BAB IV ANALISIS KASUS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS KASUS"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS KASUS 4.1. Latar Belakang Kasus Pada tahun 2009 PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Bank Danamon) menuntaskan akuisisi terhadap PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (Adira Finance) menjadi 95% dengan penambahan 20% dengan nilai sekitar 1,4 triliun dan harga saham Rp8000 per lembar. (sumber: Seperti yang sudah dijelaskan didalam bab sebelumnya, bahwa adanya akuisisi yang dilakukan oleh Bank Danamon terhadap Adira Finance memberikan dampak ekonomi dalam kinerja keuangan kedua perusahaan. Terdapat beberapa metode dalam mengukur kinerja keuangan, tetapi dalam thesis ini metode yang digunakan oleh penulis adalah dengan menghitung return on assets (ROA), return on equity (ROE), dan economic value added (EVA) dari Adira Finance sebagai perusahaan yang diakuisisi Tren Industri Jika kita melihat prestasi kedua perusahaan dimana Adira Finance menjadi salah satu perusahaan pembiayaan terbesar di Indonesia dan memiliki posisi yang kuat di Industri. Penjualan motor dan mobil nasional mengalami perkembangan pesat di tahun Penjualan motor nasional sudah mencapai angka 7,3 juta unit sedangkan penjualan mobil mencapai 764 ribu unit selama tahun Jumlah 33

2 34 penjualan motor baru yang dibiayai Adira Finance mencapai 15,7% dari total penjualan motor nasional atau sebanyak 1,16 juta unit dan membiayai 5,2% dari total penjualan mobil nasional. Industri yang terus tumbuh dengan didukung pendanaan yang kuat dari pemegang saham memberi gambaran stabilitas kinerja keuangan Adira Finance di masa-masa mendatang sehingga terjadi peningkatan dari pemegang saham. Bank Danamon sebagai pemegang saham utama mendukung pendanaan Adira Finance dalam bentuk joint financing. Sumber pendanaan dari joint financing mencapai 78%, sedangkan sisanya menggunakan pinjaman bank 0,2%, dan obligasi 8,3%. Hingga saat ini, Adira Finance telah menerbitkan 4 kali obligasi dengan rekam jejak yang baik dalam hal pembayaran bunga maupun pelunasan hutang pokok. Selain itu, rating kredit Adira Finance yang meningkat dari idaa menjadi idaa+ di Februari 2011 menjadi gambaran profil Adira Finance yang semakin membaik. Kemampuan Adira Finance dalam menjaga likuiditasnya tercermin dari profil usia aset dan kewajiban dimana jumlah piutang lebih besar dibandingkan kewajiban yang harus dipenuhi. Per Desember 2010, total piutang pembiayaan konsumen adalah sebesar Rp 6,544miliar dengan total pendanaan (obligasi dan pinjaman bank) sebesar Rp 2,585miliar. (sumber : Atas pencapaian yang baik dimana telah disebutkan diatas, yaitu peningkatan performa dari Bank Danamon dan Adira Finance dapat menyebabkan timbulnya tren bagi Perusahaan lainnya untuk melakukan strategi yang sama. Hal ini tentunya sangat

3 35 memungkinkan mengingat banyaknya perusahaan pembiayaan yang berada dalam industri ini. Sejauh ini memang tidak hanya Bank Danamon yang menerapkan strategi akuisisi terhadap perusahaan pembiayaan, ada juga Bank Internasional Indonesia (BII) yang juga menerapkan strategi serupa dengan melakukan akuisisi sebesar 43% saham dari PT Wahana Otto Multiartha (WOM) pada tahun 2005 dengan besaran sekitar 400 milyar rupiah. (sumber : Beberapa media juga memberitakan adanya rencana dari Bank Mandiri, CIMB Niaga, BPD, bahkan perusahaan non bank seperti Asuransi Jasindo dan Batavia Airlines yang memiliki rencana untuk melakukan akuisisi terhadap perusahaan-perusahaan pembiayaan. (sumber : & Saat ini Bank Mandiri sudah merealisasikan rencana tersebut dengan melakukan akuisisi 51% saham dari PT Tunas Financindo Sarana (Tunas Finance) sebesar 290 milyar rupiah diakhir periode (sumber : Permasalahan Tentunya bukanlah hal yang mudah dalam melakukan akuisisi, bagi Pihak Pertama (pihak yang melakukan akuisisi) tentunya bertujuan memperbanyak jalur investasi, sedangkan bagi pihak kedua (pihak yang diakusisisi) bertujuan untuk menambah pendanaan dalam menjalankan strategi perusahaan.

4 36 Investasi dengan cara akuisisi membutuhkan dana atau modal yang besar bagi pihak pertama sehingga penulis membuat studi kasus ini untuk membahas mengenai dampak dari akuisisi, khususnya bagi kinerja keuangan perusahaan yang diakuisisi apakah akan menjadi lebih baik setelah terjadinya akuisisi. Studi kasus dalam thesis ini membahas secara lebih mendalam mengenai pihak kedua yaitu Adira Finance sebagai pihak yang diakusisi oleh pihak pertama. Adapun metode yang digunakan penulis dalam melakukan analisas laporan keuangan perusahaan adalah dengan perhitungan return on assets (ROA), return on equity (ROE), dan economic value added (EVA) Analisis Kinerja Keuangan Adira Finance Sebagai dampak dari subprime mortgage, harga saham pasar di Indonesia mengalami fluktuasi. Pada tahun 2008, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia mengalami penurunan sebagai dampak dari subprime mortgage, sehingga return saham di tahun 2008 bernilai negatif. Oleh karena itu, agar analisis dan penelitian ini dapat valid, penulis menghilangkan tahun 2008 dari tahun analisis. Karena nilai return pasar yang negatif dapat menyebabkan menurunnya biaya modal ekuitas Perusahaan sehingga penelitian menjadi tidak valid. Sebelum dilakukan analisis lebih mendalam tentang kinerja keuangan Adira Finance, akan dianalisis terlebih dahulu kondisi keuangan Adira berdasarkan pada

5 37 data yang nampak dari laporan keuangan Perusahaan selama periode 2003 hingga 2010 (data dapat dilihat pada bagian lampiran). Total aktiva Adira telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun, terutama pada tahun 2006 dan tahun 2010, dimana telah terjadi peningkatan aktiva hingga mencapai 80% dibandingkan tahun sebelumnya. Ekspansi yang dilakukan oleh Adira ini merupakan bentuk nyata dari meningkatnya modal usaha Adira sebagai akibat dari akuisisi oleh Danamon. Bersamaan dengan peningkatan total aktiva yang dimiliki oleh Adira, laba bersih Perusahaan juga mengalami peningkatan di tiap tahunnya, terutama di tahun 2009, Adira berhasil meningkatkan labanya hingga 116% dibandingkan tahun 2007 di mana laba bersih perusahaan mencapai angka di atas Rp 1 triliun, yaitu sebesar Rp 1,2 triliun, laba bersih pada tahun 2009 ini merupakan laba bersih tertinggi yang pernah dicapai oleh perusahaan pembiayaan di Indonesia Perhitungan Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE) Jika kita melihat dari tabel 4.1. secara umum nampak bahwa kinerja keuangan Adira Finance mengalami fluktuasi sejak tahun 2003 hingga tahun Hal ini dapat dilihat dari nilai Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) selama periode tersebut. Pada tahun 2003 hingga 2005, ROA dan ROE Perusahaan meningkat cukup signifikan yang disebabkan oleh kenaikan perolehan laba bersih perusahaan.

6 38 Tabel 4.1. Kinerja Keuangan Adira Finance L ap K euangan Total Aktiva (a) R ata-rata Aktiva (b = (a n a n-1 )/2) 543,363 1,574,539 1,598,017 1,633,211 2,906,905 3,301,818 4,329,549 7,599,615 1,058,951 1,586,278 1,615,614 2,270,058 3,104,362 3,815,684 5,964,582 Total E kuitas (c) 185, , , , ,651 1,224,613 2,652,403 3,794,759 R ata-rata E kuitas (d = (c n c n-1 )/2) 264, , , ,302 1,065,632 1,938,508 3,223,581 Laba Bers ih (e) 155, , , , ,710 1,212,400 1,467,906 R OA (f = e/b) R OE (g = e/d) s umber : laporan keuangan Adira F inance dan analis a penulis Ket : semua nominal dihitung dalam satuan juta (R p.), kecuali untuk rasio dihitung dalam satuan desimal Namun pada periode selanjutnya, yaitu tahun 2006 hingga tahun 2007, terjadi penurunan nilai ROA dan ROE Perusahaan. Hal ini bukan berarti kinerja Perusahaan memburuk selama periode tersebut, karena laba perusahaan terus meningkat dari tahun ke tahun. Perusahaan melakukan ekspansi yang cukup signifikan selama tahun 2006 dan 2007 dimana terjadi kenaikan aset sebesar masing-masing 78% dan 14% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini yang menyebabkan kinerja keuangan Adira Finance mengalami penurunan pada periode tersebut. Pada tahun 2009, kinerja keuangan Perusahaan kembali meningkat. Laba bersih Perusahaan di tahun 2009 bahkan naik secara signifikan sebesar 116% dari tahun Hal ini membuktikan bahwa ekspansi yang dilakukan Perusahaan di tahun 2007 membuahkan hasil positif bagi kinerja Perusahaan.

7 39 Di tahun analisis terakhir, yaitu pada tahun 2010, Adira Finance kembali melakukan ekspansi aset sebesar 76% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menyebabkan kinerja keuangan Perusahaan terlihat menurun walaupun pada kenyataannya laba Perusahaan meningkat. Berikut ini penulis akan melakukan analisis secara lebih mendalam mengenai kinerja keuangan Adira berdasarkan analisis ROA dan ROE dengan membandingkan sebelum dan sesudah proses akuisisi Periode Sebelum Akuisisi ( ) Pada periode analisis sebelum terjadinya akuisisi, yaitu pada tahun 2002 hingga tahun 2004, nampak bahwa Adira sebagai perusahaan pembiayaan memang memiliki kinerja yang cukup baik. Dari tahun ke tahunnya, Adira mengalami peningkatan baik dari sisi aktiva, ekuitas maupun laba bersih. Pada tahun 2003, Adira bahkan mengalami peningkatan aktiva yang sangat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebesar 190% atau hampir mencapai tiga kali lipat. Hal ini karena Adira baru saja mencatatkan perusahaannya di Bursa Efek sebagai perusahaan terbuka di tahun 2003 sehingga Perusahaan melakukan ekspansi usaha. Bersamaan dengan hal tersebut, ekuitas perusahaan juga meningkat sebesar 85% dibandingkan tahun sebelumnya. Kinerja Perusahaan meningkat dari tahun 2003 ke tahun Hal ini nampak dari ROA dan ROE yang meningkat tiap tahunnya sebagai akibat dari kenaikan laba bersih yang cukup signifikan. Di tahun 2004 laba bersih meningkat hingga 94%

8 40 dibandingkan tahun sebelumnya sebagai akibat dari ekspansi usaha yang dilakukan pada tahun sebelumnya Periode Setelah Akuisisi ( ) Setelah terjadinya proses akuisisi Adira yang dilakukan oleh Danamon, Perusahaan mengalami perubahan terutama dalam jumlah aktiva yang dimilikinya. Adira melakukan ekspansi usaha yang menyebabkan meningkatnya total aktiva terutama di tahun 2006 dan tahun 2009, dimana total rata-rata aktiva Adira meningkat masing-masing hingga 41% dan 56% dibanding tahun sebelumnya. Hal yang sama juga terjadi pada rata-rata ekuitas Perusahaan. Terjadi kenaikan jumlah rata-rata ekuitas Adira di tahun 2009 sebesar 82% dibanding tahun Sementara itu laba bersih Adira mengalami kenaikan bersamaan dengan dilakukan ekspansi usaha oleh Adira. Namun ekspansi ini tidak memberikan dampak secara langsung. Dampaknya baru akan terlihat di tahun berikutnya, seperti di tahun 2009, dimana laba bersih meningkat hingga 116% atau lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun Sebagai akibat dari ekspansi usaha yang dilakukan oleh Adira tersebut, kinerja keuangan Perusahaan yang diukur dengan ROA dan ROE terlihat kurang baik walau sebenarnya laba bersihnya meningkat cukup signifikan. Berdasarkan analisis kinerja keuangan Perusahaan di atas, terlihat bahwa proses akuisisi Adira Finance yang dilaksanakan oleh Bank Danamon pada tahun 2005 dan 2006 memberikan dampak positif bagi kinerja keuangan Adira Finance.

9 41 Dampak tersebut memang tidak dapat terlihat secara langsung pada tahun yang bersangkutan. Namun jika dianalisis lebih lanjut, pada tahun-tahun selanjutnya baru akan terlihat dampak dari proses tersebut. Seperti ekspansi yang dilakukan pada tahun 2006 dimana terjadi peningkatan aktiva hingga 80% dibandingkan tahun sebelumnya, dampaknya pada kinerja keuangan baru akan terlihat di tahun 2009; dimana laba bersih Perusahaan meningkat hingga 116%. Demikian pula pada ekspansi yang dilakukan di tahun 2010, dampaknya baru akan terlihat di tahun-tahun berikutnya sehingga belum dapat disimpulkan secara langsung bahwa kinerja Perusahaan di tahun tersebut menurun. Peningkatan kinerja tersebut baru dapat dilihat di tahun 2011 atau tahun berikutnya Analisis Komponen-komponen Economic Value Added (EVA) Untuk analisis nilai Perusahaan dengan menggunakan metode EVA, akan dijabarkan secara bertahap sesuai tahap-tahap perhitungannya, seperti yang sudah dijelaskan dalam bab sebelumnya, untuk mendapatkan nilai EVA perlu diperoleh terlebih dahulu perhitungan untuk: Net Operating Profit After Tax, Invested Capital, dan Weighted Average Cost of Capital Perhitungan Tingkat Pajak Adira Finance Tingkat pajak yang digunakan untuk perhitungan EVA Adira Finance adalah tingkat pajak rata-rata selama periode tahun 2003 hingga 2010, yaitu tingkat pajak selama periode analisis. Sehingga tingkat rata-rata pajak yang digunakan adalah 29%.

