BAB III METODE PENELITIAN. (Independent Variable) dan variabel terikat (Dependent Variable). Pada penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. (Independent Variable) dan variabel terikat (Dependent Variable). Pada penelitian"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas (Independent Variable) dan variabel terikat (Dependent Variable). Pada penelitian ini yang menjadi variable tersebut adalah: 1. Independen Variable (IV): Body Image (Citra Tubuh) 2. Dependen Variable (DV): Kepercayaan Diri 3.2. Definisi Operasional Penelitian Pengertian definisi operasional adalah definisi yang memberikan batasan atau arti suatu variabel yang merinci hal yang harus dikerjakan oleh penelitian untuk mengukur variable tersebut (Kelinger, 2003) Definisi operasional penelitian ini adalah sabagai berikut: a) Body Image Body image (citra tubuh) merupakan gabungan beberapa hal yakni gambaran mental, fantasi, sikap, pikiran, perasaan, pemaknaan, dan persepsi serta evaluasi seseorang mengenai tubuhnya yang meliputi bentuk, ukuran, berat, karakteristik tubuh seseorang serta dapat memiliki penilaian positif maupun negatif terhadap body image (citra tubuh). Indikator yang dipakai sebagai kerangka berpikir diambil dari teori Cash dan Pruzinsky (2000) yang mengemukakan adanya lima komponen citra 28

2 tubuh pada remaja, yaitu evaluation (evaluasi penampilan), appearance orientation (orientasi penampilan) body areas satisfaction (kepuasan terhadap bagian tubuh), overweight preocupation (kecemasan menjadi gemuk), self-clasified weight (persepsi terhadap ukuran tubuh). b) Kepercayaan Diri Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan terhadap dirinya sendiri dalam menentukan arah tujuan yang ingin dicapai serta berani mengemukakan pendapat, memiliki inisiatif, mampu menyelesaikan permasalahan secara tenang serta meraih kesuksesan di dalam tindakan. Selalu berpikir positif atas segala hal yang terjadi dan mampu bertanggung jawab atas segala hal yang telah dilakukan dan mampu mengenal kekurangan dan kelibihan yang dimiliki serta dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru. Menurut Guilford (dalam Apollo, 2005) ciri-ciri orang yang percaya diri dapat dinilai melalui 3 aspek yaitu: Individu merasa adekuat (keyakinan terhadap kemampuan diri), Individu merasa dapat diterima oleh kelompok, serta memiliki ketenangan sikap Populasi dan Metode Pengambilan Sampel Populasi Menurut Nawawi (2005), Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejalagejala, nilai test atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki 29

3 karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono (2006), Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan dua kutipan di atas, maka dapat peneliti simpulkan bahwa populasi merupakan keseluruhan objek yang menjadi pengamatan dalam penelitian ini. Berkenaan dengan hal tersebut maka populasi dalam penelitian ini adalah 237 orang siswa kelas 2 SMK Telkom Sandy Putra Jakarta Sampel Menurut Ruslan (2006), demi alasan praktis, pihak peneliti akan meneliti hanya sebagian tertentu dari elemen-elemen populasi yang dianggap Sampel, dan anggota sampel dalam penelitian tersebut adalah benar-benar representatif atau mewakili populasi yang akan diteliti. Sedangkan teknik pengambilan sampel yang disesuaikan dengan karakteristik penelitian yang dilakukan maka teknik pengambilan sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah cara probability sampling melalui teknik simple random sampling, yaitu:...cara pengambilan sampel dari semua anggota populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi itu. (Sugiyono, 2006). Aktivitas pengambilan sampel dilakukan dangan cara mengumpulkan seluruh nama siswa remaja putri yang berada pada di sekolah, kemudian dilakukan teknik random (acak) dengan sitem kocok arisan. Dari keseluruhan jumlah populasi siswi sebanyak 237, penulis hanya akan mengambil 100 orang dari hasil acak sederhana tersebut. 30

4 3.4. Alat Ukur Penelitian Alat ukur penelitian ini menggunakan skala Likert. Skala ini tergolong skala yang pada rancamgan dasarnya disusun untuk mengukur sikap (dalam Arikunto, 1998). Metode skala ini memuat empat kategori jawaban, yaitu : Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Itemitem yang berada pada skala tersebut dibagi dua macam kategori favorable dan unfavorable. Favorable adalah suatu pernyataan yang mendukung atau yang memihak pada obyek sikap. Sedangkan unfavorable adalah pernyataan yang tidak mendukung atau memihak pada objek sikap (dalam Arikunto, 1998). Untuk sistem favorable, pembobotan skor dari angka 1 unuk STS dampai dengan skor 4 untuk SS. Sedangkan untuk sistem unfavorable, pembobotan skor dari angka 4 untuk STS sampai dengan skor 1 untuk SS. Tabel 3.1 Alat Ukur No. Variable Alat Ukur Jumlah Item Pernyataan 1. Body Image (Citra Tubuh) 2. Kepercayaan Diri Adaptasi dari Cash dan Pruzinsky (2000) Adapatasi dari Guilford (dalam Apollo, 2005) Skala Body Image Jumlah item total untuk skala ini adalah 70 item yang terdiri dari 35 item yang mendukung dan 35 item yang tidak mendukung. Item-item yang 31

5 terdapat pada skala ini mengungkap 5 (lima) dimensi dari MBSRQ-AS (Multidimensional Body Self Relation Questionnaire-Appearance Scales) oleh Cash (2000), yang memiliki dimensi yakni: evaluasi penampilan, orientasi penampilan, kepuasan area tubuh, kecemasan menjadi gemuk, dan pengkategorian ukuran tubuh. Tabel 3.2. Cetak Biru Skala Body Image No. Dimensi Body Image Item Mendukung Item Tidak Mendukung Jumlah 1 Evaluasi Penampilan 3,7,10,11,18,66,67 4,48,50,51,52,60, Orientasi Penampilan 30,36,37,39,56,69,70 1,5,13,16,25,32, Kepuasan Area Tubuh 40,41,42,45,55,63,68 12,19,22,31,35,33, Kecemasan Menjadi Gemuk 6,8,9,17,20,27,54 2,15,34,44,46,62, Persepsi terhadap Ukuran 14,43,47,49,53,57,59 21,23,24,26,28,29,38 14 Tubuh Jumlah Skala Kepercayaan diri Jumlah item total untuk skala ini adalah 60 item yang terdiri dari 18 item yang mendukung dan 17 item yang tidak mendukung. Item-item yang terdapat pada skala ini mengungkap 3 (tiga) dimensi kepercayaan diri yang dikemukakan oleh Guilford (dalam Apollo, 2005), yaitu keyakinan terhadap kemampuan diri, kemampuan bersosialisasi, dan ketenangan sikap. Tabel 3.3 Cetak Biru Skala Kepercayaan Diri 32

6 No Aspek Favorabel Unfavorabel Jumlah Keyakinan terhadap 2, 3, 6, 10, 11, 14, 1, 5, 7, 12, 22, 23, 1 kemampuan diri 19, 20, 24, 51, 52, 53, 55, 56, Kemampuan bersosialisasi 54, 58, 59, 60, 4, 9, 13, 18, 21, 26, 30, 31, 41 8, 15, 16, 17, 25, 27, 28, 29, 35, 37, Ketenangan sikap 33,36, 42, 43, 47, 32, 34, 38, 39, 40, , 46, 48, 50 JUMLAH TOTAL Uji Kualitas Instrument Validitas Menurut Arikunto (1998), Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesalahan suatu instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian yang valid mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Berdasarkan definisi tersebut maka dapat peneliti simpulkan bahwa uji validitas ini berguna untuk mengetahui apakah suatu indikator yang berupa pertanyaan berada pada variabel yang tepat. Suatu penelitian dianggap mempunyai validitas yang tinggi jika instrumen pengukurannya benar-benar mengukur konsep penelitian yang dimaksud atau dikehendaki, dan konsep diukur secara akurat. Angka validitas yang tinggi menrespondenkan tingkat kesalahan pada instrumen yang kecil. Sedangkan angka validitas yang rendah menrespondenkan kesalahan pada instrumen kemungkinan besar akan muncul. Untuk menghitung validitas hasil penyebaran kuesioner pada 70 responden, analisa akan dilakukan dengan membandingkan jumlah keseluruhan pertanyaan dengan r tabel. Menurut 33

7 Arikunto (1998)...jika nilai r itung > dari nilai r tabel maka keseluruhan data dapat dikatakan valid. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti melakukan beberapa langkah dalam menguji validitas, yaitu: Menentukan nilai r tabel Nilai r di sini menunjukkan koefisien korelasi antara butir-butir pertanyaan dengan total jawaban responden. Dalam penelitian ini, untuk nilai r tabel disesuaikan dengan jumlah responden (n = 100) dengan tingkat signifikansi 5%, maka didapat nilai r tabel yakni 0,195 (Data Terlampir). Mencari r hitung Di sini nilai r hitung untuk tiap item (variabel) dapat dilihat pada kolom Corrected Item Total Correlation. Di mana, semua item memiliki r hitung harus lebih besar dari r tabel. Mengambil keputusan Jika r hitung positif, serta r hitung > r tabel, maka butir tersebut valid. Sedangkan jika r hitung negatif, serta r hitung < r tabel, maka butir tersebut tidak valid Reliabilitas Reliabilitas (Rakhmat, 2006) adalah, keterandalan indikator. Maksud dari keterrespondenlan tersebut yaitu ketika indikator atau pengukuran yang digunakan reliable atau reliabilitasnya tinggi, berarti indikator ini apabila diulang kembali penelitiannya akan memberi hasil akhir yang sama. Berdasarkan definisi tersebut maka dapat peneliti simpulkan bahwa reliabilitas merupakan bentuk penilaian 34

8 kehrespondenlan sebuah nilai dari indikator yang diteliti. Bailey (1994), menyatakan bahwa : Reliabilitas merupakan tingkatan sejauh mana pengukuran yang dilakukan memperoleh hasil yang konsisten (antar waktu, antar pengamat, antar indikator, dsb), sehingga dengan kata lain reliabilitas merupakan the consistency of a measure. Berdasarkan definisi tersebut maka dapat peneliti simpulkan bahwa reliabilitas sebuah pertanyaan yang reliable, mungkin saja tidak valid, namun jika sebuah pertanyaan tidak reliable maka pastilah tidak valid. Hal ini berarti reliabilitas merupakan kondisi penting bagi validitas. Bailey (2004), juga menyatakan bahwa uji reliabilitas dilakukan dengan perhitungan Alpha Cronbach karena skala yang digunakan berupa interval, menunjukkan bahwa indikator yang digunakan untuk mengukur konsep dalam penelitian ini reliable. Nilai standar minimum alpha yang dapat diterima sebagai indikator yang reliable adalah 0,5. Hal tersebut menrespondenkan bahwa pertanyaan berstruktur sebagai indikator penelitian memiliki konsistensi internal yang baik Pengolahan Hasil Setelah kuisioner disebarkan dan didapatkan hasilnya, maka kemudian dilakukan pengolahan data. Metode statistik yang digunakan untuk melihat Body Image dan Kepercayaan Diri menggunakan SPSS ver for Windows. Melakukan uji korelasional menggunakan korelasi produk momen (Pearson product moment) yang dilakukan dengan perangkat SPSS tersebut. Peneliti menggunakan Pearson product moment sebab rumus koefisien korelasi ini dapat dipakai untuk mengukur kekuatan hubungan body image dan kepercayaan diri Uji Instrumen Penelitian 35

9 1) Uji Validitas dan Reliabilitas Body Image Skala Body Image yang disusun oleh peneliti dengan melihat karakteristik Body Image yang dikemukakan oleh oleh Cash (2000) dengan mengungkap 5 (lima) dimensi dari MBSRQ-AS (Multidimensional Body Self Relation Questionnaire-Appearance Scales), yakni: evaluasi penampilan, orientasi penampilan, kepuasan area tubuh, kecemasan menjadi gemuk, dan pengkategorian ukuran tubuh. Tabel 3.4 Tabel Hasil Uji Validitas Item Skala Body Image No Dimensi Body Image Item Mendukung Item Tidak Mendukung Jumlah 1 Evaluasi Penampilan 3,7,10*,11*,18,66,67 4*,48,50,51,52,60, Orientasi 30*,36,37,39,56,69,7 Penampilan 0 1,5,13,16,25*,32,58* 14 3 Kepuasan Area 12*,19*,22*,31,35,33,6 Tubuh 40,41,42,45,55,63,68 1* 14 Kecemasan 4 Menjadi Gemuk 6,8*,9,17*,20,27,54 2,15,34,44,46*,62,64 14 Persepsi 5 terhadap 14*,43,47,49,53,57*, 21,23,24*,26,28*,29,38 Ukuran Tubuh 59 * 14 Jumlah Keterangan : * Item yang gugur Sumber : Hasil Pengolahan Data Dimensi Evaluasi Penampilan terdiri dari 14 item pernyataan dan mempunyai niali koefisien korelasi (Corrected Item-Total Correlation) berkisar antara 0,218 0,636. Pada dimensi Evaluasi Penampilan, terdapat item 36

10 pernyataan yang mempunyai korelasi item di bawah 0,195 sehingga dihilangkan pada 3 item peryataan gugur (4,10,11). Dimensi Orientasi Penampilan terdiri dari 14 item pernyataan dan mempunyai niali koefisien korelasi (Corrected Item-Total Correlation) berkisar antara 0,337 0,767. Pada dimensi Orientasi Penampilan, terdapat item pernyataan yang mempunyai korelasi item di bawah 0,195 sehingga dihilangkan pada 4 item peryataan gugur (25,30,58). Dimensi Kepuasan Area Tubuh terdiri dari 14 item pernyataan dan mempunyai niali koefisien korelasi (Corrected Item-Total Correlation) berkisar antara 0,234 0,697. Pada dimensi Kepuasan Area Tubuh, terdapat item pernyataan yang mempunyai korelasi item di bawah 0,195 sehingga dihilangkan pada 4 item peryataan gugur (12,19,22,61). Dimensi Kecemasan Menjadi Gemuk terdiri dari 14 item pernyataan dan mempunyai niali koefisien korelasi (Corrected Item-Total Correlation) berkisar antara 0,251 0,540. Pada dimensi Kecemasan Menjadi Gemuk, terdapat item pernyataan yang mempunyai korelasi item di bawah 0,195 sehingga dihilangkan pada 4 item peryataan gugur (8,17,46) Dimensi Persepsi terhadap Ukuran Tubuh terdiri dari 14 item pernyataan dan mempunyai niali koefisien korelasi (Corrected Item-Total Correlation) berkisar antara 0,451 0,688. Pada dimensi Persepsi terhadap Ukuran Tubuh, terdapat item pernyataan yang mempunyai korelasi item di bawah 0,195 sehingga dihilangkan pada 4 item peryataan gugur (14,24,28,38,57). 37

11 Tabel 3.5 Tabel Hasil Uji Validitas Item Skala Kepercayaan Diri No Aspek Favorabel Unfavorabel Jumlah Keyakinan terhadap 2, 3, 6*, 10*, 11, 1, 5, 7, 12, 22, 23, 1 kemampuan diri 14, 19, 20, 24, 51, 53, 55, 56, Kemampuan bersosialisasi 52, 54, 58, 59, 60, 4*, 9, 13, 18, 21, 26, 30, 31, 41 8*, 15, 16, 17, 25, 27, 28, 29, 35, 37, 45 3 Ketenangan sikap 33,36, 42, 43, 47, 32, 34, 38* 39, 40, 49 44, 46, 48*, JUMLAH TOTAL Keterangan : * Item yang gugur Sumber : Hasil Pengolahan Data Dimensi Keyakinan terhadap kemampuan diri terdiri dari 25 item pernyataan dan mempunyai niali koefisien korelasi (Corrected Item-Total Correlation) berkisar antara 0,247 0,885. Pada dimensi Keyakinan terhadap kemampuan diri, terdapat item pernyataan yang mempunyai korelasi item di bawah 0,195 sehingga dihilangkan pada 4 item peryataan gugur (6,10). Dimensi Kemampuan bersosialisasi terdiri dari 20 item pernyataan dan mempunyai niali koefisien korelasi (Corrected Item-Total Correlation) berkisar antara 0,287 0,693. Pada dimensi Kemampuan bersosialisasi, terdapat item pernyataan yang mempunyai korelasi item di bawah 0,195 sehingga dihilangkan pada 4 item peryataan gugur (4, 8). Dimensi Ketenangan sikap terdiri dari 15 item pernyataan dan mempunyai niali koefisien korelasi (Corrected Item-Total Correlation) berkisar antara 0,285 0,822. Pada dimensi Ketenangan sikap, terdapat item pernyataan yang mempunyai korelasi item di bawah 0,195 sehingga dihilangkan pada 4 item peryataan gugur (38,48)

12 Korelasi Antar Faktor Korelasi antar faktor dimaksudkan untuk melihat sejauh mana faktorfaktor yang ada didalam skala tersebut memiliki diskriminasi dan untuk mengetahui bahwa faktor-faktor tersebut merupakan dari skala pengukuran. Tabel 3.6 Tabel Korelasi Antar Faktor Skala Body Image Correlations Evaluasi Penampilan Orientasi Penampilan Kepuasan Area Tubuh Kecemasan Menjadi Gemuk Korelasi Evaluasi Penampilan Orientasi Penampilan Kepuasan Area Tubuh Kecemasan Menjadi Gemuk Persepsi terhadap Ukuran Tubuh Pearson Correlation **.327 **.888 ** Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation **.672 **.183 Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation.436 **.716 ** **.540 ** Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation.327 **.672 **.641 ** ** Sig. (2-tailed) Persepsi terhadap Ukuran Tubuh N Pearson Correlation.888 ** **.383 ** 1 Sig. (2-tailed) N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa korelasi antar faktor yang terbesar pada skala Body Image adalah antara Evaluasi Penampilan (X 1 ) dengan Persepsi terhadap Ukuran Tubuh (X 5 ), sebesar 0,888. Sedangkan korelasi antar faktor yang terkecil adalah antara Evaluasi Penampilan (X 1 ) dengan Orientasi Penampilan (X 2 ), sebesar 0,

13 Tabel 3.7 Tabel Korelasi Antar Faktor Skala Kepercayaan Diri Correlations Korelasi Keyakinan terhadap Kemampuan Ketenangan kemampuan diri bersosialisasi sikap Keyakinan terhadap kemampuan diri Pearson Correlation **.708 ** Sig. (2-tailed) N Kemampuan bersosialisasi Pearson Correlation.667 ** ** Sig. (2-tailed) N Ketenangan sikap Pearson Correlation.708 **.945 ** 1 Sig. (2-tailed) N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa korelasi antar faktor yang terbesar pada skala Body Image adalah antara Kemampuan bersosialisasi (Y 2 ) dengan Ketenangan sikap (Y 3 ), sebesar 0,945. Sedangkan korelasi antar faktor yang terkecil adalah antara Keyakinan terhadap kemampuan diri (Y 1 ) dengan Kemampuan bersosialisasi (Y 2 ), sebesar 0,667 40

14 Uji Reliabilitas Tabel 3.8 Uji Reliabilitas Body Image (X) Dimensi Total Item Alpha Sebelum Item yang dihilangkan Alpha Sesudah Total Item Evaluasi 14 0,623 4,10,11 0, Penampilan Orientasi 14 0,807 25,30,58 0, Penampilan Kepuasan Area 14 0,739 12,19,22,61 0, Tubuh Kecemasan 14 0,732 8,17,46 0, Menjadi Gemuk Persepsi terhadap 14 0,708 14,24,28,38,57 0,831 9 Ukuran Tubuh Total Sumber : Hasil Pengolahan Data Dimensi Evaluasi Penampilan terdiri dari 14 item pernyataan dan mempunyai reliabilitas (Cronbach's Alpha) sebesar 0,623. Pada dimensi Evaluasi Penampilan, terdapat item pernyataan yang mempunyai korelasi item di bawah 0,195 sehingga dihilangkan dan 3 item peryataan gugur (4,10,11), reliabilitas (Cronbach's Alpha) nilainya menjadi 0,707 yang telah melebihi nilai standar minimum alpha yang dapat diterima sebagai indikator yang reliable, yaitu 0,5. Dimensi Orientasi Penampilan terdiri dari 14 item pernyataan dan mempunyai reliabilitas (Cronbach's Alpha) sebesar 0,807. Pada dimensi Orientasi Penampilan, terdapat item pernyataan yang mempunyai korelasi item di bawah 0,195 sehingga dihilangkan dan 3 item peryataan gugur 41

15 (25,30,58), reliabilitas (Cronbach's Alpha) nilainya menjadi 0,837 yang telah melebihi nilai standar minimum alpha yang dapat diterima sebagai indikator yang reliable, yaitu 0,5. Dimensi Kepuasan Area Tubuh terdiri dari 14 item pernyataan dan mempunyai reliabilitas (Cronbach's Alpha) sebesar 0,739. Pada dimensi Kepuasan Area Tubuh, terdapat item pernyataan yang mempunyai korelasi item di bawah 0,195 sehingga dihilangkan dan 4 item peryataan gugur (12,19,22,61), reliabilitas (Cronbach's Alpha) nilainya menjadi 0,789 yang telah melebihi nilai standar minimum alpha yang dapat diterima sebagai indikator yang reliable, yaitu 0,5. Dimensi Kecemasan Menjadi Gemuk terdiri dari 14 item pernyataan dan mempunyai reliabilitas (Cronbach's Alpha) sebesar 0,732. Pada dimensi Kecemasan Menjadi Gemuk, terdapat item pernyataan yang mempunyai korelasi item di bawah 0,195 sehingga dihilangkan dan 3 item peryataan gugur (8,17,46), reliabilitas (Cronbach's Alpha) nilainya menjadi 0,763 yang telah melebihi nilai standar minimum alpha yang dapat diterima sebagai indikator yang reliable, yaitu 0,5. Dimensi Persepsi terhadap Ukuran Tubuh terdiri dari 14 item pernyataan dan mempunyai reliabilitas (Cronbach's Alpha) sebesar 0,708. Pada dimensi Persepsi terhadap Ukuran Tubuh, terdapat item pernyataan yang mempunyai korelasi item di bawah 0,195 sehingga dihilangkan dan 3 item peryataan gugur (14,24,28,38,57), reliabilitas (Cronbach's Alpha) nilainya menjadi 0,831 yang telah melebihi nilai standar minimum alpha yang dapat diterima sebagai indikator yang reliable, yaitu 0,5. 42

