BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai variabel dalam

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai variabel dalam"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai variabel dalam penelitian, hipotesis, subyek penelitian, teknik sampling, alat ukur penelitian dan prosedur penelitian. 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis Variabel penelitian dan definisi operasional Variabel merupakan pengelompokan logis dari dua atau lebih atribut objek yang diteliti (Noor, 2011). Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini yaitu terdiri dari: a. Variabel bebas Variabel bebas adalah variabel yang diduga sebagai penyebab dari variabel lain (Sedarmayanti & Hidayat, 2011). Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah kecerdasan emosional. Definisi operasional dari kecerdasan emosional adalah keterampilan seorang individu untuk menyadari diri, mengatur diri, memotivasi diri, berempati kepada orang lain, dan memiliki keterampilan sosial. b. Variabel terikat Variabel bebas adalah variabel yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel bebas (Sedarmayanti & Hidayat, 2011). Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah efektivitas kerja karyawan cleaning service. Definisi operasional dari efektivitas kerja karyawan cleaning service adalah kemampuan karyawan cleaning service untuk menghasilkan pekerjaan yang sesuai dengan kuantitas, kualitas dan waktu yang sudah ditentukan 22

2 Hipotesis Hipotesis merupakan hubungan yang diperkirakan secara logis di antara dua atau lebih variabel yang diungkap dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji (Sekaran dalam Noor, 2011). Adapun hipotesis dalam penelitian ini terdiri dari hipotesis nol dan hipotesis alternatif yang berisi demikian: o Hipotesis nol (H0) : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari kecerdasan emosional terhadap efektivitas kerja karyawan cleaning service di Universitas Bina Nusantara Jakarta Kebon Jeruk. o Hipotesis alternatif (Ha) : Terdapat pengaruh yang signifikan dari kecerdasan emosional terhadap efektivitas kerja karyawan cleaning service di Universitas Bina Nusantara Jakarta Kebon Jeruk. 3.2 Subyek Penelitian dan Teknik Sampling Karakteristik subjek penelitian a. Individu bekerja sebagai cleaning service. b. Karyawan cleaning service yang bekerja di Universitas Bina Nusantara, Jakarta - Kebon Jeruk. c. Batasan usia 15 tahun ke atas. Sesuai dengan ketentuan usia produktif yang digunakan pada sensus penduduk 2010, yaitu usia tahun. d. Memiliki latar belakang pendidikan minimal SMP. Penentuan batas minimal pada tingkat pendidikan akhir bertujuan agar subjek dapat memahami dan mengerti maksud dari pernyataan-pernyataan pada lembaran kuesioner.

3 24 e. Memiliki pengalaman kerja sebagai cleaning service minimal selama kurang lebih 3 bulan. Penentuan batas minimal pengalaman bekerja pada subjek ditujukan agar subjek dapat mengisi lembaran kuesioner sesuai dengan pengalamannya dalam bekerja Populasi Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Sedangkan anggota populasi disebut dengan elemen populasi (Indriantoro & Supomo, 2002). Pengertian lain dari populasi adalah keseluruhan atau totalitas objek psikologis yang dibatasi oleh kriteria tertentu (Sedarmayanti & Hidayat, 2011). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan cleaning service yang bekerja di Universitas Bina Nusantara, Jakarta - Kebon Jeruk yaitu berjumlah 124 karyawan Sampel Sampel merupakan sebagian dari elemen-elemen populasi, dan anggota dari sampel disebut dengan subyek (Indriantoro & Supomo, 2002). Pengertian lain dari sampel adalah kelompok kecil yang diamati dan merupakan bagian dari populasi sehingga sifat dan karakteristik populasi juga dimiliki oleh sampel (Sedarmayanti & Hidayat, 2011). Adapun sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari karyawan cleaning service yang bekerja di Universitas Bina Nusantara, Jakarta - Kebon Jeruk. Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin (Noor, 2011) : Keterangan n : jumlah sampel yang dibutuhkan N : jumlah populasi responden α : taraf siginifikansi (menggunakan 0,05)

4 25 Dengan jumlah populasi responden sebesar 124 karyawan, maka perhitungan jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut: n = 124 / ( *0,0025) = 124 / 1,31 = 94, 65 (dibulatkan ke atas) = 95 responden Dengan demikian jumlah sampel minimal yang harus diambil pada Universitas Bina Nusantara, Jakarta - Kebon Jeruk adalah sebanyak 95 karyawan cleaning service. Pada penelitian ini sampel yang diambil berjumlah 99 orang. Jumlah sampel dalam penelitian ini memiliki 4 responden lebih banyak dibandingkan batas minimum jumlah sampel dari perhitungan rumus Slovin (95 orang). Dengan demikian jumlah responden yang mengikuti penelitian ini sudah cukup mewakili populasi karyawan cleaning service yang bekerja di Univ. Bina Nusantara, Jakarta - Kebon Jeruk Teknik sampling Pengambilan sampel dilakukan secara acak atau probability sampling. Maksud dari probability sampling adalah setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama sebagai sampel (Sedarmayanti & Hidayat, 2011). Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik simpel random sampling yaitu tiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai anggota. Anggota sampel dipilih secara acak (Noor, 2011).

