Pengembangan Sentra Industri Kerajinan Kayu di Kecamatan Kepanjenkidul Blitar (Melalui Pendekatan Pengembangan Ekonomi Lokal)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengembangan Sentra Industri Kerajinan Kayu di Kecamatan Kepanjenkidul Blitar (Melalui Pendekatan Pengembangan Ekonomi Lokal)"

Transkripsi

1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2013) ISSN: Pengembangan Sentra Industri Kerajinan Kayu di Kecamatan Kepanjenkidul Blitar (Melalui Pendekatan Pengembangan Ekonomi Lokal) Windy Widya Dwiriyanti, Eko Budi Santoso Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya eko_budi@urplan.its.ac.id Abstrak - Kota Blitar memiliki industri kerajian kayu yang telah ada sejak tahun Industri kerajinan kayu ini telah ditetapkan sebagai produk unggulan Kota Blitar berdasarkan RTRW Kota Blitar Namun pada tahun 2009 hingga 2011 kinerja sentra industri kayu mengalami penurunan yang ditandai dengan menurunnya jumlah unit industri sebanyak 88 unit industri. Adanya penurunan kinerja ini dapat didekati dengan pendekatan pengembangan ekonomi lokal (PEL) karena potensi yang dimiliki sentra industri kerajinan kayu telah sesuai dengan titik berat kebijakan PEL. Tujuan penelitian yaitu merumuskan arahan pengembangan sentra melalui PEL di Kecamatan Kepanjenkidul. Sasarannya adalah mengidentifikasi kinerja sentra, menentukan faktor yang mempengaruhi pengembangan serta merumuskan arahan pengembangan sentra di Kecamatan Kepanjenkidul berdasarkan pendekatan PEL. Metode analisis yang digunakan yaitu DEA (Data Envelope Analysis), IPA (Importance Perfomance Analysis) dan deskriptif kualitatif. Hasil analisis didapat kelurahan yang efisien dan yang tidak efisien di sentra. Setiap kelurahan memiliki satu faktor pengembangan yang sama yaitu faktor jaringan jalan serta memiliki faktor pengembangan yang spesifik untuk setiap kelurahan. Arahan pengembangan sentra industri kerajinan kayu di Kecamatan Kepanjenkidul disesuaikan dengan faktor yang mempengaruhi pengembangan di tiap kelurahan. Kata kunci : pengembangan ekonomi lokal, sentra I. PENDAHULUAN Menghadapi permasalahan ekonomi di era pasca krisis ekonomi ini, kebijakan pengembangan wilayah perlu lebih berorientasi pada pengembangan ekonomi lokal. Pengembangan wilayah di masa yang akan dating seyogyanya merupakan suatu kerangka untuk tindakantindakan bagi terbentuknya suatu Pembangunan Lokal (Local Development), yang diartikan sebagai penumbuhan suatu karakter lokalitas secara sosial-ekonomi dengan lebih mandiri, berdasarkan potensi-potensi yang dimilikinya, mencakup sumber daya alam, geografis, kelembagaan, kewiraswastaan pendidikan tinggi, asosiasi profesi maupun lainnya (Firman, 2011). [1] Hal ini harus dilakukan pada skala yang kecil (skala komunitas). Kebijakan pengembangan ekonomi lokal pada hakekatnya merupakan kebijakan pembangunan di daerah yang didasarkan pada pengembangan sektor-sektor yang menjadi prioritas unggulan yang diusahakan dalam aktivitas ekonomi masyarakat lokal (lokal competence) (Wiranto, 2004). [2] Kota Blitar memiliki industri kerajian kayu yang telah ada sejak tahun Industri kerajinan kayu ini telah ditetapkan sebagai produk unggulan Kota Blitar berdasarkan RTRW Kota Blitar [3] Sentra industri kerajinan kayu semula hanya berada di desa Santren Kelurahan Tanggung kini telah menyebar di Kelurahan Tanggung, Kelurahan Sentul, Kelurahan Bendo dan Kelurahan Ngadirejo. Sentra memiliki jumlah usaha sebanyak 124 unit industri (Data paguyuban pengrajin bubut kayu Kelurahan Tanggung, 2011). Saat ini sentra telah menyerap pekerja. Setiap unit industri memiliki 2 30 pekerja. Hasil kerajinan kayu yaitu yoyo, sempoa, kendang, papan catur, asbak, guci, teko, vas bunga dan lain lain. Jangkauan area penjualan kerajinan kayu mencakup skala lokal, regional dan internasional. Untuk meningkatkan keuntungan para pengrajin tersebut telah dibentuk Paguyuban Pengrajin Bubut Kayu Kelurahan Tanggung (P2BKKT). Lembaga ini berfungsi sebagai lembaga yang mengkoordinasikan kegiatan. Sejak tahun 2009 hingga 2011 kinerja sentra industri kayu mengalami penurunan. Penurunan kinerja sentra industri kayu ditunjukkan penurunan unit industri yang semula pada tahun 2008 sebanyak 232 unit, menjadi 212 unit di tahun Bahkan di tahun 2011 jumlah unit industri tersisia 124 unit (Data paguyuban pengrajin bubut kayu Kelurahan Tanggung, 2011). Penurunan kinerja sentra berdampak pada banyaknya pengangguran di usia produktif dan meningkatkan jumlah penduduk miskin di wilayah studi. Data peningkatan jumlah penduduk miskin di wilayah studi sejak tahun 2009 dan

2 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2013) ISSN: yaitu tahun 2008 sebanyak 2134 jiwa, hingga tahun 2010 sebanyak 2573 jiwa (Pendataan Sosial Ekonomi 2008, 2009, 2010). [4] Indikasi yang melatarbelakangi menurunnya kinerja sentra yaitu kurangnya aksesibilitas di wilayah studi serta adanya kebijakan pemerintah yang belum merata. Fenomena penurunan kinerja sentra berdampak terhadap timbulnya masalah baru di wilayah studi, sehingga diperlukan suatu solusi yaitu dengan pendekatan pengembangan ekonomi lokal (PEL). Melalui pengembangan kawasan dengan pendekatan pengembangan ekonomi lokal dapat mendorong, merangsang, memelihara, aktivitas usaha untuk menciptakan lapangan pekerjaan (Blakely, 2002). [5] Diharapkan melalui upaya tersebut dapat mengurangi jumlah pengangguran dan mengurangi jumlah kemiskinan di wilayah studi sehingga diperlukan merumuskan arahan pengembangan sentra industri kerajinan kayu melalui pendekatan pengembangan ekonomi lokal di Kecamatan Kepanjenkidul. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka sasaran yang dilakukan yaitu mengidentifikasi kinerja sentra, menentukan faktor yang mempengaruhi pengembangan sentra industri kerajinan kayu serta merumuskan arahan pengembangan sentra di Kecamatan Kepanjenkidul berdasarkan pendekatan PEL. II. METODE PENELITIAN Metode penelitian dalam penelitian ini dijelaskan menurut sasaran penelitian, yaitu sebagai berikut : A. Analisis Kinerja Sentra Industri Kerajinan Kayu Menggunakan alat analisis Data Envelope Analysis (DEA) yaitu sebuah metode untuk mengukur efisiensi relatif dari kelompok unit operasi (Decision Making Unit) dari nilai-nilai variabel tidak diketahui (Emrouznejad, et al. 2008). Input yang digunakan yaitu komponen produksi, jumlah tenaga kerja, bahan baku sedangkan outputnya yaitu hasil penjualan. B. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Sentra Industri Kerajinan Kayu B.1 Pembobotan Menggunakan Skala Likert Skala Likert digunakan untuk mengukur tingkat kepentingan dan tingkat kinerja. Input yang digunakan yaitu pendidikan informal, pendidikan formal, pengalaman kerja, bahan baku, pelayanan jaringan jalan, pelayanan jaringan listrik, pelayanan jaringan air bersih, pengolahan limbah, jejaring, peran pemerintah, peran swasta dan peran pengrajin. Dipilih pemilik industri kerajinan sebagai respoden karena pemilik industri kerajinan lebih fokus dalam mengembangkan industrinya. Analisis bobot menggunakan pembobotan angka 1-5, nilai 1 dibobotkan untuk jawaban yang paling baik/penting, sedangkan nilai 5 dibobotkan untuk menjawab yang paling baik/penting. B.2 Perhitungan Importance Performance Analysis (IPA) Importance Performance Analysis (IPA) adalah bentuk analisis dua dimensi sederhana yang akan menjelaskan hubungan antara tingkat kinerja (performance) dengan tingkat kepentingan (importance), (Martilla, James, 1997). Nilai dalam IPA diperoleh dari Skala Likert. Tabel 1 Matrik Kriteria Tingkat Kepentingan-Tingkat Kinerja Kinerja Rendah Tinggi Tinggi II I Kepentingan rendah III IV Sumber: Kotler (1993:85) Jika dikombinasikan antara kriteria tingkat kepentingan dan tingkat kinerja, dihasilkan empat skenario perlakuan sebagai berikut: Kuadran I Concentrate Here, artinya responden beranggapan bahwa variabel memiliki prioritas tinggi, tetapi mereka kurang puas dengan performa variabel tersebut. Kuadran II Keep Up The Good Work, artinya responden beranggapan bahwa variabel memiliki prioritas tinggi dan mereka puas dengan performa variabel tersebut. Kuadran III Low Priority, artinya responden beranggapan bahwa variabel memiliki prioritas rendah dan mereka kurang puas dengan performa variabel tersebut. Kuadran IV Possible Overkill, artinya responden beranggapan bahwa variabel memiliki prioritas rendah tetapi menurut mereka performa variabel tersebut sangat baik. C. Perumusan Arahan Pengembangan Sentra Industri Kerajinan Kayu di Kecamatan Kepanjenkidul Berdasarkan Pendekatan Pengembangan Ekonomi Lokal Untuk perumusan arahan pengembangan sentra industri kerajinan kayu dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Dengan analisis deskriptif kualitatif akan diperoleh arahan pengembangan yang sesuai disetiap kelurahan. III. HASIL DAN DISKUSI Hasil dan diskusi dalam penelitian ini dijelaskan menurut sasaran penelitian, yaitu sebagai berikut : A. Analisis Kinerja Sentra Industri Kerajinan Kayu Analisis kinerja sentra adalah untuk melihat seberapa efisien industri yang ada di tiap kelurahan tersebut beroprasi. Efisiensi industri di tiap

3 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2013) ISSN: kelurahan dapat dilihat dengan banyaknya orang yang terlibat dalam industri dalam satu kelurahan, biaya yang digunakan untuk produksi, biaya untuk memperoleh bahan baku serta hasil penjualan yang didapat dalam satu bulan. Tabel 2 Hasil Analisis DEA No Kelurahan Efisien Nilai efisiensi 1 Sentul % 2 Bendo 117.6% 3 Ngadirejo 158.5% 4 Tanggung 180.5% Dilihat dari persentase efisiensi kelurahan, efisiensi tertinggi yaitu yaitu di Kelurahan Tanggung lalu dengan urutan efisiensi persentase tertinggi selanjutnya Kelurahan Ngadirejo, Kelurahan Bendo dan Kelurahan Sentul di urutan terakhir yang tidak efisien. Kelurahan Tanggung memiliki efisiensi yang tinggi karena orang yang terlibat dalam industri kerajinan tersebut banyak yaitu sebesar 1554 jiwa. Semakin banyak orang yang terlibat maka kinerjanya akan semakin efisien. Dalam analisis selanjutnya Kelurahan Bendo tidak dibahas karena Kelurahan Bendo hanya memiliki satu unit. Fakta ini memiliki pengertian yang berbeda dengan definisi sentra industri yaitu kumpulan dari satu jenis industri yang memiliki karakteristik sama. B. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Sentra Industri Kerajinan Kayu B.1 Uji Validitas dan Realibilitas Hasil uji validitas dan realibilitas tingkat kepentingan dan kinerja menunjukkan Kelurahan Sentul, Kelurahan Ngadirejo dan Kelurahan Tanggung memiliki nilai tingkat kepentingan dan kinerja yang valid dan reliabel. B.2 Importance-Performance Analysis (IPA) Untuk melihat faktor mana yang mempengaruhi pengembangan sentra dapat dilihat dalam matriks importance performance analysis. a. Kelurahan Sentul Gambar 1 Matriks Importance Performance Analysis di Kelurahan Sentul Keterangan : 1. faktor pendidikan informal pengrajin 2. faktor pendidikan formal pengrajin 3. faktor pengalaman kerja pengrajin 4. faktor ketersediaan bahan baku 5. faktor pelayanan jaringan jalan 6. faktor pelayanan jaringan listrik 7. faktor pelayanan jaringan air bersih industri kerajinan kayu 8. faktor pengolahan limbah 9. faktor jaringan kerjasama antar 10. faktor peranan pemerintah yang menunjang 11. faktor lembaga yang menaungi pengrajin 12. faktor peran aktif pengrajin dalam pengembangan Prioritas pengembangan sentra di Kelurahan Sentul dengan menggunakan kriteria kinerja rendah namun memiliki kepentingan tinggi, sehingga penulis membatasi penelitian pada kuadran I. Kuadran I (Concentrate here) mencakup faktor : Faktor pelayanan jaringan jalan Pada sentra di Kelurahan Sentul berada di jalan lingkungan, dimensi jalan yang kecil kurang membantu dalam mobilisasi dan dalam menarik pembeli untuk datang, hal ini dikarenakan lokasi sentra indutri kerajinan kayu yang berada menyebar di permukiman warga Faktor jaringan kerjasama antar Jaringan antar sesama di Kelurahan Sentul masih bekerja sendiri. Karena tidak adanya kerjasama antar di kelurahan ini maka terjadinya persaingan dalam mendapatkan pasar. Faktor peranan pemerintah yang menunjang Pengrajin di kelurahan Sentul belum mendapat bantuan dari pemerintah, baik bantuan modal, bantuan alat, pelatihan maupun pemasaran. Fokus pengembangan sentra industri kayu di Kecamatan Kepanjenikidul dari pemerintah hanya terfokus pada Kelurahan Tanggung. Faktor lembaga yang menaungi pengrajin Peran swasta dalam hal ini lembaga P2BKKT yang belum mengayomi sebagian besar pengrajin di kelurahan Sentul namun pengrajin di Kelurahan Sentul tidak semua terdaftar sebagai anggota. b. Kelurahan Ngadirejo

4 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2013) ISSN: Faktor peranan pemerintah yang menunjang Peran swasta dalam hal ini lembaga P2BKKT yang belum mengayomi sebagian besar pengrajin di Kelurahan Ngadirejo namun pengrajin di Kelurahan Ngadirejo tidak semua terdaftar sebagai anggota. c. Kelurahan Tanggung Gambar 2 Matriks Importance Performance Analysis di Kelurahan Ngadirejo Keterangan : 1. faktor pendidikan informal pengrajin 2. faktor pendidikan formal pengrajin 3. faktor pengalaman kerja pengrajin 4. faktor ketersediaan bahan baku 5. faktor pelayanan jaringan jalan 6. faktor pelayanan jaringan listrik 7. faktor pelayanan jaringan air bersih industri kerajinan kayu 8. faktor pengolahan limbah 9. faktor jaringan kerjasama antar 10. faktor peranan pemerintah yang menunjang 11. faktor lembaga yang menaungi pengrajin 12. faktor peran aktif pengrajin dalam pengembangan Prioritas pengembangan sentra di Kelurahan Ngadirejo dengan menggunakan kriteria kinerja rendah namun memiliki kepentingan tinggi, sehingga penulis membatasi penelitian pada kuadran I. Kuadran I (Concentrate here) mencakup faktor : Faktor pelayanan jaringan jalan Pada sentra di Kelurahan Ngadirejo berada di jalan dengan jenis jalan lingkungan, dimensi jalan yang kecil kurang membantu dalam mobilisasi dan dalam menarik pembeli untuk datang, hal ini dikarenakan lokasi sentra indutri kerajinan kayu yang berada mengelompok di permukiman warga. Faktor lembaga yang menaungi pengrajin Pengrajin di kelurahan Ngadirejo belum pernah mendapat bantuan dari pemerintah, baik bantuan modal, pelatihan maupun pemasaran. Fokus pengembangan sentra industri kayu hanya terfokus pada Kelurahan Tanggung. Gambar 3 Matriks Importance Performance Analysis di Kelurahan Tanggung Keterangan : 1. faktor pendidikan informal pengrajin 2. faktor pendidikan formal pengrajin 3. faktor pengalaman kerja pengrajin 4. faktor ketersediaan bahan baku 5. faktor pelayanan jaringan jalan 6. faktor pelayanan jaringan listrik 7. faktor pelayanan jaringan air bersih industri kerajinan kayu 8. faktor pengolahan limbah 9. faktor jaringan kerjasama antar 10. faktor peranan pemerintah yang menunjang 11. faktor lembaga yang menaungi pengrajin 12. faktor peran aktif pengrajin dalam pengembangan Prioritas pengembangan sentra di Kelurahan Tanggung dengan menggunakan kriteria kinerja rendah namun memiliki kepentingan tinggi, sehingga penulis membatasi penelitian pada kuadran I. Kuadran I (Concentrate here) mencakup faktor : Faktor ketersediaan bahan baku Bahan baku utama untuk proses produksi industri kerajian kayu yaitu kayu mahoni. Kebutuhan akan kayu mahoni sangat tinggi di Kelurahan Tanggung karena jumlah pengrajin di kelurahan ini yang paling besar sehingga kebutuhan akan kayu mahoni juga besar. Karena kebutuhan yang besar ini, bahan baku kayu

5 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2013) ISSN: mahoni terus menurun, pengrajin beberapa kali kesulitan dalam mendapatkannya. Faktor pelayanan jaringan jalan Pada sentra di Kelurahan Tanggung berada di kelas jalan lokal sekunder dan lingkungan namun sebagian besar tersebar di jalan lingkungan. Jaringan jalan kurang memadai, dimensi jalan yang kecil kurang membantu dalam mobilisasi, hal ini dikarenakan lokasi sentra indutri kerajinan kayu yang menyebar di permukiman warga. Faktor jaringan kerjasama antar Jaringan antar di Kelurahan Tanggung belum menyeluruh, hanya beberapa industri saja yang telah saling bekerja sama. Faktor peran aktif pengrajin dalam pengembangan. Pada wilayah studi hanya beberapa pengrajin yang telah berperan aktif dalam pengembangan industrinya, sebagian besar pengrajin lain masih mengandalkan pemerintah. C. Perumusan Arahan Pengembangan Sentra Industri Kerajinan Kayu Berdasarkan Pendekatan Pengembangan Ekonomi Lokal Kelurahan Sentul Peningkatan kualitas infrastruktur jalan, pembentukan manajemen, kerjasama antar dengan cara pemusatan pemasaran, pendataan ulang anggota P2BKKT, pembagian peran sebagai pusat produksi, pembentukan balai pelatihan dibidang industri kerajinan kayu, pemberian bantuan alat-alat, pembuatan acara berkala untuk mengenalkan hasil kerajinan kayu. Kelurahan Ngadirejo Pemberian bantuan pemodalan, ikut serta dalam pameran UKM, pembuatan acara berkala untuk mengenalkan hasil kerajinan kayu, peningkatan kualitas jaringan jalan, pembangunan perkerasan jalan dengan paving, pendataan ulang anggota P2BKKT, pembagian peran sebagai pusat produksi. Kelurahan Tanggung Kerja sama penanaman pohon mahoni di daerah hutan Blitar selatan, alternatif bahan baku utama lain selain kayu mahoni, peningkatan kualitas jaringan jalan, pembentukan manajemen industri kerajinan kayu, kerjasama antar dengan cara pemusatan pemasaran serta pemasaran ke luar Kota Blitar, pembagian peran sebagai pusat pemasaran juga produksi, pemberian informasi kepada pengrajin tentang berbagai pelatihan maupun acara di bidang, pembentukkan komunitas pengrajin agar dapat saling bertukar informasi. Rencana Produksi dan Pemasaran Kecamatan Kepanjenkidul Sentul (produksi Arah Tanggung (Produksi dan P ) Ngadirejo (produksi) Gambar 4 Rencana Produksi dan Pemasaran Rencana produksi pemasaran di Kecamatan Kepanjenkidul yaitu dengan pemusatan pemasaran di Kelurahan Tanggung. Selain sebagai pusat pemasaran, Kelurahan Tanggung juga tetap berproduksi. Kelurahan Sentul dan Ngadirejo difokuskan sebagai lokasi produksi industri kerajinan kayu. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada peta dibawah ini. Gambar 5 Peta Rencana Produksi dan Pemasaran IV. KESIMPULAN/RINGKASAN & REKOMENDASI IV.1Kesimpulan / ringkasan Kinerja sentra di Kecamatan Kepanjenkidul yang diukur dengan efisiensi menunjukkan Kelurahan Sentul merupakan kelurahan yang tidak efisien sedangkan Kelurahan Ngadirejo, Bendo dan Tanggung merupakan kelurahan yang memiliki kinerja efisien. Dari 4 kelurahan yang diteliti untuk analisis selanjutnya, hanya dapat digunakan 3 kelurahan yaitu Kelurahan Sentul, Ngadirejo dan Tanggung. Kelurahan Bendo tidak dapat dipakai untuk analisis selanjutnya karena fakta yang ada berbeda dengan definisi sentra industri.

6 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2013) ISSN: Faktor yang mempengaruhi pengembangan sentra perkelurahan yaitu di Kelurahan Sentul yaitu faktor pelayanan jaringan jalan, jaringan kerjasama antar, faktor lembaga dan faktor peranan pemerintah. Di Kelurahan Ngadirejo yaitu faktor pelayanan jaringan jalan, faktor lembaga dan faktor peranan pemerintah. Dan di Kelurahan Tanggung yaitu faktor ketersediaan bahan baku, faktor pelayanan jaringan jalan, faktor jaringan kerjasama antar industri kerajinan kayu dan faktor peran aktif pengrajin. Untuk arahan pengembangan sentra industri kayu di kecamatan kepanjenkidul berdasarkan pendekatan PEL yaitu: Kelurahan Sentul Peningkatan kualitas infrastruktur jalan, pembentukan manajemen, kerjasama antar dengan cara pemusatan pemasaran, pendataan ulang anggota P2BKKT, pembagian peran sebagai pusat produksi, pembentukan balai pelatihan dibidang, pemberian bantuan alat-alat, pembuatan acara berkala untuk mengenalkan hasil kerajinan kayu. Kelurahan Ngadirejo Pemberian bantuan pemodalan, ikut serta dalam pameran UKM, pembuatan acara berkala untuk mengenalkan hasil kerajinan kayu, peningkatan kualitas jaringan jalan, pembangunan perkerasan jalan dengan paving, pendataan ulang anggota P2BKKT, pembagian peran sebagai pusat produksi. Kelurahan Tanggung Kerja sama penanaman pohon mahoni di daerah hutan Blitar selatan, alternatif bahan baku utama lain selain kayu mahoni, peningkatan kualitas jaringan jalan, pembentukan manajemen, kerjasama antar dengan cara pemusatan pemasaran serta pemasaran ke luar Kota Blitar, pembagian peran sebagai pusat pemasaran juga produksi, pemberian informasi kepada pengrajin tentang berbagai pelatihan maupun acara di bidang, pembentukkan komunitas pengrajin agar dapat saling bertukar informasi. Rencana produksi pemasaran dengan pemusatan pemasaran di Kelurahan Tanggung. Selain sebagai pusat pemasaran, Kelurahan Tanggung juga tetap berproduksi. Kelurahan Sentul dan Ngadirejo difokuskan sebagai lokasi produksi industri kerajinan kayu. IV.2Rekomendasi Dari hasil penelitian ini, dirumuskan beberapa saran terkait diantaranya : 1. Dalam melakukan pengembangan melalui pendekatan pengembangan ekonomi lokal, hal-hal yang perlu dikaji selain variabel yang ada adalah aspek teknologi dan kemandirian 2. Saran terhadap pemerintah Kota Blitar : Menfokuskan pengembangan pada satu produk unggulan di BWK II, sehingga arahan pengembangan dapat lebih fokus pada satu bidang industri Dalam kebijakan pemerintah terkait sentra industri kerajinan kayu berdasarkan RDTRK BWK II belum dibahas tentang kerjasama antar, peran pemerintah, peran swasta serta peran pengrajin sehingga penelitian ini mendorong adanya kebijakan pemerintah pada seentra industry kerajinan kayu untuk mengakomodasi tentang bentuk kerjasama antar seperti pelatihan, kerjasama dalam produksi dan pemasaran, dll. Adanya potensi di sentra kerajinan kayu yang telah sesuai dengan pendekatan PEL, sehingga potensi tersebut dapat ditingkatkan dalam hal pemanfaatan dan pengelolaan untuk mendapatkan nilai tambah yang lebih baik, dalam hal ini yaitu penyerapan tenaga kerja dan pengurangan jumlah kemiskinan. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis W.W.D mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. Eko Budisantoso, Lic. Rer. Reg selaku dosen pembimbing, Ibu Dian Rahmawati dan Bapak Ardy Maulidy Navastara selaku dosen PWK ITS yang memberikan masukan untuk penelitian ini. Serta instansi di lingkungan Kota Blitar yang membantu untuk mendapatkan data terkait penelitian. DAFTAR PUSTAKA [1] Firman, Tommy Bunga Rampai Pembangunan Kota Indonesia Abad 21: Konsep dan Pendekatan Perkotaan di Indonesia. Bandung : Yayasan Sugijanto Soegijoko [2] Wiranto, Tatag, dkk Kemitraan Bagi Pengembangan Ekonomi Lokal (KPEL). Paradigma Perencanaan Pembangunan Ekonomi Berbasis Pemerintah Solusi Alternatif Atas Program-Program Pemberdayaan Bernuansa Karitatif. Bappenas [3] Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Blitar Tahun [4] Pendataan Sosial Ekonomi 2008, 2009, 2010 [5] Blakely, Edward & Ted K. Bradshaw Planning Local Economic Development. SAGE Publication.

PENGEMBANGAN SENTRA INDUSTRI KERAJINAN KAYU DI KECAMATAN KEPANJENKIDUL BLITAR (MELALUI PENDEKATAN PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL)

PENGEMBANGAN SENTRA INDUSTRI KERAJINAN KAYU DI KECAMATAN KEPANJENKIDUL BLITAR (MELALUI PENDEKATAN PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL) PENGEMBANGAN SENTRA INDUSTRI KERAJINAN KAYU DI KECAMATAN KEPANJENKIDUL BLITAR (MELALUI PENDEKATAN PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL) WINDY WIDYA DWIRIYANTI 3608100013 PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Lebih terperinci

Penentuan Prioritas Pengembangan KAPET DAS KAKAB Di Kabupaten Barito Selatan

Penentuan Prioritas Pengembangan KAPET DAS KAKAB Di Kabupaten Barito Selatan JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-158 Penentuan Prioritas Pengembangan KAPET DAS KAKAB Di Kabupaten Barito Selatan Andrea Yuandiney dan Eko Budi Santoso Program

Lebih terperinci

Arahan Peningkatan Ekonomi Masyarakat Petani Jeruk Siam berdasarkan Perspektif Petani di Kec. Bangorejo Kab. Banyuwangi

Arahan Peningkatan Ekonomi Masyarakat Petani Jeruk Siam berdasarkan Perspektif Petani di Kec. Bangorejo Kab. Banyuwangi JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 3, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-239 Arahan Peningkatan Ekonomi Masyarakat Petani Jeruk Siam berdasarkan Perspektif Petani di Kec. Bangorejo Kab. Banyuwangi

Lebih terperinci

ARAHAN PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT PETANI JERUK SIAM BERDASARKAN PERSPEKTIF PETANI DI KEC. BANGOREJO KAB. BANYUWANGI

ARAHAN PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT PETANI JERUK SIAM BERDASARKAN PERSPEKTIF PETANI DI KEC. BANGOREJO KAB. BANYUWANGI ARAHAN PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT PETANI JERUK SIAM BERDASARKAN PERSPEKTIF PETANI DI KEC. BANGOREJO KAB. BANYUWANGI Nyimas Martha Olfiana, Adjie Pamungkas Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INDUSTRI BERBASIS PERIKANAN DENGAN PENDEKATAN PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL DI KABUPATEN TUBAN

PENGEMBANGAN INDUSTRI BERBASIS PERIKANAN DENGAN PENDEKATAN PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL DI KABUPATEN TUBAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BERBASIS PERIKANAN DENGAN PENDEKATAN PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL DI KABUPATEN TUBAN Desi Oktaviani 3608 100 065 Dosen Pembimbing : Ir. Sardjito, MT Program Studi Perencanaan Wilayah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KAWASAN ANDALAN PROBOLINGGO- PASURUAN-LUMAJANG MELALUI PENDEKATAN PENINGKATAN EFISIENSI

PENGEMBANGAN KAWASAN ANDALAN PROBOLINGGO- PASURUAN-LUMAJANG MELALUI PENDEKATAN PENINGKATAN EFISIENSI TUGAS AKHIR RP09-1333 1 PENGEMBANGAN KAWASAN ANDALAN PROBOLINGGO- PASURUAN-LUMAJANG MELALUI PENDEKATAN PENINGKATAN EFISIENSI REZA PURBA ADHI NRP 3608 100 050 Dosen Pembimbing Dr. Ir. Eko Budi Santoso,

Lebih terperinci

Penentuan Tipologi Pengembangan Industri Batik dalam Upaya Pengembangan Ekonomi Lokal di Kabupaten Pamekasan

Penentuan Tipologi Pengembangan Industri Batik dalam Upaya Pengembangan Ekonomi Lokal di Kabupaten Pamekasan JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No., (015) ISSN: 337-3539 (301-971 Print) C-10 Penentuan Tipologi Pengembangan Industri Batik dalam Upaya Pengembangan Ekonomi Lokal di Kabupaten Pamekasan Wilda Al Aluf dan Eko

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan secara maksimal, termasuk di dalamnya sektor pariwisata. Pembangunan bidang pariwisata

Lebih terperinci

Pengembangan Daerah Tertinggal di Kabupaten Sampang

Pengembangan Daerah Tertinggal di Kabupaten Sampang JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 C -38 Pengembangan Daerah Tertinggal di Kabupaten Ovi Resia Arianti Putri dan Eko Budi Santoso. Program Studi Perencanan Wilayah dan Kota, Fakultas

Lebih terperinci

Faktor yang Berpengaruh dalam Pengembangan Ekonomi Lokal Berbasis Perikanan di Pulau Poteran

Faktor yang Berpengaruh dalam Pengembangan Ekonomi Lokal Berbasis Perikanan di Pulau Poteran JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-148 Faktor yang Berpengaruh dalam Pengembangan Ekonomi Lokal Berbasis Perikanan di Pulau Poteran Dira Arumsani dan Adjie Pamungkas

Lebih terperinci

Keterkaitan Sektor Ekonomi di Provinsi Jawa Timur

Keterkaitan Sektor Ekonomi di Provinsi Jawa Timur JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Keterkaitan Sektor Ekonomi di Provinsi Jawa Timur Okto Dasa Matra Suharjo dan Eko Budi Santoso Jurusan Perencanaan Wilayah

Lebih terperinci

Pengembangan Kawasan Industri Alas Kaki di Kabupaten Mojokerto

Pengembangan Kawasan Industri Alas Kaki di Kabupaten Mojokerto Pengembangan Kawasan Industri Alas Kaki di Kabupaten Mojokerto Studi kasus : Kawasan Industri alas kaki di Kecamatan Sooko, Kecamatan Puri, Kecamatan Mojoanyar. Andini Okky Novitasari 3609 100 024 Pembimbing

Lebih terperinci

Klaster Pengembangan Industri Berbasis Perkebunan dalam Pengembangan Wilayah di Provinsi Aceh

Klaster Pengembangan Industri Berbasis Perkebunan dalam Pengembangan Wilayah di Provinsi Aceh JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 23373539 (23019271 Print) 1 Klaster Pengembangan Industri Berbasis Perkebunan dalam Pengembangan Wilayah di Provinsi Aceh Adinda Putri Siagian dan Eko Budi

Lebih terperinci

Optimalisasi Penggunaan Lahan Untuk Memaksimalkan Pendapatan Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo (Studi Kasus : Kecamatan Waru)

Optimalisasi Penggunaan Lahan Untuk Memaksimalkan Pendapatan Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo (Studi Kasus : Kecamatan Waru) JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No., (014) ISSN: 337-3539 (301-971 Print) C-87 Optimalisasi Penggunaan Lahan Untuk Memaksimalkan Pendapatan Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo (Studi Kasus : Kecamatan Waru)

Lebih terperinci

Penilaian Tingkat Keberlanjutan Pembangunan di Kabupaten Bangkalan sebagai Daerah Tertinggal

Penilaian Tingkat Keberlanjutan Pembangunan di Kabupaten Bangkalan sebagai Daerah Tertinggal JURNAL TEKNIK POMITS Vol.,, () ISSN: 7-59 (-97 Print) Penilaian Tingkat Keberlanjutan Pembangunan di Kabupaten Bangkalan sebagai Daerah Tertinggal Yennita Hana Ridwan dan Rulli Pratiwi Setiawan Jurusan

Lebih terperinci

Tipologi Kecamatan Tertinggal di Kabupaten Lombok Tengah

Tipologi Kecamatan Tertinggal di Kabupaten Lombok Tengah JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-119 Tipologi Kecamatan Tertinggal di Kabupaten Lombok Tengah Baiq Septi Maulida Sa ad dan Eko Budi Santoso Jurusan Perencanaan

Lebih terperinci

Pengembangan Kawasan Andalan Probolinggo- Pasuruan-Lumajang Melalui Pendekatan Peningkatan Efisiensi

Pengembangan Kawasan Andalan Probolinggo- Pasuruan-Lumajang Melalui Pendekatan Peningkatan Efisiensi JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (0) ISSN: 0-97 Pengembangan Kawasan Andalan Probolinggo- Pasuruan-Lumajang Melalui Pendekatan Reza P. Adhi, Eko Budi Santoso Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota,

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: ( Print C-45

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: ( Print C-45 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print C-45 Penentuan Prioritas Pengembangan Infrastruktur Kawasan Wisata Bahari di Desa Sumberejo, Desa Lojejer dan Desa Puger Kulon, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. serta pekerjaan. Berikut merupakan uraian dari beberapa karakteristik tersebut Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

BAB V ANALISA HASIL. serta pekerjaan. Berikut merupakan uraian dari beberapa karakteristik tersebut Karakteristik Responden Berdasarkan Usia BAB V ANALISA HASIL 5.1. Analisa Karakteristik Responden Dari semua responden di dalam penelitian ini, karakteristik dari responden dapat kelompokkan ke dalam beberapa karakteristik yaitu umur, jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan untuk menyelesaikan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DAERAH TERTINGGAL (UNDERDEVELOPMENT REGION) DI KABUPATEN SAMPANG

PENGEMBANGAN DAERAH TERTINGGAL (UNDERDEVELOPMENT REGION) DI KABUPATEN SAMPANG JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 PENGEMBANGAN DAERAH TERTINGGAL (UNDERDEVELOPMENT REGION) DI KABUPATEN SAMPANG Ovi Resia Arianti Putri, Eko Budi Santoso. Program Studi Perencanan Wilayah

Lebih terperinci

Pengembangan Kawasan Andalan Probolinggo- Pasuruan-Lumajang Melalui Pendekatan Peningkatan Efisiensi

Pengembangan Kawasan Andalan Probolinggo- Pasuruan-Lumajang Melalui Pendekatan Peningkatan Efisiensi JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (0) ISSN: 7-59 (0-97 Print) C-8 Pengembangan Kawasan Andalan Probolinggo- Pasuruan-Lumajang Melalui Pendekatan Reza P. Adhi dan Eko Budi Santoso Program Studi Perencanaan

Lebih terperinci

Identifikasi Tingkat Pelayanan Pasar Tradisional Agrobis Babat Kabupaten Lamongan

Identifikasi Tingkat Pelayanan Pasar Tradisional Agrobis Babat Kabupaten Lamongan JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-108 Identifikasi Tingkat Pelayanan Tradisional Agrobis Babat Kabupaten Lamongan Risty Utami 1), Ardy Maulidy Navastara 2)

Lebih terperinci

Pengendalian Konversi Lahan Pertanian Pangan Menjadi Non Pertanian Berdasarkan Preferensi Petani di Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi

Pengendalian Konversi Lahan Pertanian Pangan Menjadi Non Pertanian Berdasarkan Preferensi Petani di Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-186 Pengendalian Konversi Lahan Pertanian Pangan Menjadi Non Pertanian Berdasarkan Preferensi Petani di Kecamatan Wongsorejo,

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No.2, (2015) ISSN: ( Print) C-133

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No.2, (2015) ISSN: ( Print) C-133 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No.2, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-133 Kriteria Zona Industri Pendukung Pengembangan Kawasan Agropolitan di Kabupaten Tuban Naya Cinantya Drestalita dan Dian Rahmawati

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INDUSTRI BERBASIS KOMODITAS UNGGULAN SUBSEKTOR PERKEBUNAN DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH DI PROVINSI ACEH

PENGEMBANGAN INDUSTRI BERBASIS KOMODITAS UNGGULAN SUBSEKTOR PERKEBUNAN DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH DI PROVINSI ACEH PENGEMBANGAN INDUSTRI BERBASIS KOMODITAS UNGGULAN SUBSEKTOR PERKEBUNAN DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH DI PROVINSI ACEH ADINDA PUTRI SIAGIAN / NRP. 3609100701 Dosen Pembimbing Dr. Ir. Eko Budi Santoso, Lic.

Lebih terperinci

Arahan Penataan Lingkungan Kawasan Perumahan Swadaya di Kelurahan Tambak Wedi Kota Surabaya

Arahan Penataan Lingkungan Kawasan Perumahan Swadaya di Kelurahan Tambak Wedi Kota Surabaya JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-218 Arahan Penataan Lingkungan Kawasan Perumahan Swadaya di Kelurahan Tambak Wedi Kota Surabaya Mia Ermawati dan Ema Umilia

Lebih terperinci

Pemanfaatan Lahan pada Lokasi Bekas Tambang Tanah Urug di Kecamatan Ngoro, Mojokerto

Pemanfaatan Lahan pada Lokasi Bekas Tambang Tanah Urug di Kecamatan Ngoro, Mojokerto JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-36 Pemanfaatan Lahan pada Lokasi Bekas Tambang Tanah Urug di Kecamatan Ngoro, Mojokerto Linda Purba Ningrum, Ardy Maulidy Navastara

Lebih terperinci

Penentuan Tipologi Kesenjangan Wilayah di Kabupaten Lamongan Berdasarkan Aspek Ekonomi dan Sosial

Penentuan Tipologi Kesenjangan Wilayah di Kabupaten Lamongan Berdasarkan Aspek Ekonomi dan Sosial JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No.2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-125 Penentuan Tipologi Kesenjangan Wilayah di Kabupaten Lamongan Berdasarkan Aspek Ekonomi dan Sosial Yeni Ratnasari, Eko Budi

Lebih terperinci

Kriteria Pengembangan Kota Banjarbaru Sebagai Pusat Pemerintahan

Kriteria Pengembangan Kota Banjarbaru Sebagai Pusat Pemerintahan JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2013) ISSN: 2301-9271 1 Kriteria Pengembangan Kota Banjarbaru Sebagai Pusat Pemerintahan Ivana Putri Yustyarini dan Rulli Pratiwi Swtiawan Jurusan Perencanaan Wilayah

Lebih terperinci

Faktor Penentu Pengembangan Industri Pengolahan Perikanan Di Kabupaten Sidoarjo melalui Pengembangan Ekonomi Lokal

Faktor Penentu Pengembangan Industri Pengolahan Perikanan Di Kabupaten Sidoarjo melalui Pengembangan Ekonomi Lokal JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 2, (205) ISSN: 2337-3539 (230-927 Print) C-76 Faktor Penentu Pengembangan Industri Pengolahan Perikanan Di Kabupaten Sidoarjo melalui Pengembangan Ekonomi Lokal Sayyidatu

Lebih terperinci

Analisis Kinerja Jalur Pedestrian di Kota Surabaya (Studi Kasus: Jl. Pemuda)

Analisis Kinerja Jalur Pedestrian di Kota Surabaya (Studi Kasus: Jl. Pemuda) JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 E-69 Analisis Kinerja Jalur Pedestrian di Kota Surabaya (Studi Kasus: Jl. Pemuda) Muhlas Hanif Wigananda, Anak Agung Gde Kartika, S.T., M.Sc. Teknik

Lebih terperinci

Penentuan Alternatif Lokasi Pengembangan Kawasan Agroindustri Berbasis Komoditas Pertanian Unggulan di Kabupaten Lamongan

Penentuan Alternatif Lokasi Pengembangan Kawasan Agroindustri Berbasis Komoditas Pertanian Unggulan di Kabupaten Lamongan JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 C-33 Penentuan Alternatif Lokasi Pengembangan Kawasan Agroindustri Berbasis Komoditas Pertanian Unggulan di Kabupaten Ajeng Nugrahaning Dewanti dan

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEBARAN LOKASI UMKM BERBASIS RUMAH (HOME BASED ENTERPRISES) TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI KEL. BUGANGAN DAN JL.

PENGARUH PERSEBARAN LOKASI UMKM BERBASIS RUMAH (HOME BASED ENTERPRISES) TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI KEL. BUGANGAN DAN JL. PENGARUH PERSEBARAN LOKASI UMKM BERBASIS RUMAH (HOME BASED ENTERPRISES) TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI KEL. BUGANGAN DAN JL. BARITO KEC.SEMARANG TIMUR TUGAS AKHIR Oleh: LEONARD SIAHAAN L2D 005 373

Lebih terperinci

Daya Saing Kota-Kota Besar di Indonesia

Daya Saing Kota-Kota Besar di Indonesia Daya Saing Kota-Kota Besar di Indonesia Eko Budi Santoso 1 * Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP Institut Teknologi Sepuluh Nopember, * Email : eko_budi@urplan.its.ac.id Abstrak Kota-kota besar di

Lebih terperinci

Pengembangan Industri Berbasis Perikanan dengan Pendekatan Pengembangan Ekonomi Lokal di Kabupaten Tuban

Pengembangan Industri Berbasis Perikanan dengan Pendekatan Pengembangan Ekonomi Lokal di Kabupaten Tuban JURNAL TEKNIK POMITS VoL. 1, No.1, (2012) 1-4 1 Pengembangan Industri Berbasis Perikanan dengan Pendekatan Pengembangan Ekonomi Lokal di Kabupaten Tuban Desi Oktaviani dan Ir. Sardjito, MT Program Studi

Lebih terperinci

Konsep Land Sharing Sebagai Alternatif Penataan Permukiman Nelayan di Kelurahan Gunung Anyar Tambak Surabaya

Konsep Land Sharing Sebagai Alternatif Penataan Permukiman Nelayan di Kelurahan Gunung Anyar Tambak Surabaya JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-125 Konsep Land Sharing Sebagai Alternatif Penataan Permukiman Nelayan di Kelurahan Gunung Anyar Tambak Surabaya Rivina Yukeiko

Lebih terperinci

Arahan Penataan Lingkungan Kawasan Perumahan Swadaya di Kelurahan Tambak Wedi Kota Surabaya

Arahan Penataan Lingkungan Kawasan Perumahan Swadaya di Kelurahan Tambak Wedi Kota Surabaya JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Arahan Penataan Lingkungan Kawasan Perumahan Swadaya di Kelurahan Tambak Wedi Kota Surabaya Penulis : Mia Ermawati, dan Dosen

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. kategori tersebut dapat digolongkan menjadi pekerja informal. Berdasarkan data BPS

Bab I. Pendahuluan. kategori tersebut dapat digolongkan menjadi pekerja informal. Berdasarkan data BPS Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pekerja formal dapat digolongkan berdasarkan penduduk yang berusaha dengan dibantu buruh tetap dan juga karyawan atau buruh, tidak termasuk dalam kategori tersebut

Lebih terperinci

JURNAL SISTEM PENILAIAN MENUJU SEKOLAH ADIWIYATA MENGGUNAKAN METODE IMPORTANCE PERFORMANCE MATRIX

JURNAL SISTEM PENILAIAN MENUJU SEKOLAH ADIWIYATA MENGGUNAKAN METODE IMPORTANCE PERFORMANCE MATRIX JURNAL SISTEM PENILAIAN MENUJU SEKOLAH ADIWIYATA MENGGUNAKAN METODE IMPORTANCE PERFORMANCE MATRIX EVALUATION SYSTEM TO ADIWIYATA SCHOOL USING IMPORTANCE PERFORMANCE MATRIX METHOD Oleh: SHAHRIL CHOIRUL

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 1, (2016) ISSN: ( Print)

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 1, (2016) ISSN: ( Print) Kesesuaian Lahan Perikanan berdasarkan Faktor-Faktor Daya Dukung Fisik di Kabupaten Sidoarjo Anugrah Dimas Susetyo dan Eko Budi Santoso Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu pelaksana kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang Perpustakaan dan Kearsipan.

Lebih terperinci

nasabah yang menggunakan jasa pelayanan Perum Pegadaian.

nasabah yang menggunakan jasa pelayanan Perum Pegadaian. BABm METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perum Pegadaian Cabang Blabak kepada nasabah yang menggunakan jasa pelayanan Perum Pegadaian. 3.2. Profil Pegadaian 3.2.1. Sejarah

Lebih terperinci

EVALUASI PENYEDIAAN FASILITAS RUMAH SUSUN (Studi Kasus Rumah Susun Warugunung dan Rumah Susun Penjaringansari I di Kota Surabaya)

EVALUASI PENYEDIAAN FASILITAS RUMAH SUSUN (Studi Kasus Rumah Susun Warugunung dan Rumah Susun Penjaringansari I di Kota Surabaya) EVALUASI PENYEDIAAN FASILITAS RUMAH SUSUN (Studi Kasus Rumah Susun Warugunung dan Rumah Susun Penjaringansari I di Kota Surabaya) Widiastuti Hapsari dan Ria Asih Aryani Soemitro Bidang Keahlian Manajemen

Lebih terperinci

Identifikasi Potensi Agribisnis Bawang Merah di Kabupaten Nganjuk Untuk Meningkatkan Ekonomi Wilayah

Identifikasi Potensi Agribisnis Bawang Merah di Kabupaten Nganjuk Untuk Meningkatkan Ekonomi Wilayah JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Identifikasi Potensi Agribisnis Bawang Merah di Kabupaten Nganjuk Untuk Meningkatkan Ekonomi Wilayah Ani Satul Fitriyati dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METOOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini bertempat di wilayah Jakarta dan sekitarnya yang menjadi lokasi pelayanan PT. Moto Cahaya Bintang Utama. Sedangkan untuk waktu

Lebih terperinci

Identifikasi Variabel Berpengaruh Pada Peningkatan Keunggulan Kompetitif Industri Alas Kaki di Kabupaten Mojokerto

Identifikasi Variabel Berpengaruh Pada Peningkatan Keunggulan Kompetitif Industri Alas Kaki di Kabupaten Mojokerto JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Identifikasi Variabel Berpengaruh Pada Peningkatan Keunggulan Kompetitif Industri Alas Kaki di Kabupaten Mojokerto Andini

Lebih terperinci

Kriteria Lokasi Industri Pengolahan Pisang di Kabupaten Lumajang

Kriteria Lokasi Industri Pengolahan Pisang di Kabupaten Lumajang JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Lokasi Industri Pengolahan Pisang di Kabupaten Lumajang Rendy Rosyandana Zulkarnaen, dan Rulli Pratiwi Setiawan Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang disertai terjadinya perubahan struktur ekonomi. Menurut Todaro

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang disertai terjadinya perubahan struktur ekonomi. Menurut Todaro BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam proses pembangunan salah satu indikator keberhasilan pembangunan Negara berkembang ditunjukkan oleh terjadinya pertumbuhan ekonomi yang disertai terjadinya perubahan

Lebih terperinci

Klaster Pengembangan Industri Berbasis Perkebunan dalam Pengembangan Wilayah di Provinsi Aceh

Klaster Pengembangan Industri Berbasis Perkebunan dalam Pengembangan Wilayah di Provinsi Aceh JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 23373539 (23019271 Print) C78 Klaster Pengembangan Industri Berbasis Perkebunan dalam Pengembangan Wilayah di Provinsi Aceh Adinda Putri Siagian dan Eko

Lebih terperinci

ARAHAN PENGEMBANGAN SENTRA INDUSTRI ALAS KAKI DI KELURAHAN KEMASAN KECAMATAN KRIAN KABUPATEN SIDOARJO MELALUI PENDEKATAN PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL

ARAHAN PENGEMBANGAN SENTRA INDUSTRI ALAS KAKI DI KELURAHAN KEMASAN KECAMATAN KRIAN KABUPATEN SIDOARJO MELALUI PENDEKATAN PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL TUGAS AKHIR RP 141501 ARAHAN PENGEMBANGAN SENTRA INDUSTRI ALAS KAKI DI KELURAHAN KEMASAN KECAMATAN KRIAN KABUPATEN SIDOARJO MELALUI PENDEKATAN PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL AZIZAH FARIDHA ELISA NRP 3613 100

Lebih terperinci

Arahan Pengembangan Kawasan Sumbing Kabupaten Magelang sebagai Agropolitan

Arahan Pengembangan Kawasan Sumbing Kabupaten Magelang sebagai Agropolitan C12 Arahan Pengembangan Kawasan Sumbing Kabupaten Magelang sebagai Agropolitan Ellen Deviana Arisadi dan Ema Umilia Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi, daya beli masyarakat semakin meningkat. Peluang ini

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi, daya beli masyarakat semakin meningkat. Peluang ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi, daya beli masyarakat semakin meningkat. Peluang ini dilihat oleh para pengusaha sebagai peluang yang sangat besar. Para pengusaha berlomba-lomba

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PW Penentuan Kawasan Agroindustri Berbasis Komoditas Unggulan Sektor Pertanian Kabupaten Probolinggo

TUGAS AKHIR PW Penentuan Kawasan Agroindustri Berbasis Komoditas Unggulan Sektor Pertanian Kabupaten Probolinggo TUGAS AKHIR PW09-1328 Penentuan Kawasan Agroindustri Berbasis Komoditas Unggulan Sektor Pertanian Kabupaten Probolinggo OLEH : FIRDA NURUL LAILIA 3610100070 L/O/G/O DOSEN PEMBIMBING : Dr. Ir. EKO BUDI

Lebih terperinci

Penentuan Cluster Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu Putih di Kabupaten Buru

Penentuan Cluster Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu Putih di Kabupaten Buru JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-139 Penentuan Cluster Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu Putih di Kabupaten Buru Rizki Adriadi Ghiffari dan Eko

Lebih terperinci

Arahan Optimalisasi RTH Publik Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara

Arahan Optimalisasi RTH Publik Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara C193 Arahan Optimalisasi RTH Publik Kecamatan, Jakarta Utara Shella Anastasia dan Haryo Sulistyarso Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

Kriteria Pengembangan Desa Slopeng sebagai Desa Wisata di Kabupaten Sumenep

Kriteria Pengembangan Desa Slopeng sebagai Desa Wisata di Kabupaten Sumenep JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 3, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-245 Kriteria Pengembangan Desa sebagai Desa Wisata di Kabupaten Mira Hawaniar dan Rimadewi Suprihardjo Program Studi Perencanaan

Lebih terperinci

Pengembangan daya saing daerah kabupaten/kota di propinsi jawa timur berdasarkan Potensi daerahnya

Pengembangan daya saing daerah kabupaten/kota di propinsi jawa timur berdasarkan Potensi daerahnya Pengembangan daya saing daerah kabupaten/kota di propinsi jawa timur berdasarkan Potensi daerahnya Oleh : Miftakhul Huda 3610100071 Dosen Pembimbing : DR. Ir. Eko Budi Santoso, Lic., Rer., Reg. JURUSAN

Lebih terperinci

Karakteristik Pengunjung dan Aktivitasnya Terhadap Penggunaan Taman Kota Sebagai Ruang Sosial di Taman Keplaksari Kabupaten Jombang

Karakteristik Pengunjung dan Aktivitasnya Terhadap Penggunaan Taman Kota Sebagai Ruang Sosial di Taman Keplaksari Kabupaten Jombang JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN : 2337-3539 (2301-9271 Print) C-188 Karakteristik Pengunjung dan Aktivitasnya Terhadap Penggunaan Taman Kota Sebagai Ruang Sosial di Taman Keplaksari Kabupaten

Lebih terperinci

Analisis Cluster dalam Mengidentifikasi Tipe Kawasan Berdasarkan Karakteristik Timbulan Sampah Rumah Tangga di Perkotaan Kabupaten Jember

Analisis Cluster dalam Mengidentifikasi Tipe Kawasan Berdasarkan Karakteristik Timbulan Sampah Rumah Tangga di Perkotaan Kabupaten Jember JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Analisis Cluster dalam Mengidentifikasi Tipe Berdasarkan Karakteristik Timbulan Sampah Rumah Tangga di Perkotaan Kabupaten

Lebih terperinci

ARAHAN PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT PETANI JERUK SIAM BERDASARKAN PERSPEKTIF PETANI

ARAHAN PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT PETANI JERUK SIAM BERDASARKAN PERSPEKTIF PETANI Preview Sidang 3 Tugas Akhir ARAHAN PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT PETANI JERUK SIAM BERDASARKAN PERSPEKTIF PETANI DI KECAMATAN BANGOREJO, KABUPATEN BANYUWANGI Disusun: Nyimas Martha Olfiana 3609.100.049

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Pengukuran kualitas pelayanan dilakukan dengan menganalisa lima dimensi metode service quality, dengan mengacu pada kernagka sebagai berikut : Studi Pustaka

Lebih terperinci

Redistribusi Lokasi Minimarket di Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya

Redistribusi Lokasi Minimarket di Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya Sidang Preview 4 Tugas Akhir Redistribusi Lokasi Minimarket di Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya Oleh RIANDITA DWI ARTIKASARI 3607 100 021 Dosen Pembimbing: Dr. Ing. Ir. Haryo Sulistyarso Tahun 2011 Program

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran KOGUPE SMAN 46 Jakarta merupakan koperasi konsumen di kawasan Jakarta Selatan yang bergerak di bidang usaha pertokoan dan simpan pinjam. Dalam upaya memenuhi

Lebih terperinci

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011 MATRIK 2.3 TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL I A Program Percepatan Pembangunan Daerah pusat produksi daerah 1. Meningkatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan kekayaan pariwisata dan budayanya. Kepariwisataan di Indonesia tumbuh dan berkembang menjadi salah satu industri besar

Lebih terperinci

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Toko Mas Jaya Abadi merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan emas khususnya perhiasan. Toko Mas Jaya Abadi berdiri pada tahun 1999. Perhiasan yang dijual berbentuk gelang,

Lebih terperinci

PENENTUAN PUSAT-PUSAT PERTUMBUHAN DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PENENTUAN PUSAT-PUSAT PERTUMBUHAN DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-290 PENENTUAN PUSAT-PUSAT PERTUMBUHAN DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL Eta Rahayu dan Eko Budi Santoso

Lebih terperinci

PERAN PEREMPUAN DALAM PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL (Studi Kasus: Perempuan dalam Industri Batik di Kabupaten Banyumas) TUGAS AKHIR

PERAN PEREMPUAN DALAM PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL (Studi Kasus: Perempuan dalam Industri Batik di Kabupaten Banyumas) TUGAS AKHIR PERAN PEREMPUAN DALAM PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL (Studi Kasus: Perempuan dalam Industri Batik di Kabupaten Banyumas) TUGAS AKHIR Oleh: INDRIYANI L2D 001 434 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS

Lebih terperinci

Identifikasi Variabel Berpengaruh pada Peningkatan Keunggulan Kompetitif Industri Alas Kaki di Kabupaten Mojokerto

Identifikasi Variabel Berpengaruh pada Peningkatan Keunggulan Kompetitif Industri Alas Kaki di Kabupaten Mojokerto JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-153 Identifikasi Variabel Berpengaruh pada Peningkatan Keunggulan Kompetitif Industri Alas Kaki di Kabupaten Mojokerto Andini

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KAPET DAS KAKAB DI KABUPATEN BARITO SELATAN

PENGEMBANGAN KAPET DAS KAKAB DI KABUPATEN BARITO SELATAN PENGEMBANGAN KAPET DAS KAKAB DI KABUPATEN BARITO SELATAN Andrea Yuandiney 3609 100 002 PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan industri merupakan bagian dari pembangunan ekonomi jangka panjang untuk mencapai struktur ekonomi yang seimbang. Tetapi adanya perbedaan potensi sumberdaya

Lebih terperinci

Tingkat Pelayanan Fasilitas Pendidikan Sekolah Menengah Tingkat Atas di Kabupaten Sidoarjo

Tingkat Pelayanan Fasilitas Pendidikan Sekolah Menengah Tingkat Atas di Kabupaten Sidoarjo JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-197 Tingkat Pelayanan Fasilitas Pendidikan Sekolah Menengah Tingkat Atas di Kabupaten Sidoarjo Sisca Henlita, Ketut Dewi Martha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dalam memerangi kemiskinan dan pengangguran.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dalam memerangi kemiskinan dan pengangguran. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu unit usaha yang memiliki peran penting dalam perkembangan dan pertumbuhan perekonomian Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan penduduk kota kota di Indonesia baik sebagai akibat pertumbuhan penduduk maupun akibat urbanisasi telah memberikan indikasi adanya masalah perkotaan yang

Lebih terperinci

Arahan Peningkatan Daya Saing Daerah Kabupaten Kediri

Arahan Peningkatan Daya Saing Daerah Kabupaten Kediri JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-81 Arahan Peningkatan Daya Saing Daerah Kabupaten Kediri Eka Putri Anugrahing Widi dan Putut Gde Ariastita Jurusan Perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Indonesia, pemerintah membuat kebijakan salah satunya dengan cara mengedepankan sektor industri.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian yang khusus oleh pemerintah seperti halnya sektor industri dan jasa.

BAB I PENDAHULUAN. perhatian yang khusus oleh pemerintah seperti halnya sektor industri dan jasa. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di Indonesia sektor pertanian mempunyai peran yang sangat penting dalam pertumbuhan perekonomian. Banyaknya tenaga kerja yang bekerja di sektor pertanian

Lebih terperinci

Penentuan Variabel Berpengaruh dalam Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi Pesisir Utara pada Bidang Perikanan di Kota Pasuruan

Penentuan Variabel Berpengaruh dalam Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi Pesisir Utara pada Bidang Perikanan di Kota Pasuruan C1 Penentuan Berpengaruh dalam Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi Pesisir Utara pada Bidang Perikanan di Kota Pasuruan Dwi Putri Heritasari dan Rulli Pratiwi Setiawan Perencanaan Wilayah dan Kota,

Lebih terperinci

KAJIAN PENERAPAN SISTEM DINAMIS DALAM INTERAKSI TRANSPORTASI DAN GUNA LAHAN KOMERSIAL DI WILAYAH PUSAT KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR

KAJIAN PENERAPAN SISTEM DINAMIS DALAM INTERAKSI TRANSPORTASI DAN GUNA LAHAN KOMERSIAL DI WILAYAH PUSAT KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR KAJIAN PENERAPAN SISTEM DINAMIS DALAM INTERAKSI TRANSPORTASI DAN GUNA LAHAN KOMERSIAL DI WILAYAH PUSAT KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR Oleh: BAMBANG WIDYATMOKO L2D 098 412 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Lebih terperinci

PENENTUAN WILAYAH POTENSIAL KOMODITAS JAGUNG DI KABUPATEN KEDIRI

PENENTUAN WILAYAH POTENSIAL KOMODITAS JAGUNG DI KABUPATEN KEDIRI JURNAL TEKNIK POMITS 2014 1 Abstrak Tingginya produksi jagung di Kabupaten Kediri seharusnya bisa memaksimalkan kegiatan pengolahan jagung. Dinas Koperasi, Industri dan Perdagangan Kabupaten Kediri menyebutkan

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Pada Program Studi Teknik Informatika OLEH:

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Pada Program Studi Teknik Informatika OLEH: Artikel Skripsi APLIKASI PENILAIAN TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP SARANA DAN PRASARANA DENGAN METODE IMPORTANCE PERFORMANCE MATRIX (STUDI KASUS KAMPUS 2 UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI) ARTIKEL

Lebih terperinci

Identifikasi Karakteristik Lingkungan Permukiman Kumuh Berdasarkan Persepsi Masyarakat Di Kelurahan Tlogopojok

Identifikasi Karakteristik Lingkungan Permukiman Kumuh Berdasarkan Persepsi Masyarakat Di Kelurahan Tlogopojok 1 Identifikasi Karakteristik Lingkungan Permukiman Kumuh Berdasarkan Persepsi Masyarakat Di Kelurahan Tlogopojok Fachrul Irawan Ali dan Ema Umilia Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

Tipologi Klaster Industri Pengolahan Jagung di Kecamatan Merakurak Kabupaten Tuban Berdasarkan Karakteristik Pengembangan Ekonomi Lokalnya

Tipologi Klaster Industri Pengolahan Jagung di Kecamatan Merakurak Kabupaten Tuban Berdasarkan Karakteristik Pengembangan Ekonomi Lokalnya JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Tipologi Klaster Industri Pengolahan Jagung di Kecamatan Merakurak Kabupaten Tuban Berdasarkan Karakteristik Pengembangan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF Muhammad Syahroni, E. Gumbira Sa id dan Kirbrandoko.

RINGKASAN EKSEKUTIF Muhammad Syahroni, E. Gumbira Sa id dan Kirbrandoko. RINGKASAN EKSEKUTIF Muhammad Syahroni, 2005. Analisis Strategi Pengembangan Komoditas Unggulan Agribisnis di Kabupaten Dompu Propinsi Nusa Tenggara Barat. Di Bawah bimbingan E. Gumbira Sa id dan Kirbrandoko.

Lebih terperinci

KAJIAN KINERJA PELAYANAN ANGKUTAN UMUM DALAM KOTA DI PURWOKERTO. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto 2

KAJIAN KINERJA PELAYANAN ANGKUTAN UMUM DALAM KOTA DI PURWOKERTO. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto 2 KAJIAN KINERJA PELAYANAN ANGKUTAN UMUM DALAM KOTA DI PURWOKERTO Juanita 1, Tito Pinandita 2* 1 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto 2 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ialah Sapu Lidi Cafe, Resort, and Gallery yang terletak di Jalan Sersan Bajuri Kompleks Graha Puspa Cihideung, Lembang. Berikut adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam peningkatan perekonomian daerah, peningkatan pendapatan devisa nasional

BAB I PENDAHULUAN. dalam peningkatan perekonomian daerah, peningkatan pendapatan devisa nasional BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) telah banyak berkontribusi dalam peningkatan perekonomian daerah, peningkatan pendapatan devisa nasional dan penyerapan tenaga

Lebih terperinci

Arahan Distribusi Lokasi Pos Pemadam Kebakaran Berdasarkan Kawasan Potensi Risiko Bencana Kebakaran di Kota Surabaya

Arahan Distribusi Lokasi Pos Pemadam Kebakaran Berdasarkan Kawasan Potensi Risiko Bencana Kebakaran di Kota Surabaya JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Arahan Distribusi Lokasi Pos Pemadam Kebakaran Berdasarkan Kawasan Potensi Risiko Bencana Kebakaran di Kota Surabaya Devi

Lebih terperinci

PERSEPSI PENUMPANG KERETA API TERHADAP TINGKAT PELAYANAN STASIUN TUGU YOGYAKARTA

PERSEPSI PENUMPANG KERETA API TERHADAP TINGKAT PELAYANAN STASIUN TUGU YOGYAKARTA TESIS PERSEPSI PENUMPANG KERETA API TERHADAP TINGKAT PELAYANAN STASIUN TUGU YOGYAKARTA WAWAN RIYANTA No. Mhs. 125101818 / PS/MTS PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sebagai suatu bangsa dan negara besar dengan pemilikan sumber daya alam yang melimpah, dalam pembangunan ekonomi yang merupakan bagian dari pembangunan nasional

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI AGUNAN RUMAH TINGGAL JL. SEMOLOWARU SELATAN XII SURABAYA

ANALISIS NILAI AGUNAN RUMAH TINGGAL JL. SEMOLOWARU SELATAN XII SURABAYA JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-1 1 ANALISIS NILAI AGUNAN RUMAH TINGGAL JL. SEMOLOWARU SELATAN XII SURABAYA I Made Dwiyanta Putra, I Putu Artama Wiguna Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri telah mengalami perkembangan pesat baik di kota-kota besar

BAB I PENDAHULUAN. Industri telah mengalami perkembangan pesat baik di kota-kota besar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri telah mengalami perkembangan pesat baik di kota-kota besar ataupun kecil di seluruh Nusantara. Perkembangan ini telah mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas

Lebih terperinci

OPTIMALISASI FASILITAS DAN PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) DI KOTA MATARAM (STUDI KASUS RUSUNAWA SELAGALAS KOTA MATARAM)

OPTIMALISASI FASILITAS DAN PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) DI KOTA MATARAM (STUDI KASUS RUSUNAWA SELAGALAS KOTA MATARAM) OPTIMALISASI FASILITAS DAN PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) DI KOTA MATARAM (STUDI KASUS RUSUNAWA SELAGALAS KOTA MATARAM) Sri Hartati 1, *), Tri Joko Wahyu Adi 2) dan Yusroniya Eka Putri

Lebih terperinci

Analisa Manfaat Biaya Proyek Pembangunan Taman Hutan Raya (Tahura) Bunder Daerah Istimewa Yogyakarta

Analisa Manfaat Biaya Proyek Pembangunan Taman Hutan Raya (Tahura) Bunder Daerah Istimewa Yogyakarta JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-17 Analisa Manfaat Biaya Proyek Pembangunan Taman Hutan Raya (Tahura) Bunder Daerah Istimewa Yogyakarta Dwitanti Wahyu Utami

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Penentuan Alternatif Lokasi Pengembangan Kawasan Agroindustri Berbasis Komoditas Pertanian Unggulan Di Kabupaten Ajeng Nugrahaning Dewanti, Eko Budi Santoso

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara yang sangat strategis kaya akan sumber daya alam serta kaya akan sektor pariwisatanya. Kepariwisatawan di Indonesia telah tumbuh dan

Lebih terperinci

Penilaian Tingkat Keberlanjutan Kawasan Pantai Timur Surabaya sebagai Kawasan Konservasi Berkelanjutan

Penilaian Tingkat Keberlanjutan Kawasan Pantai Timur Surabaya sebagai Kawasan Konservasi Berkelanjutan JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-65 Penilaian Tingkat Keberlanjutan Kawasan Pantai Timur sebagai Kawasan Konservasi Berkelanjutan Yani Wulandari dan Rulli Pratiwi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan ekonomi yang berorientasi pertumbuhan di masa lalu telah menumbuhkan suatu kesenjangan yang besar, dimana laju pertumbuhan ekonomi tidak seimbang dengan peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, bidang pariwisata pantai merupakan salah satu kegiatan atau hal yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, bidang pariwisata pantai merupakan salah satu kegiatan atau hal yang mempunyai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, bidang pariwisata pantai merupakan salah satu kegiatan atau hal yang mempunyai peranan yang signifikan dalam kehidupan masyarakat

Lebih terperinci