Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /PP/M.XIII/16/2013

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /PP/M.XIII/16/2013"

Transkripsi

1 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /PP/M.XIII/16/2013 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap koreksi Pajak Masukan yang dapat diperhitungkan Masa Pajak September 2008 sebesar Rp ,00; Menurut Terbanding: bahwa sesuai Laporan Pemeriksaan Pajak dari Kantor Pelayanan Pajak Modal Asing Tiga Nomor: LAP-158/WPJ.07/KP.0400/III.4/2010 tanggal 26 April 2010 halaman 22 dan Risalah Pembahasan halaman 9 dijelaskan bahwa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Penyerahan BKP dan/atau JKP Nomor: 00184/207/08/056/10, tanggal 29 April 2010 Masa Pajak September 2008 sebesar Rp ,00 diterbitkan karena adanya koreksi Pajak Masukan Impor (Surat Setoran Pajak Pajak Pertambahan Nilai Jasa Luar Negeri) tersebut disebabkan Pemohon Banding belum dapat menyediakan penjelasan dan data/bukti pendukung yang lengkap dan menyeluruh terkait dengan koreksi pemeriksa atas biaya manajemen fee (I/C management fees paid). Sehingga pemeriksa berpendapat bahwa Pemohon Banding tidak dapat membuktikan secara detail dan terperinci adanya management services tersebut, sehingga pemeriksa tidak dapat meyakini bahwa biaya yang dikeluarkan oleh Pemohon Banding atas nama biaya manajemen fee tersebut terkait dengan kegiatan untuk memperoleh, memelihara, dan menagih penghasilan; Menurut Pemohon : bahwa pembayaran atas Management Fee yang Pemohon Banding lakukan kepada BLC terkait dengan jasa yang diberikan oleh BLC kepada Pemohon Banding sesuai dengan management services agreement yang telah disetujui dan ditandatangani bersama. Jasa-jasa tersebut meliputi global management services, global manufacturing services, global information technology services, global finance services, global human resources services, global sales services, global strategic sourcing services, global drilling services, dan other services. Pendapat Majelis : bahwa Putusan Pengadilan Pajak atas sengketa di bidang perpajakan, diambil dengan berdasar pada hasil penilaian atas bukti yang disampaikan, peraturan perundang-undangan perpajakan yang bersangkutan, serta keyakinan Hakim. bahwa mengenai materi sengketa yang diajukan oleh Pemohon Banding, Majelis berpendapat sebagai berikut: bahwa berdasarkan penelitian Majelis terhadap dokumen, bukti, penjelasan lisan maupun tertulis dari para pihak yang disampaikan dalam persidangan, diperoleh informasi sebagai berikut: bahwa sejak pemeriksaan, penelitian keberatan, Surat Uraian Banding sampai dengan keterangan yang disampaikan dalam persidangan alasan koreksi positif Terbanding atas Pajak Masukan berupa pemanfaatan jasa manajemen dari luar daerah pabean pada intinya tetap sama dimana Terbanding menyatakan tidak dapat meyakini eksistensi keberadaan biaya jasa manajemen yang dibayar terkait dengan kegiatan untuk memperoleh, memelihara, dan menagih penghasilan berdasarkan data/bukti pendukung yang disampaikan Pemohon Banding. bahwa berdasarkan penelitian terhadap dokumen berupa Laporan Pemeriksaan Pajak dari KPP Penanaman Modal Asing Tiga Nomor: LAP- 158/PL/WPJ.07/KP.0400/III.4/2010 tanggal 26 April 2010 diketahui bahwa ruang lingkup pemeriksaan yang dilakukan oleh Terbanding adalah terkait

2 dengan Pemeriksaan terhadap beberapa jenis pajak termasuk diantaranya PPh Badan Tahun Pajak 2008 dan PPN Masa Pajak Januari sampai dengan Desember bahwa alasan koreksi positif Terbanding atas Pajak Masukan berupa pemanfaatan jasa manajemen dari luar pabean adalah terkait dengan eksistensi dari transaksi a quo yang bersifat yuridis yang tidak didukung bukti yang memadai sehingga tidak dapat diyakini kebenarannya. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas, Majelis berkesimpulan metode penelitian dan pemeriksaan dalam rangka memutus sengketa koreksi positif Terbanding atas Pajak Masukan berupa pemanfaatan jasa manajemen dari luar daerah pabean sama dengan penyelesaian koreksi positif atas biaya jasa manajemen di dalam penghitungan PPh Badan Tahun Pajak 2008, sebagai berikut: Ruang lingkup Usaha bahwa (Pemohon Banding) memulai kegiatan komersialnya pada tahun Ruang lingkup aktivitas dari Pemohon Banding yang utama adalah menyediakan jasa pengeboran kepada perusahaan pertambangan umum. Dalam bekerja, Pemohon Banding selalu menerapkan teknologi terbaru untuk dapat memberikan layanan jasa pengeboran yang terbaik bagi para pelanggan. Selain ditunjang oleh teknologi terbaru, Pemohon Banding juga memiliki tenaga kerja yang berpengalaman dan ahli di bidang jasa pengeboran. bahwa adapun susunan pengurus Pemohon Banding pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut: Komisaris Presiden Direktur Direktur : Mr. K : Mr. R : Mr. S Mr. C Mr. RWM bahwa Pemohon Banding adalah perusahaan afiliasi dimana Longyear Global Holding, Inc bertindak sebagai Parent Company. Longyear Global Holding, Inc merupakan global leader dalam menyediakan produk-produk pengeboran, sistem dan pelayanan kepada industri yang bergerak dibidang pengolahan sumber daya alam (seperti mineral, energi, dan air) dan industri jasa konstruksi diseluruh dunia, Struktur organisasi XXX Group telah disampaikan dalam persidangan. bahwa terlihat di dalam struktur organisasi perusahaan tersebut, Pemohon Banding juga memiliki sister company antara lain seperti XXX Company US. Dengan sister company tersebut Pemohon Banding melakukan kegiatan afiliasi berupa penggunaan jasa manajemen yang dilakukan oleh Boart Longyear Company US. Hubungan dengan Pihak yang memberikan Jasa Management bahwa perusahaan Pemohon Banding, yakni (Pemohon Banding), adalah perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan jasa pengeboran kepada perusahaan-perusahaan pertambangan umum. Dalam rangka meningkatkan kualitas dan efisiensi di dalam memberikan pelayanan jasa pengeboran, Pemohon Banding menerima bantuan jasa dari BLC yang merupakan sister company Pemohon Banding yang berkedudukan di Amerika Serikat. Bantuan jasa tersebut dituangkan dalam bentuk perjanjian yang disetujui dan ditandatangani bersama oleh Pemohon Banding dan BLC. Detail Transaksi

3 bahwa bantuan jasa yang diberikan oleh BLC kepada Pemohon Banding berhubungan dengan manajemen, produksi, teknologi informasi, keuangan, sumber daya manusia, penjualan, pengadaan, pengeboran, dan lainnya dengan penjelasan sebagai berikut: Manajemen, pada prinsipnya bertanggung jawab atas semua arahan, inisiatif, dan keputusan yang berdampak global terhadap perusahaan. Sebagai contoh: penentuan strategi usaha dalam rangka memajukan perusahaan secara global dan bantuan dalam melakukan negosiasi sehubungan dengan kontrak kerja. Pengeboran, menyediakan layanan dukungan sehubungan dengan pengeboran baik dalam hal operasional maupun fungsi manajemen termasuk pengelolaan resiko yang berkaitan dengan penawaran dan penerimaan proyek. Sebagai contoh: BLC membantu dalam menentukan nilai dalam suatu proyek, adanya konsultasi sehubungan dengan pengeboran, dan pelatihan sehubungan dengan pengeboran untuk meningkatkan keahlian pengebor (driller skill). Penjualan, menyediakan layanan dukungan sehubungan dengan penjualan seperti adanya tim khusus yang ditunjuk untuk membantu mendapatkan proyek tertentu. Sebagai contoh: BLC melakukan pendekatan bisnis kepada BHP Biliton dimana akhirnya Pemohon Banding mendapatkan proyek dari PT Biliton Indonesia (afiliasi BHP Biliton) untuk proyek di Kalimantan. Dengan demikian, penambahan klien tersebut menambah penghasilan Pemohon Banding. Pengadaan, menyediakan layanan dukungan sehubungan dengan pengadaan yang meliputi persediaan, pembelian, termasuk masalah transportasi. Sebagai contoh: mempersingkat urutan pembelian. Produksi, menyediakan layanan dukungan sehubungan dengan proses produksi seperti penggunaan struktur operasi biaya rendah, berbagi pengetahuan di pabrik, dan sebagainya. Sumber Daya Manusia, menyediakan layanan dukungan sehubungan dengan sumber daya manusia dalam hal akuisisi, divestasi, transisi organisasi, perencanaan suksesi, hubungan tenaga kerja, dan rancangan program kompensasi. Sebagai contoh: konsultasi sehubungan dengan sumber daya manusia termasuk kebijakankebijakan terkait dengan sumber daya manusia, dan adanya sistem yang terintegrasi sehubungan dengan sumber daya manusia. Keuangan, menyediakan layanan dukungan sehubungan dengan keuangan seperti perencanaan dan pengawasan keuangan, analisis keuangan dan perpajakan. Sebagai contoh: adanya sistem keuangan yang terintegrasi dan pengawasan keuangan. Teknologi Informasi,

