Nilai sengketa terbukti sampai dengan Surat Uraian Banding

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Nilai sengketa terbukti sampai dengan Surat Uraian Banding"

Transkripsi

1 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-87287/PP/M.XIA/25/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 4 Ayat (2) Final Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa yang terbukti dalam sengketa banding ini adalah sebesar Rp ,00 dengan pokok sengketa adalah Koreksi Dasar Pengenaan Pajak sebesar Rp ,00 (Dasar Pengenaan Pajak menurut Terbanding sebesar Rp ,00, sedangkan Dasar Pengenaan Pajak menurut Pemohon Banding sebesar Rp ,00), dengan rincian sebagai berikut: Tabel Nilai Sengketa atas Objek Pajak sampai dengan Surat Uraian Banding No Koreksi Positif atas Dasar Pengenaan Pajak Nilai Sengketa (Rp) 1 Koreksi Positif DPP PPh Final Pasal 4 ayat (2) Biaya Sewa dan Penambahan Aset dalam Kontruksi Nilai sengketa terbukti sampai dengan Surat Uraian Banding Menurut Terbanding : Berdasarkan penelitian data/dokumen yang disampaikan Pemohon Banding dan Terbanding pada saat pemeriksaan, Terbanding pada saat keberatan berpendapat sebagai berikut : a. Berdasarkan Laporan Pemeriksaan Pajak dan Kertas Kerja Pemeriksaan diketahui bahwa koreksi Terbanding terhadap dasar pengenaan pajak sebesar Rp ,00 dikarenakan berdasarkan hasil ekualisasi antara biaya-biaya sewa dan penambahan aset dalam konstruksi pada buku besar sebagai objek PPh Pasal 4 ayat (2) dengan objek yang telah dilaporkan Pemohon Banding, masih terdapat selisih sebesar nilai koreksi; b. Bahwa dalam surat permohonan Bandingnya, Pemohon Banding pada intinya beralasan bahwa Terbanding hanya melakukan pengakuan atas seluruh aktivitas tersebut tanpa melakukan pengidentifikasian aktivitas transaksi antara Aktivitas Jasa dan aktivitas Pembelian Material, dimana seharusnya atas aktivitas transaksi Pembelian Material bukan merupakan objek atau tidak terutang PPh Pasal 4 ayat (2); c. Berdasarkan Risalah Pembahasan, diketahui bahwa Pemohon Banding tidak melampirkan bukti-bukti pembelian material dan juga bukti penyetoran PPN Kegiatan Membangun Sendiri tersebut. d. Bahwa Terbanding telah meminta Pemohon Banding meminjamkan buku, catatan, data dan informasi seperti yang tercantum dalam surat permintaan buku, catatan, data dan informasi pertama nomor S-437/WPJ.02/BD.06/2015 tanggal 23 April 2015 dan surat permintaan buku, catatan, data dan informasi kedua nomor S-511/WPJ.02/BD.06/2015 tanggal 19 Mei 2015, namun Pemohon Banding tidak memenuhi seluruhnya permintaan peneliti. Hal ini tertuang dalam Berita Acara nomor BA-435/WPJ.02/2015 tanggal 05 November e. Bahwa Terbanding juga telah mengirimkan surat Panggilan Dalam Rangka Pembahasan dan Klarifikasi Sengketa Perpajakan kepada Pemohon Banding dengan nomor S-1088/WPJ.02/BD.06/2015 tanggal 08 Oktober 2015, namun Pemohon Banding juga tidak hadir pada waktu dan tempat sebagaimana yang tertulis dalam surat panggilan tersebut. Hal ini juga telah dituangkan dalam Berita Acara Ketidakhadiran Pemohon Banding nomor BA-187/WPJ.02/BD.06/2015 tanggal 26 Oktober f. Bahwa Pemohon Banding tidak dapat membuktikan alasannya dalam permohonan keberatannya karena tidak disampaikannya bukti/dokumen pendukung yang mendukung alasan Pemohon Banding tersebut; g. Bahwa Terbanding tidak dapat meneliti data, dokumen dari pihak Pemohon Banding karena sampai dengan laporan ini disusun, Pemohon Banding tidak pernah memberikan penjelasan tertulis ataupun memberikan data/dokumen terkait permohonan keberatan. h. Bahwa terkait alasan Pemohon Banding yang menyatakan bahwa Terbanding hanya melakukan pengakuan atas seluruh aktivitas Asset Dalam Konstruksi tanpa melakukan pengidentifikasian aktivitas transaksi antara Aktivitas Jasa dan aktivitas Pembelian Material, dimana seharusnya atas aktivitas transaksi Pembelian Material bukan merupakan objek atau tidak terutang PPh Pasal 4 ayat (2), Terbanding berpendapat : - Terbanding telah melakukan equalisasi objek PPh Pasal 4 ayat (2) yang dilaporkan dalam SPT dengan pos-pos biaya dan/atau pos-pos neraca; - Berdasarkan hasil ekualisasi antara biaya-biaya sewa dan penambahan aset dalam

2 konstruksi pada buku besar sebagai objek PPh Pasal 4 ayat (2) dengan objek yang telah dilaporkan Pemohon Banding, masih terdapat selisih sebesar nilai koreksi Rp ,00. - Terbanding telah melakukan equalisasi objek PPh Pasal 4 ayat (2) yang dilaporkan dalam SPT. - Pemohon Banding tidak dapat membuktikan alasannya dalam permohonan keberatannya karena tidak disampaikannya bukti/dokumen pendukung yang mendukung alasan Pemohon Banding tersebut. - Terbanding tidak dapat meneliti data, dokumen dari pihak Pemohon Banding karena sampai dengan laporan ini disusun, Pemohon Banding tidak pernah memberikan penjelasan tertulis ataupun memberikan data/dokumen terkait permohonan keberatan. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya : Berita Acara Tidak Memenuhi Sebagian/Seluruhnya Permintaan Peminjaman Dan/Atau Permintaan Keterangan Nomor BA-435/WPJ.02/2015 tanggal 05 November Berita Acara Ketidakhadiran Pemohon Banding Dalam Rangka Pembahasan Dan Klarifikasi Sengketa Perpajakan Nomor BA-187/WPJ.02/BD.06/2015 tanggal 26 Oktober i. Bahwa sesuai ketentuan Pasal 13 ayat (8) PMK nomor 9/PMK.03/2013, Terbanding berkesimpulan sama dengan tim Terbanding KPP Madya Pekanbaru tetap mempertahankan koreksi objek PPh Final Pasal 4 ayat (2) Masa Pajak Januari s.d. Desember 2012 atas nama Pemohon Banding NPWP bahwa Terbanding dalam persidangan menyerahkan Matrik Sengketa, yang pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut: Yang disengketakan Cfm SPT SKP Koreksi Surat Keberatan Nilai Sengketa Pengusaha Kena Pajak/DPP PPh Final Pasal 4 ayat (2) 9 2 Kredit Pajak Pajak yang kurang (lebih) bayar Sanksi bunga Pasal ayat (2) UU KUP Jumlah PPh yang masih harus dibayar Yang disengketakan Keputusan Surat Koreksi Keberatan Banding Pengusaha Kena Pajak/DPP PPh Final Pasal 4 ayat (2) Kredit Pajak Pajak yang kurang (lebih) bayar Sanksi bunga Pasal 13 ayat (2) UU KUP Jumlah PPh yang masih harus dibayar Penjelasan ringkas koreksi Objek Penghasilan Kena Pajak PPh Final Pasal 4 ayat (2): - Hasil pengujian terhadap biaya-biaya sewa dan penambahan aset dalam konstruksi pada buku besar sebagai objek PPh Final Pasal 4 ayat (2); bahwa rincian koreksi Objek PPh Final Pasal 4 ayat (2) sudah ada dalam Kertas Kerja Pemeriksaan dan Laporan Penelitian Keberatan; bahwa Terbanding dalam persidangan menyampaikan pendapat secara lisan dan menghadirkan Pemeriksa, yang pada pokoknya mengemukakan hal sebagai berikut : bahwa menanggapi penjelasan Pemohon Banding yang menyatakan Pemohon Banding menunggu rincian jasa kontruksi dari Terbanding, bahwa rincian jasa kontruksi dari Terbanding dapat dilihat di Kertas Kerja Pemeriksaan dan pada persidangan Pemohon Banding sudah memahami data-data yang harus diserahkan namun data-data tersebut belum diserahkan; bahwa Terbanding menggunakan dokumen sumber berupa SPT PPh Badan dalam melakukan koreksi; bahwa saat terutangnya PPh Pasal 4 ayat (2) pada prinsipnya adalah pada saat pembayaran, sehingga untuk sengketa jasa kontruksi harus diketahui terlebih dahulu kontrak dan tata cara pembayarannnya, kontruksi dikerjakan oleh Pemohon Banding atau

3 oleh Pihak Ketiga, untuk diketahui saat terutangnya PPh Pasal 4 ayat (2); bahwa Terbanding dalam persidangan menyampaikan Berita Acara Uji Bukti, yang pada pokoknya mengemukakan hal sebagai berikut : Berdasarkan hasil uji bukti atas sengketa Banding PPh Pasal 4 ayat (2) tahun 2012 diketahui bahwa pokok sengketa banding terdiri dari : Obyek Pajak Menurut Pemohon Banding Menurut Terbanding Sengketa Banding Persewaan Tanah dan/atau Bangunan Jasa Konstruksi Jumlah Sengketa menurut Pemohon Banding Selisih 0 Terdapat selisih antara sengketa dalam SUB dengan hasil penelitian pada saat uji bukti yaitu sebagai berikut: Obyek Pajak Jumlah Nilai sengketa dalam SUB Nilai sengketa hasil uji bukti selisih Selisih sebesar Rp ,00 tersebut merupakan koreksi atas obyek PPh Pasal 4 ayat (2) atas sewa yang diperhitungkan dua kali oleh pemeriksa. A. Jasa Konstruksi DPP Jasa Konstruksi cfm Terbanding DPP Jasa Konstruksi cfm PB (SPT) Sengketa Banding Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 DPP Jasa Konstruksi cfm Terbanding sebesar Rp ,00 bersumber dari akun biaya dalam G/L sebagai berikut: - Akun (Aset Dalam Kontruksi-Bangunan) Rp ,00 - Akun (ADK-Infrastruktur, jalan&jembatan) Rp ,00 - Akun (ADK-projek lainnya) Rp ,00 - Selisih nilai tanggapan WP atas sewa alat berat Rp ,00 Total objek jasa konstruksi menurut Terbanding Rp ,00 Setelah dilakukan uji bukti terhadap ketiga akun biaya tersebut pendapat Terbanding adalah sebagai berikut: 1. Akun (Aset Dalam Kontruksi-Bangunan) Rp ,00 Hasil uji bukti atas akun ini dapat digambarkan dalam tabel berikut : Kode Voucher Jumlah Transaksi Jumlah Ada Bukti Tidak Ada Bukti Keterangan Bukti O Bukti Potong PPh GV I K MPL R Jumlah Berdasarkan total koreksi dari akun biaya (Aset Dalam Kontruksi-Bangunan) adalah sebesar Rp ,00 dari jumlah tersebut terdapat transaksi yang sudah di potong PPh Pasal 4 ayat (2) dan PPh Pasal 23 sebesar Rp ,00. Bukti yang diserahkan adalah berupa bukti pemotongan dan Laporan SPT Masa PPh Final Pasal 4 ayat (2) dan PPh Pasal 23. Sedangkan sisanya sebesar Rp ,00 Pemohon Banding hanya memberikan penjelasan bahwa transaksi tersebut adalah transaksi pembelian material dan jurnal reklas dan jurnal adjustment. Pada saat uji bukti Pemohon Banding hanya memberikan soft copy dan print out G/L, SPT

4 Masa PPh Final Pasal 4 ayat (2), bukti potong dan penjelasan mengenai kode akun. 2. Akun (ADK-Infrastruktur, jalan&jembatan) Rp ,00 Hasil uji bukti atas akun ini dapat digambarkan dalam tabel berikut : Kode Jumlah Jumlah Ada Bukti Tidak Ada Keterangan Bukti Voucher Transaksi Bukti O Bukti Potong PPh GV I K MPL R JUMLAH Berdasarkan total koreksi dari akun biaya (ADK-Infrastruktur, jalan&jembatan) adalah sebesar Rp ,00 dari jumlah tersebut terdapat transaksi yang sudah dipotong PPh Pasal 4 ayat (2) dan PPh Pasal 23 sebesar Rp ,00. Bukti yang diserahkan adalah berupa bukti pemotongan dan Laporan SPT Masa PPh Final Pasal 4 ayat (2) dan PPh Pasal 23. Sedangkan sisanya sebesar Rp ,00 Pemohon Banding hanya memberikan penjelasan bahwa transaksi tersebut adalah transaksi pembelian material dan jurnal reklas dan jurnal adjustment. Pada saat uji bukti Pemohon Banding hanya memberikan soft copy dan print out G/L, SPT Masa PPh Final Pasal 4 ayat (2), bukti potong dan penjelasan mengenai kode akun. 3. Akun (ADK-projek lainnya) Rp ,00 Hasil uji bukti atas akun ini dapat digambarkan dalam tabel berikut : Kode Voucher Jumlah Transaks Jumlah Ada Bukti Tidak Ada Bukti Keterangan Bukti i O GV I K MPL R Berdasarkan total koreksi dari akun biaya (ADK-projek lainnya) 568 adalah sebesar Rp ,00 dari jumlah tersebut tidak terdapat transaksi yang sudah di potong PPh Pasal 4 ayat (2) dan PPh Pasal 23. Kesimpulan Terbanding setelah dilakukan uji bukti terkait dengan sengketa banding atas jasa konstruksi adalah : 1. Bahwa koreksi Pemeriksa pada saat pemeriksaan adalah karena tidak adanya bukti yang cukup diserahkan oleh Pemohon Banding sehingga tidak diketahui apakah atas transaksi Aset Dalam Konstruksi tersebut sudah dilakukan pemotongan pajaknya. 2. Bahwa akun-akun yang dikoreksi tersebut terkait dengan proyek konstruksi yang terhutang PPh Final Pasal 4 ayat (2), sepanjang Pemohon Banding tidak memberikan bukti, tidak dapat diketahui berapa jumlah jasa dan jumlah material dalam pengeluaran dan biaya tersebut. 3. Terbanding berpendapat untuk tetap mempertahankan koreksi yang dilakukan oleh Pemeriksa karena pada saat uji bukti Pemohon Banding tidak memberikan bukti yang cukup untuk melakukan penghitungan PPh Final Pasal 4 ayat (2). B. Persewaan atas Tanah dan/atau Bangunan DPP PPh Pasal 4 ayat (2) atas Persewaan atas Tanah dan/atau Bangunan sebesar Rp ,00 berasal dari equalisasi atas biaya dalam G/L atas akun-akun sebagai berikut: - Akun (biaya penjualan-sewa gudang/tangki timbun) Rp ,00 - Akun (biaya penjualan-sewa gudang) Rp ,00 - Akun (biaya overhead site-sewa gedung/rumah) Rp ,00 Pada saat persidangan dan uji bukti, Pemohon Banding menyatakan bahwa Obyek PPh Pasal 4

5 ayat (2) atas Persewaan atas Tanah dan/atau Bangunan sudah dilaporkan dalam SPT Masa PPh Final Pasal 4 ayat (2) Masa Januari s.d. Desember 2012 total sebesar Rp ,00 dengan melampirkan bukti berupa copy SPT Masa PPh Final Pasal 4 ayat (2) Masa Januari s.d. Desember 2012 beserta bukti pemotongannya. Perincian jumlah Obyek PPh Final Pasal 4 ayat (2) Persewaan atas Tanah dan/atau Bangunan berdasarkan laporan SPT dan bukti potongnya adalah sebagai berikut: Masa Pajak DPP PPh Pasal 4 ayat (2) January February March April May June July August September October November December Total Namun setelah dilakukan penelitian terhadap bukti tersebut terdapat satu transaksi di bulan Mei yang tidak menjadi sengketa karena tidak masuk dalam DPP menurut Terbanding berdasarkan rekap G/L yaitu Sewa Gudang/Tangki Timbun sebesar Rp ,00 dari PT DPA dengan nomor Bukti Potong /ST/FN/05/12. Oleh karena itu, DPP menurut Pemohon Banding seharusnya Rp ,00 bukan sebesar Rp ,00. Hal ini menyebabkan nila sengketa menjadi sebesar Rp ,00 dengan obyek DPP cfm Terbanding Rp ,00 DPP cfm PB (SPT dan G/L) Rp ,00 Sengketa Banding Rp ,00 Sehingga perincian dari nilai sengketa banding objek Persewaan atas Tanah dan/atau Bangunan sebesar Rp ,00 menjadi sesuai dengan G/L yang dijadikan dasar koreksi oleh Terbanding. Perinciannya adalah sebagai berikut: Biaya Penjualan - Sewa Gudang/Tangki Timbun Pihak Ketiga Vou. No Voucher Date Debit Amount Text Ref. Number /26/ Sewa tangki Timbun No. A5 (15/11/ INV 14/12/12) /26/ Sewa Tangki Timbun No. A5 (15/12/12-14/01/13) 221-INV /26/ Sewa Tangki Timbun No. A7 & A8 222-INV (01/01/13-31/01/13) Total Biaya Penjualan - Sewa Gudang/Tangki Timbun Pihak Ketiga Vou.No Voucher Date Debit Amount Text Ref. Number /25/ Sewa tangki 067-INV/ /8/ SEWA TANGKI TIMBUN 01/05-31/ INV/12 Total Overhead Site - Sewa Gedung / Rumah Vou.No Voucher Date Debit Amount Text Ref. Number /14/ Sewa Ruko Unt Kantor LO LO /31/ Sewa Rumah LO /31/ Sewa Rumah LO /21/ Sewa Rumah LO /21/ Sewa Rumah LO Total Berdasarkan hasil uji bukti, Pemohon Banding memberikan penjelasan dan bukti sebagai berikut: 1. Untuk akun Biaya Penjualan - Sewa Gudang/Tangki Timbun Pihak Ketiga sebesar Rp ,00, Pemohon Banding menyatakan bahwa transaksi sewa tersebut telah disetorkan dan dilaporkan dalam SPT Masa PPh Final Pasal 4 ayat (2) Masa Januari Bukti yang diserahkan pada saat uji bukti adalah fotokopi SPT Masa PPh Final Pasal 4 ayat (2)

6 Masa Januari Terkait dengan transaksi sewa tangki timbun, Terbanding berpendapat bahwa saat terutang PPh Final Pasal 4 ayat (2) pada saat pembayaran atau terutangnya sewa tergantung peristiwa mana lebih dahulu terjadi, sesuai Pasal 5 ayat (1) KEP-227/PJ./2002 tanggal 23 April 2002 tentang Tata Cara Pemotongan dan Pembayaran, Serta Pelaporan PPh dari Persewaan Tanah dan/atau Bangunan. Sampai dengan uji bukti terakhir dilakukan, Pemohon Banding tidak menyerahkan data pendukung seperti Invoice, Faktur Pajak, atau Perjanjian Sewa untuk dapat digunakan menentukan saat terutangnya PPh Final Pasal 4 ayat (2). Jika mengacu kepada ketentuan Pasal 15 ayat (3) PP No. 94 Tahun 2010 Tentang Penghitungan Penghasilan Kena Pajak dan Pelunasan Pajak Penghasilan dalam Tahun Berjalan, saat terutangnya Pajak Penghasilan Pasal 23 Undang-Undang Pajak Penghasilan adalah pada saat pembayaran, saat disediakan untuk dibayarkan (seperti: dividen) dan jatuh tempo (seperti: bunga dan sewa), saat yang ditentukan dalam kontrak atau perjanjian atau faktur (seperti: royalti, imbalan jasa teknik atau jasa manajemen atau jasa lainnya). Yang dimaksud dengan "saat jatuh tempo pembayaran" adalah saat kewajiban untuk melakukan pembayaran yang didasarkan atas kesepakatan, baik yang tertulis maupun tidak tertulis dalam kontrak atau perjanjian atau faktur. Berdasarkan perincian dalam detail G/L yang diberikan Pemohon Banding diketahui bahwa sewa tangki tersebut terdiri dari ; - Sewa tangki timbun No A5 untuk periode sewa s.d sebesar Rp ,00 yang dibebankan sebagai biaya pada tanggal dengan nomor voucher Sewa tangki timbun No A5 untuk periode sewa s.d sebesar Rp ,00 yang dibebankan sebagai biaya pada tanggal dengan nomor voucher Sewa tangki timbun No A7 & A8 untuk periode sewa s.d sebesar Rp ,00 yang dibebankan sebagai biaya pada tanggal dengan nomor voucher Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka Terbanding berpendapat bahwa saat terutangnya PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas Sewa Tangki Timbun tersebut adalah pada saat pembebanan dan pemanfaatan atas aktiva berupa tangki timbun yaitu pada bulan Desember Sehingga DPP untuk Obyek Pajak PPh Pasal 4 ayat (2) atas koreksi akun Biaya Penjualan-Sewa Gudang/Tangki Timbun Pihak Ketiga adalah sebesar Rp , Untuk akun Biaya Penjualan-Sewa Gudang/Tangki Timbun Pihak Ketiga sebesar Rp ,00, Pemohon Banding menyatakan bahwa transaksi tersebut adalah transaksi sewa tangki yang batal dan sudah direklas di sisi kredit G/L. Sampai dengan terakhir dilakukannya uji bukti Pemohon Banding hanya menyerahkan copy G/L tanpa melampirkan bukti pendukung pencatatan terjadinya pembatalan transaksi sewa tangki tersebut. Berdasarkan hal tersebut, Terbanding berpendapat bahwa bukti yang diserahkan masih belum cukup meyakinkan bahwa terjadi pembatalan atas sewa tangki. Oleh karena ini Terbanding tetap berpendapat untuk mempertahankan koreksi sebesar Rp , Untuk akun Overhead Site - Sewa Gedung/Rumah sebesar Rp ,00, Pemohon Banding menyatakan bahwa transaksi tersebut adalah pencatatan double dan sudah direklas di sisi kredit G/L namun tidak diperhitungkan oleh Terbanding. Sampai dengan terakhir dilakukannya uji bukti Pemohon Banding hanya menyerahkan copy G/L tanpa melampirkan bukti pendukung yang menjelaskan terjadinya dobel pancatatan dalam G/L. Berdasarkan hal tersebut, Terbanding berpendapat bahwa bukti yang diserahkan masih belum cukup meyakinkan bahwa terjadi pencatatan yang dobel. Oleh karena ini Terbanding tetap berpendapat untuk mempertahankan koreksi sebesar Rp ,00. Menurut Pemohon : Koreksi Pemeriksa didasarkan pada Aktivitas Transaksi yang dimaksud oleh pemeriksa sebagai objek PPh Pasal 4 ayat (2), dimana aktivitas yang dimaksud tersebut merupakan aktivitas Asset Dalam Konstruksi yang di dalamnya terdiri atas aktivitas Jasa dan Pembelian Material. Sehingga sangat tidak relevan apabila Pemeriksa hanya melakukan pengakuan atas seluruh aktivitas tersebut tanpa melakukan pengidentifikasian aktivitas transaksi antara Aktivitas Jasa dan aktivitas Pembelian Material, dimana seharusnya atas aktivitas transaksi Pembelian Material bukan merupakan

7 objek atau tidak terutang PPh Pasal 4 ayat (2). Sehingga menurut Pemohon Banding perhitungan PPh Final Pasal 4 ayat (2) Tahun 2012 secara keseluruhan adalah sebagai berikut : Objek PPh Final Pasal 4 ayat (2) : Rp ,00 PPh Final Pasal 4 ayat (2) Terutang : Rp ,00 Kredit Pajak : Rp ,00 PPh Final Pasal 4 ayat (2) Kurang Bayar : Rp 0,00 bahwa Pemohon Banding menyerahkan Matrik Sengketa, yang pada pokoknya mengemukakan halhal sebagai berikut: No Yang Disengketakan Cfm SPM Cfm SKP Koreksi 1 Dasar Pengenaan Pajak PPh Final Pasal 4 ayat (2) terutang No Yang Disengketakan 1 Dasar Pengenaan Pajak 2 PPh Final Pasal 4 ayat (2) terutang Surat Keberatan Keputusan Keberatan Surat Banding Nilai Sengketa Alasan banding atas Koreksi Dasar Pengenaan Pajak sebesar Rp ,00 Alasan koreksi Terbanding Pemeriksa beranggapan bahwa masih terdapat selisih ekualisasi antara biaya-biaya sewa dan penambahan aset tetap dalam konstruksi pada buku besar sebagai objek PPh Pasal 4 ayat (2) dengan objek yang dilaporkan oleh Pemohon Banding; Alasan Pemohon Banding Koreksi Pemeriksa didasarkan pada Aktivitas Transaksi yang dimaksud oleh Pemeriksa sebagai objek PPh Pasal 4 ayat (2), dimana aktivitas yang dimaksud tersebut merupakan aktivitas Asset Dalam Konstruksi yang didalamnya terdiri atas Jasa dan Pembelian Material. Sehingga sangat tidak relevan apabila Pemeriksa hanya melakukan pengakuan atas seluruh aktivitas tersebut tanpa melakukan pengidentifikasian aktivitas transaksi antara Aktivitas Jasa dan Aktivitas Pembelian Material, dimana seharusnya atas aktivitas transaksi. 2. Alasan Banding atas koreksi PPh Pasal 4 ayat (2) Terutang sebesar Rp ,00 Alasan koreksi Terbanding Terjadi koreksi terhadap Dasar Pengenaan Pajak berakibat pada berubahnya perhitungan Pajak Terutangnya. Alasan Pemohon Banding Bahwa Pemohon Banding telah melakukan perhitungan PPh Final Pasal 4 ayat (2) sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku; bahwa Pemohon Banding menyerahkan Surat Nomor FIN-TAX/051/A/EDI/EXT/XI/2016 tanggal 08 November 2016 hal Tanggapan atas LHP, yang pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut: bahwa terkait dengan proses sengketa pajak dengan nomor sengketa , atas Keputusan Terbanding Nomor KEP-1740/WPJ.02/2015 tanggal 08 Desember 2015 dengan keputusan Menolak Permohonan Keberatan Wajib Pajak dan mempertahankan jumlah pajak yang masih harus dibayar atas SKPKB PPh Pasal 4 ayat (2) Pemohon Banding Masa Pajak Januari s.d. Desember 2012 Nomor 00031/240/12/218/14 tanggal 23 September 2014, berikut Pemohon Banding sampaikan tanggapan atas Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Nomor LAP- 194/WPJ.02/KP.1005/2014 tanggal 23 September 2014 dan Laporan Penelitian Keberatan (LPK) Nomor LAP-1732/WPJ.02/2015 tanggal 08 Desember 2015 sebagai berikut : Objek PPh Pasal 4 ayat (2) (KKP K) Menurut Terbanding

8 1. Sumber Pengujian : - SPT Tahunan PPh Badan dan SPT Masa PPN - Neraca dan Laporan Laba Rugi - Buku Besar - Buku Kas/Bank dan Rekening Koran - SPT Masa PPh Pasal 23 dan bukti potong - Bukti Pengeluaran - Data MPN - Kontrak sewa 2. Pengujian yang dilakukan : - Pos/pos-pos (objek PPh Pasal 4 ayat (2) final diperiksa sesuai dengan rencana pemeriksaan dan program pemeriksaan. - Pengujian dilakukan melalui metode langsung dan tidak langsung Simpulan : Uraian Menurut WP/SPT (Rp) Pemeriksa (Rp) Koreksi (Rp) WP Sebagai Pemberi Penghasilan a. Persewaan Tanah dan atau Bangunan b. Jasa Kontruksi Jumlah Pemeriksa melakukan equalisasi objek PPh Pasal 4 ayat (2) yang dilaporkan dalam SPT dengan pos-pos biaya dan/atau pos-pos neraca. - Berdasarkan ekualisasi antara biaya-biaya sewa dan penambahan aset dalam konstruksi pada buku besar sebagai objek PPh Pasal 4 ayat (2) dengan objek yang telah dilaporkan wajib pajak masih terdapat selisih sebesar Rp ,00 Tanggapan Pemohon Banding : Setelah mempelajari LHP, KKP Terbanding (halaman 1 Indeks K), dapat Pemohon Banding sampaikan sebagai tanggapan Pemohon Banding sebagai berikut: Bahwa SPT PPh Pasal 4 ayat (2) Masa Januari s.d. Masa November 2012 untuk Objek Persewaan Tanah dan Bangunan dan Objek Jasa Konstruksi, Terbanding comform dengan SPT Pemohon Banding (halaman 1 dan 2 indeks k) Bahwa yang menjadi sengketa pajak adalah : - Objek Persewaan Tanah dan Bangunan sebesar Rp ,00 - Objek Jasa Konstruksi sebesar Rp ,00 Bahwa yang menjadi Sengketa Pajak atas Objek Persewaan Tanah dan Bangunan sebesar Rp ,00 dan atas Objek Jasa Konstruksi sebesar Rp ,00 adalah hanya pada masa Desember Bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan dari Usaha Jasa Konstruksi, Pasal 5 ayat (1) huruf a, Pajak Penghasilan yang bersifat final dipotong oleh Pengguna Jasa pada saat pembayaran, dalam hal Pengguna Jasa merupakan pemotong pajak' Bahwa pada bulan Desember 2012 total transaksi pada akun aset dalam kontruksi adalah sebesar Rp ,00 dimana yang menjadi objek PPh Pasal 4 ayat (2) atas jasa konstruksi adalah sebesar Rp ,00. Dan akun Sewa Gudang/Tangki Timbun adalah sebesar Rp ,00. Untuk kewajiban perpajakannya telah Pemohon Banding penuhi. (bukti sesuai dengan KKP Terbanding halaman 2 indeks K). Oleh karena itu, Pemohon Banding mohon Terbanding dapat menjelaskan rincian transaksi atas objek Jasa Konstruksi pada bulan Desember 2012 yang menurut Terbanding adalah sebesar Rp ,00 dan rincian transaksi atas objek Persewaan atas Tanah dan Bangunan pada bulan Desember sebesar Rp ,00 [seharusnya, Rp ,00]. Berdasarkan penjelasan Pemohon Banding di atas, menurut Pemohon Banding perhitungan PPh Pasal 4 ayat (2) masa Januari sampai dengan Desember Tahun 2012 adalah sebagai berikut : Objek PPh Pasal 4 ayat (2) Rp

9 PPh Pasal 4 ayat (2) terutang Rp Kredit Pajak Rp PPh Pasal 4 ayat (2) YMH Rp NIHIL bahwa Pemohon Banding menyerahkan Penjelasan Tertulis Pengganti Surat Bantahan Nomor FIN- TAX/15/A/EXT/EDI/I/2017 tanggal 02 Januari 2017, yang pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut: bahwa sehubungan dengan Surat Uraian Banding Direktorat Jenderal Pajak Nomor UB040/WP3.02/2016 tanggal 03 Juni 2016, bersama ini Pemohon Banding sampaikan bantahan sebagai berikut I. Bantahan atas Ketentuan Formal II. Menurut Terbanding 1. Berdasarkan penelitian terhadap surat banding Pemohon Banding nomor FIN-TAX/012/A/EDI/EXT/III/2016 tanggal 03 Maret 2016 yang diterima Pengadilan Pajak tanggal 22 Januari 2016, diketahui hal-hal sebagai berikut : a. Banding diajukan dengan surat banding dalam Bahasa Indonesia kepada Pengadilan Pajak; b. Banding diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal diterima surat keputusan yang dibanding; c. Terhadap 1 (satu) keputusan diajukan 1 (satu) surat banding; d. Banding diajukan dengan disertai alasan-alasan yang jelas dan mencantumkan tanggal diterima Surat Keputusan Terbanding Nomor KEP-1740/WPJ.02/2015 tanggal 08 Desember 2015; e. Surat banding dilampiri salinan surat keputusan yang diajukan banding, yaitu Surat Keputusan Terbanding Nomor KEP-1740/WPJ.02/2015 tanggal 08 Desember 2015; f. Jumlah pajak yang disetujui Wajib Pajak dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan sebesar Rp0,00 namun atas jumlah PPh yang masih harus dibayar sebesar Rp ,00 telah dilunasi Wajib Pajak pada tanggal 21 Oktober 2014 dengan NTPN ; g. Surat banding ditandatangani oleh Pemohon Banding atas nama Antonius Edy Nugroho selaku Direktur Utama Pemohon Banding. 2. Berdasarkan uraian tersebut di atas, sepanjang permohonan banding Pemohon Banding memenuhi ketentuan formal sebagaimana diatur dalam Pasal 27 dan 32 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009, Pasal 35 ayat (1) dan (2) dan Pasal 36 ayat (1), (3), dan (4), serta Pasal 37 ayat (1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, maka permohonan banding Pemohon Banding dapat dipertimbangkan lebih lanjut. 3. Surat keputusan yang diajukan banding merupakan objek yang dapat diajukan banding sebagaimana dimaksud Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009, dan Pasal 1 angka 6 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak. Bantahan Pemohon Banding Pemohon Banding dalam hal penyampaian Surat Permohonan Banding Nomor FIN-TAX/012/A/EDI/EXT/III/2016 tanggal 03 Maret 2016 yang diterima Pengadilan Pajak tanggal 22 Januari 2016 telah memenuhi ketentuan formal penyampaian Surat Permohonan Banding sebagaimana diatur dalam Pasal 27 dan Pasal 32 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009, Pasal 35 ayat (1) dan ayat (2) dan Pasal 36 ayat (1), ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) serta Pasal 37 ayat (1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak. Sehingga berdasarkan uraian tersebut di atas, Permohonan Banding Nomor TAX/011/A/EDI/EXT/II/2016 tanggal 24 Februari 2016 dapat dipertimbangkan lebih lanjut. Bantahan atas Uraian Mengenai Ketetapan Semula, Surat Keberatan, dan Keputusan Atas Keberatan 1. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar PPh Final Pasal 4 ayat (2) nomor 00031/240/12/218/14 tanggal 23 September 2014 Masaffahun Pajak Januari s.d. Desember 2012, diterbitkan berdasarkan Laporan Pemeriksaan Pajak KPP Madya Pekanbaru nomor LAP-194/WPJ.02/KP.1005/2014 tanggal 23 September 2014, dengan perhitungan sebagai berikut: 1 Penghasilan Kena Pajak / Dasar Pengenaan Rp

10 Pajak 2 PPh Pasal 4 ayat (2) Final yang terutang Rp Kredit Pajak : a. PPh ditanggung pemerintah Rp 0 b. Setoran Masa Rp c. Surat Tagihan Pajak (pokok kurang bayar) Rp 0 d. Kompensasi kelebihan dari Masa Pajak Rp 0.. e. Lain-lain Rp 0 f. Kompensasi kelebihan ke Masa Pajak Rp 0 g. Jumlah Pajak yang dapat dikreditkan Rp Jumlah PPh yang tidak / kurang dibayar Rp Sanksi Administrasi: a. Bunga Pasal 13 ayat (2) UU KUP Rp b. Kenaikan Pasal 13 ayat (3) UU KUP Rp 0 c. Bunga Pasal 13 ayat (5) UU KUP Rp 0 d. Kenaikan Pasal 13A KUP Rp 0 e. Kenaikan Pasal 17C ayat (5) UU KUP Rp 0 f. Kenaikan Pasal 17D ayat (5) UU KUP Rp 0 g. Jumlah Rp Jumlah PPh yang masih harus dibayar Rp Jumlah yang telah disetujui berdasarkan Pembahasan Akhir Hasil Rp 0 Pemeriksaan 2. Atas ketetapan tersebut, Pemohon Banding mengajukan Keberatan dengan surat nomor TAX/442/A/EDI/EXT/XII/2014 tanggal 05 Desember 2014, yang diterima KPP Madya Pekanbaru berdasarkan LPAD nomor PEM: \218\dec\2014 tanggal 24 Desember Atas surat keberatan Pemohon Banding telah diterbitkan Surat Keputusan Terbanding Nomor KEP-1740/WPJ.02/2015 tanggal 08 Desember 2015 dengan perhitungan sebagai berikut: Uraian Semula (Rp) Ditambah/ (Dikurangi) (Rp) Menjadi (Rp) Penghasilan Kena Pajak/DPP PPh Pasal 4 ayat (2) Final yang terutang Kredit Pajak Pajak yang tidak/kurang dibayar Sanksi administrasi : 0 Bunga Pasal 13 ayat (2) UU KUP Jumlah PPh yang masih harus dibayar Bantahan Pemohon Banding Pemohon Banding berpendapat bahwa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar PPh Final Pasal 4 ayat (2) nomor 00031/240/12/218/14 tanggal 23 September 2014 Masa/Tahun Pajak Januari s.d. Desember 2012, diterbitkan berdasarkan Laporan Pemeriksaan Pajak KPP Madya Pekanbaru nomor LAP-194/WPJ.02/KP.1005/2014 tanggal 23 September 2014 tidak memiliki dasar yang kuat. Sehingga perhitungan SKP menurut Pemohon Banding adalah sebagai berikut 1 Penghasilan Kena Pajak / Dasar Pengenaan Rp Pajak 2 PPh Pasal 4 ayat (2) Final yang terutang Rp Kredit Pajak : a. PPh ditanggung pemerintah Rp 0 b. Setoran Masa Rp c. Surat Tagihan Pajak (pokok kurang bayar) Rp 0 d. Kompensasi kelebihan dari Masa Pajak Rp 0.. e. Lain-lain Rp 0 f. Kompensasi kelebihan ke Masa Pajak Rp 0 g. Jumlah Pajak yang dapat dikreditkan Rp Jumlah PPh yang tidak / kurang dibayar Rp 0 5 Sanksi Administrasi: a. Bunga Pasal 13 ayat (2) UU KUP Rp 0 b. Kenaikan Pasal 13 ayat (3) UU KUP Rp 0 c. Bunga Pasal 13 ayat (5) UU KUP Rp 0 d. Kenaikan Pasal 13A KUP Rp 0

11 e. Kenaikan Pasal 17C ayat (5) UU KUP Rp 0 f. Kenaikan Pasal 17D ayat (5) UU KUP Rp 0 g. Jumlah Rp 0 6 Jumlah PPh yang masih harus dibayar Rp 0 7 Jumlah yang telah disetujui berdasarkan Pembahasan Akhir Hasil Rp 0 Pemeriksaan Impact terhadap Keputusan Keberatan yang seharusnya menurut Pemohon Banding adalah sebagai berikut: Uraian Semula (Rp) Ditambah/ (Dikurangi) (Rp) Menjadi (Rp) Penghasilan Kena Pajak/DPP ( ) PPh Pasal 4 ayat (2) Final yang ( ) terutang Kredit Pajak Pajak yang tidak/kurang dibayar ( ) 0 Sanksi administrasi : 0 Bunga Pasal 13 ayat (2) UU KUP ( ) 0 Jumlah PPh yang masih harus ( ) 0 dibayar Sehingga berdasarkan uraian tersebut di atas, Pemohon Banding memohon kepada Pengadilan Pajak untuk membatalkan Keputusan Terbanding Nomor KEP-1740/WPJ.02/2015 tanggal 08 Desember Menurut Majelis : bahwa berdasarkan penelitian Majelis dan keterangan dalam persidangan, koreksi DPP PPh Pasal 4 ayat (2) sebesar Rp ,00 oleh Terbanding dilakukan berdasarkan ekualisasi antara biaya-biaya yang dibebankan di PPh Badan dengan kewajiban pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2) yang terdiri dari penghasilan jasa kontruksi sebesar Rp ,00 dan sewa sebesar Rp ,00; bahwa Pemohon Banding berpendapat telah melakukan kewajiban pemotongan PPh Pasal 4(2) atas penghasilan jasa kontruksi dan sewa yang biayanya dibebankan di PPh Badan; bahwa Majelis berpendapat sengketa yang terjadi adalah sengketa pembuktian mengenai kewajiban pemotongan PPh Pasal 4(2) atas penghasilan jasa kontruksi dan sewa yang biayanya dibebankan di PPh Badan; bahwa Pasal 4 ayat (2) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008 menyatakan: Penghasilan di bawah ini dapat dikenai pajak bersifat final: a. penghasilan berupa bunga deposito dan tabungan lainnya, bunga obligasi dan surat utang negara, dan bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota koperasi orang pribadi; b. penghasilan berupa hadiah undian; c. penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya, transaksi derivatif yang diperdagangkan di bursa, dan transaksi penjualan saham atau pengalihan penyertaan modal pada perusahaan pasangannya yang diterima oleh perusahaan modal ventura; d. penghasilan dari transaksi pengalihan harta berupa tanah dan/atau bangunan, usaha jasa konstruksi, usaha real estate, dan persewaan tanah dan/atau bangunan; dan e. penghasilan tertentu lainnya; bahwa terhadap koreksi jasa konstruksi, Majelis berpendapat sebagai berikut: berdasarkan pemeriksaan Majelis diketahui pendapat Terbanding terhadap koreksi jasa kontruksi didasarkan atas ekualisasi antara akun neraca penambahan aset dalam konstruksi dengan total DPP pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2) atas jasa kontruksi; bahwa terdapat selisih antara sengketa jasa konstruksi dalam SUB dengan hasil penelitian pada saat uji bukti yaitu sebagai berikut: Obyek Pajak Jumlah Nilai sengketa jasa konstruksi dalam SUB Nilai sengketa jasa konstruksi hasil uji bukti selisih bahwa selisih sebesar Rp ,00 tersebut merupakan koreksi atas obyek PPh Pasal 4 ayat (2) atas sewa yang diperhitungkan dua kali oleh pemeriksa;

12 bahwa dengan demikian Majelis berpendapat nilai jasa konstruksi menurut Terbanding adalah sebesar Rp ,00 sedangkan menurut Pemohon Banding adalah sebesar Rp ,00 sehingga nilai koreksi yang masih disengketakan adalah Rp ,00; bahwa dalam surat banding, Pemohon Banding menyatakan akun penambahan aset dalam konstruksi terdiri dari aktivitas jasa dan pembelian material; bahwa Pemohon Banding menyampaikan bukti-bukti ketidaktepatan Terbanding dalam menggunakan akun penambahan aset dalam konstruksi sebagai dasar ekualisasi kewajiban pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2) atas jasa konstruksi; bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis terhadap bukti-bukti yang disampaikan Majelis berpendapat akun penambahan aset dalam konstruksi digunakan untuk mencatat penambahan nilai aset yang dalam proses pembangunan yang didalamnya tercatat pembebanan nilai aset berdasarkan persentase penyelesaian untuk jasa konstruksi yang dilakukan oleh kontraktor dan pembelian material; bahwa kewajiban pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2) terutang pada saat terutang atau pada saat pembayaran; bahwa Majelis berpendapat nilai kewajiban pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2) atas jasa konstruksi tidak harus sama dengan pencatatan penambahan aset dalam konstruksi yang berdasarkan persentase penyelesaian; bahwa Pemohon Banding juga dapat membuktikan bahwa tidak seluruh penambahan aset dalam konstruksi berhubungan dengan jasa konstruksi tetapi juga berhubungan dengan pembelian material; bahwa Majelis berpendapat koreksi Terbanding dengan menggunakan akun penambahan aset dalam konstruksi tidak dapat digunakan sebagai dasar ekualisasi untuk kewajiban pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2); bahwa Majelis berpendapat untuk mengabulkan seluruh permohonan banding Pemohon Banding atas koreksi jasa konstruksi sehingga koreksi Terbanding tidak dapat dipertahankan; bahwa terhadap koreksi sewa, Majelis berpendapat sebagai berikut: berdasarkan pemeriksaan Majelis diketahui pendapat Terbanding terhadap koreksi sewa didasarkan atas ekualisasi antara akun biaya sewa dengan total DPP pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2) atas sewa; bahwa dalam surat banding, Pemohon Banding tidak menyatakan alasan banding atas koreksi sewa; bahwa dalam persidangan, Pemohon Banding menyatakan alasan banding yang diberikan tidak berdasarkan koreksi Terbanding karena Pemohon Banding tidak mengetahui rincian koreksi Terbanding; bahwa karena dalam persidangan, Pemohon Banding memperoleh KKP Terbanding, Pemohon Banding mengganti alasan banding dengan menyatakan Terbanding melakukan doubel perhitungan; bahwa Pasal 50 ayat (3) Undang-Undang nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak menyatakan: Apabila Banding atau Gugatan tidak lengkap dan/atau tidak jelas sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) sepanjang bukan merupakan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1), Pasal 36 ayat (1) dan ayat (4), dan Pasal 40 ayat (1) dan/atau ayat (6), kelengkapan dan/atau kejelasan dimaksud dapat diberikan dalam persidangan; bahwa Majelis berpendapat untuk menerima penggantian alasan banding karena pada dasarnya Pemohon Banding menyatakan ketidaksetujuan atas ekualisasi yang dilakukan Pemohon Banding sehingga Majelis meminta Pemohon Banding untuk membuktikan kebenaran penghitungan yang dilakukan oleh Terbanding; bahwa dalam persidangan, Pemohon Banding tidak memberikan penghitungan ekualisasi yang menunjukkan kesesuaian antara pembebanan biaya sewa di PPh badan dengan DPP PPh Pasal 4 ayat (2) yang telah dilaporkan; bahwa meskipun Pemohon Banding diperkenankan untuk mengubah alasan banding, Pemohon Banding tidak dapat memberikan bukti-bukti yang meyakinkan Majelis bahwa biaya-biaya sewa di PPh Badan yang merupakan objek PPh Pasal 4 ayat (2) telah seluruhnya dipotong PPh Pasal 4 ayat (2); bahwa Majelis berpendapat untuk menolak permohonan banding Pemohon Banding sehingga koreksi Terbanding sebesar Rp ,00 tetap dipertahankan;

13 bahwa Majelis berkesimpulan untuk mengabulkan sebagian banding Pemohon Banding sehingga dari koreksi Terbanding atas DPP PPh Pasal 4 ayat (2) sebesar Rp ,00, koreksi sebesar Rp ,00 tidak dapat dipertahankan sedangkan sisanya sebesar Rp ,00 tetap dipertahankan; bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, rekapitulasi pendapat Majelis atas pokok sengketa adalah sebagai berikut : Menimbang : bahwa nilai sengketa yang terbukti dalam sengketa banding ini adalah sebesar Rp ,00 dengan pokok sengketa adalah Koreksi Dasar Pengenaan Pajak, dengan rincian sebagai berikut: No Uraian Koreksi Total Sengketa Tidak Dipertahankan Dipertahankan (Rp) (Rp) (Rp) 1 Dasar Pengenaan Pajak , , ,00 Menimbang Menimbang Menimbang : bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai tarif pajak; : bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai kredit pajak; : bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai sanksi administrasi kecuali besarnya sanksi administrasi tergantung pada penyelesaian sengketa lainnya; Menimbang : bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam persidangan sebagaimana termuat dalam Berita Acara Sidang telah menjadi pertimbangan Majelis dalam pembuatan putusan ini; Menimbang : bahwa berdasarkan kesimpulan Majelis terhadap sengketa di atas, maka DPP dihitung kembali menjadi sebagai berikut : DPP menurut Terbanding : Rp ,00 DPP menurut Pemohon Banding : Rp ,00 koreksi DPP : Rp ,00 DPP yang tidak dapat dipertahankan : Rp ,00 DPP menurut Majelis : Rp ,00 Mengingat : Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak dan ketentuan perundang-undangan lainnya serta peraturan hukum yang berlaku dan yang berkaitan dengan perkara ini;

14 Memutuskan : Menyatakan mengabulkan sebagian banding Pemohon Banding terhadap Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-1740/WPJ.02/2015 tanggal 08 Desember 2015 tentang Keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Final Pasal 4 ayat (2) Masa Pajak Januari s.d. Desember 2012 Nomor 00031/240/12/218/14 tanggal 23 September 2014, atas nama PT XXX, sehingga dihitung kembali menjadi sebagai berikut : Dasar Pengenaan Pajak Rp ,00 Pajak Penghasilan Terutang Rp ,00 Kredit Pajak Rp ,00 Pajak yang tidak/kurang dibayar Rp ,00 Sanksi Administrasi : Bunga Pasal 13 ayat (2) UU KUP Rp ,00 Jumlah PPh yang masih harus dibayar Rp ,00 Demikian diputus di Jakarta berdasarkan Musyawarah Majelis setelah pemeriksaan dalam persidangan dicukupkan pada hari Senin tanggal 22 Mei 2017 oleh Hakim Majelis XI A Pengadilan Pajak dengan susunan Majelis sebagai berikut : Drs. A. Martin Wahidin. Drs. Arif Subekti. Andre Irwanda, SE., Ak., MBA., CIA., CA. dengan dibantu oleh Wijaya Wardhani, S.H. sebagai Hakim Ketua, sebagai Hakim Anggota, sebagai Hakim Anggota, sebagai Panitera Pengganti. Putusan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua pada hari Senin tanggal 02 Oktober 2017, dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota, Panitera Pengganti, serta tidak dihadiri oleh Pemohon Banding dan Terbanding;

Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa dalam sengketa banding ini terdapat sengketa mengenai Tarif Pajak, dengan rincian sebagai berikut:

Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa dalam sengketa banding ini terdapat sengketa mengenai Tarif Pajak, dengan rincian sebagai berikut: Putusan Nomor : Put- 87938/PP/M.XVIB/25/2017 Jenis Pajak : PPh Final Pasal 4 ayat (2) Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa dalam sengketa banding ini terdapat sengketa mengenai Tarif Pajak, dengan

Lebih terperinci

A. Dasar Hukum. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.65755/PP/M.VIIIA/12/2015. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23. Tahun Pajak : 2008

A. Dasar Hukum. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.65755/PP/M.VIIIA/12/2015. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23. Tahun Pajak : 2008 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.65755/PP/M.VIIIA/12/2015 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2012/PP/M.IIIA Tahun 2018

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2012/PP/M.IIIA Tahun 2018 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-108209.16/2012/PP/M.IIIA Tahun 2018 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah koreksi atas

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.29320/PP/M.I/15/2011. Tahun Pajak : 2006;

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.29320/PP/M.I/15/2011. Tahun Pajak : 2006; Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.29320/PP/M.I/15/2011 Jenis Pajak : PPh Badan; Tahun Pajak : 2006; Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi sengketa dalam banding ini adalah Koreksi Terbanding atas penghasilan

Lebih terperinci

bahwa Surat Tagihan Pajak Nomor 00097/107/12/029/15 tanggal 28 September 2015 tidak termasuk

bahwa Surat Tagihan Pajak Nomor 00097/107/12/029/15 tanggal 28 September 2015 tidak termasuk Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-86336/PP/M.VIA/99/2017 Jenis Pajak : Gugatan Pajak Tahun Pajak : 2016 Pokok Sengketa Menurut Tergugat : bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah penerbitan

Lebih terperinci

bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah Penerbitan Surat Keputusan Tergugat Nomor: KEP-00329/NKEB/WPJ.

bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah Penerbitan Surat Keputusan Tergugat Nomor: KEP-00329/NKEB/WPJ. Putusan : Put-87868/PP/M.VA/99/2017 Nomor Jenis Pajak : Gugatan Masa Pajak : 2014 Pokok Sengketa Menurut Tergugat Menurut Penggugat Menurut Majelis : bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah

Lebih terperinci

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80439/PP/M.XIIA/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2009

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80439/PP/M.XIIA/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2009 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80439/PP/M.XIIA/12/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 23 Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah koreksi Terbanding

Lebih terperinci

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80436/PP/M.XIIA/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2009

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80436/PP/M.XIIA/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2009 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80436/PP/M.XIIA/12/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 23 Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah Koreksi Terbanding

Lebih terperinci

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa:

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa: utusan Nomor : Put-73893/PP/M.XIB/16/2016 enis Pajak : ahun Pajak : 2013 okok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa Banding ini adalah koreksi Terbanding terhadap Pajak Masukan yang

Lebih terperinci

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80435/PP/M.XIIA/12/2017. Tahun Pajak : 2009

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80435/PP/M.XIIA/12/2017. Tahun Pajak : 2009 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80435/PP/M.XIIA/12/2017 Jenis Pajak Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon Menurut Majelis : PPh Pasal23 : bahwa nilai sengketa terbukti

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pencatatan atas Biaya Bunga yang dilaporkan dalam laporan Keuangan Berikut ini adalah komponen-komponen laba rugi yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan

Lebih terperinci

1. Koreksi positif dividen sebesar Rp , Koreksi positif sewa mesin sebesar Rp ,00;

1. Koreksi positif dividen sebesar Rp , Koreksi positif sewa mesin sebesar Rp ,00; Putusan Pengadilan Pajak Nomor : 51610/PP/M.XVIIIB/12/2014 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa:

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa: utusan Nomor : Put-73894/PP/M.XIB/16/2016 enis Pajak : ahun Pajak : 2013 okok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa Banding ini adalah koreksi Terbanding terhadap Pajak Masukan yang

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /PP/M.VIB/12/2014. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23. Tahun Pajak : 2010

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /PP/M.VIB/12/2014. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23. Tahun Pajak : 2010 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT- 58582/PP/M.VIB/12/2014 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

: bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Surat

: bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Surat Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.611/PP/M.XB/99/215 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 212 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Surat Keputusan Tergugat

Lebih terperinci

2. - Koreksi negatif atas biaya JHT (Rp ,00)

2. - Koreksi negatif atas biaya JHT (Rp ,00) Putusan Nomor : Put.73686/PP/M.XVIIIA/10/2016 Jenis Pajak : PPh Pasal 21 Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa banding ini adalah koreksi positif Terbanding

Lebih terperinci

Tabel Nilai Sengketa atas Objek Pajak sampai dengan Surat Banding N o. 1. Koreksi Positif Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut Rp

Tabel Nilai Sengketa atas Objek Pajak sampai dengan Surat Banding N o. 1. Koreksi Positif Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut Rp Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-50514/PP/M.XIA/16/2014 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

Bulan Penerimaan Arus Uang/Piutang Pelunasan

Bulan Penerimaan Arus Uang/Piutang Pelunasan Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.52962/PP/M.XVIB/16/2014 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

PPN (Rupiah) CV Lubrima Pratama Agust

PPN (Rupiah) CV Lubrima Pratama Agust : Put. 43692/PP/M.XV/16/2013 Mahkamaa Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap koreksi Pajak Masukan

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.39513/PP/M.IV/99/2012. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 26. Tahun Pajak : 2010

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.39513/PP/M.IV/99/2012. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 26. Tahun Pajak : 2010 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.39513/PP/M.IV/99/2012 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 26 Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap

Lebih terperinci

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap :

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap : : Put-44250/PP/M.VIII/16/2013 Maia Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPN JLN Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap : Menurut Terbanding

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2013/PP/M.IIIA Tahun 2018

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2013/PP/M.IIIA Tahun 2018 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT108077.16/2013/PP/M.IIIA Tahun 2018 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2013 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah koreksi atas

Lebih terperinci

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. Put-4/PP/M.XIIA/99/2014. Jenis Pajak : Gugatan. Tahun Pajak : 2011

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. Put-4/PP/M.XIIA/99/2014. Jenis Pajak : Gugatan. Tahun Pajak : 2011 Nomor Putusan Pengadilan Pajak Put-4/PP/M.XIIA/99/2014 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap permohonan Pengurangan

Lebih terperinci

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa:

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa: utusan Nomor : Put-73892/PP/M.XIB/16/2016 nis Pajak : ahun Pajak : 2013 okok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa Banding ini adalah koreksi Terbanding terhadap Pajak Masukan yang

Lebih terperinci

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : Put-73896/PP/M.XIB/16/2016. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2012

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : Put-73896/PP/M.XIB/16/2016. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2012 Putusan Nomor : Put-73896/PP/M.XIB/16/2016 Jenis Pajak : Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa Banding ini adalah koreksi Terbanding terhadap Pajak Masukan

Lebih terperinci

Menurut Majelis : bahwa dasar hukum yang terkait dengan materi gugatan ini adalah :

Menurut Majelis : bahwa dasar hukum yang terkait dengan materi gugatan ini adalah : Nomor Putusan Pengadilan Pajak Put.53311/PP/M.XVIIIB/99/2014 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Penerbitan Surat

Lebih terperinci

Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT.59219/PP/M.XIIA/16/2015. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2006

Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT.59219/PP/M.XIIA/16/2015. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2006 Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT.59219/PP/M.XIIA/16/2015 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2006 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Koreksi positif atas

Lebih terperinci

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-85809/PP/M.IIB/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2012

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-85809/PP/M.IIB/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2012 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-85809/PP/M.IIB/12/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 23 Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa Menurut Terbanding : bahwa nilai sengketa terbukti dalam banding ini adalah koreksi

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.52299/PP/M.VB/27/2014

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.52299/PP/M.VB/27/2014 Direktori Putusan Maia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.52299/PP/M.VB/27/2014 Jenis Pajak Tahun Pajak : 2006 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon Menurut Majelis : Pajak Penghasilan Pasal

Lebih terperinci

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Surat Nomor: S-8729/WPJ.07/KP.02/2013 tanggal 03 Oktober 2013;

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Surat Nomor: S-8729/WPJ.07/KP.02/2013 tanggal 03 Oktober 2013; Nomor Putusan Pengadilan Pajak : Put-52546/PP/M.XVA/99/2014 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Surat Nomor: S-8729/WPJ.07/KP.02/2013

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia Putusan Pengadilan Pajak : Put-44300/PP/M.I/15/2013 Nomor Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.42997/PP/M.XIII/99/2013. Tahun Pajak : 2010

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.42997/PP/M.XIII/99/2013. Tahun Pajak : 2010 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.42997/PP/M.XIII/99/2013 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah gugatan terhadap Keputusan Tergugat Nomor

Lebih terperinci

: bahwa Terbanding mengusulkan untuk menolak permohonan banding Pemohon Banding Terbanding

: bahwa Terbanding mengusulkan untuk menolak permohonan banding Pemohon Banding Terbanding Direktori : PUT.46543/PP/M.XII/12/2013 Putusan Maia Putusan Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah

Lebih terperinci

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah penerbitan Keputusan Tergugat Nomor KEP-3281/ WPJ.11/2015 tanggal 15 Oktober 2015;

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah penerbitan Keputusan Tergugat Nomor KEP-3281/ WPJ.11/2015 tanggal 15 Oktober 2015; Putusan Nomor : 72832/PP/M.IIIA/99/2016 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah penerbitan Keputusan Tergugat Nomor KEP-3281/ WPJ.11/2015 tanggal

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.42761/PP/M.XVI/15/2013. : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.42761/PP/M.XVI/15/2013. : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.42761/PP/M.XVI/15/2013 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah, pos Penghasilan Luar Usaha

Lebih terperinci

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Koreksi Penyesuaian Fiskal Negatif berupa Biaya Emisi sebesar Rp

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Koreksi Penyesuaian Fiskal Negatif berupa Biaya Emisi sebesar Rp Putusan Nomor : 80394/PP/M.IIA/15/2017 Jenis Pajak : Bea Masuk Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Koreksi Penyesuaian Fiskal Negatif berupa Biaya Emisi sebesar

Lebih terperinci

Peredaran Usaha Arus Piutang cfm Pemeriksa Rp DPP PPN yang belum dilaporkan WP dalam SPM PPN nya tahun 2012 Rp

Peredaran Usaha Arus Piutang cfm Pemeriksa Rp DPP PPN yang belum dilaporkan WP dalam SPM PPN nya tahun 2012 Rp Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-87217/PP/M.IA/16/2017 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa Menurut Terbanding : bahwa Nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah Koreksi

Lebih terperinci

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : PUT /2014/PP/M.VIB Tahun Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2014.

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : PUT /2014/PP/M.VIB Tahun Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2014. Putusan Nomor : PUT-112135.16/2014/PP/M.VIB Tahun 2018 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2014 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon Banding : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa

Lebih terperinci

Nomor KEP-4949/WPJ.09/2015 tanggal 20 Oktober 2015;

Nomor KEP-4949/WPJ.09/2015 tanggal 20 Oktober 2015; Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.72331/PP/M.VIIIA/99/2016 Jenis Pajak Tahun Pajak : 2014 Pokok Sengketa Menurut Tergugat Menurut Penggugat Menurut Majelis : Gugatan Pajak : bahwa yang menjadi sengketa

Lebih terperinci

Menimbang, bahwa hasil pembahasan tiap pokok sengketa adalah sebagai berikut: Penjualan ke PT FKS Multi Agro Tbk. sebesar Rp

Menimbang, bahwa hasil pembahasan tiap pokok sengketa adalah sebagai berikut: Penjualan ke PT FKS Multi Agro Tbk. sebesar Rp Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.57329/PP/M.XVIIIB/15/2014 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding sebesar

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.36985/PP/M.XIII/15/2012. : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.36985/PP/M.XIII/15/2012. : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.36985/PP/M.XIII/15/2012 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : Koreksi positif atas Biaya Usaha Lainnya berupa Biaya yang dikoreksi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 72 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kesiapan Wajib Pajak saat dilakukan Pemeriksaan Pajak 1. Kelengkapan dokumen umum, dokumen perpajakan dan dokumen pembukuan. Kelengkapan dokumen umum, dokumen

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2014/PP/M.IIIA TAHUN 2018

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2014/PP/M.IIIA TAHUN 2018 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-103678.16/2014/PP/M.IIIA TAHUN 2018 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2014 Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah 1. Koreksi

Lebih terperinci

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Positif atas Peredaran Usaha Tahun Pajak 2008 sebesar Rp

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Positif atas Peredaran Usaha Tahun Pajak 2008 sebesar Rp Putusan Pengadilan Pajak : Put.40641/PP/M.II/15/2012 Nomor Jenis Pajak : PPh Badan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Positif atas Peredaran Usaha Tahun

Lebih terperinci

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Penerbitan Surat Keputusan Tergugat Nomor KEP- 105/WPJ.07/2015 tanggal 12 Januari 2015;

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Penerbitan Surat Keputusan Tergugat Nomor KEP- 105/WPJ.07/2015 tanggal 12 Januari 2015; Putusan Pengadilan Pajak Nomor : 63911/PP/M.XVA/99/2015 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : Maret 2013 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Penerbitan Surat Keputusan Tergugat Nomor

Lebih terperinci

Koreksi Pajak Masukan sebesar Rp ,00

Koreksi Pajak Masukan sebesar Rp ,00 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT. 49902/PP/M.X/16/2014 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT /PP/M.XIII/16/2013. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2008

Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT /PP/M.XIII/16/2013. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2008 Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT- 49617/PP/M.XIII/16/213 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 28 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap koreksi Pajak Masukan

Lebih terperinci

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-79783/PP/M.IIB/99/2017. Tahun Pajak : 2008

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-79783/PP/M.IIB/99/2017. Tahun Pajak : 2008 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put79783/PP/M.IIB/99/2017 Jenis Pajak Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa Menurut Tergugat Menurut Penggugat Menurut Majelis : Gugatan Pajak Duduk Perkara/ Pokok Sengketa:

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-60826/PP/M.IIIB/99/2015. Tahun Pajak : 2011

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-60826/PP/M.IIIB/99/2015. Tahun Pajak : 2011 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-60826/PP/M.IIIB/99/2015 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap penerbitan Keputusan

Lebih terperinci

1. Koreksi atas Jasa Audit sebesar Rp ,00 2. Koreksi atas Rebate Target Sales sebesar Rp ,00 Rp

1. Koreksi atas Jasa Audit sebesar Rp ,00 2. Koreksi atas Rebate Target Sales sebesar Rp ,00 Rp Putusan : Put-44878/PP/M.V/12/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPh Pasal 23 Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Koreksi Dasar

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa Putusan : Put.51874/PP/M.XVA/12/2014 Pengadilan putusan.mahkamahagung.go.id Pajak Nomor Jenis : Pajak Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun : 2002Pajak Pokok : bahwa Sengketa yang

Lebih terperinci

: bahwa pokok sengketa adalah Koreksi Positif atas Dasar Pengenaan Pajak sebesar Rp ;

: bahwa pokok sengketa adalah Koreksi Positif atas Dasar Pengenaan Pajak sebesar Rp ; Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-6579/PP/M.XIA/1/215 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 21 Tahun Pajak : 29 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon Menurut Majelis : bahwa pokok sengketa

Lebih terperinci

Adjusment-Final Tree Up 2006 yang dicatat pada GL 2007 (Rp ,00) Adjusment-Final Tree Up 2007 yang dicatat pada GL 2008 Rp

Adjusment-Final Tree Up 2006 yang dicatat pada GL 2007 (Rp ,00) Adjusment-Final Tree Up 2007 yang dicatat pada GL 2008 Rp Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.49499/PP/M.XIII/13/2013 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 26 Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi sengketa dalam banding ini adalah koreksi positif

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.49554/PP/M.XV/99/2013

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.49554/PP/M.XV/99/2013 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.49554/PP/M.XV/99/2013 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap penerbitan Keputusan

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan : Put /PP/M.II/13/2012. Jenis Pajak : PPh Pasal 26. Masa/Tahun Pajak : 2003

Putusan Pengadilan : Put /PP/M.II/13/2012. Jenis Pajak : PPh Pasal 26. Masa/Tahun Pajak : 2003 Putusan Pengadilan : Put. 40792/PP/M.II/13/2012 Pajak Nomor Jenis Pajak : PPh Pasal 26 Masa/Tahun Pajak : 2003 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Objek PPh Pasal 26 Masa

Lebih terperinci

dengan rincian sebagai berikut : dengan rincian sebagai berikut:

dengan rincian sebagai berikut : dengan rincian sebagai berikut: Direktori : PUT. Putusan 44513/PP/M.XIV/15/2013 Maia Putusan Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPh Badan Tahun Pajak : 2006 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding

Lebih terperinci

: bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah Koreksi Dasar Pengenaan Pajak

: bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah Koreksi Dasar Pengenaan Pajak Putusan Nomor : Put.69128/PP/M.IA/16/2016 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon : bahwa nilai sengketa terbukti dalam

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43771/PP/M.VI/16/2013

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43771/PP/M.VI/16/2013 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43771/PP/M.VI/16/2013 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

bahwa menurut Tergugat sesuai dengan Pasal 12 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-24/PJ/2012

bahwa menurut Tergugat sesuai dengan Pasal 12 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-24/PJ/2012 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.72332/PP/M.VIIIA/99/2016 Jenis Pajak Tahun Pajak : 2014 Pokok Sengketa Menurut Tergugat Menurut Penggugat : Gugatan Pajak : bahwa nilai sengketa terbukti dalam gugatan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9/PMK.03/2013 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN DAN PENYELESAIAN KEBERATAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9/PMK.03/2013 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN DAN PENYELESAIAN KEBERATAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9/PMK.03/2013 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN DAN PENYELESAIAN KEBERATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43000/PP/M.XIII/99/2013 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah gugatan terhadap Keputusan

Lebih terperinci

Atas koreksi Peredaran Usaha sebesar Rp

Atas koreksi Peredaran Usaha sebesar Rp Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT- 61464/PP/M.VIB/15/2015 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2004 Pokok Sengketa Menurut Terbanding : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan

Lebih terperinci

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. : Put-50255/PP/M.XVI/16/2014. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2009

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. : Put-50255/PP/M.XVI/16/2014. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2009 Nomor Putusan Pengadilan Pajak : Put-50255/PP/MXVI/16/2014 Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Dasar Pengenaan Pajak

Lebih terperinci

sengketa mengenai pengenaan Sanksi Administrasi berupa Kenaikan Pasal 13 ayat (3) UU KUP sebesar 100% (Rp ,00);

sengketa mengenai pengenaan Sanksi Administrasi berupa Kenaikan Pasal 13 ayat (3) UU KUP sebesar 100% (Rp ,00); Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.62435/PP/M.VIIIA/16/2015 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa Menurut Terbanding : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43733/PP/M.XIII/99/2013. Tahun Pajak : 2010

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43733/PP/M.XIII/99/2013. Tahun Pajak : 2010 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43733/PP/M.XIII/99/2013 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap gugatan terhadap

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pengenaan Pajak atas Penghasilan PT PIBS. PT PIBS adalah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi.

BAB IV PEMBAHASAN. Pengenaan Pajak atas Penghasilan PT PIBS. PT PIBS adalah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi. BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Pengenaan Pajak atas Penghasilan PT PIBS PT PIBS adalah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi. Selain mendapat imbalan atas jasa pelaksanaan konstruksi yang diberikan, PT

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.42727/PP/M.I/15/2013 Jenis Pajak Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : Pajak Penghasilan Badan : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Koreksi

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.12, 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN. Pengajuan. Penyelesaian Keberatan. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9/PMK.03/2013 TENTANG TATA

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 24/PJ/2013 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 24/PJ/2013 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 24/PJ/2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR

Lebih terperinci

Penggantian ke 2 (dua) :

Penggantian ke 2 (dua) : Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.38645/PP/M.XIII/16/2012 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa dalam pemeriksaan yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 187/PMK.03/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 187/PMK.03/2015 TENTANG PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 187/PMK.03/2015 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN ATAS KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK YANG SEHARUSNYA TIDAK TERUTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak : 39925/PP/M.II/99/2012. Jenis Pajak : Gugatan. Tahun Pajak : 2008

Putusan Pengadilan Pajak : 39925/PP/M.II/99/2012. Jenis Pajak : Gugatan. Tahun Pajak : 2008 Putusan Pengadilan Pajak : 39925/PP/M.II/99/2012 Nomor Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap penerbitan Surat Keputusan

Lebih terperinci

Putusan : Put.42956/PP/M.XI/25/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPh Pasal 4 ayat 2 final. Tahun Pajak : 2002

Putusan : Put.42956/PP/M.XI/25/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPh Pasal 4 ayat 2 final. Tahun Pajak : 2002 Putusan : Put.42956/PP/M.XI/25/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPh Pasal 4 ayat 2 final Tahun Pajak : 2002 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi positif Dasar Pengenaan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.51102/PP/M.IVB/16/2014

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.51102/PP/M.IVB/16/2014 Direktori Putusan Mahkamaa Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.51102/PP/M.IVB/16/2014 Jenis Pajak Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon : Pajak Pertambahan Nilai : bahwa

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.36766/PP/M.XII/99/2012

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.36766/PP/M.XII/99/2012 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.36766/PP/M.XII/99/2012 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah, Penerbitan Surat Keputusan Tergugat Nomor

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak : Put-41148/PP/M.XIII/15/2012. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007

Putusan Pengadilan Pajak : Put-41148/PP/M.XIII/15/2012. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007 Putusan Pengadilan Pajak : Put-41148/PP/M.XIII/15/2012 Nomor Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi atas Koreksi Penghasilan

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT45363/PP/M.II/27/2013. : Pajak Penghasilan Pasal 15 Final. Tahun Pajak : 2010

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT45363/PP/M.II/27/2013. : Pajak Penghasilan Pasal 15 Final. Tahun Pajak : 2010 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT45363/PP/M.II/27/2013 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 15 Final Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

: bahwa koreksi sebesar Rp ,00 berasal dari jumlah pada akun akun GL sebagai berikut :

: bahwa koreksi sebesar Rp ,00 berasal dari jumlah pada akun akun GL sebagai berikut : Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.54025/PP/M.VB/16/2014 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : Put-86614/PP/M.XIVA/13/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 26

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : Put-86614/PP/M.XIVA/13/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 26 Putusan Nomor : Put-86614/PP/M.XIVA/13/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 26 Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa pokok sengketa dalam banding ini adalah diterbitkannya Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Kondisi yang Melatarbelakangi Kesalahan atas Kewajiban Pemotongan PPh 23

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Kondisi yang Melatarbelakangi Kesalahan atas Kewajiban Pemotongan PPh 23 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kondisi yang Melatarbelakangi Kesalahan atas Kewajiban Pemotongan PPh 23 PT. AMK merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa ekspor impor barang. Kewajiban perpajakan PT.

Lebih terperinci

bahwa equalisasi jumlah Penyerahan menurut SPT Masa PPN dengan Peredaran Usaha dalam

bahwa equalisasi jumlah Penyerahan menurut SPT Masa PPN dengan Peredaran Usaha dalam Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.57020/PP/M.XVA/16/2014 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. Put.53268/PP/M.XIB/12/2014. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2008

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. Put.53268/PP/M.XIB/12/2014. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2008 Nomor Putusan Pengadilan Pajak Put.53268/PP/M.XIB/12/2014 Jenis Pajak : PPh Pasal 23 Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap koreksi positif

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. MRC adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa konstruksi.

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. MRC adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa konstruksi. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. MRC adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa konstruksi. Perusahaan ini telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.46597/PP/M.II/16/2013 Jenis Pajak Tahun Pajak : 28 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon Banding Menurut Majelis : Pajak Pertambahan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-08/PJ/2012 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-08/PJ/2012 TENTANG LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE08/PJ/2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN UNTUK MENGUJI KEPATUHAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR

Lebih terperinci

TABEL KODE AKUN PAJAK DAN KODE JENIS SETORAN

TABEL KODE AKUN PAJAK DAN KODE JENIS SETORAN LAMPIRAN II PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 38 /PJ/2009, TENTANG BENTUK FORMULIR SURAT PAJAK TABEL AKUN PAJAK DAN 1. Kode Akun Pajak 411121 Untuk Jenis Pajak PPh Pasal 21 100 Masa PPh Pasal

Lebih terperinci

: PUT.62748/PP/M.XIIA/99/2015

: PUT.62748/PP/M.XIIA/99/2015 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.62748/PP/M.XIIA/99/2015 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2000 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa gugatan ini adalah penolakan atas Permohonan Pengurangan

Lebih terperinci

Putusan Nomor : Put-68238/PP/M.IVB/10/2016. Jenis Pajak : PPh Pasal 21. Tahun Pajak : 2011

Putusan Nomor : Put-68238/PP/M.IVB/10/2016. Jenis Pajak : PPh Pasal 21. Tahun Pajak : 2011 Putusan Nomor : Put-68238/PP/M.IVB/1/216 Jenis Pajak : PPh Pasal 21 Tahun Pajak : 211 Pokok Sengketa Pemohon Banding Majelis : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa banding ini adalah Koreksi

Lebih terperinci

bahwa menurut Terbanding, dasar Terbanding melakukan koreksi karena:

bahwa menurut Terbanding, dasar Terbanding melakukan koreksi karena: Nomor Putusan : Put.37978/PP/M.II/16/2012 Pengadilan Pajak Jenis Pajak : PPN Tahun Pajak : 2007 Menurut Terbanding Menurut Pemohon Banding : bahwa dasar koreksi DPP PPN sebesar Rp.5.943.996.000,00 sama

Lebih terperinci

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Koreksi Dasar Pengenaan Pajak;

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Koreksi Dasar Pengenaan Pajak; Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.54008/PP/M.VI.B/16/2014 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2005 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Surat Permohonan Banding atas Surat Ketetapan Pajak Kurang

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Surat Permohonan Banding atas Surat Ketetapan Pajak Kurang BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN IV.1 Analisis Surat Permohonan Banding atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPh Badan Perbedaan dalam pengakuan pendapatan dan beban antara perlakuan akuntansi

Lebih terperinci

: 1. Sengketa Dasar Hukum Penerbitan SKPKB Berdasarkan Verifikasi

: 1. Sengketa Dasar Hukum Penerbitan SKPKB Berdasarkan Verifikasi Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-85810/PP/M.IIB/12/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 23 Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa Menurut Terbanding : bahwa nilai sengketa terbukti dalam banding ini adalah koreksi

Lebih terperinci

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan : Put-87849/PP/M.XVA/99/2017. Jenis Pajak : Gugatan Masa Pajak : 2009 Pokok Sengketa

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan : Put-87849/PP/M.XVA/99/2017. Jenis Pajak : Gugatan Masa Pajak : 2009 Pokok Sengketa Putusan : Put-87849/PP/M.XVA/99/2017 Nomor Jenis Pajak : Gugatan Masa Pajak : 2009 Pokok Sengketa Menurut Tergugat Menurut Penggugat Menurut Majelis : bahwa yang menjadi sengketa dalam Gugatan ini adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASILDAN PEMBAHASAN. 1. Faktor-Faktor yang Menyebabkan PT. Kuei Meng Chain Indonesia

BAB IV ANALISIS HASILDAN PEMBAHASAN. 1. Faktor-Faktor yang Menyebabkan PT. Kuei Meng Chain Indonesia BAB IV ANALISIS HASILDAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data 1. Faktor-Faktor yang Menyebabkan PT. Kuei Meng Chain Indonesia Mengajukan Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Penghasilan

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10/PMK.03/2013 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10/PMK.03/2013 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10/PMK.03/2013 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN ATAS KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK YANG SEHARUSNYA TIDAK TERUTANG

Lebih terperinci

1. Koreksi atas Piutang tak tertagih sebesar Rp ,00,

1. Koreksi atas Piutang tak tertagih sebesar Rp ,00, Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.51701/PP/M.IIA/15/2014 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 49/PJ./2009 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN DAN PENYELESAIAN KEBERATAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 49/PJ./2009 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN DAN PENYELESAIAN KEBERATAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK, PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 49/PJ./2009 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN DAN PENYELESAIAN KEBERATAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 12

Lebih terperinci

: bahwa perhitungan koreksi Dasar Pengenaan Pajak Pajak Pertambahan Nilai Masa Pajak Januari s.d Desember 2006 adalah sebagai berikut:

: bahwa perhitungan koreksi Dasar Pengenaan Pajak Pajak Pertambahan Nilai Masa Pajak Januari s.d Desember 2006 adalah sebagai berikut: Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.54010/PP/M.VI.B/16/2014 Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2006 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 7/PJ/2011 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 7/PJ/2011 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK DIREKTUR JENDERAL PAJAK, Menimbang : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 7/PJ/2011 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK DIREKTUR JENDERAL PAJAK, bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 15 Peraturan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 253/PMK.03/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 253/PMK.03/2014 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 253/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN DAN PENYELESAIAN KEBERATAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci