BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK"

Transkripsi

1 BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Sejarah Singkat PT Saung Mirwan PT Saung Mirwan berdiri tahun PT Saung Mirwan didirkan atas prakarsa dari Bapak Tatang Hadinata yang pada awalnya adalah seorang pengusaha konstruksi. Kegiatan berawal dari kegemaran pemilik sekaligus pimpinan perusahaan terhadap tanaman. Tatang Hadinata merupakan seorang otodidak di bidang pertanian dan memulai segalanya dari nol. Saat awal pendirian, PT Saung Mirwan hanya memiliki empat orang staf dan beberapa karyawan harian mulai menanam melon di atas lahan terbuka. Daerah yang pertama kali dijadikan lahan adalah daerah Sukamanah. Selanjutnya pada akhir tahun 1985, PT Saung Mirwan menyewa lahan sekitar tujuh hektar di daerah Cipanas, Kabupaten Cianjur. Lahan tersebut ditanami dengan bawang putih. Penanaman berbagai jenis sayuran juga dilakukan pada tempat yang sama. Usaha tersebut terus berkembang selama tiga tahun, akan tetapi pada tahun terakhir mengalami penurunan. Kemudian pemimpin perusahaan memutuskan untuk mengembalikan usaha di sekitar Desa Sukamanah. Pada tahun 1988, perusahaan melakukan perubahan dalam pola usahanya dari cara tradisional di lahan terbuka menjadi hidroponik dalam green house (rumah kaca). Sistem irigasi yang digunakan di dalam green house tersebut adalah drip irrigation (irigasi tetes) yang digunakan untuk memproduksi paprika, cabe jepang (shisito), timun jepang, tomat dan melon. Hasil percobaan penggunaan teknik baru tersebut menunjukkan hasil yang memuaskan yang membuat pimpinan memutuskan untuk

2 9 memperbesar usaha ini. Untuk itu pada akhir tahun 1991, luas area green house diperlebar sehingga mencapai 1,5 hektar. Usaha penanaman sayur dalam green house di PT Saung Mirwan terus berkembang. Melihat kondisi tersebut, maka pada tahun 1992 sebagai usaha diversifikasi, PT Saung Mirwan mulai mengadakan percobaan untuk memproduksi stek krisan yang sudar berakar (uprooted cutting), bunga krisan yang kemudian dengan produksi bunga pot. Hasil percobaan yang memuaskan mendorong PT Saung Mirwan untuk membentuk divisi bunga dan mulai memproduksinya secara komersial dan kontinyu. 2.2 Letak Geografis Lokasi PT Saung Mirwan secara administratif terletak di Desa Sukamanah, Kampun Pasir Muncang, Kecamatan Mega Mendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Tepatnya, PT Saung Mirwan beralamat di Jalan Cikopo Selatan 134, Bogor 16750, Indonesia. Lokasi PT Saung Mirwan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2. PT Saung Mirwan secara astronomis terletak pada koordinat 106 derajat bujur timur dan 6 derajat 41 lintang selatan dengan ketinggian 670 meter dpl. Lokasi tersebut dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan dengan jarak lebih kurang 25 kilometer dari kota Bogor dan 60 kilometer dari kota Jakarta. 2.3 Struktur Organisasi PT Saung Mirwan dipimpin oleh seorang direktur utama yang juga merupakan pemilik dari perusahaan. Pimpinan perusahaan adalah sumber gagasan untuk

3 10 melaksanakan aktifitas pekerjaan, pengambilan kebijakan dan pengkajian strategis. Dalam menjalankan tugasnya, direktur utama dibantu oleh bagian IT, SPE (Satuan Pengawasan dan Efisiensi) dan wakil direktur. Bagian IT memberikan informasi kepada direktur utama dan mendukung kerja SPE. Sedangkan bagian SPE berfungsi untuk mengontrol semua kegiatan yang sifatnya teknis. Untuk memudahkan dalam pengaturan dan koordinasi, PT Saung Mirwan membaginya ke dalam divisi-divisi. Saat ini, PT Saung Mirwan terbagi ke dalam 3 divisi utama, yaitu: divisi umum, divisi komersil dan divisi produksi. Tiga divisi ini dibagi lagi kedalam 9 sub divisi yang masing-masingnya dipimpin oleh seorang manajer serta dibantu oleh beberapa kepala bagian dan kepala seksi. Struktur organisasi PT Saung Mirwan dapat dilihat pada Lampiran Profil PT Saung Mirwan PT Saung Mirwan adalah perusahaan yang bergerak dalam usaha pertanian di bidang hortikultura. Kantor dan kebunnya berlokasi di Desa Sukamanah. Secara keseluruhan, PT Saung Mirwan memiliki luas areal 11 hektar di Desa Sukamanah. Lahan yang berstatus hak milik tersebut merupakan pusat aktifitas perusahaan. Lahan tersebut terdiri dari 3,5 hektar green house dan sisanya digunakan untuk prasarana lainnya seperti rumah tinggal pimpinan perusahaan, kantor, tempat packaging, pembakaran sekam, bengkel, gudang, dapur umum, kolam renang, masjid, asrama karyawan, pos penjagaan, kolam ikan, lapangan golf serta lahan terbuka. Selain itu PT Saung Mirwan juga memiliki lahan di Lemah Neundeut seluas 4 hektar, dimana 1,5 hektarnya digunakan untuk green house. Sarana dan prasarana lain yang dimiliki seperti

4 11 peralatan irigasi tetes, perlengkapan nutrisi, perlengkapan sterilisasi media, mobil boks, mobil bak terbuka, mobil staf, perlengkapan kantor, komputer dan lain-lain. PT Saung Mirwan memasok hampir sebagaian besar swalayan yang ada, perusahaan catering bertaraf nasional maupun internasional, perusahaan perorangan, pemasok hotel dan restoran. Sejak tahun 1997, Saung Mirwan telah mempuyai pelanggan tetap di Hongkong, Taiwan dan Singapura untuk beberapa produk unggulannya seperti paprika, tomat ceri, tomat rianto (beef), kapri dan sayur-sayuran jenis lettuce. Sedangkan stek bunga krisan, selain dijual kepada para petani bunga lokal, sebagian dijual ke Belanda dan Jepang. Untuk di dalam negeri pengiriman dilakukan oleh armada angkutan berpendingin yang dimiliki oleh Saung Mirwan sendiri. Sedangkan untuk pengiriman ke luar Jawa, dilakukan melalui udara. Pengiriman ke pasar mancanegara dilakukan melalui udara dan laut, tergantung dari permintaan konsumen. PT Saung Mirwan melakukan kegiatan utama di bidang penyediaan sayur dan bunga segar, seperti telah dijelaskan sebelumnya. Pendiri dan pimpinan PT Saung Mirwan telah berusaha di bidang ini selama lebih dari 20 tahun. Beliau memiliki pengetahuan yang luas di bidang produksi, pengolahan, penanganan pengiriman kepada pelanggan. Selain itu, beliau juga adalah penggagas diterapkannya pola kemitraan yang menjadi ciri dan keunggulan perusahaan hingga sekarang ini. Pimpinan dibantu oleh satu tim yang andal, terdiri dari beberapa manajer dan kepala bagian. Sebagai tenaga ahli di bidangnya masing-masing, para manajer dan kepala bagian telah mempunyai pengalaman kerja yang cukup lama.

5 Pola Kemitraan PT Saung Mirwan sangat menyadari adanya keterbatasan-keterbatasan, terutama dalam hal luas lahan dan jumlah penanaman masih sangat kurang untuk mencapai target dan kontinuitas produksi sesuai dengan kebutuhan pasar. Hal tersebutlah yang melatarbelakangi perusahaan untuk membuat suatu pola kerjasama melalui sistem kemitraan. Konsistensi dan kesinambungan produksi Saung Mirwan tercapai melalui kerjasama dengan para petani kecil. Pola Kemitraan telah memberikan manfaat yang dirasakan oleh PT Saung Mirwan. Pola Kemitraan ini dapat dikatakan cukup rumit dan merupakan suatu proses. Persoalan krusial yang dihadapi adalah bagaimana mengubah cara berpikir dan bekerja yang awalnya sederhana dan tradisional menjadi berwawasan bisnis dengan menerapkan teknologi tepat guna. Awalnya mitra tani hanya berjumlah puluhan. Saat ini, mitra tani PT Saung Mirwan telah mencapai 250 orang yang tersebar di wilayah Jawa Barat. Mereka memasok lebih dari 50 jenis sayuran. Kerjasama yang dilakukan PT Saung Mirwan dengan mitra taninya adalah berdasarkan kesepakatan yang tertuang dalam MOU (Memorandum of Understanding). Dalam kemitraan ini, PT Saung Mirwan menyediakan sarana produksi yang dibutuhkan petani. Kemudian para petani tersebut menjual hasil produksinya kepada Saung Mirwan. Keberhasilan Pola Kemitraan ini adalah karena didasari azas kesetaraan di dalam menikmati keuntungan. Dari kemitraan ini telah banyak manfaat yang dirasakan oleh banyak pihak, antara lain bertambahnya tenaga kerja pertanian yang terampil, berkualitas dan siap pakai.

6 Hasil Produksi PT Saung Mirwan memproduksi berbagai jenis sayuran yang terdiri dari sayuran dataran rendah dan dataran tinggi, seperti: brokoli, berbagai jenis lettuce, kedelai jepang (edamame), pakchoy, bawang daun, seledri, tomat, kapri, buncis mini, zukini, okra dan sebagainya. Permintaan yang terjadi di PT Saung Mirwan memiliki periode mingguan, maka jadwal panen juga diplot setiap minggu. Kegiatan utama yang dilakukan PT Saung Mirwan adalah: 1. Memproduksi berbagai jenis sayuran segar yang dibudidayakan di dalam green house secara hidroponik dan sayuran segar yang dibudidayakan di lahan terbuka. 2. Memproduksi sayuran segar dalam kemasan. 3. Memproduksi sayuran fresh cut (sayuran siap masak) yang mempunyai kecenderungan besar akan menjadi produk pilihan di masa datang. 4. Memproduksi stek (bibit) bunga krisan, bunga pot krisan dan bunga potong krisan. Sebagian kegiatan produksi dilakukan oleh para petani mitra di lahan mereka masingmasing. Sayuran yang masuk dalam kategori eksklusif seperti paprika, tomat ceri, tomat rianto (beef), timun jepang (kyuri), cabe jepang (shisito) diproduksi sendiri di dalam green house dengan sistem hidroponik. Kegiatan produksi yang dilakukan oleh PT Saung Mirwan dilakukan di lahan PT Saung Mirwan yang meliputi lokasi Sukamanah Bogor, Lembah Neundeut Bogor dan Garut. Selain memproduksi sayuran, PT Saung Mirwan juga memproduksi stek bunga krisan yang dilakukan di dalam green house. Sedangkan silver dollar dan bunga balon ditanam di kebun luar. PT Saung Mirwan melihat adanya kecenderungan bahwa dengan meningkatnya kesadaran konsumen akan kepraktisan dan penghematan, permintaan sayuran fresh cut

7 14 akan meningkat. PT Saung Mirwan mencoba memanfaatkan peluang tersebut dengan memproduksi sayuran fresh cut. Ide sayuran fresh cut tersebut pada awalnya berasal dari permintaan pelanggan PT Saung Mirwan. Sebelumnya PT Saung Mirwan melakukan trial ke beberapa supermarket yang merupakan pelanggan PT Saung Mirwan dan mendapat respon yang cukup baik. Produk tersebut diluncurkan akhir tahun 2003 dengan logo fresh & quality. Produk fresh cut merupakan sayuran atau buah segar atau kombinasi keduanya yang secara fisik telah dirubah dari bentuknya semula tetapi tetap dalam keadaan segar. Produk fresh cut dijamin bersih, aman dan sehat karena melewati proses yang merupakan perpaduan antara ilmu pengetahuan, keterampilan, teknologi dan pengawasan mutu yang konsisten. Berikut ini adalah urutan proses produk fresh cut: 1. Sayuran atau buah dipanen dari kebun, diangkut oleh mobil pendingin dan disimpan ditempat penampungan berpendingin (chiller). 2. Setelah itu produk-produk ini akan melewati proses trimming (pengopekan) untuk membuang bagian-bagian yang tidak perlu seperti lembaran paling luar, tangkai/bonggol, kulit dan lain-lain, kemudian dicuci dengan air yang suci hama dan telah didinginkan. 3. Produk yang telah dikupas tersebut selanjutnya dimasukkan ke mesin pemotong, pengiris atau dipotong/diiris dengan tangan dalam bentuk yang sesuai dengan permintaan. 4. Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan ukurannya, potongan atau irisan seragam. 5. Produk yang telah diiris atau dipotong dicuci dengan cermat sebanyak dua sampai tiga kali dengan menggunakan air yang suci hama dan telah didinginkan.

8 15 6. Selanjutnya produk yang telah dicuci tersebut dikeringkan sebelum dimasukkan dalam kemasan untuk kesegarannya Kualitas Dalam dekade tahun 90-an, banyak diberitakan dalam media perihal timbulnya penyakit yang diakibatkan oleh makanan dan menjadi suatu dilema yang besar yang harus dihadapi oleh para produsen makanan. PT Saung Mirwan menyadari sepenuhnya adanya kemungkinan orang yang sakit diakibatkan oleh produk yang dihasilkannya. Untuk itu, pencegahan dilakukan dalam menjamin bahwa perusahaan berada di posisi paling depan dalam menyiapkan metode pengolahan dan penanganan yang benar untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan tersebut. Dalam persaingan yang semakin ketat, citra PT Saung Mirwan tetap tinggi karena konsistensinya di dalam menjaga mutu. Apabila dilihat dari sisi penampilan sayur dan bunga yang dihasilkan, hampir tidak berbeda dengan sayur dan bunga yang dihasilkan oleh perusahaan lain. Keunggulan produk Saung Mirwan terletak pada daya tahan ketika disimpan dibandingkan dengan produk perusahaan lain. Beberapa swalayan menganggap daya tahan tidak terlalu penting dan lebih mementingkan arus keluar masuk barang yang cepat. Akan tetapi, kebanyakan ibu rumah tangga dan para juru masak sebagai konsumen berharap daya tahan yang lebih lama, yang artinya daya tahan menjadi sangat penting. Penerapan HACCP (Hazard Analysis Critical Control Path) secara konsisten telah menjadi bagian dari budaya kerja dari seluruh karyawan PT Saung Mirwan sehingga membuat mutu produk Saung Mirwan berada diatas yang lain. Penerapan

9 16 HACCP dimulai sejak waktu persiapan tanam, waktu tanam serta proses pemeliharaannya sampai waktu panen hinga pasca panen. Beberapa pelanggan yang dikenal begitu ketat dalam urusan mutu, memilih PT Saung Mirwan sebagai mitra usahanya untuk memasok kebutuhan mereka. Hal tersebut dikarenakan adanya kepercayaan yang tinggi terhadap konsistensi Saung Mirwan dalam menjaga dan memelihara standar mutu produknya Daya Tahan Sayuran yang telah dipanen masih dapat melakukan aktifitas respirasi. Sayuran yang telah dipanen sebaiknya tidak dibiarkan di lapangan selama lebih dari satu jam. Hal tersebut akan mengurangi daya tahan produk selama 1-3 hari. Untuk itu dibutuhkan perhatian yang sungguh-sungguh agar sayuran yang sedang dalam proses tetap berada dalam kondisi yang terbaik. Kerusakan akan berkurang apabila mengikuti aturan-aturan yang benar dalam penanganan, kecepatan kerja, pengolahan yang efisien dan dalam proses pengangkutan. Salah satu penyebab sayuran mudah rusak adalah proses oksidasi. Terdapat beberapa inovasi yang baru diterapkan untuk mengurangi terjadinya oksidasi. Termasuk diantaranya adalah pencucian sayuran (menggunakan citric acids, chlorine dioxide dan lain-lain) dan penggunaan kemasan khusus untuk memperpanjang daya tahan produk. Daya tahan antara satu produk dengan yang lainnya berbeda, tetapi kebanyakan produk mempunyai daya tahan 5 hari. Setelah diproses, dicuci dengan menggunakan campuran acids, kemudian dikemas dengan cara yang khusus, daya tahan sayuran dapat diperpajang sampai 14 hari.

10 17 Hal penting yang perlu diperhatikan bahwa daya tahan dapat diperpanjang apabila dapat mempertahankan kesinambungan pendinginan dan perlakukan yang benar pada setiap tahapan. Untuk itu urutan tahapan harus diikuti dengan benar dalam memberikan hasil terbaik tapi juga dapat meyakinkan pelanggan bahwa mereka akan menerima produk sayuran yang masih segar dengan mutu terbaik. 2.7 Pemasaran PT Saung Mirwan memproduksi produk yang berkualitas dan eksklusif. Hal tersebut sesuai dengan sasaran pasar PT Saung Mirwan. Sasaran pasar PT Saung Mirwan adalah pasar menengah ke atas sehingga PT Saung Mirwan selektif dalam memilih pelanggannya. PT Saung Mirwan dalam memasarkan produknya menggunakan sistem jual putus. PT Saung Mirwan hanya memasuki supermarket tertentu saja, seperti: Hero, Sogo, Club the Store, Diamond, Papaya, Ranch Market, beberapa restoran cepat saji seperti Mc. Donald dan KFC, perusahaan catering bertaraf internasional seperti ACS dan Indocater. Pihak-pihak yang ingin menjadi pelanggan PT Saung Mirwan harus membuat suatu perjanjian kerjasama atau MOU. Terkait dengan pembayaran, selama tiga bulan pertama dilakukan pembayaran secara cash and delivery. Selang waktu pembayaran adalah 7-30 hari. Setelah tiga bulan menjadi pelanggan perusahaan, PT Saung Mirwan melihat bagaimana perkembangan dari pelanggan baru tersebut dari sisi permintaan, kontinuitas dan pembayaran. Hal tersebut dijadikan bahan pertimbangan bagi PT Saung Mirwan untuk melakukan kerjasama selanjutnya.

11 18 PT Saung Mirwan juga merupakan salah satu perusahaan agribisnis yang mempunyai kemampuan mengekspor hasil produksinya secara berkesinambungan. Terdapat beberapa jenis sayuran yang diekspor secara rutin ke Hongkong, Taiwan, Singapura dan Jepang, seperti tomat ceri, tomat rianto (beef), zukini, kol, paprika dan kapri sebagai produk unggulan. Kegiatan ekspor sayuran telah dilakukan sejak tahun Sedangkan untuk ekspor stek bunga krisan ke Belanda baru dilakukan pada tahun Penjajagan awal telah juga dilakukan PT Saung Mirwan untuk kemungkinan memasarkan produk sayuran dan bunga ke Eropa, Amerika, Timur Tengah dan Jepang di masa mendatang. Pemesanan terhadap komiditi PT Saung Mirwan dapat dilakukan melalui telepon dan internet. Pemesanan melalui internet biasanya dilakukan untuk pasar ekspor. Pelanggan PT Saung Mirwan dapat melakukan order dalam bentuk standing order dan daily order. Pelanggan yang melakukan pesanan dalam bentuk standing order berkisar sekitar 70 persen dari total jumlah pelanggan. Pelanggan yang menghubungi PT Saung Mirwan untuk melakukan pemesanan merupakan permintaan aktual terhadap PT Saung Mirwan. Selanjutnya berdasarkan permintaan tersebut, PT Saung Mirwan berusaha memenuhi permintaan pelanggan tersebut baik dari sisi kuantitas, kualitas, maupun spesifikasi yang diinginkan oleh pelanggan. Salah satu strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT Saung Mirwan diantaranya dengan promosi. Promosi dilakukan ketika permintaan turun dan terjadi kelebihan produksi. Bentuk promosi ketika permintaan turun terdiri dari promo weekend dan promo leaflet. Perbedaan keduanya terletak pada jangka waktu promosi. Promo weekend hanya berlangsung selama tiga hari (Jumat, Sabtu dan Minggu), sedangkan promo leaflet berlangsung selama dua minggu. Promosi yang dilakukan ketika terjadi

12 19 kelebihan produksi adalah program best buy selama satu minggu. Program best buy dilakukan dengan cara menurunkan harga jual kepada pelanggan PT Saung Mirwan. Dalam hal ini, pelanggan membeli dalam jumlah yang lebih banyak dan menjualnya kembali dengan harga yang lebih murah. Strategi lain yang dilakukan adalah ketika jumlah pasokan tidak mencukupi. Dalam hal ini, PT Saung Mirwan memilih pelanggan yang diprioritaskan untuk dipenuhi permintaannya. Biasanya adalah para pelanggan standing order dan pelanggan yang menawarkan harga lebih baik dari pelanggan lainnya. 2.8 Pelayanan Terhadap Pelanggan PT Saung Mirwan berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada semua pelanggannya. Salah satu bentuk pelayanannya adalah melalu kesiapan setiap personil yang dapat dihubungi setiap saat. Pelanggan dapat membicarakan masalah yang terkait dengan pesanan, pertanyaan yang ingin diajukan juga penjelasan yang dibutuhkan. Selain itu, bentuk pelayanan lain adalah seperti pengiriman yang terjadwal sesuai dengan permintaan pelanggan. Karena sayruan mempunyai daya tahan yang tidak terlalu lama, maka sayuran setelah panen harus segera diproses dan diantar ke tempat penerimaan pelanggan dalam waktu yang singkat. PT Saung Mirwan juga dapat dan akan menyiapkan spesifikasi sayuran sesuai permintaan pelanggan, misalnya dalam hal bentuk, warna, ukuran, irisan dan sebagainya. Menyiapkan spesifikasi sesuai dengan permintaan pelanggan memiliki arti bahwa apa yang diinginkan oleh pelanggan akan diusahakan terpenuhi.

KAJIAN PERMASALAHAN PENERAPAN MANAJEMEN MUTU TERPADU (Kasus: CV. Putri Segar Lembang, Jawa Barat) Oleh : MOCHAMMAD MARWAN A

KAJIAN PERMASALAHAN PENERAPAN MANAJEMEN MUTU TERPADU (Kasus: CV. Putri Segar Lembang, Jawa Barat) Oleh : MOCHAMMAD MARWAN A KAJIAN PERMASALAHAN PENERAPAN MANAJEMEN MUTU TERPADU (Kasus: CV. Putri Segar Lembang, Jawa Barat) Oleh : MOCHAMMAD MARWAN A14103687 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMENAGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 1. Letak Geografis Kecamatan Megamendung merupakan salah satu Kecamatan yang berada

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 1. Letak Geografis Kecamatan Megamendung merupakan salah satu Kecamatan yang berada IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Kecamatan Megamendung merupakan salah satu Kecamatan yang berada dalam wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Berjarak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan ekonomi nasional di Indonesia. Hal ini disebabkan Indonesia

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan ekonomi nasional di Indonesia. Hal ini disebabkan Indonesia I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian merupakan salah satu sektor yang memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi nasional di Indonesia. Hal ini disebabkan Indonesia sebagai negara agraris

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM. Letak Geografi dan Wilayah Administratif. Keadaan Iklim dan Tanah. Luas Areal dan Tata Guna Lahan

KEADAAN UMUM. Letak Geografi dan Wilayah Administratif. Keadaan Iklim dan Tanah. Luas Areal dan Tata Guna Lahan 16 KEADAAN UMUM Letak Geografi dan Wilayah Administratif PT. Saung Mirwan berkantor pusat di Jl. Cikopo Selatan Dusun Pasir Muncang, Desa Sukamanah, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. Pembangunan hortikultura juga

PENDAHULUAN. dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. Pembangunan hortikultura juga PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hortikultura memegang peran penting dan strategis karena perannya sebagai komponen utama pada pola pangan harapan. Komoditas hortikultura khususnya sayuran dan buah-buahan

Lebih terperinci

ANALISIS ELEMEN-ELEMEN YANG BERPENGARUH PADA RANTAI PASOK BROKOLI DI PT SAYURAN SIAP SAJI ERNA SULISTYONINGSIH

ANALISIS ELEMEN-ELEMEN YANG BERPENGARUH PADA RANTAI PASOK BROKOLI DI PT SAYURAN SIAP SAJI ERNA SULISTYONINGSIH ANALISIS ELEMEN-ELEMEN YANG BERPENGARUH PADA RANTAI PASOK BROKOLI DI PT SAYURAN SIAP SAJI ERNA SULISTYONINGSIH DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN

Lebih terperinci

VI SISTEM KEMITRAAN PT SAUNG MIRWAN 6.1 Gambaran Umum Kemitraan Kedelai Edamame PT Saung Mirwan sangat menyadari adanya keterbatasan-keterbatasan.

VI SISTEM KEMITRAAN PT SAUNG MIRWAN 6.1 Gambaran Umum Kemitraan Kedelai Edamame PT Saung Mirwan sangat menyadari adanya keterbatasan-keterbatasan. VI SISTEM KEMITRAAN PT SAUNG MIRWAN 6.1 Gambaran Umum Kemitraan Kedelai Edamame PT Saung Mirwan sangat menyadari adanya keterbatasan-keterbatasan. Terutama dalam hal luas lahan dan jumlah penanaman masih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan di mata dunia internasional memiliki prospek bisnis hortikultura yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. dan di mata dunia internasional memiliki prospek bisnis hortikultura yang sangat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai salah satu negara agraris yang beriklim tropis dan di mata dunia internasional memiliki prospek bisnis hortikultura yang sangat cerah. Hortikultura

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang sangat beragam dan mayoritas penduduknya mempunyai mata pencaharian

I. PENDAHULUAN. yang sangat beragam dan mayoritas penduduknya mempunyai mata pencaharian 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang mempunyai kekayaan hayati yang sangat beragam dan mayoritas penduduknya mempunyai mata pencaharian dibidang pertanian. Sektor

Lebih terperinci

LAPORAN TANAMAN HIAS DAN BUNGA POTONG (AGH XXX) Kunjungan ke PT Saung Mirwan dan PDMA. Disusun oleh : Kelompok 5

LAPORAN TANAMAN HIAS DAN BUNGA POTONG (AGH XXX) Kunjungan ke PT Saung Mirwan dan PDMA. Disusun oleh : Kelompok 5 LAPORAN TANAMAN HIAS DAN BUNGA POTONG (AGH XXX) Kunjungan ke PT Saung Mirwan dan PDMA Disusun oleh : Kelompok 5 Juanita Elina Ryanda Rachmad M Nida Hanifah Indriani Adisti Rizkyarti Syhabuddin Al Tapsi

Lebih terperinci

PENANGANAN PASCA PANEN

PENANGANAN PASCA PANEN PENANGANAN PASCA PANEN Pasca Panen Sayuran yang telah dipanen memerlukan penanganan pasca panen yang tepat agar tetap baik mutunya atau tetap segar seperti saat panen. Selain itu kegiatan pasca panen dapat

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN Latar Belakang

I PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN Subsektor hortikultura merupakan bagian dari sektor pertanian yang mempunyai peran penting dalam menunjang peningkatan perekonomian nasional dewasa ini. Subsektor ini

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 40 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan PT Saung Mirwan adalah perusahaan agribisnis yang memproduksi berbagai sayuran hidroponik maupun konvensional. Komoditi yang diproduksi diantaranya

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PT. FLORIBUNDA

V. GAMBARAN UMUM PT. FLORIBUNDA V. GAMBARAN UMUM PT. FLORIBUNDA 5.1 Sejarah Perkembangan PT. Floribunda Semula PT. Floribunda merupakan sebuah rumah peristirahatan bagi pemiliknya, Reane Tambayong pada tahun 1984. Lokasi PT. Floribunda

Lebih terperinci

Lampiran 1. Proyeksi Konsumsi Kedelai di Indonesia Tahun Tahun Konsumsi/capita (kg/th) Proyeksi Penduduk (000 Jiwa)

Lampiran 1. Proyeksi Konsumsi Kedelai di Indonesia Tahun Tahun Konsumsi/capita (kg/th) Proyeksi Penduduk (000 Jiwa) LAMPIRAN 201 Lampiran 1. Proyeksi Konsumsi Kedelai di Indonesia Tahun 2009-2025 Tahun Konsumsi/capita (kg/th) Proyeksi Penduduk (000 Jiwa) Pertumbuhan Penduduk (%) Total Konsumsi (000 ton) 2009 2010 2011

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Produksi Tanaman Sayuran di Indonesia Tahun Produksi (Ton)

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Produksi Tanaman Sayuran di Indonesia Tahun Produksi (Ton) I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wortel merupakan salah satu tanaman sayuran yang digemari masyarakat. Komoditas ini terkenal karena rasanya yang manis dan aromanya yang khas 1. Selain itu wortel juga

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN KEADAAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Vin s Berry Park Vin s Berry Park adalah sebuah merek dagang milik PT Putra Agro Tunas Harapan yang berada di bawah Yayasan PATUHA. Vin s Berry Park bergerak di bidang budidaya,

Lebih terperinci

Gambar 18. Denah Lokasi PT Momenta Agrikultura, Desa Kayuambon, Kecamatan Lembang

Gambar 18. Denah Lokasi PT Momenta Agrikultura, Desa Kayuambon, Kecamatan Lembang 107 Lampiran 1. Denah Wilayah Desa Kayuambon Gambar 17. Denah Wilayah Desa Kayuambon Gambar 18. Denah Lokasi PT Momenta Agrikultura, Desa Kayuambon, Kecamatan Lembang 108 Lampiran 1. Denah Wilayah Desa

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki berbagai macam potensi sumber daya alam yang melimpah serta didukung dengan kondisi lingkungan, iklim, dan cuaca yang

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA PEMASARAN SAYURAN BERNILAI EKONOMI TINGGI

ANALISIS STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA PEMASARAN SAYURAN BERNILAI EKONOMI TINGGI LAPORAN KEGIATAN KAJIAN ISU-ISU AKTUAL KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN 2013 ANALISIS STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA PEMASARAN SAYURAN BERNILAI EKONOMI TINGGI Oleh: Erwidodo PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Potensi Daerah Kabupaten Lampung Tengah Kabupaten Lampung Tengah terletak pada bagian tengah Provinsi Lampung dengan luas areal seluas 4.789,82 km 2. Kabupaten Lampung Tengah

Lebih terperinci

IV. MODEL RANTAI PASOKAN KRISAN

IV. MODEL RANTAI PASOKAN KRISAN IV. MODEL RANTAI PASOKAN KRISAN A. STRUKTUR JARINGAN RANTAI PASOKAN A.1 Anggota Rantai Pasokan dan Aliran Komoditas Anggota rantai pasokan meliputi semua perusahaan dan organisasi yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan Ekspor Buah-Buahan Indonesia Tahun Volume (Kg) Nilai (US $) Volume (Kg)

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan Ekspor Buah-Buahan Indonesia Tahun Volume (Kg) Nilai (US $) Volume (Kg) I. PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki potensi yang besar dalam menghasilkan produksi pertanian. Hortikultura merupakan salah satu sub sektor pertanian yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan perkembangan ekonomi Indonesia. Hal ini dikarenakan sektor pertanian

Lebih terperinci

OPTIMASI PRODUKSI KOMODITI SAYURAN (Kasus di PT Saung Mirwan Divisi Produksi, Kebun Cipanas)

OPTIMASI PRODUKSI KOMODITI SAYURAN (Kasus di PT Saung Mirwan Divisi Produksi, Kebun Cipanas) OPTIMASI PRODUKSI KOMODITI SAYURAN (Kasus di PT Saung Mirwan Divisi Produksi, Kebun Cipanas) Oleh : AGUS SUWITO NRP A 14104507 PROGRAM SAHJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGIUBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

VI KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN

VI KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN VI KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN Karakteristik umum dari responden pada penelitian ini diidentifikasi berdasarkan jenis kelamin, usia, status pernikahan, tingkat pendidikan, pendapatan di luar usahatani

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Persentase Produk Domestik Bruto Pertanian (%) * 2009** Lapangan Usaha

I. PENDAHULUAN. Persentase Produk Domestik Bruto Pertanian (%) * 2009** Lapangan Usaha I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber pertumbuhan ekonomi yang sangat potensial dalam pembangunan sektor pertanian adalah hortikultura. Seperti yang tersaji pada Tabel 1, dimana hortikultura yang termasuk

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM Sejarah Perusahaan, Letak Geografis, dan Keadaan Iklim

KEADAAN UMUM Sejarah Perusahaan, Letak Geografis, dan Keadaan Iklim 12 KEADAAN UMUM Sejarah Perusahaan, Letak Geografis, dan Keadaan Iklim PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis khususnya budidaya sayuran hidroponik

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Deskripsi Lokasi Lokasi usaha peternakan sapi perah PT. Rejo Sari Bumi Unit Tapos terletak di Jalan Veteran 3 Kp. Tapos Desa Citapen Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor,

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Bintaro Fish Center merupakan salah satu usaha yang bergerak dalam produksi lobster air tawar (jenis red claw) dan memperdagangkannya

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. 4 Pengertian Manajemen Risiko [26 Juli 2011]

TINJAUAN PUSTAKA. 4  Pengertian Manajemen Risiko [26 Juli 2011] II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sumber-sumber Risiko Risiko dapat dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya akibat buruk (kerugian) yang tidak diinginkan, atau tidak terduga. Risiko dapat terjadi pada pelayanan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agribisnis merupakan serangkaian kegiatan yang terkait dengan upaya peningkatan nilai tambah kekayaan sumber daya alam hayati, yang dulu lebih berorientasi kepada

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. (b) Mewujudkan suatu keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.

I. PENDAHULUAN. (b) Mewujudkan suatu keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara tradisional Indonesia adalah negara agraris yang banyak bergantung pada aktivitas dan hasil pertanian, dapat diartikan juga sebagai negara yang mengandalkan sektor

Lebih terperinci

PROPOSAL KERJASAMA INVESTASI AGROBISNIS JAHE GAJAH

PROPOSAL KERJASAMA INVESTASI AGROBISNIS JAHE GAJAH PROPOSAL KERJASAMA INVESTASI AGROBISNIS JAHE GAJAH (Januari 2016) CV. AGRO BINTANG SEJAHTERA Jl. Terusan Noch Kartanegara No. 1A Kel. Kota Wetan Kec. Garut Kota Kab. Garut Jawa Barat Hp. 081321801417 (Khaerul

Lebih terperinci

Lapangan Usaha. Sumber : Badan Pusat Statistik (2012) 1

Lapangan Usaha. Sumber : Badan Pusat Statistik (2012) 1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertanian merupakan salah satu sektor strategis yang memberikan kontribusi dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Hal ini dikarenakan sebagian besar masyarakat Indonesia

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi secara keseluruhan.

PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi secara keseluruhan. PENDAHULUAN Latar Belakang Sejarah menunjukkan bahwa sektor pertanian di Indonesia telah memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi secara keseluruhan. Beberapa peran penting sektor pertanian antara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi perdagangan memberikan peluang. peluang karena pasar komoditas akan semakin luas sejalan dengan

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi perdagangan memberikan peluang. peluang karena pasar komoditas akan semakin luas sejalan dengan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi dan liberalisasi perdagangan memberikan peluang sekaligus tantangan baru yang harus dihadapi dalam pembangunan pertanian di masa depan. Globalisasi dan liberalisasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu produk pertanian Indonesia adalah produk holtikultura. Salah satu produk holtikultura adalah sayur-sayuran. Sayuran merupakan sebutan umum bagi hasil pertanian

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Agribisnis Cabai Merah

II. TINJAUAN PUSTAKA Agribisnis Cabai Merah II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Agribisnis Cabai Merah Cabai merah (Capsicum annuum) merupakan tanaman hortikultura sayursayuran buah semusim untuk rempah-rempah, yang di perlukan oleh seluruh lapisan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Agribisnis menurut Arsyad dalam Firdaus (2008:7) adalah suatu kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Agribisnis menurut Arsyad dalam Firdaus (2008:7) adalah suatu kesatuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Agribisnis menurut Arsyad dalam Firdaus (2008:7) adalah suatu kesatuan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil

Lebih terperinci

HIDROPONIK, AEROPONIK, VERTIKULTUR DAN TABULAMPOT (BUDIDAYA TANAMAN NON KONVENSIONAL) 3 SKS (2-1)

HIDROPONIK, AEROPONIK, VERTIKULTUR DAN TABULAMPOT (BUDIDAYA TANAMAN NON KONVENSIONAL) 3 SKS (2-1) HIDROPONIK, AEROPONIK, VERTIKULTUR DAN TABULAMPOT (BUDIDAYA TANAMAN NON KONVENSIONAL) 3 SKS (2-1) MINGGU KE JADWAL KULIAH MK HIDROPONIK POKOK BAHASAN MATERI TIM DOSEN I Pendahuluan 1. Penjelasan aturan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN * Keterangan : *Angka ramalan PDB berdasarkan harga berlaku Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura (2010) 1

I PENDAHULUAN * Keterangan : *Angka ramalan PDB berdasarkan harga berlaku Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura (2010) 1 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN Sektor pertanian terdiri dari beberapa sub sektor, yaitu tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan, dimana keempat sub sektor tersebut mempunyai peranan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. tahun ke tahun, baik untuk pemenuhan kebutuhan domestik maupun ekspor,

PENDAHULUAN. tahun ke tahun, baik untuk pemenuhan kebutuhan domestik maupun ekspor, PENDAHULUAN Latar Belakang Sayuran merupakan salah satu produk pertanian yang penting bagi ketahanan pangan nasional. Selain pangsa pasarnya yang terus meningkat dari tahun ke tahun, baik untuk pemenuhan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PASAR BUNGA RAWABELONG

V. GAMBARAN UMUM PASAR BUNGA RAWABELONG V. GAMBARAN UMUM PASAR BUNGA RAWABELONG 5.1. Pasar Bunga Rawabelong 5.1.1. Sejarah Pasar Bunga Rawabelong Pasar Bunga Rawabelong merupakan salah satu pasar yang dijadikan Pusat Promosi dan Pemasaran Hortikultura.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan negara yang sangat mendukung untuk pengembangan agribisnis

BAB I PENDAHULUAN. merupakan negara yang sangat mendukung untuk pengembangan agribisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sayuran berperan sebagai sumber karbohidrat, protein nabati, vitamin, dan mineral serta bernilai ekonomi tinggi. Sayuran memiliki keragaman yang sangat banyak baik

Lebih terperinci

STRATEGI KEMITRAAN AGRIBISNIS BERKELANJUTAN. Makna Bisnis Sayuran Bagi Petani: Mencari Keuntungan dari Hasil Usahataninya

STRATEGI KEMITRAAN AGRIBISNIS BERKELANJUTAN. Makna Bisnis Sayuran Bagi Petani: Mencari Keuntungan dari Hasil Usahataninya STRATEGI KEMITRAAN AGRIBISNIS BERKELANJUTAN Pola kemitraan secara konsep terbukti memiliki beberapa kelemahan dalam praktek atau penerapannya di lapangan. Studi ini menemukan beberapa kelemahan tersebut

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Gambaran Umum Desa Pakembinangun

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Gambaran Umum Desa Pakembinangun V. GAMBARAN UMUM 5.1. Gambaran Umum Desa Pakembinangun Desa Pakembinangun, terletak Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa Pakembinangun berada pada ketinggian sekitar 500

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Sebaran Struktur PDB Indonesia Menurut Lapangan Usahanya Tahun

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Sebaran Struktur PDB Indonesia Menurut Lapangan Usahanya Tahun I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan penting dalam perekonomian Indonesia terutama dalam pembentukan PDB (Produk Domestik Bruto). Distribusi PDB menurut sektor ekonomi atau

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Arah kebijakan pembangunan pertanian yang dituangkan dalam rencana

I. PENDAHULUAN. Arah kebijakan pembangunan pertanian yang dituangkan dalam rencana 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Arah kebijakan pembangunan pertanian yang dituangkan dalam rencana strategis tahun 2010-2014 adalah terwujudnya pertanian industrial unggul berkelanjutan yang berbasis

Lebih terperinci

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Saluran Pemasaran Cabai Rawit Merah Saluran pemasaran cabai rawit merah di Desa Cigedug terbagi dua yaitu cabai rawit merah yang dijual ke pasar (petani non mitra) dan cabai

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi PT. Agung Sumatera Samudera Abadi secara legalitas berdiri pada tanggal 25 Januari 1997 sesuai dengan akta pendirian perseroan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum dan Geografis Penelitian dilakukan di Desa Lebak Muncang, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung. Desa Lebak Muncang ini memiliki potensi yang baik dalam

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN III. METODOLOGI PENELITIAN Produksi bunga krisan yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun memberikan kontribusi yang positif kepada petani dalam peningkatan kesejahteraan mereka.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan salah satu basis ekonomi kerakyatan di Indonesia.

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan salah satu basis ekonomi kerakyatan di Indonesia. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian merupakan salah satu basis ekonomi kerakyatan di Indonesia. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang selama ini masih diandalkan karena sektor pertanian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara agraris yang subur tanahnya dan berada di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara agraris yang subur tanahnya dan berada di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara agraris yang subur tanahnya dan berada di daerah tropis karena dilalui garis khatulistiwa. Tanah yang subur dan beriklim tropis

Lebih terperinci

Bab 3. Gambaran umum perusahaan

Bab 3. Gambaran umum perusahaan Bab 3 Gambaran umum perusahaan 3.1 Profil perusahaan PT. Cibodas Golf Park merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyewaan lapangan golf untuk individu yang hanya hobi bermain maupun untuk

Lebih terperinci

BAB IX ANALISIS PEMASARAN PEPAYA SPO DAN PEPAYA NON SPO. memindahkan suatu produk dari titik produsen ke titik konsumen.

BAB IX ANALISIS PEMASARAN PEPAYA SPO DAN PEPAYA NON SPO. memindahkan suatu produk dari titik produsen ke titik konsumen. BAB IX ANALISIS PEMASARAN PEPAYA SPO DAN PEPAYA NON SPO Pemasaran adalah suatu runtutan kegiatan atau jasa yang dilakukan untuk memindahkan suatu produk dari titik produsen ke titik konsumen. Kelompok

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Data Perusahaan 2.1.1 Identitas Perusahaan Gambar 2.1 Logo PT Mindreach Consulting Sumber: www.mindreachconsulting.com Mindreach Consulting adalah perusahaan yang dinamis,

Lebih terperinci

MANFAAT KEMITRAAN USAHA

MANFAAT KEMITRAAN USAHA MANFAAT KEMITRAAN USAHA oleh: Anwar Sanusi PENYULUH PERTANIAN MADYA pada BAKORLUH (Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian,Perikanan dan Kehutanan Prov.NTB) Konsep Kemitraan adalah Kerjasama antara usaha

Lebih terperinci

PROFIL PERUSAHAAN Sejarah Parung Farm Letak Geografis dan Iklim

PROFIL PERUSAHAAN Sejarah Parung Farm Letak Geografis dan Iklim 19 PROFIL PERUSAHAAN Sejarah Parung Farm Parung Farm merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang agribisnis sayuran. Parung Farm mengawali usaha pada November 1998 dengan melakukan pelatihan budidaya

Lebih terperinci

HIDROPONIK, AEROPONIK, VERTIKULTUR DAN TABULAMPOT (BUDIDAYA TANAMAN NON KONVENSIONAL) 3 SKS (2-1)

HIDROPONIK, AEROPONIK, VERTIKULTUR DAN TABULAMPOT (BUDIDAYA TANAMAN NON KONVENSIONAL) 3 SKS (2-1) HIDROPONIK, AEROPONIK, VERTIKULTUR DAN TABULAMPOT (BUDIDAYA TANAMAN NON KONVENSIONAL) 3 SKS (2-1) MINGGU KE JADWAL KULIAH MK HIDROPONIK POKOK BAHASAN MATERI TIM DOSEN I Pendahuluan 1. Penjelasan aturan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Program pembangunan nasional yang dilaksanakan pada berbagai sektor

I. PENDAHULUAN. Program pembangunan nasional yang dilaksanakan pada berbagai sektor I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program pembangunan nasional yang dilaksanakan pada berbagai sektor selama ini telah menunjukkan keberhasilan. Salah satu keberhasilan pembangunan yang dapat dirasakan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Standar Mutu Bunga Krisan Berdasarkan SNI

Lampiran 1. Standar Mutu Bunga Krisan Berdasarkan SNI Lampiran 1. Standar Mutu Bunga Krisan Berdasarkan SNI 01-4478-1988 No Jenis Uji Satuan Kelas Mutu AA A B C 1 Panjang tangkai cm minimum Tipe standar 76 70 61 Asalan Tipe spray - Aster 76 70 61 Asalan -

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN (%) (%) (%) Buahbuahan , , , ,81

I PENDAHULUAN (%) (%) (%) Buahbuahan , , , ,81 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki potensi yang besar dalam menghasilkan produksi pertanian. Hortikultura merupakan salah satu sub sektor pertanian yang mampu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 109 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan pengolahan dan hasil analisis data yang telah penulis lakukan dalam penelitian tentang Pengaruh Agribisnis Hortikultura Terhadap Kesejahteraan

Lebih terperinci

5. STA CIGOMBONG KABUPATEN CIANJUR

5. STA CIGOMBONG KABUPATEN CIANJUR 5. STA CIGOMBONG KABUPATEN CIANJUR Nama Alamat Pengelola Kontak person Telp/Fax Komoditi Penanggung Jawab Operasional : STA Cigombong : Jl. Raya Cigombong Ciherang No 71 Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang mempunyai iklim tropis, berpeluang besar bagi pengembangan budidaya tanaman buah-buahan, terutama buah-buahan tropika.

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Wilayah dan Topografi 5.2. Jumlah Kepala Keluarga (KK) Tani dan Status Penguasaan Lahan di Kelurahan Situmekar

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Wilayah dan Topografi 5.2. Jumlah Kepala Keluarga (KK) Tani dan Status Penguasaan Lahan di Kelurahan Situmekar V. GAMBARAN UMUM 5.1. Wilayah dan Topografi Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada koordinat 106 0 45 50 Bujur Timur dan 106 0 45 10 Bujur Timur, 6 0 49 29 Lintang Selatan dan

Lebih terperinci

VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI

VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI 6.1. Proses Budidaya Ganyong Ganyong ini merupakan tanaman berimpang yang biasa ditanam oleh petani dalam skala terbatas. Umbinya merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kawasan industri, perumahan dan gedung- gedung. perkebunan dapat meningkatkan penghasilan penduduk. Apabila ditinjau dari

BAB I PENDAHULUAN. kawasan industri, perumahan dan gedung- gedung. perkebunan dapat meningkatkan penghasilan penduduk. Apabila ditinjau dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki tanah yang sangat subur dan bisa dimanfaatkan untuk pertanian dan perkebunan, seperti padi, jagung, kopi, teh, cengkeh dan lain

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PETERNAKAN MAJU BERSAMA. 5.1.Gambaran Umum Desa Cikarawang

V. GAMBARAN UMUM PETERNAKAN MAJU BERSAMA. 5.1.Gambaran Umum Desa Cikarawang V. GAMBARAN UMUM PETERNAKAN MAJU BERSAMA 5.1.Gambaran Umum Desa Cikarawang Desa Cikarawang merupakan salah satu desa yang yang berada dalam wilayah administrasi Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor Jawa Barat.

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN Latar Belakang

I PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN Pertanian merupakan salah satu sektor kehidupan yang bidang pekerjaannya berhubungan dengan pemanfaatan alam sekitar dengan menghasilkan produk pertanian yang diperlukan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Permasalahan yang terjadi di CARLogistik termasuk kategori kompleks. Berdasarkan hasil analisis dan observasi data yang peneliti lakukan, diperoleh kesimpulan

Lebih terperinci

GAMBARAN PENERAPAN POLA KEMITRAAN AGRIBISNIS SAYURAN DI JAWA BARAT. Pengertian Pola Kemitraan sebagai Suatu Inovasi

GAMBARAN PENERAPAN POLA KEMITRAAN AGRIBISNIS SAYURAN DI JAWA BARAT. Pengertian Pola Kemitraan sebagai Suatu Inovasi GAMBARAN PENERAPAN POLA KEMITRAAN AGRIBISNIS SAYURAN DI JAWA BARAT Pengertian Pola Kemitraan sebagai Suatu Inovasi Konsep kemitraan mengacu pada konsep kerjasama antara usaha kecil dengan usaha menengah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki areal perkebunan yang luas.

I. PENDAHULUAN. Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki areal perkebunan yang luas. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki areal perkebunan yang luas. Komoditas yang ditanami diantaranya kelapa sawit, karet, kopi, teh, kakao, dan komoditas

Lebih terperinci

BAB III KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 18 BAB III KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1 Letak Geografis dan Luas Kecamatan Sukanagara secara administratif termasuk dalam Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Letak Kabupaten Cianjur secara geografis

Lebih terperinci

NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M ( ) R

NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M ( ) R USAHA TELUR ASIN NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M (0610963043) R. YISKA DEVIARANI S (0610963045) SHANTY MESURINGTYAS (0610963059) WIDIA NUR D (0610963067) YOLANDA KUMALASARI (0610963071) PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

PROFIL PETANI SAYURAN

PROFIL PETANI SAYURAN PROFIL PETANI SAYURAN Seperti telah dijelaskan pada bagian-bagian sebelumnya, penelitian ini dilakukan di empat kabupaten penghasil sayuran dataran tinggi di Jawa Barat dengan pemilihan beberapa lokasi

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat - 1 - Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PASAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komoditas hortikultura merupakan komoditas potensial yang mempunyai nilai ekonomi dan permintaan pasar yang tinggi. Luas wilayah Indonesia dengan keragaman agroklimatnya

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 5 Khasiat Buah Khasiat Cabai Merah.

II. TINJAUAN PUSTAKA. 5 Khasiat Buah Khasiat Cabai Merah. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Cabai Merah Keriting Cabai merah keriting atau lombok merah (Capsicum annum, L) merupakan tanaman hortikultura sayur sayuran semusim untuk rempah-rempah yang diperlukan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 28 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT. X PT. X adalah salah satu perusahaan agribisnis sayuran yang berlokasi di Jakarta Pusat. PT. X berdiri pada tahun 1998. Visi PT. X yaitu menjadikan produk

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BPS. 2012

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BPS. 2012 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Cabai merupakan salah satu komoditas hortikultura yang dibutuhkan dan dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Menurut Direktorat Jenderal Hortikultura (2008) 1 komoditi

Lebih terperinci

SALURAN DISTRIBUSI JAMUR TIRAM PUTIH DI P4S CIJULANG ASRI DALAM MENINGKATKAN KEUNTUNGAN. Annisa Mulyani 1 Sri Nofianti 2 RINGKASAN

SALURAN DISTRIBUSI JAMUR TIRAM PUTIH DI P4S CIJULANG ASRI DALAM MENINGKATKAN KEUNTUNGAN. Annisa Mulyani 1 Sri Nofianti 2 RINGKASAN SALURAN DISTRIBUSI JAMUR TIRAM PUTIH DI P4S CIJULANG ASRI DALAM MENINGKATKAN KEUNTUNGAN Annisa Mulyani 1 Sri Nofianti 2 RINGKASAN Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam memasarkan sebuah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. akan tetapi juga berperan bagi pembangunan sektor agrowisata di Indonesia.

I. PENDAHULUAN. akan tetapi juga berperan bagi pembangunan sektor agrowisata di Indonesia. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Usaha agribisnis tanaman hias saat ini sedang berkembang cukup pesat. Tanaman hias tidak hanya berperan dalam pembangunan sektor pertanian, akan tetapi juga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin meningkatnya pemesanan oleh masyarakat. Oleh karena itu PT. PANCA BUDI IDAMAN lebih meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan BAB II DESA PULOSARI 2.1 Keadaan Umum Desa Pulosari 2.1.1 Letak Geografis, Topografi, dan Iklim Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Provinsi

Lebih terperinci

4. ANALISIS SISTEM 4.1 Kondisi Situasional

4. ANALISIS SISTEM 4.1 Kondisi Situasional 83 4. ANALISIS SISTEM 4.1 Kondisi Situasional Produktivitas gula yang cenderung terus mengalami penurunan disebabkan efisiensi industri gula secara keseluruhan, mulai dari pertanaman tebu hingga pabrik

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. A. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III PENYAJIAN DATA. A. Gambaran Umum Objek Penelitian BAB III PENYAJIAN DATA A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah berdiri PT Mitratani 27 Jember merupakan salah satu anak perusahaan PTPN X yang bergerak secara khusus dalam bidang agroindustri yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah Produk hortikultura tomat dapat dikatakan sebagai produk yang dikonsumsi pada kualitas tinggi, tetapi tidak mudah menanganinya. Penangan pengemasan pascapanen

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR TA ANALISIS STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA PEMASARAN SAYURAN BERNILAI EKONOMI TINGGI

LAPORAN AKHIR TA ANALISIS STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA PEMASARAN SAYURAN BERNILAI EKONOMI TINGGI LAPORAN AKHIR TA. 2013 ANALISIS STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA PEMASARAN SAYURAN BERNILAII EKONOMI TINGG GI Oleh: Henny Mayrowani Nur Khoiriyahh Agustin Dewa Ketut Sadra Swastika Miftahul Azis Erna Maria Lokollo

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi perdagangan memberikan peluang sekaligus

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi perdagangan memberikan peluang sekaligus I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi dan liberalisasi perdagangan memberikan peluang sekaligus tantangan baru yang harus dihadapi dalam pembangunan pertanian ke depan. Globalisasi dan liberasi

Lebih terperinci

6. Anggota PERHEPI ( 2011 sekarang )

6. Anggota PERHEPI ( 2011 sekarang ) Nama : Ir. I Made Donny Waspada T T L : Bandung, 11 April 1960 Pendidikan : S1 Agribisnis IPB (1985) Hobby : Silaturahmi, Balap Motor, Bowling, Jalan-jalan Pengalaman Organisasi : 1. Anggota HMI ( 1980

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB V GAMBARAN UMUM WILAYAH BAB V GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1 Karakteristik Wilayah Kecamatan Pacet merupakan salah satu Kecamatan yang berada di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Kecamatan ini berada di bagian utara kota Cianjur. Wilayah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kualitas produk melalui usaha diversifikasi, intensifikasi, ekstensifikasi dan

I. PENDAHULUAN. kualitas produk melalui usaha diversifikasi, intensifikasi, ekstensifikasi dan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan pertanian terus diarahkan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produk melalui usaha diversifikasi, intensifikasi, ekstensifikasi dan rehabilitasi pertanian

Lebih terperinci

VIII. IDENTIFIKASI FAKTOR STRATEGIS. kelemahan PKPBDD merupakan hasil identifikasi dari faktor-faktor internal dan

VIII. IDENTIFIKASI FAKTOR STRATEGIS. kelemahan PKPBDD merupakan hasil identifikasi dari faktor-faktor internal dan VIII. IDENTIFIKASI FAKTOR STRATEGIS Faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan PKPBDD merupakan hasil identifikasi dari faktor-faktor internal dan eksternal yang telah

Lebih terperinci

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL 6.1 Aspek Pasar Dalam menjalankan usaha sebaiknya terlebih dahulu mengetahui aspek pasar yang akan dimasuki oleh produk yang akan dihasilkan oleh usaha yang akan

Lebih terperinci

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan CV. Kurnia Agung adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan alat alat tulis untuk digunakan oleh konsumen akhir. CV. Kurnia Agung

Lebih terperinci