HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KOMITMEN ORGANISASI GURU DI SMK KH DEWANTORO KOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KOMITMEN ORGANISASI GURU DI SMK KH DEWANTORO KOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN"

Transkripsi

1 HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KOMITMEN ORGANISASI GURU DI SMK KH DEWANTORO KOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN Liza Puspita Sari Liza Puspita Dosen Pembimbing : Wing Ispurwanto Binus University : Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat Telp. (62-21) Fax. (62-21) ABSTRAK Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan, guru diharapkan mampu memiliki self efficacy yang tinggi sehingga memiliki keinginan untuk bertahan di organisasi yang bersangkutan. Dalam hal ini guru yang mengajar di SMK KH Dewantoro dituntut untuk dapat menjalankan tugasnya dengan baik sesuai dengan peraturan yang ditetapkan dan ikut serta membangun organisasi yang bersangkutan. Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara self efficacy dengan komitmen organisasi guru di SMK KH Dewantoro. Subjek yang digunakan oleh peneliti adalah 50 orang guru yang ada di SMK. Penelitian ini menggunakan populasi dari guru-guru yang ada di SMK. Uji validitas dan reliabilitas untuk self efficacy diketahui memiliki validitas korelasi total item antara 0,324 sampai dengan 0,842 dengan reliabilitas sebesar 0,903. Untuk komitmen organisasi diketahui memilki validitas korelasi total item antara 0,377 sampai dengan 0,909 dengan reliabilitas sebesar 0,947. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan teknik korelasi pearson(2-tailed) diketahui nilai koefisiensi korelasi sebesar r = 0,553 dengan taraf signifikansi sebesar 0,00 (p < 0,01). Hal ini menunjukan adanya hubungan yang positif antara self efficacy dengan komitmen organisasi pada guru di SMK KH Dewantoro, dimana semakin tinggi self efficacy maka semakin tinggi pula komitmen organisasi. Kata Kunci: Self Efficacy, Komitmen Organisasi, Guru ABSTRACT In an effort to improve the quality of education, teachers are expected to have a high self-efficacy that has a desire to stay in the organization. In this case, teachers who teach in vocational KH Dewantoro required to properly carry out their duties in accordance with established rules and participate to build the organization. The purpose of research to ascertain there is or not the correlation between self efficacy with organizational commitment of teacher in SMK KH Dewantoro. Subjects used by the researchers are about 50 teachers in vocational schools. This study used a population of teachers in vocational schools. Validity and reliability for the self-efficacy is known to have the validity of the total item correlation between to with a reliability of In order to have the validity of the organization's commitment known to the total item correlation between to with a reliability of Based on the analysis of data by using Pearson correlation (2-tailed) correlation coefficient value is known at r = with a significance level of 0.00 (p <0.01). This shows that there is a positive relationship between self-efficacy with organizational commitment of teachers in vocational KH Dewantoro, where the higher self-efficacy, the higher the organizational commitment. Key Word: Self Efficacy, Organizational Commitment, Teacher

2 PENDAHULUAN Guru di dalam dunia pendidikan adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu guru harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin (Mulyasa, 2011). Merujuk kepada pernyataan diatas, berdasarkan hasil observasi tidak langsung yang peneliti lakukan terdapat beberapa orang guru yang terlambat masuk ke dalam kelas ketika sudah ada bel pergantian jam mengajar. Selain itu, daftar kehadiran yang rendah dan keterlambatan datang ke sekolah. satu tahun terakhir sejak tahun ajaran 2011/2012 di SMK KH Dewantoro, tercatat ada 15 orang guru yang mewakili beberapa kasus pelanggaran terhadap peraturan sekolah yang telah dibuat. Pelanggaran tersebut didapat dari buku pembinaan yang antara lain berisi keterlambatan, absen tidak hadir, dan masalah-masalah yang bertentangan dengan visi dan misi sekolah. Buku pembinaan merupakan buku yang berisi catatan pembinaan guru yang dilakukan oleh kepala sekolah. Guru yang dibina adalah guru yang melakukan pelanggaran yang sudah ditetapkan sekolah. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru piket, yang sering dijadikan alasan keterlambatan seorang guru datang ke sekolah adalah macet di jalan dan anak mereka yang sakit. Menurut hasil wawancara kepada sa;ah satu siswa SMK, siswa tersebut merasa kecewa terhadap seorang guru yang jarang masuk ke dalam kelas karena waktu pelajaran yang seharusnya digunakan untuk belajar akhirnya kosong dan suasana kelas menjadi gaduh. Hal ini terjadi di beberapa kelas tetapi hanya pada satu mata pelajaran. Menurut keterangan dari siswa, ketika guru tersebut tidak masuk ke dalam kelas tidak ada guru lain yang menggantikan sehingga kelas menjadi ramai tidak terkontrol. Menurut Luthans (2008:149) positive relationship between organizational commitment and desirable outcomes such as high performance, low turnover, and low absenteesim. Seseorang yang memiliki komitmen organisasi yang tinggi menghasilkan kinerja kerja yang tinggi, rendahnya pergantian guru, dan sedikitnya absensi. Berdasarkan pernyataan tersebut, sekolah mengharapkan guru memiliki komitmen yang tinggi terhadap organisasi sehingga dapat mencapai tujuan dari organisasi dan memiliki nilai-nilai yang sama sesuai dengan yang dimiliki sekolah. SMK Ki Hajar Dewantoro adalah sebuah sekolah swasta yang didirikan oleh Yayasan Pedidikan Ki Hajar Dewantoro dengan akte pendirian No. 206 di kantor notaris Ny. NANNY WAHYUDI, SH tanggal 17 Maret 1986 di Tangerang. SMK Ki Hajar Dewantoro didirikan atas dasar keinginan para dewan guru yang umumnya mengajar pada sekolah negeri, untuk ikut berbakti dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. SMK KH Dewantoro memiliki visi yaitu unggul dalam prestasi berdasarkan imtaq serta menyiapkan tenaga terampil yang sesuai dengan tuntutan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Menurut Depdiknas 2008, Bab II pasal 2 tentang kompetensi dan sertifikasi, guru wajib memiliki a) kualifikasi akademik; b) kompetensi; c) sertifikat pendidik; d) jasmani dan rohani yang sehat e) kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kompetensi guru yang dimaksud dalam pasal 3 merupakan seperangkat pengetahuan keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasikan oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Menurut Robbins (2003) komitmen organisasi adalah sampai tingkat mana seseorang karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, dan berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi itu. Komitmen organisasi dalam hal ini sekolah sebagai organisasi melihat bagaimana seorang guru dapat mencurahkan hati, pikiran dan tenaganya dengan cara berusaha melakukan yang terbaik serta memiliki keinginan untuk bertahan di organisasi tersebut (Meyer & Allen, 1997). Sejauh mana komitmen organisasi melekat pada guru dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain karakteristik organisasi, karakteristik pribadi, dan pengalaman kerja (Meyer & Allen, 1997). Berdasarkan pada penelitian sebelumnya mengenai analisis pengaruh faktor-faktor self efficacy terhadap kinerja, kepuasan kerja, komitmen organisasi pekerja jarak jauh, menyatakan self efficacy memiliki hubungan kausal yang positif terhadap komitmen organisasi (Hariyanto, 2001). Menurut Stapley (1996, dalam Hariyanto,2001) komitmen organisasi sebagai salah satu sikap yang dimiliki pekerja semakin baik jika pertimbangan self efficacy pekerja tersebut semakin baik pula. Semakin besar pertimbangan self efficacy pekerja akan berpengaruh secara positif pada peningkatan komitmen organisasi pekerja (Hariyanto, 2001). Hasil penelitian sebelumnya menyatakan peningkatan self efficacy guru akan diikuti dengan peningkatan komitmen guru, dan sebaliknya penurunan self efficacy guru akan diikuti dengan penurunan

3 komitmen guru pula (Wulandari & Mardhani, 2009). Reyes dan Coladarci (1992, dalam Wulandari & Mardhani, 2009) menemukan bahwa self efficacy berhubungan dengan komitmen guru di sekolah, baik itu komitmen guru terhadap organisasi ataupun komitmen guru terhadap profesinya. Penelitian hubungan antara personality traits, self efficacy dan komitmen organisasi pada karyawan di tempat fitnes menambahkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel self efficacy dengan komitmen organisasi (Lee, 2007). Knobolch dan Whittington (2003) menyatakan bahwa self efficacy guru merupakan sumber dari komitmen guru dalam mengajar, dimana hal ini berhubungan dengan harapan dan keberhasilannya dalam mengajar. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya mengenai self efficacy dan komitmen organisasi guru maka peneliti menentukan self efficacy sebagai sebagai salah satu variabel yang memiliki hubungan dengan komitmen organisasi guru di SMK KH Dewantoro. Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara self efficacy dengan komitmen organisasi guru di SMK KH Dewantoro?. Sedangkan tujuan penelitian ini terkait dengan rumusan masalah diatas adalah untuk mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara self efficacy dengan komitmen organisasi guru di SMK KH Dewantoro. Penelitian ini diharapkan dapat memiliki beberapa manfaat, antara lain : Menjadi bahan informasi dan menambah khasanah dan pengetahuan bagi peneliti dalam mengembangkan ilmu psikologi yang diperoleh selama perkuliahan, untuk guru di SMK KH Dewantoro penelitian ini sebagai sumbangan pengetahuan tentang self efficacy dan kepribadian agar mampu memiliki komitmen yang baik dalam organisasi Yayasan yang menunginya sehingga mampu menjalankan tugas-tugasnya dengan baik sebagai guru, dan untuk pihak Yayasan dapat digunakan sebagai masukan ilmu pengetahuan dalam menangani guru-guru atau pegawai dalam menjalankan kegiatan organisasi. METODE PENELITIAN Subjek Penelitian dan Teknik Sampling Subjek penelitian memiliki karakteristik sampel yaitu subjek yang masih tercatat sebagai guru di SMK KH Dewantoro dan memiliki pengalaman sebagai guru di dalam sebuah organisasi yang sama. Jumlah responden yang dilibatkan dalam penelitian ini hanya sebanyak 65 orang, dimana 15 responden untuk pilot study atau uji coba alat tes dan 50 responden untuk field study. Sedangkan untuk teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Menurut Cozby (2005) simple random sampling adalah teknik sampling yang memberikan kesempatan yang sama pada tiap subyek yang berada dalam populasi tersebut. Jadi, setiap guru di SMK KH Dewantoro memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan subjek penelitian Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain ex-post facto fields studies, karena variabel yang diteliti merupakan sesuatu yang sudah terjadi, dan tidak dapat dikontrol secara langsung. Penelitian ex-post facto disebut juga sebagai penelitian non-experimental (Seniati dkk, 2005). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu jenis penelitian yang menggunakan rancangan penelitian berdasarkan prosedur statistik karena data yang didapat berupa angka. Dengan menggunakan desain penelitian korelasional untuk mengetahui hubungan antara dua variabel. Pada penelitian ini, uji reliabilitas yang digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur adalah menggunakan uji reliabilitas sekali ukur (one shot) yang terdiri dari uji konsistensi butir (internal) multi bagian dengan menggunakan Tehnik Cronbach s Alpha, dikarenakan instrumen kedua alat ukur berbentuk skala Likert (Nisfiannoor, 2009) Alat Ukur Penelitian Penelitian ini menggunakan 2 skala, yakni skala self efficacy dan komitmen organisasi. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2012) Kuesioner berisi sejumlah peryataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden yang sesuai dengan apa yang ingin diteliti. Pengukuran ini menggunakan skala likert yaitu skala untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai fenomena sosial (Sugiyono, 2012).

4 Peneliti menggunakan skala likert 5 (STS : Sangat Tidak Setuju, TS : Tidak Setuju, N : Netral, S : Setuju, SS : Sangat Setuju). Skor yang diberikan untuk item yang tergolong favourable adalah SS = 5, S = 4, N = 3, TS = 2, STS = 1. Sedangkan, untuk item yang tergolong unfavourable diberikan skor SS = 1, S = 2, N = 3, TS = 4, STS = 5 (Sugiyono,2012). Penelitian ini menggunakan dua skala ukur yaitu skala self efficacy dan skala komitmen organisasi. Untuk skala komitmen organisasi peneliti mengadaptasi alat ukur sebelumnya yang dikonstruk oleh Woromitha, Psikologi Universitas Indonesia tahun 2008, yang juga berdasarkan dari teori Allen & Mayer tahun Sedangkan, alat ukur self efficacy mengacu pada indikator yang dibuat oleh Gloria Nabyte, Psikologi Universitas Bina Nusantara tahun 2012, yang juga berdasarkan teori Albert Bandura tahun Alat ukur yang dibuat peneliti disahkan melalui expert judgement dari dosen pembimbing. Alat Ukur Self Efficacy Penelitian ini mengadaptasi indikator untuk skala self efficacy yang dibuat oleh Gloria Nabyte berdasarkan teori Bandura Skala ini terdiri dari satu bagian yang mencakup tiga dimensi Self efficacy, yaitu Magnitude (level), Strength, dan Generality. Dimensi magnitude memiliki dua indikator dengan jumlah 8 pernyataan. Sedangkan strength memliki tiga indikator dengan jumlah 8 pernyataan, dan generality memiliki dua indikator dengan 4 pernyataan. Jumlah total keseluruhan dari skala self efficacy yaitu 20 item yang didalamnya terdapat item favorable dan unfavorable. Reliabilitas alat ukur dari Gloria Nabyte yaitu 0,712 dengan jumlah item sebanyak 51. Peneliti membuat item sendiri sebanyak 20 item yang disesuaikan dengan subjek penelitian dengan mengadaptasi indikator dari alat ukur Gloria Nabyte. Tabel 3.1 Dimensi Self Efficacy Variable Dimensi Indikator Jumlah Item Magnitude Memiliki pandangan yang positif terhadap 5 item (level) pekerjaan Memiliki pandangan terhadap diri untuk mampu 3 item menyelesaikan pekerjaan Self Efficacy Strength Mampu menyelesaikan pekerjaan yang diberikan. Berusaha mencari cara untuk menyelesaikan pekerjaan. Memiliki keyakinan terhadap kemampuan yang dimiliki 5 item 1 item 2 item Generality Mampu belajar dari pengalaman 3 item Mampu menyikapi situasi dan kondisi yang beragam dengan sikap positif 1 item TOTAL 20 item Sumber: Data Olahan Peneliti Alat Ukur Komitmen Organisasi Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan adalah skala komitmen organisasi yang diadaptasi dari Woromitha dengan menggunakan teori Allen & Mayer Skala ini terdiri dari satu bagian yang mencakup tiga dimensi komitmen organisasi, yaitu Affective, Continuance, dan Normative. Setiap dimensi memiliki dua indikator dengan jumlah pernyataan yang berbeda. Peneliti mengadaptasi 23 item lalu menambahkan 1 item di komponen continuance, sehingga jumlah total dari skala komitmen organisasi yaitu 24 item, sudah termasuk item favorable dan unfavorable. Reliabilitas alat ukur yang diadaptasi yaitu sebesar 0,917 dengan validitas minimum 0,431 dan peneliti hanya mengubah kata karyawan menjadi guru.

5 Tabel 3.2 Dimensi Komitmen Organisasi Variabel Dimensi Indicator Jumlah Item Affective Commitment Hubungan emosional anggota 5item terhadap organisasinya. Berkeinginan untuk terus menjadi 5 item anggota dalam organisasi Continuance Kesadaran anggota organisasi akan 2 item Commitment mengalami kerugian jika Komitmen meninggalkan organisasi. Organisasi Memiliki kebutuhan untuk menjadi 5 item TOTAL Sumber: Data Olahan Peneliti Normative Commitment anggota organisasi. Perasaan keterikatan untuk terus berada dalam organisasi. Merasa dirinya harus berada dalam organisasi tersebut. 2 item 5 item 24 Item Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Penelitian ini menggunakan content validity yang merupakan validitas yang mempertanyakan kesesuaian antara instrumen dengan tujuan dan deskripsi bahan yang diteliti (Nurgiyantoro, Gunawan, & Marzuki, 2004). Validitas isi (content validity) pada penelitian ini berupa uji keterbacaan dan expert judgment oleh seorang dosen psikologi yang memiliki latar belakang PIO. Sedangkan untuk pengujian butir item menggunakan metode korelasi Pearson atau metode Corrected item-total correlation. Bila korelasi tiap faktor positif dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut merupakan konstruk yang kuat (Sugiyono, 2012). Jadi dapat disimpulkan bahwa instrument yang memiliki validitas diatas 0.3 berarti memiliki validitas yang baik. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan internal consistency, dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja (Sugiyono, 2012), kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan metode Pearson. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen. Suatu instrumen dinyatakan reliable bila koefisien relibilitas minimal 0,6 (Sugiyono, 2012). Pada penelitian ini, uji reliabilitas yang digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur adalah menggunakan uji reliabilitas sekali ukur (one shot) yang terdiri dari uji konsistensi butir (internal) multi bagian dengan menggunakan Teknik Cronbach s Alpha, dikarenakan instrumen kedua alat ukur berbentuk skala Likert (Nisfiannoor, 2009). Alat ukur self efficacy berjumlah 20 item, setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan SPSS 20.0 didapat nilai Cronbach s Alpha sebesar dengan nilai korelasi item total berkisar antara 0,324 sampai dengan 0,842. Sedangkan, alat ukur komitmen organisasi berjumlah 24 item dengan validitas antara 0,377 sampai dengan 0,909 dan reliabilitas nilai Cronbach s Alpha sebesar dihitung dengan menggunakan SPSS Nilai reliabilitas yang didapat tergolong tinggi karena berada diatas 0,6 sehingga alat ukur ini bisa dikatakan reliabel. Dan alat ukur tersebut dapat dikatakan valid karena berada diatas 0,3. Prosedur Penelitian Persiapan awal yang dilakukan peneliti adalah melakukan wawancara dengan kepala sekolah di SMK KH Dewantoro sehubungan dengan fenomena yang peneliti dapatkan pada hasil observasi di lapangan. Lalu peneliti menentukan variabel yang merujuk pada fenomena tersebut. Setelah itu peneliti melakukan studi literatur terhadap topik maupun variabel yang akan diteliti. Peneliti menyiapkan instrumen penelitian yang berupa kuesioner dengan mengadaptasi alat ukur komitmen organisasi yang dibuat oleh Woromitha dengan menggunakan teori Allen & Mayer Dan mengacu pada indikator alat ukur self efficacy dengan menggunakan teori Bandura Peneliti menyesuaikan alat ukur dengan sampel yang akan diteliti dengan mengedit dan menambahkan beberapa item adaptasi pada alat ukur komitmen organisasi dan membuat item berdasarkan indikator yang diadaptasi untuk variabel self efficacy. Selanjutnya, alat ukur langsung diberikan

6 kepada 50 orang responden lalu hasilnya diuji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan software SPSS versi Penelitian dilakukan di SMK KH Dewantoro yang beralamat di jalan KH Hasyim Ashari km.9 komplek Buana Gardenia, Pinang Kota Tangerang. Pengambilan data penelitian yang dilakukan pada tanggal 18 Desember 2012 kepada 50 orang guru di SMK KH Dewantoro pada saat rapat kenaikan kelas. Diawal peneliti memperkenalkan diri, menyampaikan maksud dan tujuan penelitian, menyampaikan informed consent penelitian, menerangkan prosedur pengisian alat ukur berupa kuesioner kepada subjek penelitian. Teknik pengolahan data menggunakan pengolahan statistik yang dibantu dengan program Microsoft Excel 2007 dan program aplikasi statistik SPSS versi Data hasil penelitian diuji menggunakan uji normalitas Kolomogorov- Smirnov Test untuk melihat data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Variabel self efficacy memiliki nilai signifikansi (Asymp. Sig. 2-tailed) sebesar 0,582 dan komitmen organisasi sebesar 0,233 berarti data yang dihasilkan berdistribusi normal karena nilai sig lebih besar dari 0,05. Oleh karena itu, pengolahan data menggunakan teknik Pearson correlation coefficient (r). HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini menggunakan uji normalitas untuk mengetahui apakah distribusi data dalam penelitian yang dilakukan berdistribusi normal atau tidak (Sarwono, 2012). Untuk mengetahui normalitas data dapat dilakukan uji normalitas dengan menggunakan metode analisa Kolmogorov-Smirnov, dengan ketentuan jika nilai signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Sebaliknya jika nilai signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi normal (Sarwono, 2012). Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Self Efficacy N Kolmogorov-Smirnov Z,777 1,036 Asymp. Sig. (2-tailed),582,233 Sumber : Pengolahan data SPSS versi 20 Komitmen Organisasi Berdasarkan tabel diatas, variabel self efficacy memiliki nilai signifikansi (Asymp. Sig. 2-tailed) sebesar 0,582 dan komitmen organisasi sebesar 0,233. Dari kedua nilai signifikansi variabel tersebut menunjukan nilai yang lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa populasi data self efficacy dan komitmen organisasi berdistribusi normal. Setelah melakukan uji asumsi, dan ditemukan bahwa data dalam penelitian ini berdistribusi normal untuk kedua variabel. Maka akan dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan teknik Pearson Correlation Coeficient (Pearson Product Moment) dan hipotesis ini dinyatakan statistika parametrik. Untuk pengujian statistika maka dilakukan perumusan hipotesa, antara lain: Hipotesa alternatif (Ha) Ada hubungan antara self efficacy dengan komitmen organisasi guru di SMK KH Dewantoro Hipotesa nol (Ho) Tidak ada hubungan antara self efficacy dengan komitmen organisasi guru di SMK KH Dewantoro

7 Berikut adalah hasil perhitungan korelasi Pearson Product Moment. Tabel 4.7 Hasil Uji Pearson correlation coefficient Self Efficacy Komitmen Organisasi Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Self Efficacy Komitmen Organisasi **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sumber: Data Pengolahan Peneliti melalui Program SPSS versi 20.0 Dari hasil analisis korelasi sederhana (r) diatas, diperoleh nilai korelasi antara self efficacy dengan komitmen organisasi guru sebesar 0,553 dengan sig (p) = 0,000. Angka tersebut menunjukkan p < 0,05; dengan demikian H 0 : ditolak dan H A : diterima. Angka tersebut menunjukkan adanya korelasi (r) pada tingkat sedang namun searah. Dari tabel diatas, menunjukkan r = 0,553 dan p = 0,000 < 0,05 (korelasi positif dan sangat signifikan). Jadi, Ada hubungan positif dan sangat signifikan antara self efficacy dan komitmen organisasi. Semakin positif self efficacy maka akan semakin tinggi pula komitmen organisasi guru. Dan semakin negatif self efficacy, maka akan semakin rendah pula komitmen organisasi guru. Demikian pula sebaliknya, semakin tinggi komitmen organisasi guru, maka semakin positif self efficacy guru. Semakin rendah komitmen organisasi guru, maka semakin negatif self efficacy. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil analisis korelasi didapat korelasi antara self efficacy dengan komitmen organisasi pada guru di SMK KH Dewantoro sebesar 0,553 dengan.sig =.000 (dibawah 0,01) < 0,05. Maka dari hasil penelitian disimpulkan bahwa H o ditolak atau ada hubungan antara self efficacy dengan komitmen organisasi pada guru di SMK KH Dewantoro. Nilai korelasi sebesar 0,553 atau 55,3% menandakan bahwa hubungan tersebut bersifat positif, artinya ada pergerakan yang searah antara self efficacy dengan komitmen organisasi. Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi self efficacy yang dimiliki guru maka semakin tinggi pula komitmen guru terhadap sekolah, begitu juga sebaliknya. Saran Untuk penelitian selanjutnya, disarankan agar Melakukan ujicoba alat ukur dengan menggunakan minimal 30 orang responden agar item yang didapat benar-benar mewakili dimensi dari variabel yang digunakan, Menambahkan lagi survey dengan siswa dari tiap kelas untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam dan mendukung hipotesis, dan Menambahkan expert judgment untuk memastikan item tersebut valid dan reliabel. Untuk sekolah, disarankan agar Membuat sanksi khusus yang lebih tegas untuk guru yang melanggar tata tertib sekolah agar dapat meningkatkan komitmen guru terhadap sekolah dan Mengikutsertakan guru-guru pada kegiatan seminar atau workshop yang berhubungan dengan motivasi dalam upaya pengingkatan kualitas sumber daya manusia.

8 REFERENSI Agustin, C. (2010). Relationship Between The Organizational Commitments With Self Efficacy Teacher in Kindergarten. Skripsi tidak diterbitkan. Jakarta : Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma. Avey, J.B., Luthans, F.& Jensen, S.M. (2009). Psychologycal Capital : A Positive Resources for Combating Employee Stress and Turnover. Human Resources Management,Vol. 48, No. 5, Bandura, A. (1995). Self-Efficacy in Changing Societies. United States of America: Cambridge University Press. Bandura, A. (1997). Self-efficacy: The exercise of Control. New York : Freeman and Company. Chairy, S. L. (2002). Seputar Komitmen Organisasi. Di unduh pada tanggal 28 Oktober2012 dari Cozby, P.C. (2005). Methods in Behavioral Research. 9 th edition. New York: McGraw-Hill International Edition. E, M. W Lieke. (2010).Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Kerja Terhadap Komitmen Organisasi di Organisasi Pendidikan Islam X. (Thesis). Depok : Program Pascasarjana Universitas Gunadarma. Feist, J & Feist, G.J. (2006). Theories of Personality. Mc Graw Hill : New York. Feral, J., Valcke, M., & Cai, Y. (2009). Academic self-efficacy and academic self-concept: Reconsidering structural relationships. Learning and Individual Differences,19(4), Greenmberg, J., & Baron, R.A. (2003). Behavior in Organizations (8 th Ed.), Upper Saddle River, NJ : Prentice Hall. Hariyanto, Novan. (2001). Analisis pengaruh faktor-faktor self efficacy terhadap kinerja, kepuasan kerja, dan komitmen organisasi pekerja jarak jauh (teleworkers). Tesis tidak diterbitkan. Semarang : Program Pascasarjana Manajemen Universitas Diponegoro Semarang. Knobloch, Neil A., & Whittington, M.S. (2003). Differences in teacher Efficacy related to career commitment of novice agriculture teacher. Journal of career and technical education,vol 20. No 1. Kreitner, R., & Kinicki, A. (2008). Organizational Behavior (8 th Ed.). New York : Mc Graw Hills. Lahey, Benjamin. (2009). Psychology : An Introduction. New York : Mc Graw Hills. Lee, Hui Fang. (2007). The Relationship Among Personality Traits, Self-Efficacy and Organizational Commitment in Fitness Center Staff. Disertasi. Kentucky : Faklutas Pendidikan Spalding University. Luszczynska, A & Schwarzer. (2005). The General Self-Efficacy Scale : Multicultural Validation Studies. The Journal of Psychology.Vol 139(5). p Luthans, Fred. (2008). Organizational Behavior (11 th Ed.). New York : McGraw-Hill. Meyer, J.P. & Allen, N.J. (1997). Commitment in the workplace: Theory, Research, and Application. Thousand Oaks, CA: Sage Publication, Inc. Mulyadi, Y.(2011). PROFIL KOMPETENSI PRIBADI KONSELOR SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN : Studi Deskriptif tentang Kompetensi Pribadi Konselor yang Diharapkan siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Unggulan Di Kota Bandung Tahun Ajaran 2008/2009. (Skripsi). Bandung : Fakultas Pendidikan Bimbingan dan Konseling Universitas Pendidikan Indonesia. Mulyasa, E. (2011). Menjadi guru profesional: menciptakan pembelajaran kreatif dan menyenangkan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Nisfiannoor, M. (2009). Pendekatan Statistika Modern. Jakarta: Salemba Humanika. Nurgiyantoro, Gunawan, & marzuki.(2004). Statistik terpaan untuk penelitian ilmu-ilmu sosial. Yogyakarta : Gadjah mada University press. Schultz, D., & Schultz, S. E. (2006). Psychology & worktoday. Amerika : Pearson Prentice Hall. Seniati, L., Yulianto, A., & Setiadi, B.N. (2005). Psikologi Eksperimen. Jakarta: PT. Indeks. Spector, P. E. (2000). Industrial and Organizational Psychology : Research and Practice. America : John Wiley & Sons, inc. Sugiyono (2012). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Afabeta. Rhoades, L., Eisenberger, R & Armeli, S. (2001). Affective commitment to the organizations: to contribution of perceived organizational support. Journal of applied psychology,vol 86 (5), p Robbins, & Judge. (2007). Organizational Behavior (12 th Ed.). Upper Saddle River, New Jersey: Pearson Prentice Hall. Robbins, Stephen. (2003). Organizational Behavior (10 th Ed.). Upper Saddle River, New Jersey: Pearson Prentice Hall. Wulandari, R.L.H & Mardhani, E. (2009). Hubungan Self Efficacy dengan komitmen Guru Sekolah dasar Chandra Kusuma Medan. Jurnal Psikologia,Vol 4. no 2. Profil SMK KH dewantoro.(2011). Sejarah Singkat SMK Ki Hajar Dewantoro. Diunduh pada tanggal 10 September 2012, dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2012). Guru. Diunduh pada tanggal 19 November 2012, dari

9 Kamus Besar Bahasa Indonesia.(2008). Diunduh pada tanggal 09 Desember 2012, dari Direktorat Jendral Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayan. (2011). Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Diunduh pada tanggal 07 Maret 2013, dari

10 RIWAYAT HIDUP PERSONAL INFORMATION Binusian ID : Full Name : Liza Puspita Sari lizapuspitasari12@yahoo.com Address : Jalan sultan ageng tirtayasa no 4 rt02/03 kelurahan pinang kota tangerang Phone Numbers : / Gender : Female Birth Place / date : Tangerang, 24 Jun 1991 Nationality : Indonesia Religion : Islam FORMAL EDUCATION Jun 2009 present : Binus University Jakarta, Bachelor (S1), Psychological Jun 2006 jun 2009 : SMAN7 Tangerang, Senior High Jun 2003 jun 2006 : SMP KH Dewantoro Tangerang, Junior High INFORMAL EDUCATION Apr 2010 Apr 2010 : Seminar Victim or Victor May 2010 May 2010 : Seminar Change is Good Mar 2011 Mar 2011 : Seminar Be Positif ORGANIZATION EXPERIENCE Jun 2011 Jun 2012 : Ketua coordinator konsumsi, seminar INAction Aug 2003 Mar 2004 : Wakil ketua OSIS SMP KH Dewantoro Sep 2008 May 2009 : Sekretaris, Paduan suara SMAN 7 Tangerang WORKING EXPERIENCE Jul 2012 Oct 2012 : Assistant Counselor, Mentari International School Bintaro

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini, selanjutnya peneliti akan memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian. Pada bab

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Guru di dalam dunia pendidikan adalah pendidik, yang menjadi tokoh,

BAB 1 PENDAHULUAN. Guru di dalam dunia pendidikan adalah pendidik, yang menjadi tokoh, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Guru di dalam dunia pendidikan adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu guru harus

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel penelitian & definisi operasional Variabel adalah sebuah karakteristik atau kondisi yang berubah atau memiliki nilai yang berbeda

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian & Definisi Operasional Variabel Terikat. keterlambatan (withdrawal behavior).

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian & Definisi Operasional Variabel Terikat. keterlambatan (withdrawal behavior). BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian & Definisi Operasional 3.1.1.1 Variabel Terikat Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu proses pengambilan keputusan dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu:

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu: A. Variabel X: academic locus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana penelitian ini ditujukan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998). BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan landasan teori yang ada serta rumusan hipotesis penelitian maka penelitian ini bersifat kuantitatif, menurut Wiratna (2014) bahwa penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini,

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini, BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini, selanjutnya peneliti akan memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian. Pada bab

Lebih terperinci

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA BURUH DI PT. INKOSINDO SUKSES

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA BURUH DI PT. INKOSINDO SUKSES HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA BURUH DI PT. INKOSINDO SUKSES Safitri Risky Natalia Psikologi, Jl AA No.7 Kebon Jeruk, 089604115357, safitriwiradilaga@gmail.com (Safitri Risky

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable BAB 3 METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable penelitian, definisi operasional variable penelitian, populasi dan sampel, metode pengambilan sampel, desain

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 35 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara atau metode yang digunakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KOMITMEN ORGANISASI GURU DI TAMAN KANAK-KANAK Caturi Widiastuti Agustin Fakultasi Psikologi, Universitas Gunadarm

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KOMITMEN ORGANISASI GURU DI TAMAN KANAK-KANAK Caturi Widiastuti Agustin Fakultasi Psikologi, Universitas Gunadarm RELATIONSHIP BETWEEN THE ORGANIZATIONAL COMMITMENTS WITH SELF EFFICACY TEACHER IN KINDERGARTEN Caturi Widiastuti Agustin Undergraduate Program, Faculty of Psychology Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai masalah penelitian, variabel penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai masalah penelitian, variabel penelitian, BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai masalah penelitian, variabel penelitian, hipotesis, serta metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas mengenai metodologi penelitian yang digunakan antara lain, desain penelitian, populasi dan sampel dan definisi operasional dari variabel yang dijadikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional yaitu suatu cara untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang dipelajari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. yaitu sebuah metode yang datanya dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka (Sugiyono, 2009). Desain ini sangat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Pendidikan Indonesia, yang beralamat di Jalan Setiabudhi No. 229 Bandung, Jawa

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini, akan dibahas mengenai metodelogi penelitian yang meliputi Variabel Penelitian & Definisi Operasional, Subyek Penelitian & Tehnik Sampling, Desain Penelitian, Alat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian Di dalam penelitian ini terdapat dua variabel, namun dikarenakan penelitian ini bukan bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Dalam melakukan penelitian mengenai hubungan self-efficacy terhadap kinerja manajer, penulis melakukan observasi untuk memperoleh data yang diperlukan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisis (Hadi, 2000). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. analisis (Hadi, 2000). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian sangat penting karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data dan pengambilan keputusan hasil penelitian. Pembahasan dalam metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara sense of humor dengan work-life balance pada karyawan

Lebih terperinci

Bab 3 Desain Penelitian

Bab 3 Desain Penelitian Bab 3 Desain Penelitian Bab ini akan menjabarkan variabel penelitian (definisi operasional dan hipotesis), responden penelitian, desain penelitian, alat ukur penelitian, dan prosedur penelitian. 3.1 Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian Penelitian ini dilakukan di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang asuransi jiwa, yaitu PT. Prudential Life Assurance (Prudential

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Pemilihan subyek penelitian Penyusunan Instrumen Penelitian (kuesioner)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri obat-obatan, yang terletak

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada Sub-bab ini, akan dipaparkan mengenai Variable penelitian yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada Sub-bab ini, akan dipaparkan mengenai Variable penelitian yang BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis Pada Sub-bab ini, akan dipaparkan mengenai Variable penelitian yang dijadikan sebagai alat ukur dan hipotesis yang digunakan peneliti sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya kepemimpinan partisipatif dan Work

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan yang memiliki langkah yang sistematis Iqbal Hasan, (2002: 20). Suharsimi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 16 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel menurut Christensen (dalam Seniati, L., dkk, 2009) merupakan karakteristik atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi. Menurut Sugiyono (2011), korelasi merupakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Seperti hubungan antara

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang ingin diteliti, yang ciriciri

METODOLOGI PENELITIAN. Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang ingin diteliti, yang ciriciri METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 3.1.1 Sampel Penelitian Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang ingin diteliti, yang ciriciri dan keberadaannya diharapkan mampu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu variabel independent (bebas) dan variabel dependet (terikat).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan data hasil penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA Felicia Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 7, felicia_fc@ymail.com Agung Gita Subakti,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam penelitian ini, yang meliputi: desain penelitian, variabel penelitian, definisi konseptual dan operasional

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang digunakan. Akan dipaparkan secara singkat variabel penelitian, definisi operasional dari variabel, karakterisitik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan pernyataan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, responden penelitian, alat ukur penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisis data.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, maka permasalahan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, maka permasalahan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Desain penelitian menggunakan metode kuantitatif yang dibuat ke dalam pendekatan penelitian korelasional, melalui pendekatan yang dilakukan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dipaparkan mengenai variabel penelitian dan hipotesis, subjek penelitian dan teknik sampling, desain penelitian, alat ukur penelitian, dan prosedur penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 25 BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian yang meliputi subyek penelitian, desain penelitian, seting lokasi & instrumen penelitian, pengukuran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian korelasional yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasivariasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Populasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT. Dirgantara Indonesia, merupakan perusahaan industri pesawat terbang di Indonesia. Terletak di Jl. Pajajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah: 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah: Variabel independent : motivasi kerja (X 1 ) dan sikap karyawan (X 2 ) Variabel dependent

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data, serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006: 12). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data, serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006: 12). Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan angka-angka dari mulai

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Menurut Hatch dan Farhady (dalam Sugiyono, 2009), variabel dapat didefinisikan sebagai atribut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah eksperimen semu. Penelitian eksperimental ini meniru kondisi penelitian eksperimental murni semirip mungkin,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di salah satu Bank swasta nasional di Kota Jakarta. Dasar pertimbangan yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan pada data- data numerical atau

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1. Variabel Penelitian & Definisi Operasional Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang akan diuji adalah: 1. Variable (X): Materialisme

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisis data kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kolerasional. dengan pendekatan korelasional adalah

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisis data kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kolerasional. dengan pendekatan korelasional adalah BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi Terdapat banyak macam metode yang dapat digunakan untuk mendapatkan hasil penelitian yang akurat. Penelitian ini menggunakan analisis data kuantitatif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan Awal Salah satu tahap yang harus dilalui sebelum penelitian dilaksanakan adalah perlunya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan deduktif. Pendekatan deduktif adalah pendekatan yang didasarkan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel bebas : Psychological Well-Being 2. Variabel tergantung : Komitmen Organisasional B. Definisi Operasional 1. Komitmen Organisasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004). BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai variabel dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai variabel dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai variabel dalam penelitian, hipotesis, subyek penelitian, teknik sampling, alat ukur penelitian dan prosedur penelitian.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri atas dua bagian. Bagian pertama berisi hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian. 4.1

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Penelitian. 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesa Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional

Bab 3 Metode Penelitian. 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesa Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesa 3.1.1 Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional Variabel 1 (V1) dalam penelitian ini adalah motivasi kerja.definisi operasional dari motivasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Menurut Sugiyono (2007:3) variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Aamodt, M. G. (2010). Industrial/Organizational Psychology (6th ed.). US:

DAFTAR PUSTAKA. Aamodt, M. G. (2010). Industrial/Organizational Psychology (6th ed.). US: DAFTAR PUSTAKA Aamodt, M. G. (2010). Industrial/Organizational Psychology (6th ed.). US: Wadsworth Cengage Learning. Arishanti, K. I. (2007). Budaya Organisasi, Komitmen Organisasional, dan Kepuasan Kerja

Lebih terperinci

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI KOMITMEN TERHADAP ORGANISASI PADA TENAGA KEPENDIDIKAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI KOMITMEN TERHADAP ORGANISASI PADA TENAGA KEPENDIDIKAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN STUDI DESKRIPTIF MENGENAI KOMITMEN TERHADAP ORGANISASI PADA TENAGA KEPENDIDIKAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN DWI NINGSIH ARIANI Dr. Maya Rosmayati Ardiwinata, M. Si 1 Fakultas Psikologi Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Ciri-ciri sebuah penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN Bab III membahas mengenai lokasi, populasi, sampel, desain penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 25 3. METODE PENELITIAN Pada bagian ketiga ini, peneliti akan menjelaskan mengenai permasalahan penelitian, hipotesis penelitian, variabel-variabel penelitian, tipe dan desain penelitian, partisipan penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODELOGIPENELITIAN. Setelah menguraikan teori-teori yang digunakan pada penelitian ini, selanjutnya peneliti

BAB III METODELOGIPENELITIAN. Setelah menguraikan teori-teori yang digunakan pada penelitian ini, selanjutnya peneliti BAB III METODELOGIPENELITIAN Setelah menguraikan teori-teori yang digunakan pada penelitian ini, selanjutnya peneliti akan menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian. Pada bab ini, akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan 27 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan dengan permasalahan yang diteliti, untuk menjelaskan hubungan antara minat mahasiswa dalam membaca buku

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey. Dengan variabel bebas yaitu kecerdasan emosi dan variabel terikat

Lebih terperinci

4. METODE PENELITIAN. Universitas Indonesia. Hubungan Antara..., Anindita Kart, F.Psi UI, 2008i

4. METODE PENELITIAN. Universitas Indonesia. Hubungan Antara..., Anindita Kart, F.Psi UI, 2008i 34 4. METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian ini. Penjelasan mengenai metode dimulai dengan partisipan penelitian, desain penelitian, metode pengumpulan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena

BAB 3 METODE PENELITIAN. Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena BAB 3 METODE PENELITIAN Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena melalui proses tersebut dapat ditentukan apakah hasil dari suatu penelitian dapat dipertanggung

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel penelitian & hipotesis 3.1.1 Definisi operasional variabel penelitian Variabel penelitian menurut Hatch dan Farhady (dalam Iskandar, 2013) adalah atribut dari objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Zainal Arifin (2011:29) mengemukakan, Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan PT. Inhutani I Kantor Direksi Jakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah :

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah : BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian & Hipotesis Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah : 1. Variabel ( X ) : Kesepian (loneliness) 2. Variabel ( Y ) : Kesehjateraan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri

BAB 4 ANALISIS HASIL. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri BAB 4 ANALISIS HASIL Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri atas dua bagian. Bagian pertama berisi profil responden, bagian kedua adalah hasil dan pembahasan penelitian.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Bab ini memuat variabel penelitian, hipotesis, subjek penelitian, teknik

BAB 3 METODE PENELITIAN. Bab ini memuat variabel penelitian, hipotesis, subjek penelitian, teknik BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini memuat variabel penelitian, hipotesis, subjek penelitian, teknik sampling, desain penelitian, alat ukur penelitian dan prosedur penelitian. 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab dua (kajian pustaka) telah membahas teori yang telah menjadi dasar penelitian. Bab ini akan memaparkan metode penelitian dan bagaimana teori yang dibahas dalam bab kajian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian komparatif. Menurut Sugiyono (006) penelitian komparatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT Bank Sahabat Sampoerna Cabang Puri yang beralamat di Jalan Puri Indah Raya Blok A/15, Kembangan, Jakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dilaksanakan pada 30 November sampai 15 Desember 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. Dilaksanakan pada 30 November sampai 15 Desember 2016. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah guru SMK yang mengajar di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di kecamatan Pesanggrahan. Dilaksanakan pada 30 November sampai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya akan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. suatu sebaran dikatakan tidak normal apabila p<0,05.

BAB IV PEMBAHASAN. suatu sebaran dikatakan tidak normal apabila p<0,05. BAB IV PEMBAHASAN A. Pengujian Hipotesis Hipotesis dapat didefinisikan sebagai pernyataan mengenai populasi yang diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian. Berdasarkan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 2. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Alasan pengambilan pendekatan kuantitatif sebagai pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa Multiple Regresi (Regresi Ganda).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa Multiple Regresi (Regresi Ganda). BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian Kuantitatif dengan pendekatan korelasional yang menggunakan teknik analisa Multiple Regresi (Regresi Ganda). Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Independent Variable) dan variabel terikat (Dependent Variable). Pada penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. (Independent Variable) dan variabel terikat (Dependent Variable). Pada penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas (Independent Variable) dan variabel terikat (Dependent Variable). Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Survey

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Survey BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Survey Survey kepuasan dosen dan tenaga kependidikan di Unswagati rutin dilakukan pada setiap tahun, hal ini sesuai dengan prosedur mutu yang telah ditetapkan yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. utama dalam penelitian dan menentukan fungsinya masing-masing

BAB III METODE PENELITIAN. utama dalam penelitian dan menentukan fungsinya masing-masing BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Identifikasi variabel merupakan langkah untuk menetapkan variabelvariabel utama dalam penelitian dan menentukan fungsinya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan

Lebih terperinci