BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan Profil Trans TV Trans TV adalah perusahaan yang dimiliki oleh Trans Corporation yang juga pemilik dari Trans7. Memperoleh ijin siaran pada bulan oktober 1998 setelah dinyatakan lulus uji kelayakan yang dilakukan oleh tim antar departemen pemerintah, maka sejak tanggal 15 desember 2001 Trans TV memulai siaran secara resmi. Trans TV sebuah stasiun televisi swasta Indonesia yang dimiliki oleh konglomerat Chairul Tanjung. Dengan motto Milik Kita Bersama, konsep stasiun ini tidak banyak berbeda dengan stasiun swasta lainnya. Trans TV adalah sebuah semangat, semangat untuk melakukan transformasi secara intitusi dan secara ideology. Idelogi Trans TV adalah mencerdaskan bangsa untuk menjadi sejahtera. Karena yang hendak di transform adalah bangsa yang besar, bangsa yang complex permasalahannya, diperlukan intitusi yang kokoh, berkemampuan tinggi dan berkapasitas guna mengajak bangsa untuk berubah. Karena itu institusi Trans TV dijalankan oleh orang orang muda yang cerdas, berdisplin tinggi dan bersemangat. Di ikat oleh budaya good corporate governace, kreatif, inovatif, dan kerja keras. Trans TV memiliki perubahan struktur organisasinya setelah Wishnutama mengundurkan diri dan digantikan oleh Atiek Nur Wahyuni yang juga menjabat sebagai Direktur Sales & Marketing di Trans TV, susunan Direksi ini dimaksudkan untuk semakin memperkuat struktur

2 manajemen perusahaan sehingga kinerja perusahaan diharapkan memnjadi lebih kompetitif di industri pertelevisian. Manajemen baru juga diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan perusahaan dan lebih meningkatkan program program yang berkualitas Visi dan Misi Trans TV a. Visi Menjadi televisi terbaik di Indonesia maupun ASEAN, memberikan hasil usaha yang positif bagi stakeholder, menyampaikan program program berkualitas, berperilaku berdasarkan nilai nilai moral budaya yang dapat diterima oleh stakeholders serta mitra kerja, dan memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan serta kecerdasan masyarakat. b. Misi Wadah gagasan dan aspirasi masyarakat untuk mencerdaskan serta mensejahterakan bangsa, memperkuat persatuan dan menumbuhkan nilai nilai demokrasi Logo Trans TV Logo Trans berbentk berlian, yang menandakan keindahan dan keabadian. kilauannya mereflesikan kehidupan dan adat dari berbagai pelosok daerah di Indonesia sebagai simbol pantulan kehidupan serta budaya masyarakat Indonesia. Huruf dari jenis serif, yang mencerminkan karakter abadi,klasik, namun akrab dan mudah dikenali Kamis, 25 April 2013 Jam 18:47

3 Struktur Organisai Trans TV

4 4.1.4 Profil Umum Sekolah SMP Negeri 6 Tangerang A. Nama Sekolah : SMP Negeri 6 Tangerang.

5 B. Tahun didirikan : C. Alamat Sekolah : Jl. Cemara Raya Perumnas I Kota Tangerang D. Telepon : ( 021 ) / E. Nama Kepala Sekolah : H. MAKSUM, S.Pd Pendidikan Terakhir Jurusan : Sarjana. : Bahasa Inggris. Profil KTSP SMP Negeri 6 Tangerang KTSP SMP Negeri 6 Tangerang disusun antara lain agar mendapat kesempatan peserta didik untuk : a. Belajar, beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa b. Belajar untuk memahami dan menghayati c. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif d. Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain e. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses yang aktif, kreatif,efektif, dan menyenangkan Visi, Misi, dan Tujuan 1. Visi Sekolah : Cerdas, Tangguh, Berakhlak mulia, dan berbudaya. Indikator : a. Cakap dalam berpikir dan bertindak. b. Unggul dalam prestasi dan persaingan dalam segala bidang. c. Santun dalam perilaku, beriman dan bertaqwa.

6 d. Terampil dalam bidang seni dan penguasaan teknologi. 2. Misi Sekolah : a. Melaksanakan pembelajaran dengan mengembangkan model-model pembelajaran b. Menyelenggarakan bimbingan dan pelatihan secara berkala dan terpola. c. Mengitensifkan kegiatan-kegiatan kerokhanian dengan pemanfaatan masjid secara optimal. d. Peningkatan dan pengembangan sarana, prasarana untuk mengakses perkembangan teknologi dan keterampilan. 3. Tujuan Sekolah : a. Mempunyai logika dan keterampilan analisis yang kuat b. Menguasai variabel metode pembelajaran yang menarik dan bermakna untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan kurikulum c. Memiliki media pembelajaran dengan memanfaatkan multi media secara Optimal. d. Memiliki laboratorium IPA, Matematika, IPS untuk mendukung Laboratorium yang sudah ada e. Meningkatkan skor GSA minimal 0,25 pada mata pelajaran yang di UAN f. Mengembangkan kinerja profesional guru melalui pelatihan dan penataran. g. Memiliki kelompok KIR yang mampu menjadi finalis KIR tingkat kota. h. Menyiapkan siswa menjadi pelajar teladan tingkat kota. i. Menumbuhkan keteladanan dengan cara : Disiplin dan menghargai waktu.

7 Disiplin mentaati hukum dan aturan serta sangsi Hidup bersih dan cinta lingkungan. j. Menghidupkan suasana agama dengan acara : Memanfaatkan masjid sebagai pembinaan akhlaqul karimah. Membiasakan salam dan doa sebelum dan sesudah belajar. Menghidupkan Pesantren Kilat secara Periodik, bulanan dan bulan Ramadhan. Mengitensifkan keputrian di hari jumat. k. Mempertahankan dan meningkatkan prestasi ekstrakulikuler yang telah di raih Hasil Penelitian Data Responden Gambaran hasil penelitian mengenai identitas responden memaparkan tentang jenis kelamin dan usia responden. Tabel

8 Data responden berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persentase Perempuan % Laki-laki 96 48% Sumber : Question r no: 1 Berdasarkan Hasil penelitian menujukan jumlah responden perempuan lebih besar dibanding responden laki - laki, persentase responden perempuan sebesar 104 Siswi atau 52 %, sedangkan responden laki - laki 96 anak atau 48%. Para responden ialah yang berumur tahun di SMP Negeri 6 Tangerang. Jumlah perempuan lebih besar dari pada laki laki dikarenakan faktor perempuan lebih menyukai menghabiskan waktu di dalam rumah dan mencari tontonan menarik. Tabel Data responden berdasarkan usia Usia Frekuensi Persentase % %

9 % % % Sumber : Question r no: 2 Hasil penelitian dapat diketahui bahwa responden terbanyak berumur 14 tahun yakni sebanyak 70 atau 35%,banyaknya reseponden yang berumur 14 tahun ini karena faktor daya tangkap responden dalam menerima informasi yang baik dan dapat menerima hal-hal yang baru yang belum pernah dia temukan dalam kehidupan sehari-hari seperti memahami dari sebuah gaya bahasa yang sedang trend untuk saat ini. Untuk hasil penelitian umur 12 tahun sebanyak 21 siswa atau 10%, umur 13 tahun sebanyak 39 siswa atau 20%, umur 15 tahun sebanyak 46 siswa atau 23% dan sisanya umur 16 tahun sebanyak 24 siswa atau 12%. Tabel Data responden berdasarkan Kelas Kelas Frekuensi Persentase Kelas VII 60 30& Kelas VIII 68 34% Kelas IX 72 36%

10 Sumber : Question r no: 3 Berdasarkan hasil penelitian kelas menujukan jumlah responden kelas IX sebanyak 72 siswa atau 36%, lebih besar dibandingkan dengan kelas VIII sebanyak 68 siswa atau 34% dan sisanya kelas VII sebanyak 60 siswa atau 30%. II. Terpaan Media Tabel Frekuensi Menonton Apakah anda pernah menonton Tayangan Sketsa Frekuensi Persentase Ya & Tidak 0 0

11 Sumber : Question r no: 1 Berdasarkan hasil penelitian pernah menonton tayangan Sketsa menujukan jumlah responden dengan pilihan Ya sebanyak 200 siswa atau 100% dikarenakan para siswa pernah menonton tayangan Sketsa dibanding responden Tidak sebanyak 0. Tabel Frekuensi Menonton Per Minggu Berapa sering anda menonton Tayangan Sketsa Frekuensi Hari Frekuensi Persentase Setiap Hari % 3-4 Hari 65 32% 1-2 Hari 19 10%

12 Sumber : Question r no: 2 Berdasarkan hasil penelitian berapa sering menonton Tayangan Sketsa. Responden terbanyak yaitu Setiap Hari sebanyak 116 responden atau 58% karena Sketsa tayang pada tiap hari dan diputar pada jam sehabis aktivitas sekolah, untuk 3-4 hari sebanyak 65 responden atau 32%, dan sisanya 1-2 hari sebanyak 19 responden atau 10% menonton tayangan Sketsa.

13 Tabel Berapa Durasi Menonton Tayangan Sketsa Durasi Menonton Frekuensi Persentase 1 Jam 20 Menit 96 48% 60 Menit 79 39% 30 Menit 25 13% Sumber : Question r no: 3 Berdasarkan hasil penelitian berapa durasi menonton Tayangan Sketsa 1 jam 20 menit sebanyak 96 responden atau 48% yang menjadikan Sketsa sebagai komedi yang menghibur siswa dan siswi sehabis pulang sekolah dan 60 menit sebanyak 79 responden atau 39% dan sisanya 30 menit sebanyak 25 responden atau 13%

14 Tabel Bagaimana intensitas anda menonton Tayangan Sketsa Intensitas Menonton Frekuensi Persentase Fokus % Kurang Fokus 54 27% Tidak Fokus 0 0 Sumber : Question r no: 4 Berdasarkan hasil penelitian Bagaimana intensitas menonton Tayangan Sketsa bisa dilihat dari hasil responden fokus terbanyak 146 responden atau 73%, maka bisa dilihat Tayangan Sketsa dengan potongan potongan komedi lucunya dapat menghibur para responden, kurang fokus sebanyak 54 reponden atau 27% dan tidak fokus 0.

15 III. Kognitif (Pengetahuan) Tabel Pengetahuan tentang gaya bahasa yang selalu dipakai pemeran anak kecil Thifal Pengetahuan gaya bahasa Thifal Frekuensi Persentase Gampil Gampil % Gampang Gampang 4 2% Bisa Bisa 6 3% Sumber : Question r no: 1 Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan tentang bahasa yang selalu dipakai pemeran anak kecil Thifal gampil gampil sebanyak 190 responden atau 95% bisa dilihat bahwa bahasa Thifal dapat diingat dan diikuti oleh para siswa, gampang gampang sebanyak 4 responden atau 2% dan sisanya bisa bisa sebanyak 6 responden atau 3%.

16 Tabel Pengetahuan tentang logat bahasa yang selalu dipakai oleh Deasy Bouman sebagai pemeran pembantu Pengetahuan Logat bahasa daerah Deasy Bouman Frekuensi Persentase Jawa % Betawi 35 17% Sunda 1 1% Sumber : Question r no: 2 Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan tentang logat bahasa yang selalau dipakai oleh Deasy Bouman sebagai pemeran pembantu para siswa sangat mengetahui logat Jawa yang selalu di pakai Deasy Bouman dengan total sebanyak 164 responden atau 82%, logat Betawi 35 responden atau 17% dan sisanya Sunda sebanyak 1 responden atau 1%.

17 Tabel Pengetahuan tentang logat bahasa daerah yang sering dipakai oleh pemain pemain dalam adegan Tayangan Sketsa Pengetahuan tentang logat bahasa daerah yang sering dipakai dalam adegann Sketsa Frekuensi Persentase Jawa % Sunda 38 19% Betawi 20 10% Sumber : Question r no: 3 Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan tentang logat bahasa daerah yang selalu dipakai oleh para pemain pemain dalam adegan sketsa ialah logat bahasa Jawa terbanyak mendapat 142 responden atau 71% bisa dilihat bahwa logat Jawa selalu dipakai dalam setiap adegan Tayangan Sketsa, logat Sunda sebanyak 38 responden atau 19% dan sisanya logat Betawi 20 responden atau 10%.

18 Tabel Pengaetahuan tentang bahasa yang selalu diucapkan para pemain kepada Ojan Pengetahuan tentang bahasa yang selalu dipakai pemain kepada Ojan Frekuensi Persentase Gak Gitu Juga Kaleee % Ojaaannnnnnn 37 18% Apa Lo Kata 4 2% Sumber : Question r no: 4 Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan tentang bahasa yang selalu diucapkan para pemain kepada Ojan hasil terbanyak bahasa Gak gitu juga kale mendapatkan 159 responden atau 80% bisa dilihat bahasa tersebut menjadi ciri khas dari Tayangan Sketsa, bahasa Ojaaann mendapat 37 responden atau 18% dan sisanya Apa lo kata mendapatkan 4 responden atau 2%.

19 Tabel Pengetahuan tentang bahasa yang selalu diucapkan Oding dalam memerankan Mentalis Pengetahuan tentang bahasa yang selalu diucapkan Oding dalam memerankan Mentalis Frekuensi Persentase Tatap Mata Saya % Wadduhh 14 7% Liat Mata Saya 11 5% Sumber : Question r no: 5 Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan tentang bahasa yang selalu diucapkan Oding dalam memerankan Mentalis yang terbanyak ialah Tatap mata saya mendapatkan 175 responden atau 88% bisa bahasa yang selalu diucapkan mengikuti gaya Pesulap Dedy Corbuzier yang selalu diikuti oleh para siswa/siswi, bahasa Wadduhhh mendapatkan 14 responden atau 7% dan sisanya 11 responden atau 5%.

20 Tabel Pengetahuan tentang logat bahasa yang selalu dipakai para preman dalam adegan Tayangan Sketsa Pengetahuan tentang Logat Preman Frekuensi Persentase Batak % Jawa 37 18% Padang 4 2% Sumber : Question r no: 6 Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan tentang logat bahasa yang selalu dipakai para preman dalam adegan Tayangan Sketsa menujukan jumlah responden terbanyak logat Batak dengan 159 responden atau 80% para siswa sangat mengetahui logat bahasa preman dalam Tayangan Sketsa yang dilihat dari cara bicara yang kasar dan keras, logat Jawa mendapatkan 37 responden atau 18% dan sisanya logat Padang sebanyak 4 responden atau 2%.

21 Tabel Pengetahuan tentang bahasa yang selalu diucapkan para pemain dalam adegan terkejut Tayangan Sketsa Pengetahuan tentang bahasa terkejut para pemeran Sketsa Frekuensi Persentase Wadduhh % Tatap Mata Saya 10 5% Ojaaann 6 3% Sumber : Question r no: 7 Berdasarkan hasil penelitian Pengetahuan tentang bahasa yang selalu diucapkan para pemain dalam adegan terkejut Tayangan Sketsa mendapatkan bahasa Wadduhh mendapatkan hasil terbanyak 184 responden atau 92% dapat dilihat dengan hasilnya bahwa bahasa tersebut selalu diikuti para siswa jika terkejut dalam berkomunikasi sehari hari, bahasa Tatap mata saya mendapatkan 10 responden atau 5% dan sisanya bahasa Ojaaann mendapatkan 6 responden atau 3%.

22 Tabel Akumlasi Pengetahuan (Kognitif) Interval Frekuensi Presentase Kategori Penerimaan % Tinggi % Sedang Rendah Jumlah % Berdasarkan tabel di atas, pertanyaan secara keseluruhan terkait pengetahuan responden terhadap tayangan Sketsa sangat baik terdiri dari 200 responden sebanyak 185 responden atau 92% berada pada posisi tertinggi, sedangkan 15 responden atau 8% berada pada posisi sedang, dan tidak ada responden dalam posisi terendah. Ini menunjukan bahwa kebanyakan responden mengetahui gaya gaya bahasa dan logat bahasa daerah di dalam tayangan Sketsa ini dengan sangat baik.

23 IV. SIKAP TERHADAP TAYANGAN SKETSA Tabel Sikap anda terhadap gaya bahasa Thifal jika berbicara dengan sang kakak dalam Tayangan Sketsa Sikap anda terhadap gaya bahasa Thifal jika berbicara dengan sang kakak dalam Tayangan Sketsa Frekuensi Persentase Suka % Biasa 33 17% Tidak Suka 4 2% Sumber : Question r no: 1 Berdasarkan hasil penelitian sikap anda terhadap gaya bahasa Thifal jika berbicara dengan sang kakak dalam Tayangan Sketsa yang memilih suka mendapatkan 163 responden atau 81%, sedangkan yang memilih biasa mendapatkan 33 responden atau 17% dan sisanya tidak suka mendapatkan 4 responden atau 2%

24 Tabel Sikap anda terhadap logat bahasa yang selalu dipakai Deasy Bouman dalam memerankan pembantu pada Tayangan Sketsa Sikap anda terhadap logat bahasa yang selalu dipakai Deasy Bouman Frekuensi Persentase Suka % Biasa 80 40% Tidak Suka 6 3% Sumber : Question r no: 2 Berdasarkan hasil penelitian sikap anda terhadap logat bahasa yang selalu dipakai Deasy Bouman dalam memerankan pembantu pada Tayangan Sketsa untuk yang memilih suka mendapatkan 114 responden atau 57%, yang memilih biasa mendapatkan 80 responden atau 40% dan yang memilih tidak suka mendapatkan 6 responden atau 3%.

25 Tabel Sikap anda terhadap logat daerah yang selalu dipakai oleh para pemain Sketsa Sikap anda terhadap logat bahasa daerah yang selalu dipakai oleh para pemain Sketsa Frekuensi Persentase Suka % Biasa 53 26% Tidak Suka 1 1% Sumber : Question r no: 3 Berdasarkan hasil penelitian Sikap anda terhadap logat daerah yang selalu dipakai oleh para pemain Sketsa memilih suka mendapatkan hasil terbanyak dengan total 146 responden atau 73% dan yang memilih biasa mendapatkan 53 responden atau 26%, dan yang memilih tidak suka mendapatkan 1 responden atau 1%.

26 Tabel Sikap anda terhadap panggilan para pemain terhadap Ojan Sikap anda terhadap panggilan para pemain terhadap Ojan Frekuensi Persentase Suka % Biasa 36 18% Tidak Suka 4 2% Sumber : Question r no: 4 Berdasarkan hasil penelitian sikap anda terhadap panggilan para pemain terhadap Ojan memilih suka mendapatkan 160 responden atau 80%, yang memilih biasa 36 responden atau 18% dan sisanya memilih tidak suka 4 responden atau 2%.

27 Tabel Sikap anda terhadap bahasa yang selalu diucapkan pemeran Oding dalam memerankan seorang Mentalis Sikap anda terhadap bahasa yang selalu diucapkan pemeran Oding dalam memerankan seorang Mentalis Frekuensi Persentase Suka % Biasa 38 19% Tidak Suka 10 5% Sumber : Question r no: 5 Berdasarkan hasil penelitian sikap anda terhadap bahasa yang selalu diucapkan pemeran Oding dalam memerankan seorang Mentalis penerimaan terbanyak Suka mendapatkan 162 responden atau 81% dan yang memilih biasa mendapatkan 38 responden atau 19% dan sisanya memilih tidak suka mendapatkan10 responden atau 5%.

28 Tabel Sikap anda terhadap logat bahasa daerah yang selalu dipakai pemeran preman dalam Tayangan Sketsa Sikap anda terhadap logat bahasa daerah yang selalu dipakai pemeran preman dalam Tayangan Sketsa Frekuensi Persentase Suka % Biasa 40 20% Tidak Suka 4 2% Sumber : Question r no: 6 Berdasarkan hasil penelitian sikap anda terhadap logat bahasa daerah yang selalu dipakai pemeran preman dalam Tayangan Sketsa yang suka mendapatkan 156 responden atau 78% yang memilih biasa 40 responden atau 20% dan sisa memilih tidak suka 4 responden atau 2%

29 Tabel Sikap anda terhadap ucapan terkejut para pemain Sketsa dalam adegan di akhir cerita Sikap anda terhadap ucapan terkejut para pemain Sketsa dalam adegan di akhir cerita Frekuensi Persentase Suka % Biasa 26 13% Tidak Suka 4 2% Sumber : Question r no: 7 Berdasarkan hasil penelitian sikap anda terhadap ucapan terkejut para pemain Sketsa dalam adegan di akhir cerita penerimaan terbanyak Suka mendapatkan 170 responden atau 85% dan biasa mendapatkan 26 responden atau 13% dan sisa terkecil tidak suka mendapatkan 4 responden atau 2%.

30 Tabel Akumlasi Efek Afektif Interval Frekuensi Presentase Kategori Sikap % Suka % Biasa Tidak Suka Jumlah % Berdasarkan tabel di atas, berdasarkan pertanyaan secara keseluruhan terkait efek afektif responden terhadap gaya bahasa didalam tayangan Sketsa, terdiri dari 200 responden suka sebanyak 167 responden atau 84% berada di posisi tertinggi, sedangkan responden biasa sebanyak 33 responden atau 16% dan tidak ada responden yang tidak suka.

31 Rekapitulasi Efek Kognitif dan Afektif Gaya Bahasa Tayangan Sketsa Pada Siswa/Siswi SMP N 6 Tangerang Tabel Rekapitulasi Efek Kognitif dan Efek Afektif Interval Frekuensi Presentase Kategori Sikap % Positif % Netral Negatif Jumlah % Berdasarkan tabel di atas, pertanyaan secara keseluruhan terkait efek kognitif dan afektif gaya bahasa tayangan sketsa pada siswa/i SMP N 6 Tangerang yang tediri 200 responden, pada rekapitulasi Efek Kognitif dan Efek Afektif dalam kategori positif mendapatkan responden tertinggi sebanyak 196 responden atau 98% yang memilih netral sebanyak 4 responden atau 2% dan yang memilih negative tidak ada. Ini menunjukan bahwa kebanyakan responden menerima positif Tayangan Sketsa dari segi bahasa bahasa yang digunakan dalam setiap adegan percakapan Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian terhadap responden pada bab IV ini peneliti akan membahas data yang telah dikumpulkan, sehingga dapat diketahui sejauh mana Efek Kognitif dan Afektif Gaya Bahasa Tayangan Sketsa TransTV Pada Siswa Siswi SMP N 6 Tangerang. Untuk memperoleh gambaran yang jelas pada pembahasan ini, penulis telah memberikan kuesioner kepada 200 responden yang umurnya 12

32 sampai 16 tahun, kuesioner yang telah dibagikan tersebut diisi dan dikembalikan kepada peneliti dengan lengkap sehingga kuesioner ini dapat dijadikan bahan penulisan dalam bab ini. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif yang memberikan gambaran atau penjabaran tentang objek penelitian. Penelitian ini adalah penelitian survey yang menggunakan dan menjelaskan responden atau khalayak tertentu dengan daftar pertanyaan (kuesioner). Peneliti menyebarkan kuesioner untuk diisi oleh para responden di SMP N 6 Tangerang. Sebelum peneliti membahas efek kognitif dan afektif dari tayangan Sketsa TransTV peneliti terlebih dahulu membahas tentang identitas dan pola menonton responden dalam menyaksikan tayangan Sketsa TransTV. Melalui hasil kuesioner ini peneliti berhasil memperoleh keterangan mengenai identitas responden, mayoritas responden adalah laki-laki dan perempuan. Sebagian besar responden berumur 12 sampai 16 tahun. Pada penelitian ini diketahui seluruh responden setuju dan pernah menyaksikan tayangan Sketsa di TransTV. Data per kelas peneliti menyebarkan kuesioner pada tiap kelas VII sampai kelas IX, dan memperoleh hasil kelas IX sebanyak 72 siswa atau 36% kelas VIII sebanyak 68 siswa atau 34% dan kelas VI sebanyak 60 siswa atau 30%. Jumlah responden dalam menyaksikan tayangan Sketsa TransTV dengan frekuensi menonton per minggu adalah sebanyak 116 responden atau 58% memilih menonton tayangan Sketsa TransTV pada setiap hari, sebanyak 65 responden atau 32% untuk 3-4 hari dan sisanya 1-2 hari sebanyak 19 responden atau 10%. Untuk mengetahui kognitif tayangan Sketsa TransTV, penulis mengajukan sebuah pertanyaan kepada responden terkait sejauhmana efek kognitif dan afektif gaya bahasa para pemain terhadap siswa siswi SMP 6 Tangerang. Pada kognitif, sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang tinggi sebesar 185 responden atau 92%, mereka memiliki pengetahuan yang cukup tinggi terhadap gaya bahasa Thifal 190 responden atau 95%, kemudian sebanyak 164 responden atau 82% yang memilih mengetahui logat bahasa

33 yang selalu di pakai oleh Deasy Bouman. Sebanyak 142 responden atau 71% mengetahui bahasa daerah yang sering dipakai oleh pemain pemain dalam setiap adegan, sebanyak 159 responden atau 80% mengetahui gaya bahasa yang selalu diucapkan para pemain kepada Ojan, lalu sebanyak 175 responden atau 88% mengetahui gaya bahasa Oding dalam memerankan Mentalis, sebanyak 159 responden atau 80% yang mengetahui logat bahasa yang selalu dipakai para pemain dalam adegan Sketsa TransTV, dan sebanyak 184 responden atau 92% yang mengetahui gaya bahasa terkejut dalam adegan Sketsa TransTV. Pada afektif, sebagian besar responden memiliki sikap suka sebesar 167 responden atau 84%, yakni sebanyak 163 responden atau 81% memilih suka terhadap gaya bahasa Thifal, sebanyak 114 responden atau 57% memilih suka terhadap logat daerah yang selalu dipakai oleh Deasy Bouman, sebanyak 146 responden atau 73% memilih suka dengan logat daerah selalu dipakai oleh para pemain, sebanyak 160 responden atau 80% memilih suka panggilan para pemain kepada Ojan, sebanyak 152 responden atau 76% memilih suka gaya bahasa Oding dalam memerankan Mentalis, sebanyak 156 responden atau 78% memilih suka logat bahasa daerah yang selalu dipakai preman dalam tayangan Sketsa TransTV, dan sebanyak 170 responden atau 85% memilih suka pada ucapan terkejut para pemain. Dalam penelitian ini, efek kognitif dan afektif gaya bahasa tayangan Sketsa pada siswa/siswi SMP N 6 Tangerang pada keseluruhan hasil rekapitulasi Efek Kognitif dan Efek Afektif responden yang menyatakan positif dengan total 196 responden atau 98% menerima gaya bahasa Tayangan Sketsa mudah dipahami sehingga memberikan pengetahuan yang baik kepada respondennya. Suasana emosional dapat disimpulkan bahwa respons kita terhadap sebuah film, sinetron televisi, drama komedi dan sebuah novel, skema kognitif naskah yang ada dalam pikiran kita yang menjelaskan tentang alur peristiwa, suasana terpaan, reaksi orang lain saat menonton akan mempengaruhi emosi anda pada waktu memberikan respons, predisposisi individual orang yang melankonis cenderung menanggapi tragedi lebih emosional daripada orang yang periang, faktor identifikasi menunjukkan sejauhmana orang yang merasa terlibat

34 dengan tokoh yang ditonjolkan dalam media massa, dengan identifikasi, penonton, pembaca atau pendengar menempatkan dirinya dalam posisi tokoh, dalam hal ini siswa-siswi SMP N 6 Tangerang tidak sampai terlibat dalam perilaku pemain.

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1 Gambaran Singkat Tentang Trans TV dan Trans 7. Usahanya berada di bawah kepemilikan Para Group (PT Para Inti Investindo).

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1 Gambaran Singkat Tentang Trans TV dan Trans 7. Usahanya berada di bawah kepemilikan Para Group (PT Para Inti Investindo). IV. GAMBARAN UMUM 4.1 Gambaran Singkat Tentang Trans TV dan Trans 7 4.1.1 Trans TV TRANS TV (PT Televisi Transformasi Indonesia) adalah sebuah stasiun televisi swasta ke 8 yang memperoleh ijin mengudara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum TRANS7 TRANS7 semula bernama TV7 (di bawah naungan Kelompok Kompas Gramedia KKG). Pada tanggal 22 Maret 2000 keberadaan TV7 telah diumumkan dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai macam jenis program seperti edukatif, informatif, hingga hiburan pun ditayangkan di TRANS TV. Dari berbagai macam jenis program acara yang ada di TRANS TV,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak stasiun stasiun televisi swasta baru yang mulai bermunculan untuk merebut

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak stasiun stasiun televisi swasta baru yang mulai bermunculan untuk merebut BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri televisi berkembang sangat pesat dalam sepuluh tahun terakhir. Banyak stasiun stasiun televisi swasta baru yang mulai bermunculan untuk merebut pangsa pasar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Identitas Responden Sebelumnya akan dijelaskan dahulu karakteristik responden yang meliputi usia, jumlah anak yang dimiliki, dan pendidikan terakhir.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan merupakan suatu proses yang berlangsung seumur hidup, pendidikan mampu melakukan proses

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA A. DESKRIPSI SUBJEK, OBJEK, DAN LOKASI PENELITIAN. a. Sejarah CB Brother Speed Surabaya

BAB III PENYAJIAN DATA A. DESKRIPSI SUBJEK, OBJEK, DAN LOKASI PENELITIAN. a. Sejarah CB Brother Speed Surabaya 50 BAB III PENYAJIAN DATA A. DESKRIPSI SUBJEK, OBJEK, DAN LOKASI PENELITIAN 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah responden penelitian yang memberikan jawaban melalui angket. Adapun yang menjadi

Lebih terperinci

ANGKET. A. Identitas Responden 1.Nama :... 2.Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan

ANGKET. A. Identitas Responden 1.Nama :... 2.Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan 76 ANGKET Petunjuk Pengisian: Jawablah pertanyaan yang diajukan dengan mengisi titik-titik atau dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang anda pilih. No Kuesioner:... enumerator)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan merupakan proses yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan merupakan tongkat estafet majunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan hiburan menjadi begitu penting bagi kita. Hampir setiap orang selalu menyediakan waktunya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. swasta indonesia memulai secara terestrial area di jakarta, yang dimiliki oleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. swasta indonesia memulai secara terestrial area di jakarta, yang dimiliki oleh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Profil TRANS TV Trans TV atau televisi transformasi indonesia adalah stasiun televisi swasta indonesia memulai secara terestrial

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Kerangka Pemikiran Televisi merupakan satu media penyiaran suara dan gambar yang paling banyak digunakan di seluruh pelosok dunia. Priyowidodo (2008) menyebutkan bahwa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Bina Sarana Informatika Yayasan Bina Sarana informatika didirikan oleh Alm.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Bina Sarana Informatika Yayasan Bina Sarana informatika didirikan oleh Alm. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum BSI 4.1.1. Sejarah Bina Sarana Informatika48 41 Yayasan Bina Sarana informatika didirikan oleh Alm. Bapak Mayjen Purnawirawan H.R. Harsoyo. Pada

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tipe dan Manfaat Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif sebagai metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mudah untuk dicerna. Televisi secara universal juga mampu untuk menjangkau audiens

BAB I PENDAHULUAN. yang mudah untuk dicerna. Televisi secara universal juga mampu untuk menjangkau audiens 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan salah satu jenis media massa yang paling diminati oleh masyarakat karena keunggulannya dalam memanjakan masyarakat melalui kemampuan audio

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya bermunculan berbagai media, baik itu media elektronik

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya bermunculan berbagai media, baik itu media elektronik BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Perkembangan media pada saat ini mengalami kemajuan yang pesat, hal ini ditandai dengan banyaknya bermunculan berbagai media, baik itu media elektronik maupun

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff Deskripsi dan analisis data penelitian ini menggambarkan data yang diperoleh di lapangan melalui instrumen

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Keterdedahan Berita Kriminal di Televisi Keterdedahan berita kriminal di televisi merupakan beragam penerimaan khalayak remaja terhadap siaran berita kriminal di televisi, meliputi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan media massa di era globalisasi semakin pesat khususnya media elektronik televisi; hal ini dilihat dari munculnya berbagai macam stasiun televisi swasta

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. Sinembah Kabupaten Rokan Hilir terhadap Acara Sinetron Tukang Bubur Naik

BAB III PENYAJIAN DATA. Sinembah Kabupaten Rokan Hilir terhadap Acara Sinetron Tukang Bubur Naik BAB III PENYAJIAN DATA Penyajian data ini merupakan hasil dari penyebaran angket yang diberikan kepada masyarakat RW 02 Desa Gelora, dimana angket yang telah disebarkan sesuai dengan penelitian yaitu Respon

Lebih terperinci

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH BAB III IDENTIFIKASI MASALAH 3.1. Sejarah Singkat Lembaga Pendidikan SDN Pondok Labu 016 Pagi adalah sekolah dasar yang sedang dalam pengembangan dan kemajuan, baik dalam sistem pembelajaran maupun penerapan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Insert merupakan program infotainment satu satunya yang ada di stasiun televisi Trans TV. Program infotainment yang pernah ditayangkan sampai tiga kali sehari ini,

Lebih terperinci

BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 62 BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 5.1 Terpaan Tayangan Jika Aku Menjadi Berdasarkan hasil full enumeration survey, diketahui sebanyak 113 (49,6 persen)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. televisi tetap mendominasi komunikasi secara audio dan visual. mendapatkan apa-apa dari tayangan yang telah tersaji.

BAB I PENDAHULUAN. televisi tetap mendominasi komunikasi secara audio dan visual. mendapatkan apa-apa dari tayangan yang telah tersaji. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman sekarang ini banyak media yang bermunculan baik media elektronik maupun cetak. Seperti radio, televisi, internet, surat kabar, dan lain-lain. Mayoritas

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENELITIAN QUESIONER (ANGKET) PARTISIPASI POLITIK PEMILIH PEMULA DALAM PILKADA BUPATI

INSTRUMEN PENELITIAN QUESIONER (ANGKET) PARTISIPASI POLITIK PEMILIH PEMULA DALAM PILKADA BUPATI INSTRUMEN PENELITIAN QUESIONER (ANGKET) PARTISIPASI POLITIK PEMILIH PEMULA DALAM PILKADA BUPATI PONOROGO 2015 (STUDI KASUS SISWA-SISWI SMA NEGERI 1 PONOROGO) A. Bentuk-bentuk partisipasi politik pemilih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pesatnya perkembangan Teknologi diiringi dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pesatnya perkembangan Teknologi diiringi dengan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan Teknologi diiringi dengan semakin berkembangnya media massa cetak dan elektronik. Di era digital saat ini, telah banyak gadget yang menawarkan

Lebih terperinci

BAB V PROFIL KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS DI TRANS TV

BAB V PROFIL KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS DI TRANS TV BAB V PROFIL KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS DI TRANS TV 5.1 Profil Khalayak Langsung Acara Musik Derings Khalayak langsung acara musik Derings adalah khalayak yang berada dilokasi penayangan acara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Besarnya jumlah stasiun televisi di Indonesia, baik secara nasional maupun lokal menunjukkan bahwa perkembangan media massa khususnya media televisi kini

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM RESPONDEN HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON FTV BERTEMAKAN CINTA DAN INTENSITAS

BAB II GAMBARAN UMUM RESPONDEN HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON FTV BERTEMAKAN CINTA DAN INTENSITAS BAB II GAMBARAN UMUM RESPONDEN HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON FTV BERTEMAKAN CINTA DAN INTENSITAS KOMUNIKASI ORANG TUA & ANAK DENGAN PERILAKU PACARAN REMAJA Pada masa perkembangan teknologi seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Setyobudi, 2005:2). Televisi sebagai media komunikasi, diakui telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. (Setyobudi, 2005:2). Televisi sebagai media komunikasi, diakui telah banyak 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah salah satu jenis media massa yang menyampaikan pesan-pesan melalui gambar dan suara secara bersamaan, sangat cepat dan hidup, serta menggunakan sinyal-sinyal

Lebih terperinci

PROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang

PROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang A. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sekarang ini media massa sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat modern, media massa mempunyai peran yang signifikan sebagai bagian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Negeri (PMDN) yang didirikan di Jakarta berdasarkan Akta Notaris Mohamad Ali

BAB IV HASIL PENELITIAN. Negeri (PMDN) yang didirikan di Jakarta berdasarkan Akta Notaris Mohamad Ali 46 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Trans TV 4.1.1 Sejarah Trans TV PT. Televisi Transformasi Indonesia adalah perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang didirikan di Jakarta berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Trans TV (PT. Televisi Transformasi Indonesia)

BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Trans TV (PT. Televisi Transformasi Indonesia) BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. Sejarah Singkat Trans TV (PT. Televisi Transformasi Indonesia) PT. Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) merupakan perusahaan yang dimiliki oleh Trans Corporation

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI STIMULUS ALAM SEKITAR DI SDN TERSANA BARU KABUPATEN CIREBON

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI STIMULUS ALAM SEKITAR DI SDN TERSANA BARU KABUPATEN CIREBON 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA. 4.1 Analisis Data

BAB IV ANALISA. 4.1 Analisis Data BAB IV ANALISA 4.1 Analisis Data Berdasarkan survey yang telah dilakukan, dapat dianalisa bahwa sebuah logo sebagai bagian dari corporate identity, memiliki peranan yang penting dalam sebuah perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Tipe penelitian yang digunakan oleh penulis disini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu merupakan penelitian yang hasilnya berupa

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) Pengertian Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON. Kurt Lewin dalam Azwar (1998) merumuskan suatu model perilaku yang

BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON. Kurt Lewin dalam Azwar (1998) merumuskan suatu model perilaku yang BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON Motivasi menonton menurut McQuail ada empat jenis, yaitu motivasi informasi, identitas pribadi, integrasi dan interaksi sosial, dan motivasi hiburan.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 005 Kelurahan Sukabumi Utara Barat Periode Februari Maret 2009 ) yang telah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 005 Kelurahan Sukabumi Utara Barat Periode Februari Maret 2009 ) yang telah BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Berdasarkan dari hasil penelitian tentang Sikap Remaja Terhadap Adegan Kekerasan Dalam Sinetron Cinta Fitri Season 3 ( Survei terhadap Remaja Di RW 005 Kelurahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan berkaitan erat dengan proses belajar mangajar. Seperti di sekolah tempat pelaksanaan pendidikan, peserta didik dan pendidik saling melaksanakan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diberikan oleh orang dewasa untuk mencapai kedewasaan. Henderson dalam Djumhur

BAB I PENDAHULUAN. diberikan oleh orang dewasa untuk mencapai kedewasaan. Henderson dalam Djumhur BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses bantuan yang diberikan oleh orang dewasa untuk mencapai kedewasaan. Henderson dalam Djumhur mengertikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang dirumuskan dalam Undang-undang nomor 20 tahun

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang dirumuskan dalam Undang-undang nomor 20 tahun I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan nasional yang dirumuskan dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2003 adalah untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan

Lebih terperinci

EFEK KOGNITIF DAN AFEKTIF PROGRAM KUIS EDUKASI RANKING 1 DI TRANS TV

EFEK KOGNITIF DAN AFEKTIF PROGRAM KUIS EDUKASI RANKING 1 DI TRANS TV EFEK KOGNITIF DAN AFEKTIF PROGRAM KUIS EDUKASI RANKING 1 DI TRANS TV (Studi Deskriptif Terhadap Warga Rw 010 Perumahan Pondok Maharta Kec. Pondok Aren Tangerang Selatan) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 1 Gorontalo

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 1 Gorontalo BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri Gorontalo SMA Negeri Gorontalo adalah Sekolah Menengah Atas yang pertama berdiri di Grorontalo.

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT 9 BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT 2.1 Standar Pengelolaan Pendidikan Berdasarkan Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Lokasi Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Sekolah Dasar Negeri Ngrukeman teletak di desa Ngrukeman, Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : PT. Media Televisi Lestari Satu (Metro TV) Alamat : JL. Ketampon Ruko Bintoro Kav

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : PT. Media Televisi Lestari Satu (Metro TV) Alamat : JL. Ketampon Ruko Bintoro Kav BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Profil Umum Perusahaan Nama Perusahaan : PT. Media Televisi Lestari Satu (Metro TV) Alamat : JL. Ketampon Ruko Bintoro Kav. 118-123 Telepon Fax Email Website Slogan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Djarum Super MLD 4.1.1 Profil PT. Djarum PT. Djarum adalah salah satu perusahaan rokok di Indonesia. Perusahaan ini mengolah dan menghasilkan jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempercepat modernisasi di segala

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempercepat modernisasi di segala BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempercepat modernisasi di segala bidang. Berbagai perkembangan itu semakin kuat sejalan dengan tuntutan reformasi

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM 4.1 Trans TV

IV. GAMBARAN UMUM 4.1 Trans TV IV. GAMBARAN UMUM 4.1 Trans TV PT Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) merupakan bagian dari Trans Corporation yang berdiri sejak bulan Oktober 1998 dan memperoleh izin siaran serta dinyatakan lulus

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) Pengertian Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 4.1 Gambaran tentang Iklan aplikasi chat KakaoTalk Versi Sherina

BAB IV HASIL PENELITIAN. 4.1 Gambaran tentang Iklan aplikasi chat KakaoTalk Versi Sherina BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran tentang Iklan aplikasi chat KakaoTalk Versi Sherina Munaf dan BigBang Melalui program sosial marketing, penggunaan aplikasi chat yang semakin banyak dan semakin canggih

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Berdirinya SMP Islam Al Azhar 3 Bintaro SMP Islam Al Azhar 3 didirikan tahun 1992 dengan menempati gedung SD Islam Al Azhar 4 Kebayoran Lama sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman, maka terjadi pula perubahan yang sangat signifikan diberbagai bidang dan masyarakat memerlukan saluran informasi yang dapat

Lebih terperinci

Persepsi Khalayak Terhadap Tayangan Sinetron Yusra dan Yumna Di RCTI (Studi Deskriptif Pada Warga Tangerang Khususnya Desa Rempoa RW 03)

Persepsi Khalayak Terhadap Tayangan Sinetron Yusra dan Yumna Di RCTI (Studi Deskriptif Pada Warga Tangerang Khususnya Desa Rempoa RW 03) Persepsi Khalayak Terhadap Tayangan Sinetron Yusra dan Yumna Di RCTI (Studi Deskriptif Pada Warga Tangerang Khususnya Desa Rempoa RW 03) Utamy Mauludiyah 1200979713 PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Tingkat kesukaan atau afektif merupakan salah satu komponen proses komunikasi massa yaitu efek. Efek adalah hasil yang dicapai dari usaha penyampaian pernyataan

Lebih terperinci

BAB VI EMPATI REMAJA TERHADAP KEMISKINAN SEBAGAI AKIBAT TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI

BAB VI EMPATI REMAJA TERHADAP KEMISKINAN SEBAGAI AKIBAT TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI 71 BAB VI EMPATI REMAJA TERHADAP KEMISKINAN SEBAGAI AKIBAT TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI 6.1 Empati Remaja terhadap Kemiskinan Sebagai Akibat Terpaan Tayangan Jika Aku Menjadi Data sebaran responden

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. secara purposive sampling. Dalam analisa data ini peneliti menggunakan label

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. secara purposive sampling. Dalam analisa data ini peneliti menggunakan label BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini peneliti akan menjabarkan hasil penelitian yang di peroleh dari lapangan dan juga melakukan pembahasan berdasarkan atas data yang di peroleh dari 97

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. dengan tingkat kesadaran, tingkat kesukaan, dan tingkat keyakinan terhadap

BAB III PENYAJIAN DATA. dengan tingkat kesadaran, tingkat kesukaan, dan tingkat keyakinan terhadap 63 BAB III PENYAJIAN DATA dengan tingkat kesadaran, tingkat kesukaan, dan tingkat keyakinan terhadap merek di kalangan komunitas Solo Hijabers kota Solo, telah dilakukan pengumpulan data melalui penyebaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah sebuah proses, pada proses tersebut adanya perubahan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah sebuah proses, pada proses tersebut adanya perubahan dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran adalah sebuah proses, pada proses tersebut adanya perubahan dan perkembangan yang terjadi pada peserta didik. Supaya perubahan pada peserta didik dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang tua berkewajiban untuk mendidik anak-anaknya agar menjadi anak yang

BAB I PENDAHULUAN. orang tua berkewajiban untuk mendidik anak-anaknya agar menjadi anak yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak dalam Perspektif Islam adalah amanah dari Allah SWT. Semua orang tua berkewajiban untuk mendidik anak-anaknya agar menjadi anak yang soleh, berilmu dan

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. bagaimana hubungan intensitas menonton acara on the spot di tarns 7 terhadap

BAB III PENYAJIAN DATA. bagaimana hubungan intensitas menonton acara on the spot di tarns 7 terhadap BAB III PENYAJIAN DATA A. Hubungan Intensitas Menonton Acara on the Spot di trans 7 Terhadap Tingkat Ilmu Pengetahuan Umum di Kalangan Siswa-Siswi Kelas 2 SMPN 23 Pekanbaru. Penyajian data berikut ini

Lebih terperinci

BAB 3 INTI PENELITIAN. Komisaris Utama. Chairul Tanjung. Komisaris. Ishadi S. K. Direktur Utama. Atiek Nur Wahyuni. Direktur.

BAB 3 INTI PENELITIAN. Komisaris Utama. Chairul Tanjung. Komisaris. Ishadi S. K. Direktur Utama. Atiek Nur Wahyuni. Direktur. BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Profil Trans 7 3.1.1 Struktur Organisasi Perusahaan Komisaris Utama Chairul Tanjung Komisaris Ishadi S. K Direktur Utama Atiek Nur Wahyuni Direktur Wishnutama Gambar 3.1 Struktur

Lebih terperinci

BAB VI MOTIVASI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB VI MOTIVASI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA BAB VI MOTIVASI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 6.1 Motivasi Khalayak Langsung Acara Musik Derings Motivasi merupakan suatu alasan atau dorongan yang

Lebih terperinci

BAB VII OPINI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB VII OPINI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA BAB VII OPINI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 7.1 Opini Khalayak Langsung Acara Musik Derings Opini responden sebagai khalayak langsung acara musik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi sebagai wadah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, emosi, keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan manusia akan informasi dengan kriteria terbaru dan

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan manusia akan informasi dengan kriteria terbaru dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hidup manusia modern tidak akan pernah lepas dari informasi dari berbagai media. Segenap lapisan manusia dari anak-anak sampai lansia semakin menyadari pentingnya informasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah hal yang mendasar yang diperlukan manusia dalam hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Tempat Penelitian a. Sejarah Singkat SMP Negeri 15 Yogyakarta SMP Negeri 15 Yogyakarta adalah sekolah menengah pertama yang terletak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan informasi pun semakin meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. akan informasi pun semakin meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring perkembangan zaman dan tekhnologi komunikasi,maka kebutuhan akan informasi pun semakin meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan akan informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut berkembang.

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut berkembang. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut berkembang. Terutama di dunia penyiaran. Hal ini juga berdampak dalam bidang komunikasi. Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beberapa tahun terakhir ini sering kita melihat siswa siswi yang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beberapa tahun terakhir ini sering kita melihat siswa siswi yang dianggap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir ini sering kita melihat siswa siswi yang dianggap tidak sopan dan tidak bertanggung jawab terhadap tindakannya. Hal ini bisa dilihat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 4.1 Gambaran Tayangan Berita Liputan 6 Siang di SCTV

BAB IV HASIL PENELITIAN. 4.1 Gambaran Tayangan Berita Liputan 6 Siang di SCTV BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Tayangan Berita Liputan 6 Siang di SCTV Tayangan Berita Liputan 6 Siang merupakan salah satu program berita di SCTV. Liputan 6 Siang tayang pada pukul 12.00 12.30 WIB,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN A. Desain Kurikulum di TKIT Nurul Qomar Pedurungan Semarang Kurikulum di TKIT Nurul Qomar Pedurungan Semarang dipadukan antara: 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap instansi atau perusahaan membutuhkan seorang public relations karena peran dan fungsinya yang sangat penting dalam melakukan aktivitasnya tersebut. Dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian 4.1.1 Lokasi Sekolah SMP N 9 Salatiga Jawa Tengah merupakan tempat yang dipilih oleh penulis untuk melakukan penelitian.

Lebih terperinci

Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)

Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Lampiran 1 Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Lampiran 2 Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1, tabel 4.2 dan tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.1 Sampel penelitian dilihat dari usia (N=134)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1, tabel 4.2 dan tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.1 Sampel penelitian dilihat dari usia (N=134) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian SMP Mardi Rahayu Ungaran terletak di jalan Diponegoro No. 741, Ungaran, Kabupaten Semarang. Subjek dalam penelitian ada 134 siswa

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. belakangan ini memberikan dampak signifikan terhadap sikap konsumerisme

BAB I. Pendahuluan. belakangan ini memberikan dampak signifikan terhadap sikap konsumerisme BAB I Pendahuluan 1.1 Latar belakang Perkembangan teknologi komunikasi yang sangat berkembang pesat belakangan ini memberikan dampak signifikan terhadap sikap konsumerisme mengenai keberadaan media massa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada terhambatnya kemajuan negara. Menurut Nata (2012: 51) pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pada terhambatnya kemajuan negara. Menurut Nata (2012: 51) pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu negara. Kualitas pendidikan suatu negara merupakan indikator keberhasilan dari maju tidaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Persoalan yang muncul di

BAB I PENDAHULUAN. tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Persoalan yang muncul di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persoalan budaya dan karakter bangsa kini menjadi sorotan tajam masyarakat. Sorotan itu mengenai berbagai aspek kehidupan, tertuang dalam berbagai tulisan di media cetak,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kepribadian dan perilaku mereka sehari-hari. Krisis karakter yang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kepribadian dan perilaku mereka sehari-hari. Krisis karakter yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis yang dialami bangsa Indonesia tidak hanya krisis ekonomi maupun politik, tapi lebih dari itu, bangsa kita tengah mengahadapi krisis karakter atau jati diri yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi kini semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi kini semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi kini semakin pesat. Terjadi juga dengan sebagian orang, yang selalu membuat tren-tren terbarunya. Salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan salah satu jenis media komunikasi massa elektronik yang canggih. Salah satu keunggulan televisi adalah penyajian gambar dan suara secara bersamaan,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa. Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang

Lebih terperinci

KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU

KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU Keterdedahan adalah terkenanya khalayak terhadap satu atau beberapa pesan dari media televisi. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini banyak acara talk show di berbagai stasiun televisi. Contoh talk show

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini banyak acara talk show di berbagai stasiun televisi. Contoh talk show 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini banyak acara talk show di berbagai stasiun televisi. Contoh talk show tersebut antara lain Buaya Show di Indosiar, Satu Jam Lebih Dekat di Tvone,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya mencapai kedewasaan subjek didik yang mencakup segi intelektual, jasmani dan rohani, sosial maupun emosional. Undang-Undang Sisdiknas

Lebih terperinci

PERANAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN NILAI MORAL ANAK DI KELOMPOK B TK AISYIYAH V PALU

PERANAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN NILAI MORAL ANAK DI KELOMPOK B TK AISYIYAH V PALU PERANAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN NILAI MORAL ANAK DI KELOMPOK B TK AISYIYAH V PALU Rahmawati 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada peranan guru dalam mengembangkan nilai

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Tabel 1. Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Jenis kelamin - Tempat tinggal -

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Tabel 1. Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Jenis kelamin  - Tempat tinggal  - HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Karakteristik siswa adalah ciri-ciri yang melekat pada diri siswa, yang terdiri dari jenis kelamin, tempat tinggal, pekerjaan orang tua, pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Kemajuan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Kemajuan bangsa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi suatu bangsa merupakan modal dasar yang realistis dan strategis bagi pembangunan nasional terutama di negara berkembang seperti indonesia.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. gerakan dakwah amar ma ruf nahi munkar yang didirikan oleh Kiai Haji Ahmad

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. gerakan dakwah amar ma ruf nahi munkar yang didirikan oleh Kiai Haji Ahmad 63 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Muhammadiyah adalah suatu persyarikatan gerakan Islam yang maksud gerakan dakwah amar ma ruf nahi munkar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana pengiriman informasi kepada masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana pengiriman informasi kepada masyarakat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa merupakan sarana pengiriman informasi kepada masyarakat secara luas, baik itu secara cetak, audio, dan audio-visual. Media massa menjadi alat yang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Lembaga pendidikan salah satu sistem organisasi yang bertujuan membuat

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Lembaga pendidikan salah satu sistem organisasi yang bertujuan membuat BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Lembaga pendidikan salah satu sistem organisasi yang bertujuan membuat perubahan kepada para peserta didik agar lebih baik, cerdas, beriman, bertaqwa, serta mampu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peneliti memilih program lenong rempong trans 7 karena program yang menarik dan banyak sekali keunikan di program tersebut. Banyak sekali kejadian yang menghibur pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu media elektronik yang paling digemari saat ini adalah televisi. Di

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu media elektronik yang paling digemari saat ini adalah televisi. Di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu media elektronik yang paling digemari saat ini adalah televisi. Di zaman sekarang ini televisi bukanlah barang yang langka dan hanya dimiliki oleh kalangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Maju mundurnya suatu bangsa ditandai oleh sumber daya manusia yang bermutu. Untuk menciptakan sumber daya manusia yang bermutu, itu diperlukan suatu upaya melalui

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi data hasil pengamatan. data yang diperoleh melalui kuesioner.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi data hasil pengamatan. data yang diperoleh melalui kuesioner. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi data hasil pengamatan Berikut adalah deskripsi data hasil pengamatan yang sudah diolah dari data yang diperoleh melalui kuesioner. Pada Tabel 4.1 menunjukkan komposisi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG A. Analisis Pembinaan Mental Keagamaan Siswa di SMP N 2 Warungasem Batang Pembinaan mental keagamaan

Lebih terperinci