BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoritis
|
|
- Hengki Agus Hardja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teoritis Penulis mengangkat karya yang bertemakan masa kanak-kanak dalam penciptaan karya seni grafis, karena masa kanak-kanak adalah masa dimana anak sedang dalam proses tumbuh kembang. Pada usia ini segala aspek perkembangan anak mengalami kemajuan yang sangat pesat. Aspek perkembangan yang ada pada anak usia dini meliputi aspek intelektual, fisikmotorik, sosio-emosional, bahasa, moral dan keagamaan. Semua aspek perkembangan yang ada pada diri anak ini selayaknya menjadi perhatian para pendidik agar aspek perkembangan ini dapat berkembang secara optimal. Tidak berkembangnya aspek perkembangan anak ini akan berakibat di masa yang akan datang, tidak saja anak mengalami hambatan dalam perkembangan pada masa perkembangan di usia berikutnya, tetapi anak juga akan mengalami kesulitan dalam menghadapi kehidupan di masa yang akan datang. B. Implementasi Visual 1. Konsep bentuk a. Garis Visualisasi karya seni grafis cukil kayu dalam pencapaiannya, penulis menggunakan tiga jenis garis untuk menghasilkan bentuk sesuai visualisasi yang 24
2 25 diinginkan penulis. Garis tersebut adalah garis nyata digunakan untuk menggores pada bidang papan, garis semu, muncul karena adanya batas bentuk atau warna, garis ekspresif dimunculkan karena spontan, garis lengkung, berombak, serta gabungan. b. Bidang Bentuk bidang yang penulis gunakan terdiri dari bidang geometric dan biomophic. Bidang geometric penulis gunakan saat membuat bentuk bidang berupa lingkaran. Bidang biomorphic guna menghasilkan bentuk bebas, tidak beraturan, bidang yang sering dimunculkan pada karya penulis adalah bidang organic dan bidang gabungan. c. Tekstur Tekstur yang ditampilkan dalam karya penulis adalah tekstur semu. Tekstur ini terjadi karena penulis mencetak warna berkali-kali sehingga menimbulkan tekstur yang dapat diraba, begitu juga tekstur pada kertas untuk mencetak menggunakan kertas linen yang terdapat tekstur kasar, tekstur-tekstur tersebut tidak akan nampak dikarenakan penyajian menggunakan kaca sehingga tekstur yang dihasilkan menjadi tekstur semu. d. Komposisi Komposisi yang penulis gunakan dalam karyanya adalah komposisi terbuka, karena susunan unsur-unsur pada karya penulis terlihat menyebar Penulis menggunakan komposisi ini dengan pertimbangan tata letak bidang sehingga memberikan kenyamanan saat mengamati karya dan lebih variatif.
3 26 2. Medium dan teknik Penulis dalam menciptakan tugas akhir ini mengangkat masa kanak-kanak sebagai sumber tema dalam penciptaan karya seni grafis dengan teknik cetak tinggi menggunakan medium cukil hardboard atau hardboardcut. Penulis memilih papan hardboard, dikarenakan papan hardboard memiliki beberapa kelebihan seperti lebih rata tidak memiliki serat kayu yang bagi penulis mengganggu, mudah di gambar dan mudah dicukil dan semua itu durasa cocok oleh penulis dalam membuat karya grafis. Karya penulis menggunakan teknik cetak tinggi menghasilkan cetakan yang unik, dan dengan mencetak berkali-kali dapat menghasilkan efek yang tak diduga hasilnya seperti efek bidang dan tekstur. Penulis menciptakan karya cetak tinggi menggunakan metode cetak rusak atau reduksi. Dengan menggunakan metode ini penulis bisa mencetak beberapa warna hanya dengan menggunakan satu papan hardboard. Pewarnaan yang dilakukan penulis adalah mencetak dari warna terang atau muda terlebih dahulu sampai ke warna gelap.proses pembuatan karya selain menggunakan papan harboard penulis juga menggunakan tinta berbasis minyak, alat cukil, rol, sendok, botol, thinner dan alat pendukung lainnya. Hasil dari hardboard penulis cetak ke kertas linen. 3. Proses Pembuatan Karya Adapun proses pengerjaan teknik cetak cukil kayu sebagai berikut : a. Proses paling awal adalah penulis membuat sketsa sebagai acuan, kemudian sketsa tersebut dipindahkan ke atas permukaan papan hardboard dengan cara menggunakan kertas karbon yang kemudian hasil
4 27 transfer tersebut ditebalkan penulis menggunakan permanent marker, agar nanti sewaktu dibersihkan gambar tadi tidak hilang. b. Proses selanjutnya gambar ditebalkan menggunakan permanent marker langkah selanjutnya adalah dicukil mengikuti garis menggunakan berbagai jenis alat cukil. Penulis mencukil dengan mendahulukan warna dalam gambar yang dirasa paling terang dan berlanjut ke gelap. c. Proses selanjutnya adalah pencetakan dengan menggunakan keramik sebagai media alas untuk mencampur atau meroll tinta, rol karet, sendok makan, scrap, dan menggunakan tinta berbasis minyak (cemani toka), tinta diratakan di atas permukaan kaca, kemudian menggunakan rol untuk meratakan dan mendapatkan ketebalan cat yang diinginkan untuk segera di rol di atas permukaan hardboard. Pengecatan menggunakan rol yang rata akan menghasilkan pengecetan yang baik dan pengerolan harus merata sehingga bisa menghasilkan karya yang rata. d. Tahap selanjutnya adalah mencetak permukaan hardboard yang telah terbubuhi cat ke atas kertas kemudian digosok menggunakan sendok agar cat tersebut menempel di kertas secara merata. Hasil dari hardboard tadi akan menghasilkan cetakan warna muda dari hasil cetak yang tidak dicukil sedangkan yang dicukil akan menghasilkan warna putih kertas, lepas kertas dan jemur, bersihkan tinta di atas papan hardboard menggunakan thinner, pembersihan papan dari bekas tinta dilakukan setiap kali selesai mencetak.
5 28 5. Deskripsi karya Karya 1 Gambar 4 Judul : Balonku Teknik : Hardboardcut Ukuran : 40 cm x60 cm Edisi : 4/5 Tahun : 2015 Karya pertama berjudul balonku ukuran 40 cm x60 cm, karya ini menggambarkan seorang anak kecil yang sedang memegang dua buah balon di tangannya dengan dikelilingi balon warna warni. Pembuatan karya ini penulis
6 29 memadukan garis lengkung dan garis lurus pada objek dan background. Pada objek, penulis memilih warna coklat muda untuk muka dan badannya. Untuk pewarnaan pada balon penulis memilih warna merah, kuning, hijau. Background ditutup dengan warna biru gradasi, warna biru disini dimunculkan agar objek terlihat balance dengan background (lihat gambar 4). Pada mata penulis menggunakan warna putih polos tanpa bola mata, pewarnaan putih pada mata tersebut memiliki makna bersih, suci, polos. Hal tersebut bagi penulis cukup mewakili sifat anak-anak yang masih polos, sehingga pemilihan warna putih pada mata tanpa bola mata tersebut dirasa pas untuk menggambarkan figur anak-anak.
7 30 Karya 2 Gambar 5 Judul : Ice Cream Teknik : Hardboardcut Ukuran : 40 cm x 60 cm Edisi : 3/5 Tahun : 2015 Karya kedua berjudul Ice cream ukuran 40 cm x60 cm, karya ini menggambarkan seorang anak yang sedang sedih karena es yang hendak dimakannya tapi jatuh. Dalam karya tersebut menampilkan visual seorang anakyang sedang memegang conedan tampak mengusap matanya menghapus air
8 31 matanya. Di sebelah kiri bawah menampilkan es yang sudah jatuh ke tanah. Pewarnaan pada objek menggunakan warna coklat untuk bagian wajah dan badan, sedangkan untuk baju dipilih warna hijau muda dan pada bagian celana menggunakan warna abu-abu (lihat gambar 5). Background ditutup dengan warna hitam polos. Tekstur yang digunakan dalam karya ini adalah tekstur semu, tekstur ini terjadi karena penulis mencetak warna berkali-kali sehingga menghasilkan tekstur yang dapat diraba, dikarenakan penyajian menggunakan kaca sehingga tekstur yang dihasikan menjadi tekstur semu.
9 32 Karya 3 Gambar 6 Judul : Lolipop Teknik : Harboardcut Ukuran : 40 cm x60 cm Edisi : 3/5 Tahun : 2015 Karya ketiga dengan judul lolipop ukuran 40 cm x60cm, karya ini menampilkan seorang figur anak-anak yang sedang senang karena memakan permen lolipop. Pewarnaan pada objek menggunakan warna coklat untuk bagian wajah dan badan, sedangkan untuk baju dipilih warna hijau muda dan pada bagian
10 33 celana menggunakan warna abu-abu. Pada objek permen lolipop dipilih gradasi warna merah muda ke merah (lihat gambar 6). Background ditutup dengan warna hitam polos. Tekstur yang digunakan dalam karya ini adalah tekstur semu, tekstur ini terjadi karena penulis mencetak warna berkali-kali sehingga menghasilkan tekstur yang dapat diraba, dikarenakan penyajian menggunakan kaca sehingga tekstur yang dihasikan menjadi tekstur semu.
11 34 Karya 4 Gambar 7 Judul : Bermain sepeda Teknik : Harboardcut Ukuran : 40 cm x60 cm Edisi : 3/5 Tahun : 2015 Karya keempat ini berjudul bermain sepeda ukuran 40 cm x 60 cm, sesuai dengan judulnya karya ini menampilkan figur seorang anak kecil yang sedang menaiki sepeda, dia tampak bahagia meskipun sendirian bermain sepeda. Objek
12 35 menggunakan warna coklat untuk bagian wajah dan badan, sedangkan untuk baju dipilih warna hijau muda dan pada bagian celana menggunakan warna abu-abu. Untuk objek sepeda dipilih warna kuning. Background ditutup dengan warna biru muda gradasi, warna biru disini dimunculkan agar objek terlihat balance dengan background (lihat gambar 7). Tekstur yang digunakan dalam karya ini adalah tekstur semu, tekstur ini terjadi karena penulis mencetak warna berkali-kali sehingga menghasilkan tekstur yang dapat diraba, dikarenakan penyajian menggunakan kaca sehingga tekstur yang dihasikan menjadi tekstur semu.
13 36 Karya 5 Gambar 8 Judul : Jungkat jungkit Teknik : Hardboardcut Ukuran : 40 cm x60 cm Edisi : 4/5 Tahun : 2015 Karya kelima ini berjudul Jungkat jungkit ukuran 40 cm x 60 cm, karya ini menampilkan dua figur yang sesuai dengan judulnya sedang bermain jungkat jungkit bersama yang terlihat gembira dan menikmati permainan ini. Pembuatan karya ini penulis menggunakan perpaduan garis lengkung dan lurus pada objek anak-anak dan background (lihat gambar 8). Pada objek dipilih warna coklat muda untuk wajah dan tangan objek, sedangkan untuk baju, karena disini ada dua objek dipilih warna hijau muda dan kuning, pada bagian celana menggunakan
14 37 warna abu-abu. Pada objek jungkat jungkit dipilih warna merah. Background ditutup dengan warna biru muda gradasi, warna biru disini dimunculkan agar objek terlihat balance dengan background. Tekstur yang digunakan dalam karya ini adalah tekstur semu, tekstur ini terjadi karena penulis mencetak warna berkalikali sehingga menghasilkan tekstur yang dapat diraba, dikarenakan penyajian menggunakan kaca sehingga tekstur yang dihasikan menjadi tekstur semu.
15 38 Karya 6 Gambar 9 Judul : Pergi memancing Teknik : Hardboardcut Ukuran : 40 cm x 60 cm Edisi : 4/5 Tahun : 2016 Karya keenam dengan judul Pergi memancing ukuran 40 cm x 60 cm, sama seperti karya kelima yang menampilkan dua figur anak-anak yang sedang pergi memancing. Pada objek dipilih warna coklat muda untuk wajah dan tangan, sedangkan untuk baju, karena disini ada dua objek dipilih warna hijau muda dan kuning, pada bagian celana menggunakan warna abu-abu.warna pada air dipilih gradasi warna biru. Pada mata penulis menggunakan warna putih polos tanpa bola mata, pewarnaan putih pada mata tersebut memiliki makna bersih, suci, polos. Hal
16 39 tersebut bagi penulis cukup mewakili sifat anak-anak yang masih polos, sehingga pemilihan warna putih pada mata tanpa bola mata tersebut dirasa pas untuk menggambarkan figur anak-anak(lihat gambar 9). Tekstur yang digunakan dalam karya ini adalah tekstur semu, tekstur ini terjadi karena penulis mencetak warna berkali-kali sehingga menghasilkan tekstur yang dapat diraba, dikarenakan penyajian menggunakan kaca sehingga tekstur yang dihasikan menjadi tekstur semu.
17 40 Karya 7 Gambar 10 Judul : Cita-cita Teknik : Hardboardcut Ukuran : 40 cm x60 cm Edisi : 3/5 Tahun : 2016 Karya ketujuh berjudul cita-cita ukuran 40 cm x60 cm, dalam karya menampilkan tiga figur anak-anak yang masing-masing memakai seragam profesi, ada yang memakai seragam pilot, ada yang memakai baju dokter, ada yang memakai baju pemain sepak bola. Ini sesuai dengan judul karya bahwa tiga figur anak-anak tersebut memakai baju profesi sesuai dengan apa yang mereka cita-citakan. Pada objek dipilih warna coklat muda untuk wajah dan tangan, untuk warna baju didominasi dengan warna putih. Background ditutup dengan warna
18 41 biru muda gradasi, warna biru disini dimunculkan agar objek terlihat balancedengan background (lihat gambar 10). Tekstur yang digunakan dalam karya ini adalah tekstur semu, tekstur ini terjadi karena penulis mencetak warna berkali-kali sehingga menghasilkan tekstur yang dapat diraba, dikarenakan penyajian menggunakan kaca sehingga tekstur yang dihasikan menjadi tekstur semu.
19 42 Karya 8 Gambar 11 Judul : Berangkat sekolah Teknik : Hardboardcut Ukuran : 40 cm x 60 cm Edisi : 4/5 Tahun : 2016 Dalam karya kedelapan dengan judul berangkat sekolah ukuran 40 cm x 60 cm, sesuai dengan judulnya memperihatkan dua sosok figur sedang dalam perjalanan ke sekolah. Pada objek dipilih warna coklat muda untuk wajah dan tangan, untuk warna seragam penulis mengunakan warna sesuai dengan warna
20 43 seragam anak TK yang sudah sering kita jumpai yaitu menggunakan baju dalam warna putih dan rompi berwarna biru serta celana juga berwarna biru.. Pada mata penulis menggunakan warna putih polos tanpa bola mata, pewarnaan putih pada mata tersebut memiliki makna bersih, suci, polos. Hal tersebut bagi penulis cukup mewakili sifat anak-anak yang masih polos, sehingga pemilihan warna putih pada mata tanpa bola mata tersebut dirasa pas untuk menggambarkan figur anak-anak. Pewarnaan pada background menggunakan warna kuning (lihat gambar 11), ini diartikan sebagai cahaya pagi dimana anak-anak sekolah berangkat ke sekolahnya. Tekstur yang digunakan dalam karya ini adalah tekstur semu, tekstur ini terjadi karena penulis mencetak warna berkali-kali sehingga menghasilkan tekstur yang dapat diraba, dikarenakan penyajian menggunakan kaca sehingga tekstur yang dihasikan menjadi tekstur semu.
21 44 Karya 9 Gambar 12 Judul : Bermain gelembung Teknik : Hardboardcut Ukuran : 40 cm x 60 cm Edisi : 3/5 Tahun : 2016 Karya kesembilan dengan judul bermain gelembung ukuran 40 cm x 60 cm, menampilkan dua figur anak-anak yang sedang asyik bermain gelembung. Nampak dalam karya salah satu figur meniup gelembung dan figur yang lain nampak senang bermain gelembung tersebut. Pada objek dipilih warna coklat muda untuk wajah dan tangan objek, sedangkan untuk baju, karena disini ada dua objek dipilih warna hijau muda dan kuning, pada bagian celana menggunakan warna abu-abu (lihat gambar 12). Background ditutup dengan warna biru muda, warna biru disini dimunculkan agar objek terlihat balance dengan background.
22 45 Pada mata penulis menggunakan warna putih polos tanpa bola mata, pewarnaan putih pada mata tersebut memiliki makna bersih, suci, polos. Hal tersebut bagi penulis cukup mewakili sifat anak-anak yang masih polos, sehingga pemilihan warna putih pada mata tanpa bola mata tersebut dirasa pas untuk menggambarkan figur anak-anak. Tekstur yang digunakan dalam karya ini adalah tekstur semu, tekstur ini terjadi karena penulis mencetak warna berkali-kali sehingga menghasilkan tekstur yang dapat diraba, dikarenakan penyajian menggunakan kaca sehingga tekstur yang dihasikan menjadi tekstur semu.
23 46 Karya 10 Gambar 13 Judul : Berebut mainan Teknik : Hardboarcut Ukuran : 40 cm x60 cm Edisi : 3/5 Tahun : 2016 Karya kesepuluh dengan judul berebut mainan ukuran 40 cm x 60 cm, menceritakan tentang dua figur anak-anak yang sedang berebut mainan. Pada objek dipilih warna coklat muda untuk wajah dan tangan objek. Sedangkan untuk baju, karena disini ada dua objek dipilih warna hijau muda dan kuning, pada
24 47 bagian celana menggunakan warna abu-abu. Pada mainan yang berupa mobilmobilan penulis menggunakan dua warna, pada box mobil menggunakan warna merah sedangkan untuk kepala mobil dipilih warna biru tua. Background ditutup dengan warna biru muda, warna biru disini dimunculkan agar objek terlihat balance dengan background (lihat gambar 13). Tekstur yang digunakan dalam karya ini adalah tekstur semu, tekstur ini terjadi karena penulis mencetak warna berkali-kali sehingga menghasilkan tekstur yang dapat diraba, dikarenakan penyajian menggunakan kaca sehingga tekstur yang dihasikan menjadi tekstur semu.
25 48 Karya 11 Gambar 14 Judul : Bermain layang-layang Teknik : Hardboarcut Ukuran : 40 cm x 60 cm Edisi : 3/5 Tahun : 2016 Karya kesebelas dengan judul bermain layang-layang ukuran 40 cm x 60 cm, karya ini menampilkan dua figur yang tampak asyik bermain layang. Nampak salah satu figur sedang berlari agar layang-layangnya bisa terbang, figur yang satu kelihatan senang sambil mengangkat kedua tangan melihat layang-layang yang mulai naik keatas. Pada objek dipilih warna coklat muda untuk wajah dan tangan objek. Sedangkan untuk baju, karena disini ada dua objek dipilih warna hijau muda dan kuning, pada bagian celana menggunakan warna abu-abu. Untuk objek
26 49 layang-layang penulis menggunakan warna putih dengan pola setengah lingkaran di kedua sisi berwarna ungu (lihat gambar 14). Tekstur yang digunakan dalam karya ini adalah tekstur semu, tekstur ini terjadi karena penulis mencetak warna berkali-kali sehingga menghasilkan tekstur yang dapat diraba, dikarenakan penyajian menggunakan kaca sehingga tekstur yang dihasikan menjadi tekstur semu.
27 50 Karya 12 Gambar 15 Judul : Berkebun Teknik : Hardboardcut Ukuran : 40 cm x 60 cm Edisi : 3/5 Tahun : 2016 Karya keduabelas dengan judul berkebun ukuran 40 cm x 60 cm, karya ini menampilkan tiga figur yang terlihat sedang merawat tanaman. Dalam karya terlihat salah satu figur anak sedang membantu menyiram tanaman, meskipun figur tersebut hanya terlihat tangannya saja tetapi dalam karya terlihat bahwa ia sedang menyiram tanaman. Untuk figur anak yang lain, dia mempunyai tugas yang berbeda yaitu memindahkan pot bunga meskipun terlihat berat anak tersebut tetap tersenyum senang. Pada objek dipilih warna coklat muda untuk wajah dan
28 51 tangan objek (lihat gambar 15). Sedangkan untuk baju, karena disini ada dua objek dipilih warna hijau muda dan kuning, pada bagian celana menggunakan warna abu-abu. Tekstur yang digunakan dalam karya ini adalah tekstur semu, tekstur ini terjadi karena penulis mencetak warna berkali-kali sehingga menghasilkan tekstur yang dapat diraba, dikarenakan penyajian menggunakan kaca sehingga tekstur yang dihasikan menjadi tekstur semu. 5. Penyajian Karya Dalam sebuah karya seni, penyajian juga harus perlu dipertimbangkan. Pada intinya, dalam penyajian haruslah bisa mendukung keharmonisan dan kedinamisan sehingga karya menjadi tampak lebih indah dan manis. Dan yang harus perlu diperhatikan juga, jangan sampai penyajian suatu karya akan merusak karya itu sendiri. Dalam penyajian karya, penulis menggunakan pigura kaca dengan sentuhan akhir frame pigura menggunakan warna hitam. Selain itu penulis juga menggunakan kaca doff (non reflection), untuk mendukung penampilan karya. penggunaan kaca doft ini juga dimaksudkan agar tidak memantulkan cahaya yang datang ke arah karya. jadi karya bisa terlihat dengan jelas, tanpa ada gangguan pantulan cahaya.
BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori
BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teori Penulis menjadikan burung hantu sebagai sumber tema dalam penciptaan karya seni karena burung hantu memiliki beragam
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis Alasan penulis mengangkat momen keluarga sebagai sumber ide dalam penciptaan seni grafis, sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan YME yang telah memberi
Lebih terperinciBAB III. A. Implementasi Teoritis
BAB III A. Implementasi Teoritis Penciptaan karya seni merupakan usaha untuk merealisasikan suatu keinginan, pikiran, perasaan dan sebuah harapan tertentu yang ada dalam batin seniman yang diwujudkan melalui
Lebih terperinciBAB III IKAN LELE SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoristis
BAB III IKAN LELE SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teoristis Penulis mengangkat Ikan Lele sebagai tema dalam seni grafis, karena ikan lele adalah ikan air tawar yang memiliki bentuk
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS KARYA
42 BAB IV ANALISIS KARYA Karya 1 Gambar 4.1 Judul : Momen 1 Edisi : 3/5 Tahun : 2016 Karya pertama ini merupakan salah satu momen bahagia dalam keluarga dimana ada sepasang suami istri yang tidak sabar
Lebih terperinciIII. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis
III. METODE PENCIPTAAN 1. Tematik A. Implementasi Teoritis Kehidupan dunia anak-anak yang diangkat oleh penulis ke dalam karya Tugas Akhir seni lukis ini merupakan suatu ketertarikaan penulis terhadap
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Gagasan atau ide merupakan hal yang harus dimiliki seorang pencipta karya seni dalam proses penciptaan karya seni. Subjektifitas dari seorang
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Pada dasarnya fungsi bahasa sebagai alat komunikasi dan pada umumnya ada tiga elemen dalam berkomunikasi yaitu pembicara, pendengar dan sebuah
Lebih terperinciA. Implementasi Teoritik
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Lebah Madu adalah serangga kaya manfaat, dalam klasifikasi dunia binatang, lebah dimasukan dalam Ordo Hymenoptera yang artinya sayap bening.
Lebih terperinciMASA KANAK-KANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS
MASA KANAK-KANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR MINAT UTAMA SENI GRAFIS Diajukan Untuk memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Seni Program Studi Seni
Lebih terperinciBAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis
BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A. Implementasi Teoritis Istilah kata celeng berasal dari sebagian masyarakat Jawa berarti babi liar. Jika dilihat dari namanya saja, sudah nampak bahwa
Lebih terperinciIII. METODE PENCIPTAAN
III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis 1. Tema Karya yang di Angkat Penulis mengangkat bentuk visualisasi gaya renang indah ke dalam karya seni grafis karena berenang merupakan salah satu bagian
Lebih terperinciIII. METODE PENCIPTAAN
III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Kucing adalah hewan yang memiliki karakter yang unik dan menarik. Tingkah laku kucing yang ekspresif, dinamis, lincah, dan luwes menjadi daya
Lebih terperinciIII. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik
III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Tema kekerasan terhadap anak (child abuse) akan diwujudkan dalam suatu bentuk karya seni rupa. Perwujudan tema tersebut didukung dengan adanya
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Tikus termasuk dalam mamalia kecil, memiliki setidaknya 28 famili. Tikus dimasukkan dalam Ordo Rodentia yang artinya Hewan Pengerat. Ada sekitar
Lebih terperinciBAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa
BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA A. Implementasi Teoritis Mengamati anak-anak baik dalam kehidupan dirumah ataupun diluar rumah, memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa kecil
Lebih terperinciIII. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis
III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA A. Implementasi Teoritis Penulis menyadari bahwa topeng merupakan sebuah bagian peninggalan prasejarah yang sekarang masih mampu
Lebih terperinciPengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran.
Proses Sumber Persiapan gagasan Sketsa Pengalaman Ide atau Gagasan Karya Pewarnaan Konsultasi BAB I I I Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN Media Teknik massa Pencetakan A. Implementasi Teoritik
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Riset Ide Kemunafikan merupakan salah satu fenomena dalam masyarakat, oleh karena itu riset idenya merupakan forming dari beberapa kasus yang terjadi di masyarakat berdasarkan
Lebih terperinciIII. METODE PENCIPTAAN
III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis 1. Tematik Kisah dongeng tentang Raja Arthur memiliki sesuatu yang membuat penulis memiliki sebuah pandangan tertentu yang membawa penulis untuk melakukan
Lebih terperinciBAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN
28 BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN A. Pemilihan Ide Pengkaryaan Bagan 3.1. Proses berkarya penulis 29 Seni adalah manifestasi atau perwujudan keindahan manusia yang diungkapkan melalui penciptaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Ide dalam proses penciptaan karya seni dapat diperoleh dari hasil pengalaman pribadi maupun pengamatan lingkungan. Kemudian, melalui proses
Lebih terperinciBAB IV KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMLAYA
BAB IV KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMLAYA IV. Kajian Estetika Feldman Kajian motif bunga mawar pada kelom geulis Sheny menggunakan teori Estetika Feldman, untuk mengkaji objek
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENCIPTAAN. Dari definisi tentang proses penciptaan kreativitas terdapat tahapantahapan
48 BAB III METODOLOGI PENCIPTAAN A. Kerangka Kerja Penciptaan Dari definisi tentang proses penciptaan kreativitas terdapat tahapantahapan untuk mewujudkan kreativitas, tahapan-tahapan proses penulis dalam
Lebih terperinciIII. PROSES PENCIPTAAN
III. PROSES PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Dunia virtual dalam media sosial memang amat menarik untuk dibahas, hal ini pulalah yang membuat penulis melakukan sebuah pengamatan, perenungan
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Penemuan ide berkarya diawali ketika penulis teringat sewaktu masih kecil yang pernah diceritakan oleh ibu, tentang kisah sosok Puteri yang cantik dari negeri
Lebih terperinciMENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS
SENI BUDAYA MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS Nama : Alfina Nurpiana Kelas : XII MIPA 3 SMAN 84 JAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 Karya 1 1. Bentuk, yang merupakan wujud yang terdapat di alam dan terlihat nyata.
Lebih terperinciIV. ANALISIS KARYA. suasana pertunjukan sirkus. Gajah yang seakan-akan muncul dari dalam
IV. ANALISIS KARYA KARYA 1 Judul : Gajah Sirkus Media : Acrylic pada kanvas ukuran : 60x 130cm Tahun : 2016 Karya pertama yang berjudul Gajah Sirkus dengan menunjukkan suasana pertunjukan sirkus. Gajah
Lebih terperinciBAB III ANGSA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS TEKNIK CETAK SARING. A. Implementasi Teoritis
BAB III ANGSA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS TEKNIK CETAK SARING A. Implementasi Teoritis Penulis mengangkat karya ini karena ketertarikan penulis terhadap kebiasaankebiasaan dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Kuda adalah hewan yang sangat berguna dalam keseharian sebagian besar manusia, baik itu tenaga, daging bahkan susunya, sejak dahulu memang kuda sudah diandalkan
Lebih terperinciUnsur dasar senirupa. Pertemuan ke 1
Unsur dasar senirupa Pertemuan ke 1 Titik Titik adalah unsur seni rupa dua dimensi yang paling dasar. Titik dapat dikembangkan menjadi garis dan bidang. Titik merupakan unsur penting dalam seni rupa. Sebagai
Lebih terperinciBAB III. A. Implementasi Teoritis. yang menarik dan umumnya tampak cantik. Selain fungsi alamiah sebagai
BAB III A. Implementasi Teoritis Bunga merupakan bagian pada tanaman yang memiliki bentuk dan warna yang menarik dan umumnya tampak cantik. Selain fungsi alamiah sebagai pembiakan pada tanaman, juga dianggap
Lebih terperinciNIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013
NIRMANA DUA DIMENSI Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 PENGERTIAN NIRMANA Berasal dari dua akar kata, yakni nir yang artinya
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Gambar 5.1 Desain title Pada title, penulis menggunakan font Ahnberg Hand. Dikarenakan animasi pendek ini keseluruhan karakternya merupakan anak-anak,
Lebih terperinciBAB III ELABORASI TEMA
BAB III ELABORASI TEMA 3.1. Ruang aktif. 3.1.1. Pengertian ruang aktif. Ruang aktif adalah ruang yang memilki berbagai macam kegiatan, didalam ruangan tersebut adanya perubahan interior atau eksterior
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN Pada bab ini penulis akan menjelaskan hasil dan konsep desain yang telah penulis buat dalam merancang sebuah permainan kartu MAHATARI INDONESIA. Secara keseluruhan penulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Tujuan kami menulis makalah ini ialah untuk menginformasikan lebih dalam mengenai karya seni rupa dua dimensi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Latar belakang kami menulis makalah ini ialah untuk menjelaskan karya seni rupa dua dimensi secara lebih rinci. Penjelasan karya seni rupa dua dimensi akan meliputi
Lebih terperinciBAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN
BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Sebuah karya seni dapat terlihat dari dorongan perasaan pribadi pelukis. Menciptakan karya seni selalu di hubungkan dengan ekspresi pribadi senimannya. Hal itu di awali
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Berawal dari ketertarikan penulis terhadap para pemain dari film animasi Legend Of The Guardian yang tidak lain adalah burung hantu. Meskipun film ini berjenis
Lebih terperinciLUKISAN BASUKI ABDULLAH DAN MAKNANYA
LUKISAN BASUKI ABDULLAH DAN MAKNANYA 2017 Judul : "Kakak dan Adik" Nama seniman : Basuki Abdullah tahun : 1971 ukuran : 65 x 79 cm. Lukisan Basuki Abdullah yang berjudul Kakak dan Adik (1978) ini merupakan
Lebih terperinciBAB 5 PEMBAHASAN DESAIN
BAB 5 PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Strategi Kampanye Di dalam kampanye Preventive Dentistry" ini, desainer memutuskan untuk memfokuskan diri pada aktivitas menyikat gigi yang menyenangkan sebagai tema atau pesan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis penelitian penulis berkenaan dengan Kajian
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis penelitian penulis berkenaan dengan Kajian Gambar Pada Pendidikan Anak Usia Dini (Studi Deskriptif Analitik Terhadap Karakteristik Gambar
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Dalam pemilihan material yang akan digunakan untuk membuat sebuah rak, perlu memperhatikan juga unsur kelestarian bagi lingkungan. Penggunaan kayu
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik. yang berasal dari hasil pengalaman dan pengamatan lingkungan kemudian
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Dalam menciptakan karya seni, seorang pencipta memperoleh ide berasal dari hasil pengalaman dan pengamatan lingkungan kemudian melalui proses
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Judul Untuk desain judul The Grammar Gear, penulis menggunakan jenis huruf Optimus Princeps karena font tersebut mencerminkan petualangan, keberanian, dan keagungan
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN
39 A. Skema proses Berkarya BAB III METODE PENCIPTAAN PRA - IDE EKSTERNAL MELIHAT, MENGAMATI IDE (GAGASAN) INTERNAL : MEMORI KENANGAN PENGALAMAN STUDI PUSTAKA: BUKU, KORAN, INTERNET KONTEMPLASI (PERENUNGAN)
Lebih terperinciBAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA
BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA A. Tahap Produksi Media Pada tahap produksi media promosi ini penulis melakukan beberapa tahapan mulai dari sebelum produksi hingga proses produksi media. Adapun ltahapan
Lebih terperinciBAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM
BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM Penyandang buta warna tentu memiliki sesuatu hal yang mempengaruhinya dalam proses pembuatan karya visualnya. Adler (seperti dikutip Damajanti,
Lebih terperinciOleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013
NIRMANA WARNA Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 WARNA Merupakan kesan yang timbul oleh pantulan cahaya yang ditangkap oleh
Lebih terperinciA. SIFAT-SIFAT CAHAYA
A. SIFAT-SIFAT CAHAYA Sebuah benda dapat dilihat karena adanya cahaya, yang memancar atau dipantulkan dari benda tersebut, yang sampai ke mata. Cahaya menurut sumber berasalnya ada 2 macam, yaitu: 1. cahaya
Lebih terperinciTREND MODE REMAJA SEBAGAI SUMBER INSPIRASI PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori
40 TREND MODE REMAJA SEBAGAI SUMBER INSPIRASI PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teori Karya seni yang penulis ciptakan berdasarkan dari pengalaman mengikuti sebuah trend mode terutama dalam
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Judul Penulis menggunakan font "Tondu" dimana huruf - huruf dari font tersebut memiliki kriteria gagah, besar, dan kuat sehingga penulis merasa sangat cocok
Lebih terperinciESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR
ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR Jolanda Srisusana Atmadjaja Jurusan Arsitektur FTSP Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian karya arsitektur dapat dilakukan melalui
Lebih terperinci8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis
8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis Apa yang harus anda ketahui mengenai trend interior di tahun 205 Kata Pengantar Hi, terima kasih sudah mendownload free ebook ini. Di ebook ini saya yakin anda akan
Lebih terperinciMOMEN DALAM KELUARGA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI
MOMEN DALAM KELUARGA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR MINAT UTAMA SENI GRAFIS Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Seni Program Studi
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.71, 2010 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BANK INDONESIA. Bank Umum. Pengedaran. Uang Kertas 10.000 PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 12/ 8 /PBI/2010 TENTANG PERUBAHAN KEDUA
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 12/ 8 /PBI/2010 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 7/40/PBI/2005 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG KERTAS RUPIAH PECAHAN 10.000 (SEPULUH
Lebih terperinciElemen Elemen Desain Grafis
Elemen Elemen Desain Grafis Desain grafis sebagai seni dekat dengan apa yang kita sebut sebagai keindahan (estetika). Keindahan sebagai kebutuhan setiap orang, mengandung nilai nilai subyektivisme. Oleh
Lebih terperinci5.2.1 Gin. Gambar 5.2 Concept Sketch Gin dan Visualisasi 3D Gin
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Gambar 5.1 Desain title Untuk desain title trailer game BombieBoxter, penulis menggunakan font Berlin Sans FB Bold yang digabungkan ke dalam box sehingga
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY
BAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY Peranan unsur visual dalam iklan Richeese Nabati versi Richeese Land sangat penting. Iklan disajikan dengan alur cerita
Lebih terperinciPutih Abu Hitam Coklat
KONSEP PERANCANGAN RUANG DALAM Tema yang saya terapkan pada tugas Perancangan Ruang Dalam ini adalah konsep Kontemporer. Karakteristik dari konsep kontemporer adalah konsep ruang yang terkesan terbuka
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI KARYA. khususnya Ilustrasi untuk game flash Yo!Ice Cream.
BAB V IMPLEMENTASI KARYA Pada bab implementasi karya ini, penulis akan menjelaskan tentang penerapan semua rancangan yang telah dibuat dalam proses perancangan karya khususnya Ilustrasi untuk game flash
Lebih terperinciBAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA
BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA 4.1 Proses Perancangan Buku Pop Up a. Proses Kerja Proses awal perancangan buku Pop Up ini berawal dari penentuan tema yang diambil dari permasalahan yang ada di masyarakat
Lebih terperinciGambar: 5. 5a. Pasar Bali
Kelompok lukisan yang secara utuh mengalami pembaharuan pada bidang tema, proporsi, anatomi plastis, pewarnaan, dan sinar bayangan dalam lukis Pita Maha Oleh: Drs. I Dewa Made Pastika a. Judul lukisan
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN NIRMANA II
RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN NIRMANA II KODE : MKK 13204 MATA KULIAH / SKS : Nirmana II (Dwimatra Lanjut & Trimatra) / 3 SKS SEMESTER / PROG. STUDI : II / Keris dan Senjata Tradisional JURUSAN / FAKULTAS
Lebih terperinciBAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.
68 BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Menciptakan karya seni selalu di hubungkan dengan ekspresi pribadi senimannya, hal itu diawali dengan adanya dorongan perasaan untuk menciptakan sesuatu yang baru
Lebih terperinciMODUL PERKULIAHAN RUPA DASAR 2 DIMENSI
MODUL PERKULIAHAN RUPA DASAR 2 DIMENSI Oleh: DINI CINDA KIRANA, S.SN., M.DS. MODUL PERKULIAHAN RUPA DASAR 2 DIMENSI I. Maksud Dan Tujuan Rupa Dasar 2 Dimensi adalah matakuliah yang berisi mengenai dasar
Lebih terperinciVISUALISASI KUDA DALAM KARYA SENI GRAFIS
VISUALISASI KUDA DALAM KARYA SENI GRAFIS KONSEP PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memenuhi Gelar Sarjana Seni Program Studi Seni Rupa Murni Oleh: WIDI NUGROHO
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN
52 BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Untuk desain title, penulis menggunakan font " Trajan" yang memiliki cita rasa klasik dan elegan. Warna yang digunakan adalah hitam atau putih tergantung
Lebih terperinciSeminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya
PENERAPAN DESAIN DALAM RANGKAIAN BUNGA SEBAGAI PELENGKAP DEKORASI RUANG Arita Puspitorini PKK Abstrak, Bunga sejak dulu hingga kini memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, karena bunga dirangkai
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. 5.1 Hasil Visual Berikut ini adalah hasil visual yang dibuat pada item-item yang digunakan dalam identitas Rumah Gembira.
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Visual Berikut ini adalah hasil visual yang dibuat pada item-item yang digunakan dalam identitas Rumah Gembira. 5.1.1 Logo Logo Rumah Gembira ini menceritakan sebuah
Lebih terperinciBAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN
BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN A. Ide atau gagasan Wajah merupakan bagian vital dalam anggota tubuh manusia yang tidak dapat disamakan fungsinya dengan anggota tubuh yang lain. Hal ini dikarenakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoririk 1. Tematik Suatu ide penciptaan karya seni dapat ditemukan dimana dan kapan saja, itu semua tergantung pada seniman itu sendiri. Salah satu penemuan itu
Lebih terperinciBAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS. A. Riset Ide
BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS A. Riset Ide Gayatri merupakan sosok historis dari masyarakat, oleh karena itu riset idenya merupakan focusing dari eksplanasi historis di atas. Penulis mengangkat
Lebih terperinciINTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER
INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER PEWARNAAN Astrid Lestari Tungadi, S.Kom., M.TI. KOMPONEN WARNA Warna terbentuk dari: 1. Hue (Corak) 2. Intensity (Intensitas) 3. Saturation (Kejenuhan atau Jumlah Putih pada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan kepada benak konsumen. Dalam komunikasi, kita harus mempertajam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Desain Keunggulan bersaing perusahaan, sesungguhnya adalah keunggulan komunikasi sehingga masalah dalam bersaing adalah masalah dalam penyampaian pesan kepada benak konsumen.
Lebih terperinciBagan 3.1 Proses Berkarya Penulis
A. Pemilihan Ide Pengkaryaan BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Lingkungan Pribadi Ide Lingkungan Sekitar Kontemplasi Stimulasi Sketsa Karya Proses Berkarya Apresiasi karya Karya Seni Bagan 3.1 Proses
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Ide / Gagasan Perancangan 1. Ide Perancangan Berdasarkan hasil observasi yang sudah dilakukan dalam pemilihan studi, ditemukan beberapa hal yang menarik, bahwa dalam perkembangan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS KARYA. pada hewan kupu-kupu sejumlah 12 karya. Masing-masing karya yang dihasilkan,
BAB IV ANALISIS KARYA Melalui proses penemuan ide, pengamatan, pengkajian, pemahaman, serta proses berkarya, dihasilkan visualisasi kerusakan lingkungan yang di simbolkan pada hewan kupu-kupu sejumlah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia dini pada hakikatnya merupakan anak yang berusia 0-6 tahun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak usia dini pada hakikatnya merupakan anak yang berusia 0-6 tahun yang sedang berada dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun mental yang paling
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 67 TAHUN 2009 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BERAU BUPATI BERAU,
PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 67 TAHUN 2009 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BERAU BUPATI BERAU, Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan Peraturan Menteri Dalam
Lebih terperinciTinjauan Mata Kuliah Masa TK : perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung sangat cepat. Perkembangan Motorik Perkembangan motorik identik denga
Metode Pengembangan Fisik Drs. Rumpis Agus Sudarko, M.S. FIK-UNY Tinjauan Mata Kuliah Masa TK : perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung sangat cepat. Perkembangan Motorik Perkembangan motorik
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Penumuan ide berkarya ini diawali karena domisili penulis yang berasal dari Sumedang, kemudian mendorong penulis untuk menciptakan karya seni yang berhubungan
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN,
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang : a. bahwa dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.159, 2010 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. Bank Indonesia. Uang Rupiah. Penggantian. PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 12/ 26 /PBI/2010 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 12/ 26 /PBI/2010 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 7/40/PBI/2005 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG KERTAS RUPIAH PECAHAN 10.000 (SEPULUH
Lebih terperinciBAB III Membuat Sketsa
BAB III Membuat Sketsa Pada dasarnya sketsa merupakan sebuah gambar sederhana dengan sentuhan goresan pensil namun tetap memperlihatkan nilai estetika pada objek yang digambar. Permasalahannya menggambar
Lebih terperinciKEHIDUPAN DUNIA ANAK-ANAK DALAM IMAJINASI VISUAL
KEHIDUPAN DUNIA ANAK-ANAK DALAM IMAJINASI VISUAL PENGANTAR TUGAS AKHIR MINAT UTAMA SENI LUKIS Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Seni Program Studi Seni Rupa Murni Oleh:
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI KARYA
BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Setelah proses penelitian dan pembuatan sketsa yang telah diterangkan pada bab III, pada bab ini membahas mengenai proses dan implementasi desain pada berbagai media yang telah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. KETAHANAN TARIK DAN KETAHANAN SOBEK KERTAS SENI Hasil penelitian tentang kertas yang terbuat dari bulu ayam dan kulit jagung diperoleh data hasil pengujian ketahanan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS KARYA
digilib.uns.ac.id BAB IV ANALISIS KARYA A. Karya 1 Gambar Karya 1 Shells from the Ocean #1 Sumber : (Dokumentasi Beauty, 2016) Judul : Shells from the Ocean #1 Teknik : Cetak Saring Ukuran commit : 40
Lebih terperinciBAB III GAGASAN BERKARYA
BAB III GAGASAN BERKARYA 3.1 Tafsiran Tema Karya untuk Tugas Akhir ini mempunyai tema besar Ibu, Kamu dan Jarak. Sebuah karya yang sangat personal dan dilatar belakangi dari pengalaman personal saya. Tema
Lebih terperinci4. Sampul (Cover) Cerita Bergambar PASOSORÉ
83 4. Sampul (Cover) Cerita Bergambar PASOSORÉ a. Sampul (Cover) Depan Gambar 3.30 Sampul Depan Buku Cerita Bergambar PASOSORÉ Sampul cerita bergambar berjudul PASOSORÉ dengan subjudul Kaulinan Barudak
Lebih terperinciCARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN UNTUK KELOMPOK USIA 4-5
CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN UNTUK KELOMPOK USIA 4-5 TAHUN 1. Menyusun silabi yang diturunkan dari indikator kompetensi NO INDIKATOR KOMPETENSI SILABI- KONSEP/MATERI 1. Agama dan Moral Menyanyikan
Lebih terperinciBAB III FOTO DOSEN SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS DENGAN TEKNIK DIGITAL PAINTING. A. Implementasi Teoritis
BAB III FOTO DOSEN SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS DENGAN TEKNIK DIGITAL PAINTING A. Implementasi Teoritis Setiap mahluk hidup salah satunya manusia memiliki keindahan atau
Lebih terperinciPEMANFAATAN SENI VISUAL MURAL UNTUK MENGENALKAN DUNIA BINATANG PADA PESERTA DIDIK DI TAMAN KANAK KANAK
PKMM-3-5-1 PEMANFAATAN SENI VISUAL MURAL UNTUK MENGENALKAN DUNIA BINATANG PADA PESERTA DIDIK DI TAMAN KANAK KANAK Ismariyati, Mulyono, Asroful Anam HP Pendidikan Bahasa dan Sastra, FKIP Universitas Sebelas
Lebih terperinciPILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT!
PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT! 1. Teknik komposisi biasanya berkaitan dengan... a. Garis Horizon b. Gelap Terang c. keselarasan d. Garis tebal-tipis e. Jauh dekat 2. Warna asli dan bukan
Lebih terperinci- 1 - PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 68 TAHUN 2012 TENTANG
- 1 - SALINAN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 68 TAHUN 2012 TENTANG PAKAIAN DINAS BUPATI, WAKIL BUPATI, DAN KEPALA DESA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciGUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 7/ 41 /PBI/2005 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG KHUSUS PECAHAN 10.000 (SEPULUH RIBU) TAHUN EMISI 2005 DALAM BENTUK UANG KERTAS BELUM DIPOTONG GUBERNUR BANK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar desain kemasan toko cemilan Abang None adalah dengan membuat packaging untuk produk makanan khas betawi cemilan Abang None yang terlanjur
Lebih terperinci