BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Sejarah Perusahaan Pada tahun 1997 Singapore International School mulai terbentuk dan dimulai pada tempat kecil dan sederhana di Jakarta Utara dengan fasilitas minimum. Ketika masa krisis, keuangan Asia terpukul, sponsor potensial dan penyandang dana berpaling. Kerusuhan pada tahun 1998 mngakibatkan pendaftaran sekolah menurun. Timbulah keputusan untuk memindahkan sekolah ke wilayah Jakarta Selatan di mana komunitas ekspatriatkebanyakan berada. Pada tahun 1999, dengan investasi kecil, SIS mampu membangun gedung sekolah yang sederhana satu lantai. Setelah setahun barulah sekolah mampu untuk membangun lapangan basket pertama dan lapangan kecil. Meskipun tidak memiliki fasilitas lainnya yang lebih memadai. Dengan bantuan dari konsultan internasional, SIS mampu mendesain ulang, membangun dan akhirnya mengubah sebuah sekolah di kompleks perumahan Bona Vista, Jakarta Selatan. Terletak di lingkungan yang tenang berbatasan dengan elit Pondok Indah real estate, jarak sekolah hanya dua menit dari Outer Ring 39

2 40 Road sehingga dapat diakses dari berbagai penjuru Jakarta. SIS kompleks merupakan area yang luas, konsep lapang di tengah tengah taman yang rimbun, dan merupakan taman yang berkontur. Di Bona Vista, SIS dapat menikmati semua fasilitas di kompleks ini dan ini termasuk kolam kolam berenagn berstandar internasional, lapangan sepak bola, lapangan basket dan lapangan tenis. Setelah jadwal konstruksi yang sibuk, pada bulan Januari 2002 dengan kelas yang lebih besar dan fasilitas yang lebih baik. Pendaftaran yang ada pada saat itu meliputi populasi mahasiswa yang berasal dari setidaknya 25 negara yang berbeda. Keberhasilan Singapore International School didirikan pada tahun 1997, memungkinkan pendiri sekolah dan pendidik yang terlibat untuk sangat menghargai kompleksitas dalam memadukan siswa Indonesia dengan kurikulum model internasional yang merupakan sistem pendidikan Singapura yang memiliki standar tinggi. Kurangnya kemampuan bahasa Inggris dan bahasa Mandarin dan inkonsistensi dalam dasar-dasar mata pelajaran inti seperti Matematika dan Ilmu lainnya, pada kurikulum yang disiapkan untuk digunakan pada Singapore International School disesuaikan untuk pelajar Indonesia. Dimulai dengan dua percontohan sekolah Nasional Plus di Kelapa Gading (Jakarta Utara) dan Kebon Jeruk (Jakarta Barat) pada tahun Tujuannya adalah untuk memberikan pendidikan yang sangat baik

3 41 bagi para siswa dalam "lingkungan yang aman dan nyaman" dengan menggunakan kurikulum nasional Plus pada kedua sekolah tersebut. Gambar Gedung Singapore School Kebon Jeruk Singapore School Kebon Jeruk telah memiliki gedung permanen di Jalan Meruya Ilir No 89, Kembangan, Jakarta Barat. Dengan jumlah murid 155, telah turut membangun pendidikan di Indonesia melalui program sekolah berbasis kurikulum Singapura. Kelompok karyawan di Singapore School Kebon Jeruk sejak awal didirikan terbagi menjadi 2 yaitu NTS (Non Teaching Staff) dan TS (Teaching Staff). NTS secara keseluruhan merupakan warga negara Indonesia sedangkan TS merupakan tenaga pendidik yang mayoritas berkewarganegaraan asing. Tenaga pendidik saat ini di Singapore School Kebon Jeruk berasal dari negara New Zealand, Amerika, China, Indonesia dan Filipina.

4 Kelas, Waktu belajar dan Usia pendaftaran Yayasan Singapore School Kebon Jeruk memberikan jasa pendidikan pada level Playgroup, Kindergarten, Primary dan Secondary. Pada setiap kelas Yayasan memberikan batas maksimal pada kelasnya sebanyak 25 anak, hal ini menurut Parent Relations Officer telah disesuaikan dengan ukuran kelas dan kesiapan sarana kelas. Dijelaskan pada tabel dibawah ini mengenai kelas, jadwal belajar dan Usia pendaftaran bagi para orang tua yang akan mendaftarkan anak anak mereka ke Singapore School, Kebon Jeruk. Gambar Tabel Kelas, waktu sekolah dan Usia

5 Costumer Singapore School Kebon Jeruk Peneliti mengamati costumer yang ada di Singapore School kebon Jeruk berasal dari para orang tua yang tergolong pada kalangan atas, yang tinggal di daerah Jakarta Barat dan memiliki berpendidikan tinggi dan bahkan memiliki pengalaman atau bersekolah di luar negeri. Hal ini dilihat dari kesanggupan mereka untuk membayar biaya sekolah dalam bentuk USD (United State Dollars). Kelompok costumer menurut departemen Marketing dan PRO terbagi menjadi dua: 1. Existing parents, yaitu orang tua murid yang sudah menjadi costumer atau sudah mendaftarkan anak anak mereka di Singapore Schook Kebon Jeruk. 2. Potential parents, yaitu mereka yang potential untuk menjadi orang tua murid baru Visi dan Misi Perusahaan Visi Perusahaan Mempersiapkan peserta didik untuk dapat mencapai potensi penuh dalam pendidikan kelas dunia dan inovatif.

6 Misi Perusahaan Misi Singapore School, Kebon Jeruk adalah untuk menciptakan nilai nilai berdasarkan budaya bersama dan mempromosikan komunitas belajar yang mengarah kepada: a. Bekerja sama agar peserta didik unggul secara akademis b. Mendorong ketekunan dan mengejar tujuan pribadi secara etis dan dengan integritas c. Mendukung dan menjunjung tinggi nilai-nilai keluarga yang kuat d. Mendorong kreativitas dan perkembangan fisik peserta didik kami dalam kemitraan dengan lingkungan sekitar Logo Perusahaan Gambar Logo Singapore School Kebon Jeruk

7 45 Keterangan LOGO 1. Obor, melambangkan Penerangan 2. Kepala Singa, melambangkan Lambang Negara Singapura 3. Buku, melambangkan Ilmu Pengetahuan 4. Tulisan pada pita, berarti Menuju Tingkat yang Lebih Tinggi 5. Lambang SIS pada buku, merupakan singkatan dari Singapore International School 6. Warna kuning dan merah, yang melambangkan keceriaan dan keberanian Struktur Organisasi Gambar Struktur Organisasi

8 46 Pada struktur organisasi, Singapore School Kebon Jeruk dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah yang disebut Head Teacher. HT membawahi departemen Keuangan, Marketing, Administrasi dan Staff Akademik. Seorang Parent Relations Officer berada dibawah Head Teacher, HT memiki peran yaitu memastikan target marketing tercapai, menentukan materi apa saja yang akan digunakan dalam aktifitas MPR yang akan di publikasikan oleh PRO. Merupakan suatu kewajiban bagi PRO untuk mempertanggung jawabkan pekerjaannya kepada Head Teacher. PRO berperan sebagai jembatan antara para orang tua murid dan Head Teacher dalam penyampaian feedback dan juga complain. Pada prakteknya PRO dibantu oleh seorang marketing yang dapat memberikan ide ide cemerlang pada aktifitas MPR. 4.2 Hasil Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu dengan mendeskripsikan dan menginterpretasikan data melalui wawancara kepada pihak pihak yang terkait dengan permasalahan tersebut dan melakukan observasi. Wawancara dilakukan secara langsung dengan 6 orang narasumber, yang diawali dengan observasi dan dilanjutkan dengan warwancara mendalam. Wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan data kualitatif yang sesuai dengan metode penelitian dan diuraikan secara deskriptif. Dari jawaban jawaban yang diperoleh dari para narasumber peneliti dapat mengetahui

9 47 sejauh mana aktifitas MPR Parent Relations Officer Singapore School Kebon Jeruk dalam mempertahankan jumlah murid. Peneliti melakukan penelitian pada departemen Marketing dan Parent Relations di Singapore School Kebon Jeruk yang melaksanakan peranan dalam aktifitas MPR dengan membina hubungan baik terhadap publik internal dan eksternal sehingga terjalin kedekatan dan kepercayaan terhadap Yayasan akan produk yang ditawarkan yaitu jasa pendidikan. Tingkat ketertarikan orang tua murid pada Yayasan Singapore School Kebon Jeruk menurut informan cukup baik mengingat pendidikan yang ditawarkan adalah pada level usia dini hingga usia dewasa seperti yang dijelaskan oleh Ibu Elly; Kami menyediakan kelas untuk Playgroup usia 2 sampai 3, Kindergarten usia 3 sampai 5, Primary usia 6 sampai 12 dan Secondary usia 13 sampai 16 tahun Menurut informan pasar yang menjadi target oleh bagian Marketing dan Parent Relations andalah kalangan orang tua murid dengan taraf ekonomi atas; Anak didik disini memang berasal dari golongan atas, ini dilihat dari biaya pendidikan yang di tagihkan dalam bentuk dollar Sedangkan kurikulum yang disampaikan juga memperlihatkan biaya pendidikan yang di tawarkan kepada para orang tua murid, peneliti mencoba menanyakan kurikulum seperti apa yang ditawarkan; Kurikulumnya yang di pakai adalah Kurikulum dari negara Singapore dengan bahasa pengantar bahasa Inggeris

10 48 Jika memang yang ditawarkan bukan kurikulum dari negara sendiri atau Indonesia pastinya sekolah ini ada pada golongan sekolah bertaraf International dan statusnya Sekolah National Plus, ini dibenarkan oleh informan; Singapore School Kebon Jeruk adalah sekolah yang berstatus Nasional Plus Peneliti mengobservasi jika ini merupakan sekolah dengan status National Plus maka tenaga pengajar pun disiapkan dengan kemampuan yang sesuai dan pastinya dengan latar belakang pendidikan guru yang juga memiliki kualitas internasional. Penjelasan informan di bawah ini melengkapi observasi yang dilakukan oleh peneliti; Tenaga pengajar disini ada yang local dan asing, dan yang asing ini tidak semuanya native Melihat kecakapan berbahasa para murid di Singapore School Kebon Jeruk peneliti melihat bahwa anak anak sangat fasih dalam berbahasa inggeris dan sudah dengan grammar atau tata bahasa yang baik. Karena bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa inggeris, ibu Elly mengemukakan alasan bahwa; Bahasa pengantarnya bahasa Inggeris, karena seluruh buku yang digunakan anak anak ditulis dalam bahasa Inggeris

11 49 Faktor bahasa ini tentunya didukung oleh ilmu yang disampaikan dan dapat diserap baik oleh para murid. Ibu Elly menjelaskan tidak ada kesulitan bagi mereka; Tentunnya ini sudah menjadi bahasa sehari hari karena memang diwajibkan juga dari sekolah, ya tujuannya supaya anak anak memang ditempatkan pada lingkungan yang berbasis bahasa asing Lalu apa yang membuat para orang tua murid menjadi tertarik akan kualitas jasa pendidikan di Singapore School Kebon Jeruk. Menurut ibu Elly ketertarikan pasti baik karena mereka sebenarnya telah mengetahui kelebihan sekolah ini, beliau menjelaskan bahwa; Singapore School kebon Jeruk memiliki kurikulum Singapore dan dikenal dengan centralize system, strong kurilulum dan kedisiplinannya, itu yang membuat orang tua tertarik untuk menyekolahkan anak anak mereka di sini Jika demikian bagaimana kegiatan komunikasi melalui aktifitas MPR yang dilakukan oleh seorang PRO untuk menawarkan bentuk jasa seperti yang dimiliki oleh sekolah ini, Ibu Elly kembali menjelaskan Kegiatan komunikasi yang dilaksanakan akan berhubungan dengan kegiatan sekolah, Marketing dan PR. Target target diharapkan dapat diperoleh setiap term ataupun setiap semester, dimana jumlah murid harus dapat dipertahankan dan harus ada peningkatan juga. Jadi peneliti bisa melihat bahwa kegiatan komunikasi melalui kegiatan strategi Human Relations tersebut berhubungan juga dengan kegiatan marketing dan di rencanakan, yaitu setiap term atau per

12 50 caturwulan. Kemudian tujuan dari bentuk komunikasi ini menurut Ibu Elly adalah promosi sekolah untuk meningkatkan minat pendaftaran di Singapore School Kebon Jeruk, oleh sebab itu hal ini dikoordinasikan dengan bagian marketing. Beberapa kegiatan MPR yang dilakukan oleh Parent Relations Officer menurut informan diantaranya adalah: 1. Promosi pada media cetak (majalah, surat kabar, insertion pada majalah, banners, flyers, brochures, merchandise) 2. Pameran edukasi 3. Mengundang sponsor dan vendor pada event seperti Pameran, Bazar, Open House, Chinese New Year, Idul Fitri, Christmas, United Nations Day, Indonesian Day, & school concert. 4. Menawarkan Program discount free registration kepada potential costumer 5. Menawarkan program sibling discount atau diskon untuk saudara (adik) kepada internal dan potential costumer 6. Menawarkan program Free Trial kepada potential costumer 7. Menawarkan program beasiswa pada murid internal dan eksternal 8. Menawarkan Program Parent gets Parent kepada orang tua murid 9. Menyelenggarakan Coffee Morning bulanan kepada para orang tua murid 10. Mengadakan seminar pendidikan, kesehatan dan teknologi, juga kegiatan yoga di sekolah Kemudian bagaimana jika parent sudah disebut tertarik akan penawaran jasa pendidikan ini setelah dilaksanakan promosi pastinya ada suatu feedback dari para orang tua murid seperti yang dijelaskan oleh informan (Ibu Elly): a) Adanya telpon masuk menanyakan tentang sekolah, baik dari harga pendidikan, fasilitas, jumlah murid, dan kualitas guru (incoming call)

13 51 b) Kunjungan ke sekolah (Visit), orang tua murid datang dan menanyakan langsung kegiatan sekolah, melihat buku dan melihat fasilitas yang ada. c) Percobaan kelas selama 3 hari (Class Trial). Karena aktifitas MPR merupakan kegiatan penting di marketing, apakah tenaga pelaksana yang di tugas kan cukup dan jumlahnya memadai, dari penjelasan ibu Elly dirasa cukup dan memadai; Pada divisi kami di Marketing dan Parent Relations ada 2 staff yang melaksanakan, dan selama ini sudah cukup, karena mengingat Kepala Sekolah merupakan pelaksana marketing di sekolah yang diharapkan dapat melaksanakan kegiatan bersama marketing team. Melihat kepada aktifitas MPR, peneliti kembali mendapatkan informasi bahwa kegiatan ini dilakukan oleh PRO yang di peruntukkan terhadap publik internal dan eksternal untuk dapat mempengaruhi orang tua murid agar memutuskan untuk tetap terdaftar di Singapore School Kebon Jeruk. Menurut informan kelompok costumer bagi PRO terbagi menjadi 2; Ada dua kelompok costumer yang menjadi target pelaksanaan strategi ini (1)Potential Parents dan yang internal itu adalah orang tua murid yang sudah menjadi orang tua murid di SIS (2) Existing Parents yang sudah mendaftar Peneliti mellihat ternyata perencanaan komunikasi dan aktifitas MPR di SIS Kebon Jeruk memang ada dan direncanakan. Sasaran kegiatan Komunikasi dan kegiatan ini memang untuk para orang tua murid, baik yang sudah menjadi orang tua murid terdaftar dan para orang tua murid yang tinggal di sekitar kawasan sekolah.

14 52 Dengan adanya aktifitas MPR ini maka tidak menutup kemungkinan adanya suatu kendala di lapangan yang dirasakan oleh PRO; Kendala yang kami hadapi saat ini adalah jumlah murid yang terus menurun, karena keluar dari SIS atau pull out ya. Kami sedang mengupayakan agar ini bisa di perbaiki tahap demi tahap Jika mellihat kepada jumlah murid yang ada di Singapore School Kebon Jeruk, Ibu Elly mengatakan bahwa ada penurunan jumlah murid dari tahun ke tahun sehingga sangat berpengaruh pada perkembangan sekolah terutama pada orang tua murid yang menyekolahkan anak mereka. Jumlah murid memang mengalami penurunan dari tahun ke tahun ajaran seperti pada tabel. Tabel 4.2 Jumlah Murid Penawaran spesifik yang telah yang digunakan oleh PRO untuk memperthankan costumer terhadap publik internal sehubungan masalah yang ada telah di rencanakan dan ditawarkan kepada parent dalam bentuk yang dijelaskan oleh Ibu Elly; Penawaran yang kami berikan kepada publik internal diantaranya; (1) Beasiswa untuk murid kelas 6 dan

15 53 Kindergarten 2 atau TK besar (2) sibling discount / diskon adik (3) Cicilan pembayaran biaya pendidikan Hal tersebut dibenarkan oleh Ibu Angreany pada bagian keuangan, bahwa ada penawaran spesifik bagi para orang tua murid. Untuk sibling discount; Diskon ini namanya sibling discount, jatuhnya pada anak ke dua dan seterusnya, besar diskon yang diberikan 20% pada biaya sekolah Sedangkan untuk bentuk cicilan pembayaran biaya pendidikan di jabarkan oleh Ibu Anggreany; Keringanan yang kami berikan berupa ciccilan pembayaran uang sekolah sebanyak dua kali di setiap enam bulan Peneliti kembali bertanya kepada Ibu Elly sehubungan dengan menurunnya jumlah murid tersebut, para orang tua murid akan memberikan alasan yang beragam seperti yang dituturkan oleh informan jika mereka mengajukan pull out; Sebenarnya alasannya ya macam macam, pidah ke luar kota, kontrak kerja sudah habis di Indonesia untuk anak asing, pindah sekolah, pindah rumah. Pull out menimbulkan suatu pertanyaan pastinya ada yang dikeluhkan oleh orang tua murid yang berhubungan dengan akademik; Keluhan dari orang tua murid itu ada yang bekenaan dengan cara mengajar guru ada juga yang sehubungan dengan pekerjaan rumah atau homework yang kurang banyak dan beragam, kualitas guru dan jumlah murid per kelas dalam arti muridnya sedikit, ada yang mengeluh gurunya kurang bagus,.

16 54 Jika upaya dalam aktifitas MPR ini dilaksanakan dengan baik, tapi masih ada kekurangan, yaitu penurunan jumlah murid yang ternyata jumlahnya menurun dengan jumlah di bawah 200 murid; Jumlah anak murid saat ini 155 anak secara keseluruhan dari Playgroup ke Secondary 4, jumlah ini merupakan penurunan di bawah target kami di atas 200 murid PRO merasa aktifitas sudah dilaksanakan dengan baik dan cukup; Sudah cukup karena sudah sesuai dengan perencanaan yang memiliki target target pemasaran yang baik. Bagaimana dengan tenaga pengajar apakah tenaga pengajar siap dan cukup. Penjelasan ibu Elly bahwa tenaga pendidik merupakan faktor utama dari kelangsungan kegiatan belajar mengajar di Singapore School Kebon Jeruk. Ibu Elly memberi pendapatnya: Komposisi guru di Singapore School sudah cukup dan sesuai dengan beban mengajar. Dimana pada tingkat Taman Kanak Kanak guru yang yang ada per kelas adalah Guru Kelas dan Teacher Assistant. Sedangkan pada tingkat Primary atau Sekolah Dasar hanya disiapkan satu wali kelas dan ada beberapa guru yang disiapkan untuk mengajar subject subject tertentu seperti diantaranya Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, IPA, Scocial Studies, IT dan Bahasa Mandarin. Saat ini guru cukup dan sesuai kualifikasi Jika jumlah kegiatan dirasa cukup bagaimana pelaksanaan aktif dari perencanaan program dalam mempertahankan costumer dari PRO, sehingga orang tua murid merasa di perhatikan dan dilayani dengan baik, di jelaskan oleh ibu Elly;

17 55 Untuk public Internal biasanya kita memberikan perhatian kepada orang tua murid yang ada disini apa pun keluhannya biasanya kita selesaikan langsung, dibantu oleh Kepala sekolah dan pihak akademik jika berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar PRO merasa bahwa setelah aktifitas MPR dijalankan, ada penanganan keluhan orang tua murid yang belum dapat terpenuhi dari segi kegiatan belajar mengajar dan ini menyentuh bidang akademik Untuk menambah informasi peneliti merasa perlu untuk mendapatkan informasi dari narasumber yang merupakan orang tua murid dari Singapore School Kebon Jeruk. Narasumber yang pertama adalah Ibu Amelia, yang merencanakan memindahkan putrinya ke Secondary atau Sekolah Menengah Pertama lain setelah lulus dari Primary 6 atau kelas 6 di Singapore School Kebon Jeruk. Ibu Amelia selaku orang tua murid kelas 6 menjelaskan; Saya memang akan memindahkan anak saya ke SMP lain karena saya melihat teman teman kelas 6 yang sekarang juga pindah ke SMP lain dan tidak melanjutkan di SIS. Anak yang tersisa dalam kelas hanya 2 orang bagaimana anak saya bisa berkompetisi jika jumlah murid di kelas 1 SMP hanya 2 anak, kalaupun misalnya nanti ada anak baru di kelas itu saya tetap merasa jumlah anak dalam satu kelas nya terlalu sedikit Pendapat dari Ibu Amelia diatas memperlihatkan salah satu alasan tidak lanjutnya siswa ke jenjang SMP di SIS Kebon Jeruk. Hal ini masih belum bisa menjawab masalah yang ada karena itu baru salah satu alasan dari wali murid yang keluar. Bisa disimpulkan bahwa jumlah anak dalam kelas sebagai media bersaing antar siswa bisa menjadi alasan wali murid

18 56 mengeluarkan anak nya. Hal ini memacu peneliti untuk bertanya kepada seorang wali murid lain yang berencana mengeluarkan anaknya pada level kelas 2 SMP. Ibu Widi adalah informan ke dua selaku wali murid Primary 6 dan Secondary 2, beliau menjelaskan alasan memindahkan anak nya ke sekolah lain walaupun sudah kelas 2 SMP; Saya merasa tidak yakin dengan sekolah ini karena muridnya kok makin lama makin sedikit ya, terus guru guru juga sering berganti, bagaimana anak bisa adaptasi dong! walau anak saya sudah kelas 2 SMP saya tetap akan pidahkan ke SIS Pantai Indah Kapuk saja, di situ muridnya lebih banyak jadi anak saya bisa beradasptasi dengan murid murid yang jumlahnya tidak sedikit. Ternyata pernyataan Ibu Widi masih memiliki alasan yang sama dengan Ibu Amelia yaitu alasan jumlah murid yang sedikit di kelas hanya saja diasampaikan bahwa staff guru yang sering berganti ganti juga menjadi suatu alasan yang menyebabkan mereka memindahkan anak mereka. Lain dengan jawaban Ibu Itchu yang bernait juga untuk memindahkan anaknya dari level Kindergarten 1, Kindergarten 2 dan Primary 2. Peneliti mencoba untuk kembali bertanya pada wali murid yang ke tiga. Ibu Ichu menjelaskan dengan tenang apa alasan untuk memindahkan tiga anaknya ke sekolah lain; Rencana saya memang akan memindahkan tiga anak saya, sebenarnya sih saya suka banget dengan kurikulum SIS Kebon Jeruk, kedisiplinan juga tinggi, anak anak juga diajarkan subject moral education sehingga anak anak bisa saling menghargai

19 57 walau berbeda budaya, bahasa dan keyakinan, mungkin disekolah lain tidak seperti ini. Tapi saya sangat kecewa karena dikala rate dollar sedang tinggi begini pihak Yayasan malah menaikkan biaya sekolah. Saya memang sudah mendapatkan diskon utuk anak ke dua dan ke tiga tetapi jika diijinkan saya ingin pihak Yayasan memikirkan untuk memberikan diskon lebih karena anak saya tiga orang yang bersekolah disini. Dari pernyataan Ibu Itchu ternyata biaya sekolah juga menjadi suatu kendala wali murid untuk melanjutkan sekolah di SIS Kebon Jeruk. Dengan pernyataan ini peneliti mencoba untuk mengkonfirmasikan kepada Manager Keuangan yang berkompeten untuk menjelaskan berapa besar kenaikkan biaya sekolah untuk tahun ajaran Ibu Anggreany sebagai informan menjelaskan berikut dengan tabel harga biaya pendidikan; Memang kenaikan biaya itu ada untuk tahun ajaran Kenaikkan nya sebesar 2% untuk setiap level; Kindergarten, Primary dan Secondary. Dan kenaikkan ini hanya pada biaya pendidikan (Tuition Fee saja) sedangkan untuk biaya Pendaftaran dan biaya Development itu tidak naik. Kan biaya itu terdiri dari (1) Pendaftaran (2) Development Fee (3) Tuition Fee.

20 58 Tabel 4.2 Biaya pendidikan Peneliti berusaha menanyakan juga apakah ada diskon atau keringanan yang diberikan jika mendaftarkan lebih dari satu anak di SIS Kebon Jeruk. Ibu Anggreany kembali menjelaskan; Diskon secara formal memang diinformasikan kepada orang tua murid kami menyebutnya Sibling Discount yang diberikan kepada anak ke dua dan seterusnya, tapi diskon ini memang diberikan hanya pada Tuition Fee, dan besarnya 10%. Jadi pembayaran pendaftaran dan development fee dibayar normal Ada nya pernyataan diatas cukup jelas bahwa diskon memang ditawarkan. Dengan adanya support tersebut peneliti merasa perlu menanyakan kepada bagian Marketing dan PRO apakah program sibling discount ini cukup meningkatkan minat pada para orang tua murid. Karena jika peneliti lihat persaingan sekolah national plus di Jakarta Barat cukup tinggi karena dan penawaran ini bisa menjadi suatu ketertarikan sendiri walau setiap sekolah memang biasanya menawarkan sibling discount. Ibu Elly sebagai PRO dan Marketing kembali menjelaskan:

21 59 Dengan ditawarkannya sibling discount memang banyak orang tua murid yang mendaftarkan adik adiknya karena kakanya sudah bersekolah disini, tapi itu pun hanya pada para orang tua murid yang memang sudah mendaftarkan anaknya. Tapi jika ditawarkan pada saat pameran sibling discount ini seperti sudah dilihat biasa dan bahkan merupakan hal yang harus ditawarkan, kalau gak ya malah kelihatan aneh sekolahnya Peneliti melihat komunikasi seperti ini ternyata sudah dilaksanakan dan menurut para orang tua murid hal ini merupakan hal biasa yang memang sudah seharusnya ditawarkan. Dengan adanya penerimaan data seperti ini peneliti perlu menanyakan kepada Administrator, Bapak Heru sebagai informan, apakah ada kegiatan dari operasional sekolah yang dapat menunjang sekolah, sehingga mempengaruhi keputusan orang tua murid untuk tetap mendaftarkan anak anak mereka di Singapore School Kebon Jeruk. Dari segi operasional kami biasanya memberikan kenyamanan berupa kebersihan yang menunjang penampilan sekolah. Kami juga memberikan briefing kepada non teaching staff untuk bersikap ramah kepada para orang tua murid jika ada yang perlu di bantu harus siap membantu. Para orang tua murid tentunya juga melihat apakah sekolah ini sesuai dengan biaya pendidikan yang ditawarkan. Sesuai dengan fasilitas dan kualitas pendidikan, Bapak Heru kembali menjelaskan apa saja yang biasanya mereka utamakan dalam visit visit mereka di sekolah Biasanya area yang kami utamakan adalah Toilet, Lobby dan canteen selain kelas yang tentunya kami bersihkan setiap hari. Ini yang biasanya menjadi hal yang mereka utamakan utuk dilihat pada visit mereka ke sekolah.

22 60 Dari segi keamanan juga bapak Heru menerangkan hal ini merupakan hal yang sudah menjadi standard dan sangat diperhatikan oleh pihak manjemen. Ditunjang dengan cukup nya petugas keamanan dan juga penyediaan alat safety seperti alat pemadam kebakaran, kamera CCTV yang membantu untuk memantau kelangsungan kegiatan di Singapore School Kebon Jeruk juga menjadi pertimbangan untuk parent untuk mendaftar. Petugas keamanan kami disini beroperasi 24 jam dan selalu kami beri pengarahan, CCTV juga terpasang di setiap lantau dan dapat kami akses melalui ruang Administrator, kemuadia kami juga menyediakan alat keamanan seperti pemadam kebakaran dan juga guard patrol yang menjamin bahwa setiap lantai di sekolah ini di periksa setiap jam nya. Menurut pak Heru, fasilitas yang ada di sekolah ini juga dirawat dengan baik sehingga orang tua murid dapat melihat ini sebagai alat penunjang yang bersih dan dapat digunakan sehingga orang tua murid tidak merasa khawatir; Di sekolah ini ada tiga fasilitas seperti aqualand, basket field, lapangan badminton dan lapangan futsal yang menunjang kegiatan di sini kami jaga kebersihannya dengan baik. Dengan adanya kegiatan diatas menurut pak Heru ada pengaruhnya untuk perawatan jumlah murid di Singapore School Kebon Jeruk; Kegiatan operasional diluar akademik bisa berpengaruh pada perawatan jumlah murid, karena dengan perawatan yang baik maka fasilitas terlihat bagus dan bersih, ini memberi kenyamanan kepada orang tua murid di sini.

23 Pembahasan Dalam melakukan Aktifitas MPR, Parent Relations Officer sudah melakukan kegiatan dengan kerja keras melalui program program kerja yang telah direncanakan dan disusun yang diharapkan dapat berjalan secara berkesinambungan. Pada pembahasan ini peneliti ingin mengetahui hubungan antara teori yang diketahui oleh peneliti dengan kenyataan di lapangan sehubungan dengan aktifitas MPR. Yang dituangkan dalam bentuk kegiatan marketing pada bidang jasa pendidikan. Peneliti akan menguraikan analisis hasil penelitian yang diperoleh dari wawancara dan data-data yang lain sehingga diharapkan dapat memberikan gambaran aktifitas MPR di Singapore School, Kebon Jeruk. Menurut Seitel : 215), Public Relations (PR) dapat memperluas peranannya dalam bidang pemasaran produk atau jasa sebagai pendukung unsur promosi dalam Marketing Mix (bauran pemasaran terdiri dari product, price, place, promotion). Pendapat dari Seitel ini memang sesuai dengan apa yang dilakukan oleh Parent Relations Officer di Singapore School Kebon Jeruk aktifitas pemasaran merupakan aktifitas yang sangat mendukung keberhasilan yayasan dalam menawarkan jasa pendidikan. Keseuaian teori ini terlihat dari dengan adanya kegiatan yang dilakukan parentu relations officer berikut ini:

24 62 1. Promosi pada media cetak (majalah, surat kabar, insertion pada majalah, banners, flyers, brochures, merchandise) 2. Pameran edukasi 3. Mengundang sponsor dan vendor pada event seperti Pameran, Bazar, Open House, Chinese New Year, Idul Fitri, Christmas, United Nations Day, Indonesian Day, & school concert. 4. Menawarkan Program discount free registration kepada potential costumer 5. Menawarkan program sibling discount atau diskon untuk saudara (adik) kepada internal dan potential costumer 6. Menawarkan program Free Trial kepada potential costumer 7. Menawarkan program beasiswa pada murid internal dan eksternal 8. Menawarkan Program Parent gets Parent kepada orang tua murid 9. Menyelenggarakan Coffee Morning bulanan kepada para orang tua murid 10. Mengadakan seminar pendidikan, kesehatan dan teknologi, juga kegiatan yoga di sekolah

25 63 Menurut M Linggar Anggoro, dalam Teori dan Profesi Kehumasan serta Aplikasinya di Indonesia. Public Relations (PR) senantiasa berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan, dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut diharpkan akan muncul suatu dampak yakni berupa perubahan yang positif. Dengan demikian, kunci sukses PR adalah melalui komunikasi.artinya, keberhasilan PR untuk mencapai tujuannya bergantung kepada sejauh mana PR itu dapat menjalin hubungan dengan masyarakatnya, baik khalayak internal maupun eksternal. Hal ini juga dilakukan oleh Parent Relations Officer (PRO) dengan mendengarkan feedback dan keluhan dari para orang tua murid atau parents yang pada akhirnya bertujuan untuk mendapatkan solusi atau hasil yang positif dari keluhan keluhan yang ada. Dalam strategi Public Relations (PR) menurut Thomas L. Harris seorang Public Relations (PR) harus melalui langkah langkah seperti; Mendefinisikan masalah, Membuat perencanaan dan program, Melaksanakan aksi dan komunikasi, dan Mengevaluasi Program. Keempat hal tersebut memang dilaksanakan oleh Parent Relations Officer (PRO) di Singapore School Kebon Jeruk karena. Team PRO dan marketing mengetahui aktifitas marketing yang mereka lakukan akan berhubungan dengan:

26 64 1. Apa programnya? Parent Relations Officer (PRO) dan team telah merencakan program tersebut seperti yang disebutkan oleh informan yaitu Pameran edukasi. 2. Apa tujuan program? Parent Relations Officer (PRO) dan team memahami tujuan dari diadakan Pameran edukasi ini, yaitu untuk kembali mempromosikan sekolah dalam hubungannya mempertahankan jumlah murid. 3. Siapa sasaran publik? Sasaran yang menjadi target bagi Parent Relations Officer (PRO) dan team adalah kalangan atas yang memahamiu tentang pendidikan nasional plus. 4. Bagaimana kita berkomunikasi dengan mereka? Dengan melalui pembagian brochure, flyers, kartu nama, merchandise dll. 5. Bagaimana pesan-pesan utama Public Relations? Pesan yang disampaikan dalam bentuk persuasive yang berutujuan untuk keputusan mendaftar sekolah.

27 65 Menurut Kotler terdapat 5 kegiatan Marketing Public Relations (MPR) dari suatu perusahaan yaitu (Press Relations, Product Publicity,Corporate Communication, Lobbying & Counseling). Kegiatan MPR diatas ternyata memang dilakukan oleh yang mempengaruhi jumlah murid baru yang mendaftar. Dari hasil wawancara yang dipaparkan diatas peneliti mendapatkan informasi bahwa aktifitas MPR itu ada dan dilaksanakan, hanya saja masih ada kendala, yaitu jumlah murid yang menurun dari tahun ke tahun. Yang dilakukan oleh PRO dalam mempertahankan jumlah murid sudah cukup menurut informan (Ibu Elly), program kerja memang telah disiapkan dengan baik. Peneliti melihat aktifitas MPR bersifat membantu pada perkembangan sekolah Aktifitas MPR sudah membantu pada aspek pencarian murid baru. Hal ini terbukti dengan adanya feedback dari para orang tua murid setelah suatu kegiatan MPR baik promosi pada media cetak atau pun terhadap pameran. Seperti adanya Icoming call, Visit dan Class trial. Sedangkan keputusan pull out ini ada hubungannya dengan kelemahan kelemahan dari sis akademik yang memberatkan para orang tua murid. Seperti yang disebutkan oleh informan sebagai berikut: 1. Kualitas pengajar, yang menurut para orang tua murid masih kurang memuaskan.

28 66 2. Jumlah murid yang sedikit dalam setiap kelasnya. 3. Uang sekolah yang terus naik walaupun jumlah murid berkurang

BAB I PENDAHULUAN. Jenis sekolah saat ini di Indonesia sangat berkembangan, lebih. berorientasi kepada bagaimana meningkatkan kecerdasan, prestasi,

BAB I PENDAHULUAN. Jenis sekolah saat ini di Indonesia sangat berkembangan, lebih. berorientasi kepada bagaimana meningkatkan kecerdasan, prestasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Jenis sekolah saat ini di Indonesia sangat berkembangan, lebih berorientasi kepada bagaimana meningkatkan kecerdasan, prestasi, keterampilan, dan bagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi Indonesia saat ini semakin pesat, sehingga terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi Indonesia saat ini semakin pesat, sehingga terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi Indonesia saat ini semakin pesat, sehingga terjadi persaingan antara satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini, peran pemerintah untuk ikut serta

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. dengan Motto Narada School: Bahusacca Sippa Sila (Ilmu Pengetahuan

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. dengan Motto Narada School: Bahusacca Sippa Sila (Ilmu Pengetahuan BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Narada School didirikan dengan cita-cita luhur yaitu menyiapkan putraputri Indonesia yang pandai, terampil, dan berbudi pekerti baik. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Potensi dibidang pendidikan di wilayah Tangerang sangat besar, ditandai

BAB I PENDAHULUAN. Potensi dibidang pendidikan di wilayah Tangerang sangat besar, ditandai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Potensi dibidang pendidikan di wilayah Tangerang sangat besar, ditandai dengan pertumbuhan penduduk rata-rata 13 persen pertahun bahkan di beberapa kecamatan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA 95 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Temuan penelitian merupakan bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna untuk menelaah semua data yang diperoleh peneliti. Selain itu juga bermanfaat

Lebih terperinci

REDESAIN BANDUNG INDEPENDENT SCHOOL DOSEN PEMBIMBING TRI WIDIANTY NATALIA S.T, M.T

REDESAIN BANDUNG INDEPENDENT SCHOOL DOSEN PEMBIMBING TRI WIDIANTY NATALIA S.T, M.T 41 BAB 4 DATA DAN ANALISIS 4.1 Analisis (BIS) Bandung Independent School 4.1.1 Sejarah Perkembangan Sekolah (BIS) Bandung Independent Schoool Bandung Independent School berdiri pada tahun 1972 di Ciumbuleuit.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang disertai dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang disertai dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang disertai dengan semakin kencangnya arus globalisasi dunia membawa dampak tersendiri bagi dunia pendidikan. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB 4 RENCANA IMPLEMENTASI

BAB 4 RENCANA IMPLEMENTASI BAB 4 RENCANA IMPLEMENTASI 4.1. Rencana Implementasi Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data melalui alternatif solusi yang didapat dengan menggunakan matriks strategi operasi, terlihat bahwa perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh sebagian besar ditopang oleh sektor jasa. Menurut data yang ada pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh sebagian besar ditopang oleh sektor jasa. Menurut data yang ada pada tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun terakhir ini, industri dan bisnis sektor jasa di Yogyakarta berkembang dengan pesat. Hal ini terjadi karena bidang jasa memberi kontribusi yang signifikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. TOEFL adalah singkatan dari Test of English as a Foreign Language yang

BAB I PENDAHULUAN. TOEFL adalah singkatan dari Test of English as a Foreign Language yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah TOEFL adalah singkatan dari Test of English as a Foreign Language yang diorganisir oleh lembaga di Amerika Serikat bernama ETS (Educational Testing Service).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era pasar bebas saat ini, dimana persaingan dalam dunia bisnis semakin

BAB I PENDAHULUAN. Di era pasar bebas saat ini, dimana persaingan dalam dunia bisnis semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era pasar bebas saat ini, dimana persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat, perusahaan mana pun tidak bisa mengabaikan brand. Sukses atau tidaknya suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Propinsi Kalimantan Timur khususnya Kota Balikpapan yang dikenal

BAB I PENDAHULUAN. Propinsi Kalimantan Timur khususnya Kota Balikpapan yang dikenal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Propinsi Kalimantan Timur khususnya Kota Balikpapan yang dikenal dengan kota bisnis juga merupakan salah satu kota yang bergerak di bidang pelayanan jasa. Sebagai tempat

Lebih terperinci

LAMPIRAN WAWANCARA. Wawancara ini dilakukan pada saat kami melakukan survei di Perumahan Citra, dengan

LAMPIRAN WAWANCARA. Wawancara ini dilakukan pada saat kami melakukan survei di Perumahan Citra, dengan L57 LAMPIRAN WAWANCARA Wawancara ini dilakukan pada saat kami melakukan survei di Perumahan Citra, dengan 3 orang narasumber, yaitu: Bapak Hendry Tamzil, selaku Marketing Manager Perumahan Citra Bapak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era ini kebutuhan komunikasi di setiap perusahaan semakin kompleks. Untuk mengatasi kebutuhan tersebut, banyak perusahaan mencari bantuan dari perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk di DKI Jakarta saat ini, bermunculan pula berbagai jenis usaha yang berpotensi menghasilkan keuntungan. Beragamnya penduduk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Tutor Time Intercon Jakarta Barat telah menerapkan proses kerja Public

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Tutor Time Intercon Jakarta Barat telah menerapkan proses kerja Public BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa data dan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti diperoleh kesimpulan bahwa program sosialisasi yang dilakukan Tutor Time Intercon

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pemasaran Produk Si Sidik KSPPS BMT BUS Pada Cabang Semarang Kota. Sebagai Lembaga Keuangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pemasaran Produk Si Sidik KSPPS BMT BUS Pada Cabang Semarang Kota. Sebagai Lembaga Keuangan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pemasaran Produk Si Sidik KSPPS BMT BUS Pada Cabang Semarang Kota. Sebagai Lembaga Keuangan Syariah yang kegiatannya melayani anggota. Koperasi Simpan

Lebih terperinci

Pertanyaan Wawancara Untuk Public Relations Manager. pendapat anda menanggapi hal tersebut?

Pertanyaan Wawancara Untuk Public Relations Manager. pendapat anda menanggapi hal tersebut? L1 Pertanyaan Wawancara Untuk Public Relations Manager P1 : Pada zaman globalisasi seperti sekrang ini, apalagi dengan perkembangan bisnis yang persaiangannya semakin ketat khususnya dalam dunia perhotelan

Lebih terperinci

RINGKASAN. terbanyak. Berdasarkan data yang ada dalam Yellow Page, kursus Mandarin yang terdapat

RINGKASAN. terbanyak. Berdasarkan data yang ada dalam Yellow Page, kursus Mandarin yang terdapat RINGKASAN 1. Kondisi Kursus Bahasa Mandarin di Pluit Pluit merupakan salah satu daerah di Jakarta yang memiliki jumlah kursus Mandarin terbanyak. Berdasarkan data yang ada dalam Yellow Page, kursus Mandarin

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. kesimpulan sebagai inti dari pembahasan penelitian yang dilakuka penulis. Penulis

BAB 5 PENUTUP. kesimpulan sebagai inti dari pembahasan penelitian yang dilakuka penulis. Penulis BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Seiring dengan selesaikannya penulisan ini, maka penulis memberikan satu kesimpulan sebagai inti dari pembahasan penelitian yang dilakuka penulis. Penulis menuangkan beberapa

Lebih terperinci

# Namun peranan PR tidak hanya sebatas menjalin hubungan baik dengan publiknya, baik publik internal maupun publik eksternal. PR juga memiliki tugas u

# Namun peranan PR tidak hanya sebatas menjalin hubungan baik dengan publiknya, baik publik internal maupun publik eksternal. PR juga memiliki tugas u BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini Public Relations menjadi salah satu bagian yang penting dalam perusahaan. Peran public relations diperlukan guna menunjang operasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu manajemen dapat dibagi-bagi sesuai dengan fokusnya, yaitu Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Keuangan, Manajemen Marketing, dan sebagainya. Manajemen memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa yang sangat pesat, khususnya facility service

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa yang sangat pesat, khususnya facility service BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan industri jasa yang sangat pesat, khususnya facility service (penyedia jasa) merupakan dampak pertumbuhan ekonomi. Perubahan jaman dari waktu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan dari hasil analisa dan pembahasan yang dilakukan pada bab sebelumnya, melalui wawancara dan studi dokumentasi yang menyangkut mengenai analisa perpindahan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. terjadi didalam organisasi maupun budaya yang ada didalam organisasi maka dilakukan

LAMPIRAN. terjadi didalam organisasi maupun budaya yang ada didalam organisasi maka dilakukan LAMPIRAN Untuk mengetahui arahan-arahan maupun tujuan organisasi, proses-proses yang terjadi didalam organisasi maupun budaya yang ada didalam organisasi maka dilakukan wawancara kepada Yayasan, Kepala

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dari seluruh proses analisis dan pengumpulan data yang diperoleh melalui hasil wawancara interaktif dan dilengkapi dengan teori-teori yang mendukung penelitian dalam pembahasan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Responden pada penelitian ini merupakan konsumen dari

Lebih terperinci

Vision. Nurturing Leaders for God, Country and Community. Mission

Vision. Nurturing Leaders for God, Country and Community. Mission Vision Nurturing Leaders for God, Country and Community Mission We aim to provide holistic education in an environment which seeks to bring out the potential in every student to the fullest; developing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi merupakan keharusan bagi setiap individu, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi merupakan keharusan bagi setiap individu, karena dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkomunikasi merupakan keharusan bagi setiap individu, karena dengan berkomunikasi kebutuhan manusia akan terpenuhi. Manusia sebagai makhluk individu dan makhluk

Lebih terperinci

Transkrip Wawancara untuk General Manager PT Microreksa Infonet

Transkrip Wawancara untuk General Manager PT Microreksa Infonet L 1 Transkrip Wawancara untuk General Manager PT Microreksa Infonet 1. Apa visi dan misi perusahaan? PT Microreksa Infonet memiliki visi untuk menjadi perusahaan terdepan dalam penyedia produk, jasa dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Eksistensi Proyek BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Eksistensi Proyek BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Eksistensi Proyek Yogyakarta telah lama dikenal sebagai kota pelajar. Hal ini didasarkan dari beberapa faktor, salah satunya adalah dalam segi tingginya kuantitas

Lebih terperinci

PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung.

PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung. STMIK - AMIK RAHARJA INFORMATIKA MARKETING MANAJAMEN PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung. Marketing Mix Product Price Place Promotion

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di Jakarta perkembangan hotel sangat padat dan berkembang, ini dikarenakan sebagai ibu kota negara Republik Indonesia yang merupakan pusat pemerintahan dan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan Hong Hua Mandarin Course adalah suatu lembaga pendidikan Bahasa Mandarin yang saat ini berlokasi di Taman Palem Lestari, blok A 10 No. 6 B, Cengkareng,

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN PROGRAM MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012-2017 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

J. Suasana Akademik 1. Sarana yang Tersedia untuk Memelihara Interaksi Dosen-Mahasiswa

J. Suasana Akademik 1. Sarana yang Tersedia untuk Memelihara Interaksi Dosen-Mahasiswa 96 J. Suasana Akademik 1. Sarana yang Tersedia untuk Memelihara Interaksi Dosen-Mahasiswa Sejumlah sarana disediakan Prodi untuk memelihara interaksi dosen-mahasiswa baik untuk urusan akademik maupun non-akademik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari konsumen (calon mahasiswa) atas kinerja yang dihasilkan perguruan tinggi

BAB I PENDAHULUAN. dari konsumen (calon mahasiswa) atas kinerja yang dihasilkan perguruan tinggi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seperti halnya dalam pemilihan produk, ketika konsumen akan memilih jasa pendidikan mereka juga dipengaruhi oleh banyak faktor. Pandangan yang berbeda dari konsumen

Lebih terperinci

Annisa Restu Purwanti, 2015 MANAJEMEN PEMBINAAN PESERTA DIDIK FULL DAY SCHOOL

Annisa Restu Purwanti, 2015 MANAJEMEN PEMBINAAN PESERTA DIDIK FULL DAY SCHOOL BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil suatu kesimpulan berikut : manajemen pembinaan peserta didik di SDIT

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keyakinan-keyakinan dasar (basic beliefs) atau metafisika yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keyakinan-keyakinan dasar (basic beliefs) atau metafisika yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Menurut Guba dan Lincoln Paradigma sebagai serangkaian keyakinan-keyakinan dasar (basic beliefs) atau metafisika yang berhubungan dengan prinsip-prinsip utama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN WIB. 1 Indonesia Early Childhood Care and Education

BAB I PENDAHULUAN WIB. 1 Indonesia Early Childhood Care and Education BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang ini, pasar menuntut generasi muda untuk lebih aktif dan kreatif dalam berkarya. Karakter generasi muda yang seperti itu tidak dibentuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membentuk hubungan yang baik dan saling memahami adalah suatu hal yang wajar dilakukan dalam kehidupan sehari - hari. Salah satu yang tanpa sadar manusia lakukan agar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan kegiatan manusia yang berlangsung dalam hubungannya denga pasar. Pemasaran berarti bekerja denga pasar untuk mewujudkan pertukaran potensial

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Sekolah Bukit Sion Sekolah Bukit Sion dimulai dari playgroup Kawanan Domba Kecil yang terletak di Taman Aries. Playgroup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi membuat banyak perusahaan saling berkompetisi untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. informasi membuat banyak perusahaan saling berkompetisi untuk mendapatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan dunia dan pesatnya perkembangan teknologi informasi membuat banyak perusahaan saling berkompetisi untuk mendapatkan pelanggan.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pasar properti di Indonesia mulai mendapatkan momentum di akhir

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pasar properti di Indonesia mulai mendapatkan momentum di akhir BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pasar properti di Indonesia mulai mendapatkan momentum di akhir 1980-an dengan lonjakan proyek dan pelanggan antri untuk memiliki rumah yang

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, yakni dengan adanya kompetitor yang memiliki produk dan desain outlet yang sama, seperti Kebab Kings, Kebab Abror

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Menurut Kotler dalam kartika (2008:36) pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalam proses itu individu dan kelompok memperoleh sesuatu yang mereka

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Humas merencanakan beragam jenis program Corporate Social

BAB IV ANALISIS DATA. Humas merencanakan beragam jenis program Corporate Social BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan penelitian Humas merencanakan beragam jenis program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dikategorikan untuk pelayanan pelanggan loyal yang sangat mengesankan para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata

BAB I PENDAHULUAN. Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata dalam aktivitas kerja bawahannya. Kepala sekolah yang rajin, cermat, peduli terhadap

Lebih terperinci

MODUL MANAJEMEN EVEN (3 SKS) Oleh : Ratih Hasanah, M.Si.

MODUL MANAJEMEN EVEN (3 SKS) Oleh : Ratih Hasanah, M.Si. Pertemuan 3 MODUL MANAJEMEN EVEN (3 SKS) Oleh : Ratih Hasanah, M.Si. POKOK BAHASAN KOMUNIKASI PEMASARAN DAN EVENT DESKRIPSI Pertemuan pertama ini membahas mengenai komunikasi pemasaran dengan event. Elemen

Lebih terperinci

B A B I P E N D A H U L U A N

B A B I P E N D A H U L U A N B A B I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar belakang Penelitian Krisis ekonomi yang berkepanjangan di Indonesia dari tahun 1997 sampai dengan tahun 2001 menyebabkan perekonomian Indonesia menjadi tidak stabil.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penentu bagi perkembangan sosial dan ekonomi ke arah kondisi yang lebih baik,

BAB I PENDAHULUAN. penentu bagi perkembangan sosial dan ekonomi ke arah kondisi yang lebih baik, Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini, jenjang pendidikan di perguruan tinggi dirasakan sudah menjadi kebutuhan pendidikan yang pokok bagi masyarakat. Masyarakat memandang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH. School, yaitu Kelompok Bermain, Taman Kanak-kanak, dan juga Sekolah Dasar

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH. School, yaitu Kelompok Bermain, Taman Kanak-kanak, dan juga Sekolah Dasar BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH 2.1 Sejarah Sekolah Sayang School adalah merupakan sebuah lembaga pendidikan yang berdiri sejak tanggal 12 April 2013 dibawah naungan Yayasan Dharma Mulia. Sejak awal didirikan,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Sekolah Stella Maris dimulai dari sebuah panti asuhan yang terletak di Jakarta Pusat dengan nama Panti Asuhan Padang Gembala yang dibangun tahun 1988

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN

BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN 3.1 Profil Responden 3.1.1 Sejarah Singkat SMP Negeri 127 Jakarta terletak di Jl. Raya Kebon Jeruk No. 126 A, Kecamatan Kebon Jeruk, Kota Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta.

Lebih terperinci

COVER MAGANG. Judul. Logo UMS. Nama Mahasiswa NIM. Program Studi Ilmu Komunikasi. Fakultas Komunikasi dan Informatika

COVER MAGANG. Judul. Logo UMS. Nama Mahasiswa NIM. Program Studi Ilmu Komunikasi. Fakultas Komunikasi dan Informatika COVER MAGANG Judul Logo UMS Nama Mahasiswa NIM Fakultas Komunikasi dan Informatika Tahun... 1 HALAMAN PENGESAHAN MAGANG Proposal Magang Judul Magang : 1. Nama Instansi yang dituju : 2. Ketua Tim MAGANG

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Data Perusahaan Westin School adalah sekolah yang mengajarkan siswa dari Kelompok Bermain sampai Sekolah Menengah Atas pelajaran dengan kurikulum pemerintah dan Singapura.Sekolah

Lebih terperinci

Kegiatan komunikasi antar personal merupakan kegiatan sehari-hari yang. waktu yang digunakan adalah untuk berkomunikasi dengan manusia lain.

Kegiatan komunikasi antar personal merupakan kegiatan sehari-hari yang. waktu yang digunakan adalah untuk berkomunikasi dengan manusia lain. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan komunikasi antar personal merupakan kegiatan sehari-hari yang paling banyak dilakukan oleh manusia sebagai mahluk sosial. Sebagian besar waktu yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat ibukota. Pusat perbelanjaan sering disebut juga dengan sebutan Mal.

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat ibukota. Pusat perbelanjaan sering disebut juga dengan sebutan Mal. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pusat perbelanjaan merupakan istilah yang tak asing lagi, terlebih bagi masyarakat ibukota. Pusat perbelanjaan sering disebut juga dengan sebutan Mal. Mal merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan organisasi perusahaan. Dimana dengan komunikasi setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan organisasi perusahaan. Dimana dengan komunikasi setiap manusia BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi memiliki fungsi yang penting pada seluruh aspek kehidupan manusia dalam menciptakan interaksi sosial yang dimulai dari lingkungan keluarga, masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era teknologi dan komunikasi yang berkembang pesat seperti saat ini, sebagian besar orang tua dihadapkan pada berbagai macam jenis informasi serta beragam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Industri Telekomunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Industri Telekomunikasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1 Industri Telekomunikasi Persaingan industri telekomunikasi, beberapa tahun terakhir semakin ketat. Hal ini terbukti dari budget belanja iklan industri

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI UMUM STUDENT DESK DAN PARENT DESK BINUS INTERNATIONAL SCHOOL SERPONG

BAB 3 DESKRIPSI UMUM STUDENT DESK DAN PARENT DESK BINUS INTERNATIONAL SCHOOL SERPONG 33 BAB 3 DESKRIPSI UMUM STUDENT DESK DAN PARENT DESK BINUS INTERNATIONAL SCHOOL SERPONG 3.1 Riwayat Organisasi 3.1.1 Sekilas Binus International School Serpong Dibuka pada bulan Juli 2007 dan dibangun

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. pembahasan penelitian maka berikut adalah simpulan dan saran, antara lain :

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. pembahasan penelitian maka berikut adalah simpulan dan saran, antara lain : BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Setelah pengumpulan data kemudian analisa terhadap data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi dengan narasumber dari PT. XL Axiata Tbk, khususnya divisi Marketing Communication

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. maju apabila rakyatnya memiliki pendidikan yang tinggi dan berkualitas,

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. maju apabila rakyatnya memiliki pendidikan yang tinggi dan berkualitas, BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana penting bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia. Suatu negara dan bangsa akan menjadi negara dan bangsa yang maju apabila rakyatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai faktor pendukung yang memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai faktor pendukung yang memegang peranan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan sebagai faktor pendukung yang memegang peranan penting di segala sektor terutama dalam pekerjaan. Pendidikan sebagai usaha yang dapat mengembangkan potensi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring trend gaya hidup masyarakat sekarang ini, industri kafe dan restoran

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring trend gaya hidup masyarakat sekarang ini, industri kafe dan restoran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring trend gaya hidup masyarakat sekarang ini, industri kafe dan restoran di Indonesia semakin meningkat pesat. Sekjend Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan seseorang untuk membangkitkan response orang lain. Komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan seseorang untuk membangkitkan response orang lain. Komunikasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi diisyaratkan sebagai kegiatan yang secara sengaja dilakukan seseorang untuk membangkitkan response orang lain. Komunikasi dalam konteks ini dianggap sebagai

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian Persepsi dan Harapan (Awal) Konsumen LAMPIRAN 1

Kuesioner Penelitian Persepsi dan Harapan (Awal) Konsumen LAMPIRAN 1 Kuesioner Penelitian Persepsi dan Harapan (Awal) Konsumen LAMPIRAN 1 Lampiran L1-1 KUESIONER PENELITIAN Kepada Yth, Bapak/Ibu/Sdr/i responden. Dalam rangka penyusunan Tugas Akhir pada jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga terbatasnya kuota di perguruan tinggi negeri. Universitas swasta saling

BAB I PENDAHULUAN. juga terbatasnya kuota di perguruan tinggi negeri. Universitas swasta saling BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dunia pendidikan di Indonesia dan Jakarta pada khususnya semakin berkembang dan banyak perguruan tinggi maupun universitas yang hadir untuk menyediakan jasa pendidikan

Lebih terperinci

BAB III LAPORAN PENELITIAN

BAB III LAPORAN PENELITIAN BAB III LAPORAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya PT. AL-Ijarah Indonesia Finance Al-Ijarah Indonesia Finance didirikan pada tanggal 12 Desember 2005 di jalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) adalah salah satu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) adalah salah satu bentuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) adalah salah satu bentuk amal usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan Tinggi. Fungsi utama UMY adalah pendidikan, penelitian

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (P2M)

LAPORAN AKHIR PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (P2M) LAPORAN AKHIR PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (P2M) Judul: Pelatihan Pembuatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi Guru-guru SMA dan SMP se-kecamatan Sidemen Kabupaten Karangasem Oleh: I Gede Partha

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI UMUM ARFA BARBERSHOP

BAB II DESKRIPSI UMUM ARFA BARBERSHOP BAB II DESKRIPSI UMUM ARFA BARBERSHOP A. Gambaran Umum Arfa Barbershop 1. SEJARAH ARFA BARBERSHOP PT. ARFA SUKSES MULIA adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan usaha pangkas rambut pria.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang dilancarkan oleh Public Relations mempunyai ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang dilancarkan oleh Public Relations mempunyai ciri-ciri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan komunikasi memiliki hubungan yang erat dengan kegiatan Public Relations. Berbeda dengan jenis komunikasi lainnya, komunikasi yang dilancarkan oleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi 2.1.1 Pengertian Promosi Menurut Hasan (2009:10), promosi adalah fungsi pemasaran yang fokus untuk mengkomunikasikan program-program pemasaran secara persuasive kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di tengah kemajuan teknologi yang sangat pesat, manusia dituntut untuk bekerja dengan cepat dan menyelesaikan tugas secara sistematis. Banyak wirausahawan melihat hal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dipopulerkan di Indonesia, banyak berdiri kursus-kursus komputer. Kursus-kursus ini

BAB 1 PENDAHULUAN. dipopulerkan di Indonesia, banyak berdiri kursus-kursus komputer. Kursus-kursus ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada sekitar pertengahan dasawarsa delapan puluhan, saat komputer mulai dipopulerkan di Indonesia, banyak berdiri kursus-kursus komputer. Kursus-kursus ini pada umumnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Inggris. Bahasa Mandarin digunakan oleh lebih dari satu miliar orang di

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Inggris. Bahasa Mandarin digunakan oleh lebih dari satu miliar orang di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini bahasa Mandarin telah menjadi bahasa internasional kedua setelah Bahasa Inggris. Bahasa Mandarin digunakan oleh lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia.

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA 4.1. Rencana Implementasi Implementasi solusi bisnis berikut yang telah diperoleh dari solusi bisnis, akan diterapkan untuk wilayah Bandung, Bekasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam pelaksanaan pekerjaannya, seorang praktisi humas akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam pelaksanaan pekerjaannya, seorang praktisi humas akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam pelaksanaan pekerjaannya, seorang praktisi humas akan menggunakan konsep-konsep manajemen untuk mempermudah pelaksanaan tugas-tugasnya. Manajemen PR

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3.

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3. KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS Kuliah ke-3 1 The key words for PR Management function Planed Relationship Goodwill Understanding Acceptance Public

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : NOVANDRI PRAM ADITYA

SKRIPSI. Oleh : NOVANDRI PRAM ADITYA STRATEGI PENGEMBANGAN INKUBATOR BISNIS (Studi Pada Inkubator Bisnis Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat dilakukan melalui pengelolaan strategi pendidikan dan pelatihan, karena itu pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat. Saat ini, tercatat ada sekitar 800. distro di sejumlah kota di Indonesia 1.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat. Saat ini, tercatat ada sekitar 800. distro di sejumlah kota di Indonesia 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis distribution store atau distro di beberapa kota besar di Indonesia terus membaik. Di Jakarta, misalnya, bisnis penjualan fashion dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah negara yang sedang berkembang, dimana pada saat kondisi sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen agar

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Sales and Marketing

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Sales and Marketing BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Wawancara 4.1.1.1 Wawancara terhadap Public Relations Executive dan Director of Sales and Marketing Ketika penulis mengajukan pertanyaan tentang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Dasar Pemikiran Terbentuknya ANAK PRIMA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Dasar Pemikiran Terbentuknya ANAK PRIMA BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Dasar Pemikiran Terbentuknya ANAK PRIMA Gambar II.1 Keluarga ANAK PRIMA Anak merupakan tumpuan dan harapan Bangsa dan Negara. Sebagai generasi penerus, tentu membutuhkan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. tanggal 1 Juli 2003 ini mempunyai website resmi yaitu

BAB 4 HASIL PENELITIAN. tanggal 1 Juli 2003 ini mempunyai website resmi yaitu BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Latar Penelitian PT CommServ Network Indonesia merupakan perusahaan jasa konsultan yang bergerak di bidang business to business. Perusahaan yang berdiri pada tanggal

Lebih terperinci

BAB IV EFEKTIVITAS KEGIATAN PROMOSI PRODUK TABUNGAN PENDIDIKAN DI KJKS MANFAAT SURABAYA DALAM MENARIK MINAT PIHAK SEKOLAH

BAB IV EFEKTIVITAS KEGIATAN PROMOSI PRODUK TABUNGAN PENDIDIKAN DI KJKS MANFAAT SURABAYA DALAM MENARIK MINAT PIHAK SEKOLAH BAB IV EFEKTIVITAS KEGIATAN PROMOSI PRODUK TABUNGAN PENDIDIKAN DI KJKS MANFAAT SURABAYA DALAM MENARIK MINAT PIHAK SEKOLAH A. Kegiatan Pemasaran KJKS Manfaat Surabaya Pemasaran dalam sebuah lembaga atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan dan mengacu pada tujuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan dan mengacu pada tujuan 70 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan dan mengacu pada tujuan penelitian serta langkah-langkah pengolahan data, maka diperoleh data-data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendidik anak-anak bangsa untuk taat kepada hukum (Azizy, 2003: 3).

BAB I PENDAHULUAN. mendidik anak-anak bangsa untuk taat kepada hukum (Azizy, 2003: 3). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia dinilai banyak kalangan mengalami kegagalan. Kondisi ini ada benarnya apabila dilihat kondisi yang terjadi di masyarakat maupun dari

Lebih terperinci

Standar Kompetensi Lulusan. Hubungan Masyarakat

Standar Kompetensi Lulusan. Hubungan Masyarakat Standar Kompetensi Lulusan Hubungan Masyarakat Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2012

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era digital saat ini, masyarakat Indonesia telah menjadi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era digital saat ini, masyarakat Indonesia telah menjadi masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era digital saat ini, masyarakat Indonesia telah menjadi masyarakat informasi yang ditandai dengan besarnya kebutuhan akan informasi dan masyarakat dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Kreatif Indonesia (Kememparekraf), Mari Elka Pangestu dalam

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Kreatif Indonesia (Kememparekraf), Mari Elka Pangestu dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan industri pariwisata saat ini mengalami peningkatan yang sangat pesat dan menjadikan industri ini sebagai salah satu bagian dalam memberikan sumbangsih

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Penjualan Pribadi (Personal Selling) Menurut Kotler (2010: 29), pemasaran adalah suatu proses sosial-manajerial yang membuat seorang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah penting yang dihadapi oleh lembaga-lembaga baik ekonomi, sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan hubungan yang baik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran Pengertian pemasaran menurut Philip khotler (2000) adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang kian dinamis, maka timbul tujuan-tujuan lain orang menggunakan jasa bank.

BAB I PENDAHULUAN. yang kian dinamis, maka timbul tujuan-tujuan lain orang menggunakan jasa bank. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada awalnya orang menggunakan jasa bank dengan alasan agar uang yang disimpannya aman, namun seiring dengan perkembangan dunia perbankan dan jaman yang

Lebih terperinci