DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN. RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I. PENDAHULUAN. 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN. RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I. PENDAHULUAN. 1"

Transkripsi

1

2

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN. RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I. PENDAHULUAN. 1 Hal. A. Latar Belakang. 1 B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan 4 C. Sumber Daya Manusia 5 D. Dukungan Anggaran 6 E. Permasalahan. 6 BAB II. PERENCANAAN KINERJA 8 A. Rencana Startegis B. Rencana Kinerja Tahun C. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 12 A. Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran 12 B. Capaian Kinerja Organisasi 12 C. Permasalahan dan Upaya Tindaklanjut 21 D. Realisasi Anggaran. 22 E. Analisis Efektivitas Pelaksanaan Anggaran dan Kegiatan BAB V. PENUTUP 24 LAMPIRAN.. 26 i ii iii iv V vi ii

4 DAFTAR TABEL Tabel 1. Sasaran Produksi Padi dan Jagung Tahun (Sasaran Indikatif) 2 Tabel 2. Kutipan Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun Tabel 3. Kutipan Perjanjian Kinerja Direktorat Budidaya Serealia Tahun Tabel 4. Capaian Produktivitas Padi dan Jagung Tahun 2015 terhadap Perjanjian Kinerja dan Sasaran Strategis Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun Tabel 5. Capaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Tahun Tabel 6. Capaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Jagung Tahun Tabel 7. Perkembangan Produksi Padi Tahun Tabel 8. Perkembangan Produksi Jagung Tahun Tabel 9. Realisasi Bansos GP-PTT Padi dan Jagung Tahun Tabel 10. Capaian Tanam GP-PTT Padi dan Jagung terhadap Realisasi Bansos Tahun Tabel 11. Capaian Produktivitas GP-PTT Padi dan Jagung Tahun Tabel 12. Capaian Produktivitas GP-PTT Padi dan Jagung Tahun 2015 terhadap Produktivitas Tahun Sebelumnya (ATAP 2014) dan Lima Tahun Terakhir (Tahun ) 20 Tabel 13. Capaian Produktivitas GP-PTT Padi terhadap Target Perjanjian Kinerja Direktorat Serealia Tahun Tabel 14. Capaian Produktivitas GP-PTT Jagung terhadap Target Perjanjian Kinerja Direktorat Serealia Tahun Tabel 15. Analisis Efektifitas Pelaksanaan Anggaran dan Kegiatan Tahun Hal. iii

5 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Trend Perkembangan Produksi Padi Tahun Gambar 2. Trend Perkembangan Produksi Jagung Tahun Hal. iv

6 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Lampiran 2. Lampiran 3. Lampiran 4. Hal. Struktur Organisasi Direktorat Budidaya Serealia Sasaran Indikatif Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi Tahun Sasaran Indikatif Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Jagung Tahun Lampiran Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 29 Lampiran 5. Lampiran Perjanjian Kinerja Direktorat Budidaya Serealia.. 30 Lampiran 6. Rerata Produksi Padi Lima Tahun Terakhir (Tahun ). 31 Lampiran 7. Lampiran 8. Lampiran 9. Lampiran 10. Lampiran 11. Lampiran 12. Lampiran 13. Lampiran 14. Rerata Produksi Jagung Lima Tahun Terakhir (Tahun ) Rerata Perkembangan Luas Panen Padi Lima Tahun Terakhir (Tahun ) 33 Rerata Perkembangan Luas Panen Jagung Lima Tahun Terakhir (Tahun ) 34 Rerata Perkembangan Produktivitas Padi Lima Tahun Terakhir (Tahun ) 35 Rerata Perkembangan Produktivitas Jagung Lima Tahun Terakhir (Tahun ) 36 Realisasi Bansos, Tanam, Panen, Produksi dan Produktivitas GP-PTT Padi Tahun Realisasi Bansos, Tanam, Panen, Produksi dan Produktivitas GP-PTT Jagung Tahun Realisasi Anggaran Direktorat Budidaya Serealia Tahun v

7 RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Capaian produktivitas padi berdasarkan ARAM II 2015 sebesar 52,89 ku/ha atau 102,89% dari target Perjanjian Kinerja (PK) 51,40 ku/ha (sangat berhasil), jagung 51,39 ku/ha atau 101,68% dari targetperjanjian Kinerja (PK) 50,54 ku/ha (sangat berhasil). Capaian produktivitas padi sebesar 100,28% (sangat berhasil) dan jagung sebesar 99,46% (berhasil) dari target Renstra Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. 2. Produksi padi tahun 2015 (berdasarkan Angka Ramalan II BPS-RI) mencapai 74,99 juta ton GKG atau 102,11% dari target 73,44 juta ton GKG (melampaui target sebesar 1,55 juta ton GKG). Apabila dibandingkan dengan produksi padi tahun 2014 terjadi kenaikan sebesar 4,14 juta ton GKG (5,84%). Apabila dibandingkan dengan rerata lima tahun terakhir terjadi kenaikan sebesar 4,60 juta ton GKG (6,54%). Produksi jagung tahun 2015 (berdasarkan Angka Ramalan II BPS-RI) mencapai 19,83 juta ton PK atau 97,64% dari target 20,31 juta ton PK (terdapat kekurangan 0,48 juta ton PK). Apabila dibandingkan dengan produksi jagung tahun 2014 terjadi kenaikan sebesar 0,83 juta ton PK (4,37%). Apabila dibandingkan dengan rerata lima tahun terakhir terjadi kenaikan sebanyak 0,95 juta ton PK (5,03%). 3. Perkembangan produksi padi selama periode tahun menunjukan trend pertumbuhan yang positif, meningkat dari 65,741 juta ton GKG pada tahun 2011 menjadi 73,445 juta ton GKG tahun 2015 atau rata-rata tumbuh 3,38% per tahun. Perkembangan produksi jagung selama periode tahun menunjukan trend pertumbuhan yang positif, meningkat dari 17,64 juta ton PK pada tahun 2011 menjadi 19,83 juta ton PK tahun 2015 atau ratarata pertumbuhan 3,10% per tahun. 4. Realisasi bansos GP-PTT padi menunjukan capaian sebesar ha atau mencapai 99,10% dari sasaran (berhasil) dengan realisasi bansos yang dimanfaatkan sebesar ha (98,94%) dari sasaran (berhasil). Realisasi bansos GP-PTT jagung menunjukan capaian sebesar ha atau mencapai 99,51% dari sasaran (berhasil) dengan realisasi bansos yang dimanfaatkan sebesar ha (99,14%) dari sasaran (berhasil). 5. Capaian produktivitas GP-PTT padi tahun 2015 sebesar 64,53 ku/ha, apabila dibandingkan dengan target Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tahun 2015, produktivitas GP-PTT padi mencapai 125,54% (sangat vi

8 berhasil), GP-PTT jagung mencapai 125,88% (sangat berhasil). Apabila dibandingkan dengan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tahun 2015, produktivitas GP-PTT padi mencapai 122,36% (sangat berhasil) dan produktivitas GP-PTT jagung mencapai 123,12% (sangat berhasil).apabila dibandingkan dengan target 65,00 ku/ha, produktivitas GP- PTT padi mencapai 99,28% (berhasil), produktivitas GP-PTT jagung mencapai 106,03% dari target 60,00 ku/ha (sangat berhasil). vii

9 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahap ke- 3 ( ) difokuskan untuk memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan kompetitif perekonomian yang berbasis sumberdaya alam yang tersedia, sumberdaya manusia yang berkualitas dan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Pemerintah Kabinet Kerja melalui Nawacita sebagai garis besar yang dicanangkan selama tahun (prioritas sasaran yang akan dicapai) dengan tetap memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun Nawacita menetapkan sembilan perubahan yaitu: 1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seuruh warga negara 2. Membuat pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya 3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan 4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya 5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia 6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya 7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik 8. Melakukan revolusi karakter bangsa 9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia Dalam mewujudkan kemandirian ekonomi perlu menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik dengan menetapkan lima prioritas sasaran yaitu: a. Membangun kedaulatan pangan b. Mewujudkan kedaulatan energi 1 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun

10 c. Mewujudkan kedaulatan keuangan d. Mendirikan bank petani/nelayan dan UMKM e. Mewujudkan penguatan teknologi Kedudukan subsektor tanaman pangan sangat bersentuhan pada prioritas keenam dan ketujuh dari nawacita. Sebagai penanggung jawab simpul koordinasi dalam pembangunan subsektor tanaman pangan dan dengan mempertimbangkan permasalahan, tantangan yang dihadapi, dan capaian pembangunan selama ini, maka visi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun , adalah: Terwujudnya pemenuhan kebutuhan yang cukup secara berkelanjutan dalam memperkuat kedaulatan pangan dan energi nasional. Berkaitan dengan implementasi visi dan misi tersebut, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan menetapkan tujuan sebagai berikut: 1) Mewujudkan swasembada padi, jagung, dan kedelai, 2) Meningkatkan kapasitas dan mutu produksi ubi kayu, 3) Meningkatkan akuntabilitas kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Sasaran strategis pembangunan pertanian tanaman pangan tahun meliputi: 1) Peningkatan Areal Tanam (Luas Tanam/Luas Panen), 2) Peningkatan Produktivitas, 3) Penurunan Kehilangan Hasil Produksi dan 4) Peningkatan Mutu Hasil Produksi. Sejalan dengan sasaran strategis tersebut, maka selama tahun , terdapat dua komoditas yang menjadi tanggung jawab Direktorat Budidaya Serealia yang harus diwujudkan dalam konteks swasembada yaitu padi dan jagung untuk mencapai swasembada berkelanjutan. Selain padi dan jagung, juga dikembangkan komoditas pangan alternatif gandum dan sorgum untuk pengamanan dan diversifikasi pangan. Sasaran produksi padi dan jagung sebagai indikator keberhasilan pencapaian swasembada sesuai Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun tertera pada tabel berikut; Tabel 1. Sasaran Produksi Padi dan Jagung Tahun (sasaran indikatif) No. Komoditi Sasaran Produksi (000 Ton) Pertumbuhan 2014 (base) (%/tahun) 1 Padi 70,607 73,445 76,226 78,132 80,085 82, Jagung 19,127 20,314 21,354 22,360 23,485 24,

11 Untuk mencapai sasaran pembangunan tersebut, maka peningkatan produksi padi harus mencapai rata-rata 3,06% per tahun dan jagung 5,25%per tahun. Target pertumbuhan tersebut dengan mempertimbangkan pertumbuhan jumlah penduduk secara nasional rata-rata sebesar 1,49% per tahun, permintaan bahan baku industri dalam negeri, kebutuhan stok nasional dalam rangka stabilitas harga, pemenuhan peluang ekspor serta pertumbuhan industri hilir dalam negeri yang semakin pesat maka target pertumbuhan tersebut dianggap relevan. Berdasarkan cita-cita tersebut di atas, maka pada tahun 2015 telah ditetapkan sasaran (target) produksi padi 73,445 juta ton gabah kering giling (GKG), jagung 20,314 juta ton pipilan kering (PK). Penetapan sasaran tersebut tertuang dalam dokumen Rencana Kinerja Tahunan Kementerian Pertanian Tahun 2015, yang ditandatangani oleh Menteri Pertanian pada tanggal 10 Juni 2014 di Jakarta. Sedangkan pengembangan komoditas serealia lainnya seperti gandum dan sorgum tetap menjadi perhatian sebagai komoditas alternatif dalam rangka pengamanan dan diversifikasi pangan. Untuk mencapai sasaran produksi komoditas padi dan jagung tahun 2015, program yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yaitu Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Panganuntuk Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan. Adapun kegiatan utama yang dikelola Direktorat Budidaya Serealia dalam rangka mendukung program tersebutyaitupengelolaan Produksi Tanaman Serealia yang meliputi: kegiatan yang dikelola oleh Satker Pusat, Satker Dinas Pertanian Provinsi (Dana Dekonsentrasi), Satker Dana Tugas Pembantuan Provinsi dan Kabupaten/Kota. Adapun kegiatan yang dikelola oleh Satker Pusat meliputi: rancangan pengembangan budidaya serealia, pedoman pelaksanaan dan pengembangan budidaya serealia, laporan pengelolaan produksi serealia, laporan evaluasi kegiatan serealia, laporan administrasi ketatausahaan, perangkat pengolah data dan komunikasi serta peralatan dan fasilitas perkantoran. Kegiatan yang dikelola Satker Dinas Pertanian Provinsi (Dana Dekonsentrasi) adalah laporan pengelolaan produksi serealia, sedangkan kegiatan yang dikelola Satker Dana Tugas Pembantuan Provinsi dan Kabupaten/Kota adalah laporan pengelolaan produksi serealia, laporan evaluasi kegiatan serealia, jumlah lokasi ubinan padi/jagung serta gerakan penerapan pengelolaan tanaman terpadu (GP-PTT) komoditas padi dan jagung. Adapun tujuan kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Serealiaadalah untuk meningkatkan produktivitas padi dan jagung melalui penerapan teknologi 3

12 budidaya tanaman pangan yangtepat dan berkelanjutan dalam rangka mencapai ketahanan pangan. Sasaran strategis kegiatan ini adalah Meningkatnya Perluasan Penerapan Budidaya Tanaman Serealia yang Tepat untuk Peningkatan Produksi Melalui Peningkatan Produktivitas Per Satuan Luas. Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) yang hendak dicapai adalah: (1) Penyaluran Bantuan Pengembangan Budidaya Padi (GAP) (ha); (2) Penyaluran Bantuan Pengembangan Budidaya Jagung (GAP) (ha); dan (3) Terlaksananya pembinaan dan pengawalan. Adapun kegiatan pendukung dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas adalah: a. Koordinasi/sosialisasi/workshop/penyuluhan/desiminasi peningkatan produksi padi dan jagung, b. Pembinaan dan pengawalan, c. perencanaan teknis, d. monitoring dan evaluasi, e. pendidikan dan pelatihan teknis, f. temu usaha dan teknologi. B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/ 10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Direktorat Budidaya Serealia mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedurdan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang budidaya serealia. Dalam pelaksanaan tugasnya, Direktorat Budidaya Serealia melakukan fungsinya sebagai berikut : a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang budidaya padi irigasi dan rawa, padi tadah hujan dan lahan kering, jagung dan serealia lainnya. b. Pelaksanaan kebijakan di bidang budidaya padi irigasi dan rawa, padi tadah hujan dan lahan kering, jagung dan serealia lainnya. c. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang budidaya padi irigasi dan rawa, padi tadah hujan dan lahan kering, jagung, dan serealia lainnya. 4

13 d. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang budidaya padi irigasi dan rawa, padi tadah hujan dan lahan kering, jagung, dan serealia lainnya. e. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat. Pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut dilakukan dalam bagian Direktorat Budidaya Serealia yang terdiri dari 5 (lima) sub direktorat/bagian, yaitu: 1)Subdirektorat Padi Irigasi dan Rawa: - Seksi Padi Irigasi - Seksi Padi Rawa 2)Subdirektorat Padi Tadah Hujan dan Lahan Kering: - Seksi Padi Tadah Hujan - Seksi Padi Lahan Kering 3)Subdirektorat Jagung: - Seksi Intensifikasi Jagung - Seksi Pengembangan Jagung 4)Subdirektorat Serealia Lainnya: - Seksi Intensifikasi Serealia Lainnya - Seksi Pengembangan Serealia Lainnya 5)Subbagian Tata Usaha C. Sumber Daya Manusia Jumlah sumber daya manusia lingkup Direktorat Budidaya Serealia tahun 2015 sebanyak 76 orang, terdiri dari 64 orang PNS dan 12 tenaga kontrak. Berdasarkan jenis kelamin, laki-laki sebanyak 51orang dan perempuan 25orang. Berdasarkan golongan, golongan I tidak ada, golongan II 14orang, golongan III sebanyak 40 orang dan golongan IV sebanyak 10 orang. Berdasarkan tingkat pendidikan meliputi S3 sebanyak 1 orang, S2 sebanyak 14orang, S1/D4 sebanyak 27 orang, SM/D3 sebanyak 3 orang, SLTA sebanyak 15 orang, SLTP sebanyak 2 orang dan SD sebanyak 2 orang. Berdasarkan distribusi di masing-masing unit kerja Eselon III dan Subbagian Tata Usaha terdiri dari: Subdirektorat Padi Irigasi dan Rawa 12 orang, Subdirektorat Padi Tadah Hujan dan Lahan Kering 8 orang, Subdirektorat 5

14 Jagung12 orang, Subdirektorat Serealia Lain 7 orang dan Subbagian Tata Usaha37 orang. D. Dukungan Anggaran Pada tahun 2015 Direktorat Budidaya Serealia mengelola APBN Sektoral (BA.018) melalui kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia sebesar Rp ,-. Anggaran tersebut dikelola oleh Satker Pusat, Satker Dinas Pertanian Provinsi (Dana Dekonsentrasi), Satker Dana Tugas Pembantuan Provinsi dan Satker Dana Tugas Pembantuan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota. Rincian alokasi sebagai berikut: Satker Pusat Rp ,- (1,41 %)dari pagu total, Dinas Provinsi (Dana Dekonsentrasi) Rp ,- (1,79%) dari pagu total, Tugas Pembantuan Dinas Prov/Kabupaten/Kota Rp ,- (96,80%) dari pagu total. E. Permasalahan Permasalahan yang dihadapi Direktorat Budidaya Serealia dalam mencapai produksi padi dan jagung antara lain: a. Alih fungsi lahan pertanian produktif (terutama lahan sawah) ke penggunaan non pertanian (industri, perumahan, dan lainnya). b. Terbatasnya lahan yang siap untuk perluasan areal. c. Belum optimalnya pengawasan pupuk bersubsidi oleh Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) di daerah masing-masing. d. Lambatnya inovasi dan penerapan teknologi spesifik lokasi di tingkat lapangan. e. Ketersediaan sumberdaya air cenderung berkurang akibat terjadinya anomali iklim dan perusakan daerah tangkapan air. f. Sarana prasarana irigasi primer banyak yang rusak dan tidak berfungsi optimal. g. Belum optimalnya penggunaan alat mesin pertanian sebagai penunjang peningkatan produktivitas. h. Terbatasnya akses permodalan karena petani belum memiliki kemampuan untuk mengakses sumber permodalan dari lembaga keuangan formal. i. Resiko kegagalan usaha tani lebih besar, karena lebih rentan terhadap serangan OPT dan DPI. 6

15 j. Belum optimalnya keterpaduan dan sinergi kegiatan (antar sektor, sub sektor, pusat-daerah). 7

16 BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis Sesuai dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional, maka Direktorat Budidaya Serealia menyusun Rencana Strategis (Renstra) sesuai tugas pokok dan fungsi yang menjadi tanggungjawab Direktorat Budidaya Serealia. Mengacu pada Renstra Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun yang telah menetapkan visi, misi dan tujuan strategis, maka Direktorat Budidaya Serealia sesuai dengan tugas pokok dan fungsi telah menyusun Renstra yang merupakan penjabaran dari visi dan misi Direktorat Budidaya Serealia dalam rangka pencapaian sasaran strategis yang telah ditetapkan. Rencana Strategis Direktorat Budidaya Serealia disusun sebagai acuan dan arahan bagi unit Eselon III dan IV di lingkungan Direktorat Budidaya Serealia dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembangunan tanaman serealia periode tahun secara menyeluruh, terintegrasi, efisien dan sinergi. 1. Visi Terwujudnya pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup secara berkelanjutan dalam memperkuat kedaulatan pangan dan energi nasional 2. Misi Mewujudkan ketersediaan pangan yang cukup dan berkelanjutan melalui pengembangan kawasan-kawasan yang terpadu Meningkatkan kualitas kinerja Direktorat Budidaya Serealia 3. Tujuan Mewujudkan swasembada padi dan jagung berkelanjutan Meningkatkan akuntabilitas kinerja Direktorat Budidaya Serealia 8

17 4. Sasaran Untuk mewujudkan pencapaian tujuan tersebut, ditetapkan sasaran Direktorat Budidaya Serealia, yaitu peningkatan produksi komoditas padi dan jagung. Dalam rangka mewujudkan swasembada berkelanjutan, produksi padi dan jagung tersebut ditargetkan meningkat setiap tahun dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019.Sesuai dengan renstra Direktorat Jenderal Tanaman Pangan nomor 31.a/HK.310/C/4/2015 tanggal 2 April 2015,produksi padi naik dari 73,44 juta ton GKG pada tahun 2015 menjadi 82,08 juta ton GKG di tahun 2019 (kenaikan rata-rata 3,06% per tahun), produksi jagung naik dari 20,31 juta ton pipilan kering tahun 2015 menjadi 24,70 juta ton pada tahun 2019(kenaikan rata-rata 5,25% per tahun). a. Upaya Pencapaian Sasaran Produksi Padi Tahun 2015 Fokus utama pencapaian sasaran produksi padi tahun 2015 adalah peningkatan produktivitas melalui GP-PTT berbasis kawasan dan non kawasan. Cakupan areal GP-PTT padi seluas 350 ribu ha, terdiri dari: 1) GP-PTT padi inbrida kawasan seluas ha 2) GP-PTT padi inbrida non Kawasan seluas ha 3) GP-PTT padi hibrida non kawasan seluas ha b. Upaya Pencapaian Sasaran Produksi Jagung Tahun 2015 Fokus utama pencapaian sasaran produksi jagung tahun 2015 adalah peningkatan produktivitas melalui GP-PTT berbasis kawasan dan non kawasan. Cakupan GP-PTT jagung seluas 102 ribu ha, terdiri dari: 1) GP-PTT jagung kawasan seluas ha 2) GP-PTT jagung non kawasan seluas ha c. Strategi Pencapaian Sasaran Strategi pencapaian sasaran produktivitas padi dan jagung tahun 2015 dilakukan melalui: peningkatan penggunaan benih varietas unggul spesifik lokasi dengan produktivitas tinggi termasuk benih padi hibrida, peningkatan jumlah populasi tanaman dengan sistem tanam jajar legowo untuk padi, pemupukan sesuai rekomendasi spesifik lokasi serta berimbang dengan pemakaian pupuk organik serta pupuk bio-hayati, 9

18 pengelolaan pengairan dan perbaikan budidaya lainnya disertai dengan peningkatan pengawalan, pendampingan, pemantauan dan koordinasi. 5. Arah Kebijakan Direktorat Budidaya Serealia Dari arah kebijakan pembangunan pertanian tahun dan kebijakan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan maka yang terkait langsung dengan tugas dan fungsi Direktorat Budidaya Serealia yaitu: peningkatan produktivitas dengan penerapan pengelolaan tanaman terpadu dan adopsi teknologi dalam penerapan budidaya. 6. Program dan Kegiatan Pada tahun , program dan kegiatan yang dilaksanakan sudah mengacu pada kebijakan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.Program pembangunan pertanian yang menjadi tugas dan tanggung jawab Direktorat Budidaya Serealia adalah program peningkatan produktivitas padi dan jagung untuk mencapai swasembada berkelanjutan. B. Rencana Kinerja Tahun 2015 Penetapan sasaran produksi padi dan jagung untuk mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan tahun 2015 yang menjadi tanggung jawab Direktorat Budidaya Serealia berdasarkan pada kondisi lingkungan strategis, sumberdaya yang tersedia dan trend pertumbuhan selama periode lima tahun sebelumnya.sasaran produksi komoditas utama tanaman pangan tahun 2015 meliputi: padi 73,44 juta ton GKG dan jagung 20,31 juta ton PK. C. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2015 Mengacu pada Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tahun 2015 dengan sasaran program berupa peningkatan produksi tanaman pangan maka indikator kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan sesuai tupoksinya adalah tercapainya produkastivitas padi 51,40 ku/ha dan jagung 50,54 ku/ha. Sejalan dengan itu, untuk mendukung program Direktorat Jenderal Tanaman Pangan maka Direktorat Budidaya Serealia memiliki sasaran program kegiatan berupa perluasan penerapan budidaya tanaman serealia yang tepat untuk meningkatan produksi melalui peningkatan produktivitas per satuan luas maka indikator kinerja Direktorat Budidaya Serealia sesuai tupoksinya adalah meningkatkan produktivitas melalui penyaluran bantuan pengembangan budidaya: Padi inbrida pada lokasi kawasan minimal 1,00 ton/ha, Padi inbrida non kawasan minimal 0,5 ton/ha 10

19 Padi hibrida non kawasan minimal 0,75 ton/ha Jagung hibrida pada lokasi kawasan minimal 1 ton/ha Jagung hibrida non kawasan 0,5 ton/ha. Tabel 2. Kutipan Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2015 SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA TARGET Meningkatkan produksi tanaman pangan 1 Tercapainya Produktivitas Padi (ku/ha) 51,40 2 Tercapainya Produktivitas Jagung (ku/ha) 50,54 Tabel 3. Kutipan Perjanjian Kinerja Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2015 NO. SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET 1 Meningkatnya perluasan penerapan budidaya tanaman serealia yang tepat untuk peningkatan produksi melalui peningkatan produktifitas per satuan luas 1. Penyaluran Bantuan Pengembangan Budidaya Padi/GAP dengan meningkatnya produktivitas: - Padi Inhibrida pada lokasi kawasan minimal 1,00 ton/ha - Padi Inhibrida pada lokasi non kawasan/rintisan/reguler minimal 0,5 ton/ha - Padi Hibrida pada lokasi non kawasan/rintisan/reguler minimal 0,75 ton/ha 2. Penyaluran Bantuan Pengembangan Budidaya Jagung/GAP dengan meningkatnya produktivitas: - Jagung Hibrida pada lokasi kawasan minimal 1,00 ton/ha - Jagung Hibrida pada lokasi non kawasan/rintisan/reguler minimal 0,5 ton/ha 3. Terlaksananya pembinaan dan pengawalan ha ha 1 paket 11

20 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran Kriteria ukuran keberhasilan pencapaian sasaran kinerja dikelompokan berdasarkan penilaian capaian melalui metode scoring dengan kategori: (1) sangat berhasil: realisasi >100% dari target, (2) berhasil: realisasi % dari target, (3) cukup berhasil: realisasi 60-79% dari target, dan (4) kurang berhasil: realisasi <60% dari target. Pengukuran capaian sasaran kinerja Direktorat Budidaya Serealia tahun 2015 dilakukan dengan membandingkan realisasi masing-masing indikator kinerja utama sasaran strategis terhadap target yang telah ditetapkan. Status angka produktivitas tahun 2015 yang digunakan pada penyusunan Laporan Kinerja ini adalah Angka Ramalan II yang dirilis secara resmi oleh BPS-RI. B. Capaian Kinerja Organisasi 1. Capaian Produktivitas Padi dan Jagung Tahun 2015 Capaian produktivitas padi berdasarkan ARAM II 2015 sebesar 52,89 ku/ha atau 102,89% dari target Perjanjian Kinerja (PK) 51,40 ku/ha (sangat berhasil), jagung 51,39 ku/ha atau 101,68% dari target perjanjian kinerja (PK) 50,54 ku/ha (sangat berhasil). Capaian produktivitas padi sebesar 102,89% (sangat berhasil) dan jagung sebesar 101,68% (sangat berhasil) dari target Renstra Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Tabel 4.Capaian Produktivitas Padi dan Jagung Tahun 2015 terhadap Perjanjian Kinerja dan Sasaran Strategis Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2015 Sasaran Program Indikator Kinerja Target (ku/ha) PK Renstra*) Realisasi **) Realisasi thd PK Capaian (%) Realisasi thd Renstra Kategori Realisasi thd Target PK Meningkatkan produksi tanaman pangan Tercapainya Produktivitas Padi (GKG) 51,40 51,40 52,89 102,89 102,89 Sangat Berhasil Jagung (PK) 50,54 50,54 51,39 101,68 101,68 Sangat Berhasil Keterangan : *) Target Renstra Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun **) Realisasi tahun 2015 Angka Ramalan II BPS 12

21 2. Capaian Produksi Padi dan Jagung Tahun 2015 a. Capaian Produksi Padi Tahun 2015 Produksi padi tahun 2015 (berdasarkan Angka Ramalan II BPS-RI) mencapai 74,99 juta ton GKG atau 102,11% dari target 73,44 juta ton GKG (melampaui target sebesar 1,55 juta ton GKG). Apabila dibandingkan dengan produksi padi tahun 2014 terjadi kenaikan sebesar 4,14 juta ton GKG (5,84%). Apabila dibandingkan dengan rerata lima tahun terakhir terjadi kenaikan sebesar 4,60 juta ton GKG (6,54%). Tabel 5. Capaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Tahun 2015 Uraian Produksi (000 T on) Luas Panen (000 Ha) Produktivitas (Ku/Ha) Rerata ATAP 2014 Target Realisasi 2015 * 2015 % Capaian 2015 Thd. Rerata ATAP Target % Selisih % Selisih % Selisih (0.11) Kenaikan produksi padi tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2014 relatif besar, hal ini terjadi karena adanya kenaikan produktivitas sebesar 1,54 ku/ha (3,00%) dan luas panen seluas 380 ribu ha (2,75%). Terjadinya kenaikan produksi padi tahun 2015 dibandingkan dengan rerata 5 tahun terakhir dikarenakan adanya peningkatan luas panen seluas 490 ribu ha (3,58%) dan kenaikan produktivitas sebesar 1,47 ku/ha (2,86%). Namun demikian, luas panen padi tahun 2015 belum mencapai target, hal ini dikarenakan adanya kekeringan pada tahun 2015 akibat pengaruh elnino sehingga terjadi mundur tanam dan carry over panen ke tahun Peningkatan produksi padi tahun 2015 diperkirakan terjadi di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Aceh dan Lampung.Sementara itu ada juga beberapa daerah yang mengalami penurunan produksi padi tahun 2015 yang relatif besar, yakni di Provinsi 13

22 Jawa Barat (468 ribu ton GKG), Jambi (103 ribu ton GKG) dan Bali (7 ribu ton GKG). b. Capaian Produksi Jagung Tahun 2015 Produksi jagung tahun 2015 (berdasarkan Angka Ramalan II BPS-RI) mencapai 19,83 juta ton PK atau 97,64% dari target 20,31 juta ton PK (terdapat kekurangan 0,48 juta ton GKG). Apabila dibandingkan dengan produksi jagung tahun 2014 terjadi kenaikan sebesar 0,83 juta ton PK (4,37%). Apabila dibandingkan dengan rerata lima tahun terakhir terjadi kenaikan sebanyak 0,95 juta ton PK (5,03%). Tabel 6. Capaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Jagung Tahun 2015 Uraian Rerata ATAP 2014 Target 2015 Realisasi* 2015 % Capaian 2015 Thd. Rerata ATAP Target % Selisih % Selisih % Selisih Produksi (000 Ton) (0.48) Luas Panen (000 Ha) (0.26) (0.01) (0.16) Produktivitas (Ku/Ha) Terjadinya kenaikan produksi jagung tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2014 dikarenakan adanya kenaikan produktivitas sebesar 1,85 ku/ha (3,73%) dan luas panen seluas 20 ribu ha (0,52%). Produksi jagung tahun 2015 dibandingkan dengan rerata 5 tahun terakhir terjadi kenaikan karena adanya kenaikan produktivitas sebesar 2,60 ku/ha (5,34%). Begitu juga apabila dibandingkan dengan target, terjadi kenaikan produktivitas sebesar 0,85 ku/ha (101,68%). c. Perkembangan Produksi Padi dan Jagung Tahun Perkembangan produksi padi selama periode tahun menunjukan trend pertumbuhan yang positif, meningkat dari 65,757 juta ton GKG pada tahun 2011 menjadi 74,992 juta ton GKG tahun 2015 atau rata-rata tumbuh 3,37% per tahun. Pertumbuhan tersebut disebabkan oleh kenaikan produktivitas dari 49,80 ku/ha tahun 2011 menjadi 52,89 ku/ha 14

23 tahun 2015, serta luas panen 13,204 juta ha tahun 2011 menjadi 14,178 juta ha tahun Tabel 7. Perkembangan Produksi Padi Tahun No Uraian Tahun *) 1. Target (000 ton) Realisasi (000 ton) % Capaian 100,02 101,82 98,91 97,93 102,11 Gambar 1. Trend Perkembangan Produksi Padi Tahun *) Keterangan: *) Produksi padi tahun 2015 = ARAM II BPS-RI Perkembangan produksi jagung selama periode tahun menunjukan trend pertumbuhan yang positif, meningkat dari 17,64 juta ton pipilan kering pada tahun 2011 menjadi 19,83 juta ton pipilan kering tahun 2015 atau rata-rata pertumbuhan 3,10% per tahun. Pertumbuhan tersebut disebabkan oleh kenaikan produktivitas dari 45,65 ku/ha tahun 2011 menjadi 51,39 ku/ha tahun Tabel 8. Perkembangan Produksi Jagung Tahun No Uraian Tahun *) 1. Target (000 ton) 22,000 18,862 19,831 19,000 20,314 2 Realisasi (000 ton) 17,643 19,387 18,512 19,127 19, % Capaian *) ARAM II BPS-RI 15

24 Gambar 2. Trend Perkembangan Produksi Jagung Tahun *) Target (000 ton) Realisasi (000 ton) Tahun Keterangan: *) Produksi jagung tahun 2015 = ARAM II BPS-RI 3. Capaian Kegiatan Pendukung Produksi Padi dan Jagung Tahun 2015 Pencapaian sasaran produksi padidan jagung tahun 2015 didukung oleh kegiatan utama melalui Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT) berbasis pola kawasan dan non kawasan. Tabel 9.Realisasi Bansos GP-PTT Padi dan Jagung Tahun 2015 No. Kegiatan Sasaran (ha) Diserap Bansos (ha) Persentase (%) Tidak Diserap Dikembalikan ke Kas Negara Yang Dimanfaatkan Serapan Bansos Pemanfaatan Bansos Kategori Realisasi thd Sasaran (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)=(4)-(6) (8)=(4):(3) (9)=(7):(3) (10) 1 GP-PTT Padi ,10 98,94 Berhasil 2 GP-PTT Jagung ,51 99,14 Berhasil Keterangan: Data dukung berdasarkan laporan daerah Realisasi bansos GP-PTT padi menunjukan capaian sebesar ha atau mencapai 99,10% dari sasaran (berhasil) dengan realisasi bansos yang dimanfaatkan sebesar ha (98,94%) dari sasaran (berhasil). Hal ini dikarenakan ada 528 ha bansos yang sudah diserap dikembalikan lagi ke kas Negara. Bansos GP-PTT padi yang dikembalikan lagi ke kas negara terdiri dari: 1) Provinsi Aceh yakni di Kabupaten Aceh Tengah sebesar 80 ha. 16

25 2) Provinsi Sumatera Selatan yakni di Kabupaten Ogan Komering Ilir besarannya setara dengan luas areal 400 ha. 3) Provinsi Nusa Tenggara Barat yakni di Kabupaten Lombok Barat sebesar 43 ha. 4) Provinsi Gorontalo yakni di Kabupaten Bone Bolango sebesar 5 ha. Ada juga bansos GP-PTT padi yang tidak diserap. Bansos GP-PTT padi yang tidak diserap sebesar ha, terdapat di daerah: 1) Provinsi Riau di Kabupaten Pelelawan, besarannya setara dengan luas areal 224 ha. 2) Provinsi Jambi di Kabupaten Merangin sebesar 100 ha. 3) Provinsi Sumatera Selatan di Kabupaten Ogan Ilir besarannya setara dengan luas areal 252 ha. 4) Provinsi Jawa Barat di Kabupaten Bekasi sebesar ha. 5) Provinsi Kalimantan Barat di Kabupaten Bengkayang sebesar 25 ha. 6) Provinsi Sulawesi Utara di Kabupaten Bolaang Mongondow sebesar 75 ha. 7) Provinsi Sulawesi Tenggara di Kabupaten Konawe sebesar 25 ha. 8) Provinsi Maluku di Kabuapten Seram Bagian Barat sebesar 314 ha. 9) Provinsi Maluku Utara di Kabupaten Halmahera Timur sebesar 876 ha. 10) Provinsi Papua Barat di Kabupaten Sorong sebesar 275 ha. Realisasi bansos GP-PTT jagung menunjukan capaian sebesar ha atau mencapai 99,51% dari sasaran (berhasil) dengan realisasi bansos yang dimanfaatkan sebesar ha (99,14%) dari sasaran (berhasil). Hal ini dikarenakan ada 375 ha bansos yang sudah diserap dikembalikan lagi ke kas Negara. Bansos GP-PTT jagung yang dikembalikan lagi ke kas negara terdiri dari: 1) Provinsi Sumatera Selatan, di Kabupaten Ogan Komering Ilir sebesar 330 ha 2) Provinsi Nusa Tenggara Barat, di Kabupaten Lombok Barat sebesar 45 ha. Ada juga bansos GP-PTT jagung yang tidak diserap.bansos GP-PTT jagung yang tidak diserap sebesar 500 ha terdapat di Provinsi Sulawesi Utara di Kabupaten Bolaang Mongondow. 17

26 Tabel 10. Capaian Tanam GP-PTT Padi dan Jagung terhadap Realisasi Bansos Tahun 2015 No. Kegiatan Sasaran (ha) Realisasi Bansos (ha) Diserap Yang Dimanfaatkan Realisasi Tanam (ha) Sisa Bansos Yang Belum Ditanam (ha) Sasaran % Capaian Tanam terhadap Bansos yang Diserap Bansos Yang Dimanfaatkan % Bansos yang Belum Ditanam Kategori Realisasi Tanam thd Sasaran (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)=(5)-(6) (8)=(6):(3) (9)=(6):(4) (10)=(6):(5) (11)=(7):(5) (12) 1 GP-PTT Padi ,03 93,87 94,02 5,98 Berhasil 2 GP-PTT Jagung ,39 95,86 96,22 3,78 Berhasil Keterangan: Data dukung berdasarkan laporan daerah Realisasi tanam GP-PTT padi mencapai ha (93,03%) dari sasaran (berhasil), namun bila dibandingkan dengan realisasi bansos yang dimanfaatkan maka realisasi tanam GP-PTT padi mencapai 94,02%. Dengan demikian masih ada sisa bansos sebesar ha (5,98%) yang belum ditanam pada tahun Sisa bansos yang belum ditanam pada tahun 2015 direncanakan tanam pada awal tahun Realisasi tanam GP-PTT jagung mencapai ha (95,39%) dari sasaran (berhasil), namun bila dibandingkan dengan realisasi bansos jagung yang mencapai 96,22%, maka ada sisa bansos sebesar ha (3,78%) yang belum ditanam pada tahun Sisa bansos yang belum ditanam pada tahun 2015 direncanakan tanam pada awal tahun Belum optimalnya pelaksanaan GP-PTT padi dan jagung tahun 2015 diantaranyadisebabkan oleh: Adanya calon petani dan calon lokasi pelaksana kegiatan GP-PTT yang mengalami perubahan karena adanya overlaping dengan kegiatan lain sehingga terjadi perubahan jadwal tanam. Adanya musim kering yang berkepanjangan akibat pengaruh El-Nino sehingga jadwal tanam GP-PTT mengalami mundur tanam, bahkan ada yang mundur tanam ke tahun 2016 untuk mengurangi resiko kegagalan. Capaian produktivitas GP-PTT padi tahun 2015 sebesar 64,53 ku/ha, apabila dibandingkan dengan target Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tahun 2015, produktivitas GP-PTT padi mencapai 125,54% (sangat berhasil), GP-PTT jagung mencapai 125,88% (sangat berhasil). Apabila dibandingkan dengan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tahun 2015, produktivitas GP-PTT padi mencapai 122,36% (sangat berhasil) dan produktivitas GP-PTT jagung mencapai 123,12% (sangat berhasil). 18

27 Apabila dibandingkan dengan target 65,00 ku/ha, produktivitas GP-PTT padi mencapai 99,28% (berhasil), produktivitas GP-PTT jagung mencapai 106,03% dari target 60,00 ku/ha (sangat berhasil). Tabel 11. Capaian Produktivitas GP-PTT Padi dan Jagung Tahun2015 Target (ku/ha) Capaian (%) Sasaran Program Indikator Kinerja Kegiatan PK Renstra*) GP-PTT Realisasi (ku/ha) Realisasi thd PK Realisasi thd Renstra Realisasi thd Target GP-PTT Kategori Realisasi thd Target GP-PTT Meningkatkan produksi tanaman pangan Tercapainya Produktivitas Padi (GKG) Jagung (PK) GP-PTT Padi: 64,53 125,54 122,36 99,28 Berhasil - Padi Inbrida Kawasan 63,11 122,78 119,66 97,09 Berhasil 51,40 52,74 65,00 - Padi Inbrida Non Kawasan 61,62 119,88 116,84 94,81 Berhasil - Padi Hibrida Non Kawasan 77,60 150,97 147,14 119,39 Sangat Berhasil GP-PTT Jagung: 63,62 125,88 123,12 106,03 Sangat Berhasil - Jagung Hibrida Kawasan 50,54 51,67 60,00 70,87 140,22 137,15 118,11 Sangat Berhasil - Jagung Hibrida Non Kawasan 62,70 124,06 121,35 104,50 Sangat Berhasil Keterangan: *) Target Renstra Ditjen Tanaman Pangan, Tahun **)Data dukung berdasarkan laporan daerah Apabila dirinci menurut kawasan dan komoditi, capaian produktivitas GP-PTT padi inbrida kawasan bila dibandingkan dengan target Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tahun 2015 mencapai 122,78% (sangat berhasil), padi inbrida non kawasan mencapai 119,88% (sangat berhasil) dan padi hibrida non kawasan mencapai 150,97% (sangat berhasil). Apabila dibandingkan dengan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tahun 2015, produktivitas padi inbrida kawasan mencapai 119,66% (sangat berhasil), padi inbrida non kawasan mencapai 116,84% (sangat berhasil) dan padi hibrida non kawasan mencapai 147,14% (sangat berhasil). Apabila dibandingkan dengan target maka produktivitas GP-PTT padi inbrida kawasan mencapai 97,09% (berhasil), padi inbrida non kawasan mencapai 94,81% (berhasil) dan padi hibrida non kawasan mencapai 119,39% (sangat berhasil). Sementara untuk jagung, capaian produktivitas GP-PTT jagung kawasan bila dibandingkan dengan target Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tahun 2015mencapai 140,22% (sangat berhasil) dan jagungnon kawasan mencapai 124,06% (sangat berhasil). Apabila dibandingkan dengan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tahun 2015, produktivitas jagung kawasan mencapai 137,15% (sangat berhasil) danjagung non kawasan mencapai 121,35% (sangat berhasil). Apabila dibandingkan dengan target maka produktivitas GP-PTT jagungkawasan mencapai 118,11% (sangat berhasil) dan jagungnon kawasan mencapai 104,50% (berhasil). 19

28 Tabel 12. Capaian Produktivitas GP-PTT Padi dan Jagung Tahun 2015 terhadap Produktivitas Tahun Sebelumnya (ATAP 2014) dan Lima Tahun Terakhir (Tahun ) Produktivitas (ku/ha) Peningkatan Produktivitas Terhadap Sasaran Program Indikator Kinerja Tahun Sebelumnya (ATAP 2014) Rerata 5 Tahun Terakhir Realisasi GP- PTT Tahun Sebelumnya (ATAP 2014) Rerata 5 Tahun Terakhir ku/ha GKG (%) ku/ha GKG (%) Meningkatkan produksi tanaman pangan Tercapainya Produktivitas Padi (GKG) 51,35 51,38 64,53 13,18 25,67 13,15 25,59 Jagung (PK) 49,54 48,80 63,62 14,08 28,42 14,82 30,36 Produktivitas GP-PTT padi tahun 2015jika dibandingkan dengan produktivitas paditahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 13,18 ku/ha (25,67%), sedangkan GP-PTT jagung mengalami peningkatan sebesar 14,08 ku/ha (28,42%). Bila dibandingkan dengan rerata produktivitas padi lima tahun terakhir(tahun ), produktivitasgp-ptt padi tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 13,15 ku/ha (25,59%), sedangkan GP-PTT jagung mengalami peningkatan sebesar 14,82 ku/ha (30,36%). Dengan demikian, apabila mengacu pada kriteria ukuran keberhasilan sasaran kinerja, capaian produktivitas GP-PTT padi dan jagung tahun 2015 tergolong sangat berhasil. Tabel 13. Capaian Produktivitas GP-PTT Padi terhadap Target Perjanjian Kinerja Direktorat Serealia Tahun 2015 Uraian Padi Inbrida Kawasan Produktivitas (ku/ha) Padi Inbrida Non Kawasan Hibrida Non Kawasan Produktivitas Sasaran GP-PTT Padi (PK Direktorat Serealia) > 10,00 5,00 > 7,50 Produktivitas Padi ATAP ,35 51,35 51,35 Produktivitas Realisasi GP-PTT Padi 63,11 61,62 77,60 Selisih Capaian Produktivitas Realisasi GP-PTT thd ATAP ,76 10,27 26,25 Selisih Capaian Produktivitas Realisasi terhadap Sasaran GP-PTT (PK Direktorat Serealia) 1,76 5,27 18,75 Apabila dibandingkan dengan produktivitas padi nasional tahun sebelumnya yakni tahun 2014 (ATAP 2014, BPS) maka produktivitas GP-PTT padi inbrida kawasan meningkat 11,76 ku/ha, padi inbrida non kawasan meningkat 10,27 ku/hadan padi hibrida non kawasan meningkat 26,25 ku/ha. Apabila capaian produktivitas GP-PTT padi tersebut dibandingkan dengan Target Perjanjian Kinerja Direktorat Serealia Tahun 2015 maka GP-PTT padi inbrida baik 20

29 kawasan maupaun non kawasan serta GP-PTT padi hibrida kawasan produktivitasnya melebihi sasaran dengan angka kelebihan produktivitas masing-masing sebesar1,76 ku/ha, 5,27 ku/ha dan 18,75 ku/ha. Sementara untuk jagung, apabila dibandingkan dengan produktivitas jagung nasional tahun sebelumnya yakni tahun 2014 (ATAP 2014, BPS) maka produktivitas GP-PTT jagungkawasan meningkat 21,33 ku/ha danjagung non kawasan meningkat 13,16 ku/ha. Apabila capaian produktivitas GP-PTT jagung tersebut dibandingkan dengan Target Perjanjian Kinerja Direktorat Serealia Tahun 2015 maka GP-PTT jagung kawasan maupaun non kawasan produktivitasnya melebihi sasaran dengan angka kelebihan produktivitas masing-masing sebesar11,33 ku/ha dan 8,16 ku/ha. Tabel 14. Capaian Produktivitas GP-PTT Jagung terhadap Target Perjanjian Kinerja Direktorat Serealia Tahun 2015 Uraian Produktivitas (ku/ha) Jagung Kawasan Jagung Non Kawasan Produktivitas Sasaran GP-PTT Jagung (PK Direktorat Serealia) > 10,00 5,00 Produktivitas Jagung ATAP ,54 49,54 Produktivitas Realisasi GP-PTT Jagung 70,87 62,70 Selisih Capaian Produktivitas Realisasi GP-PTT thd ATAP ,33 13,16 Selisih Capaian Produktivitas Realisasi terhadap Sasaran GP-PTT (PK Direktorat Serealia) 11,33 8,16 C. Permasalahan dan Upaya Tindaklanjut Ada beberapa masalah dalam pelaksanaan GP-PTT tahun 2015, diantaranya: Adanya musim kering yang berkepanjangan akibat pengaruh El-Nino sehingga jadwal tanam GP-PTT mengalami mundur tanam, bahkan ada yang mundur tanam ke tahun 2016 untuk mengurangi resiko kegagalan. Adanya calon petani dan calon lokasi pelaksana kegiatan GP-PTT yang mengalami perubahan karena adanya overlaping dengan kegiatan lain sehingga terjadi perubahan jadwal tanam. Adanya daerah yang tidak dapat melaksanakan GP-PTT sehingga bansos tidak diserap. 21

30 Upaya dan tindak lanjut yang dilakukan untuk mengatasi kendala diatas diantaranya adalah: Menjadwal ulang kegiatan GP-PTT padi dan jagung untuk mengurangi dampak dari kekeringan, namun tetap mengoptimalkan pertanaman GP-PTT pada tahun 2015 dengan berpedoman pada surat Direktur Jenderal Tanaman Pangan No. 1155/RC.230/C/11/2015 tanggal 30 November 2015 tentang Pemanfaatan Anggaran Bansos Transfer Uang dan Transfer Barang Tahun anggaran 2015 yang ditujukan kepada Kepala Dinas Pertanian seluruh Indonesia. Bila masih memungkinkan maka mencari CPCL pengganti dan melakukan revisi CPCL bilamana CPCL overlaping dengan kegiatan lain sebagaimana surat Direktur Budidaya Serealia No. 293/RC.210/C3.6/09/2015 tanggal 9 September 2015 tentang Optimalisasi Anggaran Kegiatan GP-PTT 2015 yang ditujukan kepada Kepala Dinas Pertanian Provinsi Pelaksana Kegiatan GP- PTT Padi dan Jagung tahun Melakukan percepatan tanam pada musim tanam MH 2015/2016 untuk mengoptimalkan pertanaman pada tahun 2015 yang tertunda karena dampak kemarausebagaimana arahan Menteri Pertanian RI melalui surat Menteri Pertanian RI No. 4895/TP.010/A/12/2015 tanggal 10 Desember 2015 yang ditujukan kepada Bupati/Walikota Wilayah UPSUS Padi Jagung dan Kedelai serta kepada Kepala Dinas Pertanian Provinsi, Kabupaten dan Kota se Indonesia tentang gerakan percepatan tanam serentak seluruh Indonesia dan surat Menteri Pertanian RI No. 4896/TP.010/A/12/2015 tanggal 10 Desember 2015 yang ditujukan kepada Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan (Bapeluh) tentang gerakan penyuluh mendukung percepatan tanam serentak seluruh Indonesia. D. REALISASI ANGGARAN Pada tahun 2015 Direktorat Budidaya Serealia mengelola APBN Sektoral (BA.018) melalui kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia sebesar Rp ,-. Anggaran tersebut dikelola oleh Satker Pusat, Satker Dinas Pertanian Provinsi (Dana Dekonsentrasi), Satker Dana Tugas Pembantuan Provinsi dan Satker Dana Tugas Pembantuan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota. dengan rincian alokasi: Satker Pusat Rp ,- (1,41%) dari pagu total, Dinas Provinsi (Dana Dekonsentrasi) Rp ,- (1,79%) dari pagu total, Tugas Pembantuan Dinas Prov/Kabupaten/Kota Rp ,- (96,80%) dari pagu total. 22

31 Kinerja serapan anggaran APBN melalui kegiatan utama pengelolaan produksi tanaman serealia sebesar Rp ,-(98,02%) dari total pagu. Realisasi tersebut meliputi kegiatan yang dikelola oleh Satker Pusat sebesarrp ,-(52,10%),Satker Dinas Pertanian Provinsi (Dana Dekonsentrasi) Rp ,-(82,17%), Satker Dana Tugas Pembantuan Provinsi dan Satker Dana Tugas Pembantuan Dinas Pertanian Kabupaten/KotaRp ,-(98,99%). E. ANALISIS EFEKTIVITAS PELAKSANAAN ANGGARAN DAN KEGIATAN 2015 Pelaksanaan anggaran dan kegiatan secara umum efektif dan efesien, tercermin dari sasaran bansos GP-PTT padi sebesar 1,055 trilyun telah realisasi sebesar 1,045 trilyun (99,06%) dan fisiknya telah realisasi sebesar 326 ribu ha (93,03%) dan bansos GP-PTT jagung dari sasaran sebesar 222 milyar telah realisasi sebesar 221 milyar (99,51%) dan fisiknya telah realisasi sebesar ha (95,39%). Selain itu, efektifitas dan efesiensi kegiatan tercermin dari outcome kegiatan terhadap petani pelaksana dan terhadap negara secara umum.gp-ptt padi diperkirakan dapat menyumbang outcome terhadap petani pelaksana rata-rata sebesar 29,684 juta rupiah per hektar dan 20,847 juta rupiah per hektar untuk GP- PTT jagung. Dengan demikian outcome yang disumbangkan terhadap negara untuk GP-PTT padi diperkirakan bisa mencapai 8,620 trilyun dari total GP-PTT padi yang telah ditanam dan GP-PTT jagung diperkirakan dapat menyumbang outcome terhadap negara sebesar 1,807 trilyun dari total GP-PTT jagung yang telah ditanam. Dengan asumsi seluruh pelaksana GP-PTT padi dan jagung bisa panen dalam kondisi baik, produktivitas rata-rata yang dicapai untuk GP-PTT padi 64,53 ku/ha dan jagung 63,62 ku/ha, harga jual sesuai HPP untuk padi atau sesuai harga jual rata-rata di pasaran untuk jagung dan tanpa memperhitungkan biaya lain-lain (seperti biaya olah tanah, biaya panen dan pasca panen dan lainnya). Tabel 15. Analisis Efektifitas Pelaksanaan Anggaran dan Kegiatan Tahun 2015 No Kegiatan Pagu (Rp.ooo) Keuangan Realisasi (Rp.000) Fisik % Target (Ha) Realisasi (Ha) % produktivitas GP-PTT (ku/ha) Harga Jual Pendapatan per kg **) per ha Pendapatan pd Areal Total GP- PTT (Rp. 000) Pendapatan terhadap Biaya (Rp.000) (1) (2) (3) (4) (5)=(4):(3) (6) (7) (8)=(7):(6) (9) (10) (11)=(9)*(10) (12)=(11)*(7) (13)=(12)-(4) 1 GP-PTT Padi , ,03 64, GP-PTT Jagung , ,39 63, Keterangan: **) sesuai HPP untuk padi dan sesuai harga jual rata-rata di pasaran untuk jagung 23

32 BAB V PENUTUP 1. Capaian produktivitas padi berdasarkan ARAM II 2015 sebesar 52,89 ku/ha atau 102,89% dari target Perjanjian Kinerja (PK) 51,40 ku/ha (sangat berhasil), jagung 51,39 ku/ha atau 101,68% dari targetperjanjian Kinerja (PK) 50,54 ku/ha (sangat berhasil). Capaian produktivitas padi sebesar % (sangat berhasil) dan jagung sebesar 99,46% (berhasil) dari target Renstra Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. 2. Produksi padi tahun 2015 (berdasarkan Angka Ramalan II BPS-RI) mencapai 74,99 juta ton GKG atau 102,11% dari target 73,44 juta ton GKG (melampaui target sebesar 1,55 juta ton GKG). Apabila dibandingkan dengan produksi padi tahun 2014 terjadi kenaikan sebesar 4,14 juta ton GKG (5,84%). Apabila dibandingkan dengan rerata lima tahun terakhir terjadi kenaikan sebesar 4,60 juta ton GKG (6,54%). Produksi jagung tahun 2015 (berdasarkan Angka Ramalan II BPS-RI) mencapai 19,83 juta ton PK atau 97,64% dari target 20,31 juta ton PK (terdapat kekurangan 0,48 juta ton PK). Apabila dibandingkan dengan produksi jagung tahun 2014 terjadi kenaikan sebesar 0,83 juta ton PK (4,37%). Apabila dibandingkan dengan rerata lima tahun terakhir terjadi kenaikan sebanyak 0,95 juta ton PK (5,03%). 3. Realisasi bansos GP-PTT padi menunjukan capaian angka sementara sebesar ha atau mencapai 99,08% dari sasaran (berhasil). Realisasi bansos GP- PTT jagung menunjukan capaian angka sementara sebesar ha atau mencapai 99,51% dari sasaran (berhasil). Realisasi tanam GP-PTT padi mencapai ha (93,03%) dari sasaran (berhasil). Realisasi tanam GP-PTT jagung mencapai ha (95,39%) dari sasaran (berhasil). 4. Capaian produktivitas GP-PTT padi tahun 2015 sebesar 64,53 ku/ha, apabila dibandingkan dengan target Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tahun 2015, produktivitas GP-PTT padi mencapai 125,54% (sangat berhasil), GP-PTT jagung mencapai 114,17% (sangat berhasil). Apabila dibandingkan dengan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tahun 2015, produktivitas GP-PTT padi mencapai 122,36% (sangat berhasil) dan produktivitas GP-PTT jagung mencapai 111,67% (sangat berhasil).apabila dibandingkan dengan target 65,00 ku/ha, produktivitas GP-PTT padi mencapai 99,28% (berhasil), produktivitas GP-PTT jagung mencapai 96,17% dari target 60,00 ku/ha (berhasil). 24

Laporan Kinerja 2014 KATA PENGATAR

Laporan Kinerja 2014 KATA PENGATAR KATA PENGATAR Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2014 setiap Unit Organisasi Eselon I pada Kementerian/Lembaga wajib menyusun Laporan Kinerja

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN 2015 Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari Direktur Budidaya Serealia, Dr. Ir. Nandang Sunandar, MP NIP Laporan Tahunan 2015

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari Direktur Budidaya Serealia, Dr. Ir. Nandang Sunandar, MP NIP Laporan Tahunan 2015 KATA PENGANTAR Sebagai salah satu unit kerja Eselon II di lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Direktorat Budidaya Serealia sesuai Tupoksinya pada tahun 2015 telah melakukan berbagai kegiatan untuk

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI TANAMAN SEREALIA TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI TANAMAN SEREALIA TRIWULAN I 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN SEREALIA TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT SEREALIA I. PENDAHULUAN 1.1.

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PRODUKSI TANAMAN SEREALIA TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PRODUKSI TANAMAN SEREALIA TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN SEREALIA TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT SEREALIA I. PENDAHULUAN 1.1.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR LAMPIRAN... RINGKASAN EKSEKUTIF... I. PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR LAMPIRAN... RINGKASAN EKSEKUTIF... I. PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR LAMPIRAN... RINGKASAN EKSEKUTIF... i ii iii iv v iv I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Kedudukan,

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN OKTOBER 2017 2017 Laporan Kinerja Triwulan III DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komoditas tanaman pangan berupa Serealia yaitu Padi, Jagung dan Serealia lain (antara lain gandum dan sorgum) mempunyai arti strategis dalam perekonomian nasional,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komoditas tanaman pangan berupa Serealia yaitu Padi, Jagung dan Serealia lain (antara lain gandum dan sorgum) mempunyai arti strategis dalam perekonomian nasional,

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Dr. Ir. Maman Suherman, MM NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Dr. Ir. Maman Suherman, MM NIP 2017 Laporan Kinerja Triwulan II KATA PENGANTAR Dalam rangka memonitor capaian kinerja kegiatan Ditjen Tanaman Pangan pada triwulan II TA 2017 serta sebagai bahan penilaian aspek akuntabilitas kinerja

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DITJEN TANAMAN PANGAN 2015

LAPORAN KINERJA DITJEN TANAMAN PANGAN 2015 2015 Laporan Kinerja KATA PENGANTAR Sejalan dengan prioritas pembangunan Kabinet Kerja 2015-2019, Kementerian Pertanian menetapkan sasaran swasembada pangan dengan prioritas lima komoditas pangan utama,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2013

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015 PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015 Bahan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian Nasional 3 4 Juni 2015 KEMENTERIAN PERTANIAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014 KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2014

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditi aneka kacang (kacang tanah dan kacang hijau) memiliki peran yang cukup besar terutama untuk memenuhi kebutuhan pangan dan pakan. Peluang pengembangan aneka kacang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian adalah bagian dari pembangunan ekonomi yang berupaya dalam mempertahankan peran dan kontribusi yang besar dari sektor pertanian terhadap pembangunan

Lebih terperinci

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja Tahun 2014 i RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Pengamanan produksi tanaman pangan mencakup seluruh areal pertanaman. Operasional kegiatan diarahkan dalam rangka penguatan perlindungan tanaman pangan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PROGRAM DAN KEGIATAN DITJEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2017

KEBIJAKAN PROGRAM DAN KEGIATAN DITJEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2017 KEBIJAKAN PROGRAM DAN KEGIATAN DITJEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2017 HASIL SEMBIRING DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN JAKARTA, 31 MEI 2016 PERKEMBANGAN

Lebih terperinci

RANCANGAN KEGIATAN STRATEGIS TANAMAN PANGAN TAHUN 2018

RANCANGAN KEGIATAN STRATEGIS TANAMAN PANGAN TAHUN 2018 RANCANGAN KEGIATAN STRATEGIS TANAMAN PANGAN TAHUN 2018 Disampaikan pada Rapat Koordinasi Teknis Perecanaan Pembangunan Pertanian Tahun 2018 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN 1 SASARAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PASCAPANEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PASCAPANEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PASCAPANEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2015 DIREKTORAT PASCAPANEN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

KATA PENGANTAR. Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan YME, karena atas karunia-nya kami dapat menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Tahun

Lebih terperinci

Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *)

Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *) Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *) Oleh : Dr. Ir. Sumarjo Gatot Irianto, MS, DAA Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian *) Disampaikan

Lebih terperinci

Rencana Strategis Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun

Rencana Strategis Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN NOMOR TENTANG RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2015-2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN Menimbang

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi i

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi i Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi i KATA PENGANTAR Untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, transparan dan akuntabel, sesuai Instruksi Presiden RI No. 7 tahun 1999 tentang Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGANGGARAN SEKTOR PERTANIAN

KEBIJAKAN PENGANGGARAN SEKTOR PERTANIAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN KEBIJAKAN PENGANGGARAN SEKTOR PERTANIAN Jakarta, 12 Mei 2015 1 OUTLINE A. DASAR HUKUM B. PEMBAGIAN KEWENANGAN DALAM PENGELOLAAN NEGARA C. SIKLUS PENYUSUNAN

Lebih terperinci

9.b PENGUKURAN PENCAPAIAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN SIAK TAHUN 2016 (CAPAIAN KINERJA SKPD BERDASARKAN TARGET RPJMD)

9.b PENGUKURAN PENCAPAIAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN SIAK TAHUN 2016 (CAPAIAN KINERJA SKPD BERDASARKAN TARGET RPJMD) 9.b PENGUKURAN PENCAPAIAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN SIAK TAHUN 2016 (CAPAIAN KINERJA SKPD BERDASARKAN TARGET RPJMD) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK PENGUKURAN PENCAPAIAN PERJANJIAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Provinsi Jawa Timur, sebagai salah satu lumbung pangan nasional, telah mampu memberikan sumbangan yang cukup besar dalam pemenuhan kebutuhan pangan nasional melalui pembangunan

Lebih terperinci

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/Permentan/SR.130/11/2014 TENTANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/Permentan/SR.130/11/2014 TENTANG MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/Permentan/SR.130/11/2014 TENTANG KEBUTUHAN DAN HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN

Lebih terperinci

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/Permentan/SR.130/11/2014 TENTANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/Permentan/SR.130/11/2014 TENTANG MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/Permentan/SR.130/11/2014 TENTANG KEBUTUHAN DAN HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN

Lebih terperinci

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan YME, karena atas karunia-nya kami dapat menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Perbenihan Tanaman

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan yang mendasar (basic need) bagi setiap

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan yang mendasar (basic need) bagi setiap I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan yang mendasar (basic need) bagi setiap manusia untuk dapat melakukan aktivitas sehari-hari guna mempertahankan hidup. Pangan juga merupakan

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 045/11/11/Th.V. 01 November 2011 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA RAMALAN III TAHUN 2011) Sampai dengan Subrorund II (Januari-Agustus) tahun 2011,

Lebih terperinci

PROGRAM PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN 2017

PROGRAM PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN 2017 PROGRAM PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN 2017 Disampaikan pada Rapat Kerja Nasional Tanggal 4 Januari 2017 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN OUTLINE 1. Evaluasi 2016 2. Sasaran luas tanam

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT ANEKA KACANG

Lebih terperinci

CAPAIAN PRODUKSI PADI TAHUN 2014

CAPAIAN PRODUKSI PADI TAHUN 2014 CAPAIAN PRODUKSI PADI TAHUN 2014 Bahan Rapat Koordinasi Dengan Bupati/Walikota se Provinsi Jawa Timur Terkait Rekomendasi Dewan Pertimbangan Presiden Tentang Ancaman OPT Dan Progrnosa Produksi Padi Tahun

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi i

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi i Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi i KATA PENGANTAR Guna mewujudkan pemerintahan yang bersih, transparan dan akuntabel, maka sesuai amanat instruksi Presiden RI No.7 tahun 1999 tentang Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-nya kami dapat menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Tahun 2014. Laporan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKJ)

LAPORAN KINERJA (LKJ) PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN KINERJA (LKJ) DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2017 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian nasional. Peran strategis pertanian tersebut digambarkan melalui kontribusi yang nyata melalui pembentukan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2013 KEMENTERIAN PERTANIAN RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN Jakarta, Maret 2014 Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI TRIWULAN I 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT ANEKA KACANG DAN

Lebih terperinci

I. EVALUASI UPSUS 2015

I. EVALUASI UPSUS 2015 OUTLINE I. EVALUASI UPSUS 2015 A. Realisasi Tanam Okmar 2014/15 B. Realisasi Tanam Bulan April dan Mei 2015 C. Evaluasi Serapan Anggaran Bansos D. Evaluasi Serapan Anggaran Kontraktual II. RANCANGAN KEGIATAN

Lebih terperinci

Laporan Tahunan

Laporan Tahunan 1 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT sehingga penyusunan Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2013 telah selesai disusun. Dengan berakhirnya

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2012

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2012 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2012 KEMENTERIAN PERTANIAN RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN Jakarta, Februari 2013 Laporan AkLrntabilitas

Lebih terperinci

DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN

DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Pengamanan produksi tanaman pangan mencakup seluruh areal pertanaman. Operasional kegiatan diarahkan dalam rangka penguatan perlindungan tanaman pangan dari gangguan OPT dan DPI.

Lebih terperinci

CUPLIKAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 37/Permentan/SR.130/5/2010 TENTANG PEDOMAN UMUM BANTUAN LANGSUNG PUPUK TAHUN ANGGARAN

CUPLIKAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 37/Permentan/SR.130/5/2010 TENTANG PEDOMAN UMUM BANTUAN LANGSUNG PUPUK TAHUN ANGGARAN CUPLIKAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 37/Permentan/SR.130/5/2010 TENTANG PEDOMAN UMUM BANTUAN LANGSUNG PUPUK TAHUN ANGGARAN 2010 1 Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERTANIAN TENTANG PEDOMAN UMUM BANTUAN

Lebih terperinci

Laporan Kinerja KATA PENGANTAR

Laporan Kinerja KATA PENGANTAR 2016 Laporan Kinerja KATA PENGANTAR Sebagai bahan bentuk pertanggungjawaban kinerja dan anggaran yang telah dilaksanakan selama tahun 2016, sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun

Lebih terperinci

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

GUBERNUR SULAWESI TENGAH GUBERNUR SULAWESI TENGAH SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PEMBUKAAN SINKRONISASI PROGRAM KEGIATAN PEMBANGUNAN PERTANIAN PROVINSI SULAWESI TENGAH SELASA, 01 MARET 2011 ASSALAMU ALAIKUM WAR,

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 75/11/52/Th.IX, 2 November 2015 ANGKA TETAP TAHUN 2014 DAN ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122/Permentan/SR.130/11/2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122/Permentan/SR.130/11/2013 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122/Permentan/SR.130/11/2013 TENTANG KEBUTUHAN DAN HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU DAN UBI JALAR (TAHUN 2014: ANGKA TETAP, 2015 : ARAM I)

PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU DAN UBI JALAR (TAHUN 2014: ANGKA TETAP, 2015 : ARAM I) No. 40/07/13/Th.XVIII, 1 Juli 2015 PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU DAN UBI JALAR (TAHUN 2014: ANGKA TETAP, 2015 : ARAM I) A. PADI Produksi padi tahun 2014 tercatat sebesar 2.519.020 ton GKG (ATAP

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 28/07/11/Th.V. 01 Juli 2011 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA TETAP 2010 DAN RAMALAN II TAHUN 2011) Dari pembahasan Angka Tetap (ATAP) tahun 2010,

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN

Lebih terperinci

Rencana Strategis Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun

Rencana Strategis Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun i P a g e KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN NOMOR 31. a/hk.310/c/4/2015 TENTANG RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2015-2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN ANGKA RAMALAN II 2015

PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN ANGKA RAMALAN II 2015 BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 66/11/73/Th.VI, 2 November 2015 PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN ANGKA RAMALAN II 2015 A. PADI Angka Tetap (ATAP) 2014, produksi Padi di

Lebih terperinci

POLICY BRIEF MENDUKUNG GERAKAN PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (GP-PTT) MELALUI TINJAUAN KRITIS SL-PTT

POLICY BRIEF MENDUKUNG GERAKAN PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (GP-PTT) MELALUI TINJAUAN KRITIS SL-PTT POLICY BRIEF MENDUKUNG GERAKAN PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (GP-PTT) MELALUI TINJAUAN KRITIS SL-PTT Ir. Mewa Ariani, MS Pendahuluan 1. Upaya pencapaian swasembada pangan sudah menjadi salah satu

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Rencana Kinerja Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Rencana Kinerja Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah untuk melaksanakan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Lebih terperinci

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK) CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK) TRIWULAN III TAHUN 2016 DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Permalan mempunyai peranan penting dalam pengambilan keputusan, untuk perlunya dilakukan tindakan atau tidak, karena peramalan adalah prakiraan atau memprediksi peristiwa

Lebih terperinci

PENGANTAR. Muhrizal Sarwani

PENGANTAR. Muhrizal Sarwani PENGANTAR Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan tersusunnya Rencana Strategis Direktorat Pupuk dan Pestisida Periode 2015 2019 sebagai penjabaran lebih lanjut Rencana Strategis

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 47/07/52/Th.IX, 1 Juli 2015 ANGKA TETAP TAHUN 2014 DAN ANGKA RAMALAN I TAHUN 2015 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT A.

Lebih terperinci

PRODUKSI TANAMAN PANGAN PROVINSI PAPUA TAHUN 2015 (BERDASARKAN ANGKA SEMENTARA 2015)

PRODUKSI TANAMAN PANGAN PROVINSI PAPUA TAHUN 2015 (BERDASARKAN ANGKA SEMENTARA 2015) PRODUKSI TANAMAN PANGAN PROVINSI PAPUA TAHUN (BERDASARKAN ANGKA SEMENTARA ) No. 15 /03/94 /Th. VIII, 1 Maret 2016 A. PADI Produksi Padi Provinsi Papua tahun diperkirakan mencapai 181.682 ton gabah kering

Lebih terperinci

Produksi Padi Tahun 2005 Mencapai Swasembada

Produksi Padi Tahun 2005 Mencapai Swasembada 47 Produksi Padi Tahun 2005 Mencapai Swasembada Abstrak Berdasarkan data resmi BPS, produksi beras tahun 2005 sebesar 31.669.630 ton dan permintaan sebesar 31.653.336 ton, sehingga tahun 2005 terdapat

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 31/07/12/Th.VI. 02 Juli 2012 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA TETAP 2011 DAN RAMALAN I TAHUN 2012) Dari pembahasan Angka Tetap (ATAP) tahun 2011,

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2013 DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN Jakarta, 2012 Direktorat Jenderal Tanaman

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor agribisnis merupakan sektor ekonomi terbesar dan terpenting dalam perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah kemampuannya dalam menyerap

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2013 DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN Jakarta, 2012 Direktorat Jenderal Tanaman

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Berdasarkan Renstra Kementerian Pertanian Tahun 2010 2014 (Edisi Revisi Tahun 2011), Kementerian Pertanian mencanangkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Berbagai masukan dan saran perbaikan akan menjadi sangat penting agar laporan ini menjadi lebih baik.

KATA PENGANTAR. Berbagai masukan dan saran perbaikan akan menjadi sangat penting agar laporan ini menjadi lebih baik. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 KATA PENGANTAR Sesuai dengan Surat Edaran (SE) Menteri Negara PAN dan RB-RI No. 10/2010, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan unit kerja dibawahnya

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi PENDAHULUAN A. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Gubernur No. 28 Tahun 2015 tentang rincian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Perkebunan Provinsi Riau, pada pasal 2 ayat 2 dinyatakan bahwa

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN (ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015)

PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN (ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015) BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 42/07/73/Th. VIII, 1 Juli 201530 PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN (ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015) 1. A. PADI Angka Tetap (ATAP)

Lebih terperinci

peningkatan produksi dan produktifitas melalui intensifikasi, ekstensifikasi,

peningkatan produksi dan produktifitas melalui intensifikasi, ekstensifikasi, BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Untuk menjaga konsistensi produksi beras dan oleh karena urgensi dari pangan itu sendiri maka dibutuhkan sebuah program yang bisa lebih mengarahkan petani dalam pencapaiannya.

Lebih terperinci

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 87/Permentan/SR.130/12/2011 /Permentan/SR.130/8/2010 man/ot. /.../2009 TENTANG KEBUTUHAN DAN HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) PUPUK

Lebih terperinci

LAPORA TAHU AN 2016 LAPORAN TAHUNAN 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

LAPORA TAHU AN 2016 LAPORAN TAHUNAN 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN N LAPORA TAHU AN 2016 LAPORAN TAHUNAN 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT ANEKA KACANG DAN UMBI 2016 Jl. Raya Ragunan No. 15 Pasar Minggu PO. BOX 7356/Jks, Jakarta

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan jumlah penduduk di dunia semakin meningkat dari tahun ketahun. Jumlah penduduk dunia mencapai tujuh miliar saat ini, akan melonjak menjadi sembilan miliar pada

Lebih terperinci

PENCAPAIAN SURPLUS 10 JUTA TON BERAS PADA TAHUN 2014 DENGAN PENDEKATAN DINAMIKA SISTEM (SYSTEM DYNAMICS)

PENCAPAIAN SURPLUS 10 JUTA TON BERAS PADA TAHUN 2014 DENGAN PENDEKATAN DINAMIKA SISTEM (SYSTEM DYNAMICS) BAB II PENCAPAIAN SURPLUS 10 JUTA TON BERAS PADA TAHUN 2014 DENGAN PENDEKATAN DINAMIKA SISTEM (SYSTEM DYNAMICS) Agung Prabowo, Hendriadi A, Hermanto, Yudhistira N, Agus Somantri, Nurjaman dan Zuziana S

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA SEMENTARA 2010 DAN ANGKA RAMALAN I 2011)

PERKEMBANGAN PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA SEMENTARA 2010 DAN ANGKA RAMALAN I 2011) PERKEMBANGAN PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA No. 05/03/72/Th. XIII, 1 Maret 2011 (ANGKA SEMENTARA 2010 DAN ANGKA RAMALAN I 2011) A. PADI Angka Sementara (ASEM) produksi padi Propinsi Sulawesi Tengah tahun 2010

Lebih terperinci

Laporan Tahunan 2014 KATA PENGANTAR

Laporan Tahunan 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Tahunan 2014 Sebagai salah satu unit kerja Eselon II di lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Direktorat Budidaya Serealia sesuai Tupoksinya pada tahun 2014 telah melakukan

Lebih terperinci

Laporan Tahunan 2012

Laporan Tahunan 2012 i KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT sehingga penyusunan Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2012 telah selesai disusun. Dengan berakhirnya

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TA DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN. Kementerian Pertanian. Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian

LAPORAN KINERJA TA DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN. Kementerian Pertanian. Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian LAPORAN KINERJA DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam rangka mewujudkan pertanggungjawaban pelaksanaan

Lebih terperinci

PERAN SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL- PTT) DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI DI KABUPATEN PURBALINGGA

PERAN SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL- PTT) DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI DI KABUPATEN PURBALINGGA PERAN SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL- PTT) DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI DI KABUPATEN PURBALINGGA M. Eti Wulanjari dan Seno Basuki Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGUN TUMBUHAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGUN TUMBUHAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGUN TUMBUHAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN BALAI BESAR

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT BADAN PUSAT STATISTIK No. 66/12/32/Th.XVI, 23 Desember 2014 STRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2014 TOTAL BIAYA PER MUSIM TANAM UNTUK SATU HEKTAR LUAS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan yang paling mendasar bagi sumberdaya manusia suatu bangsa. Untuk mencapai ketahanan pangan diperlukan ketersediaan pangan dalam jumlah dan kualitas

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT BADAN PUSAT STATISTIK BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 71/12/ Th. XVII, Desember 2014 STRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN PADI DAN JAGUNG TAHUN 2014 TOTAL BIAYA PER MUSIM TANAM UNTUK SATU HEKTAR LUAS PANEN

Lebih terperinci

Oleh: Tim Analisa BPK Biro Analisa APBN & Iman Sugema

Oleh: Tim Analisa BPK Biro Analisa APBN & Iman Sugema Catatan Kritis Atas Hasil Pemeriksaan BPK Pada KEGIATAN PERLUASAN (PENCETAKAN) SAWAH DALAM PROGRAM PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN TAHUN ANGGARAN 2007-2009 Oleh: Tim Analisa BPK Biro Analisa APBN & Iman Sugema

Lebih terperinci

RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018

RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018 RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018 Disampaikan pada: MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN NASIONAL Jakarta, 30 Mei 2017 CAPAIAN INDIKATOR MAKRO PEMBANGUNAN PERKEBUNAN NO.

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 046/11/12/Th.VI. 01 November 2012 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2012) Sampai dengan Subrorund II (Januari-Agustus) tahun 2012,

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015)

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015) BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 55/07/21/Th. X, 01 Juli PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA TETAP DAN ANGKA RAMALAN I ) A. PADI Produksi padi tahun (Angka Ramalan I) diperkirakan

Lebih terperinci

BAB I I TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB I I TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN Rencana Kinerja (Renja) BPPTPM Prov.Kep.Babel TA.2016 BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi Visi BKPM dalam periode 2015-2019 adalah sebagai

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015) No. 78/11/33, Th. IX, 2 NOVEMBER 2015 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015) Berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II, produksi padi Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2015 diperkirakan sebesar

Lebih terperinci

Hal i. LAKIP-Direktorat Tanaman Semusim 2012

Hal i. LAKIP-Direktorat Tanaman Semusim 2012 Hal i KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggung jawaban unit kinerja Esselon II dalam mencapai tujuan atau sasaran

Lebih terperinci

STRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2014

STRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2014 No. 70/12/72/Th. XVII, 23 Desember 2014 STRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2014 TOTAL BIAYA PER MUSIM TANAM UNTUK SATU HEKTAR LUAS PANEN PADI SAWAH PADA TAHUN 2014 SEBESAR Rp

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN HORTIKULTURA 2016

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN HORTIKULTURA 2016 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN HORTIKULTURA 2016 Disampaikan pada acara : Pramusrenbangtannas Tahun 2016 Auditorium Kementerian Pertanian Ragunan - Tanggal, 12 Mei 201 KEBIJAKAN OPERASIONAL DIREKTORATJENDERALHORTIKULTURA

Lebih terperinci

DIREKTORAT PASCAPANEN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014

DIREKTORAT PASCAPANEN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 LAK KIP (LAPORAN KINERJA IN NSTANSI PEMERINTAH) DIREKTORAT PASCAPAN NEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2014 DIREKTORAT PASCAPANEN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 Scanned

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci