PENGARUH MANAJEMEN ORGANISASI DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP PERILAKU KESELAMATAN KERJA DI INDUSTI MANUFAKTUR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH MANAJEMEN ORGANISASI DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP PERILAKU KESELAMATAN KERJA DI INDUSTI MANUFAKTUR"

Transkripsi

1 PENGARUH MANAJEMEN ORGANISASI DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP PERILAKU KESELAMATAN KERJA DI INDUSTI MANUFAKTUR Handy Febri Satoto 1), Sri Gunani Partiwi 2), dan Dyah Santhi Dewi 3) Program Magister Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur, ) 2) dan 3) ABSTRAK Jamsostek menyebutkan 32% dari total kecelakaan kerja adalah pada bidang manufaktur dan konstruksi. Tingginya angka statistik ini perlu dilakukan investigasi faktor-faktor yang mempengaruhi kecelakaan. Salah satu penyebab kecelakaan kerja adalah perilaku keselamatan. Manajemen organisasi juga merupakan hal yang penting dikarenakan sangat berpengaruh terhadap keselamatan kerja dan produktivitas pekerja. Kondisi lingkungan kerja fisik merupakan pendekatan untuk meningkatkan keselamatan kerja secara langsung. Peneliti berkeinginan untuk kontribusi dalam pengaruh hubungan manajemen organisasi dan kondisi lingkungan kerja fisik terhadap perilaku keselamatan di industri manufaktur. Penelitian dilakukan dengan metode Structural Equation Model (SEM). Survei dilakukan dengan menggunakan kuisioner skala Likert 1-6 kepada 421 pekerja industri manufaktur yaitu PT ABC dan PT XYZ. Berdasarkan hasil analisis kecocokan model dapat disimpulkan bahwa model SEM yang dihasilkan telah sesuai. Manajemen organisasi berpengaruh positif terhadap kondisi lingkungan kerja fisik dengan loading factor 0,727 (signifikan, p<0,01). Manajemen organisasi berpengaruh positif terhadap perilaku keselamatan dengan loading factor 0,498 (signifikan, p<0,01). Kondisi lingkungan kerja fisik berpengruh positif terhadap perilaku keselamatan dengan loading factor 0,349 (signifikan, p<0,01). Penelitian menunjukkan bahwa manajemen organisasi yang baik dan kondisi lingkungan kerja fisik yang ideal berpengaruh positif terhadap perilaku keselamatan. Kata Kunci: Manajemen organisasi, Kondisi lingkungan kerja fisik, Perilaku keselamatan, Structural Equation Model (SEM). PENDAHULUAN dan Kesehatan bertujuan melindungi pekerja atas keselamatannya dalam melakukan pekerjaan demi kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional (Silalahi, 1991). Pada umumnya kecelakaan kerja disebabkan oleh dua faktor yaitu manusia dan lingkungan. Faktor manusia yaitu tindakan tidak aman dari manusia seperti sengaja melanggar peraturan keselamatan kerja yang diwajibkan, kurang terampilnya pekerja itu sendiri. Sedangkan faktor lingkungan yaitu keadaan tidak aman dari lingkungan kerja yang menyangkut antara lain peralatan atau mesin-mesin (Suma mur, 1996). Faktor kondisi lingkungan kerja dapat menghambat atau memperbaiki keselamatan kerja. Manajemen keselamatan kerja dan upaya pengurangan risiko harus memperhatikan aspek potensi bahaya dan kecelakaan kerja dari kondisi lingkungan kerja (Rosnes, dkk., A-17-1

2 2012). Semua kecelakaan kerja mengandung indikator kondisi yang tidak aman. Kecelakaan dari kondisi yang tidak aman ini memiliki frekuensi sebanyak 74,3% (Zhang, dkk., 2016). Manajemen keselamatan kerja tidak hanya memperbaiki kondisi kerja tetapi juga mempengaruhi sikap dan perilaku karyawan. Aspek pengetahuan keselamatan kerja dan motivasi keselamatan kerja menjadi kunci utama untuk mencapai kepatuhan keselamatan dan motivasi keselamatan kerja (Vinodkumar dan Bhasi, 2010). Pada perusahaan yang tidak memiliki sistem manajemen keselamatan kerja memiliki tingkat kecelakaan kerja yang cukup tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa metode manajemen keselamatan kerja yang tidak bersertifikat OHSAS kurang berhasil dalam manajemen keselamatan kerja (Vinodkumar dan Bhasi, 2011). Pelatihan keselamatan kerja diharapkan dapat meningkatkan perilaku keselamatan yang baik. Perilaku tidak aman operator adalah faktor penyumbang resiko kecelakaan kerja yang cukup besar (Zhang, dkk., 2016). Kebijakan keselamatan kerja tidak hanya memiliki dampak langsung pada safety climate dan kinerja keselamatan kerja, tetapi juga meningkatkan kepuasan kerja dan komitmen organisasi (Hadjimanolis dan Boustras, 2013). Berdasarkan data Jamsostek tahun 2010 sektor konstruksi dan manufaktur merupakan penyumbang terbesar bagi kecelakaan kerja di Indonesia. Sektor konstruksi dan manufaktur penyumbang 32%, sektor transportasi 9%, kehutanan 4%, dan pertambangan 2%. PT ABC dan PT XYZ merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dan telah menerapkan Sistem Manajemen Kesehatan dan (SMK3). Namun angka kecelakaan kerja di PT ABC relatif lebih tinggi dibandingkan dengan PT XYZ. Angka kecelakaan kerja pada PT XYZ terjadi 2 kali dalam rentang 3 tahun terakhir dan bukan merupakan fatality accident. Sedangkan PT ABC telah terjadi 47 kecelakaan kerja dan tidak terdapat fatality accident. Tingginya angka statistik pada industri manufaktur perlu dilakukan investigasi faktorfaktor yang mempengaruhi kecelakaan. Pada penelitian sebelumnya, perilaku keselamatan menjadi faktor penting. Manajemen organisasi juga merupakan hal yang penting dikarenakan merupakan hal yang sangat berpengaruh kuat terhadap kecelakaan kerja. Begitupun kondisi lingkungan kerja fisik yang ideal merupakan pendekatan yang didisain untuk mencegah terjadinya kecelakaan. Peneliti berkeinginan untuk berkontribusi dalam pengaruh hubungan manajemen organisasi dan kondisi lingkungan kerja fisik terhadap perilaku keselamatan di industri manufaktur dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM). Adapun tujuan pelaksanaan dalam penelitian ini adalah 1. Mengetahui pengaruh antara manajemen organisasi dan kondisi lingkungan kerja fisik terhadap perilaku keselamatan. 2. Mengetahui pengaruh kondisi lingkungan kerja fisik terhadap perilaku keselamatan. Dalam penelitian ini dilakukan batasan dan asumsi penelitian, yaitu: objek pengamatan adalah PT. ABC dan PT. XYZ yang bergerak dalam bidang manufaktur dan kedua perusahaan memiliki karakteristik kecelakaan kerja yang sama. METODE Variabel yang terlibat dan hubungan antar variabel digunakan sebagai dasar dalam penyusunan model konseptual sistem. Variabel tersebut adalah: 1. Variabel kondisi lingkungan kerja fisik yaitu: kebisingan, pencahayaan, pencemaran udara, dan temperatur. 2. Variabel manajemen organisasi yaitu: pelatihan keselamatan, peraturan, dan prosedur keselamatan, serta komunikasi keselamatan. A-17-2

