BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Setiap manusia dalam aktifitas sehari-hari pasti membutuhkan alat tulis. Manusia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Setiap manusia dalam aktifitas sehari-hari pasti membutuhkan alat tulis. Manusia"

Transkripsi

1 1 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Usaha Setiap manusia dalam aktifitas sehari-hari pasti membutuhkan alat tulis. Manusia membutuhkan alat tulis dengan tujuan membuat atau melakukan pencatatan tertulis untuk menjadi bukti fisik dari sebuah laporan yang dibuatnya. Terutama pada sebuah organisasi, institusi, perusahaan, dan juga tentunya pelajar dan mahasiswa yang masih duduk di bangku sekolah dan kuliah. Hal ini dapat dilihat pada pertumbuhan penjualan alat tulis kantor yang terus tumbuh. Berdasarkan data yang didapat dari Kementerian Perdagangan sebagai berikut: Tabel 1.1 Pertumbuhan Penjualan ATK di Indonesia : Tahun Pertumbuhan (%) , , , , ,36 Sumber Data : Kementerian Perdagangan RI Tidak hanya individu yang membutuhkan alat tulis, melainkan perusahaan, sekolah, organisasi, Institusi, dan universitas juga membutuhkan alat tulis. Boleh dikatakan jika manusia kebutuhan pokoknya adalah nasi, maka perusahaan, sekolah, organisasi kebutuhan pokoknya adalah alat tulis kantor, karena mereka membutuhkan semua laporan tertulis dan nyata (berbentuk fisik). Terutama alat-alat tulis kantor seperti kertas, pulpen, tinta, dan lain-

2 2 lainnya itu tidak bisa dipisahkan dalam kebutuhan hidup sehari-hari. Berdasarkan data penjualan alat tulis kantor yang terjadi di Mangga Dua, dan daerah Bendungan Hilir, serta penjualan secara online yang sangat tinggi dan terus mengalami kenaikan yang signifikan. Hal ini dapat dibuktikan dengan data yang diperoleh dari Kementerian Perdagangan. Sebagai berikut : Tabel 1.2 Pertumbuhan Penjualan ATK di Indonesia : Tahun Penjualan ( dalam trilliun rupiah ) , , , , ,8791 Sumber : Kementerian Perdagangan RI Dari sekian banyak perusahaan, sekolah, universitas pasti setiap harinya membutuhkan alat tulis. Banyak orang yang tidak sadar bahwa kebutuhan pokok mereka selain rumah, makanan, dan pakaian adalah alat tulis, tanpa alat tulis mereka tidak bisa menjalankan kegiatan sehari-hari mereka, contoh anak sekolah, mahasiswa, para pekerja tentunya membutuhkan alat tulis untuk melakukan pencatatan. Alat tulis sekarang juga merupakan kebutuhan pokok setiap manusia, perusahaan, dan sekolah atau universitas. Oleh karena itu alat tulis tidak berhenti untuk terus dijual, kecuali setiap manusia yang ada di bumi musnah atau perkembangan teknologi yang semakin canggih yang mampu menggantikan peran alat

3 3 tulis tersebut. Namun CV. Duta Anggada Putra percaya dalam kurun waktu mungkin sekitar tahun yang akan datang, teknologi belum mampu menggantikan peran alat tulis. Semakin hari semakin tinggi permintaan akan alat tulis. Semua orang membutuhkan alat tulis. Dari segala usia, jenis kelamin, dan lapisan masyarakat membutuhkan alat tulis, terkecuali balita yang belum duduk dibangku sekolah. Lini bisnis baru CV. Duta Anggada Putra di Jakarta yang berkonsentrasi bisnis pada alat tulis kantor. Yang dimana kantor pusat CV. Duta Anggada Putra berada di Sulawesi Selatan yang bergerak di bidang Konstruksi dan hiburan, dimana CV. Duta Anggada Putra juga memiliki ijin usaha untuk menjalakan bisnis di bidang pengadaan perlengkapan dan peralatan kantor. Alasan CV. Duta Anggada Putra membuka cabang di Jakarta dan konsentrasi bisnisnya pun jauh berbeda dengan yang sebelumnya, yaitu bergerak dibidang pengadaan alat tulis kantor yang tentunya berbeda jauh dengan apa yang dilakukan sebelumnya, antara lain karena CV. Duta Anggada Putra melihat peluang usaha di bidang alat tulis ini yang sangat bagus. Alasan kenapa CV. Duta Anggada Putra membuka konsentrasi bisnis barunya yaitu bisnis alat tulis di Jakarta, karena Jakarta merupakan pusat bisnis dan pusat pemerintahan di Republik Indonesia yang sangat berpengaruh terhadap kelangsungan bisnis baru CV. Duta Anggada Putra dari sisi internal maupun eksternal. Jika di lihat dari sisi internal di Jakarta perusahaan dapat mendapatkan harga produk yang dijual dengan harga murah, pemasok yang bervariasi, dan variasi produk yang lebih lengkap. Dan jika dilihat dari sisi ekternal khususnya dari pangsa pasar yaitu dimana tingkat permintaan akan alat tulis kantor yang sangat besar di wilayah kota Jakarta, yaitu sebesar 38% dari komsumsi nasional untuk alat

4 4 tulis. Hal ini di buktikan dari data penjualana alat tulis kantor berdasarkan provinsi di Indonesia, yaitu : Tabel 1.3 Penjualan ATK per Provinsi di Indonesia : *dalam milliar Rupiah Provinsi DKI Jakarta 460,33 497,28 521,77 607,41 743,15 Jawa Barat 180,11 182,71 184,63 180,37 184,31 Jawa Timur 160,73 163,24 162,77 160,81 163,81 Sumatera Utara 133,71 131,04 132,78 134,84 136,79 Jawa Tengah 130,62 130,82 133,76 133,27 135,43 Banten 129,73 128,11 127,36 128,72 126,64 Jogjakarta 124,19 127,87 129,66 130,34 136,84 Sulawesi Selatan 121,56 125,88 127,34 129,11 127,87 Bali 118,38 119,68 120,08 124,33 126,71 Riau 118,07 120,77 121,39 123,58 122,27 Kepulauan Riau 117,63 117,49 119,13 121,82 122,93 Lampung 115,21 117,62 119,00 121,44 122,56 Aceh 115,15 116,88 118,37 118,94 120,98 Kalimantan 113,71 115,63 112,31 115,83 116,78 Timur Kalimantan 113,28 111,27 112,84 115,77 117,35 Barat Jambi 111,10 110,37 108,18 107,23 110,38

5 5 Sulawesi Utara 110,23 113,81 115,65 144,73 118,83 Sumatera Barat 109,86 107,23 106,23 105,84 103,73 Kalimantan 109,77 109,38 107,84 110,19 109,11 Tengah Bangka Belitung 109,64 111,59 113,77 118,55 115,81 Sumatera 108,96 109,35 112,84 111,93 115,37 Selatan Sulawesi Tangah 108,56 109,24 107,37 107,89 111,49 Maluku Utara 108,43 108,16 109,82 110,42 113,36 Papua 107,79 113,38 110,57 114,94 111,91 NTB 107,44 109,48 112,63 113,32 114,26 NTT 107,20 100,31 105,65 106,67 109,49 Maluku 106,92 109,87 110,34 112,38 115,36 Sumber : Kementerian Perdagangan RI Berdasarkan data yang ada diatas (Tabel 1.3), Provinsi DKI Jakarta memiliki pasar yang sangat potensial untuk bisnis alat tulis. Jika dilihat dari pertumbuhan penjualan, di DKI Jakarta pun juga cukup tinggi dan terus tumbuh secara signifikan jika kita bandingkan dengan provinsi lain, sehingga CV. Duta Anggada Putra yakin untuk membuka lini bisnis barunya di Jakarta.

6 6 Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan yang CV. Duta Anggada Putra dapatkan, berikut adalah data penjualan alat tulis di DKI Jakarta : Tabel 1.4 Pertumbuhan Penjualan ATK di Jakarta : Tahun Pertumbuhan (%) , , , , ,37 sumber : Kementerian Perdagangan RI CV. Duta Anggada Putra juga mendapatkan data, dari total penjualan yang sangat besar di DKI Jakarta sebagai berikut : Tabel 1.5 Total Penjualan ATK di Jakarta : Tahun Penjualan ( dalam milliar rupiah ) , , , , ,15 Sumber : Kementerian Perdagangan RI

7 7 Dari data penjualan Tabel 1.4 dan Tabel 1.5 tentu menjalankan bisnis di bidang alat tulis ini tentu sangat menjanjikan. Pertumbuhan penjualan yang terus tumbuh secara signifikan dan total penjualan yang terbesar jika dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain yang ada di Indonesia. Dan pertumbuhan yang kita lihat dalam 5 tahun ke belakang juga cukup stabil. Jika kita melihat dari pesaing yang ada saat ini, CV. Duta Anggada Putra yakin mampu bertahan di bisnis ini. Berikut adalah data-data jumlah pengusaha alat tulis kantor yang ada di provinsi DKI Jakarta berdasarkan jenis perusahaannya : Tabel 1.6 Data Perusahaan Yang Bergerak di Bisnis ATK di Provinsi DKI Jakarta : Jenis Pengusaha Pengusaha Kecil Pengusaha Menengah Pengusaha Besar Sumber : Kementerian UMKM RI Hasil analisis data diatas (Tabel 1.6), CV. Duta Anggada Putra dapat melihat bahwa jumlah pengusaha kecil setiap tahunnya mengalami peningkatan, berbeda dengan jumlah pengusaha menengah dan pengusaha besar yang pada tahun mengalami peningkatan, akan tetapi dalam kurung waktu 2 tahun terakhir ( ) mengalami penurunan. Jika kita melihat hal tersebut, hal tersebut bisa di pengaruhi oleh beberapa faktor, seperti : Faktor yang menyebabkan peningkatan : tabel 1.3 menyebutkan jumlah penjualan alat tulis yang dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan yang stabil. Hal ini menimbulkan bahwa semakin tinggi permintaan maka semakin tinggi tingkat penawaran.

8 8 Berdasarkan pengumuman yang dilakukan oleh Kementerian Perdagangan, bahwa peran kementerian UMKM dalam meningkatkan usaha mikro di Indonesia semakin aktif. Banyaknya bank yang menawarkan kredit usaha kecil untuk masyarakat dengan syarat yang mudah. Faktor yang menyebabkan penurunan : Minimnya inovasi pada usaha yang dijalankan. Pada bisnis alat tulis ini jika usaha yang anda jalankan tidak memiliki keunikan tersendiri maka akan dengan mudah tersingkir dari bisnis karena konsumen membutuhkan sesuatu yang berbeda. Strategi bisnis yang tidak cocok dengan kondisi pasar. Banyak perusahaan dalam bisnis ini hanya mengandalkan strategi harga, yaitu dengan menawarkan harga termurah. Namun sebenarnya para pelaku bisnis ini tidak dapat memenuhi keinginan konsumen. Sistem pengelolaan pemasok yang tidak efektif. Para pelaku di bisnis ini cenderung hanya mengandalkan 1 Pemasok, sehingga kurangnya variasi untuk melakukan strategi harga dan differensiasi produk. Kurangnya kehandalan pengelolaan modal dan kendali kredit. Terutama dalam pengelolaan kredit. Pengambilan kredit yang tidak diperhitungkan dengan mengambil kredit maksimal dari plafon jaminan yang resikonya tinggi, dan tidak disesuaikan dengan kebutuhan operasional. Sehingga dalam memperhitungkan kredit dan modal dengan kemampuan dalam membayar utang.

9 9 Tidak menggunakan perubahan budaya, politik, dan teknologi dengan baik agar dapat di gunakan untuk mencari peluang bisnis yang baru. Perubahan budaya sangat berpengaruh dengan perilaku konsumen terutama dalam hal komsumsi. Perubahan di bidang politik lebih berpengaruh terhadap peraturan-peraturan yang berkaitan dengan bisnis. Dan perubahan teknologi adalah hal yang harus mampu dimamfaatkan dengan baik. Karena perubahan teknologi yang paling cepat terjadi, sehingga perusahaan harus mampu memanfaatkannya dengan baik untuk mencari peluang bisnis. Berdasarkan faktor-faktor tersebut dapat di simpulkan bahwa, jumlah pengusaha mengalami kenaikan dan penurunan di karenakan para pelaku bisnis tidak mampu memanfaatkan peluang seperti yang telah di jabarkan di atas. Berdasarkan analisis pada tabel 1.4, jumlah perusahaan yang bergerak dibidang alat tulis sangat banyak dan juga bervariasi, ada yang khusus menjual produk dan juga ada yang khusus menjadi pemasok. Namun pangsa pasar yang diperebutkan pun juga cukup besar tergantung dari strategi masing-masing pengusaha untuk meraup pangsa pasar di bisnis alat tulis ini, dan konsumen cenderung untuk mencari harga yang termurah untuk menghemat biaya yang dikeluarkan. Akan tetapi mengandalkan harga yang murah belum bisa menjadi jaminan bahwa pebisnis di bidang alat tulis ini mampu bertahan, sehingga perusahaan harus memiliki dan mengandalkan keunikan perusahaan, strategi perusahaan, sistem operasional, dan juga sistem pelayanannya. Dan memperhatikan hal-hal yang kecil yang mampu membuat konsumen loyal terhadap perusahaan. Sehingga perusahaan dapat bersaing dan bertahan di bisnis ini.

10 10 Jika melihat seberepa besar prospek CV. Duta Anggada Putra dalam bisnis alat tulis ini, bisa dikatakan CV. Duta Anggada Putra memiliki prospek bisnis yang cukup besar dan cukup menjanjikan, karena perusahan menargetkan pangsa pasar sebesar % di Jabodetabek. CV. Duta Anggada Putra menargetkan pangsa pasar dengan jumlah tersebut dengan beberapa pertimbangan, beberapa faktor yang menjadi pertimbangan CV. Duta Anggada Putra adalah seperti perusahaan masih baru, belum adanya kepercayaan konsumen, dan CV. Duta Anggada Putra belum di kenal masyarakat luas. Namun dengan alasan dan faktor tersebut, CV. Duta Anggada Putra telah mempersiapkan strategi bisnis yang jitu untuk menarik perhatian konsumen di bisnis ini, sehingga CV. Duta Anggada Putra yakin mencapai target pasar tersebut dengan strategi bisnis yang di miliki oleh CV. Duta Anggada Putra. Saat ini toko-toko alat tulis kantor hanya cenderung fokus pada proses menjual dan tidak memberikan layanan yang maksimal, sehingga di sini CV. Duta Anggada Putra mampu melihat peluang untuk menarik konsumen dengan memberikan layanan konsultasi, Mengelola persediaan alat tulis perusahaan, mengelola hardware alat tulis konsumen, dan menjamin kepuasan konsumen dengan memberikan layanan pasca penjualan. Dengan sistem tersebut perusahaan dapat menjalankan bisnis ini dalam 5-10 tahun mendatang dengan strategi bisnis yang ada saat ini. Namun jika strategi yang digunakan sudah tidak tepat, perusahaan akan mempersiapkan strategi alternatif atau bahkan dalam kondisi terburuk perusahaan akan mengubah strategi bisnisnya untuk menyesuaikan kondisi yang ada di masa mendatang. Dengan tujuan mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar perusahaan. Dalam hal ini, perusahaan akan mempersiapkan strategi alternatif jika sistem atau keunikan

11 11 perusahaan telah banyak digunakan oleh pesaing, dan perusahaan akan mengganti strateginya setiap 5 tahun sekali dan terus melakukan pengembangan untuk dapat bertahan di bisnis ini. 1.2 Visi dan Misi Visi dari CV. Duta Anggada Putra adalah : Menjadi distributor alat tulis kantor terbesar, terpercaya, terlengkap dan menjadi pilihan utama konsumen dalam membeli kebutuhan alat tulis di Indonesia Misi dari CV. Duta Anggada Putra adalah : 1. Memberikan pelayanan yang terbaik dan cepat. 2. Mengutamakan kualitas produk yang terbaik 3. Menjadikan CV. Duta Anggada Putra sebagai distributor alat tulis yang paling dikenal oleh masyarakat luas. 4. Mendapatkan profit yang stabil atau tumbuh minimal 10-30% per tahunnya. 5. Menargetkan penjualan yang terus tumbuh antara 15-25% per 6 bulannya. 6. Menjamin kepuasan konsumen pasca penjualan. Goals dari CV. Duta Anggada Putra adalah mampu mencapai target penjualan yang telah di tentukan oleh CV. Duta Anggada Putra. CV. Duta Anggada Putra juga menargetkan menjadi penjual dan distributor alat tulis yang menawarkan kualitas pelayanan dan menjual produk yang terbaik untuk menjamin loyalitas konsumen. Hal ini dapat terlihat sistem konsultasi penggunaan alat tulis kantor yang membuat konsumen untuk menggunakan alat tulis yang berkualitas, hemat (efisien), dan efektif. Dan CV. Duta Anggada Putra juga memberikan layanan konsultasi unuk penggunaan alat tulis yang efisien dan efektif terhadap konsumen secara gratis. CV. Duta Anggada Putra juga memberikan layanan sistem outsource untuk

12 12 membantu perusahaan-perusahaan yang menjadi konsumen CV. Duta Anggada Putra, agar tidak perlu bersusah payah untuk mengurus dan mengontrol persedian alat tulis kantornya dan menjamin ketersediaan alat tulis serta hardware alat tulis agar selalu tersedia dan siap di gunakan ketika di perlukan. CV. Duta Anggada Putra berencana menawarkan produknya kepada target konsumen yang tealh dipilih oleh CV. Duta Anggada Putra. CV. Duta Anggada Putra juga tidak hanya melayani pesanan dari wilayah Jabodetabek tapi juga ke setiap daerah yang ada di Indonesia. Namun karena CV. Duta Anggada Putra memiliki dan sistem yang terbatas sehingga kegiatan operasional pun tidak langsung mampu bisa melayani penjualan jasa ke setiap wilayah di Indonesia, namun untuk melayani penjualan produk ke seluruh Indonesia CV. Duta Anggada Putra sudah siap, oleh karena itu CV. Duta Anggada Putra fokus pada penjualan ke seluruh Indonesia dan pelayanan dengan sistem online khusus untuk wilayah Jabodetabek. Perusahaan fokus menggunakan sistem penjualan online bukan tanpa alasan. Dengan sistem online CV. Duta Anggada Putra mampu melayani semua konsumen di berbagai wilayah yang ada di Indonesia, terutama konsumen yang mampu mengakses internet, dan juga internet mempermudah konsumen untuk melihat variasi dan harga produk yang perusahaan tawarkan dengan hanya melihat website CV. Duta Anggada Putra. Untuk konsumen pengguna internet di Indonesia khususnya di DKI Jakarta yang terus tumbuh secara signifikan yaitu 18% di tahun 2011 (google.com). Dan diharapkan dengan era globalisas saat ini seiring dengan pertumbuhan pengguna internet, kebutuhan akan alat tulis ini juga akan semakin meningkat. Hal ini tercermin pada semakin bergantungnya manusia terhadap internet. Yaitu hampir 2

13 13 juta orang setiap hari menggunakan internet untuk berbagai keperluan, dengan jumlah transaksi mencapai USD $4,1 milliar di Indonesia( Dalam jangka pendek, kami sangat yakin akan adanya keberhasilan dari usaha ini, dan kami memperkirakan akan adanya break even point atau titik impas modal pada 2 tahun pertama. Perusahaan menargetkan Break Even Point dalam 2 tahun pertama dengan beberapa factor yaitu strategi yang ada, keunikan perusahaan, sistem konsultasi, sistem outsourching, dan juga target pendapatan bersih yang berkisar minimal Rp juta perbulan pada tahun 2 pertama. Dan untuk target jangka panjang, kami berencana untuk mengembangkan usaha alat tulis ini dengan cara membuka cabang cabang perusahaan yang baru di kota-kota besar lainnya, agar bisnis ini semakin berkembang dengan pesat dan juga cepat dikenal oleh masyarakat luas, terutama di seluruh Indonesia. 1.3 Data Perusahaan Nama perusahaan Bidang Usaha Jenis Produk / Jasa Alamat Perusahaan : CV. Duta Anggada Putra : Penyedia Alat Tulis Kantor : Produk dan Jasa Alat Tulis Kantor : Jl. Bahagia No. 5, Kereo Selatan, Larangan, Tanggerang, Banten Nomor Telepon : (021) / Alamat Bentuk Badan Hukum : dap_anggadaputra@gmail.com : Perseroan Komanditer

14 Biodata Pemilik/Pengurus Nama Jabatan : Sunarto : Owner TTL : Jakarta, 23 November 1963 Alamat Rumah : Jl. Letjen. Hertasning. Komp. BTN Agraria Blok U No.15, Makassar, Sulawesi Selatan Nomor Telepon : (0411) / Alamat Pendidikan Terakhir Pengalaman Kerja : Sunartogautama@gmail.com : Sarjana Teknik : undefined Pengelola Nama Jabatan : Topan Yordano Gautama Putra : Direktur Operasional TTL : Jakarta, 16 Februari 1992 Alamat Rumah : Jl. Bahagia 7 No. 5, Kreo Selatan, Larangan, Tanggerang, Banten Nomor Telepon : (021) / Alamat Pendidikan Terakhir : Topanyordano@gmail.com : SMA

15 Faktor faktor Pendukung Dalam Memulai Usaha Faktor faktor pendukung didalam bisnis alat tulis ini adalah: - Belum ada perusahaan yang menjual alat tulis kantor dengan sistem layanan konsultasi. - Hanya ada beberapa perusahaan yang memberikan layanan outsource alat tulis. - Semakin tingginya kebutuhan masyarakat akan internet. - Pertumbuhan e-commerce yang pesat yakni sebesar 80% pada tahun 2010 ke 2011 ( - Kecenderungan gaya hidup praktis yang mengandalkan pelayanan sistem online. - Ada nya pemasok yang menawarkan produk yang dengan harga yang murah dan juga dengan pengiriman yang tepat waktu. - Penjualan alat tulis yang terus tumbuh secara signifikan dan stabil di Indonesia khususnya di Jakarta. - Penjualan alat tulis di Jakarta merupakan terbesar di Indonesia. - Persaingan harga di bisnis ini yang tidak terlalu tinggi.

16 16 Bentuk kepemilikan bisnis ini merupakan perusahaan perseorangan yang dimiliki oleh 1 pemilik tunggal, kami memilih bentuk kepemilikan bisnis ini, dikarenakan bentuk kepemilikan ini merupakan bentuk kepemilikan yang paling mudah dan gampang untuk di bentuk dan dijalankan dan juga dengan beberapa keuntungan berikut ini (Kraakman, Reinier H; 2004 : - Pengendalian seutuhnya. Maksud dari pengendalian seutuhnya adalah karena pemiliknya hanya 1 orang saja, jadi didalam pengambilan keputusan tidak terjadi konflik. - Tidak perlu adanya kebijakan pembagian laba karena pemiliknya hanya 1 orang. - Seluruh keuntungan yang diperoleh menjadi hak pemilik. - Rahasia perusahaan terjamin.

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009 ACEH ACEH ACEH SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT RIAU JAMBI JAMBI SUMATERA SELATAN BENGKULU LAMPUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I.1 Pertumbuhan Produksi Tahunan Industri Mikro dan Kecil YoY menurut Provinsi,

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I.1 Pertumbuhan Produksi Tahunan Industri Mikro dan Kecil YoY menurut Provinsi, BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Usaha makanan/kuliner merupakan jenis usaha yang sangat menjanjikan. Hal ini disebabkan makanan merupakan kebutuhan pokok manusia. Usaha ini banyak sekali

Lebih terperinci

Nusa Tenggara Timur Luar Negeri Banten Kepulauan Riau Sumatera Selatan Jambi. Nusa Tenggara Barat Jawa Tengah Sumatera Utara.

Nusa Tenggara Timur Luar Negeri Banten Kepulauan Riau Sumatera Selatan Jambi. Nusa Tenggara Barat Jawa Tengah Sumatera Utara. LAMPIRAN I ZONA DAN KOEFISIEN MASING-MASING ZONA Zona 1 Zona 2 Zona 3 Zona 4 Zona 5 Zona 6 Koefisien = 5 Koefisien = 4 Koefisien = 3 Koefisien = 2 Koefisien = 1 Koefisien = 0,5 DKI Jakarta Jawa Barat Kalimantan

Lebih terperinci

Bab 1 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab 1 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab 1 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 Latar belakang pemilihan usaha Kota bekasi merupakan kota penyangga ibukota Republik Indonesia, DKI Jakarta. Terletak di sebelah timur DKI Jakarta, dengan letak astronomis

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK BANTEN SEPTEMBER 2016 MENURUN

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK BANTEN SEPTEMBER 2016 MENURUN No.12/02/Th.XI, 6 Februari 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK BANTEN SEPTEMBER 2016 MENURUN GINI RATIO PADA SEPTEMBER 2016 SEBESAR 0,392 Pada ember 2016, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk

Lebih terperinci

BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Indonesia adalah negara yang terletak di wilayah Asia Tenggara. Jumlah

BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Indonesia adalah negara yang terletak di wilayah Asia Tenggara. Jumlah BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 latar belakang pemilihan usaha Indonesia adalah negara yang terletak di wilayah Asia Tenggara. Jumlah penduduk yang menganut agama Islam di Indonesia sangatlah besar,

Lebih terperinci

BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 Latar belakang pemilihan usaha Pada dasarnya pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Seiring dengan perkembangan zaman pakaian berubah menjadi bagian dari

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Indeks Tendensi Konsumen III-2017 Provinsi Nusa Tenggara Timur No. 10/11/53/Th. XX, 6 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK Indeks Tendensi Konsumen III-2017 Secara umum kondisi ekonomi dan tingkat optimisme

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA UTARA SEPTEMBER 2016 MENURUN

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA UTARA SEPTEMBER 2016 MENURUN BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 13/02/12/Th. XX, 06 Februari 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA UTARA SEPTEMBER 2016 MENURUN GINI RATIO PADA SEPTEMBER 2016 SEBESAR 0,312 Pada ember

Lebih terperinci

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor), Babi Aceh 0.20 0.20 0.10 0.10 - - - - 0.30 0.30 0.30 3.30 4.19 4.07 4.14 Sumatera Utara 787.20 807.40 828.00 849.20 871.00 809.70 822.80 758.50 733.90 734.00 660.70 749.40 866.21 978.72 989.12 Sumatera

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU UTARA SEPTEMBER 2016

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU UTARA SEPTEMBER 2016 No. 11/02/82/Th. XVI, 1 Februari 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU UTARA SEPTEMBER 2016 GINI RATIO DI MALUKU UTARA KEADAAN SEPTEMBER 2016 SEBESAR 0,309 Pada September 2016, tingkat ketimpangan

Lebih terperinci

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN Pembangunan Perumahan Dan Kawasan Permukiman Tahun 2016 PERUMAHAN PERBATASAN LAIN2 00 NASIONAL 685.00 1,859,311.06 46,053.20 4,077,857.49 4,523.00 359,620.52 5,293.00 714,712.50 62,538.00 1,344,725.22

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran strategi dalam pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan sebagian besar penduduk terlibat dalam kegiatan UMKM

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN KONSUMSI MARET 2017

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN KONSUMSI MARET 2017 No. 41/07/36/Th.XI, 17 Juli 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN KONSUMSI MARET 2017 GINI RATIO PROVINSI BANTEN MARET 2017 MENURUN Pada 2017, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Banten yang diukur

Lebih terperinci

2

2 2 3 c. Pejabat Eselon III kebawah (dalam rupiah) NO. PROVINSI SATUAN HALFDAY FULLDAY FULLBOARD (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. ACEH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Peneletian Profil Perusahaan Visi dan Misi Perusahaan Visi C.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Peneletian Profil Perusahaan Visi dan Misi Perusahaan Visi C. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Peneletian 1.1.1. Profil Perusahaan C.V Parnabiur Tanaka merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi mesin konveksi dari Cina. Perusahaan ini telah

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU SEPTEMBER 2016 MENURUN

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU SEPTEMBER 2016 MENURUN BADAN PUSAT STATISTIK No.06/02/81/Th.2017, 6 Februari 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU SEPTEMBER 2016 MENURUN GINI RATIO MALUKU PADA SEPTEMBER 2016 SEBESAR 0,344 Pada September 2016,

Lebih terperinci

Tabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi

Tabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi Tabel., dan Padi Per No. Padi.552.078.387.80 370.966 33.549 4,84 4,86 2 Sumatera Utara 3.48.782 3.374.838 826.09 807.302 4,39 4,80 3 Sumatera Barat.875.88.893.598 422.582 423.402 44,37 44,72 4 Riau 454.86

Lebih terperinci

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN BADAN PUSAT STATISTIK BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No.53/09/16 Th. XVIII, 01 September 2016 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA SELATAN MARET 2016 GINI RATIO SUMSEL PADA MARET 2016 SEBESAR

Lebih terperinci

PROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT

PROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT No. 42 / IX / 14 Agustus 2006 PROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2005 Dari hasil Susenas 2005, sebanyak 7,7 juta dari 58,8 juta rumahtangga

Lebih terperinci

Fungsi, Sub Fungsi, Program, Satuan Kerja, dan Kegiatan Anggaran Tahun 2012 Kode. 1 010022 Provinsi : DKI Jakarta 484,909,154

Fungsi, Sub Fungsi, Program, Satuan Kerja, dan Kegiatan Anggaran Tahun 2012 Kode. 1 010022 Provinsi : DKI Jakarta 484,909,154 ALOKASI ANGGARAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN YANG DILIMPAHKAN KEPADA GUBERNUR (Alokasi Anggaran Dekonsentrasi Per Menurut Program dan Kegiatan) (ribuan rupiah) 1 010022 : DKI Jakarta 484,909,154

Lebih terperinci

Pembimbing : PRIHANDOKO, S.Kom., MIT, Ph.D.

Pembimbing : PRIHANDOKO, S.Kom., MIT, Ph.D. ANALISIS BENCANA DI INDONESIA BERDASARKAN DATA BNPB MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING DATA MINING MAHESA KURNIAWAN 54412387 Pembimbing : PRIHANDOKO, S.Kom., MIT, Ph.D. Bencana merupakan peristiwa yang dapat

Lebih terperinci

. Keberhasilan manajemen data dan informasi kependudukan yang memadai, akurat, lengkap, dan selalu termutakhirkan.

. Keberhasilan manajemen data dan informasi kependudukan yang memadai, akurat, lengkap, dan selalu termutakhirkan. S ensus Penduduk, merupakan bagian terpadu dari upaya kita bersama untuk mewujudkan visi besar pembangunan 2010-2014 yakni, Terwujudnya Indonesia yang Sejahtera, Demokratis dan Berkeadilan. Keberhasilan

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK INDONESIA MARET 2017 MENURUN

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK INDONESIA MARET 2017 MENURUN No.39/07/15/Th.XI, 17 Juli 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK INDONESIA MARET 2017 MENURUN GINI RATIO PADA MARET 2017 SEBESAR 0,335 Pada Maret 2017, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk

Lebih terperinci

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakh

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakh No.1368, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAKER. Hasil Pemetaan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG HASIL PEMETAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA BARAT MARET 2016 MULAI MENURUN

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA BARAT MARET 2016 MULAI MENURUN No.54/9/13/Th. XIX, 1 ember 2016 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA BARAT MARET 2016 MULAI MENURUN GINI RATIO PADA MARET 2016 SEBESAR 0,331 Pada 2016, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi di Indonesia telah berkembang ke arah yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi di Indonesia telah berkembang ke arah yang lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi di Indonesia telah berkembang ke arah yang lebih baik. Hal ini terlihat sejalan dengan pesatnya perkembangan dunia bisnis, dimana semakin

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Skala Usaha, Jumlah, dan Perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Indonesia Tahun 2006 s.d. 2007

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Skala Usaha, Jumlah, dan Perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Indonesia Tahun 2006 s.d. 2007 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) semakin mendapatkan perhatian terutama dari pelaku agribisnis. Perhatian ini didasari karena sektor UMKM mampu bertahan

Lebih terperinci

TABEL 1 GAMBARAN UMUM TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) KURUN WAKTU 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2011

TABEL 1 GAMBARAN UMUM TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) KURUN WAKTU 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2011 TABEL 1 GAMBARAN UMUM No. Provinsi Lembaga Pengelola Pengunjung Judul Buku 1 DKI Jakarta 75 83 7.119 17.178 2 Jawa Barat 1.157 1.281 72.477 160.544 3 Banten 96 88 7.039 14.925 4 Jawa Tengah 927 438 28.529

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SULAWESI TENGGARA MARET 2017 MENURUN TERHADAP MARET 2016

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SULAWESI TENGGARA MARET 2017 MENURUN TERHADAP MARET 2016 BADAN PUSAT STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK No.39/07/Th.XX, 17 Juli 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SULAWESI TENGGARA MARET 2017 MENURUN TERHADAP MARET 2016 GINI RATIO PADA MARET 2017 SEBESAR

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Agustus 2017 No. 103/11/Th. XX, 06 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Agustus 2017 A. KEADAAN KETENAGAKERJAAN Agustus 2017: Tingkat

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR ECERAN RUPIAH FEBRUARI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR ECERAN RUPIAH FEBRUARI 2016 BADAN PUSAT STATISTIK. 29/03/Th. XIX, 15 Maret 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR ECERAN RUPIAH FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016 RUPIAH TERAPRESIASI 3,06 PERSEN TERHADAP DOLAR AMERIKA Rupiah terapresiasi 3,06 persen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR ECERAN RUPIAH JULI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR ECERAN RUPIAH JULI 2015 BADAN PUSAT STATISTIK No. 78/08/Th. XVIII, 18 Agustus 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR ECERAN RUPIAH JULI 2015 JULI 2015 RUPIAH TERDEPRESIASI 1,25 PERSEN TERHADAP DOLAR AMERIKA Rupiah terdepresiasi 1,25 persen

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG KOMPONEN DALAM PENGHITUNGAN HARGA ECERAN TERTINGGI BUKU TEKS PELAJARAN MILIK KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sosial. Selain itu pembangunan adalah rangkaian dari upaya dan proses yang

BAB I PENDAHULUAN. sosial. Selain itu pembangunan adalah rangkaian dari upaya dan proses yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembangunan adalah kemajuan yang diharapkan oleh setiap negara. Pembangunan adalah perubahan yang terjadi pada semua struktur ekonomi dan sosial. Selain itu

Lebih terperinci

INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2015

INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2015 BADAN PUSAT STATISTIK No. 46/05/Th. XVIII, 5 Mei 2015 INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2015 KONDISI BISNIS MENURUN NAMUN KONDISI EKONOMI KONSUMEN SEDIKIT MENINGKAT A. INDEKS

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PROVINSI BENGKULU MARET 2016 MULAI MENURUN

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PROVINSI BENGKULU MARET 2016 MULAI MENURUN No.54/09/17/I, 1 September 2016 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PROVINSI BENGKULU MARET 2016 MULAI MENURUN GINI RATIO PADA MARET 2016 SEBESAR 0,357 Daerah Perkotaan 0,385 dan Perdesaan 0,302 Pada

Lebih terperinci

FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016

FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 1. Kementrian/Lembaga : KEMENTERIAN PERTANIAN 2. Program : Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat 3.

Lebih terperinci

U r a i a n. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pendidikan Nonformal dan Informal

U r a i a n. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pendidikan Nonformal dan Informal SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN KEPADA GUBERNUR DALAM PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI TAHUN

Lebih terperinci

JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL PROVINSI BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 31 OKTOBER 2015

JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL PROVINSI BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 31 OKTOBER 2015 JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL PROVINSI BERDASARKAN JENIS KELAMIN NO PROVINSI LAKI-LAKI PEREMPUAN Total 1 ACEH 197 435 632 2 SUMATERA UTARA 1,257 8,378 9,635 3 SUMATERA BARAT 116 476 592

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk di dapatkan terutama di kota - kota besar di Indonesia. Oleh sebab itu gaya

BAB I PENDAHULUAN. untuk di dapatkan terutama di kota - kota besar di Indonesia. Oleh sebab itu gaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini dimana perkembangan teknologi yang semakin canggih dan didukungnya infrastruktur yang memadai, koneksi internet bukanlah hal yang sulit untuk di dapatkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Sektor pertanian merupakan sektor yang penting dalam pembangunan Indonesia, yaitu sebagai dasar pembangunan sektor lainnya. Sejalan dengan itu, sektor pertanian

Lebih terperinci

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 041/P/2017 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 041/P/2017 TENTANG SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 041/P/2017 TENTANG PENETAPAN ALOKASI DANA DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017 MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN. tersebut siarannya ditujukan untuk kepentingan negara. Sejak berdirinya

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN. tersebut siarannya ditujukan untuk kepentingan negara. Sejak berdirinya BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisa Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Televisi Republik Indonesia (TVRI) merupakan lembaga penyiaran yang menyandang nama negara mengandung arti bahwa dengan

Lebih terperinci

MEKANISME PENGELOLAAN KEUANGAN PASCA OPTIMALISASI DAN PENGHENTIAN KEGIATAN DEKONSENTRASI URUSAN PEMERINTAHAN UMUM DAN FORKOPIMDA TAHUN ANGGARAN 2016

MEKANISME PENGELOLAAN KEUANGAN PASCA OPTIMALISASI DAN PENGHENTIAN KEGIATAN DEKONSENTRASI URUSAN PEMERINTAHAN UMUM DAN FORKOPIMDA TAHUN ANGGARAN 2016 MEKANISME PENGELOLAAN KEUANGAN PASCA OPTIMALISASI DAN PENGHENTIAN KEGIATAN DEKONSENTRASI URUSAN PEMERINTAHAN UMUM DAN FORKOPIMDA TAHUN ANGGARAN 2016 Oleh Kepala Bagian Keuangan Setditjen Politik dan Pemerintahan

Lebih terperinci

- 1 - KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/HUK/2018 TENTANG PENETAPAN PENERIMA BANTUAN IURAN JAMINAN KESEHATAN TAHUN 2018

- 1 - KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/HUK/2018 TENTANG PENETAPAN PENERIMA BANTUAN IURAN JAMINAN KESEHATAN TAHUN 2018 - 1 - KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/HUK/2018 TENTANG PENETAPAN PENERIMA BANTUAN IURAN JAMINAN KESEHATAN TAHUN 2018 MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan sistem perekonomian dari tradisional ke modern memberi

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan sistem perekonomian dari tradisional ke modern memberi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan sistem perekonomian dari tradisional ke modern memberi dampak yang signifikan pada pelaku bisnis maupun pelanggan. Perekonomian modern menawarkan banyak alternatif

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN DANA DEKONSENTRASI

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Arsip Nasional Re

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Arsip Nasional Re BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 454, 2016 ANRI. Dana. Dekonsentrasi. TA 2016. Pelaksanaan. PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. sumber dana internal dan eksternal perusahaan. Sumber dana internal, artinya,

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. sumber dana internal dan eksternal perusahaan. Sumber dana internal, artinya, BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan era globalisasi saat ini, setiap perusahaan perbankan tidak akan terlepas dengan permasalahan seberapa besar kemampuan perusahaan perbankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis melalui media elektronik. Salah satu bentuk e-business yang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis melalui media elektronik. Salah satu bentuk e-business yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat cepat di seluruh dunia membuka peluang bagi para pelaku usaha untuk mengembangkan kegiatan bisnis

Lebih terperinci

PREVALENSI BALITA GIZI KURANG BERDASARKAN BERAT BADAN MENURUT UMUR (BB/U) DI BERBAGAI PROVINSI DI INDONESIA TAHUN Status Gizi Provinsi

PREVALENSI BALITA GIZI KURANG BERDASARKAN BERAT BADAN MENURUT UMUR (BB/U) DI BERBAGAI PROVINSI DI INDONESIA TAHUN Status Gizi Provinsi LAMPIRAN 1 PREVALENSI BALITA GIZI KURANG BERDASARKAN BERAT BADAN MENURUT UMUR (BB/U) DI BERBAGAI PROVINSI DI INDONESIA TAHUN 2013 Status Gizi No Provinsi Gizi Buruk (%) Gizi Kurang (%) 1 Aceh 7,9 18,4

Lebih terperinci

Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS

Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS Semester II Tahun 2013 GROUP PENJAMINAN DIREKTORAT PENJAMINAN DAN MANAJEMEN RISIKO 0 DAFTAR ISI Jumlah BPR/BPRS Peserta Penjaminan Grafik 1 3 Pertumbuhan Simpanan pada

Lebih terperinci

Hasil Evaluasi Pelaksanaan Undang-Undang No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik

Hasil Evaluasi Pelaksanaan Undang-Undang No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik Hasil Evaluasi Pelaksanaan Undang-Undang No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik Implementasi Inpres No. 7 tahun 2015 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Dalam rangka implementasi

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PAPUA BARAT MARET 2017 MEMBAIK

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PAPUA BARAT MARET 2017 MEMBAIK No. 35/07/91 Th. XI, 17 Juli 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PAPUA BARAT MARET 2017 MEMBAIK GINI RATIO PADA MARET 2017 SEBESAR 0,390 Pada Maret 2017, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan teknologi khususnya di bidang manajemen pengetahuan,

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan teknologi khususnya di bidang manajemen pengetahuan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi khususnya di bidang manajemen pengetahuan, menawarkan cara-cara baru dan inovatif untuk memelihara hubungan pelanggan. Kemampuan perusahaan

Lebih terperinci

No : 0067/SDAR/BSNP/I/ Januari 2016 Lampiran : satu berkas Perihal : Ujian Nasional bagi Peserta Didik pada Satuan Pendidikan Kerjasama (SPK)

No : 0067/SDAR/BSNP/I/ Januari 2016 Lampiran : satu berkas Perihal : Ujian Nasional bagi Peserta Didik pada Satuan Pendidikan Kerjasama (SPK) No : 0067/SDAR/BSNP/I/2016 7 Januari 2016 Lampiran : satu berkas Perihal : Ujian Nasional bagi Peserta Didik pada Satuan Pendidikan Kerjasama (SPK) Yang terhormat: 1. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi 2.

Lebih terperinci

DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN Drs. Braman Setyo, M.Si

DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN Drs. Braman Setyo, M.Si KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN Drs. Braman Setyo, M.Si Dalam Acara : Rapat Koordinasi Terbatas Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Hotel Royal Kuningan, Jl. Kuningan

Lebih terperinci

INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2013

INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2013 BADAN PUSAT STATISTIK No. 34/05/Th. XVI, 6 Mei 2013 INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2013 KONDISI BISNIS DAN EKONOMI KONSUMEN MENINGKAT A. INDEKS TENDENSI BISNIS A. Penjelasan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR ECERAN RUPIAH APRIL 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR ECERAN RUPIAH APRIL 2015 BADAN PUSAT STATISTIK No. 50/05/Th. XVIII, 15 Mei 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR ECERAN RUPIAH APRIL 2015 APRIL 2015 RUPIAH TERAPRESIASI 0,23 PERSEN TERHADAP DOLAR AMERIKA Rupiah mencatat apresiasi 0,23

Lebih terperinci

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN IV-2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN IV-2016 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN A. Penjelasan Umum No. 11/02/94/Th. VII, 6 Februari 2017 Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan

Lebih terperinci

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL Triwulan IV - 2016 Harga Properti Residensial pada Triwulan IV-2016 Meningkat Indeks Harga Properti Residensial pada triwulan IV-2016 tumbuh sebesar 0,37% (qtq), sedikit

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAPPENAS. Pelimpahan Urusan Pemerintahan. Gubernur. Dekonsetrasi. Perubahan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAPPENAS. Pelimpahan Urusan Pemerintahan. Gubernur. Dekonsetrasi. Perubahan. No.526, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAPPENAS. Pelimpahan Urusan Pemerintahan. Gubernur. Dekonsetrasi. Perubahan. PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap kepuasan atau

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap kepuasan atau 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan. Pihak yang paling menaruh perhatian terhadap kepuasan dan ketidakpuasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dan juga berfungsi sebagai Financial Intermediaries antara pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dan juga berfungsi sebagai Financial Intermediaries antara pihak yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Industri perbankan merupakan suatu industri yang sangat mengutamakan pelayanan dan juga berfungsi sebagai Financial Intermediaries antara pihak yang memiliki

Lebih terperinci

PANDUAN. Aplikasi Database Tanah, Bangunan/Gedung, dan Rumah Negara Gol. 2

PANDUAN. Aplikasi Database Tanah, Bangunan/Gedung, dan Rumah Negara Gol. 2 PANDUAN Aplikasi Database Tanah, Bangunan/Gedung, dan Rumah Negara Gol. 2 Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN

Lebih terperinci

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 / HUK / 2012 TENTANG

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 / HUK / 2012 TENTANG KEPUTUSAN NOMOR 23 / HUK / 2012 TENTANG PENETAPAN NAMA NAMA PENERIMA DANA PROGRAM ASISTENSI SOSIAL LANJUT USIA TAHUN 2012 Menimbang :, a. bahwa jumlah lanjut usia yang membutuhkan perhatian dan penanganan

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK No. 58/11/Th. XI, 6 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA BARAT Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Provinsi Papua Barat Triwulan III 2017 ITK Papua Barat Triwulan III 2017

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK NUSA TENGGARA BARAT MARET 2017 MENINGKAT

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK NUSA TENGGARA BARAT MARET 2017 MENINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK No.46/07/52/Th.I, 17 Juli 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK NUSA TENGGARA BARAT MARET 2017 MENINGKAT GINI RATIO PADA MARET 2017 SEBESAR 0,371 Pada

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Pembinaan. Pengawasan. Perubahan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Pembinaan. Pengawasan. Perubahan. No.1562, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Pembinaan. Pengawasan. Perubahan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH R.I. LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH ( LPDB-KUMKM )

KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH R.I. LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH ( LPDB-KUMKM ) KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH R.I. LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH ( LPDB-KUMKM ) DAFTAR ISI 1 Kondisi dan Perkembangan LPDB-KUMKM 2 Tantangan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEBUDAYAAN KEPADA GUBERNUR DALAM PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI

Lebih terperinci

SURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016

SURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016 SURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016 1 PILAR 1 PILAR 2 PILAR 3 SURVEI NASIONAL 2013 Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan mengamanatkan Otoritas Jasa Keuangan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam membangun perekonomian suatu negara, industri perbankan selaku lembaga keuangan memegang peranan penting dalam menggerakkan roda perekonomian yang membantu pemerintah

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.749, 2014 KEMENAG. Biaya. Ibadah Haji Reguler. Pembayaran. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PEMBAYARAN BIAYA PENYELENGGARAAN IBADAH

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.366, 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan. Organisasi. Tata Kerja. Perubahan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB 2 ANALISIS LINGKUNGAN MAKRO

BAB 2 ANALISIS LINGKUNGAN MAKRO BAB 2 ANALISIS LINGKUNGAN MAKRO Baik di industri furniture maupun industri lainnya, akan ada faktor eksternal yang akan mempengaruhi keberlangsungan bisnis perusahaan. Ada 5 faktor eksternal yang turut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Karakteristik Responden Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2017 dengan menggunakan data sekunder hasil Riskesdas 2013 dan SKMI 2014 yang diperoleh dari laman resmi

Lebih terperinci

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 897/KPTS/M/2017 TENTANG BESARAN REMUNERASI MINIMAL TENAGA KERJA KONSTRUKSI PADA

Lebih terperinci

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL INSTRUKSI KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 1/Ins/II/2013 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN PROGRAM STRATEGIS BADAN PERTANAHAN NASIONAL TAHUN 2013 KEPALA BADAN PERTANAHAN

Lebih terperinci

DIREKTUR UTAMA LPDB-KUMKM Dr. Ir. Kemas Danial, MM

DIREKTUR UTAMA LPDB-KUMKM Dr. Ir. Kemas Danial, MM KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH R.I. LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH ( LPDB-KUMKM ) DIREKTUR UTAMA LPDB-KUMKM Dr. Ir. Kemas Danial, MM KONDISI

Lebih terperinci

Indeks Tendensi Konsumen Triwulan III-2017

Indeks Tendensi Konsumen Triwulan III-2017 Indeks Tendensi Konsumen III-2017 No. 62/11/Th.VI, 6 November 2017 Provinsi Sulawesi Tenggara Indeks Tendensi Konsumen III-2017 Kondisi ekonomi Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Sulawesi Tenggara pada triwulan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. kesimpulan bahwa manfaat e-commerce yang dirasakan pada usaha kecil bidang

BAB V PENUTUP. kesimpulan bahwa manfaat e-commerce yang dirasakan pada usaha kecil bidang BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa manfaat e-commerce yang dirasakan pada usaha kecil bidang kuliner di Semarang tergolong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara. Terdapat banyak daerah-daerah tujuan di Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara. Terdapat banyak daerah-daerah tujuan di Indonesia yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, pariwisata sudah tentu menjadi salah satu industri yang menyumbangkan devisa yang cukup besar kepada negara. Begitu pun di Indonesia, pariwisata menjadi

Lebih terperinci

Strategi Guru Pembelajar Pasca-UKG

Strategi Guru Pembelajar Pasca-UKG Strategi Guru Pembelajar Pasca-UKG Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Purwadi Sutanto Direktur Pembinaan SMA Hasil Uji Kompetensi Guru 2015 120000 100000 80000 60000 40000 Rata-rata

Lebih terperinci

h. Izin iklan bergerak untuk kendaraan Delivery Services

h. Izin iklan bergerak untuk kendaraan Delivery Services 16 h. Izin iklan bergerak untuk kendaraan Delivery Services 3.2 Perkembangan dan Tujuan Perkembangan dan tujuan dari Bramante Furniture ini akan dibahas dalam visi, misi, tujuan dan sasaran perusahaan.

Lebih terperinci

Yth. 1. Direksi Bank Umum Syariah; 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah, di tempat.

Yth. 1. Direksi Bank Umum Syariah; 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah, di tempat. -1- Yth. 1. Direksi Bank Umum Syariah; 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah, di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28 /SEOJK.03/2016 TENTANG PEMBUKAAN

Lebih terperinci

Estimasi Kesalahan Sampling Riskesdas 2013 (Sampling errors estimation, Riskesdas 2013)

Estimasi Kesalahan Sampling Riskesdas 2013 (Sampling errors estimation, Riskesdas 2013) Lampiran Estimasi Kesalahan Sampling Riskesdas 2013 (Sampling errors estimation, Riskesdas 2013) Berikut ini beberapa contoh perhitungan dari variabel riskesdas yang menyajikan Sampling errors estimation

Lebih terperinci

INDEKS KEBAHAGIAAN INDONESIA TAHUN 2017

INDEKS KEBAHAGIAAN INDONESIA TAHUN 2017 BADAN PUSAT STATISTIK INDEKS KEBAHAGIAAN INDONESIA TAHUN 2017 No. 79/08/Th. XX, 15 Agustus 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN INDONESIA TAHUN 2017 SEBESAR 70,69 PADA SKALA 0 100 Kebahagiaan Indonesia tahun 2017 berdasarkan

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, - 1 - SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

SURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016

SURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016 SURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016 1 PILAR 1 PILAR 2 PILAR 3 SURVEI NASIONAL 2013 Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan mengamanatkan Otoritas Jasa Keuangan untuk

Lebih terperinci

ALOKASI ANGGARAN. No Kode Satuan Kerja/Program/Kegiatan Anggaran (Ribuan Rp) (1) (2) (3) (4) 01 Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta

ALOKASI ANGGARAN. No Kode Satuan Kerja/Program/Kegiatan Anggaran (Ribuan Rp) (1) (2) (3) (4) 01 Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 103 TAHUN 2013 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN KEPADA GUBERNUR DALAM PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI TAHUN

Lebih terperinci

u.p. Yth. General Manager / Kepala Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

u.p. Yth. General Manager / Kepala Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih. PT PLN (Persero) UNIT INDUK PEMBANGUNAN JARINGAN Jl. Letjend Hertasning, Panakkukang, Makassar 9 0 2 2 2 Tlp. : (0411) 452 519 (4 saluran ) Facsimile : (0411) 444 339 E-mail : pikitsul@pln-pikitringsul.co.id

Lebih terperinci

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2017

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2017 A. Penjelasan Umum 1. Indeks Tendensi Konsumen (ITK) I-2017 No. 27/05/94/Th. VII, 5 Mei 2017 Indeks Tendensi

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS JUAL BELI ONLINE KOMPUTER DAN NOTEBOOK

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS JUAL BELI ONLINE KOMPUTER DAN NOTEBOOK KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS JUAL BELI ONLINE KOMPUTER DAN NOTEBOOK Annizar Sya roni 11.12.5887 S1 SI 08 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010 / 2011 ABSTRAK Perkembangan IPTEK yang semakin menunjukan kemajuan yang

Lebih terperinci

BAB II. PRODUK dan JASA. Sesuai dengan segmen pasar yang telah CV. Duta Anggada Putra targetkan, yaitu masyarakat

BAB II. PRODUK dan JASA. Sesuai dengan segmen pasar yang telah CV. Duta Anggada Putra targetkan, yaitu masyarakat 17 BAB II PRODUK dan JASA 2.1 Rincian Produk dan jasa Sesuai dengan segmen pasar yang telah CV. Duta Anggada Putra targetkan, yaitu masyarakat luas, perusahaan, penjual alat tulis, universitas atau sekolah,

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan kategori bisnis berskala kecil menengah yang dipercaya mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia,

Lebih terperinci

Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *)

Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *) Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *) Oleh : Dr. Ir. Sumarjo Gatot Irianto, MS, DAA Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian *) Disampaikan

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Triwulan III-2017 Provinsi Nusa Tenggara Barat No. 73/11/52/Th.VIII, 6 Nopember 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) TRIWULAN III-2017

Lebih terperinci