ABSTRAK SKR,IPSI. TIIIIAUAII YURIDIS IEIITAIIG PETAI$AIIAN ITATilIMEDIT. DE]IGT]I IAilIIlIIlI II]IAH ADAT. tg.t00a.t20a3at92

Transkripsi

1 TIIIIAUAII YURIDIS IEIITAIIG PETAI$AIIAN ITATilIMEDIT DE]IGT]I IAilIIlIIlI II]IAH ADAT ABSTRAK SKR,IPSI Olrh HEUIIA f,bp r{tih AULIA DSVI 2E90rta tg.t00a.t20a3at92 FAKULTAS HUKUT UNTYERIITAS SURABAYA t0ct SURABAYA

2 IIIIIAUIII TURIDIS IEIITAIIG PETAI$AIIAAII IIITIIil INEDII DEilGTil IffiIlIAII IIIIAH AIIAI Dicjuken untul molcngtapl tugll dan momcnuhl.!!h. tu.v.r.t untul mcncaprl gcler Slriana Hukum Ol.h ileutta AULTA DIVI l{rp r$is 2890t!f e.to0a.lrcill.36tt2 FAKULTAS HUKUT UXN'EN'ITAS gurabaya SURABAYA toct

3 Sunblya, Ottobcr t908 Mongpt.hui PrnblmUng Daniol Dioko Tarliman, 3.H., U.8.

4 Latar Belakane Perilihan Judul Diberlakukannya Undang-undang Nonor 7 Tahun 1992 (selanjutnya disingkat uu No. 7 Tahun 1992) tentang Perbankan merupakan suetu angin segar bagi nasyarakat yang hanya nemiliki tanah adat yang penbuktiannya didasarkan atas petok D. Karena. berd&sarkan penjelasan pasal 6 tju No.? Tahun 1992, untuk meuperoleh keyakinan bank, debitur dapat menyerahkan tanah adat yaitu tanah yang dikuasai oleh hukun adat digunakan sebagai j&oinan kredit. lfenang apabila diperhatikan, pengikatan barant s bagai jamitran kredit itu bagi bank hanya sebagai penaobah keyakinan akan kemampuan dan kesanggupan debitur mengenbalikan kr ditnya. Dikatakan sebagai penambah keyakiuan karena pertinbangan keyakinan bank tidak hanya cukup janinan oelainkan jtrga watak, uodal, keoaopuan useha, janinan maupun prospek usaha debitur. Dengan pengikatan barang sebagai jadinan kredit, ba.nk akan nrerasa aman, karena dalen pemenuhan piutangnya, bank oempunyai hak untuk didahulukan apabila dibandingkan dengan kr6ditur lain. Hal ini dikarenakan bank berkuasa, karena secar& kekuasaan barang tersebut telah diserahkan oleh debitur kepada bgnk. Pemenuhan piutang bank didahulukan terhadap bsnda ianinan adalah sesuai dengan ketentuan pasal ll33 Kitab Undant-unatang Hukum p rdata (selanjutnya disingkat KIJII

5 Perdata). Nanun apabila diperhatikan, hanya hek atas tanah yang telah dibukukan yang dapat digunakan sebatai jaminan kredit sebagaiuana pasal 1 Peraturan Uenteri Agraria Nooor 15 Tahun 1961 (selanjutnya disingkat P.[.A. No. 15 Tahun 1961), Padahal tanah adat trerupakan tanah yang belum bersertifikat, yang tanda bukti kepenilikannya didasarkan atas petok D yaitu Surat Tanda Bukti Peobayaran Pajak Buni. Berdasarkaa uraian di atas, naka yang perlu dipernasalahkan dalam skripsi ini adalah: Bagainana hak penenuhan piutatrg bank, apabila debitur yang mengikatkan hak atas tanah adat tersebut tidak nanpu membayar kredit? Dengan pernasalahan ini, naka skripsi ini dipilih judul "TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN IKATAN TREDIT DENGAN JAXINAN TANAH ADAT". Tulual Pcn l i tlra TuJuan dilakukatraya penelitian dalam penyusunan skripsi ini adalah untuk mengetahui seluk beluk pelaksanaan tanah adat yang digunakan sebagai jaminan, mulai dari pentikatannya sadpai pada pemenuhan piutang kreditur apabila debitur tidak nanpu nengenbalikan kreditnya yang menyangkut nasalah janinaa tanah adat tersebut.

6 Jrdrel lvaktu PcBvusu[an Jadwal waktu penyusunan skripsi saya bagi neniadi tiga tahap yang perinciannya adilah: l. Tahap p rsiapan penyusunan skripsi dibutuhkan waktu enpat minggu; 2. Tahap kedua pengumpulan data diperlukan waktu enpat ni nggu i 3. Tahap ketiga peagolahan dan analisis data diperlukaa waktu empat ni nttu. Xctodc Pcncl I tlan Pendekatan Dasalah dalam penyusunan skripsi dilakukan secara yufidis normatif maksudnya didasarkaa pada peraturan perundang-undangan yang bersifat uengikat dalam hal ini KUH Perdata, W No. 7 Tahun 1992, Peraturan Peoerintah Nonor 10 Tahun 1961 tentang Pendaftaran Tanah dan P.X.A. No. 15 Tahun Sumber data berupa data sekunder terdiri dari bahan hukum priner yaitu bahan hukun yang nengikat berupa peraturan perundang-u!- dengan sebagaimana di atas dan bahan hukum primer yaitu pendapat para sarjana, literatur maupun bahan perkuliahan yant bersifat nenjelaskan bahan hukum primer. ' Pengunpulan data dilakukan dengan cara membaca, merpelajari keseluruhao data, selanjutnya diidentifikasi kenudian diklasifikasi, sehingga diperoleh data yang ada

7 kaitan lantsung dengan nasalah yang dibahas. Kemudian diolah secara deduktif naksudnya pentolahan data didasarkan atas hal yang unuo disimpulkan nenjadi khusus, sehingga iliperoleh jawaban atas nasalah yang dibahas. Selanjutnya dianalisis secara kualitatif yaitu ngtrganalisis data didasarkan atas pemikiran yang logis datr bernalar dengan Denelaah sistenatika peraturan perundang-undantfn yang trasih berlaku dan ada kaitannya dengan masalah yang dibahas dalan skripsi ini. Polok Hasll Pcnclltiat Pokok hasil penelitian diperoleh ganbaran bahrva perihal janinan terdapat janiaan yang lahir karena undant-uldatrg dan Janinan yant lahir karena perjanjian. Janlnan yang lahir karena undang-undang keberadaannya tidak dijanjikan yang pemenuhan piutangnya atas dasar keseluruhan harta kekayaan debitur yarrg dibagi berdasarkan Junlah keseinbangan piutang keseluruhan kreditur lainnya, sebagainana pasal 1131 ilaa II32 KIJH perilata. Sedantkan jaminan yant lahir karena perjatrjian keberadaannya Denant dijanjikan sebelumnya yang terjadi karetra adatrya perjanjian pemasangan hipotek maupun kre_ ditverband. Dalau hipotek maupun creditverband disyarat_ kan hanya hak atas tanah yang telah bersert i f i katkan digunakan sebagai jaoinan kredit sebagainana pasal 1

8 P.X.A. No. 15 Tahun Kreditur yang nengikat barang sebatai janinan kredit penenuhan piutangnya nernpunyai hak untuk didahulukan bila dibandingkan dengan kreditur lainnya de4gan s nganbil hasil penjualan atas barant jaminan yang bersangkutan, Hak atas tanah adat pembuktiannya didasarkan petok D, sehingga tidak dapat diikat secara yuridis sebsgai jaminan kredit. Oleh kareoa itu yang tinbul hanyalrh ianinan yaag lahir karena undang-undang, sehingga peoenuhannya alidasarkan atas keseimbangan junlah piutang dengan kreditur lainnya sebagaioana pasal 1131 don 1132 KUH Perdata atas seluruh harta kokayaan debitur. Berdasarkan penbahasan di atas dapat disinpulkao bshwa bank yaug nengikat tanah adet sebagai janinan tidak nenpunyai hak untuk didahulukan dalam pemenuhan piutangaya. Karena tanah adat belum bersertifikat, eehingga tidak dapat diikat sebagai jarinan kredit. Haaya bank yang Dengiket tanah yang telah b rs rtifikat redpunyai hak untuk didahulukan dala[ pemenuhan piutangoya. Kcs ilou l an Hal di atas berarti walaupun uu No.??ahun 1992 Deoperkeaa.nkan tanah adat digunakan sebagai jaminan kredit, namun bank tidak uemberikan perlindungan dalan peoenuhan piutang terhadap baqk tersebut. Oleh karena itu

9 seyotyanya mongenai perlinduntan hukun kepada bank yang mentikat barang sebagai j&minan kredit atas tanah yang beluo bersortifikat diatur secara tersendiri dalao Per- &turan Penerintah sebagai peraturan pelaksanaan uu No. 7 Tahun 1992.