Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan BANGUNAN NON RUMAH TINGGAL
|
|
- Sudirman Susman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1. Peraturan Teknis a. Jarak bebas Bangunan Gedung / Industri KDB KLB 3 3 Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan BANGUNAN NON RUMAH TINGGAL GSB GSJ GSJ Intensitas bangunan (KDB/KLB), dimaksudkan agar menjaga keserasian lingkungan (perbandingan lahan tertutup bangunan hijau, keseragaman kepadatan bangunan dalam tapak, menjaga keseimbangan alam. Jarak bebas, dimaksudkan antara lain agar: Membentuk keserasian bangunan tunggal/rengang. Penerangan dan penghawaan ruang (kenyamanan & kesehatan) Keamanan terhadap bahaya kebakaran, antara lain untuk sirkulasi kendaraan pemadam kebakaran, dsb. b. Tinggi pagar Tinggi pagar depan bangunan non rumah tangga maksimal 2m (im masif). Tinggi pagar bangunan renggang, untuk pekarangan samping dan belakang 3m (dibelakang GSB) bila sebagai pembatas pandang maksimal 7m. c. Tinggi antara lantai ke lantai berikutnya 5m untuk penggunaan yang bersifat umum, boleh >5m (pada lt. dasar/lt. teratas) d. Tata ruang harus jelas (umum dan privat, pola sirkulasi orang, dsb.) e. Pencahayaan dan penghawaan memenuhi kebutuhan f. Keamanan, keselamatan dan keserasian g. Sirkulasi kendaraan dalam site h. Bidang tampak dengan kaca refleksi maksimal 24% i. Pintu masuk kendaraan bermotor untuk persil sudut minimal 20m dari titik belok tikungan
2 j. Salah satu sisi pekarangan harus berbatasan dengan jalan umum minimal 3m dan pintu masuk utama harus berorientasi ke jalan umum k. GSB-GSJ untuk penghijauan, parkir, sumur resapan, utilitas kota l. Koridor minimal 1,2m, ketinggian bebas (bersih) 2,2m 2. Fasilitas Penunjang Kegiatan Utama Mushollah Kaki lima/food court Kantin Ruang tunggu supir Parkir, tanpa mengurangi daerah hijau Akses dan sarana untuk penyandang cacat 3. Parkir Tabel standar kebutuhan parkir (terlampir) Standar parkir (terlampir) 4. Basement Tidak untuk hunian Tidak mengganggu jaringan sarana dan prasarana kota, dengan minima jarak 2m dari GSJ Penghawaan dan pencahayaan mencukupi Keselamatan dan keamanan pemakai bangunan Minimal 2 buah tangga yang menuju ke permukaan tanah, bila dipakai untuk umum salah satu harus berhubungan dengan jalan, pekarangan atau lapangan terbuka Perhitungan KDB dan KLB LDP: luas tanah yang dikuasai (dalam perpetakan) dan dibelakang GSJ Luas lantai: batas dinding terluar
3 Ruangan beratap tanpa dinding atau berdinding <1,2m dihitung 50% (maksimal 10% KDB) Overstek atap tidak dihitung jika 1,5m Teras tidak beratap dan berdinding <1,2m tidak dihitung luas Lantai untuk parkir tidak dihitung KLB (maksimal 50% KLB, selebihnya diperhitungkan 50%) Lantai bangunan parkir maksimal 150% KLB Ramp dan tangga terbuka dihitung 50% (maksimal 10% KDB)
4 Ketentuan Tentang Jarak Bebas dan Jarak Lantai-lantai Bangunan Jarak Bebas dan Ketinggian Bangunan (Perda 4/1975 dan Perda 7/1991 dan SK. Gub 678/1994) Batas lahan yang sudah dikuasai dengan sah dalam perpetakan yang sesuai dengan rencana kota Rumus Jarak Bebas (Y) n = ( n/2)m n = jumlah lapis Y = jarak bebas (m) Lantai dasar/ lantai.1 Jarak Bebas Antar Massa Bangunan dalam Satu Daerah Perencanaan (DP) 1. Kedua dinding berjendela/transparan 1. Kedua dinding berjendela/transparan Jarak bebas minimum= Y A + Y B Jarak bebas minimum= (Y A + Y B )0,5 2. Kedua dinding berjendela/transparan Jarak bebas minimum= Y A + 0,5Y B
5 4. Jika nilai jarak GSB-GSJ kurang dari Y mana untuk: Ketinggian bangunan >4 lapis, jarak bebas minimum bidan terluar massa bangunan dengan GSJ = Y N Ketinggian bangunan 4 lapis, jarak minimum bidang terluar massa bangunan dengan GSJ = nilai GSB 5. Apabila denah dari lantai dasar suatu massa bangunan sampai dengan denah lantai tertinggi membentuk bidang vertikal (yang lurus), maka jarak bebas minimum diberi reduksi sebesar 10% dari ketentuan. 6. Apabila suatu massa bangunan denahnya membentuk huruf U atau H (dengan lekukan) bila kedalaman lekukan melebihi Y, maka massa bangunan tersebut dianggap dua massa bangunan dan antara kedua massa tersebut lebar minimum lekukan harus = Y
6 Jarak Bebas dan Overstek (Perda 4/1975 dan Perda 7/1991 dan SK. Gub 678/1994) 1. Lebar overstek tidak lebih dari 1.50m dan bidang mendatarnya tidak digunakan sebagai lantai bangunan, maka jarak bebas diperhitungkan dari as kolom terluar blok bangunan 2. Lebar overstek tidak lebih dari 1.50m dan bidang mendatarnya digunakan sebagai bangunan, maka jarak bebas diperhitungkan dari garis proyeksi bidang vertikal terluar overstek tersebut. 3. Lebar overstek lebih dari 1.50m dimana bidang mendatarnya tidak digunakan atau digunakan sebagai lantai bangunan, maka jarak bebas diperhitungkan dari proyeksi bidang vertikal terluar overstek tersebut. 4. Lebar overstek bervariasi dan ada yang melebihi 1.50m dimana bidang mendatarnya tidak digunakan sebagai lantai bangunan, maka jarak bebas diperhitungkan dari proyeksi bidang vertikal terluar overstek dengan lebar overstek maksimum. Jarak Lantai ke Lantai Bangunan (Perda 4/1975 dan Perda 7/1991 dan SK. Gub 678/1994)
7 Ketentuan Parkir (Perda 4/1975 dan Perda 7) Standar Jumlah Parkir No. Pengguna Predikat Standar Parkir 1 mobil 1. Perkantoran Setiap 100m 2 luas bruto 2. Jasa perdagangan/toko Setiap 60m 2 luas bruto 3. Bioskop Kelas A-1 Setiap 7 kursi Kelas A-2 Setiap 10 kursi Kelas A-3 Setiap 15 kursi 4. Hotel Kelas 1 (*4-5) Setiap 5 unit kamar Kelas 2 (*2-4) Setiap 7 unit kamar Kelas 3 (*1-ke bawah) Setiap 10 unit kamar 5. Restoran/hiburan Kelas 1 Setiap 10m 2 luas bruto Kelas 2 Setiap 20m 2 luas bruto 6. Pasar Tingkat kota Setiap 100m 2 luas bruto Tingkat wilayah Setiap 200m 2 luas bruto Tingkat lingkungan Setiap 300m 2 luas bruto 7. Gedung Padat Setiap 4m 2 luas bruto pertemuan/konvensi Non padat Setiap 10m 2 luas bruto 8. Bangunan olahraga Setiap 15 penonton/kursi 9. Rumah sakit VIP Setiap 1 tempat tidur Kelas 1 Setiap 5 tempat tidur Kelas 2 Setiap 10 tempat tidur 10. Perguruan tinggi Setiap 200m 2 luas bruto 11. Sekolah (kec.inpres& Setiap 100m 2 luas bruto daerah MTH) 12. Bangunan industri/pergudangan a. Ruang industri/gudang - Luas s/d 2000m2 - Luas 2000m2 s/d 5000m2 - Luas di atas 5000m2 b. Ruang kantor dalam parkir/gudang 200m 2 /1truk 300m 2 /1truk Minimal tersedia 10 parkir truk 500m 2 /1truk Minimal tersedia 17 parkir truk 100m 2 /1mobil
8 Parkir di Halaman 1. Pada penataan halaman parkir harus mengupayakan adanya pohon peneduh dan untuk jumlah parkir >20 mobil harus disediakan ruang duduk supir dengan ukuran 2x3m 2. Perkerasan halaman parkir harus menggunakan material resapan air (instruksi gubernur No.17/th.1992) 3. Pengaturan parkir pada ruang terbuka antara GSB-GSJ diatur dan sebagainya. No. Lebar Rencana Jalan (m) Luas Maksimum Lahan Parkir L < 30m Diperbolehkan s/d 100% 30m < L < 50m Diperbolehkan s/d 50% L > 50m Mutlak harus dihijaukan 4. Pintu keluar/masuk ke daerah perencanaan minimal 20m dari tikungan dan yang tidak memenuhi persyaratan tersebut, letak pintu diletakkan pada ujung sisi muka (frontage) terjauh dari tikungan
9 Ketentuan Parkir Tata Letak dan Deminsi Parkir 1. Ukuran unit parkir 1 mobil (sedan/van) ditentukan minimul lebar 2.3m dan panjang 4.5m pada posisi tegak lurus, khusus untuk parkir sejajar ditentukan minimum lebar 2.3m dan panjang 6m. Ratio di dalam bangunan 25m 2 /mobil. 2. Alternatif tata letak (layout) parkir seperti dalam gambar A. Parkir 90 o B. Parkir 90 o 2 lajur 1 lajur C. Parkir 60 o 1 lajur D. Parkir 60 o 2 lajur E. Parkir 45 o 1 lajur F. Parkir 45 o 2 lajur G. Parkir 30 o 1 lajur I. Parkir sejajar 1 lajur H. Parkir 30 o 2 lajur J. Parkir sejajar 2 lajur 3. Apabila pada salah satu ujung jalan pada tempat parkir tersebut buntuk, maka harus disediakan duang maneuver agar kendaraan padat parkir dan keluar dengan mudah 4. Apabila disediakan pendestrian pada posisi parkir tegak/menyudut, maka lebar pendestrian ditentukan minimum 1.5m
10 STANDAR RUANG Unit Apartemen No. Ruang Pengguna Kegiatan Perabot Standar 1. Ruang tidur Orang tua utama Tidur Berias Kerja Ganti pakaian Tempat tidur Meja sudut Meja rias rias Lemari Meja kerja kerja
11 2. Ruang tidur anak Anak Tidur Ganti pakaian Belajar Bermain Tempat tidur Meja sudut Meja belajar Lemari 3. Ruang duduk Orang tua Anak Tamu Berbincang Minum Nonton TV Sofa Meja Meja TV TV 4. Ruang makan Orang tua Anak Makan Minum Meja
12 5. Dapur Orang tua Anak Pembantu Masak Cuci piring Tempat cuci Kompor Lemari Kulkas 6. Kamar mandi Orang tua Anak Tamu Buang air Mandi Gosok gigi Cuci muka Kloset Wastafel Shower 7. Kamar pembantu Pembantu Tidur Ganti pakaian Tempat tidur Lemari 8. Kamar mandi pembantu Pembantu Buang air Mandi Gosok gigi Cuci muka Kloset Wastafel Shower
13 Ruang Pengelola Apartemen No. Ruang Pengguna Kegiatan Perabot Standar 1. Ruang tunggu Tamu Menunggu Sofa Meja tamu Zona sirkulasi 2. Ruang menejer Menejer Tamu Bekerja Meja Lemari
14 3. Ruang sekretaris Sekretaris Bekerja Meja Lemari 4. Ruang marketing Karyawan Tamu Bekerja Sofa Meja tamu
15 5. Ruang administrasi Karyawan Bekerja Meja Lemari 6. Ruang rapat Menejer Karyawan Rekan bisnis Rapat Meja Layar LCD
16 7. Toilet Seluruh karyawan Tamu Buang air Cuci tangan Kloset Wastafel Ruang Penunjang Apartemen No. Ruang Pengguna Kegiatan Perabot Standar 1. Lobby Tamu Menunggu Sofa Meja tamu Zona sirkulasi
17 2. Resepsionis Karyawan Bekerja Meja Lemari 3. Ruang karyawan kebersihan Karyawan Beristirahat Makan Loker Meja 4. Toilet Seluruh karyawan Buang air Cuci tangan Kloset Wastafel
18 Fitness Center No. Ruang Pengguna Kegiatan Perabot Standar 1. Lobby Tamu Menunggu Sofa Meja tamu Zona sirkulasi 2. Resepsionis Karyawan Bekerja Meja Lemari
19 3. Ruang fitness Pengunjung Olahraga Alat-alat fitness
20 4. Sauna Pengunjung Duduk panjang Tungku 5. Ruang karyawan Karyawan Beristirahat Makan Loker Meja 6. Toilet Seluruh karyawan Tamu Buang air Cuci tangan Kloset Wastafel
21 Kolam Renang No. Ruang Pengguna Kegiatan Perabot Standar 1. Lobby Tamu Menunggu Sofa Meja tamu Zona sirkulasi 2. Resepsionis Karyawan Bekerja Meja Lemari
22 3. Toilet Seluruh karyawan Tamu Buang air Cuci tangan Kloset Wastafel Retail Mal No. Ruang Pengguna Kegiatan Perabot Standar 1. Ruang display Pengunjung Memilih produk Rak display Karyawan 2. Kasir Karyawan Pengunjung Transaksi Meja kasir
23 Swalayan No. Ruang Pengguna Kegiatan Perabot Standar 1. Ruang display Pengunjung Memilih produk Rak display produk kering Karyawan 2. Ruang display produk basah Pengunjung Karyawan Memilih produk Rak display 3. Ruang display buah Pengunjung Karyawan Memilih produk Rak display
24 4. Ruang display masakan Pengunjung Karyawan Memilih produk Rak display 5. Ruang display produk dingin Pengunjung Karyawan Memilih produk Rak display 6. Kasir Karyawan Pengunjung Transaksi Meja kasir
25 7. Pintu masuk Pengunjung Mengambil kereta belanja Kereta belanja 8. Ruang karyawan Karyawan Beristirahat Makan Loker Meja 9. Ruang menejer Menejer Tamu Bekerja Meja Lemari
26 10. Toilet karyawan Karyawan Buang air Cuci tangan Kloset Wastafel Salon No. Ruang Pengguna Kegiatan Perabot Standar 1. Ruang tunggu Tamu Menunggu Sofa Meja tamu Zona sirkulasi
27 2. Ruang tata rambut Karyawan Pengunjung Menata rambut Duduk Meja Lemari 3. Ruang cuci rambut Karyawan Pengunjung Mencuci rambut
28 6. Toilet Seluruh karyawan Tamu Buang air Cuci tangan Kloset Wastafel Ruang Makan Food Court 1. Ruang makan Pengunjung Karyawan Makan Membereskan piring Meja
29 2. Wastafel Pengunjung Cuci tangan Wastafel Retail Food Court 1. Dapur Karyawan Cuci piring Memasak Tempat cuci Kompor Lemari
30 Ruang Pengelola Mal No. Ruang Pengguna Kegiatan Perabot Standar 1. Ruang tunggu Tamu Menunggu Sofa Meja tamu Zona sirkulasi 2. Ruang menejer Menejer Tamu Bekerja Meja Lemari
31 3. Ruang sekretaris Sekretaris Bekerja Meja Lemari 4. Ruang marketing Karyawan Tamu Bekerja Sofa Meja tamu
32 5. Ruang administrasi Karyawan Bekerja Meja Lemari 6. Ruang rapat Menejer Karyawan Rekan bisnis Rapat Meja Layar LCD
33 7. Toilet Seluruh karyawan Tamu Buang air Cuci tangan Kloset Wastafel Ruang Ibu dan Anak No. Ruang Pengguna Kegiatan Perabot Standar 1. Ruang menyusui Pengunjung Menyusui Menganti popok Tempat tidur 2. Ruang duduk Pengunjung Duduk Sofa Meja
34 Arena Bermain 1. Ruang bermain Pengunjung bermain Alat-alat permainan
35 Kantin Karyawan dan Supir 1. Ruang makan Karyawan Supir Makan Minum Meja 2. Dapur Karyawan Cuci piring Memasak Tempat cuci Kompor Lemari 3. Toilet Karyawan Supir Buang air Kloset
36 4. Wastafel Karyawan Supir Cuci tangan Wastafel Pelayanan Umum 1. Telepon umum Semua pengguna Menelepon Telepon 2. Toilet Semua pengguna Buang air Cuci tangan Kloset Wastafel
BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki
BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pencapaian Pejalan Kaki Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki Sisi timur dan selatan tapak terdapat jalan utama dan sekunder, untuk memudahkan
Lebih terperinciDimensi Ruang Minimum* 1. R. Duduk dan makan. Pengguna Ruang. Penghuni apartemen
Program Apartemen Unit hunian tipe studio (1-2 orang) Standar * 1. R. Duduk dan makan Interaksi sosial, menerima tamu, makan Sofa/kursi, coffee table, TV, meja dan kursi makan 7 m 2 Julius Panero, Manusia
Lebih terperinciJumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²)
2.4 Kebutuhan Ruang 2.4.1 Kuantitatif Besarnya ruang dan jumlah ruang diperngaruhi oleh kapasitas dalam ruangan dan jumlah penggunan dalam suatu ruangan. Perhitungan standar besaran ruang diperoleh dari
Lebih terperinciIJIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB)
IJIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB) I. PERATURAN TENTANG BANGUNAN DI KOTA BANDUNG Peraturan tentang bangunan di kota Bandung, di antaranya : 1. UU RI no. 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung 2. Peraturan Pemerintah
Lebih terperinciBAB IV ANALISA. - Utara : Rumah penduduk. - Selatan : Jalan sekunder dan pasar Slipi. - Barat : Rumah penduduk dan kios
BAB IV ANALISA Aspek Lingkungan Kondisi Fisik Tapak Bangunan di sekitar tapak: - Utara : Rumah penduduk - Selatan : Jalan sekunder dan pasar Slipi - Barat : Rumah penduduk dan kios - Timur : Jalan utama,
Lebih terperinciPERATURAN TATA BANGUNAN
DINAS PENATAAN KOTA PROVINSI DKI JAKARTA PERATURAN TATA BANGUNAN VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI JAKARTA, 28 OKTOBER 2016 DINAS PENATAAN KOTA PROVINSI DKI JAKARTA PERATURAN TATA BANGUNAN IMPLEMENTASI PERATURAN
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP TAPAK DAN RUANG LUAR IV.1.1 Pengolahan Tapak dan Ruang Luar Mempertahankan daerah tapak sebagai daerah resapan air. Mempertahankan pohon-pohon besar yang ada disekitar
Lebih terperinci- BAB 4 - ANALISA SELATAN UTARA. Gambar 4.1 Foto kondisi eksisting Candranaya (Sumber : Dinas tata kota DKI)
- BAB 4 - ANALISA 4.1 Data Proyek Lokasi Candranaya di Jl. Gajah Mada No. 188 Jakarta Barat. Luas Lahan : 14.356,14 m2 Peruntukan Lahan : Bangunan Komersil, Pusat Perkantoran KDB : 45% KLB : 4 GSB : 0
Lebih terperinciPROGRAM RUANG BANGUNAN APARTEMEN. Double bed Side table Lemari pakaian Meja rias. Penghuni apartemen (suami-istri)
PROGRAM RUANG BANGUNAN APARTEMEN Funfsi Hunian No. Identitas Ruang Aktivitas Perabot Pemakai Ruang Standard Ruang Luas 1. R. Tidur (dengan double bed) Tidur Merias diri Berganti pakaian Double bed Side
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Gambar 5.1 Lokasi Proyek Luas total perancangan Luas bangunan : 26976 m 2 Luas tapak : 7700 m 2 KDB 60% : 4620 m 2
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.
BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Beberapa hal yang menjadi dasar perencanaan dan perancangan Asrama Mahasiwa Bina Nusantara: a. Mahasiswa yang berasal dari
Lebih terperinciSTUDI AKTIVITAS. STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan. Parkir Tamu
STUDI AKTIVITAS STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan Parkir Tamu Mencari informasi Resepsionis Bebas Insidentil Menunggu Lounge Beristirahat
Lebih terperinciBAB III ANALISIS 3.1 Analisis pemakai Analisis pengelompokan pemakai berdasarkan usia dan status
BAB III ANALISIS 3.1 Analisis pemakai Pengguna rusun adalah karyawan industri pabrik yang berada di sekitar lokasi dengan asumsi bahwa pembiayaan pembangunan rusun ditanggung oleh pemerintah yang bekerja
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. Konsep Perancangan Makro V.1.1. Konsep Manusia Pelaku kegiatan di dalam apartemen adalah: 1. Penyewa meliputi : o Kelompok orang yang menyewa unit hunian pada apartemen yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISA. yaitu: aspek manusia, aspek lingkungan dan aspek manusia. 3 kategori sesuai dengan fungsinya, yaitu:
BAB IV ANALISA Analisis perencanaan dan perancangan Gedung Multi Fungsi dengan topik/tema hemat energi dimaksudkan untuk menciptakan suatu wadah sebagai salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan 5.1.1 Program Ruang Topik dari proyek ini adalah perilaku atlet, dengan tema penerapan pola perilaku istirahat atlet
Lebih terperinciMinggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI
1 Minggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI Membuat analisa pada tapak, mencakup orientasi matahari, lingkungan, sirkulasi dan entrance, kontur. Analisa Zoning, mencakup zona public, semi public dan private serta
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini memiliki pendekatan Sustainable Design yang secara lebih fokus menitik beratkan kepada
Lebih terperinciSTUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR I DESTI RAHMIATI, ST, MT
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR I DESTI RAHMIATI, ST, MT HUBUNGAN ANTARA PENDEKATAN & PROGRAM BAB III PENDEKATAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1. PENDEKATAN PERENCANAAN
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI Peta Kota Batavia pada tahun
LAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI 1650 Peta Kota Batavia pada tahun 1627-1632 Peta Kota Batavia pada tahun 1635-1650 Sumber: Sejarah Kota Tua, UPT Kota Tua, 2005 LAMPIRAN 2 KEPUTUSAN
Lebih terperinciBAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP
BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP 5.1 Dasar Pendekatan Kolam Renang Universitas Diponegoro merupakan kolam renang tipe C. Program perencanaannya berdasarkan pada tinjauan
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Dalam perancangan desain Transportasi Antarmoda ini saya menggunakan konsep dimana bangunan ini memfokuskan pada kemudahan bagi penderita cacat. Bangunan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERENCANAAN
BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PERMUKIMAN TUMBUH DIATAS LAHAN BENCANA LUMPUR LAPINDO
BAB IV ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PERMUKIMAN TUMBUH DIATAS LAHAN BENCANA LUMPUR LAPINDO Analisis konsep perencanaan merupakan proses dalam menentukan apa saja yang akan dirumuskan sebagai konsep
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG 6.1. Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Dari analisa yang dilakukan dalam Bab V, berikut adalah perhitungan perkiraan kebutuhan besaran
Lebih terperinciBAB V. KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN. Konsep perancangan makro meliputi perancangan skema organisasi ruang
BAB V KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN V. 1. Konsep Perancangan Makro Konsep perancangan makro meliputi perancangan skema organisasi ruang luar, konsep pencapaian dan sirkulasi pada tapak, perletakan
Lebih terperinciPROGRAM RUANG. 1. Bagian Depan Kelompok Elemen Unsur Kegiatan Bagian Komersial Kios Perdagangan barang-barang kebutuhan sehari-hari
PROGRAM RUANG A. Jenis 1. Bagian Depan Kelompok Elemen Unsur Kegiatan Bagian Komersial Kios Perdagangan barang-barang kebutuhan sehari-hari Toilet Pengrajin tempe dan tahu Buang air kecil dan besar Produksi
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Building form Bentuk dasar yang akan digunakan dalam Kostel ini adalah bentuk persegi yang akan dikembangkan lebih lanjut.
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 ANALISA NON FISIK
LAMPIRAN 1 ANALISA NON FISIK ANALISA PROGRAM RUANG Program Ruang pada perancangan proyek kondominium dapat dilihat pada tabel di bawah ini Fungsi Hunian No Identitas Ruang Aktivitas Perabot Pemakai Ruang
Lebih terperinciBAB VI KONSEP RANCANGAN
BAB VI KONSEP RANCANGAN Lingkup perancangan: Batasan yang diambil pada kasus ini berupa perancangan arsitektur komplek Pusat Rehabilitasi Penyandang Cacat Tubuh meliputi fasilitas terapi, rawat inap, fasilitas
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan meliputi pembahasan mengenai pemanfaatan penghawaan dan pencahayaan alami pada City Hotel yang bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN
BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN 5.1. Program Dasar perencanaan Program dasar perencanaan pada kampus II Pondok Pesantren Futuhiyyah terdiri
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam.
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Umum Perancangan V.1.1. Dasar Perancangan Asrama Mahasiswa Binus University merupakan bangunan hunian yang bersifat sosial, edukatif dan tidak komersial.
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai
BAB V KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan ini pada dasarnya diperoleh dari hasil analisis pada bab analisis perancangan yang kemudian disimpulkan (sintesis). Sintesis di dapat berdasarkan pendekatan
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PROYEK
BAB II DESKRIPSI PROYEK II.1 Umum Nama Proyek Tema Sifat Proyek Pemilik Proyek Pemilik Dana Lokasi Luas Lahan : BANDUNG BADMINTON CENTER : Form Follow Function : Fiktif : Pemerintah : Pemerintah : Jalan
Lebih terperinciPERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT
PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT DESKRIPSI OBJEK RUANG PUBLIK TERPADU RAMAH ANAK (RPTRA) Definisi : Konsep ruang publik berupa ruang terbuka hijau atau taman yang dilengkapi dengan berbagai
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Peraturan pada tapak Lokasi Tapak : Jl. Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur Luas Lahan : 18.751,5 m 2 KDB : 40 % Luas
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 1. Ada beberapa fasilitas fisik di kamar tidur 1 yang belum ergonomis, yaitu tempat tidur ukuran double, meja rias, kursi rias dan console table. 2. Fasilitas
Lebih terperinciBAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin
BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus Sekolah Di Sidoarjo dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin menurun.
Lebih terperinciKUESIONER. Fasilitas yang diperlukan untuk asrama (boleh pilih lebih dari satu) a. Kantin. e. Laundry b. Warnet. f. Mini Market c.
KUESIONER Angkatan : Jurusan : Jenis Kelamin : L / P Kota Asal : Tempat tinggal selama kuliah: a. Kost b. Orang tua / rumah sendiri c. Saudara Seandainya di BiNus terdapat asrama mahasiswa, apakah Anda
Lebih terperinciBAB II PEMROGRAMAN. Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat,
BAB II PEMROGRAMAN Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat, khususnya kota Medan. Hal ini terkait dengan berbagai bidang yang juga mengalami perkembangan cukup pesat seperti bidang
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. menggunakan dinding yang sifatnya masif.
BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. Konsep Orientasi Massa Bangunan Bagian massa bangunan apartemen menghadap arah utara-selatan sedangkan massa bangunan pusat perbelanjaan berbentuk masif dan mengarah ke dalam.
Lebih terperinciBAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID
BAB V PROGRAMMING 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program Kelompok Kapasitaiber Perhitungan Un- Sum- Luas No (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID Masjid 1000 Jumlah
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik 3.1.1 Lokasi Site Gambar 6 Lokasi Site Makro Gambar 7 Lokasi Site Berdampingan Dengan Candi Prambanan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 26 Lokasi
Lebih terperinciBAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan
BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1 Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan 6.1.1 Bentuk Tata Massa Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo pada uraian bab sebelumnya didasarkan pada sebuah
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL 6.1. Program Ruang Berdasarkan tapak terpilih, dilakukan perhitungan kembali untuk mengoptimalkan jumlah kamar. Perhitungan ini sama seperti perhitungan
Lebih terperinciKegiatan ini dilakukan penghuni apartemen
BAB 4 ANALISIS DATA 4.1 Analisis Aspek Manusia Analisa yang dilakukan pada aspek ini membahas kegiatan penghuni apartemen, staf pengelola dan karyawan apartemen, serta tamu yang datang di apartemen. Analisa
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Satuan Ruang Parkir (SRP) Satuan ruang parkir disingkat SRP adalah ukuran luas efektif untuk meletakkan kendaraan dalam hal ini mobil penumpang, bus/truk, atau sepeda motor,
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik
BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik mengaplikasikan konsep metafora gelombang yang dicapai dengan cara mengambil karakteristik dari gelombang
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah :
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Dasar dari perencanaan dan perancangan Kostel (kos-kosan hotel) dengan penerapan arsitektur berkelanjutan hemat energi: Rancangan
Lebih terperinciBAB III : DATA DAN ANALISA
BAB III : DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Gambar 29. Lokasi Tapak 1. Data Teknis Lokasi : Area Masjid UMB, JL. Meruya Selatan Luas lahan : 5.803 m 2 Koefisien Dasar Bangunan : 60 % x 5.803
Lebih terperinciZona lainnya menjadi zona nista-madya dan utama-madya.
6.1 KONSEP ZONASI 5.1.1 Zonasi Bangunan zona. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Zonasi pada bangunan mengikuti prinsip sanga mandala dan dibagi menjadi 9 Gambar 5. 2 Pembagian 9 Zona Sanga Mandala
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia pariwisata, hotel mempunyai peran yang sangat penting dimana hotel merupakan salah satu alternatif yang dapat dipilih seseorang atau beberapa orang
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Makro 5.1.1 Site terpilih Gambar 5.1 Site terpilih Sumber : analisis penulis Site terpilih sangat strategis dengan lingkungan kampus/ perguruan tinggi
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan dalam perancangan kembali pasar
BAB V KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan yang digunakan dalam perancangan kembali pasar tradisional di Kabupaten Jember menggunakan konsep extending tradisional. Pada bab-bab sebelumnya telah dijelaskan
Lebih terperinciBAB VI RENCANA UMUM DAN PANDUAN RANCANGAN
BAB VI RENCANA UMUM DAN PANDUAN RANCANGAN 6.1. Struktur Peruntukan Lahan e t a P Gambar 6.1: Penggunaan lahan Desa Marabau 135 6.2. Intensitas Pemanfaatan Lahan a. Rencana Penataan Kawasan Perumahan Dalam
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis
185 BAB VI HASIL PERANCANGAN Bab enam ini akan menjelaskan tentang desain akhir perancangan apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis tapak dan objek. 6.1 Tata Massa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kendaraan itu harus berhenti, baik itu bersifat sementara maupun bersifat lama atau
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Parkir Kendaraan tidak mungkin bergerak terus-menerus, akan ada waktunya kendaraan itu harus berhenti, baik itu bersifat sementara maupun bersifat lama atau biasa
Lebih terperinciBAB V KONSEP. Secara umum, arahan yang diberikan dalam rangka perencanaan Apartemen Di
BAB V KONSEP V. 1. KONSEP PENGGUNA Secara umum, arahan yang diberikan dalam rangka perencanaan Apartemen Di Kemanggisan Jakarta Barat adalah sebagai berikut : 1. Target pasar utama adalah mahasiswa yang
Lebih terperinciSTUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR III DESTI RAHMIATI, ST, MT
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR III DESTI RAHMIATI, ST, MT HUBUNGAN ANTARA PENDEKATAN & PROGRAM BAB IV PENDEKATAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1. PENDEKATAN PERENCANAAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya era globalisasi saat ini, kebutuhan masyarakat akan gaya hidup ( life style ) semakin hari semakin meningkat. Salah satu faktor
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS. Berikut adalah tabel program kebutuhan ruang pada proyek Sekolah Menengah Terpadu:
BAB IV ANALISIS 4.1. Analisis Fungsional 4.1.1. Analisis Organisasi Ruang Pengorganisasian ruang-ruang pada proyek ini dikelompokkan berdasarkan fungsi ruangnya. Ruang-ruang dengan fungsi yang sama sedapat
Lebih terperinciTabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2
BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH AKULTURASI BUDAYA KAMPUNG LAYUR 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Berdasarkan analisa mengenai kebutuhan dan besaran ruang pada Rumah Akulturasi
Lebih terperinciBAB IV ANALISA. seperti pencapaian lokasi hingga lingkungan yang memadai.
BAB IV ANALISA IV.1. ANALISA ASPEK LINGKUNGAN IV.1.1. Analisis Pemilihan Tapak Penentuan tapak dilakukan melalui perbandingan 2 tapak yang dipilih sebagai alternatif dalam memperoleh tapak dengan kriteria-kriteria
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan V.1.1 Kebutuhan Luas Ruangan Gedung Asrama Putri Ruang Standart Sumber Kapasitas Jumlah Luas (m 2 ) Unit 2 orang 12,25 m 2 / kmr Asumsi
Lebih terperinciBAB III ANALISIS. RINI SUGIARTI, S.Ars Gambar 10. Denah Dan Ukuran Bangunan Eksisting (Sumber : Data Penulis, 2017)
BAB III ANALISIS BAB III ANALISIS 3.1 ANALISIS BATAS DAN BENTUK TAPAK 3.1.1 Desain Eksisting Lahan dengan luas netto 445,5 m² seluruhnya di gunakan sebagai perancangan bangunan Rumah Kost tanpa Lahan Parkir.
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Data Proyek Gambar 5.1 RUTRK Tapak Luas Lahan : 10.150 m 2 KDB : 20% x 10.150 m 2 = 2.030 m 2 KLB : 2,5 x 10.150 m 2
Lebih terperinciBAB V HASIL RANCANGAN
BB V HSL CG 5.1 KOSEP PK 5.1.1 Pengelompokan Fungsi Penerapan konsep tapak dalam rancangan yaitu terlihat jelas dari pemisahan tiap blok massa bangunan maupun ruang luar berdasarkan hirarki fungsi ruang
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KHUSUS
BAB III TINJAUAN KHUSUS 3.1. Pengertian Tema 3.1.1. Green Architecture (Arsitektur Hijau) Banyak orang memiliki pemahaman berbeda-beda tentang Green Architecture, ada yang beranggapan besaran volume bangunan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. Main Entrance. Pusat Perbelanjaan. Apartemen 1 Unit Kamar Tidur
BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 Konsep Kualitas Ruang V.1.1 Skema Hubungan Makro Main Entrance Apartemen Entrance Plaza Parkir Lobby Fasilitas seni & Lobby Apartemen Pusat Perbelanjaan Fasilitas Service Pengelola
Lebih terperinciKondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur
BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1. Hasil Rancangan Tapak Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini menggunakan pendekatan sustainable design sebagai dasar perencanaan dan perancangan.
Lebih terperinciBAB V KONSEP. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Dasar dari perencanaan dan perancangan Kos Kosan Hotel ini adalah konsep
BAB V KONSEP V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Dasar dari perencanaan dan perancangan Kos Kosan Hotel ini adalah konsep yang didapatkan dari hasil menganalisis aspek manusia, lingkungan dan tapak,
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Konsep dasar perancangan kostel ini yaitu untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi mahasiswa Binus University, khususnya
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour
BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Dasar Perancangan Hasil perancangan Sekolah Dasar Islam Khusus Anak Cacat Fisik di Malang memiliki dasar konsep dari beberapa penggambaran atau abstraksi yang terdapat pada
Lebih terperincib. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun
BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep program dasar perencanaan dan perancangan yang merupakan hasil dari pendekatan perencanaan dan perancangan, yang berupa segala sesuatu mengenai kebutuhan
Lebih terperinciSTANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN
Lampiran Surat Keputusan Ketua STMIK KHARISMA Makassar Nomor: 580/B/STMIK Ketua/VIII/2016 A. Dasar 1. Undang undang Republik Indonesia nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi 2. Peraturan Menteri
Lebih terperinciABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Semakin berkurangnya lahan di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung untuk membuat rumah-rumah tinggal, menjadikan beberapa perusahaan mendirikan alternatif hunian lain seperti apartemen.
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Dasar Pendekatan Metode pendekatan ditujukan sebagai acuan dalam penyusunan landasan perencanaan dan perancangan arsitektur. Dengan metode pendekatan diharapkan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Green design merupakan sebuah terapan konsep bangunan yang dapat menyelesaikan atau memahami permasalahan sebuah bangunan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepadatan penduduk di kota-kota besar memang seringkali menyebabkan masyarakatnya yang merupakan warga asli ataupun pendatang sulit untuk mencari tempat tinggal
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek wisma atlet ini menggunakan pendekatan behavior/perilaku sebagai dasar perencanaan dan perancangan.
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 1. Pemilik, Jenis dan pelayanan Rumah Sakit a. Pemilik : Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta b. Nama Rumah Sakit : RS Jakarta Selatan c. Kelas
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Ruang Jenis ruang dan kebutuhan luasan ruang kelompok utama Pusat Informasi Budaya Baduy dapat dilihat pada tabel
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PROYEK
BAB II DESKRIPSI PROYEK 2.1 Umum Proyek ini merupakan proyek fiktif yang diirencanakan pada lahan kosong yang berada di Jalan Soekarno-hatta dan diperuntukan untuk pertandingan renang internasional dan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan Untuk mendukung tema maka konsep dasar perancangan yang di gunakan pada Sekolah Tinggi Musik di Jakarta ini adalah perjalanan dari sebuah lagu, dimana
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERENCANAAN
BAB IV ANALISA PERENCANAAN IV.1. Analisa Tapak dan Lingkungan IV.1.1 Data Fisik Tapak PETA LOKASI / SITE Utara - 19 - Data fisik tapak / kondisi tapak saat ini tidak banyak berbeda dengan apa yang akan
Lebih terperinciBAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR
BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Perencanaan dan perancangan Wisma Atlet Jatidiri Semarang bertujuan untuk mendapatkan suatu rancangan sarana beristirahat atlet yang mewadahi
Lebih terperinciTerdapat 3 (tiga) metode dalam memarkir kendaraan, diantaranya adalah:
Parkir adalah suatu kondisi kendaraan yang berhenti atau tidak bergerak pada tempat tertentu yang telah ditentukan dan bersifat sementara, serta tidak digunakan untuk kepentingan menurunkan penumpang/orang
Lebih terperinciDasar-Dasar Rumah Sehat KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Guna menunjang program pemerintah dalam penyediaan infrastruktur perdesaan, Puslitbang Perumahan dan Permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Lebih terperinciBAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR
BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Pelaku Kegiatan Pengguna bangunan terminal adalah mereka yang secara langsung melakukan ativitas di dalam terminal
Lebih terperinciAR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 5 HASIL PERANCANGAN
BAB 5 HASIL PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Bangunan yang baru menjadi satu dengan pemukiman sekitarnya yang masih berupa kampung. Rumah susun baru dirancang agar menyatu dengan pola pemukiman sekitarnya
Lebih terperinciBAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN
BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN 5.1 Program Perencanaan 5.1.1 Program Ruang Tabel 5.1 Program ruang Sumber : Analisa Jenis Ruang Luas Kegiatan Administrasi Kepala Dinas 42,00 Sekretariat
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. KONSEP DASAR PERANCANGAN Dalam konsep dasar pada perancangan Fashion Design & Modeling Center di Jakarta ini, yang digunakan sebagai konsep dasar adalah EKSPRESI BENTUK dengan
Lebih terperinciGambar 4. Blok Plan Asrama UI. Sumber : Survei. Untuk kamar AC diletakkan pada lantai 1 agar mudah dalam
Gambar 4. Blok Plan Asrama UI Sumber : Survei Untuk kamar AC diletakkan pada lantai 1 agar mudah dalam perawatan atau maintenance AC tersebut. Kamar untuk yang memakai AC merupakan kamar yang paling besar
Lebih terperinciBAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
28 Pusat Rehabilitasi Bagi Pengguna Narkoba Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN A. Konsep Pelaku dan Kegiatan. Konsep Pelaku Pelaku kegiatan yang beraktivitas
Lebih terperinciDAFTAR ISI. PROYEK AKHIR SARJANA... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL... xiii PENDAHULUAN Data Ukuran Lahan...
DAFTAR ISI PROYEK AKHIR SARJANA... i KATA PENGANTAR... ii LEMBAR PENGESAHAN....iv ABSTRAK... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xiii BAB 1 PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah...
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP DASAR Konsep dasar dalam perancangan hotel ini adalah menghadirkan suasana alam ke dalam bangunan sehingga tercipta suasana alami dan nyaman, selain itu juga menciptakan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PEMALANG DI KABUPATEN PEMALANG
KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PEMALANG DI KABUPATEN PEMALANG TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas Sebelas
Lebih terperinciDevelopment Designfor Tanjung Batu Harbour towards Sea Tolls Concept
BAB IV DESKRIPSI HASIL RANCANGAN 4.1 Data Pengguna dan Klien Kegiatan di terminal penumpang terbagi menjadi dua, yaitu : 1. Kegiatan Pelayanan Penumpang 2. Kegiatan pengiriman barang lewat laut (POS, atau
Lebih terperinci