VI ANALISIS LINGKUNGAN USAHA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "VI ANALISIS LINGKUNGAN USAHA"

Transkripsi

1 VI ANALISIS LINGKUNGAN USAHA Analisis lingkungan usaha adalah proses awal dalam manajemen strategi yang bertujuan untuk memantau lingkungan perusahaan. Lingkungan perusahaan mencakup semua faktor, baik yang berada didalam maupun diluar perusahaan yang dapat memenuhi kelangsungan pencapaian tujuan yang diinginkan. Secara garis besar analisis lingkungan dapat dikategorikan ke dalam dua bagian besar yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal perusahaan. 6.1 Analisis Lingkungan Internal Lingkungan internal adalah lingkungan yang berada dalam organisasi tersebut dan secara normal memiliki implikasi langsung pada perusahaan. Analisis faktor internal merupakan proses identifikasi terhadap faktor kelemahan dan kekuatan dari dalam perusahaan. Lingkungan internal dapat dianalisis dengan menggunakan analisis pendekatan fungsional, yaitu analisis yang dilakukan pada masing-masing fungsi dalam perusahaan dengan mengkaji manajemen, pemasaran, keuangan, kegiatan produksi dan operasi serta sumber daya manusia Manajemen Manajemen perusahaan merupakan pihak yang menerapkan fungsi-fungsi yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian, pengelolaan staf dan pengendalian. PT Kuala Pangan memiliki visi dan misi usaha. Hal ini menunjukkan bahwa PT Kuala Pangan memiliki perencanaan jangka panjang sebagai bagian dari cita-cita dan tujuan usaha di masa yang akan datang. Secara umum PT Kuala Pangan telah melakukan fungsi perencanaan dengan cukup baik. Hal ini terlihat dari adanya perencanaan usaha yang tersusun jelas dan tertulis, baik untuk perencanaan jangka pendek maupun jangka menengah. Seluruh kegiatan perencanaan dilakukan direktur dan jajaran manajer dibawahnya, namun disetujui atau tidak perencanaan tersebut masih menjadi wewenang dewan komisaris atau pemilik perusahaan sehingga perencanaan masih tergantung kepada keputusan pemilik perusahaan. 63

2 Pengorganisasian di PT Kuala Pangan telah berjalan dengan cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari pembagian kerja untuk setiap manajer yang telah tertulis dengan jelas. Setiap manajer harus bertanggung jawab terhadap apapun yang telah menjadi tugasnya dan harus memberikan laporan tertulis terhadap hasil kerjanya kepada atasannya. Pengelolaan staf di PT Kuala Pangan berjalan lancar setiap karyawan bekerja pada bidang pekerjaannya masing-masing, namun kadangkadang ketika banyaknya pekerja harian yang tidak masuk membuat manajer menugaskan karyawannya bekerja bukan dibidang pekerjaannya. Untuk memotivasi karyawannya perusahaan memberikan kenaikan gaji hampir setiap tahun walaupun kenaikan gaji tersebut tidak besar. Selain kenaikan gaji tersebut perusahaan tidak memberikan insentif lainnya. Pengendalian hanya terbatas pada bidang produksi saja, khususnya dalam hal pengadaan bahan baku dan pengolahan. Pengendalian dalam hal pengadaan bahan baku penting dilakukan karena terkait langsung dengan proses pengolahan, sehingga kontinuitas pembuatan produk tetap terjaga. Sama halnya dengan pengadaan bahan baku, pengendalian dalam pengolahan juga penting dilakukan karena terkait dengan kualitas atau mutu mie yang dihasilkan Pemasaran Pemasaran dapat diuraikan sebagai proses menetapkan, mengantisipasi, menciptakan dan memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan akan produk dan jasa. Aspek pemasaran dikaji melalui pendekatan bauran pemasaran yang meliputi analisis terhadap produk, harga, distribusi dan promosi. Bauran pemasaran yang dijalankan oleh PT Kuala Pangan : a) Produk PT Kuala Pangan sebagai perusahaan mie yang sedang berkembang, selalu memperhatikan mutu produk yang dihasilkannya. Pengendalian mutu selalu dilakukan oleh perusahaan mulai dari bahan baku sampai pengemasan produknya. Hal ini untuk memperoleh kepercayaan konsumen terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan sehingga dapat meningkatkan penjualan produk. Produk yang dihasilkan PT Kuala Pangan yaitu berupa mie kering dan mie bihun dengan merek dagang Mie Atoom Bulan untuk mie kering dan Super Bihun untuk 64

3 mie bihun, produk tersebut dikemas dalam plastik dan dikemas kembali dalam bentuk dus, gambar produk dapat dilihat pada Lampiran 2. Kemasan produk dincantumkan merek produk, tanggal kadaluarsa, sertifikasi halal dari MUI, alamat perusahaan, dan berat bersih produk. Hal ini hampir memenuhi semua kententuan yang harus dicantumkan dalam kemasan. Berdasarkan undang-undang No. 7 tahun 1998 tentang pangan, label suatu produk harus memuat sekurang-kurangnya keterangan mengenai: a. Nama produk b. Daftar bahan yang digunakan c. Berat bersih atau isi bersih d. Nama dan alamat pihak yang memproduksi e. Keterangan tentang halal f. Tanggal, bulan dan tahun kadaluarsa b) Harga Penetapan harga produk yang dihasilkan oleh perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain rata-rata harga produk sejenis di pasaran biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi produk tersebut. Pemantauan harga produk sejenis di pasar dimaksudkan agar perusahaan dapat mempertahankan harga produk yang bersaing. Harga produk juga ditentukan dari biaya produksi yang dikeluarkan ditambah persentase keuntungan yang ditetapkan oleh perusahaan. Harga produk untuk mie kering yaitu Rp per dus dengan isi 20 kemasan plastik 200 gram. Harga untuk bihun Rp per dus dengan isi 30 kemasan plastik 70 gram. Selain harga yang ditetapkan, perusahaan juga memberikan harga khusus bagi para distributor dan juga memberikan potongan harga bagi para konsumen yang membeli dalam jumlah besar dan untuk para konsumen setianya. Besarnya potongan harga tersebut biasanya ditentukan oleh volume pembelian produk oleh konsumen dan lamanya konsumen tersebut berkerjasma dengan perusahaan. Dengan demikian hubungan dengan konsumen akan menjadi lebih baik. c) Distribusi Distribusi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menyalurkan, mengirimkan serta menyampaikan barang yang dipasarkannya 65

4 kepada konsumen. Secara umum, pihak perusahaan dalam mendistribusikan produknya melalui distributor yang teletak disetiap kota seperti Jakarta, Bogor, Pontianak, Bandung, Yogyakarta, Surabaya. Pendistribusian produk tergantung dari permintaan distributor tersebut. Distributor yang berkerjasama dengan perusahaan merupakan distributor tetap sehingga proses distribusi produk kepada konsumen berjalan lancar. Letak perusahaan yang strategis yaitu dekat dengan jalan tol Jagorawi juga mempengaruhi proses pendistribusian berjalan dengan lancar. d) Promosi Kegiatan promosi belum banyak dilakukan oleh PT Kuala Pangan untuk memperkenalkan dan menyampaikan produk yang dipasarkannya kepada konsumen. Kegiatan promosi melalui media cetak pernah dilakukan oleh PT Kuala pangan namun itu sudah lama sekali dan sekarang sudah tidak dilakukan lagi. Promosi yang dilakukan sekarang hanya melaui distributor yang menawarkan produk kepada konsumen. Kegiatan promosi yang sederhana ini dilakukan karena target konsumen perusahaan hanya hotel, restoran, catering, dan pedagang pengecer dan perusahaan beranggapan bahwa produknya sudah dikenal di kalangan konsumen tersebut sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk promosi. Perusahaan seharusnya dapat memanfaatkan teknologi internet untuk mempromosikan produknya dengan membuat website. Dengan demikian produknya akan dikenal lebih luas lagi Keuangan Modal merupakan bagian penting dalam suatu usaha. Modal awal perusahaan berasal dari modal keluarga yang kemudian setelah berkembang mengelola pendapatannya sebagai modal untuk menjalankan perusahaan. Dalam mengembangkan usahanya perusahaan menggunakan modal dari pemilik dan pinjaman dari bank dengan syarat jaminan. Karena perusahaan merupakan perusahaan keluarga yang berkembang menjadi besar, perusahaan tidak mencari investor lain sehingga dalam mengembangkan usahanya perusahaan masih mengandalkan modal pemilik dan pinjaman dari bank. Sumber modal lainnya berasal dari pendapatan perusahaan. PT Kuala Pangan selalu mengalami keuntungan yang meningkat setiap tahunnya sehingga keuntungan yang 66

5 diperolehnya dapat dijadikan tambahan modal bagi perusahaan. Persentase keuntungaan Persahaan terhadap pendapatannya berkisar persen per tahun. Sistem pencatatan keuangan PT Kuala pangan sudah dilakukan dengan baik. Perusahaan memiliki pembukuan keuangan yang selalu diperbaharui sesuai aliran uang yang masuk dan keluar. Hal ini dilakukan oleh manajer keuangan yang bertanggung jawab atas segala laporan keuangan perusahaan. Pembukuan keuangan yang baik dapat mempermudah mendapat pinjaman modal dari bank dan dapat mempermudah pengambilan keputusan dalam pengembangan usaha dan penetapan harga produk Produksi dan Operasi Proses produksi dan operasi di dalam suatu perusahaan merupakan seluruh aktivitas yang merubah masukan (input) menjadi output yang berupa barang dan jasa. Bahan baku utama produksi yang dalam memproduksi mie PT Kuala Pangan yaitu tepung terigu, air, garam, tepung telur, soda, dan pewarna. Bahan baku tersebut dipenuhi berasal dari pemasok yang berbeda-beda. Hal tersebut didukung dengan adanya hubungan baik dengan pemasok, sehingga pengiriman bahan baku senantiasa tepat waktu. Kegiatan produksi memerlukan alat-alat yang memadai agar berjalan dengan baik. Perlatan yang digunakan oleh PT Kuala Pangan yaitu mesin mixer, baki pengaduk, mesin rol, mesin potong, kotak pengering, kipas pendingin, mesin pengaduk, mesin pembungkus, mesin pemadat, san mesin pembuat benang tepung. Berdasarkan hasil pengamatan mesin merupakan mesin yang sudah tua rata-rata pembuatan tahun Hal ini dapat menjadikan kelemahan perusahaan karena mesin-mesin tersebut rentan kerusakan dan memiliki kapasitas produksi yang relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan mesin yang lebih modern. Walaupun memproduksi dengan mesin-mesin pembuatan tahun 1970, PT Kuala Pangan tetap meperhatikan mutu dari hasil produksinya. Hal ini dibuktikan dengan adanya pengujian mutu produkyasebelum dikemas. Pegujian mutu tersebut antara lain pengujian kadar air, metal detector, dan bentuk fisik mie. 67

6 Strategi yang diterapkan PT. Kuala Pangan dalam memproduksi masih berdasarkan pesanan, namun PT Kuala Pangan juga memproduksi untuk persediaan produk untuk bejaga-jaga jika ada pesanan yang mendadak. Dengan demikian produksi PT Kuala Pangan masih berdasarkan pesanan Sumber Daya Manusia Salah satu kunci keberhasilan sebuah perusahaan dalam menjalankan bisnisnya, umumnya ditunjang oleh kualitas sumberdaya manusia yang dimiliki. Oleh karena itu, penting bagi setiap perusahaan untuk menjaga loyalitas tenaga kerja sebab secara tidak langsung tenaga kerja juga berperan serta dalam menentukan kemajuan suatu usaha. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor internal perusahaan yang sangat menentukan pertumbuhan perusahaan. Identifikasi faktor sumber daya manusia meliputi proses perekrutan dan penempatan tenaga kerja, pelatihan dan pengembangan, serta kompensasi untuk tenaga kerja. Proses perekrutan tenaga PT Kuala Pangan dilakukan oleh manajer pelaksana sesuai dengan kebutuhan karyawan yang dibutuhkan perusahaan, perusahaan memiliki 309 orang karyawan yang terdiri dari 286 orang pekerja harian dan 23 orang pegawai tetap. Perekrutan untuk karyawan harian biasanya diambil dari masyarakat yang bertempat tinggal dekat dengan perusahaan dan tidak mengutamakan tingkat pendidikan dan untuk pegawai tetap perekrutan dilakukan berdasarkan keahlian dan tingkat pendidikan yang sesuai dengan yang di butuhkan perusahaan. Tingkat pendidikan dari tenaga kerja yang dimiliki oleh perusahaan sangat beragam yaitu lulusan SMP, SMA, S1, dan S2. Banyaknya karyawan tidak tetap (harian) dapat menjadikan hambatan bagi perusahaan, karena kurang loyalnya pekerja terhadap perusahaan. Hal ini dapat menjadi kelemahan yang dimiliki PT Kuala Pangan. Proses penempatan karyawan sesuai dengan pengalaman dan pendidikan yang dimiliki oleh karyawan. Untuk pekerja harian biasanya ditempatkan di bagian produksi, gudang, dan pengemasan sesuai keahliannya. Namun ketika pegawai harian yang bekerja dibidang produksi banyak yang tidak masuk maka pegawai dari bidang lain dipindahkan ke bagian produksi, sehingga dapat menggangu kegiatan perusahaan. hal ini dapat menjadi kelemahan perusahaan. 68

7 PT Kuala Pangan kadang-kadang melakukan pelatihan bagi para pekerja hariannya, pelatihan yang dilakukan biasanya pelatihan dibidang produksi agar para pekerja harian tersebut dapat melakukan proses produksi dan dapat menggantikan pekerja dibidang produksi ketika tidak masuk. PT Kuala Pangan memberikan kompensasi kepada para pekerjanya berupa kenaikan gaji hampir disetiap tahunnnya. Hal ini bertujuan agar para pekerja harian maupun tetap dapat loyal terhadap perusahaan dan dapat ikut membantu mengembangkan perusahaan. 6.2 Analisis Lingkungan Eksternal Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi kecenderungan-kecenderungan dan kejadian-kejadian yang berada di luar kontrol suatu perusahaan. Analisis lingkungan eksternal berfokus pada penentuan faktor-faktor kunci yang menjadi ancaman dan peluang bagi perusahaan sehingga memudahkan manajemen perusahaan untuk menentukan strategi-strategi dalam meraih peluang dan menghindarkan ancaman Ekonomi Kondisi ekonomi merupakan faktor yang penting dalam menjalankan suatu usaha. Faktor ekonomi juga dapat mempengaruhi daya beli dan pola konsumsi masyarakat. Kondisi ekonomi yang semakin membaik, yang diiringi dengan peningkatan daya beli masyarakat memungkinkan adanya peningkatan permintaan pasar terhadap suatu produk. Hal tersebut merupakan peluang baik bagi prospek pengembangan usaha saat ini dan dimasa akan datang. Tidak stabilnya kondisi perekonomian Indonesia saat ini memberikan pengaruh terhadap kecenderungan iklim usaha yang tidak menentu. Salah satu pendorong ketidakstabilan perekonomian Indonesia yaitu adanya kebijakan pemerintah yang menaikkan harga bahan baku minyak (BBM). Meskipun sejak bulan Desember 2008 pemerintah sudah menurunkan harga BBM sebesar Rp 1.500/liter dan solar Rp 1.200/liter. Namun penurunan harga BBM tidak berpengaruh nyata terhadap harga bahan-bahan pokok, sehingga berdampak pada kenaikan bahan baku pembuatan mie seperti terigu, harga terigu di indonesia 69

8 selalu mengalami perubahan, hal ini dapat mengganggu biaya produksi perusahaan. Perkembangan harga terigu dapat dilihat pada Tabel 8. Selain kenaikan BBM kenaikan tarif dasar listrik (TDL) pada tahun 2010 juga sangat mepengaruhi perusahaan, kenaikan TDL sekitar 6-15 persen bagi pengguna industri ini dapat meningkatkan ongkos produksi perusahaan karena mesin-mesin yang digunakan rata-rata menggunakan listrik untuk beroperasi. Oleh karena itu, pemerintah harus selalu waspada terhadap fluktuasi harga yang terjadi sehingga kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dapat menjamin kelangsungan hidup para pelaku usaha. Tabel 9. Perkembangan Harga Rata-Rata Terigu Januari 2008-Februari 2009 Bulan Tahun Harga Rata-Rata Terigu (Rp/Kg) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Berdasarkan Tabel 8, terlihat bahwa terjadi kenaikan harga terigu pada tahun Kondisi ini dapat mengancam keberadaan industri mie yang menggunakan terigu sebagai salah satu bahan baku dalam pembuatan produknya. Adanya kenaikan harga terigu maka akan meningkatkan biaya produksi. 70

9 Sosial, Budaya, dan Demografi Perubahan sosial, budaya dan demografi memberikan pengaruh terhadap kemampuan suatu usaha di dalam memainkan perannya. Setiap perubahan yang terjadi dapat menjadi sebuah peluang maupun penghalang bagi pengembangan suatu usaha di masa yang akan datang. Hal ini tergantung dari pola interaksi yang terbentuk antara usaha tersebut dengan kondisi lingkungan disekitarnya. Perubahan atau gejolak sosial yang terjadi dapat menciptakan ikatan yang lebih kuat maupun sebaliknya. Seiring dengan perkebangan zaman terjadi pula perubahan sosial, seperti banyaknya wanita yang bekerja dan perubahan gaya hidup. Meningkatnya jumlah wanita yang bekerja diluar rumah dan semakin tinggi mobilitas masyarakat diluar rumah menyebabkan masyarakat membutuhkan akan makanan yang cepat saji dan mudah dalam pembuatannya. Hal ini menjadi peluang bagi usaha makanan mie yang merupakan makanan yang mudah dibuat dan mengenyangkan. Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat setiap tahunnya juga menjadikan peluang bagi para pengusaha yang bergerak dibidang makanan terutama perusahaan mie karena mie merupakan makanan yang mengenyangkan dan dianggap sebagai pengganti makanan pokok nasi Politik, Pemerintahan, dan Hukum Kondisi politik dapat memberikan pengaruh kepada suatu usaha. Bentuk hukum, perundang-undangan hingga badan/ instansi pemerintah lainnya yang mempengaruhi kelancaran organisasi merupakan aspek-aspek yang harus diperhatikan oleh para pelaku usaha. Kondisi politik Indonesia yang mulai membaik sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari menguatnya nilai rupiah terhada US dollar dan berkembangnya investasi di berbagai bidang. Membaiknya kondisi politik berpengaruh terhadap perusahaan, dengan kondisi politik baik maka harga bahan baku cendrung stabil. Undang-undang No.12 tahun 1980 tentang pembebasan bea masuk dan PPn impor mesin-mesin industri memberikan dukungan kepada perusahaan untuk memperbaharui mesinnya, namun karena terbatasnya modal perusahaan belum memanfaatkan undang-undang ini. 71

10 Teknologi Teknologi merupakan salah satu sumber utama perubahan dengan adanya inovasi baru. Variabel ini mempengaruhi bahan baku, operasi, serta produk suatu usaha karena pada dasarnya perubahan teknologi dapat memberikan peluang besar untuk peningkatan hasil, tujuan, atau bahkan mengancam kedudukan usaha tersebut. Teknologi yang terus berkembang memberikan kontribusi bagi keberadaan PT Kuala Pangan. Faktor teknologi turut membantu PT Kuala Pangan dalam menjalankan kegiatan operasional sehari-hari, seperti telepon dan mesin faksimil yang dapat memperlancar kegiatan Perusahaan dalam mempermudah transaksi jual beli dengan pelanggannya. Selanjutnya kemajuan di bidang transportasi juga memperlancar kegiatan Perusahaan dalam memasarkan produknya, serta mempermudah dalam memperoleh bahan baku yang diperlukan. Perkembangan teknologi dan informasi yang terus berkembang merupakan peluang bagi usaha PT Kuala Pangan untuk pengembangan usaha di waktu yang akan datang. Peralatan yang digunakan perusahaan untuk kegiatan produksi belum menggunakan teknologi yang lebih modern masih semi otomatis. Sedangkan dari sisi teknologi informasi, saat ini perusahaan belum memanfaatkan fasilitas internet. Hal ini merupakan tantangan bagi perusahaan kedepan agar dapat memanfaatkan teknologi dan informasi tepat guna. Dengan begitu perusahaan dapat memberi kemudahan kepada para pelanggannya dalam mengakses produk yang dihasilkan, selain itu perusahaan dapat meningkatkan volume penjualannya Kekuatan Pesaing a) Ancaman Masuknya pendatang Baru Masuknya pendatang baru dalam suatu industri akan menimbulkan sejumlah implikasi bagi perusahaan yang ada, antara lain : perebutan pasar, perebutan sumber daya produksi dan peningkatan kapasitas. Ancaman pendatang baru sangat bergantung pada hambatan dalam memasuki suatu industri yaitu skala ekonomis, diferensiasi produk, kebutuhan modal, keunggulan biaya, akses saluran distribusi dan peraturan pemerintah. 72

11 Mie Kering dan bihun merupakan produk yang sudah lama dikenal masyarakat. Proses pembuatannya relatif mudah karena tidak membutuhkan teknologi yang terlalu canggih. Produk tersebut dapat dibuat dengan menggunakan peralatan sederhana. Bahan baku pembuatan Mie mudah didapat. Selain itu modal yang dibutuhkan untuk melakukan usaha pengolahan ini relatif rendah tergantung besar usahanya dan tidak adanya peraturan pemerintah untuk memasuki industri ini menyebabkan rendahnya hambatan masuk ke industri mie ini. Rendahnya hambatan masuk kedalam usaha ini akan menjadi ancaman karena masuknya pendatang baru potensial yang mampu bersaing pada usaha ini tergolong cukup tinggi. b) Kekuatan Tawar Menawar Pemasok Pemasok memiliki peran yang sangat signifikan bagi tiap perusahaan sebagai mitra usahanya. Seperti diketahui bahwa tidak banyak perusahaan yang menguasai sendiri sumber-sumber suplai bahan mentah dan bahan baku untuk diolah lebih lanjut dalam proses produksi. Oleh karenanya terdapat ketergantungan antara satu perusahaan yang menghasilkan satu produk tertentu dengan pemasoknya. Perusahaan telah memiliki pemasok tetap untuk bahan baku utama terigu. Bahan baku terigu diperoleh dari PT Bogasari dan PT Indofood Sukses makmur Tbk. Pemasok ini memiliki kekuatan tawar yang kuat karena PT Kuala Pangan bergantung pada perusahaan tersebut dalam pemenuhan bahan baku terigunya. Untuk bahan baku tepung telur diperoleh dari PT Armindo Mandiri Pratama pemasok ini juga memiliki kekuatan tawar yang kuat pula karena ketergantungan perusahaan terhadap produk mereka. Sementara untuk bahan baku lainnya di peroleh dari perusahaan berbeda pula seperti garam dari PT Saltindo Perkasa, pewarna makanan dari PT Roha Larutan Pewarna, Potasium Karbonat dari PT Belia Jaya Sinar Gemilang tidak memiliki kekutan tawar yang kuat, karena perusahaan dapat membelinya di perusahaan lain. Kekuatan tawar yang kuat atau lemah dari perusahaan-perusahaan pemasok bahan baku tidak berpengaruh besar bagi PT Kuala Pangan, hal ini dikarenakan PT Kuala Pangan selalu menjaga hubungan baik dan memiliki perjanjian yang jelas dengan semua pemasok bahan bakunya sehingga para pemasok loyal terhadap perusahaan. 73

12 c) Kekuatan Tawar Menawar Pembeli Pembeli mempengaruhi industri melalui kemampuan mereka untuk menekan turunnya harga, permintaan terhadap kualitas atau jasa yang lebih baik dan memainkan peran untuk melawan satu pesaing dan lainnya. Kualitas produk dan pelayanan, informasi produk, jumlah pembeli, serta kemudahan konsumen beralih ke produk pesaing yang sejenis maupun substitusinya adalah faktor-faktor yang berpengaruh kuat terhadap kekuatan tawar-menawar pembeli. Pembeli terhadap produk PT Kuala Pangan kebanyakan merupakan pedagang penyalur, pengusaha restoran, katering, dan pengusah hotel namun tidak tertutup kemungkinan sampai pada para pedagang pengecer. Banyakna produk mie kering dan bihun yang beredar di masyarakat membuat daya tawar konsumen terhadap produk semakin kuat terhadap produk PT Kuala pangan. Untuk meningkatkan daya tawar produk terhadap konsumen PT Kuala Pangan selalu memperhatikan mutu dari produknya sehingga konsumen menjadi puas sehingga loyal terhadap produk perusahaan. Selain itu PT Kuala Pangan selalu menjaga hubungan baik dengan para kosumennya dengan memberikan pelayanan yang baik mulai dari pemesanan sampai barang diantarkan sehingga dapat meningkatkan posisi tawar produk. d) Ancaman Produk Subtitusi Keberadaan produk substitusi ini akan membatasi potensi suatu usaha. Jika suatu usaha tidak mampu meningkatkan kualitas produk, maka laba dan pertumbuhan usaha tersebut dapat terancam. Produk substitusi ditentukan oleh banyaknya jumlah produk yang memiliki fungsi yang sama dengan produk usaha yang dapat mempengaruhi eksistensinya di pasar. Produk subtitusi yang dapat mengancam produk dari PT Kuala Pangan yaitu produk yang mudah dibuat dan mengenyangkan seperti mie instan (Indomie, Mie Sedap, Sarimi), Super Bubur, Spageti instan, soun instan, dan lain-lain. Tingginya produk substitusi dari mie kering dan bihun memberikan ancaman bagi perusahaan untuk menguasai pasar dengan inovasi produk, sehingga konsumen bebas memilih produk yang sesuai dengan selera masing-masing. 74

13 e) Persaingan Antara Perusahaan Sejenis Persaingan dalam industri makanan khususnya industri mie sangat kompetitif. Departemen Perindustrian Republik Indonesia menyebutkan bahwa hingga tahun 2008, tercatat ada 312 perusahaan yang bergerak di sektor industri sejenis mie. Beberapa perusahaaan tersebut adalah PT Indofood, PT Wingsfood, PT Nissin, PT ABC, PT Barokah Inkopontren, PT Jakarna Tama, PT Olagafood, PT Tiga Pilar Sejahtera, dan lain-lain. Secara umum, persaingan yang terjadi pada industri mie adalah persaingan pasar, mutu dan harga jual produk. Persaingan pasar terjadi jika jumlah pelaku usaha yang beroperasi semakin banyak sehingga para pelaku usaha harus jeli dan hati-hati dalam menentukan wilayah pemasaran produk yang dihasilkan. Selain itu, terdapat persaingan mutu produk karena setiap pelaku usaha berlomba-lomba dalam mempromosikan produk yang dijualnya agar dapat dapat diterima oleh konsumen baik kualitas rasa, variasi bentuk kemasan maupun ukuran.oleh karena itu, agar produknya dapat diterima dengan baik oleh konsumen maka para pelaku usaha harus mampu melihat selera konsumen terhadap produk yang dihasilkan. Persaingan harga jual produk juga salah satu faktor persaingan diantara pesaing yang ada. Biasanya persaingan dalam penentuan harga sering terjadi sebagai dampak persaingan pasar maupun mutu produk. Persaingan yang terjadi dalam suatu industri merupakan hal yang wajar, dengan demikian para pelaku usaha diajak untuk berpikir kreatif dalam memposisikan produknya dengan sebaik-baiknya. Dengan persaingan yang kompetitif ini PT Kuala Pangan semakin terancam oleh kegiatan promosi dan distribusi yang luas yang dilakukan perusahaan yang telah dikenal seperti PT Wingsfood ataupun PT Indofood. Walaupun demikian PT Kuala Pangan selalu memperhatikan kualitas dan mutu produknya, memberikan pelayanan secara maksimal kepada konsumennya serta memberikan harga khusus bagi konsumen yang setia membeli produknya agar loyalitas konsumen tetap terjaga. 75

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1. Identifikasi Faktor Internal Berdasarkan aspek-aspek yang ditinjau untuk mengidentifikasi faktor kekuatan dan kelemahan internal perusahaan antara lain: faktor

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ciri-ciri yang semakin menonjol dalam dunia bisnis di Indonesia belakangan ini adalah kompleksitas, persaingan, perubahan dan ketidakpastian. Keadaan tersebut menimbulkan

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Kuala Pangan adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri pengolahan pangan dengan produk utama mie kering, bihun, dan bumbu

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. cukup memberikan efek yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan

I. PENDAHULUAN. cukup memberikan efek yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi sekarang ini cukup memberikan efek yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan manusia diantaranya

Lebih terperinci

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baru diluncurkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah jauh lebih dulu

BAB I PENDAHULUAN. baru diluncurkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah jauh lebih dulu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dewasa ini semakin pesat. Berbagai produk baru diluncurkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah jauh lebih dulu berkembang maupun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Salah satu strategi pemasaran yang efektif yaitu melalui promosi. Promosi merupakan

I. PENDAHULUAN. Salah satu strategi pemasaran yang efektif yaitu melalui promosi. Promosi merupakan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam menjalankan kegiatan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 20 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN BAB 4 ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 4.1 Pelaksanaan Kegiatan Distribusi Perusahaan Untuk melaksanakan kegiatan pemasarannya, PT. ANUGERAH IDEALESTARI telah menunjuk PT. ANUGERAH CENTRAL AUTOMOTIVE sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peranan sektor pertanian dalam pembangunan nasional sangat penting karena sektor ini mampu menyerap sumber daya yang paling besar dan memanfaatkan sumber daya yang ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik yang kemudian berpengaruh terhadap berbagai sektor industri yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. baik yang kemudian berpengaruh terhadap berbagai sektor industri yang semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi sekarang ini cukup memberikan efek yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan manusia. Khususnya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan ini dirintis oleh suami istri Ngadiman di Jakarta. Maka tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT

Lebih terperinci

5.1 Keadaan Umum Perusahaan 5.2 Struktur Organisasi

5.1 Keadaan Umum Perusahaan 5.2 Struktur Organisasi 5.1 Keadaan Umum Perusahaan PT Semestaguna Food & Beverage adalah perusahan yang bergerak dalam bidang usaha waralaba (franchise) Your Tea. Perusahaan ini beralamat di JL. Ring Road Bogor Utara, Taman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bruto (PDB) Indonesia selama 10 tahun terakhir. Data Badan Pusat Statistik

BAB I PENDAHULUAN. Bruto (PDB) Indonesia selama 10 tahun terakhir. Data Badan Pusat Statistik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor Industri merupakan sektor utama dalam perekonomian Indonesia. Sektor ini sebagai penyumbang terbesar dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DAFTAR TABEL

LAMPIRAN 1 DAFTAR TABEL LAMPIRAN 77 78 LAMPIRAN 1 DAFTAR TABEL Tabel 1. Analisis ekonomi sampel 1 Jenis Produk Kuantitas Harga / potong Tahu 1. Mentah (4 kotak) 6600 potong Rp. 1000 2. Goreng Bahan (8 kotak) Baku Kuantitas 26400

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transformasi sektor pertanian ke sektor industri bagi negara berkembang seperti Indonesia tidaklah dapat dihindarkan, karena Indonesia beranjak dari negara agraris menuju

Lebih terperinci

Lampiran I. Kuesioner Penelitian Analisis Strategi Bisnis Pada PT Rekadaya Elektrika

Lampiran I. Kuesioner Penelitian Analisis Strategi Bisnis Pada PT Rekadaya Elektrika 128 Lampiran I Kuesioner Penelitian Analisis Strategi Bisnis Pada PT Rekadaya Elektrika Jakarta, 17 April 2009 Kepada Yth : PT Rekadaya Elektrika Jakarta Dengan Hormat, Sehubungan dengan adanya analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat meningkatkan kinerja dan kualitas dari suatu bisnis sehingga mampu bertahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk ke tiga terbesar

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk ke tiga terbesar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk ke tiga terbesar di dunia memiliki kebutuhan pangan yang besar untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakatnya.

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT Anugrah Plastindo Lestari adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan pada tanggal 01 Desember 1994 dengan nomor akte pendirian 02-2185.HT.01.01.

Lebih terperinci

matress. PT Anugrah Utama Indonesia memproduksi matress dari bahan-bahan dasar yang

matress. PT Anugrah Utama Indonesia memproduksi matress dari bahan-bahan dasar yang BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan P.T Anugrah Utama Indonesia didirikan pada bulan Maret 2003 sebagai perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi

Lebih terperinci

P.T. CENTRAL DATA MEDIATAMA INDONESIA

P.T. CENTRAL DATA MEDIATAMA INDONESIA 021 31930108 9 marketing@cdmione.com I ndonesia adalah pasar mie terbesar nomor dua di dunia setelah China dengan jumlah produksi mie yang terus meningkat. Pada tahun 2008 total produksi mie Indonesia,

Lebih terperinci

Kisi-kisi instrumen Perusahaan

Kisi-kisi instrumen Perusahaan Kisi-kisi instrumen Perusahaan Variabel Indikator Pernyataan Pengaruh pemerintah Apakah kondisi politik, pemerintahan dan keamanan mempengaruhi terhadap penjualan produk dari PT. Fajar Jaya Teknik? Hubungan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. design penelitian menyatakan, baik struktural masalah penelitian maupun. mengenai hubungan hubungan dalam masalah.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. design penelitian menyatakan, baik struktural masalah penelitian maupun. mengenai hubungan hubungan dalam masalah. BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 PENYAJIAN DATA Penyajian data merupakan rencana menyeluruh dari penelitian mencakup hal hal yang akan dilakukan peneliti mulai dari membuat kerangka penelitian dan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Standar Mutu Bunga Krisan Berdasarkan SNI

Lampiran 1. Standar Mutu Bunga Krisan Berdasarkan SNI Lampiran 1. Standar Mutu Bunga Krisan Berdasarkan SNI 01-4478-1988 No Jenis Uji Satuan Kelas Mutu AA A B C 1 Panjang tangkai cm minimum Tipe standar 76 70 61 Asalan Tipe spray - Aster 76 70 61 Asalan -

Lebih terperinci

LAMPIRAN I KUESIONER AUDIT INTERNAL. Berikan tanda cek ( ) pada kotak yang tersedia sesuai dengan kondisi internal yang dimiliki oleh

LAMPIRAN I KUESIONER AUDIT INTERNAL. Berikan tanda cek ( ) pada kotak yang tersedia sesuai dengan kondisi internal yang dimiliki oleh LAMPIRAN I KUESIONER AUDIT INTERNAL Petunjuk : Berikan tanda cek ( ) pada kotak yang tersedia sesuai dengan kondisi internal yang dimiliki oleh perusahaan. No Daftar Pertanyaan Audit Internal Ya Tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini persaingan menjadi sangat tajam, baik di pasar domestik

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini persaingan menjadi sangat tajam, baik di pasar domestik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Dalam era globalisasi ini persaingan menjadi sangat tajam, baik di pasar domestik (nasional) maupun di pasar internasional/global. Untuk memenangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selera konsumen dan perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. selera konsumen dan perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi, dunia perdagangan dewasa ini terjadi persaingan didalam memasarkan produk atau jasa. Kegiatan pemasaran memiliki peran yang sangat penting dalam

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan CV. Srikandi Jaya Makmur adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang general supplier yang men-supply sayur-mayur. Perusahaan ini berdiri pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, perubahan-perubahan terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, perubahan-perubahan terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, perubahan-perubahan terjadi pada berbagai aspek kehidupan, termasuk aspek ekonomi. Dan dari keadaan ini semua pihak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil, diawali dengan krisis

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil, diawali dengan krisis BAB I PENDAHULUAN I.I. Latar Belakang Penelitian Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil, diawali dengan krisis moneter pada tahun 1997 dimana nilai tukar rupiah sangat terpuruk terhadap mata

Lebih terperinci

Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan

Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan Kerupuk merupakan salah satu makanan ringan yang banyak diburu para konsumen. Rasanya yang gurih dan teksturnya yang sangat renyah, menjadikan kerupuk sebagai

Lebih terperinci

VI. ANALISIS LINGKUNGAN DAN PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SATE SOP KAMBING

VI. ANALISIS LINGKUNGAN DAN PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SATE SOP KAMBING VI. ANALISIS LINGKUNGAN DAN PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SATE SOP KAMBING 6.1 Analisis Lingkungan Usaha Kecil Menengah Sate Sop Kambing Usaha kecil menengah mempunyai peran yang strategis dalam

Lebih terperinci

Gambar 1. Produksi Perikanan Tangkap, Tahun (Ribu Ton) Sumber: BPS Republik Indonesia, Tahun 2010

Gambar 1. Produksi Perikanan Tangkap, Tahun (Ribu Ton) Sumber: BPS Republik Indonesia, Tahun 2010 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan yang salah satu negara kepulauan terbesar di dunia yang kaya akan keanekaragaman biota laut (perikanan dan kelautan). Dengan luas wilayah perairan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 41 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan Pada tahun 1997 terjadi krisis moneter yang berkepanjangan di Indonesia. Akibat dari krisis moneter ini, banyak perusahaan yang mempertahankan

Lebih terperinci

VI. ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN

VI. ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN VI. ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN 6.1. Analisis Lingkungan Internal Analisis internal perusahaan adalah proses identifikasi terhadap faktor- faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan usaha. Identifikasi

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MANAGEMEN RESIKO

KEBIJAKAN MANAGEMEN RESIKO 1. Risiko Keuangan Dalam menjalankan usahanya Perseroan menghadapi risiko yang dapat mempengaruhi hasil usaha Perseroan apabila tidak di antisipasi dan dipersiapkan penanganannya dengan baik. Kebijakan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BUDI LUHUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI 1 ORGANISASI DAN SISTEM INFORMASI Sistem Informasi dan Organisasi mempengaruhi satu sama lain.

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan CV. Mitra Sinergi merupakan salah satu bentuk perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan pipa dan bahan bangunan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan UD. TRIJAYA adalah sebuah home industry yang bergerak di bidang makanan ringan yang masih bersifat tradisional,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. untuk terus mengoptimalkan kegiatan usahanya sebagai upaya memenangkan

I. PENDAHULUAN. untuk terus mengoptimalkan kegiatan usahanya sebagai upaya memenangkan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha yang semakin cepat mengharuskan perusahaanperusahaan, baik itu yang bergerak di bidang industri, perdagangan maupun jasa untuk terus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan CV. Kidung Agung Food terkenal dengan produk kacang atom serta berbagai macam kudapan tradisional Indonesia (kuping gajah, plintiran dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara agraris, yakni salah satu penghasil

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara agraris, yakni salah satu penghasil 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara agraris, yakni salah satu penghasil komoditas pertanian berupa padi. Komoditas padi dikonsumsi dalam bentuk beras menjadi nasi.

Lebih terperinci

VI. ANALISIS STRATEGI BISNIS

VI. ANALISIS STRATEGI BISNIS VI. ANALISIS STRATEGI BISNIS Kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan Inkopas Sejahtera dalam menjalankan usahanya adalah melakukan kegiatan pembelian dan penjualan. Kegiatan pembelian dilakukan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan 1997 sampai saat

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan 1997 sampai saat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan 1997 sampai saat ini belum juga berakhir. Keadaan tersebut diperparah dengan adanya permasalahan permasalahan

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik 96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam

Lebih terperinci

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA PIU KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2014 BUSINESS PLAN INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA A. LATAR BELAKANG Business Plan (Rencana Bisnis) adalah

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : MIYA ISTIGHFARONA RAHMA NPM :

SKRIPSI. Oleh : MIYA ISTIGHFARONA RAHMA NPM : STRATEGI PENGEMBANGAN PEMASARAN KERUPUK UDANG ( Studi Kasus Di Perusahaan Kerupuk Udang MORO SENENG Candi Sidoarjo ) SKRIPSI Oleh : MIYA ISTIGHFARONA RAHMA NPM : 0824010010 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI Proses produksi PT Amanah Prima Indonesia dimulai dari adanya permintaan dari konsumen melalui Departemen Pemasaran yang dicatat sebagai pesanan dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini mengalami kemunduran dibandingkan dengan

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini mengalami kemunduran dibandingkan dengan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian Indonesia saat ini mengalami kemunduran dibandingkan dengan perekonomian dunia yang mengalami perkembangan yang sangat baik. Kemunduran ini disebabkan oleh

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini membahas tentang : konsep strategi, manajemen strategi, analisis faktor internal dan eksternal serta

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai pendekatan dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA

BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA A. Analisis Daya Saing Konveksi Semar Daya saing merupakan suatu konsep perbandingan kemampuan dan kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya di gunakan sebagai alat komunikasi saja (telepon / sms), tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya di gunakan sebagai alat komunikasi saja (telepon / sms), tetapi juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat sekarang ini dunia teknologi informasi terutama yang berkaitan dengan telekomunikasi sangat berkembang pesat. Ini ditandai dengan perkembangan internet, kemudian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya senantiasa melakukan riset dan pengembangan agar selalu dapat. perusahaan baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya senantiasa melakukan riset dan pengembangan agar selalu dapat. perusahaan baik secara kuantitatif maupun kualitatif. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman membuat setiap pemilik atau pelaku usaha seharusnya senantiasa melakukan riset dan pengembangan agar selalu dapat bersaing dengan usaha pesaingnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk lebih cermat dalam menentukan strategi bisnisnya, bukan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk lebih cermat dalam menentukan strategi bisnisnya, bukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah perusahaan pasti akan dihadapkan pada persaingan bisnis yang semakin ketat, baik saat ini maupun dimasa yang akan datang. Manajemen perusahaan dituntut untuk

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara agraris terbesar di dunia. Sebagian besar penduduk Indonesia hidup dari sektor agribisnis. Agribisnis merupakan suatu sistem yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum Diva Snack Banyubiru merupakan salah satu Kecamatan yang masuk didalam wilayah Kabupaten Semarang. Secara geografis daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan, perkembangan teknologi dan perekonomian telah

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan, perkembangan teknologi dan perekonomian telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan, perkembangan teknologi dan perekonomian telah menyebabkan timbulnya industri

Lebih terperinci

Lampiran 1. Sebaran Bulanan Kebutuhan dan Ketersediaan Beras Tahun 2011 (ARAM II) Sumber : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2011

Lampiran 1. Sebaran Bulanan Kebutuhan dan Ketersediaan Beras Tahun 2011 (ARAM II) Sumber : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2011 LAMPIRAN Lampiran 1. Sebaran Bulanan Kebutuhan dan Ketersediaan Beras Tahun 2011 (ARAM II) Sumber : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2011 Lampiran 2. Rincian Luas Lahan dan Komponen Nilai Input Petani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang consumer goods. Semakin besar jumlah penduduk maka

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang consumer goods. Semakin besar jumlah penduduk maka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk yang sangat besar. Hal ini tentunya memberikan manfaat dan keuntungan yang besar bagi produsen untuk menawarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi perekonomian yang menuju arah globalisasi, merek yang kuat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi perekonomian yang menuju arah globalisasi, merek yang kuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi perekonomian yang menuju arah globalisasi, merek yang kuat bukan cuma memberikan daya saing jangka panjang bagi perusahaan. Merek juga memberikan

Lebih terperinci

BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Setiap manusia dalam aktifitas sehari-hari pasti membutuhkan alat tulis. Manusia

BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Setiap manusia dalam aktifitas sehari-hari pasti membutuhkan alat tulis. Manusia 1 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Usaha Setiap manusia dalam aktifitas sehari-hari pasti membutuhkan alat tulis. Manusia membutuhkan alat tulis dengan tujuan membuat atau melakukan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Restoran Pecel Lele Lela, Bogor.

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Restoran Pecel Lele Lela, Bogor. LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Restoran Pecel Lele Lela, Bogor. ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RESTORAN PECEL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai besar seperti cafe, rumah makan maupun restoran. Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. sampai besar seperti cafe, rumah makan maupun restoran. Jawa Barat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis sekarang ini telah berkembang sangat pesat dan mengalami metamorfosis yang berkesinambungan menjadikan daya tarik bisnis itu tersendiri.

Lebih terperinci

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY 7.1. Tahapan Masukan Tahapan masukan terdiri dari matriks EFE (External Factors Evaluation) dan IFE (Internal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu. sebuah usaha bisa tumbuh menjadi besar.

BAB I PENDAHULUAN. taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu. sebuah usaha bisa tumbuh menjadi besar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk memulai sebuah usaha memang harus didahului dengan taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu membutuhkan modal yang besar. Mengawalinya dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hasil pembangunan selama ini berdampak pada modernisasi di banyak bidang, selain juga peningkatan pendapatan masyarakat. Modernisasi yang diikuti oleh peningkatan

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG. bisnis ini dimulai dari menganalisa lingkungan eksternal dan lingkungan internal

BAB I LATAR BELAKANG. bisnis ini dimulai dari menganalisa lingkungan eksternal dan lingkungan internal BAB I LATAR BELAKANG Laporan penelitian ini membahas tentang perencanaan bisnis pemasaran produk alat kecantikan berupa rambut palsu merek INDOWIG. Perencanaan bisnis ini dimulai dari menganalisa lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. instan, dinamis serta selalu mengedepankan tingkat efektifitas dan efisien

BAB I PENDAHULUAN. instan, dinamis serta selalu mengedepankan tingkat efektifitas dan efisien BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi dunia usaha di Indonesia dihadapkan pada keadaan persaingan yang sangat ketat. Perkembangan di era globaliasi masa sekarang ini telah mengubah wajah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. baku utamanya adalah tepung terigu, yang diolah dengan merebus dalam air panas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. baku utamanya adalah tepung terigu, yang diolah dengan merebus dalam air panas BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah dan Definisi Mie Instan Mie instan adalah sejenis produk makanan berbentuk pasta yang berbahan baku utamanya adalah tepung terigu, yang diolah dengan merebus dalam air

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring waktu berlalu, kondisi dunia bisnis yang kian kompetitif membuat banyak perusahaan harus mengatasi beratnya kondisi tersebut dengan membuat strategi

Lebih terperinci

Pengaruh Lingkungan Terhadap Pemasaran

Pengaruh Lingkungan Terhadap Pemasaran Pengaruh Lingkungan Terhadap Pemasaran Oleh : Adelia Kumara Alvionita / 125020305111006 Dosen : Nanang Suryadi, SE., MM. Lingkungan organisasi secara umum dapat diartikan sebagai sesuatu yang tidak berhingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penampilan bagi manusia. Pakaian juga mencerminkan pribadi orang yang

BAB I PENDAHULUAN. penampilan bagi manusia. Pakaian juga mencerminkan pribadi orang yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok dan juga penunjang penampilan bagi manusia. Pakaian juga mencerminkan pribadi orang yang memakainya. Begitu banyak

Lebih terperinci

BISNIS ONLINE TAS CANTIK

BISNIS ONLINE TAS CANTIK BISNIS ONLINE TAS CANTIK Disusun oleh : Nama : ALITTA MARIANA CAHYANI NIM : 10.12.4798 Jurusan : S1/SI-2F STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Jln. Ring Road Utara, Condong Catur, Depok, Sleman ABSTRAK Seiring dengan

Lebih terperinci

VII NILAI TAMBAH RANTAI PASOK BERAS ORGANIK

VII NILAI TAMBAH RANTAI PASOK BERAS ORGANIK VII NILAI TAMBAH RANTAI PASOK BERAS ORGANIK Terdapat dua konsep nilai tambah yang digunakan dalam menganalisis beberapa kasus, yaitu nilai tambah produk akibat pengolahan dan nilai tambah perolehan pelaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan yang terus berkembang dan cepat berubah, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan yang terus berkembang dan cepat berubah, perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Dalam lingkungan yang terus berkembang dan cepat berubah, perusahaan tidak dapat mempertahankan sikap menarik pelanggan atau memperluas pasar baru. Faktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan hubungan antar perusahaan dan pelanggan secara permanen. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan hubungan antar perusahaan dan pelanggan secara permanen. Untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era perdagangan bebas dewasa ini, menuntut perusahaan untuk menemukan dan membangun sistem manajemen yang mampu secara profesional meretensi pelanggannya.

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Bintaro Fish Center merupakan salah satu usaha yang bergerak dalam produksi lobster air tawar (jenis red claw) dan memperdagangkannya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mengandung nilai gizi yang tinggi. Gizi yang tinggi ini merupakan sumber

I. PENDAHULUAN. mengandung nilai gizi yang tinggi. Gizi yang tinggi ini merupakan sumber I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecap manis merupakan salah satu produk turunan kedelai yang mengandung nilai gizi yang tinggi. Gizi yang tinggi ini merupakan sumber karbohidrat dan protein yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB V. Kesimpulan dan Saran. 1. Guncangan harga minyak berpengaruh positif terhadap produk domestik

BAB V. Kesimpulan dan Saran. 1. Guncangan harga minyak berpengaruh positif terhadap produk domestik BAB V Kesimpulan dan Saran 5. 1 Kesimpulan 1. Guncangan harga minyak berpengaruh positif terhadap produk domestik bruto. Indonesia merupakan negara pengekspor energi seperti batu bara dan gas alam. Seiring

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minat untuk mengunjungi suatu tempat didasari dari rencana konsumen untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen untuk berkunjung ke

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia masih terus berupaya untuk meningkatkan kegiatan perekonomian. Hal ini dapat berdampak bagi kemajuan ekonomi Indonesia yang dapat dilihat dari semakin berkembangnya

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA III.1 Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Riwayat PT.Groovy Mustika Sejahtera PT.Groovy Mustika Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi

Lebih terperinci

PENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN. Agus Sutanto

PENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN. Agus Sutanto PENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN Agus Sutanto PENDAHULUAN Kebutuhan pangan selalu mengikuti trend jumlah penduduk dan dipengaruhi oleh peningkatan pendapatan per kapita serta perubahan pola konsumsi

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah dan Perkembangan Restoran Martabak Air Mancur

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah dan Perkembangan Restoran Martabak Air Mancur V. GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah dan Perkembangan Restoran Martabak Air Mancur Restoran Martabak Air Mancur (MAM) merupakan konsep restoran yang menyajikan keunikan pengolahan tepung terigu menjadi menu makanan

Lebih terperinci

1. RINGKASAN EKSEKUTIF

1. RINGKASAN EKSEKUTIF BAB XIV Menyusun Proposal Bisnis Dalam Menyusun Proposal bisnis ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni 1. Menggambar keseluruhan (overview) rencana strategi perusahaan yang akan dijalankan. 2.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan gaya hidup sering kali mempengaruhi pola konsumsi masyarakat. Salah satu dari perubahan itu adalah digemarinya mie instan sebagai makanan substitusi nasi.

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam 1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam perekonomian nasional melalui pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB), perolehan devisa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era perdagangan bebas sekarang ini, tingkat persaingan usaha di

BAB I PENDAHULUAN. Di era perdagangan bebas sekarang ini, tingkat persaingan usaha di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era perdagangan bebas sekarang ini, tingkat persaingan usaha di pasaran sangat ketat sekali. Hal ini memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap pertumbuhan perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergantung pada penggunaan teknologi dan informasi. Saat ini, semua lapisan

BAB I PENDAHULUAN. bergantung pada penggunaan teknologi dan informasi. Saat ini, semua lapisan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perekonomian yang terjadi saat ini sangat bergantung pada penggunaan teknologi dan informasi. Saat ini, semua lapisan masyarakat di Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Percetakan merupakan suatu proses memindahkan tulisan atau gambar pada kertas atau objek lainnya dengan melalui sebuah mesin cetak. Percetakan biasanya memproduksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era perdagangan bebas dewasa ini, menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era perdagangan bebas dewasa ini, menuntut perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era perdagangan bebas dewasa ini, menuntut perusahaan untuk menemukan dan membangun sistem manajemen yang mampu secara profesional meretensi pelanggannya. Dua hal yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai bobot badan antara 1,5-2.8 kg/ekor dan bisa segera

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai bobot badan antara 1,5-2.8 kg/ekor dan bisa segera BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Ayam broiler merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging. Ayam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO A. Penentuan Strategi Pemasaran sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing di CV. Global Warna Sidoarjo

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masalah keuangan merupakan salah satu masalah yang sangat vital bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masalah keuangan merupakan salah satu masalah yang sangat vital bagi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah keuangan merupakan salah satu masalah yang sangat vital bagi perusahaan dalam perkembangan bisnis disemua perusahaan. Salah satu tujuan utama didirikannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk ke-3 terbesar di

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk ke-3 terbesar di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia, sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk ke-3 terbesar di dunia memiliki kebutuhan pangan yang besar untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakatnya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan perusahaan adalah sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan perusahaan adalah sumber 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan perusahaan adalah sumber daya manusia nya. Keberhasilan perusahaan diukur oleh kemampuan perusahaan mencapai sasaran

Lebih terperinci

BISNIS CAMILAN JAGUNG, RENYAH DAN BANJIR UNTUNG

BISNIS CAMILAN JAGUNG, RENYAH DAN BANJIR UNTUNG BISNIS CAMILAN JAGUNG, RENYAH DAN BANJIR UNTUNG Menjadi salah satu tanaman pangan dunia, jagung yang memiliki nama biologi Zea Mays ini sekarang tak hanya dijadikan sebagai sumber karbohidrat bagi sebagian

Lebih terperinci