PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN HARGA DINAMIS PRODUK AGRO- PERISHABLE MEMPERTIMBANGKAN PENURUNAN KUALITAS, TINGKAT PERMINTAAN, SERTA PREFERENSI PEMBELI
|
|
- Harjanti Hartono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN HARGA DINAMIS PRODUK AGRO- PERISHABLE MEMPERTIMBANGKAN PENURUNAN KUALITAS, TINGKAT PERMINTAAN, SERTA PREFERENSI PEMBELI Putu Eka Udiyani Putri, Ahmad Rusdiansyah Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Kampus ITS Sukolilo Surabaya ; Abstrak Strategi harga merupakan penyesuaian harga suatu produk dengan kualitas produk.maka dari itu, strategi harga yang digunakan terhadap suatu produk dapat berbeda dengan produk lainnya.strategi harga ini selanjutnya diwujudkan dalam kebijakan harga perusahaan. Dalam penelitian ini penentuan kebijakan harga mengambil studi kasus pada produk perishable. Metode penentuan harga untuk produk perishable ini harus berhadapan dengan beberapa tantangan akibat karakteristik yang unik dari produk perishable. Selain faktor harga, tingkat permintaan juga dipengaruhi oleh kualitas dari produk yang dijual.tantangan bagi retailer adalah bagaimana menentukan harga yang tepat dimana sebanding dengan kualitas dari produk tersebut sehingga menimbulkan keinginan dari konsumen untuk membeli dan munculnya demand yang pada akhirnya berakibat pada kenaikan keuntungan perusahaan. Pada penelitian ini dikembangkan model harga dinamis yang selanjutnya diterapkan pada kebijakan harga reguler, tinggi-rendah, setiap hari, particular, dan hybride. Performansi dari masing-masing kebijakan tersebut dinilai berdasarkan kategori konsumen yang sensitif terhadap harga dan kategori konsumen yang sensitif terhadap kualitas. perhitungan matematis dilakukan untuk mengetahui kebijakan yang memberikan keuntungan maksimum pada kategori konsumen yang sensitif terhadap harga serta kebijakan yang memberikan keuntungan yang maksimum pada kategori konsumen yang sensitif terhadap kualitas. Uji sensitifitas harga dan sensitifitas konsumen dilakukan untuk mengetahui performansi kebijakan serta fenomena yang terjadi akibat penerapan kebijakan tersebut. Kata Kunci: Harga Dinamis, Kebijakan Harga, Produk Perishable Abstract Pricing strategy is deals with adjusting product price with its quality. The strategy of one type product is different with that of others. Pricing strategy will be manifested into company s pricing policy. In this research, pricing policy was conducted using real problem on perishable product. Price determination method for perishable product will be dealing with several challenges because of perishable product s unique characteristic. Aside from price factor, demand rate is also affected with product quality. The challenges that retailer face is how to determine optimum price that comparable with product quality, so that it can create customer willingness to buy. In the end, this condition will effect to company s profit. In this research, dynamic pricing model was developed. This model was applied to regular pricing policy, hi-lo pricing policy, everyday pricing policy, particular pricing policy, and hybrid pricing policy. Performance of each kind of pricing policy was assessed based on consumer category. There are two category of consumer, they are consumer that sensitive of price and consumer that sensitive of quality. Mathematical calculations were conducted to discover optimal pricing policy for both of consumer category. Sensitivity test for price and quality was conducted to discover policy s performance and also phenomenon as the result of implementation of certain pricing policy. Keywords: Dynamic Pricing, Perishable Product, Pricing Policy 1. Pendahuluan Harga merupakan parameter penting yang mempengaruhi pendapatan perusahaan secara signifikan (Dolgui dan Proth, 2010). Strategi harga adalah ketika harga dari suatu produk disesuaikan dengan berbagai kondisi yang mungkin dialami oleh produk. Maka dari itu, strategi harga yang digunakan terhadap suatu produk dapat berbeda dengan produk lainnya. Strategi harga ini selanjutnya diwujudkan dalam kebijakan harga perusahaan. Tujuan dari kebijakan harga ini sendiri adalah untuk dapat menentukan harga optimum produk dengan maksimasi keuntungan dan juga memaksimalkan unit produk yang terjual sehingga pada akhirnya keuntungan perusahaan meningkat. Dalam penelitian ini penentuan kebijakan harga mengambil studi kasus pada produk perishable. Penelitian pada produk perishable menarik dilakukan karena karakteristik produk yang unik dimana produk mengalami degradasi kualitas seiring berjalannya waktu. 1
2 Produk perishable memiliki karakteristik yang sensitif terhadap temperatur, dimana umur produk sendiri dipengaruhi oleh karakteristik produk, kondisi lingkungan, dan waktu (Wang dan Li, 2012). Karena sifat alami dari perishableproduct ini, maka kualitasnya dapat dikatakan bersifat dinamis dimana secara terus menerus mengalami penurunan hingga sampai pada suatu titik ketika makanan tidak layak lagi untuk dijual atau dikonsumsi. Maka dari itu, produk perishable memiliki batasan waktu tertentu untuk dijual atau dikonsumsi. Hal ini disebut product shelf life dan dicetak pada label produk. Shelf life dapat didefinisikan sebagai periode diantara manufaktur dan penjualan produk pada saat produk masih layak dikonsumsi (wang dan li, 2012) Permintaan (demand) bersifat sensitif terhadap harga. Hal ini mengindikasikan bahwa harga merupakan variable penentu besarnya permintaan terhadap suatu produk. Adapun metode penentuan harga untuk produk perishable ini harus berhadapan dengan beberapa tantangan akibat karakteristik yang unik dari produk perishable (McLaughlin, 2004). Kebijakan harga yang optimal diputuskan pada tiap tingkatan kualitas tertentu. Harga optimal adalah harga produk dengan diskon tertentu yang memberikan keuntungan maksimum. Pembuatan kebijakan harga optimal pada setiap tingkat kualitas dilakukan dengan tujuan untuk membantu pengambilan keputusan jangka waktu dilakukannya perubahan harga produk. Hal ini penting sebab apabila harga produk terlalu sering berubah dapat menimbulkan biaya pada retailer untuk menginformasikan perubahan harga tersebut kepada konsumen (Wang dan Li, 2012). Disamping itu perubahan harga yang terlalu sering juga dapat menimbulkan resiko terjadinya kebingungan pada konsumen. Sehingga perubahan harga sebaiknya dilakukan pada jarak waktu yang tepat namun tetap memberikan keuntungan yang maksimal. 2. Model Penelitian Tingkat pertimbangan konsumen terhadap harga dan kualitas produk diperlukan untuk mengetahui responden yang sensitif terhadap harga serta responden yang sensitif terhadap kualitas Tingkat pertimbangan konsumen terhadap kualitas dan harga produk didapatkan dengan menyebarkan kuisioner kepada responden untuk memberikan penilaian keinginan membeli produk dengan harga dan kualitas tertentu. Kuisioner diisi oleh responden dengan alat bantu berupa prototype produk berupa balok yang di setiap sisinya terdapat foto sayur dalam empat sisi yang berbeda. Gambar 2.1Prototype Produk Hasil dari kuisioner ini berupa tingkat pertimbangan konsumen terhadap harga (p) dan tingkat pertimbangan konsumen terhadap kualitas (q). Nilai p dan q digunakan sebagai dasar untuk menentukan sensitifitas harga terhadap permintaan (α) serta sensitifitas kualitas terhadap permintaan (β). Model α dan β adalah sebagai berikut : α = p x α max (1) β = q x β max (2) Nilai maksimum α (α max ) terjadi ketika konsumen sangat sensitif terhadap harga. Hal ini berarti konsumen hanya bersedia membeli produk apabila produk dapat dibeli dengan harga yang sangat murah. Sedangkan nilai maksimum β terjadi ketika konsumen sangat sensitif terhadap kualitas. Hal ini berarti konsumen hanya bersedia membeli produk apabila produk memiliki kualitas yang tinggi. Dasar dari pengembangan model expected demand diawali dengan pertanyaan berapa banyak orang yang akan membeli produk apabila pada hari tersebut kualitas produk adalah z dengan harga yang ditawarkan retailer adalah h. Model expected demand dikembangkan dengan konsep penyaringan. Penyaringan jumlah permintaan dilakukan dari segi harga dan kualitas. Ketika konsumen datang ke retailer untuk membeli produk, konsumen pertama kali akan disaring melalui kualitas produk yang tersedia di retailer. Apabila konsumen bersedia untuk membeli produk dengan kualitas z tersebut, maka selanjutnya konsumen harus memutuskan kembali apakah tetap bersedia untuk membeli produk dengan harga h. Apablia konsumen bersedia maka konsumen termasuk dalam kategori expected demand. Apabila konsumen tidak bersedia, maka konsumen tidak lagi termasuk di dalam bagian expected demand. Model expected demand adalah sebagai berikut : 1. Formulasi Penyaringan 1 Berdasarkan Kualitas k 2 = k 1 (z -1 x β) (3) 2. Formulasi Penyaringan 2 Berdasarkan Harga Penyaringan 2 ini dilakukan dengan menggunakan k 2. Karena nilai k 1 berubah menjadi k 2 maka akan mempengaruhi nilai α menjadi α 2. Formulasi perhitungannya yaitu : α max2 = (4) α 2 = p x α max2 (5) ED = k 2 (h x α 2 ) (6) 2
3 Variabel k 2 merupakan expected demand yang dihasilkan melalui proses penyaringan k 1 berdasarkan kualitas. Nilai k 2 menunjukkan jumlah konsumen yang diharapkan bersedia membeli produk pada tingkatan kualitas tersebut. Pada formulasi penyaringan 2, ED merupakan expected demand yang dihasilkan setelah k 2 melalui penyaringan tahap 2. Pada formulasi (5) terdapat variabel α 2 yang dihasilkan melalui proses yang sama dengan variabel α, namun menggunakan nilai k 2. ED f selanjutnya digunakan sebagai salah satu variabel penentu expected profit dari retailer. Expected profit (EF) dihitung berdasarkan 4 variabel utama yaitu expected demand (ED), harga jual produk (h), biaya per unit produk (c o ), dan biaya perubahan harga per unit produk (c p ). Adapun formulasi dari EF adalah sebagain berikut : EF = (ED x h) (ED x c o ) (ED x c p ) (7) EF = ED x (h c o c p ) (8) Biaya perubahan harga terjadi setiap kali retailer melakukan perubahan harga produk. Biaya perubahan harga perlu diperhitungkan sebab memuat risiko kebingungan konsumen akibat harga yang tidak stabil serta kebutuhan manajemen perusahaan untuk mengubah informasi harga yang digunakan di dalam sistem retailer. Perhitungan expected profit (EF) bergantung dari kebijakan harga yang digunakan. Pada penelitian ini, penulis mengembangkan 4 model kebijakan harga yang akan dibandingkan dengan kebijakan harga normal. Kebijakan harga normal merupakan kebijakan harga yang biasanya digunakan oleh retailer dalam menjual produknya. Kebijakan yang digunakan sebagai perbandingan untuk mendapatkan kebijakan optimal adalah : kebijakan reguler, tinggirendah, setiap hari, particular, dan hybrid. 1. Kebijakan Tinggi-Rendah Merupakan kebijakan dimana dalam satu hari penjualan produk terdapat 2 harga. Dalam 1 hari penjualan dibagi menjadi 2 periode penjualan. Pada periode penjualan pertama produk dijual dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga produk pada periode penjualan kedua. Harga produk pada periode penjualan kedua akan menjadi harga produk pada periode penjualan pertama di hari berikutnya. 2. Kebijakan Setiap Hari Pada kebijakan ini harga produk diturunkan setiap hari selama masa penjualan produk. Dalam satu hari hanya terdapat 1 harga produk. Harga produk akan berbeda antara satu hari dengan hari lainnya. 3. Kebijakan Particular Pada kebijakan ini, dalam satu hari penjualan hanya diterapkan satu harga. Pada hari pertama penjualan produk dijual dengan harga normal. Sedangkan pada hari kedua hingga hari terakhir penjualan, produk dijual dengan satu harga diskon yang sama. Sehingga pada kebijakan ini secara total terdapat dua harga. 4. Kebijakan Hybrid Kebijakan Hybrid merupakan gabungan antara kebijakan Tinggi-Rendah dan Particular. Pada hari pertama diterapkan kebijakan Tinggi- Rendah, sedangkan pada hari kedua dan seterusnya diterapkan kebijakan Particular yaitu menggunakan satu harga untuk seterusnya. 3. Percobaan Numerik Percobaan numerik dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kebijakan yang menghasilkan keuntungan optimum. Untuk masing-masing sayur organik dan sayur anorganik dilakukan perhitungan bagi konsumen yang termasuk dalam kategori sensitif terhadap harga dan kategori sensitif terhadap kualitas. Pada masing-masing kategori konsumen, dilakukan perhitungan expected profit serta expected demand pada 5 jenis kebijakan harga yang mungkin diterapkan. Sehingga pada sayur organik terdapat 2 kebijakan optimal yang diambil, yaitu kebijakan optimal pada kategori konsumen yang sensitif terhadap kualitas dan kebijakan optimal pada kategori konsumen yang sensitif terhadap harga. Demikian pula pada sayur anorganik. Variabel yang digunakan pada produk sayur organik adalah sebagai berikut : k 1 = 100; h = 5 ; z = 0,95; λ = 0,00313/jam; TW = ; c o = 2,3; c p = 1. Untuk mengetahui hubungan antara harga dan permintaan dapat dilihat pada gambar 3.1, 3.2, 3.3, 3.4, dan 3.5. Gambar 3.1 ED dan Harga pada Kebijakan Reguler (Sayur Organik-Konsumen Sensitif Harga) Gambar 3.2 ED dan Harga pada Kebijakan Tinggi Rendah (Sayur Organik-Konsumen Sensitif Harga) 3
4 Tabel 3.2 Perbandingan ED dan EP pada Sayur Organik Kategori Konsumen Sensitif Kualitas Tinggi-Rendah 10914, , Setiap Hari 10969, , Particular 11147, , Hybride 11139, , Regular 13494, ,12912 Gambar 3.3 ED dan Harga pada Kebijakan Setiap Hari (Sayur Organik-Konsumen Sensitif Harga) Gambar 3.4 ED dan Harga pada Kebijakan Particular (Sayur Organik-Konsumen Sensitif Harga) Gambar 3.5 ED dan Harga pada Kebijakan Hybrid (Sayur Organik-Konsumen Sensitif Harga) Perbandingan performansi dari masingmasing kebijakan pada kategori konsumen sensitif terhadap harga pada produk sayur organik ditunjukkan pada tabel 3.1. Tabel 3.1 Perbandingan ED dan EP pada Sayur Organik Kategori Konsumen Sensitif Harga Hi-Lo 6811, ,12 Everyday 6811, ,56 Particular 6831, ,35 Hybride 6838, ,59 Reguler 6756, ,48 Berdasarkan tabel 3.1 dapat diketahui bahwa performansi terbaik ditunjukkan oleh kebijakan Hybrid karena menghasilkan EP tertinggi. Adapun perbandingan performansi kebijakan pada sayur organik kategori konsumen sensitif terhadap kualitas ditunjukkan pada tabel 3.2. Tabel 3.2 menunjukkan bahwa EP maksimum dihasilkan oleh kebijakan reguler. Hal ini berarti dalam kondisi konsumen sensitif terhadap kualitas kebijakan terbaik yang sebaiknya diterapkan adalah kebijakan reguler, yaitu tidak memberikan diskon selama periode penjualan produk. Konsumen lebih memberikan perhatiannya pada kualitas produk dan tidak terlalu memperhatikan harga produk yang dijual. Perhitungan yang sama dilakukan pada produk sayur anorganik. Variabel yang digunakan pada produk sayur organik adalah sebagai berikut : k 1 = 100; h = 3 ; z = 0,95; λ = 0,00625/jam; TW = ; c o = 2,3; c p = 1. Tabel 3.3 dan 3.4 menunjukkan perbandingan performansi kebijakan pada kategori konsumen yang sensitif terhadap harga dan kategori konsumen sensitif terhadap kualitas. Tabel 3.3 Perbandingan ED dan EP pada Sayur Anorganik Kategori Konsumen Sensitif Harga Tinggi-Rendah 2160, ,2 Setiap Hari 2154, ,37 Particular 2156, ,9 Hybride 2163, Regular 2127,5 1251,47 Tabel 3.4 Perbandingan ED dan EP pada Sayur Anorganik Kategori Konsumen Sensitif Harga Tinggi-Rendah 3492, , Setiap Hari 3507, , Particular 3517, , Hybride 3512, ,42018 Regular 3536, , Tabel 3.3 menunjukkan bahwa pada sayur anorganik pada kategori konsumen yang sensitif terhadap harga kebijakan terbaik yang menghasilkan profit maksimum adalah kebijakan hybride. Hal ini berarti baik pada sayur organik maupun anorganik, apabila konsumen termasuk kategori sensitif terhadap harga maka produk dapat dijual dengan menggunakan kebijakan hybride. Berdasarkan tabel 3.4 dapat diketahui bahwa profit maksimal akan didapatkan apabila diterapkan kebikan reguler. Retailer tidak perlu memberikan diskon kepada produk karena konsumen lebih tertarik kepada kualitas produk bukan pada harga produk. Sehingga dapat dikatakan bahwa baik pada 4
5 sayur organik maupun sayur anorganik, apabila konsumen termasuk dalam kategori sensitif terhadap kualitas maka kebijakan yang tepat untuk diterapkan adalah tidak melakukan penurunan harga produk. 4. Diskusi Uji sensitifitas dilakukan untuk mengecek performansi model pada berbagai kondisi serta untuk mengetahui apakah model masih memberikan hasil yang sama pada kondisi tersebut. Uji sensitifitas yang dilakukan adalah uji sensitifitas pada harga produk, variabel α, dan variabel β. Skema uji sensitifitas ditunjukkn pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Skema Uji Sensitifitas No Jenis Uji 1 2 Sensitifitas Harga Sensitifitas α Harga Sayur Sayur Organik Anorganik Rp. 6000,00 Rp. 4000,00 Rp. 7000,00 Rp. 5000,00 Rp5.000,00 Rp. 3000,00 Sensitifitas 3 Rp5.000,00 Rp. 3000,00 β Konsumen Sensitif Harga Konsumen Sensitif Kualitas p q p q 0,7 0,5 0,5 0,7 0,6 0,8 0,9 0,5 0,5-0,6 0,8 0,9 optimal yang diberikan, sehingga semakin tinggi ED. Hal ini disebabkan karena konsumen semakin tertarik untuk membeli produk walaupun harga dinaikkan. Sedangkan gambar 4.2 menunjukkan bahwa ED tidak mengalami perubahan nilai, namun keuntungan terus mengalami peningkatan seiring dengan naiknya harga jual produk. ED tidak mengalami perubahan karena variabel α dan β dibuat tetap, sehingga keinginan konsumen untuk membeli produk tidak berubah. Sedangkan nilai EP mengalami peningkatan disebabkan karena dengan ED yang sama namun harga jual produk meningkat menyebabkan keuntungan per unit produk menjadi semakin meningkat. 4.2 Uji Sensitifitas α Hasil uji sensitifitas α ditunjukkan pada gambar 4.3 dan Uji Sensitifitas Harga Produk Uji sensitifitas harga dilakukan baik kategori konsumen yang sensitif terhadap harga maupun kategori konsumen yang sensitif terhadap kualitas. Gambar 4.3 Perbandingan EP Kebijakan Reguler dan Hybrid pada berbagai tingkatan p (Sayur Organik) Gambar 4.1 Perbandingan EP pada Berbagai Tingkatan Harga dengan Kebijakan Hybride (Konsumen Sensitif Harga) Gambar 4.4 Perbandingan EP Kebijakan Reguler dan Hybrid pada berbagai tingkatan p (Sayur Anorganik) Gambar 4.2 Perbandingan EP pada Berbagai Tingkatan Harga dengan Kebijakan Hybride (Konsumen Sensitif Kualitas) Berdasarkan gambar 4.1 diketahui bahwa semakin tinggi harga jual produk, maka semakin tinggi EPdan ED yang dihasilkan. Dengan naiknya harga jual produk, maka keuntungan per unit produk menjadi semakin meningkat. Disamping itu semakin tinggi harga jual produk, semakin tinggi diskon Berdasarkan gambar 4.3 dan 4.4 dapat diketahui bahwa ketika p bernilai 0,7, 0,8, dan 0,9, kebijakan yang memberikan hasil terbaik adalah kebijakan hybride. Namun ketika sensitifitas terhadap harga diturunkan menjadi p = 0,6 kebijakan yang memberikan hasil yang optimal adalah kebijakan reguler. Hal ini disebabkan karena sesitifitas konsumen terhadap harga menurun sehingga konsumen memiliki kepedulian yang rendah terhadap harga produk. 4.3 Uji Sensitifitas β Hasil uji sensitifitas β ditunjukkan pada gambar 4.5 dan
6 Gambar 4.5 Perbandingan EP Kebijakan Reguler pada berbagai tingkatan q (Sayur Organik) Gambar 4.6 Perbandingan EP Kebijakan Reguler pada berbagai tingkatan q (Sayur Anorganik) Ketika sensitifitas terhadap kualitas ditingkatkan, maka EP serta ED mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena konsumen menginginkan produk memiliki kualitas yang lebih baik lagi. Namun demikian, untuk mendapatkan profit yang maksimal harga produk tidak perlu diturunkan, sebab pada dasarnya konsumen mengambil kputusan berdasarkan kualitas, bukan harga produk. 5. Kesimpulan Dari hasil percobaan serta analisis, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Penelitian ini telah melakukan pengembangan model untuk mengetahui pengaruh kebijakan harga pada produk sayur organik dan produk sayur anorganik. Pada masing-masing produk dilakukan percobaan model kebijakan harga pada konsumen yang sensitif harga dan konsumen yang sensitif kualitas. 2. Pada penelitian ini model harga yang dihasilkan diuji secara matematis pada kebijakan harga reguler, tinggi-rendah, setiap hari, particular, dan hybride. Kebijakan yang terbaik adalah kebijakan yang memberikan EP maksimum. 3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan yang optimal pada kategori konsumen sensitif terhadap harga adalah kebijaan hybride. Kebijakan hybride berlaku pada produk sayur organik maupun sayur anorganik. Disamping itu, kebijakan hybride juga memberikan hasil yang optimal walaupun harga jual produk dinaikkan. Namun kebijakan hybride tidak memberikan hasil yang optimal lagi ketika sensitifitas konsumen terhadap harga produk turun. 4. Pada sayur anorganik kebijakan hybride memberikan hasil yang optimum apabila produk dijual dengan diskon lebih tinggi daripada produk organik. 5. Kebijakan yang optimal pada kategori konsumen yang sensitif terhadap kualitas adalah kebijakan reguler. Kebijakan reguler merupakan kebijakan dimana tidak diberikan diskon pada harga produk. Kebijakan reguler tetap memberikan hasil yang optimal dalam kondisi harga produk yang dinaikkan maupun diturunkan. Kebijakan reguler ini juga tetap memberikan hasil yang optimal baik pada kondisi sensitifitas konsumen terhadap kualitas menurun ataupun naik. 6. Pada kategori konsumen sensitif terhadap kualitas, semakin tinggi harga jual produk maka akan semakin tinggi EP sedangkan ED tetap. 7. Baik pada sayur organik maupun sayur anorganik, semakin tinggi sensitifitas α maupun β maka nilai EP dan ED akan semakin menurun. Ucapan Terima Kasih Pada penelitian ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberi dukungan dan membantu kelancaran terselesaikannya penelitian. Serta kepada dosen pembimbing yang telah banyak membantu dalam proses penyelesaian penelitian ini. Daftar Pustaka Chun, Y. H. (2001). Optimal pricing and ordering policies for perishable commodities. European Journal Of Operational Research, 144, Dolgui, A., & Proth, J.-marie.(2010). Annual Reviews in Control Pricing strategies and models. Annual Reviews in Control, International Federation of Automatic Control. Pang, Z. (2011). Optimal dynamic pricing and inventory control with stock deterioration and partial backordering. Operations Research Letters Wang, X., & Li, D. (2012). A dynamic product quality evaluation based pricing model for perishable food supply chains. Omega, Elsevier. Zanoni, S., & Zavanella, L. (2012).Int.J. Production Economics Chilled or frozen? Decision strategies for sustainable food supply chains. Intern. Journal of Production Economics, Elsevier 6
7 7
PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN HARGA DINAMIS PRODUK AGRO-PERISHABLE MEMPERTIMBANGKAN PENURUNAN KUALITAS, TINGKAT PERMINTAAN SERTA PREFERENSI PEMBELI
PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN HARGA DINAMIS PRODUK AGRO-PERISHABLE MEMPERTIMBANGKAN PENURUNAN KUALITAS, TINGKAT PERMINTAAN SERTA PREFERENSI PEMBELI Putu Eka Udiyani Putri 2509.100.092 Research Background
Lebih terperinciPENENTUAN PENURUNAN HARGA PRODUK MAKANAN PERISHABLE DENGAN MEMPERTIMBANGKAN BIAYA PENYIMPANAN DI FASILITAS BERPENDINGIN
PENENTUAN PENURUNAN HARGA PRODUK MAKANAN PERISHABLE DENGAN MEMPERTIMBANGKAN BIAYA PENYIMPANAN DI FASILITAS BERPENDINGIN Yelita Anggiane Iskandar 1, *), Ahmad Rusdiansyah 2) dan Imam Baihaqi 3) 1) Teknik
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN PAIRWISE REVENUE SHARING CONTRACT DENGAN SPANNING REVENUE SHARING CONTRACT PADA MULTI ECHELON SUPPLY CHAIN
ANALISIS PERBANDINGAN PAIRWISE REVENUE SHARING CONTRACT DENGAN SPANNING REVENUE SHARING CONTRACT PADA MULTI ECHELON SUPPLY CHAIN Rescha Dwi A. Putri 1, *), Ahmad Rusdiansyah 2) dan Naning A. Wessiani 3)
Lebih terperinciPemodelan Rencana Promosi dan Kebijakan Persediaan untuk Mendapatkan Profit Sharing Supply Chain yang Optimal
Pemodelan Rencana Promosi dan Kebijakan Persediaan untuk Mendapatkan Profit Sharing Supply Chain yang Optimal Wahyu Bagus Anshori, I Nyoman Pujawan, dan Imam Baihaqi. Teknik Industri, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciPENGARUH EXTENDED WARRANTY DARI RETAILER TERHADAP PERFORMANSI SUPPLY CHAIN
PENGARUH EXTENDED WARRANTY DARI RETAILER TERHADAP PERFORMANSI SUPPLY CHAIN Bagus Naufal Fitroni ), Imam Baihaqi ) dan Nani Kurniati 3) 1) Program Studi Magister Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciPaul Rose Revenue Management Ltd. Santi Purwantini
Paul Rose Revenue Management Ltd Santi Purwantini 2508 100 006 Revenue Management Memaksimalkan pendapatan dengan mengelola permintaan (Philips, 2005) melalui strategi penetapan harga dan pengalokasian
Lebih terperinciPenetapan Harga pada Dual Channel Supply Chain untuk Mengatur Tingkat Proporsi Demand Antar Channel
JURNAL TEKNIK, (2014) 1-6 1 Penetapan Harga pada Dual Channel Supply Chain untuk Mengatur Tingkat Proporsi Demand Antar Channel Putri Hensky Ani, Erwin Widodo Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi
Lebih terperinciANALISIS PENETAPAN DISKON DALAM DUAL CHANNEL SUPPLY CHAIN (Studi Kasus PT. INDOPROM INDONESIA Cabang Surabaya)
1 ANALISIS PENETAPAN DISKON DALAM DUAL CHANNEL SUPPLY CHAIN (Studi Kasus PT. INDOPROM INDONESIA Cabang Surabaya) Afrida Karina Savira; Erwin Widodo Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah perusahaan yang bergerak dibidang penjualan produk berupa barang memiliki strategi-strategi yang akan menentukan keberhasilan penjualan produknya. Dimulai
Lebih terperinciINTERAKSI ANTARA PENGURANGAN WAKTU TUNGGU DAN BIAYA PEMESANAN PADA MODEL PERSEDIAAN DENGAN BACKORDER PRICE DISCOUNT DAN PENGENDALIAN FAKTOR PENGAMAN
INTERAKSI ANTARA PENGURANGAN WAKTU TUNGGU DAN BIAYA PEMESANAN PADA MODEL PERSEDIAAN DENGAN BACKORDER PRICE DISCOUNT DAN PENGENDALIAN FAKTOR PENGAMAN oleh NOVIAH EKA PUTRI NIM. M0109054 SKRIPSI ditulis
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : Pengendalian Persediaan. Model Probabilistik. kasus Lost Sales.
ABSTRAK Perkembangan dunia usaha saat ini banyak membuat perusahaan bersaing untuk menjadi yang terbaik. Perekonomian negara yang sedang maju juga mengakibatkan banyak perusahaan berkembang lebih besar
Lebih terperinciABSTRAK. sebesar 3, Dengan α = 0,05 dan df = 98 maka diperoleh t. sebesar 1,6605. Karena t
ABSTRAK Virny Akilla Y, 2005, Peranan Metode Penetapan Harga Produk terhadap Minat Beli Konsumen pada toko SANYA Jl. Otto Iskandardinata Bandung dibawah bimbingan Dr. Ir. H. Surachman Surjaatmadja, MM.
Lebih terperinciPengembangan Model Pengelolaan Pendapatan Pengangkutan Kargo Udara berdasarkan Pengendalian Ruang Kargo dan Overbooking Limit
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (212) 1-5 1 Pengembangan Model Pengelolaan Pendapatan Pengangkutan Kargo Udara berdasarkan Pengendalian Ruang Kargo dan Overbooking Limit Arfini Alivia Dewanty dan Ahmad
Lebih terperinciPENGARUH PENENTUAN JUMLAH PEMESANAN PADA BULLWHIP EFFECT
PENGARUH PENENTUAN JUMLAH PEMESANAN PADA BULLWHIP EFFECT Puji Lestari, Liong Irena, I Gede Agus Widyadana Program Studi Teknik Industri, Universitas Kristen Petra Siwalankerto, Surabaya, Indonesia (Received:
Lebih terperinciPengembangan Model Kebijakan Persediaan Produk Multi Agro-Perishable dengan Mempertimbangkan Biaya Energi dan Kapasitas Ruang Simpan
Pengembangan Model Kebijakan Persediaan Produk Multi Agro-Perishable dengan Mempertimbangkan Biaya Energi dan Kapasitas Ruang Simpan TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa : Galuh Putri Wahyuningtyas NRP : 2510 100
Lebih terperinciMODEL OPTIMASI LINIER DETERIORATION OF DETERMINISTIC DEMAND DENGAN STRATEGI PEMASARAN DUA VERSI PRODUK
MODEL OTIMASI LINIER DETERIORATION OF DETERMINISTIC DEMAND DENGAN STRATEGI EMASARAN DUA VERSI RODUK Wahyu Condro Kurniawan MS, Siti Khabibah, Kartono 3,,3 Departemen Matematika FSM Universitas Diponegoro
Lebih terperinciANALISIS BULLWHIP EFFECT DALAM MANAJEMEN RANTAI PASOK
ANALISIS BULLWHIP EFFECT DALAM MANAJEMEN RANTAI PASOK Tita Talitha 1 1 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro Jalan Nakula I No. 5-11 Semarang Email : tita@dosen.dinus.ac.id
Lebih terperinciABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT In Choosing a product to buy, consumer have some separate criteria as according to characteristic of itself consumer. One of criterion which at most used is prices. Price is one of inseparable
Lebih terperinciKata-kata kunci : Informasi akuntansi penuh, harga jual, biaya produksi, cost plus pricing, full costing.
ABSTRAK Salah satu tolak ukur kemajuan perusahaan adalah tercapainya tingkat keuntungan yang optimal, besar kecilnya keuntungan tersebut berdasarkan harga jual produk. Harga jual merupakan salah satu faktor
Lebih terperinciABSTRACT. Key words: production, aggregate planning, cost efficiency. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT P.T Senayan Sandang Makmur is a company engaged in the manufacturing industry. In the course of its operations, the company is always striving to achieve its objectives, namely to meet consumer
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai sistem persediaan di Toko Tekstil Budiono 2, maka dapat disimpulkan bahwa skenario B merupakan solusi dari permasalahan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Kemajuan suatu perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan tersebut untuk memenuhi kebutuhan permintaan konsumen dan juga kemampuan untuk dapat bersaing dengan perusahaan sejenis. Oleh karena
Lebih terperinciSKRIPSI MODEL PERSEDIAAN DENGAN PERMINTAAN BERGANTUNG PADA PERSEDIAAN, FAKTOR DETERIORASI, DAN RETUR
SKRIPSI MODEL PERSEDIAAN DENGAN PERMINTAAN BERGANTUNG PADA PERSEDIAAN, FAKTOR DETERIORASI, DAN RETUR Steven William Setiawan NPM: 2014710007 PROGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN SAINS
Lebih terperinciKey Words: Price, Decision Purchasing, Product.
ABSTRAK Dewasa ini persaingan yang dihadapi perusahaan-perusahaan baik perusahaan industri maupun non industri sangat tinggi. Untuk itu, maka setiap perusahaan, dimana salah satunya adalah CV.Setia Budi
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH INTENSITAS MARKETING TERHADAP PROFITABILITAS DUAL-CHANNEL SUPPLY CHAIN
1 ANALISIS PENGARUH INTENSITAS MARKETING TERHADAP PROFITABILITAS DUAL-CHANNEL SUPPLY CHAIN Karina Rizky Ismantia, Erwin Widodo Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
Lebih terperinciMODEL PERSEDIAAN PEMASOK-PEMBELI DENGAN PRODUK CACAT DAN KECEPATAN PRODUKSI TERKONTROL
MODEL PERSEDIAAN PEMASOK-PEMBELI DENGAN PRODUK CACAT DAN KECEPATAN PRODUKSI TERKONTROL Nelita Putri Sejati, Wakhid Ahmad Jauhari, dan Cucuk Nur Rosyidi Jurusan Teknik Industri - Universitas Sebelas Maret
Lebih terperinciYour Slide Title KESIMPULAN DAN SARAN
Pengembangan Model Model Dynamic Dynamic Pricing Pricing untuk dengan Menentukan Mempertimbangkan Alokasi Kursi Pesawat Customer dengan Overflow Mempertimbangkan Kompetisi Customer Antar Overflow Dua Maskapai
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: EOQ (Economic Order Quantity), inventories of raw materials. vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT The problem of production is often faced by the manufacturing company. One way of reduced cost of production is to optimize the cost of inventory is done using analysis of the EOQ (Economic Order
Lebih terperinciALGORITMA SINKRONISASI JADWAL PEMBIMBITAN DAN PENANAMAN DENGAN RENCANA PENJUALAN PRODUK SAYUR ORGANIK DALAM SUATU RANTAI PASOK
ALGORITMA SINKRONISASI JADWAL PEMBIMBITAN DAN PENANAMAN DENGAN RENCANA PENJUALAN PRODUK SAYUR ORGANIK DALAM SUATU RANTAI PASOK Dewie Saktia Ardiantono, Ahmad Rusdiansyah Jurusan Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciMODEL PERSEDIAAN TERINTEGRASI PADA SISTEM SUPPLY CHAIN YANG MELIBATKAN PEMASOK, PEMANUFAKTUR DAN PEMBELI
MODEL PERSEDIAAN TERINTEGRASI PADA SISTEM SUPPLY CHAIN YANG MELIBATKAN PEMASOK, PEMANUFAKTUR DAN PEMBELI Wakhid Ahmad Jauhari Jurusan Teknik Industri Universitas Sebelas Maret Surakarta Jl. Ir. Sutami
Lebih terperinciMINIMASI BIAYA PRODUKSI TEGEL MENGGUNAKAN PENDEKATAN LINIER PROGRAMMING DI PERUSAHAAN TEGEL CV. PENATARAN BLITAR
B-4-1 MINIMASI BIAYA PRODUKSI TEGEL MENGGUNAKAN PENDEKATAN LINIER PROGRAMMING DI PERUSAHAAN TEGEL CV PENATARAN BLITAR * Carolina Endah Wahyuni, ** Moses L Singgih * carolina_endah@yahoocom, ** moses@mitranetid
Lebih terperinciANALISIS PERENCANAAN AGREGAT PADA CV. SUMBER REZEKI DI SAMARINDA
ANALISIS PERENCANAAN AGREGAT PADA CV. SUMBER REZEKI DI SAMARINDA DEDE MARIYANI Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Samarinda. Indonesia. ABSTRACT This study on the CV. Sumber Rezeki
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA SISTEM MANAJEMEN PENGETAHUAN MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (Studi Kasus : PT. X cabang Surabaya)
PENGUKURAN KINERJA SISTEM MANAJEMEN PENGETAHUAN MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (Studi Kasus : PT. X cabang Surabaya) Devita Noviyanti, Bambang Syairudin Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi
Lebih terperinciINTISARI. Kata kunci: Kualitas Jasa, Bukti Fisik, Keandalan, Daya Tanggap, Jaminan, Empati, Kepuasan Konsumen. Universitas Kristen Maranatha
INTISARI Jasa merupakan setiap tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu. Dalam industri jasa,
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Pengembangan produk baru, yogurt, jenis produk, bentuk produk, strategi pemasaran, gagasan produk, harga produk.
ABSTRAK Dalam dunia bisnis sering kali perusahaan mengalami persaingan, oleh kerena itu setiap perusahaan dapat melakukan pengembangan produk baru untuk mempertahankan pasar dan meningkatkan pertumbuhan
Lebih terperinciMODEL BRAND ARCHITECTURE KONSUMEN CARREFOUR NGAGEL OLEH: FRANCISCUS HARTANTO
MODEL BRAND ARCHITECTURE KONSUMEN CARREFOUR NGAGEL OLEH: FRANCISCUS HARTANTO 3103006035 FAKULTAS BISNIS JURUSAN MANAJEMEN UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA 2010 HALAMAN PENGESAHAN Skripsi yang
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Product Design dan Purchase Intention.
ABSTRAK Design adalah keseluruhan fitur yang mempengaruhi bagaimana terlihatnya suatu produk dan berfungsi dari segi kebutuhan konsumen atau kekuatan yang menyatu. Suatu Product Design akan selalu berubah,
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU BUBUK MEREK L-MEN DI SEMARANG
PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU BUBUK MEREK L-MEN DI SEMARANG Wishnu Pradityo Nugroho D2D 008 119 ABSTRACT This study aimed to determine the effect
Lebih terperincipengelolaan permintaan serta metodologi dan sistem yang dibutuhkan untuk membuatnya (Tallury & Ryzin, 2004)
Tugas Akhir LOGO Pengembangan Model Joint Dynamic Pricing Berbasis Waktu dan Persediaan Kursi untuk Dua Penerbangan Paralel dengan Memepertimbangkan Kondisi Overbooking, Cancellation, dan No-show Passengers
Lebih terperinciUSULAN PERENCANAAN PRODUKSI DAN PERSEDIAAN TERINTEGRASI PT P&P LEMBAH KARET TUGAS AKHIR. Oleh FERDIAN REFTA AFRA YUDHA
USULAN PERENCANAAN PRODUKSI DAN PERSEDIAAN TERINTEGRASI PT P&P LEMBAH KARET TUGAS AKHIR Oleh FERDIAN REFTA AFRA YUDHA 1110931016 Pembimbing : Ir. JONRINALDI Ph.D, IPM JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciPENELITIAN TUGAS AKHIR
PENELITIAN TUGAS AKHIR Oleh: Arfini Alivia Dewanty 2508100118 Pembimbing : Dr. Eng. Ir. Ahmad Rusdiansyah, M.Eng. CSCP Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Harga merupakan salah satu elemen dari pemasaran yang ditetapkan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Harga merupakan salah satu elemen dari pemasaran yang ditetapkan oleh perusahaan yang sifatnya strategis karena keputusan harga bersifat jangka panjang.
Lebih terperinciABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT Quality is a factor that influence customer choice for some kind of product and service. Cuctomer demand buying a higher certain quality goods. This tendency will be reinforced by the competition
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL JOINT ECONOMIC LOT SIZE DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ADANYA PRODUK CACAT DAN BACKORDERING POLICY
PENGEMBANGAN MODEL JOINT ECONOMIC LOT SIZE DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ADANYA PRODUK CACAT DAN BACKORDERING POLICY Made Novita Ayu, Suparno Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Lebih terperinciPENGARUH MARKETING MIX TEHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI PADA PT. INDOMARCO PRISMATAMA ( Studi Kasus Indomaret Rungkut Madya 199 Surabaya) SKRIPSI
PENGARUH MARKETING MIX TEHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI PADA PT. INDOMARCO PRISMATAMA ( Studi Kasus Indomaret Rungkut Madya 199 Surabaya) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh
Lebih terperinciPengembangan Model Kebijakan Persediaan Produk Multi Agro-Perishable dengan Mempertimbangkan Biaya Energi dan Kapasitas Rak Simpan
1 Pengembangan Model Kebijakan Persediaan Produk Multi Agro-Perishable dengan Mempertimbangkan Biaya Energi dan Kapasitas Rak Simpan Galuh Putri Wahyuningtyas, Ahmad Rusdiansyah Jurusan Teknik Industri,
Lebih terperinciABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT Company can keep run well if the operational activities still run. In many company operational activities involving the biggest of employee and company asset. That s why operational activities
Lebih terperinciEVALUASI KEBIJAKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PERSEDIAAN DI PT. TRISULAPACK INDAH (MASPION UNIT III) TUGAS AKHIR RI 1592
TUGAS AKHIR RI 1592 EVALUASI KEBIJAKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PERSEDIAAN DI PT. TRISULAPACK INDAH (MASPION UNIT III) ELAN TANGGUH MANDIRI NRP 2502 100 084 Dosen Pembimbing Dr.
Lebih terperinciEFISIENSI JUMLAH ARMADA BUS PATAS AC ANTAR BEBERAPA PERUSAHAAN BERDASARKAN METODE PERTUKARAN TRAYEK DI DKI JAKARTA TESIS
EFISIENSI JUMLAH ARMADA BUS PATAS AC ANTAR BEBERAPA PERUSAHAAN BERDASARKAN METODE PERTUKARAN TRAYEK DI DKI JAKARTA TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: inventory control, probabilistic method, backorder, lostsales
ABSTRACT Basically, the goal of any company is to benefit as much as possible and to minimize the cost. Inventory control have an important roles because often manufacturing companies have a lot of inventory
Lebih terperinciSistem Pengendalian Persediaan Dengan Permintaan Dan Pasokan Tidak Pasti (Studi Kasus Pada PT.XYZ)
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Sistem Pengendalian Persediaan Dengan Permintaan Dan Pasokan Tidak Pasti (Studi Kasus Pada PT.XYZ) Ayu Tri Septadianti, Drs. I Gusti Ngurah Rai Usadha,
Lebih terperinciABSTRACT ABSTRACT. Keywords : Price factor, packaging, apetite, consumer loyality.
ABSTRACT ABSTRACT The purpose of this research is to know how consumer behave to make buying decission to isotonic drink product, Mizone, to learn wheter packaging factor, price and apetite effect consument
Lebih terperinciPERBAIKAN PENJADWALAN AKTIVASI STARTER PACK UNTUK MEMINIMASI KETERLAMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE EARLIEST DUE DATE PADA PT XYZ
PERBAIKAN PENJADWALAN AKTIVASI STARTER PACK UNTUK MEMINIMASI KETERLAMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE EARLIEST DUE DATE PADA PT XYZ Riska Retno Widyaningsih 1, Budi Sulistyo 2, Murni Dwi Astuti 3 1 Program
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan pengembangan model persediaan barang dengan mempertimbangkan faktor kadaluarsa dan all unit discount serta analisa data yang telah dilakukan pada bab
Lebih terperinciPENERAPAN PROGRAMA LINIER PADA OPTIMASI PRODUKSI BETON READY MIX TESIS
PENERAPAN PROGRAMA LINIER PADA OPTIMASI PRODUKSI BETON READY MIX TESIS Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program magister pada Institut Teknologi Bandung OLEH : AGUS SUBIYANTO 25090035 BIDANG
Lebih terperinciModel Optimisasi Ukuran Lot Produksi yang Mempertimbangkan Inspeksi Sampling dengan Kriteria Minimisasi Total Ongkos
Model Optimisasi Ukuran Lot Produksi yang Mempertimbangkan Inspeksi Sampling dengan Kriteria Minimisasi Total Ongkos Arie Desrianty, Fifi Herni M, Adelia Septy Perdana Jurusan Teknik Industri Institut
Lebih terperinciAbstract. Keywords : fluctuating demand, aggregate planning, strategy. Universitas Kristen Maranatha
Abstract Setia Bakery Company is a private company engaged in the field of home industry. The type of products manufactured and sales are fresh bread. Increasing number of companies engaged in the food
Lebih terperinciPENYEMPURNAAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL FRIEDMAN DENGAN BANTUAN MODEL TEORI UTILITAS DAN AHP ( ANALYTIC HIERARCHY PROCESS )
PENYEMPURNAAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL FRIEDMAN DENGAN BANTUAN MODEL TEORI UTILITAS DAN AHP ( ANALYTIC HIERARCHY PROCESS ) Studi kasus : Strategi penawaran PT. Yala Perkasa International
Lebih terperinciPROSES PEMBUATAN TAHU DI U.D. SUMBER JAYA KENJERAN-SURABAYA
PROSES PEMBUATAN TAHU DI U.D. SUMBER JAYA KENJERAN-SURABAYA LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN OLEH : THERESIA DINNI MAHARANI 6103011052 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI
Lebih terperinciABSTRACT. : Inventory, EPQ, Cost Efficiency. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT In today s era of globalization, companies are required to deal witk the increasingly tight competition. Various efforts were to be done in order to achieve maximum results. It can be either the
Lebih terperinciABSTRACT. Keyword: Underpricing, Earning per Share, Return On Asset, Stock Offering, Underwriter Reputation, and Company age
ABSTRACT Underpricing is condition in which stock price at primary market was to low than secondary market. Intention of this research is to analyze the factors affecting level underpricing so the manager
Lebih terperinciREVENUE SHARING CONTRACT UNTUK MENGKOORDINASI SUPLY CHAIN DENGAN DOMINASI MANUFAKTUR
REVENUE SHARING CONTRACT UNTUK MENGKOORDINASI SUPLY CHAIN DENGAN DOMINASI MANUFAKTUR Ratih Pamelawati 1) dan Ahmad Rusdiansyah 2) 1) Program Studi Magister Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciANALISIS NILAI SALVAGE VALUE PADA PRODUK SEPATU PT. SINAR PERSADA KARYA DENGAN METODE EXCESS STOCK DETERMINATION
ANALISIS NILAI SALVAGE VALUE PADA PRODUK SEPATU PT. SINAR PERSADA KARYA DENGAN METODE EXCESS STOCK DETERMINATION Gifarani Azkia, Sinta Maryam, dan Nunung Nurhasanah Teknik Industri, Fakultas Sains dan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Proyeksi Permintaan, Optimasi, Integer Linear Programming.
ABSTRAK Saat ini terdapat banyak UMKM yang berkembang di Yogyakarta. Salah satunya adalah usaha Phia Deva yang memproduksi penganan phia dengan berbagai macam varian rasa. Phia Deva adalah industri kecil
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords : Operational Audit, Increased Effectiveness of Employee Performance. viii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT Operational audit should be able to control problems that might arise, usually a problem often faced is the employee performance. Each company held operational control which is expected to assist
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : Kualitas Produk, Harga, Promosi dan Keputusan Pembelian. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Globalisasi telah memberikan perubahan terhadap cara perusahaan untuk berkompetisi. Perkembangan industri yang begitu pesat, perdagangan bisa terjadi lintas negara serta membuka pasar tenaga kerja
Lebih terperinciPERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI STANDAR PADA CV. LINTAS NUSA
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI STANDAR PADA CV. LINTAS NUSA Robiatul Adawiyah 1) Arifin Puji Widodo 2) Anjik Sukmaaji 3) 1) S1 / Jurusan Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi STIKOM Surabaya,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL INTEGRASI PENJADWALAN PEMBIBITAN DAN PENANAMAN PADA PRODUK PERTANIAN PERKOTAAN
PENGEMBANGAN MODEL INTEGRASI PENJADWALAN PEMBIBITAN DAN PENANAMAN PADA PRODUK PERTANIAN PERKOTAAN Wahyudi 1) dan Ahmad Rusdiansyah 2) 1) Program Studi Magister Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciStudi Kasus Perbandingan antara Lot-for-Lot dan Economic Order Quantity Sebagai Metode Perencanaan Penyediaan Bahan Baku
Studi Kasus Perbandingan antara Lot-for-Lot dan Economic Order Quantity Sebagai Metode Perencanaan Penyediaan Bahan Baku Oegik Soegihardjo Dosen Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas Kristen
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Disusun oleh: Siany Suhadi
Uji Sensoris Soft Candy pada Mahasiswa Universitas Katolik Soegijapranata Semarang: Perbandingan Tiga Jenis Skala Sensoris Sensory Evaluation of Soft Candy by Students of Soegijapranata Catholic University
Lebih terperinciJAZILATUR RIZQIYAH DEVIABAHARI Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Suparno, MSIE., Ph.D PROPOSAL TUGAS AKHIR JURUSAN TEKNIK INDUSTRI ITS SURABAYA
JAZILATUR RIZQIYAH DEVIABAHARI 2509100112 Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Suparno, MSIE., Ph.D PROPOSAL TUGAS AKHIR JURUSAN TEKNIK INDUSTRI ITS SURABAYA Gambaran PT. X 5% bentuk pakan 30% tepung/kon sentrat
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SAYURAN DI PASAR TRADISIONAL
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SAYURAN DI PASAR TRADISIONAL (Studi Kasus : Pasar Tradisional di Kota Medan) Ester B.A Purba *), Rahmanta Ginting **), Satia Negara Lubis **)
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Pengendalian Persediaan, Model Probabilistik, Metode Q, Biaya Total Persediaan. viii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT.X merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang home industry yang membuat karpet. Produk karpet yang dibuat oleh PT.X mempunyai 3 bahan utama yaitu busa, kain, rafsur, dan kain alas. Pada
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL INVENTORY ROUTING PROBLEM PADA PERMASALAHAN DISTRIBUSI PRODUK PERISHABLE MENGGUNAKAN COLD STORAGE
PENGEMBANGAN MODEL INVENTORY ROUTING PROBLEM PADA PERMASALAHAN DISTRIBUSI PRODUK PERISHABLE MENGGUNAKAN COLD STORAGE Wahyudi, Ahmad Rus diansyah Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciKupersembahkan karya ini kepada Ayah dan Bunda tercinta...
Kupersembahkan karya ini kepada Ayah dan Bunda tercinta...... Kakakku Muji yanto dan Sri N seria si Kedl Husnia. Rekan-rekan seperjuangon, moju ferus bela panji mulia ini, motohari esok akan senantioso
Lebih terperinciABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT PT. X is a private company engaged in the food production. PT. X produces 3 types of raw crackers such as onion crackers, yellow crackers and tongue crackers. Increase in number of food production
Lebih terperinciPENGARUH FAKTOR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK TERHADAP NIAT BELI PRODUK MAKANAN BERMEREK TOKO DI YOGYAKARTA
TESIS PENGARUH FAKTOR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK TERHADAP NIAT BELI PRODUK MAKANAN BERMEREK TOKO DI YOGYAKARTA THOMAS BAGUS BUDI PRAKOSO 145002271/PS/MM PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA
Lebih terperinciMODEL PERSEDIAAN TERINTEGRASI PRODUSEN DAN PENGECER DENGAN KENDALA KAPASITAS GUDANG DAN TINGKAT LAYANAN
MODEL PERSEDIAAN TERINTEGRASI PRODUSEN DAN PENGECER DENGAN KENDALA KAPASITAS GUDANG DAN TINGKAT LAYANAN oleh EDI AGUS SUGIANTORO NIM. M0111027 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciPEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING
PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING Akhmad Rusli 1, *), dan Udisubakti Ciptomulyono 2) 1, 2) Program
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Brand Image, minat beli. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Brand image konsumen akan berbeda-beda karena adanya perbedaan pengalaman mereka yang disaring oleh dampak persepsi yaitu persepsi selektif, distorsi selektif dan ingatan selektif. Bagaimana seorang
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: PT. Carrefour, the private label attitude, buying interest.
ABSTRACT PT. Carrefour is the largest retailer and largest for the category of current hypermarkets in Indonesia. PT. Carrefour has many competitors, the number of competitors into one strategy hypermarket
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : Simulasi Diskrit, Penerbangan Paralel, Seat Capacity Control, Dynamic Pricing, Affordable ABSTRACT
Perancangan Model Pengelolaan Pendapatan Pada Dua Penerbangan Paralel Dengan Mempertimbangkan Perpindahan Penumpang Menggunakan Metode Simulasi Diskrit Khoirun Nisa, Ahmad Rusdiansyah, Naning Aranti Wessiani
Lebih terperinciPENENTUAN ANGGARAN BAHAN BAKU SEBAGAI BAGIAN PROSES PENGENDALIAN KEBUTUHAN PRODUKSI PADA YELLA BAKERY BANJARMASIN
PENENTUAN ANGGARAN BAHAN BAKU SEBAGAI BAGIAN PROSES PENGENDALIAN KEBUTUHAN PRODUKSI PADA YELLA BAKERY BANJARMASIN Resa Soraya (Universitas Lambung Mangkurat) ABSTRACT Each company will determine the budget
Lebih terperinciPENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KEADAAN RISIKO UNTUK PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI
56 Dinamika Teknik Juli PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KEADAAN RISIKO UNTUK PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI Widiyanto TriHandoko, Antono Adhi Dosen Fakultas Teknologi Informasi, Fakultas Teknik Universitas Stikubank
Lebih terperinciUniversitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dalam memilih suatu produk yang akan dibeli, konsumen memiliki beberapa kriteria tersendiri sesuai dengan karakteristik dari konsumen itu sendiri. Salah satu kriteria yang paling banyak digunakan
Lebih terperinciKOALISI RITEL DALAM DUAL-CHANNEL SUPPLY-CHAIN
KOALISI RITEL DALAM DUAL-CHANNEL SUPPLY-CHAIN Putri Nida Nurmaram, Erwin Widodo Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111 Email: putrinidan@yahoo.com,
Lebih terperinciANALISIS PERBEDAAN KEPUASAN KONSUMEN PADA PEMBELIAN BARANG ELEKTRONIK ANTARA TOKO KHUSUS DAN HYPERMARKET DI SURABAYA
ANALISIS PERBEDAAN KEPUASAN KONSUMEN PADA PEMBELIAN BARANG ELEKTRONIK ANTARA TOKO KHUSUS DAN HYPERMARKET DI SURABAYA OLEH JANE CHRISTIANI 3103010229 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Pengendalian Persediaan, Biaya Persediaan, Model Probabilistik, Backorder. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Perkembangan dunia usaha yang pesat membuat banyak perusahaan bersaing untuk menjadi yang terbaik. Perusahaan manufaktur dituntut untuk terus memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya sehingga dapat
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KETERAMPILAN DOSEN DALAM MENGELOLA KELAS DENGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
Jurnal Euler, ISSN: 2087-9393 Juli 2014, Vol.2, No.2, Hal.129-134 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KETERAMPILAN DOSEN DALAM MENGELOLA KELAS DENGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciKINERJA MESIN PENGUPAS (PULPER) TIPE DOUBLE SILINDER PADA PROSES PENGUPASAN KULIT BUAH KOPI ROBUSTA DAN ARABIKA SKRIPSI
KINERJA MESIN PENGUPAS (PULPER) TIPE DOUBLE SILINDER PADA PROSES PENGUPASAN KULIT BUAH KOPI ROBUSTA DAN ARABIKA SKRIPSI oleh : Azizah NIM 061710201062 JURUSAN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
Lebih terperinciSIDANG TUGAS AKHIR HUDAIFAH
SIDANG TUGAS AKHIR HUDAIFAH 2509100704 JUDUL PROPOSAL Analisa Kelayakan Penggunaan Komponen Reuse untuk Penggantian Komponen Rusak di Masa Pemakaian Produk yang Pertama :: OLEH Hudaifah - 2509100704 ::
Lebih terperinciABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Low Cost Strategy, financial, sales volumes, customer, internal business processes, learning and growth.
ABSTRAK The competition strategies between the ice beam components manufacturer at the time of globaliasasi the current look is increasingly competitive. Companies compete to improve its quality in order
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Algoritma Sinkronisasi Jadwal Pembibitan dan Penanaman dengan Rencana Penjualan Produk Sayur Organik dalam Suatu Rantai Pasok
TUGAS AKHIR Algoritma Sinkronisasi Jadwal Pembibitan dan Penanaman dengan Rencana Penjualan Produk Sayur Organik dalam Suatu Rantai Pasok Dewie Saktia Ardiantono 2510100132 Dosen Pembimbing: Dr. Eng. Ir.
Lebih terperinciModel Penentuan Lokasi Pendirian Distribution Center
Petunjuk Sitasi: Wati, P. E., Nuha, H., & Murnawan, H. (2017). Model Penentuan Lokasi Pendirian Distribution Center. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. H70-74). Malang: urusan Teknik Industri Universitas
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL JOINT DYNAMIC PRICING UNTUK DUA PENERBANGAN PARALEL MEMPERTIMBANGKAN OVERBOOKING, CANCELLATIONS, DAN NO-SHOW CUSTOMERS
PENGEMBANGAN MODEL JOINT DYNAMIC PRICING UNTUK DUA PENERBANGAN PARALEL MEMPERTIMBANGKAN OVERBOOKING, CANCELLATIONS, DAN NO-SHOW CUSTOMERS Hilman Pradana, Ahmad Rusdiansyah Jurusan Teknik Industri Institut
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: forecasting, forecasting method, production planning, and the strategy of production planning. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT Planning on any type of business is needed. Planning itself can be distinguished based of its duration; there are short term, medium term and long term planning. Planning is prepared for the future
Lebih terperinciPENGENDALIAN PERSEDIAAN KOMPONEN CIRCUIT BREAKER DENGAN KEBIJAKAN CAN- ORDER (STUDI KASUS : PT. E-T-A INDONESIA)
PENGENDALIAN PERSEDIAAN KOMPONEN CIRCUIT BREAKER DENGAN KEBIJAKAN CAN- ORDER (STUDI KASUS : PT. E-T-A INDONESIA) Linda Fransiska 2507.100.022 Prof. Ir. I Nyoman Pujawan, M.Eng., Ph.D Latar Belakang (1)
Lebih terperinciSIMULASI SISTEM DINAMIK UNTUK MENINGKATKAN KINERJA RANTAI PASOK (Studi Kasus Di Industri Kulit PT Lembah Tidar Jaya Magelang)
SIMULASI SISTEM DINAMIK UNTUK MENINGKATKAN KINERJA RANTAI PASOK (Studi Kasus Di Industri Kulit PT Lembah Tidar Jaya Magelang) Eko Muh Widodo 1 ; Yun Arifatul Fatimah 2 ; Sigit Indarto 3 1, 2, 3 Jurusan
Lebih terperinciABSTRACT. Key Words : Raw Materials, Material Requirement Planning, Lot for Lot. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT In running a manufacturing company, the company need several steps to transform raw materials into finished goods. The process starts from ordering raw materials until distribution to the consumer.
Lebih terperinciABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT Started by the increasing life style of people who frequently visit cafe with any reason as their needs, there are many cafes that compete to attract customers with different ways to achieve economic
Lebih terperinci