5 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode noneksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah kausalitas yaitu desain penelitian untuk menguji hipotesis (Sedarmayanti & Hidayat, 2011). 3.4 Alat Ukur Penelitian Alat ukur Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pernyataan kepada responden dengan harapan memberikan respons atas daftar pernyataan tersebut (Noor, 2011). Untuk memperoleh data mengenai kecerdasan emosional karyawan cleaning service, peneliti menyusun kuesioner yang diadaptasi dari dimensi-dimensi kecerdasan emosional yang dipopulerkan oleh Goleman, yaitu terdiri dari kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati dan keterampilan sosial. Untuk memperoleh data mengenai efektivitas kerja karyawan cleaning service, peneliti menyusun kuesioner dengan landasan teori dari 3 dimensi efektivitas kerja oleh Sedarmayanti, yaitu terdiri dari kualitas, kuantitas dan waktu yang juga disesuaikan dengan lingkup kerja cleaning service. Alat ukur pada penelitian ini menggunakan teknik penskalaan Likert Summated Ratings yaitu teknik yang mengukur sikap, dimana subjek diminta untuk mengindikasikan tingkat kesetujuan atau ketidaksetujuan subjek terhadap masing-masing pernyataan (Noor, 2011). Sehingga pilihan jawaban pada alat ukur ini terdiri dari sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju, sangat setuju. Berikut draft kuesioner yang dikonstruk berdasarkan dimensi dari kecerdasan emosional dan dimensi dari efektivitas kerja:

6 27 Domain Kecerdasan Emosional Tabel 3.1 Draft Kuesioner Alat Ukur Indikator Penjelasan Inti Item Perilaku Kesadaran diri - Mengetahui apa yang dirasakan pada saat itu, sehingga dapat memandu dalam pengambilan keputusan - Memiliki penilaian yang realistis mengenai kemampuan diri sendiri dan rasa yang cukup beralasan dalam kepercayaan diri. Pengaturan diri pengontrolan diri Motivasi Empati Keterampilan sosial - Kemampuan untuk mengatur dan mengontrol emosi diri. - pengontrolan tersebut dapat lebih mendukung dan membantu kegiatan yang sedang dilakukan. - Dapat bangkit dengan baik dari emosional distress. - Dorongan dalam diri untuk mencapai tujuan - Kemampuan untuk merasakan yang dirasakan oleh orang lain - Mampu mengendalikan emosi di dalam suatu hubungan dengan baik dan dapat 1. kemampuan mengenali perasaan marah. 2. kemampuan mengenali perasaan sedih. 3. manfaat yang dirasakan setelah mengenali perasaan. 4. kemampuan mengetahui kemampuan diri. 5. kesadaran akan dampak dari perasaan marah. 1. kemampuan mengontrol emosi saat atasan sedang marah. 2. kemampuan mengontrol fokus kerja dalam situasi menjenuhkan. 3. kemampuan menyesuaikan diri dengan peraturan di tempat kerja. 4. kemampuan mengontrol rasa malas. 5. kemampuan mengontrol emosi dalam menghadapi permasalahan. 1. perasaan bersemangat dalam bekerja. 2. kemampuan untuk menyelesaikan tantangan pekerjaan. 3. kemampuan untuk bangkit dari kegagalan bekerja. 4. kemampuan untuk bekerja di keadaan yang menjenuhkan. 5. kemampuan untuk masuk kerja dengan giat. 1. kemampuan untuk mengetahui perasaan orang lain. 2. perasaan senang menjadi tempat curahan hati orang lain. 3. kemampuan untuk mengerti orang lain yang sedang sedih. 4. kemampuan untuk turut merasakan kebahagiaan orang lain. 5. kemampuan untuk mudah memberikan pertolongan pada orang lain. 1. kemampuan untuk menangani permasalahan agar tidak menggangu pergaulan. 2. kemampuan untuk mudah

