BAB IV PEENENTUAN JENIS INVESTASI BERDASARKAN PROFIL RISIKO CALON PESERTA PRODUK TAKAFULINK SALAM. (Studi Kasus di Hijrah Agency Pekalongan)
|
|
- Siska Utami Hartanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 51 BAB IV PEENENTUAN JENIS INVESTASI BERDASARKAN PROFIL RISIKO CALON PESERTA PRODUK TAKAFULINK SALAM (Studi Kasus di Hijrah Agency Pekalongan) A. Penentuan Profil Risiko Calon Peserta Produk Takafulink Salam (Studi Kasus di Hijrah Agency Pekalongan). Dalam dunia investasi, hampir semua investasi mengandung unsur ketidakpastian atau risiko. Pemodal tidak tahu dengan pastihasil yang akan diperolehnya dari investasi yang dilakukannya. Dalam keadaan semacam itu dikatakan bahwa pemodal tersebut menghadapi risiko dalam investasi yang dilakukannya. Karena pemodal menghadapi kesempatan melakukan investasi yang berisiko, pilihan investasi tidak hanya mengandalkan pada tingkat keuntungan yang diharapkan. Apabila pemodal mengharapkan untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi, maka ia harus bersedia menaggung risiko yang tinggi pula. Menurut Bapak Akhmad Zaeni, untuk mengetahui jenis investasi mana yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan calon peserta untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya pada produk Takafulink Salam maka terutamanya harus diketahui profil risiko yang ada pada calon 51
2 52 peserta tersebut. Profil risiko dari calon peserta dapat diketahui melalui beberapa tahapan sebagai berikut: Mengisi form mengukur riskprofile sendiri. 71 Dengan mengisi form tersebut maka dapat diketahui calon peserta termasuk orang yang berani mengambil risiko atau menyukai risiko (risk seeker), orang yang cukup berani mengambil risiko yang moderat atau netral terhadap risiko(risk neutral), ataukah orang yang tidak berani mengambil risiko atau tidak menyukai risiko (risk averse). Model untuk mengidentifikasi tipikal investor dengan menggunakan model utilitas yang diharapkan (expected utility model). Model utilitas tersebut menggunakan asumsi sikap pemodal terhadap risiko. Risk taker dibagi menjadi 3 bagian yaitu: a. Mereka yang berani mengambil risiko tinggi dengan harapan imbal hasil yang juga relatif tinggi (high risk high return). Atau dapat juga disebut investor agresif. b. Mereka yang cukup berani mengambil risiko yang moderat dengan imbal hasil yang juga moderat (medium risk medium return). Atau dapat juga disebut investor moderat. c. Mereka yang hanya berani mengambil risiko dalam tingkat yang relatif rendah (low risk low return). Atau dapat juga disebut investor konservatif. 70 Wawancara dengan Bapak Akhmad Zaeni selaku pimpinan di Hijrah Agency Pekalongan pada tanggal 25 November Kuesioner Hijrah Agency Pekalongan
3 53 Form yang sudah diisi oleh calon peserta akan memberikan jawaban.yang dari setiap jawaban tersebut ditentukan skor atau nilai dari jawaban yang telah diberikan oleh calon peserta. Kemudian skor atau nilai dari setiap jawaban tersebut dijumlah. Hasil dari penjumlahan tersebut diperoleh point: a. Untuk skor atau nilai 0 sampai dengan 3 dikategorikan sebagai Investor konservatif. b. Untuk skor atau nilai 4 sampai dengan 8 dikategorikan sebagai Investor moderat. c. Untuk skor atau nilai 9 sampai dengan 12 dikategorikan sebagai Investor agresif. 2. Dengan bertanya atau melakukan wawancara kepada calon peserta tentang tujuan dari investasi yang akan dilakukannya, yaitu untuk mendapatkan keuntungan jangka pendek atau keuntungan jangka panjang. Karena ada hubungan yang positif antara risiko dan keuntungan investasi, maka pemodal tidak bisa mengatakan bahwa tujuan dari investasi yang dilakukan adalah untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Pemodal juga harus menyadari bahwa ada kemungkinan untuk menderita kerugian. Jadi tujuan investasi harus dinyatakan baik dalam keuntungan maupun risiko.
4 54 B. Metode Penentuan Jenis Investasi Berdasarkan Profil Risiko Calon Peserta Produk Takafulink Salam (Studi Kasus di Hijrah Agency Pekalongan) Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keutungan dimasa mendatang. Tujuan investasi adalah untuk menghasilkan keuntungan di masa yang akan datang. Tujuan investasi yang lebih luas sebenarnya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan investor. Kesejahteraan ini adalah kesejahteraan moneter, yang bisa diukur dengan penjumlahan pendapatan saat ini ditamabah nilai pendapatan di masa yang akan datang. Pada produk Takafulink Salam di Hijrah Agency Pekalongan, investasi dilakukan pada instrumen-instrumen keuangan syariah melalui pembelian unit penyertaan pada beberapa reksadana syariah, yaitu: Efek Pendapatan Tetap Syariah, Saham Syariah dan Instrumen Pasar Uang Syariah dengan menggunakan portofolio 72 untuk memperoleh hasil yang optimal pada tiaptiap jenis investasinya, yaitu: Jenis investasi Istiqomah, alokasi investasi pada Efek Pendapatan Tetap Syariah minimal 80% dan Instrumen Pasar Uang Syariahmaksimal 20%. 2. Jenis investasi Mizan, alokasi investasi pada Efek Pendapatan Tetap Syariah 50% - 70%, Saham Syariah 20% - 40% dan Instrumen Pasar Uang Syariah maksimal 20%. 72 Portofolio adalah sekumpulan investasi. Lihat Suad Husnan dkk, Dasar-Dasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2001), hlm Wawancara dengan Bapak Akhmad Zaeni, Ibid.
5 55 3. Jenis investasi Ahsan, alokasi investasi pada Efek Pendapatan Tetap Syariah 20% - 40%, Saham Syariah 50% - 70% dan Instrumen Pasar Uang Syariah maksimal 20%. 4. Jenis investasi Alia, alokasi investasi pada Saham Syariah minimal 80% dan Instrumen Pasar Uang Syaraih maksimal 20%. Portofolio tersebut dilakukan dengan maksud sebagai strategi untuk memaksimalkan tingkat keuntungan yang diharapkan dan meminimalisir risiko yang dihadapi. Oleh karenanya investor harus jeli dalam memilih jenis investasi yang akan dilakukan, tentunya berdasar pada profil risiko dari investor tersebut. Metode yang digunakan untuk penentuan jenis investasi berdasarkan profil risiko calon peserta produk Takafulink Salam di Hijrah Agency Pekalongan adalah: Dengan mengetahui profil risiko calon peserta terlebih dahulu yang didapatkan melalui pengisian form mengukur risk profile sendiri oleh calon peserta, yang dari jawaban form tersebut dapat diketahui karakteristik pemodal/calon peserta dan dengan bertanya mengenai tujuan dari investasi yang akan dilakukan calon peserta maka dapat diketahui termasuk pemodal yang manakah calon peserta berdasarkan profil risikonya, apakah termasuk investor agresif, moderat atau konservatif. 74 Wawancara dengan Bapak Akhmad Zaeni, Ibid
6 56 2. Setelah diketahui profil risiko dari calon peserta, maka pihak Hijrah Agency Pekalongan (agen) akan mengarahkan calon peserta untuk mengambil jenis investasi yang ada pada produk Takafulink Salam sesuai dengan profil risikonya, yaitu: a. Jenis investasi Istiqomah sesuai untuk calon peserta yang mempunyai profil risiko konservatif. b. Jenis investasi Mizan sesuai untuk calon peserta yang mempunyai profil risiko balanced moderate. c. Jenis investasi Ahsan sesuai untuk calon peserta yang mempunyai profil risiko balanced aggresive. d. Jenis investasi Alia sesuai untuk calon peserta yang mempunyai profil risiko agresif. C. Pembahasan 1. Penentuan profil risiko calon peserta pada produk Takafulink Salam Dalam pengambilan keputusan yang dilakukan, maka ada faktor yang turut mempengaruhinya yaitu karakteristik sang pengambil keputusan. Latar belakang karakter ini menjadi faktor yang dominan untuk dikaji sebagai bahan analisis pendukung tentunya. Karakteristik adalah suatu yang tumbuh sejalan dengan waktu dan telah menempa serta membentuk sikap seseorang yang selanjutnya itu memberi pengaruh pada
7 57 setiap keputusan yang dibuat oleh orang tersebut. Karakteristik tersebut secara umum dapat dibagi menjadi tiga yaitu: 75 a. Takut pada risiko atau Risk Avoider. Karakter risk avoider dianggap menempati posisi yang aman dan jauh dari risiko. Sehingga mereka yang menempatkan diri dengan kepemilikan karakteristik ini cenderung memiliki aset yang terjaga, karena ia tidak pernah ingin memasuki wilayah spekulasi. Adapun ciri-ciri dari pemilik karakteristik risk avoider adalah: 1) Karakteristik seperti ini adalah dimana sang decision maker sangat hati-hati terhadap keputusan yang diambilnya bahkan ia cenderung begitu tinggi melakukan tindakan yang sifatnya menghindari risiko yang akan timbul jika keputusan diaplikasikan. 2) Secara umum pebisnis yang berkarakter seperti ini cenderung melakukan tindakan yang biasanya disebut dengan safety player. 3) Maka mereka menganut risk avoider cenderung sulit menjadi pemimpin dan lebih banyak menjadi follower bukan seorang innovator. 4) Namun yang harus kita pahami bahwa hampir semua investor adalah bertipe penghindar risiko, dalam artian mereka tidak ingin menanggung risiko yang akan timbul dalam bentuk kerugian dikemudian hari. 75 Irham Fahmi, Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal Jawab, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm
8 58 5) Bagaimanapun investasi selalu dilihat sebagai bentuk usaha mencari keuntungan dalam bentuk finansial dikemudian hari, terhadap sejumlah dana yang telah ditanamkan pada saat ini. b. Hati-hati pada risiko atau Risk Indifference. Karakter seperti ini adalah dimana sang dicision maker sangat berhati-hati atau begitu menghitung terhadap segala dampak yang akan terjadi jika keputusan tersebut dilakukan. Sikap netral terhadap risiko sebenarnya merupakan sikap antara dua sikap yang ekstrim yaitu sikap penghindar dan pencari risiko. Adapun ciri-ciri mereka yang memiliki karakteristik risk indifference (hati-hati pada risiko) adalah: 1) Bagi mereka yang menganut karakter seperti ini dengan kecenderungan kehati-hatian yang begitu tinggi maka biasanya setelah keputusan tersebut diambil ia tidak akan mengubahnya begitu saja. 2) Bagi kalangan bisnis, mereka menyebut orang dengan karakter seperti ini secara ekstrem sebagai tipe peragu. 3) Setiap tindakan yang mereka lakukan cenderung selalu berusaha menjaga image di mata publik. Kadangkala sikap ini telah menyebabkan public melihat yang bersangkutan berusaha menempatkan konsep pencitraan yang stabil. 4) Setiap keputusan yang dibuat dilakukan dengan analisa yang mendalam serta memikirkan dampaknya ke depan. Termasuk
9 59 dampak dari segi internal dan eksternal. Sehingga keputusan yang dibuat dianggap dan bisa dikatakan bijaksana namun lambat atau terlalu lama diputuskan. c. Suka pada risiko atau Risk seeker atau Risk Lover. Sikap seseorang dalam menghadapi risiko sangat tergantung pada beberapa hal, yaitu sifat dasar orang yang bersangkutan, jenis persoalan yang dihadapi, situasi yang ada dan faktor lainnya. Adapun ciri-ciri mereka yang memiliki karakteristik risk seeker atau risk lover adalah: 1) Karakteristik seperti ini adalah tipe yang begitu suka pada risiko. Karena bagi dia semakin tinggi risiko maka semakin tinggi pula keuntungan yang akan diperolehnya. 2) Prinsip seperti ini cenderung menonjol dan mempengaruhi besar terhadap keputusan yang ia ambil, penganut karakteristik ini selalu saja ingin menjadi pemimpin den cenderung tidak ingin menjadi pekerja dan kalaupun berada pada posisi sebagai pekerja maka itupun tidak akan berlangsung lama. 3) Mental risk seeker adalah mental yang dimiliki oleh pebisnis besar dan juga pemimpin besar. 4) Cenderung menyukai tantangan dan tidak suka berfikir statis. 5) Dalam melaksanakan pekerjaan sangat menghargai proses. Karena proses baginya adalah sebuah pengayaan dalam pembentukan keyakinan yang lebih baik.
10 60 Menurut Schweser yang dikutip oleh Indah Yuliana, tipe pelaku investor individu adalah: a. Subyektif dalam mendefinisikan risiko (diukur dengan losing money). b. Karakteristiknya dipengaruhi oleh faktor psikologi. c. Dipengaruhi oleh stage in life. d. Dapat menempatkan dananya di tempat yang mereka suka. e. Ketentuan perpajakan menjadi issue yang sangat penting. Tahap pertama dalam proses keputusan investasi adalah menentukan tujuan investasi yang akan dilakukan. Tujuan masing-masing investor bisa berbeda-beda tergantung pada investor yang membuat keputusan tersebut. 76 Investor harus menentukan tujuan investasi dan kemampuan/kekayaannya yang dapat diinvestasikan. Dikarenakan ada hubungan positif antara risiko dan return, maka hal yang tepat bagi investor untuk menyatakan tujuan investasinya tidak hanya untuk memperoleh banyak keuntungan saja, tetapi juga memahami bahwa ada kemungkinan risiko yang berpotensi menyebabkan kerugian. Jadi, tujuan investasi harus dinyatakan baik dalam keuntungan maupun risiko. 77 Menurut hasil analisis yang dilakukan oleh penulis, dalam praktiknya Hijrah Agency Pekalongan juga menggunakan karakteristik/sikap pemodal terhadap risiko seperti yang dijelaskan di atas dengan cara mengisi form mengukur risk profile sendiri dan dengan 76 Indah Yuliana, Investasi Produk Keuangan Syariah, (Malang: UIN-Maliki Press, 2010), hlm Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution, Investasi pada Pasar Modal Syariah, (Jakarata: Kencana, 2008)Cet. II, hlm. 9
11 61 bertanya kepada calon peserta untuk mengetahui tujuan dari investasi yang akan dilakukannya guna penentuan profil risiko calon pesertanya pada produk Takafulink Salam. 2. Metode penentuan jenis investasi berdasarkan profil risiko calon peserta pada produk Takafulink Salam Setiap keputusan investasi memiliki keterkaitan kuat dengan terjadinya risiko, karena perangkat keputusan investasi tidak selamanya lengkap dan bisa dianggap sempurna, namun disana terdapat berbagai kelemahan yang tidak teranalisis secara baik dan sempurna. Karena itu risiko selalu dijadikan barometer utama untuk dianalisis jika keputusan investor dilakukan. 78 Untuk mencapai tujuan investasi, membutuhkan suatu proses dalam pengambilan keputusan, sehingga keputusan tersebut sudah mempertimbangkan ekspektasi return yang didapatkan dan juga risiko yang dihadapi. 79 Para investor dalam dunia pasar modal memiliki preferensi (trend) serta karakter yang berbeda satu sama lain, dan karena perbedaan inilah seorang manajer investasi diharuskan memahami dan menganalisis tipikal serta prilaku para investor di dalam aktivitas investasi. Dengan pemahaman dasar tersebut seorang manajer investasi diharapkan dapat memilih dan menyeleksi jenis Efek atau portofolio mana yang paling tepat, sesuai, dan optimal bagi masing-masing investor secara 78 Ibid, hlm Indah Yuliana, Op,Cit., hlm. 6
12 62 keseluruhan. 80 Investor seharusnya memiliki pengetahuan dalam membedakan akan sarana-sarana/instrumen investasi yang hendak mereka pakai dan menyesuaikannya dengan profil risiko yang bisa mereka terima. 81 Menurut hasil analisis yang dilakukan oleh penulis di Hijrah Agency Pekalongan pada produknya Takafulink Salam, alokasi dari jenis investasinya disesuaikan dengan peruntukkannya, yaitu: a. Jenis investasi Istiqomah, alokasi investasi pada Efek Pendapatan Tetap Syariah minimal 80% dan Instrumen Pasar Uang Syariah maksimal 20%. b. Jenis investasi Mizan, alokasi investasi pada Efek Pendapatan Tetap Syariah 50% - 70%, Saham Syariah 20% - 40% dan Instrumen Pasar Uang Syariah maksimal 20%. c. Jenis investasi Ahsan, alokasi investasi pada Efek Pendapatan Tetap Syariah 20% - 40%, Saham Syariah 50% - 70% dan Instrumen Pasar Uang Syariah maksimal 20%. d. Jenis investasi Alia, alokasi investasi pada Saham Syariah minimal 80% dan Instrumen Pasar Uang Syaraih maksimal 20%. Hal ini dilakukan guna mendapatkan hasil yang optimal dari investasinya. Dengan diketahuinya profil risiko dari calon peserta maka calon peserta dapat diarahkan ke dalam jenis investasi yang akan 80 Nurul Huda, Op,Cit., hlm Ibid, hlm. 132
13 63 dilakukan sesuai dengan kebutuhan pengembangan dananya. Jenis investasi pada produk Takafulink Salam adalah sebagai berikut: a. Jenis investasi Istiqomah sesuai untuk calon peserta yang mempunyai profil risiko konservatif. b. Jenis investasi Mizan sesuai untuk calon peserta yang mempunyai profil risiko balanced moderate. c. Jenis investasi Ahsan sesuai untuk calon peserta yang mempunyai profil risiko balanced aggresive. d. Jenis investasi Alia sesuai untuk calon peserta yang mempunyai profil risiko agresif.
III KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Pada bagian ini akan dijelaskan teori-teori yang berhubungan dengan penelitian, antara lain mengenai konsep risiko dan teori lainnya. Teori-teori
Lebih terperinciririkyunita@yahoo.co.id Konsumsi Kebutuhan Inflasi Apa sih alasan berinvestasi Peningkatan Nilai Kekayaan Keinginan Ketidakpastian masa depan Penanaman uang dengan harapan : 1. Mendapat hasil, dan 2.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan skala usaha dan jumlah permodalannya, usaha di Indonesia dikategorikan ke dalam beberapa jenis, yaitu usaha mikro, kecil, menengah, dan besar (Wikipedia,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian dunia saat ini. Banyak industri dan perusahaan yang menggunakan institusi pasar modal sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber pembiayaan bagi perusahaan dan alternatif investasi bagi para. (Pratomo dan Ubaidillah Nugraha, 2009).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu pilar ekonomi di Indonesia yang dapat menjadi penggerak perekonomian nasional melalui peranannya sebagai sumber pembiayaan bagi
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM HIJRAH AGENCY PEKALONGAN. A. Gambaran Umum Hijrah Agency Pekalongan. 1. Sejarah Berdiriya Hijrah Agency Pekalongan
43 BAB III GAMBARAN UMUM HIJRAH AGENCY PEKALONGAN A. Gambaran Umum Hijrah Agency Pekalongan 1. Sejarah Berdiriya Hijrah Agency Pekalongan PT. Asuransi Takaful Keluarga yang bergerak di bidang Asuransi
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. membeli saham untuk diinvestasikan. potensial yang berharga murah.disaat itulah investor bisa membeli saham.
BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan penelitian dan analisis yang dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Dengan analisis portofolio dapat ditentukan pada saat kapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bank. Suatu perusahaan dapat menerbitkan saham dan menjualnya di pasar. beban bunga tetap seperti jika meminjam ke bank.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya masyarakat bisnis. Hal ini disebabkan oleh kegiatan pasar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public
BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan (atau sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu negara serta menunjang ekonomi suatu negara ( Parmono, 2001 ).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal atau bursa efek merupakan suatu obyek penelitian yang menarik untuk diteliti. Hal ini dikarenakan bahwa pasar modal memiliki daya tarik. Pertama,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keberadaan pasar modal sangat bermanfaat bagi para investor dan dunia usaha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat bermanfaat bagi para investor dan dunia usaha pada umumnya. Pasar modal merupakan suatu mediator antara pihak yang membutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah kesejahteraan secara finansial. Di dalam investasi terdapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Tujuan investasi adalah untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya pasar modal (capital market), pemodal sebagai pihak yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal di Indonesia memiliki peran besar bagi perekonomian negara. Dengan adanya pasar modal (capital market), pemodal sebagai pihak yang memiliki kelebihan
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Setelah melakukan pembahasan beserta analisisnya maka dapat diambil beberapa simpulan : 1. Dengan proporsi sama (50% : 50%) terdapat 4 portofolio saham yang efisien
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang memberi return maksimal dengan risiko tertentu atau return tertentu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam melaksanakan suatu investasi sering kali kita menghadapi masalah yaitu tentang penaksiran risiko yang dihadapi investor. Investor yang rasional akan menginvestasikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dana tersebut. Umumnya investasi dikategorikan dua jenis yaitu:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Investasi Menurut Kamaruddin (2004), investasi adalah menempatkan dana atau uang dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam berinvestasi dikenal hukum yang berbunyi, high risk high return,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam berinvestasi dikenal hukum yang berbunyi, high risk high return, yang artinya adalah jika investor menginginkan imbal hasil atau return yang tinggi, maka risiko
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satunya dengan melakukan pendanaan terhadap proyek investasi (capital
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan memiliki potensi untuk mengembangkan usahanya, salah satunya dengan melakukan pendanaan terhadap proyek investasi (capital budgeting) yang akan memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dana yaitu investor yang membeli efek di Pasar Modal dengan pihak yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar Modal memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara karena Pasar Modal berperan menjalankan dua fungsi yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentunya kondisi perekonomiannya. Dimana kondisi ekonomi negara tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu negara dapat dilihat dari kondisi penduduk, tingkat pengangguran, tingkat pendidikan, kemajuan teknologi, sosial budaya, dan tentunya kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. 1 Dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keadaan perekonomian Indonesia yang selama beberapa tahun terakhir
66 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keadaan perekonomian Indonesia yang selama beberapa tahun terakhir yang tidak stabil disebabkan oleh beberapa hal yaitu krisis ekonomi, naik turunnya harga
Lebih terperinciKonsep-konsep dasar dalam pembentukan portofolio optimal Perbedaan tentang aset berisiko dan aset bebas risiko. Perbedaan preferensi investor dalam
Konsep-konsep dasar dalam pembentukan portofolio optimal Perbedaan tentang aset berisiko dan aset bebas risiko. Perbedaan preferensi investor dalam memilih portofolio optimal. Ada tiga konsep dasar yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketidakpastian kondisi penghasilan dan kebutuhan akan konsumsi di masa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketidakpastian kondisi penghasilan dan kebutuhan akan konsumsi di masa datang merupakan salah satu masalah yang dihadapi oleh banyak orang. Salah satu cara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman serta meningkatnya perekonomian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman serta meningkatnya perekonomian diindonesia pada saat ini maka alternative investasi yang sangat dibutuhkan, dalam hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Salemba, 2012), h. 4.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal yaitu pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang biasa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang, ekuitas (saham), instrumen derivatif,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Meckling (1976) menjelaskan hubungan keagenan didalam teori agensi bahwa
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 1.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Keagenan Teori agensi adalah teori yang menyatakan hubungan keagenan dengan prinsipal yang di dalamnya agen bertindak untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu investasi (investment), sering juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian keuangan dan juga teori keuangan biasanya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu investasi (investment), sering juga disebut teori pasar modal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diberikan-nya kepada manusia. Kemungkinan manusia menghadapi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Segala bentuk musibah dan bencana adalah ketetapan Allah yang diberikan-nya kepada manusia. Kemungkinan manusia menghadapi kehilangan itu merupakan suatu risiko. Risiko
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sektor riil seperti rumah, tanah dan lainnya. Perkembangan perekonomian yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi menurut Jogiyanto (2009:5) adalah penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu. Dahulu kita mengenal jenis
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. atau keuntungan atas uang tersebut (Ahmad, 1996:3). Investasi pada hakikatnya
II. LANDASAN TEORI 2.1. Investasi Investasi adalah menempatkan dana dengan harapan memperoleh tambahan uang atau keuntungan atas uang tersebut (Ahmad, 1996:3). Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Tujuan Investasi
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Investasi Investasi adalah menempatkan uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut (Kamaruddin, 2004). Menurut
Lebih terperinciMateri 4 Pemilihan Portfolio. Prof. Dr. DEDEN MULYANA, SE.,M.Si.
Materi 4 Pemilihan Portfolio Prof. Dr. DEDEN MULYANA, SE.,M.Si. PEMILIHAN PORTOFOLIO BEBERAPA KONSEP DASAR - Portofolio Efisien dan Portofolio Optimal - Fungsi utilitas dan kurva indiferens - Aset berisiko
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pemberi dana (lender) yang
18 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada kondisi meningkatnya perkembangan perekonomian Indonesia saat ini membuat investasi sangat dibutuhkan, dalam hal ini pasar modal merupakan salah satu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar modal yaitu Bursa Efek Jakarta ( Jakarta Stock Exchange ) dan Bursa Efek Surabaya (Surabaya
Lebih terperinciIV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1.1 Analisis Portofolio Pada Aktiva Berisiko (Saham dan Emas)
IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 1.1 Analisis Portofolio Pada Aktiva Berisiko (Saham dan Emas) Investor dalam membentuk portofolio diperlukan perhitungan return ekspektasi dari masing-masing aktiva untuk dimasukkan
Lebih terperinciRISK AND RETURN. DISUSUN OLEH : 1.) Dewi Indah 2.) Dyah Wahyuni 3.) Priska Audiya 4.) Lilis 5.) Widi 6.) Reza Maulana 7.) Ratih Ayu Ratnasari
RISK AND RETURN DISUSUN OLEH : 1.) Dewi Indah 2.) Dyah Wahyuni 3.) Priska Audiya 4.) Lilis 5.) Widi 6.) Reza Maulana 7.) Ratih Ayu Ratnasari JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCUBUNA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian Dewi Ayu Wulandari dan Rr. Iramani (2014)
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti lain, yaitu : 1. Penelitian Dewi Ayu Wulandari dan Rr. Iramani (2014)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Suad Husnan (1998;17)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin berkembanganya dunia bisnis di Indonesia akan berdampak semakin meningkatnya perkembangan dunia usaha di Indonesia yang ditandai dengan banyaknya
Lebih terperinciMATERI 5 PEMILIHAN PORTOFOLIO
MATERI 5 PEMILIHAN PORTOFOLIO BEBERAPA KONSEP DASAR - Portofolio Efisien dan Portofolio Optimal - Fungsi utilitas dan kurva indiferens - Aset berisiko dan aset bebas risiko MODEL PORTOFOLIO MARKOWITZ -
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dalam pasar modal saat ini kian menarik banyak investor untuk melakukan investasi. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring meningkatnya kebutuhan manusia, membuat setiap orang harus
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring meningkatnya kebutuhan manusia, membuat setiap orang harus memikirkan masa depan. Peningkatan kebutuhan tersebut tentunya harus diimbangi dengan peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik masyarakat dalam negeri maupun luar negeri. Para investor dapat melakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan wahana alternatif yang dimanfaatkan untuk mengalokasikan dana. Keberadaannya bukan hanya sebagai sumber pembiayaan saja tetapi juga sebagai sarana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pasar Modal sama hal nya seperti pasar pada umumnya, yaitu merupakan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Pasar Modal sama hal nya seperti pasar pada umumnya, yaitu merupakan tempat bertemu antara pembeli dan penjual dengan risiko untung dan rugi. Pasar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. investasi tersebut ada suatu keuntungan (return) yang diinginkan oleh investor.
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Investasi merupakan suatu penanaman modal secara langsung ataupun tidak langsung, jangka pendek maupun jangka panjang, dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teratur (Koetin, 2002). Investasi dapat dilakukan pada berbagai instrumen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan suatu penggunaan uang yang ditujukan untuk obyek-obyek tertentu dengan tujuan bahwa nilai obyek tersebut selama jangka waktu investasi akan meningkat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesadaran investasi masyarakat Indonesia semakin meningkat dari tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesadaran investasi masyarakat Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pertumbuhan kesadaran tersebut dapat dilihat pada beberapa indikator, antara lain:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keputusan (decision maker). Dalam pengambilan keputusan, manajer harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seorang manajer memegang fungsi dan peran sebagai pengambil keputusan (decision maker). Dalam pengambilan keputusan, manajer harus mempertimbangkan berbagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan industri-industri manufaktur harus mencari sumber dana guna
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri manufaktur merupakan industri yang mendominasi perusahaanperusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan dalam industri manufaktur tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan dengan ditandai semakin maraknya kegiatan investasi di Pasar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan keberadaan isu globalisasi tidak dapat di elakkan lagi. Hal itu dapat kita lihat dampaknya pada perkembangan perekonomian dunia yang semakin
Lebih terperinciSESUDAH PENGUMUMAN DIVIDEN
ANALISIS PERBANDINGAN RETURN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN DIVIDEN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal menjadi alternatif tempat para investor menanamkan modalnya pada suatu perusahaan atau yang dikenal dengan istilah investasi. Menurut (Halim, 2005:4)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional negara tersebut, Sehingga banyak negara yang melakukan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Stabilitas dan kemajuan ekonomi merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh negara karena perkembangan ekonomi merupakan tonggak berhasil tidaknya pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang dapat diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang (obligasi atau bond)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan.
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan. 1.1 Latar Belakang Pasar Modal merupakan sebuah organisasi
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. 5.1 Simpulan. pembahasan pada bagian sebelumnya. Berdasarkan hasil penelitian, hasil analisis dan
138 BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Simpulan yang dibuat adalah pendapat singkat peneliti berdasarkan hasil dan pembahasan pada bagian sebelumnya. Berdasarkan hasil penelitian, hasil analisis dan pembahasan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Investasi
Lebih terperinciBAB II TEORI PORTOFOLIO DAN PENILAIAN KINERJA PORTOFOLIO
23 BAB II TEORI PORTOFOLIO DAN PENILAIAN KINERJA PORTOFOLIO A. Investasi 1. Pengertian Investasi Dalam kamus Ekonomi, investasi diartikan sebagai pengorbanan nilai masa sekarang untuk nilai masa mendatang
Lebih terperinciDEWI WULAN HANDAYANTI B
ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DI BURSA EFEK JAKARTA (TAHUN 2006-2007) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan perekonomian di Indonesia, perusahaanperusahaan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan perekonomian di Indonesia, perusahaanperusahaan sudah mulai mengadakan peningkatan kualitas dan kuantitas untuk membuat perekonomian
Lebih terperinciSAHAM SKRIPSII. Gelar. Disusun Oleh NIM
ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKANN MODEL INDEKS TUNGGAL (Studi Pada Perusahaan Go Publik yang termasuk dalam Indeks LQ-45 di Bursa Efek Indonesia) SKRIPSII Disusun
Lebih terperinciPenerapan Model Indeks Tunggal dalam Menghitung Beta Saham Jakarta Islamic Index untuk Mengukur Risiko Sistematis
Jurnal Penelitian Sains Volume 13 Nomer 2(A) 13203 Penerapan Model Indeks Tunggal dalam Menghitung Beta Saham Jakarta Islamic Index untuk Mengukur Risiko Sistematis Yuli Andriani Jurusan Matematika FMIPA,
Lebih terperinciPortofolio yang Efisien dan Optimal
Teori Portofolio 1 Portofolio yang Efisien dan Optimal Portofolio efisien ialah portofolio yang memaksimalkan return yang diharapkan dengan tingkat risiko tertentu yang bersedia ditanggungnya, atau portofolio
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya orang melakukan investasi adalah untuk menghasilkan sejumlah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya orang melakukan investasi adalah untuk menghasilkan sejumlah uang, dan tujuan yang lebih luas adalah untuk meningkatkan kesejahteraan investor. Setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pilihan instrumen investasi. Menurut Tandelilin (2010, h.1), investasi merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investor dihadapkan pada berbagai pilihan dalam menentukan sumber daya yang dimiliki untuk konsumsi saat ini atau di investasikan pada berbagai jenis pilihan instrumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pihak yang akan menginvestasikan dananya (investor). Prinsip-prinsip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal Indonesia sebagai lembaga keuangan selain perbankan keberadaannya dapat dijadikan tempat untuk mencari sumber dana baru dengan tugasnya sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap orang berusaha mendapatkan penghasilan yang lebih saat ini dan di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang berusaha mendapatkan penghasilan yang lebih saat ini dan di masa datang, dengan cara menyisihkan dananya yang digunakan untuk berinvestasi. Investasi dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian dunia saat ini. Banyak industri dan perusahaan yang menggunakan institusi pasar modal sebagai media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. modal semakin banyak perusahaan yang melakukan go-publik. Semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan informasi yang pesat, membuat perkembangan pasar modal semakin banyak perusahaan yang melakukan go-publik. Semakin banyaknya perusahaan yang melakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Sejak dahulu, manusia selalu mencari cara untuk dapat meningkatkan taraf hidupnya. Salah satu cara sederhana yang biasanya dilakukan manusia adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan pasar untuk bermacam instrumen keuangan jangka panjang. Peran pasar modal sangat besar dalam perekonomian karena pasar ini menjalankan dua fungsi,
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Jumlah Partisipan Eksperimen
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Partisipan Tabel di bawah ini merupakan gambaran umum dari partisipan dalam eksperimen ini : Tabel 4.1 Jumlah Partisipan Eksperimen Keterangan Jumlah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Yohnson (2008) : Regret Aversion Bias dan Risk Tolerance Investor
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian-penelitian terdahulu yang telah dilakukan, antara lain sebagai berikut : 1. Yohnson (2008) : Regret Aversion Bias dan Risk Tolerance Investor
Lebih terperinciPENDAHULUAN. penempatan dana pada aset produktif dengan harapan akan mendapatkan
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi merupakan bentuk penanaman modal atau suatu kegiatan penempatan dana pada aset produktif dengan harapan akan mendapatkan keuntungan kelak. Investasi pada saham
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional suatu negara. Ada beberapa alternatif yang dapat
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian Indonesia banyak menjadi sorotan dikarenakan situasi dan kondisi perekonomian yang tidak stabil.padahal perkembangan ekonomi itu
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Reksa Dana 2.1.1 Pengertian Reksa Dana Berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal, reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam berinvestasi banyak cara yang dipilih oleh para investor, pasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam berinvestasi banyak cara yang dipilih oleh para investor, pasar modal merupakan salah satu pilihan alternatif. Menurut UU No.8 Th 1995 Pasar Modal adalah
Lebih terperinciBab I. Seseorang yang memiliki uang akan selalu berusaha mengoptimalkan. jumlahnya. Dengan kata lain setiap orang memerlukan investasi.
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian Seseorang yang memiliki uang akan selalu berusaha mengoptimalkan jumlahnya. Dengan kata lain setiap orang memerlukan investasi. Halim (2003:1) menyatakan
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI INDUSTRI REKSADANA
BAB II DESKRIPSI INDUSTRI REKSADANA 2.1. Sejarah Reksadana Reksadana mulai diperkenalkan di Indonesia ketika PT. Danareksa didirikan oleh pemerintah untuk pertama kalinya tahun 1976 dimana perusahaan ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memungkinkan para pemodal (investor) untuk melakukan diversifikasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan sarana untuk melaksanakan investasi yang memungkinkan para pemodal (investor) untuk melakukan diversifikasi investasi, membentuk portofolio
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasar modal adalah tempat bertemunya penawaran dan permintaan dana
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal adalah tempat bertemunya penawaran dan permintaan dana jangka menengah atau jangka panjang, atau dengan kata lain tempat bertemunya calon pemodal (investor)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usia yang semakin lanjut. Hal ini juga dapat dikarenakan kesehatan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan berjalannya waktu kemampuan seseorang yang saat ini masih berusia produktif dalam bekerja dapat menurun kinerjanya dikarenakan usia yang semakin lanjut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin bervariasi akan semakin meningkat. Para pemilik atau investor dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal memainkan peran yang strategis dan sangat penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi domestik, pasar modal yang berkembang sangat baik akan memberikan
Lebih terperinciANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN KANDIDAT PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL DEBGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEK TUNGGAL DI BEI PERIODE
ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN KANDIDAT PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL DEBGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEK TUNGGAL DI BEI PERIODE 2002-2006 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin membaiknya perekonomian dunia, khususnya perekonomian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin membaiknya perekonomian dunia, khususnya perekonomian Indonesia, masyarakat dunia semakin menyadari kebutuhannya untuk berinvestasi. Hal ini
Lebih terperinciANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA TIGA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN TEORI PORTOFOLIO. (STUDI KASUS PADA SAHAM PT GUDANG GARAM Tbk,
ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA TIGA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN TEORI PORTOFOLIO (STUDI KASUS PADA SAHAM PT GUDANG GARAM Tbk, SAHAM PT HM SAMPOERNA Tbk DAN SAHAM PT TIMAH Tbk) Elvida Julianti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau lebih dari satu aset (asset) selama periode tertentu dengan harapan dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Investasi dapat diartikan sebagai suatu kegitan menempatkan dana pada satu atau lebih dari satu aset (asset) selama periode tertentu dengan harapan dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan sebutan investor ini tinggal memilih perusahaan go-public yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berinvestasi saham di pasar modal merupakan sebuah alternatif yang baik terutama bagi seseorang yang telah memiliki modal tetapi kebingungan mengelola dana tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. return, tanpa melupakan faktor risiko investasi yang harus dihadapinya. Return
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Investasi dapat diartikan sebagai komitmen untuk menanamkan sejumlah dana pada saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang. (Tandelilin,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keadaan perekonomian Indonesia yang saat ini menurun akibat melemahnya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keadaan perekonomian Indonesia yang saat ini menurun akibat melemahnya nilai rupiah terhadap dollar yang disebabkan oleh faktor eksternal yaitu kebijakan baru
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu lembaga yang berpengaruh besar terhadap
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu lembaga yang berpengaruh besar terhadap kondisi keuangan dan perekonomian suatu negara. Di dalam pasar modal, kita dapat melakukan berbagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
6 BAB II TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal 1. Pengertian Pasar Modal Pengertian pasar modal menurut Husnan (2009:3) didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai
Lebih terperinciANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN ASURANSI DI INDONESIA
ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN ASURANSI DI INDONESIA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Andika Setiawan B100120254 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memberikan fasilitas untuk memindahkan dana dari lenders (pihak-pihak yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya keberadaan pasar modal sangatlah bermanfaat bagi investor dan dunia usaha. Pasar modal yaitu tempat bertemunya antara pembeli dan penjual dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Mustain (2007) dengan judul analisis pembentukan portofolio saham optimal penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui saham apa saja yang dapat
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Tinjauan teori berisi tentang kajian atau konsep teori yang relevan dalam
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis Tinjauan teori berisi tentang kajian atau konsep teori yang relevan dalam penelitian ini. Tinjauan teori harus mendukung identifikasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan secara signifikan yang ditandai oleh meningkatnya
I. PENDAHULUAN I.1 latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2005 hingga 2007 mengalami pertumbuhan secara signifikan yang ditandai oleh meningkatnya surplus neraca pembayaran serta membaiknya
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada. saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Namun dalam dunia yang sebenarnya
Lebih terperinci