10 42 Table 4.2. Tingkat Pajak Adira Finance TINGKAT PAJAK Laba S ebelum P ajak (a) 224, , , , ,819 1,658,347 1,931,723 P ajak P enghas ilan (b) 69, , , , , , ,817 Laba S etelah P ajak (c = a - b) 155, , , , ,710 1,212,400 1,467,906 Tingkat P ajak (d = b/a) T ingkat P ajak R ata-rata (e = (d 1 +d 2 + +d 8 )/8) 0.29 s umber : laporan keuangan Adira F inance dan analis a penulis Perhitungan Net Operating Profit After Tax (NOPAT) Adira Finance NOPAT merupakan laba bersih yang diperoleh dari kegiatan operasional perusahaan setelah dikenai pajak. Berdasarkan tabel 4.3. nampak bahwa Adira Finance memiliki nilai NOPAT yang terus meningkat tiap tahunnya. Hal ini menjadi parameter yang baik bagi kinerja perusahaan karena Perusahaan mampu meningkatkan laba operasinya dari tahun ke tahun. Pengecualian terjadi pada tahun 2006 dimana NOPAT Perusahaan mengalami penurunan sebagai dampak dari proses akuisisi yang baru selesai dilaksanakan. Namun pada tahun-tahun selanjutnya, NOPAT mengalami peningkatan yang signifikan, terutama di tahun 2009 dimana terjadi kenaikan lebih dari dua kali lipat atau sebesr 129% dibandingkan tahun Peningkatan dari NOPAT ini berarti bahwa Perusahaan mampu menghasilkan laba dari kegiatan operasional yang dilaksanakannya.

11 43 Table 4.3. NOPAT Adira Finance NO P AT P endapatan O peras ional (f) B eban O peras ional (g) L aba O peras i S ebelum P ajak (h = f+g ) P ajak P enghas ilan (i) L aba O peras i S etelah P ajak 712,865 1,135,511 1,781,074 1,926,175 2,415,735 3,925,744 3,881, , ,994 1,067,720 1,267,984 1,632,350 2,239,774 1,921, , , , , ,385 1,685,970 1,960,750 69, , , , , , ,817 (NO P AT ) (j = h-i) s umber : laporan keuangan Adira F inance dan analis a penulis K et : s emua nominal dihitung dalam s atuan juta (R p.) 197, , , , ,276 1,240,023 1,496, Perhitungan Biaya Modal Adira Finance Biaya modal (Cost of Capital) berasal dari dua sumber modal yang digunakan oleh Perusahaan, yaitu kewajiban (hutang) dan ekuitas. Perhitungan untuk biaya modal yang berasal dari kewajiban (cost of debt) diperoleh dari hasil perbandingan antara total beban bunga hutang dengan jumlah hutang Perusahaan pada tahun yang bersangkutan. Dalam hal ini, beban bunga hutang Perusahaan diperoleh dari pinjaman Perusahaan yang menghasilkan bunga dan pinjaman obligasi. Tabel 4.4. Cost of Debt Adira Finance C O S T O F DE B T (K b) J umlah K ewajiban - R ata-rata (k) 1,017, , ,712 1,109,606 1,534, ,365 1,743,543 Beban Bunga (l) 102, ,867 84, , , , ,991 C os t of Debt (m=k/l) s umber : laporan keuangan Adira F inance dan analis a penulis K et : s emua nominal dihitung dalam s atuan juta (R p.), kecuali untuk ras io dihitung dalam s atuan des imal

12 44 Sementara biaya modal yang berasal dari ekuitas (cost of equity) dihitung dengan menggunakan rumus Capital Asset Pricing Model (CAPM) dimana penentuannya berdasarkan tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Return Pasar dan koefisien Beta, seperti yang dapat dilihat pada Tabel 4.5. Tabel 4.5. Cost of Equity Adira Finance C O S T O F E QUIT Y (K ) Tingkat S uku Bunga S BI (n) R eturn Pasar (o) Beta (p) C os t of E quity (q=n+p(o-n) s umber : laporan keuangan Adira F inance dan analis a penulis Ket : semua rasio dihitung dalam satuan desimal Data tingkat suku bunga SBI dapat diperoleh dari data statistik website Bank Indonesia. Tingkat suku bunga yang digunakan dalam perhitungan ini adalah tingkat suku bunga SBI berjangka satu bulan. Kemudian risiko pasar dihitung berdasarkan data tahunan harga saham IHSG yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Sementara untuk perhitungan koefisien beta menggunakan variabel data IHSG dan harga saham Adira Finance selama periode tersebut. Perhitungan untuk Beta dijabarkan pada bagian lampiran. Nilai koefisien Beta untuk Adira Finance diperoleh sebesar 0,53. Nilai beta yang lebih kecil dari satu berarti pergerakan return saham Adira lebih kecil dari pergerakan return saham pasar. Hal ini menunjukkan tingkat risiko jika berinvestasi di Adira relatif rendah sehingga tingkat pengembaliannya juga rendah. Angka 0,53

13 45 memiliki arti jika return pasar meningkat 1%, maka return saham Adira akan naik 0,53% Perhitungan Weighted Average Cost of Capital (WACC) WACC menggambarkan tingkat biaya modal yang akan ditanggung Perusahaan pada periode bersangkutan sebagai akibat dari investasi yang dilakukannya dalam melakukan ekspansi usaha. Semakin besar WACC akan semakin mengurangi laba bersih perusahaan karena biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan sebagai akibat modal yang diperolehnya akan semakin besar. Tabel 4.6. WACC Adira Finance WACC Kewajiban rata-rata (r) 1,017, , ,712 1,109,606 1,534, ,365 1,743,543 Ekuitas rata-rata (s) 343, , , ,302 1,065,632 2,301,203 3,223,581 Jumlah Kewajiban + Ekuitas (t = s+r) 1,360,555 1,338,062 1,254,480 1,911,907 2,600,352 3,174,568 4,967,124 Proporsi Kewajiban atas Total Investasi (u = r/t) Proporsi Ekuitas atas Total Investasi (v = s/t) Cost of Debt (Kb) Tingkat Pajak Kd = Kb x (1-tax rate) Cost of Equity (Ke) WACC = (u x Kd) + (v x Ke) s umber : laporan keuangan Adira F inance dan analis a penulis Ket : semua nominal dihitung dalam satuan juta (Rp.), kecuali untuk rasio dihitung dalam satuan desimal

14 46 Untuk menghitung WACC, perlu diketahui terlebih dahulu struktur modal perusahaan pada tahun yang bersangkutan. Perusahaan yang baik perlu memiliki proporsi modal yang seimbang karena baik modal yang berasal dari kewajiban maupun ekuitas masing-masing memiliki keunggulannya. Kewajiban yang digunakan dalam perhitungan struktur modal adalah kewajiban yang menghasilkan biaya modal, yaitu hutang kepada bank dan obligasi. Seperti yang nampak pada Tabel 4.6 diatas, struktur modal Adira cukup seimbang. Walau seluruh kepemilikan Adira dimiliki oleh Danamon, namun Adira tetap melakukan peminjaman dari luar yang untuk menurunkan biaya modal perusahaan. Dari tabel tersebut juga terlihat bahwa biaya modal dari ekuitas rata-rata lebih besar dari pada biaya modal dari hutang, yaitu sebesar 31%. Sementara rata-rata biaya modal dari hutang hanya sebesar 12% sebelum dipotong pajak. Kemudian setelah diperoleh proporsi permodalan Perusahaan, biaya modal utang dan biaya modal ekuitas, maka biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) dapat dihitung. Dalam perhitungan WACC, biaya modal hutang yang digunakan perlu dikurangi dengan tingkat pajak Perusahaan karena biaya bunga utang selalu dikenai pajak sementara biaya modal ekuitas tidak dikenai. WACC terbesar Adira terjadi pada tahun 2009, yaitu sebesar 36%. Hal ini disebabkan karena struktur modal yang kurang seimbang karena besarnya modal yang berasal dari ekuitas dibandingkan modal hutang, dimana perbandingannya 72%:28%.

15 Perhitungan Economic Value Added (EVA) EVA menggambarkan nilai yang dapat diciptakan oleh Perusahaan setelah membiayai seluruh biaya modal atas investasi yang dilakukannya. Berdasarkan tabel di bawah dapat dilihat nilai yang dapat diciptakan Perusahaan setiap tahunnya. Tabel 4.7. EVA Adira Finance ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) NOPAT (1) 197, , , , ,276 1,240,023 1,496,933 AVERAGE INVESTED CAPITAL (2) 2,377,628 2,222,098 1,839,102 3,740,030 4,104,999 4,427,622 8,123,534 WACC (3) EVA = (1) - [(2)x(3)] -165,283 26, , , , ,379-99,341 s umber : laporan keuangan Adira F inance dan analis a penulis Ket : semua nominal dihitung dalam satuan juta (Rp.), kecuali untuk rasio dihitung dalam satuan desimal Berikut ini penulis akan melakukan analisis secara lebih mendalam mengenai kinerja keuangan Adira berdasarkan analisis EVA dengan membandingkan sebelum dan sesudah proses akuisisi Periode Sebelum Akuisisi ( ) Pada tahun 2004, EVA Adira telah bernilai positif yang artinya Perusahaan mampu membiayai biaya modalnya sendiri berdasarkan laba operasional yang diperolehnya pada tahun bersangkutan. Hal ini merupakan hal yang baik jika dibandingkan tahun sebelumnya dimana EVA Adira masih bernilai negatif, yang artinya laba operasional Perusahaan belum bisa menutupi biaya modal yang dikeluarkannya di tahun tersebut.

16 48 Hal tersebut terjadi karena pada tahun 2004, Adira mengalami kenaikan laba bersih sebesar 87% dibandingkan tahun sebelumnya, sementara nilai investasi yang dilakukan perusahaan serta persentase besarnya biaya modal relatif sama dibanding tahun sebelumnya Periode Setelah Akuisisi ( ) Pasca terjadinya proses akuisisi di tahun 2005, EVA Adira cenderung mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Pada tahun 2006, Adira Finance melakukan investasi dengan jumlah mencapai dua kali lipat investasi di tahun sebelumnya, sehingga pada tahun tersebut Perusahaan tidak mampu menghasilkan nilai tambah bagi usahanya. Namun tidak mampu menghasilkan nilai tambah (nilai EVA yang negatif) belum tentu buruk bagi kondisi Perusahaan. Pada tahun 2009, EVA bernilai negatif sebagai akibat besarnya biaya modal yang harus dibayarkan oleh Adira pada tahun tersebut. Struktur modal yang kurang seimbang, dimana proporsi ekuitas lebih besar dibandingkan proporsi hutang, mengakibatkan biaya modal pada tahun tersebut menjadi lebih besar karena biaya modal yang berasal dari ekuitas relatif lebih besar. Kemudian di tahun 2010, EVA masih bernilai negatif walaupun NOPAT mengalami kenaikan. Hal ini karena besarnya investasi yang dilakukan oleh Adira di tahun 2010, dimana Adira meningkatkan investasinya sebesar 83% dibandingkan sebelumnya.

17 49 Dalam hal ini, EVA yang bernilai negatif bukan berarti bahwa Perusahaan memiliki kinerja yang buruk. Pasalnya, selama beberapa kali pasca akuisisi, Perusahaan melakukan ekspansi usaha dengan menambah jumlah modal investasinya sehingga biaya modal yang harus ditanggung Perusahaan semakin besar. Jadi, meskipun Perusahaan setiap tahunya mampu meningkatkan laba operasionalnya, belum tentu bahwa Perusahaan akan menghasilnya EVA yang bernilai positif. Ekspansi yang dilakukan Perusahaan diharapkan akan memberikan dampak positif untuk jangka panjang dan bukan hanya untuk tahun yang bersangkutan saja. Oleh karena itu, untuk analisis EVA ini tidak dapat disimpulkan secara keseluruhan bahwa Perusahaan berkinerja kurang baik karena EVA yang bernilai negatif. Namun harus dilihat penyebab EVA negatif tersebut di setiap tahunnya, karena laba operasional Perusahaan yang memang menurun atau karena sebab lain yang baru akan memberikan dampak jangka panjang.

18 Analisis Hasil Perbandingan Gambar 4.1. Grafik Total Aktiva Gambar 4.2. Grafik Total Ekuitas

19 51 Gambar 4.3. Grafik Laba Bersih Gambar 4.4. Grafik ROA

20 52 Gambar 4.5. Grafik ROE Gambar 4.6. Grafik NOPAT

21 Gambar 4.7. Grafik EVA 53

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penulisan karya akhir ini menggunakan metode studi kepustakaan, dimana data diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang dianalisis, buku-buku, internet, surat kabar, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penulis melakukan penelitian dengan menggunakan data-data keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Objek penelitian dalam penulisan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) yang terdapat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) yang terdapat BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat penelitian Penelitian ini dilakukan dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) yang terdapat di www.idx.co.id. Periode laporan keuangan dan laporan tahunan yang digunakan

Lebih terperinci

Cost of Equity Cost of Preferred Stock Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang (WACC)

Cost of Equity Cost of Preferred Stock Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang (WACC) DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR & GRAFIK... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...

Lebih terperinci

Raden Muh. Adlan Rahim

Raden Muh. Adlan Rahim PENERAPAN ECONOMIC VALUE ADDED DALAM PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. ASTRA OTOPARTS Tbk. (Periode Akuntansi 2012-2014) Raden Muh. Adlan Rahim 25212843 Latar Belakang Perusahaan Otomotif Kinerja Keuangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dilakukan perhitungan yang mendasari analisis dan pembahasan untuk dapat mengetahui kinerja perusahaan PT United Tractors Tbk, yang diukur dengan menggunakan

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI PENGUKUR PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. XL AXIATA, TBK

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI PENGUKUR PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. XL AXIATA, TBK ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI PENGUKUR PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. XL AXIATA, TBK Indah Febrina 23210493 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma 2010 Dosen Pembimbing : Feny

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE EVA (ECONOMIC VALUE ADDED) PADA PT. TIMAH (PERSERO) TBK PERIODE

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE EVA (ECONOMIC VALUE ADDED) PADA PT. TIMAH (PERSERO) TBK PERIODE PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE EVA (ECONOMIC VALUE ADDED) PADA PT. TIMAH (PERSERO) TBK PERIODE 2008-2012 NAMA KELAS : Anindya Dita Khoirina : 3EB13 NPM : 20210864 FAKULTAS : EKONOMI

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PT MAYORA INDAH Tbk AGUS NURAMIN

ANALISIS PENERAPAN RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PT MAYORA INDAH Tbk AGUS NURAMIN ANALISIS PENERAPAN RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PT MAYORA INDAH Tbk AGUS NURAMIN 20210331 LATAR BELAKANG MASALAH Tujuan dari sebuah perusahaan adalah memaksimalkan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA tbk. PADA PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA tbk. PADA PERIODE ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA tbk. PADA PERIODE 2005-2013 Disusun Oleh : Nama : Fera Aristiyani NPM : 20207459 Kelas : 4EB05

Lebih terperinci

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk DENGAN MENGGUNAKANMETODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA)

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk DENGAN MENGGUNAKANMETODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk DENGAN MENGGUNAKANMETODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) NAMA : Fairuz Dyasano Putri NPM : 29211081 JURUSAN : Ekonomi PEMBIMBING : Sri Sapto Darmawati,

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT. UNITED TRACTORS, Tbk. : Nadya Soalagogo NPM :

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT. UNITED TRACTORS, Tbk. : Nadya Soalagogo NPM : ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT. UNITED TRACTORS, Tbk Nama : Nadya Soalagogo NPM : 25211081 Dosen Pembimbing : Ani Hidayati, SE., MMSI PENDAHULUAN

Lebih terperinci

ABSTRAK. Pengaruh Economic Value Added Terhadap Tingkat Pengembalian Saham Pada Perusahaan Yang Tergabung Dalam LQ-45

ABSTRAK. Pengaruh Economic Value Added Terhadap Tingkat Pengembalian Saham Pada Perusahaan Yang Tergabung Dalam LQ-45 Abstrak vii ABSTRAK Pengaruh Economic Value Added Terhadap Tingkat Pengembalian Saham Pada Perusahaan Yang Tergabung Dalam LQ-45 Pada penelitian ini, penulis menganalisa pengaruh Economic Value Added (EVA)

Lebih terperinci

Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Pendekatan Metode Economic Value Added (EVA) pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk

Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Pendekatan Metode Economic Value Added (EVA) pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Pendekatan Metode Economic Value Added (EVA) pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Astrid Novelita J 21212228 3EB18 PENDAHULUAN Latar Belakang 1. Perkembangan dalam

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Kinerja Keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk Sebelum dan

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Kinerja Keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk Sebelum dan BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Kinerja Keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk Sebelum dan Sesudah Akuisisi IV.1.1 Analisis Kinerja Keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk dengan menggunakan Rasio Keuangan IV.1.1.1

Lebih terperinci

Nama : Susi Susanti NPM : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Periode

Nama : Susi Susanti NPM : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Periode Nama : Susi Susanti NPM : 21208451 Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Periode 2008-2011 Latar Belakang Analisis keuangan sangat bergantung pada informasi yang diberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Pada setiap bisnis, profit merupakan hal yang krusial. Profit dalam suatu bisnis merupakan suatu keharusan, jika bisnis tersebut ingin berlangsung. Perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT SEPATU BATA TBK

ANALISIS PENGUKURAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT SEPATU BATA TBK ANALISIS PENGUKURAN KINERJA LAPORAN KEUANGAN DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT SEPATU BATA TBK Latar Belakang Fungsi akuntansi yang penting adalah mengumpulkan dan melaporkan informasi akuntansi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat membantu terhadap suatu keputusan yang diambil karena kinerja keuangan akan menunjukan

Lebih terperinci

PUTRI AYU NINGSIH / Pembimbing : Sri Sapto Darmawati, SE.,MMSI

PUTRI AYU NINGSIH / Pembimbing : Sri Sapto Darmawati, SE.,MMSI ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA INDUSTRI PROPERTI PUTRI AYU NINGSIH / 25212759 Pembimbing : Sri Sapto Darmawati, SE.,MMSI LATAR BELAKANG Perkembangan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 41

DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 41 DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 41 DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR SINGKATAN 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... xii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN... xvii

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... xii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN... xvii DAFTAR ISI DAFTAR ISI... xii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN... xvii I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan Masalah... 3 1.3. Tujuan Penelitian... 4 1.4. Manfaat

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Situmorang (2008) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Econonic Value Added dan Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Perusahaan Properti Yang terdaftar

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Laporan Keuangan 41

DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Laporan Keuangan 41 DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR SINGKATAN 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 7 Tujuan Penelitian 10 Manfaat Penelitian 10 Ruang Lingkup Penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. HERO SUPERMARKET TBK DENGAN MENGGUNAKAN RATIO PROFITABILITAS DAN ECONOMIC VALUE ADDED

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. HERO SUPERMARKET TBK DENGAN MENGGUNAKAN RATIO PROFITABILITAS DAN ECONOMIC VALUE ADDED ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. HERO SUPERMARKET TBK DENGAN MENGGUNAKAN RATIO PROFITABILITAS DAN ECONOMIC VALUE ADDED NAMA : FITRI SABRINA NPM : 22210840 DOSEN PEMBIMBING : Dr. Dwi Asih Haryanti, SE.,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek penelitian untuk penelitian ini adalah PT Mandom Indonesia, Tbk. PT Mandom Indonesia Tbk, dahulu bernama PT Tancho Indonesia, Tbk, didirikan pada

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pada dasarnya pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran PT. Bank Central Asia, Tbk merupakan salah satu bank go public di Indonesia, yang secara periodik wajib menyampaikan laporan keuangannya. Pengukuran kinerja

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Penulis menggunakan konsep metode EVA dan FVA untuk mengukur kinerja

BAB III METODOLOGI. Penulis menggunakan konsep metode EVA dan FVA untuk mengukur kinerja BAB III METODOLOGI 3.1 Kerangka Konseptual Penulis menggunakan konsep metode EVA dan FVA untuk mengukur kinerja keuangan perusahan-perusahaan go public yang bergerak pada industri perkebunan untuk periode

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK.

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK. ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK. PERIODE 2010-2012 Nama : Anita Lestari NPM : 20210888 Jurusan : Akuntansi Pembimbing

Lebih terperinci

BAB 3 METODA PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian Dan Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian

BAB 3 METODA PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian Dan Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian BAB 3 METODA PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dan Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian Jenis penelitian yang saya lakukan ini adalah jenis penelitian deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari Indonesian Stock Exchange (IDX) atau dari BEI (Bursa Efek Indonesia) dari tahun 2006 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. antara PT. Indocement Tunggal Prakarsa dan PT. Semen Gresik. Hasil penelitian

BAB II URAIAN TEORITIS. antara PT. Indocement Tunggal Prakarsa dan PT. Semen Gresik. Hasil penelitian BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Hamonangan (2009) melakukan penelitian dengan judul Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Analisis EVA dan MVA antara PT. Indocement Tunggal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Menurut Ari (2005) pengukuran kinerja keuangan menggunakan metode economic value added (EVA) menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun secara

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT UNILEVER INDONESIA TBK

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT UNILEVER INDONESIA TBK PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT UNILEVER INDONESIA TBK Nama : Dian Septiana Chandra Dewi NPM : 25209444 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Istichanah,

Lebih terperinci

Bab II. Tinjauan Pustaka

Bab II. Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Likuiditas Rasio likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampauan perusahaan-perusahaan membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada

Lebih terperinci

Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT. ASIA PAPER MILLS Dengan Metode Economic Value Added (EVA)

Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT. ASIA PAPER MILLS Dengan Metode Economic Value Added (EVA) Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT. ASIA PAPER MILLS Dengan Metode Economic Value Added (EVA) Nama : Ilma Syahida Arofi NPM : 23211509 Kelas : 3EB25 Pembimbing : Radi Sahara, SE., MM Latar Belakang Kinerja

Lebih terperinci

Biaya Modal Perusahaan 1 BAB 9 BIAYA MODAL PERUSAHAAN

Biaya Modal Perusahaan 1 BAB 9 BIAYA MODAL PERUSAHAAN Biaya Modal Perusahaan 1 BAB 9 BIAYA MODAL PERUSAHAAN Biaya Modal Perusahaan 2 PENGERTIAN BIAYA MODAL Biaya modal merupakan tingkat pendapatan minimum yang disyaratkan pemilik modal. Dari sudut pandang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Telah melakukan penelitian yang berjudul Analisis Perbandingan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Telah melakukan penelitian yang berjudul Analisis Perbandingan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini berdasarkan atas penelitian-penelitian yang terdahulu, natara lain : 1.1.1 Penelitian Raja Lambas (2005) Telah melakukan penelitian yang

Lebih terperinci

Tabel. IV.1 RKAP Asuransi Jasindo

Tabel. IV.1 RKAP Asuransi Jasindo BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN IV.1 RKAP PT ASURANSI JASINDO 2003 2007 Di bawah ini adalah Tabel IV.1 yang berisikan nilai nilai RKAP dari PT. Asuransi Jasindo selama tahun 2003 hingga tahun 2007.

Lebih terperinci

RASIO LAPORAN KEUANGAN

RASIO LAPORAN KEUANGAN RASIO LAPORAN KEUANGAN NERACA (BALANCED SHEET) Terdiri dari elemen pokok : Asset, Hutang, dan Modal. Pengukuran terhadap elemen-elemen Neraca biasanya menggunakan historical cost LAPORAN RUGI-LABA (INCOME

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sebagai suatu hal yang merupakan tuntutan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sebagai suatu hal yang merupakan tuntutan bangsa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan sebagai suatu hal yang merupakan tuntutan bangsa Indonesia untuk menuju masyarakat yang sejahtera. Pembangunan mempunyai sifat yang berkelanjutan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dilakukan perhitungan yang mendasari analisis dan pembahasan untuk dapat mengetahui kinerja perusahaan BUMN yaitu PT.Telkom Indonesia Tbk, yang diukur dengan

Lebih terperinci

Nama : Hidayati Husnul Arifin Kelas : 3EB25 NPM : Pembimbing : Ratih Juwita, S.E., MM.,

Nama : Hidayati Husnul Arifin Kelas : 3EB25 NPM : Pembimbing : Ratih Juwita, S.E., MM., ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) STUDI KASUS PT. SUMBER ALFARIA TRIJAYA, Tbk DAN PT. MIDI UTAMA INDONESIA, Tbk (PERIODE 2012-2014 Nama : Hidayati

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun objek penelitian dalam penelitian ini adalah saham-saham yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun objek penelitian dalam penelitian ini adalah saham-saham yang 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Adapun objek penelitian dalam penelitian ini adalah saham-saham yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) yang diperdagangkan di Bursa Efek

Lebih terperinci

PT.INDOSAT TBK MENGGUNAKAN METODE FINANCIAL RATIO DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) ABSTRAKSI

PT.INDOSAT TBK MENGGUNAKAN METODE FINANCIAL RATIO DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) ABSTRAKSI PT.INDOSAT TBK MENGGUNAKAN METODE FINANCIAL RATIO DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) Primal Aditya Rizki Email : primal_limos74@yahoo.com Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha yang kian pesat saat ini menyebabkan persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Setiap perusahaan harus berjuang untuk tetap bertahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis mengadakan penelitian di PT Toyota Astra Financial Services yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis mengadakan penelitian di PT Toyota Astra Financial Services yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Penelitian Penulis mengadakan penelitian di PT Toyota Astra Financial Services yang merupakan salah satu perusahaan pembiayaan di Indonesia yang menawarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan pemilik korporasi, maka secara alami tujuan keuangan suatu

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan pemilik korporasi, maka secara alami tujuan keuangan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai suatu organisasi bisnis, tujuan utama dari korporasi adalah profit atau keuntungan. Mengingat banyak pemangku kepentingan terutama pemegang saham yang merupakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Penilaian Kinerja Informasi akuntansi sangat bermanfaat untuk menilai pertanggungjawaban kinerja manager karena penilaian kinerja pada dasarnya merupakan penilaian perilaku

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED Moses L. Singgih Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, ITS Surabaya Kampus ITS, Keputih, Sukolilo, Surabaya, Indonesia e-mail:

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TELKOM INDONESIA Tbk DENGAN MENGGUNAKAN METODE EVA. FEGGY NURCHOLIFAH EB09 Dr. Sri Supadmini SE.

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TELKOM INDONESIA Tbk DENGAN MENGGUNAKAN METODE EVA. FEGGY NURCHOLIFAH EB09 Dr. Sri Supadmini SE. ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TELKOM INDONESIA Tbk DENGAN MENGGUNAKAN METODE EVA FEGGY NURCHOLIFAH 21209702 4EB09 Dr. Sri Supadmini SE., MM Latar Belakang Masalah Pada umumnya setiap perusahaan memiliki

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam analisis ini akan di jabarkan mengenai faktor dalam pembentukan ROCE dari

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam analisis ini akan di jabarkan mengenai faktor dalam pembentukan ROCE dari BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Dalam analisis dan pembahasan ini seperti yang telah di jelaskan sebelumnya, metode analisis yang di gunakan oleh penulis adalah dengan cara kuantitatif.

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED Nama : Muhammad Rizky Gaus NPM : 24211965 Kelas : 3EB21 Fakultas : Ekonomi Jenjang/Jurusan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Krsten Marantha

ABSTRAK. Universitas Krsten Marantha ABSTRAK Laporan keuangan merupakan indicator dari kinerja dan kondisi keuangan suatu perusahaan pada periode tertentu. Umumnya digunakan untuk membantu proses pengambilan keputusan analisis rasio dan EVA

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. 2.1 Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan. dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya (Mulyadi, 2001:415).

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. 2.1 Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan. dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya (Mulyadi, 2001:415). BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan Langkah pertama dalam memulai pengukuran kinerja keuangan lebih dalam, alangkah baiknya kita mengetahui tentang kinerja terlebih dahulu.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ilmiah yang ditujukan dengan bagaimana kepatuhan peneliti

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ilmiah yang ditujukan dengan bagaimana kepatuhan peneliti III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian memiliki pengertian sebagai cara kerja untuk dapat memahami suatu objek penelitian. Peneliti yang baik harus memenuhi syaratsyarat

Lebih terperinci

EMA SUNDARI Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Anita Wasutiningsih, MM

EMA SUNDARI Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Anita Wasutiningsih, MM ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. MUSTIKA RATU TBK MENGGUNAKAN METODE RATIO PROFITABILITAS DAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED EMA SUNDARI 10208434 Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Anita Wasutiningsih, MM Pendahuluan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI vi. Halaman Judul...i Halaman Pernyataan..ii Persetujuan Pembimbing..iii KATA PENGANTAR..iv ABSTRAK..v

DAFTAR ISI vi. Halaman Judul...i Halaman Pernyataan..ii Persetujuan Pembimbing..iii KATA PENGANTAR..iv ABSTRAK..v ABSTRAK Untuk melakukan penilaian kinerja perusahaan, diperlukan alat bantu. Salah satu alat bantu yang sekarang cukup populer adalah pengukuran kinerja perusahaan berdasarkan Economic Value Added (EVA)

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Simanjuntak (2005) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan terhadap Harga Saham pada Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED Moses L. Singgih e-mail: moses@ie.its.ac.id Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, ITS Surabaya Kampus ITS, Keputih, Sukolilo,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Kerangka pikir EVA sederhana yaitu suatu perusahaan dikatakan dapat

BAB III METODOLOGI. Kerangka pikir EVA sederhana yaitu suatu perusahaan dikatakan dapat BAB III METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir EVA Kerangka pikir EVA sederhana yaitu suatu perusahaan dikatakan dapat meningkatkan kekayaan pemegang sahamnya bila tingkat pengembaliannya lebih besar daripada biaya

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT. INDOCEMENT TUNGGAL PERKASA, TBK.

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT. INDOCEMENT TUNGGAL PERKASA, TBK. ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT. INDOCEMENT TUNGGAL PERKASA, TBK. Disusun Oleh : Sendy Permatasari 24209283 Latar Belakang BAB I Perusahaan adalah

Lebih terperinci

ANALISA LAPORAN KEUANGAN.

ANALISA LAPORAN KEUANGAN. ANALISA LAPORAN KEUANGAN www.mercubuana.ac.id 1. LAPORAN KEUANGAN Ada tiga jenis laporan keuangan yang sering digunakan yaitu: A. Neraca B. Laporan laba-rugi C. Laporan aliran kas a. neraca Neraca menggambarkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kebijakan struktur modal melibatkan pertimbangan trade-off antara risiko

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kebijakan struktur modal melibatkan pertimbangan trade-off antara risiko BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori trade-off (trade-off theory) Kebijakan struktur modal melibatkan pertimbangan trade-off antara risiko dengan tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu data yang diperoleh dan disajikan dalam bentuk angka-angka. Data ini

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu data yang diperoleh dan disajikan dalam bentuk angka-angka. Data ini 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Sumber dan Jenis Data Penelitian Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data yang diperoleh dan disajikan dalam bentuk angka-angka.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saham yang ada di BEI, Jakarta Islamic Index (JII) adalah satu-satunya yang. beroperasi berdasarkan prinsip syariah.

BAB I PENDAHULUAN. saham yang ada di BEI, Jakarta Islamic Index (JII) adalah satu-satunya yang. beroperasi berdasarkan prinsip syariah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Index harga saham merupakan indikator perdagangan saham yang dibuat berdasarkan rumusan tertentu mencerminkan tingkat aktivitas dan fluktuasi sebuah bursa efek.

Lebih terperinci

PENILAIAN KINERJA LAPORAN KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT.MAYORA INDAH,TBK CHITRA AMALIA WINARSYAH

PENILAIAN KINERJA LAPORAN KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT.MAYORA INDAH,TBK CHITRA AMALIA WINARSYAH PENILAIAN KINERJA LAPORAN KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT.MAYORA INDAH,TBK CHITRA AMALIA WINARSYAH 21212597 DOSEN PEMBIMBING : DIANA SARI, SE., MMSI. PENDAHULUAN 1.

Lebih terperinci

2.4. Hipotesis Penelitian Bursa Efek Jakarta Kelompok Industri Makanan dan Minuman

2.4. Hipotesis Penelitian Bursa Efek Jakarta Kelompok Industri Makanan dan Minuman DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN.... x I.PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Identifikasi Masalah... 10 1.3. Pembatasan Masalah... 12 1.4 Perumusan Masalah...

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut M.Hanafi (2008:42) pengertian ROA adalah mengukur

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut M.Hanafi (2008:42) pengertian ROA adalah mengukur BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Return On Assets (ROA) Menurut M.Hanafi (2008:42) pengertian ROA adalah mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba

Lebih terperinci

ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED

ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED ejournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (4): 867-876 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Perusahaan 2.1.1 Definisi Kinerja Perusahaan Kinerja suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh kualitas kinerja keuangannya, yaitu jika kinerja keuangannya mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (Financial Intermediary) antara pihak yang memiliki dana dan pihak

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (Financial Intermediary) antara pihak yang memiliki dana dan pihak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank merupakan salah satu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (Financial Intermediary) antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang memerlukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Istilah kinerja seringkali dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan. Kinerja

BAB II LANDASAN TEORI. Istilah kinerja seringkali dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan. Kinerja 14 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kinerja Istilah kinerja seringkali dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan. Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap perusahaan dimanapun

Lebih terperinci

kapitalisasi pasar BEJ sehingga pergerakan transaksi perusahaan yang Obyek penelitian adalah perusahaan - perusahaan go publik yang

kapitalisasi pasar BEJ sehingga pergerakan transaksi perusahaan yang Obyek penelitian adalah perusahaan - perusahaan go publik yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek penelitian Obyek penelitian adalah perusahaan - perusahaan go publik yang terdaftar di BEJ 3.2. Populasi dan Sampel Bagi perusahaan yang belum go pubilk metode EVA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya perusahaan yang berdiri dan berkembang sesuai dengan meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya perusahaan yang berdiri dan berkembang sesuai dengan meningkatnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan berkembang sesuai dengan meningkatnya kegiatan

Lebih terperinci

Biaya Modal (Cost of Capital)

Biaya Modal (Cost of Capital) Proudly present Biaya Modal (Cost of Capital) Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK 081-331-529-764 www.bwmahardhika.com BIAYA MODAL (Cost of Capital) BIAYA MODAL (COST OF CAPITAL) Pengertian Biaya modal

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab 4 yaitu penilaian kinerja keuangan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk yang akan dibandingkan dengan rata-rata

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Menurut Wibowo (2014:7 ), kinerja berasal dari pengertian performance. Ada pula yang memberikan pengertian performance sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pembiayaan atau dana dengan cara penjualan saham. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pembiayaan atau dana dengan cara penjualan saham. Pasar modal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu tempat bagi suatu perusahaan untuk memperoleh pembiayaan atau dana dengan cara penjualan saham. Pasar modal menjadi alternatif bagi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data perusahaan yang dipakai dalam obyek penelitian adalah data Net

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data perusahaan yang dipakai dalam obyek penelitian adalah data Net BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Obyek Penelitian Data perusahaan yang dipakai dalam obyek penelitian adalah data Net Operating After Tax (NOPAT), Weight Average Cost of Capital (WACC), Modal Yang

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN ECONOMIC VALUE ADDED DAN MARKET VALUE ADDED UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, TBK

ANALISIS KEMAMPUAN ECONOMIC VALUE ADDED DAN MARKET VALUE ADDED UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, TBK 1 ANALISIS KEMAMPUAN ECONOMIC VALUE ADDED DAN MARKET VALUE ADDED UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, TBK NUR FAHMI*), SUTARDI Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bisnis Indonesia *Email:

Lebih terperinci

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Tahun

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Tahun Lampiran 1 Daftar Populasi Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010 2012 No Kode Saham Nama Emiten Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3 1 AGRO Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk X - 2 BABP

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Laporan Keuangan II.1.1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Bringham, E.F., dan Houston J.F yang diterjemahkan oleh Ali, M (2006:36), Laporan keuangan adalah beberapa lembar

Lebih terperinci

Paparan Publik Tahunan, 7 Mei PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk

Paparan Publik Tahunan, 7 Mei PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk Paparan Publik Tahunan 7 Mei 2012 Agenda Ikhtisar Keuangan Tahun 2011 Kinerja Keuangan Triwulan I - 2012 Informasi Terkini Tanya Jawab 1 Ikhtisar Keuangan Tahun 2011

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia, efisiensi biaya, maupun kinerja yang makin tinggi. Dengan demikian,

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia, efisiensi biaya, maupun kinerja yang makin tinggi. Dengan demikian, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Situasi perekonomian di Indonesia sekarang ini membawa dampak persaingan yang semakin ketat di berbagai bidang industri. Untuk itu perusahaan harus dapat menghadapi

Lebih terperinci

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka kseimpulan dari hasil analisa atas kinerja perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dengan Rasio Rentabilitas dan metode

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Economic Value Added (EVA) 1. Definisi Economic Value Added (EVA) EVA menurut John D.Martin et al (2010:44), menyatakan bahwa: Nilai Tambah Ekonomi (Economic Value Added EVA),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasinya tersebut akan mampu memberikan tingkat pengembalian (rate of return)

BAB I PENDAHULUAN. investasinya tersebut akan mampu memberikan tingkat pengembalian (rate of return) BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada umumnya investasi merupakan suatu kegiatan menempatkan sejumlah dana selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan dan atau peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dunia semakin hari semakin pesat, semakin banyaknya orang berlomba-lomba dalam menciptakan teknologi canggih semakin pesat pula persaingan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan Perusahaan

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan Perusahaan 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bank Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 3. Mengalami proses kemunduran atau pengkerutan. pertumbuhan dari dalam perusahaan (internal growth), dan pertumbuhan dari luar

BAB I PENDAHULUAN. 3. Mengalami proses kemunduran atau pengkerutan. pertumbuhan dari dalam perusahaan (internal growth), dan pertumbuhan dari luar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan zaman yang begitu pesat semakin mendorong pemilik atau manajemen perusahaan mengembangkan usahanya dengan strategi bisnis baik jangka pendek maupun jangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam perkembangan dunia investasi saat ini, para investor harus lebih cermat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam perkembangan dunia investasi saat ini, para investor harus lebih cermat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia investasi saat ini, para investor harus lebih cermat dalam memilih perusahaan untuk menanamkan sejumlah dana dalam rangka meraih

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. disimpulkan bahwa nilai EVA PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Pada periode

BAB V PENUTUP. disimpulkan bahwa nilai EVA PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Pada periode BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pemaparan dan hasil analisis pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa nilai EVA PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Pada periode penelitian telah mengalami peningkatan,

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Struktur Modal dengan Economic Value Added (EVA) Guna Menilai Kinerja

BAB II URAIAN TEORITIS. Struktur Modal dengan Economic Value Added (EVA) Guna Menilai Kinerja BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Suwito (2002) melakukan penelitian yang berjudul Analisis Hubungan Struktur Modal dengan Economic Value Added (EVA) Guna Menilai Kinerja Perusahaan (Studi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pekerjaan bagian pembukuan. Selanjutnya laporan keuangan tersebut untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pekerjaan bagian pembukuan. Selanjutnya laporan keuangan tersebut untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan Laporan keuangan bagi suatu perusahaan merupakan hasil akhir dari pekerjaan bagian pembukuan. Selanjutnya laporan keuangan tersebut untuk

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 KINERJA KEUANGAN DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT TEMPO SCAN PASIFIC, TBK DAN ENTITAS ANAK

Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 KINERJA KEUANGAN DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT TEMPO SCAN PASIFIC, TBK DAN ENTITAS ANAK KINERJA KEUANGAN DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT TEMPO SCAN PASIFIC, TBK DAN ENTITAS ANAK ABSTRAK Suliono Email: sulionosung@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Economic Value Added (EVA) Economic Value Added (EVA) merupakan sebuah metode pengukuran nilai tambah ekonomis yang diciptakan perusahaan dari kegiatannya selama periode tertentu.

Lebih terperinci

ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP PENINGKATAN NILAI TAMBAH MODAL DAN KEUNTUNGAN PERUSAHAAN PADA PT. XYZ INDONESIA, Tbk

ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP PENINGKATAN NILAI TAMBAH MODAL DAN KEUNTUNGAN PERUSAHAAN PADA PT. XYZ INDONESIA, Tbk ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP PENINGKATAN NILAI TAMBAH MODAL DAN KEUNTUNGAN PERUSAHAAN PADA PT. XYZ INDONESIA, Tbk IBRAHIM HAFID STIE YPUPMAKASSAR ABSTRACT Implication

Lebih terperinci