PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi

1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman buah dari famili caricaceae yang berasal dari Amerika Tengah dan Hindia Barat. Tanaman pepaya banyak ditanam baik di daerah tropis maupun subtropis, di daerah basah dan kering, atau di daerah dataran rendah dan pegunungan (Soedarya,2009). Pepaya merupakan tanaman yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Masyarakat Indonesia biasa menanam tanaman ini di pekarangan atau di tegalan. Namun, pada umumnya masyarakat menanam tanaman ini hanya sebatas digunakan untuk memenuhi kebutuhan sayur atau buah yang dikonsumsi dalam rumah tangga. Buah pepaya mempunyai beragam jenis antara lain pepaya California, pepaya Bangkok, pepaya Hawai, dan sebagainya. Tabel 1.1 Konsumsi Buah Pepaya per Kapita di Indonesia Tahun Konsumsi Kapita/Minggu (kg) Konsumsi Kapita/Tahun (kg) ,034 1, ,053 2, ,031 1, ,035 1, ,040 2,086 Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, 2016 Berdasarkan tabel 1.1 diketahui konsumsi buah pepaya di Indonesia tahun mengalami fluktuasi. Konsumsi rumah tangga per kapita per minggu paling tinggi adalah tahun 2011 sebesar 0,053 kg dengan konsumsi rumah tangga per kapita per tahun sebesar 2,764 kg. Pada tahun 2012 dan 2013 mengalami penurunan konsumsi buah pepaya dan tahun 2014 mengalami kenaikan konsumsi rumah tangga per kapita per minggu sebesar 0,040 kg dengan konsumsi rumah tangga per kapita per tahun sebesar 2,086 kg. Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Hortikultura, konsumsi buah pepaya terdapat di posisi nomor empat setelah buah rambutan, jeruk dan pisang. Hal ini menunjukkan bahwa buah pepaya banyak dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia. Potensi buah pepaya cukup besar untuk dikembangkan, selain banyak masyarakat yang mengonsumsi buah pepaya karena rasanya yang manis juga buah pepaya mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, sehingga sangat menguntungkan bagi para petani pepaya.

2 Produksi buah pepaya setiap daerah berbeda-beda. Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Hortikultura, produksi pepaya di Kabupaten Purworejo mengalami fluktuasi dari tahun Hal ini bisa dikarenakan dipengaruhi oleh penggunaan faktor-faktor produksi antara lain bibit, pupuk, pestisida dan sebagainya. Selain penggunaan faktor produksi dapat dipengaruhi oleh faktor hama dan penyakit. Penggunaan faktor produksi yang kurang tepat serta adanya hama penyakit yang menyerang tanaman pepaya dapat mempengaruhi hasil produksi yang kurang maksimal. Produksi pepaya di Kabupaten Purworejo dapat dlihat pada tabel 1.2. Tabel 1.2 Produksi Pepaya di Kabupaten Purworejo Tahun Produksi Pepaya (ton) Tanaman menghasilkan (pohon) , Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, 2016 Berdasarkan tabel 1.2 menjelaskan bahwa pada tahun 2012 Kabupaten Purworejo tidak menghasilkan produksi pepaya. Hal ini terjadi bisa dikarenakan pada tahun 2012 mengalami gagal panen karena adanya serangan hama dan penyakit. Hal ini menyebabkan tidak adanya produksi sehingga merugikan petani. Jumlah produksi pepaya paling tinggi pada tahun 2013 sebesar ton dengan jumlah tanaman menghasilkan sebanyak pohon. Pada tahun 2015 jumlah produksi pepaya mengalami penurunan sebesar 3.972,7 ton dengan tanaman menghasilkan pohon. Jumlah produksi pepaya dari tahun ke tahun semakin berkurang, hal ini bisa disebabkan oleh adanya hama penyakit yang menyerang tanaman pepaya serta penggunaan faktor produksi yang kurang tepat, sehingga menyebabkan hasil produksi pepaya berkurang. Salah satu jenis pepaya yang mulai marak dibudidayakan adalah pepaya California atau disebut dengan pepaya Calina. Pepaya California mempunyai harga yang lebih tinggi dibanding dengan harga pepaya yang lain. Pepaya California memiliki keunggulan di antaranya buah tidak terlalu besar dengan ukuran antara 0,8-2 kg/buah, berkulit tebal, berbentuk lonjong, buah matang berwarna kuning, rasanya manis dan daging buahnya terasa tebal. Pepaya California termasuk jenis unggul dengan usia yang lebih pendek

3 dibanding jenis pepaya lainnya. Batangnya lebih pendek dari jenis pepaya lain yaitu sekitar 2 meter dan buah dapat dipanen setelah umur 7 sampai 9 bulan. Pohon dapat berbuah hingga umur 4 tahun dengan kemampuan produksi buah yang baik jika dirawat dengan baik. Dalam 1 bulan bisa dipanen sampai 4 kali. Sekali panen, pohon pepaya California bisa menghasilkan 10 sampai 20 buah. Dengan sekali panen tiap minggu bisa mencapai 2 ton per hektar (Epetani, 2015). Pepaya California merupakan salah satu varietas pepaya yang sangat diminati oleh masyarakat. Pepaya unggul hasil persilangan ini banyak dikonsumsi sebagai buah cemilan atau penutup makanan. Pepaya yang berukuran tidak terlalu besar dianggap lebih praktis dan lebih sehat, sehingga mempunyai daya tarik sendiri dan langsung bisa habis dengan sekali makan. Pepaya California memiliki keunggulan antara lain buahnya lebih manis, tahan lama, dan bisa dipanen lebih cepat dibandingkan pepaya varietas lain. Pepaya California sangat berpotensi jika dibudidayakan secara intensif, karena mampu berbuah sepanjang waktu tanpa mengenal musim. Pepaya California dapat dipanen saat terlihat tanda matang yakni terdapat semburat berwarna kuning di bagian buah pepaya utamanya di ujung buah (Darmayuda, 2014). Harga jual buah pepaya California yang murah dan cenderung stabil membuat tanaman ini banyak diminati petani untuk dijadikan bisnis. Harga buah pepaya California yang murah Rp per kilogram banyak disukai oleh masyarakat. Budidaya pepaya California ini tentu akan lebih menarik dan menguntungkan, karena buah ini tergolong baru untuk beberapa pasar daerah. Jadi untuk tingkat kompetisi pasar bisa dibilang masih rendah dan harga yang ditawarkan pasar juga cenderung stabil. Jika mempunyai lahan yang cukup luas dapat menanam pepaya California, karena akan menjadi sumber penghasilan yang cukup tinggi. Di Kabupaten Purworejo usahatani pepaya California terdapat di Kecamatan Grabag. Di daerah ini sudah menjadi sentra usahatani pepaya California. Pepaya California dapat menjadi ladang usaha yang prospektif bila dikelola dengan baik karena permintaan terhadap pepaya California cukup besar baik permintaan untuk pasar tradisional maupun supermarket dan proses budidayanya yang tidak membutuhkan waktu panen yang lama, sehingga peluang usahatani pepaya California terbuka bagi siapa saja dan sangat menguntungkan.

4 Hingga saat ini informasi usahatani pepaya California di Kabupaten Purworejo sangat terbatas. Sementara untuk mengembangkan usahataninya sangat dibutuhkan informasi-informasi yang lengkap mengenai hal tersebut. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui bagaimana proses usahatani pepaya California serta pendapatan yang diperoleh dari usahatani pepaya California Rumusan Masalah Pepaya California merupakan tanaman tahunan yang mampu berbuah tanpa mengenal musim. Pepaya California menjadi pepaya unggulan di Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi dibanding dengan tanaman hortikultura yang lain. Namun dalam budidaya pepaya California terdapat kendala yang dapat menyebabkan produksi pepaya California berkurang yakni rentan terhadap hama dan penyakit yang menyerang tanaman pepaya California. Hama yang biasa menyerang pepaya California adalah hama kutu putih, sedangkan penyakit yang menyerang tanaman pepaya California adalah jamur Phytophtora. Adanya hama dan penyakit yang menyerang tanaman pepaya California menyebabkan para petani harus melakukan penyemprotan pestisida, sehingga menambah biaya pengeluaran selain biaya pupuk. Para petani pepaya California mengeluarkan modal yang tidak sedikit untuk usahatani pepaya California. Namun keuntungan yang diterima petani pepaya California juga tidak sedikit. Usahatani pepaya California sudah mulai diminati oleh banyak orang sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan pendapatan. Tanaman pepaya California yang rentan terhadap penyakit, membuat para petani harus menghitung dari awal penggunaan biaya yang dikeluarkan untuk perawatan usahatani pepaya California baik sarana produksi maupun tenaga kerja. Selain itu, harga jual pepaya California sangat menentukan dalam penerimaan hasil yang diterima oleh para petani untuk menjamin kelancaran usahatani dan memperoleh keuntungan yang layak. Untuk itu, perlu adanya analisis usahatani untuk dapat mengetahui apakah penerimaan yang diperoleh mendapatkan keuntungan yang tinggi dan usahatani pepaya California layak untuk dikembangkan atau tidak. Berkaitan dengan hal tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah usahatani pepaya California layak dikembangkan di Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo?

5 2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas usahatani pepaya California di Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : 1. Menganalisis kelayakan usahatani pepaya California di Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo. 2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas usahatani pepaya California di Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan penelitian ini adalah : 1. Sebagai bahan masukan dan informasi bagi para pelaku yang sedang dan atau akan melakukan usahatani pepaya California. 2. Bagi petani, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pemikiran dalam peningkatan usahatani dan mampu memberikan pendapatan yang lebih baik. 3. Sebagai bahan bagi peneliti selanjutnya dalam usahatani pepaya California. 4. Bagi pembaca hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai tambahan referensi dalam penyusunan penelitian selanjutnya atau penelitian-penelitian sejenis.