4 menyediakan layanan dukungan sehubungan dengan teknologi informasi seperti pengawasan kegiatan operasional harian. Teknologi informasi merupakan elemen penting dan vital serta menjadi fasilitas utama yang memberikan andil besar terhadap perubahan-perubahan yang sifatnya mendasar. Sebagai contoh: sistem informasi dan teknologi yang terintegrasi, adanya layanan help-desk, bantuan teknis terkait sistem informasi, dan sebagainya. Kesehatan dan Keselamatan Lingkungan, menyediakan layanan dukungan sehubungan dengan kesehatan dan keselamatan kerja seperti alat pelindung dan pelatihan. Sebagai contoh: penerapan standar keselamatan kerja, pelatihan kesehatan dan keselamatan kerja yang bertujuan untuk mencegah kecelakaan kerja. Hukum, menyediakan layanan dukungan sehubungan dengan hukum seperti kepatuhan kepada ketentuan peraturan niaga, isu seputar kegiatan pekerjaan, masalah lingkungan hidup, penyusunan perjanjian, dan sebagainya. Sebagai contoh: melakukan review dokumen-dokumen yang berhubungan dengan hukum untuk menghindari adanya kerugian atas permasalahan hukum di kemudian hari baik perdata maupun pidana. bahwa atas bantuan jasa tersebut di atas, yang diberikan oleh BLC, Pemohon Banding memperoleh manfaat diantaranya berupa peningkatan penjualan, peningkatan kualitas pelayanan kepada konsumen, efisiensi biaya, dan pengetahuan dan keahlian khusus mengingat industri jasa pengeboran terbilang unik Sebagai bukti pendukung, Pemohon Banding lampirkan invoice yang menunjukkan hak tagih BLC kepada Pemohon Banding atas bantuan jasa yang dilakukannya dan bukti berupa koresponden, memo, report, sertifikat training yang menunjukkan bahwa bantuan jasa nyata terjadi dan Pemohon Banding mendapatkan manfaatnya atas itu. bahwa selama tahun 2008, Pemohon Banding telah membayar kepada BLC sebesar USD1,434,451 dengan rincian sebagai berikut: c s a Global Management Services: E&I Management USD 59, Exec Management G&A USD 36, G&A Global Drilling Services: Drilling Services G&A USD 85, Drilling Services E&l Integration USD 3, Drilling Services M&E Integration USD Global Human Resources Services: Human Resources USD 135, Training & Development USD 11, Global Finance Services: Accounting US USD 0.00 Tax USD 29, Global Information Technology ("IT") USD 630, Services Global Sales Services: Global Sales USD 23, Procurement USD 65, Other Services: Environmental Health/ Safety USD 103, General Counsel USD 258, Total USD 1,444, Adjustment USD (9,744.10) Total USD 1,434,451.00

5 Eksistensi Biaya dan hubungan langsung dengan Peredaran Usaha bahwa biaya jasa manajemen merupakan biaya aktual yang dialokasikan kepada Pemohon Banding berdasarkan (1) rasio peredaran usaha Pemohon Banding terhadap total peredaran usaha dari jasa pengeboran global untuk biaya Exec Management G&A, Procurement, Drilling Services G&A, Human Resources, Tax, General Counsel, Global Sales, E&l Management, Training & Development, Drilling Services E&l Integration dan Drilling Services M&E Integration; (2) rasio jumlah last time injuries yang terjadi pada Pemohon Banding terhadap total jumlah last time injuries dari jasa pengeboran global untuk biaya Environmental Health/Safety; dan (3) rasio address Pemohon Banding terhadap total address dari jasa pengeboran global untuk biaya Information Technologies. bahwa dalam pelaksanaan persidangan yang diselenggaran beberapa kali terakhir pada tanggal 19 Juli 2012, diperoleh informasi sebagai berikut: - bahwa menjawab pertanyaan Terbanding mengenai manfaat yang diterima dari manajemen service dan pembuktian seperti apa, Pemohon Banding hanya memberikan dokumentasi korespondensi untuk membuktikan jasa manajemen benar-benar ada, - bahwa menurut Pemohon Banding dalam transfer pricing documentation disebutkan semua biaya yang dibebankan kepada Pemohon Banding sudah dikenakan secara proporsional sesuai jasa yang diperoleh Pemohon Banding, - bahwa Pemohon Banding meyatakan dalam transfer pricing document terdapat perhitungan direct cost dan indirect cost dimana untuk direct cost berdasarkan cost salary orang yang memberikan jasa sedangkan indirect cost berhubungan dengan alat yang digunakan untuk memberikan jasa tersebut, - bahwa Pemohon Banding menyatakan pembayaran jasa manajemen dilakukan setiap bulannya dengan jumlah yang sama besar, kemudian pada akhir tahun akan dihitung kembali jumlah yang sebenarnya menjadi biaya Pemohon Banding, - bahwa menurut Terbanding data yang diserahkan Pemohon Banding tidak menjawab pertanyaan Terbanding terkait jasa yang diberikan seperti apa sehingga Terbanding tidak mengakui eksistensi jasa yang diberikan, - bahwa menurut Pemohon Banding jasa yang diberikan oleh Boart Longyear Amerika kepada Pemohon Banding untuk 2008 terkait jasa penjualan, global management services (untuk ekspansi usaha dan kebijakan), manufacturing service, human resources (untuk recruitment employees yang high level, salary increases dan employee program), treasury financial GLA, Global IT, environment health and savety, general consule, INI management, training management, drilling service dan lain sebagainya, - bahwa menurut Pemohon Banding yang memberikan jasa bukan kantor pusat melainkan sister company Pemohon Banding, - bahwa menurut Pemohon Banding untuk tahun 2008 Pemohon Banding hanya menggunakan beberapa jasa dimana biaya yang dibebankan hanya sesuai jasa yang diberikan, - bahwa menurut Terbanding korespondensi Pemohon Banding hanya berupa pertanyaan biasa yang menurut Terbanding tidak ada nilai ilmiah yang terlihat jelas manfaatnya sehingga menurut Terbanding korespondensi tersebut hanya dikemas sebagai jasa, - bahwa menurut Terbanding jasa ini tidak diakui karena Terbanding tidak meyakini eksistensi manajemen fee tersebut dimana jumlah pembayaran yang dilakukan berdasarkan jumlah yang tetap (fix) setiap bulan sehingga apabila dikaitkan dengan jasa yang diserahkan yang seharusnya tidak sama, maka tidak relevan, - bahwa data yang diserahkan Pemohon Banding adalah korespondensi linier sedangkan yang diminta Terbanding adalah invoice, laporan manajemen