16 Dimensi Keyakinan terhadap kemampuan diri Kemampuan bersosialisasi Tabel 3.9 Uji Reliabilitas Kepercayaan Diri (Y) Total Item Alpha Sebelum Item yang dihilangkan Alpha Sesudah Total Item 25 0,933 6,10 0, ,867 4,8 0, Ketenangan sikap 15 0,857 38,48 0, Total Sumber : Hasil Pengolahan Data Dimensi Keyakinan terhadap kemampuan diri, terdiri dari 25 item pernyataan dan mempunyai reliabilitas (Cronbach's Alpha) sebesar 0,933. Pada dimensi Keyakinan terhadap kemampuan diri, terdapat item pernyataan yang mempunyai korelasi item di bawah 0,195 sehingga dihilangkan dan 4 item peryataan gugur (6,10), reliabilitas (Cronbach's Alpha) nilainya menjadi 0,938 yang telah melebihi nilai standar minimum alpha yang dapat diterima sebagai indikator yang reliable, yaitu 0,5. Dimensi Kemampuan bersosialisasi, terdiri dari 20 item pernyataan dan mempunyai reliabilitas (Cronbach's Alpha) sebesar 0,867. Pada dimensi Kemampuan bersosialisasi, terdapat item pernyataan yang mempunyai korelasi item di bawah 0,195 sehingga dihilangkan dan 3 item peryataan gugur (4,8), reliabilitas (Cronbach's Alpha) nilainya menjadi 0,881 yang telah melebihi nilai standar minimum alpha yang dapat diterima sebagai indikator yang reliable, yaitu 0,5. 43

17 Dimensi Ketenangan sikap, terdiri dari 15 item pernyataan dan mempunyai reliabilitas (Cronbach's Alpha) sebesar 0,857. Pada dimensi Ketenangan sikap, terdapat item pernyataan yang mempunyai korelasi item di bawah 0,195 sehingga dihilangkan dan 3 item peryataan gugur (38,48), reliabilitas (Cronbach's Alpha) nilainya menjadi 0,870 yang telah melebihi nilai standar minimum alpha yang dapat diterima sebagai indikator yang reliable, yaitu 0, Metode Analisa Data Menurut Subagyo (2001), pada dasarnya analisa data adalah kegiatan untuk memanfaatkan data sehingga dapat diperoleh kebenaran atau ketidakbenaran dari suatu hipotesa. Teknik analisis data menggunakan bantuan program SPSS versi 17 (Statistical Package For Social Science). Menurut Sugiyono (2006) CorrelationProduct Moment Pearson merupakan: Rencana analisis yangdigunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan Hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau ratio, dan sumber data dari dua variabel atau lebih adalah sama. n ( xy) ( x y) Rumus : r xy = [n x 2 - ( x 2 )] [n y 2 ( Y) 2 ] Dimana ; r xy : Koefisien korelasi n : Jumlah subyek X : Skor setiap item Y : Skor total ( X) 2 : Kuadrat jumlah skor item X 2 : Jumlah kuadrat skor item Y 2 : Jumlah kuadrat skor total ( Y) 2 : Kuadrat jumlah skor total (Sugiyono, 2006) 44

18 Peneliti menggunakan teknik analisa dengan CorrelationProduct Moment Pearson karena disesuaikan dengan tujuan penelitian ini yang ingin mencari keterkaitan dan membuktikan hubungan dua variabel yang diamati yaitu variabel X (Body Image) dengan Y (Kepercayaan Diri) Teknik analisis data dengan menggunakan bantuan program SPSS juga dilakukan penelitiuntuk menguji hubungan antara variabel bebas (X)dan variabel terikat (Y). Uji Korelasi Pearson menggunakan taraf signifikasi 5%(0,05). 45

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu: 1. Variabel independen : body image 2. Variabel dependen : perilaku diet

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu: 1. Variabel independen : body image 2. Variabel dependen : perilaku diet BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik khusus yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya kepemimpinan partisipatif dan Work

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif atau pendekatan kuantitatif adalah sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional 1. Variabel Menurut Sugiyono (2011), variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. penelitian inferensial (dalam rangka penyajian hipotesis). Sugiyono

BAB IV METODE PENELITIAN. penelitian inferensial (dalam rangka penyajian hipotesis). Sugiyono BAB IV METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, dimana pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial (dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, sedangkan jenis penelitiannya adalah penelitian korelasional. Menurut Kuncoro (2003) penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan 36 BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL DAN DEFENISI OPERASIONAL 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel independen (bebas) adalah Brand Image sedangkan variabel dependen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA Pembahasan metode penelitian ini akan menguraikan: a) jenis penelitian. b) Identifikasi variabel penelitian, c) Defenisi oprasional penelitian, d) populasi dan teknik pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bersifat korelasional, yang bertujuan untuk melihat hubungan antara satu variabel dengan variabel lain.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. satu dari beberapa alternatif keputusan atau tindakan dimana tidak semua

BAB III METODOLOGI. satu dari beberapa alternatif keputusan atau tindakan dimana tidak semua BAB III METODOLOGI A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan penekanan analisisnya menggunakan metode statistika dimana menurut Broot dan Cox (dalam Muhid,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998). BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan strategi yang mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang tetap sesuai dengan karateristik dan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. serta menguji hipotesis penelitian. Pada bagian pertama akan dijelaskan mengenai

BAB III METODE PENELITIAN. serta menguji hipotesis penelitian. Pada bagian pertama akan dijelaskan mengenai BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dibahas metode yang digunakan dalam menjawab permasalahan serta menguji hipotesis penelitian. Pada bagian pertama akan dijelaskan mengenai pendekatan penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan atau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan atau BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitaif, maka proses penelitian banyak menggunakan angka mulai dari pengumpulan, penafsiran, dan penyajian hasil. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi. Menurut Sugiyono (2011), korelasi merupakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Seperti hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah dengan menggunakan pendekatan deskritif analisis pada tempat yang diteliti yaitu Bank BNI Syariah Kantor Kas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan pernyataan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, responden penelitian, alat ukur penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisis data.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. karena analisisnya menggunakan data-data numerikal yang kemudian

BAB III METODE PENELITIAN. karena analisisnya menggunakan data-data numerikal yang kemudian BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian kuantitatif karena analisisnya menggunakan data-data numerikal yang kemudian diolah dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 52 BAB III METODE PENELITIAN A. RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau angka yang diolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka-angka,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. telah disebarkan di lingkungan SMK Telkom Sandy Putra Jakarta dan telah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. telah disebarkan di lingkungan SMK Telkom Sandy Putra Jakarta dan telah BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian Pada bagian ini, penulis akan menguraikan mengenai hasil analisis data dari angket yang berbentuk pertanyaan yang diberikan kepada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dikemukakan sebelumnya, maka variabel-variabel yang akan digunakan. B. Definisi Operasional pada Wanita Pasca Melahirkan

BAB III METODE PENELITIAN. dikemukakan sebelumnya, maka variabel-variabel yang akan digunakan. B. Definisi Operasional pada Wanita Pasca Melahirkan BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian dan landasan teori yang telah dikemukakan sebelumnya, maka variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel adalah sesuatu yang dapat berubah-ubah dan mempunyai nilai yang berbeda-beda (Turmudi dan Sri Harini,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria yang ditentukan oleh peneliti yaitu remaja mulai dari rentang usia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara dua atau beberapa variabel.

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara dua atau beberapa variabel. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian korelasional. Arikunto (2010) menyebutkan bahwa penelitian korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam penelitian kuantitatif, yang diilandasi pada suatu asumsi bahwa suatu gejala dapat diklasifikasikan dan hubungan gejala bersifat kausal (sebab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan pada data- data numerical atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan 22 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang berisikan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam mengumpulkan data dengan tujuan dapat menjawab masalah dalam penelitian. Melalui

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 35 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara atau metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Butik Kharisma Indonesia yang berlokasi di Jalan Gajahmada No. 134, Semarang. Obyek penelitian ini adalah karyawan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004). BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Sekampung Lampung Timur pada

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Sekampung Lampung Timur pada III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Sekampung Lampung Timur pada Tahun Pelajaran 2015/2016. B. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisis data yang dipergunakan guna menjawab permasalahan yang diselidiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, yang suatu penelitian dituntut menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Menurut Neolaka (2014), penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang data penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan statistik,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Unsur yang paling penting dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena melalui proses tmasan tersebut dapat ditentukan apakah hasil dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Untuk dapat meneliti konsep empirik, konsep tersebut harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Menurut Arikunto (2006), variabel adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pada hakekatnya penelitian merupakan wadah untuk mencari kebenaran atau untuk memberikan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan oleh para

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan dan jenis penelitian. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan dan jenis penelitian. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan jenis penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 57 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Variabel adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian

BAB III. Metode Penelitian 54 BAB III Metode Penelitian 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang akan digunakan untuk mengungkapkan permasalahan dalam kasus ini adalah tipe eksplanatif. Penelitian yang bersifat eksplanatif mempunyai

Lebih terperinci

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89. BAB III METODE PENELITIAN Penelitian hubungan ketersediaan fasilitas perpustakaan dengan minat kunjung siswa ke perpustakaan ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional 1. Variabel penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan BAB III METODE PENELITIAN Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan metode penelitian. Seperti yang sudah Penulis paparkan pada bab satu, metode penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan salah satu elemen penting dalam suatu penelitian, sebab metode penelitian menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek dan Ruang Lingkup Penelitian Penelitian skripsi ini dilakukan di BRI Syari ah Kantor Cabang Pembantu Serang yang beralamat di Jl. Ahmad Yani No. 165 Kelurahan Sumur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y) BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Korelasi (hubungan) dalam penelitian ini, digunakan untuk melihat hubungan antar variabel yang digunakan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo. Sedangkan waktu yang dibutuhkan peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dinyatakan dalam bentuk jumlah atau angka yang dihitung secara matematik,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dinyatakan dalam bentuk jumlah atau angka yang dihitung secara matematik, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Metode Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif. Data penelitian ini dinyatakan dalam bentuk jumlah atau angka yang dihitung secara matematik,

Lebih terperinci

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif, sesuai dengan namanya, banyak dituntut menggunakan

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif, sesuai dengan namanya, banyak dituntut menggunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif, sesuai dengan namanya, banyak dituntut menggunakan angka, mulai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, Metode kuantitatif menurut Sugiono (2008) adalah metode penelitian yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah tipe eksplanatif dan bersifat korelasional yang mencoba meneliti hubungan diantara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel tergantung: depresi pada remaja putri keluarga broken home.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN.1. Metode Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode rancangan korelasional dengan teknik survei untuk melihat hubungan variabel terikat dengan variabel tergantungnya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data utama yaitu data mengenai hubungan antara body image dengan

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data utama yaitu data mengenai hubungan antara body image dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode digunakan untuk memperoleh data utama yaitu data mengenai hubungan antara body image dengan kepuasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian 1. Variabel Penelitian Untuk menguji hipotesis penelitian, akan dilakukan pengidentifikasian variabel-variabel yang diambil dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau angka yang diolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian Penelitian ini dilakukan di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang asuransi jiwa, yaitu PT. Prudential Life Assurance (Prudential

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Metode penelitian kuantitatif adalah sebuah metodologi yang menggunakan cara pengukuran berdasarkan variabel yang ada. Metode ini adalah metode ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional (correlational research). Azwar (1998), mengatakan bahwa penelitian korelasional adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif 64 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pada penelitian ini peneliti mengajukan metode penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif adalah

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode dimaksudkan agar kebenaran

METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode dimaksudkan agar kebenaran 40 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode dimaksudkan agar kebenaran yang

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 64 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang dipergunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode sensus, menurut Arikunto (1996:115) populasi adalah keseluruhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif. Metode yang digunakan adalah multikorelasional yakni menghubungkan dua variabel konsep diri dan kinerja,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu variabel independent (bebas) dan variabel dependet (terikat).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian untuk memperolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Lokasi penelitian ini adalah SMP Negeri 2 Pabelan dusun Jembrak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini. BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 2. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS ANGKET Materi Kuliah TIK oleh Dr. Sumadi,M.Pd.

ANALISIS ANGKET Materi Kuliah TIK oleh Dr. Sumadi,M.Pd. ANALISIS ANGKET Materi Kuliah TIK oleh Dr. Sumadi,M.Pd. A. UJI VALIDITAS Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrument dalam pengukuran. Dalam pengujian instrument pengumpulan data, validitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dalam prosesnya banyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Ciri-ciri sebuah penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam penelitian ini, yang meliputi: desain penelitian, variabel penelitian, definisi konseptual dan operasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan satu bentuk penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel gaya kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasi yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara kepercayaan diri dan kemampuan

Lebih terperinci

BAB I II METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan dominant-less dominant.

BAB I II METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan dominant-less dominant. BAB I II METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan dominant-less dominant. Pendekatan dominant-less dominant merupakan pendekatan yang berasal dari paradigm yang dominant

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang menekankan analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan. signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan. signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 2004). 53 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Objektif Berdasarkan buku Teknik Praktis Riset Komunikasi (Kriyantono, 2010 : 54) pendekatan objektif menganggap perilaku manusia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara sense of humor dengan work-life balance pada karyawan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian adalah merupakan suatu rangkain kegiatan ilmiah yaitu dalam rangka pemecahan suatu permalasahan. Hasil penelitian tidak perna dimaksudkan sebagai suatu pemecahan langsung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung. 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung. 2. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini merupakan anggota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti untuk melakukan penelitianya. Penelitian ini berangkat dari adanya permasalahan.

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti untuk melakukan penelitianya. Penelitian ini berangkat dari adanya permasalahan. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan pedoman dan langkah-langkah yang di gunakan peneliti untuk melakukan penelitianya. Penelitian ini berangkat dari adanya

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini, selanjutnya peneliti akan memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian. Pada bab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara memecahkan persoalan dalam penelitian ilmiah tidaknya suatu penelitian sangat tergantung pada metodologi yang digunakan (Sumadi Suryabrata, 000:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel Hubungan Resiliensi dengan Stres Kerja Anggota. Gambar 3.1. Hubungan antar Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel Hubungan Resiliensi dengan Stres Kerja Anggota. Gambar 3.1. Hubungan antar Variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah penelitian korelasilasional bentuk bivariate, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui signifikansi hubungan antara variabel

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kuantitatif, melalui penyebaran kuesioner (angket) kepada responden. Teknik penggunaan angket adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian 1. Identifikasi variabel penelitian Variabel adalah sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa

Lebih terperinci