BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian Dewi Ayu Wulandari dan Rr. Iramani (2014)
|
|
- Budi Kartawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti lain, yaitu : 1. Penelitian Dewi Ayu Wulandari dan Rr. Iramani (2014) Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Ayu Wulandari dan Rr. Iramani (2014) berjudul Studi Experienced Regret, Risk Tolerance, Overconfidence, Dan Risk Perception pada Pengambilan Keputusan Investasi Dosen Ekonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh experienced regret, risk tolerance, overconfidence, dan risk perception terhadap pengambilan keputusan investasi dosen ilmu ekonomi di Surabaya. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dosen ilmu ekonomi unversitas di Surabaya yang juga investor, yang berjumlah 72 responden. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa hanya risk tolerance dan risk perception saja yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan investasi, sedangkan experienced regret dan overconfidence tidak berpengaruh. Persamaan dari penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah penggunaan variabel risk tolerance dan overconfidence sebagai faktor yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan investasi. Perbedaannya adalah variabel lain selain risk tolerance dan overconfidence. Sampel yang 8
2 9 digunakan pada penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah investor yang tinggal di Surabaya, sedangkan penelitian ini menggunakan dosen ilmu ekonomi universitas di Surabaya. 2. Penelitian Okky Putrie Wibisono (2013) Penelitian yang dilakukan oleh Okky Putrie Wibisono (2013) berjudul Pengaruh Kompetensi dan Kepercayaan Diri Investor terhadap Perilaku Perdagangan Saham. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompetensi dan perasaan terlalu percaya investor terhadap perilaku perdagangan saham. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah investor pada 24 perusahaan sekuritas di Surabaya, sebanyak 133 responden. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa kompetensi investor dan perasaan terlalu percaya diri secara signifikan berpengaruh positif terhadap perilaku perdagangan saham para investor. Investor yang merasa dirinya kompeten dan terlalu percaya diri lebih yakin pada keputusan perdagangan yang diambil, dibandingkan dengan investor yang kurang kompeten dan kurang percaya diri. Persamaan dari penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah penggunaan variabel overconfidence atau rasa terlalu percaya diri sebagai faktor yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan investasi. Perbedaannya adalah variabel kompetensi. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah investor pada 24 perusahaan sekuritas di Surabaya,
3 10 sedangkan sampel untuk penelitian yang akan dilakukan adalah investor yang tinggal di Surabaya. 3. Penelitian Taejun (David) Lee, Tai Woong Yun, dan Eric Haley (2012) Penelitian yang dilakukan oleh Lee, Yun, dan Haley (2012) ini berjudul The Interplay between Advertising Disclosures and Financial Knowledge in Mutual Fund Investment Decisions. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara pengungkapan iklan dan pengetahuan keuangan investor terhadap pengambilan keputusan investor dalam reksadana. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah investor nasional yang didapat melalui survey berbasis web sebanyak 148 responden. Metode analisis data yang digunakan adalah analysis of variance (anova). Hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa dampak dari pengungkapan iklan pada hasil pengambilan keputusan investasi dapat dimoderasi oleh tingkat pengetahuan keuangan investor. Investor dengan pengetahuan keuangan yang rendah kemungkinan besar akan sistematis melakukan klaim iklan dan berpikir lebih keras mengenai reksa dana yang diiklankan. Sementara pengungkapan iklan memiliki efek signifikan pada pikiran investor yang memiliki pengetahuan keuangan yang tinggi terkait reksadana. Persamaan dari penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah penggunaan variabel pengetahuan keuangan atau literasi keuangan sebagai faktor yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan investasi. Perbedaannya adalah tidak adanya variabel pengungkapan iklan dalam penelitian yang akan dilakukan.
4 11 4. Penelitian Hussein A. Hassan Al-Tamimi dan Al-Anood Bin Kalli (2009) Penelitian yang dilakukan oleh Al-Tamimi dan Kalli (2009) ini berjudul Financial Literacy and Investment Decision of UAE Investors. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji hubungan literasi keuangan dan faktorfaktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan investasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah investor nasional United Arab Emirates sebanyak 290 responden. Metode analisis data yang digunakan adalah Multiple Regression Analysis, Logistic Regression, dan ANOVA. Hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara literasi keuangan dengan pengambilan keputusan investasi investor UAE. Literasi keuangan dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, dan aktivitas kerja. Persamaan dari penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah penggunaan variabel literasi keuangan sebagai faktor yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan investasi. Perbedaannya adalah tidak adanya faktor demografi dalam penelitian yang akan dilakukan. 2.2 Landasan Teori Di dalam penelitian ini, terdapat beberapa teori yang digunakan yang dapat menjelaskan tentang variabel-variabel yang digunakan, dan menunjang analisisanalisis pembahasan.
5 Pengambilan keputusan investasi Kegiatan investasi mengharuskan seseorang mengeluarkan dana yang dimilikinya saat ini untuk mendapatkan keuntungan yang besar di masa yang akan datang. Tandelilin (2010:9) menyatakan terdapat beberapa hal yang mendasari investor dalam mengambil keputusan investasi, yaitu return dan risk. Keuntungan memiliki korelasi yang positif dengan risiko. Di saat seorang investor menginginkan return yang tinggi maka investor akan menghadapi risk yang tinggi juga. Begitu pula sebaliknya. Dalam pengambilan keputusan investasi, investor akan melihat faktor risk dan return. Dalam memutuskan suatu investasi, investor akan dihadapkan dengan banyak pilihan jenis investasi, hal ini merupakan masalah bagi investor untuk menentukan pada investasi mana dananya akan ditanamkan, sehingga akan menghasilkan banyak keuntungan di masa yang akan datang. Menurut Dewi Ayu dan Rr. Iramani (2014) pengambilan keputusan investasi adalah kebijakan yang diambil untuk menanamkan modal pada satu atau lebih aset yang menghasilkan keuntungan di masa yang akan datang. Terdapat dua bentuk investasi, yaitu investasi real asset dan financial asset. Menurut Irham Fahmi (2012:4), investasi real asset atau aset nyata secaara umum melibatkan aset berwujud jangka panjang yang memiliki keuntungan besar dengan risiko yang tinggi seperti emas, tanah, real estate, dll, sedangkan investasi financial asset atau aset keuangan melibatkan kontrak tertulis berupa kertas dari pihak lain yang berjangka waktu relatif pendek dengan keuntungan kecil serta risiko yang rendah seperti tabungan dan deposito. Dari dua bentuk aset, dapat disimpukan bahwa real
6 13 asset memiliki keuntungan dan risiko yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan financial asset. Terdapat dua jenis investor dalam mengambil keputusan investasi, yaitu investor yang bersikap rasional dan irasional. Jenis investor yang bersikap rasional akan mengambil keputusan investasi berdasarkan pengetahuan investasi dan keuangan yang dimilikinya, seperti informasi-informasi yang ada, tingkat keuntungan, dan tingkat risiko. Sedangkan investor yang bersikap irasional akan mengambil keputusan investasi berdasarkan beberapa faktor, yaitu faktor psikologis dan demografis. Variabel keputusan investasi diukur dengan indikator yang diacu dari penelitian Dewi Ayu Wulandari dan Rr. Iramani (2014). Indikator yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Penggunaan sebagian pendapatan bulanan untuk investasi b. Investasi dengan pertimbangan c. Kesediaan menghabiskan seluruh pendapatan untuk investasi yang dapat menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi d. Investasi berdasarkan perhitungan yang tepat dan cermat e. Investasi tanpa jaminan Risk tolerance Setiap orang atau keluarga yang menginvestasikan dananya seharusnya memiliki perencanaan kebijakan investasi agar mendapat keuntungan di masa yang akan datang. Pemilihan jenis investasi yang tepat akan menghasilkan keuntungan yang maksimal. Namun seorang investor selalu dihadapkan dengan
7 14 keuntungan dan risiko. Semakin tinggi keuntungan yang diinginkan, akan semakin tinggi pula risiko yang akan dihadapi (Brigham dan Houston, 2006:17). Risiko adalah suatu ketidakpastian yang menimbulkan lahirnya peristiwa kerugian (loss) yang tidak diinginkan, apabila toleransinya terhadap risiko diabaikan, maka perencanaan dan pelaksanaannya dapat mengakibatkan risiko tidak sesuai dengan profil risikonya. Risk tolerance adalah tingkat risiko yang masih dapat ditoleransi oleh seseorang. Setiap investor memilik tingkat toleransi yang berbeda-beda terhadap investasinya. Perbedaan toleransi setiap orang terhadap risiko disebabkan oleh banyak faktor, seperti pendapatan, status ekonomi, status karir, dan usia. Menurut Abdul Halim (2005:42) jika dihubungkan dengan preferensi investor terhadap risiko, tipe investor dibagi menjadi tiga, yaitu: 1. Risk seeker Risk seeker adalah investor yang menyukai risiko, dimana saat investor dihadapkan dengan dua pilihan investasi yang memberikan return yang sama dengan risiko yang berbeda, maka investor akan memilih risiko yang lebih tinggi. Biasanya investor jenis ini bersfat agresif dan spekulatif terhadap pengambilan keputusan investasi karena tahu bahwa return dan risk korelasinya postif. 2. Risk neutral Risk neutral adalah investor yang netral terhadap risiko. Investor ini meminta kenaikan return yang sama untuk setiap kenaikan risiko. Investor jenis ini bersifat fleksibel dan berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi.
8 15 3. Risk averter Risk averter adalah investor yang menghindari risiko, dimana saat investor dihadapkan dengan dua pilihan investasi yang memberikan return yang sama dengan risiko yang berbeda, maka investor akan memilih risiko yang lebih rendah. Variabel risk tolerance diukur dengan indikator yang diacu dari penelitian Bailey dan Kinerson (2005). Indikator yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Kesediaan untuk membeli investasi berisiko tinggi untuk mendapatkan keuntungan tinggi b. Kesediaan untuk membeli investasi dengan hutang c. Keuntungan lebih penting daripada keamanan d. Tidak beranggapan bahwa risiko selalu mengarah pada kerugian e. Kesediaan untuk memberikan pinjaman tanpa jaminan Overconfidence Overconfidence merupakan kondisi dimana seorang investor merasa mampu, terlalu kepercayaan diri, dan memiliki pemikiran optimis dalam memprediksi masa depan. Keadaan ini biasanya dialami oleh investor yang sudah merasa nyaman dengan investasi yang dijalani. Dewi Ayu dan Rr. Iramani (2014) menyatakan bahwa pengaruh percaya diri berlebih yang dimiliki investor dalam proses pengambilan keputusan investasi menyebabkan investor menanggung risiko yang lebih besar, karena investor yang terlalu percaya diri akan memandang rendah suatu risiko. Overconfidence akan membuat investor menjadi overestimate terhadap pengetahuan yang dimiliki, dan underestimate terhadap prediksi yang
9 16 dilakukan karena investor melebih-lebihkan kemampuan yang dimiliki (Nofsinger, 2010:11). Overconfidence juga akan mempengaruhi investor dalam pengambilan keputusan investasi, investor yang rasional akan berusaha untuk memaksimalkan keuntungan sementara memperkecil jumlah risiko yang diambil (Nofsinger, 2010:16). Seorang investor yang overconfidence selalu memandang rendah suatu risiko, hal ini menyebabkan investor yang overconfidence menanggung risiko yang lebih besar dibandingkan dengan investor yang tidak overconfidence. Variabel overconfidence diukur dengan indikator yang diacu dari penelitian Dewi Ayu Wulandari dan Rr. Iramani (2014) serta penelitian Okky Putrie Wibisono (2013). Indikator yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Keyakinan akan keuntungan yang didapat dari investasi yang dijalani b. Keyakinan akan kemampuan investasi yang dimiliki lebih baik dari investor lain c. Keyakinan akan pengetahuan investasi yang dimiliki lebih baik dari investor lain d. Keyakinan pemilihan investasi e. Pengabaian risiko karena kemampuan yang dimiliki Literasi keuangan Menurut Atkinson dan Messy (2010) literasi keuangan adalah kombinasi dari kesadaran, pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan untuk mengaplikasikannya. Literasi keuangan merupakan faktor yang sangat penting dalam pengambilan keputusan investasi, karena literasi keuangan dapat membantu seorang investor dalam memprediksi investasi yang akan diambil dan bagaimana menentukan langkah-langkah berinvestasi agar dapat menghasilkan keuntungan di
10 17 masa yang akan datang. Rendahnya literasi keuangan yang dimiliki oleh seseorang dapat menyebabkan pembuatan keputusan yang salah. Cummins (2009) menyatakan bahwa literasi keuangan yang dimiliki seseorang untuk mengelola keuangannya menjadi salah satu faktor penting untuk mencapai sukses dalam hidup sehingga pengetahuan akan pengelolaan keuangan yang baik dan benar menjadi penting bagi semua anggota masyarakat. Literasi keuangan tidak hanya didapat oleh investor dari pendidikan formal saja, namun juga bisa didapat dari berbagai sumber seperti pendidikan non-formal yaitu pelatihan-pelatihan keuangan, seminar keuangan, dan lain-lain. Variabel literasi keuangan diukur dengan indikator yang diacu dari penelitian Dewi Ayu Wulandari dan Rr. Iramani (2014). Indikator yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Pengetahuan mengenai nilai tukar mata uang b. Pengetahuan mengenai tingkat suku bunga c. Pengetahuan mengenai asuransi d. Pengetahuan mengenai investasi e. Pengetahuan mengenai mengenai hutang Pengaruh Risk Tolerance terhadap Pengambilan Keputusan Investasi Risk tolerance adalah tingkat toleransi seorang investor terhadap risiko investasi, terdapat tiga jenis investor, yaitu risk seeker, risk neutral, dan risk averter (Abdul Halim, 2005:42). Jika investor termasuk jenis risk seeker maka investor memutuskan untuk lebih memilih jenis investasi yang memiliki risiko yang tinggi. Jika investor termasuk jenis risk neutral maka investor memutuskan
11 18 untuk memilih jenis investasi yang tingkat keuntungannya sama dengan tingkat risikonya. Jika investor termasuk jenis risk averter maka investor memutuskan untuk memilih jenis investasi yang memiliki tingkat risiko yang rendah. Karena perbedaan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa tingkat toleransi investor terhadap risiko mempunyai pengaruh terhadap pengambilan keputusan investasi. Dewi Ayu Wulandari dan Rr. Iramani (2014) menguji pengharuh risk tolerance terhadap pengamnbilan keputusan invetasi dosen ekonomi. Penelitian ini menunjukkan bahwa risk tolerance berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan investasi Pengaruh Overconfidence terhadap Pengambilan Keputusan Investasi Rasa percaya diri seorang investor dapat mempengaruhi seorang investor dalam mengambil keputusan investasi. Seorang investor yang memiliki rasa percaya diri yang cukup berlebihan terhadap pengambilan keputusan investasi akan memutuskan untuk mengambil investasi sesuai dengan kepercayadiriannya, tidak bergantung pada informasi-informasi investasi yang ada. Investor yang overconfidence percaya bahwa investasi yang diambil akan menghasilkan keuntungan, tidak peduli seberapa besar risikonya, hal ini menyebabkan investor yang overconfidence dapat menanggung risiko yang lebih besar dibandingkan dengan investor yang tidak overconfidence. Okky Putrie Wibisono (2013) menguji hubungan antara perasaan terlalu percaya diri pada seorang investor dengan perilaku perdagangan saham. Penelitian ini menunjukkan bahwa investor yang merasa dirinya kompeten dan terlalu percaya diri lebih merasa yakin pada keputusan perdagangan saham yang diambil,
12 19 dibandingkan dengan investor yang kurang kompeten dan kurang percaya diri. Hal tersebut menunjukkan bahwa investor dengan rasa percaya diri yang tinggi lebih berani dalam mengambil keputusan investasinya daripada investor yang kurang percaya diri. Sehingga overconfidence dapat mempengaruhi pengambilan keputusan investasi pada investor Pengaruh Literasi Keuangan terhadap Pengambilan Keputusan Investasi Literasi keuangan dapat mempengaruhi pengambilan keputusan investasi karena investor yang memiliki pengetahuan keuangan yang baik dapat memprediksi investasi yang akan diambil, sehingga investasi yang diambil dapat menghasilkan keuntungan. Namun bukan hanya pengetahuan saja yang dibutuhkan, melainkan harus ditambah dengan keahlian dalam investasi. Pengetahuan keuangan yang dimiliki tiap individu berbeda-beda, hal ini memungkinkan pemilihan investasi yang berbeda-beda pula. Literasi keuangan yang tinggi dapat membantu investor dalam menentukan jenis investasi mana yang sesuai dengan dirinya. Al-Tamimi dan Kalli (2009) menguji hubungan antara literasi keuangan dengan faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan investasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara literasi keuangan dengan pengambilan keputusan investasi investor UAE.
13 Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh risk tolerance, overconfidence, dan literasi keuangan terhadap pengambilan keputusan investasi masyarakat Surabaya. Risk Tolerance Overconfidence Pengambilan Keputusan Investasi Literasi Keuangan Gambar 2.1 KERANGKA PEMIKIRAN 2.4 Hipotesis Penelitian Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah: H1 : Risk tolerance, overconfidence, dan literasi keuangan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan investasi masyarakat Surabaya. H2 : Risk tolerance secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan investasi masyarakat Surabaya. H3 : Overconfidence secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan investasi masyarakat Surabaya. H4 : Literasi keuangan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan investasi masyarakat Surabaya.
BAB V PENUTUP. penelitian ini dapat diterima. Implikasi dari hasil ini adalah tingginya
60 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Pada sub bab ini akan dijelaskan tentang kesimpulan mengenai penelitian yang telah dilakukan pada investor di Surabaya. Dari hasil analisis data baik analisis deskriptif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. itu dibutuhkan bermacam-macam barang dan jasa: makanan, pakaian, rumah,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ingin hidup layak adalah tujuan manuasia sebagai warga masyarakat. Untuk itu dibutuhkan bermacam-macam barang dan jasa: makanan, pakaian, rumah, obat, sepatu, radio,
Lebih terperinciPENGARUH RISK TOLERANCE, OVERCONFIDENCE, DAN LITERASI KEUANGAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI MASYARAKAT SURABAYA ARTIKEL ILMIAH
PENGARUH RISK TOLERANCE, OVERCONFIDENCE, DAN LITERASI KEUANGAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI MASYARAKAT SURABAYA ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Yohnson (2008) : Regret Aversion Bias dan Risk Tolerance Investor
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian-penelitian terdahulu yang telah dilakukan, antara lain sebagai berikut : 1. Yohnson (2008) : Regret Aversion Bias dan Risk Tolerance Investor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap orang berusaha mendapatkan penghasilan yang lebih saat ini dan di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang berusaha mendapatkan penghasilan yang lebih saat ini dan di masa datang, dengan cara menyisihkan dananya yang digunakan untuk berinvestasi. Investasi dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang mana dari penghasilan tersebut dapat digunakan untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dampak globalisasi pada saat ini mendorong seseorang untuk lebih berpikir kedepan dan melakukan bagaimana cara untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik di masa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini, penelitian tersebut berkaitan dengan literasi keuangan, efikasi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Terdapat beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelum adanya penelitian ini, penelitian tersebut berkaitan dengan literasi keuangan, efikasi keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dirinya lebih baik dari sebelumnya. Karena di zaman yang semakin maju dan era
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya manusia di zaman yang sekarang merupakan sesorang yang tidak akan pernah puas dengan hasil yang diperoleh maupun yang didapatnya. Bisa dibuktikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. melakukan penelitian kembali serta menjadi rujukan dalam penelitian ini.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berikut ini merupakan penelitian terdahulu yang mendasari peneliti untuk melakukan penelitian kembali serta menjadi rujukan dalam penelitian ini. 2.2.1
Lebih terperinciPENGARUH OVERCONFIDENCE DAN RISK TOLERANCE TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI ARTIKEL ILMIAH
PENGARUH OVERCONFIDENCE DAN RISK TOLERANCE TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Progam Pendidikan Strata Satu Jurusan Manajemen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian sebelumnya. Penelitian
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian sebelumnya. Penelitian terdahulu tersebut antara lain: 1. Penelitian Iramani (2011) Penelitian ini mengambil
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap orang menginginkan memiliki kehidupan yang layak dan baik. Salah satu cara untuk memenuhi keinginan tersebut adalah dengan melakukan investasi. Menurut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut penjelasan mengenai beberapa penelitian terdahulu sebagai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berikut penjelasan mengenai beberapa penelitian terdahulu sebagai sumber rujukan dalam meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi financial literacy dan risk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bekerja. Salah satu jalan untuk memperolehnya yakni dengan melakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian yang semakin berkembang pesat membuat masyarakat berpikir untuk memperoleh pendapatan di luar gaji yang mereka dapat dari bekerja. Salah satu jalan untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Sebelum penelitian ini dilakukan, belum banyak peneliti yang meneliti tentang pengaruh kompetensi dan kepercayaan diri investor pada instrumen pasar uang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengelola keuangan yang dimiliki. Terlebih lagi dengan seseorang yang telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin berkembangnya perekonomian Indonesia saat ini menyebabkan masyarakat mulai berfikir untuk mendapatkan atau memperoleh pendapatan diluar dari gaji yang dihasilkan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai adanya keterkaitan faktor-faktor psikologis pada
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai adanya keterkaitan faktor-faktor psikologis pada investor seperti kompetensi, kepercayaan diri, interaksi sosial, dan faktor demografi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan melakukan investasiyang diharapkan akan memperoleh pendapatan guna
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang memiliki keinginan untuk memperoleh keuntungan dari apa yang dimilikinya. Salah satu cara untuk memperoleh keinginan tersebut adalah dengan melakukan investasiyang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkeinginan untuk melakukan investasi, terutama yang telah berkeluarga. Investasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan era globalisasi saat ini membuat perekonomian di Indonesia sangat berkembang pesat, banyak masyarakat yang ingin memperoleh pendapatan diluar dari gaji
Lebih terperinciPengaruh tingkat literasi keuangan, experienced regret, dan risk tolerance pada pemilihan jenis investasi
Pengaruh tingkat literasi keuangan, experienced regret, dan risk tolerance pada pemilihan jenis investasi I Putu Santika Putra 1, Herliana Ananingtiyas 2, Dea Rachmalita Sari 3, Aninda Sandra Dewi 4, Mellyza
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap individu mempunyai tujuan hidup masing-masing yang ingin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap individu mempunyai tujuan hidup masing-masing yang ingin dicapai. Semua aktivitas dan keputusan kehidupan tidak lagi semata-mata ditujukan hanya untuk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. topik mengenai literasi keuangan, status pekerjaan dan pemilihan investasi.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian sebelumnya yang mengambil topik mengenai literasi keuangan, status pekerjaan dan pemilihan investasi. 1. Al
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Iramani:2011). Ada beberapa alasan pemilihan topik Pengaruh Faktor
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ini merupakan studi tentang perilaku pemilihan alternatif investasi oleh ibu rumah tangga ditinjau dari perspektif faktor psikologis. Faktor psikologis
Lebih terperinciririkyunita@yahoo.co.id Konsumsi Kebutuhan Inflasi Apa sih alasan berinvestasi Peningkatan Nilai Kekayaan Keinginan Ketidakpastian masa depan Penanaman uang dengan harapan : 1. Mendapat hasil, dan 2.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keadaan perekonomian Indonesia yang saat ini menurun akibat melemahnya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keadaan perekonomian Indonesia yang saat ini menurun akibat melemahnya nilai rupiah terhadap dollar yang disebabkan oleh faktor eksternal yaitu kebijakan baru
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keberadaan pasar modal sangat bermanfaat bagi para investor dan dunia usaha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat bermanfaat bagi para investor dan dunia usaha pada umumnya. Pasar modal merupakan suatu mediator antara pihak yang membutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemilik modal atau investor dengan harapan akan mendapatkan sejumlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan kegiatan menanamkan modal yang dilakukan oleh pemilik modal atau investor dengan harapan akan mendapatkan sejumlah keuntungan dari hasil
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berjalannya waktu, pertumbuhan ekonomi semakin berkembang di dunia ini. Semakin berkembangnya ekonomi dunia, pengetahuan akan perekonomian sangat dibutuhkan.
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. membeli saham untuk diinvestasikan. potensial yang berharga murah.disaat itulah investor bisa membeli saham.
BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan penelitian dan analisis yang dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Dengan analisis portofolio dapat ditentukan pada saat kapan
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu Jurusan Manajemen. Oleh:
PENGARUH EXPERIENCED REGRET, RISK TOLERANCE, OVERCONFIDANCE DAN RISK PERCEPTION TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA DOSEN EKONOMI DI SURABAYA ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Sarjana Program Studi Manajemen. Oleh :
PENGARUH LITERASI KEUANGAN, REPRESENTATIVENESS, FAMILIARITY, DAN PERSEPSI RISIKO TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA INVESTOR SURABAYA DAN SIDOARJO ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu investasi (investment), sering juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian keuangan dan juga teori keuangan biasanya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu investasi (investment), sering juga disebut teori pasar modal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian dunia saat ini. Banyak industri dan perusahaan yang menggunakan institusi pasar modal sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun lebih dari itu, kegiatan mengelola
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai individu yang terlibat dalam modernisasi, kegiatan mengelola asset yang dimiliki bukan lagi sekedar bagaimana asset tersebut dimanfaatkan untuk memenuhi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Investasi di pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh oleh
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Investasi di pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh oleh perusahaan dalam meningkatkan laba. Jenis Investasi sangat beragam, dengan banyaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seorang manajer keuangan pasti sangat berhati-hati dalam setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seorang manajer keuangan pasti sangat berhati-hati dalam setiap penggunaan aset keuangannya, begitu pula dengan seorang investor ketika dia akan mengambil sebuah keputusan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional negara tersebut, Sehingga banyak negara yang melakukan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Stabilitas dan kemajuan ekonomi merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh negara karena perkembangan ekonomi merupakan tonggak berhasil tidaknya pembangunan
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. atau keuntungan atas uang tersebut (Ahmad, 1996:3). Investasi pada hakikatnya
II. LANDASAN TEORI 2.1. Investasi Investasi adalah menempatkan dana dengan harapan memperoleh tambahan uang atau keuntungan atas uang tersebut (Ahmad, 1996:3). Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan datang (Setiawan, 2016). Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh. tabungan emas dan lain-lain (banyumaskab.bps.go.id).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi merupakan pengorbanan yang dilakukan pada saat sekarang dengan tujuan untuk mendapatkan manfaat yang lebih besar di masa yang akan datang (Setiawan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Terdapat beberapa acuan mengenai pengambilan keputusan terhadap investasi yang dipengaruhi oleh faktor demografi maupun psikologis oleh peneliti terdahulu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini akan diuraikan beberapa penelitian terdahulu antara lain:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berikut ini akan diuraikan beberapa penelitian terdahulu antara lain: 1. Hussein A. Hassan Al-Tamimi dan Al Anood Bin Kalli (2009) Penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekarang untuk digunakan di dalam produksi yang efisien selama periode waktu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi menurut Jogiyanto (2000:5) adalah penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan di dalam produksi yang efisien selama periode waktu yang tertentu. Adanya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian kali ini tidak mengabaikan tentang adanya penelitian yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian kali ini tidak mengabaikan tentang adanya penelitian yang terdahulu. Peneliti menggunakan rujukan dari beberapa penelitian sebelumnya. Penelitian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Sebelum penelitian ini, telah terdapat beberapa penelitian yang mengulas tentang faktor demografi, persepsi risiko dan asuransi. Berikut beberapa penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public
BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan (atau sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di Indonesia saat ini sangat stabil hal ini dibuktikan adanya pengakuan oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi merupakan penanaman modal sekarang dengan tujuan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Keberhasilan dalam berinvestasi harus didukung dengan stabilnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Tempat di mana terjadinya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Tempat di mana terjadinya
Lebih terperinciPENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI DAN FAKTOR PSIKOLOGIS TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA REKSADANA ARTIKEL ILMIAH
PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI DAN FAKTOR PSIKOLOGIS TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA REKSADANA ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik masyarakat dalam negeri maupun luar negeri. Para investor dapat melakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan wahana alternatif yang dimanfaatkan untuk mengalokasikan dana. Keberadaannya bukan hanya sebagai sumber pembiayaan saja tetapi juga sebagai sarana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal merupakan salah satu komponen penting dalam perekonomian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu komponen penting dalam perekonomian dunia saat ini. Banyak perusahaan yang memanfaatkan pasar modal sebagai media untuk menyerap investasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membuktikan apakah kandungan informasi akuntansi merupakan isu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai pengaruh perilaku investor telah dilakukan oleh : 1. Zarah Puspitaningtyas (2012) telah melakukan penelitian yang berjudul Relevansi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. jangka panjang dengan menjual saham maupun obligasi. Perusahaan akan
16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan jangka panjang dengan menjual saham maupun obligasi. Perusahaan akan menerbitkan surat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berupa untung atau rugi. Mengurangi potensi kerugian atau resiko merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam melakukan keputusan investasi, memilih merupakan pekerjaan yang tidak mudah bagi investor terutama dalam situasi ketidakpastian yang tinggi. Pilihan terhadap
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. Investasi (Investement) menurut The Amarican Heritage Dictionaryof The English
II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Investasi Investasi (Investement) menurut The Amarican Heritage Dictionaryof The English Languange, adalah kata benda yang berrati invest. Kata invest sendiri mempunyai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional suatu negara. Ada beberapa alternatif yang dapat
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian Indonesia banyak menjadi sorotan dikarenakan situasi dan kondisi perekonomian yang tidak stabil.padahal perkembangan ekonomi itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sejumlah keuntungan dari hasil penanaman modal tersebut. Investasi dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan kegiatan menanamkan modal, baik langsung maupun tidak langsung dengan harapan pada waktunya nanti pemilik modal mendapatkan sejumlah keuntungan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan dana yang cukup besar, dimana pemenuhannya tidak hanya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri manufaktur memicu perkembangan sektor industri jasa dan perdagangan. Perusahaan dituntut untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Di era globalisasi ini, perkembangan perusahaan go public semakin pesat. Saham-saham diperdagangkan untuk menarik para investor menanamkan modal pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pasar modal tidak dilakukan dengan cara bertemu langsung antara penjual
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal pada hakikatnya memiliki sifat yang sama dengan pasar barang atau pasar tradisional pada umumnya. Karena dalam pasar modal terdapat kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bank. Suatu perusahaan dapat menerbitkan saham dan menjualnya di pasar. beban bunga tetap seperti jika meminjam ke bank.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya masyarakat bisnis. Hal ini disebabkan oleh kegiatan pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu negara serta menunjang ekonomi suatu negara ( Parmono, 2001 ).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal atau bursa efek merupakan suatu obyek penelitian yang menarik untuk diteliti. Hal ini dikarenakan bahwa pasar modal memiliki daya tarik. Pertama,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa. memberikan keuntungan tertentu di masa yang akan datang.
BAB I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Di zaman yang serba moidern ini investasi sudah menjadi salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat. Menurut Sharpe (2005: 1) investasi merupakan pengorbanan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bisa bersifat tarif tetap (fixed rate), tarif mengambang (floating rate) maupun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cara, salah satunya dengan melihat perkembangan perdagangan sekuritas
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan berbagai cara, salah satunya dengan melihat perkembangan perdagangan sekuritas pasar modalnya. Pasar
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh
12 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Investasi Investasi adalah menempatkan dana dengan harapan memperoleh tambahan uang atau keuntungan tersebut (Rodoni, 1996). Investasi pada hakikatnya meruapakan penempatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tidak ada prestasi, tidak ada kemajuan dan tidak ada imbalan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Risiko adalah bagian dari kehidupan. Menghindari semua resiko akan mengakibatkan tidak ada prestasi, tidak ada kemajuan dan tidak ada imbalan. The Institute
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. umumnya lebih dari 1 (satu) tahun (Samsul 2006: 43). Pasar modal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal adalah tempat atau sarana bertemunya antara permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang, umumnya lebih dari 1 (satu) tahun (Samsul 2006:
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. investasi tersebut ada suatu keuntungan (return) yang diinginkan oleh investor.
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Investasi merupakan suatu penanaman modal secara langsung ataupun tidak langsung, jangka pendek maupun jangka panjang, dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. konsumsi saat ini dan di masa datang. Sumber dana yang dibutuhkan tidak bisa
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi membuat masyarakat mengubah sudut pandang mereka terutama dalam berinvestasi. Setiap orang dihadapkan pada berbagai pilihan dalam menentukan jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjuan Umum Terhadap Objek Studi Gambaran Umum LQ Kriteria Pemilihan Saham LQ45
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjuan Umum Terhadap Objek Studi 1.1.1 Gambaran Umum LQ45 Indeks LQ45 terdiri dari 45 saham dengan likuiditas (liquidity) tinggi yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan.
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan uraian pada bagian pengolahan data, pengujian hipotesis serta pembahasan dibagian sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Perputaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau lebih dari satu aset (asset) selama periode tertentu dengan harapan dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Investasi dapat diartikan sebagai suatu kegitan menempatkan dana pada satu atau lebih dari satu aset (asset) selama periode tertentu dengan harapan dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini banyak orang tertarik untuk melakukan investasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat sekarang ini banyak orang tertarik untuk melakukan investasi. Mereka berharap dengan melakukan investasi dapat memperoleh keuntungan di waktu mendatang. Sesuai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipertimbangkan yaitu return dan risiko. Return adalah tingkat
Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan usaha yang dilakukan para investor untuk mendapatkan hasil yang akan dikonsumsi di masa yang akan datang. Didalam berinvestasi terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu perusahaan pasti menginginkan keuntungan yang besar dan risiko yang kecil dalam usahanya tersebut. Banyak strategi yang dilakukan untuk mendapatkan keuntungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Penelitian Terdahulu Adapun penelitian terdahulu yang menjadi rujukan dalam penelitian
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Adapun penelitian terdahulu yang menjadi rujukan dalam penelitian diantaranya adalah : 1. Dwi Utari Rahmiati1, Eko Sugeng Pribadi (2014) Tingkat Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk terbesar keempat di dunia dan merupakan bagian dari Association
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang yang memiliki jumlah penduduk terbesar keempat di dunia dan merupakan bagian dari Association of South East
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk melakukan penelitian kembali serta menjadi rujukan dalam penelitian ini.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berikut merupakan beberapa penelitian terdahulu yang mendasari peneliti untuk melakukan penelitian kembali serta menjadi rujukan dalam penelitian ini. 1.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari kegiatan tersebut dan juga mengharapkan dana yang diinvestasikan akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Investasi merupakan hal yang sangat menarik untuk dilakukan. Tujuan investor dalam melakukan investasi adalah memperoleh keuntungan dari kegiatan tersebut dan
Lebih terperinciANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE
ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2004-2008 SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat
Lebih terperinciKonsep-konsep dasar dalam pembentukan portofolio optimal Perbedaan tentang aset berisiko dan aset bebas risiko. Perbedaan preferensi investor dalam
Konsep-konsep dasar dalam pembentukan portofolio optimal Perbedaan tentang aset berisiko dan aset bebas risiko. Perbedaan preferensi investor dalam memilih portofolio optimal. Ada tiga konsep dasar yang
Lebih terperinciSKRIPSI. Disusun oleh: TRIAS DIAN MAYASARI B
ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Empiris Menggunakan Model Indeks Tunggal Pada Saham- Saham Indeks LQ-45) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. return, tanpa melupakan faktor risiko investasi yang harus dihadapinya. Return
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Investasi dapat diartikan sebagai komitmen untuk menanamkan sejumlah dana pada saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang. (Tandelilin,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. investasi adalah pemahaman hubungan antara return yang diharapkan dan. return yang diharapkan. (Tandelilin, 2001 : 3)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Investasi Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara teoritis pasar modal (capital market) didefinisikan sebagai perdagangan
Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Secara teoritis pasar modal (capital market) didefinisikan sebagai perdagangan instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang, baik dalam bentuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. semuannya tidak dapat dipenuhi jika hanya mengandalkan gaji take home pay.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan dasar manusia kian hari kian meningkat sehingga menuntut manusia untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Meningkatnya kebutuhan pokok dan kebutuhan lainnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum, pasar modal merupakan tempat atau sarana bertemunya permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang yang umumnya lebih dari 1 (satu)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan sebuah perusahaan. Karena melalui pasar modal dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peran yang penting dalam perekonomian dan juga pertumbuhan sebuah perusahaan. Karena melalui pasar modal dapat menghubungkan pihak yang
Lebih terperinciKOLABORASI RISET DOSEN DAN MAHASISWA PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI DAN FAKTOR PSIKOLOGIS TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI ARTIKEL ILMIAH.
KOLABORASI RISET DOSEN DAN MAHASISWA PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI DAN FAKTOR PSIKOLOGIS TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI ARTIKEL ILMIAH Oleh : PUTRI MAYANK SARI 2011210259 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya pasar modal (capital market), pemodal sebagai pihak yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal di Indonesia memiliki peran besar bagi perekonomian negara. Dengan adanya pasar modal (capital market), pemodal sebagai pihak yang memiliki kelebihan
Lebih terperinciMateri 4 Pemilihan Portfolio. Prof. Dr. DEDEN MULYANA, SE.,M.Si.
Materi 4 Pemilihan Portfolio Prof. Dr. DEDEN MULYANA, SE.,M.Si. PEMILIHAN PORTOFOLIO BEBERAPA KONSEP DASAR - Portofolio Efisien dan Portofolio Optimal - Fungsi utilitas dan kurva indiferens - Aset berisiko
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sikap investor terhadap risiko dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu
I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sikap investor terhadap risiko dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok investor yang menyenangi risiko (risk lover atau risk seeker), kelompok investor yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ada banyak pengertian tentang investasi. Menurut Tandelilin (20 10:3), investasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ada banyak pengertian tentang investasi. Menurut Tandelilin (20 10:3), investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana dan sumber daya manusia yang dilakukan pada saat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. modal dan menawarkan sahamnya di masyarakat/publik (go public). Perusahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini pasar modal memegang peranan penting bagi keberlangsungan perusahaan, baik perusahaan perbankan maupun perusahaan non bank. Munculnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi komponen struktur
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian sebelumnya terdapat beberapa penelitian yang dilakukan yang berkaitan dengan topik penelitian kali ini. Penelitian tersebut dapat dijelaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi sumber daya alam yang sangat melimpah, baik yang dapat diperbaharui (hayati) maupun yang tidak dapat diperbaharui
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian dunia saat ini. Banyak industri dan perusahaan yang menggunakan institusi pasar modal sebagai media
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Asuransi
8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1. Asuransi 2.1.1 Pengertian Asuransi Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seseorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam berinvestasi banyak cara yang dipilih oleh para investor, pasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam berinvestasi banyak cara yang dipilih oleh para investor, pasar modal merupakan salah satu pilihan alternatif. Menurut UU No.8 Th 1995 Pasar Modal adalah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan. mengharapkan return (tingkat pengembalian) berupa capital gain, dan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan salah satu kegiatan yang sangat menarik bagi seorang investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan mengharapkan return
Lebih terperinci