakai dalam penelitian ini antara lain: 1) Pengukuran produktivitas dilakukan berdasarkan data selama 12 bulan yaitu pada bulan Januari 2013 sampai bulan Desember 2013; 2) Pengukuran produktivitas hanya dilakukan pada bagian proses produksi dan hanya pada lini kaleng saja; 3) Kriteria yang digunakan dalam penelitian adalah kriteria bahan baku, kriteria bahan pembantu, kiteria jam kerja, kriteria tenaga kerja dan kriteria

3 kemasan; 4) Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan penggunaan mesin dan tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksi kaleng ukuran 4 oz, 8 oz dan 68 oz; 5) Analisis produktivitas pada kriteria kemasan berdasakan pada kemasan dengan ukuran bobot yang sama yaitu ukuran bobot kaleng 8 oz. Pengumpulan Data Pengumupulan data primer dilakukan dengan cara wawancara dan pengisian kuesioner untuk mendapatkan data profil perusahaan dan untuk mendapatkan bobot tiap kriteria. Pengumpulan data sekunder digunakan untuk mengolah dan mengukur produktivitas. Data sekunder berupa data input dan data output. Data-data input yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah bahan baku yang digunakan adalah jamur segar dan batang jamur, tenaga kerja yang terlibat langsung dengan proses produksi pada lini kaleng, jam kerja yang digunakan untuk proses produksi, kemasan yang digunakan adalah kemasan yang terpakai dan kemasan yang rusak dan bahan pembantu yang digunakan sebagai media pengisi. Data output yang digunakan adalah jumlah unit produk kaleng yang dihasilkan oleh perusahaan yang terdiri dari produk kaeng ukuran 4 oz, 8 oz dan 68 oz. Pembobotan dilakukan dengan menggunakan perbandingan berpasangan (pairwase comparasion). Pengolahan data pembobotan dilakukan dengan menggunakan software Expert Choice dengan ketentuan nilai CR < 0,1. Pada metode OMAX perhitungan indeks produktivitas dilakukan dengan menggunakan rumus: IP = x 100% (1) Dimana: IP = indeks produktivitas Current = hasil pengukuran produktivitas periode sekarang yang diperoleh dengan menjumlahkan value tiap kriteria produktivitas yang diukur. Previous = hasil pengukuran produktivitas periode sebelumnya Penyebab penurunan produktivitas dapat diketahui dengan menggunakan fishbone diagram. Setelah diketahui penyebab-penyebab yang dapat mempengaruhi penurunan produktivitas maka diusulkan perbaikan produktivitas untuk periode mendatang. Perbaikan produktivitas dihitung dengan menggunakan rumus: Kriteria bahan baku = (2) Kriteria tenaga kerja = (3) Kriteria jam kerja = (4) Kriteria kemasan = (5) Kriteria bahan pembantu = HASIL DAN PEMBAHASAN (6) Sejarah Perusahaan PT. Eka Timur Raya (ETIRA) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang agroindustri, khususnya ekspor jamur champignon yang dikemas dalam kaleng, gelas jar dan pouch. Perusahaan ini mulai dibangun pada tanggal 19 Desember 1999 sampai tahun Pada tahun 2002 perusahaan ini mulai produksi dan mengekspornya. Produk utama yaitu jamur diproduksi pada 3 jenis kemasan yaitu kemasan kaleng dengan ukuran 4 oz, 8 oz dan 68 oz, kemasan gelas jar dengan ukuran 4.5 oz dan 6 oz dan kemasan pouch 35.3 oz. Data Output dan Input Data-data yang diperlukan untuk penilitian ini adalah data output yaitu jumlah produk yang dihasilkan per bulan dan data input yaitu jumlah bahan baku yang terpakai, jumlah bahan pembantu yang terpakai, jumlah tenaga kerja, jumlah jam kerja yang terpakai dan jumlah kemasan yang terpakai dan kemasan yang rusak. Data-data tersebut didapatkan dari dokumentasi perusahaan yaitu dari bulan Januari sampai Desember Data output dan input dapat dilihat pada Tabel 1.

4 Bulan Output (Kg) Tabel 1. Data ouput dan input Tahun 2013 Bahan Baku (Kg) Tenaga Kerja (Orang) Input Jam Kerja (Jam Kerja Orang) Kemasan (Kaleng) Bahan Pembantu (Liter) Januari , , , ,23 Februari , , , ,72 Maret , , , ,00 April , , , ,79 Mei , , , ,60 Juni , , , ,00 Juli , , , ,17 Augustus , , , ,20 September , , , ,00 Oktober , , , ,46 November , , , ,30 Desember , , , ,00 Rata-rata , ,69 81, , , ,37 Sumber: PT Eka Timur Raya (2013) Dapat dilihat bahwa output dan input yang dihasilkan berfluktuatif. Hasil output tertinggi dihasilkan pada bulan Mei yaitu sebesar ,20 kg, sedangkan hasil output terendah dihasilkan pada bulan Februari yaitu sebesar ,60 kg. Pada bulan Mei ketersediaan bahan baku jamur kancing segar banyak sehingga output yang dihasilkan untuk produk kaleng tinggi, sedangkan ketersediaan bahan baku jamur kancing segar pada bulan Februari sedikit sehingga output yang dihasilkan rendah. Rata-rata tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan output sebanyak ,70 kg adalah sebanyak 81,42 orang atau 82 orang tenaga kerja. Pada bulan Juni terjadi pengurangan tenaga kerja 1 orang dikarenakan tenaga kerja tersebut dipindahkan dari proses produksi ke bagian yang lain. Analisis Produktivitas Performance tiap kriteria Performance adalah rasio antara output dan input pada setiap kriteria yang digunakan. Nilai performance menunjukkan nilai aktual yang telah dicapai pada setiap periode yang diukur (Muhammad, 2008). Nilai performance dapat menunjukkan bagaimana suatu perusahaan menggunakan sumberdayanya seefisien mungkin untuk menghasilkan output yang tinggi. Nilai performance dari setiap kriteria dapat diihat dalam Tabel 2. Nilai performance masih fluktuatif yang artinya tingkat pencapaian produktivitas belum baik sehingga masih perlu dilakukan perbaikan agar nilai performance tidak fluktuatif untuk periode berikutnya (Erni, 2009). Nilai performance pada setiap kriteria tergantung dari pemakaian setiap kriteria yang digunakan. Semakin efisien pemakaian setiap kriteria dengan output yang dihasilkan semakin besar, maka nilai performance akan tinggi. Begitu pula sebaliknya, semakin tidak efisien pemakaian kriteria dengan output yang dihasilkan tetap akan membuat nilai performance turun atau rendah. Evaluasi Produktivitas Parsial Evaluasi produktivitas parsial dilakukan dengan cara membandingkan skor

5 Tabel 2 Nilai Performance Tiap Kriteria Bulan Bahan Baku (Kg/Kg) Tenaga Kerja (Kg/Orang) Jam Kerja (Kg/Jam kerja orang) Kemasan (Kg/Kemasan) Bahan Pembantu (Kg/L) Januari 1, ,876 34,143 0,264 2,288 Februari 1, ,068 29,734 0,270 2,280 Maret 1, ,088 33,775 0,283 2,279 April 1, ,068 31,171 0,266 2,254 Mei 1, ,259 32,494 0,251 2,217 Juni 1, ,242 34,150 0,277 2,259 Juli 1, ,953 33,999 0,275 2,273 Augustus 1, ,943 30,783 0,252 2,241 September 1, ,494 33,710 0,271 2,266 Oktober 1, ,462 32,223 0,252 2,242 November 1, ,249 32,384 0,257 2,212 Desember 1, ,486 31,191 0,262 2,248 Sumber: Data sekunder diolah (2014) yang dicapai tiap kriteria pengukuran dengan mempertimbangkan bobot tiap kriteria untuk menentukan faktor yang mempengaruhi produktivitas perusahaan pada periode yang diukur. Produktivitas pada bahan baku sangat mempunyai pengaruh yang besar terhadap peningkatan produktivitas yang dicapai perusahaan. Hal ini disebabkan karena bahan baku memiliki tingkat kepentingan sebesar 36,9%. Perusahaan sebisa mungkin memanfaatkan seefisien mungkin dalam penggunaan bahan baku yang ada sehingga proses produksi dapat berjalan lancar dan dapat menghasilkan output sesuai yang direncanakan. Produktivitas kriteria tenaga kerja merupakan faktor yang berpengaruh setelah kriteria bahan baku. Hal ini dikarenakan kriteria tenaga kerja memiliki tingkat kepentingan sebesar 25,2% dalam peningkatan produktivitas yang dicapai perusahaan. Penurunan produktivitas dapat diakibatkan oleh kurangnya skill atau keahlian yang dimiliki oleh tenaga kerja. Ketersediaan bahan baku yang mengalami penurunan dari bulan sebelumnya juga merupakan penyebab produktivitas tenaga kerja menurun. Apabila bahan baku yang tersedia hanya sedikit atau kurang dari kapasitas produksi akan menyebabkan tenaga kerja menganggur sehingga tenaga kerja kurang efisien dalam jam kerjanya. Menurut Saddad (2013), ketidakmampuan perusahaan dalam mengoptimalkan produktivitas perusahaan bisa disebabkan karena kurang ahlinya tenaga kerja dan skill yang dimiliki oleh tenaga kerja dalam menjalankan proses pengolahan dan pengoperasian mesin. Jam kerja juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kenaikan dan penurunan produktivitas yang dicapai oleh perusahaan. Penurunan dan peningkatan produktivitas pada jam kerja sama dengan kenaikan dan penurunan pada produktivitas pada tenaga kerja. Hal ini dikarenakan jam kerja dipengaruhi oleh jumlah ketersediaan bahan baku yang datang pada periode tersebut. Produktivitas jam kerja yang menurun juga dapat disebabkan kemungkinan ketidaklancaran pada saat proses produksi. Kerusakan-kerusakan mesin yang dapat menghentikan proses produksi juga dapat menyebabkan jam kerja menjadi off atau tenaga menganggur. Hal ini sesuai dengan Saddad (2013) yang mengatakan bahwa ketidakkonsistensian dalam mempertahankan pencapaian dapat disebabkan oleh beberapa

6 faktor seperti adanya perbaikan mesin pengolahan, adanya keterlambatan pasokan bahan baku dan adanya pemberhentian mesin. Faktor lain yang dapat menentukan kenaikan dan penurunan produktivitas yang dapat dicapai oleh perusahaan adalah kriteria kemasan. Tingkat kepentingan dari kriteria kemasan adalah sebesar 17,7%, yang lebih besar daripada tingkat kepentingan kriteria bahan pembantu. Responden juga berpendapat bahwa kriteria kemasan lebih berpengaruh dibanding kriteria bahan pembantu. Produktivitas kemasan yang diukur merupakan kemasan primer atau kemasan yang melekat pada produk yaitu berupa kaleng. Selama 12 bulan pengukuran, 6 bulan nilai produktivitas berada dibawah nilai rata-rata sehingga perlu adanya perbaikan. Hal ini disebabkan karena banyaknya kaleng rusak atau cacat terlalu banyak. Kerusakan kaleng terjadi saat proses seaming atau penutupan seperti kaleng terjepit atau kaleng mengalami kebocoran. Produktivitas bahan pembantu merupakan kriteria yang paling kecil tingkat kepentingannya yaitu sebesar 0,74%. Responden berpendapat bahwa tingkat kepentingan dari produktivitas bahan pembantu relatif kecil, akan tetapi juga perlu diukur untuk mengetahui pencapaian produktivitasnya. Penurunan produktivitas terjadi karena banyaknya bahan pembantu yang terbuang ketika proses pengisian larutan sehingga kurang efisien dalam pemakaiannya. Evaluasi Produktivitas Total Evaluasi produktivitas total dilakukan untuk mengetahui nilai produktivitas yang dicapai oleh perusahaan secara keseluruhan pada periode pengukuran tertentu. Penggunaan ukuran produktivitas total dalam evaluasi kinerja menurunkan kemungkinan terjadinya manipulasi bebrapa faktor produksi untuk memperbaiki ukuran produktivitas dari faktorfaktor produksi lainnya. Menurut Nurdin (2004), evaluasi produktivitas total digunakan untuk mengukur perubahan efisiensi dari kegiatan operasi. Untuk mengukur perubahan produktivitas total dalam suatu periode waktu, semua faktor yang berkaitan dengan kuantitas output dan input yang dipakai selama periode tadi diperhitungkan. Evaluasi produktivitas total dapat berdasarkan pada nilai current dan nilai index yang diperoleh dari performance indicator dalam matrix OMAX. Nilai produktivitas yang dicapai oleh perusahaan dapat dilihat pada gambar 1. Gambar 1. Nilai Produktivitas Total yang Dicapai Tahun 2013 Nilai produktivitas total yang dicapai mengalami fluktuatif dari periode yang diukur. Kenaikan dan penurunan pada nilai produktivitas total dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor utama yang berpengaruh adalah ketersediaan bahan baku yang kurang sehingga dapat menghambat kelancaran proses produksi sendiri. Responden berpendapat bahwa ketersediaan bahan baku yang kurang disebabkan karena bahan baku terkena hama saat budidayanya. Selain itu, jarak pengiriman dari tempat budidaya dan factory yang cukup jauh juga membuat kedatangan bahan baku terlambat sehingga membuat tenaga kerja dan jam kerja menjadi delay (menganggur). Faktor lain yang berpengaruh dalam penurunan nilai produktivitas total adalah kriteria kemasan. Terlalu banyak kemasan yang rusak menyebabkan nilai produktivitas total menurun. Hal ini terjadi pada saat proses seaming atau penutupan kaleng. Berdasarkan pengamatan, mesin seamer sering mengalami gangguan yang menyebabkan proses penutupan kaleng yang tidak sempurna. Hal ini perlu adanya perbaikan sehingga kemasan yang digunakan dapat efisien. Identifikasi Permasalahan Produktivitas Identifikasi permasalahan produktivitas merupakan tahapan yang dilakukan setelah evaluasi produktivitas baik secara parsial ataupun total. Identifikasi permasalahan

7 berguna untuk mengetahui penyebab-penyebab yang mempengaruhi kenaikan dan penurunan nilai produktivitas. Identifikasi penyebabpenyebab permasalahan tersebut dilakukan dengan membuat diagram sebab akibat atau diagram tulang ikan. Menurut Sugian (2006), manfaat penggunaan diagram sebab akibat adalah membantu menentukan akar penyebab, mendorong partisipasi kelompok, mengidentifikasikan variasi kemungkinan penyebab dan meningkatkan proses pengetahuan. ini dikarenakan usulan perbaikan diajukan untuk memperbaiki produktivitas pada periode pengolahan berikutnya. Data usulan perbaikan produktivitas dapat dilihat pada Tabel 3. Pencapaian produktivitas yang optimal tersebut dapat dilakukan dengan cara mengurangi penyebab yang mengakibatkan pemakaian bahan baku yang tidak efisien. Hal tersebut dapat dilakukan dengan melakukan perawatan dan pengawasan jamur segar pada Penyebab-penyebab yang dapat menurunkan produktivitas ETIRA antara lain adalah bahan baku, mesin, tenaga kerja, metode dan lingkungan. Penyebab-penyebab tersebut harus segera diatasi agar produktivitas perusahaan dapat meningkat. Diagram tulang ikan dapat dilihat pada Gambar 2. Usulan Perbaikan Usulan perbaikan produktivitas perlu dilakukan karena perusahaan masih mengalami pencapaian produktivitas yang fluktuatif. Perbaikan produktivitas dapat diusulkan setelah mengetahui produktivitas yang dicapai oleh perusahaan. Perbaikan dilakukan berdasarkan pada pencapaian produktivitas periode terakhir yang diukur yaitu bulan Desember Hal saat budidaya agar jamur segar tidak lagi terkena hama sehingga bahan baku yang dihasilkan dapat sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan dan juga bahan baku tidak mengalami keterlambatan. Menurut Halpern (2009) menjelaskan bahwa penggunaan bahan baku yang berkualitas dapat membantu perusahaan meningkatkan efisiensi dan efektivitas produksi sehingga dapat meningkatkan produktivitasnya. Pemanfaatan tenaga kerja yang efisien dapat dilakukan dengan mengadakan training secara rutin sehingga tenaga kerja lebih terlatih dan efisien dalam melakukan pekerjaan di proses produksi. Training dapat dilakukan setiap enam bulan sekali seperti melakukan

8 Tabel 3. Usulan Perbaikan Produktivitas No Kriteria Rata-rata Usulan perbaikan Pemborosan 1 2 Bahan baku (kg) Tenaga kerja (orang) , Jam kerja ,71 (jam kerja orang) 4 5 Kemasan (kaleng) Bahan pembantu (liter) ,37 Sumber: Data sekunder diolah (2014) , , , , , ,91 Performance sebelum perbaikan 1, ,972 32,518 0,265 2,254 Performance setelah perbaikan 2, ,164 46,256 0,371 2,922 training mengenai Good Manufacturing Practices (GMP), thermal process, HACCP serta kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Menurut Djiuta (2011), pendidikan yang dimiliki seorang tenaga kerja dapat menambah pengetahuan juga dapat meningkatkan keterampilan (keahlian) tenaga kerja yang mana pada akhirnya meningkatkan produktivitas kerja. Perusahaan juga perlu melakukan motivasi kerja agar tenaga kerja lebih termotivasi dan juga lebih bersemangat dalam proses produksi. Menurut Rahman and Noriszan (2007), peningkatan motivasi kerja merupakan salah satu upaya pendukung peningkatan produktivitas tenaga kerja. Motivasi sebaiknya diberikan di bagian produksi dan diberikan setiap semester. Penerapan sistem punishment yang tegas kepada pekerja yang melakukan pelanggaran dapat menanggulangi terjadinya pelanggaran di lingkungan kerja. Pencapaian produktivitas yang optimal pada kriteria jam kerja dapat dilakukan dengan cara mengurangi keterlambatan levering yang sering terjadi. Pengawasan yang lebih pada tenaga kerja yang memanen jamur kancing sehingga waktu pemanenan tidak membutuhkan waktu yang lama. Pencapaian produktivitas yang optimal pada kriteria kemasan dapat dilakukan dengan cara melakukan pengawasan dan juga perawatan yang rutin setiap seminggu sekali pada mesin seamer sehingga tidak banyak kaleng yang rusak karena kesalahan mesin seamer. Usaha untuk tetap mempertahankan pencapaian produktivitas yang optimal pada kriteria kemasan dan jam kerja adalah dengan melakukan perencanaan perawatan mesin yang digunakan terutama mesin seamer. Hal ini disebabkan mesin seamer yang paling banyak menyebabkan kerusakan pada kaleng dan dapat menghentikan waktu produksi ketika kerusakan terjadi. Menurut Supandi (2005), keandalan mesin dan fasilitas produksi merupakan salah satu aspek yang dapat mempengaruhi kelancaran proses produksi serta produk yang dihasilkan. Menurut Wahjudi dkk (2009), agar proses produksi dapat berjalan lancar dapat dengan cara melakukan preventive maintenance terencana untuk mengembalikan kondisi mesin agar tidak sering rusak. Meningkatkan prosedur penanganan kerusakan sederhana dan melatih para operator agar mampu melakukan tindakan perbaikan kerusakan sederhana. Pemborosan dapat terjadi karena pada saat proses braining atau pengisian larutan brine terjadi pengisian larutan yang berlebihan. Hal ini disebabkan karena tenaga kerja yang tidak terlalu memperhatikan kran braining yang terbuka terus meskipun tidak ada kaleng yang berjalan atau pada saat terjadi kemacetan kaleng sehingga banyak bahan pembantu yang terbuang percuma. Perusahaan perlu memanfaatkan bahan pembantu secara efisien dengan cara melakukan pengawasan saat pengisian larutan brine. KESIMPULAN Produktivitas yang dicapai oleh PT. Eka Timur Raya pada tahun 2013 masih kurang baik. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pencapaian skor yang masih dibawah skor rata-rata.

9 Produktivitas parsial tertinggi yang dicapai oleh perusahaan terdapat pada bulan Mei 2013 dengan nilai produktivitas sebesar 4,613, sedangkan produktivitas parsial terendah yang dicapai oleh perusahaan terdapat pada bulan Februari 2013 dengan nilai produktivitas sebesar 1,575. Indeks produktivitas paling besar terjadi pada bulan Maret 2013 yaitu sebesar 146,222% dan indeks produktivitas paling rendah terjadi pada saat bulan Desember 2013 yaitu sebesar -46,592%. Perusahaan dapat mencapai produktivitas yang optimal dengan melakukan perbaikan pada input-input yang digunakan. Untuk menghasilkan output sebanyak ,70 kg diperlukan bahan baku sebanyak ,76 kg jamur segar, pemakaian tenaga kerja sebanyak 53 orang dengan jam kerja selama ,67 jam per bulan, pemakaian kemasan sebanyak kaleng dan pemakaian bahan pembantu sebanyak ,46 liter. Pencapaian tersebut dapat dicapai dengan cara meningkatkan pengawasan pada pemakaian bahan baku, melakukan pengawasan terhadap tenaga kerja dan juga penjadwalan dan perawatan yang maksimal dan berkala pada mesin yang digunakan dalam proses produksi. SARAN Perusahaan dapat mengimplementasikan hasil dari penelitian dengan mengkaji lagi saran yang telah diusulkan oleh peneliti sesuai dengan keadaan perusahaan. Perusahaan juga perlu melakukan pengukuran produktivitas secara kontinyu sehingga dapat memanfaatkan pemakaian sumber daya secara efisien dan efektif. Peneliti selanjutnya disarankan untuk mengukur produktivitas pada semua lini dengan menggunakan model pengukuran produktivitas yang lainnya. DAFTAR PUSTAKA Djiuta, P Analisa faktor-faktor yang mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja (Studi Kasus Industry Songket di Kecamatan Ilir Barat II dan Seberang Ulu II Kota Palembang). Jurnal Ilmiah 3(2): 1-7 Erni, N Productivity Measurmente using OMAX and Fuzzy Logic At PT. AMD. Proceeding. ISSN: X. Halpern, L., Miklos, K dan Adam, S Imported Inputs and Productivity. Journal of the Hungarian Scientific Research Foundation. Kusminduri, C.D Produktivitas Dan Pengukuran Kerja Proses Produksi Medium Dencity Fibreboard (MDF). Jurnal Ilmiah Tekno 6(2):85-96 Leonard, K.C Analisa Produktivitas dengan Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) pada Bagian Produksi Potong (Cutting) PT. X. Metris.1(1):41-48 Muhammad, F Reinventing Local Government: Pengalaman dari Daerah. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Nasution, A.H Manajemen Industri. Andi Offset. Yogyakarta Nurdin, R Pengukuran dan Analisis Produktivitas Lini Produktivitas PT.XYZ dengan menggunakan Metode Objective Matrix. Makalah. Sekolah Tinggi Teknologi Adisucipto (STTA). Yogyakarta Rahman, A.A and Noriszan, I Designing Individual Productivity Measures in Service Sector. Journal of Engineering Engineering 2(3): Saddad, N.A Analisis Produktivitas Bagian Pengolahan menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) (Studi Kasus di PT. Perkebunan Nusantara XII Ngrangkah Pawon Kediri Regency). Skripsi. Universitas Brawijaya. Malang Sugian, S Kamus Manajemen (Mutu). Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Supandi Manajemen Perawatan Industri. Ganeca Exact. Bandung Yohanes, A Penentuan Strategi untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan di PT. SMS FINANCE menggunakan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process). Jurnal Dinamika Teknik 5(2):12-20

10

korespondensi:

korespondensi: ANALISIS PRODUKTIVITAS BAGIAN PENGOLAHAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (STUDI KASUS DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII NGRANGKAH PAWON KABUPATEN KEDIRI) PRODUCTIVITY ANALYSIS OF PROCESSING DIVISION

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS PADA BAGIAN PRODUKSI KEJU MOZZARELLA MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX

ANALISIS PRODUKTIVITAS PADA BAGIAN PRODUKSI KEJU MOZZARELLA MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX ANALISIS PRODUKTIVITAS PADA BAGIAN PRODUKSI KEJU MOZZARELLA MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (STUDI KASUS DI UKM RUMAH YOGHURT, JUNREJO, BATU). Productivity Analysis Of Mozzarella Chesse Production

Lebih terperinci

*Penulis Korespondensi:

*Penulis Korespondensi: ANALISIS PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus Pada Bagian Produksi Sari Roti PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk Pasuruan) Productivity Analysis Using Objective Matrix (OMAX)

Lebih terperinci

Nurul Hazmi Hamidah, Panji Deoranto, Retno Astuti

Nurul Hazmi Hamidah, Panji Deoranto, Retno Astuti ANALISIS PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX): STUDI KASUS PADA BAGIAN PRODUKSI SARI ROTI PT NIPPON INDOSARI CORPINDO, TBK PASURUAN Productivity Analysis Using Objective Matrix (OMAX)

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PRODUKSI KERIPIK KENTANG DI UKM Gizi Food KOTA BATU

ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PRODUKSI KERIPIK KENTANG DI UKM Gizi Food KOTA BATU ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PRODUKSI KERIPIK KENTANG DI UKM Gizi Food KOTA BATU Productivity Analysis Using Objective Matrix (OMAX) Method In Production

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS UMKM MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS UMKM MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX Jurnal Ilmiah Teknik Industri (2016), Vol. 4 No. 1, 1 8 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS UMKM MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ma Chung Malang e-mail: 411210021@student.machung.ac.id;yuswono.hadi@machung.ac.id

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS BAGIAN PENGOLAHAN SUSU PASTEURISASI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (STUDI KASUS DI KOPERASI SAE PUJON)

ANALISIS PRODUKTIVITAS BAGIAN PENGOLAHAN SUSU PASTEURISASI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (STUDI KASUS DI KOPERASI SAE PUJON) ANALISIS PRODUKTIVITAS BAGIAN PENGOLAHAN SUSU PASTEURISASI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (STUDI KASUS DI KOPERASI SAE PUJON) PRODUCTIVITY ANALYSIS PROCESSING OF PASTEURIZED MILK USING OBJECTIVE

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI DI PABRIK GULA TOELANGAN PT PERKEBUNAN NUSANTARA X SIDOARJO DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX)

ANALISIS PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI DI PABRIK GULA TOELANGAN PT PERKEBUNAN NUSANTARA X SIDOARJO DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) ANALISIS PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI DI PABRIK GULA TOELANGAN PT PERKEBUNAN NUSANTARA X SIDOARJO DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) Productivity Analysis of Toelangan Sugar Factory PTPN X Sidoarjo at

Lebih terperinci

Analisis Produktivitas Bagian Produksi Sari Apel Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) (Studi Kasus di KSU BROSEM Batu)

Analisis Produktivitas Bagian Produksi Sari Apel Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) (Studi Kasus di KSU BROSEM Batu) Analisis Produktivitas Bagian Produksi Sari Apel Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) (Studi Kasus di KSU BROSEM Batu) Productivity Analysis On The Production Department of Apple Cider Using Objective

Lebih terperinci

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII PMS NGABANG (PERSERO) MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL. Daniel Roy Sibarani

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII PMS NGABANG (PERSERO) MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL. Daniel Roy Sibarani PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII PMS NGABANG (PERSERO) MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL Daniel Roy Sibarani Mahasiswa Program Studi Teknik Industri Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENILITIAN

BAB III METODOLOGI PENILITIAN BAB III METODOLOGI PENILITIAN 3.1 Metode Penilitian Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian.

Lebih terperinci

PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX ABSTRAK

PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX ABSTRAK PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX Riani Nurdin, Yasrin Zabidi Jurusan Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto (STTA) Jl.

Lebih terperinci

Analisis Produktivitas dengan Metode Objective Matrix (OMAX) di PT. X

Analisis Produktivitas dengan Metode Objective Matrix (OMAX) di PT. X Analisis Produktivitas dengan Metode Objective Matrix (OMAX) di PT. X Fitri Agustina 1 dan Nina Aris Riana Program Studi Teknik Industri, Universitas Trunojoyo Madura Jl. Raya Telang PO. BOX. 02 Telp:

Lebih terperinci

Analisis Produktivitas Menggunakan Metode Marvin E. Mundel Di KUD BATU Kota Batu

Analisis Produktivitas Menggunakan Metode Marvin E. Mundel Di KUD BATU Kota Batu Analisis Produktivitas Menggunakan Metode Marvin E. Mundel Di KUD BATU Kota Batu Productivity Analysis Using Marvin E. Mundel Method at KUD BATU Batu City Heri Syahputra 1), Imam Santoso 2), Ika Atsari

Lebih terperinci

PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS PRODUKSI DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PG.KREBET BARU MALANG

PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS PRODUKSI DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PG.KREBET BARU MALANG 80 Pengukuran dan Analisis Produktivitas...(R.Faridz, dkk) PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS PRODUKSI DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PG.KREBET BARU MALANG Raden Faridz, Burhan, dan Adelya

Lebih terperinci

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN TAHU DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX)

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN TAHU DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) AGROINTEK Volume 9, No. 2 Agustus 2015 109 PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN TAHU DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) Agus Supriyanto 1, Banun Diyah Probowati 2, Burhan 2 1 Alumni Program Studi Teknologi

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisa Tahapan AHP 5.1.1 Kuesioner Tahap Pertama Dari hasil kalkulasi pada Tabel 4.6, dapat dilihat bahwa rasio 2 yaitu perbandingan antara total produk yang dihasilkan

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS PRODUKSI DI PERUSAHAAN KECAP MANALAGI DENPASAR SKRIPSI. Oleh: ALFIANA AFIFI NIM:

ANALISIS PRODUKTIVITAS PRODUKSI DI PERUSAHAAN KECAP MANALAGI DENPASAR SKRIPSI. Oleh: ALFIANA AFIFI NIM: ANALISIS PRODUKTIVITAS PRODUKSI DI PERUSAHAAN KECAP MANALAGI DENPASAR SKRIPSI Skripsi ini diajukan sebagai syarat untuk mencapai gelar Sarjana Teknologi Pertanian pada Fakultas Teknologi Pertanian Universitas

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADA PT HAMSON INDONESIA INCREASING THE PRODUCTIVITY AT PT HAMSON INDONESIA

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADA PT HAMSON INDONESIA INCREASING THE PRODUCTIVITY AT PT HAMSON INDONESIA Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADA PT HAMSON INDONESIA INCREASING THE PRODUCTIVITY AT PT HAMSON INDONESIA Arnolt K. Pakpahan 1, Didien Suhardini 2, Prabowo Ehsy 3 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Keywords : Parsial Productivity, Objective Matrix (OMAX), Productivity Index

Keywords : Parsial Productivity, Objective Matrix (OMAX), Productivity Index ANALISIS PRODUKTIVITAS STASIUN PROSES PEMURNIAN NIRA MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus Pada PG Kebon Agung Malang) Analysis of Production Productivity Using Objective Matrix (OMAX)

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan 3.1.1 Studi Pendahuluan Hal pertama yang dilakukan pada setiap penelitian adalah melakukan studi pendahuluan. Penelitian

Lebih terperinci

USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LANTAI PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus di PT Agronesia Divisi Industri Karet) *

USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LANTAI PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus di PT Agronesia Divisi Industri Karet) * Reka Integra ISSN:2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2015 USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LANTAI PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: pengukuran kinerja, stakeholder, kpi

ABSTRAK. Kata kunci: pengukuran kinerja, stakeholder, kpi ABSTRAK Perusahaan belum pernah menerapkan pengukuran kinerja terhadap pihakpihak yang berhubungan dengan perusahaan.. Melihat hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengukuran kinerja.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Bridgestone Tire Indonesia, merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang pembuatan produk ban. Agar perusahaan tetap bersaing dengan perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

Analisa Produktivitas Pada Divisi Produksi PT. XYZ Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX)

Analisa Produktivitas Pada Divisi Produksi PT. XYZ Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) Analisa Produktivitas Pada Produksi PT. XYZ Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) Sugeng Rahmatullah 1, Putiri Bhuana Katili 2, Nuraida Wahyuni 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMBAHASAN

BAB V ANALISA PEMBAHASAN BAB V ANALISA PEMBAHASAN Pengumpulan dan pengolahan data telah dilakukan dan disajikan pada bab sebelumnya yaitu bab EMPAT, selanjutnya hasilnya akan dianalisis dan diinterpretasikan untuk setiap kriteria

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia industri, terutama untuk masalah produksi. Perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. dunia industri, terutama untuk masalah produksi. Perusahaan dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan antar perusahaan merupakan hal yang biasa dalam dunia industri, terutama untuk masalah produksi. Perusahaan dapat memenangkan persaingan dengan perusahaan

Lebih terperinci

3 METODOLOGI. 3.3 Pengumpulan Data

3 METODOLOGI. 3.3 Pengumpulan Data 20 3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Juli - September 2011 di Dok Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Balai Teknologi Penangkapan Ikan (UPT BTPI), Muara Angke, Jakarta.

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS PRODUKSI DI PERUSAHAAN KECAP MANALAGI DENPASAR. ABSTRACT

ANALISIS PRODUKTIVITAS PRODUKSI DI PERUSAHAAN KECAP MANALAGI DENPASAR.  ABSTRACT ANALISIS PRODUKTIVITAS PRODUKSI DI PERUSAHAAN KECAP MANALAGI DENPASAR Alfiana Afifi 1, I.A Mahatma Tuningrat 2, I Ketut Satriawan 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS PADA BAGIAN PRODUKSI GONDORUKEM DAN TERPENTIN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX

ANALISIS PRODUKTIVITAS PADA BAGIAN PRODUKSI GONDORUKEM DAN TERPENTIN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX ANALISIS PRODUKTIVITAS PADA BAGIAN PRODUKSI GONDORUKEM DAN TERPENTIN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus di PGT Sukun Ponorogo Kesatuan Bisnis Mandiri Industri Non Kayu (KBM-INK) Perum

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX)

PENGUKURAN KINERJA PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PENGUKURAN KINERJA PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PENDAHULUAN Sirajuddin, Putiri Bhuana Katili, Koko Cahyana Jaya Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sultan

Lebih terperinci

Strategi Peningkatan Produktivitas di Lantai Produksi Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX)

Strategi Peningkatan Produktivitas di Lantai Produksi Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol.01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2014 Strategi Peningkatan Produktivitas di Lantai Produksi Menggunakan Metode Objective

Lebih terperinci

USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PT. PERKEBUNAN LEMBAH BHAKTI ACEH SINGKIL

USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PT. PERKEBUNAN LEMBAH BHAKTI ACEH SINGKIL USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PT. PERKEBUNAN LEMBAH BHAKTI ACEH SINGKIL Anwar 1, Syarifuddin 2, Sri Deza Kurnia Devi 3 Mahasiswa Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Analisis Peningkatan Produktivitas Di Lantai Produksi dengan Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) *

Analisis Peningkatan Produktivitas Di Lantai Produksi dengan Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) * Reka Integra ISSN 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.1 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2013 Analisis Peningkatan tivitas Di Lantai si dengan Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX)

Lebih terperinci

Analisis Produktivitas di UKM Harum Manis Batu dengan Metode Objective Matrix (OMAX)

Analisis Produktivitas di UKM Harum Manis Batu dengan Metode Objective Matrix (OMAX) Analisis Produktivitas di UKM Harum Manis Batu dengan Metode Objective Matrix (OMAX) Productivity Analisys in SMEs of Harum Manis Batu with Objective Matrix (OMAX) Method Mamas Daniyar 1)*, Mas ud Effendi

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah

Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah 3.1. Flowchart Pemecahan Masalah Penelitian ini disajikan dalam langkah-langkah seperti yang terdapat pada gambar dibawah ini. Penyajian secara sistematis dibuat agar

Lebih terperinci

Pengukuran Efisiensi Menggunakan Allocation Model Dalam Metode Data Envelopment Analysis (DEA) Pada Divisi Doorlock PT. XYZ

Pengukuran Efisiensi Menggunakan Allocation Model Dalam Metode Data Envelopment Analysis (DEA) Pada Divisi Doorlock PT. XYZ . Pengukuran Efisiensi Menggunakan Allocation Model Dalam Metode Data Envelopment Analysis (DEA) Pada Divisi Doorlock PT. XYZ Aditiya Eko Saputro 1, Faula Arina 2, Ratna Ekawati 3 Jurusan Teknik Industri,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DATA 4.1 GambaranUmumPerusahaan 4.1.1 Profil Perusahaan PT. XYZ adalah suatu perusahaan manufactur pembuatan resin paper dan textile. Berdasarkan filosofi manajemen kepuasan pelangan,

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE POSPAC DI PT. SUPRA MATRA ABADI

ANALISIS PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE POSPAC DI PT. SUPRA MATRA ABADI ANALISIS PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE POSPAC DI PT. SUPRA MATRA ABADI Syarifuddin, Syukriah, dan Rini Maynita Jen Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIFITAS MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus: PT. Moradon Berlian Sakti)

ANALISIS PRODUKTIFITAS MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus: PT. Moradon Berlian Sakti) ANALISIS PRODUKTIFITAS MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus: PT. Moradon Berlian Sakti) Prima Fithri 1, Indra Firdaus 2 1 Dosen Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

Didien Suhardini, Arnolt Kristian Pakpahan dan Arum Tri Astuti;

Didien Suhardini, Arnolt Kristian Pakpahan dan Arum Tri Astuti; PENGUKURAN PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI PRODUK PANEL BOX PT. DWIMUKTI GRAHA ELEKTRINDO DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DAN PERBAIKAN PRODUKTIVITAS Didien Suhardini, Arnolt Kristian Pakpahan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN Langkah pengumpulan dan pengolahan data telah selesai dilakukan dan telah disajikan dalam bab sebelumnya yaitu bab 4 (empat), maka proses selanjutnya adalah proses analisa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produktivitas Menurut Gasperz V (2000), produktivitas adalah perbandingan antara keluaran (output) dan masukan (input) pada perusahaan, dapat diartikan sebagai rasio

Lebih terperinci

Evaluasi Kinerja Supplier Bahan Baku Menggunakan Metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process (Studi Kasus di PT. Inti Luhur Fuja Abadi)

Evaluasi Kinerja Supplier Bahan Baku Menggunakan Metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process (Studi Kasus di PT. Inti Luhur Fuja Abadi) Evaluasi Kinerja Supplier Bahan Baku Menggunakan Metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process (Studi Kasus di PT. Inti Luhur Fuja Abadi) Raw Material Supplier Performance Evaluation Using Fuzzy Analytic Hierarchy

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX PADA BAGIAN PRODUKSI PABRIK KELAPA SAWIT GEDONG BIARA PT MOPOLI RAYA TUGAS SARJANA

ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX PADA BAGIAN PRODUKSI PABRIK KELAPA SAWIT GEDONG BIARA PT MOPOLI RAYA TUGAS SARJANA ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX PADA BAGIAN PRODUKSI PABRIK KELAPA SAWIT GEDONG BIARA PT MOPOLI RAYA TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk hasil pertanian. Dalam proses ini dipengaruhi oleh beberapa faktor

BAB I PENDAHULUAN. produk hasil pertanian. Dalam proses ini dipengaruhi oleh beberapa faktor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan agroindustri memiliki tujuan memberi nilai tambah pada produk hasil pertanian. Dalam proses ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang semua bekerja secara

Lebih terperinci

PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS DI PT. TIGA MANUNGGAL SYNTHETIC INDUSTRIES DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX)

PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS DI PT. TIGA MANUNGGAL SYNTHETIC INDUSTRIES DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS DI PT. TIGA MANUNGGAL SYNTHETIC INDUSTRIES DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) Fani Tania, Mujiya Ulkhaq *) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. Produktivitas dapat menjadi suatu indikator

perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. Produktivitas dapat menjadi suatu indikator Persaingan bisnis yang sangat kompetitif saat ini menuntut setiap perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. Produktivitas dapat menjadi suatu indikator

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian secara sistematik, sehingga akan memudahkan dalam pelaksanaan penelitian. 3.1 Tempat

Lebih terperinci

Produktivitas dipengaruhi oleh efisiensi, efektivitas dan kualitas. Bersama dengan inovasi dan kualitas kerja, produktivitas menentukan kinerja

Produktivitas dipengaruhi oleh efisiensi, efektivitas dan kualitas. Bersama dengan inovasi dan kualitas kerja, produktivitas menentukan kinerja Produktivitas dipengaruhi oleh efisiensi, efektivitas dan kualitas. Bersama dengan inovasi dan kualitas kerja, produktivitas menentukan kinerja organisasi total, yaitu kemampuan memperoleh keuntungan Tanpa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Metode Penelitian Metodologi penelitian merupakan gambaran proses atau tahapan-tahapan penelitian yang harus ditetapkan terlebih dahulu sehingga menjadi suatu kerangka

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL (STUDI KASUS DI UD. SABAR JAYA MALANG) JURNAL

ANALISIS PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL (STUDI KASUS DI UD. SABAR JAYA MALANG) JURNAL ANALISIS PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL (STUDI KASUS DI UD. SABAR JAYA MALANG) JURNAL Oleh: Aprilia Dian Purwanti NIM : 105100701111030 JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metodologi penelitian bertujuan untuk memberikan kerangka penelitian yang sistematis sehingga dapat memberikan kesesuaian antara tujuan penelitian dengan

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS SEKTOR KEBUN PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII (Persero) WONOSARI LAWANG MALANG MENGGUNAKAN CRAIG-HARRIS PRODUCTIVITY MODEL

ANALISIS PRODUKTIVITAS SEKTOR KEBUN PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII (Persero) WONOSARI LAWANG MALANG MENGGUNAKAN CRAIG-HARRIS PRODUCTIVITY MODEL ANALISIS PRODUKTIVITAS SEKTOR KEBUN PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII (Persero) WONOSARI LAWANG MALANG MENGGUNAKAN CRAIG-HARRIS PRODUCTIVITY MODEL Productivity Analysis Of The Plantation Sector PT (Persero)

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH Pada pembahasan ini akan diuraikan hubungan antara faktor-faktor input dengan hasil pengukuran produktivitas yang telah dilakukan. Pembahasan ini dimaksudkan untuk memudahkan

Lebih terperinci

Kata kunci: Produktivitas,APC,AHP.

Kata kunci: Produktivitas,APC,AHP. PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DAN MENGIDENTIFIKASI FAKTOR FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PRODUKTIVITAS DI WORKSHOP 3 DIVISI PERALATAN INDUSTRI PROSES PT.BARATA INDONESIA Nama Mahasiswa : DAVID HERNANDO NRP :

Lebih terperinci

PENERAPAN KONSEP GREEN MANUFACTURING PADA BOTOL MINUMAN KEMASAN PLASTIK

PENERAPAN KONSEP GREEN MANUFACTURING PADA BOTOL MINUMAN KEMASAN PLASTIK PENERAPAN KONSEP GREEN MANUFACTURING PADA BOTOL MINUMAN KEMASAN PLASTIK Wisma Soedarmadji 1*, Surachman 2, Eko Siswanto 3 1,2,3 Universitas Brawijaya, Fakultas Teknik Mesin, Malang 65145, Indonesia ABSTRACT

Lebih terperinci

Simposium Riset Ekonomi II Surabaya, November Permasalahan Pengukuran Produktivitas 1.3 Tujuan Pengukuran Produktivitas

Simposium Riset Ekonomi II Surabaya, November Permasalahan Pengukuran Produktivitas 1.3 Tujuan Pengukuran Produktivitas TEKNIK ANALISA LAPORAN KEUANGAN DENGAN MODEL PENGUKURAN PRODUKTIVITAS SUMMANTH & OBJECTIVE MATRIX (OMAX) GUNA MENUNJANG PERCEPATAN PERTUMBUHAN EKONOMI REGIONAL PRIBADIYONO Simposium Riset Ekonomi II TEKNIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Produktivitas merupakan salah satu kriteria penting yang sering

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Produktivitas merupakan salah satu kriteria penting yang sering BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produktivitas merupakan salah satu kriteria penting yang sering digunakan dalam pengukuran kinerja suatu perusahaan. Produktivitas menunjukkan seberapa baik perusahaan

Lebih terperinci

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DAN RISIKO PADA PRODUKSI ROKOK SIGARET KRETEK MESIN (SKM) (Studi Kasus Pada PT. Cakra Guna Cipta Malang)

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DAN RISIKO PADA PRODUKSI ROKOK SIGARET KRETEK MESIN (SKM) (Studi Kasus Pada PT. Cakra Guna Cipta Malang) PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DAN RISIKO PADA PRODUKSI ROKOK SIGARET KRETEK MESIN (SKM) (Studi Kasus Pada PT. Cakra Guna Cipta Malang) THE MEASUREMENT OF PRODUCTIVITY AND RISK IN MACHINE KRETEK CIGARETTE (SKM)

Lebih terperinci

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5 HASIL DAN PEMBAHASAN 35 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Kriteria Produktivitas dan Indikator Kinerja Kriteria-kriteria yang akan diukur meliputi kriteria efisiensi, kriteria efektivitas, dan kriteria inferensial. Kriteria efisiensi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN DAN EVALUASI PRODUKTIVITAS DENGAN METODE OMAX DI BAGIAN PRODUKSI PABRIK GULA GEMPOLKEREP MOJOKERTO. Oleh: Sudiyarto dan Waskito

ANALISIS PENGUKURAN DAN EVALUASI PRODUKTIVITAS DENGAN METODE OMAX DI BAGIAN PRODUKSI PABRIK GULA GEMPOLKEREP MOJOKERTO. Oleh: Sudiyarto dan Waskito ANALISIS PENGUKURAN DAN EVALUASI PRODUKTIVITAS DENGAN METODE OMAX DI BAGIAN PRODUKSI PABRIK GULA GEMPOLKEREP MOJOKERTO Oleh: Sudiyarto dan Waskito ABSTRACT Conventional productivity measurement manner

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DILANTAI PRODUKSI BERDASARKAN PENGUKURAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus di CV. Panyileukan)

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DILANTAI PRODUKSI BERDASARKAN PENGUKURAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus di CV. Panyileukan) Reka Integra ISSN: 2338-508 Jurusan Teknik Industri Itenas No.0 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 205 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DILANTAI PRODUKSI BERDASARKAN PENGUKURAN METODE OBJECTIVE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini kemajuan sektor ekonomi meningkat dengan pesat, industri berkembang disegala bidang baik industri barang maupun jasa, sehingga persaingan

Lebih terperinci

PEMILIHAN PEMASOK BAHAN BAKU ALUMINIUM INGOT ADC12S DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT CAKUNG

PEMILIHAN PEMASOK BAHAN BAKU ALUMINIUM INGOT ADC12S DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT CAKUNG PEMILIHAN PEMASOK BAHAN BAKU ALUMINIUM INGOT ADC12S DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT CAKUNG Nama NPM : 32412666 Jurusan Pembimbing : Fairuz Inanda

Lebih terperinci

Analisis Pengukuran Produktivitas Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) Di PT YPMI

Analisis Pengukuran Produktivitas Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) Di PT YPMI Analisis Pengukuran Produktivitas Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) Di PT YPMI Kisworo 1, Putiri Bhuana Katili 2, Sirajuddin 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Lebih terperinci

Usulan Lean Manufacturing Pada Produksi Closet Tipe CW 660J Untuk Meningkatkan Produktivitas

Usulan Lean Manufacturing Pada Produksi Closet Tipe CW 660J Untuk Meningkatkan Produktivitas Jurnal Teknik Industri, Vol., No., Juni 03, pp.-8 ISSN 30-495X Usulan Lean Manufacturing Pada Produksi Closet Tipe CW 0J Untuk Meningkatkan Produktivitas Ridwan Mawardi, Lely Herlina, Evi Febianti 3,,

Lebih terperinci

ADVANCED MANAGEMENT ACCOUNTING (Akuntansi Manajemen Lanjut)

ADVANCED MANAGEMENT ACCOUNTING (Akuntansi Manajemen Lanjut) Dosen: Christian Ramos K PRODUCTIVITY COSTS (Biaya Produktivitas) ADVANCED MANAGEMENT ACCOUNTING (Akuntansi Manajemen Lanjut) REFERENSI: HANSEN & MOWEN, Managerial Acconting (BOOK) 1 Produktivitas: Pengukuran

Lebih terperinci

TESIS PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS X MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM

TESIS PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS X MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM TESIS PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS X MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM SAMSUDIN HARIYANTO 2504 201 006 DOSEN PEMBIMBING Dr. Ir. Patdono Suwignjo, M.Eng.Sc.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. umbi umbian yang cukup penting di Indonesia baik sebagai sumber pangan

BAB I PENDAHULUAN. umbi umbian yang cukup penting di Indonesia baik sebagai sumber pangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ubi kayu atau ketela pohon adalah salah satu komoditas pertanian jenis umbi umbian yang cukup penting di Indonesia baik sebagai sumber pangan maupun sumber pakan. Hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menentukan suatu perusahaan, sumber daya manusia merupakan salah satu komponen terpenting diperusahaan manufaktur, baik dilihat dari kinerjanya maupun produk

Lebih terperinci

1 BAB II LANDASAN TEORI

1 BAB II LANDASAN TEORI 1 BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kajian literatur induktif dan deduktif. Kajian induktif adalah kajian yang dilakukan untuk memperoleh informasi dari penelitian - penelitian

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produktivitas

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produktivitas 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produktivitas Secara umum produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan atau sebagian sumberdaya (input) yang

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS PEMBUATAN KAIN GREY DENGAN PENDEKATAN METODE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER DAN COBB-DOUGLAS ABSTRACT

ANALISIS PRODUKTIVITAS PEMBUATAN KAIN GREY DENGAN PENDEKATAN METODE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER DAN COBB-DOUGLAS ABSTRACT ANALISIS PRODUKTIVITAS PEMBUATAN KAIN GREY DENGAN PENDEKATAN METODE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER DAN COBB-DOUGLAS Abdul Jalal 1, Helvi Kusumawati 2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

PENGUKURAN DAN ANALISA PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PTPN IV UNIT USAHA SAWIT LANGKAT

PENGUKURAN DAN ANALISA PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PTPN IV UNIT USAHA SAWIT LANGKAT PENGUKURAN DAN ANALISA PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PTPN IV UNIT USAHA SAWIT LANGKAT TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Burnham, D. C. Productivity : An Overview, Handbook of Industrial Engeneering. New York : Jhon Willey & Son.