6 service dan penjelasan mengenai pembayaran berdasarkan prosentase penjualan, - bahwa menurut Terbanding pemberian jasa manajemen seharusnya ada orang yang melakukan, apa yang dilakukan, kapan dilakukan, kapabilitas pemberi jasa serta nilai jasa sesuai atau tidak dengan jasa yang diberikan; - bahwa menurut Terbanding untuk menunjukkan eksistensi jasa manajemen tidak cukup hanya korespondensi yang berisi pertanyaan umum antara afiliasi namun harus dibuktikan dengan bukti kunjungan, survey lapangan atau seminar, - bahwa menurut Pemohon Banding merupakan media komunikasi yang semata-mata untuk efisiensi biaya karena jika harus datang biayanya akan lebih besar, - bahwa menurut Terbanding biaya yang dikatakan manajemen fee pada dasarnya adalah alokasi biaya dari Boart Longyear Company yang merupakan service centre dan biaya service centre ini dihitung setahun kemudian dibagi ke anak perusahaan plus margin 12% dan dibuat sedemikian rupa untuk dialokasi setiap jasanya, - bahwa Terbanding tidak meyakini adanya eksistensi jasa manajemen dimana pada saat pemeriksaan dan keberatan sudah diminta secara detail terkait bukti-bukti namun bukti-bukti yang benar-benar terkait dan relevan dengan sengketa ini tidak bisa Pemohon Banding tunjukkan secara langsung. Dasar hukum perpajakan bahwa ketentuan Pasal 28 ayat (3) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP) mengatur: Pembukuan atau pencatatan tersebut harus diselenggarakan dengan memperhatikan iktikad baik dan mencerminkan keadaan atau kegiatan usaha yang sebenarnya. bahwa ketentuan Pasal 29 ayat (1) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP) mengatur: Direktur Jenderal Pajak berwenang melakukan pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. bahwa dalam memori penjelasan ketentuan Pasal 29 Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan disebutkan: Pelaksanaan pemeriksaan dalam rangka menguji pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak dilakukan dengan menelusuri kebenaran Surat Pemberitahuan, pembukuan atau pencatatan, dan pemenuhan kewajiban perpajakan lainnya dibandingkan dengan keadaan atau kegiatan usaha sebenarnya dari Wajib Pajak. bahwa Pasal 8 huruf c, Pasal 12, dan Pasal 13 Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 199/PMK.03/2007 Tentang Tatacara Pemeriksaan Pajak jo. Pasal 5 huruf e Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor: PER-9/PJ/2010 tentang Standar Pemeriksaan untuk Menguji Kepatuhan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan mengatur: Temuan pemeriksaan harus didasarkan pada bukti kompeten yang cukup dan berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan. 1) Bukti kompeten adalah bukti yang valid dan relevan a) Validitas bukti dipengaruhi oleh tiga hal dibawah ini: 1. Indepedensi dan kualifikasi sumber diperolehnya bukti. Bukti yang diperoleh dari sumber eksternal (misalnya konfirmasi) memiliki validitas lebih tinggi dibandingkan bukti yang diperoleh dari sumber internal. Meskipun sumber informasi independen, bukti tidak valid jika orang yang menyediakan informasi tidak

7 mempunyai kualifikasi untuk melakukan hal tersebut. Sebagai contoh, penyedia informasi yang dapat diakui adalah DJBC, Bapepam, dan lain-lain. 2. Kondisi di mana bukti diperoleh. Bukti yang dihasilkan oleh entitas yang memiliki sistem pengendalian internal kuat memiliki validitas lebih tinggi dibandingkan bukti yang dihasilkan oleh entitas yang memiliki sistem pengendalian internal lemah. 3. Cara bukti diperoleh. Bukti yang diperoleh secara langsung oleh Pemeriksa Pajak (misalnya observasi persediaan) lebih handal dibandingkan bukti yang diperoleh secara tidak langsung (misalnya hasil wawancara dengan Wajib Pajak). b) Relevan berarti bahwa bukti pemeriksaan harus berkaitan dengan pos-pos yang akan diperiksa sebagaimana tercantum dalam Program Pemeriksaan. 2) Bukti yang cukup adalah bukti yang memadai untuk mendukung LHP. Kecukupan terkait dengan pertimbangan Pemeriksa Pajak (auditor judgment) dan biasanya didasarkan pada materialitas dan kecukupan sistem pengendalian internal. Pemeriksa Pajak akan meminta jumlah bukti yang lebih banyak untuk pos-pos utama. Sebagai contoh, penambahan aset tetap pada Wajib Pajak manufaktur akan diperiksa lebih intensif dibandingkan beban lain-lain. bahwa Pasal 6 ayat (1) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan mengatur: Besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap, ditentukan berdasarkan penghasilan bruto dikurangi biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan. bahwa dalam penjelasan ketentuan Pasal 9 ayat (1) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan mengatur: Pada prinsipnya biaya yang boleh dikurangkan dari penghasilan bruto adalah biaya yang mempunyai hubungan langsung dan tidak langsung dengan usaha atau kegiatan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang merupakan objek pajak yang pembebanannya dapat dilakukan dalam tahun pengeluaran atau selama masa manfaat dari pengeluaran tersebut. Pengeluaran yang tidak boleh dikurangkan dari penghasilan bruto meliputi pengeluaran yang sifatnya pemakaian penghasilan atau yang jumlahnya melebihi kewajaran. bahwa Pasal 69 ayat (1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak mengatur: alat bukti dapat berupa: a. surat atau tulisan, b. keterangan ahli, c. keterangan para saksi, d. pengakuan para pihak, dan/atau e. pengetahuan Hakim. bahwa pasal 75 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak mengatur: Pengetahuan Hakim adalah hal yang olehnya diketahui dan diyakini kebenarannya. bahwa Pasal 78 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak mengatur: Putusan Pengadilan Pajak diambil berdasarkan hasil penilaian pembuktian, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang bersangkutan serta berdasarkan keyakinan Hakim. Pendapat dan Kesimpulan Majelis

8 bahwa Majelis berpendapat, kebenaran suatu biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto selain secara yuridis berdasarkan ketentuan perpajakan harus berhubungan dengan upaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan, juga harus terbukti eksistensi serta kewajarannya. bahwa untuk membuktikan kebenaran transaksi biaya jasa manajemen berdasarkan eksistensi dan kewajaran transaksi aquo, maka Majelis melakukan penelitian terhadap bukti yang disampaikan dan penjelasan para pihak yang bersengketa. bahwa Majelis berpendapat, untuk menilai kewajaran transaksi biaya terkait dengan penerimaan disamping didukung oleh bukti-bukti yang handal dan akurat yang bersifat objektif juga mempertimbangkan sejarah transaksi serta relevansi manfaat hubungan sebab akibat langsung antara pos-pos item yang berhubungan dalam hal ini antara biaya dan penerimaan, dan meskipun penilaian ini bersifat subjektif namun tetap dapat terukur. bahwa bukti berupa dokumen yang diminta dan dipinjamkan oleh Pemohon Banding kepada Terbanding, sesuai dengan surat permintaan data terkait koreksi biaya jasa manajemen berupa Laporan Keuangan Audit 2008, 2007, 2006; SPT Tahunan PPh Badan; Fotokopi analisis transfer Pricing Management Service Tahun 2008 dan 2007; Management Fee Agreement; Schedule A Management Services, Invoice, Print Korespondensi, dan SPT Masa PPh Pasal 26, Majelis berpendapat bukti a quo memiliki kompetensi yang cukup dan memadai terkait dengan koreksi atas biaya jasa manajemen. bahwa berdasarkan penelitian terhadap metode pengambilan dan penggunaan data meliputi bukti internal, eksternal, quesioner, yang dilakukan oleh Terbanding dalam rangka menguji kepatuhan Pemohon Banding, Majelis berpendapat telah sesuai dengan ketentuan perudang-undangan yang berlaku serta sesuai dengan kewajaran yang dapat diterima secara umum; bahwa berdasarkan penjelasan Pemohon Banding dalam surat Ref Fin/Tax/BLI tanggal 3 April 2012 dan Ref. 401-Fin/Tax/BLI tanggal 3 Juli 2012, dinyatakan antara lain: - bahwa Pemohon Banding menerima bantuan jasa manajemen dari Boart Longyear Company (BLC), yang berkedudukan di Amerika Serikat, - bahwa BLC adalah merupakan sister company dan bukan merupakan pemegang saham dari Pemohon Banding, - bahwa bantuan jasa manajemen yang diberikan meliputi manajemen, produksi,teknologi informasi, keuangan, sumber daya manusia, penjualan, pengadaan, pengeboran dan lainnya, - bahwa bantuan Jasa Manajemen dilakukan oleh BLC di luar negeri, dan cara pemberian jasa manajemen tersebut adalah melalui korespondensi melalui surat elektronik ( ), memo, report, dan sertifikat training. bahwa berdasarkan penjelasan a quo, bukti, keterangan para pihak dalam persidangan, Majelis berpendapat Jasa Manajemen yang diterima oleh Pemohon Banding telah dilakukan selama 3 (tiga) tahun berturut-turut (multiyears) Tahun 2006, 2007, serta 2008, dan berdasarkan penelitian terhadap koresponden antara Pemohon Banding dengan BLC, Majelis berpendapat substansi materi korespondensi terkait dengan bantuan jasa manajemen yang disampaikan hanya bersifat umum, dan memiliki kecenderungan berulang, dan karenanya Majelis tidak meyakini kewajaran atas kontribusi langsung antara biaya jasa manajemen terhadap penghasilan. bahwa berdasarkan Perjanjian Layanan Manajemen antara Pemohon Banding dan BLC dinyatakan bahwa metode akuntansi atas layanan jasa tersebut

9 menggunakan metode biaya aktual sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. bahwa metode pencatatan akuntansi yang dilakukan oleh Pemohon Banding adalah metode stelsel akrual dimana pencatatan atau pengakuan beban maupun pendapatan pada saat terjadinya, yaitu beban dicatat pada saat barang-barang atau jasa diterima, sedang pendapatan dicatat pada saat barangbarang atau jasa diserahkan tanpa menghiraukan saat pengeluaran atau penerimaan kas dari yang bersangkutan. bahwa berdasarkan angka 3 Perjanjian Layanan Manajemen terkait dengan Upah Manajemen disebutkan, upah manajemen mempertimbangkan kinerja Penyedia atau pengadaan dari layanan,afiliasi (dalam hal ini Pemohon Banding) akan membayar kepada penyedia jasa manajemen sebesar 112% (seratus dua belas persen) dari biaya penyedia jasa manajemen yang sebenarnya untuk menyediakan layanan. bahwa berdasarkan laporan keuangan audit 2008 diketahui biaya jasa manajemen untuk tahun 2008 sebesar USD1,434,451,00. bahwa berdasarkan bukti berupa invoice internal tanpa didukung bukti pembayaran diketahui besarnya jasa manajemen yang dibayarkan secara fix sebesar USD54,166/bulan. bahwa berdasarkan penjelasan Pemohon Banding dalam surat bantahan a quo dinyatakan bahwa imbalan jasa manajemen yang dibayarkan dihitung berdasarkan biaya yang sebenarnya (actual costs). Adapun mekanisme penagihan imbalan jasa dilakukan secara berkala berdasarkan estimasi untuk kemudian dilakukan penyesuaian diakhir tahun untuk menunjukkan jumlah imbalan jasa berdasarkan biaya yang dikeluarkan sebenarnya. bahwa terkait dengan pernyataan Pemohon Banding di atas, Majelis berpendapat pencatatan dan pelaporan transaksi biaya jasa manajemen berdasarkan biaya yang sebenarnya adalah hal atau pengetahuan yang telah diketahui secara umum dan konstan (common senses), hal ini juga telah diatur berdasarkan ketentuan Pasal 28 ayat (3) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP) mengatur: Pembukuan atau pencatatan tersebut harus diselenggarakan dengan memperhatikan itikad baik dan mencerminkan keadaan atau kegiatan usaha yang sebenarnya. bahwa Majelis berpendapat, pembebanan upah jasa manajemen harus dihitung sesuai dengan cost real yang dikeluarkan, sedangkan metode persentase dari omzet yang digunakan Pemohon Banding tidak lazim dan bukan praktek usaha yang sehat dalam dunia usaha. bahwa berdasarkan penelitian Majelis terhadap bukti yang disampaikan berupa invoice, tidak sesuai dengan gambaran keadaan yang diperjanjikan dalam Perjanjian Layanan Manajemen. bahwa menurut Majelis berdasarkan ketentuan Pasal 29 Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, pemeriksaan adalah hak dari Terbanding yang dijamin secara hukum untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan Pemohon Banding. Oleh karena itu, seharusnya Pemohon Banding dapat menunjukkan bukti-bukti yang valid dan relevan untuk membuktikan eksistensi biaya manajemen fee. bahwa Majelis berpendapat tidak terdapat cukup keterangan dan bukti yang dapat meyakinkan Majelis untuk menilai kebenaran, kewajaran serta eksistensi biaya jasa manajemen yang dibayarkan Pemohon Banding

10 sehubungan dengan upaya mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan. bahwa Majelis berkesimpulan bahwa koreksi positif Terbanding atas pengurang penghasilan bruto berupa pembayaran manajemen fee sebesar USD1,434, tetap dipertahankan. bahwa koreksi positif Pajak Masukan atas Pemanfaatan Jasa Luar Negeri berupa Jasa Manajemen Masa Pajak September 2008 terkait dengan koreksi positif Terbanding atas biaya Jasa Manajemen pada Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan. bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, dan mengingat adanya hubungan langsung antara koreksi positif Pajak Masukan atas Pemanfaatan Jasa Luar Negeri berupa Jasa Manajemen Masa Pajak September 2008 terkait dengan koreksi positif Terbanding atas biaya Jasa Manajemen pada Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak 2008, maka Majelis berpendapat bahwa terdapat bukti yang meyakinkan Majelis untuk menolak permohonan banding Pemohon Banding atas koreksi positif Pajak Masukan atas Pemanfaatan Jasa Luar Negeri berupa Jasa Manajemen Masa Pajak September 2008 sebesar Rp ,00. Menimbang : bahwa dalam sengketa banding ini terdapat sengketa mengenai Sanksi Administrasi sebesar Rp ,00 yang tidak disetujui Pemohon Banding. Menurut Terbanding: bahwa berdasarkan Kertas Kerja Pemeriksaan Pajak (SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai menurut Pemohon Banding) diketahui bahwa pada SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai Masa Pajak September 2008 yang dilaporkan ke KPP Penanaman Modal Asing Tiga pada tanggal 19 Oktober 2008 berstatus lebih bayar sebesar Rp ,00 dan atas lebih bayar ini telah dikompensasikan ke masa pajak berikutnya yaitu Oktober Setelah dilakukan pemeriksaan sesuai Laporan Pemeriksaan Pajak dari KPP Penanaman Modal Asing Tiga Nomor: LAP-158/PL/WPJ.07/KP.0403/2008, terdapat koreksi Pajak Masukan sebesar Rp ,00 sehingga jumlah lebih bayar Masa Pajak September 2008 menurut Pemeriksa menjadi sebesar Rp ,00. Dengan demikian, akibat koreksi Pajak Masukan tersebut, mengakibatkan terdapat Pajak Pertambahan Nilai lebih bayar yang tidak seharusnya dikompensasikan sebesar Rp ,00. Menurut Pemohon : bahwa Pemohon Banding juga tidak setuju dan mengajukan banding atas cara penghitungan Pajak Pertambahan Nilai yang masih harus dibayar yang diterapkan oleh Pemeriksa dan Penelaah Keberatan pada Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai dan SPHP Keberatan Masa Pajak September Menurut Pemohon Banding, cara penghitungan yang diterapkan oleh Pemeriksa dan Penelaah Keberatan tidak sesuai dengan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai. Menurut Majelis : bahwa berdasarkan penelitian Majelis terhadap sengketa sanksi administrasi Pasal 13 ayat (1) huruf c dan ayat (3) huruf c Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan dapat dijelaskan sebagai berikut: Dasar Hukum Pasal 13 Ayat (1) huruf c, dalam jangka waktu 5 (lima) tahun setelah saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak, bagian

11 Tahun Pajak, atau Tahun Pajak, Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar dalam hal apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain mengenai Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah ternyata tidak seharusnya dikompensasikan selisih lebih pajak dan atau tidak seharusnya dikenai tarif 0% (nol persen); Penjelasan, Ayat (3) huruf c, Penjelasan, bagi Wajib Pajak yang tidak melaksanakan kewajiban perpajakan di bidang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah, yang mengakibatkan pajak yang terutang tidak atau kurang dibayar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, dikenai sanksi administrasi dengan menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar ditambah dengan kenaikan sebesar 100% (seratus persen); jumlah pajak dalam Surat Ketetapan Kurang Bayar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c ditambah dengan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 100% (seratus persen) Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang tidak atau kurang dibayar; ayat ini mengatur sanksi administrasi dari suatu ketetapan pajak karena melanggar kewajiban perpajakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c. sanksi administrasi berupa kenaikan merupakan suatu jumlah proporsional yang harus ditambahkan pada pokok pajak yang kurang dibayar. besarnya sanksi administrasi berupa kenaikan berbedabeda menurut jenis pajaknya, yaitu untuk jenis Pajak Penghasilan yang dibayar oleh Wajib Pajak sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 50% (lima puluh persen), untuk jenis Pajak Penghasilan yang dipotong oleh orang atau badan lain sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 100% (seratus persen), sedangkan untuk jenis Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 100% (seratus persen). bahwa berdasarkan ketentuan perpajakan tersebut di atas, Majelis berpendapat: 1. bahwa dalam situasi tertentu Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Masa PPN, apabila diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan ternyata Pemohon Banding melakukan: - penghitungan Jumlah Pajak yang seharusnya tidak Lebih Bayar kemudian dikompensasi ke Masa Pajak berikutnya, atau - penerapan Dasar Pengenaan Pajak yang tidak seharusnya dikenai tarif 0% (nol persen) dalam hal ini ekspor. 2. bahwa atas pelanggaran kewajiban perpajakan yang mengakibatkan Pajak kurang dibayar, maka Pemohon Banding dikenai sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 100% (seratus persen) yang dihitung dari pokok pajak yang kurang dibayar; 3. ilustrasi penghitungan berdasarkan kondisi a quo:

12 Uraian Jumlah Menurut SPT (Rp) SKPKB (Rp) Selisih 1 Dasar Pengenaan Pajak a. Atas Penyerahan Barang dan Jasa yang terutang PPN a.1. Ekspor ( ) a.2. Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri a.3. Jumlah (a.1 + a.2 + a.3) b. Atas Penyerahan Barang dan Jasa yang tidak terutang PPN c. Jumlah Seluruh Penyerahan (a.3 + b) Penghitungan PPN Kurang Bayar Pajak Keluaran yang hrs dipungut/dibayar sendiri (tarif x 1.a.3) a.1 Ekspor (tarif 0% x 1.a.1) a.2 Penyerahan (tarif 10% x1. a.2) a.3 Jumlah seluruh Pajak Keluaran b. Dikurangi : b.2. Pajak Masukan yang dapat diperhitungkan e. Jumlah perhitungan PPN Kurang/(Lebih) Bayar (a - b) ( ) ( ) Kelebihan Pajak yang sudah : a. Dikompensasikan ke Masa Pajak berikutnya b. Dikompensasikan ke Masa Pajak.. (karena pembetulan) c. Jumlah (a + b) PPN yang kurang dibayar (2.e + 3.c) Sanksi Administrasi : Kenaikan Pasal 13 ayat (3) KUP Jumlah PPN yang masih harus dibayar (4 + 5.g) bahwa berdasarkan ilustrasi penghitungan tersebut di atas dapat diketahui: - bahwa terdapat penyerahan ekspor (dikenai tarif 0%) yang tidak seharusnya dilakukan oleh Wajib Pajak yang dikoreksi negatif oleh Pemeriksa Pajak (cfm. SKPKB) sebesar Rp ,00 yang kemudian diklasifikasi sebagai Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri koreksi positif dengan jumlah yang sama (lihat kolom selisih yang bercetak tebal Rp ,00), - bahwa penghitungan PPN lebih bayar wajib pajak cfm. SPT Lebih Bayar dalam ilustrasi a quo, wajib pajak melakukan kompensasi atas kelebihan pajak sebesar Rp ke masa berikutnya. Sementara berdasarkan penghitungan pemeriksa pajak cfm. SKPKB kelebihan pajaknya hanya sebesar Rp ,00 sehingga terdapat selisih penghitungan pajak yang tidak seharusnya dikompensasi ke masa pajak berikutnya sebesar Rp ,00 (lihat kolom selisih yang bercetak tebal Rp ,00), - bahwa sebagai akibat dari selisih kompensasi a quo, maka penghitungan PPN menjadi kurang dibayar sebesar Rp ,00, maka Direktur Jenderal Pajak menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar didalamnya memperhitungkan jumlah perhitungan PPN (lebih) bayar dan kompensasi pajak yang tidak seharusnya ditambah dengan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 100% (seratus persen). bahwa dengan demikian, perhitungan dalam Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Penyetahan BKP dan/atau JKP Nomor: 00184/207/08/056/10 tanggal 29 April 2010 Masa Pajak September 2008 tersebut di atas telah sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 13 ayat (1) huruf c, serta Pasal 13 ayat (3) huruf c Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, Majelis berkesimpulan permohonan banding Pemohon Banding atas sengketa sanksi administrasi terkait dengan koreksi positif Pajak Masukan atas Pemanfaatan Jasa Luar Negeri berupa Jasa Manajemen Masa Pajak September 2008 terkait dengan koreksi positif Terbanding atas biaya Jasa Manajemen pada Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak 2008 sebesar Rp ,00 ditolak. Memperhatikan : Surat Permohonan Banding, Surat Uraian Banding, Surat Bantahan, hasil

13 pemeriksaan dan pembuktian dalam persidangan serta kesimpulan Majelis. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak. 2. Ketentuan perundang-undangan lainnya serta peraturan hukum yang berlaku dan yang berkaitan dengan sengketa ini. Memutuskan : Menyatakan menolak permohonan banding Pemohon Banding terhadap Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor: KEP-958/WPJ.07/2011 tanggal 21 April 2011, tentang keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Penyerahan BKP Dan/Atau JKP Masa Pajak September 2008 Nomor: 00184/207/08/056/10 tanggal 29 April Demikian diputus di Jakarta pada hari Kamis tanggal 19 Juli 2012 berdasarkan musyawarah Majelis XIII Pengadilan Pajak dengan susunan Majelis dan Panitera Pengganti sebagai berikut : Drs. Aman Santosa, MBA. Drs. Mariman Sukardi M.Z. Arifin, S.H., M.Kn Anna Murti Hapsari, S.E., M.M. sebagai Hakim Ketua, sebagai Hakim Anggota, sebagai Hakim Anggota, sebagai Panitera Pengganti, Putusan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua pada hari Kamis, tanggal 19 Desember 2013, dengan susunan Majelis dan Panitera Pengganti sebagai berikut: Drs. Mariman Sukardi. M.Z. Arifin, S.H., M.Kn Djoko Sutrisno, S.H., M.M., Anna Murti Hapsari, S.E., M.M. sebagai Hakim Ketua, sebagai Hakim Anggota, sebagai Hakim Anggota, sebagai Panitera Pengganti

Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT /PP/M.XIII/16/2013. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2008

Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT /PP/M.XIII/16/2013. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2008 Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT- 49617/PP/M.XIII/16/213 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 28 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap koreksi Pajak Masukan

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-60826/PP/M.IIIB/99/2015. Tahun Pajak : 2011

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-60826/PP/M.IIIB/99/2015. Tahun Pajak : 2011 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-60826/PP/M.IIIB/99/2015 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap penerbitan Keputusan

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2012/PP/M.IIIA Tahun 2018

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2012/PP/M.IIIA Tahun 2018 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-108209.16/2012/PP/M.IIIA Tahun 2018 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah koreksi atas

Lebih terperinci

Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa dalam sengketa banding ini terdapat sengketa mengenai Tarif Pajak, dengan rincian sebagai berikut:

Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa dalam sengketa banding ini terdapat sengketa mengenai Tarif Pajak, dengan rincian sebagai berikut: Putusan Nomor : Put- 87938/PP/M.XVIB/25/2017 Jenis Pajak : PPh Final Pasal 4 ayat (2) Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa dalam sengketa banding ini terdapat sengketa mengenai Tarif Pajak, dengan

Lebih terperinci

Tabel Nilai Sengketa atas Objek Pajak sampai dengan Surat Banding N o. 1. Koreksi Positif Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut Rp

Tabel Nilai Sengketa atas Objek Pajak sampai dengan Surat Banding N o. 1. Koreksi Positif Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut Rp Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-50514/PP/M.XIA/16/2014 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah Penerbitan Surat Keputusan Tergugat Nomor: KEP-00329/NKEB/WPJ.

bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah Penerbitan Surat Keputusan Tergugat Nomor: KEP-00329/NKEB/WPJ. Putusan : Put-87868/PP/M.VA/99/2017 Nomor Jenis Pajak : Gugatan Masa Pajak : 2014 Pokok Sengketa Menurut Tergugat Menurut Penggugat Menurut Majelis : bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah

Lebih terperinci

A. Dasar Hukum. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.65755/PP/M.VIIIA/12/2015. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23. Tahun Pajak : 2008

A. Dasar Hukum. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.65755/PP/M.VIIIA/12/2015. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23. Tahun Pajak : 2008 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.65755/PP/M.VIIIA/12/2015 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah

Lebih terperinci

sengketa mengenai pengenaan Sanksi Administrasi berupa Kenaikan Pasal 13 ayat (3) UU KUP sebesar 100% (Rp ,00);

sengketa mengenai pengenaan Sanksi Administrasi berupa Kenaikan Pasal 13 ayat (3) UU KUP sebesar 100% (Rp ,00); Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.62435/PP/M.VIIIA/16/2015 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa Menurut Terbanding : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M Putusan : PUT-43807/PP/M.VII/16/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

Peredaran Usaha Arus Piutang cfm Pemeriksa Rp DPP PPN yang belum dilaporkan WP dalam SPM PPN nya tahun 2012 Rp

Peredaran Usaha Arus Piutang cfm Pemeriksa Rp DPP PPN yang belum dilaporkan WP dalam SPM PPN nya tahun 2012 Rp Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-87217/PP/M.IA/16/2017 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa Menurut Terbanding : bahwa Nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah Koreksi

Lebih terperinci

PPN (Rupiah) CV Lubrima Pratama Agust

PPN (Rupiah) CV Lubrima Pratama Agust : Put. 43692/PP/M.XV/16/2013 Mahkamaa Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap koreksi Pajak Masukan

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2014/PP/M.IIIA TAHUN 2018

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2014/PP/M.IIIA TAHUN 2018 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-103678.16/2014/PP/M.IIIA TAHUN 2018 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2014 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah 1. Koreksi

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.42727/PP/M.I/15/2013 Jenis Pajak Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : Pajak Penghasilan Badan : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Koreksi

Lebih terperinci

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. Put-4/PP/M.XIIA/99/2014. Jenis Pajak : Gugatan. Tahun Pajak : 2011

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. Put-4/PP/M.XIIA/99/2014. Jenis Pajak : Gugatan. Tahun Pajak : 2011 Nomor Putusan Pengadilan Pajak Put-4/PP/M.XIIA/99/2014 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap permohonan Pengurangan

Lebih terperinci

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah penerbitan Keputusan Tergugat Nomor KEP-3281/ WPJ.11/2015 tanggal 15 Oktober 2015;

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah penerbitan Keputusan Tergugat Nomor KEP-3281/ WPJ.11/2015 tanggal 15 Oktober 2015; Putusan Nomor : 72832/PP/M.IIIA/99/2016 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah penerbitan Keputusan Tergugat Nomor KEP-3281/ WPJ.11/2015 tanggal

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.39513/PP/M.IV/99/2012. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 26. Tahun Pajak : 2010

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.39513/PP/M.IV/99/2012. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 26. Tahun Pajak : 2010 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.39513/PP/M.IV/99/2012 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 26 Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap

Lebih terperinci

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. : Put-50255/PP/M.XVI/16/2014. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2009

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. : Put-50255/PP/M.XVI/16/2014. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2009 Nomor Putusan Pengadilan Pajak : Put-50255/PP/MXVI/16/2014 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Dasar Pengenaan Pajak

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2013/PP/M.IIIA Tahun 2018

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2013/PP/M.IIIA Tahun 2018 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT108077.16/2013/PP/M.IIIA Tahun 2018 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2013 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah koreksi atas

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.46597/PP/M.II/16/2013 Jenis Pajak Tahun Pajak : 28 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon Banding Menurut Majelis : Pajak Pertambahan

Lebih terperinci

Menurut Majelis : bahwa dasar hukum yang terkait dengan materi gugatan ini adalah :

Menurut Majelis : bahwa dasar hukum yang terkait dengan materi gugatan ini adalah : Nomor Putusan Pengadilan Pajak Put.53311/PP/M.XVIIIB/99/2014 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Penerbitan Surat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pencatatan atas Biaya Bunga yang dilaporkan dalam laporan Keuangan Berikut ini adalah komponen-komponen laba rugi yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan

Lebih terperinci

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap :

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap : : Put-44250/PP/M.VIII/16/2013 Maia Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPN JLN Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap : Menurut Terbanding

Lebih terperinci

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-85809/PP/M.IIB/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2012

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-85809/PP/M.IIB/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2012 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-85809/PP/M.IIB/12/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 23 Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa Menurut Terbanding : bahwa nilai sengketa terbukti dalam banding ini adalah koreksi

Lebih terperinci

bahwa Terbanding melakukan Koreksi Positif atas Pajak Masukan Yang Dapat dikreditkan Masa Pajak Agustus 2011 a quo

bahwa Terbanding melakukan Koreksi Positif atas Pajak Masukan Yang Dapat dikreditkan Masa Pajak Agustus 2011 a quo Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.73443/PP/M.XIIB/16/2016 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon Menurut Majelis : bahwa nilai sengketa terbukti dalam

Lebih terperinci

Putusan Nomor : Put-68238/PP/M.IVB/10/2016. Jenis Pajak : PPh Pasal 21. Tahun Pajak : 2011

Putusan Nomor : Put-68238/PP/M.IVB/10/2016. Jenis Pajak : PPh Pasal 21. Tahun Pajak : 2011 Putusan Nomor : Put-68238/PP/M.IVB/1/216 Jenis Pajak : PPh Pasal 21 Tahun Pajak : 211 Pokok Sengketa Pemohon Banding Majelis : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa banding ini adalah Koreksi

Lebih terperinci

: bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah Koreksi Dasar Pengenaan Pajak

: bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah Koreksi Dasar Pengenaan Pajak Putusan Nomor : Put.69128/PP/M.IA/16/2016 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon : bahwa nilai sengketa terbukti dalam

Lebih terperinci

Adjusment-Final Tree Up 2006 yang dicatat pada GL 2007 (Rp ,00) Adjusment-Final Tree Up 2007 yang dicatat pada GL 2008 Rp

Adjusment-Final Tree Up 2006 yang dicatat pada GL 2007 (Rp ,00) Adjusment-Final Tree Up 2007 yang dicatat pada GL 2008 Rp Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.49499/PP/M.XIII/13/2013 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 26 Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi sengketa dalam banding ini adalah koreksi positif

Lebih terperinci

Menimbang, bahwa hasil pembahasan tiap pokok sengketa adalah sebagai berikut: Penjualan ke PT FKS Multi Agro Tbk. sebesar Rp

Menimbang, bahwa hasil pembahasan tiap pokok sengketa adalah sebagai berikut: Penjualan ke PT FKS Multi Agro Tbk. sebesar Rp Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.57329/PP/M.XVIIIB/15/2014 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding sebesar

Lebih terperinci

Koreksi Pajak Masukan sebesar Rp ,00

Koreksi Pajak Masukan sebesar Rp ,00 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT. 49902/PP/M.X/16/2014 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : PUT /2014/PP/M.VIB Tahun Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2014.

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : PUT /2014/PP/M.VIB Tahun Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2014. Putusan Nomor : PUT-112135.16/2014/PP/M.VIB Tahun 2018 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2014 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon Banding : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa

Lebih terperinci

: PUT.38579/PP/M.XIII/16/2012. Nomor Putusan Pengadilan Pajak Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai. Tahun Pajak : 2007

: PUT.38579/PP/M.XIII/16/2012. Nomor Putusan Pengadilan Pajak Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai. Tahun Pajak : 2007 Nomor Putusan Pengadilan Pajak Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2007 : PUT.38579/PP/M.XIII/16/2012 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam banding ini adalah koreksi

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /PP/M.VIB/12/2014. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23. Tahun Pajak : 2010

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /PP/M.VIB/12/2014. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23. Tahun Pajak : 2010 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT- 58582/PP/M.VIB/12/2014 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

bahwa equalisasi jumlah Penyerahan menurut SPT Masa PPN dengan Peredaran Usaha dalam

bahwa equalisasi jumlah Penyerahan menurut SPT Masa PPN dengan Peredaran Usaha dalam Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.57020/PP/M.XVA/16/2014 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-46456/PP/M.XIII/16/2013

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-46456/PP/M.XIII/16/2013 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-46456/PP/M.XIII/16/2013 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa:

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa: utusan Nomor : Put-73893/PP/M.XIB/16/2016 enis Pajak : ahun Pajak : 2013 okok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa Banding ini adalah koreksi Terbanding terhadap Pajak Masukan yang

Lebih terperinci

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Penerbitan Surat Keputusan Tergugat Nomor KEP- 105/WPJ.07/2015 tanggal 12 Januari 2015;

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Penerbitan Surat Keputusan Tergugat Nomor KEP- 105/WPJ.07/2015 tanggal 12 Januari 2015; Putusan Pengadilan Pajak Nomor : 63911/PP/M.XVA/99/2015 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : Maret 2013 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Penerbitan Surat Keputusan Tergugat Nomor

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.51102/PP/M.IVB/16/2014

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.51102/PP/M.IVB/16/2014 Direktori Putusan Mahkamaa Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.51102/PP/M.IVB/16/2014 Jenis Pajak Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon : Pajak Pertambahan Nilai : bahwa

Lebih terperinci

yang mana atas pengenaan sanksi administrasi berupa denda sebesar Rp ,00;

yang mana atas pengenaan sanksi administrasi berupa denda sebesar Rp ,00; Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.52224/PP/M.VII B/19/2014 Jenis Pajak : Bea Masuk Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap penerbitan

Lebih terperinci

Penggantian ke 2 (dua) :

Penggantian ke 2 (dua) : Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.38645/PP/M.XIII/16/2012 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa dalam pemeriksaan yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa

Lebih terperinci

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80439/PP/M.XIIA/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2009

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80439/PP/M.XIIA/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2009 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80439/PP/M.XIIA/12/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 23 Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah koreksi Terbanding

Lebih terperinci

: bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Surat

: bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Surat Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.611/PP/M.XB/99/215 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 212 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Surat Keputusan Tergugat

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72/PMK.03/2010 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAU PAJAK

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72/PMK.03/2010 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAU PAJAK PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72/PMK.03/2010 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAU PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH DENGAN

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.36985/PP/M.XIII/15/2012. : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.36985/PP/M.XIII/15/2012. : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.36985/PP/M.XIII/15/2012 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : Koreksi positif atas Biaya Usaha Lainnya berupa Biaya yang dikoreksi

Lebih terperinci

Putusan : PUT-44259/PP/M.VI/16/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Pertambahan Nilai Barang Dan Jasa Penyerahan BKP dan/atau JKP

Putusan : PUT-44259/PP/M.VI/16/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Pertambahan Nilai Barang Dan Jasa Penyerahan BKP dan/atau JKP Putusan : PUT-44259/PP/M.VI/16/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Pertambahan Nilai Barang Dan Jasa Penyerahan BKP dan/atau JKP Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN SENGKETA FAKTUR PAJAK CACAT DAMPAKNYA BAGI PENGUSAHA KENA PAJAK DAN KERUAGIAN NEGARA

BAB IV GAMBARAN SENGKETA FAKTUR PAJAK CACAT DAMPAKNYA BAGI PENGUSAHA KENA PAJAK DAN KERUAGIAN NEGARA BAB IV GAMBARAN SENGKETA FAKTUR PAJAK CACAT DAMPAKNYA BAGI PENGUSAHA KENA PAJAK DAN KERUAGIAN NEGARA Didalam bab ini akan dilakukan analisis atau pembahasan hasil pemeriksaan, keberatan sampai dengan keluarnya

Lebih terperinci

Nomor KEP-4949/WPJ.09/2015 tanggal 20 Oktober 2015;

Nomor KEP-4949/WPJ.09/2015 tanggal 20 Oktober 2015; Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.72331/PP/M.VIIIA/99/2016 Jenis Pajak Tahun Pajak : 2014 Pokok Sengketa Menurut Tergugat Menurut Penggugat Menurut Majelis : Gugatan Pajak : bahwa yang menjadi sengketa

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43787/PP/M.XVI/16/2013 Jenis Pajak Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : Pajak Pertambahan Nilai : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43000/PP/M.XIII/99/2013 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah gugatan terhadap Keputusan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 187/PMK.03/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 187/PMK.03/2015 TENTANG PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 187/PMK.03/2015 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN ATAS KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK YANG SEHARUSNYA TIDAK TERUTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43771/PP/M.VI/16/2013

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43771/PP/M.VI/16/2013 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43771/PP/M.VI/16/2013 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

bahwa menurut Tergugat sesuai dengan Pasal 12 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-24/PJ/2012

bahwa menurut Tergugat sesuai dengan Pasal 12 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-24/PJ/2012 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.72332/PP/M.VIIIA/99/2016 Jenis Pajak Tahun Pajak : 2014 Pokok Sengketa Menurut Tergugat Menurut Penggugat : Gugatan Pajak : bahwa nilai sengketa terbukti dalam gugatan

Lebih terperinci

bahwa menurut Terbanding, dasar Terbanding melakukan koreksi karena:

bahwa menurut Terbanding, dasar Terbanding melakukan koreksi karena: Nomor Putusan : Put.37978/PP/M.II/16/2012 Pengadilan Pajak Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2007 Menurut Terbanding Menurut Pemohon Banding : bahwa dasar koreksi DPP PPN sebesar Rp.5.943.996.000,00 sama

Lebih terperinci

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80436/PP/M.XIIA/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2009

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80436/PP/M.XIIA/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2009 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80436/PP/M.XIIA/12/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 23 Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah Koreksi Terbanding

Lebih terperinci

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80435/PP/M.XIIA/12/2017. Tahun Pajak : 2009

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80435/PP/M.XIIA/12/2017. Tahun Pajak : 2009 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80435/PP/M.XIIA/12/2017 Jenis Pajak Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon Menurut Majelis : PPh Pasal23 : bahwa nilai sengketa terbukti

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.161, 2010 KEUANGAN NEGARA. Pajak Penghasilan. Penghitungan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5183) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam analisa penghitungan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai, penulis

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam analisa penghitungan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai, penulis BAB IV PEMBAHASAN Dalam analisa penghitungan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai, penulis melakukan pemeriksaan pajak dengan menguji dan memeriksa ketaatan perpajakan, serta kebenaran jumlah dalam SPT

Lebih terperinci

dengan rincian sebagai berikut : dengan rincian sebagai berikut:

dengan rincian sebagai berikut : dengan rincian sebagai berikut: Direktori : PUT. Putusan 44513/PP/M.XIV/15/2013 Maia Putusan Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPh Badan Tahun Pajak : 2006 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding

Lebih terperinci

Koreksi Pajak Masukan yang berhubungan dengan kegiatan unit usaha/divisi kebun sebesar Rp ,00,

Koreksi Pajak Masukan yang berhubungan dengan kegiatan unit usaha/divisi kebun sebesar Rp ,00, Putusan Nomor : PUT-72658/PP/M.XB/16/2016 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa banding ini Koreksi Pajak Masukan yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB 4. Pembahasan Hasil Penelitian

BAB 4. Pembahasan Hasil Penelitian BAB 4 Pembahasan Hasil Penelitian 4.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai Sebagai pajak atas konsumsi dalam negeri maka PPN hanya dikenakan atas barang atau jasa yang dikomsumsi di dalam daerah

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-46759/PP/M.I/16/2013. : Pajak Pertambahan Nilai. Tahun Pajak : 2008

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-46759/PP/M.I/16/2013. : Pajak Pertambahan Nilai. Tahun Pajak : 2008 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-46759/PP/M.I/16/2013 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Koreksi

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.162, 2011 EKONOMI. Pajak. Hak dan Kewajiban. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5268) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa:

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa: utusan Nomor : Put-73894/PP/M.XIB/16/2016 enis Pajak : ahun Pajak : 2013 okok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa Banding ini adalah koreksi Terbanding terhadap Pajak Masukan yang

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10/PMK.03/2013 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10/PMK.03/2013 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10/PMK.03/2013 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN ATAS KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK YANG SEHARUSNYA TIDAK TERUTANG

Lebih terperinci

Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT.59219/PP/M.XIIA/16/2015. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2006

Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT.59219/PP/M.XIIA/16/2015. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2006 Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT.59219/PP/M.XIIA/16/2015 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2006 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Koreksi positif atas

Lebih terperinci

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : Put-86614/PP/M.XIVA/13/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 26

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : Put-86614/PP/M.XIVA/13/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 26 Putusan Nomor : Put-86614/PP/M.XIVA/13/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 26 Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa pokok sengketa dalam banding ini adalah diterbitkannya Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar

Lebih terperinci

Putusan : Put.46604/PP/M.X/16/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai. Tahun Pajak : 2005

Putusan : Put.46604/PP/M.X/16/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai. Tahun Pajak : 2005 Putusan : Put.46604/PP/M.X/16/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2005 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon Banding Menurut Majelis : bahwa yang

Lebih terperinci

2. - Koreksi negatif atas biaya JHT (Rp ,00)

2. - Koreksi negatif atas biaya JHT (Rp ,00) Putusan Nomor : Put.73686/PP/M.XVIIIA/10/2016 Jenis Pajak : PPh Pasal 21 Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa banding ini adalah koreksi positif Terbanding

Lebih terperinci

2016, No pembukuan atau pencatatan dan dokumen lain selama 10 (sepuluh) tahun di Indonesia; b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 10 ayat (2) P

2016, No pembukuan atau pencatatan dan dokumen lain selama 10 (sepuluh) tahun di Indonesia; b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 10 ayat (2) P BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2120, 2016 KEMENKEU. Wajib Pajak. Jenis Dokumen. Informasi Tambahan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 213/PMK.03/2016 TENTANG JENIS DOKUMEN DAN/ATAU

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Republik

Lebih terperinci

Nilai sengketa terbukti sampai dengan Surat Uraian Banding

Nilai sengketa terbukti sampai dengan Surat Uraian Banding Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-87287/PP/M.XIA/25/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 4 Ayat (2) Final Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa yang terbukti dalam sengketa banding ini adalah

Lebih terperinci

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan : Put-87849/PP/M.XVA/99/2017. Jenis Pajak : Gugatan Masa Pajak : 2009 Pokok Sengketa

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan : Put-87849/PP/M.XVA/99/2017. Jenis Pajak : Gugatan Masa Pajak : 2009 Pokok Sengketa Putusan : Put-87849/PP/M.XVA/99/2017 Nomor Jenis Pajak : Gugatan Masa Pajak : 2009 Pokok Sengketa Menurut Tergugat Menurut Penggugat Menurut Majelis : bahwa yang menjadi sengketa dalam Gugatan ini adalah

Lebih terperinci

: 1. Sengketa Dasar Hukum Penerbitan SKPKB Berdasarkan Verifikasi

: 1. Sengketa Dasar Hukum Penerbitan SKPKB Berdasarkan Verifikasi Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-85810/PP/M.IIB/12/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 23 Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa Menurut Terbanding : bahwa nilai sengketa terbukti dalam banding ini adalah koreksi

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : 63714/PP/M.IIIB/15/2015. Jenis Pajak : PPh Badan. Tahun Pajak : 2009

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : 63714/PP/M.IIIB/15/2015. Jenis Pajak : PPh Badan. Tahun Pajak : 2009 Putusan Pengadilan Pajak Nomor 63714/PP/M.IIIB/15/2015 Jenis Pajak PPh Badan Tahun Pajak 2009 Pokok Sengketa bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Terbanding atas Penghasilan Neto Pajak Penghasilan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.13, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Pajak. Kelebihan Pembayaran. Pengembalian. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10/PMK.03/2013 TENTANG TATA

Lebih terperinci

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Positif atas Peredaran Usaha Tahun Pajak 2008 sebesar Rp

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Positif atas Peredaran Usaha Tahun Pajak 2008 sebesar Rp Putusan Pengadilan Pajak : Put.40641/PP/M.II/15/2012 Nomor Jenis Pajak : PPh Badan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Positif atas Peredaran Usaha Tahun

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Surat Nomor: S-8729/WPJ.07/KP.02/2013 tanggal 03 Oktober 2013;

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Surat Nomor: S-8729/WPJ.07/KP.02/2013 tanggal 03 Oktober 2013; Nomor Putusan Pengadilan Pajak : Put-52546/PP/M.XVA/99/2014 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Surat Nomor: S-8729/WPJ.07/KP.02/2013

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Analisis Mekanisme Pajak Penghasilan Pasal 22 di PT. KAS

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Analisis Mekanisme Pajak Penghasilan Pasal 22 di PT. KAS BAB IV PEMBAHASAN IV. 1 Analisis Mekanisme Pajak Penghasilan Pasal 22 di PT. KAS Semua badan merupakan Wajib Pajak tanpa terkecuali, mulai saat didirikan atau saat melakukan kegiatan usaha atau memperoleh

Lebih terperinci

: bahwa Terbanding melakukan koreksi atas Pajak Masukan yang terkait dengan kebun sebesar Rp ,00;

: bahwa Terbanding melakukan koreksi atas Pajak Masukan yang terkait dengan kebun sebesar Rp ,00; Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.62294/PP/M.XI.B/16/2015 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa Menurut Terbanding : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan

Lebih terperinci

bahwa Surat Tagihan Pajak Nomor 00097/107/12/029/15 tanggal 28 September 2015 tidak termasuk

bahwa Surat Tagihan Pajak Nomor 00097/107/12/029/15 tanggal 28 September 2015 tidak termasuk Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-86336/PP/M.VIA/99/2017 Jenis Pajak : Gugatan Pajak Tahun Pajak : 2016 Pokok Sengketa Menurut Tergugat : bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah penerbitan

Lebih terperinci

SKEMA KEMUNGKINAN PENGEMBALIAN PAJAK

SKEMA KEMUNGKINAN PENGEMBALIAN PAJAK SKEMA KEMUNGKINAN PENGEMBALIAN PAJAK Berdasarkan litelatur perpajakan dan KETENTUAN UMUM PERPAJAKAN yang saya baca, kemungkinan pengembalian pajak lebih banyak diberikan kepada wajib pajak secara perorangan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2010 TENTANG PENGHITUNGAN PENGHASILAN KENA PAJAK DAN PELUNASAN PAJAK PENGHASILAN DALAM TAHUN BERJALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Koreksi Dasar Pengenaan Pajak;

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Koreksi Dasar Pengenaan Pajak; Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.54008/PP/M.VI.B/16/2014 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2005 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

I. UMUM II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1. Cukup jelas. Pasal 2

I. UMUM II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1. Cukup jelas. Pasal 2 I. UMUM PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2010 TENTANG PENGHITUNGAN PENGHASILAN KENA PAJAK DAN PELUNASAN PAJAK PENGHASILAN DALAM TAHUN BERJALAN Dengan diundangkannya

Lebih terperinci

: bahwa koreksi sebesar Rp ,00 berasal dari jumlah pada akun akun GL sebagai berikut :

: bahwa koreksi sebesar Rp ,00 berasal dari jumlah pada akun akun GL sebagai berikut : Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.54025/PP/M.VB/16/2014 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

bahwa Terbanding melakukan koreksi terhadap Peredaran Usaha berdasarkan Analisis Arus Kas/Bank;

bahwa Terbanding melakukan koreksi terhadap Peredaran Usaha berdasarkan Analisis Arus Kas/Bank; Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-61809/PP/M.XIIIB/16/2015 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon Menurut Majelis : bahwa yang menjadi

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.40623/PP/M.XVI/15/2012

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.40623/PP/M.XVI/15/2012 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.40623/PP/M.XVI/15/2012 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa dalam pemeriksaan yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor: Put.28914/PP/M.I/16/2011

Putusan Pengadilan Pajak Nomor: Put.28914/PP/M.I/16/2011 Putusan Pengadilan Pajak Nomor: Put.28914/PP/M.I/16/2011 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi sengketa dalam banding ini adalah koreksi Dasar Pengenaan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 1714/B/PK/PJK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.42761/PP/M.XVI/15/2013. : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.42761/PP/M.XVI/15/2013. : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.42761/PP/M.XVI/15/2013 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah, pos Penghasilan Luar Usaha

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2010 TENTANG PENGHITUNGAN PENGHASILAN KENA PAJAK DAN PELUNASAN PAJAK PENGHASILAN DALAM TAHUN BERJALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB III DASAR PENGENAAN PPh PASAL 23 DAN DASAR PENGENAAN PPN ATAS EPC PROJECT. Jasa konstruksi merupakan salah satu jasa yang cukup berkembang di

BAB III DASAR PENGENAAN PPh PASAL 23 DAN DASAR PENGENAAN PPN ATAS EPC PROJECT. Jasa konstruksi merupakan salah satu jasa yang cukup berkembang di BAB III DASAR PENGENAAN PPh PASAL 23 DAN DASAR PENGENAAN PPN ATAS EPC PROJECT A. Pengertian dan Ruang Lingkup Jasa Konstruksi A. 1 Pengertian Jasa Konstruksi Jasa konstruksi merupakan salah satu jasa yang

Lebih terperinci

Jumlah Barang Pcs. Negara Asal : China berdasarkan penetapan nilai pabean dengan menggunakan data Metode nilai transaksi barang serupa.

Jumlah Barang Pcs. Negara Asal : China berdasarkan penetapan nilai pabean dengan menggunakan data Metode nilai transaksi barang serupa. Putusan Nomor Jenis Pajak : Put-81243/PP/M.IIB/19/2017 : Bea Masuk Tahun Pajak : 2016 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi sengketa dalam perkara banding ini adalah penetapan Nilai Pabean atas impor 60ML

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN Undang-Undang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan 1 PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Koreksi Penyesuaian Fiskal Negatif berupa Biaya Emisi sebesar Rp

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Koreksi Penyesuaian Fiskal Negatif berupa Biaya Emisi sebesar Rp Putusan Nomor : 80394/PP/M.IIA/15/2017 Jenis Pajak : Bea Masuk Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Koreksi Penyesuaian Fiskal Negatif berupa Biaya Emisi sebesar

Lebih terperinci

AKUNTANSI PERPAJAKAN KELOMPOK : IV APRIDA DEWI DEVI JUNIANTY ( ) TASLIM GOTAMI

AKUNTANSI PERPAJAKAN KELOMPOK : IV APRIDA DEWI DEVI JUNIANTY ( ) TASLIM GOTAMI AKUNTANSI PERPAJAKAN KELOMPOK : IV APRIDA DEWI DEVI JUNIANTY (1205151006) TASLIM GOTAMI Bpk. Petrus Gani MENGAPA PERUSAHAAN DIWAJIBKAN MELAKUKAN PEMBUKUAN??? Didasarkan pada Kitab Undang Undang Hukum Dagang

Lebih terperinci

C. PKP Rekanan PKP Rekanan adalah PKP yang melakukan penyerahan BKP dan atau JKP kepada Bendaharawan Pemerintah atau KPKN

C. PKP Rekanan PKP Rekanan adalah PKP yang melakukan penyerahan BKP dan atau JKP kepada Bendaharawan Pemerintah atau KPKN Lampiran I Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-382/PJ/2002 Tanggal : 13 Agustus 2002 A. Singkatan 1. APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2. APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

Bulan Penerimaan Arus Uang/Piutang Pelunasan

Bulan Penerimaan Arus Uang/Piutang Pelunasan Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.52962/PP/M.XVIB/16/2014 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci