DISTRIBUSI FASILITAS PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DI KOTA GRESIK
|
|
- Inge Sasmita
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) DISTRIBUSI FASILITAS PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DI KOTA GRESIK Panji Anindito, Dr. Ir. Rimadewi Supriharjo, MIP. Program Studi Perencaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya panji.anindito@gmail.com Abstrak Permasalahan pokok dalam rangka pemerataan dan peningkatan akses TK di Kota Gresik adalah kesenjangan distribusi fasilitas pendidikan dasar antar wilayahnya dan kondisi TK yang ada di wilayah studi belum mampu mengakomodasi kebutuhan wilayahnya. Penelitian ini bertujuan merumuskan konsep distribusi fasilitas pendidikan yang mendukung pemerataan dan peningkatan akses TK di Kota Gresik. Teknik analisa dalam penelitian ini dengan menggunakan beberapa teknik analisis, yaitu: cluster analysis, analisis kualitatif deskriptif. Analisa yang dilakukan pertama kali adalah mengidentifikasi tingkat kebutuhan dan tingkat ketersediaan wilayah yang selanjutnya dipakai untuk analisa keseimbangan. Pada Analisa wilayah selanjutnya adalah mengelompokkan 42 wilayah Kelurahan berdasarkan kebutuhan fasilitas menjadi 4 kelompok wilayah, yaitu: wilayah keseimbangan rendah (1 kelurahan), keseimbangan menengah (29 kelurahan), keseimbangan tinggi (1 kelurahan) dan keseimbangan sangat tinggi 11 kelurahan). Konsep ideal distribusi fasilitas pendidikan Taman Kanak-kanak di Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas secara lebih rinci diarahkan pada: dua bagian pokok. Pertama, Penambahan unit TK. Hal ini bertujuan untuk mengakomodasi kebutuhan yang ada di wilayahnya. Penambahan TK sendiri membutuhkan pembangunan total sebanyak 362 unit baru dan juga terdapat 22 unit yang bersifat pemakaian bersama antar Kelurahan. Ke-dua, terdapat 10 kelurahan yang butuh Pengoptimalan Sarana sesuai dengan hasil analisa keseimbangan. Kata Kunci distribusi fasilitas pendidikan, taman kanakkanak, tingkat aksesibilitas, penambahan unit P I. PENDAHULUAN ENDIDIKAN menjadi syarat mutlak yang harus dipenuhi karena ia merupakan faktor determinan bagi suatu bangsa untuk bisa memenangi kompetisi global [1]. Pada kenyataannya kualitas pendidikan di Indonesia sangat memprihatinkan. Peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per kepala yang menunjukkan, bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun, dimana 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke- 105 (1998), dan ke-109 (1999) [2]. Pendidikan perlu dimulai sejak dini, terlebih untuk mengejar ketertinggalan Indonesia memasuki era globalisasi, terutama masalah kualitas sumber daya manusia. Melalui pendidikan usia dini dapat di bangun pilar-pilar sumber daya manusia mampu bersaing dengan sumber daya manusia dari negara lain. Yang menjadi salah satu penyebab dari rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah kurang meratanya kualitas sarana dan prasarana pendidikan [3]. Taman Kanak-Kanak merupakan bentuk pendidikan prasekolah yang menyediakan program pendidikan dini untuk mempersiapkan anak memasuki pendidikan Sekolah Dasar. Namun pada kenyataannya pemerataan untuk fasilitas pendidikan berupa TK ini kerap diabaikan. Pembangunan pendidikan di Kabupaten Gresik terfokus kepada dua hasil yang ingin dicapai yaitu pemerataan kesempatan belajar dan peningkatan kualitas pendidikan. Di Kota Gresik Jumlah lembaga taman kanak-kanak adalah 47 buah, sedangkan untuk penduduk usia 4-6 tahun yang memiliki proporsi untuk masuk TK adalah jiwa [4]. Jika ditinjau dari jumlah perumahan sebagai tempat tinggal dari murid TK proporsi antara kecamatan Gresik dan Kebomas hampir berimbang yaitu 50,6 persen untuk kecamatan Gresik dan 49,4 persen untuk Kecamatan Kebomas sehingga berdasarkan analisis kebutuhan menunjukkan suatu kondisi tidak seimbang yang ditunjukkan oleh jumlah permukiman dengan jumlah unit TK yang ada. Tingkat pelayanan dari Taman Kanak-kanak dari delapan SKP yang ada di dua Kecamatan ini tergolong dalam kategori tingkat pelayanan yang rendah [5]. fakta tersebut, maka dilakukan penelitian guna mengetahui penyesuaian penyediaan fasilitas pendidikan TK yang dapat dilakukan untuk meminimalkan kesenjangan distribusi fasilitas pendidikan TK di masing-masing wilayah di Kota Gresik agar kedepannya dapat direncanakan distribusi fasilitas pendidikan untuk pemerataan fasilitas pendidikan TK di Kota Gresik mengingat usia prasekolah merupakan masa keemasan untuk anak-anak dalam belajar, masa anak berada dalam keadaan yang sangat peka untuk menyerap segala
2 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) informasi yang ada disekitarnya, lingkungan terdekatnya, dan menerima rangsangan-rangsangan dari luar. II. METODE PENELITIAN A. Identifikasi Tingkat Kebutuhan dan Ketersediaan di Masing-Masing Wilayah Kecamatan Untuk menjawab sasaran pertama berupa identifikasi indikator-indikator tingkat kebutuhan TK di masing-masing wilayah kecamatan digunakan pendekatan analisis statistik deskriptif yang mana dalam penelitian ini akan dibandingkan dengan beberapa standar sarana prasarana pendidikan. Penggunaan standar sarana prasarana tersebut dimaksudkan untuk memperoleh gambaran detail tingkat kebutuhan masingmasing wilayah terhadap TK. Teknik analisis statistik deskriptif tersebut menggunakan teknik distribusi relatif untuk menghitung tinggi rendahnya tingkat kebutuhan masingmasing wilayah relatif terhadap wilayah lainnya yang merupakan perhitungan probabilitas. Dari hasil probabilitas tersebut diperoleh ukuran relatif dengan formulasi sebagai berikut: Keterangan: - IK = indeks kebutuhan wilayah terhadap fasilitas pendidikan wilayah I; - KF = kebutuhan fasilitas pendidikan wilayah I; - n = jumlah wilayah keseluruhan Analisis tingkat kebutuhan TK di masing-masing wilayah disesuaikan dengan pendekatan Rawl s Criterion dan analisis deskriptif. Hasil pengolahan data yaitu bernilai antara kurang dari 1 dan lebih dari 1. B. Analisis Kebutuhan Wilayah Terhadap TK dengan Tingkat Ketersediaan TK di Masing-masing WIlayah Analisa Kesimbangan ini dilakukan dengan membandingkan anatara rata-rata indeks yang didapat dari hasil analisakebutuhan wilayah (, Jumlah penduduk usia sekolah, Jumlah penduduk di wilayah bersangkutan, Jarak fasilitas dari permukiman terdekat) dengan rata-rata indeks yang didapat dari hasil analisa ketersediaan wilayah (Daya Tampung dan Sarana Penghubung). Sehingga hasil yang didapat adalah bagaimana ketersediaan wilayah dapat mengatasi kebutuhan yang ada di wilayahnya tersebut. Cara yang diguankan adalah melihat selisih dari indeks ketersediaan dengan indeks kebutuhan. Sehingga menghasilkan nilai yang memiliki arti keseimbangan sudah tercukupi jika > 0 dan berarti ketidakseimbangan jika nilainya < 0. C. Analisis Pengelompokan dan Pemetaan Wilayah Tingkay Wilayah Analisis pada tahap ini menggunakan analisis kluster. Analisis kluster merupakan alat analisis yang digunakan untuk pengelompokan suatu kawasan atau daerah berdasarkan atas karakteristik-karakteristik yang melekat pada masing-masing kelompok (Fotheringham, et.all.: 2007; Hamilton: 2006; Rogerson: 2001). Karakteristik-karakteristik tersebut termasuk didalamnya adalah karakteristik dan kebutuhan wilayah serta tingkat ketersediaan yang menentukan persebaran TK di wilayah penelitian. Dari hasil analisis statistik di atas, selanjutnya dilakukan interpretasi hasil analisa dalam bentuk karakteristik masing-masing kelompok (klaster) TK berdasarkan karakteristik dan kebutuhan wilayah; kondisi dan kualitas fasilitas; serta tingkat aksesibilitas. Selanjutnya, hasil analisa klaster dipetakan dalam bentuk persebaran sekolah secara spasial; kondisi dan kualitas fasilitas TK serta tingkat aksesibilitas TK diwilayah analisis. Pembentukan klaster TK secara spasial menggunakan spatial analysis dengan menggunakan fasilitas bantuan dari beberapa aplikasi Geographics Information System (GIS). D. Intepretasi Hasil Dan Sintesa Perumusan Konsep Distribusi Fasilitas Pendidikan Untuk Mendukung Perluasan Dan Pemerataan Akses Pendidikan TK Metode penelitian yang digunakan untuk merumuskan konsep distribusi fasilitas adalah analissi deskriptif yang berdasar pada dua poin utama yang akan diintepretasi, yaitu: a. Menentukan penambahan unit. Penambahan unit ini bertujuan untuk wilayah analisis dapat mengakomodasi kebutuhan yang ada di wilayahnya. Dengan mempertimbangkan kapasitas daya tampung ideal dengan jumlah penduduk usia 4-6 tahun. b. Pengoptimalan sarana penghubung dan aksesibilitas. Pengoptimalan ini berfungsi untuk mengurangi waktu tempuh untuk menuju TK. Dalam hal ini yang dipertimbangkan adalah kondisi sarana penghubung dengan tingkat aksesibilitas tiap wilayah. III. HASIL DAN DISKUSI A. Identifikasi Tingkat Kebutuhan dan Ketersediaan di Masing-Masing Wilayah Kecamatan Hasil identifikasi tingkat kebutuhan wilayah menunjukkan bahwa Indeks kebutuhan bernilai kurang 1 diartikan sebagai wilayah dengan tingkat kebutuhan relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan wilayah lainnya, nilai indeks kebutuhan dalam satu wilayah yang bernilai lebih dari 1 artinya wilayah yang memiliki tingkat kebutuhan lebih tinggi jika dibandingkan wilayah lainnya, jika nilai indeks kebutuhan wilayah sama dengan 1 artinya kebutuhan wilayah terhadap TK sama dengan wilayah lainnya. Tabel a Hasil Analisa Kebutuhan Analisa Hasil Analisa Kebutuhan Berdasarakan tingkat aksesibilitas Untuk Kelurahan di Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas yang memiliki nilai indeks aksesibilitas paling tinggi adalah Kelurahan Sidomoro dengan nilai indeks aksesibilitas sebesar 473,6. Dan untuk Kelurahan yang memiliki indeks aksesibilitas yang paling rendah adalah Kelurahan Gulomanting dengan indeks sebesar 27,2. Sedangkan di dua Kecamatan ini terdapat tujuh Kelurahan yang memiliki nilai Indeksnya 0 yaitu Kelurahan Ngipik, Tlogobendung, Karangturi, Trate, Kemuteran, Sukodono,
3 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) Tenggulunan. Hal ini dikarenakan ketujuh Kelurahan tersebut tidak memiliki rombel di Kelurahan tersebut. jumlah penduduk untuk kecamatan Gresik yang memiliki tingkat Kebutuhan yang paling tinggi adalah Kelurahan Pulopancikan dengan 42,1 rombel. Sedangkan yang memiliki Kebutuhan paling usia 4-6 rendah adalah Kelurahan Sukorame dengan jumlah rombel tahun sebesar 4,8 rombel. Sedangkan kecamatan Kebomas yang memiliki tingkat Kebutuhan yang paling tinggi adalah Kelurahan Singosari dengan 111,8 rombel. Sedangkan yang memiliki Kebutuhan paling rendah adalah Kelurahan Tenggulunan sebesar 1,48 rombel. jarak ke TK untuk kecamatan Gresik yang memiliki angka jarak yang paling tinggi adalah Kelurahan Ngipik dan Kelurahan Karangturi dengan 900 meter, sedangkan untuk kecamatan Kebomas yang memiliki angka jarak yang paling tinggi adalah Kelurahan Tenggulunan dengan 800 meter. Analisa berdasarkan aksesibilitas adalah parameter kondisi fisik yang mengukur jarak antar kecamatan dengan perbandingan terhadap ketersediaan TK berupa rombongan belajar antar kelurahan. Analisa berdasarkan jumlah penduduk menggunakan standar Peraturan Menteri Pendidikan Nasional dengan kriteria-kriteria yang harus dipenuhi adalah: (1) Penduduk usia prabelajar (4-6 tahun) sebagai acuan indikator kebutuhan fasilitas pendidikan; (2) Daya tampung maksimal setiap kelas sebesar 25 jiwa. Analisa berdasarkan jarak untuk menghasilkan nilai indeks yang menggunakan selisih rata-rata jarak terdekat pusat permukiman dimasing-masing wilayah terhadap standar jangkauan maksimal sesuai kriteria standar yang digunakan. Analisa Ketersediaan daya tamping TK sarana penghubung Tabel b Hasil Analisa Ketersediaan Hasil Analisa tingkat ketersediaan yang paling rendah di Kecamatan Gresik adalah Kelurahan Ngipik, Tlogobendung, Karangturi, Trate, Kemuteran dan Sukodono. Dan Kelurahan yang paling tinggi ketersediaannya adalah Kelurahan Tlogopatut, Sidokumpul, Bedilan, Kebungson. Di Kecamatan Kebomas tingkat ketersediaan yang paling rendah adalah Kelurahan Tenguulunan. Dan Kelurahan yang paling tinggi ketersediaannya adalah Kelurahan Sidomoro. sarana penghubung transportasi di Kecamatan Gresik didapat tingkat ketersediaan yang paling rendah adalah Kelurahan Kebungson. Dan Kelurahan yang paling tinggi ketersediaannya adalah Kelurahan Sidorukun. Di Kecamatan Kebomas didapat tingkat ketersediaan yang paling rendah adalah Kelurahan Sukorejo. Dan Kelurahan yang paling tinggi ketersediaannya adalah Kelurahan Randuagung. Analisa berdasarkan daya tamping diukur dalam satuan daya tampung siswa maksimal sesuai dengan standar departemen pendidikan nasional. Analisa berdasarkan sarana penghubung diukur dalam satuan persentase perbandingan jumlah desa atau kelurahan yang dilalui oleh angkutan umum, kendaraan bermotor, dan kondisi jalan terhadap jumlah total desa yang ada dalam suatu kecamatan tertentu, skala pengukuran variabel ini menggunakan satuan persentase. B. Analisis Kebutuhan Wilayah Terhadap TK dengan Tingkat Ketersediaan TK di Masing-masing Wilayah Analisa ini menggunakan selisih dari indeks ketersediaan dengan indeks kebutuhan. Sehingga hasil yang didapat adalah bagaimana ketersediaan wilayah dapat mengakomodasi kebutuhan yang ada di wilayahnya tersebut. Cara yang digunakan adalah melihat selisih dari indeks ketersediaan dengan indeks kebutuhan. Sehingga menghasilkan nilai yang memiliki arti keseimbangan sudah tercukupi jika > 0 dan berarti ketidakseimbangan jika nilainya < 0. Tabel c Hasil Analisa Analisa Hasil Analisa Daya tampung dengan jumlah penduduk usia 4-6 Sarana penghubung dengan tingkat aksesibilitas Selisih daya tampung dengan jumlah penduduk usia 4-6 tahun di wilayah penelitian menunjukkan nilai negatif artiya disemua desa keseimbangannya belum tercukupi Selisih kedua indikator di wilyaha penelitian menunjukkan bahwa dari jumlah total 42 desa, terdapat 10 desa yang keseimbangannya belum tercukupi dan 32 desa yang keseimbangannya sudah tercukupi C. Analisis Pengelompokan dan Pemetaan Wilayah Tingkat Wilayah Metode klaster dalam bagian ini menggunakan Ward s Error Sum of Square. Metode ini membentuk klaster berdasarkan jumlah total kuadrat deviasi tiap pengamatan dari rata-rata klaster yang menjadi anggotanya. Analisis klaster dalam penelitian ini merupakan analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi tipologi wilayah kelurahan berdasarkan karakteristik keseimbangan wilayah Taman Kanak-kanak di Kota Gresik. Variabel-variabel kebutuhan wilayah terhadap TK yang terdiri dari: (1) Hasil Analisa Daya Usia 4-6 tahun (2) Hasil Analisa Sarana Tingkat Aksesibilitas. Variabel-variabel tersebut secara keseluruhan digunakan sebagai input analisis pengelompokan wilayah. Tabel Hasil Analisa Cluster Cluster Karakteristik Cluster Nama Cluster I Ngipik, Tlogopatut, Sidokumpul, Kramatinggil, Pulopancikan, Gapurosukolilo, Tlogobendung, Pekauman, Sukorame, Karangturi, Trate, Karangpoh, Bedilan, Kebungson, Pekelingan, Kemuteran, Sukodono, Kroman, Lumpur, Tlogopojok, Kedanyang Prambangan, Sukorejo, Karangkiring, Ngargosari, Kawisanyar, Sidomukti, Klangonan, Sekarkurung II Sidorukun, Gulomantung, Segoromadu, Indro, Singosari, Sidomoro, Daya Usia 4-6 tahun Tinggi Sarana Menengah Daya Usia 4-6 tahun Sangat Menengah Sangat Tinggi
4 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) Gending, Kembangan, Dahanrejo, Kebomas III Tenggulunan IV Randuagung Tinggi Sarana Tinggi Daya Usia 4-6 tahun Rendah Sarana Rendah Daya Usia 4-6 tahun Menengah Sarana Sangat Tinggi Rendah Tinggi D. Intepretasi Hasil Dan Sintesa Perumusan Konsep Distribusi Fasilitas Pendidikan Untuk Mendukung Perluasan Dan Pemerataan Akses Pendidikan TK Konsep Distribusi TK di Kota Gresik ini memperhatikan dua hal yaitu Arahan Penambahan Fasilitas baru dan juga pengoptimalan saran penghbung dan aksesibilitas. 1. Konsep cluster keseimbangan rendah - Arahan Penambahan unit ini bertujuan untuk mengakomodasi kebutuhan wilayah per Kelurahan di wilayah itu sendiri (Jumlah penduduk usia 4-6 tahun). ini berisi hanya satu anggota yaitu Kelurahan Tenggulunan. Untuk Rendah ini tidak terdapat kebutuhan unit tambahan. Hal ini dikarenakan tingkat kebutuhan dari Kelurahan Tenggulunan yang sebsesar 0,74 tidak tepat satu unit. Sehingga penambahan unitnya lebih diarahkan untuk memenuhi kebutuhan seluruh Kelurahan. Butuh Pengoptimalan aksesibilitas menuju TK di Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas. Pengoptimalan aksesibilitas dapat dilakukan dengan cara rekayasa transportasi untuk meminimalkan waktu tempuh suatu menuju suatu wilayah. Selain itu dapat juga dengan melakuakn penambahan trayek yang menjangkau Kelurahan-kelurahan tersebut. 2. Konsep cluster keseimbangan menengah Arahan Penambahan unit ini bertujuan untuk mengakomodasi kebutuhan wilayah per Kelurahan di wilayah itu sendiri (Jumlah penduduk usia 4-6 tahun). keseimbangan menengah ini terdiri dari 29 Kelurahan. Untuk Menengah ini terdapat kebutuhan total sebanyak 187 unit tambahan untuk mencapai pelayanan TK yang ideal dengan rata-rata kebutuhan TK per Kelurahan sampai 6 unit TK baru. Untuk Kelurahan yang membutuhkan TK paling banyak adalah Kelurahan Tlogopojok sebesar 26 unit dan untuk kelurahan yang tidak terdapat kebutuhan penambahan unit adalah Kelurahan Karangkiring. Sedangkan untuk penambahan unit yang lebih diarahkan untuk keseluruh wilayah Kota Gresik adalah sebesar 14,26 unit. terdapat 9 Kelurahan yang menurut hasil keseimbangan sarana penghubung dan jarak menuju TK bernilai kurang dari 0, Kelurahan tersebut adalah Kelurahan Ngipik, Karangturi, Trate, Bedilan, Kebungson, Pekelingan, Sukodono, Kroman, Tlogopojok. Hal ini berarti ketersediaan sarana penghubung lebih besar dari kebutuhan jarak dan aksesibilitas. Sehingga butuh Pengoptimalan aksesibilitas menuju TK di Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas. 3. Konsep cluster keseimbangan tinggi Arahan Penambahan unit ini bertujuan untuk mengakomodasi kebutuhan wilayah per Kelurahan di wilayah itu sendiri (Jumlah penduduk usia 4-6 tahun). ini hanya berisi satu Kelurahan yaitu Kelurahan Randuagung. Untuk Tinggi ini terdapat kebutuhan sebanyak 17 unit tambahan untuk mencapai pelayanan TK yang ideal. Sedangkan untuk penambahan unit yang lebih diarahkan untuk keseluruh wilayah Kota Gresik adalah sebesar 0,16 unit. Untuk Pengoptimalan Sarana Penghubung dan Aksesibilitas terdapat semua Kelurahan yang sudah optimal. Hal ini dikarenakan Kelurahan Randuagung di ini berada dinilai hasil keseimbangan lebih dari Arahan Penambahan unit ini bertujuan untuk mengakomodasi kebutuhan wilayah per Kelurahan di wilayah itu sendiri (Jumlah penduduk usia 4-6 tahun). Untuk Sangat Tinggi ini terdapat kebutuhan sebanyak 146 unit tambahan untuk mencapai pelayanan TK yang ideal dengan rata-rata kebutuhan TK per Kelurahan sampai 15 unit TK baru. Untuk Kelurahan yang membutuhkan TK paling banyak adalah Kelurahan Singosari sebesar 55 unit. Sedangkan untuk penambahan unit yang lebih diarahkan untuk keseluruh wilayah Kota Gresik adalah sebesar 6,54 unit. Untuk Pengoptimalan Sarana Penghubung dan Aksesibilitas terdapat semua Kelurahan yang sudah optimal. Seluruh Kelurahan di ini semuanya berada dinilai lebih dari Tiap unit-unit yang diarahkan terdapat 2 rombongan belajar tiap unit. Jumlah unit yang akan diarahkan keseluruh kelurahan sebanyak untuk pemakaian bersama 21,7 unit atau ekuivalen dengan 22 unit dan 43,4
5 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) rombongan prabelajar ini akan diarahkan untuk kelurahan-kelurahan yang ada di Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas yang paling membutuhkan. Sehingga berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan penambahan unit pada Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas, maka kebutuhan tamabahan pada Kelurahankelurahan adalah sebanyak 362 unit. IV. KESIMPULAN/RINGKASAN Indentifikasi tingkat kebutuhan wilayah terhadap fasilitas pendidikan menggunakan 3 variabel yang terdiri dari: ; Penduduk usia sekolah; Jarak terhadap fasilitas pendidikan. Dan menghasilkan indeks tingkat kebutuhan berdasarkan jumlah penduduk usia 4-6 tahun yang berupa jumlah rombongan prabelajar, tingkat kebutuhan jarak menuju TK dan tingkat aksesibilitas tiap kelurahan. Identifikasi ketersediaan yang menggunakan 2 variabel yaitu variabel daya tampung dan sarana penghubung. Dari hasil analisa ini menghasilkan tingkat ketersediaan dari sisi daya tampung yang berupa jumlah rombongan prabelajar yang ada di setiap Kelurahan dan indeks sarana penghubung. Analisa dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat kebutuhan dan juga tingkat ketersediaan. Dari analisa keseimbangan ini dapat diketahui bahwa semua Kelurahan di Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas tidak dapat mengakomodasi kebutuhan dari sisi jumlah rombongan prabelajar. Dan juga dari hasil analisa keseimbangan ini dapat dilihat bahwa terdapat 10 Kelurahan dari total 42 Kelurahan yang butuh pengoptimalan dari segi jarak menuju TK, Aksesibilitas dan Sarana Penghubung. Hasil pengelompokan wilayah berdasarkan indikatorindikator kebutuhan dan ketresediaan wilayah dialkukan analisa keseimbangan. Setelah analisa keseimbangan dilakukan pengelompokkan yang mambagi wilayah menjadi 4 kelompok berdasarkan tingkat keseimbangannya. Kelompokkelompok tersebut terdiri dari: Tingkat Keseimbanagn sangat tinggi, tinggi, menengah, rendah. Hasil analisanya adalah sebagai berikut a) Kebutuhan Wilayah Rendah ini berisi kelurahan Tenggulunan. Dengan karakteristik tingkat Hasil Analisa Daya Usia 4-6 tahun Rendah, Hasil Analisa Sarana dan Jarak Menuju TK Rendah. b) Kebutuhan Wilayah Menengah ini berisi 29 kelurahan yaitu Kelurahan Ngipik, Tlogopatut, Sidokumpul, Kramatinggil, Pulopancikan, Gapurosukolilo, Tlogobendung, Pekauman, Sukorame, Karangturi, Trate, Karangpoh, Bedilan, Kebungson, Pekelingan, Kemuteran, Sukodono, Kroman, Lumpur, Tlogopojok, Kedanyang Prambangan, Sukorejo, Karangkiring, Ngargosari, Kawisanyar, Sidomukti, Klangonan, Sekarkurung. Dengan karakteristik Hasil Analisa Daya Jumlah Penduduk Usia 4-6 tahun Tinggi, Hasil Analisa Sarana Tingkat Aksesibilitas Menengah c) Kebutuhan Wlayah Tinggi ini berisi kelurahan Randuagung. Dengan karakteristik Hasil Analisa Daya Usia 4-6 tahun Menengah, Hasil Analisa Sarana dan Jarak Menuju TK Sangat Tinggi. d) Kebutuhan Wilayah Sangat Tinggi ini berisi 11 kelurahan yaitu Kelurahan Sidorukun, Gulomantung, Segoromadu, Indro, Singosari, Sidomoro, Gending, Kembangan, Dahanrejo, Kebomas. Dengan karakteristik Hasil Analisa Daya Usia 4-6 tahun Sangat Tinggi, Hasil Analisa Sarana Penghubung dengan Tinggi. Untuk konsep Konsep tersebut pada dasarnya tersusun dari dua bagian pokok. Pertama, Sehingga berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan penambahan unit pada Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas, maka kebutuhan tamabahan pada Kelurahan-kelurahan adalah sebanyak 362 unit. Dari unit-unit tersebut terdapat 2 rombongan belajar tiap unit dan juga terdapat 21,7 unit atau 43,4 rombongan belajar yang bersifat pemakaian bersama. Ke-dua, Pengoptimalan Sarana. Hal ini bertujuan untuk meminimalisasi perjalanan menuju TK. Sesuai dengan hasil analisa keseimbangan terdapat 10 Kelurahan yang perlu pengoptimalan Sarana Tingkat Aksesibilitas. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis Panji Anindito mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Ir. Rimadewi Supriharjo, MIP., yang telah membimbing peneliti hingga mampu menyelesaikan penelitian ini hingga akhir. Terimakasih pula kepada pihak-pihak terkait yang menjadi sumber dan/atau responden yang membantu menyukseskan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA [1] (Renstra Diknas,2005). [2] UNESCO (2000). [3] (Al-Jawi,2006). [4] Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun [5] RTRW Kecamatan Gresik dan Kebomas tahun [6] Cromley, Robert G. and Richard D. Mrozinski Jr Analizing Geographic Representation Error in Capacitated Location-Allocation Modeling. Network and Spatial Economics, 2: Kluwer Academic Publisher: Netherland. [7] Kodoatie, Robert. J. (2005), Pengantar Manajemen Infrastruktur. Pustaka Pelajar, Yogyakarta. [8] Peeters, Dominique dan Isabelle Thomas. (2007). Location of Public Services: From Theory to Application.
6 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) Dalam Models in Spatial Analysis. (Editor Lena Sanders). ISTE: London [9] Suomalainen, Emilia. (2006), Multicriteria Analysis and Visualization of Location-Allocation Problems, Master s Thesis, Department of Engineering Physics and Mathematics, Helsinki University of Technology. [10] Tarigan, Robinson. (2005). Perencanaan Pembangunan Wilayah. Edisi Revisi. Bumi Aksara: Jakarta. [11] Thesis: Sonhaji, Ahmad Nur (2009) Konsep Distribusi Layanan Sekolah Dasar (SD/MI) Pola Persebaran Permukiman Di Kabupaten Gresik. Surabaya. Institut Teknologi Sepuluh Nopember
OPTIMALISASI DISTRIBUSI FASILITAS PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK (TK) DI KOTA GRESIK
OPTIMALISASI DISTRIBUSI FASILITAS PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK (TK) DI KOTA GRESIK Nama : Panji Anindito NRP : 3608100041 Jurusan : Perencanaan Wilayah dan Kota ITS Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Rimadewi
Lebih terperinciPola tipologi di wilayah penelitian ini didasarkan pasa nilai kriteria terbesar, yakni kriteria yang termasuk variabel Penggunaan Lahan dan Pelayanan
Pola tipologi di wilayah penelitian ini didasarkan pasa nilai kriteria terbesar, yakni kriteria yang termasuk variabel Penggunaan Lahan dan Pelayanan Infrastruktur Perkotaan. Sehingga, pola tipologi wilayah
Lebih terperinciTingkat Pelayanan Fasilitas Pendidikan Sekolah Menengah Tingkat Atas di Kabupaten Sidoarjo
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-197 Tingkat Pelayanan Fasilitas Pendidikan Sekolah Menengah Tingkat Atas di Kabupaten Sidoarjo Sisca Henlita, Ketut Dewi Martha
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI PELAKSANAAN PENCATATAN PERKAWINAN KUA KECAMATAN GRESIK. Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Gresik awalnya berdiri di
BAB III DESKRIPSI PELAKSANAAN PENCATATAN PERKAWINAN KUA KECAMATAN GRESIK A. KUA Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik 1. Profil KUA Kecamatan Gresik Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Gresik awalnya berdiri
Lebih terperinciEVALUASI KETERSEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN SLTP DI KECAMATAN MAPANGET Orvans Lexsi Uang 1, Michael M. Rengkung², & Amanda S.
EVALUASI KETERSEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN SLTP DI KECAMATAN MAPANGET Orvans Lexsi Uang 1, Michael M. Rengkung², & Amanda S. Sembel 3 1 Mahasiswa S1 Program Studi Perencanaan Wilayah & Kota Universitas
Lebih terperinciPenentuan Rute Angkutan Umum Berbasis Transport Network Simulator di Kecamatan Candi dan Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-224 Penentuan Rute Angkutan Umum Berbasis Transport Network Simulator di Kecamatan Candi dan Kecamatan Sidoarjo Kabupaten
Lebih terperinciSenja Tiarfadinda Dosen Pembimbing Tati Harihayati M., S.T., M.T.
Senja Tiarfadinda 10107022 Dosen Pembimbing Tati Harihayati M., S.T., M.T. Bandung, 2012 PUSKESMAS adalah organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,
Lebih terperinciKriteria Lokasi Industri Pengolahan Pisang di Kabupaten Lumajang
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Lokasi Industri Pengolahan Pisang di Kabupaten Lumajang Rendy Rosyandana Zulkarnaen, dan Rulli Pratiwi Setiawan Program Studi
Lebih terperinciArahan Peningkatan Ekonomi Masyarakat Petani Jeruk Siam berdasarkan Perspektif Petani di Kec. Bangorejo Kab. Banyuwangi
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 3, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-239 Arahan Peningkatan Ekonomi Masyarakat Petani Jeruk Siam berdasarkan Perspektif Petani di Kec. Bangorejo Kab. Banyuwangi
Lebih terperinciKriteria Pengembangan Desa Slopeng sebagai Desa Wisata di Kabupaten Sumenep
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 3, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-245 Kriteria Pengembangan Desa sebagai Desa Wisata di Kabupaten Mira Hawaniar dan Rimadewi Suprihardjo Program Studi Perencanaan
Lebih terperinciPersebaran Spasial Produksi Emisi Karbon Dioksida (CO 2 ) dari Penggunaan Lahan Permukiman di Kawasan Perkotaan Gresik Bagian Timur
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-11 Persebaran Spasial Produksi Emisi Karbon Dioksida (CO 2 ) dari Penggunaan Lahan Permukiman di Kawasan Perkotaan Gresik Bagian
Lebih terperinciPENENTUAN INFRASTRUKTUR PRIORITAS DI WILAYAH PINGGIRAN KOTA YOGYAKARTA
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 PENENTUAN INFRASTRUKTUR PRIORITAS DI WILAYAH PINGGIRAN KOTA YOGYAKARTA Wahyu Endy Pratista 1, Putu GdeAriastita 2 Program
Lebih terperinciPenentuan Nilai Insentif dan Disinsentif Pada Pajak Bumi dan Bangunan Sebagai Instrumen Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian di Sidoarjo
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (26) 2337-352 (23-928X Print) F-47 Penentuan Nilai Insentif dan Disinsentif Pada Pajak Bumi dan Bangunan Sebagai Instrumen Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian
Lebih terperinciKeterkaitan Sektor Ekonomi di Provinsi Jawa Timur
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Keterkaitan Sektor Ekonomi di Provinsi Jawa Timur Okto Dasa Matra Suharjo dan Eko Budi Santoso Jurusan Perencanaan Wilayah
Lebih terperinciOleh : CUCU HAYATI NRP Dosen Pembimbing Ir. Putu Rudy Setiawan, MSc
Oleh : CUCU HAYATI NRP. 3606 100 018 Dosen Pembimbing Ir. Putu Rudy Setiawan, MSc PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Lebih terperinciPengembangan Sentra Industri Kerajinan Kayu di Kecamatan Kepanjenkidul Blitar (Melalui Pendekatan Pengembangan Ekonomi Lokal)
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2013) ISSN: 2301-9271 1 Pengembangan Sentra Industri Kerajinan Kayu di Kecamatan Kepanjenkidul Blitar (Melalui Pendekatan Pengembangan Ekonomi Lokal) Windy Widya Dwiriyanti,
Lebih terperinciPenentuan Tipologi Kesenjangan Wilayah di Kabupaten Lamongan Berdasarkan Aspek Ekonomi dan Sosial
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No.2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-125 Penentuan Tipologi Kesenjangan Wilayah di Kabupaten Lamongan Berdasarkan Aspek Ekonomi dan Sosial Yeni Ratnasari, Eko Budi
Lebih terperinciARAHAN PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT PETANI JERUK SIAM BERDASARKAN PERSPEKTIF PETANI DI KEC. BANGOREJO KAB. BANYUWANGI
ARAHAN PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT PETANI JERUK SIAM BERDASARKAN PERSPEKTIF PETANI DI KEC. BANGOREJO KAB. BANYUWANGI Nyimas Martha Olfiana, Adjie Pamungkas Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota,
Lebih terperinciIdentifikasi Karakteristik Lingkungan Permukiman Kumuh Berdasarkan Persepsi Masyarakat Di Kelurahan Tlogopojok
1 Identifikasi Karakteristik Lingkungan Permukiman Kumuh Berdasarkan Persepsi Masyarakat Di Kelurahan Tlogopojok Fachrul Irawan Ali dan Ema Umilia Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik
Lebih terperinciKriteria Pengembangan Desa Slopeng sebagai Desa Wisata di Kabupaten Sumenep
1 Kriteria Pengembangan Desa sebagai Desa Wisata di Kabupaten Mira Hawaniar 1, Rimadewi Suprihardjo 2 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi
Lebih terperinciKriteria Pengembangan Kota Banjarbaru Sebagai Pusat Pemerintahan
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2013) ISSN: 2301-9271 1 Kriteria Pengembangan Kota Banjarbaru Sebagai Pusat Pemerintahan Ivana Putri Yustyarini dan Rulli Pratiwi Swtiawan Jurusan Perencanaan Wilayah
Lebih terperinciIdentifikasi Potensi Agribisnis Bawang Merah di Kabupaten Nganjuk Untuk Meningkatkan Ekonomi Wilayah
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Identifikasi Potensi Agribisnis Bawang Merah di Kabupaten Nganjuk Untuk Meningkatkan Ekonomi Wilayah Ani Satul Fitriyati dan
Lebih terperinciKeterkaitan Karakteristik Pergerakan di Kawasan Pinggiran Terhadap Kesediaan Menggunakan BRT di Kota Palembang
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN : 2337-3539 (2301-9271 Print) C-116 Keterkaitan Karakteristik di Kawasan Pinggiran Terhadap Kesediaan Menggunakan BRT di Kota Palembang Dian Nur afalia, Ketut
Lebih terperinciPedoman Teknis PPDB TK, SD, SMP Negeri Th. 2018/2019 BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG
Pedoman Teknis PPDB TK, SD, SMP Negeri Th. 2018/2019 I. LATAR BELAKANG Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik Nomor : 421.3/ 797 /437.53/2018 Tanggal : 15 Mei 2018 Tentang BAB I
Lebih terperinciPedoman Teknis PPDB TK, SD, SMP Negeri Th. 2018/2019 BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG
Pedoman Teknis PPDB TK, SD, SMP Negeri Th. 2018/2019 I. LATAR BELAKANG Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik Nomor : 421.3/ 797 /437.53/2018 Tanggal : 15 Mei 2018 Tentang BAB I
Lebih terperinciPENGEMBANGAN DAERAH TERTINGGAL (UNDERDEVELOPMENT REGION) DI KABUPATEN SAMPANG
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 PENGEMBANGAN DAERAH TERTINGGAL (UNDERDEVELOPMENT REGION) DI KABUPATEN SAMPANG Ovi Resia Arianti Putri, Eko Budi Santoso. Program Studi Perencanan Wilayah
Lebih terperinciOptimalisasi Penggunaan Lahan Untuk Memaksimalkan Pendapatan Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo (Studi Kasus : Kecamatan Waru)
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No., (014) ISSN: 337-3539 (301-971 Print) C-87 Optimalisasi Penggunaan Lahan Untuk Memaksimalkan Pendapatan Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo (Studi Kasus : Kecamatan Waru)
Lebih terperinciFaktor yang Berpengaruh dalam Pengembangan Ekonomi Lokal Berbasis Perikanan di Pulau Poteran
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-148 Faktor yang Berpengaruh dalam Pengembangan Ekonomi Lokal Berbasis Perikanan di Pulau Poteran Dira Arumsani dan Adjie Pamungkas
Lebih terperinciIdentifikasi Panjang Perjalanan Siswa Sekolah Dasar di Kota Surabaya
E47 Identifikasi Panjang Siswa Sekolah Dasar di Kota Surabaya Ayu Tarviana Dewi, Ketut Dewi Martha Erli Handayeni Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi
Lebih terperinciClustering Permukiman Kumuh di Kawasan Pusat Kota Surabaya
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-172 Clustering Permukiman Kumuh di Kawasan Pusat Kota Surabaya Patrica Bela Barbara dan Ema Umilia Jurusan Perencanaan Wilayah
Lebih terperinciEvaluasi Kinerja Angkutan Umum (Bis) Patas dan Ekonomi Jurusan Surabaya - Malang
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Evaluasi Kinerja Angkutan Umum (Bis) Patas dan Ekonomi Jurusan Surabaya - Malang Krishna Varian K, Hera Widyastuti, Ir., M.T.,PhD Teknik Sipil, Fakultas
Lebih terperinciStudi Demand Kereta Api Komuter Lawang-Kepanjen
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) E-47 Studi Demand Kereta Api Komuter Lawang-Kepanjen Rendy Prasetya Rachman dan Wahju Herijanto Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
Lebih terperinciTipologi Kecamatan Tertinggal di Kabupaten Lombok Tengah
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-119 Tipologi Kecamatan Tertinggal di Kabupaten Lombok Tengah Baiq Septi Maulida Sa ad dan Eko Budi Santoso Jurusan Perencanaan
Lebih terperinciRumusan Insentif dan Disinsentif Pengendalian Konversi Lahan Pertanian di Kabupaten Gianyar
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-255 Rumusan Insentif dan Disinsentif Pengendalian Konversi Lahan Pertanian di Kabupaten Gianyar Ngakan Gede Ananda Prawira
Lebih terperinciAnalisis Cluster dalam Mengidentifikasi Tipe Kawasan Berdasarkan Karakteristik Timbulan Sampah Rumah Tangga di Perkotaan Kabupaten Jember
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Analisis Cluster dalam Mengidentifikasi Tipe Berdasarkan Karakteristik Timbulan Sampah Rumah Tangga di Perkotaan Kabupaten
Lebih terperinciRedistribusi Lokasi Minimarket di Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya
Sidang Preview 4 Tugas Akhir Redistribusi Lokasi Minimarket di Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya Oleh RIANDITA DWI ARTIKASARI 3607 100 021 Dosen Pembimbing: Dr. Ing. Ir. Haryo Sulistyarso Tahun 2011 Program
Lebih terperinciPenentuan Prioritas Pengembangan KAPET DAS KAKAB Di Kabupaten Barito Selatan
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-158 Penentuan Prioritas Pengembangan KAPET DAS KAKAB Di Kabupaten Barito Selatan Andrea Yuandiney dan Eko Budi Santoso Program
Lebih terperinciOkto Dasa Matra Suharjo NRP Dosen Pembimbing Dr. Ir. Eko Budi Santoso, Lic.Rer.Reg
Okto Dasa Matra Suharjo NRP 3610 100 050 Dosen Pembimbing Dr. Ir. Eko Budi Santoso, Lic.Rer.Reg BAB I - Pendahuluan Kondisi Perekonomian Provinsi Jawa Timur Permasalahan Perekonomian Timur di Jawa 1. Pertumbuhan
Lebih terperinciPERENCANAAN RUTE ANGKUTAN PEDESAAN SEBAGAI PENGUMPAN (FEEDER) DARI KECAMATAN KALIDAWIR MENUJU KOTA TULUNGAGUNG
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 PERENCANAAN RUTE ANGKUTAN PEDESAAN SEBAGAI PENGUMPAN (FEEDER) DARI KECAMATAN KALIDAWIR MENUJU KOTA TULUNGAGUNG Rizzal Afandi, Ir. Wahju Herijanto, MT Teknik
Lebih terperinciEvaluasi Kesesuaian Struktur Organisasi Pengelola Teknologi Informasi dengan Rencana Jangka Panjang Instansi (Studi Kasus pada Dinas XYZ)
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 A-316 Evaluasi Kesesuaian Struktur Organisasi Pengelola Teknologi Informasi dengan Rencana Jangka Panjang Instansi (Studi Kasus pada Dinas XYZ) Arief
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG ) UNTUK PENGEMBANGAN KOMPETENSI KEAHLIAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI WILAYAH GRESIK
APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG ) UNTUK PENGEMBANGAN KOMPETENSI KEAHLIAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI WILAYAH GRESIK SOKIB NRP. 2208 206 008 Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Wirawan, DEA Program
Lebih terperinciFAKTOR PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DI KABUPATEN JEMBER
1 FAKTOR PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DI KABUPATEN JEMBER Cinditya Estuning Pitrayu Nastiti 1, Ema Umilia 2 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut
Lebih terperinciAnalisa Highest And Best Use (HBU) pada Lahan Bekas SPBU Biliton Surabaya
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-181 Analisa Highest And Best Use (HBU) pada Lahan Bekas SPBU Biliton Surabaya T. Defi Anysa Rasyid, Christiono Utomo Jurusan
Lebih terperinciTIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014
BPS PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA No. 19/03/34/Th.XVII, 2 Maret 2015 TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014 Menurut Podes 2014, di DIY terdapat sebanyak 438 wilayah administrasi
Lebih terperinciKONSEP PENINGKATAN LAYANAN PENDIDIKAN MENENGAH DI KABUPATEN MOJOKERTO BERDASARKAN KARAKTERISTIK WILAYAH
KONSEP PENINGKATAN LAYANAN PENDIDIKAN MENENGAH DI KABUPATEN MOJOKERTO BERDASARKAN KARAKTERISTIK WILAYAH Samsuari Griya Permata Meri F1/01 Mojokerto Email ; sams_1707@yahoo.co.id Rimadewi Supriharjo Putu
Lebih terperinciTIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014
No. 14/02/15/Th.IX, 16 Februari 2015 TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014 Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan 3 kali dalam 10 tahun. Berdasarkan hasil Podes 2014, pada bulan
Lebih terperinciRumusan Insentif dan Disinsentif Pengendalian Konversi Lahan Pertanian di Kabupaten Gianyar
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Rumusan Insentif dan Disinsentif Pengendalian Konversi Lahan Pertanian di Kabupaten Gianyar Ngakan Gede Ananda Prawira dan
Lebih terperinciKonsep Land Sharing Sebagai Alternatif Penataan Permukiman Nelayan di Kelurahan Gunung Anyar Tambak Surabaya
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-125 Konsep Land Sharing Sebagai Alternatif Penataan Permukiman Nelayan di Kelurahan Gunung Anyar Tambak Surabaya Rivina Yukeiko
Lebih terperinciArahan Penataan Lingkungan Kawasan Perumahan Swadaya di Kelurahan Tambak Wedi Kota Surabaya
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-218 Arahan Penataan Lingkungan Kawasan Perumahan Swadaya di Kelurahan Tambak Wedi Kota Surabaya Mia Ermawati dan Ema Umilia
Lebih terperinciPengembangan Daerah Tertinggal di Kabupaten Sampang
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 C -38 Pengembangan Daerah Tertinggal di Kabupaten Ovi Resia Arianti Putri dan Eko Budi Santoso. Program Studi Perencanan Wilayah dan Kota, Fakultas
Lebih terperinciPenilaian Tingkat Keberlanjutan Kawasan Pantai Timur Surabaya sebagai Kawasan Konservasi Berkelanjutan
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-65 Penilaian Tingkat Keberlanjutan Kawasan Pantai Timur sebagai Kawasan Konservasi Berkelanjutan Yani Wulandari dan Rulli Pratiwi
Lebih terperinciPOLA SPASIAL HARGA LAHAN SEPANJANG KORIDOR MERR PADA RUAS RUNGKUT SAMPAI ARIEF RAHMAN HAKIM DI KOTA SURABAYA
POLA SPASIAL HARGA LAHAN SEPANJANG KORIDOR MERR PADA RUAS RUNGKUT SAMPAI ARIEF RAHMAN HAKIM DI KOTA SURABAYA Rizki Maulana NRP. 3608 100 067 PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA Fakultas Teknik Sipil
Lebih terperinciArahan Penataan Lingkungan Kawasan Perumahan Swadaya di Kelurahan Tambak Wedi Kota Surabaya
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Arahan Penataan Lingkungan Kawasan Perumahan Swadaya di Kelurahan Tambak Wedi Kota Surabaya Penulis : Mia Ermawati, dan Dosen
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: ( Print C-45
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print C-45 Penentuan Prioritas Pengembangan Infrastruktur Kawasan Wisata Bahari di Desa Sumberejo, Desa Lojejer dan Desa Puger Kulon, Kabupaten
Lebih terperinciPengembangan Model Pengelolaan Pendapatan Pengangkutan Kargo Udara berdasarkan Pengendalian Ruang Kargo dan Overbooking Limit
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (212) 1-5 1 Pengembangan Model Pengelolaan Pendapatan Pengangkutan Kargo Udara berdasarkan Pengendalian Ruang Kargo dan Overbooking Limit Arfini Alivia Dewanty dan Ahmad
Lebih terperinciPengendalian Konversi Lahan Pertanian Pangan Menjadi Non Pertanian Berdasarkan Preferensi Petani di Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-186 Pengendalian Konversi Lahan Pertanian Pangan Menjadi Non Pertanian Berdasarkan Preferensi Petani di Kecamatan Wongsorejo,
Lebih terperinciPenentuan Alternatif Lokasi Pengembangan Kawasan Agroindustri Berbasis Komoditas Pertanian Unggulan di Kabupaten Lamongan
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 C-33 Penentuan Alternatif Lokasi Pengembangan Kawasan Agroindustri Berbasis Komoditas Pertanian Unggulan di Kabupaten Ajeng Nugrahaning Dewanti dan
Lebih terperinciKlaster Pengembangan Industri Berbasis Perkebunan dalam Pengembangan Wilayah di Provinsi Aceh
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 23373539 (23019271 Print) 1 Klaster Pengembangan Industri Berbasis Perkebunan dalam Pengembangan Wilayah di Provinsi Aceh Adinda Putri Siagian dan Eko Budi
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 14/02/64/Th.XVIII, 16 Februari 2015 TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014 PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Pendataan Potensi Desa
Lebih terperinciPERENCANAAN RUTE BUS PENUMPANG DARI BANDARA JUANDA MENUJU BEBERAPA KOTA DI SEKITAR SURABAYA
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 1 PERENCANAAN RUTE BUS PENUMPANG DARI BANDARA JUANDA MENUJU BEBERAPA KOTA DI SEKITAR SURABAYA Gina Adzani, Ir. Wahju Herijanto, MT. Teknik Sipil, Fakultas
Lebih terperinciArahan Pengembangan Kawasan Sumbing Kabupaten Magelang sebagai Agropolitan
C12 Arahan Pengembangan Kawasan Sumbing Kabupaten Magelang sebagai Agropolitan Ellen Deviana Arisadi dan Ema Umilia Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut
Lebih terperinciAnalisa Manfaat Biaya Proyek Pembangunan Taman Hutan Raya (Tahura) Bunder Daerah Istimewa Yogyakarta
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-17 Analisa Manfaat Biaya Proyek Pembangunan Taman Hutan Raya (Tahura) Bunder Daerah Istimewa Yogyakarta Dwitanti Wahyu Utami
Lebih terperinciARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN TERTINGGAL KABUPATEN PAMEKASAN
ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN TERTINGGAL KABUPATEN PAMEKASAN RIEZKY AYUDIA TRINANDA 3609100022 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciPengembangan Kawasan Andalan Probolinggo- Pasuruan-Lumajang Melalui Pendekatan Peningkatan Efisiensi
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (0) ISSN: 7-59 (0-97 Print) C-8 Pengembangan Kawasan Andalan Probolinggo- Pasuruan-Lumajang Melalui Pendekatan Reza P. Adhi dan Eko Budi Santoso Program Studi Perencanaan
Lebih terperinciPengembangan Kawasan Andalan Probolinggo- Pasuruan-Lumajang Melalui Pendekatan Peningkatan Efisiensi
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (0) ISSN: 0-97 Pengembangan Kawasan Andalan Probolinggo- Pasuruan-Lumajang Melalui Pendekatan Reza P. Adhi, Eko Budi Santoso Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota,
Lebih terperinciArahan Pengembangan Kawasan Cagar Budaya Singosari Malang sebagai Heritage Tourism
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No.2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-154 Arahan Pengembangan Kawasan Cagar Budaya Singosari Malang sebagai Heritage Tourism Lilik Krisnawati dan Rima Dewi Suprihardjo
Lebih terperinciStudi Kehilangan Air Komersial (Studi Kasus: PDAM Kota Kendari Cabang Pohara)
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-355 Studi Komersial (Studi Kasus: PDAM Kota Kendari Cabang Pohara) Iis Puspitasari dan Alfan Purnomo Departemen Teknik Lingkungan,
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)
D216 Analisis Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Untuk Menyerap Emisi CO 2 Kendaraan Bermotor Di Surabaya (Studi Kasus: Koridor Jalan Tandes Hingga Benowo) Afrizal Ma arif dan Rulli Pratiwi Setiawan Perencanaan
Lebih terperinciPENENTUAN PUSAT-PUSAT PERTUMBUHAN DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-290 PENENTUAN PUSAT-PUSAT PERTUMBUHAN DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL Eta Rahayu dan Eko Budi Santoso
Lebih terperinciTIPOLOGI WILAYAH PROVINSI MALUKU UTARA HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014
BADAN PUSAT STATISTIK No. 15/02/82/Th.XIV, 16 Februari 2015 TIPOLOGI WILAYAH PROVINSI MALUKU UTARA HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014 Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan 3 kali dalam 10
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 1, (2016) ISSN: ( Print)
Kesesuaian Lahan Perikanan berdasarkan Faktor-Faktor Daya Dukung Fisik di Kabupaten Sidoarjo Anugrah Dimas Susetyo dan Eko Budi Santoso Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Lebih terperinciPENGELOMPOKKAN RUMAH BERDASARKAN JARAK KE AKSES FASILITAS UMUM House Clustering Based On Distance To Public Facilities
PENGELOMPOKKAN RUMAH BERDASARKAN JARAK KE AKSES FASILITAS UMUM House Clustering Based On Distance To Public Facilities Yulinda Rosa Pusat Litbang Permukiman, Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum Jl.
Lebih terperinciTipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014 Provinsi Banten
No. 13/02/36/Th.IX, 16 Februari 2015 Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014 Provinsi Banten Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan 3 kali dalam 10 tahun. Berdasarkan hasil Podes
Lebih terperinciAnalisis Perencanaan dan Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih di PDAM Tulungagung
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-25 Analisis Perencanaan dan Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih di PDAM Tulungagung Firga Yosefa dan Hariwiko Indarjanto
Lebih terperinciPERENCANAAN ANGKUTAN BUS KORIDOR TERMINAL TAMBAK OSOWILANGUN PERAK KENJERAN SURABAYA
PERENCANAAN ANGKUTAN BUS KORIDOR TERMINAL TAMBAK OSOWILANGUN PERAK KENJERAN SURABAYA Satria Adyaksa, Ir. Wahju Herijanto, MT, Istiar, ST. MT. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Lebih terperinciKarakteristik Pengguna Ruang Terbuka Hijau pada Kawasan Perumahan di Kecamatan Rungkut
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN : 2337-3539 (2301-9271 Print) C-322 Karakteristik Pengguna Ruang Terbuka Hijau pada Kawasan Perumahan di Kecamatan Rungkut Kezia Irene Yosefa dan Ardy Maulidy
Lebih terperinciModel Regresi Multivariat untuk Menentukan Tingkat Kesejahteraan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) 1 Model Regresi Multivariat untuk Menentukan Tingkat Kesejahteraan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur M.Fariz Fadillah Mardianto,
Lebih terperinciPenilaian Tingkat Keberlanjutan Pembangunan di Kabupaten Bangkalan sebagai Daerah Tertinggal
JURNAL TEKNIK POMITS Vol.,, () ISSN: 7-59 (-97 Print) Penilaian Tingkat Keberlanjutan Pembangunan di Kabupaten Bangkalan sebagai Daerah Tertinggal Yennita Hana Ridwan dan Rulli Pratiwi Setiawan Jurusan
Lebih terperinciAnalisis dan Rencana Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih Unit Cabang Timur PDAM Kabupaten Klaten
D150 Analisis dan Rencana Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih Unit Cabang Timur PDAM Kabupaten Klaten Ana Tri Lestari dan Hariwiko Indarjanto Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan
Lebih terperinciDinamika Pengembangan Subsektor Industri Makanan Dan Minuman Di Jawa Timur: Pengaruh Investasi Terhadap Penyerapan Jumlah Tenaga Kerja
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Dinamika Pengembangan Subsektor Industri Makanan Dan Minuman Di Jawa Timur: Pengaruh Investasi Terhadap Penyerapan Jumlah Tenaga Kerja Putri Amelia dan
Lebih terperinciAnalisis Parkir Kendaraan Mobil Di Ruas Jalan Walikota Mustajab Surabaya
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 1 Analisis Parkir Kendaraan Mobil Di Ruas Walikota Mustajab Surabaya Dewi Maulita, Cahya Buana, ST., MT., Istiar, ST., MT. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
Lebih terperinciPENGARUH PEMBUKAAN JALAN RUAS WAMENA- KARUBAGA-MULIA TERHADAP LALU LINTAS DAN PERKERASAN DI JALAN ARTERI DI KOTA WAMENA
PENGARUH PEMBUKAAN JALAN RUAS WAMENA- KARUBAGA-MULIA TERHADAP LALU LINTAS DAN PERKERASAN DI JALAN ARTERI DI KOTA WAMENA 1 Manahara Nababan dan 2 A Agung Gde Kartika, ST, MSc 1 Mahasiswa Jurusan Teknik
Lebih terperinciKAJIAN TENTANG PELAYANAN TEMPAT PENAMPUNGAN SEMENTARA KECAMATAN KEBOMAS KABUPATEN GRESIK
TUGAS AKHIR RE 091324 KAJIAN TENTANG PELAYANAN TEMPAT PENAMPUNGAN SEMENTARA KECAMATAN KEBOMAS KABUPATEN GRESIK Lalu Tansa Armanda NRP 3309 100 041 Dosen Pembimbing Prof. Dr. Yulinah Trihadiningrum, MAppSc
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xi
DAFTAR ISI ABSTRAK..... i KATA PENGANTAR..... ii UCAPAN TERIMAKASIH..... iii DAFTAR ISI..... v DAFTAR TABEL..... viii DAFTAR GAMBAR..... xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang... 1 B. Rumusan Masalah.
Lebih terperinciTIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014
BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 15/02/32/Th.XVII, 16 Februari 2014 TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014 Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan 3 kali dalam 10 tahun. Berdasarkan
Lebih terperinciPERENCANAAN FASILITAS PENDIDIKAN TINGKAT SLTA DI KABUPATEN MERAUKE
PERENCANAAN FASILITAS PENDIDIKAN TINGKAT SLTA DI KABUPATEN MERAUKE Tanila Tahiya 1, Papia J. C Franklin², &Esli D Takumansang 3 1 Mahasiswa S1 Program Studi Perencanaan Wilayah & Kota Universitas Sam Ratulanggi
Lebih terperinciANALISA HIGHEST AND BEST USE (HBU) PADA LAHAN BEKAS SPBU BILITON, SURABAYA
1 ANALISA HIGHEST AND BEST USE (HBU) PADA LAHAN BEKAS SPBU BILITON, SURABAYA T.Defi Anysa Rasyid dan Christiono Utomo Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERMUKIMAN GOLONGAN MASYARAKAT PENDAPATAN MENENGAH BAWAH DI KECAMATAN DRIYOREJO, KABUPATEN GRESIK
PENGEMBANGAN PERMUKIMAN GOLONGAN MASYARAKAT PENDAPATAN MENENGAH BAWAH DI KECAMATAN DRIYOREJO, KABUPATEN GRESIK OLEH PALUPI SRI NARISYWARI SIDANG TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS
Lebih terperinciTipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014
Nomor : 015/02/63/Th. XIX, 16 Februari 2015 Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014 Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan tiga kali dalam sepuluh tahun. Berdasarkan hasil Podes
Lebih terperinciPenentuan Variabel Berpengaruh dalam Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi Pesisir Utara pada Bidang Perikanan di Kota Pasuruan
C1 Penentuan Berpengaruh dalam Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi Pesisir Utara pada Bidang Perikanan di Kota Pasuruan Dwi Putri Heritasari dan Rulli Pratiwi Setiawan Perencanaan Wilayah dan Kota,
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No.15/02/52/Th I,16 Februari 2015 Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014 Pendataan Potensi Desa (Podes) adalah satu-satunya sumber
Lebih terperinciPembentukan Cluster Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) di Kota Yogyakarta
C54 Pembentukan Cluster Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) di Sarita Novie Damayanti, Rimadewi Suprihardjo Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Penentuan Kesenjangan Ekonomi Wilayah Berdasarkan Tipologi Peri Urban di Kabupaten Sidoarjo Vely Kukinul Siswanto, Eko Budi Santoso Jurusan Perencanaan
Lebih terperinciPenetepan Harga Sewa Ruang Rusunawa Sumur Welut Surabaya Dengan Metode Permenpera No.18 Tahun 2007
1 Penetepan Harga Sewa Ruang Rusunawa Sumur Welut Surabaya Dengan Metode Permenpera No.18 Tahun 2007 Tantio Cahyo Fajrin, Retno Indryani, Ir., MS. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Lebih terperinciTINGKAT AKSESIBILITAS SEKOLAH MENENGAH ATAS TERKAIT PENERAPAN RAYONISASI SEKOLAH DI KOTA BANDUNG
TINGKAT AKSESIBILITAS SEKOLAH MENENGAH ATAS TERKAIT PENERAPAN RAYONISASI SEKOLAH DI KOTA BANDUNG Prayoga Luthfil Hadi Magister Teknik Sipil Universitas Katolik Parahyangan Jln. Merdeka No. 30, Bandung
Lebih terperinciIdentifikasi Tipologi berdasarkan Karakteristik Sempadan Sungai di Kecamatan Semampir
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-254 Identifikasi Tipologi berdasarkan Karakteristik Sempadan Sungai di Kecamatan Semampir Della Safira dan Ema Umilia Departemen
Lebih terperinciTipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014 Sumatera Selatan
BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No.15/02/16/Th. XVII, 16 Februari 2015 Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014 Sumatera Selatan Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan 3 kali dalam
Lebih terperinciIdentifikasi Karakteristik Lingkungan Permukiman Kumuh di Kelurahan Kapuk, Jakarta Barat
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-240 Identifikasi Karakteristik Lingkungan Permukiman Kumuh di Kelurahan Kapuk, Jakarta Barat Niken Fitria dan Rulli Pratiwi
Lebih terperinciKonsep Optimalisasi Distribusi Sekolah Tingkat Dasar (SD/MI) Berdasarkan Pola Persebaran Permukiman di Kabupaten Ngawi
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No.2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-267 Konsep Optimalisasi Distribusi Sekolah Tingkat Dasar (SD/MI) Berdasarkan Pola Persebaran Permukiman di Solving Subekti
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)
A703 Analisa Ketelitian Geometrik Citra Pleiades 1A dan Worldview-2 untuk Pembuatan Peta Dasar Rencana Detail Tata Ruang Perkotaan (Studi Kasus: Surabaya Pusat) Ricko Buana Surya, Bangun Muljo Sukojo,
Lebih terperinci