Analisis Segmentasi dan Persepsi Konsumen Terhadap Susu Pasteurisasi dengan Metode CHAID dan MDS (Studi Kasus pada DAU Fresh Milk )

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisis Segmentasi dan Persepsi Konsumen Terhadap Susu Pasteurisasi dengan Metode CHAID dan MDS (Studi Kasus pada DAU Fresh Milk )"

Transkripsi

1 Analisis Segmentasi dan Persepsi Konsumen Terhadap Susu Pasteurisasi dengan Metode CHAID dan MDS (Studi Kasus pada DAU Fresh Milk ) Usman Effendi 1)*, Siti Asmaul Mustaniroh 1) Anik Nur Habyba 2) 1) Staf Pengajar Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang 2) Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang * usman_eff@ub.ac.id ABSTRAK KUD DAU merupakan salah satu koperasi di Kabupaten Malang yang memproduksi susu pasteurisasi dengan merk jual DAU Fresh Milk. Permasalahan yang dihadapi adalah terjadinya penurunan penjualan dari tahun yang salah satu penyebabnya adalah kurang jelasnya segmen pasar yang dituju. Selain itu juga persaingan pasar yang ketat oleh merk sejenis seperti K, NM dan N membuat KUD DAU harus menetapkan posisi dan target pasar secara lebih fokus. Tujuan penelitian ini adalah menentukan segmentasi pasar dan persepsi konsumen DAU Fresh Milk menggunakan metode Chi-Square Automatic Interaction Detection (CHAID) dan Multi Dimensional Scaling (MDS). Hasil analisis CHAID menunjukkan bahwa terbentuk dua segmen konsumen. Segmen A merupakan konsumen yang bertempat tinggal di Kota Malang dan lainnya (Pasuruan, Surabaya dan Semarang) dengan jumlah anggota sebesar 43,75% responden. Segmen B merupakan konsumen yang bertempat tinggal di Kabupaten Malang dan Kota Batu dengan jumlah anggota 56,25% responden. Segmen B merupakan segmen potensial karena memiliki nilai indeks besar 168,9%. Berdasarkan analisis MDS untuk persepsi konsumen variabel yang menjadi kekuatan DAU Fresh Milk adalah kepraktisan kemasan, sedangkan yang menjadi kelemahan adalah ketenaran merk. Berdasarkan analisis posisi persaingan susu DAU Fresh Milk, pesaing terkuat adalah NM karena terletak pada kuadran I. Produk ini unggul dalam tiga variabel yaitu desain kemasan, ketenaran merk dan kemudahan memperoleh. DAU Fresh Milk bersaing ketat dengan K dan N pada kuadran II dan sebagai market chalenger. Kata Kunci: CHAID, MDS, Susu pasteurisasi DAU Fresh Milk PENDAHULUAN KUD DAU merupakan salah satu koperasi di Kabupaten Malang yang memiliki unit pengolahan susu berupa susu murni segar dan susu pasteurisasi dengan merk jual DAU Fresh Milk. Permasalahan yang terjadi adalah terjadinya penurunan penjualan produk susu pasteurisasi DAU Fresh Milk dari tahun Hal ini menunjukkan belum terpenuhinya target penjualan produk karena kurang jelasnya segmen pasar yang dituju. Persaingan pasar yang ketat oleh merk sejenis membuat KUD DAU harus menetapkan posisi dan target pasar secara lebih fokus. Oleh karena itu perlu dilakukan segmentasi pasar berdasarkan demografi dan geografi. Segmen pasar potensial yang diperoleh selanjutnya dapat dianalisis persepsi konsumennya. Menurut Kuntjoroadi dan Safitri (2009), segmentasi pasar dibutuhkan untuk menghasilkan strategi pemasaran yang kuat. Salah satu faktor pembentuk kekuatan strategis adalah fokus. Fokus merupakan konsentrasi perusahaan pada salah satu segmen pasar dari lini produknya. Setelah didapatkan segmen pasar maka dilakukan analisis persepsi konsumen Melalui persepsi konsumen dapat diketahui karakteristik konsumen dan kesan, minat mengkonsumsi kembali dan tipe konsumsi. Hal ini dapat membantu dalam memperoleh kesuksesan produk yang akan dipasarkan (Rizki et al., 2013). Salah satu metode yang sering digunakan dalam segmentasi pasar adalah analisis Chi-Square Automatic Interaction Detection (CHAID). CHAID digunakan untuk segmentasi dengan membagi sampel menjadi dua atau lebih kelompok yang berbeda berdasarkan kriteria tertentu (Marlena et al., 2013). Selanjutnya untuk mengetahui persepsi konsumen dilakukan dengan metode Multi Dimensional Scaling (MDS). Metode ini biasa digunakan dalam pemasaran untuk memetakan atribut yang diperoleh dari persepsi konsumen melalui gambaran visual. Hubungan geomatris antara titik-titik stimuli dalam ruang multidimensi (Nasution et al., 2008). B-165

2 METODE Penelitian ini dilaksanakan dengan batasan masalah tiga kajian berikut: a. Kajian segmentasi adalah aspek demografi dan geografi b. Kajian persepsi konsumen adalah menganalisis persepsi konsumen terhadap susu pasteurisasi DAU Fresh Milk c. Kajian positioning adalah menganalisis persaingan produk susu pasteurisasi DAU Fresh Milk dengan tiga merk pesaing yaitu K, NM dan N. Sampel penelitian untuk segmentasi dan persepsi konsumen adalah konsumen susu DAU Fresh Milk. Sampel untuk posisi persaingan adalah konsumen untuk DAU Fresh Milk dan tiga merk pesaing yaitu K, NM dan N. Analisis CHAID diilakukan dengan menggunakan satu variabel dependen yaitu tingkat konsumsi susu per bulan (Y) dan enam variabel independen yaitu usia(x1), jenis kelamin (X2), pendidikan (X3), pekerjaan (X4), pendapatan (X5) dan tempat tinggal (X6). Analisis MDS dilakukan dengan menggunakan sepuluh variabel independen yaitu rasa (X1), variasi rasa (X2), warna (X3), variasi ukuran kemasan (X4), volume (X5), desain kemasan (X6), kepraktisan kemasan (X7), harga (X8), ketenaran merk (X9) dan kemudahan memperoleh (x10). Analisis Chi-Squared Automatic Interaction Detection (CHAID) Analisis Chi-Squared Automatic Interaction Detection (CHAID) digunakan dalam analisis segmentasi pasar susu pasteurisasi DAU Fresh Milk. Tahapan dalam analisis CHAID dalam penelitian ini secara garis besar dibagi menjadi tiga tahap yaitu pengisian data, pelaksanaan algoritma CHAID dan Interpretasi diagram pohon yang terbentuk. 1. Pengisian data Pengisian data kuesioner berdasarkan kategori yang telah ditentukan. 2. Pelaksanaan algoritma CHAID Algoritma CHAID secara umum dibagi menjadi 3 yaitu penggabungan (merging), pemisahan (splitting) dan penghentian (stopping). Penjelasan untuk ketiga langkah tersebut yaitu: a. Penggabungan (Merging) Tahap penggabungan dilakukan pada variabel independen yang memiliki kategori lebih dari dua. Langkah-langkah dalam penggabungan yang harus dilakukan adalah: 1. Pembentukan tabel kontingensi dua arah untuk setiap kategori variabel X terhadap kategori variabel Y. 2. Uji chi-square (X 2 ) setiap pasang kategori pada variabel X. Penarikan kesimpulanuji chisquare, apabila X 2 hitung> X 2 tabel maka, H 0 ditolak dan H 1 diterima, sehingga dilanjutkan ke langkah nomor 4. Apabila X 2 hitung< X 2 tabel maka, H 0 diterima dan H 1 ditolak, sehingga kategori yang mempunyai X 2 terkecil digabungkan menjadi sebuah kategori tunggal dan kemudian dilanjutkan ke langkah nomor Apabila terdapat kategori gabungan yang memiliki 3 kategori atau lebih, dilakukan pengujian untuk melihat apakah suatu kategori variabel independen seharusnya dipisah atau tidak. Jika didapat nilai chi-square yang signifikan pisahkan dengan kategori yang lainya. Jika lebih dari satu kategori untuk dipisah, pemisahan dilakukan pada kategori yang memiliki chi-square tertinggi. Kemudian kembali ke langkah nomor Penghitungan p-value terkoreksi Bonferroni berdasarkan tabel yang telah digabung. b. Pemisahan (Splitting) Tahap pemisahan memilih variabel independen yang mana yang akan digunakan sebagai split node (pemisah node) yang terbaik. Pemilihan dikerjakan dengan membandingkan p-value (dari tahap merging) pada setiap variabel independen. Pemisahan dilakukan dengan pemilihan variabel independen yang memiliki p-value terkecil (paling signifikan) yang akan digunakan split node. Jika tidak ada variabel independen dengan nilai p-value yang signifikan, tidak dilakukan split dan node ditentukan sebagai terminal node (node akhir). B-166

3 c. Penghentian (Stopping) Tahap penghentian dilakukan apabila tidak ada lagi variabel independen yang signifikan, tercapainya batas nilai maksimum pohon dari spesifikasi dan ukuran dari child node kurang dari nilai ukuran child node minimum spesifikasi. 3. Interpretasi diagram pohon yang terbentuk Diagram pohon CHAID yang terbentuk menunjukkan pembagian segmen pasar konsumen susu DAU Fresh Milk berdasarkan variabel yang signifikan mempengaruhi tingkat konsumsi susu. Semakin banyak variabel yang signifikan mempengaruhi tingkat konsumsi susu maka semakin banyak segmen yang terbentuk. Analisis Multidimensional Scalling (MDS) Analisis MDS yang dilakukan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu analisis persepsi konsumen untuk susu DAU Fresh Milk dan analisis positioning susu DAU Fresh Milk dan tiga merk pesaing yang lain. Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis MDS yaitu: a. Formulasi permasalahan MDS yaitu menentukan analisis persepsi konsumen terhadap susu DAU Fresh Milk dengan menggunakan sepuluh variabel dan menentukan posisi persaingan susu DAU Fresh Milk dengan tiga merk susu lain yaitu K, NM dan N berdasarkan sepuluh variabel tersebut. b. Penentuan bentuk data input yang diperoleh dari responden yang berhubungan dengan persepsi konsumen. Pengambilan data dapat dilakukan dengan cara pendekatan tidak langsung yaitu pendekatan berbasis atribut dimana mengharuskan responden menilai merk berdasarkan atribut yang sudah diidentifikasi menggunakan skala Likert. c. Pemilihan sebuah prosedur yaitu metrik. Prosedur metrik yaitu diasumsikan bahwa data input merupakan data interval yang menghasilkan output metrik. d. Penentuan jumlah dimensi untuk spatial map yaitu kesesuaian sebuah solusi MDS diukur berdasarkan ukuran stress. Stress adalah ukuran lack of fit, semakin besar nilai stress maka semakin tingginya lack of fit. e. Pemberian label sumbu-sumbu yang ada dan mengintrepretasikan konfigurasi yang dihasilkan. Kondisi tertentu, sebuah dimensi dapat mewakili lebih dari satu atribut. f. Penilaian kualitas dari hasil yang diperoleh melalui R-square dan stress. R-square merupakan indeks korelasi kuadrat yang mengukur seberapa baik model MDS sesuai dengan input data. Bisa juga dianggap sebagai tolak ukur untuk mengetahui seberapa besar efektifitas model MDS dalam mengolah data mentah dianalisa dengan model ini. Sebagai patokan nilai 0,60 atau lebih dianggap telah cukup. Semakin tinggi R-square berarti semakin layak. Nilai stress juga mengidentifikasi kualitas penyelesaian MDS. R-square digunakan untuk mengetahui goodness-of fit (kecocokan), sedangkan stress untuk mengukur badness of fit atau proporsi varian penskalaan data skor optimal. Hasil analisis MDS adalah peta yang akan menjelaskan posisi masing-masing merk susu pasteurisasi beserta atribut pada tiap variabel berdasarkan persepsi konsumen. HASIL DAN PEMBAHASAN Produk susu pasteurisasi KUD DAU yang diberi merk jual yaitu DAU Fresh Milk tersedia dalam kemasan gelas dan botoldengan beberapa pilihan rasa yaitu coklat, strowberry, mocca, melon, durian dan original. Susu kemasan gelas dijual dengan harga Rp 2.500,- per gelas, sedangkan untuk kemasan botol Rp 7.000,- untuk kemasan 600 ml dan Rp ,- untuk kemasan 1000 ml. Harga susu pasteurisasi DAU Fresh Milk sama untuk semua pilihan rasa yang ada.kud DAU memiliki sebuah minimarket sebagai tempat pemasaran susu DAU Fresh Milk. Pemasaran susu hanya terbatas di daerah Kecamatan Dau karena KUD DAU tidak memiliki outlet lain di wilayah Malang, sehingga konsumen yang ingin membeli susu harus datang langsung ke KUD DAU. Berdasarkan faktor demografis dan geografis, karakteristik responden dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 1. Hasil menunjukkan bahwa konsumen susu DAU Fresh Milk adalah ratarata berjenis kelamin perempuan sebesar 53,75%. Menurut Kartajaya (2010), perempuan memiliki karakeristik lebih mudah menerima rekomendasi dan memberikan rekomendasi kepada orang- B-167

4 orang disekitarnya. Hal ini termasuk dalam rekomendasi sebuah produk minuman seperti susu. Sebesar 60% adalah berusia tahun, 56,25% adalah pelajar/mahasiswa, 38,75% memiliki pendapatan per bulan >Rp ,- sampai Rp ,-. Hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen susu DAU Fresh Milk adalah remaja berusia yang berprofesi sebagai pelajar/mahasiswa dan memiliki pendapatan sebesar >Rp ,- sampai Rp ,- per bulan. Menurut Kasali (1998), usia tahun merupakan masa transisi dimana seseorang masih memiliki penghasilan yang rendah dan sebagian besar penghasilan digunakan untuk konsumsi yaitu makanan dan hiburan. Tabel 1. Karakteristik Responden No Indikator Item % 1 Jenis kelamin Laki-laki Perempuan ,25 53,75 2 Usia tahun tahun tahun tahun tahun ,00 17,50 13,75 3,75 5,00 3 Pendidikan SMP/Sederajat SMA/Sederajat Diploma Sarjana 4 Pekerjaan Pelajar/Mahasiswa Pegawai Negeri Pegawai Swasta Wiraswasta Ibu Rumah Tangga 5 Pendapatan Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Tempat Tinggal Sumber : Data Primer Diolah (2015) Kabupaten Malang Kota Malang Kota Batu Lainnya (Pasuruan, Surabaya dan Semarang) ,50 20,00 3,75 73,75 56,25 8,75 21,25 8,75 5,00 33,75 38,75 23,75 3,75 53,75 38,75 2,50 5,00 Konsumen susu KUD DAU sebesar 73,75% memiliki latar belakang pendidikan sarjana (S1/S2/S3). Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata konsumen susu berpendidikan tinggi. Menurut Mukarromah et al. (2013), tingkat pendidikan seseorang menunjukkan tingkat pengetahuan dan wawasan yang dimiliki. Konsumen susu DAU Fresh Milk sebagian besar adalah berpendidikan sarjana yang memiliki pengetahuan akan manfaat baik dari susu. Selain itu sebesar 53,75% bertempat tinggal di Kabupaten Malang. Hal ini menunjukkan bahwakonsumen paling banyak berasal dari lingkungan sekitar KUD. Menurut Istijanto (2005), salah satu faktor konsumen yang mempengaruhi perbedaan pembelian adalah faktor geografis. Faktor geografis tersebut yaitu tempat tinggal konsumen. Hasil pengujian validitas didapatkan hasil bahwa seluruh indikator dinyatakan valid yang ditandai dengan **(signifikan pada 0.01) dan *(signifikan pada 0.05). Pada pengujian reliabilitas, diperoleh nilai Cronbach s Alpha sebesar 0.766>0.6, maka seluruh indikator dinyatakan reliabel. Analisis CHAID diawali dengan melakukan uji chi-square dilakukan untuk mengetahui nilai pearson chi-square dan p-value untuk masing-masing variabel independen yang digunakan. Hasil uji chi-square disajikan pada Tabel 2. B-168

5 Tabel 2.P-value dan Chi-square Variabel Independen Segmentasi Pasar No Variabel Pearson Chi-Square P-Value 1 Jenis Kelamin (X1) 0,821 0,365 2 Usia (X2) 5,408 0,248 3 Pendidikan (X3) 10,817 0,013 4 Pekerjaan (X4) 3,415 0,491 5 Pendapatan (X5) 0,859 0,835 6 Tempat Tinggal (X6) 16,358 0,001 Sumber : Data Primer Diolah (2015) Berdasarkan hasil uji chi-square menunjukkan bahwa hanya variabel independen tempat tinggal (X6) dan Pendidikan (X3) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat konsumsi susu. Dengan p-value 0,001 < α (0,05) Variabel independen dapat dikatakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel (Marlena et al., 2013). Dibandingkan dengan analisis segmentasi yang lain, CHAID merupakan analisis yang dalam pengelompokannya mempertimbangkan ada tidaknya hubungan yang signifikan antara variabel independen dan dependennya. Tahap pemisahan dilakukan menggunakan variabel independen yang paling berpengaruh signifikan (X6) (Soman et al., 2006). Semakin banyak tingkat kedalaman yang dihasilkan maka segmen yang terbentuk akan lebih spesifik. Diagram pohon CHAID membagi konsumen susu DAU Fresh Milk berdasarkan Tempat Tinggal (X6). Seperti yang digambarkan pada Gambar 1. Tempat tinggal menjadi variabel independen yang paling berpengaruh terhadap tingkat konsumsi susu per bulan. Nilai p-value dan chi-square untuk tempat tinggal adalah 0,000 dan 16,271. Daerah geografis termasuk ke dalam faktor budaya yang menjadi salah satu faktor utama dalam mempengaruhi perilaku pembelian. Faktor lain yang mempengaruhi adalah kemudahan konsumen dalam memperoleh produk menjadi sangat penting dalam bauran pemasaran (Furaiji et al., 2012). Gambar 1. Diagram Pohon Klasifikasi CHAID Lima variabel yang tidak digunakan dalam membagi segmen pada diagram pohon CHAID adalah jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan. Hal ini karena nilai chi-square untuk masing-masing variabel tersebut pada tahap pemisahan (splitting) pertama lebih kecil dari variabel tempat tinggal dan nilai p-value yang lebih besar. Hal ini ditunjukkan oleh Tabel 2. Variabel pendapatan memiliki p-value< 0,05 yang menunjukkan variabel ini berpengaruh signifikan membagi segmen namun tempat tinggal memiliki p-value terkecil sehingga menjadi B-169

6 variabel independen terbaik pada tahap pemisahan pertama. Tahap penghentian terjadi pada kedalaman (depth) pertama karena sudah tidak ada variabel yang signifikan membagi pada pemisahan kedua. Hasil pembagian konsumen susu DAU Fresh Milk berdasarkan diagram pohon CHAID disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Segmentasi Konsumen Susu DAU Fresh Milk Segmen Karakteristik A Konsumen yang bertempat tinggal di Kota Malang dan lainya yaitu Kota Semarang, Kota Surabaya dan Kota Pasuruan B Konsumen yang bertempat tinggal di Kabupaten Malang dan Kota Batu Sumber : Data Primer Diolah (2015) Pada penelitian ini KUD menargetkan konsumen yang membeli susu lebih dari satu susu pasteurisasi kemasan gelas per minggu. Menurut Subroto (2008), konsumen yang mengkonsumsi susu 2-3 gelas per minggu akan mendapatkan manfaat yang optimal tanpa efek samping. Hasil diagram pohon CHAID menunjukkan bahwa segmen B memenuhi kriteria untuk menjadi segmen yang dibidik untuk meningkatkan penjualan susu DAU Fresh Milk. Segmen B merupakan responden yang bertempat tinggal di Kabupaten Malang dan Kota Batu dengan jumlah anggota segmen yaitu 45 reponden atau 56,2%. Sebesar 57,8% atau 29 responden dengan tingkat konsumsi rendah dan 42,2 % (16 responden) dengan tingkat konsumsi tinggi. Segmen A tidak dapat dijadikan segmen bidikan karena sebesar 97,1% (34 responden) memiliki tingkat konsumsi rendah dan 2,9% (satu responden) dengan tingkat konsumsi tinggi. Menurut Yamin dan Kurniawan (2014), banyaknya segmen yang menjadi target pasar dapat diilihat pada tabel Gains for Nodes pada kolom indeks. Indeks node yang memiliki nilai lebih dari 100% merupakan node dimana segmen potensial berada. Node 2 merupakan letak segmen potensial karena memiliki nilai indeks besar yaitu 168,9%. Uji kebaikan model dapat dilihat dari tabel Risk. Estimasi menunjukkan nilai 0,25 yaitu terdapat 25% risiko bahwa model akan salah mengklasifikasi status konsumen rendah dan tinggi. Semakin kecil nilai estimasi maka model semakin baik. Analisis persepsi konsumen untuk kedua segmen yang terbentuk yakni A dan B disajikan dalam peta persepsi MDS Gambar 2 dan 3. Didapatkan hasil analisis MDS yang berbeda untuk segmen A dan B dalam persepsi konsumen. Variabel-variabel yang terletak pada kuadran I memiliki nilai positif dari kedua dimensi, sehingga dapat dikatakan menjadi variabel yang menjadi keunggulan produk susu DAU Fresh Milk dan paling mempengaruhi persepsi konsumen menurut segmen A dan B. Segmen A dan B memiliki pendapat sama atas variabel kepraktisan kemasan yaitu menjadi keunggulan susu. Perbedaan persepsi terjadi pada empat variabel yang lain. Segmen A menganggap variabel yang menjadi keunggulan adalah variasi rasa dan warna sedangkan segmen B adalah variasi ukuran kemasan dan volume. Menurut Oraman et al., (2011) variabel yang memiliki koordinat paling positif merupakan faktor yang paling penting dalam mempengaruhi persepsi konsumen. Variabel-variabel yang terletak pada kuadran II yaitu X1_A dan X1_B (rasa), X2_B (variasi rasa), X3_B (warna), X4_A (variasi ukuran kemasan), X5_A (volume), X8_A dan X8_B (harga). Kedua segmen memiliki pendapat yang sama yaitu pada variabel rasa dan harga produk. Perbedaan persepsi terjadi empat variabel yang lain yaitu segmen A cenderung pada variasi ukuran kemasan dan volume serta segmen B cenderung pada variasi rasa dan warna. Variabel yang terletak pada kuadran II juga harus mendapatkan perhatian untuk dikembangkan agar dapat menjadi keunggulan produk. B-170

7 Gambar 2. Peta Persepsi Segmen A Gambar 3. Peta Persepsi Segmen B Variabel-variabel yang berada pada kuadran III yaitu X9_A dan X9_B (ketenaran merk ) serta X10_B (kemudahan memperoleh produk). Variabel yang terletak pada kuadran ini merupakan variabel yang menjadi kelemahan susu DAU Fresh Milk karena pada kedua dimensi memiliki nilai negatif. Segmen A dan B memiliki pendapat yang sama bahwa ketenaran merk menjadi variabel kelemahan susu. Masyarakat kurang mengenal susu DAU Fresh Milk karena promosi yang dilakukan kurang. Promosi yang dilakukan KUD DAU hanya sebatas mengikuti pameran dan menghadiri undangan Dinas Perindustrian. KUD DAU pernah melakukan promosi melalui iklan di salah satu stasiun TV di di Jawa Timur namun dianggap tidak banyak membantu tingkat penjualan. Menurut Syaputri (2015), merk merupakan merupakan salah satu elemen penting yang mempengaruhi keberhasilan pemasaran. Produk yang memiliki kelemahan pada merk harus melakukan pengembangan strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan. Segmen B juga menganggap kemudahan memperoleh produk menjadi variabel kelemahan susu. Hal ini karena susu DAU Fresh Milk hanya dijual di minimarket yang dimiliki oleh KUD DAU, sehingga konsumen harus datang langsung apabila ingin membeli susu. Tempat tinggal konsumen yang tidak selalu berasal dari daerah sekitar Kecamatan Dau menyebabkan kemudahan memperoleh produk menjadi penting. Menurut Istijanto (2005), tempat tinggal konsumen merupakan faktor geografis yang menentukan perilaku pembelian konsumen. Variabel-variabel yang terletak pada kuadran IV yaitu X6_A dan X6_B (desain kemasan) dan X10_A (kemudahan memperoleh produk). Kedua segmen memiliki pendapat yang sama bahwa desain kemasan cenderung pada dimensi 2 sehingga dapat digunakan untuk menamai dimensi 2. Selain itu juga perlu adanya pengembangan pada desain kemasan karena hanya B-171

8 memiliki nilai positif pada salah satu dimensi. Menurut Simamora (2001), salah satu fungsi kemasan adalah untuk mempromosikan produk kepada konsumen. Daya tarik suatu produk akan menarik apabila memiliki desain yang menarik. Segmen A beranggapan bahwa kemudahan memperoleh produk juga perlu dikembangkan karena hanya memiliki nilai positif pada salah satu dimensi. Nilai stress yang didapatkan untuk segmen A dan B secara berturut-turut yaitu 0,11986 (11,99%) dan 0,15938 (15,94%). Dibandingkan dengan tabel stress Kruskal maka hasil termasuk goodness of fit model fair (cukup) karena nilai di bawah 20%. Nilai RSQ yang didapatkan untuk segmen A dan B berturut-turut yaitu sebesar dan Hasil ini menunjukkan model layak karena nilai mendekati satu yaitu terdapat korelasi yang besar antara data dan peta persepsi. Menurut Yunarwanto et al. (2010), nilai RSQ (R 2 ) menunjukkan fit model. Semakin besar nilai index of fit maka model dikatakan semakin layak. Analisis MDS juga digunakan untuk mengetahui posisi persaingan susu DAU Fresh Milk dengan tiga merk susu pesaing uberdasarkan analisis persepsi konsumen. Ketiga merk susu tersebut adalah K, NM dan N. Ketiganya adalah merk susu pasteurisasi yang paling mudah ditemukan di wilayah sekitar Malang termasuk di Kecamatan Dau sebagai daerah pemasaran KUD DAU. Analisis posisi persaingan keempat merk susu pasteurisasi dilakukan dengan menggunakan Peta persepsi positioning MDS digambarkan pada Gambar 5. Hasil menunjukkan bahwa pesaing terkuat susu DAU Fresh Milk menurut konsumen KUD DAU adalah NM karena terletak pada kuadran I. Variabel-variabel yang menjadi keunggulan merk ini adalah X6 (desain kemasan), X9 (ketenaran merk) dan X10 (kemudahan memperoleh). Hal ini membuktikan bahwa susu DAU Fresh Milk kalah bersaing dengan NM dalam ketiga variabel tersebut. Kemasan susu DAU Fresh Milk dianggap lebih sederhana dibandingkan NM. Menurut Simamora (2001), salah satu fungsi kemasan adalah mempromosikan produk kepada konsumen. Daya tarik suatu produk akan menarik apabila memiliki desain kemasan yang menarik. Gambar 5 Peta Positioning MDS Susu DAU Fresh Milk juga lemah dalam hal ketenaran merk dan kemudahan memperoleh. Kenyataanya konsumen hanya bisa membeli produk langsung ke KUD DAU yang letaknya kurang strategis apabila dibandingkan pemasaran NM yang terletak di pusat wisata alun-alun kota Batu. Selain itu KUD DAU Malang hanya memiliki satu distributor untuk memasarkan susu pasteurisasi DAU Fresh Milk sehingga merknya kurang dikenal masyarakat. Merk merupakan ringkasan dari seluruh bentuk objek pemasaran. Terlepas dari ketenaran sebuah merk, yang menjadi fokus penekanan adalah sebagian besar komunikasi pemasaran terjadi pada tingkat merk. Kurangnya ketenaran merk akan mempengaruhi keberhasilan pemasaran (Shimp, 2003). B-172

9 Hasil peta posisi persaingan dapat disimpulkan bahwa NM sebagai market leader (pemimpin pasar) dan tiga merk lain yaitu DAU Fresh Milk, K dan N sebagai market challenger (penantang pasar) dalam persaingan produk susu pasteurisasi di wilayah Malang. Persaingan ketat terjadi antara market challenger karena berada pada kuadran yang sama yaitu kuadran II. KUD DAU harus memikirkan kembali bagaimana pengembangan strategi pemasaran sebagai penantang pasar agar dapat bertahan di persaingan pasar. Perusahaan yang berperan sebagai penantang pasar melakukan usaha yang gencar merebut bagian pasar serta menggunakansumber daya yang lebih kecil dan lebih baik. Satu langkah awal yang harus dilakukan adalah menetapkan sasaran strategis jelas dan dapat dicapai (Hutagalung, 2007). Nilai stress yang didapatkan 0,190 (19%) dibandingkan dengan tabel stress Kruskal maka hasil segmen A termasuk goodness of fit model fair (cukup) karena nilai pada dibawah 20%. Nilai RSQ yang didapatkan adalah 0,969 (96,9%). Hasil ini menunjukkan model layak karena terdapat korelasi yang besar antara data dan peta persepsi. KESIMPULAN Berdasarkan analisis CHAID yang dilakukan didapatkan dua segmen yang terbentuk untuk konsumen susu pasteurisasi DAU Fresh Milk. Segmen yang terbentuk dibagi berdasarkan variabel independen yang paling signifikan yaitu tempat tinggal. Segmen A merupakan konsumen yang tinggal di Kota Malang dan lainnya (Pasuruan, Surabaya dan Semarang) dengan 43,75% responden. Segmen B merupakan konsumen yang tinggal di Kabupaten Malang dan Kota Batu dengan 56,25% responden. Segmen B merupakan segmen potensial karena memiliki nilai indeks 168,9%. Berdasarkan analisis MDS untuk persepsi konsumen segmen A dan B variabel kekuatan susu DAU Fresh Milk adalah kepraktisan kemasan dan kelemahannya adalah ketenaran merk. Berdasarkan analisis posisi persaingan pada konsumen susu DAU Fresh Milk, pesaing terkuat adalah NM karena terletak pada kuadran I. Produk ini unggul dalam tiga variabel yaitu desain kemasan, ketenaran merk dan kemudahan memperoleh. DAU Fresh Milk bersaing ketat dengan K dan N pada kuadran II dan sebagai market challenger. DAFTAR PUSTAKA Furaiji, F, Latuszynska, M and Mawrzyniak, A An Empirial Study of Factors Influencing Consumer Behavior in The Electric Appliances Market. Contemporary Economics. 6(3): Hutagalung, I Product Quality and Competitive Strategy. Jurnal Komunikologi. 4(1):1-8. Istijanto Aplikasi Praktis Riset Pemasaran. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Kartajaya, H Marketting Klasik Indonesia. PT Mizan Pustaka. Bandung. Kasali, R Membidik Pasar Indonesia : Segmentasi, Targetting dan Positioning. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Kuntjoroadi, W dan Safitri, N Analisis Strategis Bersaing dalam Penerbangan Usaha Komersial. Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi. 16(1) : Marlena, N, Haeruddin dan Sifriyani Analisis CHAID (Chi-Squared Automatic Interaction Detection) untuk Segmentasi Pasar (Studi Kasus Bank Mega Syariah Kantor Cabang Loa Janan Samarinda. Jurnal Eksponensial. 4(2): Mukkaromah, C, Hartono, B dan Nugroho, BA Consumer Behavior of Purchase is Decission Fresh Dairy Milk Story (Case Study Milk Story Semeru Street No 70 Malang). Skripsi. Fakultas Peternakan. Universitas Brawijaya. Malang. Nasution, RA., Aprianingsih, A. dan Handayani, FA Peta Persepsi Multi Atribut dari Penyedia Jasa Transportasi menuju Bandara Soekarno Hatta di Kota Bandung. Jurnal Manajemen Teknologi. 7(2): B-173

10 Oraman, Y, Unakitan, G, Yilmaz, E, and Basaran, B Analysis of the Factors Affecting Consumer s Some Traditional Food Product Preferences by Multidimensional Scaling Method. Journal of Tekirdag Agricultural Faculty. 8(1) : Rizki, DA, Munandar, JM dan Andrianto, MS Analisis Persepsi Konsumen dan Strategi Pemasaran Beras Analog (Analog rice). Jurnal Manajemen dan Organisasi. 4(2) : Shimp, TA Periklanan dan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Terpadu. Erlangga. Jakarta. Simamora, B Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Soman, KP, Diwakar, S and Ajay, V Data Mining : Theory and Practice. PHI Learning Pvt. Ltd. New Delhi. Subroto, MA Real Food True Health Makanan Sehat untuk Hidup Lebih Sehat. Agromedia Pustaka. Jakarta. Syaputri, R. Pengaruh Kemasan, Merek dan Harga terhadap Loyalitas Konsumen pada UKM Keripik Singkong Sulis di Samarinda. Jurnal Ilmu Admisnistrasi Bisnis. 3(1): Yamin, S dan Kurniawan, H Spss Complete Edisi 2. Salemba Infotek. Jakarta Yunarwanto, D, Yuniarinto, A dan Mustajab, M Analisis Posisi Persaingan Operator Telepon Seluler berdasarkan Persepsi Konsumen di Kota Malang. Wacana. 13(1): B-174

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Klasifikasi Klasifikasi merupakan proses untuk menemukan model atau fungsi yang menjelaskan atau membedakan konsep atau kelas data, dengan tujuan untuk

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Dalam memahami pelajaran di sekolah siswa mungkin saja mengalami kesulitan dalam memahaminya. Hal ini dapat dikarenakan metode pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE CHI-SQUARED AUTOMATIC INTERACTION DETECTION

BAB III METODE CHI-SQUARED AUTOMATIC INTERACTION DETECTION BAB III METODE CHI-SQUARED AUTOMATIC INTERACTION DETECTION 3.1 Analisis CHAID Metode CHAID pertama kali diperkenalkan G. V. Kass 1980, metode CHAID merupakan teknik yang lebih awal dikenal sebagai Automatic

Lebih terperinci

ANALISIS POSITIONING KERIPIK KENTANG DENGAN PENDEKATAN METODE MULTI DIMENSIONAL SCALLING DI KOTA BATU

ANALISIS POSITIONING KERIPIK KENTANG DENGAN PENDEKATAN METODE MULTI DIMENSIONAL SCALLING DI KOTA BATU 98 Analisa Positioning Keripik..(.Siti Asmaul, dkk) ANALISIS POSITIONING KERIPIK KENTANG DENGAN PENDEKATAN METODE MULTI DIMENSIONAL SCALLING DI KOTA BATU Siti Asmaul Mustaniroh (1), Aunur Rofiq Mulyarto

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini memakai metode survei, yaitu dengan cara menyebarkan pertanyaan tertulis

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan

BAB IV METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis dan Ruang Lingkup Penelitian 4.1.1 Jenis penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian melalui

Lebih terperinci

METODELOGI PENELITIAN

METODELOGI PENELITIAN 17 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perusahaan memiliki strategi tertentu untuk memenangkan persaingan dalam pasar HP yang mereka hadapi. Persaingan yang ketat membuat perusahaan HP harus

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Untuk mengetahui keinginan konsumen akan minuman kesehatan, kepuasan konsumen merupakan salah satu faktor terpenting yang harus diperhatikan oleh perusahaan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek dan Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah smartphone Samsung. Samsung merupakan salah satu produk smartphone

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pabrik kecap THG merupakan sebuah industri rumah tangga yang memproduksi kecap manis yang terletak di Kota Kudus sejak tahun 1930. Dalam penjualan produknya, pabrik kecap THG mengalami penurunan

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PEMANFAATAN TELEVISI UNTUK MENINGKATKAN PORTFOLIO AGROINDUSTRI: KASUS IKLAN-TV PRODUK MINUTE MAID PULPY ORANGE

EFEKTIFITAS PEMANFAATAN TELEVISI UNTUK MENINGKATKAN PORTFOLIO AGROINDUSTRI: KASUS IKLAN-TV PRODUK MINUTE MAID PULPY ORANGE EFEKTIFITAS PEMANFAATAN TELEVISI UNTUK MENINGKATKAN PORTFOLIO AGROINDUSTRI: KASUS IKLAN-TV PRODUK MINUTE MAID PULPY ORANGE Febby A. Kemalasari, Tatiek K. Andajani, Soekartawi Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan penjualan produk yang beraneka macam tersebut dan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan penjualan produk yang beraneka macam tersebut dan pelayanan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Swalayan merupakan salah satu sarana pemasaran produk perusahaan. Kegiatan pemasaran yang dilakukan swalayan yaitu dengan menyediakan beraneka macam jenis produk

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR ISI DAFTAR ISI....iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 6 1.3 Tujuan Penelitian... 9 1.4 Manfaat Penelitian... 9 1.5

Lebih terperinci

ANALISIS WAKTU KELULUSAN MAHASISWA DENGAN METODE CHAID (STUDI KASUS: FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA)

ANALISIS WAKTU KELULUSAN MAHASISWA DENGAN METODE CHAID (STUDI KASUS: FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA) ANALISIS WAKTU KELULUSAN MAHASISWA DENGAN METODE CHAID (STUDI KASUS: FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA) IDA AYU SRI PADMINI 1, NI LUH PUTU SUCIPTAWATI 2, MADE SUSILAWATI 3 1,2,3, Jurusan Matematika, Fakultas MIPA,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Validitas Untuk mengetahui tingkat validitas dari setiap pernyataan dalam kuisioner, digunakan rumus korelasi product

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 27 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Maraknya persaingan industri sampo di Indonesia, membuat perusahaan berlomba-lomba untuk mempromosikan produknya dengan melakukan berbagai kegiatan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1 1 BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakterisitik Responden Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar sebanyak 100 orang yang penulis temui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan tidak boleh menganggap hal ini menjadi ketakutan, tetapi akan lebih

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan tidak boleh menganggap hal ini menjadi ketakutan, tetapi akan lebih 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan merupakan suatu hal yang biasa terjadi di dalam dunia bisnis. Perusahaan tidak boleh menganggap hal ini menjadi ketakutan, tetapi akan lebih baik

Lebih terperinci

ANALISIS POSITIONING NOTEBOOK ACER BERDASARKAN PERSEPSIAN KONSUMEN ABSTRAK

ANALISIS POSITIONING NOTEBOOK ACER BERDASARKAN PERSEPSIAN KONSUMEN ABSTRAK ANALISIS POSITIONING NOTEBOOK ACER BERDASARKAN PERSEPSIAN KONSUMEN gautama_adhy@yahoo.com ABSTRAK Judul skripsi ini adalah Analisis Positioning Notebook Acer Berdasarkan Persepsian Konsumen.Tujuan dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada konsumen Indomaret Point Pandanaran di kota Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Objek Penelitian Penelitian berlokasi di lingkungan Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanuddin, Makassar dan obyek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

A. Kerangka Pemikiran Restoran fast food yang banyak bermunculan di kota Bogor saat ini memicu persaingan antar restoran fast food tersebut di kota

A. Kerangka Pemikiran Restoran fast food yang banyak bermunculan di kota Bogor saat ini memicu persaingan antar restoran fast food tersebut di kota III. METODOLOGI A. Kerangka Pemikiran Restoran fast food yang banyak bermunculan di kota Bogor saat ini memicu persaingan antar restoran fast food tersebut di kota Bogor. Tiap perusahaan akan mengunggulkan

Lebih terperinci

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data 47 Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data Bab ini berisi pengumpulan data dan hasil pengolahan data yang dilakukan berdasarkan metodologi yang telah disusun pada Bab 3. 4.1. Data Umum Perusahaan Data yang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui respon dari para konsumen terhadap

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui respon dari para konsumen terhadap BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui respon dari para konsumen terhadap produk PT.Warna Mardhika. Respon tersebut diketahui dengan menggunakan alat bantu kuesioner yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 36 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Menurut Alkatiri (2005: 67) penelitian deskriptif analitis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang diteliti. Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. yang diteliti. Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan 9 III. METODE PENELITIAN A. Teknik Pengumpulan Data Riset atau penelitian merupakan aktivitas ilmiah yang sistematis, terarah, dan bertujuan. Maka data atau informasi yang dikumpulkan relevan dengan persoalan

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK KENTANG (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu) ABSTRAK

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK KENTANG (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu) ABSTRAK PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK KENTANG (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu) Nur Amalia Ma rufah 1, Panji Deoranto 2, Rizky Luthfian Ramadhan Silalahi 2* 1 Alumni,

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di beberapa lokasi di wilayah Bogor dan Depok yakni di kampung Babakan Ciluar, Pancoran Mas, Kompleks PELNI Depok, Polresta Bogor,

Lebih terperinci

Pendekatan Segmentasi Pasar Pasar Sasaran Persepsi Faktor-Faktor Dalam Persepsi

Pendekatan Segmentasi Pasar Pasar Sasaran Persepsi Faktor-Faktor Dalam Persepsi ABSTRAK Cafe merupakan usaha bisnis yang bergerak dalam bidang campuran produk dan jasa, selain menawarkan produk makanan/minuman yang mereka buat, juga menawarkan jasa berupa pelayanannya. Penelitian

Lebih terperinci

Klasifikasi Variabel Penentu Kelulusan Mahasiswa FMIPA Unpatti Menggunakan Metode CHAID

Klasifikasi Variabel Penentu Kelulusan Mahasiswa FMIPA Unpatti Menggunakan Metode CHAID Statistika, Vol. 15 No. 1, 1 6 Mei 2015 Klasifikasi Variabel Penentu Kelulusan Mahasiswa FMIPA Unpatti Menggunakan Metode CHAID Ferry kondo lembang 1, Meiga Fendjalang 2 1,2Jurusan Matematika Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. UMB (perceptual positioning map). Sedangkan deskritif kualitatif digunakan

BAB IV METODE PENELITIAN. UMB (perceptual positioning map). Sedangkan deskritif kualitatif digunakan 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Menggunakan metode deskritif kuantitatif untuk menganalisa persepsi calon mahasiswa dalam memposisikan UMB terhadap kompetitornya yang nantinya akan digambarkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang penulis berhasil dikumpulkan kemudian akan diolah dengan metode regresi linier berganda untuk menguji pengaruh variabel independen yaitu persepsi kualitas

Lebih terperinci

Holland Bakery merupakan salah satu pelopor dalam usaha modern bakery yang. dikenal dengan Holland Bakery. Holland Bakery selalu berusaha untuk

Holland Bakery merupakan salah satu pelopor dalam usaha modern bakery yang. dikenal dengan Holland Bakery. Holland Bakery selalu berusaha untuk IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan (Holland Bakery) Holland Bakery merupakan salah satu pelopor dalam usaha modern bakery yang dikenal dengan Holland Bakery. Holland Bakery selalu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan dua pendekatan yaitu: pendekatan kualitatif yang berupa eksploratif dan pendekatan kuantitatifyang berupa deskriptif.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 25 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Rumah Makan Waroeng Steak & Shake merupakan usaha rumah makan yang sedang berkembang di Kota Bogor. Rumah makan ini baru berdiri pada 25 Mei 2007.

Lebih terperinci

Kata-kata kunci: Positioning, Perceptual Map, Multi Dimensional Scalling (MDS), pengalaman konsumen.

Kata-kata kunci: Positioning, Perceptual Map, Multi Dimensional Scalling (MDS), pengalaman konsumen. ABSTRAK Perkembangan bisnis terutama di Bandung sendiri mengalami peningkatan terutama di sektor jasa restoran dan cafe. Terlihat dari setiap akhir pekan kota Bandung menjadi tujuan objek wisata bagi orang-orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama memasuki abad 21 ini, menuntut setiap perusahaan untuk selalu inovatif dalam mengembangkan usahanya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian di Indonesia akhir-akhir ini telah berkembang dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin banyak berdirinya perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 49 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif. Studi deskriptif merupakan penelitian terhadap fenomena atau populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti harus menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

Lebih terperinci

III. METODOLOGI A. Kerangka Pemikiran

III. METODOLOGI A. Kerangka Pemikiran III. METODOLOGI A. Kerangka Pemikiran Persaingan dunia usaha semakin ketat dewasa ini, hal itu disebabkan semakin banyaknya pelaku usaha baru yang bermunculan dengan berbagai macam inovasi. Hal itu tentunya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teh merupakan minuman yang digemari oleh semua orang dari berbagai tingkatan umur serta dari berbagai kalangan. Kegemaran masayrakat Indonesia meminum teh

Lebih terperinci

Nina Milana 1 dan Abadyo 2 Universitas Negeri Malang

Nina Milana 1 dan Abadyo 2 Universitas Negeri Malang 1 CHAID UNTUK MENGKLASIFIKASI STATUS MAHASISWA SETELAH LULUS PERKULIAHAN (Studi Kasus Pada Alumnus Prodi Matematika. Jurusan Matematika. FMIPA. Universitas Negeri Malang. Tahun 2007-2012) Nina Milana 1

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. petunjuk terhadap variabel-variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan

III. METODE PENELITIAN. petunjuk terhadap variabel-variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan 36 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan pengertian atau definisi yang dijadikan petunjuk terhadap variabel-variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian. Yamaha SS Cabang Kedungmundu Semarang. Kuesioner dibagikan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian. Yamaha SS Cabang Kedungmundu Semarang. Kuesioner dibagikan BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian Penelitian ini menggunakan data hasil penyebaran koesioner kepada 100 orang responden calon konsumen

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus yang menganalisis tanggapan konsumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kudus. Penelitian ini dimulai dari bulan Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus 2013. Berdasarkan jenis masalah

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subyek yang diteliti pada penelitian ini adalah istri (wanita) pada pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan. Istri

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. responden yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. responden yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Diskripsi responden digunakan untuk mengidentifikasi karakteristikkarakteristik responden yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan lama

Lebih terperinci

ABSTRAK KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB 1. PENDAHULUAN

ABSTRAK KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB 1. PENDAHULUAN ABSTRAK Kondisi ekonomi Indonesia yang terpuruk pada tahun-tahun belakangan ini menyebabkan penurunan di segala bidang termasuk bidang industri sepatu. Untuk menghadapi kondisi tersebut diperlukan strategi

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA. subyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah konsumen yang pernah

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA. subyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah konsumen yang pernah BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Gambaran Subyek Penelitian Pembahasan dalam uraian ini adalah tentang gambaran subyek penelitian, dimana subyek penelitian ini menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUASAN PELANGGAN PADA KELAB KEBUGARAN ATLAS SPORT CLUB DI SURABAYA

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUASAN PELANGGAN PADA KELAB KEBUGARAN ATLAS SPORT CLUB DI SURABAYA IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUASAN PELANGGAN PADA KELAB KEBUGARAN ATLAS SPORT CLUB DI SURABAYA Anom Mahendra*, Bobby Oedy Soepangkat**, Sonny Sunaryo** * PT. Kereta Api (persero), e-mail: klukkhan@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penlitian Obyek dalam penelitian ini adalah Paket Internet 3 (Tri). 3 (Tri) merupakan perusahaan layanan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Responden Responden dalam penelitian ini adalah pengguna produk smartphone Sony Xperia di DIY.Spesifikasi pengguna produk dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan untuk melaksanakan riset pemasaran (Malhotra, 2007). Desain penelitian memberikan prosedur untuk

Lebih terperinci

ANALISIS PEMOSISIAN PRODUK SEPATU FUTSAL MERK ADIDAS BERDASARKAN ATRIBUT WILAYAH JABODETABEK BOBY HERMAWAN NPM :

ANALISIS PEMOSISIAN PRODUK SEPATU FUTSAL MERK ADIDAS BERDASARKAN ATRIBUT WILAYAH JABODETABEK BOBY HERMAWAN NPM : ANALISIS PEMOSISIAN PRODUK SEPATU FUTSAL MERK ADIDAS BERDASARKAN ATRIBUT PRODUK DAN HARGA DI WILAYAH JABODETABEK BOBY HERMAWAN NPM : 14209460 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Teknik Pengambilan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian yang berjudul Analisis Konsumsi Beras Merah (Oryza nivara) dengan Pendekatan Theory of Planned Behavior (TPB).

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KUESIONER Kuesioner sebagai alat ukur dalam rangka mengumpulkan data harus mampu menghasilkan data yang valid dan reliabel. Untuk itu dilakukan

Lebih terperinci

Table 4.1. Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin N = 100. Tabel 4.2. Persentase Responden Berdasarkan Usia N = 100

Table 4.1. Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin N = 100. Tabel 4.2. Persentase Responden Berdasarkan Usia N = 100 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai data-data deskriptif yang diperoleh dari responden. Data deskriptif penelitian disajikan agar

Lebih terperinci

Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya, Jl. Veteran Malang Indonesia,

Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya, Jl. Veteran Malang Indonesia, ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING CONSUMERS PURCHASING DECISIONS OF FRESH AND PROCESSED DAIRY PRODUCTS IN KOTA WISATA BATU (The Case Study Depot Susu Ganesha Kota Wisata Batu) Ariani Trisna Murti 1, Hari Dwi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tetap konsisten dipasar, oleh karenanya dituntut untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. tetap konsisten dipasar, oleh karenanya dituntut untuk dapat memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era persaingan, semua pelaku bisnis yang ingin tetap konsisten dipasar, oleh karenanya dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Tuntutan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran KOGUPE SMAN 46 Jakarta merupakan koperasi konsumen di kawasan Jakarta Selatan yang bergerak di bidang usaha pertokoan dan simpan pinjam. Dalam upaya memenuhi

Lebih terperinci

PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP STRATEGI POSITIONING PRODUK PT. MUSTIKA RATU. SUCI AMALIAH 3ea FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN

PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP STRATEGI POSITIONING PRODUK PT. MUSTIKA RATU. SUCI AMALIAH 3ea FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP STRATEGI POSITIONING PRODUK PT. MUSTIKA RATU SUCI AMALIAH 3ea07 14209155 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dengan semakin banyaknya

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN HANDPHONE IPHONE (STUDI KASUS WARGA KELURAHAN KELAPA DUA TANGERANG)

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN HANDPHONE IPHONE (STUDI KASUS WARGA KELURAHAN KELAPA DUA TANGERANG) ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN HANDPHONE IPHONE (STUDI KASUS WARGA KELURAHAN KELAPA DUA TANGERANG) BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1) Handpone bukan hanya sebagai alat komunikasi tetapi telah berkembang menjadi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Data Penelitian dilakukan terhadap kualitas pelayanan pada Warung Makan Gudeg Yu Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAJAR DALAM MEMILIH LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAJAR DALAM MEMILIH LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAJAR DALAM MEMILIH LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA Hartini Prasetyo Wulandari (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IEU Yogyakarta) ABSTRAK Tujuan penelitian ini

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Upaya perusahaan untuk meningkatkan kemajuannya lebih banyak diorientasikan kepada manusia sebagai salah satu sumber daya yang penting bagi perusahaan.

Lebih terperinci

Implementasi Metode Chi-Squared Automatic Interaction Detection pada Klasifikasi Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa FMIPA UNIROW

Implementasi Metode Chi-Squared Automatic Interaction Detection pada Klasifikasi Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa FMIPA UNIROW Implementasi Metode Chi-Squared Automatic Interaction Detection pada Klasifikasi Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa FMIPA UNIROW Kresna Oktafianto Program Studi Matematika FMIPA Universitas Ronggolawe

Lebih terperinci

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only.

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software  For evaluation only. JUDUL : PENGARUH POSITIONING TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN SGM 1 PT. SARI HUSADA Tbk (Studi Kasus pada ADA Swalayan Cabang Siliwangi Semarang) NAMA : DD007_NURDIANA S NIM : DD007

Lebih terperinci

mempengaruhi pembelian impulsif berupa faktor kognitif? 3. Bagaimana faktor celebrity endorser yang terdiri dari kredibilitas, daya tarik,

mempengaruhi pembelian impulsif berupa faktor kognitif? 3. Bagaimana faktor celebrity endorser yang terdiri dari kredibilitas, daya tarik, Pengaruh Celebrity Endorser pada Faktor Afeksi, Faktor Kognitif, Tingkat Pendapatan, Tendensi Belanja, dan Nilai Produk dalam Pembelian Impulsif Nicholas/ Shellyana Junaedi Latar Belakang Masalah Perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 54 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum AQUA merupakan pelopor air minum dalam kemasan di Indonesia yang didirikan tahun 1973. AQUA merupakan produk terkemuka di Indonesia dan memiliki volume penjualan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual English First Bogor adalah lembaga kursus bahasa Inggris yang menggunakan tenaga pengajar penutur asli bahasa Inggris, memiliki jadwal kursus

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data 4.1.1 Data Perusahaan Dari hasil wawancara dengan pihak perusahaan bagian pemasaran, didapatkan data-data baik dari bauran pemasaran maupun tentang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Mulai Studi pendahuluan Studi pustaka Observasi Wawancara Perumusan Masalah Penentuan Tujuan serta Manfaat penelitian Batasan Masalah Penentuan populasi dan jumlah sampel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penentuan Lokasi / Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan di UD Putra Fajar, dipilih secara sengaja (purposive

III. METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penentuan Lokasi / Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan di UD Putra Fajar, dipilih secara sengaja (purposive III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi / Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di UD Putra Fajar, dipilih secara sengaja (purposive sampling) dengan alasan perusahaan tersebut merupakan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengaruhnya terhadap volume penjualan online shop busana muslim pada Shafira

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengaruhnya terhadap volume penjualan online shop busana muslim pada Shafira BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subyek Penelitian Dalam penelitian ini data yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner pada konsumen dalam memahami kualitas

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar

BAB III METODA PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar 27 BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Lingkup Penelitian Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar daerah operasi perusahaan yakni di daerah kampung Sakarum, Nasef, Malabam,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Uraian berikut berisi hasil dari pengujian (try-out) dari kuesioner dalam penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Uraian berikut berisi hasil dari pengujian (try-out) dari kuesioner dalam penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Hasil Pengujian Kuesioner Penelitian Uraian berikut berisi hasil dari pengujian (try-out) dari kuesioner dalam penelitian ini. Pengujian ini meliputi analisis

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN Teori Penelitian Terdahulu Analisis Pendapat Responden menggunakan Multi Atribut Fishbein Atribut-atribut Produk Yang Dipertimbangkan Responden Sikap Responden

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. ini data dari kuesioner) sudah valid dan reliabel. Validitas adalah ketepatan atau

BAB IV ANALISA DATA. ini data dari kuesioner) sudah valid dan reliabel. Validitas adalah ketepatan atau BAB IV ANALISA DATA IV.1. Uji Validitas Validitas dan reliabilitas merupakan poin penting dalam sebuah analisa data. Hal itu dilakukan untuk menguji apakah suatu alat ukur atau instrumen penelitian (dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner diolah menggunakan program SSPS 19 dengan kriteria

BAB IV HASIL PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner diolah menggunakan program SSPS 19 dengan kriteria BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Uji Validitas Hasil perhitungan uji validitas menggunakan data 86 responden dan data yang diperoleh dari kuesioner diolah menggunakan program SSPS 19 dengan kriteria penentuan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOYALITAS NASABAH POLIS ASURANSI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOYALITAS NASABAH POLIS ASURANSI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOYALITAS NASABAH POLIS ASURANSI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE LATAR BELAKANG Pada saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kemajuan yang cukup baik. Hal

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI KARYA ILMIAH Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTERISTIK PENGGUNA GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE COMMUNICATION MENGGUNAKAN METODE CHI-SQUARE AUTOMATIC INTERACTION DETECTION

ANALISIS KARAKTERISTIK PENGGUNA GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE COMMUNICATION MENGGUNAKAN METODE CHI-SQUARE AUTOMATIC INTERACTION DETECTION ANALISIS KARAKTERISTIK PENGGUNA GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE COMMUNICATION MENGGUNAKAN METODE CHI-SQUARE AUTOMATIC INTERACTION DETECTION Naimah Rangkuti 1, Fitria Virgantari, Kurniati Program Studi Matematika

Lebih terperinci

5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data pada penelitian tentang Faktor-

5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data pada penelitian tentang Faktor- 5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data pada penelitian tentang Faktor- Faktor Strategi Bauran Pemasaran Jasa yang Memengaruhi Mahasiswa Memilih Program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan industri membawa dampak bagi kehidupan manusia terutama dunia usaha pada saat ini. Di samping itu banyaknya usaha yang bermunculan baik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian disusun untuk menggambarkan konsep analisis kepuasan pelanggan melalui penilaian harapan dan kenyataan kualitas pelayanan pendidikan

Lebih terperinci

III. METODE PELAKSANAAN

III. METODE PELAKSANAAN III. METODE PELAKSANAAN A. Kerangka Pemikiran Konseptual Kepuasan konsumen ditentukan oleh dua sisi yaitu harapan yang dimiliki konsumen terhadap sebuah produk atau layanan dan kinerja produk atau layanan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan asosiatif. Menurut (Sugiyono2007, p11), penelitian deskriptif

Lebih terperinci

ANALISIS MULTIDIMENSIONAL SCALING ( MDS )

ANALISIS MULTIDIMENSIONAL SCALING ( MDS ) ANALISIS MULTIDIMENSIONAL SCALING ( MDS ) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. yang terdapat pada kuesioner yang disebar. Peneliti menyebarkan kuesioner kebeberapa

BAB 4 HASIL PENELITIAN. yang terdapat pada kuesioner yang disebar. Peneliti menyebarkan kuesioner kebeberapa BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden dapat dilihat melalui data deskriptif tentang responden yang terdapat pada kuesioner yang disebar.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Responden Pada bab IV ini akan menampilkan hasil penelitian yang berupa gambaran umum objek penelitian dan data deskriptif serta menyajikan hasil komputasi

Lebih terperinci

VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR

VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR 6.1. Karakteristik Konsumen Minute Maid Pulpy Orange Karakteristik konsumen pada penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x DAFTAR ISI KATA PENGANTAR....... i DAFTAR ISI......... iii DAFTAR TABEL..... vii DAFTAR GAMBAR..... ix DAFTAR LAMPIRAN...... x I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.... 1 1.2. Perumusan Masalah.... 4 1.3.

Lebih terperinci

3.9 Analisis dan Interpretasi Pengolahan Data Usulan Strategi Pemasaran Kesimpulan dan Saran

3.9 Analisis dan Interpretasi Pengolahan Data Usulan Strategi Pemasaran Kesimpulan dan Saran ABSTRAK A Bakery adalah merupakan perusahaan swasta yang memproduksi berbagai jenis roti. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak perusahaan, penjualan perusahaan ini mengalami penurunan yaitu pada tahun

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Loyalitas konsumen adalah isu yang sangat penting dan menarik bagi mereka yang berkecimpung dalam bidang pemasaran produk ataupun jasa. Loyalitas konsumen merupakan hal yang

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam dalam penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan dari

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan dari III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Pada penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian yang bersifat eksplanasi. Menurut Sugiyono (2013), penelitian eksplanasi adalah

Lebih terperinci