Bab IV Pembangunan Model Arsitektur Enterprise
|
|
- Sukarno Setiawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Bab IV Pembangunan Model Arsitektur Enterprise Pada bab ini secara khusus akan didefinisikan perencanaan arsitektur organisasi pada data, aplikasi dan teknologi. Diharapkan pada tahap ini, EAP yang diharapkan dapat terdefinisi dengan lengkap. IV.1 Arsitektur Data Arsitektur data yang akan didefinisikan kali ini adalah definisi dari pemakaian data yang akan digunakan pada arsitektur aplikasi nantinya, yang akan disampaikan pada tahap ini sesuai dengan tahapan EAP dalam arsitektur data antara lain: 1. Daftar kandidat entitas 2. Definisi entitas, atribut dan relasinya IV.1.1 Daftar Kandidat Entitas Kandidat entitas merupakan entitas yang akan menjadi bagian dari perencanaan arsitektur enterprise, sehingga penentuannya dapat didasarkan pada kondisi fungsi bisnis utama pada value chain yang telah terdefinisi sebelumnya, dengan demikian maka entitas yang akan didefinisikan adalah entitas bisnis dan berdasarkan entitas bisnis akan didefinisikan entitas data. Sesuai dengan kondisi value chain tersebut, maka daftar entitas bisnis yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut: 1. Entitas Penerimaan Mahasiswa 2. Entitas Operasional Akademik 3. Entitas Penglepasan Akademik Kondisi diatas didasarkan pada Zachman Framework, pendefinisian mengenai entitas pada level dua adalah menurut owner view, dimana hubungan antar entitas digambarkan dalam bentuk hubungan diantara entitas bisnisnya. Dengan demikian maka kandidat entitas yang digambarkan merupakan entitas bisnis yang didapat dari fungsi utamanya belum merupakan penggambaran entitas pada masing-masing data. Oleh sebab itu 41
2 fungsi bisnis utama yang didefinisikan sebelumnya langsung dijadikan sebagai entitas bisnisnya. Untuk lebih jelasnya maka perlu diturunkan kembali dari masing-masing entitas bisnis menjadi entitas data sehingga rencana pendefinisian dari arsitektur data dapat terbentuk. Berikut kandidat entitas data dari entitas bisnis yang telah dibuat. Entitas Bisnis Entitas Penerimaan Mahasiswa Entitas Operasional Akademik Entitas Penglepasan Akademik Entitas Personil Entitas Keuangan Tabel IV.1 Tabel Kandidat Entitas Entitas Data 1. Entitas Panitia PMB 2. Entitas Soal Ujian PMB 3. Entitas Peserta PMB 4. Entitas Jenis Seleksi 5. Entitas Calon Mahasiswa 6. Entitas Seleksi Sarjana 7. Entitas Seleksi Pasca Sarjana 8. Entitas Mahasiswa 9. Entitas Dosen 10. Entitas Mata Kuliah 11. Entitas Registrasi 12. Entitas Kelas 13. Entitas Jurusan 14. Entitas Ruang Kuliah 15. Entitas Biaya 16. Entitas Jadwal Kuliah 17. Entitas Bukti Pembayaran 18. Entitas Kurikulum 19. Entitas Daftar Hadir Kuliah 20. Entitas Daftar Hadir Dosen Mengajar 21. Entitas Nilai 22. Entitas Kalender Akademik 23. Entitas Perwalian 24. Entitas Alumni 25. Entitas Stake Holder 26. Entitas Personil 27. Entitas Kehadiran 28. Entitas Pendidikan 29. Entitas Honor/Gaji 30. Entitas Anggaran 31. Entitas Realisasi 32. Entitas Perkiraan 33. Entitas Pendapatan 34. Entitas Pengeluaran 35. Entitas Mitra 42
3 IV.1.2 Definisi Entitas, Atribut dan Relasi Untuk menggambarkan hubungan antar entitas, maka penggambaran konseptual relasinya akan digunakan diagram E-R. Diagram E-R Bidang Akademik merupakan model konseptual data logis yang menunjukkan hubungan antar entitas-entitas di bidang akademik UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Gambar IV.1 adalah Diagram E-R secara keseluruhan untuk aktivitas utama dan aktivitas pendukung pada bidang akademik. Gambar IV.1 Diagram E-R pada Aktivitas Utama Bidang Akademik Diagram E-R lengkap untuk masing-masing aktifitas utama dan pendukung dilampirkan pada Lampiran M dan N. IV.2 Arsitektur Aplikasi Arsitektur aplikasi yang akan diidentifikasikan adalah untuk membantu fungsi bisnis utama dari organisasi. Hal yang akan dilakukan untuk mendefinisikan aplikasi yang dibutuhkan oleh organisasi, antara lain : 43
4 1. Menentukan kandidat aplikasi 2. Menghubungkan aplikasi tersebut dengan fungsi bisnis yang telah didefinisikan. 3. Menghubungkan aplikasi dengan unit organisasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta IV.2.1. Menentukan Kandidat Aplikasi Untuk mendefinisikan kandidat aplikasi akan digunakan Four Stage Life Cycle sebagai alat perkiraan kebutuhan terhadap aplikasi ini. Dari dekomposisi stewardship terlihat aplikasi apa yang harus dibuat untuk membantu proses bisnis utama guna memenuhi kebutuhan organisasi di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam hal pemenuhan informasi Akademik. Berdasarkan apa yang diperoleh dari four stage life cycle pada bagian stewardship dengan referensi pada Tabel III.1 tentang four stage life cycle untuk fungsi bisnis utama dan fungsi bisnis pendukung Manajemen Sumber Daya Manusia dan Manajemen Keuangan yang menjadi kajian tesis, maka dari dekomposisi dapat terlihat aplikasi apa yang harus dibuat untuk membantu proses bisnis utama guna memenuhi kebutuhan organisasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam hal pemenuhan informasi Akademik. Daftar kandidat aplikasi yang muncul disajikan pada Tabel IV.2. Tabel IV.2 Daftar Kandidat Aplikasi No. Grup Aplikasi No. Kandidat Sistem Aplikasi 1 Sistem Ujian Seleksi Masuk (USM) 2 Sistem Administrasi Akademik 1.1 Aplikasi Pendaftaran Calon Mahasiswa Baru 1.2 Aplikasi Pengelolaan Hasil Test 1.3 Aplikasi Registrasi Mahasiswa Baru 2.1 Aplikasi Administrasi Kemahasiswaan 2.2 Aplikasi Pendaftaran Ulang 2.3 Aplikasi Administrasi Rencana Studi 2.4 Sistem Manajemen Kurikulum 44
5 Tabel IV.2 Daftar Kandidat Aplikasi (Lanjutan) No. Grup Aplikasi No. Kandidat Sistem Aplikasi 2 Sistem Administrasi Akademik 3 Sistem Administrasi Penglepasan Akademik 4 Sistem Manajemen SDM 5 Sistem Manajemen Keuangan 2.5 Sistem Pembayaran Mahasiswa 2.6 Sistem Perwalian 2.7 Sistem Penjadwalan Kuliah 2.8 Aplikasi Pembuatan KRS dan KTM 2.9 Aplikasi Perubahan Rencana Studi 2.10 Sistem Administrasi Perkuliahan 2.11 Sistem Penjadwalan dan Administasi Ujian 2.12 Sistem Penilaian 2.13 Aplikasi Administrasi Seminar dan Ujian Komprehensif 2.14 Sistem Pelaporan Akademik 3.1 Sistem Pendaftaran Wisuda 3.2 Sistem Pengelolaan Alumni 3.3 Sistem Pembuatan Transkrip Nilai dan Ijazah 4.1 Sistem Rekrutmen 4.2 Sistem Pembelanjaan Pegawai 4.3 Sistem Administrasi Pegawai 4.4 Sistem Manajemen Pendidikan dan Pelatihan 4.5 Sistem Manajemen Cuti 4.6 Sistem Administrasi Perhitungan Honor dan Gaji 5.1 Sistem Anggaran 5.2 Sistem Akuntansi Hubungan antar aplikasi dalam bentuk skematik arsitektur aplikasi ditunjukkan seperti dalam Gambar IV.2. Sistem USM merupakan sumber data untuk operasional akademik, 45
6 sedangkan Sistem Manajemen SDM dan Sistem Manajemen Keuangan adalah aplikasi yang mendukung terhadap aktivitas akademik. Gambar IV.2 Skematika Arsitektur Aplikasi IV.2.2 Deskripsi Aplikasi Deskripsi aplikasi menjelaskan aplikasi-aplikasi yang sudah didefinisikan dalam daftar kandidat aplikasi. Deskripsi lengkap arsitektur aplikasi dapat dilihat pada Lampiran F. Deskripsi dari masing-masing grup aplikasi disajikan dalam Tabel IV.3 IV.2.3 Hubungan Aplikasi dengan Entitas Data Dari kandidat sistem aplikasi pada Tabel IV.2 terdapat 28 aplikasi yang teridentifikasi, untuk melakukan validitas terhadap definisi arsitektur aplikasi, maka dilakukan melalui tabel hubungan aplikasi dengan entitas data. 46
7 Untuk melihat hubungan antara aplikasi dengan entitas data yang telah teridentifikasi maka disajikan dalam matriks hubungan aplikasi pada entitas data seperti dapat dilihat pada Lampiran G. Tabel IV.3 Deskripsi Grup Aplikasi Grup Aplikasi-1 Sistem Ujian Saringan Masuk No. 1 Nama Sistem USM Deskripsi Aplikasi ini mengelola data peserta seleksi dan data hasil ujian seleksi, serta menentukan mahasiswa yang akan diterima sebagai data calon mahasiswa Grup Aplikasi-2 Sistem Administrasi Akademik No. 2 Nama Sistem Administrasi Akademik Deskripsi Aplikasi ini diutamakan untuk mengolah data registrasi calon mahasiswa, pembayaran kuliah, pendaftaran ulang mahasiswa lama, administrasi perkuliahan, sistem penilaian hingga pelapran akademik. Grup Aplikasi-3 Sistem Administrasi Penglepasan Akademik No. 3 Nama Sistem Administrasi Penglepasan Akademik Deskripsi Aplikasi ini mengelola data mahasiswa calon wisudawan, pembuatan transkrip nilai dan ijazah serta pengelolaan alumni. Grup Aplikasi-4 Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia No. 4 Nama Sistem Manajemen SDM Deskripsi Aplikasi yang mengelola data pegawai mulai dari rekrutmen, pembelanjaan pegawai, administrasi pegawai dan manajemen pendidikan dan pelatihan. 47
8 Tabel IV.3 Deskripsi Grup Aplikasi (Lanjutan) Grup Aplikasi-5 Sistem Manajemen Keuangan No. 5 Nama Sistem Manajemen Keuangan Deskripsi Aplikasi yang digunakan untuk mengelola data keuangan yang berhubungan dengan anggaran dan transaksi akuntansi. IV.2.4 Hubungan Aplikasi dengan Fungsi Selain itu, validitas terhadap definisi arsitektur aplikasi, dilakukan melalui tabel hubungan aplikasi dengan fungsi.untuk melihat hubungan antara aplikasi dengan fungsi bisnis yang telah teridentifikasi maka matriks hubungan aplikasi pada fungsi dapat dilihat pada Lampiran H. IV.3 Arsitektur Teknologi Arsitektur teknologi dalam konsep EAP mendefinisikan kebutuhan teknologi yang perlu disediakan di lingkungan bisnis untuk menjalankan arsitektur data yang dapat mengelola data berdasarkan arsitektur aplikasi, dengan kata lain arsitektur teknologi merupakan kebutuhan infrastruktur yang harus disediakan untuk mendukung jalannya data dan aplikasi yang digunakan oleh organisasi. Untuk mendefinisikan kebutuhan teknologi dalam mendukung jalannya data dan aplikasi yang telah teridentifikasi sebelumnya, maka terlebih dahulu dilakukan identifikasi terhadap prinsip dan platform teknologi yang akan digunakan. IV.3.1 Identifikasi Prinsip dan Platform Teknologi Prinsip dan platform teknologi dibuat untuk mengidentifikasi jenis platform teknologi utama yang dibutuhkan untuk mendukung lingkungan berbagi pakai (shared) data dan 48
9 aplikasi di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Prinsip ini ditentukan dengan mempertimbangkan tren dan perkembangan teknologi informasi, model bisnis, arsitektur data, arsitektur aplikasi, sistem dan teknologi yang ada serta permintaan dan temuan dari pelaku bisnis di dalam organisasi. Prinsip platform teknologi untuk mendukung data dan aplikasi di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dijelaskan dalam Tabel IV.4. Dari hasil identifikasi prinsip dan platform teknologi pada Tabel IV.4, maka dapat ditentukan platform teknologi yang harus disediakan untuk mendukung lingkungan data dan aplikasi yang akan digunakan dalam menjalankan fungsi bisnis akademik dan pendukungnya. Kebutuhan platform teknologi yang harus disediakan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran I. Tabel IV.4 Prinsip Platform Teknologi No. Area Prinsip Deskripsi 1. Sistem Operasi 1 Sistem operasi yang digunakan mendukung jaringan organisasi. 2 Sistem operasi yang dipilih bersifat portabel (dapat dijalankan pada beberapa platform), skalabel (dapat dijalankan pada komputer berskala kecil hingga besar, interoperable (dapat dijalankan pada lingkungan yang heterogen), kompatibel (mempertahankan investasi perangkat lunak yang telah ada dan memungkinkan kemajuan teknologi diterapkan pada komponen yang telah ada) 3 Sistem operasi mendukung sejumlah perangkat lunak dan aplikasi serta tool pengembangan sistem 2. Perangkat Keras 1 Perangkat keras harus andal dan memiliki tingkat ketersediaan yang tinggi serta mendukung teknologi yang akan datang. 2 Pemilihan teknologi perangkat keras tidak berbasis fitur teknologi tertentu dan tidak berfokus pada suatu merk. 3 Perangkat keras enterprise harus memiliki tingkat layanan dan pemanfaatan yang tinggi 49
10 Tabel IV.4 Prinsip Platform Teknologi (Lanjutan) No. Area Prinsip Deskripsi 3. Komunikasi dan Jaringan 1 Kapasitas jaringan menyediakan bandwidth untuk pengembangan masa depan dan beragam format data. 2 Lingkungan jaringan disediakan dengan bandwidth yang memadai dan sekumpulan protokol standar untuk mendukung layanan jaringan dan akses realtime terhadap informasi. 3 Semua lokasi fisik dalam enterprise akan dihubungkan ke backbone jaringan. Laju dan kapasitas interkoneksi ditentukan berdasarkan lokasi 4 Semua komponen yang dimanfaatkan dalam infrastruktur jaringan enterprise harus memadai dan dapat di-upgrade serta diotorisasi dan pengelolaan dilakukan secara terpusat. 5 6 Semua peralatan infrastruktur jaringan harus memiliki kemampuan untuk mendapatkan dan merekam statistik kinerja jaringan. Sistem jaringan komputer dan komunikasi data, dapat dimanfaatkan lebih lanjut untuk melakukan komunikasi suara (voice) dengan transmisi gelombang suara melalui sarana digital. 4. Aplikasi 1 Dokumentasi semua aplikasi dibuat dan dikelola 2 Pengadaaan aplikasi diutamakan melalui pengembangan sendiri sebelum mempertimbangkan untuk membeli. 3 Seluruh rancangan aplikasi sebaiknya bersifat modular dan harus dapat diuji. 4 Melakukan manajemen konfigurasi terhadap aplikasi untuk menangani segala upaya perubahan dan peningkatan melalui kendali versi 50
11 Tabel IV.4 Prinsip Platform Teknologi (Lanjutan) No. Area Prinsip Deskripsi 5. Manajemen Basis Data 1 Data dipisahkan dari aplikasi 2 Data adalah sumber daya enterprise dan tidak dimiliki oleh suatu unit tertentu Data ditangkap sekali dari sumbernya dan digunakan sesuai kebutuhan Akses data bebas dari hal lokasi dan struktur fisik dalam pandangan pemakai Data di administrasikan secara terpusat dan dikelola untuk kemudahan akses serta menganut konsep data warehouse. 6 Model basis data yang digunakan adalah basis data relasional yang relatif lebih mudah dipahami dan lebih populer. 7 Informasi yang disimpan secara online tersedia secara terus menerus dan diperbaharui secara berkala sesuai kebutuhan. 8 Pemilihan DBMS disesuaikan dengan kebutuhan enterprise 6. Keamanan 1 Kebijakan dan standar keamanan meliputi akses fisik dan elektronis. 2 Akses ke sumber daya informasi enterprise akan diawasi secara terpusat oleh unit yang berhubungan dengan teknologi informasi. 3 Otorisasi aplikasi dan data dapat diberikan oleh unit terkait. 4 Kebutuhan keamanan meliputi secrecy (kebutuhan dalam sistem informasi yang hanya boleh dibaca), availibility (kebutuhan bahwa sumber daya informasi hanya dapat diperoleh dan dipakai oleh pemakai yang berhak) dan integrity (kebutuhan bahwa sumber daya informasi hanya dapat dimodifikasi dan dipelihara oleh unit terkait yang berhak). 51
12 Tabel IV.4 Prinsip Platform Teknologi (Lanjutan) No. Area Prinsip Deskripsi 6. Keamanan 5 Infrastruktur server sudah didukung oleh kemampuan untuk menyandikan/meng-encrpty data penting dan harus dapat perluas untuk server yang lain. IV.3.2 Konfigurasi Platform Teknologi Konfigurasi platform teknologi didasarkan pada kebutuhan strategi distribusi data dan aplikasi dengan meninjau lokasi bisnis. Lokasi bisnis merupakan lokasi tiap unit organisasi dalam melaksanakan aktivitas bisnisnya yang memperlihatkan tempat dimana diperlukan data dan aplikasi tertentu. Suatu lokasi bisnis dengan demikian terkait dengan unit organisasi tertentu dan fungsi bisnis apa saja yang dilakukan disana. Daftar lokasi bisnis diadopsi berdasarkan peta kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Gedung Rektorat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Setiap zona terdiri dari beberapa gedung yang didalamnya terdiri dari beberapa unit atau fakultas. Tabel IV.5 menunjukkan daftar lokasi bisnis di lingkungan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Sedangkan peta kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dapat dilihat pada Lampiran J. Tabel IV.5 Daftar Lokasi Bisnis No. Lokasi Nama Lokasi Konseptual 1 Zona A 2 Zona B 3 Zona C 4 Zona D 5 Zona E 6 Zona F 7 Zona G 8 Gedung Rektorat 52
13 Strategi penempatan data dan aplikasi yang dimanfaatkan sesuai prinsip platform teknologi adalah menganut konsep client/server. Aplikasi dan data akan ditempatkan pada satu lokasi dan dapat diakses oleh seluruh pemakai. Lokasi ini diharapkan akan berada dibawah tanggung jawab Pusat Komputer dan Sistem Informasi. Selanjutnya akan ditentukan konfigurasi platform teknologi secara konseptual yang meliputi pembangunan konseptual arsitektur jaringan enterprise dan konseptual arsitektur sistem bisnis. Konseptual arsitektur jaringan enterprise meliputi operasi komputasi, masukan, keluaran, perangkat penyimpanan dan fasilitas komunikasi. Konseptual arsitektur jaringan enterprise usulan disajikan pada Gambar IV.3. Konseptual arsitektur sistem bisnis merupakan arsitektur teknologi untuk menerapkan dan menata aplikasi serta basis data di dalam suatu enterprise. Gambar IV.4 memperlihatkan usulan arsitektur sistem bisnis. Gambar IV.3 Konseptual Arsitektur Jaringan Enterprise 53
14 Pada Gambar IV.3, digambarkan arsitektur usulan untuk jaringan di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta berdasarkan kebutuhan bisnis yang berhubungan dengan fungsi akademik. Usulan untuk tiap zona dan gedung atau unit di dalamnya adalah memiliki pengelolaan jaringan lokal masing-masing sehingga apabila terjadi kerusakan atau gangguan di lokal jaringan, tidak akan mempengaruhi jaringan lokal zona atau unit lain pada gedung lainnya, selain itu akses untuk pemakaian data dapat terkendali. Sedangkan koneksi jaringan antar zona diupayakan menggunakan koneksi fast ethernet dengan media kabel fiber optic, selain didasari karena lalu lintas data antar gedung sangat tinggi, penggunaan fast ethernet akan mempercepat perpindahan data dan informasi antar gedung karena kinerjanya yang lebih cepat. Untuk koneksi antar gedung yang letaknya agak berjauhan dapat diupayakan menggunakan media wireless LAN (point to point), karena penggunaan fast ethernet dirasakan tidak efisien lagi dan komunikasi data tidak dapat dilakukan dengan cepat. Untuk koneksi dalam gedung pada setiap zona menggunakan kabel unshielded twisted pair (UTP) karena jangkauan yang memungkinkan antar lokasi dalam gedung tersebut. Dari penggambaran arsitektur jaringan yang diusulkan, maka perlu juga mengusulkan arsitektur sistem bisnis pada organisasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini. Sistem bisnis ini diperoleh dari bisnis utama yang diselenggarakan oleh lembaga, dimana dari setiap fungsi bisnis tersebut diturunkan hingga menjadi aplikasi. Usulan arsitektur sistem bisnis tersebut dapat dilihat pada Gambar IV.4 Pemakai dapat mengakses sistem bisnis/aplikasi dengan tujuan: 1. Operational Information Update: membuat, mengubah dan menghapus data operasional secara interaktif. 2. Operational Information Inquiry: memungkinkan aplikasi untuk mengakses data secara interaktif dan menampilkan data dalam berbagai format dan media. 3. Operational Report Review: membantu pemakai untuk mendapatkan berbagai tampilan laporan. 54
15 4. Ad Hoc Information Review: menyediakan fasilitas untuk mengakses data enterprise. 5. Business Rules Inquiry/Update: memungkinkan pemakai yang telah diotorisasi untuk mengubah aturan yang ditetapkan untuk operasi sistem bisnis. Fungsi Utama Gambar IV.4 Arsitektur Sistem Bisnis IV.3.3 Hubungan Platform Teknologi dengan Fungsi Bisnis Penentuan teknologi yang dipilih, secara langsung dimanfaatkan untuk menjalankan bisnis dan aplikasi di lingkungan enterprise. Hubungan platform teknologi yang diusulkan ke fungsi bisnis dibuat untuk menetapkan justifikasi keberadaan dan 55
16 pemanfaatan platform teknologi terhadap model bisnis dan arsitektur aplikasi. Hubungan ini disajikan dalam bentuk matriks yang dapat dilihat pada Lampiran K. IV.3.4 Hubungan Platform Teknologi dengan Aplikasi Justifikasi keberadaaan serta pemanfaatan platform teknologi terhadap model bisnis dan arsitektur aplikasi disajikan juga dalam hubungan platform teknologi ke aplikasi usulan. Hubungan ini disajikan dalam bentuk matriks yang dapat dilihat pada Lampiran L. IV.4 Rencana Implementasi Rencana penerapan merupakan rencana yang dipersiapkan untuk mengimplementasikan arsitektur enterprise. Rencana arsitektur enterprise yang akan diimplementasikan didasarkan pada model bisnis, katalog sumber daya informasi dan arsitektur-arsitektur yang telah didefinisikan sebelumnya. Langkah awal yang dilakukan adalah menyusun urutan/prioritas penerapan sistem berdasarkan arsitektur aplikasi yang telah disusun sebelumnya, sehingga dari sini dapat dilihat bahwa arsitektur enterprise yang akan diimplementasikan adalah penerapan berdasarkan urutan arsitektur aplikasi yang telah dihasilkan, dengan terlebih dahulu mengimplementasikan inisiasi perencanaan, model bisnis, katalog sumber daya informasi yang ada dan arsitektur data. Untuk arsitektur teknologi, karena yang dilakukan adalah mendefinisikan kebutuhan teknologi utama untuk mendukung aplikasi dan data, dan bukan merupakan analisis kebutuhan detil, maka penerapannya masih harus dilihat berdasarkan konsidi real yang ada nantinya. Namun setidaknya, arsitektur teknologi yang telah didefinisikan dapat memberikan gambaran umum kebutuhan teknologi yang harus disediakan untuk mendukung aplikasi dan data. IV.4.1 Urutan Implementasi Aplikasi Hubungan antara aplikasi dengan entitas data yang disajikan pada matriks aplikasi terhadap entitas data pada Lampiran G, merupakan suatu hasil dari arsitektur aplikasi yang mempunyai manfaat antara lain: 56
17 1. Memperlihatkan kondisi data sharing dalam arsitektur aplikasi 2. Dapat digunakan untuk membuat urutan aplikasi yang akan dibangun dengan prinsip aplikasi yang menciptakan atau membentuk (create) data sebaiknya diterapkan sebelum aplikasi yang menggunakan atau memakai (use) data tersebut Prinsip ini penting untuk menentukan kriteria urutan prioritas aplikasi yang akan dikembangkan sesuai dengan arsitektur yang telah dibuat. Dengan prinsip tersebut, maka pengurutan implementasi aplikasi sebagaimana disarankan dalam EAP dapat dilakukan. Tahapan yang harus dilakukan adalah dengan melakukan perubahan urutan kolom dan baris pada matriks aplikasi ke entitas data seperti pada Lampiran G, sedemikian rupa sehingga membentuk pengelompokan entri data yang bersifat create (C) dapat berkelompok. Hasil optimalisasi tersebut dapat dilihat pada Lampiran G-2. Aplikasi yang telah diurutkan dikelompokkan menjadi rencana implementasi, data depency memang bukanlah satu-satunya penentu urutan aplikasi, faktor lain seperti tingkat kebutuhan, manfaat, resiko dan dampak organisasi, biaya dan lain-lain dapat dijadikan landasan urutan implementasi aplikasi. Urutan aplikasi setelah rasionalisasi pada kebutuhan, tertera pada Tabel IV.6. Sistem aplikasi yang telah diurutkan seperti pada Tabel IV.6, merupakan aplikasi pengembangan baru karena kebijakan organisasi bahwa aplikasi yang sudah ada tidak akan digunakan lagi atau diganti keseluruhan. Sehingga usulan aplikasi yang telah diurutkan, secara keseluruhan merupakan aplikasi pengembangan baru. IV.4.2 Estimasi Pelaksanaan Penerapan Estimasi dibuat dengan tujuan untuk memperkirakan kebutuhan saat penerapan dilaksanakan. Untuk menerapkan arsitektur yang telah didefinisikan, maka estimasi meliputi: 1. Estimasi waktu 2. Estimasi biaya 3. Estimasi sumber daya 57
18 Tabel IV.6 Urutan Penerapan Aplikasi No No Urut Aplikasi Sistem Aplikasi Keterangan Aplikasi Pendaftaran Calon Mahasiswa Baru Pengembangan baru Aplikasi Pengelolaan Hasil Test Pengembangan baru Sistem Anggaran Pengembangan baru Aplikasi Registrasi Mahasiswa Baru Pengembangan baru Aplikasi Pendaftaran Ulang Pengembangan baru Sistem Manajemen Kurikulum Pengembangan baru Sistem Pembayaran Mahasiswa Pengembangan baru Aplikasi Administrasi Rencana Studi Pengembangan baru Sistem Perwalian Pengembangan baru Sistem Penjadwalan Kuliah Pengembangan baru Sistem Administrasi Perkuliahan Pengembangan baru Aplikasi Perubahan Rencana Studi Pengembangan baru Sistem Penjadwalan dan Administasi Ujian Pengembangan baru Sistem Penilaian Pengembangan baru Sistem Pendaftaran Wisuda Pengembangan baru Sistem Pengelolaan Alumni Pengembangan baru Sistem Pembuatan Transkrip Nilai dan Ijazah Pengembangan baru Sistem Rekrutmen Pengembangan baru Sistem Pembelanjaan Pegawai Pengembangan baru Sistem Administrasi Pegawai Pengembangan baru Sistem Manajemen Cuti Pengembangan baru Sistem Administrasi Perhitungan Honor dan Pengembangan baru Gaji Sistem Akuntansi Pengembangan baru Aplikasi Administrasi Kemahasiswaan Pengembangan baru Aplikasi Pembuatan KRS dan KTM Pengembangan baru Aplikasi Administrasi Seminar dan Ujian Pengembangan baru Komprehensif Sistem Pelaporan Akademik Pengembangan baru Sistem Manajemen Pendidikan dan Pelatihan Pengembangan baru Dalam tesis ini, semua estimasi diperkirakan berdasarkan asumsi berikut: 1. Pihak manajemen memberikan komitmen yang jelas terhadap pelaksanaan proyek. 2. Selama pengembangan sistem tidak terjadi perubahan kebijakan. 3. Jangka waktu pelaksanaan selama satu tahun. 4. Sumber daya yang tersedia memadai untuk pelaksanaan penerapan. 58
19 5. Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan dan tidak terjadi perputaran staf dalam tim selama penerapan. 6. Biaya untuk keperluan penerapan memadai. 7. Spesifikasi pekerjaan didasarkan pada pengembangan aplikasi yang sudah diprioritaskan. 8. Mitra kerja dari lingkungan organisasi bersedia terlibat dan bekerja sama dalam hal memberikan informasi atau membantu kelancaran penyelenggaraan proyek pengembangan ini. Berdasarkan asumsi seperti diatas, maka dapat digambarkan estimasi jadwal penyelesaian proyek dengan melihat pada hubungan antar aplikasi yang terkait seperti yang terdapat dalam Lampiran O, serta jadwal detil penerapan pada Lampiran P. Hubungan antar aplikasi yang terkait menghasilkan antarmuka-antarmuka (interface) aplikasi dari aplikasi yang telah diurutkan. Antarmuka yang dihasilkan dituangkan dalam bentuk modul, sehingga diperoleh jumlah modul yang harus dibuat untuk keseluruhan aplikasi. Berdasarkan jumlah modul yang dihasilkan oleh setiap aplikasi dibuat perkiraan waktu penyelesaian modul yang dituangkan ke dalam jadwal detil penerapan. Dari jadwal detil penerapan ini dapat diperoleh estimasi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan penerapan aplikasi. Estimasi jadwal penyelesaian proyek dapat digambarkan pada Gambar IV.5. Estimasi jadwal penyelesaian proyek dapat berubah dengan rentang waktu yang lebih panjang apabila beberapa atau seluruh asumsi yang disebutkan diatas tidak terpenuhi. Untuk estimasi kebutuhan biaya dan sumber daya yang harus disediakan dalam penerapan ini belum dapat diberikan secara detil karena beberapa faktor diantaranya adalah kondisi keuangan organisasi, pemilihan vendor pembuat aplikasi, jumlah personil yang ada dan kemampuan personil serta sarana dan prasarana penunjang yang ada. 59
20 Waktu Tahun Nama Aplikasi 1 Aplikasi Pendaftaran Calon Mahasiswa Baru 2 Aplikasi Pengelolaan Hasil Test 3 Sistem Anggaran 4 Aplikasi Registrasi Mahasiswa Baru 5 Aplikasi Pendaftaran Ulang 6 Sistem Manajemen Kurikulum 7 Sistem Pembayaran Mahasiswa 8 Aplikasi Administrasi Rencana Studi 9 Sistem Perwalian 10 Sistem Penjadwalan Kuliah 11 Sistem Administrasi Perkuliahan 12 Aplikasi Perubahan Rencana Studi 13 Sistem Penjadwalan dan Administasi Ujian 14 Sistem Penilaian 15 Sistem Pendaftaran Wisuda 16 Sistem Pengelolaan Alumni 17 Sistem Pembuatan Transkrip Nilai dan Ijazah 18 Sistem Rekrutmen 19 Sistem Pembelanjaan Pegawai 20 Sistem Administrasi Pegawai 21 Sistem Manajemen Cuti 22 Sistem Administrasi Perhitungan Honor dan Gaji 23 Sistem Akuntansi 24 Aplikasi Administrasi Kemahasiswaan 25 Aplikasi Pembuatan KRS dan KTM 26 Aplikasi Administrasi Seminar dan Ujian Komprehensif 27 Sistem Pelaporan Akademik 28 Sistem Manajemen Pendidikan dan Pelatihan Bln-1 Bln-2 Bln-3 Bln-4 Bln-5 Bln-6 Bln-7 Bln-8 Bln-9 Bln-10 Bln-11 Bln-12 Gambar IV.5 Jadwal Penerapan Pengembangan Aplikasi IV.4.3 Faktor Sukses Penerapan Hal-hal esensial yang harus dipertimbangkan untuk menjamin keberhasilan penerapan arsitektur enterprise sesuai dengan tujuan-tujuan organisasi dapat disediakan melalui penentuan faktor sukses implementasi. Faktor sukses ini dapat berupa variabel yang mempengaruhi pihak manajemen dalam mencapai sasaran terhadap aktivitas saat ini dan masa mendatang. Faktor sukses penerapan diantarnya terdiri dari: 1. Keterlibatan, dukungan dan komitmen manajemen. Pimpinan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta harus menerapkan keputusan formal untuk keberhasilan penerapan EAP dan memberikan sanksi yang tegas kepada yang tidak mematuhi. 60
21 2. Penetapan unit fungsi khusus sebagai penanggung jawab implementasi. PKSI sebagai pusat sumber daya informasi perlu diberi tanggung jawab dan wewenang penuh untuk penerapan EAP. 3. Kualitas sumber daya manusia yang tersedia yang berkompetensi dengan teknologi informasi. Pihak UIN Sunan Kalijaga atau unit terkait perlu menjamin ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas dalam penerapan arsitektur enterprise. 4. Adanya penyelenggaraan pelatihan khusus mengenai EAP baik secara teknis maupun konsep. Umumnya penerapan membutuhkan keterampilan baru atau keterampilan lain baik secara teknis maupun manajerial, sehingga perlu diselenggarakan pelatihan secara periodik yang dikelola oleh unit atau direktorat tertentu seperti unit pelaksana teknis di lingkungan UIN Sunan Kalijaga. 5. Kemampuan untuk mengevaluasi kebutuhan akan teknologi baru. Fakultas, jurusan atau unit-unit lain di UIN Sunan Kalijaga harus mengevaluasi platform teknologi yang ada untuk mendukung dan mengelola penerapan arsitektur data dan arsitektur aplikasi apakah perlu pengadaan teknologi baru untuk mendukung penerapan arsitektur tersebut. 6. Kemampuan manajerial dan kepemimpinan yang baik. Penerapan EAP membutuhkan pandangan akan pengembangan sistem informasi yang bersifat terencana. Untuk itu diperlukan suatu peran kepemimpinan/manajerial di lingkungan UIN Sunan Kalijaga dengan pola pandangan tersebut. 61
PEMODELAN ARSITEKTUR ENTERPRISE SISTEM INFORMASI AKADEMIK PADA PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING
PEMODELAN ARSITEKTUR ENTERPRISE SISTEM INFORMASI AKADEMIK PADA PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING Andy Prasetyo Utomo Dosen Fakultas Teknik, Program Studi Sistem Informasi Universitas
Lebih terperinciBab III Analisis Enterprise
Bab III Analisis Enterprise Analisis enterprise dalam bab ini dilakukan dengan pendekatan Enterprise Architecture Planning (EAP) pada level arsitektur data, arsitektur aplikasi dan arsitektur teknologi
Lebih terperinciBab II Tinjauan Pustaka
Bab II Tinjauan Pustaka Ketika suatu organisasi akan diproyeksikan dan dikembangkan dengan harapan agar organisasi tersebut mempunyai eksistensi dan competitive advantage yang baik, maka perencanaan strategis
Lebih terperinciPERENCANAAN STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA STMIK PRINGSEWU DENGAN MENGGUNAKAN METODOLOGI ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING
PERENCANAAN STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA STMIK PRINGSEWU DENGAN MENGGUNAKAN METODOLOGI ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING (EAP) Ahmad Khumaidi 1), Agus Suryana 2), Eka Ridhawati
Lebih terperinciBAB V PEMODELAN ARSITEKTUR ENTERPRISE
BAB V PEMODELAN ASITEKTU ENTEPISE Pada bagian sebelumnya telah dilakukan analisis terhadap kondisi sistem informasi dan teknologi saat ini. Tahapan selanjutnya adalah menentukan kebutuhan informasi BKD
Lebih terperinciNelly Khairani Daulay
PERANCANGAN CETAK BIRU INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI PADA STMIK MURA LUBUKLINGAU Program Studi Sistem Komputer, STMIK Musi Rawas Lubuklinggau Jl. Jend. Besar Soeharto Kel. Lubuk Kupang Kec. Lubuklinggau
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. I.1. Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat memberikan dampak penggunaan teknologi informasi secara besar-besaran oleh perusahaan-perusahaan maupun instansiinstansi
Lebih terperinciGambar III.12 E-R Diagram
59 Gambar III.12 E-R Diagram 60 Untuk memodelkan hubungan antara entitas data, penggambaran dilakukan dengan menggunakan E-R Diagram. E-R diagram (Gambar III.12) tersebut akan memodelkan entitas data akademik
Lebih terperinciSTMIK Pringsewu; Jl. Wisma Rini No 09 Pringsewu, (0729)
PENGEMBANGAN STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA DI PRINGSEWU DENGAN MENGGUNAKAN METODOLOGI ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING (EAP) Ahmad Khumadi* 1, Eka Ridhawati
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI AKADEMIK STMIK PGRI TANGERANG MENGGUNAKAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING (EAP)
SISTEM INFORMASI AKADEMIK STMIK PGRI TANGERANG MENGGUNAKAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING (EAP) Didi Kurnaedi Program Studi Sistem Informasi, STMIK PGRI Tangerang Jalan. Perintis Kemerdekaan II Kota
Lebih terperinciKeywords : Blueprint IT, architecture enterprise, EAP, roadmap, information system
PEMBUATAN BLUEPRINT TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENGINTEGRASIKAN SISTEM INFORMASI DI PERGURUAN TINGGI (Studi Kasus : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Tasikmalaya) Andi Rosandi (097006259) (1),
Lebih terperinciBAB IV PEMBANGUNAN ARSITEKTUR ENTERPRISE
BAB IV PEMBANGUNAN ARSITEKTUR ENTERPRISE IV.1. Arsitektur Model Bisnis Pendefinisian arsitektur model bisnis bertujuan untuk mengidentifikasi proses bisnis yang membutuhkan dukungan SI/TI sehingga keselarasan
Lebih terperinciBab IV Pembangunan Model Arsitektur Enterprise
Bab IV Pembangunan Model Arsitektur Enterprise Pada bab ini akan dibahas secara khusus yaitu pendefinisian perencanaan arsitektur organisasi. Dengan perencanaan EAP yang dilakukan pada tahap ini maka perencanaan
Lebih terperinciBab III ANALISA ENTERPRISE
Bab III ANALISA ENTERPRISE Analisis enterprise pada bab ini dilakukan menggunakan pendekatan Business System Planning (BSP). Maksud penggunaan metodologi BSP digunakan pada analisa enterprise ini adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Ketika suatu organisasi akan diproyeksikan dan dikembangkan dengan harapan agar organisasi tersebut mempunyai eksistensi dan conpetitive advantage yang baik, maka perencanaan
Lebih terperinciBab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu
Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai Enterprise Architecture Planning pernah dilakukan sebelumnyaoleh Joko Triloka dengan judul "Pemodelan Arsitektur Enterprise Untuk Mendukung
Lebih terperinciAnalisa Teori: Strategi IT Enterprise dengan Enterprise Architecture Planning (EAP)
Analisa Teori: Strategi IT Enterprise dengan Enterprise Architecture Planning (EAP) Yohana Dewi Lulu W yohana@pcr.ac.id Jurusan Komputer Politeknik Caltex Riau Abstrak Perkembangan enterprise saat ini
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR. Disusun Sebagai Syarat Kelulusan Tingkat Sarjana. oleh : Desi Hadiati /
Pembuatan Arsitektur Sistem Informasi Dengan Enterprise Architecture Planning Untuk Mendukung Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (Studi Kasus di SMA Negeri 3 Bandung) LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
484 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Kesimpulan ini disusun merujuk kepada hasil dan pembahasan penelitian studi tentang Struktur, Pelaksanaan, Perangkat, dan Pengendalian Sistem Manajemen
Lebih terperinciCycle) SDLC (System Development Life
1 Pengembangan Sistem Dilakukan dengan menggunakan metodologi (suatu proses standar yang diikuti oleh organisasi untuk melaksanakan seluruh langkah yang diperlukan untuk menganalisa, merancang, mengimplementasikan,
Lebih terperinciPengembangan Sistem Informasi
Pengembangan Sistem Informasi Pengembangan Sistem Dilakukan dengan menggunakan metodologi Metodologi adalah suatu proses standar yang diikuti oleh organisasi untuk melaksanakan seluruh langkah yang diperlukan
Lebih terperinciBab 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Implementasi dan Pengujian
Bab 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Implementasi dan Pengujian Dalam keadaan yang sebenarnya Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga telah melakukan dan menetapkan perencanaan strategis bisnis yang dijadikan
Lebih terperinciPengembangan Sistem Informasi
Pengembangan Sistem Informasi N Tri Suswanto Saptadi NTS/Sistem Informasi/TI UAJM 1 Pengembangan Sistem Dilakukan dengan menggunakan metodologi (suatu proses standar yang diikuti oleh organisasi untuk
Lebih terperinciPemodelan Arsitektur Enterprise STMIK CIC Cirebon Menggunakan Enterprise Architecture Planning (EAP)
JURNAL DIGIT, Vol.1, No. 2, November 2011, pp. 113~122 ISSN:2088-589X Pemodelan Arsitektur Enterprise STMIK CIC Cirebon Menggunakan Enterprise Architecture Planning (EAP) 113 Ridho Taufiq Subagio Program
Lebih terperinciBab III Analisa dan Kerangka Usulan
Bab III Analisa dan Kerangka Usulan III.1 Perencanaan Strategis dalam Pengembangan CIF III.1.1 Kendala Pengembangan CIF Pembangunan dan pengembangan CIF tentunya melibatkan banyak sekali aspek dan kepentingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perguruan tinggi adalah sebuah lembaga yang menyelenggarakan pendidikan profesional dan akademik dalam lingkup beberapa disiplin ilmu pengetahuan. Tujuan dari perguruan
Lebih terperinciENTERPRISE ARCHITECHTURE STMIK TASIKMALAYA MENGGUNAKAN METODOLOGI ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING
ENTERPRISE ARCHITECHTURE STMIK TASIKMALAYA MENGGUNAKAN METODOLOGI ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING Eni Suryeni, S.E UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA Jl. Dipati Ukur No. 114 Lt. 7 Bandung 40132 Telp. 022-2533825
Lebih terperinciPemodelan Arsitektur Enterprise STMIK CIC Cirebon Menggunakan Enterprise Architecture Planning
Pemodelan Arsitektur Enterprise STMIK CIC Cirebon Menggunakan Enterprise Architecture Planning Ridho Taufiq Subagio Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK)
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk. komputer. Contoh lainnya adalah sebuah organisasi.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Kendall (2003), sistem merupakan serangkaian subsistem yang saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan dan sasaran
Lebih terperinciLAPORAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNISBANK SEMARANG
LAPORAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNISBANK SEMARANG UNISBANK 2009 Kata Pengantar Buku kegiatan Pembuatan Sistem Informasi Akademik Unisbank. Materi dari laporan disyaratkan berupa hasil dari
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE REUSE-ORIENTED DEVELOPMENT PADA STMIK BALIKPAPAN
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE REUSE-ORIENTED DEVELOPMENT PADA STMIK BALIKPAPAN Subur Anugerah, S.T., M.Eng. 1), Mundzir, S.Kom., M.T. 2) 1) Teknik Informatika, 2) Manajemen
Lebih terperinciPEMODELAN ARSITEKTUR ENTERPRISE UNTUK STRATEGI PENGELOLAAN APLIKASI BIDANG TANGGAP DARURAT BENCANA
PEMODELAN ARSITEKTUR ENTERPRISE UNTUK STRATEGI PENGELOLAAN APLIKASI BIDANG TANGGAP DARURAT BENCANA 1 Arfiani Nur Khusna, 2 Kusrini, 3 M Rudyanto Arief 1 Program Studi Teknik Informatika Universitas Ahmad
Lebih terperinci-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU
-1- LAMPIRAN VII PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU 1. Lingkup Sistem Manajemen
Lebih terperinciApa pentingnya mengolah data?
Apa pentingnya mengolah data? Produk peraturan hasil pengambilan keputusan Hasil dari pembelajaran data dan informasi Data yang terorganisasi; lebih mudah dipahami Koleksi fakta-fakta KATEGORI INFORMASI
Lebih terperinciDesain Sistem SIAK Versi Dokumen 1.1
Desain Sistem SIAK Versi Dokumen 1.1 Hal. 1/29 Daftar Isi 1. DESAIN SISTEM SIAK... 4 1.1 User yang Terlibat dalam SIAK... 4 1.1.1 Level Pengguna... 4 1.1.2 Hak Akses SIAK... 4 1.2 Desain Arsitektur SIAK...
Lebih terperinciBadan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik KEPUTUSAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 002 TAHUN 2002 TENTANG URAIAN TUGAS SATUAN ORGANISASI SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciStrategi Penerapan SPMI : Dari Mental Turun Ke TI
PRAKTIK BAIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DI PERGURUAN TINGGI Strategi Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Perguruan Tinggi Strategi Penerapan SPMI : Dari Mental Turun Ke TI Addy Suyatno Hadisuwito
Lebih terperinciBAB 2 Penyusunan Program Kerja DKSI
BAB 2 Penyusunan Program Kerja DKSI 2.1 Rasionalisasi Program Penyusunan program kerja DKSI mengacu kepada kebijakan dan ketetapan pimpinan institut yang menyangkut program kerja institut periode 2008-2012
Lebih terperinciPERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 43/P/SK/HT/2011 TENTANG KEBIJAKAN INFRASTRUKTUR JARINGAN KOMPUTER DI UNIVERSITAS GADJAH MADA
PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 43/P/SK/HT/2011 TENTANG KEBIJAKAN INFRASTRUKTUR JARINGAN KOMPUTER DI UNIVERSITAS GADJAH MADA REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA, Menimbang : a. bahwa infrastruktur
Lebih terperinciTata Kelola Teknologi Informasi
MODUL PERKULIAHAN Modul ke: 02Fakultas Agus FASILKOM Tata Kelola Teknologi Informasi PROSES TATA KELOLA TI Hamdi.S.Kom,MMSI Program Studi Teknik Informatika LINGKUP PROSES TATA KELOLA i. Perencanaan Sistem
Lebih terperinciSystemic S I S T E M I N F O R M A S I A K A D E M I K SYSTEMIC SOLUTIONS U N T U K P E R G U R U A N T INGGI
SYSTEMIC SOLUTIONS Systemic S I S T E M I N F O R M A S I A K A D E M I K U N T U K P E R G U R U A N T INGGI Systemic dibangun untuk menjawab secara langsung masalah maupun kebutuhan perguruan tinggi
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di Jl. Naripan No.111 Bandung 40112 Toko ini masih menggunakan sosial media
Lebih terperinciIII. METODE KONVENS IONAL 11. REKAYASA SISTEM BERBASIS KOMPUTER
III. METODE KONVENS IONAL 11. REKAYASA SISTEM BERBASIS KOMPUTER 11.1 Sistem Berbasis Komputer (Computer-based System) Sistem berbasis komputer bertujuan untuk mendukung berbagai fungsi bisnis atau untuk
Lebih terperinciPemodelan Data dan Proses Pengembangan Database
Pemodelan Data dan Proses Pengembangan Database Tri Suswanto Saptadi 1 Model Data Menyatakan hubungan antardata dalam database Ada tiga macam model data dasar Hierarkis Jaringan Relasional 2 1 Model Hierarkis
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Suatu sistem
Lebih terperinciMENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI
Lebih terperinciGea Aristi 1, Ruuhwan 2 1,2. Universitas Perjuangan Tasikmalaya 1,2
Perancangan Arsitektur Teknologi Informasi dengan Pendekatan Enterprise Architecture Planning Pada Balai Kemetrologian Disperindag Jawa Barat Design Architecture Of Information Technology with Enterprise
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Jaringan Komputer 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer Dalam suatu tulisan yang dikutip dari sebuah buku menyatakan bahwa Jaringan- Kombinasi perangkat keras, perangkat
Lebih terperinciPendahuluan. SDLC merupakan satu aplikasi dari pendekatan sistem untuk tugas mengembangkan dan menggunakan suatu sistem berbasiskomputer
Siklus Hidup Sistem 1 Pendahuluan SDLC merupakan satu aplikasi dari pendekatan sistem untuk tugas mengembangkan dan menggunakan suatu sistem berbasiskomputer SDLC (system Development Life Cycle) adalah
Lebih terperinciPEMANFAATAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING PADA AKPER HARUM JAKARTA
Vol. IX No.2 September 2013 Pilar Nusa Mandiri PEMANFAATAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING PADA AKPER HARUM JAKARTA Johan Bastari Jurusan Teknik Komputer, AMIK BSI Jakarta Jl.Rs. Fatmawati No.24 Jakarta
Lebih terperinciEnterprise Architecture Planning Untuk Pengembangan Sistem Informasi Perguruan Tinggi
Jurnal Sistem Informasi Bisnis 03 (2012) On-line : http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsinbis 117 Enterprise Architecture Planning Untuk Pengembangan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Dyna Marisa Khairina
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Perencanaan Strategi Informasi 4.1.1 Departemen Pertanian Unit organisasi Departemen Pertanian dapat dilihat pada Gambar 4.1. Struktur Organisasi Departemen
Lebih terperinciPERATURAN REKTOR Nomor:... TENTANG
PERATURAN REKTOR Nomor:... TENTANG PENGEMBANGAN, PEMANFAATAN, DAN PENERAPAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA REKTOR UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
Lebih terperinciBAB III TAHAPAN ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. analisis dan perancangan sistem penerimaan mahasiswa baru di INKAFA.
BAB III TAHAPAN ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis dan perancangan sistem merupakan langkah ketiga pada tahapan SHPS. Pada bab ini akan membahas tentang langkah-langkah dalam melakukan analisis dan
Lebih terperinciBAB 1 PERSYARATAN PRODUK
BAB 1 PERSYARATAN PRODUK 1.1 Pendahuluan Kehidupan sekarang ini banyak sekali hal yang harus kita perhatikan, salah satunya adalah pendidikan, karena pendidikanlah yang dapat memberikan ilmu atau pengetahuan
Lebih terperinciSTMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010
STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGADAAN BARANG PADA CV. DEMANG HONDA MOTOR PALEMBANG Abstrak Perkembangan
Lebih terperinciDatabase Terdistribusi. by: Ahmad Syauqi Ahsan
14 Database Terdistribusi by: Ahmad Syauqi Ahsan Konsep Basis Data Terdistribusi (1) 2 Sistem Komputasi Terdistribusi adalah sejumlah elemen proses yang terkoneksi melalui jaringan komputer dan saling
Lebih terperinci3. BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3. BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian dibutuhkan beberapa alat dan bahan untuk mendukung berjalannya perancangan dan implementasi sistem. 3.1.1 Alat Alat yang digunakan
Lebih terperinciBAB III Landasan Teori
BAB III Landasan Teori 3.1 Sistem Informasi Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Flippo (1984) mendefinisikan sebagai berikut: Penarikan calon pegawai
BAB III LANDASAN TEORI 1. 3.1 Rekrutmen Flippo (1984) mendefinisikan sebagai berikut: Penarikan calon pegawai atau tenaga kerja adalah proses pencarian tenaga kerja yang dilakukan secara seksama, sehingga
Lebih terperinciSistem Basis Data Terdistribusi Arif Basofi
Sistem Basis Data Terdistribusi Arif Basofi Sumber: Fundamentals of Database Systems, Third Edition ch.24, Elmasri Sumber Material: tanzir.staff.gunadarma.ac.id, T. Darmanto & Y. H. Chrisnanto, AmikBandung
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN. 4.1 Proses Bisnis Pengadaan Barang
BAB IV PERANCANGAN Pada tahap perancangan ini akan dilakukan perancangan proses pengadaan barang yang sesuai dengan proses bisnis rumah sakit umum dan perancangan aplikasi yang dapat membantu proses pengadaan
Lebih terperinciBAB I PERMASALAHAN DAN SOLUSI UMUM SISTEM INFORMASI PENDIDIKAN
BAB I PERMASALAHAN DAN SOLUSI UMUM SISTEM INFORMASI PENDIDIKAN Mengingat kompleksitas organisasi pendidikan dan harapan akan akurasi yang semaksimal mungkin, maka data-data yang beraitan dengan pendidikan
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya 2.2 Arsitektur Enterprise
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya Secara umum penelitian penggunaan dan pemanfaatan Perencanaan Arsitektur Enterprise yang dilakukan ditujukan untuk studi kasus atas organisasi yang bergerak
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Dalam mengembangkan blueprint Sistem Informasi penerapan SNP di Sekolah Menengah Atas, keseluruhan proses yang dilalui harus melalui beberapa tahapan.
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GENDER DAN ANAK PADA PROVINSI JAWA TENGAH. Oleh:
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GENDER DAN ANAK PADA PROVINSI JAWA TENGAH Oleh: Septia Lutfi 1), Rudi Hendrawansyah ) 1) Program Studi Sistem Informasi, Stmik Himsya 2) Program Studi Sistem Informasi, Stmik
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. menggunakan media gelombang mikro, serat optik, hingga ke model wireless.
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Jaringan Komputer Kecepatan perkembangan teknologi menjadikan proses transformasi informasi sebagai kebutuhan utama manusia yang akan semakin mudah didapatkan dengan cakupan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. informasi akademik pada SMP Al-Falah Assalam Tropodo 2 Sidoarjo. Tahaptahap
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang tahapan dan perencanaan desain sistem informasi akademik pada SMP Al-Falah Assalam Tropodo 2 Sidoarjo. Tahaptahap tersebut terdiri
Lebih terperinciBAB V PENUTUP BAB V PENUTUP
BAB V PENUTUP V.1 Kesimpulan Berikut ini merupakan kesimpulan dari penerapan Zachman Framework yang telah dilakukan pada perusahaan PT.Berdikari Indo Super Grosir Cianjur. V.1.1. Kolom What Pada bagian
Lebih terperinciPerancangan Cetak Biru Teknologi Informasi
Perancangan Cetak Biru Teknologi Informasi Budi Daryatmo STMIK MDP Palembang budi_daryatmo@yahoo.com Abstrak: Pengelolaan TI perlu direncanakan dan dituangkan dalam bentuk cetak biru TI sehingga organisasi
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
111 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. KESIMPULAN Berdasarkan uraian dan pembahasan dari analisa dan interprestasi perencanaan strategis SI/TI di DJMBP dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagi berikut : 1.
Lebih terperinciBAB 2 ANALISIS KONDISI EKSISTING TIK UNHAS DAN KECENDERUNGAN PERKEMBANGAN TIK
BAB 2 ANALISIS KONDISI EKSISTING TIK UNHAS DAN KECENDERUNGAN PERKEMBANGAN TIK Pengembangan TIK yang dilakukan oleh Unhas dalam kurun waktu 2009 2013 harus memperhatikan kondisi eksisting TIK. Dalam bab
Lebih terperinciPERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Badan Tahsin Syamsul Ulum (BTS) IT Telkom adalah salah satu divisi dari Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM) Syamsul Ulum yang memfasilitasi belajar membaca Al Qur an menggunakan
Lebih terperinciPERANCANGAN ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN ENTERPRISE ARSITECTURE PLANNING
PERANCANGAN ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN ENTERPRISE ARSITECTURE PLANNING (Studi Kasus: Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Kab. Lampung Tengah) 1 Hendra Kurniawan 1 Jurusan Sistem Informasi-Fakultas
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENGEMBANGAN ARSITEKTUR. sistem informasi dan teknologi informasi saat ini di STIE Dharma Iswara
24 BAB IV ANALISIS PENGEMBANGAN ARSITEKTUR Bab ini difokuskan pada analisis tinjauan konteks bisnis serta kondisi sistem informasi dan teknologi informasi saat ini di STIE Dharma Iswara Madiun. Diharapkan
Lebih terperinciPEDOMAN PEDOMAN. PT JASA MARGA (Persero) Tbk. Nomor Pedoman : P2/DIT/2014/AI Tanggal : 1 Desember 2014
PEDOMAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 LEMBAR PENGESAHAN... 3 BAB I TUJUAN DAN RUANG LINGKUP... 4 BAB II DEFINISI... 4 BAB III KETENTUAN UMUM... 5 BAB IV AKUISISI APLIKASI... 5 BAB V PEMELIHARAAN APLIKASI...
Lebih terperinciDAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xvi
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xvi I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 4 1.3 Tujuan Penelitian... 6 1.4 Manfaat Penelitian... 6 1.5
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini, teknologi perangkat bergerak semakin berkembang dan populer
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, teknologi perangkat bergerak semakin berkembang dan populer sebab pemakaian teknologi ini tidak dibatasi oleh lokasi dan dapat dibawa dengan mudah atau disimpan
Lebih terperinciPembuatan Rencana Strategis. Pengimplementasian E-Government Sektor Layanan Publik. Berbasis Enterprise Architecture Planning
Pembuatan Rencana Strategis Pengimplementasian E-Government Sektor Layanan Publik Berbasis Enterprise Architecture Planning Studi Kasus: Pemerintah Kabupaten Kutai Barat LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun sebagai
Lebih terperinciBab III Analisis Kondisi Enterprise
Bab III Analisis Kondisi Enterprise Bab ini memaparkan tahapan analisis terhadap kondisi enterprise saat ini serta menentukan kebutuhan arsitektur data, aplikasi dan teknologi di masa mendatang. Tahapan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS ENTERPRISE
BAB III ANALISIS ENTERPRISE III.1. Inisiasi Perencanaan Inisiasi perencanaan merupakan tahap awal dari proses EAP yang meliputi pendefinisian lingkup organisasi sebagai sebuah enterprise yang menjalankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan keahliannya serta tuntutan akan penggunaaan teknologi di segala bidang akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi era globalisasi dan mempersiapkan persaingan bebas. Manusia sebagai sumber daya yang paling vital sangat diharapkan kemampuan dan keahliannya
Lebih terperinciSTMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011
STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011 SISTEM INFORMASI PRODUKSI ROTI PADA CV. ROYAL PALEMBANG Lusi Oktavianti 2007240086 Feby Valentin 2007240165
Lebih terperinciPusat Layanan Teknology Fakultas Teknik Universitas Diponegoro SEMARANG
SISTEM INFORMASI AKADEMIK DENGAN TEKNOLOGI WEB DAN SMS Pusat Layanan Teknology Fakultas Teknik Universitas Diponegoro SEMARANG 2 Pusat Layanan Teknology Fakultas Teknik menawarkan Sistem Informasi Akademik
Lebih terperinciSTMIK GI MDP SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN BARANG DAGANG PT. KARSA CITRINDO SEMPURNA PALEMBANG
STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN BARANG
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang disajikan dalam
Lebih terperinciOBJEK PEMBELAJARAN OBJEK PEMBELAJARAN. Pertemuan 1 Konsep Dasar ERP. Gambaran Umum ERP. Definisi Sistem Informasi Klasifikasi Sistem Informasi
OBJEK PEMBELAJARAN Definisi ERP Manfaat Penerapan ERP Pertemuan 1 Konsep Dasar ERP Haryono Setiadi, M.Eng STMIK Sinar Nusantara Modul standart yg terintegrasi dengan ERP Definisi Sistem Informasi Klasifikasi
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini akan dibahas tentang tahapan-tahapan analisis dan desain
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang tahapan-tahapan analisis dan desain perancangan sistem informasi sumber daya manusia pada PT. Jasamitra Propertindo. Tahap-tahap
Lebih terperinciPERTEMUAN 8 PENGAMANAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER
PERTEMUAN 8 PENGAMANAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai Pengendalian pengamanan system informasi berbasis computer ini meliputi: pengendalian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Teknologi Informasi yang berkembang dengan sangat pesat saat ini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Teknologi Informasi yang berkembang dengan sangat pesat saat ini semakin berperan dalam pengambilan keputusan oleh individu, perusahaan maupun instansi pemerintah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, aplikasi dan platform yang digunakan oleh departemen-departemen dan unit pendukung pada perguruan tinggi menjadi beragam.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. 1.2 Rumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, metodologi pengerjaan tugas akhir serta dijelaskan pula sistematika penulisan tugas akhir. 1.1
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI PEGAWAI
SISTEM INFORMASI PEGAWAI PROPOSAL CELEBES MEDIA TECHNOLOGY PROPOSAL SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN LATAR BELAKANG Sesuai dengan perkembangan tehnologi kebutuhan akan informasi kepegawaian yang cepat dan
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Untuk mendukung penulis dalam melakukan penelitian dan pengumpulan
24 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Untuk mendukung penulis dalam melakukan penelitian dan pengumpulan data, penulis memilih bagian penjualan dan pembelian bertempat di Distro
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka Pemanfaatan enterprise Architecture planning (EAP) untuk perencanaan system informasi melibatkan pemahaman dan kejelasan beberapa definisi
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DATA WAREHOUSE. Untuk melakukan analisis dan perancangan pada data warehouse terdapat dua
BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DATA WAEHOUSE 3.1 Metode Analisis dan Perancangan Untuk melakukan analisis dan perancangan pada data warehouse terdapat dua metode yang dapat digunakan. Kedua metode tersebut adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akses Internet yang sekarang diberitakan memberikan biaya yang murah pun, jika. sehingga kebutuhan akan warnet akan selalu ada.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Teknologi berkembang dengan cepat, pemenuhan akan akses Internet yang murah dan cepat saat ini hanya bisa diberikan oleh warnet. Beberapa teknologi akses Internet yang
Lebih terperinciKONSEP JARINGAN KOMPUTER
KONSEP JARINGAN KOMPUTER Yoga Arie Wibowo yogaariewibowo@yahoo.com Abstrak Jaringan komputer merupakan sebuah system yang terdiri atas komputer komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya yang
Lebih terperinciPEMELIHARAAN PERANGKAT LUNAK (SOFTWARE MAINTENANCE)
PEMELIHARAAN PERANGKAT LUNAK (SOFTWARE MAINTENANCE) Di Susun Oleh : Linda Liana 41813120100 Dosen Pengampu : Wahyu Hari Haji M.Kom FAKULTAS ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDY SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS MERCU
Lebih terperinci