3 3. Variabel perilaku keselamatan yaitu: pengetahuan keselamatan, motivasi keselamatan, dan partisipasi keselamatan. Hipotesis Penelitian 1. H1= Manajemen organisasi berpengaruh positif terhadap kondisi lingkungan kerja fisik. Faktor kondisi lingkungan dapat menghambat atau memperbaiki keselamatan kerja. Manajemen keselamatan kerja dan upaya pengurangan risiko harus memperhatikan aspek potensi bahaya dan kecelakaan kerja dari kondisi lingkungan untuk peningkatan keselamatan kerja (Rosnes, dkk., 2012). Berdasarkan literature review belum ada penelitian mengenai hubungan manajemen organisasi dengan kondisi lingkungan kerja fisik dalam konteks industri manufaktur. 2. H2= Manajemen organisasi berpengaruh positif terhadap perilaku keselamatan.. Kebijakan keselamatan kerja tidak hanya memiliki dampak langsung pada safety climate dan kinerja keselamatan kerja, tetapi juga meningkatkan kepuasan kerja dan komitmen organisasi (Hadjimanolis dan Boustras, 2013). Perusahaan harus menetapkan kebijakan keamanan yang jelas yang mencakup pelatihan dan dukungan keselamatan kerja. 3. H3= Kondisi lingkungan kerja fisik berpengaruh positif terhadap perilaku keselamatan. Praktek manajemen keselamatan kerja tidak hanya memperbaiki kondisi kerja tetapi juga secara positif mempengaruhi sikap dan perilaku karyawan sehingga dapat mengurangi kecelakaan di tempat kerja (Vinodkumar, dkk. 2010). Berdasarkan literature review belum ada suatu penelitian mengenai hubungan kondisi lingkungan kerja fisik dengan perilaku keselamatan dalam konteks industri manufaktur. Berdasarkan hipotesis penelitian pada uraian di atas, maka dapat dibuat suatu model penelitian seperti diilustrasikan pada Gambar 1. Kebisingan Temperature Pencemaran Udara Pencahayaan Pelatihan H1 Kondisi Lingkungan Fisik Peraturan & Prosedur Manajemen Organisasi H3 Komunikasi H2 Perilaku Pengetahuan Motivasi Partisipasi Gambar 1. Model yang akan Dikembangkan A-17-3

4 Desain Kuisoner Penelitian ini menggunakan skala likert (1-6). Berikut skala likert yang digunakan: Sangat tidak setuju, skala likert = 1 Cukup setuju, skala likert = 4 Tidak setuju, skala likert = 2 Setuju, skala likert = 5 Cukup tidak setuju, skala likert = 3 Sangat setuju, skala likert = 6 Lingkungan Fisik Desain kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 1. Variabel Kebisingan (KL_B) Pencahayaan (KL_C) Pencemaran Udara (KL_U) Suhu (KL_S) Manajemen Organisasi Pelatihan (MO_L) Peraturan dan Prosedur (MO_A) Tabel 1. Desain Kuisoner Pertanyaan Suara tempat saya bekerja tidak berisik Alat Pelindung Diri (APD) kebisingan (earplug) membantu keselamatan dan kesehatan kerja saya Tempat kerja yang bising mengurangi fokus kerja saya Saya akan mengalami masalah pendengaran jika tanpa menggunakan earplug pada tempat kerja yang bising Pencahayaan tempat saya bekerja baik Saya berpendapat pencahayaan yang baik mengurangi kecelakaan kerja Pencahayaan yang terlalu silau menggangu kerja saya Kualitas udara tempat saya bekerja sehat Udara yang kotor membuat saya tidak betah bekerja Saya berpendapat kualitas udara tempat kerja yang buruk berdampak pada keselamatan kerja Saya akan sulit bernafas dengan sehat pada tempat kerja yang berpolusi jika tidak menggunakan masker Temperatur/suhu udara tempat saya bekerja sejuk Suhu yang panas dapat mengurangi fokus kerja saya Suhu tempat kerja yang ideal (± 25 C) membuat saya merasa betah bekerja Manajemen memastikan bahwa setiap karyawan memiliki kompetensi keselamatan kerja yang baik Manajemen secara berkala mengadakan pelatihan keselamatan kerja Manajemen menyediakan APD untuk mengurangi kecelakaan Pelatihan keselamatan kerja menjadi hal yang diperhatikan manajemen Manajemen memastikan karyawan mengetahui cara mengoperasikan alat/mesin dengan aman Manajemen mendorong karyawan untuk selalu bekerja sesuai dengan peraturan keselamatan kerja Aturan dan prosedur kerja dilaksanakan dengan baik agar terhindar dari kecelakaan kerja Manajemen berusaha merancang sistem keselamatan yang benar-benar diaplikasikan karyawan Manajemen menerapkan sanksi yang tegas saat melanggar peraturan keselamatan Manajemen memastikan tempat bekerja kami aman Manajemen melakukan audit dan monitoring keselamatan kerja secara berkala A-17-4

5 Variabel Komunikasi (MO_K) Perilaku Pengetahuan (PK_T) Motivasi (PK_M) Partisipasi (PK_P) Tabel 1. Desain Kuisoner Pertanyaan Manajemen mengkomunikasikan keselamatan kerja setiap hari (safety induction) Manajemen memiliki kemampuan untuk menangani keselamatan kerja Manajemen mempertimbangkan saran karyawan mengenai keselamatan kerja Manajemen meyakinkan bahwa setiap orang dapat mempengaruhi keselamatan dalam pekerjaan mereka Manajemen memberikan penghargaan pada karyawan yang mentaati keselamatan kerja Kami menganggap pelatihan keselamatan baik untuk mencegah kecelakaan Kami menggunakan informasi yang tersedia untuk mengukur, mengurangi, dan mengontrol resiko Kami menerima dan melakukan pendapat dan saran tentang keselamatan kerja dengan sungguh-sungguh Kami sering berbicara tentang keselamatan kerja Kami belajar dari pengalaman dalam mencegah kecelakaan Investigasi kecelakaan, audit keselamatan kerja dan safety record merupakan hal yang penting Kami berusaha keras untuk mencapai tingkat keselamatan kerja yang tinggi Kami percaya pada kemampuan satu sama lain untuk memastikan keselamatan kerja Kami membahas isu-isu keselamatan kerja Kami mencoba untuk menemukan solusi jika seseorang mengalami masalah keselamatan kerja Kami menganggap bahwa tujuan yang jelas terhadap keselamatan kerja merupakan hal yang penting Kami memberikan usulan perbaikan agar keselamatan kerja lebih baik Kami memastikan bahwa tempat kerja tetap rapi dan aman Kami tidak bertanggung jawab atas keselamatan orang lain Kami saling membantu untuk bekerja dengan aman Kami selalu menggunakan APD saat diperlukan HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Validitas dan Realibilitas Kuisoner Dari 46 item pertanyaan dipilih pertanyaan yang memiliki nilai p-value (sign.) yang lebih besar dari pada nilai (0,05). Hasil pengujian menunjukkan konstruk kondisi lingkungan kerja fisik dan konstruk manajemen organisasi tidak ada item pertanyaan yang dihilangkan karena bernilai signifikan sehingga valid. Pada konstruk perilaku keselamatan pada pertanyaan Kami tidak bertanggung jawab atas keselamatan orang lain menunjukkan tidak ada korelasi antar item (-,046) sehingga item pertanyaan tidak valid dan tidak digunakan pada pengukuran selanjutnya. Hasil uji realibilitas memiliki nilai Cronbach s Alpha sebesar 0,952 yang menunjukkan seluruh indikator pada konstruk sudah reliabel untuk digunakan. A-17-5

6 Kecukupan Data Terdapat 421 kuesioner yang dinyatakan memenuhi persyaratan. Persentase responden 65% atau sebanyak 272 kuisioner dari PT ABC dan 35% atau 149 kuisioner dari PT XYZ. Uji Normalitas Multivariat Hasil pengujian asumsi normalitas Kolmogorov-Smirnov multivariat diperoleh t-value sebesar 0,612827>0,50 sehingga disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Uji Korelasi antar Variabel Dari hasil pengujian diperoleh nilai KMO sebesar 0,924 dan signifikansi pada uji Bartlett adalah sebesar 0,000. Dengan hasil tersebut disimpulkan bahwa nilai KMO yang diperoleh sudah mencukupi (>0,6 (Hair, 2009)). Selanjutnya untuk melihat ada atau tidaknya hubungan antar variabel dilakukan uji Bartlett, dimana diperoleh nilai pengujian Bartlett signifikan pada α=0,05 (p-value<α) sehingga disimpulkan bahwa antara koefisien korelasi obsevasi dengan koefisien korelasi variabel telah sesuai atau terdapat hubungan antar variabel. Confirmatory Factor Analysis (CFA) Masing-masing Variabel Konstruk laten pada penelitian ini terdiri dari 3 variabel sebagai pembentuknya yaitu kondisi lingkungan kerja fisik, manajemen organisasi, dan perilaku keselamatan. Gambar 2. CFA Kondisi Lingkungan Fisik Gambar 3. CFA Manajemen Organisasi Goodness of Fit hasil dari pengolahan AMOS diperoleh nilai CMIN/DF sebesar 1,568 ( 2), nilai GFI sebesar 0,996 ( 0,90), nilai AGFI sebesar 0,982 ( 0,90), nilai TLI sebesar 0,995 ( 0,90), nilai CFI sebesar 0,998 ( 0,90), dan nilai RMSEA sebesar 0,037 ( 0,08) sehingga menunjukkan bahwa model hipotesis sudah fit/sesuai. Nilai reliabilitas Cronbach's Alpha pada variabel kondisi lingkungan kerja fisik sebesar 0,857 sehingga model hipotesis sangat reliabel. Goodness of Fit hasil dari pengolahan AMOS diperoleh nilai GFI sebesar 1 ( 0,90), nilai CFI sebesar 1 ( 0,90), dan nilai chi square sebesar 0,00 (diharapkan kecil) sehingga menunjukkan bahwa model hipotesis sudah fit/sesuai. Nilai reliabilitas Cronbach's Alpha pada variabel manajemen organisasi sebesar 0,923 sehingga model hiptesa sangat reliabel. Gambar 4. Confirmatory Factor Analysis Perilaku A-17-6

7 Goodness of Fit hasil dari pengolahan AMOS diperoleh nilai GFI sebesar 1 ( 0,90), nilai CFI sebesar 1 ( 0,90), dan nilai chi square sebesar 0,00 (diharapkan kecil) sehingga menunjukkan bahwa model hipotesis sudah fit/sesuai. Nilai reliabilitas Cronbach's Alpha pada variabel perilaku keselamatan sebesar 0,913 sehingga model hiptesa sangat reliabel. Analisis Structural Equation Modeling (SEM) Hasil pengujian keseluruhan variabel konstruk dapat dilihat pada visual diagram pada Gambar 5. Gambar 5. Model Struktural Berdasarkan Gambar 5, Goodness of Fit pada SEM hasil dari pengolahan AMOS diperoleh nilai CMIN/DF sebesar 5,510 cukup besar ( 2) antar variabel yang berarti model belum fit. Selanjutnya, nilai NFI sebesar 0,948 (0,90-0,95), nilai TLI sebesar 0,939 ( 0,90), nilai CFI sebesar 0,956 ( 0,90), dan nilai GFI sebesar 0,923 ( 0,90) sehingga menunjukkan bahwa model hipotesis sudah fit/sesuai. Nilai Cronbach's Alpha yang diperoleh sebesar 0,927 sehingga dapat dikatakan bahwa konstruk dalam model struktural ini dapat diandalkan. Model struktural tersebut dapat dikatakan signifikan bila p<0,01. Pada hasil perhitungan dengan AMOS didapatkan p=*** yang bearti hubungan antar variabel tersebut signifikan. Nilai p=*** menunjukkan angka p yang sangat kecil dan kurang dari 0,01. Tabel 2 berikut ini menunjukkan kesimpulan hipotesis berdasarkan nilai signifikan p-value. Tabel 2. Kesimpulan Hipotesis Hipotesis Pernyataan Estimates (λ) P_Value Keputusan Manajemen organisasi berpengaruh H 1 positif terhadap kondisi lingkungan 0,727 p<0,01 Signifikan kerja fisik H 2 Manajemen organisasi berpengaruh positif terhadap perilaku keselamatan. 0,498 p<0,01 Signifikan Kondisi lingkungan kerja fisik H 3 berpengaruh positif terhadap perilaku keselamatan. 0,349 p<0,01 Signifikan A-17-7

8 KESIMPULAN DAN SARAN Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1. Manajemen organisasi berpengaruh positif terhadap kondisi lingkungan kerja fisik dengan nilai loading factor sebesar 0,727 (signifikan, p<0,01). Hal ini menunjukkan manajamen organisasi yang baik merupakan salah satu faktor utama yang mendukung tercapainya kondisi lingkungan kerja fisik yang ideal bagi pekerja. 2. Manajemen organisasi berpengaruh positif terhadap perilaku keselamatan dengan nilai loading factor sebesar 0,498 (signifikan, p<0,01). Hal ini menunjukkan manajemen organisasi yang baik mempengaruhi sikap dan perilaku karyawan sehingga dapat mengurangi kecelakaan di tempat kerja 3. Kondisi lingkungan kerja fisik berpengaruh positif terhadap perilaku keselamatan dengan nilai loading factor sebesar 0,349 (signifikan, p<0,01). Hal ini menunjukkan apabila kondisi lingkungan kerja fisik ideal maka perilaku keselamatan kerja juga akan baik. Penelitian ini memberikan informasi bahwa manajemen organisasi yang baik dan kondisi lingkungan kerja fisik yang ideal berpengaruh positif terhadap perilaku keselamatan. Hal ini bisa mencegah kecelakaan kerja dan mengurangi biaya yang lebih besar akibat kecelakaan kerja. Berikut ini adalah saran untuk penelitian selanjutnya: 1. Perlu menambah variabel-variabel lainnya yang berhubungan dengan keselamatan kerja seperti safety climate, safety leadership, safety compliance, dan lain lain. 2. Jumlah perusahaan objek pengamatan semakin banyak maka akan semakin baik 3. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan pada jenis industri lain, seperti industri minyak dan gas bumi, industri konstruksi, industri jasa, dan lain-lain. DAFTAR PUSTAKA Hadjimanolis, A. dan Boustras, G. (2013). Health and safety policies and work attitudes in Cypriot companies. Safety Science, 52, Hair, J.F. dkk. (2009). Multivaried Data Analysis, 7th edition. United States of America: Pearson. Jamsostek. (2010). Laporan Tahunan PT Jamsostek. Jakarta. Rosness, R. dkk. (2012). Environmental conditions for safety work Theoretical foundations, Safety Science, 50, Silalahi, B.N.B. dan Silalahi, R.B. (1991). Manajemen dan Kesehatan., Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo. Suma mur, P.K. (1996). Higiene Perusahaan dan Kesehatan. Jakarta: CV Haji Mas Agung. Vinodkumar, M.N. dan Bhasi, M. (2010). Safety management practices and safety behaviour: Assessing the mediating role of safety knowledge and motivation. Accident Analysis and Prevention, 42, Vinodkumar, M.N. dan Bhasi, M. (2011). A study on the impact of management system certification on safety management. Safety Science, 49, Zhang, Y. dkk. (2016). Analysis 320 coal mine accidents using structural equation modelingwith unsafe conditions of the rules and regulations as exogenous variables. Accident Analysis and Prevention, 92, A-17-8

BAB V PEMBAHASAN. estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance

BAB V PEMBAHASAN. estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisis Konfirmatori Analisis faktor konfirmatori dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian yang bertujuan untuk meneliti adanya pengaruh persepsi biaya, persepsi kenyamanan, dan persepsi resiko terhadap minat beli situs tokobagus.com. Karena itulah

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Rancangan Penelitian. Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

BAB III METODA PENELITIAN. Rancangan Penelitian. Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh BAB III METODA PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Porral dan Mangin (206) dengan judul Food Private Labels Brands:The Role Of Consumer

Lebih terperinci

VITA ANDYANI EA24. Dosen Pembimbing: Dr. Wardoyo, SE., MM

VITA ANDYANI EA24. Dosen Pembimbing: Dr. Wardoyo, SE., MM Kamis, 29 September 2016 PENGARUH ORIENTASI PASAR, INOVASI PRODUK, DAN ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KINERJA PEMASARAN PADA USAHA MIKRO KECIL MAKANAN DAN MINUMAN DI WILAYAH JAKARTA TIMUR VITA ANDYANI

Lebih terperinci

Dommy Dyotama Satria

Dommy Dyotama Satria ANALISIS HUBUNGAN ANTARA CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM), RELATIONSHIP QUALITY (RQ), DAN CUSTOMER LIFETIME VALUE (CLV) (STUDI KASUS HOTEL GRAND LEGI MATARAM) Oleh: Dommy Dyotama Satria 5209100092

Lebih terperinci

Analisa Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja (Studi Kasus: Pabrik Teh Wonosari PTPN XII)

Analisa Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja (Studi Kasus: Pabrik Teh Wonosari PTPN XII) Analisa Keselamatan Dan Kesehatan (K3) Dalam Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus: Pabrik Teh Wonosari PTPN XII) Dewinta Grahanintyas, Sritomo Wignjosoebroto, dan Effi Latiffianti Jurusan Teknik Industri,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu. pelaksanaan penelitian bulan Juni 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu. pelaksanaan penelitian bulan Juni 2015. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Deskriptif 1. Analisis secara deskriptif Bagian ini akan membahas hasil pengolahan data yang telah dikumpulkan dari lapangan berdasarkan karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data, baik data yang bersifat data sekunder maupun data primer, dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Responden Pada bab IV ini akan menampilkan hasil penelitian yang berupa gambaran umum objek penelitian dan data deskriptif serta menyajikan hasil komputasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2016. Tempat pelaksanaan kegiatan penelitian berada di Kecamatan Getasan, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di 30 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengumpulan Data Pada penelitian ini, yang menjadi objek penelitiannya adalah mahasiswa program studi akuntansi Universitas Islam Indonesia. Kuesioner

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel 3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi Penelitian dilaksanakan pada 12 Februari 2016 hingga13 April 2016 di Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Pemilihan lokasi dilakukan

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI 5.1 Deskripsi Umum Sampel Penelitian Setelah dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden maka hasil kuesioner yang layak dan secara penuh mengisi kuesioner berjumlah 134

Lebih terperinci

BAB 3 DESAIN PENELITIAN

BAB 3 DESAIN PENELITIAN BAB 3 DESAIN PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan desain yang dipergunakan dalam penelitian antara lain : jenis penelitian, populasi dan sampel, pengukuran konsep, jenis data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada konsumen Indomaret Point Pandanaran di kota Semarang. Populasi

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013 PENDEKATAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELLING (SEM) UNTUK ANALISA PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN DI INDUSTRI MANUFAKTUR (STUDI KASUS PT. FERRO SIDOARJO) Sonny Faizal 1) dan Indung Sudarso

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui

Lebih terperinci

BAB IV BAB ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Kuisioner yang disebar kepada responden sebanyak 120 buah. Pada saat

BAB IV BAB ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Kuisioner yang disebar kepada responden sebanyak 120 buah. Pada saat BAB IV BAB ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4. Profil Responden Penelitian Kuisioner yang disebar kepada responden sebanyak 20 buah. Pada saat pengembalian hanya kembali 3 kuesioner, dimana terdapat 4 kuesioner

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting untuk melaksanakan kegiatan. Mereka memberi pengaruh besar terhadap kondisi perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Badan Pusat Statistik (BPS) sejak sampel. Berikut jumlah perusahaan yang berpartisipasi:

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Badan Pusat Statistik (BPS) sejak sampel. Berikut jumlah perusahaan yang berpartisipasi: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek dan Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, objek penelitian adalah karyawan-karyawan dengan jabatan manajer pada perusahaan manufaktur yang ada di kota Semarang yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan memilih Kabupaten Ngawi, Jawa Timur karena untuk memudahkan penulis melakukan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK/SUBYEK PENELITIAN 1. Obyek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu Centro yang ada di Mall Ambarrukmo Plaza Jl. Laksda Adisucipto

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil analisa data Pengaruh Customer Experience dan Perceived Quality terhadap Brand Trust Guna Meningkatkan Customer Loyalty dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau penelitian terapan yang mana didalamnya terdapat solusi atas suatu permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah kelompok subyek yang hendak digeneralisasikan oleh hasil penelitian (Sugiyono, 2014). Sedangkan Arikunto (2010) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah rencana dan struktur yang dibuat untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah rencana dan struktur yang dibuat untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian adalah rencana dan struktur yang dibuat untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian. Sekaran (2010) menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Alasan memilih Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah karena untuk memudahkan penulis

Lebih terperinci

Peranan Matematika Dan Statistika Dalam Menganalisis Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Pertumbuhan Usaha Industri Kecil Di Sulawesi Selatan

Peranan Matematika Dan Statistika Dalam Menganalisis Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Pertumbuhan Usaha Industri Kecil Di Sulawesi Selatan 3 Vol. 9, No., 3-3, Januari 3 Peranan Matematika Dan Statistika Dalam Menganalisis Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Pertumbuhan Usaha Industri Kecil Di Sulawesi Selatan Syamsuddin Abstrak Untuk menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis pendekatan dan penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengambil sampel secara langsung dari populasi,

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP PRESTASI KERJA STAFF PERUSAHAAN KONSTRUKSI DENGAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELLING(SEM)

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP PRESTASI KERJA STAFF PERUSAHAAN KONSTRUKSI DENGAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELLING(SEM) PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP PRESTASI KERJA STAFF PERUSAHAAN KONSTRUKSI DENGAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELLING(SEM) PRESENTED BY : ANDRI ADRIADI LATAR BELAKANG... PerkembanganbidangmanajemenkonstruksiIndonesia->

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR KONFIRMATORI UNTUK MENGETAHUI KESADARAN BERLALU LINTAS PENGENDARA SEPEDA MOTOR DI SURABAYA TIMUR

ANALISIS FAKTOR KONFIRMATORI UNTUK MENGETAHUI KESADARAN BERLALU LINTAS PENGENDARA SEPEDA MOTOR DI SURABAYA TIMUR ANALISIS FAKTOR KONFIRMATORI UNTUK MENGETAHUI KESADARAN BERLALU LINTAS PENGENDARA SEPEDA MOTOR DI SURABAYA TIMUR Oleh : M Mushonnif Efendi (1310 105 019) Dosen Pembimbing : Jerry Dwi Trijoyo Purnomo, S.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing, BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Camison dan Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek & Subyek Penelitian Obyek dari penelitian ini yaitu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan subyeknya ialah para Mahasiswa Magister UMY. Alasan mengapa peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Infomedia Solusi Humanika (INSANI) yang beralamatkan di Jl RS Fatmawati No 75 Jakarta Selatan didirikan di Jakarta pada 24 Oktober 2012 berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Profil Responden Bagian ini akan membahas karakteristik responden. Karakteristik dasar responden yang ditanyakan adalah jenis kelamin, pendidikan formal terakhir, usia, jenis

Lebih terperinci

Kata kunci: Relationship Quality, Service Quality, Loyalty, Structural Equation Modeling (SEM).

Kata kunci: Relationship Quality, Service Quality, Loyalty, Structural Equation Modeling (SEM). ANALISIS SERVICE QUALITY PT. TERMINAL PETI KEMAS SURABAYA BERBASIS STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) Trinil Muktiningrum, Haryono, Vita Ratnasari Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS Jl. Cokroaminoto

Lebih terperinci

ENTERPRENURIAL INTENTION TERHADAP MAHASISWA MENCAPAI THE YOUNG ENTEREPRENEUR. Lemiyana 1, Dedi Hartawan 2

ENTERPRENURIAL INTENTION TERHADAP MAHASISWA MENCAPAI THE YOUNG ENTEREPRENEUR. Lemiyana 1, Dedi Hartawan 2 ENTERPRENURIAL INTENTION TERHADAP MAHASISWA MENCAPAI THE YOUNG ENTEREPRENEUR Lemiyana 1, Dedi Hartawan 2 1,2 Universitas Kader Bangsa, Jl. Mayjen. H. Moh. Ryacudu No.88, 8 Ulu, Seberang Ulu I, Palembang,

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman 553-562 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Obyek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data dan obyek pada penelitian ini adalah Waroeng Spesial Sambal di Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN. Komprehensif terhadap Kesejahteraan Masyarakat serta Kemandirian Masyarakat

BAB 4 METODE PENELITIAN. Komprehensif terhadap Kesejahteraan Masyarakat serta Kemandirian Masyarakat 107 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1.Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Perbaikan Kampung Komprehensif terhadap Kesejahteraan Masyarakat serta Kemandirian Masyarakat di

Lebih terperinci

Zanuar Firmanto, Putu Artama Wiguna, Haryono Mahasiswa MMT-ITS, Jurusan Manajemen Proyek ABSTRAK

Zanuar Firmanto, Putu Artama Wiguna, Haryono Mahasiswa MMT-ITS, Jurusan Manajemen Proyek   ABSTRAK PENGARUH PARTISIPASI MASYARAKAT DAN PERAN SERTA PEMERINTAH DALAM PROSES PEMBEBASAN LAHAN UNTUK PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL DI SURABAYA (STUDI KASUS JALAN TOL WARU-BANDARA JUANDA) Zanuar Firmanto, Putu

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG Bab ini akan memaparkan analisis terhadap faktor-faktor yang menentukan keputusan hutang pada pemilik usaha tenun dengan menggunakan Theory Planned

Lebih terperinci

PENGARUH HUMAN CAPITAL DAN CORPORATE VALUE TERHADAP KINERJA KARYAWAN

PENGARUH HUMAN CAPITAL DAN CORPORATE VALUE TERHADAP KINERJA KARYAWAN PENGARUH HUMAN CAPITAL DAN CORPORATE VALUE TERHADAP KINERJA KARYAWAN Putiri Bhuana Katili 1),Mutia Adha 2) Jurusan Teknik Industri, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jl. Jend.Sudirman Km.3 Cilegon, Banten

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu 3.1 Jenis Penelitian BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu merupakaan jenis penelitian untuk mendapatkan penjelasan hubungan antar variabel

Lebih terperinci

PENGARUH SISTEM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DAN PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA K3 PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

PENGARUH SISTEM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DAN PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA K3 PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA PENGARUH SISTEM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DAN PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA K3 PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA Intan Mayasari 1) dan I Putu Artama Wiguna 2) 1) Program Studi Magister

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dari antisipasi teknologi baru. Rancangan penelitian yang disajikan berbentuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dari antisipasi teknologi baru. Rancangan penelitian yang disajikan berbentuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Finger et al (203) yang bertujuan untuk mengetahui anteseden dan konsekuensi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang diteliti (Cooper dan

III. METODE PENELITIAN. Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang diteliti (Cooper dan III. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang diteliti (Cooper dan Schindler, 2003). Dengan demikian populasi adalah individu yang memiliki informasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini diantaranya adalah desain penelitian, populasi, sampe, teknik sampling.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini diantaranya adalah desain penelitian, populasi, sampe, teknik sampling. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang metodologi yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah desain penelitian, populasi, sampe, teknik sampling. Dijelaskan pula sumber,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karyawan pada bagian perawat. Populasi yang masuk dalam kriteria

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karyawan pada bagian perawat. Populasi yang masuk dalam kriteria BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Populasi Populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal minat yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2006). Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan ditunjukkan hasil perhitungan analisis data penelitian serta pembahasannya yang meliputi gambaran umum lokasi penelitian, karakteristik responden, uji validitas,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data dan Tehnik Pengumpulan Data Data yang di gunakan dalam penelitian ini bersumber dari data primer. Menurut Azwar (2009) data primer adalah data yang di peroleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN II. METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif kausal, karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel X terhadap Y yang bersifat kausal.

Lebih terperinci

STUDI FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN PENERAPAN SMK3 PADA PROYEK KONSTRUKSI PEMBANGUNAN NIPAH MALL MAKASSAR

STUDI FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN PENERAPAN SMK3 PADA PROYEK KONSTRUKSI PEMBANGUNAN NIPAH MALL MAKASSAR JURNAL TUGAS AKHIR STUDI FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN PENERAPAN SMK3 PADA PROYEK KONSTRUKSI PEMBANGUNAN NIPAH MALL MAKASSAR Oleh : MISRIFAN FAJRIN D 111 10 293 JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membantu dalam menyelesaikan penelitian ini. BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Studi Literatur Dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini harus sesuai dengan Metode penelitian, langkah awal yaitu melakukan studi literatur dan jurnal yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. Universitas Trisakti angkatan sebagai respondennya. Dari penyebaran kuesioner

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. Universitas Trisakti angkatan sebagai respondennya. Dari penyebaran kuesioner BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Obyek Penelitian 1. Gambaran Umum Responden Objek penelitian yang ditetapkan adalah mahasiswa Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti angkatan 2006-2010

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN

KUISIONER PENELITIAN 146 KUISIONER PENELITIAN ANALISIS PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) OHSAS 18001 TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. COCA COLA AMATIL MEDAN Petunjuk Pengisian:

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 24 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Perusahaan PT XYZ mempunyai visi dan misi yang digunakan untuk pedoman dalam menjalankan mekanisme kerja. Perusahaan PT XYZ mempunyai bagian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PENELITIAN. menghasilkan produk berupa kain-kain polosan berwarna (kain yang tidak

BAB IV ANALISIS DATA DAN PENELITIAN. menghasilkan produk berupa kain-kain polosan berwarna (kain yang tidak BAB IV ANALISIS DATA DAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah PT. Sari Warna Asli III Perusahaan tekstil PT Sari Warna Asli III adalah perusahaan yang menghasilkan produk berupa kain-kain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Secara keseluruhan, bab ini berisi tentang desain penelitian, ruang lingkup penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. Secara keseluruhan, bab ini berisi tentang desain penelitian, ruang lingkup penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya. Sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisis, pengukuran dan lingkungan penelitian. merek terhadap kesedian pelanggan untuk membayar harga premium,

BAB III METODE PENELITIAN. analisis, pengukuran dan lingkungan penelitian. merek terhadap kesedian pelanggan untuk membayar harga premium, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini difokuskan pada tujuan studi, dimensi waktu, unit analisis, pengukuran dan lingkungan penelitian. 3.1.1 Tujuan Studi Studi ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara satu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2005).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara satu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2005). BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan penelitian eksplanatori adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid sehingga hasil penelitian dan data yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dari segi metodologi dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Subjek dari penelitian ini adalah konsumen Hero Supermarket di Kota Yogyakarta, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah Hero Supermarket di

Lebih terperinci

PENGARUH PENGETAHUAN BERKENDARAAN TERHADAP PERILAKU PENGENDARA SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)

PENGARUH PENGETAHUAN BERKENDARAAN TERHADAP PERILAKU PENGENDARA SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) PENGARUH PENGETAHUAN BERKENDARAAN TERHADAP PERILAKU PENGENDARA SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) Wesli Dosen Jurusan Teknik Sipil, Universitas Malikussaleh Email: ir_wesli@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai karakteristik tertentu yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

VII. ANALISIS HUBUNGAN KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN RESTORAN PIA APPLE PIE BOGOR

VII. ANALISIS HUBUNGAN KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN RESTORAN PIA APPLE PIE BOGOR VII. ANALISIS HUBUNGAN KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN RESTORAN PIA APPLE PIE BOGOR 7.1. Hasil Analisis SEM (Structural Equation Modelling) Model pada penelitian ini terdiri dari enam variabel laten, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. D.I.Yogyakarta. Sedangkan subjek penelitian adalah Wajib Pajak orang

BAB III METODE PENELITIAN. D.I.Yogyakarta. Sedangkan subjek penelitian adalah Wajib Pajak orang BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Kantor Pelayanan Pajak di Provinsi D.I.Yogyakarta. Sedangkan subjek penelitian adalah Wajib Pajak orang pribadi, dimana

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 33 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Identifikasi Responden Pada penelitian ini jumlah sampel yang digunakan adalah pemilik usaha laundry di Surabaya, sebanyak 120 responden. Dengan Menggunaan metode

Lebih terperinci

ANALISIS KEBERHASILAN E-PROCUREMENT PEMERINTAH KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN INFORMATION SYSTEM SUCCESS MODEL

ANALISIS KEBERHASILAN E-PROCUREMENT PEMERINTAH KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN INFORMATION SYSTEM SUCCESS MODEL JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 ANALISIS KEBERHASILAN E-PROCUREMENT PEMERINTAH KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN INFORMATION SYSTEM SUCCESS MODEL RIZKA MARSA PRAMADANI, MUDJAHIDIN, S.T, M.T SISTEM

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DALAM MEMBENTUK LOYALITAS PELANGGAN PADA PENGGUNA JASA GARUDA INDONESIA DI SURABAYA

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DALAM MEMBENTUK LOYALITAS PELANGGAN PADA PENGGUNA JASA GARUDA INDONESIA DI SURABAYA PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DALAM MEMBENTUK LOYALITAS PELANGGAN PADA PENGGUNA JASA GARUDA INDONESIA DI SURABAYA Eka cipta Wijaya Oey Manajemen / Fakultas Bisnis dan Ekonomika

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK KENTANG (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu) ABSTRAK

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK KENTANG (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu) ABSTRAK PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK KENTANG (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu) Nur Amalia Ma rufah 1, Panji Deoranto 2, Rizky Luthfian Ramadhan Silalahi 2* 1 Alumni,

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH MOTIVASI KERJA KARYAWAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KERJA DAN PENCAPAIAN SASARAN PROYEK

ANALISA PENGARUH MOTIVASI KERJA KARYAWAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KERJA DAN PENCAPAIAN SASARAN PROYEK ANALISA PENGARUH MOTIVASI KERJA KARYAWAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KERJA DAN PENCAPAIAN SASARAN PROYEK Arintha Parijuwana, Christiono Utomo Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi

Lebih terperinci

Confirmatory Factor Analysis

Confirmatory Factor Analysis Teknik Analisis Validitas Konstruk dan Reliabilitas instrument Test dan Non Test Dengan Software LISREL Akbar iskandar Teknik informatika, STMIK AKBA, Sulawesi selatan, Indonesia Email : akbar.iskandar06@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis mengenai hubungan antar variabel berdasarkan fakta empiris dan dapat diyakini

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing Dr.Apol Pribadi S.T, M.T Hanim Maria Astuti, S.Kom, M.Sc. Aris Kusumawati NRP :

Dosen Pembimbing Dr.Apol Pribadi S.T, M.T Hanim Maria Astuti, S.Kom, M.Sc. Aris Kusumawati NRP : ANALISIS KUALITAS SISTEM INFORMASI TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN PENGETAHUAN MAHASISWA SEBAGAI PENGGUNA MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING (Studi Kasus : Jurusan Sistem Informasi ITS Surabaya)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Nasmoco Bengawan Motor Solo

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Nasmoco Bengawan Motor Solo BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Nasmoco Bengawan Motor Solo Baru, Sukoharjo.Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey. Penelitian survey adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di perusahaan PT. Sari Warna Asli III,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di perusahaan PT. Sari Warna Asli III, BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan di perusahaan PT. Sari Warna Asli III, Karanganyar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey. Penelitian survey adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menjelaskan hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian Penelitian ini menganalisa bagaimana pengaruh kepribadian, komunikasi, dan kelompok referensi terhadap pengambilan keputusan konsumen menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara Tour di Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelanggan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara Tour di Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelanggan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada pelanggan Nusantara Tour di Semarang. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah pengaruh kualitas layanan, komitmen, dan kepercayaan terhadap loyalitas. Sebagai variabel bebas (independent

Lebih terperinci

Holland Bakery merupakan salah satu pelopor dalam usaha modern bakery yang. dikenal dengan Holland Bakery. Holland Bakery selalu berusaha untuk

Holland Bakery merupakan salah satu pelopor dalam usaha modern bakery yang. dikenal dengan Holland Bakery. Holland Bakery selalu berusaha untuk IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan (Holland Bakery) Holland Bakery merupakan salah satu pelopor dalam usaha modern bakery yang dikenal dengan Holland Bakery. Holland Bakery selalu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2006) subyek ialah satu dari anggota dari sampel,

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2006) subyek ialah satu dari anggota dari sampel, BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Menurut Sekaran (2006) subyek ialah satu dari anggota dari sampel, sebagaimana elemen adalah anggota dari populasi. Subyek dalam penelitian ini yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan. A. Desain Penelitian digilib.uns.ac.id 23 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian berisi tentang desain penelitian, populasi, sampel dan teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bagian ini bertujuan untuk mengungkap hasil penelitian dan pembahasannya. Tahapan awal dalam menganalisis data yang dilakukan yaitu dimulai dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang dimulai dari validitas dan reliabilitas instrumen penelitian dan model teoritis, uji

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL PENGUMPULAN DATA

BAB 5 HASIL PENGUMPULAN DATA BAB 5 HASIL PENGUMPULAN DATA Bab ini memberikan penjelasan mengenai pengujian model dan hasil penelitian tentang pengukuran tingkat kepuasan mahasiswa teknik informatika Universitas Pasundan terhadap e-learning,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Uji validitas dan Reliabilitas Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Uji validitas dan Reliabilitas Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Uji validitas dan Reliabilitas Penelitian Validitas instrumen diuji dengan alat analisis Korelasi Pearson antara item dengan total item. Jika nilai korelasi di atas 0.30,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh persepsi atas suatu harga (price

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 44 BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Pelaksanaan Pre-test Untuk menguji konstruk pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner, peneliti melakukan pre-test kepada 30 responden

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 1.1. Desain Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan penelitian menggunakan metode Kausalitas, digunakan untuk meneliti pada pupolasi atau sampel tertentu, pengumpulan

Lebih terperinci

Pengaruh Budaya Perusahaan, Kedisiplinan dan Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan dengan Metode Structural Equation Modeling

Pengaruh Budaya Perusahaan, Kedisiplinan dan Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan dengan Metode Structural Equation Modeling Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.2, Juni 2013, pp.88-95 ISSN 2302-495X Pengaruh Budaya Perusahaan, Kedisiplinan dan Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan dengan Metode Structural Equation Modeling

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Indonesia telah dikeluarkan, baik dalam bentuk peraturan perundang-undangan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Indonesia telah dikeluarkan, baik dalam bentuk peraturan perundang-undangan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Jumlah perokok dari waktu ke waktu mengalami peningkatan, baik dikalangan laki-laki maupun perempuan. Meskipun regulasi pengendalian masalah

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN, DAN SARAN PENELITIAN. 1. Model penelitian yang dikembangkan adalah cukup baik (marginal fit)

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN, DAN SARAN PENELITIAN. 1. Model penelitian yang dikembangkan adalah cukup baik (marginal fit) BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN, DAN SARAN PENELITIAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut. 1. Model penelitian yang

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. menyelesaikan permasalahan penelitian yang telah dijabarkan sebelumnya.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. menyelesaikan permasalahan penelitian yang telah dijabarkan sebelumnya. BAB IV METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang tahapan-tahapan yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan penelitian yang telah dijabarkan sebelumnya. 4.1. Persiapan Pada tahap ini peneliti

Lebih terperinci