Tlltf^Uilt vunldts,?ent(saltaalt tsurailst mntsta l[ perusrhmil $unfitst ftst tltdoltesta
|
|
- Sonny Indradjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Tlltf^Uilt vunldts,?ent(saltaalt tsurailst mntsta l[ perusrhmil $unfitst ftst tltdoltesta ABSTRAK SKRIPSI OtEH EKO NUGROHO xrp 2!tot 75 xrbm ta. z 00a.r2@r. aa$r TAI(UITAS HUI(UiI UIIIYERSITAS SUNABAYA SURIBTYI t992
2 Surabaya t 30 Oktober 1992 Mahasiswa yan9 l"lengetahui DE:KAN FAKULTAs A- DANItiL DJOKO TARLIMAN,5.H.,14.s. ITROWINOTO.S.H, SAULINA SINURAT, S.H., l'1.s.
3 Asuransi Kdrisma merupakan salah gatu di antara beberapa asurensi yang dikelola oleh perusahaan Asuransi Jaga Indonesia (selanjutnya disingkat Jasindo). Sebagai guatu asuransi berarti apabila di.dagarkan Pada ketentuan pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum Daqang (selaniutnya disingkat KUHD ) dan Undang-undang No, 2 Tahun L992 (selanjutnya disingkat UU No. 2 Tahun 1?92) tentang Usaha Perasuransian dalam pasal 1 ayat 2 yang pada garis besarnya dikatakan sebagai suatu asuransi apabila telah memenuhi unsur-unsur adanya tertanggung, penangqung dan didasarkan atas suatu peristiwa yang tidak diduga sebe I umnya, Antara tertanggung dan penanggung mengikatkan diri untuk rnembuat suatu perjanjian yaitu perjanj ian asuransi. Asuransi sebagai suatu perjanjian berarti sebagaimana buku III Kitab Undang-undanq Hukum Perdata (selanjutnya disingkat KUH Perdata ) yang menganut asas kebebasan berkontrak, maksudnya pihak-pihak bebas membuat perjanjian dengan menyimpangi. pasal-pasal dalam buku III KUH Perdata asal kan tidak bertentangan dengan undang-undang, ketertiban umum dan kesusilaan, Selain asar kebebasan berkontrak juga dikenal asas konsensualitas maksudnya perjanjian itu sudah lahir pada detik tercapainya kata sepakat terhadap hal-hai yang pokok antara kedue belah Dihak. Perihal asas konsensualitas dalam perjanjian
4 asuransi juga dikenal sebagaimana tertuang dalam ketentuan pasal?57 KUHD di mana ditentukan bahwa perjanjian aeuransi telah mengikat antara tertanggung dengan penanggung pada detik tercapainya kata sepakat. Walaupun polis belum ditanda tangani maupun diserahkan kepada pihak tertanggung, Kekuatan mengikatnya perjanjian asuransi yang terjadi pada detik tercapainya kata sepakat ini tidak berlaku terhadap perjanjian AEuransi Karisma. Hal ini tel.ah secara tegag tertuang dalam pasal 3 butir 2 buku polis Perjanjian Asuransi Karisma. Dalan pasal tersebut ditentukan bahwa premi herus dibayar oleh tertanggung pada saat poli.s diserahkan, apabila prem.i tidak dibayar oleh tertanggung dalarn tenggang v,,aktu 14 hari setelah penyerahan po1is, maka berlakunya polis ditunda' dan jika terjadi kiaim, penanqgung tidak bertanggung jahab atas kerugian tersebut. Berlandaskan pada uraian di atas nampak adanya suatu hal yang kontradiksi, dikatakan demikian' karena di satu pihak asuransi sebagai suatu perjanjian yang mengikat pada detik tercapainya kata sepakat. Tetapi dalam Asuransi Karisma ini perjanjian asuransi baru mempunyai kekuatan mengikat setelah pihak tertanggung membayar prerni' asuransi. Hal ini mendorong penul is untuk mengetahui Asuransi Karismd secara' keeeluruhan r yang akhirnya penulie memilih judul skripsi : "Tinjauan Yuridis Pelaksanaan
5 asuransi Karisma Di Perusahaan Asuransi Jasa Indonesia" ' Judul skripsi di atas denqan permasaj'ahan bagaimana tanggung jawab penanggungr jika Premi belum dibayar tetapi peristit,la yang d i pertanggunq k an telah terjadi ' ljntuk mengetahui jawaban atas masalah tersebut dengan benar atat-l mendekati kebenaran diperlukan suatil Penelitian, sehingga tujuan diadakan penelitian ini adalah selain mengetahui janaban yanll benar atau mendekati kebenaran '. juga diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan baqi pelaksanaan Asuransi Karigma pada perusahaan Asuransi Jasindo. Penyusunan skrips.i ini agar sesuai dengan karya tulis ilmiah diperlukan suatu metodologi yang terdiri. dari pendekatan masalah digunakan metode yuridis normatif makeudnya pendekatan didasarkan pada Pada Pereturan perundang-undangan yang bprlaku dalam hal.ini KUHD dan KUH Perdata serta UU No. 2 Tahun 1??2' Sumber data berupa data Eekunder terdiri dari bahan hukum Primer berupa peraturan perundang -unijangan dan bahan hukum sekunder berupa literatur, bahan perkuliahan. Sedangkan data pelengkap diperoleh dari perusahaan Asuransi Jasindo' Pengumpulan data menggunakan cara membaca t mempelajari, mengidentifikasi, sehingga diperoleh data yang ada kaitan Iangsung dengan masalah yang dibahas. Kemudian diolah menggunakan metode deduktif m ksudnya bertolak dari. hal yang umum disimpulkan menjadi khusus
6 sehingqa ditemukan suatu jahaban masalah. Selanjutnya diana]lsa secara kualitatif maksudnya menqanalisis data berdasarkan pemi.kiran yang Iogis dan bernalar denqan menelaah sistematika peraturan Perundang-undangan yang ber I aku. Obyek dan lokasi penelitian meliputi hal-hal yanq berkaitan dengan asuransi bdik melalui studi kepustekaan di Universitas Surabaya maupun melalui wat^,ancara di perusahaan Asuransi Jasindo. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh suatu jawaban bahh a dalam melaksanakan AsuranEi Karistna ini mengikatnya perjanjian aguransi setelah premi dibayar oleh tertanggung, sehingga apabila tertanggung belum membayar premi padahal barang yang d i per tanggung kan atas suatu peristiwa yang belum tentu tersebut rusak atau peristiwanya terjadi, maka pihak perusahaan Asuransi Jasindo tidak -bertanggung jag,rab atas pembayaran ganti kerugian apabila tertanqgung mengajukan klaim. Penundaan kekuatan mengikatnya perjanjian asuransi walaupun polis telah diserahkan kepada tertanggung ada kaitannya dengan belum memberikan keterangan yang rinci atag barang yang d i pertanggung k an oleh pihak tertanggung, sehingga diperlukan suatu kejelasan lebih lanjut, Berdasarkan uraj.an di atas dapat disimpulkan bahwa pihak perusahaan Asuransi Jasindo tidak bertanggunq jawab
7 sehingga ditemukan suatu jawaban masalah. Selanjutnya dianalisa Eecara kualitatif maksudnya menganalisis data berdasarkan pemikiran yang logis dan bernalar denqan menelaah sistematika peraturan Ferund ang -und anq an yang ber I aku. Obyek dan Iokasi penelitian meliputi hal-hal yang berkaitan dengan asur-ansi baik melalui studi kepustakaan di Uni.versitas Surabaya rnaupun.nelalui wawancara di perusahaan Asuransi Jagindo. Berdasarkan hasi I penel itian diperoleh suatu jawaban bahwa dalam melakeanakan AEuransi Karisma ini mengikatnya perjanjian asuransi setelah premi dibayar oleh tertanggung, sehingga apabila tertanggung belum membayar pretni padahal barang yang dipertanggungkan atas suatu peristiha yang belum tentu tersebut rusak atau peristiwanya terjadi, maka pihak perusahaan Asuransi Jasindo ti.dak bertanggung jawab atas pembayaran ganti kerugian apabila tertanggung mengajukan k1aim. Penundaan kekuatan mengrkatnya perjanjian asuransi walaupun polis telah diserahkan kepada tertanggung ada kaitannya dengan belum memberikan keterangan yang rinci atas barang yang di.pertanggungkan oleh pihak tertanggung, Eehingqa diperlukan suatu kejelasan lebi.h Ianjut. Berdasarkan uraian cri atas dapat disimpulkan bahwa pihak perusahaan Asuransi Jasindo tidak bertanggung jawab
8 atas k laim penqgantian keruqian yang diajukan oleh tertanggung walaupun polis asuransi telah diserahkan' Penanggung tidak bertanggung jahrab atas klaitn asuransi yang diajukan oleh tertanggung apabila dikaitkan dengan ketentuan pasal 257 KUHD jelas tidak terdapat suatu landaran hukum, selain itu jelas tidak patut apabila polis telah diserahkan pertanggunqan belum terjadi. Alasan pihak Asuransj. Jasindo yang berkaitan dengan keterangan keadaan barang yang dipertanggungkan juga kurang dapat diterima, karena yang berkaitan dengan keadaan barang yang dipertanggungkan secara keseluruhan terinci dalam polis, sehj.ngga tidak mungkin Polis telah diserahkan ' keadaan barang belum dijelaskan, Hal ini apabila ditinjau dari seqi kepatutan berctagarkan penilaian masyarakat dikatakan sebagai suatu hal yang tidak patut untuk dilakukan
9 atas klai.rn penggantian kerugian yang diajukan oleh tertanggung Halaupun Pol is asuransi telah diserahkan ' Penanggung tidak bertanggung jawab atas klaim asuransi yang diajukan oleh tertanggung apabila dikaitkan denqan ketentuan pasal 237 KUHD jelas tidak terdapat suatu landasan hukum, selain itu jelas tidak patut apabila Polis telah diserahkan pertanggungan be.lum terjadi. Alasan pihak Asurangi Jasindo yang berkaitan dengan keterangan keadaan barang yang d i per tanggung kan juga kurang dapat diterima, kafena yang berkaitan dengan keadaan barang yang d i pertanggung kan secara keseluruhan terinci dalarn polis, sehingga tidak mungkin polis telah diserahkan, keadaan barang belum dijelaskan. Hal ini apabila ditinjau dari segi kepatutan berdasarkan penj. laian masyarakat dikatakan sebagai suatu hal yang tidak patut untuk dilakukan,
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SURABAYA SURABAYA
TINJAUAN TENTANG NOTA REP ARASI /SERVIS CONTACT LENS PADA TUNJUNGAN OPTICAL SURABAYA ABSTRAK SKRIPSI OLEH THERESIA SULISTIYOWATI NRP 2870273 NIRM 87. 7. 004.12021.10593 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SURABAYA
Lebih terperinciAESTRAKSI. Latar Belakanc Pemi lihan Judu'l. Asuransi menurut pasal 246 Kitab Undang-undang. Hukum Dagang (selanjutnya disingkat KUHD) adalah suatu
AESTRAKSI Latar Belakanc Pemi lihan Judu'l Asuransi menurut pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (selanjutnya disingkat KUHD) adalah suatu persetujuan yang dibuat antara penanggung dengan tertanggung.
Lebih terperincit99 4 TAI{GGUNG JAWAB PERANTARA DAGAT'IG EFEK DALAI\{ MELAKUI(AN PENYERAHAT{ SAHAM YAI\G TERI"AMBAT PADA IIWESTOR ABSTRAK SKRIPSI
TAI{GGUNG JAWAB PERANTARA DAGAT'IG EFEK DALAI\{ MELAKUI(AN PENYERAHAT{ SAHAM YAI\G TERI"AMBAT PADA IIWESTOR ABSTRAK SKRIPSI OtEH SUMASTINA PUJI ASTUTI lrf R P 2870175 NIRM 87.7.004.12021. 10527 FAKUTTAS
Lebih terperinciTANGGUNG GUGAT PERJANJIAN WARALABA PADA,ES TELER 77" 01 SURABAYA ABSTRAK SKRIPSI
TANGGUNG GUGAT PERJANJIAN WARALABA PADA,ES TELER 77" 01 SURABAYA ABSTRAK SKRIPSI OLEH SHIRLEY DEVY VALLETA NRP 28800ft7 NIRM 88. 7. 004. 12021.06035 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SURABAYA SURABAYA 1994 Sunb-v.
Lebih terperinciFAKUlTAS HUKUM UNIVERSITAS SURABAYA SURABAYA
TINJ AUAN TENTANG KEKUATAN MENGIKAT DARI PERJANJIAN BAKU PADA DRY CLEANING HYATT REGENCY SURABAYA ABSTRAK SKRIPSI OLEH BAMBANG SUGENG WALUYO NRP 2870285 NIR~ 87.7.004.12021.38203 FAKUlTAS HUKUM UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jual beli adalah suatu persetujuan dengan mana pihak yang satu
BAB I PENDAHULUAN Jual beli adalah suatu persetujuan dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan, dan pihak yang lain untuk membayar harga yang telah dijanjikan, demikianlah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. berdasarkan logika berpikir. Metodologi artinya ilmu tentang cara melakukan
26 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Tipe Penelitian Metodologi berasal dari kata dasar metode dan logi. Metode artinya cara melakukan sesuatu dengan teratur (sistematis), sedangkan logi artinya ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan penyakit serta karena usia tua, yang dapat mengakibatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia tidak dapat terlepas dari resiko yang sewaktu-waktu datang. Resiko tersebut dapat berupa cacat tubuh atau mungkin juga karena kematian yang disebabkan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. penelitian hukum normatif-empiris/terapan. Penelitian hukum normatif-empiris
36 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian mengenai analisis perjanjian koasuransi kapal laut ini termasuk jenis penelitian hukum normatif-empiris/terapan. Penelitian hukum normatif-empiris
Lebih terperinciABSTRAK SKRIPSI OIEH VIVIN ELVINA NRP TITIIAUIII YURIDIS GAGATIIYA I(OIIIRAK UTIRTITBT TAI(UITIS HUI(UM UIIIVERSIIAS SURABATI
TITIIAUIII YURIDIS GAGATIIYA I(OIIIRAK UTIRTITBT TERHADAP PERDISIRIBUSIA]I TEI IDE ABSTRAK SKRIPSI OIEH VIVIN ELVINA NRP 2880217 t{rrm E8. 7. 004. 12021. 06140 TAI(UITIS HUI(UM UIIIVERSIIAS SURABATI SUNIBATA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh manusia. Salah satu cara untuk mengurangi risiko tersebut di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan dan kegiatan manusia, pada hakikatnya mengandung berbagai hal yang menunjukkan sifat hakiki dari kehidupan itu sendiri. Sifatsifat hakiki yang dimaksud di
Lebih terperinciFAI(UITAS HUtruil UilIVERSIIIS SURABAYA SURTBAYT t993
AIIATISIS IERHADAP TAIIAH DAII BAI{GUIIAII YA}IG DIIAIIIKAII IAMtlIAlI(REDIT KEPADA IIUT BAIIfi YA]IG BERBEDA ABSTRAK SKRIPSI OLCH KARIITA RATNAWATI8.8. rnp 2160008 iltrm tg 7. 004. t20ilt. 6iloo4 FAI(UITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga dengan banyaknya industri rokok tersebut, membuat para produsen
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia saat ini banyak sekali industri rokok, baik industri yang berskala besar maupun industri rokok yang berskala menengah ke bawah, sehingga dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan era globalisasi yang semakin pesat berpengaruh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan era globalisasi yang semakin pesat berpengaruh terhadap semakin banyaknya kebutuhan masyarakat akan barang/ jasa tertentu yang diikuti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Dimana sebagian besar masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asuransi atau pertanggungan merupakan sesuatu yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Dimana sebagian besar masyarakat Indonesia sudah melakukan
Lebih terperinciTAKUITAS HUI(UII U]IIYERSITAS SURABAYA SURABAYA t992 TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PELARANGAN ABSTRAK SKN.IPSI OLEH ASNI SOEWANDAYANA
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PELARANGAN.SENJATA KIMIA DAN BIOLOGI ABSTRAK SKN.IPSI OLEH ASNI SOEWANDAYANA ilrp 2t70086 iltrm t7. t.ooa. 1m6t. toa:to TAKUITAS HUI(UII U]IIYERSITAS SURABAYA SURABAYA t992 Surabaya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. KUHPerdata sehingga disebut perjanjian tidak bernama. Dalam Buku III
BAB I PENDAHULUAN Suatu perjanjian merupakan suatu peristiwa dimana seorang berjanji kepada seorang lain, atau dimana dua orang saling berjanji untuk melaksanakan sesuatu. 1 Dalam kehidupan sehari-hari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak pernah terlepas dari bahaya, Beberapa
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak pernah terlepas dari bahaya, Beberapa macam bahaya yang mengancam kehidupan manusia disebabkan oleh peristiwa yang timbul secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keluarnya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Peransuransian.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan Asuransi di Indonesia telah mengalami kemajuan yang sangatlah pesat setelah pemerintah mengeluarkan regulasi pada tahun 1980 diperkuat keluarnya Undang-Undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupannya selalu dipenuhi dengan risiko. Risiko adalah kemungkinan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Setiap keputusan yang diambil manusia dalam menjalani kehidupannya selalu dipenuhi dengan risiko. Risiko adalah kemungkinan kerugian yang akan dialami, yang
Lebih terperinciFAKULTAS HOKUM UNIVERSITAS SURABAYA SURABAYA
TANGGUNG JAWAB PENGELOLA TAKSI RASEKO TERHADAP KERUGIAN PENUMPANG AKIBAT KECELAKAAN ABSTRAK SKRIPSI OLEH SRI WIDJ AJ ANTI NRP 2880268 NIRM 88. 7. 004.12021.06173 FAKULTAS HOKUM UNIVERSITAS SURABAYA SURABAYA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Istilah perjanjian baku berasal dari terjemahan bahasa Inggris, yaitu standard
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Istilah perjanjian baku berasal dari terjemahan bahasa Inggris, yaitu standard contract. Perjanjian baku merupakan perjanjian yang ditentukan dan telah dituangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat menyebabkan bertambahnya populasi kendaraan pribadi yang merupakan faktor penunjang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin meningkat dan diikuti oleh majunya pemikiran masyarakat menyebabkan bertambahnya populasi kendaraan pribadi yang merupakan
Lebih terperinciPELAKSANAAN PERJANJIAN PENGANGKUTAN JENASAH MELALUI PERSEROAN TERBATAS GARUDA INDONESIA AIRWAYS
PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGANGKUTAN JENASAH MELALUI PERSEROAN TERBATAS GARUDA INDONESIA AIRWAYS ABSTRAK SKRIPSI Olajukan untuk malengkapi tugas dan memenuhi 181ah aetu syaret untuk mencapei gelar Sarjana
Lebih terperinciADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN EVITA KARINA PUTRI JATUHNYA PESAWAT AIR ASIA DENGAN NOMOR PENERBANGAN QZ8501
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terletak di Asia Tenggara. Melintang di khatulistiwa antara benua Asia dan Australia serta antara Samudera
Lebih terperinciFAKUI.IAS HUI(UM UIIIYERSITAS SURABAYA SURABAYA lg92 ABSTRAK SKRIPSI. otell. YAPTO WITLY SItrATRA Nn,P 2870t15 ttffrm A7.7. O{0[,
TIIIIAUAII IERIIADAP I(ERUGII]I YAIIG DIDERITA (II.EH PERUSAIIAA]I UITUM I(ERETA API AI(IBAT PERBUATA]I iielaiiggar HUI(UiI PEIIDUI(UIIG PERSATUA]I SEPAI( B(ILA SURABAYA ABSTRAK SKRIPSI otell YAPTO WITLY
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan diantaranya adalah persaingan antara siswa sebagai peserta didik yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam masyarakat saat ini terjadi persaingan yang ketat dalam dunia pendidikan diantaranya adalah persaingan antara siswa sebagai peserta didik yang saling berlomba
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah, kendaraan bermotor roda empat (mobil). kendaraan roda empat saat ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu alat transportasi yang banyak dibutuhkan oleh manusia adalah, kendaraan bermotor roda empat (mobil). kendaraan roda empat saat ini menjadi salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang. sedang membangun terutama bidang pendidikan dan ekonomi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang membangun terutama bidang pendidikan dan ekonomi. Pembangunan nasional dilaksanakan untuk mencapai tujuan
Lebih terperinciPERLINDUNGAN HUKI.'M BAGI PEMBELI YANG BERITIKAD BAIK
PERLINDUNGAN HUKI.'M BAGI PEMBELI YANG BERITIKAD BAIK ABSTMK SKRIPSI OtEH YESIENI NRP aswr24 ttffrm 89. 7.@4. lnn.g67fi, FAKULTASHUKUM UNIVERSITAS SURABAYA SURABAYA 1994 Surabaya, Oktober 1994 Mahasi swa
Lebih terperinciSKRIPSI KAJIAN YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH SUSUN SEDERHANA DI SURAKARTA
SKRIPSI KAJIAN YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH SUSUN SEDERHANA DI SURAKARTA Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana Hukum Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dalam kehidupan sosialnya senantiasa akan melakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat dalam kehidupan sosialnya senantiasa akan melakukan interaksi satu sama lain dalam berbagai bentuk. Hubungan antara individuindividu yang merupakan
Lebih terperinciPERLINDUNGAN PIHAK TERTANGGUNG DALAM ASURANSI TERHADAP TUNTUTAN GANTI KERUGIAN DARI PIHAK KETIGA (Studi pada PT Asuransi Intra Asia)
1 PERLINDUNGAN PIHAK TERTANGGUNG DALAM ASURANSI TERHADAP TUNTUTAN GANTI KERUGIAN DARI PIHAK KETIGA (Studi pada PT Asuransi Intra Asia) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-Syarat
Lebih terperinciPERtAltftAll BAG HAS I BAB /ilgadas CEtEltG DI OESI TTOIIGAYA GEDE IGCAMATA]I PEIIEBET IOEUPATEII IABATAII
PERtAltftAll BAG HAS I BAB /ilgadas CEtEltG DI OESI TTOIIGAYA GEDE IGCAMATA]I PEIIEBET IOEUPATEII IABATAII ABSTRAK SKRIPSI OIEH NI KETAT WIRTATI}TI xrp 2atCOtf trrm at.?.00a. rzott.ototo TAI(UIIAS IIUI(UT
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. hal. 2. diakses 06 September Universitas Indonesia
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia dalam era globalisasi ini semakin menuntut tiap negara untuk meningkatkan kualitas keadaan politik, ekonomi, sosial dan budaya mereka agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam negeri serta turut aktif dalam membina kemitraan dengan Usaha Kecil dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang PT. Indonesia Asahan Alumunium (INALUM) merupakan perusahaan asing (PMA) yang bergerak dalam bidang produksi alumunium batangan, dengan mutu sesuai standar internasional
Lebih terperinciTINJAUAN YURIDIS TENTANG PELAKSANAAN ASURANSI MITRA BEASISWA PADA ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA
TINJAUAN YURIDIS TENTANG PELAKSANAAN ASURANSI MITRA BEASISWA PADA ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan jaminan dan perlindungan berkaitan dengan semakin tingginya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan akan jaminan dan perlindungan berkaitan dengan semakin tingginya resiko yang harus dihadapi. Resiko semakin dekat dengan hidup manusia, baik resiko
Lebih terperinciIGDUDUKAII IIIAI( IIIGI(IT DALAiI PEIYARISAI{ ME]IURUI HUI(UiI ADAT IATUA
IGDUDUKAII IIIAI( IIIGI(IT DALAiI PEIYARISAI{ ME]IURUI HUI(UiI ADAT IATUA ABSTRAK SKRIPSI OtEH NINIES SUJANTI NRP 28AO244 N RM 88. 7. 001. 12921. 96159 FAI(ULTAS HUI(UM UIIIYERSIIAS SURABAYA SURAEAYA t994
Lebih terperinciTINJAUAN YURIDIS TERHADAP ASURANSI JIWA DALAM PROSES PELAKSANAAN PENYELESAIAN KLAIM PEMBAYARAN ASURANSI PADA PT. ASURANSI MANULIFE INDONESIA DI MEDAN
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP ASURANSI JIWA DALAM PROSES PELAKSANAAN PENYELESAIAN KLAIM PEMBAYARAN ASURANSI PADA PT. ASURANSI MANULIFE INDONESIA DI MEDAN SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didirikan dengan berbagai layanan, mulai dari pengiriman barang secara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka kegiatan usaha pengiriman barang dewasa ini cenderung terjadi peningkatan, banyak perusahaan pengiriman barang didirikan dengan berbagai layanan,
Lebih terperinciOIEH PEMAKAIAN RUMAH SUSUN YANG DIKUASAI OLBH ABSTRAK SKRIPSI PEMERINTAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II
PEMAKAIAN RUMAH SUSUN YANG DIKUASAI OLBH PEMERINTAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURABAYA DI DUPAK BANGUNREJO ABSTRAK SKRIPSI OIEH WIBISONO ANWAR IIRP 2879125 rffrm U.7.W.72f,,n to8lo Fil(UITAS ilut(uil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perjanjian pada umumnya memuat beberapa unsur, yaitu: 1
1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dalam menghadapi perkembangan era globalisasi pekerja dituntut untuk saling berlomba mempersiapkan dirinya supaya mendapat pekerjaan yang terbaik bagi dirinya sendiri.
Lebih terperinciTINJAUAN YURIDIS PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH DINAS ANTARA KARYAWAN PT
TINJAUAN YURIDIS PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH DINAS ANTARA KARYAWAN PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DIVISI REGIONAL II SUMATERA BARAT DENGAN PIHAK KETIGA SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan
Lebih terperinciTINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN SAHAM SEBAGAI AGUNAN KREDIT
TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN SAHAM SEBAGAI AGUNAN KREDIT ABSTRAK SKRIPSI Oleh: PUTU SARI ATI N R P 287049 NIRM 87. 7. OO4. r202t. 10560 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITA SURABAYA SUBABAYA 1994 SurabaYa ' Mahas
Lebih terperinciKONSTRUKSI HUKUM PERUBAHAN PERJANJIAN KERJA WAKTU TIDAK TERTENTU MENJADI PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU
KONSTRUKSI HUKUM PERUBAHAN PERJANJIAN KERJA WAKTU TIDAK TERTENTU MENJADI PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU Oleh Suyanto ABSTRAK Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan telah mengatur mengenai
Lebih terperincittfiurm fittu uilie$lrts sunrurr 's0nrtlrt sebrglr cutrlm Dil.tx [EPllt Ilt t9t2 IUGTS OTil HET'EilIIIG BATAI HARIA PEIIIIICGATI]I ^ESTN.
t29r/? E -,-f IUGTS OTil HET'EilIIIG BATAI HARIA PEIIIIICGATI]I sebrglr cutrlm Dil.tx [EPllt Ilt ^ESTN.AK SKRTPSI Ad tir oler{ Saccad Rlcmooaii ttaolrt nir tt.eor.rtttr..ssr ttfiurm fittu uilie$lrts sunrurr
Lebih terperincir994 FAKUTTAS IIUI(UilI UIIIYERSITAS SURABAYT SURABAYA ABSTRAK SKRIPSI
TINJAUAN HUKUM TENTANG PELAKSANAAN JUAL - BELI BUAH ANGGUR SECARA TEBASAN DI PROBOLINGGO ABSTRAK SKRIPSI OtEH BUDI SUGIARTO N RP n&24a NtRM E8. 7. 004. 12021. 06161 FAKUTTAS IIUI(UilI UIIIYERSITAS SURABAYT
Lebih terperinciDiajukan oleh; RAGOWO ADE KURNIAWAN C
AKIBAT WANPRESTASI PEMBAYARAN PREMI PADA ASURANSI BERSAMA BUMI PUTRA 1912 DI WILAYAH MADIUN SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Hukum
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. bertujuan untuk mempelejari suatu atau beberapa gejala hukum tertentu, dengan
III. METODE PENELITIAN Menurut Soerjono Soekanto, penelitian hukum merupakan suatu bentuk kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada metode, sistematika, dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelejari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Asuransi Asuransi atau Pertanggungan menurut Kitab Undang-undang Hukum Dagang (K.U.H.D) Republik Indonesia pasal 246 adalah Suatu perjanjian dengan mana seorang penanggung mengikatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia di dalam kehidupan mempunyai bermacam-macam kebutuhan dalam hidupnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia di dalam kehidupan mempunyai bermacam-macam kebutuhan dalam hidupnya. Kebutuhan itu berfungsi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, pemenuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertanian dan perkebunan baik yang berskala besar maupun yang berskala. sumber devisa utama Negara Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebahagian besar penduduk bangsa Indonesia hidup dari sektor pertanian dan perkebunan baik yang berskala besar maupun yang berskala kecil guna meningkatkan perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN. Universitas. Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN. Semakin meningkatnya kebutuhan atau kepentingan setiap orang, ada kalanya seseorang yang memiliki hak dan kekuasaan penuh atas harta miliknya tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berproduksi. Tapi dalam kenyataannya daya beli masyarakat belum bisa sesuai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Indonesia dalam bidang industri mengakibatkan meningkatnya hasil industri, salah satunya adalah kendaraan bermotor. Maka hasil industri tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keadaan yang tidak kekal merupakan sifat alamiah yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keadaan yang tidak kekal merupakan sifat alamiah yang mengakibatkan adanya suatu keadaan yang tidak dapat di ramalkan lebih dahulu secara tepat, sehingga dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, undang-undang yang mengatur asuransi sebagai sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan kendaraan bermotor sebagai sarana transportasi di Indonesia menunjukan pertumbuhan yang cukup pesat karena kebutuhan setiap orang tidak terlepas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu kita perlu memahami tentang asuransi. Kebutuhan akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hidup penuh dengan resiko yang terduga maupun tidak terduga, oleh karena itu kita perlu memahami tentang asuransi. Kebutuhan akan jasa perasuransian makin dirasakan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia di dalam kehidupannya mempunyai bermacam-macam kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia di dalam kehidupannya mempunyai bermacam-macam kebutuhan dalam hidupnya. Kebutuhan itu berfungsi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelihatan megah dan bersih sehingga konsumen (pembeli ) berkeinginan. untuk mengunjunginya dan belanja.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di tinjauan dari segi hubungan keluarga, rumah merupakan sarana atau tempat tinggal yang damai. Karena di dalam rumahlah para anggota keluarga dapat lebih banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak asing dikenal di tengah-tengah masyarakat adalah bank. Bank tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya lembaga keuangan di Indonesia dibedakan atas dua bagian, yakni lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non bank, namun dalam praktek sehari-hari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Agar hukum dapat berjalan dengan baik pelaksanaan hukum
1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Agar hukum dapat berjalan dengan baik pelaksanaan hukum diserahkan kepada aparat penegak hukum yang meliputi: kepolisian, kejaksaan, pengadilan, lembaga pemasyarakatan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. penelitian hukum yang objek kajiannya meliputi ketentuan-ketentuan
III. METODE PENELITIAN 1. Jenis dan Tipe Penelitian Jenis penelitian hukum ini termasuk penelitian hukum normatif terapan, yaitu penelitian hukum yang objek kajiannya meliputi ketentuan-ketentuan perundang-undangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersumber dari keinginan untuk mengatasi ketidakpastian (uncertainty).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri perasuransian baik secara nasional maupun global telah mengalami peningkatan secara pesat. Perkembangan tersebut ditandai dengan meningkatnya
Lebih terperinciBAB II PENGIKATAN JUAL BELI TANAH SECARA CICILAN DISEBUT JUGA SEBAGAI JUAL BELI YANG DISEBUT DALAM PASAL 1457 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA
25 BAB II PENGIKATAN JUAL BELI TANAH SECARA CICILAN DISEBUT JUGA SEBAGAI JUAL BELI YANG DISEBUT DALAM PASAL 1457 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA A. Perjanjian 1. Pengertian Perjanjian Hukum perjanjian
Lebih terperincimengalami wanprestasi rata-rata nasabah dalam kondisi ekonominya sedang masa leluasa atau tenggang waktu yang telah disepakati oleh kedua belah pihak
A. Latar Belakang Kasus yang terjadi pada nasabah asuransi syariah di kota Sidoarjo yang mengalami wanprestasi rata-rata nasabah dalam kondisi ekonominya sedang menurun sehingga tidak bisa melanjutkan
Lebih terperinciKONTRAK KERJA KONSTRUKSI
KONTRAK KERJA KONSTRUKSI Suatu Tinjauan Sistematik Hukum dalam Perjanjian Pekerjaan Rehabilitasi Jembatan TUGU antara Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Sragen dengan CV. Cakra Kembang S K R I P
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupannya, matipun manusia masih memerlukan tanah. berbagai persoalan dibidang pertanahan khususnya dalam hal kepemilikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah atau sebidang tanah dalam bahasa latin disebut ager. Agrarius berarti perladangan, persawahan, pertanian. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), agraria berarti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jenis dan variasi dari masing-masing jenis barang dan atau jasa yang akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perekonomian yang pesat telah menghasilkan berbagai jenis dan variasi dari masing-masing jenis barang dan atau jasa yang akan dikonsumsi. Barang dan atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. etnis,suku, agama dan golongan. Sebagai salah satu negara terbesar di dunia,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia yang merupakan negara yang terdiri dari berbagai etnis,suku, agama dan golongan. Sebagai salah satu negara terbesar di dunia, Indonesia merupakan negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Ketenagakerjaan sebagai bagian dari integral dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Ketenagakerjaan sebagai bagian dari integral dari Pembangunan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
Lebih terperinciPELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA KARYAWAN MENURUT UNDANG-UNDANG N0. 13 TAHUN 2003 DI PT. BATIK DANAR HADI SOLO
0 PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA KARYAWAN MENURUT UNDANG-UNDANG N0. 13 TAHUN 2003 DI PT. BATIK DANAR HADI SOLO Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Derajad
Lebih terperinciPERJANJIAN ASURANSI MELALUI TELEMARKETING DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008
PERJANJIAN ASURANSI MELALUI TELEMARKETING DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 Didik Wahyu Sugiyanto Dosen Fakultas Hukum Universitas Sunan Bonang Tuban Jl. Wahidin Sudiro Husodo 798 Kabupaten
Lebih terperinciTINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN KLAIM DALAM ASURANSI JIWA PADA PT. ASURANSI WANA ARTHA LIFE SURAKARTA
TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN KLAIM DALAM ASURANSI JIWA PADA PT. ASURANSI WANA ARTHA LIFE SURAKARTA Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S-1) Pada Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu peristiwa yang tidak terduga semula, misalnya rumahnya terbakar, barangbarangnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seorang manusia dalam suatu masyarakat, sering menderita kerugian akibat suatu peristiwa yang tidak terduga semula, misalnya rumahnya terbakar, barangbarangnya dicuri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan. Pajak dalam hal ini adalah penerimaan cukai menjadi andalan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional yang dilaksanakan selama ini merupakan upaya pembangunan yang bersinambungan dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur sesuai dengan pancasila
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu dengan jalan menganalisisnya. 1
BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis dan Tipe Penelitian Penelitian hukum merupakan kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika, dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari satu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. konstruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis dan konsisten.
III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisis dan konstruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis dan konsisten. Metodologis
Lebih terperincit993 SURABAYA AKIBAT HUKUM PERDATA TERHADAP PENERBIT CEK KOSONG ARI NURLITA WAHYUDI ilrp ABSiTRAK SKRIPSI
AKIBAT HUKUM PERDATA TERHADAP PENERBIT CEK KOSONG ABSiTRAK SKRIPSI OLEH ARI NURLITA WAHYUDI ilrp 2880280 NfRM 8E. 7.OUt. 120n. 280?4 FTIUITAS HUI(UilI UI{IVERSITAS SURABAYA SURABAYA t993 Surabaye, ltahes
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hal janji adalah suatu sendi yang amat penting dalam Hukum
BAB I PENDAHULUAN Hukum perjanjian adalah bagian dari Hukum Perdata yang berlaku di Indonesia. Hal janji adalah suatu sendi yang amat penting dalam Hukum Perdata, karena Hukum Perdata banyak mengandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan terencana dan terarah yang mencakup aspek politis, ekonomi, demografi, psikologi, hukum, intelektual maupun teknologi.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu usaha untuk mencapai taraf kehidupan yang lebih baik daripada apa yang telah dicapai, artinya bahwa pembangunan merupakan perubahan terencana
Lebih terperinciDalam kehidupan sehari-hari manusia.i tu tidak. I epas dari masal ah hut ang-p iut ang, Dengan adanya hutang-piutang
Dalam kehidupan sehari-hari manusia.i tu tidak I epas dari masal ah hut ang-p iut ang, Dengan adanya hutang-piutang itu Ialu timbul adanya lembaga-lembaga keuangan baik yang sifatnya bank ataupun non bank
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perhatian yang serius ialah lembaga jaminan. Karena perkembangan ekonomi akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berkembangnya jumlah populasi manusia semakin meningkatkan kebutuhan. Untuk itu mereka melakukan berbagai cara untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam rangka pembangunan
Lebih terperinci199{ ABSTRAK SKRIPSI. tfi(uttas Hu!(uil UlllvERslTls surlbayr SURABAYA. fl lilauall IEltIAllG lgpll il TAtl llatfff llubull GAllllI A llell0lll
fl lilauall IEltIAllG lgpll il TAtl llatfff llubull GAllllI A llell0lll PTR IAII IIAII PE]IA]IGGUTGI]I ABSTRAK SKRIPSI OLEH ANDRIANTO NRP 2860137 NIRM 86. 7.004. 720n.&378 tfi(uttas Hu!(uil UlllvERslTls
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. dua belah pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Perjanjian Asuransi Kendaraan Bermotor Berdasarkan Pasal 1 sub (1) UU No. 2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian, dinyatakan bahwa pengertian asuransi atau pertanggungan adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dan pembangunan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional bertujuan mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur baik material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dan pembangunan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Perjanjian merupakan sumber terpenting yang melahirkan perikatan, perikatan
7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Perjanjian Pada Umumnya 1. Pengertian Perjanjian Perjanjian merupakan sumber terpenting yang melahirkan perikatan, perikatan yang berasal dari perjanjian dikehendaki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang semakin pesat, dan untuk itu masyarakat dituntut untuk bisa mengimbangi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan masyarakat pada saat ini diperlukan adanya perlindungan, salah satu nya dengan adanya perlindungan asuransi. Hal itu terjadi karena dampak dari adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemajuan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Manusia di dalam hidupnya selalu berada dalam ketidakpastian dan selalu
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia di dalam hidupnya selalu berada dalam ketidakpastian dan selalu mengalami risiko, yaitu suatu peristiwa yang belum dapat dipastikan terjadinya dan bila terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum dan tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka, negara Indonesia merupakan negara demokratis yang menjunjung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era reformasi merupakan era perubahan dalam kehidupan berbangsa dan
9 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era reformasi merupakan era perubahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Era reformasi telah dimulai sejak tahun 1998 yang lalu. Latar belakang lahirnya era
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. musibah. Manusia dalam menjalankan kehidupannya selalu dihadapkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya dalam kehidupan ini manusia selalu dihadapkan dengan dua kejadian yaitu kejadian yang terjadi secara terencana dan kejadian yang muncul secara
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN YURIDIS PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN
BAB 2 TINJAUAN YURIDIS PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN 2.1 Perjanjian secara Umum Pada umumnya, suatu hubungan hukum terjadi karena suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan ekonomi global dan perkembangan teknologi yang demikian cepat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan ekonomi global dan perkembangan teknologi yang demikian cepat membawa dampak timbulnya persaingan usaha yang begitu ramai. Tingginya tingkat persaingan usaha
Lebih terperinciIstilah dan Pengertian Asuransi ASURANSI. 02-Dec-17
Istilah dan Pengertian Asuransi ASURANSI - Menurut Pasal 246 KUHD, asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian di mana seorang penanggung dengan menikmati suatu premi mengikatkan dirinya kepada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2006), hal. 51. Grafindo Persada, 2004), hal. 18. Tahun TLN No. 3790, Pasal 1 angka 2.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aktivitas bisnis merupakan fenomena yang sangat kompleks karena mencakup berbagai bidang baik hukum, ekonomi, dan politik. Salah satu kegiatan usaha yang
Lebih terperinciLex Privatum, Vol. III/No. 4/Okt/2015
PEMBERLAKUAN ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK MENURUT HUKUM PERDATA TERHADAP PELAKSANAANNYA DALAM PRAKTEK 1 Oleh : Suryono Suwikromo 2 A. Latar Belakang Didalam kehidupan sehari-hari, setiap manusia akan selalu
Lebih terperinciMAKALAH HUKUM KOMERSIAL HUKUM ASURANSI. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Komersial Dosen Pembimbing : Disusun oleh : Kelompok 8
MAKALAH HUKUM KOMERSIAL HUKUM ASURANSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Komersial Dosen Pembimbing : ------- Disusun oleh : Kelompok 8 Dickxie Audiyanto (125020305111001) Gatra Bagus Sanubari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu transaksi jual beli, apapun jenis benda yang diperjual-belikan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap orang mempunyai kepentingan terhadap orang lain sehingga timbullah hubungan hak dan kewajiban. Setiap orang mempunyai hak yang wajib selalu di perhatikan orang
Lebih terperinci