7 28 Efektivitas Kerja Ketepatan waktu Kualitas Kuantitas secara cepat dan akurat membaca keadaan sosial dan jaringannya. Waktu merupakan suatu ukuran yang diberikan sebagai patokan dalam menyelesaikan tugas Kualitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh persyaratan, spesifikasi, dan harapan telah dipenuhi. Kuantitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan seberapa banyak tugas yang telah dipenuhi berinteraksi dengan orang lain. 3. kemampuan untuk mudah berkenalan dengan teman baru. 4. kemampuan untuk membaur dalam lingkungan baru. 5. keterampilan untuk menyapa orang lain terlebih dahulu. 1. kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. 2. kemampuan masuk kerja tepat waktu. 3. kemampuan untuk disiplin waktu dalam mengerjakan sesuatu. 4. kemampuan untuk pulang kerja sesuai waktu yang ditentukan. 5. kemampuan menyelesaikan tugas lebih cepat dari waktu yang diberikan. 1. intensitas mendapatkan pujian atas pekerjaan yang telah dilakukan. 2. kemampuan membersihkan lantai hingga bersih. 3. kemampuan membersihkan toilet hingga bersih. 4. kemauan untuk membersihkan sampahsampah yang berserakan. 5. kemampuan untuk menjaga meja westafel tetap kering. 1. kemampuan mengerjakan tugas sesuai jumlah yang ditentukan. 2. kemampuan mengerjakan tugas melampaui tugas sesuai jumlah yang ditentukan. 3. kemampuan untuk stabil dalam menyelesaikan target dari perusahaan. 4. kemampuan menghasilkan pekerjaan sebanyak mungkin pada jam kerja. 5. kemampuan untuk meningkatkan pekerjaan secara teratur.

8 Validitas dan reliabilitas alat ukur Pada sub bab ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai proses dan hasil try out dari alat ukur, yang meliputi uji validitas dan uji reliabilitas Uji validitas alat ukur Pada uji validitas alat ukur, dilakukan 3 uji validitas yaitu face validity, content validity (validitas isi), dan item validity (validitas butir). 1. Face validity Pertama-tama untuk mengetahui face valdity dari kuisioner, peneliti melakukan uji keterbacaan pada 5 karyawan cleaning service di salah satu tempat pusat perbelanjaan di Pamulang. Pengujian face validity dilakukan untuk menguji keterbacaan dari pernyataanpernyataan yang ada pada lembar kuesioner. Setelah dilakukan uji face validity kepada 5 karyawan cleaning service, beberapa pernyataan pada lembaran kuesioner mendapat masukan dan saran agar maksud dari pernyataan tersebut dapat mudah dimengerti. 2. Content Validity / Validitas Isi Pengujian validitas isi dibantu oleh 2 expert judgment. Expert judgement yang pertama oleh Ibu Cornelia Istiani yang berperan dalam konstruksi alat ukur. Kemudian expert judgement yang kedua dibantu oleh supervisor cleaning service, sebagai ahli yang mengetahui job desk dari karyawan cleaning service. Setelah dilakukan expert judgement, terdapat beberapa item yang dirubah dalam struktur kata-kata atau struktur kalimatnya, hal ini dilakukan agar subjek atau responden yang berprofesi sebagai karyawan cleaning service dapat mengerti maksud dari masing-masing pernyataan yang ada pada koesioner. Kemudian melalui proses

9 30 expert judgment, diketahui bahwa secara garis besar isi dari kuesioner sudah mewakili variabel-variabel kecerdasan emosional dan efektivitas kerja karyawan cleaning service. 3. Item validity / Validitas butir Setelah dilakukan pengujian face validity, content validity dan setelah dilakukan perbaikan pada beberapa pernyataan, kemudian dilanjutkan dengan pengukuran validitas butir. Dalam menguji validitas butir, peneliti melakukan pengujian awal pada 30 responden cleaning service. Kemudian data hasil pengujian awal diolah melalui alat bantu SPSS 20.0, batasan bila item tersebut valid adalah apabila item correct correlation memiliki nilai lebih dari sama dengan 0,3 (Sugiyono dalam Sujianto, 2009). Melalui tahapan ini, akan ada butir yang perlu dibuang dan diperbaiki. Perhitungan validitas dari sebuah instrumen dapat menggunakan rumus korelasi Pearson, adapun rumusnya adalah sebagai berikut: Keterangan: rxy n X Y = koefisien korelasi = jumlah responden uji coba = skor tiap item = skor seluruh item responden uji coba

10 31 Validitas Item-item Kecerdasan Emosional Pada kuesioner kecerdasan emosional yang terdiri dari 50 item, terdapat 6 item yang direvisi dan 10 item yang dieliminasi karena item tersebut memiliki nilai koefisien validitas yang berada di bawah 0,3. Berikut gambaran item yang di eliminasi berdasarkan masing-masing dimensi: Tabel 3.2 Item-item kecerdasan emosional Dimensi kecerdasan Item-item emosional Kesadaran diri 1, 6, 11, 16, 21, 26, 31, 36, 41, 46. Pengaturan / 2, 7, 12, 17, 22, 27, 32, 37, 42, pengontrolan diri 47. Motivasi 3, 8, 13, 18, 23, 28, 33, 38, 43, 48. Empati 4, 9, 14, 19, 24, 29, 34, 39, 44, 49. Keterampilan sosial 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40, 45, 50. Keterangan: item direvisi item dieliminasi. Pada tabel 3.2 dapat diketahui bahwa terdapat 6 item yang direvisi dalam struktur kata, hal ini dikarenakan item-item tersebut memiliki skor correct item correlation yang mendekati 0,3. selain itu item-item tersebut tidak dieliminasi dari alat ukur, agar kestabilan item-item dari tiap dimensi dapat terjaga. Kemudian terdapat 2 item yang dieliminasi dari masing-masing dimensi, sehingga masing-masing dimensi memiliki 8 item. Secara keseluruhan jumlah total item pada kuesioner kecerdasan emosional adalah sebanyak 40 item.

11 32 Validitas Item-item Efektivitas Kerja cleaning service Pada kuesioner efektivitas kerja cleaning service yang terdiri dari 30 item, terdapat 2 item yang direvisi dan 10 item yang harus dieliminasi. Item - item tersebut direvisi dan juga dieliminasi karena memiliki nilai koefisien validitas yang berada di bawah 0,3. Berikut gambaran item yang dieliminasi berdasarkan masing-masing dimensi: Tabel 3.3 Item-item efektivitas kerja cleaning service Dimensi produktivitas Item-item produktivitas Ketepatan waktu 1, 4, 7, 10, 13, 16, 19, 22, 25, 27. Kualitas 2, 5, 8, 11, 14, 17, 20, 23, 26, 29. Kuantitas 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 28, 30. Keterangan: item direvisi item dieliminasi. Pada tabel 3.3 diketahui bahwa terdapat 2 item yang direvisi dalam struktur kata, hal ini dikarenakan item-item tersebut memiliki skor correct item correlation yang mendekati 0,3. selain itu item-item tersebut tidak dieliminasi dari alat ukur, agar kestabilan item-item dari tiap dimensi dapat terjaga. Kemudian pada dimensi ketepatan waktu terdapat 4 item yang di eliminasi. Dimensi kualitas terdapat 2 item yang harus di eliminasi. Dimensi kuantitas terdapat 4 item yang di eliminasi. Sehingga secara keseluruhan terdapat 10 item yang dieliminasi pada koesioner efektivitas kerja, dan total item efektivitas kerja menjadi berjumlah 20 item.

12 Uji reliabilitas alat ukur Reliabilitas alat ukur adalah kestabilan ukuran dan konsistensi responden dalam menjawab kuesioner (Noor, 2011). Dalam menguji reliabilitas alat ukur, dapat dilakukan dengan pengujian awal pada 30 responden cleaning service. Kemudian data hasil pengujian awal diolah melalui alat bantu SPSS 20.0, batasan bila item tersebut reliabel adalah apabila cronbach alpha memiliki nilai lebih dari sama dengan 0,60 (Noor, 2011). Perhitungan reliabilitas dari sebuah instrumen dapat menggunakan rumus cronbach alpha adapun rumusnya adalah sebagai berikut: Hasil Reliabilitas Alat Ukur Kecerdasan Emosional Berikut hasil reliabilitas dari pengujian alat ukur, sebelum dan sesudah dilakukan eliminasi pada item yang tidak valid: Tabel 3.4 Reliabilitas Kuesioner Kecerdasan Emosional Cronbach s Alpha Cronbach s Alpha Based in Standardized Jumlah Item Items Sebelum 0,871 0, eliminasi item Sesudah 0,907 0, eliminasi item tidak valid Sumber : pengolahan statistik 20.0 Pada tabel reliabilitas di atas, diketahui nilai Cronbach s Alpha dari kuesioner kecerdasan emosional adalah 0,907. Dengan demikian item

13 34 kecerdasan emosional memiliki reliabilitas yang baik karena nilai Cronbach s Alpha kecerdasan emosional lebih besar dari koefisien reliabilitas 0,60 (Noor, 2011). Hasil Reliabilitas Alat Ukur Efektivitas Kerja cleaning service Berikut hasil reliabilitas dari pengujian alat ukur, sebelum dan sesudah dilakukan eliminasi pada item yang tidak valid: Tabel 3.5 Reliablitias Kuesioner Efektivitas Kerja cleaning service Cronbach s Alpha Cronbach s Alpha Based in Jumlah Item Standardized Items Sebelum 0,878 0, eliminasi item Sesudah eliminasi item tidak valid 0,924 0, Sumber : pengolahan statistik 20.0 Pada tabel reliabilitas di atas, diketahui nilai Cronbach s Alpha dari kuesioner efektivitas kerja cleaning service adalah 0,924. Dengan demikian item efektivitas kerja cleaning service memiliki reliabilitas yang baik karena nilai Cronbach s Alpha efektivitas kerja, lebih besar dari koefisien reliabilitas 0,60 (Noor, 2011) Kesimpulan alat ukur Sesuai dengan data yang diperoleh, mengenai uji reliabilitas dan uji validitas maka dapat disimpulkan bahwa alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini (alat ukur kecerdasan emosional dan efektivitas kerja karyawan cleaning service) memiliki reliabilitas dan validitas yang baik. Karena dalam proses pembuatan alat ukur sudah melewati tahapan yang terstruktur, dan terdapat beberapa item dari alat ukur yang sudah dilakukan

14 35 proses revisi dan eliminasi. Finalisasi alat ukur yang digunakan dalam penelitian terlampir pada lembar Lampiran A. 3.5 Prosedur Persiapan penelitian Sebelum memulai penelitian ini, peneliti terlebih dahulu memilih masalah yang menarik untuk diteliti dan mengumpulkan studi terdahulu yang sejalan dengan topik penelitian ini. Setelah didapat kajian dan informasi yang cukup, peneliti mulai untuk merumuskan masalah dan tujuan penelitian. Selanjutnya peneliti mulai merumuskan hipotesis, mencari teori-teori yang mendukung, kemudian mulai menyusun dan menentukan instrumen penelitian Pelaksanaan penelitian Pelaksanaan penelitian dimulai saat peneliti mengkonstruk alat ukur, melakukan uji terhadap alat ukur / try out, field, analisa data dan laporan penelitian. Berikut penjelasan detail dari pelaksanaan penelitian: Tabel 3.6 Pelaksanaan penelitian Kegiatan Tanggal Keterangan Konstruk alat ukur Mei 2012 Penyusunan alat ukur terdiri dari pembuatan pernyataan item berdasarkan teori dan revisi kata-kata dalam pernyataan item. Try out Juni 2012 Proses pengujian alat ukur dilakukan di salah satu gedung perkantoran di daerah Cinere.

15 36 field Juni 2012 Proses pelaksanaan field dilakukan selama 2 hari. Pada hari pertama, pelaksanaan field dilakukan di gedung Anggrek. Pada hari kedua, pelaksanaan field dilakukan di gedung Syahdan dan Kijang. Analisis data Juni Juli 2012 Analisis data terdiri dari input data dan pengolahan data dengan alat bantu SPSS versi 2.0. Laporan penelitian Maret Juli 2012 Penulisan laporan penelitian terdiri dari penulisan dan penyusunan dari bab 1 hingga bab Teknik Pengolahan Data Dalam mengolah data yang ada, peneliti menggunakan alat bantu SPSS versi 20. guna mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Teknik statistik yang digunakan adalah analisis regresional Persamaan regresi Model pengukuran regresi sederhana / persamaan regresi sederhana adalah sebagai berikut: Y = a + bx Keterangan: Y = variabel terikat / dependent variabel X = variabel bebas / independent variabel a = Konstanta b = Koefisien regresi.

16 37 Adapun persamaan regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Efektivitas CS = a + b(eq) Keterangan: Efektivitas CS = efektivitas kerja karyawan cleaning service EQ a b = Emotional Quotient / Kecerdasan Emosional = Konstanta = Koefisien regresi Uji Regresional Sebelum dilakukan uji regresional, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas, uji linieritas, dan analisis korelasional. 1. Uji normalitas Uji normalitas data adalah uji untuk mengukur normalitas distribusi data sehingga data dapat dipakai dalam statistika parametrik (Sujianto, 2009). Data yang mempunyai distribusi normal merupakan salah satu syarat dilakukannya parametric-test. Sebuah data memiliki distribusi data yang normal apabila nilai Asym. Sig. (2-tailed) > taraf signifikasi yang digunakan. Pada penelitian ini taraf signifikasi yang digunakan adalah sebesar 5% atau 0, Uji linieritas Uji linearitas dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis regresi liniear. Uji linieritas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas (kecerdasan emosional) dan variabel terikat (efektivitas kerja cleaning service) memiliki hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Dua variabel memiliki hubungan yang linear apabila signifikansi (Linearity) kurang dari taraf signifikansi yang digunakan (dalam penelitian

17 38 ini menggunakan taraf signifikansi 0,05). Dengan demikian kedua variabel dalam penelitian ini (kecerdasan emosional & efektivitas kerja cleaning service) memiliki hubungan yang liniear apabila signifikansi (liniear) kurang dari 0, Analisis korelasional Analisis korelasi sederhana (Bivariate Correlation) digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua dua variabel dan untuk mengetahui arah hubungan yang terjadi antara dua variabel. Dalam penelitian ini metode korelasi sederhana (bivariate correlation) yang digunakan adalah Pearson Correlation karena data dalam penelitian ini berskala interval. Nilai korelasi (r) berkisar antara 1 sampai -1, bila nilai semakin mendekati 1 atau -1 maka hubungan antara dua variabel semakin kuat. Bila nilai semakin mendekati angka 0 maka hubungan antara dua variabel semakin lemah. Nilai positif menunjukkan hubungan searah (bila X naik maka Y naik) dan nilai negatif menunjukkan hubungan terbalik (X naik maka Y turun). Menurut Sujianto (2009) nilai korelasi dapat dikelompokkan sebagai berikut: 0,00 0,20 korelasi keeratan sangat lemah 0,21 0,40 korelasi keeratan lemah 0,41 0,70 korelasi keeratan kuat 0,71 0,90 korelasi keeratan sangat kuat 0,91 0,99 korelasi keeratan sangat kuat sekali 1 berarti korelasi keeratan sempurna.

18 39 4. Uji Regresi Sederhana Regresi sederhana bertujuan mempelajari hubungan antara dua variabel (Sujianto, 2009). Dua variabel tersebut dibedakan menjadi variabel bebas (kecerdasan emosional) dan variabel terikat (efektivitas kerja cleaning service). Untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan varians dari variabel terikat, dapat dilihat melalui koefisien determinansi (R square). Koefisien determinansi dapat dihitung dengan mengkuadratkan koefisien korelasi (r). Koefisien determinansi (R square) berkisar pada angka 0 sampai 1, dengan catatan semakin kecil angka dari koefisien determinansi (R square) maka semakin lemah hubungan kedua variabel tersebut, begitu pula sebaliknya (Sujianto, 2009).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai gambaran umum

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai gambaran umum BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai gambaran umum responden (usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, tempat bekerja, dan dan lama bekerja), data, dan hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Bab ini memuat variabel penelitian, hipotesis, subjek penelitian, teknik

BAB 3 METODE PENELITIAN. Bab ini memuat variabel penelitian, hipotesis, subjek penelitian, teknik BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini memuat variabel penelitian, hipotesis, subjek penelitian, teknik sampling, desain penelitian, alat ukur penelitian dan prosedur penelitian. 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Analisa dan Pembahasan Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua karyawan staff PT Bakrie Metal Industries yang berada di Unit Bekasi yang berjumlah

Lebih terperinci

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks Perkantoran

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 16 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel menurut Christensen (dalam Seniati, L., dkk, 2009) merupakan karakteristik atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian terhadap

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini, selanjutnya peneliti akan memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian. Pada bab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri obat-obatan, yang terletak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai variabel penelitian, definisi

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai variabel penelitian, definisi BAB III METODE PENELITIAN Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai variabel penelitian, definisi operasional, hipotesis, subjek penelitian, teknik sampling, desain penelitian, alat ukur penelitian, validitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang mencari ada tidaknya hubungan dua variabel penelitian. Pendekatan yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel dan Hipotesis Penelitian 3.1.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1.1.Variabel Bebas Variabel adalah karakteristik yang akan diobservasi dari satuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan dapat memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang tidak terlalu menitikberatkan pada kedalaman data, yang penting dapat merekam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini, akan dibahas mengenai metodelogi penelitian yang meliputi Variabel Penelitian & Definisi Operasional, Subyek Penelitian & Tehnik Sampling, Desain Penelitian, Alat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. SMA Persada Bandar Lampung pada semester ganjil Tahun Ajaran 2012/2013

METODE PENELITIAN. SMA Persada Bandar Lampung pada semester ganjil Tahun Ajaran 2012/2013 14 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Persada Bandar Lampung pada semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998). BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan adalah suatu penyelidikan atau penelitian dimana peneliti

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 56 BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini akan menyajikan metode yang dipergunakan dalam penelitian ini, dengan cakupan uraian meliputi pendekatan penelitian, jenis penelitian, teknik pengumpulan data, populasi

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Aditma Graha Lestari yang beralamat di Komplek Ruko Puri Kembangan Indah No. 168 D, Kembangan Selatan,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisis data kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kolerasional. dengan pendekatan korelasional adalah

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisis data kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kolerasional. dengan pendekatan korelasional adalah BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi Terdapat banyak macam metode yang dapat digunakan untuk mendapatkan hasil penelitian yang akurat. Penelitian ini menggunakan analisis data kuantitatif

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif hubungan kausal. Menurut Sugiyono (2010 : 53), Penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

Bab III Metode Penelitian

Bab III Metode Penelitian Bab III Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiono, 2001). Dengan metode penelitian ini dibuktikan dan

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN. Bab ini menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk

Bab 3 METODE PENELITIAN. Bab ini menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk Bab 3 METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menganalisis sebuah model yang telah dikembangkan pada bab sebelumnya. Langkah-langkah yang akan dijelaskan dalam

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kuantitatif, melalui penyebaran kuesioner (angket) kepada responden. Teknik penggunaan angket adalah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 7 SMP Negeri 8

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 7 SMP Negeri 8 26 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 7 SMP Negeri 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/ 2014 dengan jumlah siswa 262 orang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. akan diteliti adalah PT. Mandiri Tunas Finance, Serpong, sedangkan objek yang

BAB III METODE PENELITIAN. akan diteliti adalah PT. Mandiri Tunas Finance, Serpong, sedangkan objek yang 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu, Lokasi dan Objek Penelitian Waktu penelitan pada bulan Januari s.d Februari, Lokasi penelitian yang akan diteliti adalah PT. Mandiri Tunas Finance, Serpong, sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada semester

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada semester 23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/ 2013. B. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self. regulation dengan motivasi belajar pada siswa-siswi SMA Permata

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self. regulation dengan motivasi belajar pada siswa-siswi SMA Permata BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self regulation dengan motivasi belajar pada siswa-siswi SMA Permata Indah. Jumlah seluruh subjek yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y) BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Korelasi (hubungan) dalam penelitian ini, digunakan untuk melihat hubungan antar variabel yang digunakan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tahun 2012 di Kantor Pelayanan Pajak Pratama yang merupakan penggabungan dari tiga unit Kantor Pelayanan Pajak,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008:

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008: p55), penelitian assosiatif adalah suatu pertanyaan penelitian yang bersifat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. yaitu sebuah metode yang datanya dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka (Sugiyono, 2009). Desain ini sangat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 68 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT.SAMSUNG Electronik Indonesia Medan Jln Gatot Subroto No.16 km 4,5 Medan. B. Waktu Penelitian Kegiatan ini dilakukan mulai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai masalah penelitian, variabel penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai masalah penelitian, variabel penelitian, BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai masalah penelitian, variabel penelitian, hipotesis, serta metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana variasi pada satu atau lebih faktor lain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah riset kausal. Riset kausal merupakan riset yang memiliki tujuan utama membuktikan hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kausal. Sugiyono (2010, hal.13) mengatakan bahwa metode penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. kausal. Sugiyono (2010, hal.13) mengatakan bahwa metode penelitian kuantitatif 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini dapat digolongkan penelitian kuantitatif asosiatif kausal. Sugiyono (2010, hal.13) mengatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, maka jenis penelitian ini adalah penelitian sensus atau survey, yaitu penelitian yang mengambil sampel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan PT. Inhutani I Kantor Direksi Jakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Sampel Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06 Kelurahan Isola yang berjumlah 61 orang. Peneliti menggunakan teknik sampling

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 2. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian Penelitian ini dilakukan di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang asuransi jiwa, yaitu PT. Prudential Life Assurance (Prudential

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel tergantung dan dua variabel bebas. Variabel-variabel tersebut adalah: 1. Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel Bebas Variabel bebas adalah suatu variabel yang dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang digunakan. Akan dipaparkan secara singkat variabel penelitian, definisi operasional dari variabel, karakterisitik

Lebih terperinci

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT Bank Sahabat Sampoerna Cabang Puri yang beralamat di Jalan Puri Indah Raya Blok A/15, Kembangan, Jakarta

Lebih terperinci

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89. BAB III METODE PENELITIAN Penelitian hubungan ketersediaan fasilitas perpustakaan dengan minat kunjung siswa ke perpustakaan ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Objektif Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan diluar kemauan mereka sendiri. Manusia dianggap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional 1. Variabel Menurut Sugiyono (2011), variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bulan Januari tahun 2015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian. dilakukan selama 5 minggu pembelajaran (5X pertemuan).

III. METODE PENELITIAN. bulan Januari tahun 2015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian. dilakukan selama 5 minggu pembelajaran (5X pertemuan). 8 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 014/015 pada bulan Januari tahun 015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas mengenai metodologi penelitian yang digunakan antara lain, desain penelitian, populasi dan sampel dan definisi operasional dari variabel yang dijadikan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel) dan Variabel Terikat (Dependent Variabel). Variabel bebas dalam

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel) dan Variabel Terikat (Dependent Variabel). Variabel bebas dalam BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian ini melibatkan dua variabel yaitu Variabel bebas (Independent Variabel) dan Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian populasi. Arikunto (2010) menjelaskan bahwa penelitian populasi hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subjeknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan diolah dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan diolah dengan metode 52 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan salah satu elemen penting dalam suatu penelitian, sebab metode penelitian menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan permasalahan yang dikaji dan tujuan yang ingin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan permasalahan yang dikaji dan tujuan yang ingin BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Pendekatan Penelitian Sesuai dengan rumusan permasalahan yang dikaji dan tujuan yang ingin dicapai, penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 28 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 bulan Januari 2013 di SMA Negeri 1 Banyumas Kabupaten Pringsewu. 3.2 Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian korelasional yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasivariasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yang beralamat di Jalan Diponegoro No. 52-60 Salatiga. Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya kepemimpinan partisipatif dan Work

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil 13 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil SMA.YPPL Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari enam kelas. B.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan tiga variable dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan tiga variable dalam penelitian. 49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII SMP Negeri 3 Pesisir Utara Tahun Pelajaran 2012/2013. Untuk

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII SMP Negeri 3 Pesisir Utara Tahun Pelajaran 2012/2013. Untuk III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data yang empirik tentang pengaruh disiplin belajar dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tahap pertama dalam proses penelitian adalah menetapkan desain penelitian yang sesuai dengan permasalahannya. Seperti pendapat Malhotra yang dikutip oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory research. Jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory research. Jenis penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory research. Jenis penelitian yang

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 64 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang dipergunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode sensus, menurut Arikunto (1996:115) populasi adalah keseluruhan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 2 Gadingrejo

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 2 Gadingrejo 26 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 2 Gadingrejo pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 4 kelas, terdiri dari kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar 22 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 sebanyak 8 kelas dengan jumlah 192 siswa. B.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel penelitian & definisi operasional Variabel adalah sebuah karakteristik atau kondisi yang berubah atau memiliki nilai yang berbeda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka penelitian ini merupakan Basic Researh karena hasil dari penelitian ini berfungsi sebagai pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan penelitian asosiatif. Penelitian komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi pada penelitian ini adalah di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. 2. Populasi Penelitian Populasi

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Penelitian. 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesa Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional

Bab 3 Metode Penelitian. 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesa Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesa 3.1.1 Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional Variabel 1 (V1) dalam penelitian ini adalah motivasi kerja.definisi operasional dari motivasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau tehnik dalam mengadakan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau tehnik dalam mengadakan 43 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara atau tehnik dalam mengadakan penelitian. Cara atau tehnik dalam penelitian ini merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data tentang objek yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini bersifat asosiatif, penelitian asosiatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini bersifat asosiatif, penelitian asosiatif adalah penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini bersifat asosiatif, penelitian asosiatif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable BAB 3 METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable penelitian, definisi operasional variable penelitian, populasi dan sampel, metode pengambilan sampel, desain

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Untuk mendapatkan data dalam penelitian ada dua jenis penelitian yang

III. METODELOGI PENELITIAN. Untuk mendapatkan data dalam penelitian ada dua jenis penelitian yang 30 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1.1 Jenis Penelitian Untuk mendapatkan data dalam penelitian ada dua jenis penelitian yang digunakan, yaitu: a. Riset Kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa statistik deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti harus menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah model korelasional (Newman, 2000). Maksud korelasional dari

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah model korelasional (Newman, 2000). Maksud korelasional dari 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini berjeniskan penelitian kuantitatif, dimana prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah model korelasional (Newman, 000). Maksud korelasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Dinamika Berkah Solusindo yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 57 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas mengenai metode penelitian, desain penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, subyek penelitian, teknis analisis data, dan prosedur penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menurut Usman (1996:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif, yaitu pendekatan yang bersifat ilmiah yang dilakukan pada pengambilan keputusan (Kuncoro, 2007). Penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2007, p.11) mengatakan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci