BAB IV ANALISIS DATAA PROYEK DAN ANALISIS PERANCANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS DATAA PROYEK DAN ANALISIS PERANCANGAN"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS DATAA PROYEK DAN ANALISIS PERANCANGAN 4.1. GBI House of Grace Analisa Luar Tapak Denah gereja GBI House of Grace terletak di pinggir jalan raya Rawa Buaya, Jakarta Barat. Pada daerah ini yang dominann adalah daerah komplek perumahan yang cukup baik. Pada daerah Rawa Buaya ini adalah daerah yang cukup ramai, tetapi termasuk daerah yang akan mengalami perkembangan yang sangat baik. Deskripsi Umum Proyek : Nama Proyek : GBI House of Grace Sifat Proyek : Riil (nyata ) Penanggung Jawab : Pdt. Daud Sekarmadidjaja Jam Ibadah Raya Alamat : Minggu pkl , pkl WIB : Jl. Rawa Buaya Raya 115

2 Data Fisik Tapak Pertimbangan Owner dalam Pemilihan Lokasi Berdasarkan pertimbangan pemilihan lokasi, lokasi yang di pilh adalah terletak di Jl. Rawa Buaya Raya Jakarta Barat, karena merupakan lokasi yang strategis yaitu di depan jalan raya dan merupakan daerah dengan lalu lintas yang cukup padat dan dekat dengan perumahan dan pemukiman penduduk. Lokasi Jl. Rawa Buaya Raya Jakarta Barat Gambar 4.1. Site Plan Spesifikasi Lokasi Proyek Daerah sekitar berdirinya Gereja House of Grace adalah Perumahan, pemukiman penduduk. Hal ini dapat dilihat dari kondisi dan tapak seluruh bangunan yang berada disekitar lokasi Gereja House of Grace. Gambar 4.2. Site Plan 116

3 Objek-objek yang ada disekitar Gereja House of Grace: - Batas : Utara : Jl. Rawa Buaya Raya Selatan : Jl. Puri Lingkar Luar Barat, Jakarta Barat Timur : Pemukiman Penduduk Barat : Jl. Rawa Buaya Raya Analisa Dalam Tapak Gereja ini terletak berseberangan dengan jalan tol lingkar luar Jakarta barat. Untuk batasan gereja ini di kelilingi jalan raya yang merupakan daerah yang cukup bising, karena di lalui oleh kendaraan umum. Jadi lingkungan ini cukup mendapatkan masalah mengenai suara kendaraan dari luar, hanya saja pada area gereja ini memiliki lahan parkir yang cukup luas Analisa dan Program Kebutuhan Analisa Aktivitas Pemakai Aktivitas Pemakai yaitu jemaat pada saat mengikuti ibadah sangatlah ditentukan oleh tata ibadah yang ada. Dan data yang telah diperoleh dapat diketahui aktifitas dari pemakai yaitu : Jemaat Umum ( Remaja dan Dewasa ) 1. Datang dan menerima warta jemaat 2. Mengikuti Ibadah ( duduk, berdoa, berdiri, bernyanyi, membaca, bersalaman, mendengarkan khotbah, memberi persembahan ) 3. Melihat informasi Jemaat Umum ( Anak-anak ) 1. Menuju ke kelas masing-masing 117

4 2. Mengikuti persekutuan ( Duduk, berdoa, berdiri, bernyanyi, bergoyang, mendengarkan cerita Alkitab, memberikan persembahan ) 3. Berkreasi ( Menggambar dan mewarnai, menggunting dan menempel, bermain dan sebagainya ) Pendeta 1. Mengikuti ibadah 2. Membacakan Firman Tuhan/khotbah 3. Ramah tamah Majelis Komisi yang bertugas - Mendampingi Gembala dan Pendeta tamu saat ibadah berlangsung serta sebelum dan sesudah ibadah Petugas Pelayan Ibadah 1. Persiapan bersama/doa bersama 2. Persiapan masing-masing (untuk penari rebana : menggunakan seragam yang ditentukan) 3. Menuju tempat duduk masing-masing, Melakukan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan jadual yang telah ditentukan (memimpin ibadah, memimpin doa syafaat, bernyanyi, bermain music, menari, mengatur multimedia baik untuk lagu ataupun sound system, membawakan kantong persembahan, dan sebagainya) 4. Mendengarkan Firman Tuhan 5. Penyambut Jemaat, menyambnut jemaat yang datang, membagikan warta jemaat Pemain Musik 1. Datang 2. Duduk 3. Berdoa 118

5 4. Berdiri 5. Bermain music 6. Menyanyi 7. Mendengarkan 8. Kontak dengan pemimpin pujian dan pendeta Pemimpin pujian 1. Datang 2. Duduk 3. Berdoa 4. Bernyanyi 5. Berdiri 6. Mendengarkan 7. Kontak dengan pemain music 8. Tepuk tangan Analisa Kebutuhan, Kapasitas, dan Besaran Kebutuhan ruang yang diperlukan untuk dapat dilihat dari aktivitas yang terjadi, yaitu : 1. utama yaitu ruang ibadah umum : Panggung (Altar, area bernyanyi, area bermain music, area menari-area menari juga berfungsi sebagai area altar call, serta area di mana anak-anak sekolah minggu berkumpul untuk didoakan sebelum memasuki kelas masing-masing) Area meja dan kursi LCD, control sound system Area duduk pendeta, area duduk majelis-komisi yang bertugas mendampingi Gembala dan pendeta tamu. Area duduk pelayan Tuhan. Area duduk Jemaat. 2. pendukung ibadah anak yaitu, kelas balita dan kelas kecil (anak TK), Kelas pratama (anak SD kelas 1-4), kelas Madya (anak SD kelas 5-6). 119

6 penyambut persiapan pelayan informasi. Tempat minum bersama. Tempat penyimpanan Analisa Kebutuhan Perabot dan Furniture Dengan berdasarkan aktivitas yang ada, selain kebutuhan ruang, kebutuhan perabot dapat diketahui, yaitu : 1. Ibadah Umum - Mimbar - Alat-alat music - Meja dan kursi LCD - Meja untuk kotak persembahan - Kursi untuk seluruh jemaat yang hadir dan untuk para petugas - Meja kursi untuk ruang sound system - infocus - Speaker 2. ibadah anak - Rak sepatu. - Meja dan kursi untuk berkreasi. - Papan cerita. - Lemari penyimpanan. - Display untuk memajang hasil kreativitas anak. - Alat music - Sound system 3. Penyambut, Meja dan kursi untuk para petugas 4. persiapan Pelayan - persipan bersama - Meja dan kursi untuk menyambut pendeta tamu. - Lemari penyimpanan. 5. Informasi, papan Informasi,Tempat penyimpan 120

7 6. Area Service - Toilet - Gudang Analisa Hubungan dan Karakteristik ibadah Umum adalah ruang utama karena ruang ini diletakan di bagian tengah dan menjadi dominan dan utama. ibadah umum berhubungan langsung dengan ruang-ruang lain yaitu ruang penyambut, ruang ibadah anak, ruang persiapan pelayan Tuhan. Karena mempunyai satu ruang yang dominan dan berhubungan langsung dengan ruang-ruang lainnya maka, organesasi ruang yang dimiliki adalah organesasi ruang terpusat. Hal tersebut di dukung dengan bentukan denah yang ada yaitu bagian tengah merupakan tempat yang dominan dan mempunyai sayap-sayap bagunan di bagian atas dan bawah serta bagian kanan dan kiri bangunan Analisa Tema dan Gaya Pada analisa tema pada data proyek ini adalah menggunakan tema natural, hal ini terlihat dari bahan material yang digunakan pada area mimbar yaitu dengan menggunakan material penutup pada dinding dengan menggunakan kayu/playwood yang di finishing dengan menggunakan melamik. Dan untuk gaya pada gereja House of Grace sekarang ini adalah gaya colonial yaitu terlihat dari bentuk bangunan yang ada, seperti misalnya pilar besar yang berada di depan gedung gereja Data Pemakai Struktur Organesasi Pemakai kebaktian ibadah raya ini di pakai secara rutin setiap hari Kamis sampai dengan hari Minggu. Pemakaian rutin di manfaatkan untuk kebaktian ibadah raya dan ibadah pertengahan minggu. Fungsi utama dari ruang kebaktian ini adalah untuk menyelenggarakan ibadah raya yang merupakan puncak perayaan kemenangan bagi umat Kristiani. Pemakai ruang kebaktian di bagi menjadi dua pemakai utama yaitu pelayan Tuhan dan jemaat. Secara fungsional masing-masing 121

8 memiliki peran yang berbeda-beda. Berikut ini struktur organesasi pengguna : Struktur Organesasi Pelayan Tuhan : GEMBALA SIDANG WAKIL GEMBALA SIDANG OPERASIONAL ADMINISTRASI PELAYANAN KEGEMBALAAN PELAYANAN PENDUKUNG Tabel: Struktur Organisasi Pelayan Tuhan Job Deskripsi : a. Gembala Sidang : Gembala sidang adalah orang yang bertanggung jawab penuh atas kegembalaan yang berlangsung di gereja tersebut, biasa gembala sidang ini juga merupakan pendeta yang juga berkhotbah di depan mimbar. b. Wakil Gembala : Orang yang bertanggung jawab atas semua kegiatan gereja tersebut ketika gembala sidang tersebut melakukan pelayanan diluar gereja local. c. Operasional Administrasi : Bertugas untuk mengurusi masalah operasional administrasi atas segala kegiatan gereja di dalam gereja. Biasanya hal ini menyangkut organesasi gereja. d. Pelayanan Pendukung : Pada pelayanan pendukung ini adalah pengerja yang bertugas sebagai koor dinator sesuai dengan departemendepartemen pelayanannya masing-masing. 122

9 Di dalam Pelayanan Kegembalaan terdapat : PELAYANAN KEGEMBALAAN DEP. PERNIKAHAN DEP. BAPTISAN DEP. PENGGEMBALAAN SEL DEP. FAMILY,LIVE AND KONSELING DEP. KELUARGA DEP. PEMUDA & REMAJA DEP. ANAK Tabel: Struktur Bidang Pelayanan Kegembalaan Di dalam bidang Pelayanan Pendukung terdapat : PELAYANAN PENDUKUNG BIDANG ROHANI BIDANG MATERI DEP. DOA DEP. CREATIVE MINISTRY DEP. MISI DEP. PEMELIHARAAN GEDUNG Tabel: Struktur Bidang Pelayanan Pendukung Di bidang Operasional administrasi terdapat : OPERASIONAL ADMINISTRASI BAGIAN KEBAKTIAN BAGIAN PERSEMBAHAN BAGIAN IVENTARIS SEKRETARIAT Tabel: Struktur Bidang Pelayanan Pendukung 123

10 Struktur Organesasi Jemaat Jemaat yang beribadah yang beribadah di Gereja Bethel Indonesia di bagi menjadi beberapa bagian khusus, yaitu : 1. Orang dewasa; meliputi keluarga, orang tua, dan orang yang telah bekerja tergabung dalam ibadah pengerja atau biasa di sebut doa pengerja. 2. Dewasa muda; meliputi orang yang telah bekerja dan memiliki penghasilan tetap pribadi. 3. Pemuda; meliputi mahasiswa dan calon mahasiswa, tergabung dalam ibadah Youth. 4. Remaja; meliputi siswa SLTP, SMU, serta calon mahasiswa, yang tergabung dalam ibadah Junior church. 5. Anak-anak; meliputi siswa SD, TK, dan balita, yang tergabung dalam ibadah Sunday School Pola Aktivitas Pemakai Pola aktivitas yang dilakukan tiap individu pemakai adalah sebagai berikut : 1. Pelayan Tuhan Sirkulasi pelayan Tuhan ketika mengikuti ibadah raya adalah sebagai berikut: DATANG PARKIR RUANG PENDETA ENTERANCE RAMAH TAMAH SIDE ENTERANCE RAMAH TAMAH KHOTBAH DUDUK Tabel: Pola aktivitas Pelayan Tuhan 124

11 2. Jemaat Sirkulasi yang dilalui jemaat adalah : DATANG PARKIR ENTERANCE DUDUK PERSEMBAHAN BERDOA BERIBADAH RAMAH TAMAH PULANG TOILET ENTERANCE Tabel: Pola aktivitas Jemaat. Khusus untuk jemaat yang cacat, sirkulasinya sebagai berikut : MAIN ENTERANCE RAMP RUANG DUDUK KHUSUS BERIBADAH PERSEMBAHAN BERDOA PULANG RAMAH TAMAH Tabel: Pola aktivitas Jemaat yang cacat. 4.3 Analisa Perancangan Gereja House of Grace Analisa Kebutuhan yang dibutuhkan dalam perancangan antara lain : 1. kebaktian ibadah raya adalah ruang tempat ibadah bersama semua jemaat. Kegiatannya meliputi aktivitas berdoa, menyanyi, berkhotbah, menari dan bermain music. Sifat Kebaktian : close space, public space Kebaktian merupakan public space yang sifatnya semi public, di dalamnya menampung aktivitas khusus untuk peserta ibadah (jemaat gereja) 125

12 Aktivitas yang dilakukan didalamnya merupakan aktivitas bersama yang mencakup berbagai macam kalangan Penggunaannya adalah jemaat, pelayan Tuhan, dan pendeta 2. Area Sound system/multimedia : area ini adalah area yang berfungsi untuk mengatur segala system komunikasi baik suara music, mic, ataupun speaker yang ada di ruang ibadah raya. Sifat area : semi public space Area multimedia merupakan area public space yang sifatnya semi public, di dalam menampung aktivitas untuk mengatur soundsystem yang ada di ruangan ibadah raya. 3. Narthex adalah area sirkulasi utama pada gereja 4. Area penyambutan jemaat adalah area yang digunakan untuk menyambut jemaat (beramah tamah) Sifat ruang : open space, public space Aktivitas yang dilakukan bersalaman, membagikan warta jemaat 5. Sekretariat gereja adalah ruangan yang dapat dikatakan sebagai kantor secretariat yang berfungsi untuk mendata dan mengurusi segala kegiatan gereja Sifat ruang : close space, privat space Aktivitas yang dilakukan di dalamnya meliputi mendata kegiatan gereja dan melayani segala organesasi dalam gereja. Orang yang beraktivitas di ruangan ini adalah para staff dan full timer. 6. Konter informasi adalah konter khusus yang dijaga staf yang melayani informasi bagi jemaat Sifat ruang open space, semi public space Aktivitas yang dilakukan di ruang di dalamnya meliputi pembagian informasi mingguan jemaat dan menyediakan papan pengumuman bagi jemaat. 7. sekolah minggu adalah ruang tempat ibadah bagi anak-anak selama orang tuanya beribadah di ruang kebaktian utama. Sifat ruang sekolah minggu adalah close space, privat space 126

13 Pengguna ruang sekolah minggu ini adalah bayi (jemaat kecil), anak-anak sampai usia 12 th, babysitter. an ini dipakai oleh pengguna tertentu, karena ruangan ini bersifat private space. Aktivitas yang dilakukan didalamnya adalah mencakup menyanyi, mendengarkan cerita alkitab, permainan dll. 8. doa adalah ruangan khusus berdoa bagi para pelayan Tuhan yang akan melayani ibadah. Sifat ruangan doa adalah private space, close space. doa ini sifatnya sangat privat, ruangan ini bukan untuk umum dan digunakan untuk pelayan Tuhan. 9. konseling adalah ruang yang berfungsi untuk memberikan pelayanan konseling baik untuk jemaat maupun untuk pelayan Tuhan. 10. pendeta adalah ruang khusus untuk pendeta saat mempersiapkan khotbah, baik pendeta local atau untuk ramah tamah saat ada pendeta tamu. Sifat ruang pendeta adalah semi privat space, close space ini dipakai untuk mempersiapkan khotbah dan ramah tamah. 11. di bagi menjadi tiga bagian, yaitu stage khotbah (mimbar), Choir, dan stage music. ketiga stage ini sifatnya terbuka (open space), public space. Sifat stage adalah open space, public space mimbar ( chancel ) merupakan pusat (center) yang Menjadi focus utama dalam perancangan ruang kebaktian. Semua stage ini dirancang di area yang terjangkau oleh mata semua jemaat 12. Kamar kecil/ Toilet yang di bedakan menjadi dua, yaitu : WC lakilaki, dan WC perempuan. Sifat kamar kecil (WC) adalah service, privat space Tidak dibedakan untuk pengguna pendeta, jemaat, ataupun, pembicara tamu. 127

14 Namun ada spesifikasi khusus untuk pengguna, yaitu jemaat yang cacat. 13. Gudang : tempat ini di gunakan untuk menyimpan segala barang inventaris gereja. Sifat ruang gudang : service area Gudang ini di gunakan untuk menyimpan seluruh barang iventaris gereja baik sekolah minggu atau ibadah raya. 128

15 Analisa Kapasitas Besaran Sifat Pemakai Kapasitas Standart Luas kebaktian ibadah raya Close space, Public space Jemaat, Pelayan/pengerja, Pendeta 400 orang 800 m m 2 Area Sound system/multimedia Semi public space Pelayan/pengerja 4 orang 16,45 m 2 16,45 m 2 Narthex Area penyambutan jemaat sekretariat Konter informasi sekolah minggu konseling doa pendeta Kamar kecil/ Toilet Public space Open space, Public space Close space, Prifat space Open space, Public space close space, privat space close space, privat space close space, privat space close space, Semi privat space Close space, Public space Service, privat space Jemaat, Pelayan/pengerja, Pendeta Jemaat, Pelayan/pengerja, Pendeta Staff/fulltimer Pendeta Jemaat, Pelayan/pengerja Jemaat, Pelayan/pengerja Jemaat, Pelayan/pengerja, Pendeta Pelayan/pengerja, Pendeta Pelayan/pengerja, Pendeta Pelayan/pengerja, Pendeta Jemaat, Pelayan/pengerja, Pendeta 8 orang 30 m2 30 m2 4 orang 16,45 m 2 16,45 m 2 5 orang 16,45 m 2 16,45 m 2 3 orang 16,45 m 2 16,45 m 2 50 orang a. 274 m 2 b.192 m 2 c. 72 m m 2 3 orang 3,8 m 2 3,8 m 2 30 orang 65 m 2 65 m 2 5 orang 16,45 m 2 16,45 m 2 10 orang 30 m2 30 m2 5 orang 4,45 m 2 4,45 m 2 Gudang Service area Koster 1 orang 4,42 m 2 4,42 m 2 129

16 Analisa Karekteristik dan Kebutuhan Pencahayaan Penghawaan Akustik S.Keamanan Keb. Perabot kebaktian ibadah raya Buatan Buatan Sprinkler, Smoke detector Kursi/Bangku, TV LCD Area Sound system/multimedia Buatan Buatan X Narthex Buatan Buatan X Area penyambutan jemaat Buatan Buatan X secretariat Buatan Buatan X Konter informasi Buatan Buatan X Sprinkler, Smoke detector Sprinkler, Smoke detector Sprinkler, Smoke detector Sprinkler, Smoke detector Sprinkler, Smoke detector Komputer, Mixer, Camera, Kursi - - Meja, Kursi, Komputer, Filling cabinet, Rak buku Meja Counter, Kursi sekolah minggu Buatan Buatan X Sprinkler, Smoke detector Bangku kecil, White board, Mainan konseling Buatan Buatan X doa Buatan Buatan X pendeta Buatan Buatan X Buatan Buatan Kamar kecil/ Toilet Buatan Buatan X Gudang Buatan Buatan X Sprinkler, Smoke detector Sprinkler, Smoke detector Sprinkler, Smoke detector Sprinkler, Smoke detector Sprinkler, Smoke detector Sprinkler, Smoke detector Meja, Kursi Kursi, Bantalan duduk Meja, Sofa Meja mimbar, Salib, Alat music, Speaker, Kursi, Stand mic Closet, Wastafel, Cermin Lemari penyimpanan, Rak 130

17 Analisa Hubungan antar Berdasarkan Sirkulasi a. Diagram Matrik ZONA AREA PUBLIC SEMI PUBLIC SEMI PRIVAT PRIVAT SERVICE RUANGAN ibadah raya Narthex Area penyambutan jemaat Konter informasi multimedia pendeta sekretariat sekolah minggu konseling doa Kamar kecil/ Toilet Gudang KET : Dekat Jauh Sedang 131

18 b. Diagram Bubble Area pembagian warta ibadah raya Area penyambutan jemaat Narthex Konter informasi multimedia pendeta sekolah minggu Kamar kecil/ Toilet doa Gudang konseling Keterangan : : Besebelahan : Mudah dijangkau : Jauh 132

19 Analisa Zoning, Grouping dan Sirkulasi 1. Analisa Zoning Gambar : Alternatif Zoning 1 Analisa : ( + ) Area public berada di center sehingga memudahkan jemaat untuk datang beribadah ( +) Area semi private dekat dengan area public sehingga memudahkan pendeta untuk malakukan aktifitasnya. (- ) Area semi publik berada berdekatan dengan main enterance sehingga dapat sedikit mengganggu aktivitas di area semi public. 133

20 Gambar : Alternatif Zoning 2 Analisa : ( - ) Area service berada di belakang ujung sehingga agak jauh dengan area private ( - ) Area privat sangat berjauhan dengan area semi private, sehingga apabila ada aktivitas di ruang lain harus menyebrang area public ( + ) Area public berada di center sehingga memudahkan jemaat untuk datang beribadah. 134

21 Gambar : Alternatif Zoning 3 Analisa : ( + ) Area semi publik berada di tengah-tengah area publik, sebagai pusat yang dituju sehingga memudahkan aktivitas yang berada di public area. ( + ) Kesatuan area cukup baik. ( + ) Area publis langsung bersinggungan dengan main enterace, sehingga memudahkan sirkulasi penggunanya. ( + ) Pada area private menjadi satu kesatuan memanjang sehingga memudahkan aktivitas di dalamnya. Alternatif 3 merupakan alternatif zoning yang terpilih karena menggabungkan pertimbangan-pertimbangan berdasarkan tingkat kebisingan, sirkulasi, tingkat keamanan. Area publik tepat berada di tengahtengah sebagai area yang terpusat atau tertuju oleh jemaat. 135

22 2. Analisa Grouping Gudang musik mimbar choir Sekolah Minggu Toilet R.Ibadah + duduk jemaat Doa Pendeta Multimedia Sekretar iat Konseling Main enterance Gambar : Alternatif Grouping 1 Pemilihan grouping yang terpilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang disebut dibawah ini : ( Positif ) : ibadah raya terletak di tengah sehingga memudahkan aktivitas beribadah. multimedia berada di belakang ruang ibadah raya yang merupakan ruang pendukung ibadah yaitu ruang soundsystem dan ruang komunikasi. Konseling berada di depan sehingga memudahkan jemaat untuk berkonseling dengan pendeta atau para pelayan ibadah. sekolah minggu berada di belakang sehingga tidak mengganggu jalannya ibadah raya dimana waktu ibadahnya dilakukan secara bersamaan dengan ibadah sekolah minggu. 136

23 ( Negatif ) Pendeta letaknya berjauhan dengan ruang doa. Alternatif 3 merupakan alternatif grouping yang terpilih karena menggabungkan pertimbangan-pertimbangan berdasarkan tingkat kebisingan, sirkulasi, tingkat keamanan, dan kefungsionalan ruang. Dalam ha ini ruang pendukung ibadah sangatlah sesuai dengan kebutuhan dan sirkulasi ruang yang ada. Toilet musik mimbar choir Sekretar iat Gudang R.Ibadah + duduk jemaat Doa Pendeta Multimedia Sekolah Minggu Konseling Main enterance Gambar : Alternatif Grouping 2 Pemilihan grouping yang terpilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang disebut dibawah ini : ( Positif ) ibadah raya terletak di tengah sehingga memudahkan aktivitas beribadah. 137

24 multimedia berada di belakang ruang ibadah raya yang merupakan ruang pendukung ibadah yaitu ruang soundsystem dan ruang komunikasi. Konseling berada di depan sehingga memudahkan jemaat untuk berkonseling dengan pendeta atau para pelayan ibadah. ( Negatif ) sekolah minggu berada di depan sehingga agak mengganggu jalannya ibadah raya, hal ini dikarenakan anak-anak sering sekali keluar masuk ruang sekolah minggu dengan alasan ke toilet. secretariat yang berfungsi sebagai pengurusan surat-suarat jemaat atau sebagainya, letaknya sangat jauh dari ruang masuk ibadah. Pendeta letaknya berjauhan dengan ruang doa. Toilet musik mimbar choir Doa Gudang R.Ibadah + duduk jemaat Sekreta riat Pendeta Multimedia Sekolah Minggu Konseling Main enterance Gambar : Alternatif Grouping 3 138

25 Pemilihan grouping yang terpilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang disebut dibawah ini : ( Positif ) ibadah raya terletak di tengah sehingga memudahkan aktivitas beribadah. multimedia berada di belakang ruang ibadah raya yang merupakan ruang pendukung ibadah yaitu ruang soundsystem dan ruang komunikasi. Konseling berada di depan sehingga memudahkan jemaat untuk berkonseling dengan pendeta atau para pelayan ibadah. ( Negatif ) sekolah minggu berada di depan sehingga agak mengganggu jalannya ibadah raya, hal ini dikarenakan anak-anak sering sekali keluar masuk ruang sekolah minggu dengan alasan ke toilet. secretariat yang berfungsi sebagai pengurusan surat-suarat jemaat atau sebagainya, letaknya sangat jauh dari ruang masuk ibadah. Posisi ruang doa letaknya sangat jauh dengan ruang lainnya, sehingga sirkulasi pengguna sangat kurang nyaman/kurang strategis. Pendeta letaknya berjauhan dengan ruang doa. 139

26 3. Analisa Sirkulasi Gudang musik mimbar choir Sekolah Minggu Toilet R.Ibadah + duduk jemaat Doa Pendeta Multimedia Sekretar iat Konseling Main enteran ce Gambar : Sirkulasi Keterangan : : Sirkulasi Jemaat : Sirkulasi Pendeta : Sirkulasi Pengerja : Sirkulasi Anak-anak : Sirkulasi Koster 140

27 141

BAB III DATA SURVEY DAN ANALISA DATA PENGGUNA

BAB III DATA SURVEY DAN ANALISA DATA PENGGUNA BB III DT SURVEY DN NLIS DT PENGGUN Pada bab ini, mencoba menganalisa beberapa gereja yang telah penulis survey obyek pembanding dan sebagai salah satu sarana pendukung guna mencapai konsep umum perancangan

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAKSI. Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAKSI Gerakan karismatik muncul pada sekitar tahun 1960. Gerakan Karismatik sering disebut sebagai Gerakan Pentakosta Baru. Gerakan ini pertama kali masuk ke Indonesia melalui penginjil-penginjil dari

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Tema Perancangan Gereja sel yang apostolic Gereja adalah pembentuk tubuh Kristus. Gereja House of Grace sebagai wadah berkumpulnya jemaat Tuhan merupakan bagian dari tubuh

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISISA DATA SURVEY

BAB 3 ANALISISA DATA SURVEY 3.1.Data Survey 3.1.1. Analisa Lokasi BAB 3 ANALISISA DATA SURVEY Gambar 8 Site plan (Foto : Luqman Hakim,2015) Gambar 8 Fasad Bangunan (Foto : Luqman Hakim,2015) Judul : Sekolah Tinggi Dan Studio Musik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya.

Lebih terperinci

PERMASALAHAN GKPB JEMAAT PHILIA DI AMLAPURA

PERMASALAHAN GKPB JEMAAT PHILIA DI AMLAPURA BAB II PERMASALAHAN GKPB JEMAAT PHILIA DI AMLAPURA Pada bab ini akan diuraikan mengenai permasalahan GKPB Jemaat Philia di Amlapura yaitu mengenai Kondisi Existing GKPB Jemaat Philia, Sarana dan Prasarana

Lebih terperinci

BAB IV DATA PROYEK Deskripsi Umum Proyek

BAB IV DATA PROYEK Deskripsi Umum Proyek BAB IV DATA PROYEK 4.1. Deskripsi Umum Proyek Nama Peroyek : Perancangan Interior Pada Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Ibu dan Anak Medical Care di Jakarta. Sifat Proyek : Fiktif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia terdiri dari tubuh, jiwa dan roh. Untuk menciptakan kehidupan yang seimbang, maka manusia harus dapat membangun hubungan antara manusia dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. Gambar 4.1 Master Plan Lokasi Sumber : Google Maps

BAB IV ANALISA DATA. Gambar 4.1 Master Plan Lokasi Sumber : Google Maps BAB IV ANALISA DATA 4. Aspek Lingkungan 4.. Pertimbangan lokasi Gambar 4. Master Plan Lokasi Sumber : Google Maps Yusan bridal terletak di Jl. Buku Dikrama, Lenteng Agung 26, Jakarta Selatan. Jl. Buku

Lebih terperinci

BAB III STUDI LAPANGAN

BAB III STUDI LAPANGAN BAB III STUDI LAPANGAN A. Perpustakaan Grhatama Pustaka Berlokasi di Jl. Janti, Banguntapan Bantul, D.I. Yogyakarta. Jam layanan untuk hari Senin-Jumat : 08.00 s.d. 22.00 WIB, hari Sabtu : 08.00 s.d. 16.00

Lebih terperinci

BAB 4 PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 4 PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB 4 PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 4.1. PENDEKATAN ASPEK FUNGSIONAL 4.1.1. Studi Pelaku Kegiatan Galeri Batik berskala Kawasan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat kota Pekalongan

Lebih terperinci

Gambar 2 Peta Kelurahan Gondokusuman

Gambar 2 Peta Kelurahan Gondokusuman ibadah ini semakin lama semakin penuh dengan jemaat sehingga perlu tempat ibadah yang baru. Ps. Jonatan Setiawan juga memiliki visi untuk GBI Keluarga Allah yaitu satu juta jiwa diselamatkan. Visi tersebut

Lebih terperinci

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep program perencanaan dan perancangan merupakan hasil dari pendekatan perencanaan dan perancangan. Hasil ini berupa segala sesuatu mengenai kebutuhan dan

Lebih terperinci

ABSTRAK REDESAIN GEREJA SIDANG KRISTUS SUKABUMI

ABSTRAK REDESAIN GEREJA SIDANG KRISTUS SUKABUMI ABSTRAK REDESAIN GEREJA SIDANG KRISTUS SUKABUMI Dalam kehidupan manusia menciptakan kehidupan yang seimbang, yaitu hubungan antara manusia dengan Tuhan sang pencipta. Setiap masing-masing agama memiliki

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERANCANGAN BAB IV 4.1 Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya. 4.1.1 Analisa Pelaku

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini banyak gereja yang didirikan. Gereja digunakan sebagai sarana untuk memperdalam rohani dan menjalin hubungan dengan sang pencipta maupun sesama

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pentingnya kesadaran kehidupan manusia sebagai makhluk spiritual agar tidak jatuh dalam kehidupan dunia (hedonisme, sekularisme, materialisme) saja sebagai makhluk jasmani. Manusia pada hakikatnya

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENGADAAN PROYEK 1.1.1 Tinjauan Umum Gereja Dengan adanya perkembangan zaman dan pertumbuhan penduduk yang semakin cepat, mengakibatkan manusia berlomba-lomba dalam

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pusat es krim merupakan fasilitas yang dirancang untuk penikmat es krim. Pusat es krim menyediakan berbagai jenis es krim dan kebutuhan mengenai es krim bagi masyarakat terutama

Lebih terperinci

yang tunggal Yesus Kristus, maka tugas jemaat adalah menanggapi penyataan kasih

yang tunggal Yesus Kristus, maka tugas jemaat adalah menanggapi penyataan kasih Bab 5 Penutup 5.1. Kesimpulan Berdasarkan analisa yang penulis sampaikan pada bab 4 tentang praktek nyanyian dan musik gereja di GKMI Pecangaan dalam peribadatan, maka penulis menarik beberapa kesimpulan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN BAHASAN

BAB 3 ANALISA DAN BAHASAN BAB 3 ANALISA DAN BAHASAN 3.1 Analisa Makro 3.1.1 Aspek lingkungan Penentuan aspek lingkungan untuk tempat pembelajaran anak usia dini harus diperhatikan, berdasarkan peraturan pemerintah harus berada

Lebih terperinci

DESKRIPSI OBJEK STUDI

DESKRIPSI OBJEK STUDI BAB III DESKRIPSI OBJEK STUDI 3.1 Deskripsi Objek Studi Objek yang akan penulis redesain adalah sebuah Lembaga Pemasyaratan Sukamiskin Bandung. Lembaga Pemasyarakatan yang akan dirancang adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN MIND MAPPING 4.1 Tema Perancangan EKLETIK Bagan 4.1 : Mind Mapping Sumber : Analisa penulis Gereja adalah pembentuk tubuh Kristus. Gereja Kristen Jawa sebagai wadah berkumpulnya

Lebih terperinci

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Agama Kristen merupakan salah satu agama yang berkembang di Indonesia. Perkembangan agama Kristen dapat kita lihat dari pertumbuhan gereja-gereja yang semakin banyak

Lebih terperinci

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN 1 133 134 KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA Aspek Pertanyaan 1. Latar belakang 1. Bagaimanakah sejarah berdirinya LPIT BIAS? 2. Siapakah pendiri LPIT BIAS? 3. Apa tujuan didirikan LPIT BIAS? 4. Ada

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Gaya dan Tema Perancangan Gaya dari perancangan interior Gereja GPIB Pancaran Kasih ini mengarah pada Gaya modern. Pemlihan gaya modern didasarkan pada: Formalisme, menampilkan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB II DESKRIPSI PROYEK BAB II DESKRIPSI PROYEK 2.1 Umum Proyek ini merupakan proyek fiktif yang diirencanakan pada lahan kosong yang berada di Jalan Soekarno-hatta dan diperuntukan untuk pertandingan renang internasional dan

Lebih terperinci

REDESAIN GEREJA KRISTEN PROTESTAN DI BALI (GKPB) JEMAAT PHILIA DI AMLAPURA

REDESAIN GEREJA KRISTEN PROTESTAN DI BALI (GKPB) JEMAAT PHILIA DI AMLAPURA LANDASAN KONSEPTUAL PERANCANGAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dalam Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Periode Februari 2016 REDESAIN GEREJA KRISTEN

Lebih terperinci

PERABOT ANAK. Sumber : _ html

PERABOT ANAK. Sumber : _ html LAMPIRAN 200 ANAK Sumber : http://renopia.en.ec21.com/toy_piano_digital_piano_musical-- 3691712_4713603.html Pink : Origin : Korea, Brand : Spendid Junior Coklat : Origin : China, Brand : December Dimensi

Lebih terperinci

BAB IV PROGRAMING. 4.1 Analisa Existing Asumsi Lokasi

BAB IV PROGRAMING. 4.1 Analisa Existing Asumsi Lokasi BAB IV PROGRAMING 4.1 Analisa Existing 4.1.1 Asumsi Lokasi Dalam sebuah perancangan interior, pemilihan lokasi sangatlah penting. Karena dengan pemilihan lokasi yang tepat maka orang akan lebih mudah dalam

Lebih terperinci

BAB III : DATA DAN ANALISA

BAB III : DATA DAN ANALISA BAB III : DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Gambar 29. Lokasi Tapak 1. Data Teknis Lokasi : Area Masjid UMB, JL. Meruya Selatan Luas lahan : 5.803 m 2 Koefisien Dasar Bangunan : 60 % x 5.803

Lebih terperinci

REDESAIN INTERIOR DAN EKSTERIOR GBI KELUARGA ALLAH YANG BERSEMANGAT, BERSAHABAT, DAN RELIGIUS DI GEDUNG GRAND PELITA TERBAN YOGYAKARTA

REDESAIN INTERIOR DAN EKSTERIOR GBI KELUARGA ALLAH YANG BERSEMANGAT, BERSAHABAT, DAN RELIGIUS DI GEDUNG GRAND PELITA TERBAN YOGYAKARTA LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN INTERIOR DAN EKSTERIOR GBI KELUARGA ALLAH YANG BERSEMANGAT, BERSAHABAT, DAN RELIGIUS DI GEDUNG GRAND PELITA TERBAN YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SARJANA

Lebih terperinci

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN BAB IV: KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep Dasar Perancangan 4.1.1. Konsep Desain Hotel Convention ini memiliki konsep yang berintegritas dengan candi prambanan yang iconik, serta dapat mengedukasikan bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang a.) Kelayakan Proyek Pengertian Gereja adalah gedung tempat beribadah para penganut agama Kristen juga merupakan sarana untuk berkomunikasi dengan Tuhan, dan tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. : Pemerintah DKI Jakarta. Telephone : Jam operasional : Senin - Jumat Sabtu

BAB III METODE PERANCANGAN. : Pemerintah DKI Jakarta. Telephone : Jam operasional : Senin - Jumat Sabtu BAB III METODE PERANCANGAN A. Identifikasi proyek Nama proyek Sifat proyek Pemilik : Perpustakaan Nasional Republik Indonesia : Fiktif : Pemerintah DKI Jakarta Luas lahan : 4942 m 2 Telephone : 021-5664662

Lebih terperinci

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus Sekolah Di Sidoarjo dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin menurun.

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Fasilitas Fisik Aktual 6.1.1.1 Kursi Kursi aktual yang digunakan dalam aktifitas jemaat di GMS Bandung berbahan pipa besi sebagai kaki dan penyangganya sedangkan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Penghargaan ini berguna untuk memotivasi mereka menampilkan musik yang terbaik. Dan tolak

ABSTRAK. Penghargaan ini berguna untuk memotivasi mereka menampilkan musik yang terbaik. Dan tolak ABSTRAK Ruang konser merupakan suatu tempat dimana para pemusik mendapatkan penghargaan. Penghargaan ini berguna untuk memotivasi mereka menampilkan musik yang terbaik. Dan tolak ukur seorang dapat bermain

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN INTERIOR

BAB III KONSEP PERANCANGAN INTERIOR BAB III KONSEP PERANCANGAN INTERIOR 3.1 Tema perancangan Tema perancangan yang di ambil dalam membangun fasilitas ibadat ini adalah Keimanan Kepada Yesus Kristus, dalam pengertian penciptaan suasana transendental

Lebih terperinci

Gereja Menyediakan Persekutuan

Gereja Menyediakan Persekutuan Gereja Menyediakan Persekutuan Pada suatu Minggu pagi sebelum kebaktian Perjamuan Tuhan, lima orang yang akan diterima sebagaianggota gereja berdiri di depan pendeta dan sekelompok diaken. Salah seorang

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan UKDW

BAB I. Pendahuluan UKDW BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Permasalahan Belakangan ini banyak gereja mencoba menghadirkan variasi ibadah dengan maksud supaya ibadah lebih hidup. Contohnya dalam lagu pujian yang dinyanyikan dan

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM PROYEK AKHIR ARSITEKTUR Periode LXV, Semester Genap, Tahun2013/2014 LANDASAN TEORI DAN PROGRAM REDESAIN GEREJA PANTEKOSTA DI INDONESIA HERMON DI KOTA SEMARANG Tema Desain Arsitektur Modern - Fungsionalism

Lebih terperinci

BAB 3 SRIWIJAYA ARCHAEOLOGY MUSEUM

BAB 3 SRIWIJAYA ARCHAEOLOGY MUSEUM BAB 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PERANCANGAN Pada bab kali ini akan membahas penyelesaian persoalan perancangan dari hasil kajian yang dipaparkan pada bab sebelumnya. Kajian yang telah dielaborasikan menjadi

Lebih terperinci

Evaluasi Kuesioner Pembangunan Jemaat GKI Blimbing

Evaluasi Kuesioner Pembangunan Jemaat GKI Blimbing Evaluasi Kuesioner Pembangunan Jemaat GKI Blimbing Rangkuman: a. Catatan Umum: - Survei dilakukan setelah ibadah hari Minggu, 24 juli 2016, meskipun ada beberapa yang mengisi survey saat PD Lingkungan.

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru. BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Beberapa hal yang menjadi dasar perencanaan dan perancangan Asrama Mahasiwa Bina Nusantara: a. Mahasiswa yang berasal dari

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR FAMILY KARAOKE

PERANCANGAN INTERIOR FAMILY KARAOKE PERANCANGAN INTERIOR FAMILY KARAOKE SKRIPSI Oleh : Ali Akbar Relyadi 41709010002 PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR FAKULTAS DESAIN DAN SENI KREATIF UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2015 KATA PENGANTAR Dengan

Lebih terperinci

STUDI PUSTAKA STYLE DAN TEMA

STUDI PUSTAKA STYLE DAN TEMA STUDI PUSTAKA STYLE DAN TEMA 2.11 Style dan Tema 3Sum Pub & Lounge Desain Interior Pengunjung Menjual minuman Style Dinamis Liquid / Cairan Modern Futuristik Transparan Dekonstruktif Fantastik - Menginginkan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pencapaian Pejalan Kaki Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki Sisi timur dan selatan tapak terdapat jalan utama dan sekunder, untuk memudahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan jemaat Gereja saat ini, sangatlah diperlukan adanya satu tempat ibadah yang dapat menunjang segala aktifitas dan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. dalam perancangan yaitu dengan menggunakan konsep perancangan yang mengacu

BAB VI HASIL RANCANGAN. dalam perancangan yaitu dengan menggunakan konsep perancangan yang mengacu 153 BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar Rancangan Di dalam perancangan Sekolah Seni Pertunjukan Tradisi Bugis terdapat beberapa input yang dijadikan dalam acuan perancangan. Aplikasi yang diterapkan dalam

Lebih terperinci

Kegiatan ini dilakukan penghuni apartemen

Kegiatan ini dilakukan penghuni apartemen BAB 4 ANALISIS DATA 4.1 Analisis Aspek Manusia Analisa yang dilakukan pada aspek ini membahas kegiatan penghuni apartemen, staf pengelola dan karyawan apartemen, serta tamu yang datang di apartemen. Analisa

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Yogyakarta, Januari Manasye Imanuelo

KATA PENGANTAR. Yogyakarta, Januari Manasye Imanuelo i ii iii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan anugerah dan rahmat-nya atas selesainya penyusunan laporan Tugas Akhir ini. Laporan Tugas akhir

Lebih terperinci

PUSAT DESAIN DAN PEMBUATAN MEBEL

PUSAT DESAIN DAN PEMBUATAN MEBEL PUSAT DESAIN DAN PEMBUATAN MEBEL JURNAL PERANCANGAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Penyelesaian Program S 1 Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda OLEH

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelayakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelayakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Kelayakan Dengan adanya perkembangan zaman dan pertumbuhan penduduk yang cepat seperti pada saat sekarang ini, mengakibatkan manusia berlomba-lomba dalam mempertahankan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini dunia musik makin digemari masyarakat umumnya. Dan perkembangan musik sudah sampai pada musik vokal dan menyanyi baik perseorangan maupun dalam

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian yang sudah dilakukan adalah gereja memiliki dua kebutuhan utama dalam hal akustik, yaitu musik dan speech. Kedua aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan, metode penelitian dan pemahaman terhadap redesain GKPB Jemaat Philia di Amlapura. 1.1 Latar Belakang Gereja

Lebih terperinci

Bab 4. Tinjauan Kritis Ibadah, Nyanyian dan Musik Gereja di GKMI Pecangaan

Bab 4. Tinjauan Kritis Ibadah, Nyanyian dan Musik Gereja di GKMI Pecangaan Bab 4 Tinjauan Kritis Ibadah, Nyanyian dan Musik Gereja di GKMI Pecangaan 4.1. Pendahuluan Pada bab ini penulis akan menyampaikan hasil tinjauan kritis atas penelitian yang dilakukan di GKMI Pecangaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekolah Tinggi Alkitab sering juga disebut sebagai seminari, pengertian dari seminari ini adalah seminari berasal dari kata bahasa Latin yaitu semen artinya adalah

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 28 Pusat Rehabilitasi Bagi Pengguna Narkoba Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN A. Konsep Pelaku dan Kegiatan. Konsep Pelaku Pelaku kegiatan yang beraktivitas

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN TATA LAKSANA DI GEREJA

PETUNJUK PELAKSANAAN TATA LAKSANA DI GEREJA TUJUAN TATA LAKSANA Petugas Tata Laksana diperlukan dalam perayaan Misa di Gereja dengan tujuan sebagai berikut: Perayaan Misa dan Ekaristi dapat berlangsung dengan baik dan lancar. Umat dapat beribadah

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Dalam perancangan desain Transportasi Antarmoda ini saya menggunakan konsep dimana bangunan ini memfokuskan pada kemudahan bagi penderita cacat. Bangunan

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. Gereja Bethel Indonesia Pahlawan, Magelang lahir pada bulan maret 2001 di kota UKDW

BAB I. Pendahuluan. Gereja Bethel Indonesia Pahlawan, Magelang lahir pada bulan maret 2001 di kota UKDW BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Gereja Bethel Indonesia Pahlawan, Magelang lahir pada bulan maret 2001 di kota Magelang dengan anggota jemaat awal sebesar 26 jiwa. Saat ini jumlah jemaat yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DESAIN. dikawasan pusat keramaian dengan lokasi yang strategis.

BAB IV ANALISA DESAIN. dikawasan pusat keramaian dengan lokasi yang strategis. BAB IV ANALISA DESAIN A. ANALISA EKSISTING 1. Asumsi Lokasi Dasar pertimbangan penentuan siteplan Museum Film Horor mengambil lokasi di daerah Jakarta Pusat lebih tepatnya di JL. Cikini Raya (kawasan TIM).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat menghargai adanya perbedaan, bukan hanya perbedaan pada suku, ras atau kebangsaan melainkan perbedaan dalam

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERANCANGAN BAB VI KONSEP PERANCANGAN 6.1 Konsep Utama Perancanaan Youth Center Kota Yogyakarta ini ditujukan untuk merancang sebuah fasilitas pendidikan non formal untuk menghasilkan konsep tata ruang dalam dan luar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Pendahuluan ini merupakan sebuah pengantar untuk menjabarkan hal-hal yang menjadi landasan penelitian seperti latar belakang, identifikasi masalah, tujuan dan manfaat, ruang lingkup,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA PENDEKATAN ARSITEKTUR PANTI ASUHAN TERPADU DI KOTA SEMARANG

BAB III ANALISA PENDEKATAN ARSITEKTUR PANTI ASUHAN TERPADU DI KOTA SEMARANG BAB III ANALISA PENDEKATAN ARSITEKTUR PANTI ASUHAN TERPADU DI KOTA SEMARANG 3.1 Analisa Pendekatan Arsitektur 3.1.1 Studi Aktivitas a. Pengelompokan Aktivitas Terdapat beberapa aktivitas yang terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Batik merupakan kain khas masyarakat Indonesia. Batik ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 yang juga ditetapkan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan di bidang teknologi, ekonomi ataupun sosial. Pendidikan sangat diperlukan untuk pengembangan satu

Lebih terperinci

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

BAB V. KONSEP PERANCANGAN BAB V. KONSEP PERANCANGAN A. KONSEP MAKRO 1. Youth Community Center as a Place for Socialization and Self-Improvement Yogyakarta sebagai kota pelajar dan kota pendidikan tentunya tercermin dari banyaknya

Lebih terperinci

UNIVERSITAS PELITA HARAPAN FAKTJLTAS DESAIN DAN TEKNIK PERENCANAAN PERSETUJUAI\ DOSEN PEMBIMBING TUGAS AKHIR PERAI\CAI\GAI\ INTERIOR TAMAI\ KAI\AK.KAI

UNIVERSITAS PELITA HARAPAN FAKTJLTAS DESAIN DAN TEKNIK PERENCANAAN PERSETUJUAI\ DOSEN PEMBIMBING TUGAS AKHIR PERAI\CAI\GAI\ INTERIOR TAMAI\ KAI\AK.KAI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TUGAS AKHIR Saya mahasiswa Jurusan Desain lnterior, Fakultas Desain dan Teknik Perencanaan Universitas Pelita Harapan, Nama Mahasiswa Nomor Pokok Mahasiswa Jurusan : Mutia Sari

Lebih terperinci

Fasilitas Pembinaan Pemuda Remaja Gereja Kristen Indonesia di Surabaya

Fasilitas Pembinaan Pemuda Remaja Gereja Kristen Indonesia di Surabaya JURNAL edimensi ARSITEKTUR PETRA Vol. 1, No. 2, (2013) 233-240 233 Fasilitas Pembinaan Pemuda Remaja Gereja Kristen Indonesia di Surabaya Cynthia D. Hadiwijaya dan Christine W. Wiradinata, ST., MASD. Prodi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kebebasan beragama bagi masyarakatnya. Hal ini dibuktikan dengan diakuinya enam agama di Indonesia yaitu

Lebih terperinci

LAPORAN PERANCANGAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DAAN MOGOT, JAKARTA BARAT

LAPORAN PERANCANGAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DAAN MOGOT, JAKARTA BARAT LAPORAN PERANCANGAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DAAN MOGOT, JAKARTA BARAT Di Susun oleh : Nama : Dimas Putra Ramadhan NIM : 41711010007 Program Studi : Desain Interior

Lebih terperinci

HASIL PERANCANGAN ... BAB IV. 4.1 Deskripsi Umum Projek

HASIL PERANCANGAN ... BAB IV. 4.1 Deskripsi Umum Projek BAB IV HASIL PERANCANGAN 4.1 Deskripsi Umum Projek Tema yang dibahas dalam perancangan ini adalah Reborn, merupakan bagian dari kehidupan atau perjalanan yang tampak dari kacang hijau, pada saat itu kita

Lebih terperinci

Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan BANGUNAN NON RUMAH TINGGAL

Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan BANGUNAN NON RUMAH TINGGAL 1. Peraturan Teknis a. Jarak bebas Bangunan Gedung / Industri KDB KLB 3 3 Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan BANGUNAN NON RUMAH TINGGAL GSB GSJ GSJ Intensitas bangunan (KDB/KLB), dimaksudkan agar menjaga

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Menurut Avelar et al dalam Gusmaini (2012) tentang kriteria permukiman kumuh, maka permukiman di Jl. Simprug Golf 2, Kelurahan Grogol Utara, Kecamatan Kebayoran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN SMA NEGERI 1 SERIRIT

BAB II TINJAUAN SMA NEGERI 1 SERIRIT BAB II TINJAUAN SMA NEGERI 1 SERIRIT Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai tinjauan terhadap objek redesain yang akan dilakukan yaitu sekolah SMA Negeri 1 Seririt. Tinjauan dilakukan dengan melakukan

Lebih terperinci

KUASA NAMA YESUS 3 USHER BRIEFING DOCUMENT VERSION 1.0. Pdp. Yonathan, S.Kom. Prepared By :

KUASA NAMA YESUS 3 USHER BRIEFING DOCUMENT VERSION 1.0. Pdp. Yonathan, S.Kom. Prepared By : KUASA NAMA YESUS 3 USHER BRIEFING DOCUMENT VERSION 1.0 Prepared By : Pdp. Yonathan, S.Kom OVERVIEW IBADAH o Kuasa Nama Yesus 3 diadakan di SSCC dan Ballroom PTC pada Sabtu, 14 Maret 2015. o Target 7000

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Konsep dasar perancangan pada Tempat Informasi HIV AIDS serta Komunitas ODHA dan OHIDHA ini terlahir dari pendekatan Arsitektur Perilaku. Dengan menganalisa

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS. RINI SUGIARTI, S.Ars Gambar 10. Denah Dan Ukuran Bangunan Eksisting (Sumber : Data Penulis, 2017)

BAB III ANALISIS. RINI SUGIARTI, S.Ars Gambar 10. Denah Dan Ukuran Bangunan Eksisting (Sumber : Data Penulis, 2017) BAB III ANALISIS BAB III ANALISIS 3.1 ANALISIS BATAS DAN BENTUK TAPAK 3.1.1 Desain Eksisting Lahan dengan luas netto 445,5 m² seluruhnya di gunakan sebagai perancangan bangunan Rumah Kost tanpa Lahan Parkir.

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini BAB VI HASIL RANCANGAN Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini memiliki sebuah konsep berasal dari obyek yang dihubungkan dengan baju muslim yaitu Libasuttaqwa (pakaian taqwa)

Lebih terperinci

RUMAH RETRET DI YOGYAKARTA

RUMAH RETRET DI YOGYAKARTA LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH RETRET DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA 1 UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN YUDISIUM UNTUK MENCAPAI DERAJAT SARJANA TEKNIK (S PADA PROGRAM

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Utama: Aplikasi Model Pembelajaran BCCT 5.1.1 Konsep Tapak A. Zonasi Bangunan ini memiliki empat zonasi yaitu zona publik, zona staff, zona akademis, dan zona privasi.

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. SPA Grha Candi Golf adalah salah satu SPA yang direncanakan terletak di

ABSTRAKSI. SPA Grha Candi Golf adalah salah satu SPA yang direncanakan terletak di ABSTRAKSI SPA Grha Candi Golf adalah salah satu SPA yang direncanakan terletak di kota Semarang. Fasilitas SPA ini dilengkapi dengan berbagai sarana kesehatan lainnya, seperti sauna, whirlpool, fitness,

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan Untuk mendukung tema maka konsep dasar perancangan yang di gunakan pada Sekolah Tinggi Musik di Jakarta ini adalah perjalanan dari sebuah lagu, dimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi

BAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metode Umum Dalam melakukan perancangan membutuhkan metode untuk mempermudah dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi survey obyek komparasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Olahraga merupakan kegiatan jasmani yang dilakukan dengan maksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot-otot tubuh. Kegiatan ini dalam perkembangannya dapat

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP TAPAK DAN RUANG LUAR IV.1.1 Pengolahan Tapak dan Ruang Luar Mempertahankan daerah tapak sebagai daerah resapan air. Mempertahankan pohon-pohon besar yang ada disekitar

Lebih terperinci

Bab III. Judul Proyek : Perpustakaan Learning Society. Bandung. Jenis Proyek : Proyek Perancangan Fasilitas Rekreasi. Lokasi : Jl. Dr.

Bab III. Judul Proyek : Perpustakaan Learning Society. Bandung. Jenis Proyek : Proyek Perancangan Fasilitas Rekreasi. Lokasi : Jl. Dr. Bab III 3.1 Deskripsi Proyek Judul Proyek : Perpustakaan Learning Society Bandung Jenis Proyek : Proyek Perancangan Fasilitas Rekreasi & Kegiatan Budaya Sifat : Fiktif Lokasi : Jl. Dr. Setiabudi Timur

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 2.1.1. Data Fisik Lokasi Luas Lahan Kategori Proyek Pemilik RTH Sifat Proyek KLB KDB RTH Ketinggian Maks Fasilitas : Jl. Stasiun Lama No. 1 Kelurahan

Lebih terperinci

BAB V : KONSEP. 5.1 Konsep Dasar Perancangan

BAB V : KONSEP. 5.1 Konsep Dasar Perancangan BAB V : KONSEP 5.1 Konsep Dasar Perancangan Dalam konsep dasar perancangan Bangunan Hotel dan Konvensi ini dipengaruhi oleh temanya, yaitu Arsitektur Hijau. Arsitektur Hijau adalah arsitektur yang berwawasan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Beberapa tempat olahraga terutama tempat fitness dari hasil survey lebih berupa ruang khusus

ABSTRAK. Beberapa tempat olahraga terutama tempat fitness dari hasil survey lebih berupa ruang khusus ABSTRAK Pokok masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah bagaimana menerapkan konsep Pop Art pada sebuah Sports Club di Bandung dan bagaimana proses pengaplikasiannya sehingga menghasilkan sebuah desain

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Perancangan Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Setia 5.1.1. Gaya Perancangan Gaya arsitektur yang dipakai pada bangunan Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Setia ini direncanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan dasar terpenting dalam system nasional yang menentukan kemajuan bangsa. Dalam hal ini Pendidikan nasional sangat berperan penting untuk mengembangkan kemampuan dan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Gaya dan Tema Perancangan Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya modern etnik. Pemilihan gaya modern etnik berdasarkan

Lebih terperinci

Gambar 4. Blok Plan Asrama UI. Sumber : Survei. Untuk kamar AC diletakkan pada lantai 1 agar mudah dalam

Gambar 4. Blok Plan Asrama UI. Sumber : Survei. Untuk kamar AC diletakkan pada lantai 1 agar mudah dalam Gambar 4. Blok Plan Asrama UI Sumber : Survei Untuk kamar AC diletakkan pada lantai 1 agar mudah dalam perawatan atau maintenance AC tersebut. Kamar untuk yang memakai AC merupakan kamar yang paling besar

Lebih terperinci

STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN

STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN Lampiran Surat Keputusan Ketua STMIK KHARISMA Makassar Nomor: 580/B/STMIK Ketua/VIII/2016 A. Dasar 1. Undang undang Republik Indonesia nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi 2. Peraturan Menteri

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur yang didasarkan dengan perilaku manusia merupakan salah satu bentuk arsitektur yang menggabungkan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci