Pengukuran Produktivitas Proses Produksi Stand Assy Main dengan Metode OMAX di PT. IP Karawang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengukuran Produktivitas Proses Produksi Stand Assy Main dengan Metode OMAX di PT. IP Karawang"

Transkripsi

1 Petunjuk Sitasi: Herwanto, D., & Ardiatma, D. W. (2017). engukuran tivitas Proses si Stand Assy Main dengan Metode OMAX di PT. IP Karawang. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. F21-27). Malang: Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya. Pengukuran tivitas Proses si Stand Assy Main dengan Metode OMAX di PT. IP Karawang Dene Herwanto (1), Damara Widi Ardiatma (2) (1), (2) Program Studi Teknik Industri, Universitas Singaperbangsa Karawang Jl. H.S. Ronggowaluyo, Telukjambe Timur, Karawang, Jawa Barat, (1) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengukuran produktivitas di PT. IP Karawang dengan metode Objective Matrix (OMAX) serta menganalisis faktor-faktor menyebabkan rendahnya produktivitas perusahaan sehingga dapat diambil tindakan-tindakan perbaikan sesuai. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa nilai produktivitas di PT. IP Karawang secara umum dalam kondisi kurang baik. Sehubungan dengan hal tersebut, pihak perusahaan disarankan untuk lebih memperhatikan faktor penggunaan waktu produksi, penggunaan tenaga kerja atau operator, perawatan mesin, dan perawatan alat-alat produksi seperti jig assy. Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut, diharapkan produktivitas perusahaan dapat meningkat dan proses produksi berjalan secara efektif dan efisien. Kata kunci tivitas, efektivitas, efisiensi, Objective Matrix (OMAX). I. PENDAHULUAN PT. IP merupakan salah satu perusahaan manufaktur menghasilkan komponen kendaraan bermotor, baik mobil maupun sepeda motor, salah satu di antaranya adalah produk stand assy main. Permasalahan sering terjadi dan selalu menjadi pembahasan pihak manajemen adalah tidak tercapainya target produksi sudah ditetapkan oleh perusahaan. Berdasarkan Sasaran Mutu Tahun 2017, perusahaan menargetkan untuk produksi stand assy main adalah 75% dari target sudah ditetapkan dengan peningkatan produktivitas sebesar 25%, namun hingga akhir bulan Februari 2017 masih belum tercapai. Faktor-faktor menyebabkan tidak tercapainya target produksi tersebut belum bisa diketahui akibat belum adanya kegiatan pengukuran produktivitas sehingga menjadi kendala untuk melakukan peningkatan produktivitas. Pengukuran produktivitas perusahaan bisa dilakukan dengan berbagai macam metode, di antaranya: metode green productivity (Indriati dkk., serta Widyastuti dkk. dalam Kurniawan, dkk., 2015), metode OMAX (Agustina dan Riana, 2011; Hamidah dkk, 2013; Tanaamah dkk., 2013; Aluwi, 2014; Avianda dkk, 2014; Yosan dkk, 2014), Balanced Scorecard (Chaeronsuk dan Chansa-ngavej serta Nawirah dalam Kurniawan, dkk., 2015), dan berbagai metode lainnya. Metode digunakan dalam penelitian ini adalah metode OMAX (objective matrix). Berdasarkan uraian di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana tingkat produktivitas proses produksi stand assy main di PT. IP Karawang? 2. Faktor-faktor apa saja berpengaruh terhadap tingkat produktivitas tersebut? 3. Bagaimana usulan perbaikan produktivitas di PT. IP Karawang? III. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan pengukuran produktivitas di PT. IP Karawang, sehingga perusahaan dapat menentukan tindakan-tindakan perbaikan perlu dilakukan. Pengukuran produktivitas dalam penelitian ini menggunakan metode OMAX (objective matrix). Langkah awal dalam penelitian ini dimulai dengan observasi dan wawancara dengan pihakpihak terkait untuk menentukan kriteria dan rasio produktivitas akan diukur, kemudian F-21

2 Pengukuran tivitas Proses si Stand Assy Main dengan Metode OMAX di PT. IP Karawang dilanjutkan dengan penyebaran kuesioner untuk menentukan bobot dan tingkat kepentingan dari masing-masing kriteria dan rasio produktivitas tersebut. Data-data diperlukan dalam penelitian ini, seperti data pencapaian produksi, jumlah operator beserta daftar kehadirannya, daftar produk cacat, data kerusakan mesin, dan data kerusakan jig assy diperoleh dari catatan atau dokumen Departemen si PT. IP Karawang. Metode penyelesaian masalah digunakan dalam penelitian ini adalah metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Objective Matrix (OMAX). IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penetapan Kriteria dan Rasio tivitas Akan Diukur Langkah pertama sebelum dilakukan pengukuran produktivitas adalah menetapkan kriteria dan rasio-rasio produktivitas akan diukur, yaitu sebagai berikut: 1. Kriteria Efisiensi, menunjukkan bagaimana penggunaan sumber daya perusahaan seperti penggunaan tenaga kerja, jam kerja serta material sehemat mungkin. Rasio-rasio digunakan pada kriteria ini adalah: (1) 2. Kriteria Efektivitas, menunjukkan bagaimana perusahaan mencapai hasil bila dilihat dari sudut akurasi dan kualitasnya. Rasio-rasio digunakan pada kriteria ini adalah: (4) 3. Kriteria Inferensial, menunjukkan suatu kriteria tidak secara langsung mempengaruhi produktivitas tetapi bila diikutsertakan dalam matriks dapat membantu memperhitungkan variabel mempengaruhi faktor-faktor mayor. Rasio-rasio digunakan adalah: (6) (2) (3) (5) (7) B. Pembobotan Rasio tivitas Pembobotan rasio produktivitas diawali dengan penyebaran kuesioner sebanyak tiga tahap untuk mengetahui tingkat kepentingan masing-masing rasio produktivitas. Selanjutnya, penentuan bobot dari setiap rasio produktivitas dilakukan dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) berdasarkan hasil penyebaran kuesioner sebelumnya. Proses penilaian perbandingan berpasangan dilakukan hingga diperoleh nilai dengan rasio konsistensi kurang dari 0,1 atau 10%, sesuai dengan ketetapan Saaty (2000). Berdasarkan hasil kuesioner tahap 3, diperoleh matrik perbandingan berpasangan sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 4 berikut ini. Tabel 1 Matrik Perbandingan Berpasangan Rasio ,00 0,50 0,50 0,33 0,50 0,33 0,33 2 2,00 1,00 2,00 0,33 0,50 0,33 0,33 3 2,00 0,50 1,00 0,50 0,33 0,33 0,33 4 3,00 3,00 2,00 1,00 2,00 0,33 2,00 5 2,00 2,00 3,00 0,50 1,00 0,33 0,33 6 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 1,00 2,00 7 3,00 3,00 3,00 0,50 3,00 0,50 1,00 Bobot 16,00 13,00 14,50 6,17 10,33 3,17 6,33 F-22

3 Dene Herwanto, Ardiatma Langkah selanjutnya adalah perhitungan skala total masing-masing faktor, perhitungan bobot relatif dinormalkan (normalized relative weight), dan nilai eigenvector utama. Eigenvector utama adalah rata-rata hasil perbandingan antara nilai perbandingan berpasangan dengan skala total, merupakan bobot rasio dari masing-masing rasio. Hasilnya tertera pada Tabel 2 berikut ini. Tabel 2 Skala Masing-masing Rasio dan Nilai Eigenvector Utama Rasio Eigenvector Utama 1 0,06 0,04 0,03 0,05 0,05 0,11 0,05 0,06 2 0,13 0,08 0,14 0,05 0,05 0,11 0,05 0,09 3 0,13 0,04 0,07 0,08 0,03 0,11 0,05 0,07 4 0,19 0,23 0,14 0,16 0,19 0,11 0,32 0,19 5 0,13 0,15 0,21 0,08 0,10 0,11 0,05 0,12 6 0,19 0,23 0,21 0,49 0,29 0,32 0,32 0,29 7 0,19 0,23 0,21 0,08 0,29 0,16 0,16 0,19 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 Kemudian dilakukan perhitungan consistency ratio (CR). Untuk menghitung CR maka dihitung consistency index (CI) terlebih dahulu, dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Weighted Sum Vector = Eigenvector Utama x Matrik perbandingan berpasangan (8) (9) (10) Dimana : maksimum = nilai eigen terbesar matrik berordo n n = jumlah faktor mempengaruhi faktor finansial Nilai consistency ratio (CR) didapatkan dengan membagi nilai consistency index dengan nilai random index (RI). Nilai RI untuk matrik kriteria dalam penelitian ini adalah 1,32, diperoleh dari tabel Nilai Pembangkit Random (RI = random index).rekapitulasi hasil perhitungan weighted sum vector dan consistency ratio tertera pada Tabel 3 berikut ini. Tabel 3 Weighted Sum Vector dan Cosistency Ratio Weighted Sum Vector CI RI CR 0,42 7,37 0,62 7,28 0,52 7,25 1,47 7,71 0,87 7,43 0,0789 1,32 0,0597 2,23 7,68 1,42 7,59 Rata-rata 7,47 Karena dengan CR (rasio konsistensi) kurang dari 0,1, (nilai CR = 0,06), maka dianggap konsisten. Hasil dari pembobotan setiap rasio produktivitas tertera pada Tabel 4 di bawah ini. Tabel 4 Hasil Pembobotan Rasio tivitas Ranking Rasio tivitas Nilai Rata-rata Bobot 1 Rasio Rasio Rasio Rasio Rasio Rasio Rasio F-23

4 Pengukuran tivitas Proses si Stand Assy Main dengan Metode OMAX di PT. IP Karawang Dari proses pembobotan menggunakan metode AHP, didapatkan nilai bobot untuk setiap rasio produktivitas, kemudian diurutkan berdasarkan ranking nilai bobot tersebut. Untuk selanjutnya nilai bobot ini akan digunakan dalam penyusunan tabel OMAX (Objective Matrix). C. Data untuk Perhitungan Nilai tivitas Rekapitulasi data diperlukan dalam perhitungan nilai produktivitas diperoleh dari departemen produksi PT. IP tertera pada Tabel 5 berikut ini. Tabel 5 Data Efisiensi, Efektivitas dan Inferensial Dihasilkan EFFISIENSI Jumlah Jam Kerja Tersedia Jumlah Operator (orang) Jumlah Absensi Operator (orang) Dihasilkan EFEKTIVITAS Diperbaiki Dibuang/ Scrap Normal Mesin INFERENSIAL Mesin Normal Jig Assy Jig Assy a b c d e f g i j k l m Minggu ke-1 (tgl 27 Jan s/d 02 Feb 2017) Minggu ke-2 (tgl 03 Feb s/d 09 Feb 2017) Minggu ke-3 (tgl 10 Feb s/d 16 Feb 2017) Minggu ke-4 (tgl 17 Feb s/d 23 Feb 2017) Minggu ke-5 (tgl 24 Feb s/d 02 Maret 2017) D. Pengukuran Nilai tivitas Setiap Kriteria Kriteria produktivitas di line produksi stand assy main Departemen si PT. IP akan dilakukan pengukuran diubah dalam bentuk rasio. Hasil dari perhitungan rasio ini menunjukkan nilai produktivitas perusahaan dari setiap rasio dipergunakan. Berdasarkan rumus perhitungan produktivitas dan data-data sebagaimana diuraikan di atas, diperoleh hasil sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 6. Nilai produktivitas setiap rasio ini akan digunakan dalam penyusunan tabel OMAX (Objective Matrix). Tabel 6 Hasil Perhitungan Rasio Masing-masing Kriteria Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6 Rasio 7 Minggu ke-1 (tgl 27 Jan s/d 02 Feb 2017) 2,93 292,91 27,27 0,46 1,30 90,93 99,56 Minggu ke-2 (tgl 03 Feb s/d 09 Feb 2017) 3,22 505,86 33,33 0,46 1,59 6,67 100,22 Minggu ke-3 (tgl 10 Feb s/d 16 Feb 2017) 2,44 244,03 13,64 0,57 1,39 9,33 63,56 Minggu ke-4 (tgl 17 Feb s/d 23 Feb 2017) 2,58 303,93 14,29 0,80 1,61 173,33 91,11 Minggu ke-5 (tgl 24 Feb s/d 02 Maret 2017) 2,66 313,07 21,43 0,63 1,79 114,67 25,78 Rasio Rata-Rata 2,76 331,96 21,99 0,58 1,54 78,99 76,04 Rasio Terbaik 3,22 505,86 13,64 0,46 1,30 6,67 25,78 Rasio Terburuk 2,44 244,03 33,33 0,80 1,79 173,33 100,22 E. Penentuan Nilai Performansi Standar, Nilai Terendah, dan Target Perusahaan Nilai performansi standar (rasio rata-rata) dan nilai terendah (rasio terburuk) diperoleh berdasarkan Tabel 9. Selanjutnya nilai performansi standar dijadikan nilai Performansi Standar pada skor 3 di tabel perhitungan OMAX, sedangkan nilai terendah atau rasio terburuk dijadikan nilai Rasio Terburuk pada skor 0. Sementara itu, penentuan nilai target produktivitas dilakukan melalui wawancara dengan manajemen PT. IP, dimana target ingin dicapai adalah peningkatan produktivitas sebesar 25%, ditentukan dari nilai rasio terbaik. Target produktivitas untuk rasio 1 dan 2 nilainya berbanding lurus, yaitu makin besar makin baik, sedangkan nilai target rasio 3, 4, 5, 6 dan 7 berbanding terbalik, yaitu makin kecil makin baik. Tabel 7 Perhitungan Nilai Target tivitas Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6 Rasio 7 Minggu ke-1 (tgl 27 Jan s/d 02 Feb 2017) 3,66 366,14 20,45 0,34 0,98 68,20 74,67 Minggu ke-2 (tgl 03 Feb s/d 09 Feb 2017) 4,02 632,32 25,00 0,34 1,19 5,00 75,17 Minggu ke-3 (tgl 10 Feb s/d 16 Feb 2017) 3,05 305,04 10,23 0,42 1,04 7,00 47,67 Minggu ke-4 (tgl 17 Feb s/d 23 Feb 2017) 3,22 379,91 10,71 0,60 1,21 130,00 68,33 Minggu ke-5 (tgl 24 Feb s/d 02 Maret 2017) 3,32 391,34 16,07 0,47 1,34 86,00 19,33 Target Perusahaan (Nilai Tertinggi) 4,02 632,32 25,00 0,60 1,34 130,00 75,17 F-24

5 Dene Herwanto, Ardiatma Selanjutnya nilai tersebut dijadikan nilai Target pada skor 10 di tabel perhitungan OMAX pada tiap minggunya. F. Penyusunan Tabel Objective Matrix Pada tahap ini dilakukan pengukuran produktivitas dengan menggunakan metode OMAX (Objective Matrix) dalam rentang waktu antara minggu ke-1 sampai minggu ke-5 Bulan Februari Dengan menggunakan hasil perhitungan sebelumnya, diperoleh nilai produktivitas dengan metode OMAX untuk periode Minggu ke-1 sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 8 berikut ini. Tabel 8 Tabel Objective Matrix Minggu ke-1 Minggu ke-1 (tgl 27 Jan s/d 02 Feb 2017) Kriteria Efisiensi Efektivitas Infernsial Rasio Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6 Rasio 7 Skor Keterangan Performansi 2,93 292,91 27,27 0,46 1,30 90,93 99,56 Target 4,02 632,32 10,23 0,34 0,98 5,00 19,33 10 Sangat baik 3,84 589,41 11,91 0,38 1,06 15,57 27,43 9 3,66 546,50 13,59 0,41 1,14 26,14 35,54 8 Baik 3,48 503,59 15,27 0,44 1,22 36,71 43,64 7 3,30 460,69 16,95 0,48 1,30 47,28 51,74 6 3,12 417,78 18,63 0,51 1,38 57,85 59,84 5 2,94 374,87 20,31 0,55 1,46 68,42 67,94 4 Sedang Performansi standar 2,76 331,96 21,99 0,58 1,54 78,99 76,04 3 2,66 302,65 25,77 0,65 1,62 110,44 84,10 2 2,55 273,34 29,55 0,73 1,70 141,88 92,16 1 Buruk Rasio terburuk 2,44 244,03 33,33 0,80 1,79 173,33 100,22 0 Sangat buruk Skor aktual Bobot 16,00 13,00 14,50 6,17 10,33 3,17 6,33 Indikator Performansi Nilai tivitas 64 26,00 29,00 37,00 62,00 6, ,33 Dengan cara sama seperti di atas, diperoleh nilai produktivitas dan nilai indikator performansi untuk periode lain sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel 9 berikut. Tabel 9 Nilai tivitas dan Indikator Performansi Seluruh Nilai tivitas Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6 Rasio 7 Nilai Indikator Performansi Minggu ke-1 (tgl 27 Jan s/d 02 Feb 2017) 64,00 26,00 29,00 37,00 62,00 6,33 0,00 224,33 Minggu ke-2 (tgl 03 Feb s/d 09 Feb 2017) 80,00 91,00 0,00 37,00 20,67 31,67 0,00 260,33 Minggu ke-3 (tgl 10 Feb s/d 16 Feb 2017) 0,00 0,00 116,00 18,50 51,67 31,67 31,67 249,50 Minggu ke-4 (tgl 17 Feb s/d 23 Feb 2017) 16,00 26,00 116,00 0,00 20,67 0,00 6,33 185,00 Minggu ke-5 (tgl 24 Feb s/d 02 Maret 2017) 32,00 26,00 43,50 12,33 0,00 6,33 57,00 177,17 G. Analisis Indeks tivitas Perhitungan indeks produktivitas dilakukan untuk mengetahui adanya kenaikan atau penurunan produktivitas dari setiap periodenya, dengan rumus berikut: (13) Tabel 10 Perubahan Nilai Indeks tivitas Nilai Indikator Nilai Indeks Perubahan terhadap Performansi produktivitas periode sebelumnya Minggu ke-1 (tgl 27 Jan s/d 02 Feb 2017) 224,33 0% Minggu ke-2 (tgl 03 Feb s/d 09 Feb 2017) 260,33 16% Minggu ke-3 (tgl 10 Feb s/d 16 Feb 2017) 249,50-4% Minggu ke-4 (tgl 17 Feb s/d 23 Feb 2017) 185,00-26% Minggu ke-5 (tgl 24 Feb s/d 02 Maret 2017) 177,17-4% F-25

6 Pengukuran tivitas Proses si Stand Assy Main dengan Metode OMAX di PT. IP Karawang Gambar 1 Grafik Indeks tivitas Terhadap Performansi Sebelumnya H. Analisis Pencapaian Skor Setiap Rasio tivitas Pencapaian skor masing-masing kriteria rasio produktivitas per minggu tertera pada Tabel 11 di bawah ini. Tabel 11 Pencapaian Skor Masing-masing Rasio tivitas Kriteria Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6 Minggu ke Minggu ke Menggu ke Minggu ke Minggu ke Rasio Tabel 12 berikut menunjukkan analisis skor dari masing-masing rasio produktivitas. Rasio dan Grafik Skor Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Tabel 12 Analisis Skor Rasio tivitas Penyebab Rasio dan Grafik Skor Penyebab Penggunaan jam kerja tidak produktif, seperti operator sering meninggalkan pekerjaan di saat jam kerja, operator bekerja tidak tepat waktu, berkurangnya jam kerja karena kerusakan mesin dan kerusakan jig assy. Penurunan jumlah produksi, utilisasi jumlah tenaga kerja tidak efisien, dan tingginya tingkat kerusakan barang. Banyak operator absen tidak masuk bekerja, seperti mangkir, sakit, izin dan cuti kerja. 1) Operator kurang teliti dan terburu-buru dalam bekerja 2) Adanya kerusakan mesin seperti tombol tidak berfungsi (error) 3) Adanya kerusakan jig assy, seperti kurangnya preventive jig, adanya bagian-bagian jig aus sehingga berpengaruh terhadap terjadinya kerusakan barang. Rasio 5 Rasio 6 Rasio 7 Faktor tenaga kerja atau operator, kerusakan mesin, dan kerusakan jig assy Tingkat kerusakan mesin tinggi, akibat kurangnya perawatan terhadap mesin produksi tersebut dan umur komponen mesin. Tingkat kerusakan jig assy tinggi akibat kurangnya perawatan terhadap jig assy produksi tersebut dan umur bagian-bagian jig assy mudah aus. Berdasarkan Tabel 11 dan Tabel 12 di atas, dapat diketahui bahwa nilai produktivitas pada proses produksi stand assy main di PT. IP Karawang selama bulan Februari 2017 secara umum berada dalam kondisi kurang baik. Sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel 12, faktor dominan F-26

7 Dene Herwanto, Ardiatma menyebabkan rendahnya produktivitas tersebut adalah faktor manusia/tenaga kerja (khususnya dalam hal penggunaan operator dan penggunaan waktu produksi) dan faktor mesin (khususnya dalam hal pemeliharaan mesin dan peralatan produksi jig assy). IV. PENUTUP Upaya peningkatan produktivitas diharapkan PT. IP Karawang dapat dilakukan dan diharapkan bisa berhasil dengan baik apabila didahului dengan pengukuran produktivitas. Berdasarkan pengukuran produktivitas dengan metode OMAX, produktivitas proses produksi stand assy main kurang baik. Penyebab dominan nilai produktivitas kurang baik tersebut adalah faktor tenaga kerja (khususnya dalam hal penggunaan operator dan penggunaan waktu produksi) serta pemeliharaan mesin dan peralatan produksi jig assy. Oleh karena itu, perusahaan disarankan untuk lebih memperhatikan faktor penggunaan waktu produksi, penggunaan tenaga kerja atau operator, perawatan mesin, dan perawatan alat-alat produksi, seperti jig assy. Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut, diharapkan produktivitas perusahaan dapat meningkat dan proses produksi berjalan secara efektif dan efisien. DAFTAR PUSTAKA Agustina, F. dan Riana, N.A Analisis tivitas dengan Metode Objective Matrix (OMAX) di PT. X. Jurnal Teknik dan Manajemen Industri, Volume 6 No. 2 Desember 2011 hal Allen, Elaine and Seaman, C "Likert Scales and Data Analyses". Quality Progress 2007, [Online]. Diakses dari analyses.html Aluwi Analisis tivitas Parsial Departemen si dengan Metode OMAX di PT Gandum Mas Kencana. Jurnal MIX, Volume IV, No. 2, Juni 2014, hal: Avianda, D., Yuniati, Y., Yuniar Strategi Peningkatan tivitas di Lantai si Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX). Reka Integra, No.04 Vol.01, April 2014, hal: Damayanti, S., dan Widianti, T Pengukuran tivitas Peneliti dengan Metode Integrasi Seven Steps dan Objective Matrix (Studi Kasus: Sebuah Kelompok Penelitian pada Lembaga X). 10th Annual Meeting on Testing and Quality 2015 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, hal: Hamidah, N.H., Deoranto, P., Astuti, R Analisis tivitas Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX): Studi Kasus pada Bagian si Sari Roti PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk Pasuruan. Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 14 No. 3 [Desember 2013] Kurnia, D., Hermawa, T.M Analisis tivitas Kerja dengan Metode OMAX (Objective Matrix) di PT. Tegar Metalindo Lestari. Teknologi, Vol.X/No.28/Oktober/2014, hal: Kurniawan, V.R.B., Heston, Y.P., Widyasani, C Pengukuran tivitas Sistem Operasional Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Jurnal Sosek Pekerjaan Umum, Vol.7 No.3, November 2015, hal Pribadiyono. Aplikasi Sistem Pengukuran tivitas Kaitannya dengan Pengupahan. Jurnal Teknik Industri Vol. 8, No. 2, Desember 2006: Riggs, J.L Producing Systems: Planning, Analysis, and Control, Fourth Edition, New York: John Wiley & Son. Sinungan, M tivitas: Apa dan Bagaimana. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara. Sumanth, D.J Productivity Engineering and Management, Singapore: McGraw Hill. Tamtomo, T. T Pengukuran tivitas Proses si PT. Halco dengan menggunakan Alat Ukur OMAX (Objective Matrix). Tesis (tidak dipublikasikan). Jakarta: Universitas Indonesia. Tanaamah, A.R., Beeh, Y.R., Ngemba, H.R tivitas Hotel Menggunakan Metode OMAX (Studi Kasus: Hotel Le Beringin Salatiga). Jurnal Teknologi Informasi-Aiti, Vol. 10. No.2, Agustus 2013: Yosan, R.B., Kholil, M., Purwanto Pengukuran tivitas Perusahaan Menggunakan Metode Objective Matrix. Seminar Nasional IENACO hal: F-27

BAB III METODOLOGI PENILITIAN

BAB III METODOLOGI PENILITIAN BAB III METODOLOGI PENILITIAN 3.1 Metode Penilitian Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian.

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisa Tahapan AHP 5.1.1 Kuesioner Tahap Pertama Dari hasil kalkulasi pada Tabel 4.6, dapat dilihat bahwa rasio 2 yaitu perbandingan antara total produk yang dihasilkan

Lebih terperinci

PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX ABSTRAK

PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX ABSTRAK PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX Riani Nurdin, Yasrin Zabidi Jurusan Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto (STTA) Jl.

Lebih terperinci

Strategi Peningkatan Produktivitas di Lantai Produksi Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX)

Strategi Peningkatan Produktivitas di Lantai Produksi Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol.01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2014 Strategi Peningkatan Produktivitas di Lantai Produksi Menggunakan Metode Objective

Lebih terperinci

USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PT. PERKEBUNAN LEMBAH BHAKTI ACEH SINGKIL

USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PT. PERKEBUNAN LEMBAH BHAKTI ACEH SINGKIL USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PT. PERKEBUNAN LEMBAH BHAKTI ACEH SINGKIL Anwar 1, Syarifuddin 2, Sri Deza Kurnia Devi 3 Mahasiswa Jurusan Teknik

Lebih terperinci

USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LANTAI PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus di PT Agronesia Divisi Industri Karet) *

USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LANTAI PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus di PT Agronesia Divisi Industri Karet) * Reka Integra ISSN:2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2015 USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LANTAI PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE

Lebih terperinci

3 METODOLOGI. 3.3 Pengumpulan Data

3 METODOLOGI. 3.3 Pengumpulan Data 20 3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Juli - September 2011 di Dok Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Balai Teknologi Penangkapan Ikan (UPT BTPI), Muara Angke, Jakarta.

Lebih terperinci

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5 HASIL DAN PEMBAHASAN 35 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Kriteria Produktivitas dan Indikator Kinerja Kriteria-kriteria yang akan diukur meliputi kriteria efisiensi, kriteria efektivitas, dan kriteria inferensial. Kriteria efisiensi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tujuannya untuk menyajikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Bridgestone Tire Indonesia, merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang pembuatan produk ban. Agar perusahaan tetap bersaing dengan perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS UMKM MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS UMKM MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX Jurnal Ilmiah Teknik Industri (2016), Vol. 4 No. 1, 1 8 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS UMKM MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ma Chung Malang e-mail: 411210021@student.machung.ac.id;yuswono.hadi@machung.ac.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Masalah Metodologi penelitian adalah salah satu cara dalam penelitian yang menjabarkan tentang seluruh isi penelitian dari teknik pengumpulan data sampai pada

Lebih terperinci

Didien Suhardini, Arnolt Kristian Pakpahan dan Arum Tri Astuti;

Didien Suhardini, Arnolt Kristian Pakpahan dan Arum Tri Astuti; PENGUKURAN PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI PRODUK PANEL BOX PT. DWIMUKTI GRAHA ELEKTRINDO DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DAN PERBAIKAN PRODUKTIVITAS Didien Suhardini, Arnolt Kristian Pakpahan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 40 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Tinjauan Umum Perusahaan 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT XYZ merupakan salah satu cabang perusahaan internasional yang memproduksi produk-produk Fast Moving

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Metode Penelitian Metodologi penelitian merupakan gambaran proses atau tahapan-tahapan penelitian yang harus ditetapkan terlebih dahulu sehingga menjadi suatu kerangka

Lebih terperinci

MancalaAHP: Game Tradisional Mancala Berbasis Analytic Hierarchy Process

MancalaAHP: Game Tradisional Mancala Berbasis Analytic Hierarchy Process MancalaAHP: Game Tradisional Mancala Berbasis Analytic Hierarchy Process Chandra Kusuma Dewa Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia Jl. Kaliurang Km 14 Yogyakarta

Lebih terperinci

1 BAB II LANDASAN TEORI

1 BAB II LANDASAN TEORI 1 BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kajian literatur induktif dan deduktif. Kajian induktif adalah kajian yang dilakukan untuk memperoleh informasi dari penelitian - penelitian

Lebih terperinci

Analisis Peningkatan Produktivitas Di Lantai Produksi dengan Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) *

Analisis Peningkatan Produktivitas Di Lantai Produksi dengan Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) * Reka Integra ISSN 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.1 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2013 Analisis Peningkatan tivitas Di Lantai si dengan Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX)

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Bahan baku merupakan sumber daya utama dalam kegiatan produksi selain sumber daya manusia sebagai tenaga kerja dan mesin sebagai sumber daya teknologi, dengan alasan diatas maka perlu dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian secara sistematik, sehingga akan memudahkan dalam pelaksanaan penelitian. 3.1 Tempat

Lebih terperinci

PENDEKATAN MODEL OBJECTIVE MATRIX-AHP UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA PELAYANAN PADA KANTOR KELURAHAN

PENDEKATAN MODEL OBJECTIVE MATRIX-AHP UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA PELAYANAN PADA KANTOR KELURAHAN PENDEKATAN MODEL OBJECTIVE MATRIX-AHP UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA PELAYANAN PADA KANTOR KELURAHAN Rina Fiati 1) 1) Teknik Informatika UMK Jl Gondang Manis Bae Kudus Email : rfiati003@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lokasi penelitian secara sengaja (purposive) yaitu dengan pertimbangan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. lokasi penelitian secara sengaja (purposive) yaitu dengan pertimbangan bahwa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Tempat Penelitian Objek penelitian ini adalah strategi pengadaan bahan baku agroindustri ubi jalar di PT Galih Estetika Indonesia Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. King Manufacture merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri manufaktur mold & dies. Adapun strategi yang digunakan oleh perusahaan untuk meresponi permintaan

Lebih terperinci

Kuliah 11. Metode Analytical Hierarchy Process. Dielaborasi dari materi kuliah Sofian Effendi. Sofian Effendi dan Marlan Hutahaean 30/05/2016

Kuliah 11. Metode Analytical Hierarchy Process. Dielaborasi dari materi kuliah Sofian Effendi. Sofian Effendi dan Marlan Hutahaean 30/05/2016 1 Kuliah 11 Metode Analytical Hierarchy Process Dielaborasi dari materi kuliah Sofian Effendi METODE AHP 2 Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Analytical Network Process (ANP) dapat digunakan

Lebih terperinci

Peningkatan Kinerja Toyota Auto2000 Banyuwangi dengan Penilaian Kinerja Menggunakan Metode Integrated Performance Measurement Systems (IPMS)

Peningkatan Kinerja Toyota Auto2000 Banyuwangi dengan Penilaian Kinerja Menggunakan Metode Integrated Performance Measurement Systems (IPMS) Petunjuk Sitasi: Suprihatin, E., & Amsori, M. A. (2017). Peningkatan Kinerja Toyota Auto2000 Banyuwangi dengan Penilaian Kinerja Menggunakan Metode Integrated Performance Measurement Systems (IPMS). Prosiding

Lebih terperinci

MEMILIH METODE ASSESMENT DALAM MATAKULIAH PENERBITAN DAN PEMROGRAMAN WEB MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

MEMILIH METODE ASSESMENT DALAM MATAKULIAH PENERBITAN DAN PEMROGRAMAN WEB MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Abstract Migunani Program Studi Sistem Informasi STMIK PROVISI, Semarang miguns25@yahoo.com This paper discusses how to choose the method of assessment or evaluation of students in a course of study publication

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Sumber Mulia Lestari merupakan salah satu perusahaan garmen di Indonesia yang memproduksi sweater baik untuk dewasa maupun untuk anakanak.perusahaan ini memiliki beberapa supplier yang memiliki

Lebih terperinci

ANALISIS DAN USULAN SOLUSI SISTEM UNTUK MENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

ANALISIS DAN USULAN SOLUSI SISTEM UNTUK MENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) ANALISIS DAN USULAN SOLUSI SISTEM UNTUK MENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Petrus Wolo 1, Ernawati 2, Paulus Mudjihartono 3 Program Studi

Lebih terperinci

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN TAHU DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX)

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN TAHU DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) AGROINTEK Volume 9, No. 2 Agustus 2015 109 PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN TAHU DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) Agus Supriyanto 1, Banun Diyah Probowati 2, Burhan 2 1 Alumni Program Studi Teknologi

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN: PENGUKURAN KINERJA PRODUKTIVITAS PADAINDUSTRI FABRIKASI DENGAN METODA OBJECTIVE MATRIX

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN: PENGUKURAN KINERJA PRODUKTIVITAS PADAINDUSTRI FABRIKASI DENGAN METODA OBJECTIVE MATRIX PENGUKURAN KINERJA PRODUKTIVITAS PADAINDUSTRI FABRIKASI DENGAN METODA OBJECTIVE MATRIX Putiri Bhuana Katili 1*, Nuraida Wahyuni 2, Sugeng Rahmatullah 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX PADA BAGIAN PRODUKSI PABRIK KELAPA SAWIT GEDONG BIARA PT MOPOLI RAYA TUGAS SARJANA

ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX PADA BAGIAN PRODUKSI PABRIK KELAPA SAWIT GEDONG BIARA PT MOPOLI RAYA TUGAS SARJANA ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX PADA BAGIAN PRODUKSI PABRIK KELAPA SAWIT GEDONG BIARA PT MOPOLI RAYA TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Burnham, D. C. Productivity : An Overview, Handbook of Industrial Engeneering. New York : Jhon Willey & Son.

DAFTAR PUSTAKA. Burnham, D. C. Productivity : An Overview, Handbook of Industrial Engeneering. New York : Jhon Willey & Son. DAFTAR PUSTAKA Burnham, D. C. Productivity : An Overview, Handbook of Industrial Engeneering. New York : Jhon Willey & Son. Gaspersz, Vincent. 2000. Manajemen Produktivitas Total. Jakarta : Gramedia Pustaka

Lebih terperinci

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PRODUKSI TEH GELAS MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (Studi Kasus : PT CS2 POLA SEHAT)

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PRODUKSI TEH GELAS MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (Studi Kasus : PT CS2 POLA SEHAT) PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PRODUKSI TEH GELAS MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (Studi Kasus : PT CS2 POLA SEHAT) K.A. heru Irianto1, Amiluddin Zahri, Hasmawaty Universitas Bina Darma Palembang Jalan Jenderal

Lebih terperinci

MODEL RANCANGAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN METODE INTEGRATED PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEM

MODEL RANCANGAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN METODE INTEGRATED PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEM Teknika : Engineering and Sains Journal Volume 1, Nomor 1, Juni 2017, 33-40 ISSN 2579-5422 online ISSN 2580-4146 print MODEL RANCANGAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN METODE INTEGRATED PERFORMANCE

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ANP DALAM MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA KEPALA BAGIAN PRODUKSI (STUDI KASUS : PT. MAS PUTIH BELITUNG)

PENERAPAN METODE ANP DALAM MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA KEPALA BAGIAN PRODUKSI (STUDI KASUS : PT. MAS PUTIH BELITUNG) PENERAPAN METODE ANP DALAM MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA KEPALA BAGIAN PRODUKSI (STUDI KASUS : PT. MAS PUTIH BELITUNG) Frans Ikorasaki 1 1,2 Sistem Informasi, Tehnik dan Ilmu Komputer, Universitas Potensi

Lebih terperinci

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN METODE OMAX (OBJECTIVE MATRIX) DAN UPAYA PENINGKATANNYA DI PT. PARDIC JAYA CHEMICAL

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN METODE OMAX (OBJECTIVE MATRIX) DAN UPAYA PENINGKATANNYA DI PT. PARDIC JAYA CHEMICAL PENGUKURAN PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN METODE OMAX (OBJECTIVE MATRIX) DAN UPAYA PENINGKATANNYA DI PT. PARDIC JAYA CHEMICAL M. Derajat Amperajaya 1, Debby Muldiana 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: pengukuran kinerja, stakeholder, kpi

ABSTRAK. Kata kunci: pengukuran kinerja, stakeholder, kpi ABSTRAK Perusahaan belum pernah menerapkan pengukuran kinerja terhadap pihakpihak yang berhubungan dengan perusahaan.. Melihat hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengukuran kinerja.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Vendor Dalam arti harfiahnya, vendor adalah penjual. Namun vendor memiliki artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam industri yang menghubungkan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DATA 4.1 GambaranUmumPerusahaan 4.1.1 Profil Perusahaan PT. XYZ adalah suatu perusahaan manufactur pembuatan resin paper dan textile. Berdasarkan filosofi manajemen kepuasan pelangan,

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIFITAS MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus: PT. Moradon Berlian Sakti)

ANALISIS PRODUKTIFITAS MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus: PT. Moradon Berlian Sakti) ANALISIS PRODUKTIFITAS MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus: PT. Moradon Berlian Sakti) Prima Fithri 1, Indra Firdaus 2 1 Dosen Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

Simposium Riset Ekonomi II Surabaya, November Permasalahan Pengukuran Produktivitas 1.3 Tujuan Pengukuran Produktivitas

Simposium Riset Ekonomi II Surabaya, November Permasalahan Pengukuran Produktivitas 1.3 Tujuan Pengukuran Produktivitas TEKNIK ANALISA LAPORAN KEUANGAN DENGAN MODEL PENGUKURAN PRODUKTIVITAS SUMMANTH & OBJECTIVE MATRIX (OMAX) GUNA MENUNJANG PERCEPATAN PERTUMBUHAN EKONOMI REGIONAL PRIBADIYONO Simposium Riset Ekonomi II TEKNIK

Lebih terperinci

Sistem Penunjang Keputusan Penerimaan Dosen dengan Metode Analytic Hierarchy Process

Sistem Penunjang Keputusan Penerimaan Dosen dengan Metode Analytic Hierarchy Process Sistem Penunjang Keputusan Penerimaan Dosen dengan Metode Analytic Hierarchy Process Joko Dwi Raharjo 1, Andriyan Darmadi 2 1 Dosen STMIK Bina Sarana Global, 2 Mahasiswa STMIK Bina Sarana Global Email

Lebih terperinci

JURNAL ILMIAH TEKNIK INDUSTRI

JURNAL ILMIAH TEKNIK INDUSTRI JURNAL ILMIAH TEKNIK INDUSTRI ANALISIS RISIKO PELAKSANAAN PEKERJAAN MENGGUNAKAN KONTRAK UNIT PRICE (Studi Kasus: Peningkatan dan Pelebaran Aset Infrastruktur Jalan Alai-By Pass Kota Padang Sebagai Jalur

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. data yang diperoleh pada bab ini akan digunakan untuk mengukur nilai indikator

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. data yang diperoleh pada bab ini akan digunakan untuk mengukur nilai indikator BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Dalam bab ini penulis mengumpulkan dan mengolah data untuk mengukur nilai produktivitas dari aktivitas pemeliharaan gedung di PT. XYZ. Dimana data data yang diperoleh

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Supplier Botol Galon Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Supplier Botol Galon Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Supplier Botol Galon Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Yanuar Angga Prayoga 1, Ellysa Nursanti 2, Thomas Priyasmanu 3 1,3) Program Studi Teknik

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT XYZ adalah salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam pembuatan suku cadang dan komponen sepeda motor. Tata letak saat ini disusun berdasarkan kesamaan jenis mesin yang diletakkan

Lebih terperinci

PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) GUNA PEMILIHAN DESAIN PRODUK KURSI SANTAI

PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) GUNA PEMILIHAN DESAIN PRODUK KURSI SANTAI PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) GUNA PEMILIHAN DESAIN PRODUK KURSI SANTAI Dwi Nurul Izzhati Fakultas Teknik, Universitas Dian Nuswantoro, Semarang 50131 E-mail : dwinurul@dosen.dinus.ac.id

Lebih terperinci

ANALISIS BEBAN KERJA KOORDINATOR DAN MANAGER MENGGUNAKAN METODE NASA-TLX (11 pt, bold, huruf kapital)

ANALISIS BEBAN KERJA KOORDINATOR DAN MANAGER MENGGUNAKAN METODE NASA-TLX (11 pt, bold, huruf kapital) Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN : 2337-4349 ANALISIS BEBAN KERJA KOORDINATOR DAN MANAGER MENGGUNAKAN METODE NASA-TLX (11 pt, bold, huruf kapital) Rizki Wahyuniardi 1*, Yani

Lebih terperinci

PEMILIHAN OBJEK WISATA DI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

PEMILIHAN OBJEK WISATA DI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PEMILIHAN OBJEK WISATA DI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Dahriani Hakim Tanjung Sistem Informasi, Teknik dan Ilmu Kompuer, Universitas Potensi Utama JL. KL. Yos Sudarso

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN ALTERNATIF ELEMEN FAKTOR TENAGA KERJA GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN SWOT DAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS

PENGAMBILAN KEPUTUSAN ALTERNATIF ELEMEN FAKTOR TENAGA KERJA GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN SWOT DAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS PENGAMBILAN KEPUTUSAN ALTERNATIF ELEMEN FAKTOR TENAGA KERJA GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN SWOT DAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS Endang Widuri Asih 1 1) Jurusan Teknik Industri Institut Sains

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014

Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014 Reka Integra ISSN: Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014 USULAN STRATEGI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN HASIL ANALISIS PENGUKURAN OBJECTIVE

Lebih terperinci

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur Produktivitas Kerja Karyawan di bagian Produksi dengan Metode AHP (analytical hierarchy proses) Erlina Purnamawati Jurusan Teknik Industri UPN Veteran Jatim PENDAHULUAN Latar Belakang Produktivitas kerja

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari sistem pendukung keputusan penentuan kenaikan kelas pada SMA Ar Rahman dengan sistem yang dibangun dapat

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN DAN EVALUASI PRODUKTIVITAS DENGAN METODE OMAX DI BAGIAN PRODUKSI PABRIK GULA GEMPOLKEREP MOJOKERTO. Oleh: Sudiyarto dan Waskito

ANALISIS PENGUKURAN DAN EVALUASI PRODUKTIVITAS DENGAN METODE OMAX DI BAGIAN PRODUKSI PABRIK GULA GEMPOLKEREP MOJOKERTO. Oleh: Sudiyarto dan Waskito ANALISIS PENGUKURAN DAN EVALUASI PRODUKTIVITAS DENGAN METODE OMAX DI BAGIAN PRODUKSI PABRIK GULA GEMPOLKEREP MOJOKERTO Oleh: Sudiyarto dan Waskito ABSTRACT Conventional productivity measurement manner

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alur Penelitian Berikut ini adalah diagram alur yang digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan penelitian. Mulai Menentukan Objek Penelitian Identifikasi Masalah

Lebih terperinci

PENENTUAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN DI PT. SMS FINANCE MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCY PROCESS)

PENENTUAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN DI PT. SMS FINANCE MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCY PROCESS) 2011 Antoni Yohanes 12 PENENTUAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN DI PT. SMS FINANCE MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCY PROCESS) Antoni Yohanes Dosen Fakultas Teknik Universitas Stikubank

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia dengan Pendekatan Human Resources Scorecard

Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia dengan Pendekatan Human Resources Scorecard Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.4, Desember 2013, pp.347-351 ISSN 2302-495X Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia dengan Pendekatan Human Resources Scorecard Falah Queen 1, Hadi Setiawan

Lebih terperinci

Nurul Hazmi Hamidah, Panji Deoranto, Retno Astuti

Nurul Hazmi Hamidah, Panji Deoranto, Retno Astuti ANALISIS PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX): STUDI KASUS PADA BAGIAN PRODUKSI SARI ROTI PT NIPPON INDOSARI CORPINDO, TBK PASURUAN Productivity Analysis Using Objective Matrix (OMAX)

Lebih terperinci

MODEL ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PRIORITAS ALOKASI PRODUK

MODEL ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PRIORITAS ALOKASI PRODUK Jurnal Sistem Teknik Industri Volume 6, No. 3 Juli 2005 MODEL ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PRIORITAS ALOKASI PRODUK Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Malikulsaleh

Lebih terperinci

APLIKASI ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA PEMILIHAN SOFTWARE MANAJEMEN PROYEK

APLIKASI ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA PEMILIHAN SOFTWARE MANAJEMEN PROYEK APLIKASI ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA PEMILIHAN SOFTWARE MANAJEMEN PROYEK Siti Komsiyah Mathematics Department, School of Computer Science, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah,

Lebih terperinci

Analisis Hirarki Proses Vendor Pengembang System Informasi. STIE Indonesia

Analisis Hirarki Proses Vendor Pengembang System Informasi. STIE Indonesia Analisis Hirarki Proses Vendor Pengembang System Informasi STIE Indonesia Memilih Vendor Pengembang SIAK STIE Indonesia Kapabilitas Perusahaan Kelengkapan modul Harga yang ditawarkan Garansi dan Perawatan

Lebih terperinci

Analytic Hierarchy Process

Analytic Hierarchy Process Analytic Hierarchy Process Entin Martiana INTRO Metode AHP dikembangkan oleh Saaty dan dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek dimana data dan informasi statistik dari masalah yang dihadapi

Lebih terperinci

Analisa Pemilihan Kualitas Android Jelly Bean Dengan Menggunakan Metode AHP Pendekatan MCDM

Analisa Pemilihan Kualitas Android Jelly Bean Dengan Menggunakan Metode AHP Pendekatan MCDM Analisa Pemilihan Kualitas Android Jelly Bean Dengan Menggunakan Metode AHP Pendekatan MCDM Dian Gustina 1, Rendi Haposan Siahaan 2 1 Universitas Persada Indonesia Y.A.I, 2 STMIK Nusa Mandiri 1 Jl Salemba

Lebih terperinci

PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN KEMASAN PLASTIK DENGAN PENDEKATAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX

PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN KEMASAN PLASTIK DENGAN PENDEKATAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN KEMASAN PLASTIK DENGAN PENDEKATAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX Vita Rias Prastika 1*, Ahmad Mubin 2*, Shanty Kusuma Dewi 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri,

Lebih terperinci

Bab 3 Kerangka Pemecahan Masalah

Bab 3 Kerangka Pemecahan Masalah Bab 3 Kerangka Pemecahan Masalah 3.1. Flowchart Penelitian Agar penelitian ini berjalan dengan sistematis, maka sebelumnya peneliti membuat perencanaan tentang langkah-langkah pemecahan masalah yang akan

Lebih terperinci

PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS PRODUKSI DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PG.KREBET BARU MALANG

PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS PRODUKSI DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PG.KREBET BARU MALANG 80 Pengukuran dan Analisis Produktivitas...(R.Faridz, dkk) PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS PRODUKSI DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PG.KREBET BARU MALANG Raden Faridz, Burhan, dan Adelya

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah

Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah 3.1. Flowchart Pemecahan Masalah Penelitian ini disajikan dalam langkah-langkah seperti yang terdapat pada gambar dibawah ini. Penyajian secara sistematis dibuat agar

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik. Ade Kusnady

TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik. Ade Kusnady EVALUASI PEMILIHAN PROYEK OPTIMALISASI SUMBER DAYA AIR PADA PROSES PENGUJIAN ULTRASONIC OFF LINE DI PLANT KT-24 PT. XYZ MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (Studi Kasus di Plant KT-24

Lebih terperinci

ANALISIS DATA Metode Pembobotan AHP

ANALISIS DATA Metode Pembobotan AHP ANALISIS DATA Data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan konsumen dan pakar serta tinjauan langsung ke lapangan, dianalisa menggunakan metode yang berbeda-beda sesuai kebutuhan dan kepentingannya.

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMBAHASAN

BAB V ANALISA PEMBAHASAN BAB V ANALISA PEMBAHASAN Pengumpulan dan pengolahan data telah dilakukan dan disajikan pada bab sebelumnya yaitu bab EMPAT, selanjutnya hasilnya akan dianalisis dan diinterpretasikan untuk setiap kriteria

Lebih terperinci

Analisa Produktivitas Pada Divisi Produksi PT. XYZ Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX)

Analisa Produktivitas Pada Divisi Produksi PT. XYZ Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) Analisa Produktivitas Pada Produksi PT. XYZ Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) Sugeng Rahmatullah 1, Putiri Bhuana Katili 2, Nuraida Wahyuni 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil Perusahaan Perusahaan ini hadir di Indonesia pada tahun 1995 pada awalnya perusahaan ini bernama PT NZMI pada tahun 2004 perusahaan ini berganti nama

Lebih terperinci

Seleksi Material Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process Dan Pugh Gabriel Sianturi

Seleksi Material Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process Dan Pugh Gabriel Sianturi Seleksi Material Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process Dan Pugh Gabriel Sianturi Program Studi Teknik Industri Universitas Komputer Indonesia Jalan Dipatiukur 112-116 Bandung Email: gabeinct@yahoo.com

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. San Diego Hills. Visi dan Misi. Identifikasi gambaran umum perusahaan dan pasar sasaran

METODE PENELITIAN. San Diego Hills. Visi dan Misi. Identifikasi gambaran umum perusahaan dan pasar sasaran 24 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran San Diego Hills Visi dan Misi Identifikasi gambaran umum perusahaan dan pasar sasaran Bauran Pemasaran Perusahaan: 1. Produk 2. Harga 3. Lokasi 4. Promosi

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH Program Studi : Teknik Industri Kode Mata Kuliah : TKI-493 Nama Mata Kuliah : Rekayasa Produktivitas Jumlah SKS :

SILABUS MATA KULIAH Program Studi : Teknik Industri Kode Mata Kuliah : TKI-493 Nama Mata Kuliah : Rekayasa Produktivitas Jumlah SKS : SILABUS MATA KULIAH Program Studi : Teknik Industri Kode Mata Kuliah : TKI-493 Nama Mata Kuliah : Rekayasa Produktivitas Jumlah SKS : 3 Semester : VIII Deskripsi Mata Kuliah : Mata Kuliah ini mengkaji

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sistem Pendukung Keputusan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sistem Pendukung Keputusan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Pendukung Keputusan Sistem pendukung keputusan adalah sebuah sistem yang efektif dalam membantu mengambil suatu keputusan yang kompleks, sistem ini menggunakan aturan

Lebih terperinci

Analisis Pemilihan Supplier Yang Tepat Untuk Produk Gigi Palsu (Studi Kasus Di CV. Brother Dent)

Analisis Pemilihan Supplier Yang Tepat Untuk Produk Gigi Palsu (Studi Kasus Di CV. Brother Dent) Analisis Pemilihan Supplier Yang Tepat Untuk Produk Gigi Palsu (Studi Kasus Di CV. Brother Dent) Agus Syamsudin 1*, Ellysa Nursanti 2, Emmalia Adriantantri 3 1 Mahasiswa Progam Studi Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

3 METODOLOGI. Gambar 2 Peta lokasi penelitian

3 METODOLOGI. Gambar 2 Peta lokasi penelitian 22 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan data di lapangan dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai dengan Maret 2012. Lokasi pengambilan data dilaksanakan di galangan kapal Koperasi

Lebih terperinci

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PRIORITAS PERBAIKAN JALAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PRIORITAS PERBAIKAN JALAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS INFORMATIKA, Vol.3 September 2016, pp. 200~207 ISSN: 2355-6579 E-ISSN: 2528-2247 200 SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PRIORITAS PERBAIKAN JALAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Ade Mubarok 1,

Lebih terperinci

Annual Meeting on Testing and Quality

Annual Meeting on Testing and Quality AMTeQ 2015 Annual Meeting on Testing and Quality 2015 PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PENELITI DENGAN METODE INTEGRASI SEVEN STEPS DAN OBJECTIVE MATRIX (STUDI KASUS: SEBUAH KELOMPOK PENELITIAN PADA LEMBAGA X)

Lebih terperinci

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5 HASIL DAN PEMBAHASAN 40 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Kriteria Produktivitas dan Indikator Kinerja Pengukuran dengan model OMAX (Objective Matrix) menggabungkan kriteria-kriteria produktivitas galangan ke dalam suatu bentuk yang

Lebih terperinci

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Memilih Vendor Pengembang Sistem Informasi Manajemen Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process (Studi Kasus Pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemampuan berkompetisi antar perusahaan industri kini semakin tinggi, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk selalu memperbaiki kinerja sistem industri yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menentukan suatu perusahaan, sumber daya manusia merupakan salah satu komponen terpenting diperusahaan manufaktur, baik dilihat dari kinerjanya maupun produk

Lebih terperinci

Perancangan Penilaian Karyawan di Bank X

Perancangan Penilaian Karyawan di Bank X Prosiding Teknik Industri ISSN: 2460-6502 Perancangan Penilaian Karyawan di Bank X 1 Andre Wardhana, 2 Dewi Shofi, 3 Asep Nana 1,2,3 Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung, Jl.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK CV. Motekar merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan boneka, dimana pemenuhan kebutuhan bahan baku bergantung sepenuhnya dari supplier. Saat ini perusahaan memiliki 2 supplier produksi

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULA DA SARA 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang sudah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Adapun rasio yang berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

Lampiran 1 - Analytic Hierarchy Process (AHP)

Lampiran 1 - Analytic Hierarchy Process (AHP) Lampiran 1 - Analytic Hierarchy Process (AHP) Penyusunan Hirarki Sebuah bagan alir yang dipergunakan dalam struktur pemecahan sebuah masalah terdiri dari tiga tingkatan yaitu hasil keputusan yang diperoleh

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DILANTAI PRODUKSI BERDASARKAN PENGUKURAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus di CV. Panyileukan)

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DILANTAI PRODUKSI BERDASARKAN PENGUKURAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus di CV. Panyileukan) Reka Integra ISSN: 2338-508 Jurusan Teknik Industri Itenas No.0 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 205 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DILANTAI PRODUKSI BERDASARKAN PENGUKURAN METODE OBJECTIVE

Lebih terperinci

PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS DI PT. TIGA MANUNGGAL SYNTHETIC INDUSTRIES DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX)

PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS DI PT. TIGA MANUNGGAL SYNTHETIC INDUSTRIES DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS DI PT. TIGA MANUNGGAL SYNTHETIC INDUSTRIES DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) Fani Tania, Mujiya Ulkhaq *) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

Analisis Pengukuran Kinerja Departemen Pengadaan dengan Metode Objective Matrix (OMAX)

Analisis Pengukuran Kinerja Departemen Pengadaan dengan Metode Objective Matrix (OMAX) Petunjuk Sitasi: Azlia, W., Arifianto, E. Y., & Noegroho, I. (2017). Analisis Pengukuran Kinerja Departemen Pengadaan dengan Metode Objective Matrix (OMAX). Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. F258-264).

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Assesment Supplier PT. XYZ. Berdasarkan data yang sudah disajikan pada bab sebelumnya, maka

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Assesment Supplier PT. XYZ. Berdasarkan data yang sudah disajikan pada bab sebelumnya, maka BAB V ANALISA HASIL 5.1 Assesment Supplier PT. XYZ Berdasarkan data yang sudah disajikan pada bab sebelumnya, maka metode yang dilakukan oleh PT. XYZ dalam assessment supplier dengan cara pembobotan pada

Lebih terperinci

Penentuan Toko Buku Gramedia ter Favorit pilihan Mahasiswa T Di Bogor Dengan Metode AHP (Analytical. Hierarchy Process)

Penentuan Toko Buku Gramedia ter Favorit pilihan Mahasiswa T Di Bogor Dengan Metode AHP (Analytical. Hierarchy Process) K O M P U Vol13, No.2, Juli 2016, pp. 94-104 ISSN: 1693 7-554 Penentuan Toko Buku Gramedia ter Favorit pilihan Mahasiswa T Di Bogor Dengan Metode AHP (Analytical A Hierarchy Process) S I, Lis. Uta.ri V

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk hasil pertanian. Dalam proses ini dipengaruhi oleh beberapa faktor

BAB I PENDAHULUAN. produk hasil pertanian. Dalam proses ini dipengaruhi oleh beberapa faktor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan agroindustri memiliki tujuan memberi nilai tambah pada produk hasil pertanian. Dalam proses ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang semua bekerja secara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Penulis merancang program sistem pendukung keputusan pemberian cuti pegawai dengan metode AHP dengan menggunakan bahasa pemogram Microsoft Visual Basic.Net

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL

BAB V ANALISIS HASIL BAB V ANALISIS HASIL Berdasarkan pengumpulan dan pengolahan data yang ada pada bab sebelumnya, maka akan dilakukan analisis guna mengetahui hasil yang lebih optimal. Pembahasan ini dilakukan untuk memberikan

Lebih terperinci

*Penulis Korespondensi:

*Penulis Korespondensi: ANALISIS PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus Pada Bagian Produksi Sari Roti PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk Pasuruan) Productivity Analysis Using Objective Matrix (OMAX)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metodologi penelitian bertujuan untuk memberikan kerangka penelitian yang sistematis sehingga dapat memberikan kesesuaian antara tujuan penelitian dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari sistem pendukung keputusan seleksi pemilihan agen terbaik dengan sistem yang dibangun dapat dilihat sebagai

Lebih terperinci

PENERAPAN MULTI-CRITERIA DECISION MAKING DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISTEM PERAWATAN DI PT. SMEP PACIFIC

PENERAPAN MULTI-CRITERIA DECISION MAKING DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISTEM PERAWATAN DI PT. SMEP PACIFIC PENERAPAN MULTI-CRITERIA DECISION MAKING DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISTEM PERAWATAN DI PT. SMEP PACIFIC Yongky Andrew K Teknik Industri UPI Y.A.I Jakarta Abstrak Saat perusahaan industri sedang ketat

Lebih terperinci