BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Bahan Pisang Pisang adalah tanaman buah berupa herbal yang berasal dari kawasan di Asia Tenggara (termasuk Indonesia). Tanaman ini kemudian menyebar ke Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan dan Tengah. Di Jawa Barat, pisang disebut dengan Cau, di Jawa Tengah dan Jawa Timur dinamakan gedang. (sumber: Warintek) Pisang merupakan salah satu komoditas buah yang penting di Indonesia. Di Sumatra Utara produksi pisang sejak tahun mengalami peningkatan denga rata-rata 7,5% per tahunnya, namun pada tahin 2010, produksi pisang mengalami penurunan sebesar 9,7 % dari tahun sebelumnya. Hal tersebut disebabkan karena adanya gangguan organisme pengganggu makanan, seperti penyakit layu Fusarium. (sumber: Jurnal Online Agroekoteknologi ISSN No Vol.2, No.1: , Desember 2013) Pisang adalah buah paling popular daripada buah-buah tropis lainnya. Berasal dari Asia tropis, budidaya pisang tersebar luas di Afrika sekitar 3000 tahun yang lalu dan tersebar di Amerika setelah Colombus. Namun, asal usul pisang dari Asia masih terselubung dalam misteri. (sumber: Utar Agriculture Science Journal, Vol 1 No 1) Buah pisang merupakan produk hortikultura mempunyai arti penting bagi peningkatan gizi masyarakat karena buahnya merupakan sumber vitamin (A, B1 dan C), mineral (kalium, natrium, chlor, magnesium, posfor) dan karbohidrat 25% yang mudah dicerna. Indonesia merupakan negara penghasil pisang ke-4 didunia. Produksi buah pisang di Indonesia sampai dengan tahun 2009 sebesar 512,27ton/ha. Khusus di Maluku, produksi buah pisang sampai dengan tahun 2009 sebesar 6,69 ton/ha. (sumber: Jurnal Ilmu Budidaya Tanaman, Vol 1 No 1) Pisang merupakan tanaman yang memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi jika dibudidayakan secara intensif dengan menerapkan teknologi secara benar dapat memberikan keuntungan yang tinggi. Pisang menjadi komoditas ekspor nonmigas yang 7

2 8 dapat memberikan sumbangan terhadap pendapatan devisa Negara (Bambang, 2009). (Sumber: Jurnal Ilmu Budidaya Tanaman, Vol 3, No 1) Pisang juga mempunyai beberapa fakta fakta, yaitu (sumber: Buku Pisang Untuk Anak) : Pisang di temukan pada tahun 327 SM ketika Alexander Agung (Raja Makedonia) menjajah India dan menemukan pisang pertama kalinya. Nama ilmiah dari buah pisang adalah musa sapientum, yang artinya Fruit of the Wise Men, buah dari orang-orang bijak. Selain berwarna kuning pisang bisa di temukan dengan berbagai warna lain termasuk warna merah Pohon pisang hanya berbuah sekali, kemudian mati. Tetapi pohon pisang itu akan menghasilkan tunas baru sebelum tumbuhan ini mati. Siklus ini berlangsung selama 10 tahun. Ada sekitar 500 jenis tumbuhan pisang di dunia, dengan berbagai jenis bentuk dan ukuran, dari yang sekecil ukuran jari sampai yang berukuran besar seperti pisang tanduk. Buah pisang mempunyai bayak kandungan gizi. Pisang merupakan salah satu buah yang mengandung 6 vitamin seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air. Satu buah pisang mempunyai hanya 110 kalori, sehingga bisa dapat dikonsumsi tanpa merusak progam diet.. Mengonsumsi pisang bisa mencegah dan menatasi penyakit tekanan darah tinggi dan stroke, karena walaupun sangat tinggi potasiumnya tetepi pisang sangat rendah kandungan garamnya. Dan hal ini diseujui oleh FDA (the US Food and Drug Administration) Buah pisang umumnya dipanen ketika masih berwarna hijau. Ini karena proses pematangan buah pisang tetap berlangsung bahkan setelah tandan pisang dipotong dari pohonnya. Pisang merupakan salah satu buah yang memiliki kandungan gizi dan nutrisi yang cukup tinggi. Pati yang terkandung dalam pisang lebih mudah dicerna daripada karbohidrat kompleks lainnya, sehingga mempunyai peranan dalam memicu

3 9 pembakaran lemak dan menimbulkan efek yang mengenyangkan. Kandungan potassium yang terdapat pada pisang emberikan efek yang baik bagi ginjal dan juga dapat meredakan stress. Pisang juga mempunyai kandungan serat dan vitamin yang dapat meningkatkan system daya tubuh dari sumber penyakit. (sumber: Pada Tahun 2003, Jawa Barat merupakan tempat produksi pisang terbesar di Indonesia dengan luas area tanaman 15,4 ribu ha. Pusat produksi pisang di Jawa Barat ada di Bogor, Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Subang, dan Purwakarta. Pisang mempunyai beberapa manfaat, seperti (sumber: Budi Daya Tanaman Buah Unggul Indonesia : 208) 1. Kalium: Kalium merupakan unsur penting untuk mengatur tekanan darah, mengurangi resiko tekanan darah tinggi, serta masalah lain yang terkait. 2. Karbohidrat: Kandungan energi dalam pisang sangat tinggi sehingga cocok digunakan sebagai sumber makanan untuk mendapatkan energi secara cepat. 3. Vitamin C: Untuk melindungi tubuh terhadap stres oksidatif maupun malnutrisi. Sebagai antioksidan yang kuat, vitamin C membantu tubuh mengendalikan radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh. 4. Vitamin B6: Berperan penting untuk kelancaran fungsi sistem saraf, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, serta melawan infeksi. 5. Serat: Untuk memperlancar pembuangan kotoran dari usus besar dan membuat perut terasa kenyang lebih lama. 6. Mangan: Penting untuk kesehatan tulang dan metabolisme tubuh.

4 10 Tabel 2.1 Perbandingan Kandungan Gizi Pisang dan Mentega Kandungan Gizi Mentega Pisang Keterangan Serving size 100 gr 100 gr 100 gr Kalori 717 kal 89 kal Mentega > 87,5 % Total lemak 81,1 gr 0,33 gr Mentega > 99,59% Lemak Jenuh 51,36 gr 0,11 gr Mentega > 99,78% Lemak tak jenuh ganda Lemak tak jenuh tunggal 3,04 gr 0,07 gr Mentega > 97.6% 21,02 gr 0,03 gr Mentega > 99,85% Kolestrol 0,215 gr 0 g Mentega > 100% Sodium 0,011 gr 0,001 gr Mentega > 1 % Potassium 0,024 gr 0,358 gr Pisang > 33,4 % Karbohidrat 0.06 gr 22,84 gr Pisang > 99.73% Serat 0 gr 2,6 gr Pisang > 100% Gula 0,06 gr 12,23 gr Pisang > 99,5% protein 0,85 gr 1,09 gr Pisang > 22,01 % Sumber: Berdasarkan tabel diatas dapat diambil kesimpulan pada setiap 100 gr mentega dan 100 gr pisang mengandung kalori yang berbeda yaitu kalori pada mentega mencapai 717 kalori sedangkan pisang hanya 89 kalori sehingga mempunyai perbedaan yang cukup banyak yaitu 628 kalori. Total lemak pada mentega mencapai 81.1 gr sedangkan

5 11 pisang hanya 0,33 gr. Sedangkan lemak pada butter tidak baik dikonsumsi orang yang sedang menjalankan progam diet. Kolestrol pada butter 215 mg sedangkan pisang bebas lemak. Sodium yang terkandung pada mentega sebesar 11 mg sedangkan pisang hanya 1 mg. potassium yang terkadung pada mentega hanya gr sedangkan di pisang mencapai 0,358 mg, potassium mempunyai manfaat untuk tubuh yaitu mengontrol detak jantung, fungsi otak, menurunkan tekanan darah, dan manfaat lainnya. Total karbohidrat pada mentega hanya 0,06 sedangkan pisang sebesar gr. Mentega tidak mengandung serat dan pisang mengandung 2,6 gr serat, sehingga pisang bisa memperlancar proses pencernaan pada tubuh sedangkan mentega tidak. Gula pada mentega sebesar 0,06 dan pisang sebesar 12,23. Namun gula pada pisang merupakan jenis gula yang merupakan gula alami seperti sukrosa, glukosa dan fruktosa (menurut: CNN Indonesia), seperti yang di kutip dari SunPride kandungan gula dalam buah pisang dapat menjadi sumber energi alami bagi tubuh. Protein yang terkandung pada mentega hanya 0,85 gr sedangkan pisang mencapai 1,09. Berdasarkan gambar grafik pada bagian kalori mentega mempunyai kalori yang lebih banyak daripada pisang. Pada total lemak mentega lebih tinggi daripada pisang, dan mentega juga mempunyai lemak jenuh yang kebih tinggi daripada pisang.

6 12 Berdasarkan gambar grafik pada bagian lemak tak jenuh ganda mentega mempunyai jumlah yang lebih banyak daripada pisang. Pada jumlah lemak tak jenuh tunggal mentega lebih tinggi daripada pisang. Pada pisang mempunyai kandungan karbohidrat yang lebih tinggi daripada mentega, dan pisang mempunyai kandungan gula yang lebih tinggi daripada mentega, namun gula pada pisang merupakan jenis gula yang baik tidak berbahaya. Berdasarkan gambar grafik pada bagian kolestrol mentega mempunyai jumlah yang lebih banyak daripada pisang. Pada kandungan potassium, serat, dan protein pisang mempunyai jumlah yang lebih tinggi daripada mentega.

7 13 Berdasarkan gambar grafik diatas, kandungan sodium pada mentega lebih tinggi daripada pisang. Sodium dapat menyebabkan hipertensi dan berbahaya bagi tubuh apabila dikonsumsi terlalu banyak Mentega Mentega merupakan hasil olahan dari susu. Ada dua jenis rasa untuk mentega yaitu unsalted butter dan salted butter. Dijual dalam bentuk krim yang dikemas dalam kaleng dan dalam bentuk batangan yang dikemas dalam kertas aluminium (Paramithadewi, 2009) Mentega adalah produk yang dibuat dari lemak susu dimana kedalamnya dapat ditambahkan garam untuk mendapatkan rasa yang lebih baik dan untuk menjaga mutu. Warna kuning pada mentega disebabkan oleh zar warna β karoten dalam krim. Nilai gizi mentega banyak tergantung pada kandungan lemak dan vitamin-vitamin yang larut dalam lemak. Mentega merupakan sumber vitamin A yang sangat baik dan merupakan makanan berenergi tinggi (7-8 kal/ gram), tidak mengandung laktosadan mineral serta berprotein rendah ( Anjarsari, 2010). Mentega memiliki dua keunggulan utama: 1. Rasa: mentega putih yang dengan sengaja memberi rasa hambar, tapi mentega memiliki rasa yang sangat diinginkan 2. Melting quality: mentega meleleh di mulut. Mentega putih tidak. Setelah makan kue atau icing (lapisan gula) yang dibuat dengan mentega putih, dapat meninggalkan rasa

8 14 tidak enak di dalam mulut. (sumber: Professional Baking 4 th edition, 2005, pages 41-42, chapter 3) Mentega terbuat dari lemak hewan dan mempunyai kandungan kolestrol diet dan lemak jenuh yang tinggi. Walaupun sebenarnya kolestrol di erlukan untuk perkembangan otak, elastisitas sel, dan usus yang sehat, namun mentega mempunyai kandungan lemak jenuh yang tinggi sehingga membuat mentega tidak hanya meningkatkan kolestrol total namun juga meningkatkan kolestrol jahat. Kolestrol jahat ini biasanya menyebabkan penyakit jantung. (Kompas, 2011) Mentega, yang disebut sebagai "butter" dalam bahasa Inggris, merupakan produk hewani yaitu hasil olahan dari susu. Bagian susu yang diambil untuk membuat mentega adalah krim (lemak) susu. Krim kemudian diproses dengan teknik yang disebut "churning", yaitu pengadukan terus-menerus hingga fase padatan terpisah dari fase cair dan terkumpul. Mentega merupakan produk emulsi tipe water in oil(fase air dalam fase minyak), kebalikan dari bahan asalnya yaitu krim susu yang merupakan emulsi oil in water (fase minyak dalam fase air). (sumber: Artikel pangan dari Universitas Bakrie) 2.2 Kajian Produk Cookies Sebenarnya, cookies hampir sama dengan biskuit. Namun cookies lebih condong ke adonan yang jarang bisa ibentuk karena konsistersi dari adonan lebih lembut. Cookies biasanya akan melebar dengan sendirinya ketika diletakkan di atas loyang. Cookies lebih sering menggunakan palm sugar atau brown sugar sehingga warnanya lebih gelap daripada biskuit. (sumber: Buku Kue Kering: Cookies dan Biskuit) Cookies adalah kue kering yang rasanya manis dan bentuknya kecil-kecil (U.S.Wheat Associates, 1983:163). Menurut SNI , cookies merupakan salah satu jenis biskuit yang dibuat dari adonan lunak, berkadar lemak tinggi, relatif renyah bila dipatahkan dan penampang potongannya bertekstur kurang padat. Cookies pertama berasal dari Eropa. Orang amerika menyebutnya dengan sebutan cookies. Sedangkan orang Belanda menyebutnya koekje yang berarti kue kecil. Di runut dari sejarahnya, kue kering berasal dari Eropa. Apapun jenis dan namanya, biasanya bentuk kue kering kering kecil dan dimakan dua hingga tiga kali gigitan. Dibuat dari bahan

9 15 dasar tepung, gula, margarin, dan telur. Penyelesaiannya dipanggang dalam oven, sehingga kue bertekstur renyah dan kering (Budi Sutomo, 2008:1). Hampir setiap kebudayaan di dunia mempunyai cookies khas nya masing masing. Cookies atau sejenis nya, sudah ada di Asia, Timur Tengah, America Tengah dan Eropa sebelum mulai berkembang di Amerika Utara. Lalu sejak itu cookies mulai berkembang. Cookies sebenarnya mudah dibuat tanpa menggunakan peralatan khusus untuk dapat menghasilkan cookies yang sempurna. Cookies bisa beraneka ragam bisa mempunyai ukuran yang besar atau kecil, chewy atau chrispy, manis atau gurih dan juga bisa diisi atau polos. Cookies juga mempunya beraneka ragam bentuk, seperti bulat, kotak, dicetak bentuk binatang dan masih banyak lagi. (sumber: The Good Cookie: Over 250 delicious recipes, from simple to sublime) Menurut Brown, ada beberapa cara pengolahan pada pembuatan cookies. Yaitu: 1. Molded cookies: cara pencetakan menggunakan tangan atau alat. 2. Pressed cookies: memasukan adonan cookis kedalam cetakan semprit, lalu di semprot di atas loyang. 3. Bar cookies: adonana cookies di masukan kedalam cetakan loyang yang sudah dialasi kertas roti lalu di bakar setengah matang, lalu di potong potong dan dibakar lagi sampai matang. 4. Drop cookies: cara pencetakan menggunakan sendok teh lalu diletakkan diatas loyang. 5. Rolled cookies: adonan cookies diletakkan diatas meja atau papan lalu digiling menggunakan rolling pin lalu dicetak sesuai selera. 6. Ice box/refrigerator cookies: adonan cookies yang sudah jadi dibungkus lalu dimasukan kedalam refrigerator, apabila sudah sedikit mengeras adonan bisa di potong dan disusun diatas loyang pembakaran. (Patiseri Jilid 3)

10 Bahan-bahan Utama Dalam Pembuatan Chocolate Crankle Cookies Berikut adalah bahan bahan yang digunakan dalam pembuatan Chocolate Crankle Cookies pada umumnya: 1) Tepung Terigu Gambar 2.1 Tepung terigu adalah bahan yang diambil (ekstrak) dari bagian dalam (endosperm) biji gandum, berwarna putih sedikit kekuningan dan mengandung protein yang disebut gluten. Gluten inilah yang membedakan tepung terigu dengan tepung jenis lain, seperti tepung beras, tepung kentang, dan lain-lain. Gluten merupakan protein yang tidak larut dalam air, bersifat kenyal dan elastis. Pada adonan roti, gluten berfungsi untuk menahan adonan pada saat mengembang sehingga strukturnya kokoh dan tidak mengecil kembali. Sedangkan pada mi, gluten menentukan tingkat kekenyalan dan elastisitas mi. Gluten ini pula yang turut menentukan kualitas dari produk biscuits, cookies dan wafer. 2) Mentega Gambar 2.2 Butter adalah lemak yang berasal dari susu yang mengandung lemak 83 %, 14 % air, 3 % garam. Butter memiliki karakteristik aroma yang harum, mempunyai

11 17 titik leleh 33-35ºC, daya creaming dan emulsifernya rendah. Ada beberapa fungsi lemak dalam pembuatan cookies yaitu menambah nilai gizi, pelembut tekstur cookies, sebagai pelarut gula, memperkaya rasa, memperkilau permukaan cookies, dapat menjadikan kue empuk dan tahan lama (Sangkan Paran 2009:62). Lemak yang digunakan untuk adonan cookies dalam penelitian adalah margarine dan butter yang utuh langsung di kocok dengan semua bahan cookies. 3) Gula Gambar 2.3 Fungsi utama dari gula tentu saja untuk memberi rasa manis pada kue dan untuk memberi kesan warna agar kue berpenampilan lebih menarik. Dengan penggunaan gula membuat warna kue jadi lebih menarik dan tidak pucat. 4) Coklat Gambar 2.4 Cokelat yang digunakan bisa berupa cokelat bubuk, cokelat masak, seperti coklat masak pekat (dark cooking chocolate), coklat masak susu (white cooking chocolate) dan cokelat keping (chocolate chip). Cokelat bubuk bisa diayak

12 18 dengan tepung terigu atau dilarutkan dengan sedikit air hangat. Cokelat masak sebaiknya dicincang kasar kemudian dilelehkan untuk campuran adonan atau hiasan. 5) Telur Gambar 2.5 Didalam adonan kue kering, telur berfungsi sebagai pengikat bahan-bahan lain, memberikan kelembaban, melembutkan tekstur kue, mengembangkan adonan, memberi warna kuning pada cookies, mengkilapkan permukaan cookies bila digunakan sebagai pengoles, dan meningkatkan nilai gizi.kuning telur memberikan efek empuk pada adonan serta meningkatkan warna kue menjadi kuning kecoklatan sehingga lebih menarik. 6) Susu Gambar 2.6 Bahan cair yang digunakan dalam pembuatan berbagai macam adonan adalah air ataupun juga bisa dari bahan cair yang sudah mengandung unsur lain seperti santan, atau susu. Fungsi air dalam adonan, antara lain: memungkinkan terbentuknya gluten, mengontrol kepadatan suhu pada adonan, melarutkan gula dan garam,

13 19 mengembangkan zat roti sehingga mudah dicerna. Sedangkan fungsi susu pada adonan ialah mengatur warna kerak, meningkatkan nilai gizi, dan membantu mengempukkan adonan; kue, roti dll. 7) Baking Powder Gambar 2.7 Baking powder merupakan campuran bahan yang agak kompleks yang terdiri dari sodium bicarbonate (baking soda) dan satu atau lebih dari bahan garam asam (acid salts) seperti cream of tartar, sodium aluminium sulfat, dan tepung pembawa (tepung carier) Peralatan yang Digunakan Dalam Proses Pembuatan Chocolate Crankle Cookies Berikut adalah peralatan yang digunakanpada umumnya ketika pembuatan Chocolate Crankle Cookies: 1) Timbangan Gambar 2.8 Dalam pembuatan cake, dapat menggunakan timbangan dalam berbagai bentuk dan ukuran, tergantung jumlah bahan atau kebutuhan kapasitas yang diinginkan.

14 20 Dipasaran tersedia timbangan digital dalam akurasi yang tinggi, biasanya dalam satuan gram dengan 1 angka di belakang koma. Untuk pembuatan cake cukup menggunakan timbangan dengan 1 angka di belakang koma. Jadi, timbangan tersebut dapat menimbang hingga angka 0,5 gram. Sedangkan timbangan dengan lebih 1 angka di belakan koma biasanya di peruntukan timbangan analitis atau timbangan laboratorium. 2) Gelas ukur Gambar 2.9 Gelas ukur atau dalam bentuk jug sering kali di gunakan untuk menimbang cairan, misalnya menimbang air, susu cair, minyak sayur, dan sirup dengan berbagai ukuran. Pengukur cairan dama bentuk jug umumnya du gunakan untuk mengukur susu cair dengan ukuran 1 liter atau 2 liter. 3) Pengayak Gambar 2.10 Ayakan atau alat pengayak adalah alat yang digunakan untuk memisahkan partikel dengan ukuran yang berbeda. Pengayak digunakan untuk memisahkan atau mengayak tepung terigu, gula kering, atau bahan-bahan kering lain yang diguankan dalam pembuatan cake.

15 21 4) Loyang Gambar 2.11 Disebut juga cookie sheet atau loyang datar. Digunakan khusus untuk memanggang cookies atau biskuit. Tinggi loyang maksimal 3 cm, tidak boleh terlalu tinggi karena akan memengaruhi tekstur kue kering yang dihasilkan. Bentuknya persegi panjang dengan ukuran beragam, umumnya 30 x 20 cm. 5) Mangkuk Gambar 2.12 Mangkuk memiliki fungsi utama untuk pencampuran adonan, mengembangakan, mengkrimkan telur, ataupun untuk menyimpan makanan. Berbagai ukuran yang tersedia di pasaran sangat variatif, mulai dari diameter 20, 24, 28, hingga 40 cm.

16 22 6) Oven Gambar 2.13 Oven merupakan alat yang digunakan untuk memanggang adonan mencadi cake dan produk bakery lainnya. Pemilihan oven yang digunakan untuk proses pemanggangan cake dan produk bakery lainnya harus didasarkan pada pemahaman tentang proses panas yang terjadi didalamnya. 7) Balloon whisk Gambar 2.14 Balloon whisk digunakan dalam pengocokan adonan, terutama untuk memasukan udara ke dalam adonan cake (batter). Proses ini dikenal dengan istilah whisking atau whipping. Penggunaan whisk dalam proses whipping biasanya digunakan dalam proses pengocokan putih telur agar berubah dari bentuk cair menjadi bentuk busa yang padat (stiff) dalam pembuatan meringue, pembuatan krim, atau whipping cream.

17 Resep Chocolate Crankle Cookies Resep Chocolate Crankle Cookies ini penulis ambil dari buku resep berjudul Martha Steward Cookies yang di tulis oleh Martha Stewart yang dicetak pada tahun Berikut adalah resep Chocolate Crankle Cookies menurut Martha Stewart: 227 gr Chocolate bar 225 gr Tepung Terigu 60 gr Coklat Bubuk 2 tsp Baking Powder ¼ tsp Garam 115 gr Unsalted Butter 300 gr Brown Sugar 2 large Telur 1 tsp Ekstrak Vanila 80 ml Susu 120 gr Gula Halus 220 gr Gula pasir Teknik Pembuatan Chocolate Crankle Cookies 1. Panaskan coklat di dalam mangkok tahan panas diatas air yang sedang dipanaskan lalu setelah mencair di dinginkan. Gambar 2.15 Proses Pemanasan Coklat 2. Dengan menggunakan mixer, kocok mentega dengan brown sugar dengan kecepetan sedang, 2-3 menit, campurkan telur dan vanillam dann masukan kedalam lelehan coklat. Aduk rata semua menggunakan kecepatan kecil, masukan tepung, cocoa powder, baking powder, dan garam. Setelah tercampir

18 24 masukan susu. Lalu adonan di masukan di tutup rapat dan dimasukan kedalam kulkas selama 2 jam. Gambar 2.16 Proses Pencampuran Adonan 3. Panaskan oven hingga 180 derajat celsius. Siapkan loyang dan lapisi dengan kertas roti Gambar 2.17 Proses Pemanasan Oven

19 25 4. Ambil 1 sendok makan adonan, bentuk seperti bola. Ayak gula halus di piring, gulingkan adonan bola di gula halus Gambar 2.18 Proses Penggulungan Adonan 5. Letakan loyang dan beri jarak sekitar 6 cm agar tidak menempel satu sama lain Gambar 2.19 Proses Peletakan Adonan Di Loyang 6. Panggang selama 14 menit, putar loyang hingga matang merata, dinginkan dan sajikan. Gambar 2.20 Hasil Jadi Chocolate Crankle Cookies

20 Kerangka Penelitian Mentega merupakan bahan utama dalam pembuatan Chocolate Crankle Cookies. Yang digunakan untuk memberikan tekstur yang lebih lembut dan harum. Mentega terbuat dari lemak hewani atau susu, sehingga ada beberapa orang yang tidak menyukai mentega karena bau yang pekat seperti susu dan dapat menyebabkan alergi yang di sebabkan oleh lemak hewani tersebut. Kandungan lemak pada mentega juga cukup tinggi serta harga mentega yang cukup tinggi. Pada penelitian ini penulis akan melakukan percobaan pada penggunaan mentega pada Chocolate Crankle Cookies dengan pisang yang tidak mengandung lemak hewani dan tidak mengandung pengawet sama sekali. Melalui percobaan ini penulis berharap dapat menghasilkan Chocolate Crankle Cookies yang lebih sehat dan dengan harga yang lebih rendah. Dengan melakukan subtitusi pisang pada Chocolate Crankle Cookies, diduga akan memberi pengaruh pada Chocolate Crankle Cookies seperti pada rasa, tekstur, dan aroma.

21 27 Pemanfaatan pisang pada pembuatan Chocolate crackle cookies Warna Rasa Tekstur Aroma Uji Kesukaan Hasil Jadi Chocolate Cranckle Cookies Menggunakan Mentega dan Pisang Hasil uji kesukaan diterima oleh responden Gambar 2.21 Diagram Kerangka Penelitian

22 28

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Syarbini ( 2013 : 15 ), tepung terigu adalah hasil dari

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Syarbini ( 2013 : 15 ), tepung terigu adalah hasil dari BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tepung Terigu 2.1.1 Pengertian Tepung Terigu Menurut Syarbini ( 2013 : 15 ), tepung terigu adalah hasil dari penggilingan biji gandum. Gandum merupakan salah satu tanaman biji-bijian

Lebih terperinci

Kue atau yang disebut juga cake merupakan produk bakery yang banyak diminati masyarakat. Dalam membuat kue, ada tiga faktor yang sangat menentukan

Kue atau yang disebut juga cake merupakan produk bakery yang banyak diminati masyarakat. Dalam membuat kue, ada tiga faktor yang sangat menentukan Kue atau yang disebut juga cake merupakan produk bakery yang banyak diminati masyarakat. Dalam membuat kue, ada tiga faktor yang sangat menentukan baik tidaknya kualitas kue yang dihasilkan. Ketiga faktor

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya I PENDAHULUAN Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya dibutuhkan penulisan laporan mengenai penelitian tersebut. Sebuah laporan tugas akhir biasanya berisi beberapa hal yang meliputi

Lebih terperinci

Coklat. Berikut ini Jenis-jenis coklat yang beredar dipasaran antara lain : 1. Couverture

Coklat. Berikut ini Jenis-jenis coklat yang beredar dipasaran antara lain : 1. Couverture Coklat http://www.superindo.co.id/upload//images/header COKLAT 1(1).jpg http://www.superindo.co.id/upload//images/header COKLAT 2.jpg Produk coklat cukup beraneka ragam. Misalnya, ada coklat susu yang

Lebih terperinci

Resep kue lapis lengkap

Resep kue lapis lengkap Resep kue lapis lengkap Resep kue lapis kali ini komplit banget dari kue basah sampai kue kering. Kue lapis bisa dibilang jajanan pasar tradisional sampai jajanan mall. Kue lapis yang sering dijumpai sebagai

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bekatul Bekatul merupakan hasil samping penggilingan gabah yang berasal dari berbagai varietas padi. Bekatul adalah bagian terluar dari bagian bulir, termasuk sebagian kecil endosperm

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Penerimaan Produk cinnamon bothe cake oleh Panelis. Penerimaan Panelis Ya Tidak 1 Enak Rasa. 7 Cinnamon kurang terasa Rasa

Lampiran 1. Hasil Penerimaan Produk cinnamon bothe cake oleh Panelis. Penerimaan Panelis Ya Tidak 1 Enak Rasa. 7 Cinnamon kurang terasa Rasa LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil Penerimaan Produk cinnamon bothe cake oleh ke- Penilaian Cinnamon bothe cake Kategori penilaian Penerimaan Ya Tidak 1 Enak Rasa 2 Cinnamon kurang terasa Rasa 3 Enak Rasa 4 Enak

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. hidup dan konsumsinya agar lebih sehat. Dengan demikian, konsumen saat ini

I PENDAHULUAN. hidup dan konsumsinya agar lebih sehat. Dengan demikian, konsumen saat ini I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis

Lebih terperinci

Resep Puding - Cara Membuat Puding Istimewa

Resep Puding - Cara Membuat Puding Istimewa Resep Puding - Cara Membuat Puding Istimewa Selain memposting resep puding yang super enak, kami juga akan memberikan tips bagaimana cara membuat puding yang lezat dan istimewa. 1. Wadah yang digunakan

Lebih terperinci

Hasil dan Perhitungan Uji Penerimaan Produk dari 30 panelis. Kategori penilaian 1 Perpaduan warna bagus, nice. Warna

Hasil dan Perhitungan Uji Penerimaan Produk dari 30 panelis. Kategori penilaian 1 Perpaduan warna bagus, nice. Warna 101 Panelis ke- Hasil dan Perhitungan Uji Penerimaan Produk dari panelis Penilaian Brownies Roll Cake Kacang Hijau Kategori penilaian 1 Perpaduan warna bagus, nice Warna 2 Kurang soft, terlalu Warna mencolok

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan sumber daya tanaman umbi-umbian, termasuk aneka

I PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan sumber daya tanaman umbi-umbian, termasuk aneka I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pengolahan Cookies Tepung Beras 4.1.1 Penyangraian Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan pada wajan dan disangrai menggunakan kompor,

Lebih terperinci

Buat kue penuh kelezatan butter dengan

Buat kue penuh kelezatan butter dengan Buat kue penuh kelezatan butter dengan Saatnya buat kue penuh cinta untuk orang-orang tersayang Temukan aneka resep kue Candy Pop yang mudah, cepat, dan seru untuk lebaran lebih ceria. www.blueband.co.id

Lebih terperinci

MAKALAH. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keterampilan. Dosen Pengampu: Dra. Y. Flori Setiarini, M.Pd.

MAKALAH. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keterampilan. Dosen Pengampu: Dra. Y. Flori Setiarini, M.Pd. MAKALAH Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keterampilan Dosen Pengampu: Dra. Y. Flori Setiarini, M.Pd. Disusun Oleh: 1. Rizma Alifatin (14144600176) 2. Zafira Syajarotun (14144600196) 3. Maria Yuni

Lebih terperinci

Ditulis oleh Rina Ariyani Minggu, 23 September :53 - Terakhir Diperbaharui Rabu, 26 September :09

Ditulis oleh Rina Ariyani Minggu, 23 September :53 - Terakhir Diperbaharui Rabu, 26 September :09 Resep kue brownies Resep kue brownies kali ini lengkap dari yang cara membuatnya sederhana, sampai tingkat mahir. Namun saya pastikan semua resep brownies disini enak enak dan ngga malu maluin kalo nanti

Lebih terperinci

Resep Cake : Kumpulan Kue Cake Terlezat

Resep Cake : Kumpulan Kue Cake Terlezat Resep Cake : Kumpulan Kue Cake Terlezat Kue Cake atau kue bolu merupakan jenis makanan ringan yang berbahan dasar tepung (biasanya tepung terigu), telur dan gula. Kue cake biasanya dibuat dengan cara dipanggang

Lebih terperinci

Resep Kue. Resep kue nastar

Resep Kue. Resep kue nastar Resep kue nastar Resep kue nastar memang paling banyak dicari dan dipraktekan pada hari raya idul fitri. Pada lebaran tahun 2012 ini admin masakanmama.com pun tidak ketinggalan untuk membuat kue nastar

Lebih terperinci

Written by Administrator Sunday, 06 September :45 - Last Updated Sunday, 06 September :56

Written by Administrator Sunday, 06 September :45 - Last Updated Sunday, 06 September :56 Variasi Kue Kering Yang Tak Ada Habisnya (1) Kue kering sudah akrab di lidah penikmatnya karena kue mungil yang satu ini sudah sangat mudah dan bahkan sering kita jumpai baik di toko-toko kue atau bakery

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. pisang raja berasal dari kawasan Asia Tenggara dan pulau-pulau pasifik barat. Selanjutnya

TINJAUAN PUSTAKA. pisang raja berasal dari kawasan Asia Tenggara dan pulau-pulau pasifik barat. Selanjutnya II. TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Pisang Raja Pisang raja termasuk jenis pisang buah. Menurut ahli sejarah dan botani secara umum pisang raja berasal dari kawasan Asia Tenggara dan pulau-pulau pasifik barat. Selanjutnya

Lebih terperinci

Written by Administrator Thursday, 10 September :01 - Last Updated Thursday, 10 September :08

Written by Administrator Thursday, 10 September :01 - Last Updated Thursday, 10 September :08 Kreasi Pound Cake Tampil Baru Anda kenal dengan marble cake atau lapis legit? Umumnya cake-cake ini termask kategori dari jenis pound cake. Anda yang kreatif pasti akan mudah memvariasikan poun cake menjadi

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Karakteristik tepung yang digunakan akan menentukan karakteristik cookies yang

I PENDAHULUAN. Karakteristik tepung yang digunakan akan menentukan karakteristik cookies yang I PENDAHULUAN Cookies merupakan salah satu produk yang banyak menggunakan tepung. Karakteristik tepung yang digunakan akan menentukan karakteristik cookies yang dihasilkan. Tepung kacang koro dan tepung

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN SEREALIA DAN KACANG-KACANGAN. ( Food Bar )

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN SEREALIA DAN KACANG-KACANGAN. ( Food Bar ) LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN SEREALIA DAN KACANG-KACANGAN ( Food Bar ) Oleh : Nama NRP Kelompok Meja Tanggal Praktikum Asisten : Lutfi Hanif : 143020097 :D : 02 (

Lebih terperinci

sampai matang 10. Tuang kembali adonan hijau sampai separuh adonan

sampai matang 10. Tuang kembali adonan hijau sampai separuh adonan Aneka Olahan Kue Tepung Kasava Tepung singkong dapat digunakan dalam pembuatan tepung campuran (composite flour), yakni tepung campuran antara tepung singkong dan tepung terigu. Tepung campuran tersebut

Lebih terperinci

LOGO BAKING TITIS SARI

LOGO BAKING TITIS SARI LOGO BAKING TITIS SARI PENGERTIAN UMUM Proses pemanasan kering terhadap bahan pangan yang dilakukan untuk mengubah karakteristik sensorik sehingga lebih diterima konsumen KHUSUS Pemanasan adonan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Snack telah menjadi salah satu makanan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat. Hampir seluruh masyarakat di dunia mengonsumsi snack karena kepraktisan dan kebutuhan

Lebih terperinci

Resep kue basah : kue lumpur, tips dan variasinya

Resep kue basah : kue lumpur, tips dan variasinya Resep kue basah : kue lumpur, tips dan variasinya Kue lumpur merupakan salah satu jajanan pasar yang sangat populer. Jika anda berkunjung ke berbagai wilayah di Indonesia anda akan menemukan dengan mudah

Lebih terperinci

Oatmeal Cheese Cookies

Oatmeal Cheese Cookies Variasi lain dari kaastengels yang membahana itu. Tambahkan oatmeal di dalamnya, maka jadilah ia krenyes plus kempus-kempus. Oatmeal Cheese Cookies Bahan A: 250 gr mentega 1 sdt garam 25 gr gula halus

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PENGOLAHAN BAKERY

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PENGOLAHAN BAKERY 1. Kompetensi: Menjelaskan dan mempraktekkan pengembangan danish pastry 2. Sub Kompetensi: a. Menganalisis resep dasar danish pastry b. Mengembangkan resep dasar danish pastry c. Mempraktekkan pengembangan

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pisang merupakan salah satu buah tropis yang paling banyak ditemukan dan dikonsumsi di Indonesia. Produksi pisang di Indonesia adalah yang tertinggi dibandingkan dengan

Lebih terperinci

Pastry. Pandu Prabowo Susilo

Pastry. Pandu Prabowo Susilo Pastry Pandu Prabowo Susilo Pengertian Pastry merupakan jenis olahan tepung terigu, lemak dan telur yang melewati proses pemanggangan Pada umumnya pastry bertekstur krispy, adonan tidak kalis. Beberapa

Lebih terperinci

NUGGET BANANA SKIN. Disusun oleh: Arnitya S. P. (X MIA 4/03) Theana Leoma (X MIA 4/27) SMA SANTA ANGELA. Jl. MERDEKA NO 24 BANDUNG

NUGGET BANANA SKIN. Disusun oleh: Arnitya S. P. (X MIA 4/03) Theana Leoma (X MIA 4/27) SMA SANTA ANGELA. Jl. MERDEKA NO 24 BANDUNG NUGGET BANANA SKIN Disusun oleh: Arnitya S. P. (X MIA 4/03) Theana Leoma (X MIA 4/27) SMA SANTA ANGELA Jl. MERDEKA NO 24 BANDUNG 2014-2015 LEMBAR PENGESAHAN JUDUL: NUGGET BANANA SKIN Menyetujui, Pembimbing

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian. dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan bernilai gizi tinggi seperti kacang

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian. dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan bernilai gizi tinggi seperti kacang I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas mengenai : Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Maksud dan Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Kerangka Pemikiran, Hipotesis Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lodeh, sayur asam, sup, dodol, dan juga manisan. Selain itu juga memiliki tekstur

BAB I PENDAHULUAN. lodeh, sayur asam, sup, dodol, dan juga manisan. Selain itu juga memiliki tekstur BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini masyarakat masih sedikit memanfaatkan labu kuning sebagai bahan pangan. Hal ini disebabkan masyarakat masih belum mengetahui kandungan gizi yang terdapat

Lebih terperinci

Resep Kue Bolu. Resep kue bolu Chocolate Sponge

Resep Kue Bolu. Resep kue bolu Chocolate Sponge Resep Kue Bolu Koleksi resep kue bolu yang kami miliki memang berasal dari banyak sumber namun kami pastikan semuanya teruji dan dapat dipastikan keamanan dan rasanya. Seperti resep kue kali ini kami dapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan melakukan eksperimen, metode ini ditempuh dalam pembuatan Chiffon cake dengan subtitusi tepung kulit singkong 0%, 5%, 10%,

Lebih terperinci

23. HASlL OLAHAN TEPUNG UBI JALAR

23. HASlL OLAHAN TEPUNG UBI JALAR Kararnel Susu, Yoghurt Olahan Tepung Ubi Jalac Ebi (udang kering). Keju 23. HASlL OLAHAN TEPUNG UBI JALAR Tepung ubi jalar dapat digunakan sebagai bahan campuran pembuatan kue dan roti gandum. Adapun proses

Lebih terperinci

OLAHAN PANGAN DARI UBI JALAR UNGU

OLAHAN PANGAN DARI UBI JALAR UNGU OLAHAN PANGAN DARI UBI JALAR UNGU 1. Kupas,cuci, lalu kukus ubi ungu. Setelah matang, haluskan. 2. Siapkan bahan kering, terigu, gula 3sdm, susu bubuk,ragi, lalu tuang SKM yg sudah dicairkan dgn 100 ml

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PENGOLAHAN BAKERY

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PENGOLAHAN BAKERY Revisi : Tgl. Februari 2013 1. Kompetensi: Menguasai pengolahan produk pengembangan choux paste dari sisi resep, bentuk, isi atau topping maupun kemasan. 2. Sub Kompetensi: a. Menganalisis resep dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang memiliki lahan pertanian cukup luas dengan hasil pertanian yang melimpah. Pisang merupakan salah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tepung Terigu 2.1.1 Pengertian Tepung Terigu Tepung terigu merupakan tepung yang terbuat dari biji gandum melalui proses penggilingan, yang kemudian dikembangkan menjadi beraneka

Lebih terperinci

: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) I ndonesia merupakan salah satu negara produsen pisang yang penting di dunia, dengan beberapa daerah sentra produksi terdapat di pulau Sumatera, Jawa, Bali, dan N TB. Daerah-daerah ini beriklim hangat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pancake Gambar 2.1 Pancake 2.1.1 Pengertian Pancake Menurut Bette Kroening (2003), Pancake dalam bahasa belanda adalah pannenkoek. Pancake adalah kue dadar yang dibuat dari terigu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya status ekonomi masyarakat dan banyaknya iklan produk-produk pangan menyebabkan perubahan pola konsumsi pangan seseorang. Salah satunya jenis komoditas pangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk bakery dengan kombinasi bahan pangan lokal Indonesia. diversifikasi pangan dengan memanfaatkan sumber daya pangan lokal.

BAB I PENDAHULUAN. produk bakery dengan kombinasi bahan pangan lokal Indonesia. diversifikasi pangan dengan memanfaatkan sumber daya pangan lokal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri bakery di tanah air terus berkembang, mulai dari industri roti rumahan hingga outlet modern yang berstatus waralaba dari luar negeri ketat bersaing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah naga (Hylocereus sp.) merupakan tanaman jenis kaktus yang berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang awalnya dikenal sebagai tanaman

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gemuk untuk diambil dagingnya. Sepasang ceker yang kurus dan tampak rapuh,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gemuk untuk diambil dagingnya. Sepasang ceker yang kurus dan tampak rapuh, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ceker ayam Ceker adalah bagian dari tubuh ayam yang berhubungan langsung dengan benda-benda kotor. Meski demikian, tanpa ceker ayam tidak mungkin menjadi gemuk untuk diambil

Lebih terperinci

TEPUNG MOCAF SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TEPUNG TERIGU Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama

TEPUNG MOCAF SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TEPUNG TERIGU Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama TEPUNG MOCAF SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TEPUNG TERIGU Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama I. PENDAHULUAN Untuk mengurangi ketergantungan terhadap terigu dan pengembangan pangan yang berbasis

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DAN UJI ORGANOLEPTIK PRODUK OLAHAN MAKANAN DENGAN BAHAN DASAR KENTANG DAN UBI JALAR

PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DAN UJI ORGANOLEPTIK PRODUK OLAHAN MAKANAN DENGAN BAHAN DASAR KENTANG DAN UBI JALAR PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DAN UJI ORGANOLEPTIK PRODUK OLAHAN MAKANAN DENGAN BAHAN DASAR KENTANG DAN UBI JALAR NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program

Lebih terperinci

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar Tip's Memasak Tip's Memasak tips: Kaldu Udang Mendapatkan kaldu udang yang gurih, sangrai atau panggang kulit, dan kepala udang hingga kering dan harum. Angkat lalu rebus dengan air secukupnya di atas

Lebih terperinci

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar Tip's Memasak Tip's Memasak tips: Kaldu Udang Mendapatkan kaldu udang yang gurih, sangrai atau panggang kulit, dan kepala udang hingga kering dan harum. Angkat lalu rebus dengan air secukupnya di atas

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Hampir 60% produksi kakao berasal dari pulau Sulawesi yakni

I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Hampir 60% produksi kakao berasal dari pulau Sulawesi yakni I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang Masalah, (1.2) Identifikasi Masalah, (1.3) Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis Penelitian,

Lebih terperinci

Resep Kastengel Bawang Merah

Resep Kastengel Bawang Merah MEMBUAT RANCANGAN DAN KARYA TEKNOLOGI DIVERSIVIKASI TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN BERBASIS BAWANG MERAH YANG TIDAK DIPATENKAN; TINGKAT INTERNASIONAL Resep Kastengel Bawang Merah Bahan Adonan: 1 kg Tepung

Lebih terperinci

Kue Kering Tradisional yang Selalu Hadir saat Lebaran

Kue Kering Tradisional yang Selalu Hadir saat Lebaran Tuesday, 22 September 2009 21:05 Last Updated Tuesday, 22 September 2009 21:14 Kue Kering Tradisional yang Selalu Hadir saat Lebaran Berbagai macam hidangan disajikan di Hari Raya Lebaran, tidak ketinggalan

Lebih terperinci

: 1. Mengetahui cara pembuatan roti standart dan roti wortel serta untuk. 2. Mengetahui volume adonan roti standart dan adonan roti wortel

: 1. Mengetahui cara pembuatan roti standart dan roti wortel serta untuk. 2. Mengetahui volume adonan roti standart dan adonan roti wortel Acara Sub acara : Praktikum Food Processing & Technology : Praktikum teknologi baking Hari / tanggal : Selasa / 25 Maret 2014 Tempat Prinsip Tujuan : Lab Gizi STIKes Widya Cipta Husada Malang : Prinsip

Lebih terperinci

Resep kue keju. Resep Kue Nastar Keju Kraft

Resep kue keju. Resep Kue Nastar Keju Kraft Resep kue keju Resep kue keju ini saya dapatkan dari keju kesayangan saya yaitu keju kraft. Saya dan admin 1 blog ini memang sangat menyukai masakan apapun yang mengandung keju. Pada posting kali ini kami

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen di bidang Teknologi Pangan. B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat pembuatan cake rumput laut dan mutu organoleptik

Lebih terperinci

Sutomo, B

Sutomo, B Baking Soda dan Baking Powder, kedua bahan ini memiliki bentuk fisik berupa tepung berwarna putih dan memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai bahan pengembang. Cara kerjanya adalah ketika bahan ini bertemu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan hidup. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan hidup. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan dasar yang penting bagi manusia untuk mempertahankan hidup. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan dengan mengoptimalkan penggunaan sumber

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pemikiran, 1.6 Hipotesis Penelitian, dan 1.7 Tempat dan Waktu Penelitian.

I PENDAHULUAN. Pemikiran, 1.6 Hipotesis Penelitian, dan 1.7 Tempat dan Waktu Penelitian. I PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai : 1.1 Latar Belakang, 1.2 Identifikasi Masalah, 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian, 1.4 Manfaat Penelitian, 1.5 Kerangka Pemikiran, 1.6 Hipotesis Penelitian, dan 1.7

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PENGOLAHAN TEPUNG CASSAVA UNTUK WIRAUSAHA

PENGEMBANGAN PENGOLAHAN TEPUNG CASSAVA UNTUK WIRAUSAHA PENGEMBANGAN PENGOLAHAN TEPUNG CASSAVA UNTUK WIRAUSAHA Oleh: Rizqie Auliana Disampaikan dalam kegiatan pelatihan kewirausahaan Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Masyarakat Yogyakarta, 10 September 2013

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TEPUNG SINGKONG DENGAN TEPUNG TALAS DAN KONSENTRASI SERBUK TEH HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES (KUE KERING) BERBASIS UMBI- UMBIAN

PERBANDINGAN TEPUNG SINGKONG DENGAN TEPUNG TALAS DAN KONSENTRASI SERBUK TEH HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES (KUE KERING) BERBASIS UMBI- UMBIAN PERBANDINGAN TEPUNG SINGKONG DENGAN TEPUNG TALAS DAN KONSENTRASI SERBUK TEH HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES (KUE KERING) BERBASIS UMBI- UMBIAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat Sidang Program

Lebih terperinci

BAB 2. memiliki tinggi 1 m 1,5 m, dengan perakaran dangkal dari rhizoma. dan lama kelamaan secara bertahap akan membengkak dan menjadi suatu

BAB 2. memiliki tinggi 1 m 1,5 m, dengan perakaran dangkal dari rhizoma. dan lama kelamaan secara bertahap akan membengkak dan menjadi suatu BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1.Umbi Garut. Umbi garut (Maranta arundinacea L) Pendeskripsian dari tanaman ini ialah memiliki tinggi 1 m 1,5 m, dengan perakaran dangkal dari rhizoma menjurus ke arah dalam tanah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mutu gizi makanan seseorang dapat diperbaiki dengan mengkonsumsi

BAB I PENDAHULUAN. Mutu gizi makanan seseorang dapat diperbaiki dengan mengkonsumsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mutu gizi makanan seseorang dapat diperbaiki dengan mengkonsumsi makanan beranekaragam yang dapat memberikan sumbangan zat gizi yang cukup bagi tubuh, dengan adanya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM JAPANESE ROLL CAKE

BAB II GAMBARAN UMUM JAPANESE ROLL CAKE 3 BAB II GAMBARAN UMUM JAPANESE ROLL CAKE 2.1. Sejarah Japanese Roll Cake Japanese Roll Cake adalah kreasi bolu gulung yang berasal dari negara sakura dengan memodifikasi bagian kulit luar dan dalam roll

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Es krim merupakan makanan padat dalam bentuk beku yang banyak disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga manula. Banyaknya masyarakat yang

Lebih terperinci

MODUL 5 PIZZA IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut, rasa dan aroma khas ikan.

MODUL 5 PIZZA IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut, rasa dan aroma khas ikan. MODUL 5 PIZZA IKAN Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu membuat pizza ikan yang enak, bertekstur lembut dan rasa yang lezat. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. dan beta-karoten (provitamin A) (Suarni dan Firmansyah, 2005).

TINJAUAN PUSTAKA. dan beta-karoten (provitamin A) (Suarni dan Firmansyah, 2005). TINJAUAN PUSTAKA Jagung Jagung merupakan salah satu bahan pangan yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia dan merupakan makanan pokok di beberapa daerah. Jagung juga berperan dalam perkembangan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan IV. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Percobaan Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan penelitian utama dilaksanakan bulan Maret Juni 2017 di Laboratorium Teknologi

Lebih terperinci

KULIAH LINGKUNGAN BISNIS

KULIAH LINGKUNGAN BISNIS KARYA ILMIAH KULIAH LINGKUNGAN BISNIS BUTELA BOLU KUKUS TEPUNG KETELA DISUSUN OLEH: DINA NAPITA 10.11.3721 S1 TI-2C SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2010 /2011 A. ABSTRAK

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,

I. PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, I. PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai: (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. 6. Hipotesis Penelitian, dan 7. Waktu dan Tempat Penelitian. keperluan. Berdasarkan penggolongannya tepung dibagi menjadi dua, yaitu

I PENDAHULUAN. 6. Hipotesis Penelitian, dan 7. Waktu dan Tempat Penelitian. keperluan. Berdasarkan penggolongannya tepung dibagi menjadi dua, yaitu I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : 1. Latar Belakang, 2. Identifikasi Masalah, 3. Maksud dan Tujuan Penelitian, 4. Manfaat Penelitian, 5. Kerangka Pemikiran, 6. Hipotesis Penelitian, dan 7. Waktu

Lebih terperinci

1. MOCCA ANGEL CAKE A. RESEP

1. MOCCA ANGEL CAKE A. RESEP 1. MOCCA ANGEL CAKE A. RESEP Teknik pengolahan Memanggang Bahan: 90 gram Terigu 1 cangkir putih telur (12 butir) 150 gram gula halus yang sudah di ayak 1½ sdt cream of tar tar ½ sdt garam ½ sdt vanili

Lebih terperinci

:!,1G():5kr'W:5. JURnAl EKOlOGI DAn SAlns ISSN : ISSN : VOLUME 01, No: 01. Agustus 2012

:!,1G():5kr'W:5. JURnAl EKOlOGI DAn SAlns ISSN : ISSN : VOLUME 01, No: 01. Agustus 2012 ISSN : 2337-5329 :!,1G():5kr'W:5 JURnAl EKOlOGI DAn SAlns PUSAT PENELITIAN LlNGKUNGAN HIDUP a SUMBERDAYA ALAM (PPLH SDA) UNIVERSITAS PATTIMURA VOLUME 01, No: 01. Agustus 2012 ISSN : 2337-5329 PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

Inspirasi Coklat yang Tiada Henti

Inspirasi Coklat yang Tiada Henti Inspirasi Coklat yang Tiada Henti Siapa yang tak kenal cokelat? Semua usia dari mulai anak-anak, orang dewasa hingga kakek nenek menjadi penggemar makanan yang satu ini. Di berbagai tempat dan di berbagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kue kering atau yang biasa disebut cookies berasal dari kata koekie atau koekje dalam bahasa Belanda yang artinya small cake. Di Indonesia, cookies dikenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan golongan antioksidan. Pigmen betalain sangat jarang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan golongan antioksidan. Pigmen betalain sangat jarang digunakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bit merupakan salah satu bahan pangan yang sangat bermanfaat. Salah satu manfaatnya adalah memberikan warna alami dalam pembuatan produk pangan. Pigmen yang terdapat

Lebih terperinci

Uji Coba 1 (Tiramisu Pumpkin) Formula 30%

Uji Coba 1 (Tiramisu Pumpkin) Formula 30% LAMPIRAN Uji Coba 1 (Tiramisu Pumpkin) Formula 30% Tempat : Rumah Hari/ tanggal : Kamis, 22-03- 2012 Pukul : 09.00 WIB No Bahan Resep Acuan Formula 30% Sponge 1 Telur 4 btr 4 btr 2 Mentega cair 50 grm

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sagu terdiri dari dua jenis, yaitu Metroxylon sagus Rooth yang berduri, dan M.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sagu terdiri dari dua jenis, yaitu Metroxylon sagus Rooth yang berduri, dan M. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sagu Sagu terdiri dari dua jenis, yaitu Metroxylon sagus Rooth yang berduri, dan M. rumphi yang berduri. Tanaman ini berasal dari Maluku kemudian menyebar ke berbagai daerah

Lebih terperinci

ONDE-ONDE GURIH CARA MEMBUAT : 1 Campur udang dengan ayam, bawang putih, garam, merica dan gula pasir, aduk rata.

ONDE-ONDE GURIH CARA MEMBUAT : 1 Campur udang dengan ayam, bawang putih, garam, merica dan gula pasir, aduk rata. ONDE-ONDE GURIH 250 gram udang cincang 150 gram ayam cincang 2 siung bawang putih haluskan 1 sdt garam, 1/2 sdt merica bubuk 2 sdt gula pasir 1 putih telur 2 sdm tepung maizena 1 sdm daun ketumbar cincang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kue bolu merupakan kue berbahan dasar tepung terigu dengan penambahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kue bolu merupakan kue berbahan dasar tepung terigu dengan penambahan 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bolu Kukus Kue bolu merupakan kue berbahan dasar tepung terigu dengan penambahan telur dan gula. Terdapat banyak macam kue bolu, misalnya kue tart yang biasa dihidangkan

Lebih terperinci

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG PISANG KEPOK TERHADAP KUALITAS COOKIES. Oleh: NURHAMIDAH RANGKUTI

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG PISANG KEPOK TERHADAP KUALITAS COOKIES. Oleh: NURHAMIDAH RANGKUTI PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG PISANG KEPOK TERHADAP KUALITAS COOKIES Oleh: NURHAMIDAH RANGKUTI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA JURUSAN KESEJARTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL PEMBUATAN ROTI MANIS DARI TEPUNG UBI JALAR PUTIH

SEMINAR NASIONAL PEMBUATAN ROTI MANIS DARI TEPUNG UBI JALAR PUTIH PEMBUATAN ROTI MANIS DARI TEPUNG UBI JALAR PUTIH Haerani, dan Rusdi Alam Jurusan Pendidikan Keesejahteraan Keluarga, Universitas Negeri Makassar ABSTRAK Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui proses

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan I-10 BAB I PENDAHULUAN

Bab I. Pendahuluan I-10 BAB I PENDAHULUAN Bab I. Pendahuluan I-10 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Mie merupakan salah satu masakan yang sangat populer di Asia, salah satunya di Indonesia. Bahan baku mie di Indonesia berupa tepung terigu

Lebih terperinci

1 I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian.

1 I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian. 1 I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Peningkatan permintaan dari pelanggan menuntut bakery dan cake shop semakin meningkatkan lagi produksinya demi memuaskan para pelanggan. Bila dilihat trend

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diantaranya pisang ambon, pisang raja, pisang mas, pisang kepok

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diantaranya pisang ambon, pisang raja, pisang mas, pisang kepok BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pisang merupakan buah-buahan dengan jenis yang banyak di Indonesia diantaranya pisang ambon, pisang raja, pisang mas, pisang kepok dan masih banyak lagi. Menurut Kementrian

Lebih terperinci

MAKANAN PENDAMPING ASI (MP - ASI) DAN STATUS GIZI BALITA Oleh: Yuniar Khasanah & Wiwin Widiastuti

MAKANAN PENDAMPING ASI (MP - ASI) DAN STATUS GIZI BALITA Oleh: Yuniar Khasanah & Wiwin Widiastuti MAKANAN PENDAMPING ASI (MP - ASI) DAN STATUS GIZI BALITA Oleh: Yuniar Khasanah & Wiwin Widiastuti PENDAHULUAN Asupan makanan yang bergizi amat penting untuk si kecil agar bisa tumbuh dan berkembang dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Bahan 2.1.1 Alpukat Tanaman alpukat berasal dari daerah tropik Amerika. Nikolai Ivanovich Vavilov seorang ahli botani Soviet, memastikan sumber genetik alpukat berasal

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. mempunyai nilai ekonomi tinggi sehingga pohon ini sering disebut pohon

I PENDAHULUAN. mempunyai nilai ekonomi tinggi sehingga pohon ini sering disebut pohon I PENDAHULUAN Tanaman kelapa merupakan tanaman serbaguna atau tanaman yang mempunyai nilai ekonomi tinggi sehingga pohon ini sering disebut pohon kehidupan (tree of life) karena hampir seluruh bagian dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Biskuit merupakan makanan kecil (snack) yang termasuk ke dalam kue kering dengan kadar air rendah, berukuran kecil, dan manis. Dalam pembuatan biskuit digunakan bahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Mutu gizi makanan seseorang dapat diperbaiki dengan mengkonsumsi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Mutu gizi makanan seseorang dapat diperbaiki dengan mengkonsumsi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mutu gizi makanan seseorang dapat diperbaiki dengan mengkonsumsi makanan beranekaragam yang dapat memberikan sumber zat gizi yang cukup bagi tubuh, dengan adanya program

Lebih terperinci

mi. Sekitar 40% konsumsi gandum di Asia adalah mi (Hoseney, 1994).

mi. Sekitar 40% konsumsi gandum di Asia adalah mi (Hoseney, 1994). I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mi bukan merupakan makanan asli budaya Indonesia. Meskipun masih banyak jenis bahan makanan lain yang dapat memenuhi karbohidrat bagi tubuh manusia selain beras, tepung

Lebih terperinci

BAB IV. Membuat Produk Pastry Dengan Adonan Cookies

BAB IV. Membuat Produk Pastry Dengan Adonan Cookies BAB IV Membuat Produk Pastry Dengan Adonan Cookies Pertemuan Tujuan : Melalui topik pembahasan ini anda dapat mempelajari ; 1. Definisi adonan cookies 2. Karakteristik dan kriteria hasil adonan cookies

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISIS KANDUNGAN GIZI BERDASARKAN STUDI LITERATUR Studi literatur ini dilakukan untuk mengumpulkan informasi sebanyakbanyaknya mengenai empat jenis produk yang diproduksi PT.

Lebih terperinci

KOMPARASI UJI KARBOHIDRAT PADA PRODUK OLAHAN MAKANAN DARI TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA (Artocarpus heterophyllus)

KOMPARASI UJI KARBOHIDRAT PADA PRODUK OLAHAN MAKANAN DARI TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA (Artocarpus heterophyllus) KOMPARASI UJI KARBOHIDRAT PADA PRODUK OLAHAN MAKANAN DARI TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA (Artocarpus heterophyllus) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan

Lebih terperinci

Pengolahan Sagu (Metroxylon) sebagai Bahan Baku Pembuatan Es Krim

Pengolahan Sagu (Metroxylon) sebagai Bahan Baku Pembuatan Es Krim JURNAL EDUKASI KIMIA e-issn: 2548-7825 p-issn: 2548-4303 Pengolahan Sagu (Metroxylon) sebagai Bahan Baku Pembuatan Es Krim Ainun Mardhiah 1* dan Marlina Fitrika 2 1 Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Umumnya dalam sebuah penelitian diawali dengan identifikasi masalah. hipotesis dan sekaligus untuk menjawab permasalahan penelitian.

I PENDAHULUAN. Umumnya dalam sebuah penelitian diawali dengan identifikasi masalah. hipotesis dan sekaligus untuk menjawab permasalahan penelitian. I PENDAHULUAN Umumnya dalam sebuah penelitian diawali dengan identifikasi masalah berdasarkan latar belakang tertentu. Dengan maksud dan tujuan yang sudah jelas selanjutnya dikembangkan kerangka pemikiran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lemak dan minyak adalah golongan dari lipida (latin yaitu lipos yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lemak dan minyak adalah golongan dari lipida (latin yaitu lipos yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Minyak dan Lemak Lemak dan minyak adalah golongan dari lipida (latin yaitu lipos yang artinya lemak). Lipida larut dalam pelarut nonpolar dan tidak larut dalam air.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan salah satu unsur yang sangat dibutuhkan dalam unsur

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan salah satu unsur yang sangat dibutuhkan dalam unsur 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan salah satu unsur yang sangat dibutuhkan dalam unsur pembangunan. Peningkatan kemajuan teknologi menuntut manusia untuk dapat beradaptasi dengan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM Penyusun: Haikal Atharika Zumar 5404416017 Dosen Pembimbing : Ir. Bambang Triatma, M.Si Meddiati Fajri Putri S.Pd, M.Sc JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN

Lebih terperinci