KERANGKA BAHAN AJAR. Mata Kuliah : Sistem Linier Semester: 3 Kode: TE-1336 sks: 3 Jurusan : Teknik Elektro Dosen: Yusuf Bilfaqih

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KERANGKA BAHAN AJAR. Mata Kuliah : Sistem Linier Semester: 3 Kode: TE-1336 sks: 3 Jurusan : Teknik Elektro Dosen: Yusuf Bilfaqih"

Transkripsi

1 KERANGKA BAHAN AJAR Mata Kuliah : Sistem Linier Semester: 3 Kode: TE-1336 sks: 3 Jurusan : Teknik Elektro Dosen: Yusuf Bilfaqih SISTEM LINIER (TE-1336, 3/0/0 ) Tinjauan Mata Kuliah a. Deskripsi Singkat Mata kuliah Sistem Linier ini membahas tentang analisa sistem linier time-invariant (LTI), baik sistem waktu kontinyu maupun sistem waktu diskrit dalam berbagai ranah (time-domain, frequency-domain, s-domain dan z-domain). Metode-metode yang digunakan untuk menganalisa sistem linier itu memberikan kontribusi yang sangat besar pada bidang ilmu teknik elektro. Mata kuliah ini menekankan pada kemampuan mahasiswa untuk menganalisa sistem LTI. b. Manfaat Perkembangan teknologi yang semakin canggih membutuhkan sistem yang lebih kompleks/rumit. Hal ini menuntut mahasiswa untuk meningkatkan pengetahuannya tentang sinyal dan sistem, sehingga mereka dapat secara efektif menggunakan beragam teknik analisa dan sintesa yang telah ada. Mata kuliah ini juga memberikan teknik-teknik analisa sinyal dan sistem yang sudah digunakan secara luas, terutama di bidang teknik elektro. Konsep dan teknik-teknik yang ditawarkan akan banyak bermanfaat bagi sarjana-sarjana teknik yang berkemauan untuk mengembangkan/memperluas pemahamannya mengenai sinyal dan sistem. c. Tujuan Instruksional Umum Mampu menganalisa sinyal dan sistem LTI ranah waktu kontinyu dan ranah waktu diskrit (C4). d. Urutan Bahan Ajar Mata kuliah ini memerlukan mata kuliah Rangkaian Listrik dan Kalkulus sebagai prasyarat. Materi perkuliahan ini secara umum terbagi dalam dua bagian. Pertama, membahas sinyal dan sistem waktu kontinyu. Bagian kedua membahas sinyal dan sistem waktu diskrit. e. Petunjuk Menggunakan Bahan Ajar Untuk mencakup kedua bagian ini secara bersama-sama seringkali membingungkan mahasiswa dan mereka seringkali tidak bisa membedakan apakah suatu teknik atau konsep diterapkan untuk sistem waktu kontinyu atau untuk sistem waktu diskrit atau untuk keduanya. Lebih jauh lagi kuliah-kuliah yang telah didapat oleh mahasiswa sebelum mengikuti mata kuliah ini seperti halnya fisika, matematika dan rangkaian listrik berkenaan dengan sinyal dan sistem waktu kontinyu, kosekuensinya mahasiswa dapat menerima teori dan analisis sistem waktu kontinyu tanpa kesulitan. Dengan pertimbangan ini mata kuliah ini diberikan dengan membahas terlebih dahulu sinyal dan sistem waktu kontinyu dalam berbagai ranah, yaitu time-domain, frequencydomain, dan s-domain dengan menggunakan Deret Fourier, Transformasi Fourier dan Transformasi Laplace.

2 Setelah mahasiswa familiar dengan sistem waktu kontinyu, bahasan dilanjutkan dengan sinyal dan sistem waktu diskrit. Disini mahasiswa juga dituntut menguasai penggunaan Deret Fourier, Transformasi Fourier Waktu Diskrit dan Transformasi Z yang akan sangat membantu untuk melakukan analisa terhadap respon impuls, respon frekuensi serta kestabilan sistem LTI. Bab 1. Konsep Sinyal dan Sistem Mahasiswa mampu merepresentasikan sinyal dan sistem LTI (C3, P3). Pada bagian ini diperkenalkan konsep sinyal dan sistem, sifat-sifat dan klasifikasinya, serta bagaimana merepresentasikannya. Bagian ini membuka wawasan mahasiswa dan memberikan pemahaman bagaimana hal-hal yang dijumpai di sekitarnya dan di dunia kerja direpresentasikan secara konseptual. 1.1 Konsep Sinyal Membahas konsep sinyal, macam-macam sinyal dan klasifikasinya serta representasinya sinyal secara grafis dan matematis baik sinyal waktu kontinyu maupun sinyal waktu diskrit. 1.2 Konsep Sistem Membahas konsep sistem, sifat-sifat sistem dan klasifikasinya serta representasi sistem secara matematis dan diagram baik sistem waktu kontinyu maupun sistem waktu diskrit. 1.3 Ringkasan Sinyal adalah fungsi atau sekuen dari nilai yang menyatakan informasi Secara matematis, sinyal direpresentasikan sebagai fungsi dari satu atau lebih variabel bebas, misalkan : Tegangan listrik fungsi waktu : Medan elektromagnetik fungsi waktu dan posisi : Berdasarkan karakteristik sinyal, maka sinyal dapat diklasifikasi sebagai berikut : Sinyal Waktu Kontinyu - Sinyal Waktu Diskrit Sinyal Analog - Sinyal Digital Sinyal Riil - Sinyal Kompleks Sinyal Deterministik - Sinyal Acak Sinyal Periodik - Sinyal Nonperiodik Sinyal Energi - Sinyal Daya Ada tiga macam operasi pada variabel bebas, yang banyak digunakan dalam praktek, yaitu pergeseran (shifting) pencerminan (refleksi) dan penyekalaan waktu (time scaling). Sinyal dasar adalah sinyal yang dapat dipergunakan untuk menyusun/membentuk sinyal-sinyal yang lain. Terdapat tiga macam cara untuk merepresentasikan suatu sistem yang banyak digunakan, yaitu :

3 - Model Matematik - Diagram Blok (Block Diagram) - Grafik Aliran Sinyal (Signal Flow Graph) 1.4 Latihan Bab 2. Sistem LTI Waktu Kontinyu Menganalisa sistem LTI waktu kontinyu dalam ranah waktu (C4). Bab 2 ini membahas lebih spesifik sistem Linier Time-Invariant waktu kontinyu, representasi, sifar-sifat dan klasifikasinya, serta analisisnya dalam ranah waktu. Pada bagian mahasiswa ditunjukkan bagaimana sebuah rangkaian listrik dapat direpresentasikan dalam bentuk yang berbeda, dimodelkan, dianalisa, dan diketahui sifat-sifatnya melalui pendekatan sistem. 2.1 Representasi Sinyal Waktu Kontinyu dalam Bentuk Impuls Menjelaskan bahwa sinyal waktu kontinyu secara analitis dapat dinyatakan sebagai jumlahan sinyal impuls berbobot sebagai dasar pemahaman konvolusi integral. 2.2 Representasi Integral Konvolusi Menjelaskan dan membahas konsep konvolusi integral. Respon sistem waktu LTI waktu kontinyu merupakan konvolusi integral antara respon impuls sistem dengan sinyal masukan. 2.3 Sifat-Sifat Sistem LTI Waktu Kontinyu Membahas lebih spesifik sifat-sifat sistem LTI waktu kontinyu. 2.4 Representasi Persamaan Differensial Langkah pertama dalam analisis sistem adalah mendapatkan model matematik dari sistem, yaitu mendapatkan suatu persamaan matematik yang dapat menggambarkan perilaku sistem. Salah satu bentuk model matematik suatu sistem adalah persamaan diferensial (PD) input-output. 2.5 Stabilitas Sistem LTI Waktu Kontinyu Pada bagian ini dibahas pengertian stabilitas BIBO untuk sistem yang dinyatakan oleh PD input-output. Stabilitas BIBO hanya ditentukan dari hubungan inputoutput saja, tanpa memperhatikan komponen-komponen dalam sistem. 2.6 Ringkasan Output sistem linier time invariant merupakan konvolusi dari input dan repons impuls,h(t). Notasi simbolik dari konvolusi yang didefinisikan oleh: Integral Konvolusi bersifat komutatif, asosiatif dan distributif.

4 Stabil BIBO jika akar-akar persamaan karakteristiknya memiliki bagian riil negatif Tidak stabil BIBO jika akar-akar persamaan karakteristiknya memiliki bagian riil positif. Marginally stable jika akar-akar persamaan karakteristiknya imajiner murni. Tidak stabil BIBO jika akar-akar persamaan karakteristiknya imajiner murni berulang. 2.7 Latihan Bab 3. Deret Fourier Waktu Kontinyu dan Aplikasinya Menganalisa sinyal dan sistem LTI waktu kontinyu menggunakan DFWK (C4). Pembahasan tentang deret Fourier menjelaskan bahwa suatu sinyal periodik dapat dinyatakan dalam bentuk kombinasi linier dari sinyal eksponensial kompleks yang berelasi harmonis. Dengan cara ini maka salah satu persoalan dalam analisis sistem LTI, yaitu bagaimana mendapatkan respon sistem LTI waktu kontinyu jika inputnya berupa sinyal periodik dan diskontinyu dapat dengan mudah diselesaikan. Telah kita ketahui bersama bahwa suatu sinyal sebarang dapat direpresentasikan dalam bentuk kombinasi linier dari sinyal-sinyal dasar. Keuntungan representasi tersebut diantaranya adalah : o Himpunan sinyal-sinyal dasar dapat digunakan untuk membentuk atau merekonstruksi kelompok sinyal yang penting. o Respon sistem LTI terhadap tiap-tiap sinyal dasar memiliki struktur yang sederhana, sehingga respon sistem terhadap input sebarang dapat diperoleh dengan cara yang lebih mudah, yaitu kombinasi linier dari respon sistem terhadap sinyal dasar. Untuk sistem LTI waktu kontinyu, kedua keuntungan tersebut diberikan oleh sinyal eksponensial kompleks. 3.1 Representasi Orthogonal Representasi orthogonal dari suatu sinyal merupakan persoalan yang sangat penting dalam masalah-masalah rekayasa. Hal ini dikarenakan, secara matematis operasi-operasi terhadap suatu sinyal menjadi lebih sederhana jika sinyal tersebut dinyatakan sebagai penjumlahan berbobot dari sinyal-sinyal orthogonal. 3.2 Deret Fourier Eksponensial Kompleks Membahas bagaimana suatu sinyal periodik dapat dinyatakan dalam bentuk kombinasi linier dari sinyal eksponensial kompleks yang berelasi harmonis. 3.3 Sifat-Sifat Deret Fourier

5 Sifat-sifat deret Fourier berikut ini dapat memberikan pamahaman yang lebih baik tentang spektrum frekwensi dari sinyal waktu kontinyu. Sifat-sifat tersebut juga membantu untuk mereduksi tingkat kerumitan dalam perhitungan koefisien deret Fourier 3.4 Sistem dengan Input Periodik Pada pokok bahasan ini akan dijelaskan cara mendapatkan respon sistem jika mendapat input sinyal periodik 3.5 Ringkasan Sinyal periodik deret Fourier : dapat dinyatakan dalam bentuk Spektrum Garis terdiri dari Grafik lawan : Spektrum Amplitudo Grafik lawan : Spektrum Fase Kondisi Dirichlet : a. harus absolutly integrable, yaitu b. hanya memiliki sejumlah berhingga maksimum dan minimum c. banyaknya diskontinyuitas harus berhingga 3.6 Latihan Bab 4. Transformasi Fourier Waktu Kontinyu dan Aplikasinya Menganalisa sinyal dan sistem LTI waktu kontinyu menggunakan TFWK (C4). Pada bab ini dipaparkan suatu metode untuk merepresentasikan sinyal aperiodik dalam himpunan sinyal eksponensial kompleks. Pada pokok bahasan tentang deret Fourier telah diulas aplikasi deret Fourier sebagai alat untuk menganalisa sinyal periodik. Respon steady state suatu sistem LTI kontinyu stabil terhadap input sinyal periodik lebih mudah didapatkan jika sinyal periodik tersebut dinyatakan dalam bentuk deret Fourier eksponensial kompleks. Pemakaian analisa deret Fourier pada sistem LTI ini agak terbatas dalam arti analisa tersebut hanya dapat digunakan jika sinyal inputnya periodik.

6 Padahal umumnya banyak sinyal yang dijumpai bersifat tidak periodik (aperiodik). 4.1 Transformasi Fourier Membahas definisi transformasi Fourier. 4.2 Sifat-sifat Transformasi Fourier Transformasi Fourier memiliki beberapa sifat yang memungkinkan penyelesaian persoalan menjadi lebih sederhana. Pada pokok bahasan ini akan dipaparkan beberapa sifat dari Transformasi Fourier. 4.3 Respon Frekuensi Sistem Respon suatu sistem LTI dapat dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu respon peralihan (transient) dan respon keadaan tunak (steady-state). Respon stady-state dari suatu sistem LTI jika mendapat input sinusoida atau eksponensial kompleks disebut Respon Frekuensi sistem. Pada pokok bahasan ini akan dibahas lebih jauh tentang Respon Frekuensi sistem dengan menggunakan sifat-sifat transformasi Fourier. 4.4 Aplikasi Transformasi Fourier Transformasi Fourier, baik waktu kontinyu maupun waktu diskrit merupakan alat yang sangat penting, yang aplikasinya secara luas dijumpai dalam sistem komunikasi, pengolahan sinyal sistem kontrol dan lain-lain. Berikut ini akan dibahas tiga contoh aplikasi dari Transformasi Fourier. 4.5 Ringkasan Pasangan Transformasi Fourier : konvergen jika: o o x(t) absolutely integrable x(t) berperilaku baik 4.6 Latihan Bab 5. Transformasi Laplace dan Aplikasinya

7 Tujuan Instruksional Khusus Menganalisa sinyal dan sistem LTI waktu kontinyu menggunakan Transf. Laplace (C4). Gambaran Umum Materi Pada pokok bahasan ini akan dibahas metode transformasi Laplace yang merupakan perluasan dari transformasi Fourier waktu kontinyu. Relevansi Pada pokok bahasan transformasi Fourier ditunjukkan manfaat dari metode tersebut untuk analisis sinyal dan sistem LTI waktu kontinyu. Diantara manfaat tersebut adalah dapat mereduksi operasi integral konvolusi (yang diperlukan untuk mencari respon sistem) menjadi perkalian transformasi Fourier sinyal input dan respon frekuensi dari sistem. Meskipun demikian, masih terdapat kelemahan pada metode tersebut, yaitu banyak sinyal yang tidak memiliki transformasi Fourier, karena tidak konvergen. 5.1 Transformasi Laplace Memberikan definisi transformasi Laplace 5.2 Sifat-sifat Transformasi Laplace Ada beberapa sifat transformasi Laplace yang banyak digunakan karena dapat memepermudah penyelesaian persoalan analisis sistem LTI. Selain itu, dengan menggunakan sifat-sifat tersebut juga dapat diturunkan transformasi Laplace dari banyak sinyal. 5.3 Transformasi Laplace Balik (Invers) Pada pokok bahasan transformasi Laplace telah diuraikan bagaimana mentransformasi sinyal dan sistem dalam domain waktu ke domain kompleks s. Menyelesaikan persoalan dalam domain-s relatif lebih mudah daripada dalam domain waktu. Apabila persoalan telah diselesaikan dalam domain-s, maka untuk mendapatkan penyelesaian/solusi dalam domain waktu harus dilakukan transformasi Laplace balik (Invers). Pada pokok bahasan ini akan dibahas bagaimana mendapatkan jika diketahui, atau yang dikenal sebagai transformasi Laplace-balik (Invers). 5.4 Fungsi Transfer Transformasi-Laplace memainkan peranan yang sangat penting dalam analisis dan representasi sistem LTI waktu kontinyu. Salah satu sifat transformasi- Laplace yang sangat penting dan telah dibahas pada pokok bahasan Sifat-Sifat Transformasi-Laplace adalah sifat konvolusi. Sifat ini memberikan kemudahan dalam perhitungan untuk mendapatkan respon sistem. Pada pokok bahasan ini akan dieksploitasi sifat ini lebih jauh. 5.5 Blok Diagram Sistem Selain dalam bentuk model matematik, suatu sistem dapat juga direpresentasikan dalam bentuk grafis. Salah satu bentuk representasi secara grafis ini adalah diagram-blok, seperti yang akan dijelaskan pada pokok bahasan ini. 5.6 Stabilitas Sistem dalam Domain-s Stabilitas merupakan salah satu persoalan yang sangat penting dalam disain sistem. Pada salah satu pokok bahasan sistem LTI waktu kontinyu, telah dibahas stabilitas sistem dalam kaitannya dengan respon impuls, yaitu satbil BIBO. Stabilitas BIBO juga dapat dianalisa dalam domain-s melalui fungsi transfer H(s), seperti yang akan dibahas dalam pokok bahasan ini. 5.7 Ringkasan Transformasi Laplace Bilateral :

8 Transformasi Lapalca Unilateral : Formula Transformasi Laplace Balik (Invers): Metode Pecahan Parsial : dimana berbentuk atau Suatu sistem yang memiliki Fungsi Transfer H(s) akan stabil BIBO jika : o Jika pole dari H(s) terletak di sebelah kiri setengah bidang-s. o Jika H(s) memiliki pole sederhana di sumbu imajiner 5.8 Latihan Bab 6. Sistem LTI Waktu Diskrit Menganalisa sistem LTI waktu diskrit dalam ranah waktu (C4). Bab 6 ini membahas lebih spesifik sistem Linier Time-Invariant waktu diskrit, representasi, sifar-sifat dan klasifikasinya, serta analisisnya dalam ranah waktu. Pada bagian mahasiswa ditunjukkan bagaimana sebuah sistem dapat direpresentasikan dalam bentuk yang berbeda, dimodelkan, dianalisa, dan diketahui sifat-sifatnya melalui pendekatan sistem. 6.1 Representasi Sinyal Waktu Diskrit dalam Bentuk Impuls Dari pembahasan tentang sinyal, telah disinggung bahwa sinyal impuls satuan (unit impuls) dapat digunakan untuk menyusun atau membentuk macam-macam sinyal. Dalam pokok bahasan ini, akan dijelaskan bagaimana penyusunan sinyal waktu diskrit dalam bentuk impuls satuan dapat dilakukan. Representasi dalam bentuk

9 impuls satuan ini merupakan representasi yang sangat penting dan merupakan dasar dari alat/tool untuk analisis sinyal dan sistem LTI. 6.2 RepresentasiPenjumlahan Konvolusi Persoalan mendasar dalam analisis sistem adalah menentukan respons sistem terhadap input tertentu. Secara analitik, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Salah satu diantaranya adalah dengan cara menyelesaikan persamaan beda yang mendiskripsikan sistem untuk input dan kondisi mula tertentu. Cara yang lain adalah dengan mengeksploitasi sifat linieritas dan invariansi pergeseran dari sistem. Dengan cara yang kedua ini akan dihasilkan penjumlahan yang sangat penting, yang dikenal sebagai penjumlahan konvolusi. 6.3 Sifat-Sifat Sistem LTI Waktu DiskritWaktu Diskrit Pada pokok bahasan sebelumnya, telah dibahas representasi yang sangat penting dari sistem linier waktu diskrit berupa respon impuls dari sistem dan dikenal sebagai Penjumlahan Konvolusi. Konsekuensi dari representasi tersebut adalah karakteristik dari sistem linier waktu diskrit secara lengkap dicirikan oleh respon impulsnya. Pada pokok bahasan ini akan ditelaah beberapa sifat yang penting dari sistem dengan menggunakan respon impuls. 6.4 Representasi Persamaan Beda Pada pokok bahasan tentang Penjumlahan Konvolusi telah dibahas bagaimana mendapatkan respon sistem dengan mengeksploitasi sifat linieritas dan invariansi pergeseran. Dengan cara tersebut respon sistem diperoleh melalui konvolusi respon impuls dan sinyal masukan, dan karakteristik sistem dapat ditentukan dari respon impuls sistem. Pada pokok bahasan ini akan ditelaah karakteristik sistem yang dinyatakan oleh persamaan beda 6.5 Stabilitas Sistem Waktu Diskrit Sebagaimana sistem waktu kontinyu, stabilitas merupakan salah satu sifat yang penting dari suatu sistem waktu diskrit. Salah satu jenis stabilitas adalah stabilitas BIBO atau bounded-input bounded-output. Pada bagian ini akan dibahas stabilitas sistem waktu diskrit 6.6 Ringkasan Output sistem linier shift invariant merupakan konvolusi dari input, x[n] dan repon impuls, h[n]. Notasi simbolik dari konvolusi Penjumlahan konvolusi bersifat komutatif, asosiatif dan distributif. Dari pembahasan di atas dapat dibuat ringkasan sebagai berikut : Sifat-sifat sistem linier shift invariant dapat dicirikan menggunakan respon impuls. Karakteristik sistem linier shift invariant dalam bentuk repon impuls: - Sistem tanpa memory : - Sistem invertible : { = respon invers } - Sistem Kausal : untuk - Sistem stabil BIBO:

10 - Respon tangga satuan : Ada dua cara untuk mencari respon sistem yang dinyatakan dalam bentuk persamaan beda, yaitu secara iteratif/rekursif dan secara analitik. Solusi persamaan beda terdiri dari dua komponen, yaitu solusi homogen dan solusi khusus. Solusi homogen ditentukan oleh kondisi mula, sedangkan solusi khusus adalah solusi yang disebabkan oleh input. 6.7 Latihan Bab 7. Deret Fourier Waktu Diskrit dan Aplikasinya Menganalisa sinyal dan sistem LTI waktu diskrit menggunakan DFWD (C4). Membahas deret Fourier waktu diskrit yang merupakan padanan deret Fourier waktu kontinyu dan aplikasinya untuk analisa sistem LTI dengan input sinyal periodik Sebagaimana sistem waktu kontinyu, untuk mempermudah memperoleh respon sistem dengan input periodik dapat dilakukan dengan cara menyatakan sinyal input periodik dalam bentuk bentuk penjumlahan sinyal eksponensial kompleks. 7.1 Deret Fourier Waktu Diskrit Pada uraian berikut, akan dibahas cara merepresentasikan sinyal periodik waktu diskrit dalam bentuk penjumlahan sinyal-sinyal dasar berupa sinyal eksponensial kompleks. 7.2 Sifat-sifat Deret Fourier Waktu Diskrit Pada pokok bahasan ini akan dijelaskan beberapa sifat deret Fourier yang penting dan banyak digunakan. Sifat-sifat deret Fourier tersebut dapat membantu untuk mereduksi tingkat kerumitan dalam perhitungan koefisien deret Fourier. 7.3 Sistem dengan Input Periodik Suatu sinyal waktu diskrit periodik dapat dinyatakan dalam bentuk kombinasi linier dari sinyal eksponensial kompleks yang berelasi harmonis. Dengan representasi dalam bentuk deret Fourier kompleks, maka respon sistem linier waktu diskrit dapat diperoleh dengan mudah. Pada pokok bahasan ini akan dijelaskan cara mendapatkan respon sistem jika mendapat input sinyal periodik. 7.4 Ringkasan Deret Fourier Waktu Diskrit : Persamaan sintesis : Persamaan Analisis : Deret Fourier waktu diskrit hanya memiliki N suku yang berbeda, yaitu

11 7.5 Latihan Bab 8. Transformasi Fourier Waktu Diskrit dan Aplikasinya Menganalisa sinyal dan sistem LTI waktu diskrit menggunakan TFWD (C4). Pada pokok bahasan ini akan dibahas representasi sinyal aperiodik waktu diskrit dalam bentuk eksponensial kompleks. Sebagaimana sinyal aperiodik waktu kontinyu, sinyal aperiodik waktu diskrit juga ditransformasi menjadi eksponensial kompleks dengan menggunakan transformasi Fourier. Pada pokok bahasan tentang deret Fourier waktu diskrit telah diulas aplikasi deret Fourier waktu diskrit sebagai alat analisa sinyal periodik waktu diskrit. Dengan menyatakan sinyal periodik dalam bentuk deret Fourier eksponensial kompleks, respon steady state suatu sistem LTI waktu diskrit dengan input sinyal periodik lebih mudah didapatkan. Pemakaian analisa deret Fourier pada sistem LTI ini agak terbatas dalam arti analisa tersebut hanya dapat digunakan jika sinyal inputnya periodik. 8.1 Transformasi Fourier Waktu Diskrit Memberikan definisi transformasi Fourier waktu diskrit. 8.2 Sifat-sifat Transformasi Fourier Waktu Diskrit Sifat-sifat transformasi Fourier waktu diskrit sangat mirip dengan sifat-sifat transformasi Fourier waktu kontinyu. Sifat-sifat tersebut dapat bermanfaat untuk menyederhanakan perhitungan saat mencari transformasi Fourier maupun inversnya. Selain itu juga bermanfaaat dalam analisis sisnyal dan sistem. Pada pokok bahasan ini akan ditelaah sifat-sifat dari transformasi Fourier tersebut. 8.3 Respon Frekuensi Sistem Waktu Diskrit Salah satu sifat transformasi Fourier yang sangat penting dan telah dibahas pada pokok bahasan Sifat-Sifat Transformasi Fourier adalah sifat konvolusi. Sifat ini memberikan kemudahan dalam perhitungan untuk mendapatkan respon sistem. Pada pokok bahasan ini akan dieksploitasi sifat ini lebih jauh. 8.4 Transformasi Fourier Sinyal Waktu Kontinyu Tersampel Sinyal waktu diskrit adalah sinyal yang didefinisikan hanya pada saat waktu diskrit. Sifat diskrit pada sinyal tersebut ada yang terjadi secara alami dan melekat pada sinyal, tetapi dapat juga terjadi karena sinyal waktu kontinyu disampling. Sinyal hasil dari proses sampling biasa disebut sebagai sinyal tersampel. Pada pokok bahasan ini akan dibahas relasi spektrum sinyal kontinyu, sinyal tersampel dan sinyal waktu diskrit. 8.5 Ringkasan Pasangan Transformasi Fourier Waktu Diskrit

12 8.6 Latihan Bab 9. Transformasi-Z dan Aplikasinya Menganalisa sinyal dan sistem LTI waktu diskrit menggunakan Transformasi Z (C4). Pada pokok bahasan ini akan dibahas konsep Transformasi Z dan aplikasinya untuk analisa sistem waktu diskrit. Transformasi merupakan counterpart waktu-diskrit dari transformasi Laplace. Sebagaimana transformasi Laplace yang dapat dipandang sebagai perluasan dari transformasi Fourier waktu kontinyu, Transformasi- dapat dipandang sebagai perluasan transformasi Fourier waktu-diskrit. 9.1 Transformasi Z Memberikan definisi transformasi Z. 9.2 Sifat-sifat Transformasi Z Sebagaimana transformasi-transformasi lain,transformasi-z memiliki sejumlah sifat yang dapat mempermudah analisis sinyal dan sistem waktu diskrit. Pada pokok bahasan ini akan dibuat ringkasan sifat-sifat Transformasi-Z unilateral. Penurunan sifat-sifat tersebut dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti pada transformasi yang lain 9.3 Tranformasi Z - Balik (Invers) Penggunaan Transformasi-Z untuk analisis sistem waktu diskrit mengikuti prosedur yang serupa dengan penggunaan Transformasi Laplace pada sistem waktu kontinyu. Prosedur tersebut adalah mengambil transformasi z dari dinamika sistem untuk mendapatkan dinamika sistem dalam domain z, kemudian dilakukan transformasi-z balik (invers) untuk mendapatkan solusi domain waktu 9.4 Fungsi Transfer Z Transformasi-Z memainkan peranan yang sangat penting dalam analisis dan representasi sistem LTI waktu diskrit. Salah satu sifat Transformasi-Z yang sangat penting dan telah dibahas pada pokok bahasan Sifat-Sifat Transformasi-Z adalah sifat konvolusi. Sifat ini memberikan kemudahan dalam perhitungan

13 untuk mendapatkan respon sistem. Pada pokok bahasan ini akan dieksploitasi sifat ini lebih jauh 9.5 Stabilitas Sistem dalam domain z Karakteristik suatu sistem, seperti stabilitas dan kausalitas dapat dikaitkan dengan pola pole-zero dan ROC dari fungsi transfer. Pada bagian ini akan dibahas stabilitas sistem kausal waktu diskrit dalam domain-z, dan merupakan persoalan yang sangat penting dalam analisis sistem. 9.6 Relasi antara Transformasi Z dan Transformasi Laplace Pada pokok bahasan ini akan ditelaah relasi antara Transformasi-Z dan Transformasi Laplace, dimana masing-masing merupakan perluasan dari Transformasi Fourier Waktu Diskrit dan Transformasi Fourier Waktu Kontinyu. 9.7 Ringkasan Transformasi- bilateral dari sekuen waktu-diskrit didefinisikan oleh Transformasi-Z unilateral diberikan oleh : Untuk mendapatkan relasi yang unik antara Transformasi-Z bilateral dan fungsi waktu, maka harus disertakan daerah konvergensinya. Suatu sistem LTI waktu diskrit kausal stabil BIBO, jika dan hanya jika ROC dari terletak di dalam lingkaran satuan. Suatu sistem LTI waktu diskrit kausal stabil BIBO, jika dan hanya jika polenya terletak di dalam lingkaran satuan 9.8 Latihan RINGKASAN Mata kuliah sistem linier di jurusan teknik elektro ini membahas konsep sinyal dan sistem, representasi dan analisis dalam ranah waktu baik waktu kontinyu dan waktu diskrit serta analisisnya dalam ranah transformasi. Secara konseptual apa yang telah dipelajari disini dapat diilustrasikan pada diagram di berikut ini (lihat Gambar 1).

14 analisa sistem waktu kontinyu ( domain - s ) analisa domain - transformasi analisa sistem waktu diskrit ( domain - z ) F(s) analisa domain - waktu -1 F[z] -1 f(t) sampling f[k] 1 1 rekonstruks i F( ) F[ ] analisa sinyal waktu kontinyu ( domain - ) analisa sinyal waktu diskrit ( domain - ) Gambar 1. Konsep analisa sinyal dan sistem PUSTAKA 1. S.Soliman, Samir and D.Srinath,M. : "Continous and Discrete Signal and Systems", Prentice-Hall, Englewood Cliffs, New Jersey V. Oppenheim, A and T. Young, Ian : "Signal and Systems", Prentice-Hall of India, New Delhi 1990.

Rencana Pembelajaran Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknologi Elektro INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Rencana Pembelajaran Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknologi Elektro INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Rencana Pembelajaran Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknologi Elektro INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 1 Kode & Nama : TE141334 Sinyal dan Sistem 2 Kredit : 3 sks 3 Semester : II (dua) 4 Dosen :

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH / KODE : TEORI DAN ANALISA SISTEM LINIER / IT SEMESTER / SKS : III / 2

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH / KODE : TEORI DAN ANALISA SISTEM LINIER / IT SEMESTER / SKS : III / 2 SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH / KODE : TEORI DAN ANALISA SISTEM LINIER / IT041225 SEMESTER / SKS : III / 2 Pertemuan Ke Pokok Bahasan dan TIU Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar Cara Pengajaran

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN TEKNIK ELEKTRO ( IB ) MATA KULIAH / SEMESTER : ANALISIS SISTEM LINIER / 3 KODE / SKS / SIFAT : IT / 3 SKS / LOKAL

SATUAN ACARA PERKULIAHAN TEKNIK ELEKTRO ( IB ) MATA KULIAH / SEMESTER : ANALISIS SISTEM LINIER / 3 KODE / SKS / SIFAT : IT / 3 SKS / LOKAL SATUAN ACARA PERKULIAHAN TEKNIK ELEKTRO ( IB ) MATA KULIAH / SEMESTER : ANALISIS SISTEM LINIER / 3 KODE / SKS / SIFAT : IT041325 / 3 SKS / LOKAL Pertemuan ke Pokok Bahasan dan TIU Sub Pokok Bahasan dan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 SINYAL DASAR ATAU FUNGSI SINGULARITAS Sinyal dasar atau fungsi singularitas adalah sinyal yang dapat digunakan untuk menyusun atau mempresentasikan sinyal-sinyal yang lain. Sinyal-sinyal

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.. Respon Impuls Akustik Ruangan. Respon impuls akustik suatu ruangan didefinisikan sebagai sinyal suara yang diterima oleh suatu titik (titik penerima, B) dalam ruangan akibat suatu

Lebih terperinci

HAND OUT EK. 353 PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL

HAND OUT EK. 353 PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL HAND OUT EK. 353 PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL Dosen: Ir. Arjuni BP, MT PENDIDIKAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III SINYAL DAN SISTEM WAKTU DISKRIT

BAB III SINYAL DAN SISTEM WAKTU DISKRIT BAB III SINYAL DAN SISTEM WAKTU DISKRIT A. Pengertian Sinyal Waktu Diskrit Sinyal waktu diskrit merupakan fungsi dari variabel bebas yaitu waktu yang mana nilai variabel bebasnya adalah bilangan bulat.

Lebih terperinci

ANALISA SINYAL DAN SISTEM TE 4230

ANALISA SINYAL DAN SISTEM TE 4230 ANALISA SINYAL DAN SISTEM TE 430 TUJUAN: Sinyal dan Sifat-sifat Sinyal Sistem dan sifat-sifat Sisterm Analisa sinyal dalam domain Waktu Analisa sinyal dalam domain frekuensi menggunakan Tools: Transformasi

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH TEKNIK RANGKAIAN LISTRIK DAN SISTEM LINIER KODE : IT014230/D3 TK

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH TEKNIK RANGKAIAN LISTRIK DAN SISTEM LINIER KODE : IT014230/D3 TK Perte muan ke 1 02-03-2009 Pokok Bahasan dan Pendahuluaan Mengetahui dan memahami secara umum tentang satuan dasar dan turunannya Mengetahui dan memahami secara umum tentang penulisan beasran berpangkat

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN STMIK PARNA RAYA MANADO TAHUN 2010

SATUAN ACARA PERKULIAHAN STMIK PARNA RAYA MANADO TAHUN 2010 TAHUN PERTEMUAN : 1 : 100 MENIT Mahasiswa dapat menjelaskan dan Memahami tentang dasardasar Sinyal dan sistem Definisi sinyal dan sistem Ssinyal waktu kontinu dan diskrit Tipe sinyal khusus: eksonential,

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Topik Bahasan : Konsep sinyal dan sistm Tujuan Pembelajaran Umum : Mahasiswa dapat memaparkan tentang konsep dasar sinyal dan sistem, dasar-dasar sinyal dan sistem. Jumlah : 1 (satu) kali dan memahami

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMAA KOMPUTER JAKARTA STIK SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata : PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL Kode Mata : TK - 17305 Jurusan / Jenjang : S1 SISTEM KOMPUTER Tujuan Instruksional Umum

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN EK.353 PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL

SATUAN ACARA PERKULIAHAN EK.353 PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL EK.353 PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL Dosen: Ir. Arjuni BP, MT : Sinyal dan Pemrosesan Sinyal Tujuan pembelajaran umum : Para mahasiswa mengetahui tipe-tipe sinyal, pemrosesan dan aplikasinya Jumlah pertemuan

Lebih terperinci

BAB III SINYAL DAN SISTEM WAKTU DISKRIT

BAB III SINYAL DAN SISTEM WAKTU DISKRIT BAB III SINYAL DAN SISTEM WAKTU DISKRIT BAB III SINYAL DAN SISTEM WAKTU DISKRIT A. Pengertian Sinyal Waktu Diskrit Sinyal waktu diskrit merupakan fungsi dari variabel bebas yaitu waktu yang mana nilai

Lebih terperinci

SINYAL DAN SISTEM DALAM KEHIDUPAN

SINYAL DAN SISTEM DALAM KEHIDUPAN SINYAL DAN SISTEM DALAM KEHIDUPAN DUM 27 Agustus 2014 Definisi Sinyal Sinyal merupakan sebuah fungsi yang berisi informasi mengenai keadaan tingkah laku dari sebuah sistem secara fisik, Meskipun sinyal

Lebih terperinci

MATERI PENGOLAHAN SINYAL :

MATERI PENGOLAHAN SINYAL : MATERI PENGOLAHAN SINYAL : 1. Defenisi sinyal 2. Klasifikasi Sinyal 3. Konsep Frekuensi Sinyal Analog dan Sinyal Diskrit 4. ADC - Sampling - Aliasing - Quantiasasi 5. Sistem Diskrit - Sinyal dasar system

Lebih terperinci

Model Matematis, Sistem Dinamis dan Sistem Kendali

Model Matematis, Sistem Dinamis dan Sistem Kendali Model Matematis, Sistem Dinamis dan Sistem Kendali PENDAHULUAN Beberapa istilah pada karakteristik tanggapan : Sistem : kombinasi beberapa komponen yang bekerja secara bersama-sama dan membentuk suatu

Lebih terperinci

TKE 3105 ISYARAT DAN SISTEM. Kuliah 5 Sistem LTI. Indah Susilawati, S.T., M.Eng.

TKE 3105 ISYARAT DAN SISTEM. Kuliah 5 Sistem LTI. Indah Susilawati, S.T., M.Eng. TKE 3105 ISYARAT DAN SISTEM Kuliah 5 Sistem LTI Indah Susilawati, S.T., M.Eng. Program Studi Teknik Elektro Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Lebih terperinci

SISTEM WAKTU DISKRIT, KONVOLUSI, PERSAMAAN BEDA. Pengolahan Sinyal Digital

SISTEM WAKTU DISKRIT, KONVOLUSI, PERSAMAAN BEDA. Pengolahan Sinyal Digital SISTEM WAKTU DISKRIT, KONVOLUSI, PERSAMAAN BEDA Pengolahan Sinyal Digital 1 PENGANTAR Definisi SISTEM Proses yang menghasilkan sebuah sinyal keluaran dalam rangka merespon sebuah sinyal masukan Gambaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Transformasi Laplace Salah satu cara untuk menganalisis gejala peralihan (transien) adalah menggunakan transformasi Laplace, yaitu pengubahan suatu fungsi waktu f(t) menjadi

Lebih terperinci

PRAKTIKUM ISYARAT DAN SISTEM TOPIK 1 ISYARAT DAN SISTEM

PRAKTIKUM ISYARAT DAN SISTEM TOPIK 1 ISYARAT DAN SISTEM PRAKTIKUM ISYARAT DAN SISTEM TOPIK 1 ISYARAT DAN SISTEM A. Tujuan 1. Mahasiswa dapat mengenali jenis-jenis isyarat dasar. 2. Mahasiswa dapat merepresentasikan isyarat-isyarat dasar tersebut pada MATLAB

Lebih terperinci

Invers Transformasi Laplace

Invers Transformasi Laplace Invers Transformasi Laplace Transformasi Laplace Domain Waktu Invers Transformasi Laplace Domain Frekuensi Jika mengubah sinyal analog kontinyu dari domain waktu menjadi domain frekuensi menggunakan transformasi

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA Mata Kuliah Kode / SKS Program Studi Fakultas : Pengolahan Sinyal Digital : IT012256 / 3 SKS : Sistem Komputer : Ilmu Komputer & Teknologi Informasi Sub Khusus (TIK) 1 Pendahuluan Ruang lingkup Mata Kuliah

Lebih terperinci

Transformasi Laplace Peninjauan kembali variabel kompleks dan fungsi kompleks Variabel kompleks Fungsi Kompleks

Transformasi Laplace Peninjauan kembali variabel kompleks dan fungsi kompleks Variabel kompleks Fungsi Kompleks Transformasi Laplace Metode transformasi Laplace adalah suatu metode operasional yang dapat digunakan secara mudah untuk menyelesaikan persamaan diferensial linear. Dengan menggunakan transformasi Laplace,

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat pendukung yang berupa piranti lunak dan perangkat keras. Adapun

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat pendukung yang berupa piranti lunak dan perangkat keras. Adapun BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Perangkat Ajar Dalam perancangan dan pembuatan perangkat ajar ini membutuhkan perangkat pendukung yang berupa piranti lunak dan perangkat keras. Adapun

Lebih terperinci

TRANSFORMASI LAPLACE

TRANSFORMASI LAPLACE TRANSFORMASI LAPLACE SISTEM KENDALI KLASIK Pemodelan Matematika Analisis Diagram Bode, Nyquist, Nichols Step & Impulse Response ain / Phase Margins Root Locus Disain Simulasi SISTEM KONTROL LOOP TERTUTUP

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Topik bahasan : Analisis Vektor Tujuan pembelajaran umum : Mahasiswa memahami kalkulus vektor dan dapat menerapkannya dalam bidang rekayasa. Jumlah pertemuan : 3 (tiga ) kali 1, 2 dan 3 1. Mengingat mbali

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA Mata Kuliah Fakultas/Jurusan : Pengolahan Sinyal Digital / DSP (Digital Signal Processing) : Ilmu Komputer / Teknik Komputer D Minggu 1 Pendahuluan Ruang

Lebih terperinci

Prosedur tersebut bisa digambarkan sbb.:

Prosedur tersebut bisa digambarkan sbb.: Transformasi Laplace Ditemukan oleh Pierre-Simon Marquis de Laplace (1749-1827), pakar matematika dan astronomi Perancis. Prinsipnya mentransformasi sinyal/sistem kontinyu dari ranah waktu ke ranah-s Mirip

Lebih terperinci

Transformasi Fourier 3.4 Transformasi Fourier

Transformasi Fourier 3.4 Transformasi Fourier Transformasi Fourier Ibnu Pradipta, 07/252949/TK/33237 Firman Nanda, 07/257710/TK/33529 Jurusan Teknik Elektro & Teknologi Informasi FT UGM, Yogyakarta 3.4 Transformasi Fourier Untuk membandingkan gambaran

Lebih terperinci

(GBPP) BARU JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNDIP

(GBPP) BARU JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNDIP (GBPP) BARU JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNDIP Judul Mata Kuliah : Rangkaian Listrik III Nomer Kode / SKS : Diskripsi singkat : Metode transformasi untuk pemecahan persamaan diferensial menawarkan

Lebih terperinci

BAB II KONSEP PERANCANGAN SISTEM KONTROL. menyusun sebuah sistem untuk menghasilkan respon yang diinginkan terhadap

BAB II KONSEP PERANCANGAN SISTEM KONTROL. menyusun sebuah sistem untuk menghasilkan respon yang diinginkan terhadap BAB II KONSEP PERANCANGAN SISTEM KONTROL 2.1 Pengenalan Sistem Kontrol Definisi dari sistem kontrol adalah, jalinan berbagai komponen yang menyusun sebuah sistem untuk menghasilkan respon yang diinginkan

Lebih terperinci

Pengolahan Sinyal Digital

Pengolahan Sinyal Digital Pengolahan Sinyal Digital Referensi : 1. C. Marven and G. Ewers, A Simple Approach to Digital Signal Processing, Wiley, 1997. 2. Unningham, Digital Filtering, Wiley, 1991. 3. Ludeman, Fundamental of digital

Lebih terperinci

MATERI 4 MATEMATIKA TEKNIK 1 DERET FOURIER

MATERI 4 MATEMATIKA TEKNIK 1 DERET FOURIER MATERI 4 MATEMATIKA TEKNIK 1 DERET FOURIER 1 Deret Fourier 2 Tujuan : 1. Dapat merepresentasikan seluruh fungsi periodik dalam bentuk deret Fourier. 2. Dapat memetakan Cosinus Fourier, Sinus Fourier, Fourier

Lebih terperinci

Isyarat dan Sistem TE200

Isyarat dan Sistem TE200 TE200 Bondhan Winduratna 2004 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UGM Topics bahasan dalam MK TE200 : Pendahuluan, Isyarat dan Sistem Tanggapan Impuls, tanggapan step, Konvolusi Model Persamaan Deferensial

Lebih terperinci

Isyarat dan Sistem. Sistem adalah sebuah proses yang menyusun isyarat input x(t) atau x[n] ke isyarat output y(t) atau y[n].

Isyarat dan Sistem. Sistem adalah sebuah proses yang menyusun isyarat input x(t) atau x[n] ke isyarat output y(t) atau y[n]. Sistem adalah sebuah proses yang menyusun isyarat input x(t) atau x[n] ke isyarat output y(t) atau y[n]. x(t) y(t) x[n] y[n] Jadi sistem sapat dipandang sebagai sebuah proses pemetaan atau transformasi

Lebih terperinci

TE Sistem Linier

TE Sistem Linier TE 226 - Sistem Linier Jimmy Hasugian Electrical Engineering - Maranatha Christian University jimlecture@gmail.com - http://wp.me/p4scve-g KLASIFIKASI SINYAL - SISTEM Jimmy Hasugian (MCU) Klasifikasi Sinyal

Lebih terperinci

RPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER) TEKNIK KENDALI ES4183. Beban studi: 3 (tiga) sks

RPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER) TEKNIK KENDALI ES4183. Beban studi: 3 (tiga) sks RPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER) TEKNIK KENDALI ES4183 Beban studi: 3 (tiga) sks PROGRAM STUDI STRATA SATU (S-1) TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Lebih terperinci

Penggunaan Bilangan Kompleks dalam Pemrosesan Signal

Penggunaan Bilangan Kompleks dalam Pemrosesan Signal Penggunaan Bilangan Kompleks dalam Pemrosesan Signal Stefanus Agus Haryono (13514097) 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10

Lebih terperinci

3. Analisis Spektral 3.1 Analisis Fourier

3. Analisis Spektral 3.1 Analisis Fourier 3. Analisis Spektral 3.1 Analisis Fourier Hampir semua sinyal Geofisika dapat dinyatakan sebagai suatu dekomposisi sinyal ke dalam fungsi sinus dan cosinus dengan frekuensi yang berbeda-beda (juga disebut

Lebih terperinci

Kata kunci: Fourier, Wavelet, Citra

Kata kunci: Fourier, Wavelet, Citra TRANSFORMASI FOURIER DAN TRANSFORMASI WAVELET PADA CITRA Oleh : Krisnawati Abstrak Tranformasi wavelet merupakan perbaikan dari transformasi Fourier. Transformasi Fourier hanya dapat menangkap informasi

Lebih terperinci

RepresentasiSistem. (b) Sistem dengan sinyal input dan sinyal output banyak(lebih dari satu)

RepresentasiSistem. (b) Sistem dengan sinyal input dan sinyal output banyak(lebih dari satu) SISTEM Outline Modul A. Representasi Sistem B. Sistem Deterministik dan Sthocastic C. Sistem Waktu Kontinyu dan Sistem Waktu Diskrit D. Sistem Dengan Memori dan Tanpa Memori E. Sistem Kausal dan Non Kausal

Lebih terperinci

SISTEM KENDALI DASAR RESPON WAKTU DAN RESPON FREKUENSI. Fatchul Arifin.

SISTEM KENDALI DASAR RESPON WAKTU DAN RESPON FREKUENSI. Fatchul Arifin. SISTEM KENDALI DASAR RESPON WAKTU DAN RESPON FREKUENSI Fatchul Arifin fatchul@uny.ac.id PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 KARAKTERISTIK

Lebih terperinci

SISTEM PENGOLAHAN ISYARAT. Kuliah 1 Sinyal Deterministik

SISTEM PENGOLAHAN ISYARAT. Kuliah 1 Sinyal Deterministik TKE 2403 SISTEM PENGOLAHAN ISYARAT Kuliah 1 Sinyal Deterministik Indah Susilawati, S.T., M.Eng. Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana Yogyakarta 2009 1

Lebih terperinci

PRAKTIKUM ISYARAT DAN SISTEM TOPIK 2 SISTEM LINEAR TIME-INVARIANT (LTI)

PRAKTIKUM ISYARAT DAN SISTEM TOPIK 2 SISTEM LINEAR TIME-INVARIANT (LTI) PRAKTIKUM ISYARAT DAN SISTEM TOPIK 2 SISTEM LINEAR TIME-INVARIANT (LTI) A. Tujuan 1. Mahasiswa dapat memahami sistem yang berbentuk LTI. 2. Mahasiswa dapat menganalisis suatu kasus sistem LTI dan mensimulasikannya

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH KALKULUS LANJUT A (S1 / TEKNIK INFORMATIKA ) KODE / SKS KD

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH KALKULUS LANJUT A (S1 / TEKNIK INFORMATIKA ) KODE / SKS KD SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH KALKULUS LANJUT A (S1 / TEKNIK INFORMATIKA ) KODE / SKS KD-045315 Mingg u Ke Pokok Bahasan dan TIU Sub-pokok Bahasan dan Sasaran Belajar Cara Pengajaran Media Tugas

Lebih terperinci

PSALM: Program Simulasi untuk Sistem Linier

PSALM: Program Simulasi untuk Sistem Linier PSALM: Program Simulasi untuk Sistem Linier Hany Ferdinando Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Kristen Petra hanyf@petra.ac.id Abstrak Dalam mempelajari Sistem Linier, mahasiswa

Lebih terperinci

PENGENALAN KONSEP DASAR SINYAL S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO 2015

PENGENALAN KONSEP DASAR SINYAL S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO 2015 PENGENALAN KONSEP DASAR SINYAL S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO 2015 PEMBAGIAN SINYAL Alfin H.,ST.,MT 2 Jenis jenis sinyal Sinyal kontinyu dan diskrit Sinyal

Lebih terperinci

SINYAL DISKRIT. DUM 1 September 2014

SINYAL DISKRIT. DUM 1 September 2014 SINYAL DISKRIT DUM 1 September 2014 ADC ADC 3-Step Process: Sampling (pencuplikan) Quantization (kuantisasi) Coding (pengkodean) Digital signal X a (t) Sampler X(n) Quantizer X q (n) Coder 01011 Analog

Lebih terperinci

REPRESENTASI ISYARAT ISYARAT FOURIER

REPRESENTASI ISYARAT ISYARAT FOURIER REPRESENTASI ISYARAT ISYARAT FOURIER Ridzky Novasandro (32349) Yodhi Kharismanto (32552) Theodorus Yoga (34993) Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada 3.

Lebih terperinci

Matematika Teknik: mengapa dan bagaimana

Matematika Teknik: mengapa dan bagaimana Matematika Teknik: mengapa dan bagaimana disampaikan pada pertemuan FORTEI Regional Jawa Tengah DIY Semarang, 31 Januari 2018 Sisdarmanto Adinandra Outline 1. Kondisi mahasiswa zaman now 2. Mengapa matematika

Lebih terperinci

TKE 3105 ISYARAT DAN SISTEM. B a b 2 S i s t e m. Indah Susilawati, S.T., M.Eng.

TKE 3105 ISYARAT DAN SISTEM. B a b 2 S i s t e m. Indah Susilawati, S.T., M.Eng. TKE 3105 ISYARAT DAN SISTEM B a b 2 S i s t e m Indah Susilawati, S.T., M.Eng. Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana Yogyakarta 2009 51 B A B I I S I S

Lebih terperinci

BAB 4 MODEL RUANG KEADAAN (STATE SPACE)

BAB 4 MODEL RUANG KEADAAN (STATE SPACE) BAB 4 MODEL RUANG KEADAAN (STATE SPACE) KOMPETENSI Kemampuan untuk menjelaskan pengertian tentang state space, menentukan nisbah alih hubungannya dengan persamaan ruang keadaan dan Mengembangkan analisis

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : E113601 / Semester 5/ Sistem KENDALI Revisi ke : Satuan Kredit Semester : 3 SKS Tgl revisi : Jml Jam kuliah dalam seminggu

Lebih terperinci

PENGANTAR MATEMATIKA TEKNIK 1. By : Suthami A

PENGANTAR MATEMATIKA TEKNIK 1. By : Suthami A PENGANTAR MATEMATIKA TEKNIK 1 By : Suthami A MATEMATIKA TEKNIK 1??? MATEMATIKA TEKNIK 1??? MATEMATIKA TEKNIK Matematika sebagai ilmu dasar yang digunakan sebagai alat pemecahan masalah di bidang keteknikan

Lebih terperinci

DERET FOURIER DAN APLIKASINYA DALAM FISIKA

DERET FOURIER DAN APLIKASINYA DALAM FISIKA Matakuliah: Fisika Matematika DERET FOURIER DAN APLIKASINYA DALAM FISIKA Di S U S U N Oleh : Kelompok VI DEWI RATNA PERTIWI SITEPU (8176175004) RIFKA ANNISA GIRSANG (8176175014) PENDIDIKAN FISIKA REGULER

Lebih terperinci

Model Matematika dari Sistem Dinamis

Model Matematika dari Sistem Dinamis Model Matematika dari Sistem Dinamis September 2012 () Model Matematika dari Sistem Dinamis September 2012 1 / 60 Pendahuluan Untuk analisis dan desain sistem kontrol, sistem sis harus dibuat model sisnya.

Lebih terperinci

SIMULASI HASIL PERANCANGAN LPF (LOW PASS FILTER) DIGITAL MENGGUNAKAN PROTOTIP FILTER ANALOG BUTTERWORTH

SIMULASI HASIL PERANCANGAN LPF (LOW PASS FILTER) DIGITAL MENGGUNAKAN PROTOTIP FILTER ANALOG BUTTERWORTH Simulasi Hasil Perancangan LPF (Low Pass Filter) Digital....Hanafi SIMULASI HASIL PERANCANGAN LPF (LOW PASS FILTER) DIGITAL MENGGUNAKAN PROTOTIP FILTER ANALOG BUTTERWORTH Hanafi Dosen Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

TE Sistem Linier. Sistem Waktu Kontinu

TE Sistem Linier. Sistem Waktu Kontinu TE 226 - Sistem Linier Jimmy Hasugian Electrical Engineering - Maranatha Christian University jimlecture@gmail.com - http://wp.me/p4scve-g Sistem Waktu Kontinu Jimmy Hasugian (MCU) Sistem Waktu Kontinu

Lebih terperinci

1. Sinyal adalah besaran fisis yang berubah menurut. 2. X(z) = 1/(1 1,5z 1 + 0,5z 2 ) memiliki solusi gabungan causal dan anti causal pada

1. Sinyal adalah besaran fisis yang berubah menurut. 2. X(z) = 1/(1 1,5z 1 + 0,5z 2 ) memiliki solusi gabungan causal dan anti causal pada 1. Sinyal adalah besaran fisis yang berubah menurut 2. X(z) = 1/(1 1,5z 1 + 0,5z 2 ) memiliki solusi gabungan causal dan anti causal pada 3. X + (z) mempunyai sifat sifat seperti yang disebutkan di bawah

Lebih terperinci

SINYAL SISTEM SEMESTER GENAP S1 SISTEM KOMPUTER BY : MUSAYYANAH, MT

SINYAL SISTEM SEMESTER GENAP S1 SISTEM KOMPUTER BY : MUSAYYANAH, MT 1 SINYAL SISTEM SEMESTER GENAP S1 SISTEM KOMPUTER BY : MUSAYYANAH, MT List Of Content 2 Pengertian Sinyal Pengertian Sistem Jenis-Jenis Sinyal dan Aplikasinya Pengertian Sinyal 3 sinyal adalah suatu isyarat

Lebih terperinci

1 BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

1 BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 1 BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Pada bab ini akan dibahas pengaruh dasar laut tak rata terhadap perambatan gelombang permukaan secara analitik. Pengaruh dasar tak rata ini akan ditinjau melalui simpangan

Lebih terperinci

Candi Gebang Permai Blok R/6 Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

Candi Gebang Permai Blok R/6 Yogyakarta Telp. : ; Fax. : MATEMATIKA TEKNIK Oleh : Prayudi Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2006 Hak Cipta 2006 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku

Lebih terperinci

s(t) = C (2.39) } (2.42) atau, dengan menempatkan + )(2.44)

s(t) = C (2.39) } (2.42) atau, dengan menempatkan + )(2.44) 2.9 Analisis Fourier Alasan penting untuk pusat osilasi harmonik adalah bahwa virtually apapun osilasi atau getaran dapat dipecah menjadi harmonis, yaitu getaran sinusoidal. Hal ini berlaku tidak hanya

Lebih terperinci

TE Sistem Linier. Sistem Waktu Kontinu

TE Sistem Linier. Sistem Waktu Kontinu TE 226 - Sistem Linier Jimmy Hasugian Electrical Engineering - Maranatha Christian University jimlecture@gmail.com - http://wp.me/p4scve-g Sistem Waktu Kontinu Jimmy Hasugian (MCU) Sistem Waktu Kontinu

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T

KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T Data dan Sinyal Data yang akan ditransmisikan kedalam media transmisi harus ditransformasikan terlebih dahulu kedalam bentuk gelombang elektromagnetik. Bit 1 dan 0 akan diwakili oleh tegangan listrik dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PSD Bab I Pendahuluan 1

BAB I PENDAHULUAN. PSD Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN Pengolahan Sinyal Digital (Digital Signal Processing, disingkat DSP) adalah suatu bagian dari sain dan teknologi yang berkembang pesat selama 40 tahun terakhir. Perkembangan ini terutama

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Kuliah : Pengolahan Sinyal Digital (3 SKS) Kode : ELT 2320 Prasyarat : - Program Studi : Teknik Elektronika (program

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. variabel x, sehingga nilai y bergantung pada nilai x. Adanya relasi kebergantungan

II. TINJAUAN PUSTAKA. variabel x, sehingga nilai y bergantung pada nilai x. Adanya relasi kebergantungan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persamaan Diferensial Differential Equation Fungsi mendeskripsikan bahwa nilai variabel y ditentukan oleh nilai variabel x, sehingga nilai y bergantung pada nilai x. Adanya relasi

Lebih terperinci

By : MUSAYYANAH, S.ST, MT

By : MUSAYYANAH, S.ST, MT By : MUSAYYANAH, S.ST, MT 1 Pengertian Sistem Contoh sistem Klasifikasi Sistem Macam-macam sistem Uji sistem Linier dan Bukan Linier Time invariant atau bukan 2 Sistem bagian dari lingkungan yang menghubungkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. pada penulisan bab III. Materi yang diuraikan berisi tentang definisi, teorema, dan

BAB II KAJIAN TEORI. pada penulisan bab III. Materi yang diuraikan berisi tentang definisi, teorema, dan BAB II KAJIAN TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa hal yang digunakan sebagai landasan pada penulisan bab III. Materi yang diuraikan berisi tentang definisi, teorema, dan beberapa kajian matematika,

Lebih terperinci

TE Sistem Linier. Sistem Waktu Kontinu

TE Sistem Linier. Sistem Waktu Kontinu TE 226 - Sistem Linier Jimmy Hasugian Electrical Engineering - Maranatha Christian University jimlecture@gmail.com - http://wp.me/p4scve-g Sistem Waktu Kontinu Jimmy Hasugian (MCU) Sistem Waktu Kontinu

Lebih terperinci

PENGGAMBARAN SISTEM KENDALI

PENGGAMBARAN SISTEM KENDALI PENGGAMBARAN SISTEM KENDALI PENDAHULUAN FUNGSI ALIH DIAGRAM BLOK REDUKSI DIAGRAM BLOK SIGNAL FLOW GRAPH FORMULA MASON Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 1 dari 29 PENDAHULUAN Langkah-langkah dalam analisis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI. Sistem Pendulum Terbalik Dalam penelitian ini diperhatikan sistem pendulum terbalik seperti pada Gambar di mana sebuah pendulum terbalik dimuat dalam motor yang bisa digerakkan.

Lebih terperinci

Simulasi Control System Design dengan Scilab dan Scicos

Simulasi Control System Design dengan Scilab dan Scicos Simulasi Control System Design dengan Scilab dan Scicos 1. TUJUAN PERCOBAAN Praktikan dapat menguasai pemodelan sistem, analisa sistem dan desain kontrol sistem dengan software simulasi Scilab dan Scicos.

Lebih terperinci

Deret Fourier dan Respons Frekuensi

Deret Fourier dan Respons Frekuensi Program Studi Teknik Telekomunikasi - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Praktikum Pengolahan Sinyal Waktu Kontinyu sebagai bagian dari Mata Kuliah ET 2004 Modul 2 : Deret

Lebih terperinci

Deret Fourier untuk Sinyal Periodik

Deret Fourier untuk Sinyal Periodik x( t T ) x( Analisis Fourier Jean Baptiste Fourier (1768-1830, ahli fisika Perancis) membuktikan bahwa sembarang fungsi periodik dapat direpresentasikan sebagai penjumlahan sinyal-sinyal sinus dengan frekuensi

Lebih terperinci

Jaringan Syaraf Tiruan pada Robot

Jaringan Syaraf Tiruan pada Robot Jaringan Syaraf Tiruan pada Robot Membuat aplikasi pengenalan suara untuk pengendalian robot dengan menggunakan jaringan syaraf tiruan sebagai algoritma pembelajaran dan pemodelan dalam pengenalan suara.

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. SIL/EKO/EKO 304/17 Revisi : 01 Tgl : 10 November 2011 Hal 1 dari 6 MATA KULIAH : MATEMATIKA TEKNIK KODE MATA KULIAH : EKO 304 SEMESTER : II PROGRAM STUDI : Pendidikan Teknik Elektro, Pendidikan Teknik

Lebih terperinci

ANALISIS PERFORMANSI FILTER DIGITAL IIR DARI PROTOTYPE BUTTERWORTH DAN CHEBYSHEV 1

ANALISIS PERFORMANSI FILTER DIGITAL IIR DARI PROTOTYPE BUTTERWORTH DAN CHEBYSHEV 1 Jurnal Reaksi (Journal of Science and Technology) ANALISIS PERFORMANSI FILTER DIGITAL IIR DARI PROTOTYPE BUTTERWORTH DAN CHEBYSHEV Raisah Hayati Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Lhokseumawe

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATEMATIKA TEKNIK

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATEMATIKA TEKNIK RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATEMATIKA TEKNIK Program Studi: Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Semester: Genap 2013/2014 OLEH : Ir. Mulyana Husni Rois Ali, S.T., M.Eng.

Lebih terperinci

SISTEM KENDALI OTOMATIS Analisa Respon Sistem

SISTEM KENDALI OTOMATIS Analisa Respon Sistem SISTEM KENDALI OTOMATIS Analisa Respon Sistem Analisa Respon Sistem Analisa Respon sistem digunakan untuk: Kestabilan sistem Respon Transient System Error Steady State System Respon sistem terbagi menjadi

Lebih terperinci

KONSEP FREKUENSI SINYAL WAKTU KUNTINYU & WAKTU DISKRIT

KONSEP FREKUENSI SINYAL WAKTU KUNTINYU & WAKTU DISKRIT KONSEP FREKUENSI SINYAL WAKTU KUNTINYU & WAKTU DISKRIT Sinyal Sinusoidal Waktu Kontinyu T=/F A A cos X Acos Ft a 0 t t Sinyal dasar Eksponensial dng α imajiner X Ae a j t Ω = πf adalah frekuensi dalam

Lebih terperinci

Persamaan Diferensial Biasa: Suatu Pengantar

Persamaan Diferensial Biasa: Suatu Pengantar Persamaan Diferensial Biasa: Suatu Pengantar ini ditujukan kepada mahasiswa yang baru berkenalan dengan persamaan diferensial. Buku ini membahas mulai dari materi-materi yang mendasar tentang persamaan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Topik Bahasan : Pengenalan Konsep-Konsep Dan Karakteristik Umum Sistem Kendali Tujuan Pembelajaran Umum : Mahasiswa Dapat Mendesign Dan Membangun Diagram Blok Sistem Kendali Secara Umum. Jumlah : 1 (satu)

Lebih terperinci

Karena deret tersebut konvergen pada garis luarnya, kita dapat menukar orde integrasi dan penjumlahan pada ruas kanan.

Karena deret tersebut konvergen pada garis luarnya, kita dapat menukar orde integrasi dan penjumlahan pada ruas kanan. Transformasi- 3. Invers Transformasi- Formasi inversi untuk memperoleh dari x(n) dari X() dapat diperoleh menggunakan teorema integral Cauchy yang merupakan teorema penting dalam variabel kompleks. Transformasi-

Lebih terperinci

KULIAH 9 FILTER DIGITAL

KULIAH 9 FILTER DIGITAL KULIAH 9 FILTER DIGITAL TEKNIK PENGOLAHAN ISYARAT DIGITAL Kuliah 9 Filter Digital Indah Susilawati, S.T., M.Eng. Program Studi Teknik Elektro Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu

Lebih terperinci

HAND OUT EK. 462 SISTEM KOMUNIKASI DIGITAL

HAND OUT EK. 462 SISTEM KOMUNIKASI DIGITAL HAND OUT EK. 462 SISTEM KOMUNIKASI DIGITAL Dosen: Ir. Arjuni BP, MT Dr. Enjang A. Juanda, M.Pd., MT PENDIDIKAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Gambaran Umum Pengajaran Mata Kuliah Sistem Pengaturan Dasar

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Gambaran Umum Pengajaran Mata Kuliah Sistem Pengaturan Dasar BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pengajaran Mata Kuliah Sistem Pengaturan Dasar Mata kuliah Sistem Pengaturan Dasar merupakan mata kuliah yang wajib diambil / dipelajari pada perkuliahan bagi

Lebih terperinci

Transformasi Laplace

Transformasi Laplace TKS 43 Matematika II Transformasi Laplace (Laplace Transform) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya PENDAHULUAN Pengertian Transformasi Transformasi adalah teknik atau formula

Lebih terperinci

PRINSIP UMUM. Bagian dari komunikasi. Bentuk gelombang sinyal analog sebagai fungsi waktu

PRINSIP UMUM. Bagian dari komunikasi. Bentuk gelombang sinyal analog sebagai fungsi waktu TEKNIK MODULASI PRINSIP UMUM PRINSIP UMUM Bagian dari komunikasi Bentuk gelombang sinyal analog sebagai fungsi waktu PRINSIP UMUM Modulasi merupakan suatu proses dimana informasi, baik berupa sinyal audio,

Lebih terperinci

2. Sinyal Waktu-Diskret dan Sistemnya

2. Sinyal Waktu-Diskret dan Sistemnya 2.1 Sinyal Waktu-Diskret Sinyal waku diskret x(n) : 2. Sinyal Waktu-Diskret dan Sistemnya Sinyal waktu diskret didefinisikan untuk setiap nilai n integer untuk - < n

Lebih terperinci

TRANSFORMASI LAPLACE. Matematika Lanjut 2. Achmad Fahrurozi-Universitas Gunadarma

TRANSFORMASI LAPLACE. Matematika Lanjut 2. Achmad Fahrurozi-Universitas Gunadarma TRANSFORMASI LAPLACE Matematika Lanjut 2 Definisi: Transformasi Laplace adalah transformasi dari suatu fungsi waktu f(t), t menjadi fungsi frekuensi F(s). Transformasi dilakukan dengan operasi perkalian

Lebih terperinci

Bab 1 Pengenalan Dasar Sinyal

Bab 1 Pengenalan Dasar Sinyal Bab 1 Pengenalan Dasar Sinyal Tujuan: Siswa mampu menyelesaikan permasalahan terkait dengan konsep sinyal, menggambarkan perbedaan sinyal waktu kontinyu dengan sinyal waktu diskrit. Siswa mampu menjelaskan

Lebih terperinci

Deret Fourier. Slide: Tri Harsono PENS ITS Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) - ITS

Deret Fourier. Slide: Tri Harsono PENS ITS Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) - ITS Deret Fourier Slide: Tri Harsono PENS ITS trison@eepis-its.edu . Pendahuluan Gelombang di alam nyata merupakan : Jumlahan gelombang-gelombang pembentuknya (=gelombanggelombang harmonisanya) Suatu gelombang

Lebih terperinci

BAB II PENCUPLIKAN DAN KUANTISASI

BAB II PENCUPLIKAN DAN KUANTISASI BAB II PENCUPLIKAN DAN KUANTISASI Sebagian besar sinyal-sinyal di alam adalah sinyal analog. Untuk memproses sinyal analog dengan sistem digital, perlu dilakukan proses pengubahan sinyal analog menjadi

Lebih terperinci

PEMROSESAN SINYAL DIGITAL 1 (MSF4617)

PEMROSESAN SINYAL DIGITAL 1 (MSF4617) PEMROSESAN SINYAL DIGITAL 1 (MSF4617) Drs. Agfianto Eko Putra, M.Si. (NIP: 132 092 926) A. LATAR BELAKANG Dalam dekade terakhir ini, kita menyaksikan revolusi besar-besaran Teknologi Komputer dan ledakan

Lebih terperinci

BAB II MODEL Fungsi Model

BAB II MODEL Fungsi Model BAB II MODEL Model adalah representasi dari suatu objek, benda, atau ide-ide dalam bentuk yang lain dengan entitasnya. Model berisi informasi-informasi tentang suatu sistem yang dibuat dengan tujuan untuk

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MA KALKULUS II Disusun oleh: PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTASI FAKULTAS INFORMATIKA TELKOM UNIVERSITY LEMBAR PENGESAHAN Rencana Pembelajaran Semester (RPS)

Lebih terperinci

SINYAL DISKRIT. DUM 1 September 2014

SINYAL DISKRIT. DUM 1 September 2014 SINYAL DISKRIT DUM 1 September 2014 ADC ADC 3-Step Process: Sampling (pencuplikan) Quantization (kuantisasi) Coding (pengkodean) Digital signal X a (t) Sampler X(n) Quantizer X q (n) Coder 01011 Analog

Lebih terperinci