PENGUKURAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus Di CV CARI RASA Kota Bandung)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGUKURAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus Di CV CARI RASA Kota Bandung)"

Transkripsi

1 PENGUKURAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus Di CV CARI RASA Kota Bandung) TUGAS AKHIR Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Oleh Budiman Ma ruf NIM JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG 2009

2 ABSTRAK PENGUKURAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus Di CV CARI RASA Kota Bandung) Oleh : Budiman Ma ruf NIM : CV. CARI RASA merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi roti, untuk memenuhi kebutuhan konsumsi makanan bagi masyarakat kota Bandung. Jenis roti yang diproduksi adalah roti tawar (roti kasino, roti kadet, dan roti tawar besar). Perusahaan perlu menyusun dan menerapkan strategi yang mampu meningkatkan daya saing perusahaan dengan produsen roti lain, jika perusahaan mampu mengelola sistem produksi secara baik, mempertahankan konsistensi kualitas, ketersediaan produk, dan peningkatan efisiensi sumber daya yang digunakan. Peningkatan produktivitas pada perusahaan tentu menjadi perhatian utama untuk merealisasikan strategi tersebut, khususnya pada sistem produksi. Sebagai industri yang bergerak dalam penyediaan makanan, peningkatan produktivitas perusahaan akan dipengaruhi oleh kinerja bagian produksi. Evaluasi perkembangan kinerja di bagian produksi, diperlukan suatu pengukuran produktivitas dengan tujuan mengetahui tingkat produktivitas di bagian produksi yang telah dicapai berdasarkan kriteria-kriteria yang menjadi indikator produktivitas dalam bentuk rasio, mengidentifikasi penyebab terjadinya penurunan produktivitas dan melakukan perencanaan perbaikan sebagai upaya peningkatan produktivitas secara berkesinambungan. Metode yang digunakan dalam pengukuran produktivitas adalah Metode Objective Matrix, sehingga langkah-langkah pada penelitian ini mengacu pada kebutuhan pembentukan matriks, yaitu: pengumpulan data, penentuan kriteria produktivitas, perhitungan rasio, penentuan nilai tahap awal, penentuan nilai rasio terendah, penentuan nilai sasaran, dan penentuan bobot. Nilai produktivitas untuk 6 bulan periode Januari sampai juni tahun 2008 berturutturut adalah 444, 506, 644, 341, 444, 341. Perkembangan produktivitas di bagian produksi memiliki kecenderungan menurun selama periode tahun Hal ini disebabkan adanya rasio pencapaian kinerja yang masih bernilai kritis atau kurang memberikan kontribusi terhadap peningkatan produktivitas, karena masih didominasi oleh nilai rasio yang dibawah nilai standar. Rasio yang bernilai kritis dan perlu dilakukan perbaikan adalah rasio 1, 2, 4 dan rasio 5, sedangkan rasio 3, masih didominasi pencapaian kinerja yang baik. Langkah perbaikan produktivitas untuk perencanaan peningkatan produktivitas di masa yang akan datang adalah dengan memprioritaskan perbaikan pada rasio yang bernilai kritis, karena adanya nilai risio yang masih dibawah nilai standar, sekaligus mempertahankan nilai rasio yang bernilai baik. Kata Kunci : Produktivitas, Objective Matrix (OMAX).

3 KATA PENGANTAR Puji serta syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kesempatan dan segala nikmatnya sehingga penulis dapat meyelesaikan penyusunan Tugas Akhir yang berjudul PENGUKURAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus Di CV Cari Rasa Kota Bandung). Adapun penyusunan Tugas Akhir ini adalah bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat agar dapat mengikuti Sidang Akhir Kelulusan Program S1 Jurusan Teknik Industri, pada Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia. Dengan tersusunnya laporan Tugas Akhir ini, izinkanlah penulis untuk mengucapkan rasa terima kasih pada pihak-pihak yang senantiasa memberikan bantuan serta bimbingannya selama penyusunan, diantaranya adalah : 1. Orang Tua tercinta yang takan pernah berhenti memberikan kasih dan sayangnya, dan seluruh keluarga besar. 2. Bapak I Made Aryantha A, MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Industri Universitas Komputer Indonesia. 3. Ibu Julian Robecca, ST., selaku Dosen Koordinator untuk Tugas Akhir. 4. Ibu Diana Andriani, MM, MT., selaku dosen pembimbing I yang telah membimbing dan mengarahkan dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini. 5. Ibu Henny, MT., selaku dosen pembimbing II yang telah membimbing dan mengarahkan dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini. 6. Bapak Alam Santosa, MT., selaku dosen wali yang telah membimbing selama ini, juga tak lupa untuk seluruh dosen-dosen Teknik Industri Universitas Komputer Indonesia atas kesediaannya memberi ilmu untuk kami. iii

4 iv 7. Ibu Tuti Maryati, selaku Pembimbing di Perusahaan CV. Cari Rasa 8. Teman-teman seperjuangan yang telah ikut berpartisipasi dalam penyusunan Tugas Akhir ini, 04TI-1 dan 04TI Keluarga tercinta yang sudah memberikan dukungan doa, semangat, material dan perhatian yang besar. 10. Teman baiku, Asep Kurnia, Hendra, Adhi, Ahmad, Riki, Asep Aris, Aripin, Eka, M. Adji, Agus, Soeh, Bayu dan Budiman Terimakasih untuk setiap dukungan doa dan semangat saat pengerjaan laporan. Terimakasih untuk setiap tawa, hari-hari yang indah, dan perhatiannya. Akhir kata, penulis mengharapkan semoga tulisan ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya. Walaupun demikian, seperti kata pepatah, Tak ada gading yang tak retak, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan dan pembahasan laporan ini. Semoga di masa yang akan datang akan ada perbaikan dan penyempurnaan terhadap laporan ini. Demikian laporan ini disusun dan dibuat, atas segala perhatian dan dukungannya penulis mengucapkan terimakasih. Bandung, Februari 2009 Penulis

5 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN...i ABSTRAK...ii KATA PENGANTAR...iii DAFTAR ISI...v DAFTAR GAMBAR...viii DAFTAR TABEL...ix DAFTAR LAMPIRAN...xi Bab 1. Pendahuluan Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Pembatasan Masalah dan Asumsi-asumsi Sistematika Penulisan Bab 2. Tinjauan Pustaka Konsep Dasar Produktivitas Pengertian Produktivitas Ruang Lingkup Produktivitas Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Manfaat Pengukuran Produktivitas Persyaratan Kondisional dalam Pengukuran Produktivitas Unsur-unsur Produktivitas Sistem Produktivitas Dalam Industri Penetapan Sistem Pengukuran Produktivitas Teknik Pengukuran Produktivitas Model Pengukuran Produktivitas Objective Matrix (OMAX) Evaluasi Sistem Produktivitas Berdasarkan Laporan Perubahan Produktivitas...28 v

6 vi Bab 3. Metodologi Pemecahan Masalah Flowchart Pemecahan Masalah Langkah-langkah Pemecahan Masalah...35 Bab 4. Pengumpulan dan Pengolahan Data Pengumpulan Data Data Total Produksi Data Jam Kerja Tahun Data Pemakaian Energi Listrik Tahun Data Pemakaian BBM dan Gas Tahun Data jumlah tenaga kerja Nilai Bobot Tiap Rasio Pengolahan Data Perhitungan Rasio-rasio Pembentukan Matrix Sasaran Penentuan Nilai Tahap Awal Penentuan Nilai Rasio Terendah Penentuan Nilai Sasaran Penentuan Bobot Untuk Masing-masing Kriteria Bentuk Objective Matrix Penentuan Produktivitas keseluruhan Pengukuran Produktivitas Standar Pengukuran Produktivitas Di Bagian Produksi Perhitungan Nilai Indeks Perubahan produktivitas Terhadap Produktivitas Standar...58 Bab 5. Analisis Analisis Hasil Pengukuran Produktivitas Analisis Tingkat Pencapaian Skor Setiap Rasio Analisis Tingkat Pencapaian Skor Rasio Analisis Tingkat Pencapaian Skor Rasio Analisis Tingkat Pencapaian Skor Rasio

7 vii Analisis Tingkat Pencapaian Skor Rasio Analisis Tingkat Pencapaian Skor Rasio Perencanaan Produktivitas Evaluasi Tingkat Produktivitas Perbaikan Produktivitas...68 Bab 6. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Saran...71 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

8 Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia industri sangat ketat, khususnya dalam industri makanan, hanya perusahaan yang memiliki sistem distribusi dan produksi yang baik yang dapat bertahan. Karena untuk memenuhi kebutuhan pasar, perusahaan harus dapat memproduksi sesuai dengan target yang telah ditetapkan dan diusahakan dapat memberikan kepuasan bagi pelanggan. Dalam mendukung kegiatan produksinya, tentu perusahaan harus mempunyai fasilitas dan perlengkapan yang dapat menunjang kegiatan tersebut. Perusahaan roti CV. CARI RASA merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi roti, untuk memenuhi kebutuhan konsumsi makanan bagi masyarakat kota Bandung. Jenis roti yang diproduksi adalah roti tawar (roti kasino, roti kadet, dan roti tawar besar). Perusahaan perlu menyusun dan menerapkan strategi yang mampu meningkatkan daya saing perusahaan dengan produsen roti lain. jika perusahaan mampu mengelola sistem produksi secara baik, mempertahankan konsistensi kualitas, ketersediaan produk, dan peningkatan efisiensi sumber daya yang digunakan. Peningkatan produktivitas pada perusahaan tentu menjadi perhatian utama untuk merealisasikan strategi tersebut, khususnya pada sistem produksi. Sebagai industri yang bergerak dalam penyediaan makanan, peningkatan produktivitas perusahaan akan dipengaruhi oleh kinerja lini produksi. Lini produksi sebagai penempatan area-area kerja dimana operasi-operasi diatur secara berurutan dan material bergerak secara kontinyu melalui operasi-operasi yang terangkai seimbang, pada area kerja ini material mengalami proses transformasi secara berurutan sehingga menjadi produk yang diinginkan dalam sistem produksi, lini produksi merupakan komponen struktural yang berperan penting dalam menunjang kotinuitas operasional sistem produksi. Komponen struktural yang sedikitnya terdiri dari 1

9 2 material, mesin, tenaga kerja, modal, energi, informasi, akan digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam menghasilkan produk yang memiliki nilai tambah secara efektif dan efisien. Penerapan konsep efektivitas dan efisiensi dalam pengelolaan sistem produksi merupakan langkah awal dalam upaya peningkatan produktivitas perusahaan. Produktivitas dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara efektivitas dengan efisiensi, efektivitas berorientasi pada tercapainya tujuan suatu perusahaan dalam menghasilkan output yang diinginkan, sedangkan efisiensi berorientasi pada penggunaan sumber daya yang menjadi input suatu proses transformasi secara tepat dan waktu yang tepat. Semakin tinggi nilai produktivitas suatu perusahaan semakin tinggi pula kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan, hal ini menunjukan bahwa komponen-komponen perusahaan telah memberikan kontribusi yang optimal untuk kemajuan perusahaan. Peningkatan produktivitas lini produksi menjadi perhatian utama pihak manajemen menyangkut perubahan kondisi perekonomian nasional yang masih labil. Perusahaan harus mampu menghasilkan produk yang berkualitas dengan angka volume produksi yang diharapkan terus meningkat, akan tetapi di sisi lain kenaikan harga BBM dan listrik sebagai sumber energi mengakibatkan biaya operasi yang cukup tinggi. Oleh karena kenaikan itu, perusahaan harus mampu mengendalikan sistem produksi agar senantiasa memiliki nilai produktivitas yang tinggi. Sebelum melangkah ketahap evaluasi produktivitas, tahap pertama yang harus dilakukan oleh perusahaan adalah mengukur tingkat produktivitas yang telah dicapai, proses pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui tolak ukur produktivitas yang telah dicapai dan merupakan dasar dari perencanaan bagian peningkatan produktivitas dimasa yang akan datang. Salah satu metode pengukuran produktivitas parsial adalah metode Objective Matrix (OMAX) yang dikembangkan oleh James L Riggs, berdasarkan pendapat bahwa produktivitas adalah fungsi dari beberapa faktor kinerja yang berlainan. Konsep dari pengukuran ini yaitu penggabungan beberapa kriteria kinerja pada

10 3 kelompok kerja tertentu ke dalam sebuah matriks. Setiap kriteria kinerja memiliki sasaran berupa jalur khusus untuk perbaikan serta memiliki bobot sesuai dengan tingkat kepentingannya terhadap tujuan organisasi. Dengan metode ini, pihak manajemen dapat dengan mudah menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan ukuran produktivitas. Pada tahap akhir, manajemen dapat mengetahui nilai produktivitas dalam suatu unit organisasi yang menjadi tanggung jawabnya berdasarkan bobot dan skor untuk setiap kriteria. Dari beberapa uraian di atas, dapat kita simpulkan bahwa pengukuran produktivitas perusahaan khususnya pada bagian produksi memiliki arti yang sangat penting dalam mengendalikan kinerja perusahaan. Hal inilah yang menjadi dasar pertimbangan bagi penulis untuk menyusun Tugas Akhir yang berjudul PENGUKURAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus Di CV CARI RASA Kota Bandung) Identifikasi Masalah Pengukuran produktivitas harus dilakukan dengan memperhatikan kondisi perusahaan, sehingga ukuran atau nilai yang diperoleh mampu memberikan gambaran yang jelas mengenai tingkat produktivitas yang telah dicapai oleh perusahaan. Pengukuran produktivitas ini bermaksud untuk mengetahui seberapa besar efektivitas dan efisiensi perusahaan dalam menghasilkan produktivitas pada kondisi yang sesungguhnya. 1. Sejauh mana perkembangan tingkat produtivitas kerja di bagian produksi? 2. Rasio apa saja yang menyebabkan terjadinya penurunan produktivitas kerja di bagian produksi? 3. Langkah langkah apa saja yang dapat dilakukan untuk memperbaiki rasiorasio yang kurang memberikan kontribusi terhadap peningkatan produktivitas kerja di bagian produksi?

11 Tujuan Penelitian Adapaun tujuan yang ingin dicapai yaitu: 1. Mengukur tingkat produktivitas kerja di bagian produksi. 2. Menganalisis rasio-rasio output/input yang memiliki nilai kritis terhadap pertumbuhan produktivitas kerja di bagian produksi. 3. Memberikan dasar-dasar pertimbangan atau usulan untuk perbaikan terhadap rasio-rasio yang bernilai kritis Pembatasan Masalah dan Asumsi Pembatasan masalah tidak hanya dimaksudkan untuk menyederhanakan penelitian, namun diharapkan juga dapat mengendalikan arah pembatasan masalah agar sesuai dengan yang diinginkan. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian mengenai produktivitas ini antara lain: 1. Penelitian dilakukan pada bagian produksi di CV Cari Rasa. 2. Pengukuran produktivitas kerja yang digunakan di bagian produksi adalah metode Objective Matrix. 3. Penelitian hanya bertujuan untuk mengukur dan menganalisis produktivitas kerja di bagian produksi. Dalam penelitian ini terdapat asumsi-asumsi yang digunakan diantaranya: 1. Data pemakaian listrik yang dikumpulkan dan dihitung dalam penelitian ini adalah data produksi 6 bulan terahir (Periode Februari - Juli 2008). 2. Data-data tambahan diluar data yang dikumpulkan secara langsung pada saat penelitian hanya sebagai bahan tambahan atau penunjang untuk melakukan pengolahan data Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: Bab 1. Pendahuluan Bab ini berisikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah dan asumsi, dan sistematika penulisan.

12 5 Bab 2. Landasan Teori Untuk mendukung dalam pemecahan yang diteliti, maka pada bab ini secara ringkas akan diuraikan mengenai teori-teori dan model yang diperlukan berkenaan dengan permasalahan yang akan di bahas. Bab 3. Metodologi Pemecahan Masalah Bab ini berisikan model pemecahan masalah yang dihadapi secara keseluruhan dan langkah-langkah yang dilakukan untuk memecahkan masalah dan flow chart dari usulan pemecahan masalah tersebut. Secara garis besar pada bab ini mengenai tujuan penelitian, pemilihan model penjadwalan, pengumpulan data, pengolahan data, analisis, dan kesimpulan serta saran. Bab 4. Pengumpulan dan Pengolahan Data Berisikan pengumpulan data-data yang diambil dan memuat tentang bagaimana melakukan pengolahan terhadap data-data yang telah diambil dengan melakukan pendekatan yang sesuai dengan metode yang dipergunakan. Bab 5. Analisis Berisikan analisis terhadap hasil pengolahan data yang mengacu pada tujuan penelitian yang diinginkan. Bab 6. Kesimpulan dan Saran Berisikan kesimpulan yang merupakan hasil dari pengolahan bab-bab sebelumnya yang tentunya jawaban dari permasalahan yang telah dirumuskan, serta saransaran atau masukan untuk perusahaan maupun untuk referensi penelitian selanjutnya.

13 Bab 2 Landasan Teori 2.1. Konsep Dasar Produktivitas Untuk menghasilkan suatu produk baik itu yang berupa barang atau jasa, manusia, modal, dan teknologi yang digunakan memegang peranan penting saat ini manusia, modal dan teknologi lebih dimaksimalkan penggunaannya. Kegiatan ini memerlukan skil / teknis yang baik agar produk yang di hasilkan mempunyai tingkat hasil guna yang lebih baik. Ini berarti bahwa produk yang dihasilkan sesuai dengan input yang diolah. Dengan kata lain, tujuan usaha dapat dicapai dengan baik, efektif dan efisien. Hal ini yang dinamakan produktivitas. Jika ukuran keberhasilan produktivitas dipandang dari segi output saja, maka ukuran produktivitas dipandang dari dua sisi sekaligus, yaitu sisi input dan sisi output. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa produktivitas berkaitan dengan efisiensi penggunaan input dan dalam menghasilkan sejumlah unit output baik itu berupa barang ataupun jasa. Mali dalam Gaspersz (1998: 19) mengatakan bahwa produktivitas tidak sama dengan produksi. Produksi lebih memperhatikan pada kegiatan menghasilkan barang/jasa, sedangkan produktivitas lebih memperhatikan pada efisiensi sumbersumber yang dipergunakan (input) dalam menghasilkan barang/jasa (output) (Sumanth, 1984, h.4). Tetapi performasi kuantitas dan hasil-hasil yang dicapai merupakan komponen usaha dari efektivitas. Dengan demikian, produktivitas merupakan kombinasi dari efektifitas dan efisiensi, sehingga produktivitas dapat diukur berdasarkan pengukuran berikut ini: Output yang dihasilkan Pencapaian tujuan Produktivitas = = Input yang digunakan Penggunaan sumber sumber daya Efektifitas pelaksanaan tugas Efektifitas = =...(2.1) Efisiensi penggunaan sumber sumber daya Efisiensi 6

14 7 Berdasarkan definisi produktivitas di atas, sistem produktivitas dalam industri dapat digambarkan pada gambar 2.1 LINGKUNGAN INPUT PROSES OUTPUT PRODUKTIVITAS - Tenaga Kerja - Modal - Material - Energi - Informasi - Manajerial Proses tranpormasi nilai tambah produktivitas sistem poduktsi (output /input ) produk barang dan / atau jasa umpan balik untuk pengendalian sistem produksi agar menigktkan produktivitas terus menerus Gambar 2.1. Skema Sistem Produktvitas (Sumber : Manajemen Produktivitas Total, Vincent Gasperz, h.19) Sumanth (1985) memperkenalkan suatu konsep formal yang disebut sebagai siklus produktivitas (produktivity cycle) untuk digunakan dalam upaya peningkatan produktivitas secara berkesinambungan. Pada dasarnya konsep siklus produktivitas terdiri dari empat tahapan utama, yaitu: 1. Pengukuran Produktivitas (Productivity Measurement). 2. Evaluasi Produktivitas (Productivity Evaluastion). 3. Perencanaan Produktivitas (Productivity Planing). 4. Peningkatan Produktivitas (Productivity Improvement). Konsep yang diperkenalkan ini dapat dilihat pada gambar 2.2. Gambar 2.2. Siklus Produktivitas (Sumber : Manajemen Produktivitas Total, Vincent Gasperz, h.20)

15 8 Dari gambar 2.2 menunjukan bahwa siklus produktivitas merupakan suatu proses yang berlangsung secara terus menerus (Continue), yang melibatkan aspek-aspek pengukuran (Measurement), evaluasi (Evaluation), perencanaan (Planning) dan pengendalian dalam upaya perbaikan (Improvement). Berdasarkan konsep produktivitas, secara formal program peningkatan produktivitas harus dimulai melalui pengukuran ini berbagai teknik pengukuran yang dipilih baik itu indikator yang sederhana ataupun yang lebih kompleks. Apabila produktivitas dari sistem industri telah dapat diukur, langkah selanjutnya adalah mengevaluasi tingkat produktivitas atau dibandingkan dengan rencana yang telah ditetapkan. Kesenjangan antara tingkat produktivitas aktual dengan rencana (Productivity gap) merupakan masalah produktivitas yang harus dievaluasi dan diidentifikasi akar penyebab dari munculnyan permasalahan penurunan produktivitas. Berdasarkan evaluasi ini, langkah selanjutnya adalah merencanakan kembali target produktivitas yang akan dicapai baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk mencapai produktivitas yang telah direncanakan, berbagai program formal dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas secara terus menerus. Siklus produktivitas itu akan diulang kembali secara berkelanjutan untuk mencapai peningkatan produktivitas itu terus menerus dalam suatu sistem industri. Apabila konsep peningkatan produktivitas ini dikaitkan secara langsung dengan profitabilitas perusahaan, kita dapat membangun suatu strategi peningkatan produktivitas dan profitabilitas perusahaan secara terus menerus melalui suatu diagram yang lebih komprehensif seperti ditunjukan dalam gambar 2.3.

16 9 Gambar 2.3. Strategi Peningkatan Produktivitas dan Profitabilitas Perusahaan (Sumber: Manajemen Produktivitas Total, Vincent Gasperz, h.21) Dari gambar 2.3. dapat disimpulkan bahwa landasan untuk meningkatkan produktivitas dan profitabilitas perusahaan adalah membangun sistem industri yang memperhatikan secara terfokus pada aspek-aspek kualitas, efektivitas pencapaian tujuan dan efisiensi penggunaan sumber-sumber daya yang dimiliki. Selanjutnya indikator keberhasilan sistem industri dapat dipantau melalui pengukuran produktivitas dan profitabilitas secara terus menerus, dalam hal ini pengukuran produktivitas berfungsi memberikan informasi tentang masalahmasalah internal dari sistem industri, sedangkan pengukuran profitabilitas memberikan informasi tentang masalah-masalah eksternal dari sistem industri. Berdasarkan pengukuran yang dilakukan secara terus menerus terhadap produktivitas dan profitabilitas, suatu perusahaan dapat ditempatkan pada salah satu dari empat kasus yang ditunjukan dalam tabel 2.1.

17 Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah 3.1. Flowchart Pemecahan Masalah Penelitian ini disajikan dalam langkah-langkah seperti yang terdapat pada gambar dibawah ini. Penyajian secara sistematis dibuat agar masalah yang dikaji dalam penelitian ini beserta penyelesaiannya dapat dimengerti dengan baik. Gambar 3.1. Flowchart Pemecahan Masalah 34

18 Langkah-langkah Pemecahan Masalah Berikut ini adalah langkah-langkah pemecahan masalah dalam menyelesaikan masalah pada penelitian ini. 1. Mulai persiapan untuk proses penelitian. 2. Melakukan observasi (pengamatan) pada objek penelitian berdasarkan studi internal yang dilakukan di perusahaan. Pada tahap ini peneliti melakukan penelitian langsung di perusahaan CV Cari Rasa, yaitu untuk mempelajari dan memahami tentang proses pembuatan produk Roti, serta yang berhubungan dengan penelitian. 3. Melakukan identifikasi masalah bertujuan untuk mengetahui permasalahan, yang menjadi objek penelitian yaitu pada Bagian Produksi. Permasalahan yang terjadi diperusahaan CV Cari Rasa ini adalah tidak adanya evaluasi terhadap tingkat produktivitas kerja yang terjadi di bagian produksi, faktor-faktor apa saja yang menyebabkan penurunan produktivitas kerja. 4. Melakukan studi literatur terhadap konsep-konsep yang mendukung tema penelitian. Studi literatur dapat dilakukan dengan mengkaji karya ilmiah berupa buku, Jurnal, materi-materi perkuliahan, serta literatur-literatur yang berkaitan dengan masalah bidang produktivitas dll. Adapun literatur yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: 1. Nurdin, Riani, Yasrin Zabidi, Pengukuran dan Analisis Produktivitas Lini Produksi PT. XYZ dengan Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX), Jurnal Teknik Industri STTA. 2. Roesli, Abas, (2005), Pengukuran Produktivitas dan Penentuan Faktor Dominan Yang Mempengaruhi Produktivitas Di PT Sumber Plasindo Jayasakti, Jurusan Teknik Industri STT Musi. 5. Menentukan tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini. Tujuan penelitian merupakan penjabaran dari identifikasi masalah, atau adanya tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian. Adapun tujuan yang ingin dicapai ialah mengukur sejauh mana tingkat produktivitas kerja di bagian

19 36 produksi, menganalisis rasio-rasio apa saja yang menyebabkan penurunan produktivias kerja dan memberikan usulan atau masukan untuk perbaikan terhadap rasio yang menyebabkan penurunan produktivitas kerja. 6. Langkah berikutnya adalah melakukan pengumpulan data yang diperlukan dengan tujuan penelitian ini. Adapun data-data yang diperlukan yaitu Data Kriteria Produktivitas. Data Kriteria Produktivitas Data kriteria produktivitas yang digunakan merupakan indikatorindikator pengukuran produktivitas yang dipilih sesuai dengan situasi dan kondisi dari sistem industri yang ada. Pemilihan indikator pengukuran produktivitas mengacu pada kebutuhan langsung dari perusahaan terkait dengan tujuan perbaikan produktivitas dari perusahaan. Data-data yang digunakan adalah : 1. Data Produksi Roti Tawar Januari Juni tahun Data Jam Kerja (JK) Januari Juni tahun Data Pemakaian BBM dan Gas Januari Juni tahun Data Pemakaian Energi Listrik Februari Juli tahun Data Jumlah Tenaga Kerja. 6. Data Penetapan Bobot. 7. Data yang telah dikumpulkan selanjutnya diolah untuk menentukan pengukuran produktivitas lini produksi berdasarkan sasaran tertentu dengan menggunakan metode Objective Matrix (OMAX). Penentuan Kriteria Produktivitas Kriteria produktivitas pada Objective Matrix yang akan menjadi indikator pengukuran produktivitas, harus disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dalam upaya pengendalian dan peningkatan produktivitas perusahaan yang bersangkutan. Adapun kriteria produktivitas yang digunakan pada pengukuran produktivitas Lini Produksi ini adalah : Rasio 1 merupakan perbandingan antara produksi roti sebagai output dengan JK, rasio ini disebut juga sebagai kapasitas kerja.

20 37 Pr oduksi Roti Rasio1 =...(3.1) JK Rasio 2 merupakan perbandingan antara produksi roti sebagai output dan pemakaian energi Listrik sebagai input. Pr oduksi Roti Rasio2 =...(3.2) KWH Rasio 3 merupakan perbandingan antara produksi roti sebagai output dengan pemakaian BBM sebagai input. Pr oduksi Roti Rasio3 =...(3.3) BBM Rasio 4 merupakan perbandingan antara produksi roti sebagai output dengan pemakaian GAS sebagai input. Pr oduksi Roti Rasio4 =...(3.4) GAS Rasio 5 merupakan perbandingan antara jumlah produksi roti dengan jumlah tenaga kerja. Pr oduksi Roti Rasio5 =...(3.5) Jml Tenaga Kerja Perhitungan Rasio-rasio Data kriteria produktivitas yang telah terkumpul selanjutnya dikonversikan menjadi nilai rasio sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Rasio-rasio ini merupakan indikator-indikator pengukuran produktivitas Lini Produksi yang akan mempengaruhi perkembangan tingkat produktivitas Lini Produksi pada periode tertentu, dan akan disajikan sebagai nilai performance pada matriks sasaran. Penentuan Nilai Sasaran Menentukan nilai sasaran dari setiap kriteria produktivitas, nilai sasaran ini merupakan nilai tertinggi dari setiap rasio dan menunjukan perkiraan performansi terbaik yang dapat dicapai selama rentang waktu yang akan datang, dengan kondisi dan ketersediaan sumber daya

21 38 yang sama pada saat proses pengukuran produktivitas dimulai. Dalam matriks sasaran, nilai ini akan ditempatkan pada level 10. Bentuk Objective Matrix Hal yang penting dalam pembentukan Objective Matrix adalah penentuan skala yang mampu menggambarkan level performansi dari setiap unit kerja yang menjadi indikator produktivitas. Skala yang didapat akan menentukan tingkat kesulitan dari pencapaian kinerja untuk setiap unit kerja. Untuk melakukan pembuatan skala diperlukan beberapa level yang menjadi titik acuan. Pada model Objective Matrix, level yang digunakan sebagai titik acuan terdiri dari 3 level, yaitu : Level 0, Level 3 dan Level 10. Pengukuran Produktivitas Di Bagian Produksi (Lini Produksi) Pengukuran produktivitas standar Lini Produksi merupakan performansi Lini Produksi berdasarkan nilai tahap awal yang ditetapkan pada periode dasar pengukuran. Nilai produktivitas keseluruhan yang terbentuk dari setiap rasio kemudian dijadikan tolak ukur untuk mengetahui peningkatan atau penurunan produktivitas Lini Produksi pada periode pengukuran selanjutnya. Pengukuran Produktivitas Lini Produksi Perhitungan Produktivitas Lini Produksi selama periode pengukuran. Menentukan nilai aktual rasio-rasio yang dicapai pada periode tertentu selama periode pengukuran dan analisis. Menentukan skor aktual, nilai aktual rasio-rasio dikonversikan ke dalam bentuk skor yang tercantum dalam matriks sasaran. Menentukan nilai produktivitas tiap rasio dengan melakukan perkalian skor yang didapat dengan bobot yang diberikan. Menentukan nilai produktivitas keseluruhan untuk setiap periode dengan menjumlahkan nilai produktivitas tiap rasio. Menentukan nilai indeks perubahan terhadap produktivitas periode sebelumnya, dengan persamaan : OP OP i OP i 1 i 1 x100%...(3.6)

22 39 Perhitungan Nilai Indeks Perubahan Produktivitas terhadap Produktivitas Standar. Mengukur laju perubahan produktivitas Lini Produksi selama periode pengukuran terhadap nilai produktivitas yang terbentuk pada periode dasar pengukuran, dengan persamaan : OP i OP OP 0 0 x100%...(3.7) 8. Setelah dilakukan pengolahan data, langkah selanjutnya ialah melakukan analisis terhadap hasil pengukuran produktivitas lini produksi. Pada tahap ini dilakukan analisis perkembangan produktivitas tiap periode dan analisis perkembangan produktivitas seluruh periode pengukuran. 9. Menyusun langkah-langkah perbaikan produktivitas sebagai usulan perbaikan. 10. Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan serta analisis, maka dapat mengambil kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan yang diharapkan bisa menjadi masukkan yang baik bagi perusahaan. Selanjutnya memberikan saran kepada pihak perusahaan agar diupayakan adanya perbaikan-perbaikan.

23 Bab 4 Pengumpulan Dan Pengolahan Data 4.1. Pengumpulan Data Kriteria Produktivitas Data-data yang dikumpulkan berdasarkan hasil pencatatan yang telah dilakukan di bagian produksi. Data ini merupakan data yang dicatat mulai dari periode bulan januari sampai dengan bulan juni 2008 data yang diperlukan dalam perhitungan OMAX ini adalah sebagai berikut: Data Total Produksi Output yang dihasilkan bagian produksi berupa roti tawar berjenis roti kasino, roti kadet, dan roti tawar besar, tabel 4.1. menunjukan kuantitas produksi roti yang dihasilkan selama periode tahun Tabel 4.1. Data Total Produksi Roti Tawar dari Januari sampai Juni 2008 Bulan Produksi Roti tawar (buah) Januari Februari Maret April Mei Juni Data Jam Kerja Tahun 2008 Merupakan data jumlah jam kerja yang digunakan oleh pekerja dari bulan januari sampai bulan juni Data selengkapnya dapat diilihat pada tabel 4.2. dibawah ini. Tabel 4.2. Data Jam kerja Tahun 2008 Bulan JK (jam) Januari Februari Maret April Mei Juni

24 Data Pemakaian BBM dan Gas Tahun 2008 Sumber daya Energi berupa Bahan Bakar Minyak dan Gas juga merupakan input yang digunakan untuk menghasilkan produksi roti tawar, input ini digunakan sebagai bahan bakar open. Berikut adalah data pemakaian bahan bakar Minyak dan Gas selama periode 2008 Tabel 4.5. Data Pemakaian BBM dan Gas Tahun 2008 Bulan BBM (Liter) Gas (Kg) Januari Februari Maret April Mei Juni Data Pemakaian Energi Listrik Tahun 2008 Sumber daya Energi Listrik merupakan input untuk menghasilkan produksi roti, input ini digunakan untuk mengoperasikan mesin pengolahan. Berikut adalah data pemakaian energi listrik dalam satuan KWH selama periode 2008 Tabel 4.3. Data Pemakaian Energi Listrik Tahun 2008 Bulan Pemakaian Energi Listrik (KWH) Februari Maret April Mei Juni Juli Data Jumlah Tenaga Kerja Jumlah tenaga kerja yang dimiliki perusahaan roti Cari Rasa adalah 98 orang, terdiri dari 7 orang sebagai pengelola dan staf, 10 orang sebagai pegawai tetap yang berhubungan langsung dengan proses produksi (pekerja dibagian produksi ) dan 81 orang sebagai pegawai tidak tetap yaitu sebagai tenaga penjual keliling di Kota Bandung.

25 Nilai Bobot Tiap Rasio Nilai Bobot dari setiap rasio menunjukan nilai atau persentase prioritas dari usaha pengendalian dan peningkatan, nilai rasio yang menjadi indikator produktivitas oleh pihak perusahaan, berdasarkan tingkat kepentingan, keperluan dan kebutuhan terhadap produktivitas di bagian produksi. Nilai pembobotan di dapatkan dari manjer produksi. Adapun nilai yang di tetapkan adalah 1 sampai 10 dimana nilai 10 menunjukan nilai terbesar dan nilai 1 merupakan nilai terkecil. Tabel 4.6. Data Pembobotan Rasio Nilai Ket : Rasio 1 : Nilai berdasarkan tingkat keperluan Rasio 2 : Nilai berdasarkan tingkat kepentingan Rasio 3 : Nilai berdasarkan tingkat kebutuhan Rasio 4 : Nilai berdasarkan tingkat kebutuhan Rasio 5 : Nilai berdasarkan tingkat kebutuhan

26 Pengolahan Data Perhitungan Rasio-rasio Untuk mengetahui laju pertumbuhan produktivitas di bagian Produksi yang dicapai selama periode tahun 2008, Adapun nilai rasio dari setiap kriteria yang dicapai selama periode tahun 2008 dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini Kriteria penentuan kapasitas produksi perjam (Rasio 1) Rasio 1 merupakan rasio yang digunakan sebagi dasar dalam penentuan kapasitas produksi, rasio ini merupakan perbandingan jumlah total produksi yang dihasilkan dengan jam kerja. Dari hasil perhitungan rasio 1 dapat dilihat pada tabel 4.7. Tabel 4.7. Hasil Perhitungan Rasio 1 selama 6 bulan periode 2008 Bulan Produksi JK Rasio 1 Januari Februari Maret April Mei Juni Rasio Minimum Rasio Rata-rata Rasio Maksimum Ket : Rasio minimum didapat dari nilai rasio yang terkecil Rasio maksimum didapat dari nilai rasio terbesar Rasio rata-rata didapat dari total rasio dibagi jumlah pengamatan Contoh perhitungan Rasio 1 : Pr oduksi Roti Rasio1 = = = roti/jam JK 240

27 Kriteria efisiensi penggunaan energi (Rasio 2) Rasio 2 merupakan rasio yang digunakan sebagai dasar dalam penentuan kriteria efisiensi penggunaan energi. Rasio ini perbandingan antara jumlah produksi dengan pemakaian energi listrik disetiap bulannya. Dari hasil perhitungan rasio 2 dapat dilihat pada tabel 4.8. Tabel 4.8. Hasil Perhitungan Rasio 2 selama 6 bulan periode 2008 Bulan Produksi Listrik Rasio 2 Februari Maret April Mei Juni Juli Rasio Minimum Rasio Rata-rata Rasio Maksimum Ket : Rasio minimum didapat dari nilai rasio yang terkecil Rasio maksimum didapat dari nilai rasio terbesar Rasio rata-rata didapat dari total rasio dibagi jumlah pengamatan Contoh perhitungan Rasio 2 : Pr oduksi Roti Rasio2 = = = roti/kwh KWH Kriteria efisiensi penggunaan BBM (Rasio 3) Rasio 3 merupakan rasio yang digunakan sebagai dasar dalam penentuan kriteria efisiensi penggunaan bahan bakar minyak (BBM). Rasio ini perbandingan antara jumlah produksi dengan pemakaian BBM disetiap bulannya., Dari hasil perhitungan rasio 3 dapat dilihat pada tabel 4.9.

28 45 Tabel 4.9. Hasil Perhitungan Rasio 3 selama 6 bulan periode 2008 Bulan Produksi BBM Rasio 3 Januari Februari Maret April Mei Juni Rasio Minimum Rasio Rata-rata Rasio Maksimum Ket : Rasio minimum didapat dari nilai rasio yang terkecil Rasio maksimum didapat dari nilai rasio terbesar Rasio rata-rata didapat dari total rasio dibagi jumlah pengamatan Contoh perhitungan Rasio 3 : Pr oduksi Roti Rasio3 = = = roti/liter BBM Kriteria efisiensi penggunaan Gas (Rasio 4) Rasio 4 merupakan rasio yang digunakan sebagai dasar dalam penentuan kriteria efisiensi penggunaan Gas. Rasio ini perbandingan antara jumlah produksi dengan pemakaian Gas disetiap bulannya., Dari hasil perhitungan rasio 4 dapat dilihat pada tabel 4.10.

29 46 Tabel Hasil Perhitungan Rasio 4 selama 6 bulan periode 2008 Bulan Produksi Gas Rasio 4 Januari Februari Maret April Mei Juni Rasio Minimum Rasio Rata-rata Rasio Maksimum Ket : Rasio minimum didapat dari nilai rasio yang terkecil Rasio maksimum didapat dari nilai rasio terbesar Rasio rata-rata didapat dari total rasio dibagi jumlah pengamatan Contoh perhitungan Rasio 4 : Pr oduksi Roti Rasio4 = = = roti/kg GAS Kriteria efisiensi penggunaan SDM (Rasio 5) Rasio 5 merupakan rasio yang digunakan sebagai dasar dalam penentuan kriteria efisiensi penggunaan sumber daya perusahaan. Rasio ini perbandingan antara jumlah produksi dengan jumlah tenaga kerja., Dari hasil perhitungan rasio 3 dapat dilihat pada tabel 4.11.

30 47 Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Rasio 5 selama 6 bulan periode 2008 Bulan Produksi TK Rasio 5 Januari Februari Maret April Mei Juni Rasio Minimum Rasio Rata-rata Rasio Maksimum Ket : Rasio minimum didapat dari nilai rasio yang terkecil Rasio maksimum didapat dari nilai rasio terbesar Rasio rata-rata didapat dari total rasio dibagi jumlah pengamatan Contoh perhitungan Rasio 5 : Pr oduksi Roti Rasio5 = = = 4185 roti/orang Jml Tenaga Kerja Pembentukan Matrix Sasaran Penentuan Nilai Tahap Awal Penentuan nilai tahap awal merupakan langkah pertama dari pembentukan matrix sasaran (Objective Matrix) yang akan digunakan untuk pengukuran produktivitas di bagiani produksi. Dalam matriks sasaran nilai tahap awal akan ditempatkan pada level 3. Berdasarkan nilai rata-rata pencapaian kinerja dari setiap rasio selama periode januari-juni tahun 2008 yang menjadi periode dasar pengukuran, maka dapat ditentukan nilai tahap awal untuk masing-masing rasio yang menjadi indikator produktivitas di bagiani produksi, yaitu sebagai berikut : Tabel Nilai Tahap Awal dari setiap rasio Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio

31 Penentuan Nilai Rasio Terendah Menentukan nilai rasio terendah dari setiap kriteria yang menjadi indikator produktivitas Lini Produksi. Nilai rasio ini menunjukan kinerja terburuk dari setiap kriteria yang diperkirakan dapat terjadi pada kondisi operasi yang normal. Pada matriks sasaran nilai rasio terendah akan ditempatkan pada level 0. Level terendah yang disajikan merupakan nilai rasio terburuk dari setiap kriteria selama periode januari-juni tahun Nilai rasio terendah dapat dilihat pada tabel Tabel Nilai Rasio Terendah Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio Penentuan Nilai Sasaran Menentukan nilai sasaran dari setiap kriteria produktivitas, nilai sasaran ini merupakan nilai tertinggi dari setiap rasio dan menunjukan perkiraan performansi terbaik yang dapat dicapai selama rentang waktu yang akan datang, dengan kondisi dan ketersediaan sumber daya yang sama pada saat proses pengukuran produktivitas dimulai. Dalam matriks sasaran, nilai ini akan ditempatkan pada level 10. Nilai rasio sasaran yang disajikan merupakan nilai rasio terbaik dari setiap kriteria selama periode januari-juni tahun Nilai sasaran untuk masing-masing rasio dapat dilihat pada tabel Tabel Nilai Sasaran Untuk Masing-masing Rasio Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio Penentuan Bobot Untuk Masing-masing Kriteria Nilai Bobot dari setiap rasio menunjukan nilai atau persentase prioritas dari usaha pengendalian dan peningkatan nilai rasio yang menjadi indikator produktivitas oleh pihak perusahaan, berdasarkan pengaruhnya terhadap produktivitas Lini Produksi (bagian produksi). Adapun pembobotan yang diberikan perusahaan untuk masing-masing rasio dapat dilihat pada tabel 4.15.

32 49 Tabel Nilai Bobot Rasio Nilai Jml 47 Nilai bobot yang diperoleh, kemudian dikonversikan dalam skala 100 hasil pembangian yang telah dibulatkan dimasukan ke dalam matris. Persamaan untuk menentukan nilai bobot yang dikonversikan dalan skala 100, secara umum adalah sebagi berikut; Nilai bobot Nilai bobot yang dikonversikan = 100% Total nilai bobot Pembobotan untuk masing-masing rasio adalah sebagai berikut: Rasio 1 = (8/47) X 100% = = 17 % Rasio 2 = (10/47) X 100% = = 21.3 % Rasio 1 = (10/47) X 100% = = 21.3 % Rasio 1 = (10/47) X 100% = = 21.3 % Rasio 1 = (9/47) X 100% =19.14 = 19.1 % Tabel Nilai Bobot Untuk Masing-masing Rasio Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio Bentuk Objective Matrix Proses pembuatan skala merupakan hal yang sangat penting dalam pembentukan Objective Matrix, karena hasil yang didapat akan menentukan tingkat kesulitan dari pencapaian kinerja untuk setiap unit kerja. Untuk melakukan pembuatan skala diperlukan beberapa level yang menjadi titik acuan. Pada model Objective Matrix, level yang digunakan sebagai titik acuan (Anchored) terdiri dari 3 level, yaitu :

33 50 Level 0 : Nilai Level 0 ditentukan berdasarkan nilai rasio terendah. Level 3 : Nilai Level 3 ditentukan berdasarkan nilai tahap awal. Level 10 : Nilai Level 10 ditentukan berdasarkan nilai sasaran. Skala untuk setiap level harus dapat memastikan bahwa skor yang diberikan sesuai dengan kemampuan kinerja setiap rasio. Berdasarkan ketiga nilai level yang dijadikan titik acuan, maka bentuk awal Objective Matrix dapat dilihat pada tabel Tabel Bentuk awal Objective Matrix Performance Skor Bobot Nilai Performance Indicator Kenaikan skala untuk setiap level dilakukan dengan cara interpolasi. Bentuk Objective Matrix secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 4.18.

34 51 Tabel Bentuk Objective Matrix Performance Skor Bobot Nilai Performance Indicator Contoh perhitungan kenaikan skala untuk setiap level : Rasio 1 : o Level 0 = o Level 3 = o Level 10 = Level 1 sampai dengan level 2 : Level 3 Level = = = o Nilai Level 1 : = o Nilai Level 2 : = Level 4 sampai dengan level 9 : Level10 Level = = =

35 52 o Nilai Level 4 : = o Nilai Level 5 : = o Nilai Level 6 : = o Nilai Level 7 : = o Nilai Level 8 : = o Nilai Level 9 : = Ket : Kenaikan tiap level nilai produktivitas disesuaikan dengan kenaikan skala setiap level, untuk kenaikan level 1 dan 2 dapat dilakukan dengan menembahkan hasil dari perhitungan kenaikan skala setiap level ditambah level awal/sebelumnya. Misalkan untuk level 1 hasil dari penembahan level 0 denga hisil perhitungan kenaikan skala setiap level sedangkan untuk level 2 hasil penambahan level 1 denga hisil perhitungan kenaikan skala setiap level. Kenaikan tiap level nilai produktivitas disesuaikan dengan kenaikan skala setiap level, untuk kenaikan level 4 dan 9 dapat dilakukan dengan menembahkan hasil dari perhitungan kenaikan skala setiap level ditambah level awal/sebelumnya. Misalkan untuk level 4 hasil dari penembahan level 3 denga hisil perhitungan kenaikan skala setiap level sedangkan untuk level 5 hasil penambahan level 4 denga hisil perhitungan kenaikan skala setiap level dan seterusnya Penentuan Produktivitas Keseluruhan Pengukuran Produktivitas Standar Pada Matriks Sasaran (Objective Matrix) nilai tahap awal yang telah ditentukan pada periode dasar pengukuran akan diletakan pada level ketiga. Skor nilai tahap awal selanjutnya akan dikalikan dengan nilai bobot masing-masing rasio dan nilai produktivitas standar dapat ditentukan dengan menjumlahkan setiap nilai produktivitas dari masing-masing rasio. Skor untuk produktivitas standar dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

36 53 Tabel Nilai Produktivitas Standar Performance Skor Bobot Nilai Performance Indicator Current 300 Previous 0 Index Pengukuran Produktivitas Di Bagian Produksi (Lini Produksi) Setelah menentukan matris sasaran atau produktivitas standar. Selanjutnya adalah melakukan pengukuran kinerja bagian produksi (Lini Produksi) selama periode pengukuran. Pada tabel Objective Matrix, nilai rasio aktual yang terbentuk dari bulan Januari sampai Juni tahun 2008 akan diletakan pada baris Performance. Skor aktual yang dicapai dikalikan dengan bobot masing-masing, nilai produktivitas yang terbentuk merupakan jumlah dari nilai produktivitas masingmasing rasio. Pengukuran produktivitas untuk masing-masing periode dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini :

37 54 Tabel Nilai Produktivitas Bulan Januari Performance Skor Bobot Nilai Performance Indicator Current Previous 0 Index 0% Ket : Untuk menentukan nilai skor yaitu nilai level dimana nilai pengukuran produktivitas bereda. Misalnya jika nilai rasio 1 = 174,38 terletak pada level 0, maka skor untuk pengukuran itu adalah 0 (sesuai nilai levelnya). Jika terdapat pengukuran yang tidak tepat sesuai dengan angka matriks, lakukan pembulatan atau yang mendekati. Contoh perhitungan Performance Indicator : Kolom Current menunjukan nilai produktivitas aktual yang terbentuk pada periode pengukuran tertentu, nilai ini merupakan kumulatif dari nilai produktivitas yang terbentuk oleh masing-masing rasio yang menjadi indikator pengukuran produktivitas.

38 55 Nilai Produktivitas untuk setiap Rasio : Nilai Produktivitas Rasio = Skor yang dicapai x Bobot Rasio...(4.1) Nilai Produktivitas Rasio 1 = 0 x 17 = 0 Nilai Produktivitas Rasio 2 = 9 x 21.3 = Nilai Produktivitas Rasio 3 = 4 x 21.3 = 85.2 Nilai Produktivitas Rasio 4 = 0 x 21.3 = 0 Nilai Produktivitas Rasio 5 = 9 x 19.1 = Current = = Kolom Previous menunjukan nilai produktivitas aktual yang terbentuk pada periode pengukuran sebelumnya. Pengukuran dan analisis produktivitas dilakukan selama periode Januari sampai dengan Juni 2008, maka bulan Januari menjadi periode awal pengukuran dan analisis produktivitas. Untuk itu nilai Previous ditentukan berdasarkan nilai produktivitas yang terbentuk pada nilai tahap awal atau sebelumnya. Kolom Index menunjukan persentase perubahan tingkat produktivitas aktual terhadap nilai produktivitas periode sebelumnya. Nilai Index ditentukan dengan persamaan di bawah ini : OPi OP i 1 IP = x100% OP...(4.2) i IP = x100% = 0% 0

39 56 Tabel Nilai Produktivitas Bulan Februari 2008 Tabel Nilai Produktivitas Bulan Maret 2008

40 57 Tabel Nilai Produktivitas Bulan April 2008 Tabel Nilai Produktivitas Bulan Mei 2008

41 58 Tabel Nilai Produktivitas Bulan Juni Perhitungan Nilai Indeks Perubahan Produktivitas Terhadap Produktivitas Standar. Pada dasarnya angka indeks merupakan suatu besaran yang menunjukkan variasi perubahan dalam waktu atau ruang mengenai suatu hal tertentu (Gaspersz, 1998). Pengukuran nilai indeks produktivitas berfungsi untuk mengukur laju perubahan produktivitas selama periode tertentu, apakah nilai produktivitas aktual yang terbentuk selama periode pengukuran mengalami kecenderungan menurun, tetap atau meningkat. Untuk mengukur laju tingkat produktivitas kita bandingkan nengan nilai produktivitas standar yang terbentuk pada penentuan nilai tahap awal. Indeks perubahan produktivitas ditentukan melalui persamaan di bawah ini OPi OP 0 IP = x100% OP...(4.3) 0

Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah

Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah 3.1. Flowchart Pemecahan Masalah Penelitian ini disajikan dalam langkah-langkah seperti yang terdapat pada gambar dibawah ini. Penyajian secara sistematis dibuat agar

Lebih terperinci

PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX ABSTRAK

PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX ABSTRAK PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX Riani Nurdin, Yasrin Zabidi Jurusan Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto (STTA) Jl.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian produktivitas Produktivitas adalah perbandingan antara keluaran (Output) dan masukan (Input) pada perusahaan, dapat diartikan sebagai rasio antara jumlah output yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produktivitas Menurut Gasperz V (2000), produktivitas adalah perbandingan antara keluaran (output) dan masukan (input) pada perusahaan, dapat diartikan sebagai rasio

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia industri sangat ketat, khususnya dalam industri sepatu, hanya perusahaan yang memiliki sistem distribusi dan produksi yang baik

Lebih terperinci

1 BAB II LANDASAN TEORI

1 BAB II LANDASAN TEORI 1 BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kajian literatur induktif dan deduktif. Kajian induktif adalah kajian yang dilakukan untuk memperoleh informasi dari penelitian - penelitian

Lebih terperinci

Produktivitas dipengaruhi oleh efisiensi, efektivitas dan kualitas. Bersama dengan inovasi dan kualitas kerja, produktivitas menentukan kinerja

Produktivitas dipengaruhi oleh efisiensi, efektivitas dan kualitas. Bersama dengan inovasi dan kualitas kerja, produktivitas menentukan kinerja Produktivitas dipengaruhi oleh efisiensi, efektivitas dan kualitas. Bersama dengan inovasi dan kualitas kerja, produktivitas menentukan kinerja organisasi total, yaitu kemampuan memperoleh keuntungan Tanpa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. King Manufacture merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri manufaktur mold & dies. Adapun strategi yang digunakan oleh perusahaan untuk meresponi permintaan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISIS PRODUKTIVITAS MESIN CETAK DI PT XY MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX

TUGAS AKHIR ANALISIS PRODUKTIVITAS MESIN CETAK DI PT XY MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX TUGAS AKHIR ANALISIS PRODUKTIVITAS MESIN CETAK DI PT XY MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX Diajukan guna melengkapi sebagai syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun oleh : Nama : Khoerul

Lebih terperinci

Strategi Peningkatan Produktivitas di Lantai Produksi Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX)

Strategi Peningkatan Produktivitas di Lantai Produksi Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol.01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2014 Strategi Peningkatan Produktivitas di Lantai Produksi Menggunakan Metode Objective

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bab 2 Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1. Konsep Dasar Produktivitas Jika ukuran keberhasilan produksi dipandang hanya dari segi output saja, maka ukuran produktivitas dipandang dari dua sisi sekaligus, yaitu sisi input

Lebih terperinci

3 METODOLOGI. 3.3 Pengumpulan Data

3 METODOLOGI. 3.3 Pengumpulan Data 20 3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Juli - September 2011 di Dok Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Balai Teknologi Penangkapan Ikan (UPT BTPI), Muara Angke, Jakarta.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DATA 4.1 GambaranUmumPerusahaan 4.1.1 Profil Perusahaan PT. XYZ adalah suatu perusahaan manufactur pembuatan resin paper dan textile. Berdasarkan filosofi manajemen kepuasan pelangan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Masalah Metodologi penelitian adalah salah satu cara dalam penelitian yang menjabarkan tentang seluruh isi penelitian dari teknik pengumpulan data sampai pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENILITIAN

BAB III METODOLOGI PENILITIAN BAB III METODOLOGI PENILITIAN 3.1 Metode Penilitian Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun jasa, sehingga persaingan antar industri-industri sejenis semakin

BAB I PENDAHULUAN. maupun jasa, sehingga persaingan antar industri-industri sejenis semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini kemajuan sektor ekonomi meningkat dengan pesat, industri berkembang di segala bidang, baik industri barang maupun jasa, sehingga

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Diagram Metodologi Pemecahan Masalah Metodologi penelitian merupakan tahapan tahapan penelitian yang harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum melakukan analisis

Lebih terperinci

PENGUKURAN DAN ANALISA PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PTPN IV UNIT USAHA SAWIT LANGKAT

PENGUKURAN DAN ANALISA PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PTPN IV UNIT USAHA SAWIT LANGKAT PENGUKURAN DAN ANALISA PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PTPN IV UNIT USAHA SAWIT LANGKAT TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemampuan berkompetisi antar perusahaan industri kini semakin tinggi, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk selalu memperbaiki kinerja sistem industri yang

Lebih terperinci

USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LANTAI PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus di PT Agronesia Divisi Industri Karet) *

USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LANTAI PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus di PT Agronesia Divisi Industri Karet) * Reka Integra ISSN:2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2015 USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LANTAI PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian secara sistematik, sehingga akan memudahkan dalam pelaksanaan penelitian. 3.1 Tempat

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. data yang diperoleh pada bab ini akan digunakan untuk mengukur nilai indikator

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. data yang diperoleh pada bab ini akan digunakan untuk mengukur nilai indikator BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Dalam bab ini penulis mengumpulkan dan mengolah data untuk mengukur nilai produktivitas dari aktivitas pemeliharaan gedung di PT. XYZ. Dimana data data yang diperoleh

Lebih terperinci

Simposium Riset Ekonomi II Surabaya, November Permasalahan Pengukuran Produktivitas 1.3 Tujuan Pengukuran Produktivitas

Simposium Riset Ekonomi II Surabaya, November Permasalahan Pengukuran Produktivitas 1.3 Tujuan Pengukuran Produktivitas TEKNIK ANALISA LAPORAN KEUANGAN DENGAN MODEL PENGUKURAN PRODUKTIVITAS SUMMANTH & OBJECTIVE MATRIX (OMAX) GUNA MENUNJANG PERCEPATAN PERTUMBUHAN EKONOMI REGIONAL PRIBADIYONO Simposium Riset Ekonomi II TEKNIK

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Produktivitas 2.1.1 Pengertian Produktivitas Produktivitas sebagai konsep output dengan input, pertama kali dicetuskan oleh David Ricardo dan Adam Smith tahun 1810. Inti konsep

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Produktivitas 1 Produktivitas dapat digambarkan dalam dua pengertian yaitu secara teknis dan finansial. Pengertian produktivitas secara teknis adalah pengefesiensian

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORETIS

BAB II KERANGKA TEORETIS BAB II KERANGKA TEORETIS 2.1. Definisi Produktivitas Definisi secara umum pengertian produktivitas adalah perbandingan masukan dan keluaran. Masukan adalah sumber-sumber yang digunakan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk hasil pertanian. Dalam proses ini dipengaruhi oleh beberapa faktor

BAB I PENDAHULUAN. produk hasil pertanian. Dalam proses ini dipengaruhi oleh beberapa faktor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan agroindustri memiliki tujuan memberi nilai tambah pada produk hasil pertanian. Dalam proses ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang semua bekerja secara

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERBASIS MODEL OBJECTIVE MATRIX ( OMAX ) PADA PRODUKSI PLASTIK CV. ISKASARI JAYA WARU - SIDOARJO SKRIPSI

ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERBASIS MODEL OBJECTIVE MATRIX ( OMAX ) PADA PRODUKSI PLASTIK CV. ISKASARI JAYA WARU - SIDOARJO SKRIPSI ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERBASIS MODEL OBJECTIVE MATRIX ( OMAX ) PADA PRODUKSI PLASTIK CV. ISKASARI JAYA WARU - SIDOARJO SKRIPSI Disusun Oleh : AGUSTINA FATMAWATI 0942010051 YAYASAN KESEJAHTERAAN

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX PADA BAGIAN PRODUKSI PABRIK KELAPA SAWIT GEDONG BIARA PT MOPOLI RAYA TUGAS SARJANA

ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX PADA BAGIAN PRODUKSI PABRIK KELAPA SAWIT GEDONG BIARA PT MOPOLI RAYA TUGAS SARJANA ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX PADA BAGIAN PRODUKSI PABRIK KELAPA SAWIT GEDONG BIARA PT MOPOLI RAYA TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat

Lebih terperinci

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN TAHU DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX)

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN TAHU DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) AGROINTEK Volume 9, No. 2 Agustus 2015 109 PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN TAHU DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) Agus Supriyanto 1, Banun Diyah Probowati 2, Burhan 2 1 Alumni Program Studi Teknologi

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS LANTAI PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX)

ANALISIS PRODUKTIVITAS LANTAI PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) ANALISIS PRODUKTIVITAS LANTAI PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus di PT. King Manufacture) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX)

PENGUKURAN KINERJA PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PENGUKURAN KINERJA PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PENDAHULUAN Sirajuddin, Putiri Bhuana Katili, Koko Cahyana Jaya Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sultan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di PT. IGS yang bertempat di Jl. Gili Sampeng, kemanggisan - Jakarta Barat dan pada bagian ini juga dijelaskan langkah-langkah untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Bridgestone Tire Indonesia, merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang pembuatan produk ban. Agar perusahaan tetap bersaing dengan perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMBAHASAN

BAB V ANALISA PEMBAHASAN BAB V ANALISA PEMBAHASAN Pengumpulan dan pengolahan data telah dilakukan dan disajikan pada bab sebelumnya yaitu bab EMPAT, selanjutnya hasilnya akan dianalisis dan diinterpretasikan untuk setiap kriteria

Lebih terperinci

Didien Suhardini, Arnolt Kristian Pakpahan dan Arum Tri Astuti;

Didien Suhardini, Arnolt Kristian Pakpahan dan Arum Tri Astuti; PENGUKURAN PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI PRODUK PANEL BOX PT. DWIMUKTI GRAHA ELEKTRINDO DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DAN PERBAIKAN PRODUKTIVITAS Didien Suhardini, Arnolt Kristian Pakpahan

Lebih terperinci

Analisis Produktivitas dengan Metode Objective Matrix (OMAX) di PT. X

Analisis Produktivitas dengan Metode Objective Matrix (OMAX) di PT. X Analisis Produktivitas dengan Metode Objective Matrix (OMAX) di PT. X Fitri Agustina 1 dan Nina Aris Riana Program Studi Teknik Industri, Universitas Trunojoyo Madura Jl. Raya Telang PO. BOX. 02 Telp:

Lebih terperinci

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5 HASIL DAN PEMBAHASAN 35 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Kriteria Produktivitas dan Indikator Kinerja Kriteria-kriteria yang akan diukur meliputi kriteria efisiensi, kriteria efektivitas, dan kriteria inferensial. Kriteria efisiensi

Lebih terperinci

3 METODOLOGI. Gambar 2 Peta lokasi penelitian

3 METODOLOGI. Gambar 2 Peta lokasi penelitian 22 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan data di lapangan dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai dengan Maret 2012. Lokasi pengambilan data dilaksanakan di galangan kapal Koperasi

Lebih terperinci

USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PT. PERKEBUNAN LEMBAH BHAKTI ACEH SINGKIL

USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PT. PERKEBUNAN LEMBAH BHAKTI ACEH SINGKIL USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PT. PERKEBUNAN LEMBAH BHAKTI ACEH SINGKIL Anwar 1, Syarifuddin 2, Sri Deza Kurnia Devi 3 Mahasiswa Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perusahaan yang bergerak dalam bidang. jumlah, mutu, pelayanan maupun perbandingan antara hasil yang didapat

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perusahaan yang bergerak dalam bidang. jumlah, mutu, pelayanan maupun perbandingan antara hasil yang didapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur maupun jasa pada dasarnya akan menghasilkan suatu keluaran dan keluaran tersebut belum

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Produktivitas 2.1.1 Definisi Produktivitas Produktivitas menurut Sinungan (2005) diartikan sebagai perbandingan antara nilai yang dihasilkan suatu kegiatan terhadap nilai semua

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS UMKM MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS UMKM MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX Jurnal Ilmiah Teknik Industri (2016), Vol. 4 No. 1, 1 8 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS UMKM MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ma Chung Malang e-mail: 411210021@student.machung.ac.id;yuswono.hadi@machung.ac.id

Lebih terperinci

PENDEKATAN MODEL OBJECTIVE MATRIX-AHP UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA PELAYANAN PADA KANTOR KELURAHAN

PENDEKATAN MODEL OBJECTIVE MATRIX-AHP UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA PELAYANAN PADA KANTOR KELURAHAN PENDEKATAN MODEL OBJECTIVE MATRIX-AHP UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA PELAYANAN PADA KANTOR KELURAHAN Rina Fiati 1) 1) Teknik Informatika UMK Jl Gondang Manis Bae Kudus Email : rfiati003@yahoo.com

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produktivitas

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produktivitas 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produktivitas Secara umum produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan atau sebagian sumberdaya (input) yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan definisi Operasional BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan definisi Operasional Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi 2 kelompok variable, yaitu variable terikat (dependen) dan variable

Lebih terperinci

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS BAB III SOLUSI BISNIS Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan bahwa beberapa materi yang ada di kamus kompetensi saat ini tidak terdapat pada materi yang ada dalam form penilaian saat ini sehingga perlu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri Otomotif merupakan salah satu jenis bisnis yang berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri Otomotif merupakan salah satu jenis bisnis yang berkembang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Balakang Industri Otomotif merupakan salah satu jenis bisnis yang berkembang pesat di Indonesia. Laju perkembangan industri Otomotif masyarakat Indonesia saat ini relatif

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS PRODUKSI DI PERUSAHAAN KECAP MANALAGI DENPASAR SKRIPSI. Oleh: ALFIANA AFIFI NIM:

ANALISIS PRODUKTIVITAS PRODUKSI DI PERUSAHAAN KECAP MANALAGI DENPASAR SKRIPSI. Oleh: ALFIANA AFIFI NIM: ANALISIS PRODUKTIVITAS PRODUKSI DI PERUSAHAAN KECAP MANALAGI DENPASAR SKRIPSI Skripsi ini diajukan sebagai syarat untuk mencapai gelar Sarjana Teknologi Pertanian pada Fakultas Teknologi Pertanian Universitas

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADA PT HAMSON INDONESIA INCREASING THE PRODUCTIVITY AT PT HAMSON INDONESIA

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADA PT HAMSON INDONESIA INCREASING THE PRODUCTIVITY AT PT HAMSON INDONESIA Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADA PT HAMSON INDONESIA INCREASING THE PRODUCTIVITY AT PT HAMSON INDONESIA Arnolt K. Pakpahan 1, Didien Suhardini 2, Prabowo Ehsy 3 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PT. SINAR GALUH PRATAMA CHANDRA GUNAWAN D

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PT. SINAR GALUH PRATAMA CHANDRA GUNAWAN D PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PT. SINAR GALUH PRATAMA TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka pada bab ini dikumpulkan data-data sebagai sumber input yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka pada bab ini dikumpulkan data-data sebagai sumber input yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemecahan Masalah Untuk melakukan pemecahan masalah dan analisa pengolahan data, maka pada bab ini dikumpulkan data-data sebagai sumber input yang dibutuhkan

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM

PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM Rani Rumita, Heri Suliantoro, Martin Lilik A Program Studi Teknik Industri Fakultas

Lebih terperinci

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX 215 PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX R.Bagus Yosan (1), Muhammad Kholil (2), Purwanto (3) 1,2,3 Program Studi Teknik Industri Universitas Mercubuana Jakarta Jl. Meruya

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARVIN E. MUNDEL PADA BAGIAN PERCETAKAN BUKU DI CV. BIMA JAYA

TUGAS AKHIR ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARVIN E. MUNDEL PADA BAGIAN PERCETAKAN BUKU DI CV. BIMA JAYA TUGAS AKHIR ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARVIN E. MUNDEL PADA BAGIAN PERCETAKAN BUKU DI CV. BIMA JAYA Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana Pada Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN Langkah pengumpulan dan pengolahan data telah selesai dilakukan dan telah disajikan dalam bab sebelumnya yaitu bab 4 (empat), maka proses selanjutnya adalah proses analisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia industri, terutama untuk masalah produksi. Perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. dunia industri, terutama untuk masalah produksi. Perusahaan dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan antar perusahaan merupakan hal yang biasa dalam dunia industri, terutama untuk masalah produksi. Perusahaan dapat memenangkan persaingan dengan perusahaan

Lebih terperinci

PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS PRODUKSI DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PG.KREBET BARU MALANG

PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS PRODUKSI DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PG.KREBET BARU MALANG 80 Pengukuran dan Analisis Produktivitas...(R.Faridz, dkk) PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS PRODUKSI DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PG.KREBET BARU MALANG Raden Faridz, Burhan, dan Adelya

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Produktivitas, Metode Marvin E. Mundell, Diagram Sebab Akibat, Output

ABSTRAK. Kata kunci : Produktivitas, Metode Marvin E. Mundell, Diagram Sebab Akibat, Output Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 14 Nomor 2-2015 ISSN 123.456.7890 PENGUKURAN DAN PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS PADA BAGIAN PRODUKSI WOODEN CARPET DI CV NATURAL PALEMBANG Iunike

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. dan dorongan serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan

KATA PENGANTAR. dan dorongan serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ABSTRAK Mandarin Intenational Course (MIC) merupakan lembaga pendidikan nonformal yang menyediakan layanan kursus penguasaan bahasa mandarin di Surabaya. Saat ini persaingan antara lembaga kursus mandarin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian Indonesia saat ini berada dalam situasi yang bergejolak, berubah sangat cepat, dan sulit untuk diprediksi. Keadaan ini merupakan kelanjutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk atau jasa. Melalui produktivitas, perusahaan dapat pula mengetahui. melakukan peningkatan produktivitas.

BAB I PENDAHULUAN. produk atau jasa. Melalui produktivitas, perusahaan dapat pula mengetahui. melakukan peningkatan produktivitas. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Produktivitas telah menjadi hal yang sangat penting bagi perusahaanperusahaan dikarenakan sebagai suatu sarana untuk mempromosikan sebuah produk atau jasa.

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KARYAWAN PADA PTPN III PKS RAMBUTAN T.TINGGI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KARYAWAN PADA PTPN III PKS RAMBUTAN T.TINGGI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KARYAWAN PADA PTPN III PKS RAMBUTAN T.TINGGI TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh JHON

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metodologi penelitian bertujuan untuk memberikan kerangka penelitian yang sistematis sehingga dapat memberikan kesesuaian antara tujuan penelitian dengan

Lebih terperinci

TUGAS SARJANA. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari. Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh : FAJAR PRAYOGI

TUGAS SARJANA. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari. Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh : FAJAR PRAYOGI ANALISIS DAN PENGUKURAN KINERJA PT. RAPI ARJASA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INTEGRATED PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEM (IPMS) DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat dicapai sebuah tingkat produktivitas yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat dicapai sebuah tingkat produktivitas yang tinggi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini daya saing antar perusahaan semakin ketat, setiap perusahaan berusaha semaksimal mungkin untuk terus menerus melakukan perbaikan. Baik itu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERMASALAHAN

BAB IV ANALISA PERMASALAHAN BAB IV ANALISA PERMASALAHAN 4.1. Konsep dan Teori Menurut Ilmu Perkuliahan 4.1.1 Pengertian Produktivitas Produktivitas sebagai konsep output dengan input, pertama kali dicetuskan oleh David Ricardo dan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 40 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Tinjauan Umum Perusahaan 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT XYZ merupakan salah satu cabang perusahaan internasional yang memproduksi produk-produk Fast Moving

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DILANTAI PRODUKSI BERDASARKAN PENGUKURAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus di CV. Panyileukan)

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DILANTAI PRODUKSI BERDASARKAN PENGUKURAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus di CV. Panyileukan) Reka Integra ISSN: 2338-508 Jurusan Teknik Industri Itenas No.0 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 205 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DILANTAI PRODUKSI BERDASARKAN PENGUKURAN METODE OBJECTIVE

Lebih terperinci

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5 HASIL DAN PEMBAHASAN 40 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Kriteria Produktivitas dan Indikator Kinerja Pengukuran dengan model OMAX (Objective Matrix) menggabungkan kriteria-kriteria produktivitas galangan ke dalam suatu bentuk yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI 3.1. Metodologi Penelitian

BAB 3 METODOLOGI 3.1. Metodologi Penelitian BAB 3 METODOLOGI 3.1. Metodologi Penelitian Terdapat beberapa tahap yang dilakukan dalam penelitian ini.tahapantahapan tersebut dapat terlihat dalam gambar 3.1. Gambar 3.1. Langkah-Langkah Penelitian 20

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Metode Penelitian Metodologi penelitian bertujuan untuk memberikan kerangka penelitian yang sistematis sehingga dapat memberikan kesesuaian antara tujuan penelitian dengan karakteristik

Lebih terperinci

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PRODUKSI TEH GELAS MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (Studi Kasus : PT CS2 POLA SEHAT)

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PRODUKSI TEH GELAS MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (Studi Kasus : PT CS2 POLA SEHAT) PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PRODUKSI TEH GELAS MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (Studi Kasus : PT CS2 POLA SEHAT) K.A. heru Irianto1, Amiluddin Zahri, Hasmawaty Universitas Bina Darma Palembang Jalan Jenderal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan yang semakin kompetitif, setiap. perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan efisiensi dan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan yang semakin kompetitif, setiap. perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan efisiensi dan kemampuan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi persaingan yang semakin kompetitif, setiap perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan efisiensi dan kemampuan pengelolaan sumber daya yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 1 BAB II LANDASAN TEORI 1.1. Pengertian Proses Dalam Operations Management for Competitive Advantage, Tenth Edition, Chase, Jacobs, Aquilano (2004, pp 102) memberikan pengertian bahwa proses adalah bagian

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS DENGAN PENDEKATAN ANGKA INDEKS MODEL MARVIN E. MUNDEL

TUGAS AKHIR ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS DENGAN PENDEKATAN ANGKA INDEKS MODEL MARVIN E. MUNDEL TUGAS AKHIR ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS DENGAN PENDEKATAN ANGKA INDEKS MODEL MARVIN E. MUNDEL (Studi Kasus CV. Permata 7 Wonogiri) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk memperoleh Gelar Sarjana Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya. Pengaruh Audit..., Prasasti, Fakultas Ekonomi 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya. Pengaruh Audit..., Prasasti, Fakultas Ekonomi 2015 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi bergerak sangat pesat ditandai dengan munculnya begitu banyak perusahaan lokal, nasional maupun multinasional. Hal ini menyebabkan persaingan

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS PADA BAGIAN PRODUKSI KEJU MOZZARELLA MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX

ANALISIS PRODUKTIVITAS PADA BAGIAN PRODUKSI KEJU MOZZARELLA MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX ANALISIS PRODUKTIVITAS PADA BAGIAN PRODUKSI KEJU MOZZARELLA MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (STUDI KASUS DI UKM RUMAH YOGHURT, JUNREJO, BATU). Productivity Analysis Of Mozzarella Chesse Production

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI dalam sebuah makalah yang disusun dan ditulis oleh Francis Quesnay

BAB II LANDASAN TEORI dalam sebuah makalah yang disusun dan ditulis oleh Francis Quesnay BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Produktivitas Definisi dari produktivitas pertama kali muncul pada tahun 1776 dalam sebuah makalah yang disusun dan ditulis oleh Francis Quesnay yang berasal dari Perancis.

Lebih terperinci

USULAN PENINGKATAN KUALITAS PADA PRODUK KORAN HARIAN UMUM PIKIRAN RAKYAT DI PT.GRANESIA EDI HARIYANTO NIM

USULAN PENINGKATAN KUALITAS PADA PRODUK KORAN HARIAN UMUM PIKIRAN RAKYAT DI PT.GRANESIA EDI HARIYANTO NIM USULAN PENINGKATAN KUALITAS PADA PRODUK KORAN HARIAN UMUM PIKIRAN RAKYAT DI PT.GRANESIA Oleh EDI HARIYANTO NIM. 1.03.00.128 Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisa Tahapan AHP 5.1.1 Kuesioner Tahap Pertama Dari hasil kalkulasi pada Tabel 4.6, dapat dilihat bahwa rasio 2 yaitu perbandingan antara total produk yang dihasilkan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PRODUKTIVITAS

MANAJEMEN PRODUKTIVITAS MANAJEMEN PRODUKTIVITAS Oleh : Nurmayetti, SH Fungsional Mediator Hubungan Industrial Pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov Sumbar I. PENDAHULUAN Manajemen produktivitas adalah sebagai hasil yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat oleh karena itu menuntut setiap perusahaan untuk selalu

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat oleh karena itu menuntut setiap perusahaan untuk selalu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis di dunia Industri dari tahun ketahun berkembang sangat pesat oleh karena itu menuntut setiap perusahaan untuk selalu memiliki kemampuan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL DI PTPN IV PKS PABATU, TEBING TINGGI

ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL DI PTPN IV PKS PABATU, TEBING TINGGI ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL DI PTPN IV PKS PABATU, TEBING TINGGI Bakhtiar, Diana, Fariz Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh bakti66@yahoo.com

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN DAN EVALUASI PRODUKTIVITAS DENGAN METODE OMAX DI BAGIAN PRODUKSI PABRIK GULA GEMPOLKEREP MOJOKERTO. Oleh: Sudiyarto dan Waskito

ANALISIS PENGUKURAN DAN EVALUASI PRODUKTIVITAS DENGAN METODE OMAX DI BAGIAN PRODUKSI PABRIK GULA GEMPOLKEREP MOJOKERTO. Oleh: Sudiyarto dan Waskito ANALISIS PENGUKURAN DAN EVALUASI PRODUKTIVITAS DENGAN METODE OMAX DI BAGIAN PRODUKSI PABRIK GULA GEMPOLKEREP MOJOKERTO Oleh: Sudiyarto dan Waskito ABSTRACT Conventional productivity measurement manner

Lebih terperinci

DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP KINERJA SEKTORAL (Analisis Tabel I-O Indonesia Tahun 2005) OLEH TRI ISDINARMIATI H

DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP KINERJA SEKTORAL (Analisis Tabel I-O Indonesia Tahun 2005) OLEH TRI ISDINARMIATI H DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP KINERJA SEKTORAL (Analisis Tabel I-O Indonesia Tahun 2005) OLEH TRI ISDINARMIATI H14094022 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar sarjana Strata Satu (S1) Disusun oleh: : Agung Fajar Vigiyanto

TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar sarjana Strata Satu (S1) Disusun oleh: : Agung Fajar Vigiyanto TUGAS AKHIR Analisa Potensi Bahaya Terhadap Operator Menggunakan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) di PIO (Port Installation Option) PT. Toyota Astra Motor Diajukan guna melengkapi sebagian syarat

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIFITAS MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus: PT. Moradon Berlian Sakti)

ANALISIS PRODUKTIFITAS MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus: PT. Moradon Berlian Sakti) ANALISIS PRODUKTIFITAS MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus: PT. Moradon Berlian Sakti) Prima Fithri 1, Indra Firdaus 2 1 Dosen Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemasok merupakan salah satu mitra bisnis yang memegang peranan sangat penting dalam menjamin ketersediaan barang pasokan yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Produktivitas merupakan istilah dalam kegiatan produksi sebagai perbandingan antara luaran (output) dengan masukan (input). Menurut Herjanto, produktivitas merupakan suatu ukuran

Lebih terperinci

Analisis Peningkatan Produktivitas Di Lantai Produksi dengan Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) *

Analisis Peningkatan Produktivitas Di Lantai Produksi dengan Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) * Reka Integra ISSN 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.1 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2013 Analisis Peningkatan tivitas Di Lantai si dengan Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX)

Lebih terperinci

SKRIPSI. ftt "ANALISA PERBAIKAN PRODUKTIVITAS KINERJA DI CV. SURYA WIJAYA PLASTIK MENGGUNAKAN METODE OMAX" Susanti ( ) DiSBaUD Oleb :

SKRIPSI. ftt ANALISA PERBAIKAN PRODUKTIVITAS KINERJA DI CV. SURYA WIJAYA PLASTIK MENGGUNAKAN METODE OMAX Susanti ( ) DiSBaUD Oleb : SKRIPSI "ANALISA PERBAIKAN PRODUKTIVITAS KINERJA DI CV. SURYA WIJAYA PLASTIK MENGGUNAKAN METODE OMAX" 0\ fo' JJJDJ ftt DiSBaUD Oleb : Susanti ( 5303001039 ) JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Produktivitas Dewasa ini kesadaran akan perlunya peningkatan produktivitas semakin meningkat, karena adanya suatu keyakinan bahwa perbaikan produktivitas akan memberikan kontribusi

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KARYAWAN TERBAIK PT. BINA JAYA BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KARYAWAN TERBAIK PT. BINA JAYA BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KARYAWAN TERBAIK PT. BINA JAYA BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP TUGAS AKHIR Disusun Oleh : Tri Cahya Nuzuria 11160005 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PENGUKURAN PRODUKTIVITAS KAITANNYA DENGAN PENGUPAHAN

APLIKASI SISTEM PENGUKURAN PRODUKTIVITAS KAITANNYA DENGAN PENGUPAHAN JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 8, NO. 2, DESEMBER 2006: 114-121 APLIKASI SISTEM PENGUKURAN PRODUKTIVITAS KAITANNYA DENGAN PENGUPAHAN Pribadiyono Masyarakat Produktivitas Jawa Timur (MPJ) E-mail: pribadiyono@yahoo.com

Lebih terperinci

ANALISIS INDEKS KONSUMSI GAS DAN EFISIENSI GAS MESIN SPRAY DRYER PADA PROSES PENGOLAHAN BAHAN BAKU KERAMIK

ANALISIS INDEKS KONSUMSI GAS DAN EFISIENSI GAS MESIN SPRAY DRYER PADA PROSES PENGOLAHAN BAHAN BAKU KERAMIK ANALISIS INDEKS KONSUMSI GAS DAN EFISIENSI GAS MESIN SPRAY DRYER PADA PROSES PENGOLAHAN BAHAN BAKU KERAMIK DEDY BOY PANGARIBUAN NIM: 41315110107 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internasional. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat menjalankan strategi

BAB I PENDAHULUAN. internasional. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat menjalankan strategi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini, setiap perusahaan dihadapkan pada suatu persaingan yang sangat ketat. Hal ini dikarenakan munculnya pasar bebas dunia yang pada

Lebih terperinci

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013 ISSN: 1979 -.. RANCANG BANGUN REKOMENDASI PENGISIAN BORANG PROGRAM STUDI SARJANA DENGAN OBJECTIVE MATRIX

Lebih terperinci

PENGUJIAN KARAKTERISTIK PEMBAKARAN MODEL BURNER DENGAN DIAMETER 26 MM DENGAN JUMLAH LUBANG 8,11 DAN 16 PADA KOMPOR METANOL

PENGUJIAN KARAKTERISTIK PEMBAKARAN MODEL BURNER DENGAN DIAMETER 26 MM DENGAN JUMLAH LUBANG 8,11 DAN 16 PADA KOMPOR METANOL TUGAS AKHIR PENGUJIAN KARAKTERISTIK PEMBAKARAN MODEL BURNER DENGAN DIAMETER 26 MM DENGAN JUMLAH LUBANG 8,11 DAN 16 PADA KOMPOR METANOL Disusun oleh : ANDI WIBOWO NIM : D 200 060 115 JURUSAN TEKNIK MESIN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Metode Penelitian Metodologi penelitian merupakan gambaran proses atau tahapan-tahapan penelitian yang harus ditetapkan terlebih dahulu sehingga menjadi suatu kerangka

Lebih terperinci