BAB I PENDAHULUAN. Potensi dibidang pendidikan di wilayah Tangerang sangat besar, ditandai
|
|
- Inge Vera Kartawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Potensi dibidang pendidikan di wilayah Tangerang sangat besar, ditandai dengan pertumbuhan penduduk rata-rata 13 persen pertahun bahkan di beberapa kecamatan, pertumbuhan penduduknya diatas 20 persen pertahun seperti Kecamatan Kelapa Dua dan Cikupa yang ditandai dengan pengembangan perumahan oleh berbagai pengembang besar. Dengan melihat komposisi penduduk berdasarkan sebaran usia seperi ditunjukkan pada Gambar 1.1 di bawah ini terlihat populasi penduduk usia sekolah yang lebih dominan, dimana 77% populasi penduduk berusia produktif. 800, , , , , , , , tahun 6-12 tahun 750, , , , , tahun tahun Diatas 24 tahun Gambar 1.1. Grafik Populasi Penduduk Kab Tangerang Sumber: Data BPS Kabupaten Tangerang 2011 Total jumlah populasi penduduk Kabupaten Tangerang sebesar Jiwa, (data BPS Kab. Tangerang, tahun 2011), dengan rata-rata kepadatan penduduk pada tahun 2010 sebesar jiwa per Km 2 dimana kecamatan terpadat memiliki populasi sebesar Jiwa per Km 2.
2 Saat ini banyak kelompok organisasi masyarakat atau yayasan yang berpartisipasi mendirikan sekolah swasta, bahkan tingkat partisipasi sekolah swasta dalam menyediakan pelayanan pendidikan atau sekolah lebih besar dari kemampuan pemerintah daerah mendirikan sekolah ini terlihat pada Gambar 1.2. dimana jumlah sekolah yang ada di kabupaten Tangerang didominasi oleh sekolah swasta sebesar (75,9%) untuk tingkat TK sampai SMA/SMK TK SD SMP SMA SMK Sekolah Swasta Sekolah Negeri Gambar 1.2. Grafik Komposisi Sekolah Negeri dan Swasta Sumber: Data BPS Kabupaten Tangerang 2011 Selaras dengan dominasi jumlah sekolah swasta terhadap negeri maka jumlah pelajar juga tentu lebih banyak berada di sekolah-sekolah swasta tersebut dengan sebaran populasi sebesar 69, 45 %. Sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 1.3. Beberapa fakta lainnya berdasarkan data BPS Kabupaten Tangerang tahun 2011 adalah jumlah PAD atau pendapatan asli daerah tahun 2012, sebesar Rp naik sebesar 20 persen dari tahun sebelumnya. Pendapatan perkapita Rp Hal ini menunjukkan potensi besar terkait dengan
3 pertumbuhan populasi dan pertumbuhan pendapatan daerah yang tentu saja mempengaruhi kebutuhan di sektor pendidikan di Kabupaten Tangerang. 300, , , , ,546 Pelajar Swasta. 100,000 50,000-77,483 80,147 57,363 23,056 25,400 19,687 30, ,637 TK/RA DS/MI SMP/MTs SMA/MA SMK Gambar 1.3. Komposisi Pelajar Sekolah Negeri dan Swasta Sumber Dinas Pendidikan Kab. Tangerang (2011) Sekolah Islamic Village bercirikan keagamaan Islam dengan kurikulum nasional memiliki segmentasi menengah keatas. Dalam 5 tahun terakhir ini muncul sekolah-sekolah baru disekitar Sekolah Islamic Village yang menjadi pesaing baik langsung maupun tidak langsung sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 1.1. Beberapa gejala persaingan yang dirasakan oleh sekolah Islamic Village tampak pada target penerimaan siswa baru dalam beberapa tahun terakhir mengalami turun naik pada berbagai tingkat sekolah mulai dari TK sampai SMA. Sejauh ini Sekolah Islamic Village belum pernah menjalankan suatu strategi bauran promosi karena awalnya tanpa kegiatan promosi peminat yang mendaftar relatif memenuhi daya tempung tersedia. Tetapi lima tahun terakhir beberapa unit sekolah di sekolah Islamic Village tidak dapat memenuhi target penerimaan siswa baru. Hal ini membuat manajemen mulai gencar membuat
4 brosur, baliho, spanduk, presentasi, pameran pendidikan, open house dan lain-lain. Strategi ini kelihatan belum efektif karena hasil yang dicapai masih di bawah target. Tabel Sekolah Pesaing Islamic Village di Wilayah Tangerang No Nama Sekolah Tingkat Lokasi 1 Syafana Islamic School TK,SD,SMP Gading Serpong 2 Al-Azhar BSD TK,SD,SMP,SMA Serpong 3 Sekolah Alfitian TK,SD,SMP Bonang 4 Granada TK,SD Karawaci 5 Al-Fatih TK,SD,SMP Cikupa 6 Assyukriah TK,SD,SMP,SMA Tangerang Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Tangerang (2011) Beberapa fakta menarik di lapangan adalah siswa yang sekolah di Sekolah Islamic Village ternyata memliki kerabat atau saudara kandung yang bersekolah pada sekolah pesaing diatas, baik untuk jenjang yang sama ataupun jenjang yang berbeda. Beberapa siswa yang lulus dari Islamic Village melanjutkan sekolah pada salah satu sekolah tersebut, begitu juga sebaliknya beberapa siswa dari sekolah tersebut melanjutkan sekolahnya di Sekolah Islamic Village. Jumlah pendaftaran siswa baru di beberapa unit sekolah di Sekolah Islamic Village tampak naik turun, beberapa unit sekolah tidak mencapai target, beberapa unit sekolah melebihi target penerimaan siswa, sebagaimana ditampilkan dalam Gambar 1.4. Penurunan jumlah siswa sebagaimana terjadi pada beberap unit berakibat terhadap pengurangan jumlah guru dan pegawai di lingkungan sekolah Islamic Village.
5 160% 140% 120% 100% 80% 60% 40% 20% 0% TK SSN TK SBI SD SSN SD SBI SMP SSN SMP SBI SMA SMK Gambar 1.4. Grafik Penerimaan Siswa Baru Tahun Sumber Data Sekolah (2013) Masalah penurunan target penerimaan siswa dan tantangan persaingan direspon yayasan atau manajemen dengan melakukan berbagai strategi atau kebijakan sebagai trial and error bukan dilandasi dengan kajian atau marketing reaserch. Beberapa strategi tersebut adalah: misalnya dengan melakukan diversifikasi layanan pendidikan dengan membentuk beberapa unit sekolah yang terpisah di lingkungan yang sama misalnya: 1. Mendirikan TK berstandar Internasional dengan tetap mempertahankan unit TK lama berstandar nasional 2. Mendirikan SD berstandar Internasional (sekarang bernama SD Puls) dengan tetap mempertahankan Unit SD berstandar SSN 3. Mendirikan SMP Plus dengan mempertahankan Unit SMP berstandar SSN 4. Mengganti nama SMA SSN menjadi SMA Plus (tahun 2011) Klasifikasi sekolah ini diharapkan akan memberikan pelayanan yang lebih lengkap dan dapat memperluas segmentasi dengan tujuan akhir dapat meningkatkan jumlah siswa yang akan mendaftar. Perbedaan fasilitas yang
6 diberikan otomatis juga membedakan harga yang harus dibayar oleh pelanggan/siswa. Sekalipun demikian fasilitas yang disediakan sebenarnya masih jauh dari standar atau kriteria yang ditetapkan sebagai sebuah sekolah berstandar nasional ataupun sekolah standar nasional plus, hal ini tampak pada indikator 8 standar pendidikan yang belum terpenuhi. Pada tahun 2012 dengan berbagai pertimbangan yayasan atau manajemen melakukan penggabungan beberapa sekolah kembali diantaranya: 1. Menggabungkan unit prasekolah TK SSN dan TK SBI (Tahun 2012) menjadi TK SBI kemudian berubah menjadi TK Model (tahun 2013) 2. Mengabungkan unit sekolah SMP SSN dan SMP RSBI (Tahun 2012) menjadi SMP Plus 3. Melakukan rebranding SMA menjadi SMA plus dengan menempati gedung baru berlantai 2. Strategi ini ditempuh oleh manjemen untuk mengantisipasi persaingan dan mencapai target pasar yang sudah ditetapkan. Strategi ini lagi-lagi dibuat tanpa melakukan kajian terkait kajian ilmiah terhadap perilaku pelanggan, keputusan memilih sekolah, kepuasan konsumen loyalitas pelanggan dan kajian-kajian lainnya yang seharusnya dilakukan agar startegi yang dilakukan efektif. Sebagai sekolah dengan konsep sekolah berkelanjutan diharapkan 75 persen siswa melanjutkan kembali sekolah di Islamc Village. Fakta yang dihadapi adalah beberapa unit sekolah tidak mencapai target melanjutkan kembali di ke tingkat yang lebih tinggi di Islamic Village School. Sejauh ini belum ada studi untuk meneliti persoalan ini sehingga manajemen juga hanya menerima kondisi yang
7 ada. Gambar 1.5. di bawah ini memperlihatkan gambaran komposisi siswa yang melanjutkan sekolah pada jenjang berikutnya di sekolah Islamic Village; 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% TK ke SD SSN TK ke SD Plus SD ke SD ke SMP ke SMP SSN SMP Plus SMA Plus Gambar 1.5. Grafik Siswa Yang Melanjutkan Kembali. Sumber : Data Sekolah Tahun 2013 Siswa yang melanjutkan kembali pada tingkat yang lebih tinggi akan mendapatakan diskon biaya masuk 25 persen. Selain diskon siswa dalam sekloah juga memberikan diskon bagi saudara sekandung di Sekolah Islamic Village yang besarnya kurang lebih 10%, strategi ini diharapkan dapat mendorong anggota keluarga siswa lainnya untuk bersekolah di Islamic Village. Grafik di bawah ini menunjukkan data siswa saudara sekandung yang terdapaat di masing-masing unit sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 1.6. di bawah ini; TK SD SMP SMA SMK Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Gambar 1.6. Grafik Data Siswa Saudara Sekandung Sumber: Data sekolah 2013
8 Masalah ataupun fenomena lainnya yang banyak ditemui dilapangan diantaranya: Harga yang ditawarkan oleh manajemen masih dianggap mahal oleh sebagian siswa dan orang tua. Outcome/lulusan yang dihasilkan oleh Sekolah Islamic Village saat ini masih banyak yang mempertanyakan ada dan membandingkan kualitasnya tidak lebih baik dari sekolah lain, misalnya untuk tingkat SMA outcome sekolah pesaing banyak yang lulus di Perguruan tinggi negeri, sedangkan sekolah Islamic Village masih kurang (37%). Siswa mengeluhkan kualitas beberapa guru dan staff terkait dengan cara mengajar dan pelayanan yang diberikan di SMA Islamic Village. Penampilan gedung belum belum menunjukkan karakter yang sesuai dengan visi misi dan tujuan sekolah, desain bangunan belum mengutamakan fungsi dan kegunaan gedung. Ada masalah yang timbul antara siswa dan guru yang sampai pada proses penyelesaian hukum di pengadilan. Beberapa siswa pindah ke sekolah lain tak lama setelah bergabung dengan sekolah Islamic Village dengan alasan apa yang dirasakan tidak sesuai dengan harapan. Walaupun jumlahnya kecil tapi ini menunjukkan ada masalah dalam manajemen. Penggunaan atribut seperti baju seragam belum dikelola dengan baik sehinga terlihat penggunaan seragam oleh siswa dan staff seadanya,
9 beberapa siswa dan guru ataupun staff tidak menggunakan seragam sebagaiman mestinya. Brosur yang dibuat tampak tidak menarik dan terlihat buram, dengan harga yang ditawarkan kualitas tampilan brosur jauh dari yang seharusnya Masih ditemukan ada masyarakat masih bingung dengan perbedaan sekolah Islamic Village yang terletak di Kabupaten Tangerang dengan Sekolah Islamic Center yang terletak di Kota Tangerang, beberapa surat menyurat dan tamu yang datang sering salah alamat. Tampilan warna logo dan simbol tidak konsisten karena seringkali warnanya berbeda, logo dan simbol yang ada selain belum dipatenkan, karyawan di lingkungan Islamic Village juga tidak mengetahui arti dari simbol atau logo tersebut karena kita tidak dapat menemukan penjelasannya pada dokumen yayasan atau sekolah. Petugas atau personil yang ditugaskan untuk memberi pelayanan belum memiliki kompetensi yang sama sehingga jawaban yang diberikan seringkali tidak singkron dan dan membingungkan pelanggan. Prosedur penanganan keluhan pelanggan masih belum ada, keluhan keluhan di unit sekolah sering tidak dapat diselesaikan secara cepat dan memuaskan. Sistim pelayanan keuangan masih manual, sering kali siswa mendapatkan tagihan biaya sekolah yang berulang.
10 Dari hasil angket pendaftaran awal, beberapa siswa yang melanjutkan kembali atau berasal dari SMP Islamic Village menyatakan puas dengan pelayanan yang diberikan. Lokasi yang ada saat ini tersedia sangat strategis dan seharusnya menjadi salah satu keunggulan dalam mendapatkan siswa. Berdasarkan paparan terhadap berbagai fakta, fenomena dan permasalahan diatas penulis tertarik untuk meneliti apakah faktor-faktor Bauran Pemasaran, Ekuitas Merek dan Kualitas Pelayanan dan pengaruhnya terhadap Kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan yang dirumuskan dalam sebuah judul: PENGARUH BAURAN PEMASARAN EKUITAS MEREK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENCIPTAKAN LOYALITAS PELANGGAN PADA SEKOLAH ISLAMIC VILLAGE Penelitian ini dilakukan pada tempat penulis bekerja di Sekolah Islamic Village yang berlokasi di Karawaci, Kabupaten Tangerang. Sekolah terpadu yang meliputi TK, SD, SMP, SMA dan SMK dengan pengambila data dumulai dari tanggal 5 April sampai dengan 22 Agustus Identifikasi Masalah, Rumusan Masalah dan Batasan Masalah Identifikasi Masalah Dari latar belakang masalah diatas penulis mengidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut : 1. Bauran pemasaran yang dijalankan belum optimal 2. Ekuitas merek masih memiliki masalah
11 3. Kualitas pelayanan masih rendah 4. Konsumen masih belum puas 5. Loyalitas pelanggan masih rendah Rumusan Masalah 1. Apakah Bauran Pemasaran berpengaruh terhadap Kepuasan Konsumen? 2. Apakah Ekuitas Merek berpengaruh terhadap Kepuasan Konsumen? 3. Apakah Kualitas Pelayanan berpengaruh terhadap Kepuasan Konsumen? 4. Apakah Bauran Pemasaran berpengaruh terhadap loyalitas Pelanggan? 5. Apakah Ekuitas Merek berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan? 6. Apakah Kualitas Layanan berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan? 7. Apakah Kepuasan Konsumen berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan? 1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud : Untuk mengetahui sejauh mana tingkat pengaruh ekuitas merek, bauran pemasaran dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen sehingga berpengaruh juga terhadap terciptanya loyalitas pelanggan Tujuan : 1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Kepuasan Konsumen 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Ekuitas Merek terhadap Kepuasan Konsumen 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Konsumen 4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Loyalitas Pelanggan 5. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Ekuitas Merek terhadap Loyalitas Pelanggan
12 6. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Pelanggan 7. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Kepuasan Konsumen terhadap Loyalitas Pelanggan 1.4. Manfaat dan Kegunaan Penelitian 1. Hasil Penelitian ini dapat menjadi dasar dalam pengambilan keputusan manajemen Sekolah Islamic Village dalam merancang strategi agar dapat mempertahankan siswa yang loyal terhadap sekolah. 2. Sebagai bahan kajian bagi pihak-pihak yang ingin mendirikan dan mengembangkan sekolah di wilayah Tangerang dan sekitarnya. 3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain untuk mengembangkan penelitian ini lebih lanjut, dengan pendekatan dan teknik analisis yang berbeda. 4. Menambah literatur pada untuk topik pemasaran terkait studi kasus tentang hubungan antar variabel: bauran pemasaran, ekuitas merek, kualitas layanan, kepuasan konsumen loyalitas pelanggan.
BAB II DESKRIPSI SEKOLAH ISLAMIC VILLAGE
1 BAB II DESKRIPSI SEKOLAH ISLAMIC VILLAGE 2.1. Sejarah Singkat Sekolah Yayasan Islamic Village didirikan oleh H. Junan Helmy Nasution pada tanggal 17 Agustus 1972, gagasan awalnya adalah membangun perkampungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi Indonesia saat ini semakin pesat, sehingga terjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi Indonesia saat ini semakin pesat, sehingga terjadi persaingan antara satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini, peran pemerintah untuk ikut serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang disertai dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang disertai dengan semakin kencangnya arus globalisasi dunia membawa dampak tersendiri bagi dunia pendidikan. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia adalah seluruh pendidikan yang diselenggarakan di
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan di Indonesia adalah seluruh pendidikan yang diselenggarakan di Indonesia, baik itu secara terstruktur maupun tidak tersruktur. Secara terstruktur, pendidikan
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN. Saya adalah Silvia Anggraeny (NIM : ),Mahasiswa Universitas Esa
KUESIONER PENELITIAN Saya adalah Silvia Anggraeny (NIM : 203--055),Mahasiswa Universitas Esa Unggul Fakultas Ekonomi & Bisnis Jurusan Manajemen yang berfokus pada bidang Pemasaran, Penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maksimal serta dapat mempertahankan kelangsungan usahanya. Tuntutan kerja
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan akan selalu berusaha agar tujuannya dapat tercapai secara maksimal serta dapat mempertahankan kelangsungan usahanya. Tuntutan kerja dan target yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah populasi
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah populasi penduduk Indonesia, baik dilihat secara nasional maupun pada tingkat regional, termasuk penduduk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hotel dalam industri hotel nampaknya semakin meningkat, sehingga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan paradigma baru dalam pengelolaan sebuah hotel adalah merubah visi ke arah pelayanan yang baik pada pelanggan. Persaingan antar Hotel dalam industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa diharapkan mampu memberikan peran dan andil dalam akselerasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, sangat memperhatikan dan terus mengupayakan peningkatan kualitas SDM, yang salah satunya dilakukan melalui jalur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada akhir tahun 2015 ini, negara-negara yang tergabung dalam ASEAN, akan memasuki era baru penerapan perdagangan bebas kawasan Asia Tenggara, yaitu ASEAN Free Trade
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan antar kompetitor membuat perguruan tinggi terus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan perguruan tinggi swasta sekarang yang semakin pesat dan ketatnya persaingan antar kompetitor membuat perguruan tinggi terus meningkatkan kemampuannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan yang terus berkembang dan cepat berubah, perusahaan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Dalam lingkungan yang terus berkembang dan cepat berubah, perusahaan tidak dapat mempertahankan sikap menarik pelanggan atau memperluas pasar baru. Faktor
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surabaya merupakan kota dengan perkembangan bisnis yang pesat dan cukup signifikan. Pembangunan infrastruktur yang terkait dengan sarana dan prasarana penunjang perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai faktor pendukung yang memegang peranan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan sebagai faktor pendukung yang memegang peranan penting di segala sektor terutama dalam pekerjaan. Pendidikan sebagai usaha yang dapat mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikannya, dan demikian pula sebaliknya semakin baik mutu pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses pendidikan senantiasa menjadi bagian yang strategis dalam pencapaian kemajuan suatu bangsa. Maju mundurnya suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah populasi penduduk Indonesia, baik dilihat secara nasional maupun pada tingkat regional, termasuk penduduk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memiliki pelanggan yang loyal adalah tujuan akhir dari semua bisnis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memiliki pelanggan yang loyal adalah tujuan akhir dari semua bisnis yang ada, tetapi kebanyakan perusahaan tidak menyadarinya. Demi tercapainya tujuan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan kemajuan teknologi, pelanggan menghadapi lebih banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan kemajuan teknologi, pelanggan menghadapi lebih banyak alternatif produk dan jasa dengan harga yang berbeda, dimana hal ini akan menimbulkan pertanyaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh kemampuan melayani kebutuhan konsumen secara memuaskan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Usaha retail (eceran) tumbuh pesat, jumlah dan lokasi usahanya cenderung mengikuti pertumbuhan jumlah penduduk. Kelangsungan usaha eceran sangat dipengaruhi
Lebih terperinciUCAPAN TERIMA KASIH BAB I MARKETING PLAN DALAM BISNIS
UCAPAN TERIMA KASIH 1 BAB I MARKETING PLAN DALAM BISNIS 2 MARKETING PLAN! dalam Bisnis MARKETING PLAN DALAM BISNIS 3 ARTI MARKETING Arti umum marketing adalah suatu sistem kegiatan bisnis yang dirancang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus dikuasai dan dikembangkan elemen masyarakat menuntut kemudahan-kemudahan layanan di berbagai bidang termasuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia menjadi kokoh, sejak Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Memasuki era global saat ini, perkembangan di dunia khususnya di bidang ekonomi sudah mengarah pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan. membantu memenuhi kebutuhan hidupnya. Seiring dengan perkembangan ilmu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan manusia berkembang begitu cepat. Tidak dapat dipungkiri bahwa pada saat ini manusia sangat bergantung
Lebih terperinciDinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Ringkasan Eksekutif
Ringkasan Eksekutif Pendidikan telah menjadi sebuah kekuatan bangsa khususnya dalam proses pembangunan di Jawa Timur. Sesuai taraf keragaman yang begitu tinggi, Jawa Timur memiliki karakter yang kaya dengan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN. lakukan dalam rangka penulisan skripsi, maka peneliti memohon kesediaan
LAMPIRAN 1 No.Responden ( ) KUESIONER PENELITIAN Dengan Hormat, Dalam rangka menyelesaikan skripsi penelitian Program S1 di Universitas Esa Unggul, maka peneliti mempunyai kewajiban untuk melakukan penelitian.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sehari-hari. Banyaknya penyakit yang muncul akibat kurangnya kontrol dan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pola hidup sehat dewasa ini sedang hangat menjadi pembicaraan dan menjadi trend baru bahkan menjadi kebutuhan yang tak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Banyaknya
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN. Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati UKDW
Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati konsumen agar mau membeli produk maupun jasa yang diwakilinya. Merek juga diibaratkan sebagai sebuah nyawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian memiliki peranan yang sangat penting di dalam pembangunan nasional karena sektor ini mampu menyerap sumber daya yang paling besar dan memanfaatkan sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor pendukung yang memegang peranan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor pendukung yang memegang peranan penting di segala sektor, pendidikan adalah usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. dalam mewujudkan tujuannya sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Konsep pemasaran menegaskan bahwa kesuksesan sebuah organisasi dalam mewujudkan tujuannya sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam mengidentifikasi kebutuhan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau masyarakat urban semakin modern, serba cepat, serba instan, sistematis, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Pada masa kini pola kehidupan manusia terlebih masyarakat kota besar atau masyarakat urban semakin modern, serba cepat, serba instan, sistematis,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan zaman yang terus menerus membuat banyak hal di berbagai aspek untuk melakukan perubahan. Hal tersebut menimbulkan banyaknya persaingan yang mengharuskan adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modern ini tidak hanya pada performence sekolah itu saja, tetapi juga di
BAB I PENDAHULUAN I.I. Latar Belakang Masalah Kesuksesaan dalam membangun suatu sekolah di jaman yang sudah modern ini tidak hanya pada performence sekolah itu saja, tetapi juga di pengaruhi oleh lingkungan
Lebih terperinciBAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT
BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT 2.1. Gambaran Umum 2.1.1. Letak Geografis Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu Kabupaten di Pulau Sumba, salah satu
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan evaluasi yang dilakukan oleh peneliti
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan evaluasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh industri kecil, yaitu pabrik jamu Bisma Sehat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perdagangan bisnis retail (perdagangan eceran) di Indonesia pada akhirakhir
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan bisnis retail (perdagangan eceran) di Indonesia pada akhirakhir ini semakin berkembang. Hal ini ditandai dengan semakin banyak investor yang melakukan investasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan kosumen, menyebabkan setiap
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat dewasa ini dan seiring dengan semakin banyaknya perusahaan pesaing yang bermunculan khususnya di bidang jasa boga,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (SDM). Untuk itu perlu langkah strategis pemerintah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan sebagai saka utama negara dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Untuk itu perlu langkah strategis pemerintah Indonesia guna meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan itu dipersepsikan akan berpengaruh negatif terhadap dirinya. Pada. lebih kuat dibandingkan dengan masa-masa biasa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat anggota organisasi mendengar dan mengetahui akan diadakan perubahan organisasi, reaksi pertama mereka pada umumnya adalah shock. Hal ini menandakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 80-an dan 90-an kesan dunia perbankan menjadi terbalik, karena di era ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bisnis perbankan di Indonesia era tahun 60-an dan 70-an merupakan bisnis yang belum begitu terkenal, di mana bank tidak perlu mencari nasabah tetapi sebaliknya nasabahlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini, kondisi dunia usaha di Indonesia dihadapkan pada keadaan persaingan yang sangat ketat. Hal ini antara lain disebabkan oleh para pesaing dari luar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang pada umumnya wajib dilaksanakan. globalisasi, maka pendidikan juga harus mampu menjawab kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang pada umumnya wajib dilaksanakan oleh setiap negara. Pendidikan merupakan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari uraian pembahasan diatas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan
161 BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan Dari uraian pembahasan diatas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut : 1. Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda Pelaksanaan pendidikan di SMK
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, yakni dengan adanya kompetitor yang memiliki produk dan desain outlet yang sama, seperti Kebab Kings, Kebab Abror
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Yayasan Leo Sutrisno adalah Yayasan yang bergerak di peyelenggara pendidikan. Sesuai dengan visi misinya Yayasan leo sutrisno merasa terpanggil
Lebih terperinciDinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar
Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenan-nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar, setiap perusahaan berusaha menarik perhatian konsumen melalui. pemberian informasi tentang produk yang ditawarkan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis dalam era globalisasi semakin dinamis, kompleks dan tidak pasti, menyediakan peluang dan juga tantangan, begitu pula tantangan yang dihadapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dibelinya merupakan produk yang mempunyai kualitas yang baik. agar terciptanya suatu loyalitas terhadap produk tersebut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Dewasa ini persaingan di segala bidang menjadi semakin ketat, menghadapi persaingan yang semakin ketat tersebut perusahaan harus dapat mengantisipasi perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap kepuasan atau
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan. Pihak yang paling menaruh perhatian terhadap kepuasan dan ketidakpuasan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya jumlah penduduk di Indonesia pada. umumnya dan di Propinsi Banten pada khususnya, serta kondisi geografis
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya jumlah penduduk di Indonesia pada umumnya dan di Propinsi Banten pada khususnya, serta kondisi geografis wilayah yang ada di Indonesia maka industri
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Islamic School) Kota Pekanbaru, belum sepenuhnya berorientasi pada manajemen
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah bahwa implementasi manajemen mutu dalam pengelolaan lembaga pendidikan (studi kasus di Lembaga Pendidikan Sekolah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan manusia menuju ke kehidupan yang lebih baik. Untuk
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. dengan Motto Narada School: Bahusacca Sippa Sila (Ilmu Pengetahuan
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Narada School didirikan dengan cita-cita luhur yaitu menyiapkan putraputri Indonesia yang pandai, terampil, dan berbudi pekerti baik. Hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang sangat pesat dalam dunia teknologi telekomunikasi saat ini membawa perubahan yang sangat drastis dalam segala aktivitas manusia baik dalam kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari kemiskinan. Pembangunan yang dilakukan oleh bangsa indonesia tidak hanya sebatas dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara berkembang senantiasa giat meningkatkan perekonomian negara dalam segala bidang guna mensejahterakan masyarakat untuk mencapai kemakmuran dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, persaingan dunia bisnis menjadi semakin ketat karena persaingan bisnis sekarang ini bersifat mendunia sehingga hal tersebut mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan pengaruh globalisasi, banyak nilai-nilai yang tidak sejalan dengan adat ketimuran masuk ke Indonesia. Nilai-nilai tersebut masuk ke Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang ingin memperluas usahanya dalam persaingan haruslah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan yang ingin memperluas usahanya dalam persaingan haruslah memandang pemasaran sebagai kunci utama dalam mencapai tujuan perusahaan. Pemasaran diarahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pendidikan formal yang memiliki pola pelatihan khusus untuk mengarahkan peserta didik agar menjadi lulusan yang siap terjun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Rivai, 2004: 309). Prestasi kerja karyawan akan membawa dampak bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hal utama yang dituntut oleh perusahaan dari karyawannya adalah prestasi kerja yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Prestasi kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penentu bagi perkembangan sosial dan ekonomi ke arah kondisi yang lebih baik,
Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini, jenjang pendidikan di perguruan tinggi dirasakan sudah menjadi kebutuhan pendidikan yang pokok bagi masyarakat. Masyarakat memandang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu manajemen dapat dibagi-bagi sesuai dengan fokusnya, yaitu Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Keuangan, Manajemen Marketing, dan sebagainya. Manajemen memiliki
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan barang dagangan (merchandising), penetapan harga, pengelolaan
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Pemasaran ritel (Retail Marketing Mix) Amir (2004) menyatakan bauran pemasaran ritel biasanya terdiri dari pengelolaan barang dagangan (merchandising), penetapan harga,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan utama dari suatu perusahaan adalah mempertahankan pelanggan, karena pelanggan yang loyal akan berkomitmen untuk setia kepada suatu perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dibidang perdagangan eceran yang berbentuk toko, minimarket, departement
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk meraih dan merebut hati para pelanggan merupakan tantangan bagi setiap pelaku bisnis di tengah situasi persaingan yang semakin ketat dewasa ini. Sejalan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. banyak tempat bimbingan belajar dari tingkat SD, SMP hingga SMA. Minat
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menjelang ujian nasional (UN) atau kenaikan kelas bimbingan belajar selalu diserbu oleh siswa dan siswi yang hendak mempersiapkan diri menghadapi ujian. Bimbingan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. analisis data yang telah dikemukakan pada Bab I, II, III, dan IV, maka beberapa
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Melihat latar belakang, tujuan, manfaat, metodologi, dukungan teori dan analisis data yang telah dikemukakan pada Bab I, II, III, dan IV, maka beberapa kesimpulan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting yang menyangkut dengan kesehatan tubuh, hobi atau sarana rekreasi.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepentingan berolahraga pada sebagian masyarakat merupakan hal yang penting yang menyangkut dengan kesehatan tubuh, hobi atau sarana rekreasi. Pada orang-orang
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1.Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data dan analisis maka pada akhir penelitian dapat dibuatkan kesimpulan. Kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Faktor-faktor
Lebih terperinciPENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah penting yang dihadapi oleh lembaga-lembaga baik ekonomi, sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan hubungan yang baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan agar mendapatkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan agar mendapatkan keuntungan yang dapat digunakan untuk memperluas usaha dengan mengembangkan produk yang dihasilkan sehingga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Rumah sakit termasuk salah satu BLU (Badan Layanan Umum) yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah sakit termasuk salah satu BLU (Badan Layanan Umum) yang merupakan ujung tombak dalam pembangunan kesehatan masyarakat. Namun tak sedikit keluhan selama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam menjamin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa. Melalui pendidikan potensi seseorang akan berkembang dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia tidak dapat lepas dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia tidak dapat lepas dari pengaruh perkembangan global, di mana ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang secara pesat. Era
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pemasaran pada Warung Mikro Bank Syariah Mandiri Pekalongan. 1. Konsep-konsep Pemasaran Warung Mikro BSM Pekalongan
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Pemasaran pada Warung Mikro Bank Syariah Mandiri Pekalongan 1. Konsep-konsep Pemasaran Warung Mikro BSM Pekalongan Dalam kegiatan pemasaran terdapat beberapa konsep yang
Lebih terperinciANALISIS KINERJA DAN TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP BAURAN PEMASARAN BNI GIRO (Kasus BNI Kantor Layanan Bumi Serpong Damai)
ANALISIS KINERJA DAN TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP BAURAN PEMASARAN BNI GIRO (Kasus BNI Kantor Layanan Bumi Serpong Damai) Oleh : DARMA SAUT PARULIAN SITUMORANG A 14105660 PROGRAM SARJANA EKSTENSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Industri-industri baru bermunculan berpengaruh nyata pada barang yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri-industri baru bermunculan berpengaruh nyata pada barang yang dihasilkan, yaitu barang yang dihasilkan tersebut adalah produk oli. Karena sekarang ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan dampaknya bagi perusahaan adalah semakin beragam pilihan jenis media
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran berbagai media saat ini, baik cetak maupun elektronik semakin memperlihatkan persaingan yang ketat di Indonesia. Arah media semakin bersaing dan dampaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlomba-lomba mempromosikan beragam paket menarik sebagai kunci untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan industri perhotelan kini semakin bergairah. Pertumbuhan jumlah hotel yang pesat khususnya di daerah ibukota membuat sejumlah hotel berlomba-lomba
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Konsumen Karakteristik konsumen RM Wong Solo yang diamati dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan penerimaan per bulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan luarnya, khususnya hubungan baik dengan pelanggan atau
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Suatu usaha bisnis agar dapat semakin tumbuh dan berkembang harus mampu menciptakan dan memelihara hubungan baik dengan lingkungan luarnya, khususnya hubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini senada dengan pendapat Drucker (1996) bahwa kewirausahaan bukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sikap kewirausahaan bisa diajarkan melalui pendidikan dan pelatihan. Hal ini senada dengan pendapat Drucker (1996) bahwa kewirausahaan bukan merupakan kepribadian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perubahan. Salah satu perubahan yang dilakukan adalah melalui bagian pemasaran.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern seperti ini, perusahaan harus cepat dan tepat dalam melakukan perubahan. Salah satu perubahan yang dilakukan adalah melalui bagian pemasaran. Perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel itu. Hotel bukan merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kebutuhan siswa akan keberadaan bimbingan belajar akhir-akhir ini
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kebutuhan siswa akan keberadaan bimbingan belajar akhir-akhir ini semakin meningkat. Sehubungan dengan materi pelajaran di sekolah sangat padat dan waktu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri perbankan saat ini di Indonesia mempunyai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan industri perbankan saat ini di Indonesia mempunyai korelasi positif dengan kondisi perekonomian secara umum. Dengan demikian, industri perbankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan yang bersifat biogenetik seperti rasa lapar dan haus, maupun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang harus dipenuhi baik kebutuhan yang bersifat biogenetik seperti rasa lapar dan haus, maupun kebutuhan yang bersifat psikogenik,
Lebih terperinciANALISIS SENSITIVITAS HARGA DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINYAK GORENG MEREK BIMOLI DI KOTA BOGOR INDRA UTAMA NASUTION A.
ANALISIS SENSITIVITAS HARGA DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINYAK GORENG MEREK BIMOLI DI KOTA BOGOR INDRA UTAMA NASUTION A. 14103550 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT
Lebih terperinciVI. KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN DAN PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN MOCI KASWARI LAMPION. mengetahui, mengenal serta mengkonsumsi moci Kaswari Lampion.
VI. KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN DAN PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN MOCI KASWARI LAMPION 6. Karakteristik Umum Responden Karakteristik umum responden dalam penelitian ini dilihat dari jenis kelamin, alamat,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mendukung pembangunan ekonomi masyarakat. PT. Pos Indonesia. merupakan suatu BUMN yang bergerak dalam kegiatan pelayanan lalu
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jasa pengiriman punya peranan penting dan strategis dalam mendukung pembangunan ekonomi masyarakat. PT. Pos Indonesia merupakan suatu BUMN yang bergerak dalam kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Batik merupakan simbol kota Surakarta yang saat ini batik mulai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Batik merupakan simbol kota Surakarta yang saat ini batik mulai digemari oleh masyarakat nasional maupun internasional dan merupakan aset bagi kota Surakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemudian memuaskan kebutuhan tersebut. dapat bersaing dalam memproduksi barang dengan sebaik-baiknya, sesuai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang ingin memperluas usahanya dalam persaingan haruslah memandang pemasaran sebagai kunci utama dalam mencapai tujuan perusahaan. Pemasaran
Lebih terperinciDirektorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional
SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional 1 LATAR BELAKANG PROGRAM SBI 1. Pada tahun 90-an, banyak sekolah-sekolah yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era modern ini kebutuhan masyarakat terhadap ilmu pengetahuan dan keahlian dalam bidang tertentu merupakan hal sangat penting untuk dimiliki tiaptiap individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin meningkat kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan formal,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin meningkat kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan formal, khususnya pendidikan tinggi, menjadikan perguruan tinggi sebagai sektor strategis yang diharapkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk di DKI Jakarta saat ini, bermunculan pula berbagai jenis usaha yang berpotensi menghasilkan keuntungan. Beragamnya penduduk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelanggan. Untuk mencapai tujuan tersebut maka perusahaan jasa pembiayaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era perdagangan bebas, kini terjadi pergeseran strategi pemasaran yang beroroentasi pada pelanggan.persaingan dunia usaha yang semakin meningkat, baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pembangunan perumahan merupakan salah satu bagian dari rangkaian upaya pembangunan nasional khususnya di bidang kesejahteraan rakyat yang diarahkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Banyak persaingan bisnis antar perusahaan yang semakin ketat dan setiap
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Banyak persaingan bisnis antar perusahaan yang semakin ketat dan setiap perusahaan besar maupun kecil akan cenderung mengeluarkan biaya yang cukup banyak untuk melakukan
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI SD SURYA BANGSA
BAB II DESKRIPSI SD SURYA BANGSA 2.1. Sejarah SD Surya Bangsa Yayasan Tunas Permata Hati adalah Yayasan bergerak di penyelengaraan pendidikan. Dengan di dasari idealis yang tinggi dengan ikut serta mengambil
Lebih terperinci