DAFTAR PUSTAKA. Burnham, D. C. Productivity : An Overview, Handbook of Industrial Engeneering. New York : Jhon Willey & Son. DAFTAR PUSTAKA Burnham, D. C. Productivity : An Overview, Handbook of Industrial Engeneering. New York : Jhon Willey & Son. Gaspersz, Vincent. 2000. Manajemen Produktivitas Total. Jakarta : Gramedia Pustaka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Perancangan fasilitas memiliki pengaruh yang sangat besar di dalam proses operasi perusahaan karena merupakan dasar dari keseluruhan proses produksi. Dalam

Lebih terperinci

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX 215 PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX R.Bagus Yosan (1), Muhammad Kholil (2), Purwanto (3) 1,2,3 Program Studi Teknik Industri Universitas Mercubuana Jakarta Jl. Meruya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Metodologi penelitian merupakan tahapan-tahapan dan langkah-langkah yang akan di lewati dalam melakukan penelitian ini, yaitu seperti pada Gambar 3.1 merupakan

Lebih terperinci

3 METODOLOGI. Gambar 2 Peta lokasi penelitian

3 METODOLOGI. Gambar 2 Peta lokasi penelitian 22 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan data di lapangan dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai dengan Maret 2012. Lokasi pengambilan data dilaksanakan di galangan kapal Koperasi

Lebih terperinci

PENGUKURAN DAN PERBAIKAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OREGON PRODUCTIVITY MATRIX (OPM) DI CV. SUMBER UNTUNG PLASTIK, SIDOARJO

PENGUKURAN DAN PERBAIKAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OREGON PRODUCTIVITY MATRIX (OPM) DI CV. SUMBER UNTUNG PLASTIK, SIDOARJO PENGUKURAN DAN PERBAIKAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OREGON PRODUCTIVITY MATRIX (OPM) DI CV. SUMBER UNTUNG PLASTIK, SIDOARJO Danny Febrian Liem Teknik Industri st_danny04@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemasok merupakan salah satu mitra bisnis yang memegang peranan sangat penting dalam menjamin ketersediaan barang pasokan yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan metodologi penelitian atau tahapan-tahapan penelitian yang akan dilalui dari awal sampai akhir. Metodologi penelitian perlu ditentukan terlebih

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL DI PTPN IV PKS PABATU, TEBING TINGGI

ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL DI PTPN IV PKS PABATU, TEBING TINGGI ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL DI PTPN IV PKS PABATU, TEBING TINGGI Bakhtiar, Diana, Fariz Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh bakti66@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia industri sangat ketat, khususnya dalam industri sepatu, hanya perusahaan yang memiliki sistem distribusi dan produksi yang baik

Lebih terperinci

Produktivitas Bioetanol Menggunakan Metode American Productivity Center (APC): Studi Kasus di PT. Panca Jaya Raharja I.

Produktivitas Bioetanol Menggunakan Metode American Productivity Center (APC): Studi Kasus di PT. Panca Jaya Raharja I. 1 Produktivitas Bioetanol Menggunakan Metode American Productivity Center (APC): Studi Kasus di PT. Panca Jaya Raharja Productivity Measurement of Bioethanol Using American Productivity Center (APC) Methods:

Lebih terperinci

ANALISA PENCAPAIAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PENGGUNAAN MESIN LAS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL OMAX DI PT. DOK DAN PERKAPALAN SURABAYA

ANALISA PENCAPAIAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PENGGUNAAN MESIN LAS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL OMAX DI PT. DOK DAN PERKAPALAN SURABAYA ANALISA PENCAPAIAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PENGGUNAAN MESIN LAS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL OMAX DI PT. DOK DAN PERKAPALAN SURABAYA Alifatul Fitriyah S1Pendidikan Teknik Mesin Produksi, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

DEVIS ZENDY NPM :

DEVIS ZENDY NPM : PENERAPAN LEAN MANUFACTURING GUNA MEMINIMASI WASTE PADA LANTAI PRODUKSI DI PT. KHARISMA ESA ARDI SURABAYA SKRIPSI Oleh : DEVIS ZENDY NPM : 0732010126 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Lebih terperinci

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus Di CV CARI RASA Kota Bandung)

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus Di CV CARI RASA Kota Bandung) PENGUKURAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus Di CV CARI RASA Kota Bandung) TUGAS AKHIR Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk

Lebih terperinci

Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pegawai Dalam Pengambilan Keputusan Pemilihan Pegawai Berprestasi

Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pegawai Dalam Pengambilan Keputusan Pemilihan Pegawai Berprestasi 244 ISSN: 2354-5771 Monitoring dan Evaluasi Kinerja Dalam Pengambilan Keputusan Pemilihan Berprestasi Lili Tanti Sistem Informasi, STMIK Potensi Utama, Medan E-mail: lili@potensi-utama.ac.id Abstrak Proses

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 13 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Total Productive Maintenance Total Productive Maintenance (TPM) adalah teknik silang fungsional yang melibatkan beberapa bagian fungsional perusahaan bukan hanya pada Bagian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Produktivitas 2.1.1 Pengertian Produktivitas Produktivitas sebagai konsep output dengan input, pertama kali dicetuskan oleh David Ricardo dan Adam Smith tahun 1810. Inti konsep

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ditentukan sehingga tercapai tujuan yang diharapkan. Cikupa, Tangerang, Banten.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ditentukan sehingga tercapai tujuan yang diharapkan. Cikupa, Tangerang, Banten. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Saat melakukan penelitian diperlukan suatu metode penelitian agar dalam pelaksanaan penelitian nantinya dapat berjalan sesuai dengan tahapan yang telah ditentukan sehingga

Lebih terperinci

Analisis Pengukuran Kinerja Departemen Pengadaan dengan Metode Objective Matrix (OMAX)

Analisis Pengukuran Kinerja Departemen Pengadaan dengan Metode Objective Matrix (OMAX) Petunjuk Sitasi: Azlia, W., Arifianto, E. Y., & Noegroho, I. (2017). Analisis Pengukuran Kinerja Departemen Pengadaan dengan Metode Objective Matrix (OMAX). Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. F258-264).

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian berisi penjelasan tahap-tahap yang dilalui penulis dalam menyusun penelitian. Tahap-tahap tersebut adalah tahap awal penelitian, tahap pengumpulan data,

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014

Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014 Reka Integra ISSN: Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014 USULAN STRATEGI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN HASIL ANALISIS PENGUKURAN OBJECTIVE

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu ilmu pengetahuan yang memuat berbagai cara

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu ilmu pengetahuan yang memuat berbagai cara BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu ilmu pengetahuan yang memuat berbagai cara kerja didalam melaksanakan penelitian dari awal hingga akhir. Metode penelitian juga merupakan suatu

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS UNTUK MENGURANGI DEFECT KEMASAN JAMUR KALENG DENGAN METODE SIX SIGMA PADA PT EKA TIMUR RAYA PASURUAN

PENGENDALIAN KUALITAS UNTUK MENGURANGI DEFECT KEMASAN JAMUR KALENG DENGAN METODE SIX SIGMA PADA PT EKA TIMUR RAYA PASURUAN PENGENDALIAN KUALITAS UNTUK MENGURANGI DEFECT KEMASAN JAMUR KALENG DENGAN METODE SIX SIGMA PADA PT EKA TIMUR RAYA PASURUAN PENGENDALIAN KUALITAS UNTUK MENGURANGI DEFECT KEMASAN JAMUR KALENG DENGAN METODE

Lebih terperinci

ANALISIS PEMELIHARAAN PRODUKTIF TOTAL PADA PT. WAHANA EKA PARAMITRA GKD GROUP

ANALISIS PEMELIHARAAN PRODUKTIF TOTAL PADA PT. WAHANA EKA PARAMITRA GKD GROUP ANALISIS PEMELIHARAAN PRODUKTIF TOTAL PADA PT. WAHANA EKA PARAMITRA GKD GROUP Hotniar Siringoringo Sudiyantoro Jurusan Teknik, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100

Lebih terperinci

PENGUKURAN MANAJEMEN PERAWATAN MENGGUNAKAN METODE TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE

PENGUKURAN MANAJEMEN PERAWATAN MENGGUNAKAN METODE TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PENGUKURAN MANAJEMEN PERAWATAN MENGGUNAKAN METODE TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) SEBAGAI DASAR PERBAIKAN EFEKTIFITAS MESIN PT.PERKEBUNAN NUSANTARA XIII PMS NGABANG (PERSERO) Hendra Fasla Silalahi Mahasiswa

Lebih terperinci