Panduan Berinvestasi Melalui Reksadana

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Panduan Berinvestasi Melalui Reksadana"

Transkripsi

1 Panduan Berinvestasi Melalui Reksadana Sebelum membahas lebih jauh pada topik Reksadana, ada baiknya kita ketahui terlebih dulu hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam melakukan suatu investasi. Di tengah krisis ekonomi dan finansial dunia saat ini, dimana sebaiknya kita menempatkan dana kita? Pertanyaan ini tentunya banyak dikemukakan oleh para pemilik modal. Untuk menjawab pertanyaan tersebut dan agar investasi kita memberi nilai tambah yang terbaik, maka ada 5 hal yang harus diperhatikan dalam berinvestasi : 1. Tujuan Investasi Sebelum kita berinvestasi sangat penting diperhatikan apakah tujuan kita dalam berinvestasi, tujuan tersebut dapat dikelompokkan menjadi tujuan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Untuk kondisi saat ini, dana tunai atau yang cepat bisa diuangkan untuk dana yang diperlukan saat menghadapi situasi emergency sangat dibutuhkan. Dana darurat dapat ditempatkan pada deposito bulanan ataupun reksa dana pasar uang yang bisa memberikan likuiditas tinggi (mudah dicairkan). Umumnya, besarnya dana darurat yang perlu disisihkan dapat mencapai 3 sampai 6 kali pengeluaran bulanan. Setelah dana darurat terpenuhi, pertimbangkan investasi jangka menengahpanjang di instrumen obligasi atau reksa dana pendapatan tetap. Disini, pertimbangan faktor keamanan memegang peranan penting, dimana obligasi pemerintah (ORI) atau sukuk dapat dijadikan sebagai pilihan kita. Setelah semua tujuan tersebut terpenuhi, barulah kita berinvestasi untuk tujuan jangka panjang. Investasi langsung di saham atau reksa dana saham, maupun investasi di properti dapat kita pertimbangkan. 2. Jangka Waktu Investasi Investasi yang kita lakukan perlu disesuaikan dengan kebutuhan yang kita inginkan, biasanya untuk investasi jangka pendek waktu yang dibutuhkan kurang dari 1 tahun, jangka menengah 1-3 tahun dan jangka panjang lebih dari 3 tahun. Dilihat dari kebutuhannya, investasi jangka pendek dibutuhkan untuk pemenuhan kebutuhan yang sifatnya konsumtif seperti : beli mobil, membayar hutang atau liburan keluarga.

2 Investasi jangka menengah untuk tujuan yang sifatnya jangka menengah, seperti keperluan untuk beli rumah dsb. investasi jangka panjang tujuannya lebih untuk keperluan pengeluaran yang lebih besar dimasa depan seperti : Dana pensiun dan pendidikan anak. 3. Imbal Hasil yang Diharapkan Dalam investasi seorang investor perlu memahami terlebih dahulu karakteristik investasi, dalam hal ini ada hukum yang bersifat absolut bahwa semakin tinggi hasil investasi maka semakin tinggi resiko yang diterima (high risk-high return ; low risk-low return). Tujuannya agar investor bijaksana dalam menyikapi risk & Return dari pilihan investasinya, Resiko melekat pada instrumen investasi yang kita pilih dan paralel dengan imbal hasil yang diterima. Tabungan/deposito lebih rendah resikonya karena dijamin oleh pemerintah (LPS), tetapi resikonya instrumen ini sangat peka terhadap inflasi dan hasilnyapun rendah. Lebih jauh Jika kita investasi di reksa dana atau bahkan berinvestasi langsung di bursa saham atau valuta asing, maka kita akan memiliki eksposur terhadap risiko fluktuasi pasar yang rentan terhadap kebijakan pemerintah, perkembangan ekonomi dunia, walaupun kita memiliki potensi keuntungan yang besar jika perekonomian mulai membaik. Properti juga tidak selamanya aman; lihat saja krisis di AS saat ini, dan beberapa kejadian tertentu (atau bencana alam) yang dapat menghilangkan nilai aset tersebut. 4. Alokasi aset = Diversifikasi Ada pameo dalam berinvestasi : jangan simpan semua telur Anda dalam satu keranjang dengan kata lain jangan investasikan 100% dana Anda pada satu jenis instrumen lebih banyak instrumen investasi akan memperkecil resiko. 5. Monitoring secara berkala Re-balancing portofolio investasi anda disesuaikan dengan aset alokasi dan profil risiko masing-masing. sebaiknya dilakukan rutin setiap 6 bulan atau 1 tahun sekali. Dalam berinvestasi, yang susah adalah menjaga komitmen dan konsistensi. Komitmen untuk tetap berinvestasi (alias tidak cut-loss di masa krisis seperti ini), dan tetap konsisten untuk terus berinvestasi. Saat kondisi pasar sedang bullish, mudah sekali rasanya untuk menyisihkan sebagian dana untuk menambah investasi. Tapi saat kondisi pasar sedang bearish seperti sekarang, rasanya pasti enggan untuk melakukan Top Up. Tapi itulah investasi, jika time horizon yang direncanakan adalah 5 10 tahun, maka seharusnya tidak perlu khawatir dengan fluktuasi pasar saat ini. Tidak ada kondisi yang buruk terus menerus, dan tidak mungkin juga iklim investasi yang

3 selamanya baik. Dalam hal ini Menabung untuk jangka panjang menjadi tidak make sense, karena nilai inflasi yang begitu tinggi. Belum lagi kebutuhan dana di masa datang yang cukup besar untuk pendidikan anak, pensiun, dll. Salah satu instrumen investasi yang akan dibahas kali ini adalah berinvestasi melalui Reksa Dana, pada dasarnya tidak sulit melakukannya Justru akan memberi kemudahan pengelolaan investasi terutama bagi investor individu. Proses pemilihan reksa dana merupakan suatu proses yang pararel dengan memilih Manajer Investasi. Akan tetapi sebelum masuk ke dalam proses pemilihan tersebut kita harus terlebih dahulu memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut : 1. Menentukan tujuan dan batasan investasi Hal ini berhubungan dengan jangka waktu berinvestasi, jumlah dana yang akan diinvestasikan, profil risiko serta tingkat pengembalian yang diharapkan. Tentukan tujuan dana yang nantinya dihasilkan dari investasi ini. Apakah anda berinvestasi untuk dana pensiun ataukah untuk biaya kuliah anak anda? Tentukan tujuan secara spesifik baik dari segi alokasi maupu dari jumlah uang yang dibutuhkan. Tentukan batasan waktu yang diperlukan. Anda harus menentukan apakah investasi nanti untuk tujuan jangka pendek atau jangka panjang. Untuk jangka pendek (kurang dari 1 tahun), sebaiknya anda memilih reksadana pasar uang atau obligasi. Sedangkan untuk jangka panjang, anda bisa memilih reksadana dengan potensi pertumbuhan panjang seperti reksadana saham. Secara umum ada empat jenis reksadana yang bisa dipilih : reksa dana Pasar Uang, reksa dana Pendapatan Tetap, reksa dana Campuran dan reksa dana Saham. Masing-masing mempunyai karakter tersendiri baik dari segi alokasi investasi, potensi hasil dan risiko investasi serta jangka waktu investasi yang disarankan. Untuk menentukan reksa dana yang paling tepat untuk Anda, tentukan tujuan investasi Anda, artinya kapan dan seberapa besar hasil yang diinginkan dari investasi ini. Lalu, yang tidak kalah penting adalah, ketahui seberapa besar toleransi Anda terhadap risiko investasi. Seperti Anda ketahui, semakin tinggi hasil investasi yang diharapkan, semakin besar pula risikonya.

4 Toleransi terhadap risiko ini ditentukan oleh faktor-faktor : Usia Anda. Seberapa besar ketergantungan Anda pada uang yang diinvestasikan. Seberapa banyak pengalaman investasi Anda. Tujuan Investasi. Nilai investasi dibandingkan dengan nilai total aset bersih Anda. Dalam memilih Reksadana sebagai investor perlu juga mengetahui dialokasikan kemana saja dana kelolaan tersebut. misalkan Reksadana saham, manajer investasi menempatkan saham-saham apa saja? Hal ini tidak ada dalam prospektus. Hal ini dapat Anda temukan dalam laporan keuangan perusahaan investasi. Sehingga dengan begitu Anda dapat melihat saham-saham yang menurut Anda cukup cocok dengan keinginan Anda. Namun, ingat melakukan investasi pada Reksa Dana juga mengandung risiko. Risiko yang dihadapi investor berbagai macam dimana risiko tersebut dapat dibaca oleh investor pada masing-masing prospektus Reksa Dana yang bersangkutan. Oleh karenanya, investor yang melakukan investasi pada Reksa Dana akan menghadapi risiko seperti penurunan nilai investasi dimana hal ini tidak pernah terjadi pada deposito bila tidak dicairkan sebelum jatuh tempo. Di samping itu, investor juga akan menghadapi risiko penyelesaian Atas investasinya. Uang investasi tidak dapat langsung diterima pada saat Reksa Dana dicairkan (Redeem) seperti pada Deposito. Reksa Dana bukanlah kompetitor dari deposito, tetapi merupakan pelengkap dari instrumen investasi yang berjangka panjang, terkecuali untuk Reksa Dana pasar uang. Pada umumnya, investor Reksa Dana akan menerima dananya dalam tenggang waktu maksimum 7 hari pada saat investor menyatakan redeem. Di sisi lain, investor tidak mengetahui nilai (value) yang akan dicairkan karena nilainya dihitung setiap hari pada pukul 6 sore dan investor harus memasukkan sertifikat redeemnya sebelum jam siang. Seorang investor Reksa Dana hanya mengetahui jumlah unit yang akan diredeem atau yang dimilikinya. Nilai satu unit penyertaan dapat diperhatikan di media massa setiap harinya yang diukur dengan istilah Nilai Aktiva Bersih. Hal yang harus diingat investor ialah karakteristik investasi pada Reksa Dana, berjangka waktu menengah (sering disebut lebih dari 1 tahun sampai dengan dibawah 3 tahun) dan jangka panjang (lebih dari 3 tahun).

5 2. Membandingkan Reksa Dana yang sejenis Hal ini berguna untuk melihat Reksa Dana mana yang memberikan imbal hasil yang tertinggi di jenisnya/hasil investasi riil. Mengetahui biaya pengelolaan yaitu selling fee & redemption fee. Untuk lebih aman dan optimal dana yang kita investasikan pada Reksadana ada beberapa kriteria yang bisa menjadi acuan diantaranya : Reksadana tersebut dikeluarkan oleh Manager Investasi yang punya Asset Under Management (AUM) 10 terbesar dalam kurun waktu 3 tahun terakhir (untuk memastikan bahwa MI cukup bonafid & dapat dipercaya) Kinerja reksadana harus termasuk dalam 10 terbaik di sisi return dalam kurun waktu 3 tahun terakhir dan harus secara konsisten mengalahkan performance indeks pembandingnya (untuk memastikan kinerja Manager Investasi tetap superior di berbagai siklus market sideways, bullish dan bearish) Khusus apabila anda ingin berinvestasi di reksadana saham pilih reksadana yang NABnya paralel dengan IHSG (saat IHSG naik reksadana naik tapi % naiknya lebih tinggi dari IHSG dan saat IHSG turun reksadana juga ikut turun tapi % turunnya tidak lebih rendah dari IHSG). Ini agar kita mudah untuk menentukan potensi return dan entry-exit timing yang tepat. Feenya competitive (entry, switch & redeem). Ada juga yang saat ini membebaskan semua fee Setelah Anda memilih jenis reksa dana yang sesuai dengan tujuan investasi dan profil risiko Anda, misalnya dengan memilih produk yang mana dalam kategori tersebut yang akan Anda pilih dengan cara mempersempit perbandingan : 5 besar Manager Investasi dari 10 terbaik Jenis reksadana yang dipilih (Reksadana Pasar Uang, Pendapatan tetap, Campuran atau Saham) Analisa track record hasil investasi reksadana tersebut selama kurun waktu 3 tahun terakhir Dari sana kita bisa menarik kesimpulan reksadana mana yang memberikan hasil investasi terbaik, kemudian barulah membaca dengan cermat isi prospektus Reksadana dimaksud. Meskipun Dalam hal investasi, performa masa lalu tidak menjamin apa yang akan Anda dapatkan di masa depan.

6 Pemilihan produk yang tepat ini sangat penting. Kebanyakan reksa dana mengenakan subscription fee sebesar 0-3 % dan redemption fee sebesar 0.5-2% (redemption fee ini menjadi 0 % bila dana Anda di investasikan cukup lama). Dengan demikian, bila Anda melakukan pilihan yang salah dan memindahkannya ke produk yang lain, Anda akan dirugikan oleh kedua fee ini. 3. Memilih Manajer Investasi Manajer Investasi dengan reputasi baik dapat dilihat dari pengalaman (track record), kinerja historis (profil risk & return), gaya investasi, besarnya asset yang dikelola, jumlah nasabah, kualitas sumber daya dan pelayanan. Performa dari sebuah Reksadana sangat bergantung dengan pengelola dana atau manajer investasinya. Karena dalam Reksadana Anda menyerahkan semua wewenang kepada manejer investasi untuk melakukan keputusan investasi. Yang harus diingat bahwa manejer investasi harus mengikuti batasan yang telah mereka tetapkan dalam prospektus. Jadi Anda juga bisa melihat bagaimana manajer investasi mengelola dana Anda berdasarkan prospektus yang dikeluarkan. Situasi yang ideal adalah dimana analyst portfolio merupakan tim yang penuh keahlian dan disiplin terhadap tanggung jawab. Pengalaman juga sangat diperlukan karena menyangkut pengelolaan asset akan lebih baik lagi jika pengambil keputusan lebih dari satu orang. 4. Kemudahan Melakukan Transaksi (Pembelian & Penjualan Kembali) Transaksi yang dapat dilakukan dengan ATM, Phone Banking dan Internet Banking akan menjadi pilihan karena waktu yang dibutuhkan lebih singkat. Semakin competitive MI memanfatkan kemajuan teknologi dan memberikan banyak kemudahan bagi investor yang mempunyai sedikit waktu untuk melakukan transaksi pembayaran, layak untuk dipertimbangkan untuk dipilih. 5. Jumlah Investor Perorangan Investor reksa dana terdiri dari korporasi/institusi dan perorangan. Jumlah dana dari investor korporasi biasanya cukup besar sedangkan investor perorangan biasanya kecil. Apabila kepemilikannya dana lebih banyak oleh investor perorangan jika terjadi penjualan kembali (redeem) maka tidak akan mempengaruhi penurunan nilai aktiva secara significant. Sedangkan apabila yang melakukan penjualan kembali (redeem) adalah investor korporasi maka dana yang keluar akan cukup besar sehingga nilai aktiva akan turun drastis. Hal ini disebabkan manajer investasi harus menjual asset dalam portofolionya (biasanya dengan harga lebih murah) untuk memenuhi permintaan investor korporasi tersebut.

7

BAB I PENDAHULUAN. Seorang investor individual ataupun investor institusi, manajer investasi (fund

BAB I PENDAHULUAN. Seorang investor individual ataupun investor institusi, manajer investasi (fund BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seorang investor individual ataupun investor institusi, manajer investasi (fund manager), memilih berbagai jenis investasi yang ada ke dalam portfolionya dengan

Lebih terperinci

Oleh : Lisa Soemarto, MA, RIFA, RFC. Editor : Yosephine P. Tyas, S.Kom, MM, RFA

Oleh : Lisa Soemarto, MA, RIFA, RFC. Editor : Yosephine P. Tyas, S.Kom, MM, RFA Oleh : Lisa Soemarto, MA, RIFA, RFC Editor : Yosephine P. Tyas, S.Kom, MM, RFA Daftar Isi Pengantar 3-4 Produk Bank 5 Mengapa kita perlu Berinvestasi? 6 Produk Investasi Pasar Modal - Saham 7 Produk Investasi

Lebih terperinci

Ingin Hidup Nyaman dan Bahagia?

Ingin Hidup Nyaman dan Bahagia? Ingin Hidup Nyaman dan Bahagia? Simak sebentar lagi. copyright www.duwitmu.com 1 Cara Investasi REKSADANA www.duwitmu.com situs Mengelola Keuangan Keluarga copyright www.duwitmu.com 2 Mengapa Reksadana

Lebih terperinci

INSTRUMEN INVESTASI BAGI PEMODAL YANG MEMILIKI DANA TERBATAS (INVESTOR INDIVIDUAL)

INSTRUMEN INVESTASI BAGI PEMODAL YANG MEMILIKI DANA TERBATAS (INVESTOR INDIVIDUAL) INSTRUMEN INVESTASI BAGI PEMODAL YANG MEMILIKI DANA TERBATAS (INVESTOR INDIVIDUAL) Oleh: DEDEN MULYANA Disampaikan pada Seminar Bulanan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi 15 Mei 2013 Pendahuluan Investasi

Lebih terperinci

Ingin Hidup Nyaman dan Bahagia?

Ingin Hidup Nyaman dan Bahagia? Ingin Hidup Nyaman dan Bahagia? Simak sebentar lagi. copyright www.duwitmu.com 1 Cara Investasi REKSADANA www.duwitmu.com situs Mengelola Keuangan Keluarga copyright www.duwitmu.com 2 Mengapa Reksadana

Lebih terperinci

REKSA DANA. PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT, August 2007

REKSA DANA. PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT, August 2007 REKSA DANA PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT, August 2007 Reksa Dana UNDANG-UNDANG PASAR MODAL No. 8 tahun1995, BAB I, Pasal 1 Ayat 27 : Reksa Dana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari kegiatan tersebut dan juga mengharapkan dana yang diinvestasikan akan

BAB I PENDAHULUAN. dari kegiatan tersebut dan juga mengharapkan dana yang diinvestasikan akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Investasi merupakan hal yang sangat menarik untuk dilakukan. Tujuan investor dalam melakukan investasi adalah memperoleh keuntungan dari kegiatan tersebut dan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Investasi merupakan suatu pengalokasian dana untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Investasi telah menjadi topik yang marak diperbincangkan karena kesadaran untuk berinvestasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi investor untuk menanamkan dananya untuk memperoleh return berupa

BAB I PENDAHULUAN. bagi investor untuk menanamkan dananya untuk memperoleh return berupa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi mempunyai peranan yang penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi suatu negara. Tanpa adanya investasi maka pertumbuhan perekonomian suatu negara akan berhenti.

Lebih terperinci

PT Phillip Sekuritas Indonesia

PT Phillip Sekuritas Indonesia PT Phillip Sekuritas Indonesia PT Phillip Sekuritas Indonesia berdiri pada tahun 1989 dan merupakan sekuritas ritel asing tepercaya di Bursa Efek Indonesia (BEI). PT Phillip Sekuritas Indonesia merupakan

Lebih terperinci

EDUKASI & LITERASI KEUANGAN PENGETAHUAN UMUM TENTANG INVESTASI DAN REKSA DANA

EDUKASI & LITERASI KEUANGAN PENGETAHUAN UMUM TENTANG INVESTASI DAN REKSA DANA EDUKASI & LITERASI KEUANGAN PENGETAHUAN UMUM TENTANG INVESTASI DAN REKSA DANA Inflasi Memproteksi nilai asset Meningkatkan nilai asset Mencapai impian 1996 2013 Hero granulated sugar 4 kg 1,700 6,800 Rinso

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persen ke depan, dibutuhkan investasi sekitar Rp Trilyun per tahun. Investasi

BAB I PENDAHULUAN. persen ke depan, dibutuhkan investasi sekitar Rp Trilyun per tahun. Investasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai Negara yang sedang berkembang, Indonesia membutuhkan dukungan dana / modal yang cukup besar untuk menumbuhkan perekonomiannya. Dukungan dana / modal ini sangat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan secara signifikan yang ditandai oleh meningkatnya

I. PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan secara signifikan yang ditandai oleh meningkatnya I. PENDAHULUAN I.1 latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2005 hingga 2007 mengalami pertumbuhan secara signifikan yang ditandai oleh meningkatnya surplus neraca pembayaran serta membaiknya

Lebih terperinci

BAB II Tinjauan Pustaka. Menurut Standar Akuntansi Keuangan 2002 yaitu dalam PSAK Nomor

BAB II Tinjauan Pustaka. Menurut Standar Akuntansi Keuangan 2002 yaitu dalam PSAK Nomor 14 BAB II Tinjauan Pustaka 2.1. Pengertian Reksa Dana Menurut Standar Akuntansi Keuangan 2002 yaitu dalam PSAK Nomor 49, pengertian reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usia yang semakin lanjut. Hal ini juga dapat dikarenakan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. usia yang semakin lanjut. Hal ini juga dapat dikarenakan kesehatan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan berjalannya waktu kemampuan seseorang yang saat ini masih berusia produktif dalam bekerja dapat menurun kinerjanya dikarenakan usia yang semakin lanjut.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Pasar Modal no.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Pasar Modal no.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27) 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Definisi Reksadana Menurut Undang-Undang Pasar Modal no.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27) disebutkan bahwa Reksadana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana masyarakat

Lebih terperinci

Pasar modal sebagai salah satu pilar perekonomian, yang menggambarkan. suatu Negara membutuhkan investasi yang tidak sedikit. Pasar modal merupakan

Pasar modal sebagai salah satu pilar perekonomian, yang menggambarkan. suatu Negara membutuhkan investasi yang tidak sedikit. Pasar modal merupakan BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal sebagai salah satu pilar perekonomian, yang menggambarkan perekonomian suatu negara, perlu dibangun dan dikembangkan. Pembangunan suatu Negara membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Melihat perkembangan perekonomian di Indonesia saat ini, pasar modal merupakan salah satu alternatif terbaik dalam berinvestasi. Hal ini didukung oleh rendahnya

Lebih terperinci

Pasar Modal SMAK BPK Penabur, Cirebon 30 April 2015

Pasar Modal SMAK BPK Penabur, Cirebon 30 April 2015 Pasar Modal SMAK BPK Penabur, Cirebon 30 April 2015 Pasar Modal Pasar Modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. 2 Fungsi Pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleks sehingga memunculkan beragam alternatif dalam berinvestasi.

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleks sehingga memunculkan beragam alternatif dalam berinvestasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti zaman sekarang, perkembangan ekonomi semakin kompleks sehingga memunculkan beragam alternatif dalam berinvestasi. Investasi adalah suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus memikirkan cara untuk memenuhi kebutuhannya. Kondisi yang demikian

BAB I PENDAHULUAN. harus memikirkan cara untuk memenuhi kebutuhannya. Kondisi yang demikian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia yang semakin hari semakin meningkat dan harga barang atau produk yang diinginkan pun semakin mahal, membuat setiap orang harus memikirkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada umumnya, masyarakat Indonesia lebih memilih menabung di bank

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada umumnya, masyarakat Indonesia lebih memilih menabung di bank BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya, masyarakat Indonesia lebih memilih menabung di bank dengan adanya jaminan rasa aman. Namun secara perlahan tapi pasti, iklim investasi di Indonesia

Lebih terperinci

RENCANA INVESTASI DANA PENSIUN PERHUTANI TAHUN 2009

RENCANA INVESTASI DANA PENSIUN PERHUTANI TAHUN 2009 RENCANA INVESTASI DANA PENSIUN PERHUTANI TAHUN 2009 DANA PENSIUN PERHUTANI MEI 2009 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... I DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iii I. PENDAHULUAN... 1 II. KONDISI EKONOMI MAKRO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial assets) merupakan salah satu bentuk dari investasi selain

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial assets) merupakan salah satu bentuk dari investasi selain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi pada pasar modal merupakan salah satu cara bagi masyarakat pemodal untuk memperoleh keuntungan dengan cepat. Investasi pada aktiva keuangan (financial assets)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suku bunga menyebabkan pengembalian (return) yang diterima oleh investor pun

BAB I PENDAHULUAN. suku bunga menyebabkan pengembalian (return) yang diterima oleh investor pun BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal atau bursa efek merupakan bagian dari pasar keuangan (financial market). Peran pasar modal sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu Negara.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada. saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.

PENDAHULUAN. Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada. saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Namun dalam dunia yang sebenarnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang untuk digunakan di dalam produksi yang efisien selama periode waktu

BAB I PENDAHULUAN. sekarang untuk digunakan di dalam produksi yang efisien selama periode waktu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, kegiatan investasi pada instrumen keuangan menjadi suatu pilihan yang banyak dipilih oleh para pemilik modal untuk dapat mengembangkan aset yang mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Single Index Model Pada dasarnya Single Index Model menyederhanakan masalah portofolio dengan mengkaitkan hubungan antara setiap saham dalam portofolio

Lebih terperinci

Manulife Investor Sentiment Index Study Q Indonesia. Februari 2016

Manulife Investor Sentiment Index Study Q Indonesia. Februari 2016 Manulife Investor Sentiment Index Study Q4 2015 Indonesia Februari 2016 1 TENTANG MANULIFE INVESTOR SENTIMENT INDEX (MISI) Apakah Manulife Investor Sentiment Index (MISI)? Kelas aset utama Dana tunai/

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan berisikan latar belakang permasalahan, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah serta sistematika penulisan dalam pembuatan laporan tugas akhir. 1.1 Latar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Reksa Dana Menurut Undang-undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27). Reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal yang merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal yang merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal yang merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi

Lebih terperinci

Gambar 1.1. Grafik IHSG periode

Gambar 1.1. Grafik IHSG periode BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam 1 dekade terakhir perkembangan pasar modal Indonesia semakin maju dengan pesat, dapat dilihat dari data Bapepam-LK dalam gambar 1.1 dan tabel 1.2. Keadaan ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin membaiknya perekonomian dunia, khususnya perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin membaiknya perekonomian dunia, khususnya perekonomian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin membaiknya perekonomian dunia, khususnya perekonomian Indonesia, masyarakat dunia semakin menyadari kebutuhannya untuk berinvestasi. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat atau investor masih banyak yang memiliki masalah dalam memilih

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat atau investor masih banyak yang memiliki masalah dalam memilih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan investasi yang semakin maju terutama investasi di pasar modal Indonesia menjadi salah satu alternatif investasi yang menguntungkan. Masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara ekonomi terkuat di dunia menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara ekonomi terkuat di dunia menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia sebagai salah satu negara ekonomi terkuat di dunia menjadi tujuan lahan investasi yang diminati oleh masyarakat di dalam negeri maupun luar negeri.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. menguntungkan bagi pemulihan perekonomian pasca krisis seperti isu terorisme

I. PENDAHULUAN. menguntungkan bagi pemulihan perekonomian pasca krisis seperti isu terorisme I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ekonomi Indonesia selama tahun 2003 ternyata mampu bertahan dan mengalami pertumbuhan walaupun menghadapi situasi yang kurang menguntungkan bagi pemulihan perekonomian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Semakin baik tingkat perekonomian suatu negara, maka semakin baik pula

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai indikator utama perekonomian (leading indicator of economy) mengurangi beban negara (Samsul, 2006: 43).

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai indikator utama perekonomian (leading indicator of economy) mengurangi beban negara (Samsul, 2006: 43). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai indikator utama perekonomian (leading indicator of economy) negara dalam perekonomian modern seperti saat ini, pasar modal memiliki peran yang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) merupakan anak perusahaan dari

BAB I PENDAHULUAN. PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) merupakan anak perusahaan dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) merupakan anak perusahaan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, yang terbentuk pada bulan Desember 2004. Sebagai bagian dari

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu daya tarik bagi para investor karena dengan

I. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu daya tarik bagi para investor karena dengan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi merupakan suatu daya tarik bagi para investor karena dengan berinvestasi seorang investor dihadapkan pada dua hal yaitu return (imbal hasil) dan risiko. Dalam

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI INDUSTRI REKSADANA

BAB II DESKRIPSI INDUSTRI REKSADANA BAB II DESKRIPSI INDUSTRI REKSADANA 2.1. Sejarah Reksadana Reksadana mulai diperkenalkan di Indonesia ketika PT. Danareksa didirikan oleh pemerintah untuk pertama kalinya tahun 1976 dimana perusahaan ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau investor.kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk

BAB I PENDAHULUAN. atau investor.kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi. Pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih dari satu aset (asset) selama periode tertentu dengan harapan dapat

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih dari satu aset (asset) selama periode tertentu dengan harapan dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Investasi dapat diartikan sebagai suatu kegitan menempatkan dana pada satu atau lebih dari satu aset (asset) selama periode tertentu dengan harapan dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis stress..., A. Pawitra Indriati, FE UI, 2010.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis stress..., A. Pawitra Indriati, FE UI, 2010. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan portfolio trading atau jual beli efek adalah salah satu kegiatan usaha, terutama pada perusahaan yang bergerak di industri pasar modal, untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Risiko Dan Tingkat Imbal Hasil (Return) Dalam melakukan segala hal, kita selalu dihadapkan pada risiko (risk). Objek penelitian tesis ini adalah NAB pada sebuah reksadana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jika kita amati, pada umumnya masyarakat menengah keatas menyimpan sebagian pendapatannya secara periodik atau bahkan telah memiliki akumulasi pendapatan, diperlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Manajer investasi bertanggung jawab dalam pengelolaan investasi yaitu melakukan analisis pemilihan jenis investasi, membuat keputusan investasi, dan

Lebih terperinci

5 Langkah Wealth Discovery INTEGRATED LIFE PLANNER

5 Langkah Wealth Discovery INTEGRATED LIFE PLANNER 5 Langkah Wealth Discovery INTEGRATED LIFE PLANNER DOKUMEN BANK Dapatkan solusi Perencanaan Alokasi Aset Anda sekarang dengan menghubungi Premier Banking Manager di OCBC NISP Premier terdekat. 5 LANGKAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tidak mengherankan jika masih banyak pendapat yang beranggapan bahwa status

BAB I PENDAHULUAN. Tidak mengherankan jika masih banyak pendapat yang beranggapan bahwa status 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia lebih banyak mengenal bahwa program pensiun hanya dapat dimiliki oleh seseorang yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Tidak mengherankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atas investasi yang mereka lakukan. Hal ini sekarang bukan menjadi masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. atas investasi yang mereka lakukan. Hal ini sekarang bukan menjadi masalah yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian Indonesia memerlukan dana investasi yang sangat besar agar mampu menciptakan kesempatan kerja baru dan meningkatkan tingkat pertumbuhan Produk Nasional

Lebih terperinci

Bab 2 SURAT BERHARGA DI PASAR MODAL

Bab 2 SURAT BERHARGA DI PASAR MODAL Bab 2 SURAT BERHARGA DI PASAR MODAL 2.1. Pengertian Surat Berharga Surat Berharga adalah istilah umum di dalam dunia keuangan yang menunjukkan bukti (dapat berupa selembar kertas) hak investor (yaitu pihak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 12,94% meskipun relatif tertinggal bila dibandingkan dengan kinerja bursa

BAB I PENDAHULUAN. 12,94% meskipun relatif tertinggal bila dibandingkan dengan kinerja bursa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Beragam isu membayangi, indeks Pasar Modal Indonesia sukses melewati semua ujian. Sepanjang 2012, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencerminkan kondisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan masyarakat dalam melakukan investasi. Tingginya tingkat pengembalian dari instrumen investasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rupiah dan investasi yang dikuasai oleh pihak asing.(kompas,2014)

BAB I PENDAHULUAN. rupiah dan investasi yang dikuasai oleh pihak asing.(kompas,2014) BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kondisi perekonomian yang cukup fluktuatif beberapa tahun terakhir menjadi alarm sendiri bagi masyarakat untuk mengambil tindakan tepat demi masa depan yang tak pasti.

Lebih terperinci

MEMILIH INVESTASI REKSA DANA TAHUN 2010

MEMILIH INVESTASI REKSA DANA TAHUN 2010 MEMILIH INVESTASI REKSA DANA TAHUN 2010 Indonesia cukup beruntung, karena menjadi negara yang masih dapat mencatatkan pertumbuhan ekonomi positif tahun 2009 sebesar 4,4 % di tengah krisis keuangan global

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahunan rata-rata sebesar 5,6% (BPS 2015). Peningkatan pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. tahunan rata-rata sebesar 5,6% (BPS 2015). Peningkatan pertumbuhan ekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring pertumbuhan tingkat perekonomian Indonesia yang tinggi maka kesejahteraan masyarakat akan semakin meningkat. Berdasarkan data dari BPS pada tahun 2011 2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan (pihak yang membutuhkan dana) melalui penjualan saham, obligasi,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan (pihak yang membutuhkan dana) melalui penjualan saham, obligasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi ini, pasar modal mulai menunjukkan peranan penting dalam menggerakkan dana dari pemodal (pihak yang kelebihan dana) kepada perusahaan (pihak yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkat hasil atau return sehingga dapat meningkatkan besarnya harta atau

BAB I PENDAHULUAN. tingkat hasil atau return sehingga dapat meningkatkan besarnya harta atau BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Investasi adalah hal yang dilakukan oleh masyarakat agar mendapatkan tingkat hasil atau return sehingga dapat meningkatkan besarnya harta atau kekayaaan yang dimilikinya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dibedakan menjadi dua, yakni investasi pada aktiva riil seperti emas, perak,

BAB I PENDAHULUAN. dapat dibedakan menjadi dua, yakni investasi pada aktiva riil seperti emas, perak, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi merupakan penanaman modal pada suatu aktiva yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka panjang. Secara umum, investasi dapat dibedakan menjadi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan. mengharapkan return (tingkat pengembalian) berupa capital gain, dan

I. PENDAHULUAN. investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan. mengharapkan return (tingkat pengembalian) berupa capital gain, dan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan salah satu kegiatan yang sangat menarik bagi seorang investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan mengharapkan return

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian hypotheses testing yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian hypotheses testing yang bertujuan BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian hypotheses testing yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang diajukan peneliti yaitu bagaimanakah perbedaan kinerja

Lebih terperinci

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA No.7/19/DPNP Jakarta, 14 Juni 2005 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Penerapan Manajemen Risiko pada Bank yang Melakukan Aktivitas Berkaitan dengan Reksa Dana. Sehubungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memfasilitasi jual-beli sekuritas yang umumnya berumur lebih dari satu tahun,

BAB 1 PENDAHULUAN. memfasilitasi jual-beli sekuritas yang umumnya berumur lebih dari satu tahun, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi secara keseluruhan dapat dilihat dari perkembangan pasar modal dan industri sekuritas pada suatu negara. Pasar modal memiliki peranan penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lunak seperti internet kedua belah pihak sudah menyetujuinya.

BAB I PENDAHULUAN. lunak seperti internet kedua belah pihak sudah menyetujuinya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Menurut Irham, Fahmi (2011) Perkembangan teknologi dan informasi yang begitu pesat telah menyebabkan ilmu investasi ikut mengalami perubahan dalam rangka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berinvestasi adalah kata-kata yang sering kita dengar dari pengusaha maupun individu yang memiliki kelebihan dana, untuk mengembangkan kelebihan dananya tersebut. Dengan

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3 /POJK.05/2015 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3 /POJK.05/2015 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3 /POJK.05/2015 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN I. UMUM Dana Pensiun merupakan badan hukum yang didirikan dengan tujuan untuk mengupayakan kesinambungan

Lebih terperinci

EASTSPRING INVESTMENTS VALUE DISCOVERY

EASTSPRING INVESTMENTS VALUE DISCOVERY EASTSPRING INVESTMENTS VALUE DISCOVERY Discover your future, discover the value of investment eastspring.co.id EASTSPRING INVESTMENTS VALUE DISCOVERY Reksa Dana Saham Eastspring Investments Value Discovery

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tersedia berbagai pilihan instrumen investasi. Adanya alternatif instrumen

I. PENDAHULUAN. tersedia berbagai pilihan instrumen investasi. Adanya alternatif instrumen I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan semakin berkembangnya perekonomian dunia maka tersedia berbagai pilihan instrumen investasi. Adanya alternatif instrumen investasi memungkinkan seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Reksa dana mungkin merupakan sebuah kata yang asing untuk sebagian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Reksa dana mungkin merupakan sebuah kata yang asing untuk sebagian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Reksa dana mungkin merupakan sebuah kata yang asing untuk sebagian orang di Indonesia. Pada era modern seperti saat ini, reksa dana sudah banyak digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dasawarsa terakhir. Selama periode 2005 hingga 2015, rata-rata pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. dasawarsa terakhir. Selama periode 2005 hingga 2015, rata-rata pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan pasar modal di Indonesia cukup signifikan dalam satu dasawarsa terakhir. Selama periode 2005 hingga 2015, rata-rata pertumbuhan jumlah emiten

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. ketidakpastian sehingga dibutuhkan kompensasi atas penundaan tersebut.

II. TINJAUAN PUSTAKA. ketidakpastian sehingga dibutuhkan kompensasi atas penundaan tersebut. 15 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Investasi 2.1.1 Pengertian Investasi Investasi adalah bentuk penundaan konsumsi masa sekarang untuk memperoleh konsumsi di masa yang akan datang, di mana di dalamnya terkandung

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Investasi (Investement) menurut The Amarican Heritage Dictionaryof The English

II. LANDASAN TEORI. Investasi (Investement) menurut The Amarican Heritage Dictionaryof The English II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Investasi Investasi (Investement) menurut The Amarican Heritage Dictionaryof The English Languange, adalah kata benda yang berrati invest. Kata invest sendiri mempunyai

Lebih terperinci

REKSA DANA SEBAGAI PILIHAN BENTUK INSTRUMEN INVESTASI. Yovita Vivianty Indriadewi Atmadjaja * Keywords: investment, mutual fund, investment manager

REKSA DANA SEBAGAI PILIHAN BENTUK INSTRUMEN INVESTASI. Yovita Vivianty Indriadewi Atmadjaja * Keywords: investment, mutual fund, investment manager REKSA DANA SEBAGAI PILIHAN BENTUK INSTRUMEN INVESTASI Yovita Vivianty Indriadewi Atmadjaja * ABSTRACT There are various types of investment instruments that can be chosen by investors in accordance with

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan investor dalam melakukan investasi adalah memperoleh keuntungan dari

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan investor dalam melakukan investasi adalah memperoleh keuntungan dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan investor dalam melakukan investasi adalah memperoleh keuntungan dari kegiatan investasi dan juga mengharapkan dana yang diinvestasikan akan tersimpan

Lebih terperinci

2 baik dalam jangka pendek, menengah, dan panjang, Dana Pensiun dapat memenuhi kewajiban pembayaran manfaat kepada Peserta. Untuk itu, Dana Pensiun me

2 baik dalam jangka pendek, menengah, dan panjang, Dana Pensiun dapat memenuhi kewajiban pembayaran manfaat kepada Peserta. Untuk itu, Dana Pensiun me TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI KEUANGAN. OJK. Dana Pensiun. Investasi. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 82). PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3 /POJK.05/2015

Lebih terperinci

SPRING SMART PANDUAN MUDAH MEMBACA FUND FACT SHEET S APA ITU FUND FACT SHEET? INFORMASI DALAM FUND FACT SHEET

SPRING SMART PANDUAN MUDAH MEMBACA FUND FACT SHEET S APA ITU FUND FACT SHEET? INFORMASI DALAM FUND FACT SHEET Edisi Maret 2017 SMART INVESTING WITH EASTSPRING INVESTMENTS PANDUAN MUDAH MEMBACA FUND FACT SHEET S alah satu keuntungan berinvestasi di Reksa Dana antara lain adalah mendapatkan akses pada pengelolaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. reksadana. Perubahan Nilai Aktiva Bersih ini dapat dijadikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. reksadana. Perubahan Nilai Aktiva Bersih ini dapat dijadikan sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nilai Aktiva Bersih Syariah merupakan indikator untuk menentukan harga beli maupun harga jual dari setiap unit penyertaan reksadana. Perubahan Nilai Aktiva Bersih ini

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Investasi adalah pengumpulan dana dalam mengantisipasi penerimaan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Investasi adalah pengumpulan dana dalam mengantisipasi penerimaan yang 15 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Investasi Investasi adalah pengumpulan dana dalam mengantisipasi penerimaan yang lebih besar pada masa mendatang. Investasi merupakan penanaman dana yang bertujuan untuk mendapat

Lebih terperinci

BERKENALAN DENGAN REKSA DANA (2)

BERKENALAN DENGAN REKSA DANA (2) BERKENALAN DENGAN REKSA DANA (2) Oleh: Safir Senduk Dikutip dari Tabloid NOVA No. 667/XIII Sebetulnya apa saja keunggulan reksa dana dibanding jenis investasi lainnya? 1. Yang pertama, Anda yang belum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pilihan instrumen investasi. Menurut Tandelilin (2010, h.1), investasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pilihan instrumen investasi. Menurut Tandelilin (2010, h.1), investasi merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investor dihadapkan pada berbagai pilihan dalam menentukan sumber daya yang dimiliki untuk konsumsi saat ini atau di investasikan pada berbagai jenis pilihan instrumen

Lebih terperinci

INVESTASI KEUANGAN Dengan Pedoman CUKUP!

INVESTASI KEUANGAN Dengan Pedoman CUKUP! INVESTASI KEUANGAN Dengan Pedoman CUKUP! Oleh: Maya Malinda Abstrak Di masa sekarang ini banyak orang yang berpikir untuk investasi. Banyak juga orang mengatakan investasi tanpa jelas dan mengerti apa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memiliki keinginan dan kebutuhan yang tidak terbatas, tapi kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memiliki keinginan dan kebutuhan yang tidak terbatas, tapi kemampuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia memiliki keinginan dan kebutuhan yang tidak terbatas, tapi kemampuan mereka memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut terbatas. Manusia membutuhkan sandang,

Lebih terperinci

REKSADANA. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pasar Modal dan Uang. Disusun Oleh:

REKSADANA. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pasar Modal dan Uang. Disusun Oleh: REKSADANA Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pasar Modal dan Uang Disusun Oleh: Fitria Mayasari Evi Atikah Sari Arif Puji Utomo B.241.09.0051 B.241.10.0017 B.241.10.0047 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHAS AN. Padahal reksa dana syariah memiliki perkembangan yang cukup pesat, tercatat

BAB IV PEMBAHAS AN. Padahal reksa dana syariah memiliki perkembangan yang cukup pesat, tercatat BAB IV PEMBAHAS AN IV.1 Analisis Kinerja Portofolio Melihat kinerja portofolio perlu dilakukan sebelum melakukan keputusan investasi. Dengan membandingkan kinerja antar reksa dana, maka investor mendapatkan

Lebih terperinci

Learning From The Past Eko P. Pratomo. Fortis Investments

Learning From The Past Eko P. Pratomo. Fortis Investments Learning From The Past Eko P. Pratomo 11 June 2009 2 Sekapur sirih Berbahagia rasanya dapat menjumpai para nasabah PT., para investor dan publik yang lebih luas yang memiliki antusiasme mengikuti dinamika

Lebih terperinci

TOLOK UKUR (BENCHMARK)

TOLOK UKUR (BENCHMARK) Lampiran V.I TOLOK UKUR (BENCHMARK) PERAN, KEGUNAAN DAN IMPLIKASI UNTUK DANA PENSIUN DAFTAR ISI Halaman TOLOK UKUR PERAN, KEGUNAAN DAN IMPLIKASI 1. Definisi dan Peran 3 8 2. Konstruksi Tolok Ukur 9 12

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber pembiayaan bagi perusahaan dan alternatif investasi bagi para. (Pratomo dan Ubaidillah Nugraha, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. sumber pembiayaan bagi perusahaan dan alternatif investasi bagi para. (Pratomo dan Ubaidillah Nugraha, 2009). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu pilar ekonomi di Indonesia yang dapat menjadi penggerak perekonomian nasional melalui peranannya sebagai sumber pembiayaan bagi

Lebih terperinci

INVESTMENT ANALYSIS & PORTFOLIO MANAGEMENT

INVESTMENT ANALYSIS & PORTFOLIO MANAGEMENT INVESTMENT ANALYSIS & PORTFOLIO MANAGEMENT SUTIA BUDI sutiabudi19@yahoo.com STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA Session 1 Time Strategi Investasi Saham STRATEGI PORTOFOLIO SAHAM Strategi Portofolio Aktif Strategi

Lebih terperinci

PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA MINNA PADI KERATON II

PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA MINNA PADI KERATON II Tanggal Efektif: 28 Februari 2012 Tanggal Mulai Penawaran: 9 April 2012 PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA MINNA PADI KERATON II OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan keputusan investasi di pasar modal juga semakin kuat.

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan keputusan investasi di pasar modal juga semakin kuat. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk sarana mendapatkan dana dalam jumlah besar dari masyarakat pemodal (investor), baik dari dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. biasanya mereka akan mendasarkan keputusannya pada beberapa informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. biasanya mereka akan mendasarkan keputusannya pada beberapa informasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat awal seorang investor berniat melakukan transaksi di pasar modal, biasanya mereka akan mendasarkan keputusannya pada beberapa informasi yang dimilikinya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimasa yang akan datang. Seorang investor yang ingin melakukan investasi bisa

BAB I PENDAHULUAN. dimasa yang akan datang. Seorang investor yang ingin melakukan investasi bisa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengertian investasi secara umum adalah penanaman dana dalam jumlah tertentu pada saat ini dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang lebih besar dimasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring meningkatnya kebutuhan manusia, membuat setiap orang harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring meningkatnya kebutuhan manusia, membuat setiap orang harus 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring meningkatnya kebutuhan manusia, membuat setiap orang harus memikirkan masa depan. Peningkatan kebutuhan tersebut tentunya harus diimbangi dengan peningkatan

Lebih terperinci

Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang

Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang Investasi Filosofi Investasi Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang Macam Investasi Investasi Aktiva Berwujud Aktiva Finansial Investasi di Aktiva Berwujud Tanah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasar modal merupakan bagian dari pasar keuangan. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasar modal merupakan bagian dari pasar keuangan. Pasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan bagian dari pasar keuangan. Pasar keuangan ini meliputi kegiatan: pasar uang, pasar modal, pasar komoditi, pasar derivatif, dan pasar valuta asing.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 214,48%, begitu pula dengan Nilai Kapitalisasi BEI sebesar 274,16% (Kementrian Keuangan RI Bapepam-LK,2012).

BAB I PENDAHULUAN. 214,48%, begitu pula dengan Nilai Kapitalisasi BEI sebesar 274,16% (Kementrian Keuangan RI Bapepam-LK,2012). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan dunia investasi khususnya investasi pada aset finansial mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dibuktikan oleh semakin variatifnya instrumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi

BAB I PENDAHULUAN. ini menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan pasar untuk bermacam instrumen keuangan jangka panjang. Peran pasar modal sangat besar dalam perekonomian karena pasar ini menjalankan dua fungsi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat dua jenis Dana Pensiun menurut Undang-Undang Nomor 11. tahun 1992 tentang Dana Pensiun. Kedua jenis Dana Pensiun itu

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat dua jenis Dana Pensiun menurut Undang-Undang Nomor 11. tahun 1992 tentang Dana Pensiun. Kedua jenis Dana Pensiun itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dana Pensiun merupakan badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan pembayaran manfaat pensiun. Terdapat dua jenis Dana Pensiun menurut Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. krisis ekonomi, turunnya nilai kurs dan indeks harga saham gabungan dari bursa luar

BAB I PENDAHULUAN. krisis ekonomi, turunnya nilai kurs dan indeks harga saham gabungan dari bursa luar BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pasar uang dan pasar modal bergejolak drastis pada tahun 2008-2009 pasca kasus subprime mortgage yang melanda Amerika Serikat. Hal ini disebabkan oleh dampak krisis

Lebih terperinci