Pengaruh Return dan Varian Return Anggota LQ-45 Terhadap Bid-Ask Spread
|
|
- Hamdani Sugiarto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pengaruh Return dan Varian Return Anggota LQ-45 Terhadap Bid-Ask Spread 58 Halim Santoso dan Nanik Linawati Program Manajemen, Program Studi Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto , Surabaya Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel return saham dan varian return saham terhadap bid-ask spread harga saham dengan volume perdagangan saham sebagai variabel moderat. Alat statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah metode regresi linear berganda dengan meggunakan variabel independen return saham dan varian return saham dengan volume perdagangan saham sebagai variabel moderat terhadap variabel dependen terdaftar di liquates 45. Hasil penelitian ini menunjukkan variabel return saham, varian return saham, interaksi antara return saham dan volume perdagangan saham, dan interaksi antara varian return saham dan volume perdagangan saham berpengaruh signifikan terhadap bidask spread saham.. Kata Kunci Bid-ask spread saham, Liquates 45, return saham, varian return saham. Abstrack This study aimed to examine the effect of variable stock returns and stock return variance to the bid-ask spread of stock price. The stock trading volume role as a moderate variable. This study used a multiple linear regression method as statistical tools. The stock returns and stock return variance as independent variables and the stock trading volume as a moderate variable in moderating the influence of stock return and stock return variance to bid-ask spread of stock price.samples of this research were the members of Liquates 45. The results of this study showed that the stock returns, stock return variance, the interaction between stock returns and trading volume, and the interaction between variants of stock returns and trading volumes significantly influence the bid-ask spread of stock price. Keywords Bid-ask spread stocks, Liquates 45, Stock return, stock variance return. 1. PENDAHULUAN Dalam suatu kegiatan investasi, likuiditas merupakan hal yang sangat penting. Likuiditas menurut Bursa Efek Indonesia adalah kelancaran yang menunjukkan tingkat kemudahan dalam mencairkan modal investasi. Likuditas dapat dicerminkan oleh bid-ask spread. Menurut Ambarwati (2008) bid-ask spread merupakan selisih antara bid price dengan ask price. Bid price adalah harga tertinggi yang ditawarkan oleh dealer, sedangkan ask price adalah harga terendah dimana dealer bersedia untuk menjual saham. Likuiditas yang tinggi digambarkan dengan posisi bid-ask spread semakin rendah begitu pula sebaliknya jika likuiditas rendah maka bid-ask spread semakin tinggi. Besar kecil bidask spread ditentukan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah return dan risiko. Return menurut Syarul (2000) adalah pengembalian hasil atau laba atas surat berharga atau investasi modal, biasanya dinyatakan dalam suatu tingkat presentase, sedangkan risiko saham dalam penelitian ini diwakili oleh varian return saham. Varian return saham menunjukkan variabilitas return di seputar return normal yang diakibatkan adanya volatilitas fluktuasi harga saham. Semakin tinggi varian return sebuah saham, hal ini menunjukkan semakin bervariasinya return harga saham harian yang diperoleh investor atau semakin tinggi risiko saham tersebut. Return yang tinggi biasanya mendorong peningkatan tingkat likuiditas karena investor cenderung menyukai saham yang menjanjikan return tinggi. Sedangkan tingkat risiko investasi rendah mendorong keinginan investor untuk berinvestasi di saham tersebut dan pada akhirnya memperkecil spread bid dan ask. Akan tetapi return saham yang tinggi dan risiko yang rendah tidak semata-mata mampu mempengaruhi likuiditas sebuah saham bila tidak diimbangi dengan volume perdagangan saham yang signifikan. Volume perdagangan yang tinggi menunjukkan banyaknya investor yang memperdagangkan saham tersebut. Seorang investor saham akan memperoleh imbal hasil (return) sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih. Investor saham akan memperoleh keuntungan dari perubahan harga saham dan deviden. Return saham merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya (Tandelilin, 2010). Dalam mengambil keputusan, investor memerlukan informasi yang berkaitan dengan saham agar dapat mengambil keputusan yang tepat terhadap saham perusahaan yang dipilih dan juga meminimalkan risiko kerugian serta menghitung return. Sebenarnya hampir semua instrumen investasi mengandung unsur ketidakpastian atau bisa disebut dengan risiko. Investor tidak akan tahu dengan pasti hasil yang akan diperoleh dari investasi yang dilakukannya. Dalam keadaan semacam ini dikatakan bahwa investor tersebut menghadapi risiko dalam investasi yang dilakukannya. (Husnan, 1998). Penilaian saham secara akurat bisa meminimalkan risiko sekaligus membantu mendapatkan imbal hasil, mengingat investasi saham di pasar modal merupakan jenis investasi berisiko tinggi meskipun menjanjikan keuntungan yang relatif besar. Karena semakin besar return yang diharapkan maka semakin besar pula risikonya. Oleh karena itu sangat diperlukan pengetahuan tentang bid-ask spread bagi investor terutama yang mengharapkan perolehan capital gain, karena bid-ask spread termasuk sebagai salah satu komponen yang mempengaruhi biaya dalam perdagangan saham. Varian return disinyalir dapat mempengaruhi besar kecilnya bid-ask spread saham. Varian return saham di sini mewakili risiko yang dihadapi oleh dealer. Risiko yang semakin tinggi menyebabkan dealer berusaha meningkatkan spread. Argumen ini didukung oleh hasil penelitian Branch
2 dan Freed maupun Stoll dalam Nany dan Aris (2004) yang menunjukkan bahwa varian return saham berpengaruh positif terhadap bid-ask spread. Pada volatilitas harga saham yang tinggi, investor yang memiliki informasi privat akan berpeluang untuk memperoleh keuntungan. Pada penelitian Ambarwati (2008) dengan variabel independen return saham, volume perdanganan saham, dan varian return saham. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama return saham, volume perdagangan saham, dan varian return saham mempunyai pengaruh signifikan terhadap bid-ask spread saham. Secara partial untuk variabel return saham memiliki pengaruh positif signifikan terhadap bid-ask spread, volume perdagangan saham memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap bidask spread, dan varian return saham memiliki pengaruh positif signifikan terhadap bid-ask spread. Penulis menggunakan perusahaan yang terdaftar pada Liquates 45 (LQ - 45) pada periode sebagai subject penelitian untuk mengetahui pengaruh return saham, volume perdagangan, dan varian return saham terhadap bidask spread. Alasan penulis digunakannya perusahaan yang terdaftar pada LQ-45 karena perusahaan yang terdaftar di LQ-45 adalah perusahaan yang besar dan paling likuid, serta mengambil periode tahun disebabkan karena pada tahun 2012 Gross Domestic Product (GDP) meningkat dari tahun sebelumnya yaitu tahun GDP pada tahun 2012 sebesar $ million dan pada tahun 2013 $ million, pertumbuhan dari tahun yang stabil ini menjadikan alasan penggunaan periode tahun tersebut untuk penelitian. Berdasarkan penelitian terdahulu mengenai bid-ask spread yang terdapat di latar belakang ini diperoleh hasil yang berbeda-beda. Oleh karena itu, peneliti ingin meneliti pengaruh dari return saham dan varian return saham terhadap bid-ask spread dengan menggunakan volume perdagangan saham sebagai variabel moderator. Pada penelitian terdahulu, dilakukan penelitian terhadap perusahaan manufaktur yang tergabung pada LQ-45 sedangkan penulis menggunakan perusahaan yang tergabung pada LQ-45 tahun Alasan penulis melakukan penelitian ini adalah ingin mengetahui pengaruh return saham, dan varian return terhadap bid-ask spread dengan volume perdagangan saham sebagai variabel moderator pada perusahaan yang tergabung pada LQ-45 tahun TEORI PENUNJANG 2.1 Investasi Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Investasi dibagi dalam dua jenis, investasi yang pertama yaitu investasi yang ditempatkan pada financial asset dan yang kedua adalah investasi pada real asset (Halim, 2005). 2.2 Risiko Risiko didefinisikan sebagai perbedaan antara pengembalian aktual dengan pengembalian yang diharapkan (Manurung, 2007). Risiko dibedakan menjadi dua (Arifin, 2009) yaitu : a. Risiko sistematis (Systematic Risk) b. Risiko tidak sistematis (Unsystematic Risk) 2.3 Likuiditas Likuiditas saham menurut Bursa Efek Indonesia (Informasi Umum Pasar Modal, Stock Exchange) dalam Mulyana (2011) likuiditas adalah kelancaran yang menunjukan tingkat kemudahan dalam mencairkan modal investasi. Secara umum, Sharpe, Alexander, dan Bailey (1999) mendefinisikan likuiditas sebagai kemampuan investor menjual harta atau asset yang dimilikinya tanpa harus melakukan konsesi atau kelonggaran harta. 2.4 Saham Saham merupakan salah satu instrumen pasar modal yang paling populer. Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan. Ada dua keuntungan yang diperoleh pemodal jika memiliki saham yaitu deviden dan capital gain (Thian, 2001). 2.5 Bid-Ask Spread Menurut Jones (2002) spread merupakan selisih antara harga beli (bid) tertinggi yang menyebabkan investor bersedia untuk membeli saham tertentu dengan harga jual (ask) terendah yang menyebabkan investor bersedia menjual sahamnya. Perhitungan bid-ask spread dapat dirumuskan sebagai berikut: Dimana : BA T = Bid-Ask Spread rata-rata pada bulan ke T N = Jumlah hari pada bulan T A t = Harga ask pada hari ke t = Harga bid pada hari ke t B t 2.6 Return saham Menurut Syarul (2000, p.1132), return adalah pengembalian hasil atau laba atas surat berharga atau investasi modal, biasanya dinyatakan dalam suatu tingkat persentase. Return dapat berupa actual return yang sudah terjadi atau expected return yang belum terjadi tetapi diharapkan akan terjadi di masa mendatang. Perhitungan return saham dapat dirumuskan sebagai berikut: Dimana : R T = Return saham pada bulan ke T P T = Harga penutupan bulan ke T P T-1 = Harga penutupan bulan ke T Varian Return Saham Varian return menunjukkan variabilitas return di seputar return normal yang diakibatkan adanya volatilitas (fluktuasi) harga saham. Semakin tinggi varian return menunjukkan semakin bervariasinya return harian yang diperoleh investor. Perhitungan varian return saham dirumuskan sebagai berikut: Dimana: X i = Return saham i x = Rata-rata return saham N = Jumlah data return saham 59
3 2.8 Volume Perdagangan Saham Volume perdagangan saham pada penelitian ini merupakan variabel moderator yang dapat menguatkan hubungan return saham dan risiko terhadap bid-ask spread saham. Menurut Sutrisno (2000) volume perdagangan merupakan suatu instrument yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melalui parameter volume perdagangan yang diperdagangkan di pasar. Volume perdagangan saham merupakan rasio antara jumlah lembar saham yang diperdagangkan pada waktu tertentu terhadap jumlah saham yang beredar pada waktu tertentu. Tanpa volume perdagangan saham tinggi, faktor risiko dan return tidak mampu mempengaruhi likuiditas karena tingkat perdagangan yang tinggi menggambarkan aktifnya perdagangan suatu saham dimana diharapkan return yang tinggi diimbangi dengan risiko yang rendah dapat mempengaruhi bid-ask spread saham tersebut. 2.9 Hubungan antara Return Saham dan Bid-Ask Spread Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Menurut Ambarwati (2008), return saham yang tinggi mengindikasikan bahwa saham tersebut aktif diperdagangkan, dan hal ini menunjukkan bahwa saham tersebut banyak diminati oleh para investor. Saham yang banyak diminati oleh investor cenderung akan lebih banyak ditransaksikan atau memiliki volume perdagangan lebih besar. Pada penelitian Ambarwati (2008), diperoleh hasil volume perdagangan saham berpengaruh negatif terhadap bid-ask spread, yang artinya saham dengan volume perdagangan yang semakin besar maka akan menurunkan bid-ask spread Hubungan antara Varian Return Saham dan Bid-Ask Spread Varian return di sini mewakili risiko saham. Saham yang memiliki risiko kecil cenderung lebih diminati oleh investor, karena risiko saham mencerminkan ketidakpastian terhadap return saham. Saham dengan risiko kecil mengindikasikan return yang akan didapatkan semakin mendekati nilai actual return. Pada penelitian Nany dan Aris (2004) diperoleh hasil varian return saham berpengaruh positif terhadap bid-ask spread. Jika saham semakin diminati, maka volume perdagangan akan semakin meningkat. Selanjutnya jika suatu saham memiliki volume perdagangan yang semakin besar akan menurunkan bid-ask spread Kerangka Pemikiran Gambar 1. Kerangka Berpikir 2.12 Hipotesa Berdasarkan beberapa uraian diatas maka dapat dirumuskan hipotesa sebagai berikut : 1. Return saham berpengaruh signifikan terhadap bidask spread saham pada perusahaan yang tergabung dalam LQ-45 pada periode Varian return saham berpengaruh signifikan terhadap 3. Interaksi antara return saham dan volume perdagangan saham berpengaruh signifikan terhadap 4. Interaksi antara varian return saham dan volume perdagangan saham berpengaruh signifikan terhadap 5. Return saham, varian return saham, interaksi antara return saham dan volume perdagangan saham, dan interaksi antara varian return saham dan volume perdagangan saham secara serempak berpengaruh signifikan terhadap bid-ask spread saham pada perusahaan yang tergabung dalam LQ-45 pada periode METODE PENELITIAN Jenis data penelitian termasuk ke dalam data kuantitatif dengan periode pengamatan dari tahun 2012 sampai tahun Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data yang mendukung variabel penelitian. Data variabel bebas dalam penelitian ini, yaitu: return saham, varian return saham, interaksi antara return saham dan volume perdagangan saham, dan interaksi antara varian return saham dan volume perdagangan saham. Data variabel terikat adalah bid-ask spread saham. Penelitian ini menggunakan alat statistik regresi linear berganda. Populasi yang akan diteliti adalah perusahaan yang tergabung dalam liquates 45 selama periode tahun dan tidak melakukan stock split. Sebelum dilakukan analisa regresi berganda akan dihitung terlebih dahulu bid-ask spread, return saham, varian return saham, interaksi antara return saham dan volume perdagangan saham, dan interaksi antara varian return saham dan volume perdagangan saham. Model dasar penelitian ini adalah sebagai berikut : BA T = + β R. R T + β VARR. VARR T + β R(T). V(T). (R T. V T ) + β VARR(T). V(T). (VARR T. V T ) + Dimana: = bid-ask spread = return saham = varian return saham 60 = Volume perdagangan saham = interaksi antara luas pengungkapan return saham periode t dengan volume perdagangan saham periode t = interaksi antara luas pengungkapan varian return saham periode t dengan volume perdagangan saham periode t
4 = koefisien regresi return saham = koefisien regresi varian return saham = koefisien regresi volume perdagangan saham = koefisien regresi interaksi antara return saham dan volume perdagangan saham = koefisien regresi interaksi antara varian return saham dan volume perdagangan saham 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Berdasarkan proses pengolah data, hasil regresi yang didapatkan adalah sebagai berikut: Tabel 1. Hasil Uji Sebelum Ditambahkan Variabel Moderator Setelah Ditambahkan Variabel Moderator Variabel Beta Sig Beta Sig Konstanta 0, ,008 0 Return Saham 0,001 0,526 0,033 0,026 Varian return 1, ,065 0 saham Interaksi_1-0,004 0,031 Interaksi_2 1,361 0 Uji F 0 0 Adj. R. Square 0,062 0,136 Berdasarkan tabel di atas didapatkan nilai probabilitas F sebelum dan setelah ditambahkan variabel moderator adalah sebesar 0,000. Kriteria pengambilan keputusan didasarkan pada tingkat signifikansi sebesar 5%. Hasilnya menunjukkan p-value lebih kecil dari 5% maka hipotesis kelima diterima, artinya keempat variabel return saham, varian return saham, interaksi antara return saham dan volume perdagangan saham, dan interaksi antara varian return saham dan volume perdagangan saham secara serempak berpengaruh signifikan terhadap bid-ask spread. Hasil uji statistik t, menunjukkan bagaimana pengaruh variabel return saham, varian return saham, interaksi antara return saham dan volume perdagangan saham, dan interaksi terhadap variabel bid-ask spread saham secara parsial. Dari hasil uji t yang terdapat pada hasil persamaan regresi dalam tabel 4.8 dapat dijelaskan nilai probabilitas variabel yang memiliki nilai p value < 5%, maka gagal tolak H 0. Pada sebelum ditambahkan variabel moderator, variabel return saham memiliki nilai probabilitas 0,526, yang artinya variabel tersebut tolak H 0. Sedangkan variabel varian return saham memiliki nilai probabilitas 0, yang artinya gagal tolak H 0. Setelah ditambahkan variabel moderator, nilai probabilitas pada variabel return saham adalah 0,026, varian return saham adalah 0, interaksi antara return saham dan volume perdagangan saham adalah 0,031, dan interaksi adalah 0, yang artinya setelah ditambahkan variabel moderator seluruh variabel secara partial berpengaruh signifikan terhadap bid-ask spread. Dari tabel di atas, maka persamaan regresinya adalah sebagai berikut : BA T = 0, ,033 R T - 11,065 VARR T 0,004 interaksi_1 + 1,361 interaksi_2 Dari persamaan regresi yang didapat, koefisien regresi return saham sebesar 0,033 menyatakan bahwa kenaikan return saham akan meningkatkan bid-ask spread saham sebesar 0,033. Kemudian koefiien regresi varian return saham sebesar -11,065 menyatakan perubahan satu satuan dari varian return saham akan menurunkan bid-ask spread saham sebesar 11,065. Koefisien regresi interaksi antara return saham dan volume perdagangan saham adalah -0,004, yang menyatakan bahwa perubahan satu satuan akan menurunkan bid-ask spread saham sebesar 0,004. Sedangkan koefisien regresi interaksi antara varian return saham dan volume perdagangan saham sebesar 1,361 yang artinya setiap perubahan satu satuan akan meningkatkan bidask spread saham sebesar 1,361. Kontribusi nilai adjusted R square sebelum ditambahkan variabel moderator menunjukkan angka 0,0620 atau 6,2%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel return saham dan varian return saham memberikan kontribusi sebesar 6,2% untuk mampu menjelaskan variasi pada variabel bid-ask spread. Sedangkan 93,8% dijelaskan variabel lain di luar model. Setelah ditambahkan dengan variabel moderator dapat dilihat nilai adjusted R square mengalami peningkatan menjadi 0,136 atau 13,6%. Hal ini menunjukkan dengan ditambahkannya varibel moderator, variabel return saham dan varian return saham memberikan kontribusi yang lebih besar, yaitu 13,6% untuk menjelaskan variasi pada variabel bid-ask spread. Sedangkan 86,4% dijelaskan variabel lain di luar model. 5. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian menggunakan regresi linear berganda dengan persamaan regresi yang telah dibentuk, penelitian ini mampu menjawab tujuan dan hipotesis penelitian yang ada. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah return saham, varian return saham, interaksi antara return saham dan volume perdagangan saham, dan interaksi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap bidask spread saham. Secara parsial return saham, varian return saham, interaksi antara return saham dan volume perdagangan saham, dan interaksi antara varian return saham dan volume perdagangan saham berpengaruh signifikan terhadap bid-ask spread saham. Hal ini memberikan implikasi bahwa variabel volume perdagangan mampu memperkuat pengaruh return saham dan varian return saham terhadap bid ask spread harga saham. Dengan demikian diharapkan para investor saat memilih saham tidak hanya didasarkan pada return yang tinggi dan varian return yang rendah saja, namun juga harus melibatkan variabel volume perdagangan yang tinggi, karena variabel-variabel tersebut yang memiliki pengaruh terhadap bid ask spread harga saham. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan menambah periode pengamatan sehingga hasil yang diperoleh lebih baik 61
5 62 dan juga menggunakan sampel perusahaan anggota IHSG yang likuid. DAFTAR PUSTAKA Ambarwati, S. D. A. (2008). Pengaruh Return Saham, Volume Perdagangan Saham Dan Varian Return Saham Terhadap Bid-Ask Spread Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Tergabung Dalam Indeks LQ 45 Periode Tahun Jurnal Siasat Bisnis. Vol 12 No 1. April. Hal Arifin, Z. (2009). Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Tanggerang : Azkia Publisher. Halim, A. (2005). Analisis Investasi Jakarta, Jakarta, Salemba Empat. Husnan, S. (1998). Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta : UPP AMP YKPN. Jones, C.P. (2002). Investment : Analysis and Management, 7 th edition. New York : John Wiley and Sons, Inc. Manurung, A.H. (2007). Panduan Lengkap Reksa Dana Investasiku. Jakarta : PT Kompas Media Nusantara. Mulyana, D. (2011). Analisis Likuiditas Saham serta Pengaruhnya terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang Berada pada Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Magister Manajemen Volume 4 Nomor 1 Maret 2011 halaman Nany, M. dan Aris, M. A. (2004). Pengujian Stabilitas Struktural Pengaruh Harga Saham, Return Saham, Varian Return Saham Dan Volume Perdagangan Terhadap Bid-Ask Spread Pra Dan Pasca Laporan Keuangan, Empirika, Vol.17 No.1, Hal Sharpe, W. F., Alexander, G. J., and Bailey, J. F. (1999). Investment, Sixth Edition, Prentice Hall International, Inc., New Jersey. Sutrisno, W. (2000). Pengaruh Share Split Terhadap Likuiditas dan Return Saham di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 2(2): Syarul, G. (2000). Kiat berinvestasi. Jakarta : Erlangga. Tandelilin, E. (2010). Portofolio dan Investasi teori dan aplikasi, Edisi Pertama, KANISIUS, Yogyakarta. Thian, H. L. (2001). Panduan Berinvestasi Saham. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.
BAB II LANDASAN TEORI. penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh
12 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Investasi Investasi adalah menempatkan dana dengan harapan memperoleh tambahan uang atau keuntungan tersebut (Rodoni, 1996). Investasi pada hakikatnya meruapakan penempatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemain saham atau investor perlu memiliki sejumlah informasi yang berkaitan dengan dinamika harga saham agar bisa mengambil keputusan tentang saham perusahaan yang layak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. diberikan kepada market maker atas pelayanan/jasanya. Bid Ask Spread dibedakan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bid-Ask Spread Menurut Stoll (1989:115), Bid Ask Spread adalah kompensasi ekonomi yang diberikan kepada market maker atas pelayanan/jasanya. Bid Ask Spread dibedakan menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satunya Indonesia, dituntut menunjukkan performa yang lebih baik. Hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam lingkungan persaingan global yang disertai dengan dukungan teknologi informasi yang ada saat ini, membuat setiap perusahaan di negara berkembang salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dana pada saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap orang dihadapkan dalam berbagai pilihan dalam menentukan proporsi dana atau sumber daya yang mereka miliki untuk konsumsi saat ini dan di masa datang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pasar modal merupakan wadah bagi pemilik modal (investor) untuk melakukan investasi dan salah satu alternatif untuk melakukan pembiayaan. Pasar modal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. transaksi sekuritas di pasar modal. Spread adalah perbedaan kurs jual dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Spread Teori mengenai spread tidak terlepas oleh adanya aktivitas yang dilakukan oleh anggota bursa yang dapat mempengaruhi besarnya transaksi sekuritas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dengan issuer (orang yang membutuhkan dana). Investor saham akan memperoleh. keuntungan dari perubahan harga saham dan dividen.
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal sebagai sarana alternatif bagi perusahaan untuk menghimpun dana dari investor. Pasar modal memegang peranan penting bagi perusahaan yang bertujuan menjembatani
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu wadah yang memfasilitasi kegiatan investasi tersebut adalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi pada hakikatnya merupakan penanaman modal yang dilakukan saat ini dengan harapan keuntungan dimasa yang akan datang. Kegiatan investasi menjadi semakin berkembang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya orang melakukan investasi adalah untuk menghasilkan sejumlah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya orang melakukan investasi adalah untuk menghasilkan sejumlah uang, dan tujuan yang lebih luas adalah untuk meningkatkan kesejahteraan investor. Setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini persaingan dalam dunia bisnis semakin tinggi. Semakin banyak perusahaan baru yang muncul untuk bersaing dengan perusahaan lama. Tujuan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Holding period adalah lamanya waktu yang diperlukan investor untuk berinvestasi UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Holding period adalah lamanya waktu yang diperlukan investor untuk berinvestasi dengan sejumlah uang yang bersedia dikeluarkan. Holding period juga berarti ratarata
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam portofolio sering disebut dengan return. Return merupakan hasil yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tingkat Pengembalian Saham Pada dasarnya tujuan investasi adalah memperoleh imbalan atas dana yang ditanamkanya, imbalan ini sering disebut dengan tingkat pengembalian saham
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teoritis 2.1.1. Konsep Pasar Modal yang Efisien Konsep pasar modal yang efisien memang bisa diartikan secara berbeda untuk tujuan yang berbeda pula. Untuk bidang keuangan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. investasi saham adalah strategi buy and hold. Strategi ini berkenaan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu strategi investasi pasif yang sering digunakan dalam melakukan investasi saham adalah strategi buy and hold. Strategi ini berkenaan dengan keputusan untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. adanya penyebaran atau kapitalisasi nilai perusahaan, karena dalam stock split
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Stock Split Menurut Baridwan (2002;241), stock split adalah usaha perusahaan untuk memperbanyak jumlah saham yang beredar dengan mengurangi nilai nominal saham. Pengurangan
Lebih terperinciRatih Paramitasari Fakultas Ekonomi Universitas Terbuka UPBJJ Surakarta ABSTRACT
PENGARUH RISIKO SISTEMATIS DAN RISIKO TIDAK SISTEMATIS TERHADAP EXPECTED RETURN SAHAM DALAM RANGKA PEMBENTUKAN PORTOFOLIO SAHAM LQ-45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN SINGLE INDEX MODEL PERIODE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu investasi (investment), sering juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian keuangan dan juga teori keuangan biasanya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu investasi (investment), sering juga disebut teori pasar modal
Lebih terperinciPORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL
Bahan ajar digunakan sebagai materi penunjang Mata Kuliah: Manajemen Investasi Dikompilasi oleh: Nila Firdausi Nuzula, PhD Portofolio Efisien PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL Portofolio efisien diartikan sebagai
Lebih terperinciANALISIS RESIKO DAN TINGKAT PENGEMBALIAN SAHAM TERHADAP PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM (Studi Kasus pada 8 saham dari LQ-45)
JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 11 No. 2, Oktober 2011 : 17-21 ANALISIS RESIKO DAN TINGKAT PENGEMBALIAN SAHAM TERHADAP PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM (Studi Kasus pada 8 saham dari LQ-45) Oleh * Ratih Puspitasari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Di era globalisasi ini, perkembangan perusahaan go public semakin pesat. Saham-saham diperdagangkan untuk menarik para investor menanamkan modal pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang. Investasi dapat dilakukan pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi dewasa ini menjadi pilihan masyarakat dalam menggunakan kelebihan dananya. Menurut Tandelilin (2010:2) investasi merupakan komitmen atas sejumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan obligasi, para investor membutuhkan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES
ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ( Studi Kasus Pada Tahun 2007 2015
Lebih terperinciPENGARUH EARNING PER SHARE TERHADAP RETURN SAHAM PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) TBK. Andriyanto Pakaya 1
1 PENGARUH EARNING PER SHARE TERHADAP RETURN SAHAM PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) TBK. Andriyanto Pakaya 1 Abd. Rahman Pakaya 2, Idham Masri Ishak 3 Jurusan Manajemen ABSTRAK Penelitian ini didasarkan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA
ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Lebih terperinciKata kunci : harga saham, volume perdagangan, ukuran perusahaan, bid ask spread.
PENGARUH HARGA SAHAM, VOLUME PERDAGANGAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP BID-ASK SPREAD PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Viri Anggraini (virianggraini@ymail.com)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal (capital market) adalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal mempunyai peranan sangat penting dalam perekonomian suatu negara, sebagai sarana untuk mengalokasikan sumber daya ekonomi secara optimal dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tidak pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungan atau merugikan. Ketidak
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Risiko Pada dasarnya risiko muncul akibat adanya kondisi ketidakpastian akan sesuatu yang diharapkan terjadi dimasa yang akan datang. Sesuatu
Lebih terperinciPENGARUH RETURN SAHAM, EARNINGS, DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM TERHADAP BID ASK SPREAD SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN.
dan Pengumuman Laporan Keuangan (Poppy Nurmayanti) PENGARUH RETURN SAHAM, EARNINGS, DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM TERHADAP BID ASK SPREAD SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN Oleh : Poppy Nurmayanti
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR
ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus Pada Perusahaan Food and Beverages dan Consumers Goods yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014)
Lebih terperinciPENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Fica Marcellyna (ficamarcellyna@ymail.com) Titin Hartini Jurusan Akuntansi STIE MDP Abstrak: Tujuan penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memfasilitasi jual-beli sekuritas yang umumnya berumur lebih dari satu tahun,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi secara keseluruhan dapat dilihat dari perkembangan pasar modal dan industri sekuritas pada suatu negara. Pasar modal memiliki peranan penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan sebuah perusahaan. Karena melalui pasar modal dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peran yang penting dalam perekonomian dan juga pertumbuhan sebuah perusahaan. Karena melalui pasar modal dapat menghubungkan pihak yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada umumnya hampir semua investasi mengandung unsur ketidakpastian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Risk Averse Pada umumnya hampir semua investasi mengandung unsur ketidakpastian atau resiko. Investor tidak tahu dengan pasti hasil yang akan diperolehnya dari investasi yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian yang dilakukan Atkins dan Dyl (1997) dengan judul Transaction
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian-penelitian terdahulu yang mendasari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian yang dilakukan Atkins dan Dyl (1997) dengan judul
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. spread, market value dan variance return terhadap stock holding period
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh bidask spread, market value dan variance return terhadap stock holding period pada saham
Lebih terperinciPENGARUH ARUS KAS DAN DEVIDEN TUNAI TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI SKRIPSI
PENGARUH ARUS KAS DAN DEVIDEN TUNAI TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Program
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. / stock. Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Saham Suatu perusahaan dapat menjual hak kepemilikannya dalam bentuk saham / stock. Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang
Lebih terperinciDisusun Oleh: NURUL FAJRINA B
ANALISIS RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2012-2015) Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada Jurusan
Lebih terperinciearnings per share (EPS), dan volume perdagangan] terhadap risiko sistematis
BABV SIMPULAN, IMPLIKASI DAN KETERBATASAN Sebagaimana telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya bahwa tujuan peneilitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel makro ekonomi (tingkat inflasi, tingkat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya. Berikut beberapa penelitian terdahulu beserta persamaan dan
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan dalam penelitian ini merujuk pada penelitian sebelumnya. Berikut beberapa penelitian terdahulu beserta persamaan dan perbedaannya,
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, maka diperoleh. Tabel 4.1 Proses Pemilihan Sampel
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) pada tahun 2015. Pengambilan sampel
Lebih terperincibiaya variabel adalah komponen biaya transaksi yang tidak mudah diukur, yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Tcoritis 2.1.1. Transaction Cost Menurut Fabozzi dalam bukunya Manajemen Investasi (1999:255-265) biaya transaksi meliputi biaya komisi, biaya pelaksanaan, dan biaya
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya pada
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Investasi Teori investasi menjelaskan bahwa keputusan investasi selalu menyangkut dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah kesejahteraan secara finansial. Di dalam investasi terdapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Tujuan investasi adalah untuk meningkatkan
Lebih terperinciProsiding SNaPP2012: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN Ferikawita Magdalena Sembiring
Prosiding SNaPP2012: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN 2089-3590 ANALISIS PERFORMANCE DAN SYSTEMATIC RISK PORTOFOLIO INDEKS LQ-45 BERDASARKAN JENSEN MODEL Ferikawita Magdalena Sembiring Jurusan Manajemen,
Lebih terperinciPENGARUH KOMPONEN ARUS KAS DAN LABA AKUNTANSI TERHADAP HARGA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DIBURSA EFEK INDONESIA
PENGARUH KOMPONEN ARUS KAS DAN LABA AKUNTANSI TERHADAP HARGA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DIBURSA EFEK INDONESIA Judi Sulo Sampe Universitas Musamus Merauke Abstract: effect of cash flow components
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC
ANALISIS PENGARUH HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG MELAKUKAN STOCK SPLIT DI BURSA EFEK INDONESIA PADA PERIODE 2013-2014 Oleh : Qonita Aulia Rahma
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Investasi adalah Proses menabung yang berorientasi pada tujuan tertentu dan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Investasi Investasi adalah Proses menabung yang berorientasi pada tujuan tertentu dan bagaimana mencapai tujuan tersebut dan bagaimana mencapai tujuan tersebut Pratomo (2004) Definisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk utang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya, pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh Stock Split, volume
67 BAB V PENUTUP Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh Stock Split, volume perdagangan, dan Return saham terhadap Bid-Ask Spread pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pengambilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jangka panjang yang biasa diperjualbelikan baik dalam bentuk utang ataupun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan pasar untuk bebagai instrument keuangan jangka panjang yang biasa diperjualbelikan baik dalam bentuk utang ataupun modal sendiri. Pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tertentu (Jogiyanto,2003). Investasi ke dalam produksi yang efisien dapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi merupakan penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan dalam produksi yang efisien selama periode waktu yang tertentu (Jogiyanto,2003). Investasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekspansi bisnis dengan berbagai cara agar investor mendapatkan keuntungan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan perekonomian yang didukung oleh peningkatan komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk mengembangkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 Pemilihan Umum (Pemilu) adalah proses pemilihan orang-orang untuk mengisi Jabatan politik tertentu. Dalam Pemilu, para pemilih dalam
Lebih terperinciDETERMINAN RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA. Oleh : Basuki 1, Pramuka 2, Sudarto 3,
DETERMINAN RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA Oleh : Basuki 1, Pramuka 2, Sudarto 3, 1 Alumni Program Pascasarjana Universitas Jenderal Soedirman 2 Dosen Manajemen Bisnis Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan kerangka teoritik yang telah dijelaskan pada Bab II maka tujuan penelitian yang hendak dicapai antara lain : 1. Memberikan bukti empiris baru
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. serta Atkins dan Dyl (1997) holding period merupakan rata-rata panjangnya waktu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian holding period saham Holding period adalah lamanya waktu yang diperlukan seorang investor dalam berinvestasi dengan sejumlah uang
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Abdul Halim, 2003, Auditing 1 Dasar-dasar Audit Laporan Keuangan, Unit. Penerbit dan Percetakan AMP YKPN.
DAFTAR PUSTAKA Abdul Halim, 2003, Auditing 1 Dasar-dasar Audit Laporan Keuangan, Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN. Amir Hamzah. (2006). Pengaruh Pengumuman Rgiht Issue terhadap Biaya Modal dan Volume
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, pertanyaan, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan penelitian.
BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, pertanyaan, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan penelitian. 1.1 Latar Belakang Saham merupakan surat berharga yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham),
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM DAN RETURN SAHAM. (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek
ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM DAN RETURN SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2005-2009) SKRIPSI Diajukan Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada dasarnya orang melakukan investasi adalah untuk menghasilkan sejumlah uang, dan tujuan yang lebih luas adalah untuk meningkatkan kesejahteraan investor.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang.
Lebih terperinciPENGARUH KINERJA PERUSAHAAN, STRUKTUR MODAL dan UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA SAHAM
PENGARUH KINERJA PERUSAHAAN, STRUKTUR MODAL dan UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA SAHAM (Studi Kasus pada Perusahaan Infrakstruktur, Utilitas dan Transportasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) Disusun
Lebih terperinciANALISA PENGARUH LIKUIDITAS SAHAM TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN PADA PERUSAHAAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK JAKARTA SKRIPSI
ANALISA PENGARUH LIKUIDITAS SAHAM TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN PADA PERUSAHAAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK JAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA
Analisis Pengaruh Faktor.(Wildan Arif) 641 ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA AN ANALYSIS OF THE EFFECTS OF FUNDAMENTAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mengetahui hal-hal yang mempengaruhi harga saham.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesatnya kemajuan perekonomian di Indonesia saat ini mengharuskan perusahaan meningkatkan nilainya di mata para investor. Nilai perusahaan yang tinggi akan selaras dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pihak yang akan menginvestasikan dananya (investor). Prinsip-prinsip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal Indonesia sebagai lembaga keuangan selain perbankan keberadaannya dapat dijadikan tempat untuk mencari sumber dana baru dengan tugasnya sebagai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. indonesia yang mengalami peningkatan antara lain nilai Gross Domestic Product
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja perekonomian Indonesia selama lima tahun terakhir menunjukkan tren pertumbuhan yang membaik. Hal ini dilihat dari beberapa indikator ekonomi indonesia yang mengalami
Lebih terperinciPengaruh Risiko Sistematis dan Likuiditas Terhadap Tingkat Pengembalian Saham Badan-Badan Usaha yang Go-Public di Bursa Efek Jakarta pada Tahun 1999
Pengaruh Risiko Sistematis dan Likuiditas Terhadap Tingkat Pengembalian Saham Badan-Badan Usaha yang Go-Public di Bursa Efek Jakarta pada Tahun 1999 15 Kumianny A.Saputra Elly Alumni, Jurusan Manajemen,
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN. keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank. jasa para perantara pedagang efek (Febriana dan Mudjiati, 2007).
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial dan
Lebih terperinciSITI KARTIKA NINGSIH B / I
HEARNING PER SHARE (EPS), PRICE TO BOOK VALUE (PBV), DAN PRICE EARNING RATIO (PER) TERHADAP RETURN SAHAM PADA INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA 2010-2013 PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. biasanya mereka akan mendasarkan keputusannya pada beberapa informasi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat awal seorang investor berniat melakukan transaksi di pasar modal, biasanya mereka akan mendasarkan keputusannya pada beberapa informasi yang dimilikinya,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham (stock) merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling
25 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Saham a. Pengertian Saham Saham (stock) merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tren pertumbuhan yang membaik. Hal ini dilihat dari beberapa indikator ekonomi
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja perekonomian Indonesia selama lima tahun terakhir menunjukkan tren pertumbuhan yang membaik. Hal ini dilihat dari beberapa indikator ekonomi indonesia yang mengalami
Lebih terperinciMenentukan Return Portofolio yang Dikenakan Pajak terhadap Deviden dan Capital Gain Menggunakan Capital Asset Pricing Model
Prosiding Matematika ISSN: 2460-6464 Menentukan Return Portofolio yang Dikenakan Pajak terhadap Deviden dan Capital Gain Menggunakan Capital Asset Pricing Model 1 Siti Jubaedah, 2 Eti Kurniati, 3 Onoy
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULAN. Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar modal (capital market)
BAB 1 PENDAHULAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrument keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan.
Lebih terperinciGladys Dorothy Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak
PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING RATIO (PER), NET PROFIT MARGIN (NPM), DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP HARGA SAHAM PT UNILEVER INDONESIA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK Gladys Dorothy Email:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sejumlah saham kepada public di pasar modal atau go public. Selain untuk
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu akibat dari persaingan bisnis yang semakin ketat adalah perusahaan harus mencari sumber modal lebih untuk mendanai kegiatan ekspansinya.
Lebih terperinciPENGARUH PERTUMBUHAN LABA, DIVIDEND PAYOUT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP PRICE EARNING RATIO
PENGARUH PERTUMBUHAN LABA, DIVIDEND PAYOUT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP PRICE EARNING RATIO Oleh : Raharjo 1, Mafudi 2 dan Sunarmo 3 1 Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saham favorit mereka. Seperti pada Reuters dan media lainnya, informasi saham
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebelum menetapkan untuk berinvestasi pada suatu aset, tentunya investor akan mencari informasi mengenai aset tersebut. Investor saham pada umumnya akan membaca koran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana tersebut ke sektor-sektor yang produktif. memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan obligasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan tempat terjadinya transaksi aset keuangan jangka panjang. Pasar modal mempunyai peran penting dalam menggali dana dari masyarakat. Selain itu,
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN RESIKO SISTEMATIK TERHADAP HARGA SAHAM PADA INDUSTRI PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA
ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN RESIKO SISTEMATIK TERHADAP HARGA SAHAM PADA INDUSTRI PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA VERNANDE NIROHITO Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas
Lebih terperinciPengaruh Rasio Keuangan Terhadap Earning Per Share (Eps) Pada Perusahaan Transportasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Earning Per Share (Eps) Pada Perusahaan Transportasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Oleh Irenne Ammelia Pramesthy Abstraksi The title of this study is "The Effect
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan. khususnya indeks LQ 45 periode tahun , diperoleh beberapa
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil analisis pengaruh return saham, volume perdagangan saham dan varian return saham terhadap bid-ask spread saham di bursa efek indonesia khususnya indeks
Lebih terperinciPENGARUH HARGA, VOLUME PERDAGANGAN, DAN VOLATILITY SAHAM TERHADAP BID-ASK SPREAD SAHAM PADA INDEKS LQ45. Lukman Dwi Adisetia.
PENGARUH HARGA, VOLUME PERDAGANGAN, DAN VOLATILITY SAHAM TERHADAP BID-ASK SPREAD SAHAM PADA INDEKS LQ45 Lukman Dwi Adisetia Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh harga, volume
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. Stock Split merupakan salah satu corporate action yang harus dipublikasikan
9 II. LANDASAN TEORI 2.1. Stock Split Stock Split merupakan salah satu corporate action yang harus dipublikasikan kepada publik. Hal tersebut diatur dalam pasal 68 dan 86 tahun 1995 tentang Pasar Modal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pengertian pasar modal sendiri menurut Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, pasar modal sebagai Kegiatan yang bersangkutan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. telah memperlihatkan kemajuan seiring dengan perkembangan ekonomi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini pasar modal merupakan salah satu sarana informasi yang banyak diminati oleh para investor. Pasar modal sebagai sarana investasi, dapat
Lebih terperinciDisusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh:
HUBUNGAN KEBIJAKAN DIVIDEN (DIVIDEND YIELD DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO) TERHADAP VOLATILITAS HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Disusun sebagai salah satu syarat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGUJIAN HIPOTESIS. keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGUJIAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1. Pasar Modal Menurut Husnan (2003) pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan iklim investasi di Indonesia saat ini, ditandai dengan semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan iklim investasi di Indonesia saat ini, ditandai dengan semakin ramainya transaksi jual-beli saham yang terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal itu menunjukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba merupakan fokus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba merupakan fokus utama dalam penilaian prestasi perusahaan. Hal ini disebabkan karena laba perusahaan selain merupakan indikator
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berinvestasi. Layaknya pasar, bursa efek dapat dikaitkan sebagai tempat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bursa efek dirancang untuk dapat digunakan sebagai tempat untuk berinvestasi. Layaknya pasar, bursa efek dapat dikaitkan sebagai tempat pertemuan antara penjual
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan. Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2012:102) harga saham adalah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Harga Saham 2.1.1 Pengertian Harga Saham Harga saham adalah harga yang dibentuk dari interaksi para penjual dan pembeli saham yang dilatarbelakangi oleh harapan mereka terhadap
Lebih terperinciPENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL INTERNAL TERHADAP HARGA SAHAM (Studi pada Saham LQ-45 yang Listing Di BEI Periode Tahun )
PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL INTERNAL TERHADAP HARGA SAHAM (Studi pada Saham LQ-45 yang Listing Di BEI Periode Tahun 2009-2011) Gadis Ashabi Choirani Darminto Siti Ragil Handayani Fakultas Ilmu Administrasi
Lebih terperinciPDF created with FinePrint pdffactory Pro trial version BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dewasa ini menunjukan bahwa sejalan dengan semakin kompleksnya dunia usaha membawa dampak pada tingginya tingkat persaingan antara perusahaan
Lebih terperinci