ANALISIS SISTEM KOMPENSASI FINANSIAL DAN HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA KARYAWAN TETAP DAN KONTRAK PT MITRA BISNIS KELUARGA CABANG BOGOR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS SISTEM KOMPENSASI FINANSIAL DAN HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA KARYAWAN TETAP DAN KONTRAK PT MITRA BISNIS KELUARGA CABANG BOGOR"

Transkripsi

1 AALISIS SISTEM KOMPESASI FIASIAL DA HUBUGAYA DEGA KIERJA KARYAWA TETAP DA KOTRAK PT MITRA BISIS KELUARGA CABAG BOGOR Oleh GAJAR SUARGAA H PROGRAM SARJAA MAAJEME PEYELEGGARAA KHUSUS DEPARTEME MAAJEME FAKULTAS EKOOMI MAAJEME ISTITUT PERTAIA BOGOR

2 ABSTRAK Ganjar Suargana. H Analisis Sistem Kompensasi Finansial dan Hubungannya dengan Kinerja Karyawan Tetap dan Kontrak PT Mitra Bisnis Keluarga Cabang Bogor. Di bawah bimbingan Jono M Munandar dan Ratih Maria Dhewi. Suatu perusahaan dapat mengalami kemajuan atau kehancuran akibat dari kualitas dan tingkah laku karyawannya. Salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan kinerja serta menciptakan motivasi kerja untuk mencapai prestasi dan loyalitas kerja yang tinggi bagi para karyawannya ialah dengan menerapkan prinsip kompensasi yang adil dan layak. PT Mitra Bisnis Keluarga (PT MBK) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan mikro yang tujuan adalah untuk mendorong pengembangan usaha mikro dan kecil dari keluarga pra-sejahtera. Sistem kompensasi yang diterapkan pihak manajemen PT MBK meliputi kompensasi finansial baik langsung maupun tidak langsung dan kompensasi non finansial. Data yang diperoleh dari HRD PT MBK menunjukkan bahwa jumlah karyawan yang tidak melanjutkan kontrak selalu bertambah setiap tahun, medan kerja yang berat dan kondisi fisik karyawan yang lemah menjadi salah satu penyebabnya. Selain itu, kompensasi yang diterima karyawan khususnya karyawan kontrak sangat berbeda dengan pegawai tetap, meskipun tanggungjawabnya sama besar. Diadakannya penelitian ini diharapkan bisa menganalisis indikator kompensasi apa saja yang harus ditingkatkan agar kinerja karyawan PT MBK meningkat.tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis sistem kompensasi dan kinerja karyawan yang diterapkan PT MBK Cabang Bogor, serta menganalisis tingkat hubungan kompensasi dengan kinerja antara karyawan tetap dan kontrak PT. MBK Cabang Bogor. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan dalam populasi, yaitu karyawan PT. MBK Cabang Bogor di seluruh region yang berjumlah 75 orang, yaitu 65 orang karyawan kontrak dan 10 orang karyawan tetap. Data dianalisis dengan menggunakan metode Rank Spearman dan Uji jumlah peringkat Wilcoxon untuk melihat perbedaan kinerja antara karyawan tetap dan karyawan kontrak. Berdasarkan analisis dengan menggunakan korelasi Rank Spearman, hubungan antara kompensasi finansial dengan kinerja karyawan tetap PT. MBK ialah tidak berhubungan, artinya walaupun kompensasi ditingkatkan tidak akan mempengaruhi kinerjanya, hal ini disebabkan karyawan tetap merasa bahwa posisi mereka di perusahaan sudah aman, yaitu sudah memiliki ikatan dengan perusahaan, sehingga yang menjadi fokus karyawan tetap adalah menunjukkan kinerja yang baik untuk mencapai jenjang karir yang lebih baik. Berbeda dengan karyawan tetap, hubungan antara sistem kompensasi finansial dengan kinerja karyawan kontrak PT.MBK berhubungan positif (saling berhubungan), artinya ialah apabila kompensasi ditingkatkan maka kinerja karyawan kontrak pun akan ikut meningkat. Uji beda dilakukan dengan metode Uji jumlah peringkat Wilcoxon dengan hasil tidak ada perbedaan kinerja antara karyawan tetap dan karyawan kontrak. 2

3 AALISIS SISTEM KOMPESASI FIASIAL DA HUBUGAYA DEGA KIERJA KARYAWA TETAP DA KOTRAK PT MITRA BISIS KELUARGA CABAG BOGOR SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar SARJAA EKOOMI pada Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Oleh GAJAR SUARGAA H PROGRAM SARJAA MAAJEME PEYELEGGARAA KHUSUS DEPARTEME MAAJEME FAKULTAS EKOOMI DA MAAJEME ISTITUT PERTAIA BOGOR

4 Judul Skripsi ama IM : Analisis Sistem Kompensasi Finansial dan Hubungannya dengan Kinerja Karyawan Tetap dan Kontrak PT Mitra Bisnis Keluarga Cabang Bogor : Ganjar Suargana : H Menyetujui Pembimbing 1 Pembimbing 2 (Dr.Ir.Jono M. Munandar, M.Sc) IP : (Ratih Maria Dhewi, SP, MM) Mengetahui : Ketua Departemen, (Dr.Ir.Jono M. Munandar, M.Sc) IP : Tanggal Lulus : 4

5 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bogor pada Tanggal 29 September Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Achmad Suwahyu dan Marliah. Penulis menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar egeri Bojong Rangkas 02 Kabupaten Bogor pada tahun 1997, lalu melanjutkan ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama egeri 4 Kota Bogor pada tahun Tahun 2000 penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Umum egeri 7 Kota Bogor. Tahun 2003, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB) pada Program Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, Departemen Sosial Ekonomi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Pada tahun 2007, penulis melanjutkan pendidikan kembali di Institut Pertanian Bogor pada Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Selama perkuliahan, penulis sempat mengikuti pelatihan-pelatihan seperti Pumping Talent, SPSS, Business Plan, Toefel. Selain itu penulis juga pernah mengikuti magang kerja di Perum Perikanan Samudera (PPS) Muara Baru, Jakarta pada tahun 2005 dan di Kelompok Petani Ikan Hias Ragajaya, Citayam pada tahun iii

6 KATA PEGATAR Segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan ke khadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-ya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi yang berjudul Analisis Sistem Kompensasi Finansial dan Hubungannya dengan Kinerja Karyawan Tetap dan Kontrak PT Mitra Bisnis Keluarga Cabang Bogor ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus, Institut Pertanian Bogor. Penyusunan skripsi ini banyak dibantu oleh berbagai pihak baik secara moril maupun materil. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr.Ir. Jono M. Munandar, M.Sc selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Ratih Maria Dhewi, SP, MM selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan saran, motivasi, dan pengarahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. 2. Karyawan PT MBK Cabang Bogor yang telah membantu dalam pengumpulan data di lapangan. 3. Seluruh staf pengajar dan karyawan Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus atas bantuannya dalam penyusunan skripsi ini. 4. Keluarga tercinta yang telah memberikan curahan kasih sayang, motivasi, dan doa yang tulus. 5. Teman-teman di Ekstensi Manajemen angkatan 2 yang telah memberikan bantuan dan dukungannya. 6. Semua pihak yang telah membantu dalam menyusun skripsi ini hingga usai. Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan untuk hal yang lebih baik. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi yang membutuhkannya. Bogor, Januari 2010 Penulis iv

7 DAFTAR ISI Halaman RIWAYAT HIDUP... iii KATA PEGATAR... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRA... ix I. PEDAHULUA... 1 Latar Belakang... 1 Rumusan Masalah... 3 Tujuan Penelitian... 4 Ruang Lingkup Penelitian... 4 Manfaat Penelitian... 4 II. TIJAUA PUSTAKA... 5 Kompensasi Tujuan Kompensasi Jenis Kompensasi... 7 Sistem Kompensasi... 8 Kinerja Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Hubungan Kompensasi dengan Kinerja Penelitian Terdahulu III. METODOLOGI PEELITIA Kerangka Pemikiran Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Penelitian Pengumpulan Data Penarikan Sampel Uji Validitas Uji Reliabilitas Metode Analisis Data Uji Rank Spearman Uji Jumlah Peringkat Wilcoxon IV. HASIL DA PEMBAHASA Profil Perusahaan Visi dan Misi Perusahaan Struktur Organisasi Perusahaan Sumber Daya Manusia Komposisi Tenaga Kerja Hari dan Jam Kerja Proses Bisnis v

8 4.6. Karakteristik Responden Analisis Data Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Hasil Uji Validitas Kuesioner Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Sistem Kompensasi Persepsi tentang Kompensasi Persepsi tentang Kinerja Karyawan Analisis Hubungan Sistem Kompensasi Finansial dengan Kinerja Karyawan PT. MBK Cabang Bogor Uji Jumlah Peringkat Wilcoxon V. KESIMPULA DA SARA Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRA vi

9 DAFTAR TABEL o. Halaman 1. Jumlah karyawan yang tidak memperpanjang kontrak per tahun Jumlah karyawan berdasarkan status Skala pengukuran yang digunakan Besarnya nilai korelasi berdasarkan skala Champion Lokasi cabang dan jumlah region pada masing-masing cabang PT MBK Ketentuan pemberian pinjaman (kredit) PT MBK Karakteristik responden dalam penelitian Posisi keputusan Rekapitulasi persepsi karyawan terhadap kompensasi Rekapitulasi persepsi karyawan terhadap kinerja Hubungan kompensasi finansial dengan kinerja karyawan tetap Hubungan kompensasi finansial dengan kinerja karyawan kontrak vii

10 DAFTAR GAMBAR o. Halaman 1. Kerangka pemikiran penilitian Diagram hipotesis sistem kompensasi finansial dengan kinerja Diagram hipotesis sistem kompensasi finansial yang berhubungan dengan kinerja viii

11 DAFTAR LAMPIRA o. Halaman 1. Struktur organisasi PT MBK Kuesioner penelitian Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner Perhitungan Rank spearman Output Rank spearman Persepsi responden (karyawan tetap) terhadap kompensasi Persepsi responden (karyawan kontrak) terhadap kompensasi Persepsi responden (karyawan tetap) terhadap kinerja Persepsi responden (karyawan kontrak) terhadap kinerja Perhitungan uji jumlah peringkat Wilcoxon Output uji jumlah peringkat Wilcoxon ix

12 I. PEDAHULUA 1.1. Latar Belakang Karyawan merupakan aset terpenting perusahaan yang menjadi pelaku aktif dari setiap kegiatannya. Perusahaan adalah suatu sistem perserikatan formal dari dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk mencapai tujuan, oleh karena itu diperlukan adanya manajemen yang baik untuk mengatur karyawan perusahaan tersebut secara efektif dan efisien agar tujuan yang telah ditetapkan dapat terwujud. Suatu perusahaan dapat mengalami kemajuan atau kehancuran akibat dari kualitas dan tingkah laku karyawannya. Peranan karyawan sangat penting karena karyawan berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan perusahaan karena karyawan menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan perusahaan tersebut. Perusahaan yang baik harus memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas untuk menjaga dan memelihara kesinambungan bisnis dalam jangka panjang. Visi dan misi perusahaan harus sesuai dengan budaya perusahaan, kebutuhan perusahaan, dan kebutuhan pasar sehingga dapat menumbuhkan komitmen karyawan terhadap pekerjaan dan memupuk semangat kerja karyawan, menumbuhkan keharmonisan dalam lingkungan kerja karyawan, dan menumbuhkan standar kerja yang prima. Kunci keberhasilan suatu perusahaan adalah bergantung pada kinerja karyawannya yang secara langsung atau tidak langsung memberi kontribusi pada perusahaan, yang meliputi pemangku kepentingan eksternal (stake holders) dan kepentingan internal (karyawan) yang dimiliki perusahaan. Untuk memperoleh kinerja optimal dari keberadaan karyawan dalam perusahaan maka perusahaan perlu menetapkan strategi yang tepat, yaitu dengan memikirkan bagaimana mengelola karyawan agar mau mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan Salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan kinerja serta menciptakan motivasi kerja untuk mencapai prestasi dan loyalitas kerja yang tinggi bagi para karyawannya ialah dengan menerapkan prinsip kompensasi yang adil dan layak. Kompensasi dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Kompensasi yang 1

13 diterima karyawan dibagi atas dua macam, yaitu imbalan yang bersifat finansial (kompensasi langsung) dan non finansial (kompensasi pelengkap atau kompensasi tidak langsung) yang tidak secara langsung berkaitan dengan prestasi kerja Kompensasi jika dikelola dengan baik akan membantu perusahaan untuk mencapai tujuan dan memperoleh, memelihara, serta menjaga karyawan dengan baik. Sebaliknya, tanpa kompensasi yang cukup, karyawan yang ada sangat mungkin untuk meninggalkan perusahaan. Akibat dari ketidakpuasan dalam pemberian kompensasi bisa jadi akan mengurangi kinerja, meningkatkan keluhankeluhan, dan mogok kerja. PT Mitra Bisnis Keluarga (PT MBK) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan mikro. Tujuan didirikannya perusahaan ini adalah untuk mendorong pengembangan usaha mikro dan kecil dari keluarga prasejahtera. Target dari perusahaan ini adalah para wanita dari keluarga prasejahtera yang berada dibawah garis kemiskinan, dengan acuan standar ditetapkan pemerintah. PT MBK memiliki 54 cabang diseluruh Indonesia, dengan nasabah berjumlah sekitar orang. Hingga saat ini, tenaga kerja PT MBK berjumlah sekitar 430 orang, dan untuk Cabang Bogor berjumlah sekitar 75 orang. Kompensasi yang diterapkan pihak manajemen PT MBK meliputi kompensasi finansial baik langsung maupun tidak langsung dan kompensasi non finansial. Kebijakan kompensasi finansial langsung berupa gaji/upah, sedangkan kompensasi finansial tidak langsung terdiri dari : jamsostek, kebijakan uang cuti, tunjangan kesehatan, dan tunjangan hari raya. Kebijakan kompensasi non finansial terdiri dari : perhatian perusahaan terhadap kondisi fisik lingkungan kerja dan penghargaan atas prestasi kerja karyawan. Saat ini perusahaan sedang menghadapi suatu masalah yaitu tingginya turn over karyawan. Tingginya turn over karyawan diduga disebabkan oleh tidak sesuainya kebijakan kompensasi yang diberikan perusahaan kepada karyawannya. Berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis tertarik untuk melihat apakah ada hubungan antara kompensasi yang diberikan perusahaan dengan kinerja karyawannya baik karyawan tetap ataupun karyawan kontrak. Dengan demikian dapat diketahui apakah kompensasi yang tidak sesuai yang membuat tingginya turn over karyawan atau ada faktor lainnya yang menyebabkan hal tersebut. 2

14 1.2. Rumusan Masalah Data yang diperoleh dari HRD PT MBK menunjukkan bahwa jumlah karyawan yang tidak melanjutkan kontrak selalu bertambah setiap tahun, medan kerja yang berat dan kondisi fisik karyawan yang lemah menjadi salah satu penyebabnya. Selain itu, kompensasi yang diterima karyawan khususnya karyawan kontrak sangat berbeda dengan pegawai tetap, meskipun tanggungjawabnya sama besar. Kompensasi digunakan karyawan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, bila kompensasi yang diterima karyawan tersebut sesuai dengan biaya hidupnya maka karyawan akan terdorong untuk meningkatkan kinerjanya, sehingga tujuan perusahaan tercapai dengan baik. Jumlah karyawan PT MBK yang tidak memperpanjang kontrak dengan jumlah populasi sebanyak 75 orang dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini. Tabel 1. Jumlah karyawan tang tidak memperpanjang kontrak per tahun Persentase Jumlah Karyawan (%) Tahun (Orang) Jumlah Karyawan ( x 100 ) Populasi , ,33 Sumber : PT MBK Berdasarkan uraian diatas, maka perumusan masalah yang perlu diteliti adalah: 1. Bagaimana pelaksanaan sistem kompensasi dan kinerja di PT MBK selama ini? 2. Apakah ada hubungan antara sistem kompensasi dengan peningkatan kinerja karyawan dan apakah terdapat perbedaan antara karyawan tetap dan kontrak? 3. Bagaimana upaya alternatif perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawan? 3

15 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: 1. Menganalisis kompensasi dan kinerja karyawan yang diterapkan PT MBK Cabang Bogor 2. Menganalisis tingkat hubungan sistem kompensasi dengan kinerja antara karyawan tetap dan kontrak PT MBK Cabang Bogor 1.4. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT MBK Cabang Bogor, yang terdiri dari delapan wilayah atau region yaitu : Sadeng, Leuwi Liang, Pamijahan, Ciampea, Dramaga, Ciomas, Ciseeng, dan Gunung Sindur. Penelitian ini hanya membahas hubungan kompensasi finansial terhadap kinerja karyawan PT. MBK berdasarkan statusnya, yaitu karyawan tetap dan kontrak. Kompensasi finansial yang dimaksud meliputi kompensasi langsung dan tidak langsung. Kompensasi finansial langsung berupa upah atau gaji, sedangkan kompensasi finansial tidak langsung terdiri dari : jamsostek, kebijakan uang cuti, Tunjangan Hari Raya, dan tunjangan kesehatan. Penelitian ini hanya membahas kompensasi finansial karena kompensasi finansial lebih dapat dirasakan dan dinikmati langsung oleh karyawan, sedangkan kompensasi non finansial yang diberikan perusahaan seperti melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi bagi karyawan yang sudah bekerja selama lima tahun tidak pernah dirasakan oleh karyawan tersebut Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Sebagai bahan pertimbangan, referensi, serta solusi bagi manajemen perusahaan PT MBK dalam mengembangkan dan menetapkan sistem kompensasi dalam hubungannya dengan peningkatan kinerja karyawan PT MBK 2. Bagi penulis penelitian ini berguna untuk menerapkan teori-teori yang dimiliki untuk mengkaji fakta-fakta yang terjadi di perusahaan, sehingga dapat memberikan masukan bagi perusahaan dan meningkatkan wawasan mengenai aspek sumberdaya manusia. 3. Memberikan referensi tambahan bagi penelitian selanjutnya. 4

16 II. TIJAUA PUSTAKA 2.1 Kompensasi Kompensasi dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Sebelum kompensasi diberikan, terlebih dahulu dilakukan proses kompensasi, yaitu suatu jaringan berbagai sub-proses untuk memberikan balas jasa kepada karyawan untuk pelaksanaan pekerjaan dan untuk memotivasi karyawan agar mencapai tingkat prestasi yang diinginkan. Imbalan atau balas jasa yang diterima karyawan dibagi atas dua macam, yaitu imbalan yang bersifat finansial (kompensasi langsung dan non finansial (kompensasi pelengkap atau kompensasi tidak langsung) yang tidak secara langsung berkaitan dengan prestasi kerja (Umar, 2005) Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai penukar dari kontribusi jasa mereka terhadap perusahaan (Davis & Werther dalam Mangkuprawira, 2002). Kompensasi meliputi bentuk pembayaran tunai langsung, pembayaran tidak langsung dalam bentuk manfaat karyawan, dan insentif untuk memotivasi karyawan agar bekerja keras untuk mencapai produktivitas yang semakin tinggi (Wayne dalam Mangkuprawira, 2002). Kompensasi merupakan sebuah komponen penting dalam hubungannya dengan karyawan. Menurut Cahyono (1996) kompensasi merupakan pendapatan dari hasil jerih payah karyawan didalam menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan tenaganya. Kompensasi tidak sekedar untuk memenuhi kebutuhan materi saja, tetapi juga menyangkut harkat dan martabat manusia. Bagi perusahaan, kompensasi dipandang sebagai biaya dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan. Dalam penetapan kompensasi harus diperhatikan asas keadilan dan asas kelayakan. Maksud dari asas keadilan ini adalah bahwa kompensasi yang dibayarkan perusahaan kepada karyawannya harus disesuaikan dengan prestasi kerja, jenis pekerjaan, tanggung jawab, dan jabatan karyawan tersebut. Kompensasi mengandung arti tidak sekedar hanya dalam bentuk finansial saja, seperti yang langsung berupa upah, gaji, komisi, dan bonus serta tidak langsung berupa asuransi, bantuan sosial, uang cuti, uang pensiun, pendidikan dan sebagainya, tetapi juga dalam bentuk bukan finansial. Bentuk ini berupa pekerjaan 5

17 dan lingkungan pekerjaan. Bentuk pekerjaan berupa tanggung jawab, perhatian, kesempatan dan penghargaan, sementara bentuk lingkungan pekerjaan berupa kondisi kerja, pembagian kerja, status, dan kebijakan (Mangkuprawira, 2002) Tujuan Kompensasi Menurut Davis dan Werther dalam Mangkuprawira (2002), secara umum tujuan manajemen kompensasi adalah untuk membantu perusahaan mencapai tujuan keberhasilan strategis perusahaan dalam menjamin terjadinya keadilan internal dan eksternal. Keadilan eksternal menjamin bahwa pekerjaan-pekerjaan dikompensasi secara adil dengan membandingkan pekerjaan yang sama di pasar kerja, sedangkan keadilan internal menjamin bahwa permintaan posisi yang lebih tinggi dan karyawan yang lebih berkualifikasi dalam perusahaan akan diberi pembayaran yang lebih tinggi. Secara khusus tujuan manajemen kompensasi yang efektif meliputi hal-hal sebagai berikut: a. Memperoleh Personil yang Berkualifikasi Kompensasi yang cukup tinggi sangat dibutuhkan untuk memberi daya tarik kepada para pelamar. Tingkat pembayaran harus responsif terhadap suplai dan permintaan pasar kerja karena para pengusaha berkompetisi untuk mendapatkan karyawan yang diharapkan. b. Mempertahankan Karyawan yang Ada Para karyawan dapat keluar jika besaran kompensasi tidak kompetitif dan akibatnya akan menimbulkan perputaran karyawan yang semakin tinggi. c. Menjamin Keadilan Manajemen kompensasi berupaya keras agar keadilan internal dan eksternal terwujud. Keadilan internal mensyaratkan bahwa pembayaran dikaitkan dengan nilai relatif sebuah pekerjaan sehingga pekerjaan yang sama dibayar dengan besaran yang sama. Keadilan eksternal berarti pembayaran terhadap kerja merupakan yang dapat dibandingkan dengan perusahaan lain di pasar kerja. d. Penghargaan terhadap Perilaku yang Diinginkan Pembayaran hendaknya memperkuat perilaku yang diinginkan dan bertindak sebagai insentif untuk perbaikan perilaku di masa depan, rencana kompensasi 6

18 efektif, menghargai kinerja, ketaatan, pengalaman, tanggung jawab, dan perilaku-perilaku lainnya. e. Mengendalikan Biaya Sistem kompensasi yang rasional membantu perusahaan memperoleh dan mempertahankan para karyawan dengan biaya yang beralasan. Tanpa manajemen kompensasi efektif, bisa jadi pekerja dibayar di bawah atau di atas standar. f. Mengikuti Aturan Hukum Sistem gaji dan upah yang sehat mempertimbangkan faktor-faktor legal yang dikeluarkan pemerintah dan menjamin pemenuhan kebutuhan karyawan. g. Memfasilitasi Pengertian Sistem manajemen kompensasi hendaknya dengan mudah dipahami oleh spesialis SDM, manajer operasi, dan para karyawan. h. Meningkatkan Efisiensi Administrasi Program pengupahan dan penggajian hendaknya dirancang untuk dapat dikelola dengan efisien, membuat sistem informasi SDM optimal, meskipun tujuan ini hendaknya sebagai pertimbangan sekunder dibandingkan dengan tujuan-tujuan lain Jenis-jenis Kompensasi Menurut Mutiara dalam Widhayanti (2004), pada dasarnya kompensasi dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu: 1. Kompensasi Finansial Kompensasi finansial terdiri dari 2 macam, yaitu: a. Kompensasi Langsung (direct compensation) Kompensasi langsung adalah penghargaan yang berupa gaji/upah yang dibayar secara tetap berdasarkan tenggang waktu yang tetap (Arep, 2002). Kompensasi langsung terdiri atas gaji, upah dan insentif (bonus dan komisi) b. Kompensasi Tidak Langsung (indirect compensation) Kompensasi tidak langsung adalah pemberian bagian keuntungan/manfaat lainnya bagi para karyawan diluar gaji/upah tetap berupa uang dan barang (Arep dan Tanjung, 2002). Kompensasi tidak langsung terdiri atas asuransi 7

19 jiwa, asuransi kesehatan, bantuan sosial, uang cuti, uang pensiun, pendidikan, dan sebagainya. 2. Kompensasi on Finansial Kompensasi non finansial terdiri dari dua macam, yaitu : a. Pekerjaan Kompensasi ini berupa tanggung jawab, perhatian, kesempatan, penghargaan, dan sebagainya. b. Lingkungan Pekerjaan Berupa kondisi kerja, pembagian kerja, status pekerjaan, dan lain-lain Sistem Kompensasi Menurut Mangkuprawira (2004), sistem penghargaan finansial (upah pembayaran) dirancang agar mampu menarik perhatian, mempertahankan, dan mendorong karyawan agar bekerja dengan produktif, oleh karena itu kompensasi harus dikelola seoptimal mungkin. Hendaknya dasar penentuan sistem kompensasi memberikan kepuasan.bagi karyawan, laba untuk perusahaan, serta barang/jasa yang berkualitas dan harga yang pantas, jadi semua pihak mendapatkan kepuasan dari sistem pengupahan yang diterapkan (Hasibuan, 2005). Prinsip dalam manajemen kompensasi menurut Mangkuprawira (2004), antara lain: a. Terdapatnya rasa keadilan dan pemerataan pendapatan dalam perusahaan b. Setiap pekerjaan dinilai melalui proses evaluasi pekerjaan dan kinerja c. Mempertimbangkan keuangan perusahaan d. ilai rupiah dalam sistem penggajian mampu bersaing dengan harga pasar tenaga kerja yang sejenis. e. Sistem penggajian yang baru dapat membedakan orang yang berprestasi baik dan yang tidak dalam golongan yang sama. f. Sistem penggajian yang baru harus dikaitkan dengan penilaian kinerja karyawan. 8

20 2.3. Kinerja Kinerja adalah hasil dari proses pekerjaan tertentu secara terencana pada waktu dan tempat dari karyawan serta perusahaan bersangkutan. Ukuran kinerja dapat dilihat dari sisi jumlah dan mutu tertentu, sesuai standar perusahaan. Hal itu sangat terkait dengan fungsi perusahaan dan atau pelakunya. Bentuknya dapat bersifat tangible dan intangible, tergantung pada bentuk dan proses pelaksanaan pekerjaan itu sendiri. Ukuran kinerja dalam dunia penelitian dan pengembangan adalah mutu hasil riset, tingkat adopsi dan difusi hasil penelitian, serta dampaknya bagi kesejahteraan masyarakat. Jadi, kinerja dapat dilihat dari proses, hasil, dan outcome (Mangkuprawira dan Hubeis, 2007). Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu didalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. (Mangkuprawira, 2008) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Menurut Mangkuprawira dan Hubeis (2007), Kinerja merupakan suatu konstruksi multidimensi yang mencakup banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut terdiri atas faktor instrinsik karyawan (personal/individual) atau SDM dan ekstrinsik, yaitu kepemimpinan, sistem, tim, dan situasional. a. Faktor personal/individual, meliputi unsur pengetahuan, keterampilan (skill), kemampuan, kepercayaan diri, motivasi, dan komitmen yang dimiliki oleh tiap individu karyawan. b. Faktor kepemimpinan, meliputi aspek kualitas manajer dan team leader dalam memberikan dorongan, semangat, arahan, dan dukungan kerja kepada karyawan. c. Faktor tim, meliputi kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesama anggota tim, kekompakan, dan keeratan anggota tim. 9

21 d. Faktor sistem, meliputi sistem kerja, fasilitas kerja atau infrastruktur yang diberikan oleh perusahaan, proses perusahaan, dan kultur kinerja dalam perusahaan. e. Faktor kontekstual (situasional), meliputi tekanan dan perubahan lingkungan eksternal dan internal Hubungan Kompensasi dengan Kinerja Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai penukar dari kontribusi jasa karyawan terhadap perusahaan (Davis & Werther dalam Mangkuprawira, 2002). Jika dikelola dengan baik, kompensasi membantu perusahaan untuk mencapai tujuan dan memperoleh, memelihara, dan menjaga karyawan dengan baik. Sebaliknya, tanpa kompensasi yang cukup, karyawan yang ada sangat mungkin untuk meninggalkan perusahaan dan untuk melakukan penempatan kembali tidaklah mudah. Akibat dari ketidakpuasan dalam pembayaran bisa jadi akan mengurangi kinerja, meningkatkan keluhan-keluhan, penyebab mogok kerja, dan mengarah pada tindakan-tindakan fisik dan psikologis, seperti meningkatnya derajat ketidakhadiran dan perputaran karyawan, yang pada gilirannya akan meningkatkan kesehatan jiwa karyawan yang parah. Sebaliknya, jika terjadi kelebihan pembayaran, juga akan menyebabkan perusahaan dan individual berkurang daya kompetisinya dan menyebabkan kegelisahan, perasaan bersalah, dan suasana yang tidak nyaman di kalangan karyawan (Mangkuprawira,2002) Penelitian Terdahulu Sophiadewi (2006), melakukan penelitian tentang analisis sistem kompensasi dengan motivasi dan kinerja karyawan di Departemen Produksi PT Coats Rejo Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara sistem kompensasi dengan motivasi kerja baik karyawan tetap ataupun karyawan kontrak. Variabel kompensasi yang berhubungan dengan kinerja karyawan kontrak diantaranya adalah kompensasi yang sesuai dengan tanggung jawab, bonus karena prestasi kerja, jaminan akan kesehatan dan keselamatan kerja serta fasilitas. Hal tersebut menunjukkan apabila perusahaan 10

22 ingin meningkatkan kinerja karyawan kontrak maka variabel yang harus diperhatikan adalah variabel kesesuaian kompensasi dengan tanggung jawab, bonus atas prestasi kerja, jaminan akan kesehatan dan keselamatan kerja, serta fasilitas. Wulandari (2005), melakukan penelitian tentang hubungan kompensasi dengan motivasi kerja karyawan Departemen Produksi PT Indonesian Maltose Industry Bogor. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak semua variabel kompensasi (upah bulanan, upah lembur, uang duka, tunjangan hari tua, THR, tunjangan kematian, tunjangan perawatan dan pengobatan, cuti, makan, alat keselamatan kerja, koperasi, fasilitas olah raga, dan mushola) berhubungan nyata dengan motivasi kerja karyawan. Variabel kompensasi yang berhubungan positif dan nyata dengan motivasi kerja karyawan adalah: besarnya bonus dengan prestasi kerja, tunjangan, fasilitas, dan izin cuti. Variabel yang tidak berhubungan dengan motivasi kerja karyawan adalah: keterbukaan atas distribusi gaji, kesesuaian gaji dengan keinginan, upah lembur, kesesuaian gaji dengan masa kerja, dan K3 (kesehatan dan keselamatan kerja). Fahmi (2004), melakukan penelitian tentang kajian penerapan kompensasi, motivasi kerja, dan kinerja karyawan di restoran cepat saji makanan khas sunda Baraya Jakarta. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa kompensasi berpengaruh nyata terhadap motivasi kerja dan motivasi kerja yang dimiliki karyawan juga berpengaruh nyata terhadap kinerja karyawan. Hubungan kompensasi dengan motivasi kerja memiliki hubungan yang agak kuat dan hubungan motivasi dengan kinerja karyawan memiliki hubungan yang agak kuat. Harahap (2004) melakukan penelitian dengan memisahkan antara kompensasi langsung dan tidak langsung, judul penelitiannya ialah analisis hubungan kompensasi finansial dengan prestasi kerja karyawan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor. Berdasarkan hasil analisis korelasi, kompensasi finansial langsung yang berlaku di PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor berhubungan nyata terhadap prestasi kerja karyawan dengan hubungan yang agak lemah pada selang kepercayaan 95 persen. Kompensasi finansial cenderung statis, normal serta umum terjadi pada setiap perusahaan. Bekerja ataupun tidak, gaji atau upah akan tetap mereka terima setiap bulan. Sebaliknya kompensasi finansial tidak langsung 11

23 berkorelasi secara nyata dengan hubungan yang agak kuat terhadap prestasi kerja karyawan pada selang kepercayaan 95 persen. Kompensasi finansial tidak langsung mampu meningkatkan prestasi kerja karyawan karena dianggap cenderung dinamis terjadi, berbeda jenis dan nilainya pada setiap perusahaan. Kompensasi ini dianggap mampu mencukupi kebutuhan pokok serta kebutuhan tambahan para karyawan. Yakin (2004), melakukan penelitian mengenai analisis hubungan antara sistem kompensasi terhadap motivasi dan produktivitas kerja karyawan bagian produksi PT. Sariwangi A.E.A. Hasil analisis yang diperoleh antara kompensasi terhadap motivasi kerja karyawan harian terdapat hubungan yang agak kuat. Kuatnya hubungan tersebut disebabkan oleh sebagian karyawan yang masih menganggap kompensasi hal yang sangat penting. Pada karyawan bulanan hubungan yang terjadi antara kompensasi terhadap motivasi kerja agak lemah. Lemahnya hubungan disebabkan sebagian karyawan wanita menganggap kompensasi tidak terlalu penting karena bagi wanita yang sudah berkeluarga masalah gaji sudah ditanggung oleh suaminya. Hasil analisis hubungan kompensasi dengan produktivitas karyawan harian menunjukkan tidak ada hubungan antara kompensasi terhadap produktivitas kerja mereka, sedangkan pada karyawan bulanan terdapat hubungan yang agak lemah antara kompensasi terhadap produktivitas kerja mereka. 12

24 III. METODOLOGI PEELITIA 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT MBK merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan mikro. Sebagai suatu perusahaan, PT MBK mempunyai visi, misi, dan tujuan perusahaan. PT MBK memberikan kompensasi kepada karyawannya dengan tujuan agar karyawan termotivasi dalam bekerja sehingga diharapkan akan meningkatkan kinerja dan daya saing perusahaan, sehingga tujuan perusahaan akan tercapai. Sistem penghargaan finansial (upah pembayaran) dirancang agar mampu menarik perhatian, mempertahankan, dan mendorong karyawan agar bekerja lebih produktif. Agar efektif, sistem penghargaan perusahaan hendaknya menyediakan empat hal, yaitu: (1) tingkat penghargaan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar, (2) keadilan dengan pasar kerja eksternal, (3) keadilan dalam perusahaan, dan (4) perlakuan individu perilaku perusahaan yang terkait dengan kebutuhan mereka. Oleh karena itu, kompensasi harus dikelola seoptimal mungkin. Intinya kompensasi harus mencerminkan win-win result bagi karyawan dan perusahaan (Mangkuprawira, 2008). Kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan perusahaan kepada karyawan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Kompensasi dibagi menjadi dua macam yaitu kompensasi finansial dan non finansial, kompensasi finansial dibagi menjadi dua komponen yaitu kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung. Kompensasi finansial langsung merupakan imbalan yang diterima karyawan berupa gaji/upah, sedangkan kompensasi finansial tidak langsung berupa imbalan yang diterima karyawan berupa tunjangan jamsostek, kebijakan uang cuti, tunjangan hari raya, dan tunjangan kesehatan. Kompensasi yang diberikan kepada karyawan sangat berpengaruh pada tingkat kepuasan kerja dan motivasi kerja, serta hasil kerja (Mangkunegara, 2002). Hubungan antara sistem kompensasi dengan kinerja karyawan dilakukan dengan melihat persepsi karyawan melalui kuesioner. Tingkat kinerja karyawan diukur dengan menggunakan indikator-indikator kinerja, yaitu: efisiensi kinerja, efektivitas kinerja, tanggung jawab, kerja sama, suasana/lingkungan kerja, 13

25 komunikasi antar karyawan, dan komitmen (afektif, normatif, dan kontinuan). Untuk melihat hubungan atau pengaruh sistem kompensasi terhadap kinerja karyawan dilakukan dengan menggunakan analisis Rank Spearman dan diolah dengan menggunakan software SPSS 15.0 for windows. Kompensasi yang adil dan layak yang diberikan oleh perusahaaan diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan. Kinerja karyawan yang baik akan berdampak positif terhadap kinerja perusahaan yang mungkin akan meningkatkan pendapatan dan keuntungan perusahaan. Pendapatan dan keuntungan perusahaan yang besar akan mempengaruhi kebijakan perusahaan yang akan diambil. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat dalam diagram alir (flow chart) pada Gambar 2. 14

26 Visi, Misi, Strategi PT MBK a. Tingkat Penggajian b. Keadilan dengan pasar kerja eksternal c. Keadilan dalam perusahaan d. Perlakuan perusahaan kepada karyawan Bagian Human Resources (SDM) Prinsip-prinsip Kompensasi Finansial Kinerja Langsung : Gaji/Upah Tidak Langsung : a. Jamsostek b. Kebijakan uang cuti c. Tunjangan Hari Raya d. Tunjangan kesehatan Kinerja Karyawan Tetap dan Kontrak a. Efisiensi kinerja b. Efektivitas kinerja c. Tanggung jawab d. Kerjasama e. Suasana/Lingkungan kerja f. Komunikasi antar karyawan g. Komitmen Uji Rank Spearman Uji Jumlah Peringkat Wilcoxon Hubungan Kompensasi dengan Kinerja Perbedaan Kinerja Karyawan Tetap dan Kontrak Gambar 2. Kerangka pemikiran penelitian 15

27 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Kantor Pusat PT MBK (Mitra Bisnis Keluarga) terletak di Ruko Asiatic B 15 o.59, Taman Ubud, Jl. Permata Sari, Lippo Karawaci Barat, Kabupaten Tangerang, 15810, sedangkan penelitian dilakukan di PT MBK cabang Bogor, yang terdiri beberapa wilayah atau region yaitu : Sadeng, Leuwi Liang, Pamijahan,Ciampea, Dramaga, Ciomas, Ciseeng, dan Gunung Sindur. Pemilihan lokasi penelitian berdasarkan kesediaan perusahaan tersebut untuk dilakukan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2009 hingga Juni Metode Penelitian Pengumpulan Data Data dalam penelitian terbagi menjadi data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti. Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain misalnya dalam bentuk tabeltabel atau diagram-diagram (Umar, 2005). a. Data primer Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui pengamatan, pencatatan, pengumpulan data dan wawancara secara langsung dengan para karyawan PT MBK Cabang Bogor b. Data sekunder Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari studi literatur yang mendukung penelitian, baik dari buku, majalah, internet, dan literatur lainnya yang relevan Penarikan Sampel Survey dalam penelitian ini dilakukan dengan metode sensus, yaitu seluruh karyawan PT MBK Cabang Bogor di seluruh region (seluruh populasi). Penelitian dilakukan pada seluruh level jabatan (Kepala Region, Wakil Kepala Region, dan Staff Lapangan) baik karyawan tetap ataupun kontrak. Pengambilan responden dilakukan secara sensus dengan 16

28 jumlah karyawan sebanyak 75 orang. Jumlah karyawan kontrak dan tetap PT MBK dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Jumlah karyawan berdasarkan status kerja o Region/Wilayah Jumlah Karyawan (Orang) Kontrak Tetap 1 Sadeng 8-2 Leuwi Liang Pamijahan Ciampea Dramaga Ciomas Ciseeng 8-8 Gunung Sindur 8 1 Jumlah Sumber : PT. MBK Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar (konstruk) pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Uji validitas menggunakan teknik korelasi product moment sebagai berikut: r hitung ( n n( XY ) ( X Y ) 2 2 X ) ( n Y ) ( Y ) 2...(1) Keterangan : n = Jumlah responden X = Skor masing-masing pertanyaan Y = Skor total Uji Reliabilitas Reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstrukkonstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuisioner. Jika suatu alat ukur dipakai lebih dari satu kali untuk mengukur sesuatu yang sama dan menghasilkan hasil yang relatif konsisten, maka bisa dikatakan alat pengukur tersebut reliabel. Teknik yang digunakan adalah Alpha Cronbach, yaitu: 17

29 k r k t 2 b...(2) Keterangan : r k 2 b 2 t = Koefisien reliabilitas yang dicari = Jumlah butir pertanyaan (soal) = Jumlah varians butir total = Varians total Rumus varians yang digunakan : 2 X 2 n n X 2...(3) Keterangan : n = Jumlah responden X = ilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan) 3.4 Metode Analisis Data Penelitian ini menggunakan teknik analisis data dengan proses penyederhanaan kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Data yang diperoleh dari hasil penelitian selanjutnya diolah dan dianalisis dengan analisis deskriptif dengan menggunakan tabulasi, sistem skor, dan uji statistik. Penentuan skor nilai atas jawaban responden berdasarkan skala Likert 5 tingkat, yaitu sangat tidak setuju. tidak setuju, kurang setuju, setuju, dan sangat setuju. Kelima penilaian tersebut diberi skor seperti pada Tabel 3. Tabel 3. Skala pengukuran yang digunakan Skala Keterangan 1 Sangat Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 3 Kurang Setuju 4 Setuju 5 Sangat Setuju 18

30 Selanjutnya setiap jawaban responden diberikan bobot (skor rataan), cara menghitung skor rataan adalah sebagai berikut: X fi. wi fi...(4) Keterangan : x = rata-rata berbobot fi = Frekuensi wi = bobot Langkah selanjutnya adalah menggunakan rentang skala penilaian untuk menentukan posisi tanggapan responden dengan rumus: R ( bobot) Rs M...(5) Keterangan : R (bobot) = Bobot terbesar Bobot terkecil M = Banyaknya kategori bobot Uji Rank Spearman Analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara sistem kompensasi dengan kinerja karyawan digunakan metode uji korelasi Rank Spearman dengan rumus sebagai berikut: r s 1 6 n n i1 3 di n 2...(6) Keterangan : r s = Koefisien korelasi di = Selisih peringkat n = jumlah pasangan data 19

31 Untuk data yang sama maka rumus yang digunakan adalah : 3 2 X 12 T x 3 2 Y 12 T x...(7) Faktor koreksi untuk angka-angka yang sama adalah : 3 t t Tx! y 12...(8) Bila koreksi ini digunakan maka statistik uji berubah menjadi : r s 2 2 x y x y di 2...(9) Keterangan : r s = koefisien korelasi x = variabel bebas y = variabel tak bebas Tx = faktor korelasi X Ty = faktor korelasi Y di = selisih antara Rank X dengan Rank Y Uji statistik yang dilakukan adalah uji z, dengan rumus sebagai berikut : Z hitung rs n 1...(10) Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%, kemudian dibandingkan z hitung dengan z tabel. Ketentuannya adalah sebagai berikut : z hitung < z tabel, maka terima Ho z hitung > z tabel, maka tolak Ho Bentuk pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut: H 0 = Tidak terdapat hubungan antara sistem kompensasi dengan kinerja karyawan H 1 = Terdapat hubungan antara sistem kompensasi dengan kinerja karyawan. 20

32 Menurut Umar (2004), analisis korelasi berguna untuk menentukan suatu besaran yang menyatakan bagaimana kuat hubungan suatu variabel dengan variabel lain. Uji korelasi akan mencari besarnya hubungan dan arah hubungan. ilai korelasi dalam rentang 0 sampai 1 atau 0 sampai -1, tanda positif dan negatif menunjukkan arah hubungan. Tanda positif menunjukkan arah perubahan yang sama, yaitu jika satu variabel naik maka variabel yang lain naik. Demikian juga sebaliknya, tanda negatif menunjukkan arah perubahan yang berlawanan, yaitu jika variabel naik, maka variabel yang lain turun. Besarnya nilai korelasi berdasarkan skala Champion (Manurung dalam Widhayanti, 2004) dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Besarnya nilai korelasi berdasarkan skala Champion o. Skala Keterangan o assosiation, menunjukkan tidak ada hubungan antara variabel X dengan variabel Y Moderately low assosiation, menunjukkan hubungan yang agak lemah antara variabel X dengan variabel Y Moderately high assosiation, menunjukkan hubungan yang agak kuat antara variabel X dengan variabel Y High assosiation, menunjukkan hubungan yang kuat antara variabel X dengan variabel Y Selain itu untuk melihat ada tidaknya hubungan dapat dilihat dari nilai P value yang dihasilkan. Jika P value lebih besar dari 0,05 maka terdapat hubungan. Jika P value lebih kecil dari 0,05 maka tidak terdapat hubungan Uji Jumlah Peringkat Wilcoxon Uji Jumlah Peringkat Wilcoxon digunakan untuk menguji beda nilai tengah antara dua populasi yang saling bebas, dalam penelitian ini uji jumlah peringkat wilcoxon digunakan untuk mengetahui perbedaan kinerja antara karyawan tetap dan kontrak. Dari dua contoh yang berasal dari dua populasi berbeda, ditentukan n 1 sebagai ukuran contoh yang lebih kecil, dan n 2 ukuran contoh yang lebih besar. Kedua contoh digabungkan dan setiap pengamatan diurutkan dari yang terkecil hingga yang terbesar, kemudian diberikan peringkat 1, 2,..., n 1 +n 2 pada setiap pengamatan. Jumlah peringkat pada contoh yang berukuran lebih kecildilambangkan dengan w 1, demikian pula w 2 adalah jumlah peringkat pada contoh yang lebih besar. 21

33 Untuk n 2 lebih besar dari 20 dan n 1 sekurang-kurangnya 10, pengujiannya dapat menggunakan nilai Z, yaitu : U U Z U n1n2 U 2 2 n1n2 ( n1 n2 U 12 1)... (11) Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%, kemudian dibandingkan z hitung dengan z tabel. Ketentuannya adalah sebagai berikut : z hitung < z tabel, maka terima Ho z hitung > z tabel, maka tolak Ho Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut: H 0 = Tidak terdapat perbedaan kinerja antara karyawan tetap dan karyawan kontrak H 1 = Terdapat perbedaan kinerja antara karyawan tetap dan karyawan kontrak 22

34 IV. HASIL DA PEMBAHASA 4.1. Profil Perusahaan PT MBK (Mitra Bisnis Keluarga) adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan mikro. PT. MBK didirikan pada tanggal 19 September 2003, sedangkan untuk Cabang Bogor didirikan pada tanggal 19 September Tujuan didirikannya perusahaan ini adalah untuk mendorong pengembangan usaha mikro dan kecil untuk keluarga pra sejahtera. PT MBK memberikan layanan pinjaman atau kredit kepada masyarakat (khusus untuk para wanita dari keluarga yang kurang mampu) terutama di daerah pedesaan tanpa jaminan atau penjamin, atas dasar saling percaya, partisipasi, dapat dipertanggungjawabkan, transparan, dukungan dan pengaruh sesama. PT. MBK berlokasi di Ruko Asiatic B 15 o.59, Taman Ubud, Jl. Permata Sari, Lippo Karawaci Barat, Kabupaten Tangerang, Hingga saat ini PT MBK sudah memiliki 8 cabang dengan 53 region. Lokasi cabang dan jumlah region PT. MBK dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Lokasi cabang dan jumlah region pada masing-masing cabang PT MBK o Jumlah Lokasi Cabang Region 1 Kabupaten Tangerang 12 2 Kabupaten Bogor 9 3 Kabupaten Sukabumi 7 4 Kabupaten Bandung Selatan 8 5 Kabupaten Bandung Barat 5 6 Kabupaten Garut Utara 6 7 Kabupaten Garut Selatan 3 8 Kabupaten Tasikmalaya 3 Hingga saat ini PT MBK sudah memiliki sekitar nasabah diseluruh cabang. PT MBK memfokuskan diri secara khusus untuk membantu wanita dari golongan ekonomi lemah. Sistem kredit atau pinjaman yang diterapkan mencakup delapan prinsip, yaitu: 1. Memberikan kredit/pinjaman kecil untuk membantu kegiatan penambahan penghasilan (sebesar Rp ,00 untuk pinjaman pertama) yang harus dikembalikan dengan mencicil selama jangka waktu lima puluh minggu. 23

35 2. Tanpa jaminan dan tanpa penjamin, melainkan dengan pengaruh dan dukungan kelompok. 3. Peminjam adalah anggota kelompok yang keanggotaannya dipilih sendiri dan juga merupakan anggota kumpulan (gabungan dari beberapa kelompok sebanyak 25 orang wanita). 4. Peminjam harus membayar cicilan pinjaman secara penuh selama jangka waktu yang telah ditentukan. 5. Peminjam harus menghindari pertemuan rutin mingguan di kumpulan, dan membayar cicilan mingguan. 6. Pinjaman harus digunakan hanya untuk kegiatan penambahan penghasilan yang disetujui. 7. Staf lapangan PT MBK mengunjungi anggota di tempat tinggal nasabah 8. PT MBK menarik biaya administrasi untuk menutupi biaya operasional maupun biaya memperoleh dana Visi dan Misi Perusahaan PT MBK memiliki visi Menyediakan akses modal usaha mikro dan kecil kepada keluarga yang tertinggal di Indonesia khusus di daerah desa dan kota kecil, dengan pelayanan jujur, tepat waktu, dan efisien. Misi PT MBK yaitu Membuat sesuatu yang berbeda di dunia, untuk meningkatkan kehidupan masyarakat yang kurang mampu di Indonesia Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menggambarkan hubungan kerjasama orang-orang dalam seluruh kegiatan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Struktur organisasi yang baik menggambarkan pembagian tugas, rentang kekuasaan, dan jenjang pengawasan, pendelegasian wewenang dan tanggung jawab. PT MBK dipimpin oleh seorang Direktur Manajer yang membawahi lima manajer, yaitu: manajer keuangan dan akunting, manajer audit internal, manajer MIS dan administrasi, manajer SDM, dan manajer ekspansi bisnis, serta koordinator wilayah/kepala cabang di setiap cabang PT MBK diseluruh Indonesia. PT MBK bekerja sama dengan lembaga-lembaga keuangan dunia seperti Hivos, 24

36 Cordaid, Unitus, Dignity Fund, dan Microcredit Enterprises. Untuk lebih lengkapnya mengenai struktur organisasi dapat dilihat pada Lampiran 1. Tugas dan wewenang dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut: 1. Direktur Manajer Direktur Manajer merupakan pimpinan tertinggi di perusahaan dan bertanggung jawab atas kegiatan perusahaan serta menentukan target laba perusahaan. Direktur Manajer memiliki wewenang untuk memberikan petunjuk dan pengarahan kepada para manajer dan kepala cabang tentang kebijaksanaan operasional perusahaan. 2. Manajer Keuangan dan Akunting Manajer Keuangan bertanggung jawab kepada Direktur Manajer atas masalah keuangan perusahaan. Manajer keuangan berperan dalam menangani pencatatan akuntansi, seperti mencatat arus kas masuk dan keluar, pembayaran kredit, pembayaran upah pegawai, pembayaran pembelian suatu barang, dan pembuatan laporan keuangan seperti laporan rugi-laba, neraca, dan pembayaran pajak perusahaan. 3. Manajer Audit Internal Manajer Audit Internal berperan dalam mengaudit kegiatan-kegiatan perusahaan mulai dari keuangan sampai dengan kegiatan seluruh karyawan dalam perusahaan. 4. Manajer MIS dan Administrasi Manajer MIS dan Administrasi bertanggung jawab kepada Direktur Manajer dalam hal sistem informasi dan administrasi perusahaan. Manajer MIS dan administrasi berperan dalam mengumpulkan dan mengolah data untuk menhasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan management di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian perusahaan. 5. Manajer SDM Manajer SDM bertanggung jawab kepada Direktur Manajer dalam hal ketenagakerjaan dan kesejahteraan karyawan, memberikan pelatihan bagi karyawan baru dan menjamin kesehatan dan keselamatan kerja karyawan. 25

37 6. Manajer ekspansi bisnis Manajer ekspansi bisnis bertanggung jawab kepada Direktur Manajer dalam hal Perluasan atau expansi bisnis perusahaan untuk mencapai efisiensi, menjadi lebih kompetitif, serta untuk meningkatkan keuntungan atau profit perusahaan 7. Kepala Cabang (Koordinator Wilayah) Kepala Cabang (Koordinator Wilayah) memimpin beberapa Kepala Region, dan secara umum mempunyai kewajiban memfasilitasi pekerjaan Kepala Region. Kepala Cabang merupakan penghubung utama antara Kepala Region dengan kantor pusat. Kewajiban utamanya adalah untuk memastikan bahwa cabang terus melakukan penerimaan anggota baru sesuai dengan misi perusahaan, serta memastikan para karyawan mematuhi peraturan dan prosedur yang telah ditetapkan perusahaan. 8. Kepala Region Kepala Region bertanggung jawab atas kemajuan wilayah/region yang dipimpinnya. Seorang Kepala Region memiliki tugas mempertahankan 100 persen angka pengembalian pinjaman dari nasabah PT MBK, serta kompeten dalam membuat rencana dan pelaksanaan perluasan kegiatan wilayah/region seperti yang telah disetujui kantor pusat, termasuk membentuk kumpulan baru dan kebutuhan pencairan dana. Kepala Region juga harus kompeten dalam hal sistem akuntansi dan administrasi region, termasuk menangani buku kas, sistem penyimpanan arsip/dokumen, serta mengatur dan memelihara aset wilayah/region yang dipimpinnya. 9. Wakil Kepala Region Wakil Kepala Region bertugas membantu Kepala Region mencari nasabah wanita kurang mampu di tingkat wilayah/region sesuai dengan sistem pemberian kredit yang ditetapkan perusahaan. Wakil Kepala Region juga bertugas membantu Kepala Region untuk melayani para peminjam, dan mendampingi Kepala Region dalam seluruh kegiatan pelaksanaan dan pengelolaan kantor di wilayah/region yang dipimpinnya dalam hal manajemen, pengawasan, pembukuan, dan administrasi wilayah/region. 26

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi Kompensasi dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Sebelum kompensasi diberikan, terlebih dahulu dilakukan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT MBK merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan mikro. Sebagai suatu perusahaan, PT MBK mempunyai visi, misi, dan tujuan perusahaan.

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM KOMPENSASI FINANSIAL DAN HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA KARYAWAN TETAP DAN KONTRAK PT MITRA BISNIS KELUARGA CABANG BOGOR

ANALISIS SISTEM KOMPENSASI FINANSIAL DAN HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA KARYAWAN TETAP DAN KONTRAK PT MITRA BISNIS KELUARGA CABANG BOGOR ANALISIS SISTEM KOMPENSASI FINANSIAL DAN HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA KARYAWAN TETAP DAN KONTRAK PT MITRA BISNIS KELUARGA CABANG BOGOR Oleh GANJAR SUARGANA H24077020 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT MBK (Mitra Bisnis Keluarga) adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan mikro. PT. MBK didirikan pada tanggal 19 September 2003, sedangkan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Setiap perusahaan mempunyai kebijakan-kebijakan yang berbeda satu dengan yang lainnya. Kebijakan-kebijakan tersebut di ambil dan dilaksanakan sesuai dengan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI DENGAN KINERJA PENGAJAR FREELANCE PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR BINTANG PELAJAR CABANG BOGOR MAKALAH SEMINAR

HUBUNGAN PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI DENGAN KINERJA PENGAJAR FREELANCE PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR BINTANG PELAJAR CABANG BOGOR MAKALAH SEMINAR HUBUNGAN PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI DENGAN KINERJA PENGAJAR FREELANCE PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR BINTANG PELAJAR CABANG BOGOR MAKALAH SEMINAR Oleh: DEWI ERAWATI H 24066003 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Konsep Manajemen Sumberdaya Manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA Konsep Manajemen Sumberdaya Manusia II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Manajemen Sumberdaya Manusia 2.1.1. Manajemen Sumberdaya Manusia Penilaian kualitas terhadap sumberdaya manusia dimaksudkan agar menjadi sumberdaya manusia yang professional,

Lebih terperinci

HUBUNGAN KOMPENSASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN CV DINAR TANGERANG

HUBUNGAN KOMPENSASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN CV DINAR TANGERANG HUBUNGAN KOMPENSASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN CV DINAR TANGERANG HARDINAL SKRIPSI PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS DAN EKONOMI PERIKANAN-KELAUTAN DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN FAKULTAS

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Upaya perusahaan untuk meningkatkan kemajuannya lebih banyak diorientasikan kepada manusia sebagai salah satu sumber daya yang penting bagi perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam skripsi ini penulis menggunakan divisi marketing research pada PT. Herlina Indah yang beralamat di Jl. Rawa Sumur II blok DD no. 16 Kawasan Industri

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Telah kita ketahui bersama bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam kegiatan suatu organisasi, karena manusia sebagai perencana,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian ini dimulai dengan melihat visi dan misi PT Sinar Sosro Kantor Penjualan Bogor. Visi dan misi perusahaan merupakan suatu arahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam suatu organisasi atau perusahaan, diperlukan suatu jajaran pimpinan yang bertugas pokok untuk memimpin dan mengelola organisasi yang bersangkutan. Kondisi organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang tinggi untuk pengembangan perusahaan. Perusahaan harus mampu

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang tinggi untuk pengembangan perusahaan. Perusahaan harus mampu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, banyak tantangan yang harus dihadapi oleh perusahaan dalam rangka memenangkan persaingan. Salah satu faktor yang dapat dijadikan pegangan

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD. Oleh SITI CHOERIAH H

PENGUKURAN KINERJA PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD. Oleh SITI CHOERIAH H PENGUKURAN KINERJA PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD Oleh SITI CHOERIAH H24104026 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja 2.1.1 Defenisi Kinerja Kinerja berasal dari pengertian performance. Ada pula yang memberikan pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun, sebenarnya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Memotivasi karyawan dianggap penting karena motivasi terkait dengan kinerja karyawan. Motivasi bisa mengakibatkan kepuasan dan ketidakpuasan karyawan.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Manajemen sumber daya manusia memiliki peranan yang penting terhadap keberhasilan audit dalam melaksanakan tanggung jawabnya. Program pengembangan SDM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Keberadaan manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dan lembaga dalam mengelola, mengatur, mengurus, dan menggunakan sumber daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di jaman sekarang ini banyak perusahaan yang berusaha untuk memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. Di jaman sekarang ini banyak perusahaan yang berusaha untuk memenangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di jaman sekarang ini banyak perusahaan yang berusaha untuk memenangkan persaingan dengan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang yang sejenis. Banyak

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Tegallega di Jalan Soekarno Hatta No 216,

Lebih terperinci

V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN

V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN 5.1 Karakteristik Responden Karyawan Harian Jurnal Bogor yang menjadi responden pada penelitian ini berjumlah 35 orang. Dari 35 orang tersebut,

Lebih terperinci

HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN CUSTOMER CARE PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk BEKASI. Oleh HENNY H

HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN CUSTOMER CARE PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk BEKASI. Oleh HENNY H HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN CUSTOMER CARE PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk BEKASI Oleh HENNY H24103029 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian PT Sinar Sosro adalah perusahaan pelopor untuk minuman teh dalam kemasan. Dengan semakin pesatnya pertumbuhan industri minuman di Indonesia, PT

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE)

ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR) Oleh : DESSY WULANDARI H24102092 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BOGOR. Oleh : YULI HERNANTO H

PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BOGOR. Oleh : YULI HERNANTO H PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BOGOR Oleh : YULI HERNANTO H 24076139 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pegawai merupakan asset utama perusahaan yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi. Mereka mempunyai pikiran, perasaan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Sebelum kita lebih jauh mengupas masalah kompensasi dan motivasi, ada perlunya kita mengetahui terlebih dahulu pengertian dari

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual Persaingan kompetitif yang terjadi saat ini menuntut PT. Bank Tabungan Negara (Persero) untuk mampu bertahan. Untuk menghadapi kondisi ini,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup dan budaya bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup dan budaya bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata memiliki peran dalam pembangunan nasional, diantaranya sebagai sumber perolehan devisa, menciptakan dan memperluas lapangan usaha, meningkatkan pendapatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Pariwisata merupakan salah satu sumber pendapatan yang dimiliki oleh Kota Bogor. Munculnya objek wisata baru yang menawarkan keunggulannya baik dalam bentuk

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PENEMPATAN PEGAWAI BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS DINAS PERHUBUNGAN PEMKAB BOGOR)

ANALISIS PENGARUH PENEMPATAN PEGAWAI BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS DINAS PERHUBUNGAN PEMKAB BOGOR) ANALISIS PENGARUH PENEMPATAN PEGAWAI BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS DINAS PERHUBUNGAN PEMKAB BOGOR) Disusun Oleh: Anita Naliebrata H24103041 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi aset penting yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi aset penting yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha saat ini semakin bertambah pesat, hal ini mengakibatkan sebuah perusahaan diharapkan mampu menggunakan sumber daya manusia dengan baik dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2013:10), manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi Setiap orang karyawan yang bekerja dengan serius bukan sekedar bertujuan untuk mendapatkan prestasi dan menunjukan kemampuan yang dimiliki saja tetapi, alasan lainnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai wadah kegiatan dari orang-orang yang bekerja sama dalam usahanya

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai wadah kegiatan dari orang-orang yang bekerja sama dalam usahanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi adalah sarana atau alat dalam pencapaian tujuan, yang maksudnya adalah sebagai wadah kegiatan dari orang-orang yang bekerja sama dalam usahanya mencapai tujuan.

Lebih terperinci

PERSEPSI KARYAWAN TENTANG HUBUNGAN RESTRUKTURISASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN. Oleh : DEVIANI PERTIWI H

PERSEPSI KARYAWAN TENTANG HUBUNGAN RESTRUKTURISASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN. Oleh : DEVIANI PERTIWI H PERSEPSI KARYAWAN TENTANG HUBUNGAN RESTRUKTURISASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus PD Pasar Jaya Unit Area 03 Pramuka, Jakarta Timur) Oleh : DEVIANI PERTIWI H24051693 DEPARTEMEN MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Perencanaan Pengembangan Karier

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Perencanaan Pengembangan Karier BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1. Tinjauan Teoretis 2.1.1. Perencanaan Pengembangan Karier Mathis dan Jackson (dalam Naliebrata, 2007) mendefinisi kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak

Lebih terperinci

Oleh : DHIKA YUDHA PERDANA H

Oleh : DHIKA YUDHA PERDANA H ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MALCOLM BALDRIGE CRITERIA FOR PERFORMANCE EXCELLENCE 2007(STUDI KASUS PT. ASURANSI EKSPOR INDONESIA JAKARTA) Oleh : DHIKA YUDHA PERDANA H24104113 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha restoran saat ini dinilai sebagai bisnis yang berprospek tinggi. Perkembangan usaha restoran di Kota Bogor telah menimbulkan persaingan dalam

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan metode penelitian analisis deskriptif melalui desain studi Cross Sectional Observational untuk menilai tingkat kepuasan kerja dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut UU No. 20 tahun 2003 pasal 19 ayat 1, yang dimaksud perguruan tinggi adalah merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah mencakup program pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan yang siap untuk berkompetisi harus memiliki manajemen yang efektif dalam meningkatkan kinerja karyawan. Dalam hal ini diperlukan dukungan karyawan yang cakap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif yang bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara berbagai macam perusahaan, baik perusahaan dalam bidang hiburan, jasa, ekspor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan adalah suatu lembaga yang bertujuan memenuhi kebutuhankebutuhan konsumen melalui barang dan jasa disamping mencari laba sebanyakbanyaknya. Perusahaan agar

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1 1.2 Identifikasi Masalah...

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

III. METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran 29 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perkembangan industri pariwisata di Indonesia menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat. Hal tersebut dapat terlihat dengan semakin banyaknya alternatif

Lebih terperinci

II. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI KERJA PEGAWAI

II. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI KERJA PEGAWAI LAMPIRA Lampiran Kuesioner penelitian p Bapak/Ibu yang terhormat, kuesioner ini merupakan instrumen dalam penelitian berjudul Analisis Analisis Hubungan Faktor-Faktor Terhadap Tingkat Kerja Pegawai pada

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN MANAJER DAN SUPERVISOR BERDASARKAN PERSEPSI KARYAWAN PT COATS REJO INDONESIA DIVISI PRODUKSI. Oleh DENY MARCIAN H

ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN MANAJER DAN SUPERVISOR BERDASARKAN PERSEPSI KARYAWAN PT COATS REJO INDONESIA DIVISI PRODUKSI. Oleh DENY MARCIAN H ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN MANAJER DAN SUPERVISOR BERDASARKAN PERSEPSI KARYAWAN PT COATS REJO INDONESIA DIVISI PRODUKSI Oleh DENY MARCIAN H24104076 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. bidang dari manajemen umum dimana meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. Menurut Rivai (2004),

BAB II LANDASAN TEORI. bidang dari manajemen umum dimana meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. Menurut Rivai (2004), 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang dari manajemen umum dimana meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN MASALAH. karyawan. Jenis-jenis kompensasi yang dibahas adalah kompensasi finansial baik

BAB V PEMBAHASAN MASALAH. karyawan. Jenis-jenis kompensasi yang dibahas adalah kompensasi finansial baik BAB V PEMBAHASAN MASALAH 5.1 Kompensasi Kompensasi yang dibahas dalam penelitian ini terdiri dari jenis kompensasi yang diberikan perusahaan dan pemberian kompensasi kepada karyawan. Jenis-jenis kompensasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian desktiptif. Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian desktiptif. Sugiyono 53 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian desktiptif. Sugiyono (006:11) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN. Oleh TRISNA LESTARI H

HUBUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN. Oleh TRISNA LESTARI H HUBUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Studi Kasus : Bagian Pengolahan PTPN VIII Gunung Mas, Bogor) Oleh TRISNA LESTARI H24103083 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I. Era globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan manusia, dimana

BAB I. Era globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan manusia, dimana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan manusia, dimana dunia semakin menyatu sehingga tidak bisa lagi kejadian di suatu negara tertutup bagi dunia luar.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi 2.1.1 Pengertian Kompensasi Menurut Rachmawati (2007:146) kompensasi adalah keseluruhan balas jasa yang diterima oleh karyawan sebagai balas jasa dari pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2009 di PT. Samawood Utama Works Industries, Medan-Sumatera Utara. Penentuan lokasi penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Alur Pikir Penelitian

METODE PENELITIAN Alur Pikir Penelitian 37 III. METODE PENELITIAN 3.1. Alur Pikir Penelitian PT KIEC merupakan salah satu anak perusahaan PT Krakatau Steel yang sudah berdiri sejak 16 Juni 1982 bergerak dalam penyediaan properti industri, komersial,

Lebih terperinci

METODELOGI PENELITIAN. Data penelitian ini diperoleh dari jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan,

METODELOGI PENELITIAN. Data penelitian ini diperoleh dari jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan, III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional Variabel Data penelitian ini diperoleh dari jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan, menyangkut persepsi responden terhadap berbagai variabel.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Hasibuan (2012:10) mengatakan bahwa, manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sasaran yang harus dicapai yaitu pencapaian laba dan prinsip kegiatan ekonomis

BAB I PENDAHULUAN. sasaran yang harus dicapai yaitu pencapaian laba dan prinsip kegiatan ekonomis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan/organisasi dalam berbisnis harus mempunyai tujuan atau sasaran yang harus dicapai yaitu pencapaian laba dan prinsip kegiatan ekonomis yang

Lebih terperinci

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan September-Desember 2014. Penelitian ian ini dilaksanakan pada CV.Sumber Buah Serang, Jl. Cinanggung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Liqa Yasifa, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Liqa Yasifa, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan tempat berkumpulnya orang-orang yang didalamnya terdapat sejumlah kegiatan sekelompok orang yang bekerja sama dengan tata cara yang diatur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen merupakan ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Suatu organisasi atau perusahaan, baik swasta nasional maupun swasta asing berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan tertentu untuk dapat memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan tertentu untuk dapat memberikan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan tertentu untuk dapat memberikan manfaat bagi lingkungan internal dan eksternal. Dalam menjalankan setiap aktivitasnya,

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 14 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Persaingan produk pangan semakin meningkat dengan timbulnya berbagai macam produk pangan organik. Permintaan akan produk pangan organik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen sumber daya menjadi fungsi penting dalam suatu organisasi, peran yang semakin penting tersebut disebabkan antara lain karena perubahan pandangan terhadap

Lebih terperinci

HUBUNGAN PELATIHAN MUTU PRODUKSI BAGIAN QUALITY INSPECTION DENGAN KINERJA KARYAWAN. Oleh SISKA NOFRIANTI H

HUBUNGAN PELATIHAN MUTU PRODUKSI BAGIAN QUALITY INSPECTION DENGAN KINERJA KARYAWAN. Oleh SISKA NOFRIANTI H HUBUNGAN PELATIHAN MUTU PRODUKSI BAGIAN QUALITY INSPECTION DENGAN KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Departemen Quality Control PT. Krama Yudha Ratu Motor, Jakarta) Oleh SISKA NOFRIANTI H24051788 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran PT. Coca Cola Botling, Co adalah salah satu perusahaaan yang telah menerapkan program keselamatan dan kesehatan kerja, hal ini menunujukkan bahwa PT.

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN SISTEM BONUS TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN SERVIS DAN BAGIAN SALES AND MARKETING (STUDI KASUS PT. SETIAJAYA MOBILINDO BOGOR)

ANALISIS HUBUNGAN SISTEM BONUS TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN SERVIS DAN BAGIAN SALES AND MARKETING (STUDI KASUS PT. SETIAJAYA MOBILINDO BOGOR) ANALISIS HUBUNGAN SISTEM BONUS TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN SERVIS DAN BAGIAN SALES AND MARKETING (STUDI KASUS PT. SETIAJAYA MOBILINDO BOGOR) Oleh BHASKARA KUSEN H24101135 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI PT. DIAMOND COLD STORAGE. Oleh LIA DWI HARINI H

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI PT. DIAMOND COLD STORAGE. Oleh LIA DWI HARINI H ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI PT. DIAMOND COLD STORAGE Oleh LIA DWI HARINI H24101099 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir Pekerja merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu perusahaan, karena pekerja adalah yang menggerakan faktor-faktor produksi lainnya untuk menghasilkan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENERAPAN KURIKULUM SISTEM MAYOR MINOR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

HUBUNGAN PENERAPAN KURIKULUM SISTEM MAYOR MINOR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR HUBUNGAN PENERAPAN KURIKULUM SISTEM MAYOR MINOR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR SKRIPSI Oleh : INDAH MULYANI H24104009 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian peneliti (PPS, 008:0). Menurut Sugiyono (1999:3) variabel penelitian adalah

Lebih terperinci

RUSLI CEP RIDHO YUSUF H

RUSLI CEP RIDHO YUSUF H ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN (STUDI KASUS DIVISI PRODUKSI BAGIAN SPINNING, WEAVING, YARN DYEING DAN DYEING FINISHING PT UNITEX TBK BOGOR) Oleh RUSLI CEP RIDHO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kumpulan resources yang tidak berguna. Selain itu, sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kumpulan resources yang tidak berguna. Selain itu, sumber daya manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dan menentukan dalam arah dan perubahan organisasi. Tanpa manusia sebagai penggeraknya, organisasi menjadi kumpulan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual English First Bogor adalah lembaga kursus bahasa Inggris yang menggunakan tenaga pengajar penutur asli bahasa Inggris, memiliki jadwal kursus

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Akbal Lizar (2011) dengan judul Pengaruh

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Akbal Lizar (2011) dengan judul Pengaruh BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori Pada kajian teori ini, peneliti akan menjelaskan tentang teori-teori yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Adapun kajian teori dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan pertumbuhan suatu bangsa, baik sekarang maupun yang akan datang tentunya tidak bisa lepas dari peranan pemerintah, masyarakat dan industrial, sehingga

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 24 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran diperlukan untuk memperjelas penalaran sehingga sampai pada jawaban sementara atas masalah yang telah dirumuskan. Dalam upaya pencapaian

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PENGIRIMAN EKSPRES (STUDI KASUS : PT PANDU SIWI SENTOSA CABANG BOGOR)

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PENGIRIMAN EKSPRES (STUDI KASUS : PT PANDU SIWI SENTOSA CABANG BOGOR) ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PENGIRIMAN EKSPRES (STUDI KASUS : PT PANDU SIWI SENTOSA CABANG BOGOR) Oleh AHMAD ZULKARNAEN H24076004 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB II TINJUAN PUSTAKA BAB II TINJUAN PUSTAKA 2. 1. Manajemen Secara Umum Keberhasilan suatu produk sangat ditunjang dengan bagaimana organisasi melakukan manajemennya dengan baik. Oleh karena itu penulis akan menjelaskan tentang

Lebih terperinci

PENGARUH PENILAIAN PRESTASI KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN KARYAWAN PT X BOGOR. Oleh : NOVITA MAULIDA H

PENGARUH PENILAIAN PRESTASI KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN KARYAWAN PT X BOGOR. Oleh : NOVITA MAULIDA H PENGARUH PENILAIAN PRESTASI KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN KARYAWAN PT X BOGOR Oleh : NOVITA MAULIDA H24076090 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor-faktor 10 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor-faktor antara lain sumber daya alam, modal, teknologi dan sumber daya manusia yang tersedia. Sekalipun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pernah dilakukan sebelumnya untuk semakin memperkuat kebenaran empiris

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pernah dilakukan sebelumnya untuk semakin memperkuat kebenaran empiris BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Bab ini menguraikan tentang beberapa teori yang digunakan sebagai landasan dalam penelitian. Selain itu akan disertakan pula penelitian terdahulu yang pernah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawan yaitu dengan jalan memberikan kompensasi. Salah satu cara manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawan yaitu dengan jalan memberikan kompensasi. Salah satu cara manajemen BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi 2.1.1 Pengertian Kompensasi Pada dasarnya manusia bekerja ingin memperoleh uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk itulah seorang karyawan mulai menghargai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu badan usaha tidak lepas dari faktor sumber daya manusia yang juga

BAB I PENDAHULUAN. Suatu badan usaha tidak lepas dari faktor sumber daya manusia yang juga BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu badan usaha tidak lepas dari faktor sumber daya manusia yang juga merupakan inti dari suatu organisasi. Disamping itu mengingat saat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual PT. Sinar Sosro memiliki visi untuk menjadi perusahaan minuman kelas dunia yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen, kapan saja, dimana saja, serta

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan sebuah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan sebuah BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Pengertian Kinerja Kinerja merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan sebuah perusahaan. Ketika kinerja dari karyawan meningkat maka bisa dipastikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama bulan Juni 2016 sampai dengan bulan November 2016. Penelitian ini diawali dengan mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Tenaga kerja merupakan salah satu asset perusahaan yang paling utama oleh karena itu perlu dibina secara baik. Pada setiap unit IUPHHK-HA PT. Ratah Timber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini globalisasi sedang terjadi di berbagai bidang, hal ini sudah pasti

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini globalisasi sedang terjadi di berbagai bidang, hal ini sudah pasti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini globalisasi sedang terjadi di berbagai bidang, hal ini sudah pasti mempengaruhi kinerja perusahaan dalam berbagai sektor yang terutama dalam sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu wadah yang sangat penting agar warga negara Indonesia dapat

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu wadah yang sangat penting agar warga negara Indonesia dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Madrasah Tsanawiyah selaku lembaga pendidikan formal yang bertujuan menyiapkan para peserta didik (siswa), untuk dapat menjadi anggota masyarakat yang mempunyai

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1 1.2 Identifikasi Masalah...

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR PENENTU EFEKTIVITAS PADA PT X BOGOR. Oleh RESTY LHARANSIA H

FAKTOR-FAKTOR PENENTU EFEKTIVITAS PADA PT X BOGOR. Oleh RESTY LHARANSIA H FAKTOR-FAKTOR PENENTU EFEKTIVITAS SISTEM PENILAIAN KOMPETENSI 360 DERAJAT PADA PT X BOGOR Oleh RESTY LHARANSIA H24051549 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUTT PERTANIAN BOGOR 2009

Lebih terperinci

3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor

3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor 3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor sebagai perusahaan yang bergerak di bidang katering, juga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Keberhasilan perusahaan dalam pencapaian tujuannya tidak terlepas dengan adanya proses manajemen. Tanpa adanya manajemen maka proses aktivitas-aktivitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2010:10), manajemen sumber daya manusia adalah ilmu atau seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terpenting disamping unsur lain, seperti modal, bahan baku, dan mesin. Tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. terpenting disamping unsur lain, seperti modal, bahan baku, dan mesin. Tidak ada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat menentukan kemajuan sebuah organisasi. Bahkan bisa dikatakan sumber daya manusia merupakan unsur terpenting

Lebih terperinci