IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IV. HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT MBK (Mitra Bisnis Keluarga) adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan mikro. PT. MBK didirikan pada tanggal 19 September 2003, sedangkan untuk Cabang Bogor didirikan pada tanggal 19 September Tujuan didirikannya perusahaan ini adalah untuk mendorong pengembangan usaha mikro dan kecil untuk keluarga pra sejahtera. PT MBK memberikan layanan pinjaman atau kredit kepada masyarakat (khusus untuk para wanita dari keluarga yang kurang mampu) terutama di daerah pedesaan tanpa jaminan atau penjamin, atas dasar saling percaya, partisipasi, dapat dipertanggungjawabkan, transparan, dukungan dan pengaruh sesama. PT. MBK berlokasi di Ruko Asiatic B 15 No.59, Taman Ubud, Jl. Permata Sari, Lippo Karawaci Barat, Kabupaten Tangerang, Hingga saat ini PT MBK sudah memiliki 8 cabang dengan 53 region. Lokasi cabang dan jumlah region PT. MBK dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Lokasi cabang dan jumlah region pada masing-masing cabang PT MBK No Jumlah Lokasi Cabang Region 1 Kabupaten Tangerang 12 2 Kabupaten Bogor 9 3 Kabupaten Sukabumi 7 4 Kabupaten Bandung Selatan 8 5 Kabupaten Bandung Barat 5 6 Kabupaten Garut Utara 6 7 Kabupaten Garut Selatan 3 8 Kabupaten Tasikmalaya 3 Hingga saat ini PT MBK sudah memiliki sekitar nasabah diseluruh cabang. PT MBK memfokuskan diri secara khusus untuk membantu wanita dari golongan ekonomi lemah. Sistem kredit atau pinjaman yang diterapkan mencakup delapan prinsip, yaitu: 1. Memberikan kredit/pinjaman kecil untuk membantu kegiatan penambahan penghasilan (sebesar Rp ,00 untuk pinjaman pertama) yang harus dikembalikan dengan mencicil selama jangka waktu lima puluh minggu. 23

2 2. Tanpa jaminan dan tanpa penjamin, melainkan dengan pengaruh dan dukungan kelompok. 3. Peminjam adalah anggota kelompok yang keanggotaannya dipilih sendiri dan juga merupakan anggota kumpulan (gabungan dari beberapa kelompok sebanyak 25 orang wanita). 4. Peminjam harus membayar cicilan pinjaman secara penuh selama jangka waktu yang telah ditentukan. 5. Peminjam harus menghindari pertemuan rutin mingguan di kumpulan, dan membayar cicilan mingguan. 6. Pinjaman harus digunakan hanya untuk kegiatan penambahan penghasilan yang disetujui. 7. Staf lapangan PT MBK mengunjungi anggota di tempat tinggal nasabah 8. PT MBK menarik biaya administrasi untuk menutupi biaya operasional maupun biaya memperoleh dana Visi dan Misi Perusahaan PT MBK memiliki visi Menyediakan akses modal usaha mikro dan kecil kepada keluarga yang tertinggal di Indonesia khusus di daerah desa dan kota kecil, dengan pelayanan jujur, tepat waktu, dan efisien. Misi PT MBK yaitu Membuat sesuatu yang berbeda di dunia, untuk meningkatkan kehidupan masyarakat yang kurang mampu di Indonesia Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menggambarkan kerjasama orang-orang dalam seluruh kegiatan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Struktur organisasi yang baik menggambarkan pembagian tugas, rentang kekuasaan, dan jenjang pengawasan, pendelegasian wewenang dan tanggung jawab. PT MBK dipimpin oleh seorang Direktur Manajer yang membawahi lima manajer, yaitu: manajer keuangan dan akunting, manajer audit internal, manajer MIS dan administrasi, manajer SDM, dan manajer ekspansi bisnis, serta koordinator wilayah/kepala cabang di setiap cabang PT MBK diseluruh Indonesia. PT MBK bekerja sama dengan lembaga-lembaga keuangan dunia seperti Hivos, 24

3 Cordaid, Unitus, Dignity Fund, dan Microcredit Enterprises. Untuk lebih lengkapnya mengenai struktur organisasi dapat dilihat pada Lampiran 1. Tugas dan wewenang dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut: 1. Direktur Manajer Direktur Manajer merupakan pimpinan tertinggi di perusahaan dan bertanggung jawab atas kegiatan perusahaan serta menentukan target laba perusahaan. Direktur Manajer memiliki wewenang untuk memberikan petunjuk dan pengarahan kepada para manajer dan kepala cabang tentang kebijaksanaan operasional perusahaan. 2. Manajer Keuangan dan Akunting Manajer Keuangan bertanggung jawab kepada Direktur Manajer atas masalah keuangan perusahaan. Manajer keuangan berperan dalam menangani pencatatan akuntansi, seperti mencatat arus kas masuk dan keluar, pembayaran kredit, pembayaran upah pegawai, pembayaran pembelian suatu barang, dan pembuatan laporan keuangan seperti laporan rugi-laba, neraca, dan pembayaran pajak perusahaan. 3. Manajer Audit Internal Manajer Audit Internal berperan dalam mengaudit kegiatan-kegiatan perusahaan mulai dari keuangan sampai dengan kegiatan seluruh karyawan dalam perusahaan. 4. Manajer MIS dan Administrasi Manajer MIS dan Administrasi bertanggung jawab kepada Direktur Manajer dalam hal sistem informasi dan administrasi perusahaan. Manajer MIS dan administrasi berperan dalam mengumpulkan dan mengolah data untuk menhasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan management di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian perusahaan. 5. Manajer SDM Manajer SDM bertanggung jawab kepada Direktur Manajer dalam hal ketenagakerjaan dan kesejahteraan karyawan, memberikan pelatihan bagi karyawan baru dan menjamin kesehatan dan keselamatan kerja karyawan. 25

4 6. Manajer ekspansi bisnis Manajer ekspansi bisnis bertanggung jawab kepada Direktur Manajer dalam hal Perluasan atau expansi bisnis perusahaan untuk mencapai efisiensi, menjadi lebih kompetitif, serta untuk meningkatkan keuntungan atau profit perusahaan 7. Kepala Cabang (Koordinator Wilayah) Kepala Cabang (Koordinator Wilayah) memimpin beberapa Kepala Region, dan secara umum mempunyai kewajiban memfasilitasi pekerjaan Kepala Region. Kepala Cabang merupakan penghubung utama antara Kepala Region dengan kantor pusat. Kewajiban utamanya adalah untuk memastikan bahwa cabang terus melakukan penerimaan anggota baru sesuai dengan misi perusahaan, serta memastikan para karyawan mematuhi peraturan dan prosedur yang telah ditetapkan perusahaan. 8. Kepala Region Kepala Region bertanggung jawab atas kemajuan wilayah/region yang dipimpinnya. Seorang Kepala Region memiliki tugas mempertahankan 100 persen angka pengembalian pinjaman dari nasabah PT MBK, serta kompeten dalam membuat rencana dan pelaksanaan perluasan kegiatan wilayah/region seperti yang telah disetujui kantor pusat, termasuk membentuk kumpulan baru dan kebutuhan pencairan dana. Kepala Region juga harus kompeten dalam hal sistem akuntansi dan administrasi region, termasuk menangani buku kas, sistem penyimpanan arsip/dokumen, serta mengatur dan memelihara aset wilayah/region yang dipimpinnya. 9. Wakil Kepala Region Wakil Kepala Region bertugas membantu Kepala Region mencari nasabah wanita kurang mampu di tingkat wilayah/region sesuai dengan sistem pemberian kredit yang ditetapkan perusahaan. Wakil Kepala Region juga bertugas membantu Kepala Region untuk melayani para peminjam, dan mendampingi Kepala Region dalam seluruh kegiatan pelaksanaan dan pengelolaan kantor di wilayah/region yang dipimpinnya dalam hal manajemen, pengawasan, pembukuan, dan administrasi wilayah/region. 26

5 10. Staf Lapang Staf lapang bertugas sebagai pengatur kumpulan-kumpulan, termasuk menerapkan disiplin kumpulan dalam hal kehadiran dan pembayaran cicilan, efisiensi pengumpulan cicilan, melakukan proses pinjaman lanjutan dan melakukan pemeriksaan penggunaan dana pinjaman. 11. Internal Auditor Internal Auditor dan stafnya mengunjungi tiap region di masing-masing cabang Kota setiap enam bulan sekali untuk melakukan audit internal. Tim audit harus mengevaluasi hasil kerja tiap personil lapangan (Staf Lapangan, Kepala Region, dan Koordinator Wilayah) dan memeriksa apakah prosedur yang ada dalam pedoman telah dilaksanakan dengan baik. Internal Auditor bertugas mengaudit: 1. Wakil Kepala Region dan Wakil Kepala Region 2. Kasir 3. Tiap Staf Lapangan: Anggota dan administrasi kumpulan serta sistem penyimpanan dokumen/arsip. 4. Mengamati satu pertemuan kumpulan yang diadakan oleh masing-masing Staf Lapangan. 5. Pengorganisasian, manajemen dan disiplin pertemuan kumpulan. 6. Pengorganisasian, administrasi dan manajemen kantor wilayah/region, termasuk perabot, perlengkapan dan peralatan kantor. 7. Rekening cabang 8. Kehadiran dan pekerjaan supervisi dan monitoring Koordinator Wilayah di Cabang Sumber Daya Manusia Komposisi Tenaga Kerja Karyawan yang dimiliki PT MBK berjumlah sekitar 430 orang, sedangkan untuk Cabang Bogor berjumlah 75 orang yang tersebar di 8 region atau wilayah. Seluruh karyawan PT MBK adalah wanita dengan tingkat pendidikan bervariasi mulai dari S1, Diploma III, dan SMU. Para karyawan memiliki upah, tunjangan dan fasilitas yang berbeda satu sama. 27

6 lain berdasarkan status karyawan di perusahaan tersebut. Setiap cabang PT MBK memiliki satu Kepala Cabang yang bertanggung jawab atas regionregion di cabang tersebut. Di setiap region atau wilayah terdapat satu orang kepala region, satu orang wakil kepala region, dan 6-8 staf lapang sesuai dengan kebutuhan masing-masing region Hari dan Jam Kerja Hari kerja yang berlaku untuk seluruh karyawan PT MBK adalah lima hari dalam satu minggu. Hari Senin Kamis bekerja di lapangan, sedangkan hari Jumat dipergunakan untuk mengerjakan pekerjaan administrasi dan kunjungan tindak lanjut jika ada anggota yang mengalami kesulitan atau untuk seleksi, penerimaan dan pelatihan karyawan baru. Jam kerja yang berlaku di PT MBK ialah Pukul atau tergantung dari kesepakatan masing-masing cabang. Waktu istirahat yang diberikan perusahaan ialah satu jam, yaitu Pukul Jika pada hari kerja tertentu ada pekerjaan yang belum diselesaikan dengan baik/tidak memuaskan, maka Kepala Region dapat meminta staf lapang untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut sebelum mereka pulang Proses Bisnis Proses bisnis PT MBK dimulai dari: 1). Penentuan target pinjaman, 2). Pemberian pinjaman, dan 3). Pengembalian pinjaman. Para peminjam dibentuk menjadi kelompok-kelompok kecil yang sejenis, selanjutnya kelompok-kelomok tersebut dikumpulkan dalam satu kumpulan dan disahkan oleh kepala region masing-masing cabang PT MBK sesuai dengan daerah pembentukan kumpulan tersebut. Pembentukan kelompok dalam satu kumpulan dimaksudkan untuk memperkuat nasabah PT MBK secara organisasi, sehingga mereka mempunyai kapasitas merencanakan dan mengimplementasikan pengembangan usaha mikro. Kumpulan secara fungsional ber dengan PT MBK, dimana staf lapang PT MBK harus hadir pada pertemuan kumpulan setiap minggunya. Penjelasan mengenai proses bisnis PT MBK adalah sebagai berikut: 28

7 1. Penentuan target pinjaman Target pinjaman PT MBK adalah wanita dari keluarga pra-sejahtera yang berada di bawah garis kemiskinan, dengan acuan standar yang ditetapkan oleh pemerintah. Alasan PT MBK memilih wanita ialah: a. Perubahan keadaan sosial ekonomi rumah tangga miskin dapat dicapai lebih cepat melalui kaum wanita, karena mereka menggunakan kelebihan penghasilan untuk kepentingan seluruh keluarga, terutama untuk gizi, kesehatan, dan pendidikan anak. b. Wanita lebih baik dalam hal membayar kembali pinjaman dan menggunakan pinjaman, dan mereka lebih menghargai pinjaman c. Wanita selalu mengutamakan kebutuhan dari anak-anak dan suaminya diatas kebutuhannya sendiri, sehingga mereka mengalami kelaparan dan kemiskinan yang lebih hebat dibandingkan pria. d. Wanita adalah pejuang alami yang lebih baik daripada pria apabila diberikan kesempatan untuk berjuang melawan kemiskinan dan kelaparan. 2. Pemberian pinjaman Pinjaman diberikan kepada nasabah apabila telah memenuhi persyaratan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh PT MBK, yaitu: a. Pinjaman hanya bagi nasabah yang layak, yaitu: - Lulus uji kelayakan atau UKA berdasarkan indeks rumah dan pendapatan. - Sudah dilatih dan lulus uji Persiapan Wajib Kumpulan atau PWK. - Disahkan oleh kepala region PT MBK. b. Modal kerja hanya untuk usaha, dan harus disetujui oleh anggota-anggota lain di kumpulan. c. Tanpa jaminan dan penjamin, tetapi bersifat tanggung-renteng, atau bertanggungjawab bersama. d. Bagi hasil untuk mencukupi biaya operasional maupun biaya memperoleh dana. e. Menyisihkan Uang Tangung Jawab (UTJ) sebesar 5 persen dari modal kerja pada saat pencairan, akan dikembalikan ketika modal kerja sudah lunas. f. Pembayaran setoran (modal kerja dan bagi hasil) sekali dalam satu minggu. g. Nasabah harus menghadiri rapat mingguan dengan tepat waktu 29

8 h. Nasabah adalah anggota kelompok yang keanggotaannya dipilih sendiri dan juga merupakan anggota perkumpulan (gabungan dari beberapa kelompok) i. Suami boleh menggunakan modal kerja untuk usaha sendiri tetapi tidak lebih dari setengahnya. Wanita yang mengambil modal kerja harus menggunakan paling sedikit 50 persen dari modal kerja untuk usaha sendiri. j. Hasil usaha untuk kesejahteraan keluarga. k. Petugas lapangan PT MBK mengunjungi dan menghadiri rapat mingguan nasabah di desa atau kampung mereka. l. Petugas maupun nasabah menciptakan dan memelihara disiplin yang ketat termasuk pemilihan dan pelatihan yang baik, kehadiran wajib dan bayar setoran tepat waktu di rapat mingguan, tanggung jawab bersama, dan memeriksa usaha nasabah. Ketentuan pemberian pinjaman (kredit) kepada nasabah PT MBK dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Ketentuan pemberian pinjaman (kredit) PT MBK Putaran Setoran Setiap Minggu Modal Kerja Jumlah Jumlah Modal Bagi Hasil Jumlah per Maksimum Minggu Dikembalikan Kerja 35% Minggu 1 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Sumber: PT. MBK, Pengembalian pinjaman Pengembalian pinjaman kredit PT MBK dilakukan setiap satu minggu sekali. Setiap minggunya petugas lapang PT MBK mendatangi kumpulan yang telah dibentuk sebelumnya untuk menarik uang pengembalian pinjaman dari nasabah. Ketentuan pengembalian pinjaman yang harus dibayar oleh nasabah setiap minggunya dapat dilihat pada Tabel 6 diatas Karakteristik Responden Berdasarkan kuesioner didapatkan identitas diri responden yang meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, jabatan, lama bekerja dan status kerja. Karakteristik responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 7. 30

9 Tabel 7. Karakteristik responden dalam penelitian No Identitas Responden Jumlah Karyawan Persentase (%) 1 Usia a. 20 tahun 20 26,67 b tahun c. > 25 tahun 10 13,33 2 Jenis Kelamin a. Pria - - b. Wanita Pendidikan a. SMU 59 78,67 b. Diploma III 6 8 c. Sarjana (S1) 10 13,33 4 Jabatan a. Kepala Region 8 10,66 b. Wakil Kepala Region 8 10,66 c. Staff Lapangan 59 78,66 5 Lama Bekerja a. 1 tahun b. 1 2 tahun c. > 2 tahun Status Kerja a. Tetap b. Kontrak Analisis Data Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Hasil Uji Validitas Kuesioner Uji validitas kuesioner dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kelayakan butir-butir dalam suatu daftar (konstruk) pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Rumus yang digunakan dalam uji validitas adalah korelasi Product Moment dan hasilnya akan dibandingkan dengan angka kritik tabel korelasi nilai r. Kuesioner disebarkan kepada 30 orang responden. Kuesioner yang disebarkan merupakan pertanyaan mengenai aspek-aspek yang diamati yang terdiri dari 34 pertanyaan. Setelah dilakukan uji validitas, didapatkan 34 pertanyaan yang sahih atau valid, artinya 34 pertanyaan tersebut memenuhi sarat sah untuk diolah lebih lanjut (r hitung > r tabel, dimana r tabel = 0,361 untuk n= 30 pada selang kepercayaan 95 persen). Hasil uji validitas dapat dilihat pada Lampiran 3. 31

10 4.7.2 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya atau diandalkan untuk dijadikan sebagai alat ukur, apabila pengukuran diulangi. Dari hasil penghitungan didapatkan r Alpha 0,788 pada akhir analisa, sedangkan r tabel sebesar 0,361. Nilai ini jauh lebih besar dari r tabel pada selang kepercayaan 95 persen, maka kuesioner yang disebarkan dapat diandalkan untuk dijadikan alat ukur pada penelitian ini Sistem Kompensasi Kompensasi yang didapat karyawan PT MBK meliputi kompensasi finansial (langsung dan tidak langsung) dan non finansial. Kompensasi finansial langsung yaitu gaji atau upah, sedangkan kompensasi finansial tidak langsung yaitu: jamsostek, kebijakan uang cuti, tunjangan hari raya, dan tunjangan kesehatan. Kompensasi non finansial yang diterima ialah: promosi jabatan dan pendidikan lanjut (melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi). Dalam penelitian ini hanya dibahas tentang kompensasi finansial baik langsung dan tidak langsung yang diterima karyawan PT MBK karena kompensasi finansial lebih dapat dirasakan dan dinikmati langsung oleh karyawan, sedangkan kompensasi non finansial yang diberikan perusahaan seperti melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi bagi karyawan yang sudah bekerja selama lima tahun belum pernah diterapkan oleh karyawan tersebut. Kompensasi finansial yang diterima karyawan PT MBK meliputi: 1. Gaji Pokok Gaji merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Karyawan PT MBK mendapatkan gaji sesuai dengan jabatan dan status karyawan (tetap atau kontrak), karyawan tetap memperoleh gaji lebih tinggi dibandingkan karyawan kontrak. PT MBK memberikan gaji pokok sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu gaji pokok tidak boleh dibawah UMR. Gaji pokok dibayarkan perusahaan pada tanggal 28 setiap bulannya, atau dihari kerja berikutnya jika hari tersebut jatuh pada hari libur. Pemberian gaji dilakukan melalui transfer bank atau 32

11 diberikan secara langsung (cash) kepada karyawan tergantung dari kebijakan masing-masing cabang. 2. Jamsostek PT MBK membayar Jamsostek kepada perusahaan jamsostek untuk masing-masing karyawannya sebesar 5,5 persen dari total gaji karyawan tersebut, 3,5% deibayar oleh perusahaan sedangkan sisanya sebesar 2 persen dibayar sendiri oleh karyawan dari gaji pokok yang diterima setiap bulannya. 3. Kebijakan Cuti dan Uang Cuti PT MBK memberikan cuti kepada seluruh karyawannya, baik tetap maupun kontrak. Cuti diberikan apabila karyawan mengajukan permohonan kepada atasan yang bertanggung jawab di suatu wilayah atau region perusahaan tersebut. Kebijakan cuti yang ditetapkan PT MBK adalah sebagai berikut: a. Cuti Kerja Cuti kerja merupakan insentif yang diberikan oleh perusahaan yang bentuknya bukan materi (uang) tetapi berupa karyawan dapat menggunakan waktu kerja untuk kegiatan lain. Ketentuannya adalah - Untuk karyawan kontrak : cuti kerja selama 14 hari, diambil pada saat Idul Fitri - Untuk karyawan tetap : Cuti kerja selama 17 hari, diambil pada saat Idul Fitri selama 14 hari dan 3 hari pada hari biasa (hari kerja). b. Cuti Melahirkan Cuti melahirkan diberikan kepada karyawan tetap maupun karyawan kontrak. Lamanya cuti yang diberikan ialah tiga bulan untuk karyawan tetap dan dua bulan untuk karyawan kontrak. Selama cuti melahirkan, karyawan tetap mendapatkan uang cuti yaitu dengan menerima gaji penuh selama tiga bulan, sedangkan karyawan kontrak hanya menerima gaji penuh selama satu bulan. 4. Tunjangan Hari Raya Idul Fitri (THR) PT. MBK memberikan THR kepada semua karyawannya. THR diberikan sebanyak satu kali dalam satu tahun dan diberikan selambat-lambatnya dua minggu sebelum hari raya. Besarnya THR yang diberikan perusahaan adalah sebesar satu kali gaji yang diterima selama 12 bulan sebelumnya. Pemberian THR 33

12 dilakukan secara langsung (cash) kepada karyawan atau melalui transfer bank tergantung dari kebijakan masing-masing cabang 5. Tunjangan Kesehatan Tunjangan kesehatan diberikan kepada seluruh karyawan, baik karyawan tetap maupun karyawan kontrak. Tunjangan kesehatan diberikan PT MBK melalui jamsostek yang sudah dibayar PT MBK dan karyawannya Tunjangan kesehatan akan diterima karyawan PT MBK apabila: a. Terjadi Kecelakaan Kerja Apabila karyawan PT MBK mengalami kecelakaan kerja maka seluruh biaya pengobatan hingga pengobatan selesai akan ditanggung perusahaan melalui jamsostek b. Sakit (Bukan karena Kecelakaan Kerja) Apabila karyawan PT MBK mengalami sakit (bukan karena kecelakaan kerja) maka perusahaan melalui jamsostek akan mengganti sebesar 60 persen dari total biaya pengobatan, sedangkan 40 persen sisanya ditanggung oleh karyawan itu sendiri. c. Melahirkan Karyawan yang melahirkan akan memperoleh subsidi sebesar Rp ,00 dari jamsostek, sedangkan sisa biaya melahirkan ditanggung sendiri oleh karyawan tersebut. Tunjangan kesehatan akan diperoleh secara otomatis apabila karyawan melakukan pengobatan di RS (Rumah Sakit) yang telah ditetapkan dan menjalin kerja sama dengan perusahaan, apabila melakukan pengobatan di RS lain, karyawan akan memperoleh uang pengganti jika melapor kepada kantor/kantor region tempatnya bekerja yaitu dengan membawa tanda bukti pembayaran dari RS bersangkutan 4.9. Persepsi Karyawan tentang Kompensasi Skala yang digunakan untuk melihat persepsi responden terhadap kompensasi yang diterapkan di PT MBK adalah dengan menggunakan skala likert, yaitu skala 5 nilai skor rata-rata (Rs) yang didapatkan adalah sebesar 0,8. Hal tersebut diperoleh dari hasil sebagai berikut : 34

13 5 1 Rs 5 Rs = 0,8 Berdasarkan skor rataan tersebut, maka posisi keputusan memiliki rentang skala yang dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Posisi Keputusan Kriteria Jawaban Bobot Nilai Sangat Kurang 1,0 1,8 Kurang 1,8 2,6 2,6 3,4 3,4 4,2 Sangat 4,2 5,0 Posisi keputusan berdasarkan Tabel 7, jika diinterpretasikan adalah sebagai berikut: Jika nilai x yang dihasilkan berada di dalam rentang 1,0 sampai 1,8 maka sistem kompensasi yang diterapkan perusahaan sangat kurang sesuai dengan harapan karyawan. Nilai x yang dihasilkan berada dalam rentang 1,8 sampai 2,6 maka sistem kompensasi yang diterapkan perusahaan kurang sesuai dengan harapan karyawan. Nilai x yang dihasilkan berada dalam rentang 2,6 sampai 3,4 maka sistem kompensasi yang diterapkan perusahaan cukup sesuai dengan harapan karyawan. Nilai x yang dihasilkan berada dalam rentang 3,4 sampai 4,2 maka sistem kompensasi yang diterapkan perusahaan sesuai dengan harapan karyawan, dan apabila nilai x yang dihasilkan berada dalam rentang 4,2 sampai 5,0 maka sistem kompensasi yang diterapkan perusahaan sangat sesuai dengan harapan karyawan. Nilai x merupakan perkalian antara bobot dengan banyaknya jawaban yang dipilih responden, kemudian dibagi dengan jumlah total responden. Persepsi karyawan terhadap sistem kompensasi dapat dilihat pada Lampiran 6 dan Lampiran 7, sedangkan untuk melihat hasil rekapitulasi persepsi karyawan terhadap sistem kompensasi dapat dilihat pada Tabel 9. 35

14 Tabel 9. Rekapitulasi persepsi karyawan terhadap kompensasi No. Indikator Sistem Kompensasi I Tingkat Penggajian 1 Sistem penggajian yang diterapkan berdasarkan atas kebijakan masingmasing bagian atau wilayah (cabang) 2 Tingkat gaji yang diterima sudah memadai 3 Kenaikan gaji yang diterima sudah cukup memuaskan 4 Penggajian berdasarkan kompetensi atau keterampilan yang dimiliki II Keadilan dengan Pasar Kerja Eksternal 5 Gaji yang diterima dengan jabatan saat ini sebanding dengan gaji di perusahaan sejenis dengan jabatan yang sama 6 Tunjangan Hari Raya yang diterima sebanding dengan perusahaan lain yang sejenis 7 Semua karyawan mendapatkan Jamsostek sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku 8 Perusahaan memberikan kenaikan gaji sesuai dengan masa kerja III Keadilan dalam Perusahaan (Internal) 9 Gaji yang diterima sesuai dengan jabatan dan tanggung jawab. 10 Gaji yang diterima sesuai dengan masa kerja. 11 Uang cuti yang diberikan sudah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan perusahaan. IV Perlakuan Perusahaan kepada Karyawan 12 Perusahaan memberikan kebijakan tentang izin cuti kerja kepada semua karyawan 13 Perusahaan sudah memberikan Tunjangan Hari Raya dengan cukup layak 14 Perusahaan memberikan jaminan asuransi kepada semua karyawan 15 Pemberian uang cuti kepada semua karyawan Total Karyawan Tetap Skor Intepretasi Rataan 3,13 3,33 2,87 3,33 3,00 3,27 Karyawan Kontrak Skor Intepretasi Rataan 3,13 3,22 3,02 3,73 3,37 3,48 4,13 4,12 3,67 4,02 3,33 3,60 3,53 3,95 3,20 3,38 3,53 4,05 3,40 3,22 3,80 4,05 3,27 3,39 3,75 3,61 Tabel 9 menunjukkan bahwa sistem kompensasi yang terkait dengan tingkat penggajian dirasakan sama oleh setiap karyawan, baik karyawan kontrak 36

15 maupun karyawan tetap, semua karyawan menyatakan cukup puas dengan tingkat penggajian yang ditetapkan perusahaan, akan tetapi karyawan tetap hanya merasa cukup puas dengan penggajian berdasarkan kompetensi atau keterampilan yang dimiliki, sedangkan karyawan kontrak sudah merasa puas. Hal itu disebabkan karena karyawan tetap merasa memiliki kemampuan yang lebih baik karena telah bekerja lebih lama dibandingkan karyawan kontrak sehingga karyawan tetap merasa lebih terampil dalam menyelesaikan pekerjaan jika dibandingkan dengan karyawan kontrak. Perusahaan menetapkan sistem kompensasi yang diberikan harus adil dengan pasar kerja eksternal. Karyawan tetap dan kontrak menyatakan cukup puas dengan gaji yang diterima dengan jabatan saat ini sebanding dengan gaji di perusahaan sejenis dengan jabatan yang sama, artinya PT MBK sudah cukup adil, sehingga karyawan tidak merasa iri terhadap karyawan dari perusahaan lain yang sejenis. THR yang diberikan PT MBK jika dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis dirasakan cukup memuaskan oleh karyawan tetap, sedangkan karyawan kontrak merasa puas, hal ini disebabkan karyawan tetap sudah melakukan survey terhadap perusahaan lain yang sejenis dan mendapat informasi bahwa perusahaan lain yang sejenis memberikan THR lebih besar daripada PT MBK sehingga karyawan tetap hanya merasa cukup puas dengan THR yang diberikan PT MBK. Pemberian jamsostek dan kenaikan gaji yang ditetapkan perusahaan jika dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis dirasakan puas atau setuju baik oleh karyawan tetap ataupun karyawan kontrak. Sistem kompensasi lainnya yang ditetapkan ialah keadilan dalam perusahaan (internal). Sebagian karyawan kontrak menyatakan puas dengan gaji yang diterima, yaitu sesuai dengan jabatan dan tanggung jawab, sedangkan karyawan tetap hanya menyatakan cukup puas, hal ini disebabkan karyawan tetap merasa tanggung jawab mereka lebih besar daripada karyawan kontrak karena karyawan tetap harus membimbing dan menyelesaikan masalah yang dihadapi karyawan kontrak apabila terjadi kesalahan kerja sesuai dengan tingkat jabatan. Oleh karena itu karyawan tetap merasa gaji yang diterima seharusnya jauh lebih besar dari pada karyawan kontrak karena tanggung jawabnya pun lebih besar. Karyawan tetap maupun kontrak menyatakan puas dengan pemberian gaji yang 37

16 sesuai dengan masa kerja, sedangkan untuk cuti kerja, baik karyawan tetap ataupun kontrak hanya merasa cukup puas. PT MBK memperlakukan seluruh karyawannya dengan baik, hal ini dapat dilihat dari pemberian kebijakan izin cuti kerja kepada semua karyawannya yang dirasakan puas baik oleh karywan tetap ataupun kontrak. THR yang diberikan PT MBK dirasakan cukup layak oleh seluruh karyawan dan seluruh karyawan merasa puas dengan jaminan asuransi yang diberikan perusahaan. Dari hasil rekapitulasi persepsi karyawan terhadap kompensasi yang diberikan oleh perusahaan maka karyawan tetap menyatakan cukup puas dengan kompensasi yang diterapkan perusahaan, sedangkan karyawan kontrak menyatakan puas. Karyawan tetap menyatakan cukup puas karena merasa memiliki kemampuan yang lebih baik, hal ini disebabkan karyawan tetap sudah bekerja lebih lama dibandingkan karyawan kontrak, dan juga tanggung jawab karyawan tetap lebih besar dibandingkan karyawan kontrak. Oleh sebab itu karyawan tetap hanya merasa cukup puas dengan kompensasi yang diberikan perusahaan saat ini. Karyawan tetap merasa seharusnya mendapatkan kompensasi yang lebih dari yang mereka dapatkan sekarang ini. Berbeda dengan karyawan tetap, karyawan kontrak menyatakan puas dengan kompensasi yang diberikan perusahaan. Karyawan kontrak merasa kemampuan bekerja yang dimiliki dan juga masa kerja yang tidak terlalu lama sebanding dengan yang didapatkan dari perusahaan, selain itu karyawan kontrak berfikir untuk tidak membuat masalah kepada perusahaan dengan cara meminta kompensasi yang lebih dari yang didapatkan sekarang ini, dengan demikian akan ada harapan perusahaan menjadikannya sebagai karyawan tetap Persepsi tentang Kinerja Karyawan Penelitian tentang kinerja karyawan didasarkan atas tanggapan karyawan terhadap pernyataan-pernyataan yang ber dengan kinerja karyawan. Indikator kinerja yang digunakan dalam penelitian ini meliputi efisiensi kinerja karyawan, efektivitas kinerja karyawan, tanggung jawab, kerja sama, suasana/ lingkungan kerja, komunikasi antar karyawan, dan komitmen. Persepsi karyawan terhadap kinerja dapat dilihat pada Lampiran 8 dan Lampiran 9 dan hasil rekapitulasi persepsi karyawan terhadap kinerja dapat dilihat pada Tabel

17 Tabel 10. Rekapitulasi persepsi karyawan terhadap kinerja Karyawan Tetap Karyawan Kontrak No Indikator Kinerja Skor Skor Intepretasi Rataan Rataan Intepretasi 1 Efisiensi Kinerja Karyawan 4,13 Baik 4,05 Baik 2 Efektivitas Kinerja Karyawan 3,66 Baik 3,93 Baik 3 Tanggung Jawab 4,13 Baik 4,20 Sangat Baik 4 Kerja Sama 4,13 Baik 4,13 Baik 5 Suasana / Lingkungan Kerja 3,53 Baik 3,74 Baik 6 Komunikasi Antar Karyawan 3,93 Baik 3,92 Baik 7 Komitmen 3,67 Baik 3,70 Baik Total 3,88 Baik 3,95 Baik Pada Tabel 10 dapat dilihat bahwa kinerja karyawan kontrak memiliki tanggung jawab yang sangat tinggi bahkan lebih tinggi dari karyawan tetap, sedangkan untuk efisiensi kinerja, efektivitas kinerja, kerja sama, suasana atau linggkungan kerja, komunikasi antar karyawan, dan komitmen terhadap perusahaan baik karyawan tetap ataupun karyawan kontrak memiliki tingkat kinerja yang sama. Semua karyawan memahami prosedur kerja yang efisien dalam melaksanakan tugas sehari-hari, memiliki keahlian yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan, selalu menyelesaikan pekerjaan yang sesuai dengan tugas yang diberikan, mampu mencapai target dan sasaran baik secara individu maupun tim kerja, mampu bekerja sama dengan baik dalam tim, nyaman dengan sesama rekan kerja ataupun atasan, mampu berkomunikasi dengan baik antar karyawan dan atasan, serta memiliki komitmen yang tinggi terhadap perusahaan dan untuk dirinya sendiri. Tabel 10 menunjukkan bahwa tanggung jawab karyawan kontrak PT MBK lebih tinggi daripada karyawan tetap. Karyawan kontrak lebih siap menerima sanksi apabila melakukan kesalahan dalam pekerjaan daripada karyawan tetap, hal ini terjadi karena karyawan kontrak ingin menunjukkan kepada perusahaan bahwa karyawan kontrak benar-benar bertanggung jawab terhadap suatu pekerjaan yang dilakukan dan agar lebih diperhatikan oleh perusahaan sehingga bisa diangkat menjadi karyawan tetap. 39

18 4.11. Analisis Hubungan Kompensasi Finansial dengan Kinerja Karyawan PT MBK (Mitra Bisnis Keluarga). Hubungan sistem kompensasi finansial dengan kinerja karyawan PT MBK dilakukan dengan uji korelasi Rank Spearman dan selanjutnya diolah dengan software SPSS 15.0 for windows. Bila terjadi diantara keduanya, maka apabila perusahaan melakukan perbaikan terhadap faktor tersebut diharapkan akan memberikan manfaat bagi peningkatan kinerja karyawan. Komponen-komponen kompensasi finansial yang dikaji antara lain: gaji, jamsostek, uang cuti, THR (Tunjangan Hari Raya), dan tunjangan kesehatan. Hasil uji korelasi antara sistem kompensasi dengan kinerja karyawan tetap PT.MBK Cabang Bogor dapat dilihat pada Tabel 11 Tabel 11. Hubungan sistem kompensasi finansial dengan kinerja karyawan tetap, 2009 No Indikator Sistem Kompensasi I Tingkat Penggajian 1 Sistem penggajian yang diterapkan berdasarkan atas kebijakan masing-masing bagian atau wilayah (cabang) 2 Tingkat gaji yang diterima sudah memadai 3 Kenaikan gaji yang diterima sudah cukup memuaskan 4 Penggajian berdasarkan kompetensi atau keterampilan yang dimiliki II Keadilan dengan Pasar Kerja Eksternal 5 Gaji yang diterima dengan jabatan saat ini sebanding dengan gaji di perusahaan sejenis dengan jabatan yang sama 6 Tunjangan Hari Raya yang diterima sebanding dengan perusahaan lain yang sejenis 7 Semua karyawan mendapatkan Jamsostek sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku 8 Perusahaan memberikan kenaikan gaji sesuai dengan masa kerja Nilai Korelasi Angka Signifikasi Taraf Nyata 0,170 0,545 0,1 0,362 0,186 0,1-0,153 0,586 0,1-0,058 0,838 0,1-0,583 0,022 0,1-0,471 0,076 0,1-0,199 0,477 0,1-0,025 0,928 0,1 Hubungan dengan Kinerja Negatif, agak kuat Negatif, Agak lemah 40

19 Lanjutan Tabel 11 No Indikator Sistem Kompensasi III Keadilan dalam Perusahaan (Internal) 9 Gaji yang diterima sesuai dengan jabatan dan tanggung jawab 10 Gaji yang diterima sesuai dengan masa kerja 11 Gaji yang diberikan sesuai dengan ukuran perusahaan dan kemampuan perusahaan untuk membayar. IV Perlakuan Perusahaan kepada Karyawan 12 Perusahaan memberikan kebijakan tentang izin cuti kerja kepada semua karyawan 13 Perusahaan sudah memberikan Tunjangan Hari Raya dengan cukup layak 14 Perusahaan memberikan jaminan asuransi kepada semua karyawan 15 Pemberian uang cuti kepada semua karyawan Nilai Korelasi Angka Signifikasi Taraf Nyata 0,234 0,402 0,1-0,289 0,297 0,1-0,424 0,115 0,1-0,145 0,605 0,1-0,290 0,295 0,1-0,445 0,097 0,1-0,257 0,355 0,1 Hubungan dengan Kinerja Negatif, agak lemah Tabel 11 menunjukkan bahwa hampir seluruh indikator kompensasi yang ditetapkan perusahaan tidak ber dengan kinerja karyawan tetap PT MBK. Artinya walaupun kompensasi yang diberikan perusahaan kepada karyawan tetap ditingkatkan maka tidak akan ada perubahan kinerja dari karyawan tetap tersebut, hal ini disebabkan karyawan tetap merasa bahwa posisinya di perusahaan sudah aman, yaitu sudah memiliki ikatan dengan perusahaan jika dibandingkan dengan karyawan kontrak, sehingga yang menjadi fokus karyawan tetap adalah mencapai jabatan yang lebih baik dari sebelumnya. Beberapa indikator sisem kompensasi yang ber negatif antara lain gaji dan THR yang diterima sebanding dengan gaji di perusahaan sejenis dengan jabatan yang sama, artinya semakin disebandingkan gaji dan THR yang diterima karyawan tetap PT MBK dengan karyawan perusahaan lain yang sejenis maka kinerja karyawan tetap PT MBK pun akan semakin menurun, hal ini disebabkan karyawan tetap merasa bahwa sebenarnya PT MBK mampu membayar lebih tinggi gaji dan THR dari yang mereka dapatkan saat ini, karena PT MBK merupakan perusahaan terbesar jika dibandingkan dengan perusahaan lain sejenisnya. Pemberian asuransi kepada semua karyawan merupakan salah satu 41

20 indikator sistem kompensasi yang ber negatif dengan kinerja karyawan tetap, artinya ialah semakin meningkatnya asuransi yang diberikan perusahaan maka kinerja karyawan tetap akan semakin menurun. Menurunnya kinerja disebabkan karyawan tetap merasa asuransi kesehatan yang diberikan perusahaan kepada karyawan tetap sama saja dengan yang diterima karyawan kontrak padahal tanggung jawab karyawan tetap lebih besar daripada karyawan kontrak, dan karyawan tetap lebih lama bekerja sehingga karyawan tetap merasa bahwa seharusnya asuransi kesehatan yang diberikan perusahaan kepada karyawan tetap lebih tinggi daripada karyawan kontrak. Hubungan antara kompensasi finansial dengan kinerja karyawan kontrak dapat dilihat pada Tabel 12 Tabel 12. Hubungan sistem kompensasi finansial dengan kinerja karyawan kontrak, 2009 No Indikator Sistem Kompensasi I Tingkat Penggajian 1 Sistem penggajian yang diterapkan berdasarkan atas kebijakan masing-masing bagian atau wilayah (cabang) 2 Tingkat gaji yang diterima sudah memadai 3 Kenaikan gaji yang diterima sudah cukup memuaskan 4 Penggajian berdasarkan kompetensi atau keterampilan yang dimiliki II Keadilan dengan Pasar Kerja Eksternal 5 Gaji yang diterima dengan jabatan saat ini sebanding dengan gaji di perusahaan sejenis dengan jabatan yang sama 6 Tunjangan Hari Raya yang diterima sebanding dengan perusahaan lain yang sejenis 7 Semua karyawan mendapatkan Jamsostek sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku 8 Perusahaan memberikan kenaikan gaji sesuai dengan masa kerja III Keadilan dalam Perusahaan (Internal) 9 Gaji yang diterima sesuai dengan jabatan dan tanggung jawab Nilai Korelasi Angka Signifikasi Taraf Nyata 0,150 0,254 0,1 0,065 0,624 0,1 0,305 0,018 0,1 0,022 0,869 0,1 0,063 0,631 0,1 0,123 0,348 0,1 0,118 0,370 0,1 0,314 0,015 0,1 0,300 0,020 0,1 Hubungan dengan Kinerja Positif, agak Lemah Positif, agak lemah Positif, agak lemah 42

21 10 Gaji yang diterima sesuai dengan masa kerja 11 Gaji yang diberikan sesuai dengan ukuran perusahaan dan kemampuan perusahaan untuk membayar. IV Perlakuan Perusahaan kepada Karyawan 12 Perusahaan memberikan kebijakan tentang izin cuti kerja kepada semua karyawan 13 Perusahaan sudah memberikan Tunjangan Hari Raya dengan cukup layak 14 Perusahaan memberikan jaminan asuransi kepada semua karyawan 15 Pemberian uang cuti kepada semua karyawan 0,260 0,045 0,1 0,041 0,754 0,1 0,106 0,419 0,1 0,202 0,122 0,1 0,267 0,039 0,1 0,187 0,152 0,1 Positif, agak lemah Positif, agak lemah Tabel 12 menunjukkan bahwa semua variabel dalam sistem kompensasi yang dilakukan PT.MBK ber dengan kinerja karyawan kontrak. Pada variabel tingkat penggajian, kenaikan gaji ber dengan kinerja. Besarnya kenaikan gaji ditetapkan perusahaan, untuk karyawan kontrak kenaikan gaji diterima setelah kontrak kedua yaitu setelah satu tahun bekerja di PT MBK. Variabel keadilan dengan pasar kerja eksternal menunjukkan bahwa kenaikan gaji yang sesuai dengan masa kerja dirasakan adil oleh karyawan kontrak, sehingga ada nya dengan kinerja karyawan kontrak. Kenaikan gaji dilakukan setelah kontrak kedua atau setelah satu tahun bekerja sebagai karyawan kontrak. Variabel keadilan dalam perusahaan (internal) menunjukkan bahwa gaji yang sesuai dengan jabatan serta tanggung jawab dan gaji yang sesuai dengan masa kerja ber dengan kinerja karyawan kontrak. Karyawan kontrak merasa bahwa masa kerja, jabatan, dan tanggung jawab yang karyawan dapatkan harus sesuai dengan gaji yang mereka dapatkan pula. Gaji yang diterima karyawan dirasakan sudah cukup adil karena gaji diberikan perusahaan kepada karyawan berdasarkan masa kerja, jabatan, dan tanggung jawab yang diterima. Semakin lama masa kerja serta semakin tinggi jabatan dan tanggung jawab yang diterima maka gaji yang diterima akan semakin meningkat. Variabel perlakuan perusahaan kepada karyawan menunjukkan bahwa pemberian asuransi kepada semua karyawan ber dengan kinerja karyawan kontrak. Asuransi yang diberikan perusahaan berupa asuransi kesehatan 43

22 dan jamsostek, sehingga karyawan merasa lebih aman dalam melakukan pekerjaan. Kebijakan izin cuti, pemberian uang cuti, dan pemberian THR yang cukup layak tidak ber dengan kinerja karyawan kontrak, hal ini disebabkan mereka selalu ingin menunjukkan kinerja yang tinggi agar perusahaan mengangkat mereka menjadi karyawan tetap. Diagram hipotesis sistem kompensasi finansial dengan kinerja dapat dilihat pada Gambar 2, sedangkan diagram hipotesis sistem kompensasi finansial yang ber dengan kinerja dapat dilihat pada Gambar 3. Penggajian Berdasarkan Kebijakan Masing-masing cabang Tingkat Gaji Sudah Memadai Kenaikan Gaji Sudah Memuaskan Penggajian Berdasarkan Kompetensi atau Keterampilan Gaji sebanding dengan gaji perusahaan lain yang sejenis THR sebanding dengan perusahaan lain yang sejenis Semua karyawan mendapatkan jamsostek Kenaikan gaji sesuai masa kerja Gaji yang diterima sesuai dengan jabatan dan tanggung jawab Kinerja Karyawan Kontrak Gaji yang diterima sesuai dengan masa kerja Gaji yang diterima sesuai dengan kemampuan perusahaan untuk membayar Perusahaan memberikan kebijakan izin cuti kerja Perusahaan memberikan THR dengan cukup layak Perusahaan memberikan asuransi kepada semua karyawan Perusahaan memberikan uang cuti kepada semua karyawan Gambar 2. Diagram hipotesis sistem kompensasi finansial dengan kinerja 44

23 Kenaikan Gaji Sudah Memuaskan Kenaikan Gaji Sesuai dengan Masa Kerja Gaji Sesuai dengan Masa Kerja Gaji Sesuai Jabatan dan Tanggung Jawab Kinerja Karyawan Kontrak Jaminan Asuransi kepada Semua Karyawan Gambar 3. Diagram hipotesis sistem kompensasi finansial yang ber dengan kinerja Uji Jumlah Peringkat Wilcoxon Uji Jumlah Peringkat Wilcoxon digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kinerja antara karyawan tetap dan karyawan kontrak di PT MBK Cabang Bogor. Dari sampel yang telah ditentukan, ditentukan n 1 sebagai ukuran sampel yang lebih kecil yaiitu karyawan tetap sebanyak 15 orang dan n 2 ukuran sampel yang lebih besar yaitu karyawan kontrak sebanyak 60 orang. Kedua sampel digabungkan dan setiap pengamatan diurutkan dari yang terkecil hingga yang terbesar, kemudian diberikan peringkat 1, 2,..., n 1 +n 2 pada setiap pengamatan. Jumlah peringkat pada sampel yang berukuran lebih kecil dilambangkan dengan w 1, demikian pula w 2 adalah jumlah peringkat pada contoh yang lebih besar. Untuk n 2 lebih besar dari 20 dan n 1 sekurang-kurangnya 10, pengujiannya dapat menggunakan nilai Z, yaitu : U U Z U n1n2 U 2 2 n1n2 ( n1 n2 U 12 1) 45

24 Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%, kemudian dibandingkan z hitung dengan z tabel. Ketentuannya adalah sebagai berikut : z hitung < z tabel, maka terima Ho z hitung > z tabel, maka tolak Ho Hipotesis yang digunakan dalam uji jumlah peringkat Wilcoxon adalah sebagai berikut: H 0 = Tidak terdapat perbedaan kinerja antara karyawan tetap dan karyawan kontrak H 1 = Terdapat perbedaan kinerja antara karyawan tetap dan karyawan kontrak Berdasarkan hasil olah data dengan menggunakan SPSS 15.0 for windows diperoleh hasil p-value sebesar 0,632. Nilai tersebut lebih besar dari α (0,05) sehingga tidak cukup bukti untuk menolak H 0, oleh karena itu dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan kinerja antara karyawan tetap dan karyawan kontrak. nya perbedaan kinerja antara karyawan tetap dan kontrak disebabkan karyawan kontrak selalu ingin menunjukkan kinerja yang tinggi agar perusahaan mengangkat mereka menjadi karyawan tetap, sedangkan karyawan tetap merasa mereka sudah aman dengan status mereka sebagai karyawan tetap sehingga tidak menunjukkan perbedaan kinerja dengan karyawan kontrak. Perhitungan dan output uji jumlah peringkat Wilcoxon dapat dilihat pada Lampiran 10 dan Lampiran

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT MBK merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan mikro. Sebagai suatu perusahaan, PT MBK mempunyai visi, misi, dan tujuan perusahaan.

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM KOMPENSASI FINANSIAL DAN HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA KARYAWAN TETAP DAN KONTRAK PT MITRA BISNIS KELUARGA CABANG BOGOR

ANALISIS SISTEM KOMPENSASI FINANSIAL DAN HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA KARYAWAN TETAP DAN KONTRAK PT MITRA BISNIS KELUARGA CABANG BOGOR AALISIS SISTEM KOMPESASI FIASIAL DA HUBUGAYA DEGA KIERJA KARYAWA TETAP DA KOTRAK PT MITRA BISIS KELUARGA CABAG BOGOR Oleh GAJAR SUARGAA H24077020 PROGRAM SARJAA MAAJEME PEYELEGGARAA KHUSUS DEPARTEME MAAJEME

Lebih terperinci

V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN

V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN 5.1 Karakteristik Responden Karyawan Harian Jurnal Bogor yang menjadi responden pada penelitian ini berjumlah 35 orang. Dari 35 orang tersebut,

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM KOMPENSASI FINANSIAL DAN HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA KARYAWAN TETAP DAN KONTRAK PT MITRA BISNIS KELUARGA CABANG BOGOR

ANALISIS SISTEM KOMPENSASI FINANSIAL DAN HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA KARYAWAN TETAP DAN KONTRAK PT MITRA BISNIS KELUARGA CABANG BOGOR ANALISIS SISTEM KOMPENSASI FINANSIAL DAN HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA KARYAWAN TETAP DAN KONTRAK PT MITRA BISNIS KELUARGA CABANG BOGOR Oleh GANJAR SUARGANA H24077020 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Penggajian pada RS. Omni Alam Sutera

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Penggajian pada RS. Omni Alam Sutera BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Penggajian pada RS. Omni Alam Sutera Dalam pelaksanaan penggajian, faktor pengamanan harus diperhatikan sehingga hal-hal yang tidak diinginkan dapat dihindari.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Setiap perusahaan mempunyai kebijakan-kebijakan yang berbeda satu dengan yang lainnya. Kebijakan-kebijakan tersebut di ambil dan dilaksanakan sesuai dengan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1 1.2 Identifikasi Masalah...

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN l. l Latar Belakang Penelitian...

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 38 BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Yoyo Toys Nusa Plasindo merupakan sebuah perusahaan distributor yang bergerak dibidang pembelian, persediaan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Instansi 4.1.1 Sejarah Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi (RSUD) Kabupaten Bogor pada awalnya merupakan Puskesmas dengan tempat perawatan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Kegiatan penggajian merupakan kegiatan kompensasi perusahaan kepada karyawan dan merupakan aktivitas yang penting dalam perusahaan. Hal ini dikarenakan aktivitas penggajian yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1 1.2 Identifikasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1 1.2 Identifikasi Masalah...

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Sebuah organisasi perlu menerapkan organisasi pembelajaran agar dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi pada lingkungan eksternal maupun internal disegala

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Upaya perusahaan untuk meningkatkan kemajuannya lebih banyak diorientasikan kepada manusia sebagai salah satu sumber daya yang penting bagi perusahaan.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Manajemen sumber daya manusia memiliki peranan yang penting terhadap keberhasilan audit dalam melaksanakan tanggung jawabnya. Program pengembangan SDM

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan metode penelitian analisis deskriptif melalui desain studi Cross Sectional Observational untuk menilai tingkat kepuasan kerja dan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Data Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Dalam penelitian ini, untuk menguji apakah kuesioner yang digunakan valid dan reliabel, maka dilakukan uji validitas dan

Lebih terperinci

3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor

3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor 3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor sebagai perusahaan yang bergerak di bidang katering, juga

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Karakteristik Karyawan Didalam penelitian ini karyawan PT. HM sampoerna Tbk Bagian Distribusi disertakan dalam menjawab setiap pertanyaan atau kuesioner

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1. Latar Belakang Perusahaan PT Sekar Hati Jaya Maju didirikan pada tahun 1984. Pada mulanya PT Sekar Hati Jaya Maju merupakan perusahaan

Lebih terperinci

LeIP. Peraturan Lembaga Manajemen Kepegawaian. Peraturan LeIP Tentang Manajemen Kepegawaian. 1. Kategorisasi Pegawai

LeIP. Peraturan Lembaga Manajemen Kepegawaian. Peraturan LeIP Tentang Manajemen Kepegawaian. 1. Kategorisasi Pegawai Peraturan Tentang 1. Kategorisasi Pegawai 1.1. Pegawai dibagi dalam kategori sebagai berikut : a. Pegawai Tetap b. Pegawai Tidak Tetap 1.2. Pegawai Tetap adalah pegawai yang diangkat Lembaga untuk bekerja

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian ini dimulai dengan melihat visi dan misi PT Sinar Sosro Kantor Penjualan Bogor. Visi dan misi perusahaan merupakan suatu arahan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Tegallega di Jalan Soekarno Hatta No 216,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Pelatihan Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) PT. INTI (Persero) 4.1.1 Bentuk-bentuk Pelatihan Bentuk-bentuk pelatihan kerja yang dilaksanakan di Divisi Sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Keberadaan manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dan lembaga dalam mengelola, mengatur, mengurus, dan menggunakan sumber daya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 4 1.3. Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subyek yang diteliti pada penelitian ini adalah istri (wanita) pada pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan. Istri

Lebih terperinci

BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGELOLAAN

BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGELOLAAN BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGELOLAAN 3.1. Struktur Organisasi Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem kerja yang merupakan rangkaian tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha restoran saat ini dinilai sebagai bisnis yang berprospek tinggi. Perkembangan usaha restoran di Kota Bogor telah menimbulkan persaingan dalam

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual Persaingan kompetitif yang terjadi saat ini menuntut PT. Bank Tabungan Negara (Persero) untuk mampu bertahan. Untuk menghadapi kondisi ini,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan adalah suatu lembaga yang bertujuan memenuhi kebutuhankebutuhan konsumen melalui barang dan jasa disamping mencari laba sebanyakbanyaknya. Perusahaan agar

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian. penelitian skripsi dengan judul Pengaruh Beban Kerja, Kompensasi,

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian. penelitian skripsi dengan judul Pengaruh Beban Kerja, Kompensasi, 103 Lampiran 1 Kuesioner Penelitian A. PENGANTAR Saya adalah Mahasiswi dari Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Esa Unggul yang sedang melakukan penelitian skripsi dengan judul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Karyawan sebagai sumber daya utama perusahaan dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen dan memberikan kinerja yang optimal sehingga konsumen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Memotivasi karyawan dianggap penting karena motivasi terkait dengan kinerja karyawan. Motivasi bisa mengakibatkan kepuasan dan ketidakpuasan karyawan.

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN MASALAH. karyawan. Jenis-jenis kompensasi yang dibahas adalah kompensasi finansial baik

BAB V PEMBAHASAN MASALAH. karyawan. Jenis-jenis kompensasi yang dibahas adalah kompensasi finansial baik BAB V PEMBAHASAN MASALAH 5.1 Kompensasi Kompensasi yang dibahas dalam penelitian ini terdiri dari jenis kompensasi yang diberikan perusahaan dan pemberian kompensasi kepada karyawan. Jenis-jenis kompensasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam skripsi ini penulis menggunakan divisi marketing research pada PT. Herlina Indah yang beralamat di Jl. Rawa Sumur II blok DD no. 16 Kawasan Industri

Lebih terperinci

UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL

UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian...

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis pada PT. PLN (Persero) serta pembahasan yang telah dikemukakan pada Bab IV yaitu menjawab identifikasi

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 21 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT KOTA BANDUNG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 21 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT KOTA BANDUNG LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2002 TAHUN : 2002 NOMOR : 28 S E R I : D PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 21 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

pujian atau kritik atas hasil kerja karyawan Tabel 4.14 Tanggapan responden mengenai pemimpin selalu meminta karyawan untuk berpartisipasi

pujian atau kritik atas hasil kerja karyawan Tabel 4.14 Tanggapan responden mengenai pemimpin selalu meminta karyawan untuk berpartisipasi DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Operasional Variabel... 37 Tabel 3.2 Arti pembobotan dengan Skala Likert... 45 Tabel 3.3 Skala Interval Gaya Kepemimpinan... 46 Tabel 3.4 Skala Interval Motivasi... 46 Tabel 3.5

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITAN. dalam penelitian. Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITAN. dalam penelitian. Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang BAB III OBJEK DAN METODE PENELITAN 3.1 Objek Penelitian Objek Penelitian adalah proses yang mendasari pemilihan, pengolahan, dan penafsiran semua data yang berkaitan dengan apa yang menjadi objek di dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Karakteristik Responden Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah sebanyak 30 responden, yaitu auditor yang bekerja pada tujuh kantor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sekretaris No 88 BA Daan Mogot, Jakarta Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. Sekretaris No 88 BA Daan Mogot, Jakarta Barat. 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis memilih PT Meprofarm sebagai objek penelitian. PT Meprofarm adalah perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Gambar 3.1 berikut adalah kerangka pemikiran penelitian pada PT. XYZ: Analisa Bisnis Pada PT. XYZ Perumusan Masalah Pengumpulan data dengan: - Kuesioner

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap perusahaan yang merupakan sebuah organisasi bisnis,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap perusahaan yang merupakan sebuah organisasi bisnis, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam setiap perusahaan yang merupakan sebuah organisasi bisnis, sumber daya manusia memiliki peranan yang sangat penting karena merupakan elemen dasar yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Peneliti yang melakukan penelitian sebelumnya harus menentukan metode penelitian yang akan digunakan pada penelitiannya, karena hal tersebut akan membantu

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan dengan maksud dan tujuan untuk mencari informasi yang dapat memberikan gambaran yang di perlukan untuk menganalisa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. akan dicapai dalam penelitian ini. Pada penelitian ini tidak semua variabel

BAB III METODE PENELITIAN. akan dicapai dalam penelitian ini. Pada penelitian ini tidak semua variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Berdasarkan teori yang disampaikan oleh Herzberg dan Cascio dalam tinjauan pustaka, peneliti melakukan penyesuaian teori dengan tujuan yang akan dicapai dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu mengarahkan bawahannya. Selain itu dibutuhkan pemimpin yang

BAB I PENDAHULUAN. mampu mengarahkan bawahannya. Selain itu dibutuhkan pemimpin yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu organisasi, kelompok atau masyarakat tentunya membutuhkan dan memiliki pemimpin. Masyarakat yang ingin berkembang membutuhkan tidak saja adanya pemimpin namun

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 TAMPILAN LAYAR YANG DIHASILKAN

LAMPIRAN 1 TAMPILAN LAYAR YANG DIHASILKAN L1 LAMPIRAN 1 TAMPILAN LAYAR YANG DIHASILKAN Lampiran 1 Gambar Login Lampiran 2 Gambar Form Pendaftaran Anggota L2 Lampiran 3 Gambar Form Permohonan kredit L3 Lampiran 4 Gambar Form Persyaratan Kredit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif yang bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah karyawan Unit telemarketing PT. XYZ. Lokasi penelitian akan dilakukan di PT. XYZ, Tangerang.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi Kompensasi dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Sebelum kompensasi diberikan, terlebih dahulu dilakukan

Lebih terperinci

SURAT PERJANJIAN KERJA

SURAT PERJANJIAN KERJA SURAT PERJANJIAN KERJA No. 168/SPK-01/AMARYAI/I/2017 Pada hari... tanggal... bulan... tahun... telah dibuat dan disepakati perjanjian kerja antara : Nama : PT.... Alamat : Jln.... Kemudian dalam hal ini

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual PT. Sinar Sosro memiliki visi untuk menjadi perusahaan minuman kelas dunia yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen, kapan saja, dimana saja, serta

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Dalam menjalankan suatu bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan. PT BFI Finance Indonesia Tbk sebagai perusahaan yang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 24 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT XYZ merupakan perusahaan asuransi multinasional yang memiliki visi, misi serta tujuan yang ingin dicapai. Visi merupakan proyeksi atau

Lebih terperinci

ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Sistem Pengendalian Intern At as Gaji dan Upah Sebelum penulis menguraikan lebih lanjut mengenai sistem pengendalian intern atas gaji dan upah, maka lebih

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kebutuhan konsumen akan selalu mengalami perubahan dalam hidupnya sejalan dengan perubahan keadaan sosial ekonomi dan budaya yang terjadi pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sasaran yang harus dicapai yaitu pencapaian laba dan prinsip kegiatan ekonomis

BAB I PENDAHULUAN. sasaran yang harus dicapai yaitu pencapaian laba dan prinsip kegiatan ekonomis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan/organisasi dalam berbisnis harus mempunyai tujuan atau sasaran yang harus dicapai yaitu pencapaian laba dan prinsip kegiatan ekonomis yang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengenai pengaruh keragaman tenaga kerja (workforce diversity) terhadap kinerja karyawan bagian pemeliharaan (maintenance section)

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENELITIAN Variabel Dimensi Indikator Instrumen Kompensasi (Variabel X)

INSTRUMEN PENELITIAN Variabel Dimensi Indikator Instrumen Kompensasi (Variabel X) INSTRUMEN PENELITIAN Variabel Dimensi Indikator Instrumen Kompensasi 1. Tingkat keefektifan gaji Tingkat keefektifan gaji yang diterima (Variabel X) yang diterima memenuhi Bapak/Ibu guru memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pegawai merupakan asset utama perusahaan yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi. Mereka mempunyai pikiran, perasaan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur, mengurus, melaksanakan, dan mengelola. Manajemen dalam bahasa ingris berarti mengatur. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 38 BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penetian 4.1.1 Sejarah Dinas KOPEGTEL GORONTALO( Koperai pegawai telkom Gorontalo ) didirikan pada tanggal 10 juli 1986 dan disyahkan Badan Hukum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Pendekatan Penelitian Desain penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh gambaran yang sebenarnya tentang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Pariwisata merupakan salah satu sumber pendapatan yang dimiliki oleh Kota Bogor. Munculnya objek wisata baru yang menawarkan keunggulannya baik dalam bentuk

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Pada penelitian ini tidak semua variabel pada kerangka teori akan diteliti. Karena peneliti ingin lebih fokus terhadap variabel Sikap, pengetahuan, motivasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian desktiptif. Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian desktiptif. Sugiyono 53 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian desktiptif. Sugiyono (006:11) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Perdana Perkasa Elastindo adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang jasa Outsourcing yang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir Pekerja merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu perusahaan, karena pekerja adalah yang menggerakan faktor-faktor produksi lainnya untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, yang meneliti adanya pengaruh pemberian upah pungut terhadap kinerja PNS dengan motivasi sebagai variabel

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL NOMOR 04 TAHUN 2006 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT (PD. BPR) BANK PASAR KABUPATEN TEGAL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL NOMOR 04 TAHUN 2006 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT (PD. BPR) BANK PASAR KABUPATEN TEGAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL NOMOR 04 TAHUN 2006 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT (PD. BPR) BANK PASAR KABUPATEN TEGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEGAL, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2).

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilimiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2). Tujuan adanya metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan uji statistik dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan uji statistik dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan uji statistik dengan menggunakan analisis korelasi untuk melihat apakah ada hubungan antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam suatu organisasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam suatu organisasi untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam suatu organisasi untuk mendapatkan kinerja yang baik. Keberhasilan organisasi tidak hanya mencakup dari

Lebih terperinci

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan September-Desember 2014. Penelitian ian ini dilaksanakan pada CV.Sumber Buah Serang, Jl. Cinanggung

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMAKASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMAKASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Identifikasi

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK PASAR KABUPATEN TEMANGGUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK PASAR KABUPATEN TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK PASAR KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG, Menimbang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, tahapan penelitian, penelitian pendahuluan yang dilakukan, penentuan populasi dan sampel

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KOPERASI SERAI SERUMPUN. berdasarkan hasil dari kesepakatan seluruh kepala sekolah SD di Kecamatan Tanjung Pura.

BAB II GAMBARAN UMUM KOPERASI SERAI SERUMPUN. berdasarkan hasil dari kesepakatan seluruh kepala sekolah SD di Kecamatan Tanjung Pura. BAB II GAMBARAN UMUM KOPERASI SERAI SERUMPUN A. Sejarah Singkat Koperasi Serai Serumpun Koperasi Serai Serumpun didirikan pada tanggal 17 September 1989. Koperasi ini berdiri berdasarkan hasil dari kesepakatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian dilakukan pada awal bulan Mei 2017 sampai dengan pertengahan bulan Juli 2017. Berikut ini adalah uraian gambaran umum subjek berdasarkan

Lebih terperinci

RANCANGAN POJK TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

RANCANGAN POJK TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH RANCANGAN POJK TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR XX/POJK.03/2018 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Kerangka Pemikiran B. Definisi Operasional C. Hipotesis D. Metode Penelitian...

BAB III METODE PENELITIAN. A. Kerangka Pemikiran B. Definisi Operasional C. Hipotesis D. Metode Penelitian... BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran... 28 B. Definisi Operasional... 28 C. Hipotesis... 29 D. Metode Penelitian... 29 E. Analisa Data... 31 BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian 3.1.1 Lokasi dan Jadwal Penelitian Penelitian mengenai Analisis Hubungan Lingkungan Kerja dan Kompensasi dengan Kepuasan Kerja Karyawan di Rumah Sakit

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Coba Angket

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Coba Angket BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Coba Angket 1) Validitas Pengujian validitas penelitian ini dimaksudkan sebagai upaya untuk menunjukkan sejauh mana alat

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran PT. Coca Cola Botling, Co adalah salah satu perusahaaan yang telah menerapkan program keselamatan dan kesehatan kerja, hal ini menunujukkan bahwa PT.

Lebih terperinci

PENGURUS DEWAN PIMPINAN KETUA WAKIL KETUA SKRETARIS WAKIL SEKRETARIS BENDAHARA 3 ORANG ANGGOTA MENEJER KABID KEUANGAN ANGGOTA DILAYANI

PENGURUS DEWAN PIMPINAN KETUA WAKIL KETUA SKRETARIS WAKIL SEKRETARIS BENDAHARA 3 ORANG ANGGOTA MENEJER KABID KEUANGAN ANGGOTA DILAYANI RAPAT ANGGOTA TAHUNAN (RAT) PENGURUS DEWAN PIMPINAN KETUA WAKIL KETUA SKRETARIS WAKIL SEKRETARIS BENDAHARA 3 ORANG ANGGOTA BADAN PENGAWAS KETUA SEKRETARIS ANGGOTA PENGURUS PARIPURNA KOMISARIS-KOMISARIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelian rumah bisa dilakukan dengan cara tunai ataupun kredit.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelian rumah bisa dilakukan dengan cara tunai ataupun kredit. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembelian rumah bisa dilakukan dengan cara tunai ataupun kredit. Seseorang dapat membeli rumah secara tunai apabila orang tersebut memiliki uang yang nilainya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian, Subjek Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 6 Bandung, yang beralamat di Jalan Pasirkaliki No.

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Siklus penggajian merupakan salah satu aktivitas yang terdapat dalam fungsi Sumber Daya Manusia. Pengelolaan penggajian yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

. BAB III METODE PENELITIAN. negeri favorit yang berada di kota Samarinda. Semua Guru yang mengajar di SMA Negeri 3 Samarinda.

. BAB III METODE PENELITIAN. negeri favorit yang berada di kota Samarinda. Semua Guru yang mengajar di SMA Negeri 3 Samarinda. . BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 3 Samarinda, yaitu salah satu sekolah negeri favorit berada di kota Samarinda. 2. Subyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Penelitian ini merupakan studi kasus pada rumah sakit islam PKU

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Penelitian ini merupakan studi kasus pada rumah sakit islam PKU 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian ini merupakan studi kasus pada rumah sakit islam PKU Muhammadiyah Pekajangan. Penelitian studi kasus adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Akuntansi dan Keuangan PT Kimia Farrna (Persero) Tbk. Cabang

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Akuntansi dan Keuangan PT Kimia Farrna (Persero) Tbk. Cabang BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1. Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Dalam pelaksanaan kerja praktek ini, penulis ditempatkan di bagian Akuntansi dan Keuangan PT Kimia Farrna (Persero) Tbk. Cabang Bandung.

Lebih terperinci

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN Keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada bentuk dan struktur organisasinya. Sistem pengelolaan (manajemen) organisasi perusahaan bertugas untuk

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT SIME INDO AGRO DI SANGGAU

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT SIME INDO AGRO DI SANGGAU KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT SIME INDO AGRO DI SANGGAU Robertus Robet Robertus_robet@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Untuk upaya mendapatkan sumber daya manusia

Lebih terperinci

fasilitas-fasilitas, meliputi: media pembelajaran, ruang kantor, tempat

fasilitas-fasilitas, meliputi: media pembelajaran, ruang kantor, tempat BAB HI METODA PENELITIAN A. Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada karyawan tetap swalayan Pamella I dan IV Yogyakarta. Jumlah sampel yang diambil berjumlah 60 orang. B. Identifikasi Variabel

Lebih terperinci